UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK AT THE END OF MAY

Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Place information text id" with value "Air terjun Nung-Nung terletak di Desa Plaga Kecamatan Petang merupakan satu-satunya air terjun yang terdapat di Kabupaten Badung yang memiliki ketinggian sekitar 70 m. Dalam pengembangannya, Air Terjun Nung-nung dikelola oleh kelompok sadar wisata serta desa adat setempat. Beberapa atraksi wisata yang dapat dilakukan oleh wisatawan di objek wisata diantaranya adalah menikmati pemandangan sekitar air terjun yang rindang dan asri, selain itu wisatawan juga dapat mandi dibawah air terjun tersebut. Jarak dari pusat Kabupaten Badung menuju Air Terjun Nung-Nung sekitar 35.7 km dan memerlukan waktu tempuh kurang lebih 1 jam. Sedangkan jarak Air Terjun Nung-nung dengan Bandara Internasional Ngurah Rai adalah sekitar 55.4 km yang dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 1 jam 49 menit". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 126 results starting with #1.

View (previous 250 | next 250) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • Pura Selukat, Keramas  + (Pura Selukat terletak di Desa Keramas, Blahbatuh, Gianyar, sekitar 15 kilometer dari Denpasar. Pura ini merupakan tempat bagi masyarakat Bali untuk memohon air suci untuk pembersihan dan memohon air suci untuk keluarganya yang telah meninggal.)
  • Pura Taman Beji Penyampuhan Tukad Badung  + (Pura Taman Beji Penyampuhan adalah sebuah Pura Taman Beji Penyampuhan adalah sebuah tempat suci yang dikelilingi taman atau perairan yang letaknya di pertemuan antara dua sungai. Pura ini terletak di pinggiran perpaduan Sungai Badung dan Sungai Oongan yang berada di wilayah Banjar Suci. Uniknya, campuhan ini sekaligus merupakan batas dari tiga banjar, yaitu Banjar Pekambingan, Banjar Suci, dan Banjar Alangkajeng.ngan, Banjar Suci, dan Banjar Alangkajeng.)
  • Pura Tegal Suci Pagenian  + (Pura Tegal Suci Pagenian, Stana Hyang MahePura Tegal Suci Pagenian, Stana Hyang Maheswara: </br>NAPAS, PARU-PARU, DAPUR API SUCI DI BESAKIH</br>“… RING Usabha Badrawada, pyosan ring Batang Angsoka, céléng pajuwit 1, kebo bulén 1….” demikian, antara lain, secara jelas disuratkan dalam lembar 24a naskah rontal Raja Purana Pangandika ring Gunung Agung, koleksi I Dewa Wayan Pucangan dari Jero Kangin Sidemen, Karangasem. Rontal dengan judul dan isi sama juga ditemukan dalam koleksi Gedong Kirtya, Singaraja, bernomor 1341, serta rontal koleksi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali nomor 958. </br></br>Kutipan isi rontal Raja Purana Pangandika ring Gunung Agung pada awal tulisan ini kurang lebih berarti: “… Pada bulan Purnama Badrawada [sasih Karo, sekitar bulan Agustus] dipersembahkan upacara usaba, sebagai pemujaan ke hadapan Bhatara yang berstana di Batang Angsoka, berupa babi pajuwit 1 ekor, kerbau berbulu putih 1 ekor….”. </br>Rontal Raja Purana Pangandika ring Gunung Agung secara keseluruhan berisi perihal ketentuan dan kewajiban-kewajiban yang mesti dilaksanakan di Pura Besakih, di lambung Giri Tolangkir (Gunung Agung), yang tercantum dalam Piagam Raja (Dalem). Pada lembar 7b yang disambung ke lembar 8a secara jelas dinyatakan bahwa Piagam ini dikeluarkan pada Tahun Saka 929 😊 1007 Masehi). “Hai kamu manusia, taatilah titahku! Piagam ini telah direstui oleh para Dewata Nawasangga. Jika tidak menaati Piagam ini, semoga kamu sirna dan menjadi lintah,” demikian sangat jelas disuratkan. </br></br>Tidak ditemukan secara eksplisit dalam rontal ini siapa nama Raja/Dalem Bali yang mengeluarkan Piagam Besakih dimaksud. Namun, data-data efigrafi berupa prasasti-prasasti tembaga masa Bali Kuno mencatatkan bahwa pada tahun 1007 Masehi tersebut Gumi Bali dipimpin oleh Raja Dharma Udayana Warmadewa bersama permaisuri Gunapriya Dharmapatni (989-1011). Raja Udayana lantas digantikan oleh Ratu Śri Ajñadewi (1016), Dharmawangsa Wardhana Marakatapangkaja (1022-1025), Anak Wungsu (1049-1077). Pada masa kepemimpinan Dharma Udayana Warmadewa bersama Gunapriya Dharmapatni yang didampingi Senapati Mpu Kuturan ini Bali tercatat mencapai zaman keemasan, dengan penataan ulang tatanan kehidupan secara komprehensif yang mencakup eko-sosio-budaya-religius (alam—masyarakat—budaya dan keagamaan).</br></br>Piagam Raja/Dalem sebagaimana disuratkan dalam rontal Raja Purana Pangandika ring Gunung Agung ini mencatatkan secara jelas, tegas, rapi, dan terperinci bagaimana tatanan (tata titi) tata kelola ritual, sosial, bahkan asset padruwen Pura Agung Besakih mesti dilaksanakan: oleh siapa, kapan, di mana, apa jenis upakara yang utama mesti dipersembahkan. Di mana, berupa apa, berapa, dan digarap atas nama siapa asset (padruwen) Pura Agung Besakih juga dicatatkan sangat rapi dan terperinci. Bahkan bentuk bangunan palinggih utama sampai pertanda alam terkait dengan Dewata atau Bhatara yang hadir saat dihaturkan upacara tertentu di masing-masing Pura/Palinggih dalam lingkup Pura Agung Besakih pun diperinci sangat jelas. Raja Purana Pangandika ring Gunung Agung ini tak ubahnya dengan “buku pegangan” (handbook) yang memuat lengkap dan terperinci tentang tatanan dan tata kelola Pura Agung Besakih. </br></br>Dalam rontal yang tiada ubahnya dengan “buku pegangan” (handbook) Raja Purana Pangandika ring Gunung Agung inilah Batang Angsoka secara jelas disuratkan. Ada apa dengan Batang Angsoka? </br>Secara geografis, Batang Angsoka berada tepat di sisi sebelah tenggara Pura Panataran Agung Besakih. Meskipun agak “tersembunyi” atau “terpencil”, namun Batang Angsoka masih sebagai bagian utuh tak terpisahkan dari wewidangan [wilayah] Desa Adat Besakih dan Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Batang Angsoka kini menjadi dua Banjar Adat, yakni Banjar Adat Batang di bagian selatan, dan Banjar Adat Angsoka di bagian utara. Krama/Warga di kedua Banjar Adat ini hidup rukun, tenang, damai. Lahan pertaniannya pun sangat subur, dengan hasil utama yang sangat khas endemik Gunung Agung, antara lain, berupa bunga kasna berwarna abu-abu layaknya warna Dewa Sambhu, dan ubi kuning nan lezat serta manis. </br>Penyebutan secara eksplisit nama Batang Angsoka dalam rontal Raja Purana Pangandika ring Gunung Agung menunjukkan betapa penting posisi, peran, fungsi, dan makna Batang Angsoka dalam kesatuan kosmologi dan eko-sosio-kultural-religius-spiritual kawasan suci Pura Agung Besakih. Tentu Pura yang ada di Batang Angsoka pun sangat penting, karena Raja Purana Pangandika ring Gunung Agung memasukkan Pura ini menjadi bagian siklus pelaksanaan pyosan Usaba yang bersiklus setahun sekali pada bulan yang sangat khusus: Badrawada, yakni bulan penuh waranugraha kemuliaan, bulan terakhir Matahari berada di posisi sebelah utara garis Katulistiwa—sebelum akan tegak lurus (equinox) dengan garis Katulistiwa/Equator pada 21-23 September.</br></br>Pura apakah yang dimaksudkan di Batang Angsoka itu? </br>Satu-satunya pura kahyangan jagat yang sampai sekarang ini ada di wewidangan Batang Angsoka adalah Pura Tegal Suci – Pagenian di Banjar Angsoka. Pura Tegal Suci ini memiliki beji berupa mata air (klebutan) di suatu lembah di sebelah timur jalan yang menembus Banjar Adat Batang. Pura Tegal Suci di Angsoka dengan mata air beji di Batang ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, karena itu dalam rontal Raja Purana Pangandika ring Gunung Agung disebutkan sebagai satu-kesatuan nan harmonis: Batang Angsoka. </br>Ilmu arsitektur tradisional kuno yang tersurat dalam Wastu Sastra menegaskan betapa pentingnya tempat suci pura berelasi dengan sumber mata air (klebutan). Bila tidak ada sumber mata air (klebutan) di kawasan terdekat, maka air bisa dialirkan di sekitar tempat suci yang dibangun. Itu sebab dalam tradisi Bali pura sebagai tempat suci, terlebih yang berkategori Pura Kahyangan Jagat, senantiasa berkaitan erat dengan sumber air, berupa Pura Beji, Telaga, Taman, atau Tirta. </br>Di Kawasan Suci Pura Agung Besakih, rata-rata Pura yang berkategori Sungsungan Jagat, bersifat umum, seperti Catur Lawa, Catur Lokapala (Pangempat/Dik), Catur Eswarya (Panyirang/Widik) berelasi dengan Pura Beji, Telaga, Taman, atau Tirta. Tak terkecuali Pura Tegal Suci – Pagenian di Banjar Angsoka memiliki relasi satu-kesatuan dengan Pura Beji di Banjar Batang—yang kini dinamakan Pura Beji Bhatara Giri Tohlangkir. Dalam bentuk tinggalan arkeologis, di lokasi Pura Beji ini ditemukan tinggalan kuno berupa genta dan mangkuk kecil berbahas dasar tembaga. Artefak ini ditemukan dari onggokan batu yang terbelah di areal Beji. </br></br>Tinggalan kuno berupa genta dan mangkuk kecil tersebut membuktikan bahwa Beji di Banjar Adat Batang ini di masa lampau memang merupakan bagian integral Kawasan Suci Pura Tegal Suci di Banjar Adat Angsoka. Dari Beji di Banjar Adat Batang inilah tirta wangsuh pada Ida Bhatara Sasuhunan yang di-sungsung di Pura Tegal Suci – Pagenian katunas untuk setiap upacara di Pura Tegal Suci – Pagenian, termasuk juga untuk upacara lingkup keluarga Krama di Banjar Batang dan Banjar Angsoka. </br></br>Diyakini Batang-Angsoka inilah di kawasan Besakih yang lebih awal ditapaki dan dijadikan tempat tinggal oleh Rsi Markandeya beserta para pengiring dari Gunung Raung, Banyuwangi, sebelum akhirnya sang Guru Suci ini mendem pancadatu di situs yang dinamakan Basukihan. Di Angsoka ini ketajaman jnana batin Ida Rsi Markandeya melihat api padupaan, sehingga kelak di situs ini dinamakan Tegal Suci. Artinya, sepadan dengan Dapur Suci. </br></br>Kenapa Pura Tegal Suci dan mata air beji di Batang-Angsoka menjadi penting dalam tatanan kosmologis, ritual, dan spiritual Kawasan Suci Pura Agung Besakih? </br></br>Secara kosmologis, Pulau Bali divisikan oleh Guru-Guru Spiritual Suci di masa silam sebagai Padma Bhuwana: pulau yang ditata sebagaimana layaknya bunga teratai (bunga Padma/lotus) yang terpola, terstruktur rapi, dan tersistem berlapis-lapis ke delapan penjuru arah angin dan satu di tengah-tengah sebagai putik sari bunga padma/tunjung. Bunga padma/tunjung ini saban hari mengembang dan menguncup. Gerakan mengembang dan menguncup bunga padma/tunjung ini dalam kepustakaan susastra Bali disepadankan dengan gerakan jantung (padma hredaya) manusia. </br></br>Secara fisik di delapan penjuru arah angin kosmologi Bali ditandai dengan bangunan pura kahyangan jagat, tempat suci untuk memuja Hyang Widhi Wasa dalam aspek perwujudan Dewata tertentu (istadewata), masing-masing, Pura: Lampuhyang (timur, Dewa Iswara/Hyang Gni Jaya); Andakasa (selatan, Dewa Brahma/Hyang Tugu), Batukaru (barat, Dewa Mahadewa/Hyang Tumuwuh); Hulun Danu Batur (utara, Dewa Wisnu). Ini empat pura di arah Pangempat/Dik ([empat arah utama/tanda tambah/+]. Adapun empat Panyirang/Widik (empat arah diagonal/tanda silang/X) masing-masing, Pura: Goa Lawah (tenggara, Dewa Maheswara/Mahesora); Huluwatu (barat daya, Dewa Rudra); Pucak Mangu (barat laut, Dewa Sangkara); dan Pangubengan, Besakih (timur laut, Dewa Sambhu). Sebagai titik pusat Padma Bhuwana adalah gunung (lingga acala, lingga yang tidak bergerak) yang tertinggi di Balidwipa Mandala. Itulah: Giri Tohlangkir atau Gunung Agung. Karena itu, Pura Agung Besakih merupakan titik pusat di tengah-tengah tatanan kosmologi Pulau Bali, sehingga disebutkan sebagai “madyanikang bhuwana”, sentrum dunia.</br></br>Sebagai titik pusat atau madyanikang bhuwana, Pura Agung Besakih pun ditata sedemikian rupa, menyerupai tatanan bunga padma/tunjung yang terpola, terstruktur, dan tersistem berlapis-lapis. Ada Catur Lawa sebagai empat helai kelopak daun terluar, masing-masing, Pura: Ratu Dukuh, Ratu Pasek, Ratu Panyarikan, dan Ratu Pande. Lebih dalam lagi ada Catur Lokapala, empat helai Pangempat/Dik, masing-masing, Pura: Gelap (timur); Kiduling Kreteg (selatan); Ulun Kulkul (barat), dan Batu Madeg (utara). Lalu, ada Catur Eswarya, empat helai Panyirang/Widik. </br>Dalam konsep Dik Widik atau Pangempat—Panyirang tatanan Padma Bhuwana Kuncup-Kembang di Kawasan Suci Pura Agung Besakih, Pura Tegal Suci Pagenian di Banjar Angsoka ini menempati posisi arah GNENYA/Tenggara. Dalam konsep Dewata Nawa Sangga, 9 (Sembilan) Dewata utama penyangga 9 penjuru arah mata angin, arah Gnenya merupakan Stana/Linggih Dewa/Bhatara MAHESWARA/Mahesora. Warna: DADU/merah muda/pink sebagai perpaduan warna putih (arah timur/Purwa/Dewa Iswara/berupa Angin/Bayu) dan merah (arah selatan/Daksina/Dewa Brahma/berupa Api/Gni/Teja). Senjata: PAGENIAN/DUPA. Aksara suci: NANG. Dalam konsep Padma Bhuwana Bali, posisi ini ditempati Pura Goa Lawah di ujung timur wilayah Kabupaten Klungkung. </br>Selain Pura Tegal Suci – Pagenian, Catur Eswarya lainnya di Kawasan Suci Pura Agung Besakih, masing-masing, Pura: Pasimpangan (barat daya, Rudra); Paninjoan (barat laut, Sangkara); dan Pangubengan (timur laut, Sambhu). </br></br>Sebagai putik sari Padma Bhuwana Kuncup-Kembang di Kawasan Suci Pura Agung Besakih adalah Pura Panataran Agung Besakih dengan palinggih Padma Tiga di titik pusat terinti. </br></br>Dewa MAHESWARA yang distanakan di Pura Tegal Suci – Pagenian merupakan sumber kesejahteraan, kemakmuran. Sakti-NYA: DEWI LAKSMI, Dewi Kemakmuran, Keberuntungan (lucky). </br>Dalam tubuh manusia/Bhuwana Alit/mikrokosmos, DEWA MAHESWARA menempati organ sangat vital: PARU-PARU. Menjadi penghubung utama tubuh/Bhuwana Alit dengan Alam Semesta Raya/Bhuwana </br>Agung/makrokosmos. Menyerap PRANA, energi penghidup kehidupan, lewat napas yang terdiri atas unsur: angin/bayu, api/agni/teja, dan air/apah. Prana lewat napas inilah yang menjadikan manusia hidup. </br>Dapatkah manusia hidup tanpa PRANA, NAPAS, dan PARU-PARU? Tidak! Dapatkah keluarga melanjutkan kehidupan tanpa API DAPUR? Tidak! Sedemikian vital-lah sejatinya posisi Pura Tegal Suci Pagenian dalam Kawasan Suci Pura Agung Besakih. Dapat dipahami kenapa rontal Raja Purana Pangandika ring Gunung Agung menyuratkan: “Pada bulan Purnama Badrawada [sasih Karo, sekitar bulan Agustus] dipersembahkan upacara usaba, sebagai pemujaan ke hadapan Bhatara yang berstana di Batang Angsoka”. Upacara usaba ini sebagai rangkaian upacara usaba yang dilaksanakan secara bergiliran di Pura Dik-Widik atau Pangempat-Panyirang [Catur Lokapala—Catur Eswarya] sampai di Catur Lawa. Dimulai dari usaba Srawana (Juli, sasih Kasa) sampai pada usaba Waisaka (Maret, sasih Kadasa) berupa upacara Batara Turun Kabeh yang dipusatkan di titik sentrum: Padma Tiga Panataran Agung Besakih. </br></br>Terlupakan Sejak Gunung Agung Meletus Tahun 1963</br>Para panglingsir Desa Adat Besakih yang sempat diwawancarai memberikan kesaksian bahwa sebelum Giri Tohlangkir/Gunung Agung meletus tahun 1963, tatanan upacara Pura Tegal Suci – Pagenian di Banjar Adat Angsoka berjalan sepatutnya, sebagai bagian tak terpisahkan dengan tatanan upacara Pura Agung Besakih. Dalam ingatan para panglingsir Besakih yang sudah berusia belasan tahun saat Giri Tohlangkir/Gunung Agung meletus tahun 1963, di sebelah barat Pura Tegal Suci ada jalan setapak cukup lebar tembus sampai di depan Pura Kiduling Kreteg—sebelah kanan dari Panataran Agung Besakih. Jalan tembus inilah yang lazim dilalui oleh Krama Adat Besakih secara umum manakala hendak tangkil ke Pura Tegal Suci di Banjar Adat Angsoka. Begitu pula sebaliknya, bila Krama Banjar Adat Batang dan Angsoka hendak nangkil mabhakti ke Pura Kiduling Kreteg hingga ke Pura Panataran Agung Besakih dan Pura lain yang ada di sebelah barat Banjar Adat Batang dan Banjar Adat Angsoka. </br></br>Saat Giri Tohlangkir/Gunung Agung meletus mulai 18 Februari 1963 sampai Januari 1964, seluruh Krama Banjar Adat Batang dan Angsoka pun mengungsi jauh, menyelamatkan diri. Pura Tegal Suci di Angsoka hancur. Tidak terurus. Kondisi ini berlanjut menyusul terjadi peristiwa G-30S/PKI tahun 1965-1966. Baru sekitar akhir dasawasra 1960-an atau awal 1970-an, beberapa Krama Adat Batang dan Angsoka mulai pulang ke kampung asal. Dalam masa paceklik ekonomi, Pura Tegal Suci terabaikan. Ketika Pemerintah Daerah Tingkat I Bali menata kembali Kawasan Suci Pura Agung Besakih pascagempa 1963 dan seterusnya, Pura Tegal Suci tetap saja terabaikan, karena lokasinya memang lumayan jauh, “terpencil” di sebelah tenggara Pura Panataran Agung Besakih. Para pemimpin formal dan pemimpin nonformal Bali, termasuk pamucuk-pamucuk di Desa Adat Besakih pun, lupa, melupakan, atau tidak tahu tentang keberadaan Pura Tegal Suci linggih stana Hyang Widhi Wasa dalam manifestasi Maheswara/Mahesora dalam tatanan Padma Bhuwana Kembang-Kuncup di Kawasan Suci Pura Agung Besakih. Yang mengetahui keberadaan Pura Tegal Suci di Angsoka ini pun tidak menginformasikan kepada pihak yang berwenang untuk mengembalikan Besakih ke dalam tatanan sepatutnya. Krama Adat Angsoka dan Batang yang rata-rata masih polos, tampak kimud menyuarakan perihal linggih stana Hyang Maheswara/Mahesora. </br>Kini, hampir 60 tahun Pura Tegal Suci terabaikan dalam kesatuan tatanan ritus dan situs Padma Bhuwana Kembang-Kuncup Pura Agung Besakih. Padahal, dalam setiap ritus berskala besar di Pura Agung Besakih, sulinggih senantiasa menguncarkan puja stuti stawa Nawa Graha, mengundang Dewata Nawa Sangga [Dewata dari sembilan penjuru arah] untuk menurunkan Tirta Nawa Ratna sebagai tirta utama. Namun, dalam aspek situs Pura Tegal Suci di Angsoka sebagai stana Hyang Maheswara tidak katuur dan/atau katuran apa pun secara Sakala. Ada yang kurang jangkep, tentu, dalam konteks tatanan kehidupan masyarakat Bali yang sangat mengedepankan prinsip Niskala-Sakala. </br>Hangayubagia, ada sejumlah Krama Adat Angsoka dan Batang yang terpanggil untuk ngaturang ayah dan mapunia sakasidan secara perseorangan. Kumpulan Krama ini sebagai Sekaa Demen, kelompok sukarelawan, mencoba berswadaya nangiang mawali linggih stana Ida Bhatara Sasuhunan di Pura Tegal Suci, sejak 5 tahun terakhir. Didukung oleh Krama Bali yang mendapat tuntunan, panggilan, dan/atau petunjuk dari luar Besakih agar ngélingin linggih stana Ida Bhatara Sasuhunan di Pura Tegal Suci, Sekaa Demen ini pun mampu membeli lahan seluas ± 14 are untuk tegak linggih Pura Tegal Suci. Meskipun masih dalam kondisi yang sangat sederhana—tinimbang palebahan Pura lain di Kawasan Suci Pura Agung Besakih yang difasilitasi resmi lewat APBD—secara Sakala terwujudlah kini Pura Tegal Suci – Pagenian di wewidangan Banjar Adat Angsoka. Jajaran kemiri palinggih utama yang ada, antara lain: Padmasana, gedong simpen, gedong masari mascatu, sapta patala. Adapun palinggih pagenian atau pasucian berupa tungku pembakaran (dalam bahasa Bali: jalikan) sebagai ciri khas Pura Tegal Suci yang merupakan Lingga Stana Hyang Maheswara, sampai kini masih berupa turus lumbung. </br></br>Pujawali atau piodalan di Pura Tegal Suci – Pagenian dilaksanakan setiap Sukra Paing, wuku Gumbreg, bersamaan dengan pujawali Pura Beji di Banjar Batang. Berlangsung hanya satu malam, langsung masineb. Biaya pujawali setiap 210 hari sekali (6 bulan kalender Pawukon Bali) dikumpulkan dari aturan punia atau sumbangan sukarela di antara Sekaa Demen serta Krama Bali lain yang terpanggil untuk ngaturang bhakti sakasidan.</br></br>Dumugi, Sameton dan Sahabat, berkesempatan ngaturang rasa suksmaning manah, rasa hangayubagia ke Pura Tegal Suci - Pagenian di Angsoka, Besakih ini: menyadari anugerah sang Maha Penghidup Kehidupan berupa Napas, Paru-paru, Dapur Suci Diri ini. Bila "tangkil" ke Pura Tegal Suci Pagenian ini, sempatkanlah terlebih dahulu tangkil dan malukat di Pura Beji Giri Tolangkir di Banjar Batang, sekitar 200 meter di sebelah selatan Banjar Angsoka, di sisi timur jalan. Untuk menuju ke lokasi Pura Tegal Suci - Pagenian ini, Sameton dan Sahabat bisa ketik di google maps: Pura Tegal Suci Pagenian, Angsoka, Besakih, Karangasem. Rahayu sareng sami. </br>Besakih, Saniscara Pon, Matal, 22.01.2022</br>@ I Ketut Sumartaa Pon, Matal, 22.01.2022 @ I Ketut Sumarta)
  • Pura Telaga Waja  + (Pura Telaga Waja terletak di Banjar KapituPura Telaga Waja terletak di Banjar Kapitu, Desa Kendran, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar. Pura ini termuat di beberapa kitab yakni Negarakertagama, Prasasti Bulian, dan Lontar Dharma Yoga Samadhi. Di pura ini terdapat petirtaan Telaga Waja dan di dalam lontar Dharma Yoga Samadhi terdapat sebuah petunjuk untuk melakukan mandi melukat sebanyak 7 kali kesempatan di pathirtan Telaga Waja ini. Melukat di sini bertujuan untuk membersihkan segala mala dan menerahkan diri.bersihkan segala mala dan menerahkan diri.)
  • Pura Telaga Waja, Kendran  + (Pura Telaga Waja terletak di Banjar KapituPura Telaga Waja terletak di Banjar Kapitu, Desa Kendran, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar. Pura ini termuat di beberapa kitab yakni Negarakertagama, Prasasti Bulian, dan Lontar Dharma Yoga Samadhi. Di pura ini terdapat petirtaan Telaga Waja dan di dalam lontar Dharma Yoga Samadhi terdapat sebuah petunjuk untuk melakukan mandi melukat sebanyak 7 kali kesempatan di patirtan Telaga Waja ini. Melukat di sini bertujuan untuk membersihkan segala mala dan menenangkan diri.ersihkan segala mala dan menenangkan diri.)
  • Pura Teratai Bang  + (Pura Teratai Bang terletak di Desa Candi KPura Teratai Bang terletak di Desa Candi Kuning, Baturiti, Tabanan. Pura ini satu kawasan dengan Kebun Raya Eka Karya di Bedugul. Memasuki areal pura di Bukit Tapak, ciri khasnya adalah bau belerang yang menyengat, karena di areal pura ada sumber mata air yg mengeluarkan asap dan berbau belerang, diyakini, belerang ini muncul karena berkenannya Dewa Agni (dewa Api) turun ke bumi dan berstana di Pura ini, bukan api yang kita sembah tapi yang menciptakan kekuatan api ini.ah tapi yang menciptakan kekuatan api ini.)
  • Tirta Empul  + (Pura Tirta Empul berlokasi di Desa ManukayPura Tirta Empul berlokasi di Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali. Di desa ini terdapat beberapa buah sungai, antara lain yang terpenting ialah Sungai Pakerisan dan Sungai Petanu.Penelitian arkeologi yang dimulai pada awal abad XX telah mendapatkan bukti-bukti bahwa kawasan ini memang menyimpan sejumlah tinggalan arkeologi yang sampai sekarang masih berfungsi sakral (sacred living monuments), tersebar di Desa Panempahan, Desa Manukaya, dan Tampaksiring.nempahan, Desa Manukaya, dan Tampaksiring.)
  • Pura Tuluk Biyu Batur  + (Pura Tuluk Biyu yang sering disebut Pura Batur Kanginan atau dahulu bernama Kulit Biyu.)
  • Ulun Danu Temple  + (Pura Ulun Danu Batur merupakan pura terbesar kedua yang ada di wilayah pulau Bali. Dari lokasi pura, bisa dengan mudah menikmati pemandangan Gunung Batur yang indah. Lokasi: Jalan Kintamani, Desa Batur Selatan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali.)
  • Pura Andakasa  + (Pura ini berada di Desa Adat Angantelu, KePura ini berada di Desa Adat Angantelu, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Dari Denpasar, pura ini dapat dicapai dengan jarak sekitar 60 km - arah ke timur, atau 20 km di timur kota Semarapura - ibu kota Kabupaten Klungkung. Sebuah prasasti terdapat di Pura Panyimpenan Pura Luhur Andakasa, namun tidak tertulis pada prasasti itu keberadaan pura ini. Seperti dikemukakan dalam berbagai lontar, Pura Luhur Andakasa berstatus sebagai salah satu Kahyangan Jagat, juga Sad Kahyangan. satu Kahyangan Jagat, juga Sad Kahyangan.)
  • Pura Gumang (Bukit Juru)  + (Pura ini berdiri di puncak sebuah bukit yang disebut dengan Bukit Gumang atau Bukit Juru. Pura Bukit Gumang secara turun temurun diempon oleh lima desa pekraman yakni Desa Bugbug, Bebandem, Datah, Jasri, dan Ngis.)
  • Pura Lempuyang Madya  + (Pura ini berposisi di puncak Gunung Lempuyang, di bagian Timur Pulau Bali. Pura lempuyang tepatnya berada pada ketinggian 1.175 m di atas permukaan laut.)
  • Pura Desa  + (Pura ini disebut dengan nama Pura Desa karPura ini disebut dengan nama Pura Desa karena pura ini lazim ditempatkan di pusat desa yaitu pada salah satu sudut dari catuspata (perempatan agung). Pura Desa menjadi tempat pusat kegiatan pelaksanaan upacara untuk kepentingan desa seperti upacara Ngusaba Desa, pasamuhan batara setelah upacara melis yang dilaksanakan sebelum upacara Panyepian. Pada beberapa daerah di Bali, Pura Desa disebut pula dengan nama Pura Bale Agung. Nama ini kemungkinan diambil dari nama bangunan Bale Agung yang terdapat pada bagian halaman pertama dari pura tersebut.bagian halaman pertama dari pura tersebut.)
  • Pura Tangkulak  + (Pura ini terkait dengan perjalanan Rsi Dhanghyang Dwijendra di Siyut Tulikup.)
  • Pura Mengening  + (Pura ini terletak di Desa Pakraman Saraseda, Tampaksiring, Gianyar. Di Pura ini terdapat sepuluh mata air yang dibuatkan masing-masing satu pancuran.)
  • Pura Puncak Mundi  + (Pura ini terletak di Dusun Rata, Desa KlumPura ini terletak di Dusun Rata, Desa Klumpu, Nusa Penida. Lokasinya berada di Puncak Bukit Mundi yang menjadi daratan tertinggi di Nusa Penida. Ketinggian pura ini 521 meter di atas permukaan laut dan menempuh perjalanan sekitar 45 menit dari Pelabuhan Nusa Penida. Biasanya umat Hindu yang akan melakukan tirta yatra ke Nusa Penida terlebih dahulu sembahyang di pura ini. Setelah itu, mereka akan menuju ke Pura Dalem Ped. Pura ini terdiri dari tiga pura yaitu Pura Krangkeng, Pura Beji, dan Pura Puncak Mundi.angkeng, Pura Beji, dan Pura Puncak Mundi.)
  • Puri Pemecutan  + (Puri Agung Pemecutan terletak di Jalan ThaPuri Agung Pemecutan terletak di Jalan Thamrin, Denpasar. Kata Pemecutan berasal dari pecut yang artinya cambuk. Bangunan Puri dibangun pada tahun 1686, dengan dasar bangunan dari batu bata merah dan pada serta beratapkan ijuk. Areal puri memiliki luas sekitar 4.2 hektar.</br>Tahun 1906, Raja Gusti Ngurah Pemecutan memerintahkan rakyat untuk membakar bangunan puri sebelum perang dimulai.akar bangunan puri sebelum perang dimulai.)
  • Desa Purwakerthi  + (Purwakerti merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, provinsi Bali, Indonesia. Terdapat dua tempat wisata yang terkenal di Desa ini yaitu Amed dan Teluk Jemeluk.)
  • Relief Bebitra  + (Relief Bitera ialah seni ukir pada zaman dRelief Bitera ialah seni ukir pada zaman dahulu yang dipahat pada dinding permanen berukuran besar di Kabupaten Gianyar. Relief Bitera ini juga satu kesatuan dengan tempat wisata cagar budaya nasional pertapaan Gunung Kawi Bebitra. Pertapaan ini juga menyimpan subuah ceruk besar yang letaknya di sebelah selatan pertapaan, dan kononnya pernah digunakan sebagai tempat bertapa. Selain sebagai tempat pertapaan, tempat ini juga difungsikan sebagai tempat pertirtaan dengan airnya berasal sumber mata air di sebelah barat laut dari dinding sebelah barat.lah barat laut dari dinding sebelah barat.)
  • Rumah Sanur  + (Rumah Sanur adalah tempat bagi komunitas lRumah Sanur adalah tempat bagi komunitas lokal, bisnis, wirausahawan sosial, pedagang, start-up, seniman, dan penggiat kreatif. Kami menyatukan berbagai orang dan bisnis dengan keterampilan dan latar belakang yang berbeda, untuk merangsang ide dan membangun hubungan lintas sektor. Kami memelihara ekosistem kreatif dan mendorong inovasi sosial.stem kreatif dan mendorong inovasi sosial.)
  • SMKN Bali Mandara  + (SMK Negeri Bali Mandara atau biasa disebutSMK Negeri Bali Mandara atau biasa disebut dengan nama SKANBARA, adalah sekolah berasrama yang didirikan pada tanggal 2 Desember 2013 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bali No. 2502/03-A/HK/2013. Sekolah binaan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali ini mulai beroperasi pada bulan Juli 2015. Melalui SMK Negeri Bali Mandara, Pemprov Bali menyiapkan bantuan pendidikan penuh guna memberikan akses pendidikan kepada putra-putri Bali yang berasal dari keluarga dengan latar belakang ekonomi tidak mampu (miskin). Segala bentuk pembiayaan selama menempuh masa pendidikan ditanggung oleh oleh Pemprov Bali.didikan ditanggung oleh oleh Pemprov Bali.)
  • Denpasar  + (SUASANA LALU LINTAS DI PUSAT KOTA DENPASARSUASANA LALU LINTAS DI PUSAT</br>KOTA DENPASAR.</br></br>Asal Usul Kota Denpasar, Ternyata Berawal dari Sebuah Taman</br></br>Denpasar, sebagai ibukota dari Provinsi Bali tentu banyak dikenal oleh masyarakat. Terlebih lagi, kota tersebut terletak di Pulau Bali yang merupakan destinasi wisata dunia. Namun hingga kini tidak banyak orang yang mengetahui betul bagaimana sejarah terbentuknya Kota Denpasar hingga seperti sekarang.</br></br>Denpasar adalah sebuah taman. Namun taman tersebut tidak seperti taman pada umumnya, karena merupakan taman kesayangan dari Raja badung pada waktu itu, Kyai Jambe Ksatrya. Pada waktu itu, Kyai Jambe Ksatrya tinggal di Puri Jambe Ksatrya, yang kini menjadi Pasar Satria. Taman ini unik, karena dilengkapi dengan tempat untuk bermain adu ayam. Hobi Kyai Jambe Ksatrya adalah bermain adu ayam, oleh karena itu tidak jarang sang raja mengundang raja-raja lainnya di Bali untuk bermain adu ayam di taman tersebut.</br></br>“Jika dibandingkan dengan sekarang, taman tersebut semacam villa persitirahatan”, ujar AA Ngurah Putra Darmanuraga, penekun sejarah sekaligus tokoh di Puri Pemecutan.</br></br>Nama denpasar sendiri terdiri dari dua kata yaitu “den” yang berarti utara dan “pasar” yang berarti pasar. Nama ini diberikan pada taman tersebut mengingat lokasinya yang terletak di utara pasar. Kini taman tersebut menjadi Jaya Sabha, rumah jabatan untuk Gubernur Bali. Secara administratif, Kota Denpasar diresmikan sebagai sebuah kota pada tahun 1788. Pembentukan kota ini mengalami proses yang panjang, bahkan sejak Pulau Bali masih ditinggali oleh kerajaan-kerajaan.</br></br>Kota Denpasar didirikan oleh I Gusti Ngurah Made Pemecutan yang merupakan keturunan dari Puri Pemecutan. Nama Denpasar muncul pada saat wilayah yang dahulunya disebut sebagai wilayah Badung ini dipimpin oleh dua kerajaan yaitu Puri Pemecutan dan Puri Jambe Ksatrya. Menurut peneliti sejarah Kota Denpasar yang juga Guru Besar Sejarah Fakultas Sastra Unud, AA Bagus Wirawan, di saat itu terdapat dua puri yang menandakan adanya dua pemerintahan yaitu Puri Alang Badung dan Puri Pemecutan.</br></br>Kedua pemerintahan tersebut sebenarnya dipimpin oleh keturunan yang sama, yaitu Kyai Jambe Pula. Pembagian dari keduanya pun cukup jelas, dengan wilayah barat Tukad Badung yang dikontrol oleh Puri Pemecutan, sedangkan sebelah timur Tukad Badung pimpin oleh Puri Jambe Ksatrya.</br></br>Taman yang dibangun oleh Kyai Jambe Ksatrya itulah yang kemudian dijuluki sebagai Denpasar. Hanya saja nama Denpasar belum merujuk pada kota tertentu. Namun Puri Denpasar kemudian dihancurkan oleh kolonialisme Belanda, yang terjadi ketika terjadinya Perang Puputan Badung. Hingga kemudian bangunan bekas Puri Denpasar hanya digunakan sebagai kantor Asisten Residen Bali Selatan dan juga Kontroleur Badung.</br></br>Puri Denpasar sendiri dibangun ulang oleh Cokorda Alit Ngurah yang pada tahun 1929 dinobatkan sebagai Regent Badung. Namun dikarenakan lokasi Puri Denpasar yang baru adalah bekas lokasi dari Puri Jambre Ksatrya, masyarakat Bali justru menyebutnya sebagai Puri Satria hingga sekarang.</br></br></br>Sumber : denpasarkota.go.id , balebengong.id</br>Foto : Ross myersa.go.id , balebengong.id Foto : Ross myers)
  • Bedugul  + (Saat mendengar kata bedugul, tentu yang teSaat mendengar kata bedugul, tentu yang terbayang di benak anda adalah keberadaan danau Beratan dan Pura Ulun Danu yang sekarang menjadi tujuan wisata tour paling populer di Bali atau juga Kebun Raya Bedugul yang menjadi tujuan rekreasi favorit bagi keluarga.adi tujuan rekreasi favorit bagi keluarga.)
  • Desa Mengesta  + (Salah satu hal yang paling menarik dari DeSalah satu hal yang paling menarik dari Desa Mengesta yaitu beberapa peninggalan purbakala berupa arca, pahatan batu dan logam. Selain itu kita juga dapat menjumpai beberapa mata air panas seperti Piling Kawang dan Belulang, dan seperti kebanyakan desa di kawasan Tabanan, tentu saja kita dapat menjumpai lokasi persawahan yang indah. Sejarahnya Banjar Mengesta didirikan kurang lebih pada tahun 1909 oleh Pemerintah Belanda.</br></br>http://desamengesta.zeta.co.id/ Belanda. http://desamengesta.zeta.co.id/)
  • Sanda  + (Sanda berasal dari kata Sandek (mesandekanSanda berasal dari kata Sandek (mesandekan dalam bahasa Bali ) yang memiliki arti berhenti atau mengaso. Dahulu dimana orang-orang yang bepergian dari Tabanan atau Denpasar menuju Singaraja melewati Desa Sanda. Dalam perjalan yang begitu jauh dan lama desa Sanda menjadi tempat peristirahatan. desa Sanda menjadi tempat peristirahatan.)
  • Sanur  + (Sanur berasal dari dua kata, “Saha” dan “NSanur berasal dari dua kata, “Saha” dan “Nuhur” yang secara harfiah berarti keinginan/gairah untuk mengunjungi tempat tertentu dan dapat juga berarti memohon untuk datang di suatu tempat. Dari kata tersebut lama kelamaan berubah pelafalannya menjadi Sanur. Sanur tercatat sebagai salah satu nama tempat tertua yang termuat dalam prasasti Bali berangka tahun 917 Masehi. Wilayah Sanur pada dahulunya meliputi daerah Sanur (Desa Sanur Kaja, Desa Sanur Kauh, Kelurahan Sanur) dan Kelurahan Renon.auh, Kelurahan Sanur) dan Kelurahan Renon.)
  • Pantai Sanur  + (Sanur merupakan salah satu ikon pariwisataSanur merupakan salah satu ikon pariwisata Bali yang sudah terkenal. Menetapnya pelukis Belgia bernama Adrien-Jean Lemayur de Merpres di Sanur merupakan sejarah perkembangan kawasan pesisir Sanur. Seiring perkembangan pariwisata yang semakin meningkat, pada tahun 1957 dibangunlah hotel pertama di Desa Sanur dengan nama Hotel Sindhu Beach, disusul pembangunan Hotel Bali Beach yang mulai beroparasi pada tahun 1966. Meskipun wisata bahari belum dikenal saat itu, di Sanur sudah terbentuk suatu proyek pengembangan Sanur yang disebut Beach Market pada tahun 1971. Beach Market tersebut menyajikan jasa pelayaran dengan jukung yaitu perahu-perahu tradisional, pameran patung-patung, lukisan, pertunjukan tari-tarian dan pengelolaan kafe dan restoran.-tarian dan pengelolaan kafe dan restoran.)
  • Kelurahan Sanur  + (Sanur merupakan salah satu kawasan pariwisSanur merupakan salah satu kawasan pariwisata tertua di Bali. Pada tahun 1957 untuk pertama kalinya dibangunlah hotel pertama di Desa Sanur dengan nama Hotel Sindhu Beach, disusul kemudian pembangunan Hotel Bali Beach yang mulai beroperasi pada tahun 1966. Sanur berasal dari dua kata, “Saha” dan “Nuhur” yang secara harfiah berarti keinginan/gairah untuk mengunjungi tempat tertentu dan dapat juga berarti memohon untuk datang di suatu tempat. Dari kata tersebut lama kelamaan berubah pelafalannya menjadi Sanur. Sanur tercatat sebagai salah satu nama tempat tertua yang termuat dalam prasasti Bali berangka tahun 917 Masehi. Wilayah Sanur pada dahulunya meliputi daerah Sanur (Desa Sanur Kaja, Desa Sanur Kauh, Kelurahan Sanur) dan Kelurahan Renon.</br>Kelurahan Sanur terletak diwilayah Desa Pakraman Intaran dan mewilayahi Banjar sebanyak 9 yaitu :</br>1. Banjar Singgi,</br>2. Banjar Panti,</br>3. Banjar Gulingan,</br>4. Banjar Taman,</br>5. Banjar Sindu Kaja,</br>6. Banjar Sindu Kelod,</br>7. Banjar Batujimbar,</br>8. Banjar Semawang,</br>9. Lingkungan Pasekuta.</br>Kelurahan Sanur terletak di Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, yang berbatasan dengan; Sebelah Utara: Desa Sanur Kaja, Sebelah Timur: Laut Bali, Sebelah Selatan: Selat Badung/Samudra Indonesia, Sebelah Barat: Desa Sanur Kauh.Indonesia, Sebelah Barat: Desa Sanur Kauh.)
  • Ngwangun Desa Kesiman Malarapan Antuk Tukad Bindu  + (Saudara tahu tidak ada sungai di Kota DenpSaudara tahu tidak ada sungai di Kota Denpasar? Ini terdapat sungai dari Desa Kesiman, bernama Sungai Bindu. Sungai ini sudah memiliki pihak pengelola dan sudah diresmikan oleh pemerintah setempat. Jika memasuki area sungai ini, saudara tidak dikenakan harga tiket masuk, tetapi ada dana sukarela yang bisa diberikan seikhlasnya. Tempatnya sejuk, asri dan memesona. Tempat ini sebagai tempat anak-anak bermain, berolahraga, budidaya ikan lele dan ada juga tempat untuk berkumpul. Akan tetapi semenjak pandemi Covid-19 yang membuat tempat wisata seperti sungai ini semakin sepi dikunjungi. Terkait kebersihan sungai, beberapa bagian dari tempat ini yang terbengkalai dan media promosi yang masih kurang. Semoga pemerintah dapat membantu kembali pengelolaan di temoat wisata ini misalnya seperti membersihkan tempat dan juga meningkatkan media promosi atau publikasi supaya sungai sebagai tempat wisata ini diketahui oleh masyarakat Bali hingga manca negara. Jika ada waktu, mari bersama-sama bermain ke Sungai Bindu, saudara.ama-sama bermain ke Sungai Bindu, saudara.)
  • Wangun Potensi Wisata Bali, Bali Lestari Indonesia Bangkit!  + (Saya (Candra, Gek Tri, Dinanti) sebagai geSaya (Candra, Gek Tri, Dinanti) sebagai generasi milenial siap membangun desa melalui BASAbali WIkithon Partisipasi Publik #5 : Ngwangun Desa. Mari saksikan desa saya ini.</br></br>Mari kita bersama-sama mempertahankan dan melestarikan dea-desa yang memiliki banyak potensi wisata di Bali.</br></br>Membangun Potensi Wisata Bali, Bali Lestari Indonesia Bangkit!</br></br>basabaliwiki.org </br>@wikibasabali</br>@pasikianyowana.bali</br></br>#basabaliwiki #wikithon #partisipasipublik #wikithonpartisipasipublik #ngwangundesa #membangundesa #milenialberaksi</br></br>photo reference: google chrome, google mapshoto reference: google chrome, google maps)
  • Ngwangun Desa. Potensi Lan Pikobet Ane Ade Di Banjar Negari, Desa Singapadu Tengah  + (Saya Gusti Agung Mirah sebagai generasi milenial bersedia membangun desa dengan BASAbali Wikithon Partisipasi Publik #5 : Membangun Desa. Ayo bersama-sama membangun desa teman-teman. Kalo bukan kita siapa lagi?!)
  • Potensi Pariwisata lan ekonomi ring Desa Tista Kecamatan Busungbiu Kabupaten Buleleng  + (Saya sebagai generasi milenial bersedia akSaya sebagai generasi milenial bersedia akan membangun Desa melalui BASAbali Wikithon Partisipasi Publik: Ngwangun Desa. Mari kita lihat apa saja yang ada di Desa saya ini. </br></br>Desa Tista merupakan ladang penghasilan masyarakat Desa disini. Karena Desa Tista ini memiliki panirama alam yang asri, dan tanah yang subur. Sebagai sumber daya alam yang baik untuk meningkatkan penghasilan berkebun masyarakat Desa.tkan penghasilan berkebun masyarakat Desa.)
  • PANG SING POCOL NGANGGO SKINCARE  + (Saya sebagai generasi milenial siap untuk Saya sebagai generasi milenial siap untuk membangun melalui Wikithon Partisipasi Publik #5 BASAbali Wiki. Ayo lihat terkait dengan desa saya ini.</br></br>Ong Swastyastu. Halo Saudara, saya Dewa Ayu Manis bersama teman saya Desak Maharani dan Yuli Setiawati ingin memperkenalkan potensi desa yang ada di Banjar Pemenang, Desa Adat Pemenang, Nyalian, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung Bali.</br>Saudara, tau tidak? Sebenarnya di Desa Nyalian ada pengerajin topi capil loh.. yang terbuat dari daun pohon kelapa yang masih muda, yang bernama demela. Cara membuatnya agak ribet, tapi harga topi capil ini sangat murah. Usaha ini telah ada sejak turun temurun di desa tersebut, tidak ada desa lain yang membuatnya. </br>Biar kamu tau, ada masalah yang dirasakan oleh para pengrajin ini, seperti bahan baku yang susah untuk dicari dan promosi topi ini yang masih kurang banyak. Harapan dari para pengrajin adalah agar harga topi capil ini dapat dinaikkan sehingga dapat membantu mengembangkan UMKM di tingkat provinsi dan juga menjadikannya ikon desa. </br>Semoga dari video ini, pemerintah dapat membantu dalam membangun desa terutama dalam membina kelompok kerja yang memiliki banyak potensi. Semoga pemerintah dapat membantu memberikan bantuan finansial atau dana demi menyokong pembangunan Desa seperti promosi agar pemasaran produk ini dapat mencapai ke luar negeri.</br>Ong Santih, Santih, Santih Ong.ar negeri. Ong Santih, Santih, Santih Ong.)
  • Sangeh  + (Saya sebagai generasi milenial siap membanSaya sebagai generasi milenial siap membangun desa melalui kegiatan BASAbali Wikithon Partisipasi Publik #5: Ngwangun Desa.</br></br>Om Swastyastu, tempat wisata Sangeh terletak di Jalan Brahmana , Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali. Tempat wisata Sangeh merupakan tempat wisata yang menyenangkan. Di tempat ini kita akan menemukan ada banyak monyet dan banyak pohon besar yang beranama pohon pala. Tempat wisata Sangeh telah disiapkan oleh pemerintah sejak tahun 1971, yang dibuktikan dengan dijadikannya Sangeh sebagai taman wisata alam. Namun saat ini muncuk masalah, karena penyebaran covid-19 menyebabkan tempat wisata ini kian sepi. Sepinya pengunjung juga memunculkan masalah dalam pembiayaan perawatan tempat ini. Telebih lagi, biaya perawatan berasal dari hasil penjualan tiket kunjungan. Ini yang patut dipertimbangkan oleh pemerintah agar dapat membantu biaya perawatan tempat dan menyosialisasikan kembali agar wisatawan yang berkunjung ke Sangeh. Apabila akan berkunjung ke Sangeh janganlah lupa untuk mempertahankan protokol kesehatan. Om Shanti Shanti Shanti Om</br></br>Nama : MAHASABA 3 </br>-I GUSTI NGURAH AGUNG DIVAYANA </br>-NI KADEK UNIK JAYANTI</br></br>@wikibasabali </br>@pasikianyowana.bali </br>@mamedwedanta </br>@guna.yasa </br>@mahasabaudayana </br>@unikjayantii </br></br>#basabaliwiki #wikitonpartisipasipublik #ngewangundesai #wikitonpartisipasipublik #ngewangundesa)
  • NGWANGUN DESA WISATA DESA GIRI EMAS PINAKA GENAH WISATA SPRITUAL LAN WISATA ILEN-ILEN  + (Saya sebagai generasi milenial bersedia akSaya sebagai generasi milenial bersedia akan membangun Desa melalui BASAbali Wikithon Partisipasi Publik: Ngwangun Desa. Mari kita lihat apa saja yang ada di Desa saya ini. </br>Om Swastiastu, Hallo sahabat budaya, perkenalkan saya Ketut Wahyu Tamaja, mari berkunjung ke desa saya yakni di Desa Giri Emas.</br>Desa Giri Emas berada di Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng. Di Desa ini banyak tempat wisata kebudayaan yang bisa kita kunjungi, salah satunya Pura Gung Sekar dan Segara Giri Emas.</br>Nah, apakah kalian tahu tempat yang saya kunjungi ini? Mari kita saksikan bersama video saya berkunjung ke salah satu tempat wisata yang bagus ini.</br>Selain itu, banyak juga tempat-tempat wisata yang belum dibangun oleh pemerintah. Menurut saya pribadi berharap agar pemerintah senantiasa membantu kami menbangun tempat-tempat wisata baru yang di dukung juga oleh masyarakat sekitar. Nah gimana kawan? Apakah kalian masih ragu berkunjung ke Desa Giri Emas? Ayo enggak usah ragu, saya tunggu kedatangan kalian di Desa saya ini, Desa Giri Emas. Yuk berkunjung ke Desa Giri Emas.</br></br>Om Santih Santih Santih Omesa Giri Emas. Om Santih Santih Santih Om)
  • NGWANGUN DESA ANTUK TERBEBASNYANE RING SAMPAH PLASTIK  + (Saya sebagai generasi milenial bersedia akSaya sebagai generasi milenial bersedia akan membangun Desa melalui BASAbali Wikithon Partisipasi Publik: Ngwangun Desa. Mari kita lihat apa saja yang ada di Desa saya ini. </br>Teman-teman apakah kalian tahu Desa Seni? Jika tahu, inilah Desa saya Desa Mas, yang terletak di Kecamatam Ubud, Kabupaten Gianyar. Di Desa saya ini memiliki tempat program penukaran sampah plastik menjadi uang tunai maupun beras. Program ini sangat bagus sekali untuk membangun keasrian Desa dan membantu masyarakat desa. </br>Begitulah sekiranya teman-teman, saya sendiri berharap kepada pemerintah. Semoga pemerintah membantu atau mensuport program yang seperti ini berjalan dan berkelanjutan dengan memberikan bantuan berupa dana anggaran operasional. </br>Semoga melalui video ini dapat menghibur teman-teman sekalian. Jika ada salah kata mohon di maafkan. (Kelungkung Semarapura, Kirang langkung nunas ampura). Terima kasih, basabaliwiki.org (@wikibasabali), pasikian yowana Bali dan Mamed Wedanta.), pasikian yowana Bali dan Mamed Wedanta.)
  • Taman Pancing Denpasar  + (Saya selaku generasi milenial bersedia membangun desa dengan mengikuti lomba Wikithon Partisipasi Publik #5 Ngwangun Desa. Masi lihat tempat potensial Taman Pancing Denpasar ini.)
  • Puri Denpasar  + (Sebagai sebuah puri dan akhirnya kota keraSebagai sebuah puri dan akhirnya kota kerajaan, Denpasar diresmikan pada tahun 1788. Pendiri Puri Denpasar memang I Gusti Ngurah Made Pemecutan, keturunan Puri Pemecutan dari garis Puri Kaler Kawan. Tetapi, nama Denpasar sudah muncul sebelum 1788 yakni manakala wilayah yang kemudian disebut Badung dipimpin dua kerajaan kembar: Puri Pemecutan dan Puri Jambe Ksatrya.</br>Denpasar mengemuka sebagai pusat kekuasaan ketika I Gusti Ngurah Made Pemecutan yang mengambil alih kekuasaan Kyai Jambe Ksatrya memilih Taman Denpasar sebagai lokasi puri. Tatkala Cokorda Alit Ngurah dinobatkan sebagai regent Badung pada tahun 1929, dibangun sebuah puri bernama Puri Satria. Pasalnya, Puri Denpasar sudah dihancurkan Belanda saat Puputan Badung dan saat Belanda berkuasa bekas Puri Denpasar digunakan sebagai kantor Asisten Residen Bali Selatan serta Kontroleur Badung. Puri baru yang didirikan Cokorda Alit Ngurah sebetulnya bernama Puri Denpasar. Tapi, karena lokasinya di bekas lokasi Puri Jambe Ksatrya, masyarakatnya lebih mengenalnya sebagai Puri Satria.nya lebih mengenalnya sebagai Puri Satria.)
  • Desa Anturan  + (Sebuah surga kecil yang akrab disapa DesaSebuah surga kecil yang akrab disapa Desa Anturan. Desa yang tidak terlalu luas, namun cukup nyaman bagi masyarakat yang menempatinya. Banyak para wisatawan yang mengunjungi Desa Anturan, karena Desa ini berdekatan dengan Pantai Lovina. Desa ini terdiri dari 5 Dusun, yang di setiap dusunnya memiliki keunikan masing masing. Bisa kita lihat saat Desa ini merayakan hari raya nyepi, masyarakat sangat antusias berpartisipasi dalam kegiatan ini. Di Desa Anturan banyak tempat wisata yang digemari oleh para touris manca negara, salah satunya Pantai Lovina. Selain sarana hiburan, sarana pendidikan yang ada di Desa ini juga sangat lengkap. Dari Taman kanak kanak sampai Universitas. Desa ini juga mengajak anak anak atau generasi muda untuk terus melestarikan budaya Bali. Mulai dari mengikuti Pasraman, mengikuti truna-truni, dan membuka sanggar tari dan tabuh.Menurut Kepala Desa Anturan, ia akan terus mengembangkan potensi yang ada di Desa ini.engembangkan potensi yang ada di Desa ini.)
  • Desa Pupuan  + (Secara Geografis Desa Pupuan terletak padaSecara Geografis Desa Pupuan terletak pada 8°19'4" sampai dengan 8°29'38” dan 115°15’18,8” sampai dengan 115°19’40,8” Bujur Timur dengan ketinggian 650 sampai 750 meter diatas permukaan air laut. Seperti halnya desa-desa lainya di wilayah Kecamatan Tegallalang, Desa Pupuan termasuk dataran tinggi dengan curah hujan yang cukup besar. Hal ini menjadikan Desa Pupuan sangat cocok untuk dikembangkan menjadi sentra pertanian, khususnya tanaman manggis dan tanaman jeruk. Sekitar 85% penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.</br>Desa Pupuan terletak di kecamatan Tegallalang Kabupaten Gianyar dengan luas daerah 1.353,59 Ha yang terletak berdekatan dengan Sungai Petanu. terletak berdekatan dengan Sungai Petanu.)
  • Gesing  + (Secara Geografis dan secara administratif Secara Geografis dan secara administratif Desa Gesing merupakan salah satu dari 148 Desa di Kabupaten Buleleng. Desa Gesing mulai ada Pemerintahan kurang lebih dari Tahun 1930 yang berstatus Kelian Banjar Dinas. Nama " Desa Gesing" diambil dari situasi wilayah, dimana pada waktu itu banyak tumbuh Pohon Bambu/Gesing, maka atas kesepakatan masyarakat dan tokoh tokoh masyarakat dinamailah desa ini dengan "Desa Gesing"sampai sekarang.a ini dengan "Desa Gesing"sampai sekarang.)
  • Pura Puseh Canggi  + (Secara administrasi Pura Puseh Canggi termSecara administrasi Pura Puseh Canggi termasuk dalam wilayah Dusun Canggi, Desa Batuan Kaler, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Lokasi pura tepatnya berada di pinggir jalan desa dan berseberangan dengan sebuah lapangan dan Kantor Desa Batuan Kaler. Nama Canggi disebut dalam prasasti Serai A II tahun 915 çaka yang ditemukan di wilayah Kintamani Bangli. Dalam prasasti yang dikeluarkan pada masa pemerintahan Ratu Maruhani Sri Udayana Warmadewa ini disebutkan “mpungku di kasogatan ida dicanggini dang upadhyaya sudhar” yang berarti “pendeta Budha yang berada di Canggini bernama Dang Upadhyaya Sudhar……” Dalam prasasti Sawan C tahun 1098 çaka juga dimuat nama canggi.C tahun 1098 çaka juga dimuat nama canggi.)
  • Desa Ulakan  + (Secara administratif, Desa Ulakan berbatasSecara administratif, Desa Ulakan berbatasan dengan beberapa wilayah, meliputi Sebelah Utara (Desa Duda), Sebelah Timur (Desa Manggis), Sebelah Selatan (Samudera Hindia) dan Sebelah Barat (Desa Antiga). Dalam tingkat pemerintahan, Desa Ulakan terbagi atas 6 Banjar Dinas, meliputi Banjar Dinas Abian Canang, Banjar Dinas Mangku, Banjar Dinas Tengah, Banjar Dinas Kodok, Banjar Dinas Belong dan Banjar Dinas Tanah Ampo. Secara geografis, Desa Ulakan terdiri atas daerah perbukitan dan pesisir.erdiri atas daerah perbukitan dan pesisir.)
  • Desa Getakan  + (Secara geografis, wilayah Desa Getakan sebSecara geografis, wilayah Desa Getakan sebelah utara berbatasan dengan Desa Aan, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Banjarangkan, sebelah timur berbatasan dengan Desa Tihingan, dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Bakas. Sebagian besar masyarakat Desa Getakan bermata pencaharian sebagai petani, karena Desa Getakan memiliki banyak sawah dan komoditas terbesar dari Desa Getakan adalah padi dan cabai. Desa Getakan memiliki tradisi khas yang terkenal yang disebut dengan Calonarang.g terkenal yang disebut dengan Calonarang.)
  • Desa Tiga  + (Secara historis, dahulu sebagian besar PenSecara historis, dahulu sebagian besar Penduduk Desa Tiga berasal dari wilayah kabupaten Karangasem yang bernama Desa Asti.Penduduk Desa Tiga yang secara adat istiadat memiliki satu kesatuan dan terangkum didalam Gebog Satak Tiga Buungan yang terdiri dari 9 ( Sembilan ) Desa Pakraman.</br></br>Dalam sejarahnya desa Tiga merupakan gabungan dari beberapa Wilayah pedesaan pada jaman kerajaan Panji Sakti disebuah wilayah Pegunungan yang gersang dilereng timur perbukitan tepatnya di desa Asti Karangasem ( daerah Bali Timur ) pada jaman kerajaan Panji Sakti desa Asti mendapat ancaman dan serangan dari Kerajaan Panji Sakti sehingga membuat penduduk Asti semuanya mengungsi ke daerah Bangli dan memohon perlindungan dari raja Bangli, atas persetujuan raja Bangli saat itu diijinkanlah penduduk Asti untuk menempati daerah yang kebetulan sesuai dengan daerah asal yaitu memiliki dasar tanah merah tepatnya ada di daerah Banjar Buungan, kemudian seiring dengan perkembangan jumlah penduduk sebagian penduduk membuka lahan baru dan menyebar ke sembilan banjar disekitarnya. menyebar ke sembilan banjar disekitarnya.)
  • Pura Ulundanu Batur  + (Secara spiritual, Gunung Batur adalah gunuSecara spiritual, Gunung Batur adalah gunung terpenting kedua di Bali (hanya Gunung Agung yang mengunggulinya), jadi pura ini, Pura Batur yang semakin flamboyan, sangat penting. Ini adalah perhentian yang bagus untuk tontonan arsitektur. Di dalam kompleks adalah kuil Tao.tektur. Di dalam kompleks adalah kuil Tao.)
  • Bebandem  + (Sejarah Bebandem berawal dari masa pemerinSejarah Bebandem berawal dari masa pemerintahan kerajaan di Bali yang diperintah oleh Ida Dalem Waturenggong yang kemudian setelah perkembangnya diperintah lagi oleh keturunan beliau yang bernama Ida Dalem Kepakisan dan pelanjut dinasti raja terakhir adalah Ida Dalem Ketut yang wilayah kerajaan berada di Kabupaten Klungkung.</br>Nama Desa Bebandem yang sekarang, adalah diambil dari nama I Gusti Bandem yang sudah terkenal sebagai seorang pandeta ( Dukuh Bujangga), dan tentu sebagai penghormatan bagi beliau yang telah berjasa nama beliau ditetapkan menjadi nama desa dengan imbuhan ‘Be’ yang apabila diartikan dalam bahasa sansekerta mengandung arti bertempat tinggal/diam diatas.andung arti bertempat tinggal/diam diatas.)
  • Ped  + (Sejarah Desa Ped tergolong sangat unik. DaSejarah Desa Ped tergolong sangat unik. Dalam penulisan sejarah Desa Ped ini, penulis hanya menggunakan sumber lisan, artefak dan selebihnya dari berbagai media. Hal ini disebabkan karena penulis tidak menemukan sumber tertulis yang bisa dijadikan sumber. Artefak yang dimaksud di sini adalah adanya tiga buah tapel yang sekarang di’linggih’kan di Pura Dalem Ped. Seperti uraian di atas, dengan adanya tiga buah tapel ini melahirkan sebuah nama “Ped”, yang pada awalnya dari kesaktian tiga buah tapel yang sangat populer ke pelosok Bali pada saat itu dan sampai didengar oleh seorang Pedanda yaitu Ida Pedanda Abiansemal, sehingga Ida Pedanda Abiansemal bersama pepatih dan pengikutnya secara beriringan (mapeed) datang ke Nusa dengan maksud menyaksikan langsung kebenaran informasi atas keberadaan tiga tapel yang sakti di Pura Dalem Nusa. Dulu bernama Pura Dalem Nusa tetapi sudah ada pergantian nama setelah Ida Pedanda Abiansemal beriringan (mapeed) ke Pura Dalem Nusa kemudian digantikan oleh seorang tokoh Puri Klungkung pada zaman I Dewa Agung menjadi Pura Dalem Ped.</br></br>Informasi tentang keberadaan Pura Dalem Ped atau Pura Penataran Ped pada awalnya masih sangat simpang siur. Hal ini disebabkan karena dalam penggalian sumber untuk mencari informasi tentang keberadaan pura ini, sumber-sumber yang ada sangat minim. Dengan demikian hal ini memicu timbulnya perdebatan yang cukup lama di antara beberapa tokoh-tokoh spiritual. Perdebatan yang timbul yakni mengenai nama pura. Kelompok Puri Klungkung, Puri Gelgel dan Mangku Rumodja Mangku Lingsir, menyebutkan pura itu bernama Pura Pentaran Ped. Yang lainnya, khususnya para balian di Bali, menyebut Pura Dalem Ped.</br></br>Menurut Dewa Ketut Soma seorang penekun spiritual dan penulis buku asal Desa Satra, Klungkung, dalam tulisannya berjudul “Selayang Pandang Pura Ped” berpendapat, kedua sebutan dari dua versi yang berbeda itu benar adanya. Menurutnya, yang dimaksudkan adalah Pura Dalem Penataran Ped, Jadi, satu pihak menonjolkan “penataran”-nya, satu pihak lainnya lebih menonjolkan “dalem”-nya.</br></br>Kembali pada tiga buah tapel. Saking saktinya, tapel-tapel itu bahkan mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit, baik yang diderita manusia maupun tumbuh-tumbuhan. Sebelumnya, Ida Pedanda Abiansemal kehilangan ‘ tiga buah tapel. Begitu menyaksikan tiga tapel yang ada di Pura Dalem Nusa itu, ternyata tapel tersebut adalah miliknya yang hilang dari kediamannya. Namun, Ida Pedanda tidak mengambil kembali tapel-tapel itu dengan catatan warga Nusa menjaga dengan baik dan secara terus-menerus melakukan upacara-upacara sebagaimana mestinya.</br></br>Kesaktian tiga tapel itu bukan saja masuk ke telinga Ida Pedanda, tetapi ke seluruh pelosok Bali, termasuk pada waktu itu warga Subak Sampalan yang saat itu menghadapi serangan hama tanaman seperti tikus, walang sangit dan lainnya. Ketika mendengar kesaktian tiga tapel itu, seorang klian subak diutus untuk menyaksikan tapel tersebut di Pura Dalem Nusa. Sesampainya di sana, klian subak memohon anugerah agar Subak Sampalan terhindar dari berbagai penyakit yang menyerang tanaman mereka, Permohonan itu terkabul. Tak lama berselang, penyakit tanaman itu pergi jauh dari Subak Sampalan. Hasil panenpun menjadi berlimpah.</br></br>Kemudian warga menggelar upacara mapeed. Langkah itu diikuti subak-subak lain di sekitar Sampalan. Kabar tentang pelaksanaan upacara mapeed itu terdengar hingga seluruh pelosok Nusa. Sejak saat itulah I Dewa Agung Klungkung mengganti nama Pura Dalem Nusa dengan Pura Dalem Peed (Ped).</br></br>Meski pun ada kata “dalem”, namun bukan berarti pura tersebut mempakan bagian dari Tri Kahyangan. Yang dimaksudkan “dalem” di sini adalah merujuk sebutan raja yang berkuasa di Nusa Penida pada zaman itu. Dalem atau raja dimaksud adalah penguasa sakti Ratu Gede Nusa atau Ratu Gede Mecaling.</br></br>Ada lima lokasi pura yang bersatu pada areal Pura Penataran Agung Ped. Persembahyangan pertama yakni Pura Segara, sebagai tempat berstananya Bhatara Baruna, yang terletak pada bagian paling utara dekat dengan bibir pantai lautan Selat Nusa. Persembahyangan kedua yakni Pura Taman yang terletak di sebelah selatan Pura Segara dengan kolam mengitari pelinggih yang ada di dalamnya yang berfungsi sebagai tempat penyucian. Kemudian persembahyangan ketiga yakni ke baratnya lagi, ada pura utama yakni Penataran Ratu Gede Mecaling sebagai simbol kesaktian penguasa Nusa pada zamannya. Persembahyangan terakhir yakni di sebelah timurnya ada Ratu Mas. Terakhir di jaba tengah ada Bale Agung yang merupakan linggih Bhatara-bhatara pada waktu ngusaba.</br></br>Masing-masing pura dilengkapi pelinggih, bale perantenan dan bangunan-bangunan lain sesuai fungsi pura masing-masing. Selain itu, di posisi jaba ada sebuah wantilan yang sudah berbentuk bangunan balai banjar model daerah Badung yang biasa dipergunakan untuk pertunjukan kesenian.</br></br>Seluruh bangunan yang ada di Pura Penataran Agung Ped sudah mengalami perbaikan atau pemugaran, kecuali benda-benda yang dikeramatkan. Contohnya, dua area yakni Area Ratu Gede Mecaling yang ada di Pura Ratu Gede dan Area Ratu Mas yang ada di Pelebaan Ratu Mas. Kedua area itu tidak ada yang berani menyentuhnya. Begitu juga bangunan-bangunan keramat lainnya. Kalaupun ada upaya untuk memperbaiki, hal itu dilakukan dengan membuat bangunan serupa di sebelah bangunan yang dikeramatkan tersebut.belah bangunan yang dikeramatkan tersebut.)
  • Sekardadi  + (Sejarah Desa Sekardadi tidak bisa dipisahkSejarah Desa Sekardadi tidak bisa dipisahkan dengan sejarah Desa Bayung Gede sebagai desa induk dan 28 desa turunan lainnya, termasuk Desa Sekardadi. Dari tiga di antaranya memiliki pertalian darah penghuni yang cukup erat. Tiga desa tersebutterletak di Kabupaten Bangli, antara lain Desa Sekardadi, Penglipuran, dan Tiga Kawan.sa Sekardadi, Penglipuran, dan Tiga Kawan.)
  • Desa Tihingan  + (Sejarah Desa Tihingan diketemukan dalam PrSejarah Desa Tihingan diketemukan dalam Prasasti Kumpulan Dr. Goris yang berbunyi “Kabakatin Langkah Kayu Tring Tihing Tanggung Yatna Teriya Besaraseni”, yang berarti ada suatu kelompok masyarakat yang bertugas untuk menjamin segala keperluan akan kayu dan bambu serta alat dari bambu yang berseni (dianyam) untuk dipergunakan oleh para penguasa pada saat ada aci di pura-pura dan upacara yadnya lainnya. Nama Tihingan itu sendiri berasal dari kata “Tihing” yang berarti pohon bambu yaitu dari suatu wilayah yang banyak Pohon bambu, yang dalam penulisan serta ucapan dalam perkembangan jaman selanjutnya kata Tihing akhirnya menjadi Tihingan. Desa Tihingan terdiri dari empat (4) Banjar Dinas, 3 Desa Pekraman, dan 1 (satu) Banjar Suka Duka BTN Penasan Permai.satu) Banjar Suka Duka BTN Penasan Permai.)
  • Kemenuh  + (Sejarah berdirinya Desa Kemenuh dapat diketahui dari suatu sumber pustaka (lontar) yang secara keseluruhan memuat tentang Babad Brahmana Kemenuh. Sebelum bernama Desa Kemenuh,desa ini telah ada disebut dengan nama Desa Tegal Wanasari.)
  • Pura Ulun Danu Beratan  + (Sejarah pura Ulun Danu Bratan ini dapat diSejarah pura Ulun Danu Bratan ini dapat diketahui berdasarkan data arkeologi dan data sejarah yang terdapat pada lontar babad Mengwi. Berdasarkan data arkeologi yang terdapat dan berlokasi pada halaman depan Pura Ulun Danu Bedugul ini adalah terdapat peninggalan benda-benda bersejarah seperti sebuah Sarkofagus batu dan papan batu yang diperkirakan telah ada sejak zaman megalitik. Berdasarkan dari Babad Mengwi, I Gusti Agung Putu sebagai pendiri dari kerajaan Mengwi telah mendirikan pura yang berada di ujung danau Beratan sebelum beliau mendirikan pura Taman Ayun. Pura Ulun Danu Beratan terletak di ujung danau Beratan, yang berada di kawasan wisata Bedugul, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali. Dengan jarak tempuh kira-kira 56 km dari kota Denpasar dengan melewati jalan raya Denpasar - Singaraja. melewati jalan raya Denpasar - Singaraja.)
  • Desa Buitan Manggis  + (Sejarah terbentuknya Desa Manggis, yaitu tSejarah terbentuknya Desa Manggis, yaitu tersebutlah seorang raja Klungkung yang bernama Dalem Demade bertahta sejak tahun Icaka 1543-1573, beliau mempunyai putra banyak salah seorang diantaranya adalah : I Dewa Kulit mempunyai putra Dewa Lempijeh yang kemudian diberikan ijin untuk mengatur sebuah penduduk, yang dimana diwilayah itu tumbuh sebuah Pohon Manggis yang amat besar (disebelah barat balai pengobatan sekarang ) sehingga orang-orang sering menyebut tempat itu di Manggis dan selanjutnya hingga kini bernama Desa Manggis.anjutnya hingga kini bernama Desa Manggis.)
  • Eks. Pelabuhan Buleleng  + (Sejarahnya, pada masa kejayaan atau ketikaSejarahnya, pada masa kejayaan atau ketika masih difungsikan EX Pelabuhan Buleleng digunakan sebagai tempat bongkar muatan barang sekaligus tempat persinggahan kapal pesiar asing. Tempat ini juga saksi bisu akan sejarah perjuangan rakyat Bali disaat berjuang melawan sengitnya penjajahan bangsa Belanda.</br></br>Di kawasan Ex Pelabuhan Buleleng dibangun sebuah monumen dengan nama Yudha Mandala yang dimaksutkan untuk mengenang peristiwa tersebut. Monumen tersebuat berbentuk sebuah tugu yang berupa laskar rakyat dengan memegang bendera merah putih, bertelanjang dada yang mana tangan tangan menunjuk ke arah laut. mana tangan tangan menunjuk ke arah laut.)
  • Ngwangun désa Jimbaran: pemulihan ekonomi ring Jero manten  + (Selama masa pandemi hingga tahun ini, banySelama masa pandemi hingga tahun ini, banyak tempat wisata yang biasanya ramai menjadi sepi.</br></br>Banyak usaha-usaha yang tutup terlihat di sepanjang jalan.</br>Terutama di wilayah KUTA.</br></br>Kemana perginya mereka?</br>Khususnya para karyawan, banyak yang akhirnya berusaha untuk membuka usaha UMKM di wilayah dekat tempat tinggal mereka bahkan di rumah mereka sendiri. Banyak program bagus yang ditawarkan oleh pemerintah seperti modal usaha.</br></br>Sayangnya, karena banyak orang yang membuka usaha yang sama. Tak jarang usaha mereka tidak berjalan dengan baik. Banyak faktor seperti minimnya pengetahuan tentang peluang usaha dan promosi agar masyarakat lokal di wilayah lainnya bisa tau keberadaan usaha tersebut.</br></br>Harapannya, pemerintah bisa memperhatikan lebih lanjut permasalahan dan solusi terkait permasalahan tersebut. Seperti diberikannya secara berkala edukasi peluang usaha di banjar-banjar terdekat sekaligus promosi usaha mereka pada hari itu.aligus promosi usaha mereka pada hari itu.)
  • Seminyak  + (Seminyak yang luar biasa adalah pusat kehiSeminyak yang luar biasa adalah pusat kehidupan bagi gerombolan ekspatriat pulau, banyak di antaranya memiliki butik, mendesain pakaian, berselancar, atau tampaknya tidak melakukan apa-apa sama sekali. Mungkin tepat di sebelah utara Kuta dan Legian, tetapi dalam banyak hal, tidak terkecuali selera gayanya yang tidak berwujud, Seminyak terasa hampir seperti berada di pulau lain.</br>Ini adalah tempat yang dinamis, rumah bagi sejumlah restoran dan klub serta banyak toko dan galeri desainer yang kreatif. Hotel kelas dunia berjajar di pantai, dan betapa indahnya pantai itu – seluas dan berpasir seperti Kuta tetapi tidak terlalu ramai.</br></br>Baca selengkapnya di https://www.lonelyplanet.com/indonesia/seminyak://www.lonelyplanet.com/indonesia/seminyak)
  • Pura Pasar Agung  + (Seperti diketahui setiap gunung ada puranySeperti diketahui setiap gunung ada puranya, dan pura untuk Gunung Agung adalah Pura Pasar Agung diyakini pula sebagai pura pasar untuk seluruh Dewa Kahyangan. Pura Pasar Agung berada tepat di pertengahan antara kaki dan puncak Gunung Agung, pada ketinggian 1.600 meter pada permukaan laut (mdpl). Lokasinya di Banjar Sogra, Desa Sebudi, Kec. Selat, Kabupaten Karangasem. Sebudi, Kec. Selat, Kabupaten Karangasem.)
  • Pura Pasar Agung Batur  + (Seperti diketahui setiap gunung ada puranya, dan pura untuk Gunung Batur adalah Pura Pasar Agung Batur.)
  • Pura Kereban Langit  + (Seperti namanya pura Kereban Langit atau dSeperti namanya pura Kereban Langit atau dikenal juga dengan Keraban Langit, berasal dari kata “kereb” yang artinya atap, sehingga diartikan sebagai pura beratapkan langit, bagaimana bisa sebuah goa beratapkan langit, nah di sini keunikan lainnya, sehingga tergolong berbeda dibandingkan tempat lainnya, karena di tengah goa tempat pura berada pada bagian atasnya terdapat lubang besar tembus menghadap ke langit.</br></br>Di kawasan Pura Kereban Langit juga terdapat tempat melukat, pada bagian bawah sebelah Selatan pura terdapat sebuah beji dengan 5 buah pancuran, air jernih berasal dari mata air alami, sebelum memulai persembahyangan maka mereka yang pedek tangkil (bersembahyang) di areal utama pura, akan membersihkan diri dan menyucikan diri pada pancuran tersebut. Ring desa adat sading puniki, wenten mase tongos olahraga sane becik pisan.</br>Jogging track ini berlokasi di Kawasan Perumahan Multi Permai II.</br></br>Kalau di pagi hari pemandangan sunrisenya sangat cantik , begitu juga pada sore hari. Warna sunset nya bisa ditonton dengan indah dari sini.</br>Hamparan persawahan dan para petani yang ramah membuat tempat ini jadi begitu nyaman dikunjungi untuk berolahrga atau di sekedar merileksasikan diri. Simak videonya yuk!r merileksasikan diri. Simak videonya yuk!)
  • Subak Anggabaya  + (Subak Anggabaya yang terletak di kota DenpSubak Anggabaya yang terletak di kota Denpasar. Anggota Subak Anggabaya yang juga otomatis adalah warga Banjar</br>Anggabaya. </br>Subak merupakan suatu kelembagaan tradisional bersifat otonom yang mengatur pengairan pertanian di Bali. Subak di Kota Denpasar memiliki peran penting dalam pendekatan-pendekatan teknis pertanian dalam upaya mensukseskan program-program pembangunan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar.</br>Subak merupakan salah satu lembaga yang bersifat sosio religius yang sangat berperan dalam mensukseskan program-program di bidang pertanian, dimana subak merupakan lembaga yang dapat mengatur rumah tangganya sendiri (otonom ). Di Kota Denpasar terdapat 41 subak yang tersebar di empat kecamatan masing-masing Denpasar Barat 8 subak, Denpasar Timur 13 subak, Denpasar Selatan 10 subak dan Denpasar Utara 10 subak.atan 10 subak dan Denpasar Utara 10 subak.)
  • Subak Kedampang  + (Subak Kedampang terletak di Desa Adat KeroSubak Kedampang terletak di Desa Adat Kerobokan. Subak ini dibentuk pada tahun 1946 dengan enam wilayah (munduk) yaitu Munduk Kedampang Kangin,Munduk Kedampang Kauh,Munduk Kedampang Tengah,Munduk Pengubengan Dangin Jalan,Munduk Pengubengan Dauh Jalan, dan Munduk Pengipian.ubengan Dauh Jalan, dan Munduk Pengipian.)
  • Subak Renon  + (Subak merupakan suatu kelembagaan tradisioSubak merupakan suatu kelembagaan tradisional bersifat otonom yang mengatur pengairan pertanian di Bali. Subak di Kota Denpasar memiliki peran penting dalam pendekatan-pendekatan teknis pertanian dalam upaya mensukseskan program-program pembangunan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar.</br>Subak merupakan salah satu lembaga yang bersifat sosio religius yang sangat berperan dalam mensukseskan program-program di bidang pertanian, dimana subak merupakan lembaga yang dapat mengatur rumah tangganya sendiri (otonom ). Di Kota Denpasar terdapat 41 subak yang tersebar di empat kecamatan masing-masing Denpasar Barat 8 subak, Denpasar Timur 13 subak, Denpasar Selatan 10 subak dan Denpasar Utara 10 subak.</br>Subak Renon terdiri dari 4 munduk yang terletak di 4 Banjar Adat di Desa Adat Renon. Luas pertanian yang tersisa pada Kelurahan Renon adalah 90 Ha(Pagiarta, 2011). Batas-batas Munduk Muntig di Subak Renon yang menjadi lokasi Penelitian, meliputi, Utara(pemukiman penduduk), Timur(Subak Intaran), Selatan(SubakSidakarya), dan Barat(Pemukiman Penduduk).Sidakarya), dan Barat(Pemukiman Penduduk).)
  • Tabanan  + (Tabanan merupakan Kabupaten yang terletak Tabanan merupakan Kabupaten yang terletak di bagian selatan pulau Bali, sekitar 35 km di sebelah barat kota Denpasar. Kabupaten Tabanan dikenal juga sebagai kota Singasana. Tabanan juga memiliki tempat wisata yang popular di kalangan wisatawan seperti: Tanah Lot, yang memiliki objek pantai berkarang dan Pura yang berdiri kokoh di atas batu karang di area pantai yang membawa daya tarik tersendiri. Kemudian Bedugul Kebun Raya Bali, yang menjadi tempat untuk pelestarian tanaman langka dan merupakan kebun raya pertama buah karya orang Indonesia. Berikutnya Air Panas Penatahan yang merupakan objek wisata pemandian air panas dengan panorama alam yang indah.</br></br>Untuk sejarah dari berdirinya Kabupaten Tabanan, dimulai sejak dinasti Gelgel memegang tampuk kekuasaan di mana semua kerajaan di Bali berada di bawah naungannya. Setelah melepaskan diri dari dinasti Gelgel, pada 29 November 1493 Tabanan meresmikan Puri Agung Tabanan sebagai pusat pemerintahan. Tanggal itulah yang dipakai sebagai patokan lahirnya Kabupaten Tabanan sekarang. Kabupaten Tabanan berbatasan dengan Buleleng di seelah utara. Sebelah timur berbatasan dengan Badung. Sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia. Dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Jembrana. Mayoritas penduduk Kabupaten Tabanan bekerja di bidang pertanian, sehingga Tabanan pun dijuluki sebagai “bumi lumbung padi".</br>https://www.tabanankab.go.id/mbung padi". https://www.tabanankab.go.id/)
  • Taman Baca Kesiman  + (Taman Baca Kesiman lahir dan hadir di halaTaman Baca Kesiman lahir dan hadir di halaman kiri kota Denpasar, Bali Indonesia. Kehadirannya tiada lain sebagai ruang bertatapmukanya kebhinekaan dan kesetaraan. Kebhinekaan adalah anugrah terindah dari Sang Pencipta, dan mesti kita rawat bersama dengan semangat keterbukaan, kedewasaan dan kesetaraan.</br>Taman Baca Kesiman menyajikan bacaan, ruang baca, kebun dan lapangan hijau sebagai terminal untuk merangkai warna warni kehidupan kota Denpasar yang multi-etnik, lintas sektoral dan transnasional guna menjadi sebuah kota yang sejuk dan indah di hati warga.h kota yang sejuk dan indah di hati warga.)
  • Taman Kupu-Kupu Lestari  + (Taman Kupu-Kupi Lestari adalah sebuah tempTaman Kupu-Kupi Lestari adalah sebuah tempat wisata di Kabupaten Tabanan dan juga taman pelestarian dan penangkaran kupu-kupu terbesar di Bali serta di Indonesia dan di Asia Tenggara. Bukan hanya kupu-kupu yang bisa dilihat didalamnya, namun wisatawan dapat melihat berbagai macam jenis kepongpong, belalang, serta lainnya. Taman Kupu-Kupu Lestari ini bisa sebagai objek wisata edukasi serta penelitian.gai objek wisata edukasi serta penelitian.)
  • Taman Nusa  + (Taman Nusa Bali berdiri di atas lahan seluTaman Nusa Bali berdiri di atas lahan seluas 15 hektar di jalan Taman Bali, Banjar Blahpane Kelod, Desa Sidan, Kabupaten Gianyar – sekitar 30 km arah timur laut kota Denpasar. Taman Nusa merupakan taman wisata budaya yang memberikan pengetahuan menyeluruh tentang budaya dari berbagai etnis Indonesia dalam suasana alam pulau Bali. Taman Nusa menyuguhkan panorama perjalanan waktu bangsa Indonesia yang dimulai dari masa prasejarah dengan alamnya yang tua dan primitif, jaman perunggu dan masa kerajaan dengan salah satu mahakaryanya yang berbentuk Candi Borobudur. Taman Nusa juga menampikan keanekaragaman budaya dari beragam kelompok etnis di Indonesia dengan suasana kehidupan kampung yang sederhana dan menyaksikan berbagai keterampilan serta pertunjukkan seni tradisional di kawasan kampung budaya. Tidak hanya itu, Tama Nusa juga menggambarkan tentang masa awal Indonesia pada era kemerdekaan, di mana terdapat figure Bapak Proklamator Soekarno dan Hatta dengan latar belakang teks proklamasi kemerdekaan Indonesia. Hingga akhirnya sampai diharapan masa depan Indonesia, di mana terdapat perpustakaan dan dua museum yang menampilkan berbagai warisan budaya Indonesia seperti: wayang, batik, tenunan dan sulaman.</br> Selain itu, Taman Nusa menyuguhkan pemandangan alam pegunungan Gianyar di Bali yang berpadu dengan arsitektur Indonesia yang tidak hanya satu bentuk, tetapi dari berbagai daerah yang mempunyai identitas khas dari satu masa ke masa lain. Mulai dari adat vernacular kuno, masa Hindu dan Budha, kemudian arsitektur islam dan arsitektur colonial atau gaya Hindia. Ke semuanya membentuk alam surgawi yang mengagumkan dan menjadi saksi bahwa lingkungan alam bisa dipertahankan. Misi Taman Nusa adalah untuk menjadikan taman budaya sebagai sarana pelestarian, rekreasi dan didaktika bagi para pengunjung, baik lokal maupun mancanegara untuk lebih memahami budaya Indonesia dengan cara yang menarik dan interaktif.</br>http://www.taman-nusa.com dan interaktif. http://www.taman-nusa.com)
  • Taman Ujung Sukasada  + (Taman Ujung atau Taman Sukasada berada di Taman Ujung atau Taman Sukasada berada di Banjar Ujung, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem. Taman Ujung merupakan taman yang dimiliki oleh kerajaan Bali Kuno yang menjadi sebuah tempat peristirahatan raja dan keluarga Kerajaan Karangasem di Bali. Selain itu, Taman Ujung juga dijadikan sebagai tempat bersemedi dan menjamu tamu kerajaan. Taman Ujung dibangun oleh raja Karangasem, yaitu I Gusti Bagus Jelantik pada tahun 1909 dengan arsitek Van Den Hentz seorang Belanda dan Loto Ang seorang Tiongkok. Pembangunan Taman Ujung selesai tahun 1921 dan pada tahun 1937 Taman Ujung Karangasem diresmikan dengan sebuah prasasti marmer yang ditulis dalam naskah aksara Latin dan Bali dan dua bahasa, yaitu Melayu dan Bali.</br>Taman Ujung pada masa Hindia Belanda dikenal dengan nama waterpaleis atau istana air. Di Taman Ujung terdapat 3 kolam besar dalam satu tempat. Selain itu, di Taman Ujung terdapat sebuah anak tangga di mana di atasnya terdapat bangunan pilar tanpa atap. Dari sana pengunjung disuguhkan dengan pemandangan lautan biru dan pantai ujung serta pesona keunikan dari arsitektur taman ujung – yang merupakan penggabungan dari arsitektur Eropa abad pertengahan dan arsitektur Bali. Taman Ujung sering digunakan sebagai lokasi foro prewedding. Perpaduan arsitektur Eropa dan Bali pada bagian dinding bangunan peristirahatan raja – di mana terdapat kaca berwarna-warni yang identik dengan disain arsitektur gereja-gereja di Eropa menjadikan Taman Ujung memiliki keunikannya sendiri.</br>https://www.ujungwaterpalace.com sendiri. https://www.ujungwaterpalace.com)
  • Taman Werdhi Budaya Art Centre  + (Taman Werdhi Budaya Bali atau juga dikenalTaman Werdhi Budaya Bali atau juga dikenal dengan nama Art Centre, dibangun dengan tujuan untuk tempat pengembangan pusat kesenian, pelestarian budaya dan menjaga segala bentuk kearifan lokal. Tujuan yang sangat mulia ini digagas dan Taman Werdhi Budaya Bali – Art Centre didirikan oleh Ida Bagus Mantra yaitu mantan gubernur pertama. Event tahunan yang rutin diselenggarakan di Taman Werdhi Budaya ini adalah Pesta Kesenian Bali (PKB), dimulai dari pertengahan Juni – Juli.KB), dimulai dari pertengahan Juni – Juli.)
  • Tanah Wuk  + (Tanah Wuk yang terletak di Desa Sangeh KecTanah Wuk yang terletak di Desa Sangeh Kecamatan Abian Semal adalah salah satu objek wisata alam yang terletak di lembah sungai Tukad Penet yang memiliki pemandangan perbukitan yang masih asri. Beberapa atraksi wisata yang dapat dilakukan oleh wisatawan di lokasi wisata diantaranaya adalah menikmati pemandangan perbukitan dan jurang dengan suasana alam yang masih asri, selain itu wisatawan juga dapat melakukan traking menuruni bukit serta menelusuir sungai dii sekitar perbukitan tersebut. Jarak dari pusat Kabupaten Badung menuju Tanah Wuk sekitar 16.5 km dan memerlukan waktu tempuh kurang lebih 31 menit. Sedangkan jarak Tanah Wuk dengan Bandara Internasional Ngurah Rai adalah sekitar 36.2 km yang dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 1 jam 21 menit. dengan waktu kurang lebih 1 jam 21 menit.)
  • Desa Benoa  + (Tanjung Benoa merupakan tempat wisata di BTanjung Benoa merupakan tempat wisata di Bali yang terkenal akan pantainya. Tempat ini juga merupakan surganya wahana air seperti banana boat, scuba diving, parasailling, rolling donut, seawalker, flying fish, snorkeling, dan lain-lain. Selain itu terdapat pelayanan menuju Pulau Penyu tempat hidup dan penangkaran kura-kura, ular, jalak bali dan sebagainya, sehingga tidak salah Tanjung Benoa dikenal sebagai pusat wisata bahari di Bali. Kelurahan Tanjung Benoa merupakan salah satu dari 6 desa/keluarahan yang ada di Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung Provinsi Bali yang terdiri dari 6 banjar/lingkunganBali yang terdiri dari 6 banjar/lingkungan)
  • Bebandem  + (Tari Rejang Desa Adat Bebandem)
  • Desa Tenganan Pegringsingan Karangasem  + (Tenganan Pegringsingan adalah sebuah Desa Tenganan Pegringsingan adalah sebuah Desa yang terletak di bagian timur Bali. Bahkan di antara desa-desa yang sangat spiritual di Bali, Tenganan Pegringsingan masih dianggap sangat unik dan terpencil. Padahal, Desa ini adalah salah satu dari sedikit desa Aga di Bali.</br></br>Tenganan Pegringsingan sangat istimewa dalam hal warisan budaya karena hampir bebas dari pengaruh luar. Penduduk desa berusaha untuk menjaga Desa mereka murni dan bersih. Alhasil, Tenganan Pegringsingan sangat unik, bahkan dibandingkan dengan desa-desa eksotis lainnya di Bali....</br></br>Salah satu ritual yang dilakukan oleh masyarakat desa Tenganan adalah Perang Pandan. Dua pemuda diadu satu sama lain di arena khusus. Setiap pemuda membawa senjata; seikat daun pandan berduri yang memiliki duri tajam. Mereka mencoba menyerang tubuh satu sama lain dengan cambuk dari duri tajam daun. Ini bukan tontonan bagi mereka yang lemah hati karena akan ada darah!eka yang lemah hati karena akan ada darah!)
  • Tenganan Dauh Tukad  + (Tenganan dauh Tukad adalah sebuah desa BalTenganan dauh Tukad adalah sebuah desa Bali Aga atau Bali Mula yang terletak di Bali Timur, Kabupaten Karangasem. Desa ini merupakan sebuah desa sendiri di bawah Desa Tenganan Pegringsingan.</br>Desa-desa Bali Aga adalah desa-desa yang telah ada di Bali sebelum Kerajaan Majapahit menyerbu Pulau Bali. Tenganan Dauh Tukad menganut sistem penanggalan yang berbeda dengan sistem penanggalan Bali pada umumnya. Desa ini memiliki beberapa upacara-upacara tersendiri, yang tak dapat ditemukan di desa-desa lain.ang tak dapat ditemukan di desa-desa lain.)
  • Desa Berangbang  + (Tepat dihari raya suci Galungan 16 september 2020, Agrowisata Munduk Nangka mulai menunjukkan eksistensinya di wisata lokal kabupaten jembrana, tepatnya di Banjar Tangimeyeh Desa Berangbang.)
  • Desa Batubulan  + (Terdapat oleh-oleh khas Bali di toko survenir di sepanjang jalan raya Batubulan, berbagai macam batik dengan motif khas Bali, dan menikmati kuliner khas Bali di Pasar Malam Batubulan dengan harga yang murah meriah.)
  • Pura Taman Manik Mas, Bakbakan  + (Terletak di Banjar Gitgit, Desa Bakbakan, Terletak di Banjar Gitgit, Desa Bakbakan, Gianyar. Di sini terdapat sebuah Pura Taman Manik Mas dan ada dua cabang sungai yang disebut Cangkir Lanang dan sungai Cangkir Wadon dan pertemuan air ini disebut campuhan yang digunakan sebagai tempat pembersihan sebelum menikah. Air sungai ini dipercaya sebagai simbol penyatuan lelaki dan perempuan.gai simbol penyatuan lelaki dan perempuan.)
  • Lotus Cafe  + (Terletak di Jalan Utama Ubud yang ramai (JTerletak di Jalan Utama Ubud yang ramai (Jalan Raya), antara Istana Ubud dan Museum Puri Lukisan, Cafe Lotus telah menjadi sebuah institusi sejak dibuka pada tahun 1983. Suasana kota mungkin telah mengalami perubahan tetapi tradisi keramahan Bali telah telah dipertahankan.</br>Selama 37 tahun terakhir restoran telah menyambut tamu dari seluruh dunia; beberapa telah mengunjungi kami secara teratur, bahkan beberapa kali selama mereka tinggal. Ini adalah kebiasaan yang kami hargai dan itu merupakan tantangan berkelanjutan bagi kami..</br></br>Penataan Cafe Lotus unik – bahkan menurut standar Bali: kolam Teratai besar yang dibingkai oleh pohon kamboja (magnolia) kuno yang rebah dan, tambahan terbaru kami, pameran beberapa lusin tanaman anggrek yang sedang mekar. Salah satu kompleks pura utama Ubud, Pura Taman Kemuda Saraswati, melengkapi pemandangan; suasananya benar-benar ajaib – terutama saat senja dan di malam hari.</br></br>Cafe Lotus telah menjadi salah satu landmark Ubud, sebuah oase di lingkungan yang sibuk dan terlebih lagi menjadi pusat budaya Bali. Restoran ini sangat direkomendasikan oleh buku panduan di seluruh dunia dan layak untuk disertakan pada kunjungan Anda berikutnya ke Bali. Informasi yang berlawanan dalam beberapa buku panduan kami adalah restoran dengan layanan lengkap dan bukan hanya tempat yang bagus "tuangkan rendre un verre" (untuk minum); sementara kami tentu saja menyambut semua, tempat duduk preferensial disediakan untuk tamu makan malam setelah 18:30.</br></br>Kami berharap dapat menyambut Anda di Cafe Lotus saat perjalanan Anda membawa Anda ke Ubud.</br></br>https://www.cafelotusubud.com/a ke Ubud. https://www.cafelotusubud.com/)
  • Pura Luhur Catur Kanda Pat Sari  + (Terletak di banjar Pondok, desa PeguyanganTerletak di banjar Pondok, desa Peguyangan Kaja kecamatan Denpasar Utara. Pura ini terletak tidak jauh dari SMAN 8 Denpasar, di Jalan Antasura menuju Perusahaan Daerah Air Minum, Instalasi Belusung. memiliki makna yakni “Kanda” berarti tutur, petuah, cerita, tetingkah, kesaktian, kesidian, dan kawisesan. “Pat” berarti empat sedangkan “Sari” berarti utama.arti empat sedangkan “Sari” berarti utama.)
  • Monumen Korban Kecelakaan Pesawat PANAM  + (Terletak di pantai Padang Galak di desa PeTerletak di pantai Padang Galak di desa Perbekelan Desa Kesiman. Monumen tersebut masih sering dikunjungi anggota keluarga korban. Pan Am Penerbangan 812, dioperasikan Pan American World Airways Boeing 707-321B N446PA (Clipper Climax), adalah sebuah penerbangan internasional terjadwal dari Hong Kong ke Sydney, Australia, dengan perhentian sementara di Denpasar, Bali, Indonesia. Pada tanggal 22 April 1974, pesawat ini jatuh ke dataran berbukit saat bersiap mendekati landasan 09 di Denpasar setelah terbang selama 4 jam 20 menit dari Hong Kong. Lokasi kecelakaan ini sekitar 42,5 mil laut (78,7 km) di barat laut Bandar Udara Internasional Ngurah Rai.aut Bandar Udara Internasional Ngurah Rai.)
  • Terminal Mengwi  + (Terminal Mengwi merupakan terminal bus tipe A dan merupakan terminal induk di Propinsi Bali. Terminal Mengwi terletak di Jalan Mengwi - Mengwitani, Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.)
  • Campuhan  + (Tersembunyi di balik hotel-hotel di jalan Tersembunyi di balik hotel-hotel di jalan utama Ubud, Anda akan menemukan Campuhan Ridge Walk yang indah, yang harus dilihat ketika mengunjungi kota Ubud. Jalan setapak yang agak pendek, tetapi sangat menguntungkan, akan membawa Anda naik dan turun bukit di sepanjang sawah dan pohon palem, tempat yang sempurna untuk melarikan diri dari hiruk pikuk Ubud. Dalam beberapa tahun terakhir Campuhan Ridge Walk dengan cepat menjadi salah satu tempat paling populer untuk dikunjungi di Ubud, jadi meskipun panorama pendakian yang indah setiap saat sepanjang hari, kami menyarankan Anda untuk datang saat matahari terbit untuk menghindari keramaian dan nikmati kedamaian serta ketenangan lokasi ini. Hanya berjalan kaki singkat dari pusat Ubud dan menyaksikan matahari terbit di sini akan menjadi awal yang sempurna untuk hari Anda menjelajahi Ubud. Ingin menambahkan perjalanan indah ini ke rencana perjalanan Anda sendiri? Teruskan membaca untuk mengetahui semua yang perlu Anda ketahui tentang Campuhan Ridge Walk! Anda ketahui tentang Campuhan Ridge Walk!)
  • Tirta Empul  + (Tirta Empul sekitar 1920)
  • Desa Tista Tabanan  + (Tista pada mulanya dari kata ” Ngetis “ NaTista pada mulanya dari kata ” Ngetis “ Nama tersebut bermula dari pengembaraan seorang putra raja Tabanan. Pengembaraan beliau tersebut banyak melintasi daerah-daerah pegunungan yang medannya berbukit-bukit dan melintasi banyak sungai karena pada waktu itu belum ada terbuka jalan-jalan seperti sekarang ini. Dalam perjalanan tersebut beliau bertemu dengan seorang petapa sakti. Kemudian atas petunjuk pertapa tersebut beliau melanjutkan perjalanan keselatan akhirnya beliau sampai pada suatu tempat yang dituju. Oleh karena tempat itu medannya bergelombang maka beliau kembali ke Utara untuk mencari tempat yang datar untuk mendirikan istana, kemudian dipilihlah tempat yang sekarang disebut Kerambitan.h tempat yang sekarang disebut Kerambitan.)
  • Desa Terunyan  + (Trunyan atau Terunyan merupakan salah satuTrunyan atau Terunyan merupakan salah satu desa tertua di Bali yang berada di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli yang memiliki tradisi sangat unik dalam hal pemakaman jenazah. Keunikan Desa Trunyan menjadi daya tarik tersendiri bagi orang-orang yang ingin tahu lebih jauh tentang tradisi tersebut. Trunyan pun menjadi salah satu desa wisata yang populer di kalangan wisatawan.</br>Trunyan sendiri ternyata adala sebuah nama pemakaman yang ada di Desa Trunyan. Tidak seperti jenazah pada umumnya di Bali yang dibakar atau dikubur, di Desa Trunyan memiliki tradisi pemakaman yang dikuburkan secara terbuka di bawah pohon dan diletakkan begitu saja di atas tanah atau yang disebut dengan “Seme Wayah.” Sementara anggota keluarganya cukup memberikan pagar dari bambu dan sesaji disamping jenzah tersebut. Tradisi ini pun mirip dengan tradisi pengaturan jenazah suku Toraja, yaitu hanya dipasang saja dan dibiarkan membusuk dengan sendirinya.</br>Akan tetapi anehnya jenazah yang dimakamkan di Trunyan tidak berbau busuk. Secara logika, jenazah yang dimakamkan secara terbuka maka lama-kelamaan akan mengeluarkan bau busuk, tapi di Desa Trunyan sama sekali tidak mengeluarkan bau busuk. Ternyata, hal itu bisa terjadi karena adanya pohon Trunyan, yaitu sebuah pohon besar yang berdiri di tengah-tengah daerah pemakaman tersebut. Nama asli pohon tersebut adalah “Taru Menyam,” di mana dalam bahasa setempat Taru artinya pohon dan Menyan yang berarti harum.</br>Pohon Trunyan tersebut diperkirakan telah berusia ribuan tahun, namun lagi-lagi anehnya pohon tersebut dari segi ukuran tidak banyak mengalami perubahan. Di bawah pohon Trunyan inilah pemakaman tersebut berada dan masyarakat setempat percaya bahwa pohon ini dapat menyerap bau busuk yang dikeluarkan jenazah. Meskipun sejauh ini belum ada penelitian yang bisa mengungkap, bagaimana pohon ini dapat menyerap bau busuk jenazah manusia yang dimakamkan di sini.</br>Penduduk setempat memiliki ketentuan dan syarat tersendiri dalam pemakaman tersebut, yaitu jumlah jenazah di atas tanah yang dekat dengan pohon Trunyan tidak boleh lebih dari 11 jenazah. Selain itu, jenazah yang bisa diletakkan di sini adalah mereka yang meninggal secara wajar dan pernah menikah. Sementara jenazah yang sudah menjadi tulang belulang akan dikumpulkan dengan yang lainnya didekat akar pohon tersebut, agar tempatnya bisa digunakan untuk jenazah baru. Hal yang jadi keunikan lainnya adalah jenazah tersebut akan ditutupi dengan “Ancak,” yaitu sebua kurungan bambu.</br>Sedangkan cara meninggal tidak wajar, seperti kecelakaan, bunuh diri atau membunuh orang. Maka mayatnya tidak diperbolehkan diletakkan didekat pohon Trunyan, ada tempat lain yang bernama “Sema Bantas” khusus untuk mereka yang meninggal tidak wajar. Selain Sema Bantas, ada pula “Sema Muda” sebagai tempat pemakaman untuk mereka yang masih bayi atau anak-anak dan warga yang sudah besar atau dewasa tapi belum menikah. Tempat-tempat tersebut sudah dibedakan sesuai dengan kaidah yang berlaku di Desa Trunyan.engan kaidah yang berlaku di Desa Trunyan.)
  • Tukad Bindu Denpasar  + (Tukad Bindu yang berada di Kelurahan KesimTukad Bindu yang berada di Kelurahan Kesiman Kecamatan Denpasar Timur. Tepatnya terletak di gang Sikarini, Kesiman, Denpasar. Wisata Tukad Bindu Bali bisa dinikmati dengan berbagai cara. Saat di pagi hari tempat ini dapat dijadikan sebagai arena olahraga sekedar lari-lari kecil, saat siang hari tempat ini dapat menjadi tempat berteduh dengan ditemani jajanan khas seperti sate kakul, dan saat sore kita bisa berenang dan bermain air di sungai yang bersih ini.dan bermain air di sungai yang bersih ini.)
  • Ubud  + (Ubud merupakan salah satu kecamatan di KabUbud merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Gianyar, terletak kurang lebih 20 kilometer sebelah utara Denpasar dan 10 kilometer dari Gianyar. Kecamatan Ubud terdiri dari 7 Desa dan 1 Kelurahan dengan rincian sebagai berikut: 1. Desa Mas 2. Desa Lodtunduh 3. Desa Peliatan 4. Desa Singakerta 5. Desa Sayan 6. Desa Petulu 7. Desa Kedewatan 8. Kelurahan Ubud.</br></br>Secara geografis, letak kawasan desa Ubud sangat strategis: desa ini diapit oleh desa-desa yang terkenal dengan kerajinan dan keseniannya. Pelukis terkenal dari Ubud antara lain Blanco, Bonnet, Walter Spies, Neka dan Sobrat. Ubud mulai dikenal sebagai tempat pariwisata dengan kepemimpinan raja Ubud, Tjokorda Gede Raka Sukawati.</br></br>Foto: Pasar Ubudorda Gede Raka Sukawati. Foto: Pasar Ubud)
  • Uluwatu  + (Uluwatu adalah daerah favorit saya di pulaUluwatu adalah daerah favorit saya di pulau Bali. Uluwatu adalah jalur terpencil, pantai tropis dan terjal. Tapi itu juga bar matahari terbenam yang trendi dan trendi dan klub siang hari. Ini puncak Bali.</br></br>Terletak sekitar 45 menit dari bandara, dan sekitar satu setengah jam dari Seminyak/Canggu, semenanjung batu kapur yang berbukit di Uluwatu adalah rumah bagi beberapa vila dan resor mewah paling indah di Bali, pantai tersembunyi yang indah, dan tempat selancar kelas dunia, membuat itu adalah kiblat bagi peselancar di seluruh dunia.h kiblat bagi peselancar di seluruh dunia.)
  • Universitas Udayana  + (Universitas Udayana, disingkat Unud adalahUniversitas Udayana, disingkat Unud adalah Perguruan Tinggi Negeri pertama di Bali, yang berdiri pada 29 September 1962. Unud terdiri dari tiga kampus, yaitu: kampus Nias, yang berada di Jl. Pulau Nias, Sanglah, Denpasar Barat berdekatan dengan RSUP Sanglah Denpasar; kampus Sudirma, yang berada di Jl. Soedirman; dan kampus Pusat Bukit Jimbaran, yang berada di Jl. Raya Kampus Unud, Jimbaran, Kabupaten Badung. Cikal bakal Unud adalah Fakultas Sastra Udayana cabang Universitas Airlangga Surabaya yang diresmikan presiden Ir. Soekarno dan dibuka oleh Prof. Dr. Priyono pada tanggal 29 September 1958 sebagaimana tertulis pada prasasti di Fakultas Sastra Jalan Nias, Denpasar. Fakultas Sastra Udayana inilah yang merupakan embrio dari berdirinya Universitas Udayana. </br>Pada mulanya, berdirinya Universitas Udayana berawal dari desakan masyarakat Bali yang menginginkan adanya sebuah Perguruan Tinggi di daerah Bali pada tahun 1960an. Untuk mewujudkan keinginan tersebut, maka pada 12 Mei 1961 diadakanlah pertemuan di antara tokoh-tokoh pendidikan, para pejabat daerah dan pemuka masyarakat. Pertemuan ini di ketuai oleh Prof. Dr. Purbatjaraka dan Prof. Dr. Ida Bagus Mantra sebagai sekretaris. Petemuan tersebut berhasil membentuk Panitia Persiapan Universitas Udayana Bali yang kemudian disyahkan dengan Surat Keputusan Menteri PTIP No. 4 tahun 1962 tanggal 15 Januari 1962. Pada akhirnya Universitas Udayana secara sah berdiri sejak tanggal 17 Agustus 1962 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan No. 104/1962 yang tediri dari empat fakultas, yakni: Fakultas Sastra, Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan, dan Fakultaa Keguruan dan Ilmu Pendidikan.</br>Oleh karena hari lahir Universitas Udayana bersamaan dengan hari proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, maka perayaan Hari Ulang Tahun Universitas Udayana dialihkan menjadi tanggal 29 September dengan mengambil tanggal peresmian Fakultas Sastra yang telah berdiri sejak tahun 1958. Saat ini Universitas Udayana memiliki 13 fakultas, di antaranya: Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Kedokteran, Fakultas Hukum, Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian, Faultas Peternakan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknologi Pertanian, Fakultas Pariwisata, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Kelautan dan Perikanan.</br>https://www.unud.ac.id/tan dan Perikanan. https://www.unud.ac.id/)
  • Desa Banjarangkan  + (Upacara Nangluk Merana pada Purnama kenem di Desa Adat Banjarangkan)
  • Candi Gunung Kawi  + (Vihara Buddha Kuno yang dibangun pada abadVihara Buddha Kuno yang dibangun pada abad ke-10 di Pulau Bali, Indonesia. Ini adalah tempat yang besar terdiri dari 5 area utama. Dibangun oleh Raja Anak Wungsu, putra bungsu dan Putra Mahkota dari Raja Udayana Warmadewa yang terkenal dan Ratu Gunapriya Dharmapatni dari Kerajaan Bali kuno. Nama asli tempat ini adalah Katyagan Amarawati [Biara Amarawati], tetapi pada abad ke-16 namanya berubah menjadi Candi Gunung Kawi [Kuil Gunung Penyair]...</br></br> Ini mulai dibangun sebagai Vihara Buddha pada tahun 989 M oleh Raja Udayana dan Ratu Gunapriya Dharmapatni. Ketika Raja dan Ratu meninggal [Ratu Gunapriya Dharmapatni tahun 1007 M dan Raja Udayana tahun 1011 M] "monumen" mereka berdua berada di Banu Wka [sekarang Pura Mangening]. Kemudian pada tahun 1049 M, Raja Anak Wungsu memindahkan "monumen" ibunya Ratu Gunapriya Dharmapatni ke Mpungkwing Kutihanar [sekarang Pura Bukit Dharma Durga Kutri]. Pembangunan vihara terus dibangun sampai selesai oleh Raja Anak Wungsu. Ada pejabat Kerajaan Bali yang bertugas mengurus, memelihara dan membiayai vihara yaitu “Samgat Wilang Petapan”. Ketika Raja Anak Wungsu meninggal, "monumen" di Candi Gunung Kawi sebenarnya adalah untuk Raja Anak Wungsu dan lainnya.adalah untuk Raja Anak Wungsu dan lainnya.)
  • Pedungan  + (Wilayah Kelurahan Pedungan yang sekarang iWilayah Kelurahan Pedungan yang sekarang ini dahulu merupakan daerah perbatasan (tepi siring) dari Kerajaan Badung dengan Daerah Kekuasaan Kerajaan Mengwi di sebelah selatan. Pedungan berasal dari kata "duung" berarti senjata. Mendapatkan awalan pe- dan akhiran -an sehingga menjadi Pedungan yang berarti tempat pengadaan dan penyimpanan perlengkapan senjata.daan dan penyimpanan perlengkapan senjata.)
  • Taman Laut Pemuteran  + (Wisata Bahari Pemuteran terletak di desa PWisata Bahari Pemuteran terletak di desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali Utara atau sekitar 56 km arah barat kota Singaraja merupakan daerah wisata diantara gugusan perbukitan serta hamparan laut utara Bali sehingga membuat daerah ini indah, tenang, jauh dan dari keramaian.</br>Wilayah desa Pemuteran terkenal sebagai kawasan dengan konservasi laut untuk proyek terumbu karang artifisal “Biorock” yang terbesar di dunia. Beberapa yayasan beserta masyarakat setempat yang bergerak secara aktif dalam mengelola usaha pelestarian terumbu karang. Selain terumbu karang, posisi Desa Pemuteran terletak di pesisir Barat Pulau Bali membuat daerah wisata itu memiliki posisi yang sangat strategis.</br>Wisata Bahari Pemuteran menyuguhkan taman bawah laut kelas dunia di Pulau Menjangan yang ditempuh sekitar 15 menit dari Pemuteran dengan perahu sewaan. Kegiatan diving dan snorkeling menjadi andalan wisata di sini dengan suguhan taman bawah laut kelas dunia di Pulau Menjangan. Banyak gua besar serta kecil di lokasi bawah laut tersebut dapat ditemui keanekaragaman terumbu karang dalam berbagai tipe dan warna serta biota laut yang lain.</br>Ada yang menarik bagi penyelam yaitu pemandangan Pura (Candi) di tengah laut. Pura bawah laut menjadikan keindahan bawah laut yang unik dan elok dipandang mata. Untuk bisa ke Pura bawah laut itu, wisatawan dapat menyewa perahu untuk menuju lokasi . Setelah sampai di lokasi tersebut, kedalamannya hanya sekitar 30-40 meter sehingga sangat tepat dinikmati dengan menyelam.ga sangat tepat dinikmati dengan menyelam.)
  • Desa Pupuan  + (keunikan di desa saya yaitu pada saat harikeunikan di desa saya yaitu pada saat hari raya nyepi bedanya dari desa lain yaitu yang mengarak ogoh-ogo bukan yang putra-putra melainkan yang putri karena supaya putri di desa kami tujuanya kuat kuat dan di setarakan dengan yang putra supaya harapannya semoga kedepan untuk yang putri tidak bermalas malasan dan mau bekerja keras karena pada umumnya yang putri kerjaannya makan,tidur dan berdan-dan saja.erjaannya makan,tidur dan berdan-dan saja.)
  • Pikobet Ring Desa Gesing Rikala Nincapang Potensi Desa  + (om swastyastu nama saya nyoman suandewi saom swastyastu nama saya nyoman suandewi saya tinggal di desa gesing kecamatan banjar kabupten buleleng bali</br>desa gesing memiliki panoraa alam yang sangat indah, di desa ini terdapat banyak sekali potensi yang tersedia. seperti tempat wisata yang sering di unjungi oleh para wisatawan. misalnya kolam renang tirta ceria, air terjun desa gesing, tempat camping yang bernama the waru kaja camping, serta terdapat sircuit dan villa untuk wisatawan yang akan menginap. rata-rata asyarakat di desa gesing bekerja sebagai petani seperti petani cengkeh,kopi , dan sayuran serta beberapa masyarkat bekerja sebagai peternak kambing dan sapi. saya sebagai masyarakat desa gesing merasa bangga terhadap desa saya karena banyak memiliki potensi desa. namun di balik semua potensi tersebut terdapat permasalahan yang hingga kini masih di alami oleh masyarakat di desa gesing, masalah tersebut adalah permasalahan pada infraststruktur jalan. kondisi jalan di desa gesing saat ini bisa di bilang rusak dan beberapa masih menggunakan tanah, seperti yang terdapat dalam cuplikan video seperti itulah kondisi jalan di desa gesing. oleh karena itu saya mengharakan bantuan dari pemerintah dalam membantu masyarakat desa gesing melalui perbaikan infrastruktur jalan, dengan demikian diharapkan masyarakat mampu meningkatkan semua potensi desa yang ada agar dapat terpakai secara maksimal dan berkelanjutan.erpakai secara maksimal dan berkelanjutan.)
  • Bedulu  + (Badhahulu atau sekarang dikenal dengan namBadhahulu atau sekarang dikenal dengan nama Bedulu sejatinya adalah sebuah desa kuno dan unik di Gianyar, Bali. Desa ini diyakini banyak kalangan pernah menjadi pusat peradaban di Bali, bahkan sudah menjadi pemukiman sejak masa prasejarah, terbukti dengan ditemukannya Sarkofagus di salah satu rumah warga. Desa Bedulu pernah menjadi pusat pemerintahan Bali sejak dari Dinasti Warmadewa yaitu saat pemerintahan Maharaja Sri Astasura Ratna Bumi Banten (Asta= Delapan, Sura= Dewa, Ratna= Permata, Bumi Banten= Tanah Bali) artinya raja yang membawahi delapan wilayah kekuasaan di Bali.mbawahi delapan wilayah kekuasaan di Bali.)
  • Badung  + (Badung merupakan kabupaten yang juga melipBadung merupakan kabupaten yang juga meliputi Kuta dan Nusa Dua yang menjadi objek wisata cukup terkenal di Bali. Kabupaten Badung berbatasan dengan Kabupaten Buleleng di sebelah utara, Tabanan di Barat. Samudera Hindia di sebelah selatan. Kabupaten Bangli, Gianyar dan kota Denpasar di sebelah timur. Cukup banyak objek wisata di Kabupaten Badung yang menarik untuk dikunjungi, seperti pantai Kuta Bali, pantai Dreamland, pantai Batubalong dengn pemandangan yang eksotis, Bumi Perkemahan Dukuh yang merupakan peninggalan dari Kerajaan Mengwi dan masih banyak lagi.</br></br>Kabupaten Badung dulunya bernama Nambangan sebelum diganti oleh I Gusti Ngurah Made Pemecutan menjadi Badung pada akhir abad ke-18. I Gusti Ngurah Made Pemecutan Sakti merupakan raja pertama dari Kerajaan Badung sejak tahun 1779. Awalnya ibu kota dari Kabupaten Badung adalah Denpasar. Namun setelah terjadi pemekaran pada 1992, Denpasar beralih status menjadi Kota Madya dan ibu kota Kabupaten Badung berpindah ke Mengwi. Berdasarkan PP 67 tahun 2009 tentang pemindahan ibu kota Kabupaten Badung dari wilayah Denpasar ke Kecamatan Mengwi, lahirlah Kota Mangupura yang meliputi empat desa dan lima keluruhan. Tanggal 16 November ditetapkan sebagai hari ulang tahun Kabupaten Badung. HUT Kabupaten Badung ini sebenarnya diadakan untuk memperingati hari jadi Kota Mangupura yang diresmikan pada 16 November 2009 oleh mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono. </br>Di Badung ada peristiwa sejarah yang terkenal, yaitu Perang Puputan Badung yang terjadi pada 20 September 1906. Perang ini dipicu ketika kapal Cina berbendera Belanda bernama Sri Komala kandas di pantai Sanur pada tahun 1904, yang menjadi bagian dari kekuasaan kerajaan Badung. Pemerintah Hindia Belanda menuduh masyarakat setempat telah melucuti, merusak dan merampas isi kapal Sri Komala. Sehingga pemerintah Hindia Belanda menuntut agar Raja Badung bertanggung jawab atas segala kerusakan dengan membayar ganti rugi sebesar 3000 dolar perak dan menghukum orang-orang yang merusak kapal. Akan tetapi Raja Badung menolak untuk membayar ganti rugi. Karena penolakan Raja Badung tersebut, pemerintah Hindia Belanda melakukan ekspedisi militer ke Bali pada 20 September 1906. Mereka mendaratkan tiga batalyon infantry dan dua batalyon arteleri untuk menyerang Badung. Pada akhirnya ketika militer Belanda memasuki pintu gerbang kota, mereka dihadang oleh segerombolan orang berpakaian serba putih yang siap menyerang. Maka meletuslah perang antara masyarakat Badung yang dipimpin oleh Raja Badung dengan militer Hindia Belanda yang disebut Perang Puputan yang berarti perang sampai titik darah penghabisan.</br>https://www.badungkab.go.id/ penghabisan. https://www.badungkab.go.id/)
  • Pura Jaya Prana  + (Bagi kalangan warga Hindu, makam JayapranaBagi kalangan warga Hindu, makam Jayaprana tidak asing lagi, karena tempat ini sebagai salah satu objek wisata sejarah di Bali dengan kisah percintaan yang berakhir tragis pasangan Nyoman Jayaprana dan Ni Layonsari. Kisah romantis yang melegenda ini seperti kisah Romeo - Juliet di Eropa dan Sampek - Engthai di Negeri China. Makam Jayaprana ini dibuatkan sebuah pura, berada di atas bukit. Lokasi kuburan atau makam Jayaprana berada pada kawasan hutan Teluk Terima, Desa Sumber Klampok, Kec. Gerokgak, Kab. Buleleng sekitar 67 km sebelah barat Kota Singaraja.ekitar 67 km sebelah barat Kota Singaraja.)
  • Pura Puncak Tedung  + (Berdasarkan lontar Dwijendra Tattwa, yakniBerdasarkan lontar Dwijendra Tattwa, yakni kisah sejarah Dang Hyang Nirartha. Dalam penuturan masyarakat Bali ada pura-pura Dang Kahyangan yang dibangun atas petunjuk Dang Hyang Nirartha atau dibangunkan oleh para putra, cucu, cicit, atau masyarakat luas untuk menghormati dan mengenang dharmayatra (perjalanan suci siar keagamaan) Dang Hyang Nirartha disebutkan sejumlah 34 buah. Salah satunya Pura Puncak Tedung. Pura Puncak Tedung terletak di daerah Banjar Kertha, Desa Petang sekitar 51 km dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dan pada ketinggian 730, 77 meter di atas permukaan laut. Menurut sejarah ketika Pendeta Dang Hyang Nirartha melakukan perjalanan dari Pulaki ke bagian timur Bali, beliau beristirahat di puncak dataran tinggi di Desa Petang. Ketika beliau melanjutkan perjalanannya, beliau meninggalkan payungnya, oleh masyarakat dan diperintahkan oleh Raja Mengwi akhirnya dibangun tempat suci dalam Meru sebagai penghormatan atas kebaikan Dang Hyang Nirartha.ormatan atas kebaikan Dang Hyang Nirartha.)
  • Bunutin, Kintamani  + (Desa Bunutin adalah desa Bali Aga yang terletak di sisi barat kaldera Batur, Kintamani. Desa ini terkenal dengan upacara Ngodog dan Neduh.)
  • Gunung Batukaru  + (Gunung Batukaru, terkadang dieja Batukau, Gunung Batukaru, terkadang dieja Batukau, adalah gunung tertinggi kedua di Bali dengan ketinggian 2.276 m. Ini adalah puncak tertinggi di daerah vulkanik Bedugul, tetapi tidak aktif. Gunung Batukaru memiliki sebuah pura yang disembah oleh masyarakat Bali, yaitu Pura Luhur Batukaru. Batukaru relatif tidak populer di kalangan pendaki karena tertutup hutan lebat yang membatasi pandangan. Batukaru memiliki kawah besar, yang terbesar di Bali, tetapi kawah ini terbuka di ujung selatan, memungkinkan sungai Mawa mengalir. Inilah yang memberinya nama "Batukaru", yang berarti "batok kelapa" dalam bahasa Bali. berarti "batok kelapa" dalam bahasa Bali.)
  • Desa Kamasan  + (Kamasan atau “Ka-emas-an” adalah nama yangKamasan atau “Ka-emas-an” adalah nama yang cukup tua untuk komunitas orang-orang yang mempunyai pekerjaan dalam bidang memande yaitu Pande Mas sesuai dengan nama salah satu banjar di desa Kamasan. Bukti arkeologis yang ditemukan berupa tahta-tahta batu, arca menhir, lesung batu, palungan batu, monolit yang berbentuk silinder, batu dakon, lorong-lorong jalan yang dilapisi batu kali yang pernah ditemukan pada tahun 1976 dan 1977, yang tersebar di desa-desa Kamasan dan sekitarnya memberi petunjuk bahwa komunitas tersebut cukup tua umurnya. Dari temuan arkeologis tersebut juga memberi petunjuk bahwa tradisi megalitik pernah mewarnai kehidupan komunitas di Kamasan dan sekitarnya, yaitu kehidupan komunitas pra Hindu yang berakar pada masa neolitikum ( ± 2000 tahun SM).</br>Berdasarkan monografi desa, tertulis sejarah Desa Kamasan diketahui bersumber dari prasasti yang telah ditemukan serta dari penjelasan para sesepuh atau tokoh masyarakat. Latar belakang sejarah Desa Kamasan tercantum dalam Prasasti Anak Wungsu Tahun 994 Saka atau Tahun 1072 Masehi. Dalam prasasti tersebut dijelaskan bahwa kata atau nama Kamasan secara etimologi terdiri dari kata Kama yang berarti bibit dan San yang berarti indah. berarti bibit dan San yang berarti indah.)
  • Pura Ponjok Batu  + (Keberadaan pura ini tak bisa lepas dari sejarah kedatangan Pendeta Siwa Sidanta yaitu Danghyang Nirartha (Ida Pedanda Sakti Wawu Rawuh) pada abad ke-15, saat masa pemerintahan Dalem Waturenggong di Bali.)
  • Tempat Melukat di Badung  + (Lokasi pura di Banjar Kangin, desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kab. Badung. Lokasinya sendiri berada pada sebuah tebing di goa, goa tersebut berada pada ketinggian 10 meter, sehingga perlu menaiki tangga.)
  • Tempat Melukat di Badung  + (Lokasinya tempat penglukatan ini di areal Lokasinya tempat penglukatan ini di areal Pura Taman Mumbul Sangeh, kalau dari arah Denpasar sekitar 100 meter sebelum objek wisata Sangeh dan belok kanan. Tempat atau genah melukat ini dipercaya menetralisir berbagai kekuatan jahat yang ada dalam tubuh manusia, baik itu karena pengaruh mistis orang lain ataupun karena sifat pribadi yang secara alami dimiliki oleh manusia. Seperti namanya terdapat 11 buah pancoran dalam sebuah areal permandian.ah pancoran dalam sebuah areal permandian.)
  • Tempat Melukat di Badung  + (Memiliki 11 buah pancuran (pancoran solas)Memiliki 11 buah pancuran (pancoran solas) tingginya masing-masing sekitar 1 meter yang aliran airnya keluar dari pancuran berbentuk mulut naga, 6 buah pancuran menghadap ke arah Selatan dan 5 buah pancuran menghadap ke arah Barat. Pura Beji Saraswati terletak di Banjar Babakan, Desa adat Gulingan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Jika hendak melakukan pemujaan dan melukat setidaknya membawa dua buah pejati dan sejumlah canang sari. Pertama membersihkan diri di jaba pura dekat aliran sungai, di sini terdapat dua buah pancuran, selanjutnya menuju ke madya mandala untuk melakukan persembahyangan dan melakukan penglukatan di Pancoran Solas (11 pancuran) Beji Saraswati. Persembahyangan terakhir di utama mandala pura.mbahyangan terakhir di utama mandala pura.)
  • Pura Tugu  + (Nama Desa Tegal Tugu ada kaitannya dengan Pura Tugu di hulu desa. Pura Tugu berada di sebelah timur lapangan Tegal Tugu. Nama Desa Tegal Tugu berasal dari kata Tegal dan Tugu. Tegal artinya hutan atau alas sedangkan Tugu berarti Candi.)
  • Pantai Pandawa  + (Pantai Pandawa terletak di Jalan Pantai Pandawa, Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali 80361. Pantai ini berada di pulau Bali, Indonesia, dan merupakan bagian dari kawasan Kuta Selatan yang terkenal.)
  • Pantai Telaga Wangi  + (Pantai Tegal Wangi berada di Jl Tegal Wangi, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali. Wisatawan harus melewati jalan setapak yang terjal dan menurun untuk bisa sampai sisir pantai.)
  • Tempat Melukat di Badung  + (Penglukatan Taman Beji Samuan terletak di Penglukatan Taman Beji Samuan terletak di Banjar Jemeng, Samuan Kawan, Carangsari, Petang – Badung, dengan jarak tempuh sekitar 19 km dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung.Tempat melukat di kawasan Pura Taman Beji ini di pinggir sungai Yeh Penet yang mengalir jernih. Pada bagian atas terdapat mata air alam serta kolam air penampungan. Untuk mencapai tempat penglukatan ini, pengunjung / pemedek harus melewati kurang lebih 340 anak tangga di areal yang cukup terjal namun aman untuk dilewati. Pada kolam tempat penglukatan terdapat tujuh pancoran yang merupakan rembesan air yang keluar dari belahan atau rembesan batu padas, sehingga masing – masing pancoran memiliki debit air yang berbeda beda. Bagi pemedek yang baru pertama kali tangkil, dapat membawa dua Pejati dan 15 Canang sari sebagai sarana persembahyangan.anang sari sebagai sarana persembahyangan.)
  • Bali  + (Pulau Bali adalah salah satu pulau dari 17Pulau Bali adalah salah satu pulau dari 17.000 lebih kepulauan yang ada di Indonesia. Dengan luas pulau sepanjang 153 km dan selebar 112 km dan luas pulau 123,98 km2. Secara geografis ditengah-tengah Pulau Bali terbentang pegunungan memanjang dari barat ke timur. Diantara pegunungan tersebut terdapat sejumlah gunung sebagai puncaknya seperti : Gunung Agung (3.142 m ) meter, Gunung Batur (1.717)meter, Gunung Abang (2.276)meter, Gunung Batukaru (2.276)meter. Gunung Agung dan Gunung Batur merupakan gunung berapi. Disebelah utara dan selatan pegunungan tersebut terbentang tanah daratan. Danau-danaunya adalah danau batur dengan luas 1.607,5 hektar, Danau Beratan 375,6 hektar, Danau Buyan 336 hektar dan Danau Tamblingan 110 hektar. Sungai-sungai yang bersumber dari hutan dan danau tersebut kebanyakan mengalir ke daerah selatan, seperti sengai Unda, Sungai Petanu, Sungai Ayung, Sungai Pulukan, Sungai loloan, dan lain-lain.gai Pulukan, Sungai loloan, dan lain-lain.)
  • Tempat Melukat di Badung  + (Pura Geger atau yang memiliki nama lengkapPura Geger atau yang memiliki nama lengkap Pura Geger Dalem Pamutih adalah salah satu Pura Dang Kahyangan yang terdapat di Desa Adat Peminge, Kuta Selatan, Badung. Pura ini terletak di atas tebing, berlatar belakang pemandangan alam laut yang indah. Pura ini juga sebgai jejak dari perjalanan spiritual Dang Hyang Nirartha, diceritakan sebelum perjalanan beliau ke Uluwatu, sempat singgah di sini untuk beristirahat dan melakukan tapa semadi. Keberadaan Pura Dalem Pemutih tersebut berkaitan juga dengan babad Dalem Pemutih yang menceritakan petinggi kerajaan yang bernama Dalem Petak Jingga yang bersengketa dengan raja Gelgel, yang akhirnya hengkang dan sampai di tempat ini. Di sebelah Selatan pura masih dalam satu kawasan, terdapat juga pura Beji yang menjadi tempat atau genah melukat.ji yang menjadi tempat atau genah melukat.)
  • Pura Goa Raja  + (Pura Goa Raja, yang terletak di Desa TajunPura Goa Raja, yang terletak di Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng. Pura yang berada di kedalaman 177 meter, tepatnya di dasar jurang dijaga oleh tiga ekor Naga, yakni Naga Basuki, Naga Taksaka dan Naga Ananta Bhoga. Dengan menyusuri jalan menuju arah Desa Bayad, Pura ini terletak di sebelah timur Pura Bukit Sinunggal. Pemedek yang nangkil harus menuruni ribuan anak tangga dengan kedalaman 177 meter dari jalan raya. Sebelum dilukat, para pemedek terlebih dahulu menghaturkan banten pejati atau canang sari yang dibawa. Namun sebelum persembahyangan dimulai, para pemedek wajib dilukat terlebih dahulu dengan menggunakan sumber air di dalam goa. Sehingga setelah bersih, barulah bisa melakukan persembahyangan di depan areal Pura Goa Raja.</br>Selesai melukat di Pura Goa Raja bisa sekalian melakukan persembahyangan di Pura Dasar Bhuana (Pura Siwa Budha). Setelahnya mendaki sekitar 20 menit menuju Pura Bukit Sinunggal.itar 20 menit menuju Pura Bukit Sinunggal.)
  • Goa Lawah  + (Pura Gua Lawah adalah sebuah gua alam yangPura Gua Lawah adalah sebuah gua alam yang dikelilingi beberapa bangunan pelinggih. Terletak di Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung. Menurut beberapa catatan sejarah, antara lain Lontar Usana Bali dan Lontar Babad Pasek, Pura Goa Lawah didirikan sekitar abad 11 Masehi. Pura ini didirikan pada tahun 929 Saka atau 1007 Masehi atas prakarsa Mpu Kuturan, penasihat Raja Anak Wungsu.a Mpu Kuturan, penasihat Raja Anak Wungsu.)
  • Pura Maospahit  + (Pura Maospahit menjadi istimewa dengan gaya bangunan Jawa-nya. Bangunan pura dominan tersusun dari batu bata merah tanpa memanfaatkan ukiran bergaya Bali.)
  • Pura Pulaki  + (Pura Pulaki berdiri di atas tebing berbatuPura Pulaki berdiri di atas tebing berbatu yang langsung menghadap ke laut yang terletak di pinggir jalan raya jurusan Singaraja-Gilimanuk atau di pesisir pantai Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgrak. Kisah berdirinya Pura Pulaki tidak terlepas dari sejarah perjalanan Dang Hyang Nirartha dari Blambangan (Jawa Timur) ke Dalem Gelgel (Bali). Pura Pulaki sebenarnya merupakan pusat dari serangkaian pura sekitarnya, yaitu Pura Kerta Kawat pada Km 51 dari Singaraja (sekitar 750 M di sebelah selatan jalan raya), Pura Melanting, Pura Pabean, dan Pura Pemuteran.elanting, Pura Pabean, dan Pura Pemuteran.)
  • Pura Sada  + (Pura Purusada Kapal memiliki tinggalan arkPura Purusada Kapal memiliki tinggalan arkeologi yang cukup banyak, salah satunya adalah Prasada (1 buah) yang memiliki tinggi sekitar 17,20 meter yang terbuat dari bahan bata. fungsi prasada sendiri sebagai tempat pemujaan sekaligus sebagai tempat penyimpanan benda-benda suci (pratima). Selain prasada terdapat juga Arca Perwujudan, Arca Binatang, Arca Pewayangan, Candi Bentar, Tugu Bala Satya dan Mekel Satyadi Bentar, Tugu Bala Satya dan Mekel Satya)
  • Pura Sakti  + (Pura Sakti yang berlokasi di Desa PejarakaPura Sakti yang berlokasi di Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Pura ini berlokasi di tengah hutan yang rimbun. Jaraknya sekitar 200 meter sebelah utara jalan raya Singaraja-Gilimanuk.Pura ini berlokasi 20 menit dari Pura Pulaki atau sekitar 1.5 jam dari pusat kota Singaraja. Untuk pertama kali bersembahyang ke pura ini membawa Pejati dan bunga.yang ke pura ini membawa Pejati dan bunga.)
  • Tempat Melukat di Badung  + (Pura Taman Beji Griya Gede Manuaba PunggulPura Taman Beji Griya Gede Manuaba Punggul, memiliki sembilan mata air dan dua buah air terjun. Pura Taman Beji Griya Gede Manuaba Punggul yang terletak di Jalan Pekandelan, Banjar Trinadi, Desa Punggul, Abiansemal, Badung ini, dikelola Griya Gede Manuaba Punggul. Disarankannya, bagi pamedek yang datang untuk Malukat diharapkan membawa dua buah Pajati dan beberapa canang.mbawa dua buah Pajati dan beberapa canang.)
  • Pura Taman Beji Penyampuhan  + (Pura Taman Beji Penyampuhan yang terletak Pura Taman Beji Penyampuhan yang terletak di ujung selatan Banjar Suci, Denpasar, ini diyakini masyarakat sebagai stana Buaya Kuning. </br>Pura Taman Beji Penyampuhan memiliki arti sebuah tempat suci yang dikelilingi taman atau perairan yang letaknya di pertemuan antara dua sungai. Jadi,memang benar pura ini terletak di pinggiran Sungai Badung yang berada di waliayah Banjar Suci. Uniknya, campuhan ini sekaligus merupakan batas dari tiga banjar, yaitu Banjar Pekambungan, Banjar Suci, dan Banjar Alangkajeng. </br>Pura ini banyak digunakan oleh masyarakat untuk melakulan panglukatan dan pengobatan. Tak jarang banyak masyarakat datang dengan berbagai keluhan penyakit dan memohon petunjuk kesembuhan di pura ini. Biasanya, yang bersangkutan akan dilukat dan diberikan tirta yang diambil langsung dari sungai. Sarananya pun tidak mengikat, namun biasanya menggunakan Banten Pajati. namun biasanya menggunakan Banten Pajati.)
  • Tempat Melukat di Badung  + (Pura ini tergolong unik, lokasinya di desaPura ini tergolong unik, lokasinya di desa Sading, Kec. Mengwi, Badung, terletak dalam sebuah goa. Nama pura tersebut berasal dari kata “kereb” yang berarti atap dan “langit” berarti langit, jadi pura yang beratapkan langit. Lalu bagaimana dalam sebuah gua beratapkan langit? itu dikarenakan di atas langit-langit gua tersebut terdapat lubang tembus ke atas menghadap langit. Di kawasan pura Kereban Langit ini juga terdapat beji yang dilengkapi dengan 5 buah pancuran. Di tempat inilah para pemedek melukat terlebih dahulu sebelum memulai persembahyangan di areal utama dalam goa. persembahyangan di areal utama dalam goa.)
  • Pura Petitenget  + (Pura ini terletak di Banjar Batu Belig, DePura ini terletak di Banjar Batu Belig, Desa Adat Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung.Pura Petitenget berdampingan dengan Pura Masceti-Ulun Tanjung dalam sebuah areal. Pura Petitenget berada di sebelah utara, sedangkan Pura Masceti berdiri di selatan. Bendesa Adat Kerobokan A.A. Kompyang Suteja mengatakan pura ini dibangun atas petunjuk Dhang Hyang Dwijendra sekitar tahun 1549. Dhang Hyang Dwijendra sekitar tahun 1549.)
  • Pura Yeh Gangga  + (Secara geografis, Pura Yeh Gangga berada pSecara geografis, Pura Yeh Gangga berada pada lembah sungai Gangga (Yeh Gangga). Areal tempat suci yang berada di sebelah barat sungai merupakan pura utama. Areal pura yang berada di sebelah timur sungai berupa 6 ceruk yang dipahatkan pada dinding tebing dengan material tanah dan batu padas dengan tekstur kurang stabil pada lapisan bagian atas dan tekstur material lebih stabil pada lapisan bawahnya. Areal utama sebelah barat sungai dibatasi dengan tembok pembatas keliling dengan bentuk persegi empat memanjang dari utara ke selatan. Areal dalam terbagi menjadi dua yakni teras atas bagian barat dan teras bawah bagian timur. Pada areal timur (di areal sungai) terdiri dari sebuah petirtaan, 6 buah ceruk, dan pemandian. Terdapat struktur batu bertuliskan angka tahun 1357 saka.ur batu bertuliskan angka tahun 1357 saka.)
  • Tempat Melukat di Badung  + (Tempat atau genah melukat di Bali ini beraTempat atau genah melukat di Bali ini berada Br. Celuk, desa Kapal, kecamatan Mengwi, Badung. Cukup dekat dengan pusat kota Denpasar. Seperti namanya Beji Waringin Pitu, kata “beji” adalah berarti tempat pemandian,”waringin” berarti pohon beringin sedangkan “pitu” berarti tujuh yang merujuk pada 7 buah pancuran, memang tempat ini merupakan sebuah pemandian suci yang terdiri dari 7 buah pancuran yang terletak di bawah pohon beringin yang umurnya sudah ratusan tahun. Beji Waringin Pitu ini terletak di pinggir sungai Yeh Penet. ini terletak di pinggir sungai Yeh Penet.)
  • Pura Goa Peteng Alam  + (Tempat melukat yang terletak di Jimbaran BTempat melukat yang terletak di Jimbaran Bali ini dikenal dengan nama Pura Tunjung Mekar atau Goa Peteng Alam, seperti namanya untuk menuju tempat melukat memasuki sebuah goa menuruni puluhan anak tangga untuk menuju dasar goa, sehingga tempat tersebut memang benar-benar gelap, walaupun anda datang pada siang hari, sehingga lampu penerangan wajib anda bawa. Di balik pura ini terdapat dua goa. Pertama goa yang menuju arah utara dengan kedalaman 250 meter. Kedua adalah goa yang menuju arah selatan dengan kedalaman 300 meter. Sedangkan yang digunakan untuk melukat hanya goa yang menuju arah utara. </br>Melukat (meruwat) di Pura Goa Peteng sendiri dipecaya dan diyakini warga bisa menyembuhkan penyakit atau hal-hal negatif pada tubuh manusia. Urutan melaksanakan panglukatan di Pura Goa Peteng Tunjung Mekar dimulai dari menghaturkan canang di pererepan suci pemangku yang berada di rumahnya. Selanjutnya menuju pura untuk melaksanakan matur piuning. Setelah itu dilanjutkan dengan melukat di Goa yang berada di arah utara dengan terlebih dahulu menghaturkan canang dan mengucap keinginan serta harapan.nang dan mengucap keinginan serta harapan.)
  • Pesedahan  + (Tiga warga datang bersama ke Pura Rambut Petung untuk merayakan Manis Galungan. Beberapa musik gamelan ditampilkan; ngurek dan tari rejang juga ditarikan.)
  • Air Terjun Nung-Nung  + (Air terjun Nung-Nung terletak di Desa PlagAir terjun Nung-Nung terletak di Desa Plaga Kecamatan Petang merupakan satu-satunya air terjun yang terdapat di Kabupaten Badung yang memiliki ketinggian sekitar 70 m. Dalam pengembangannya, Air Terjun Nung-nung dikelola oleh kelompok sadar wisata serta desa adat setempat. Beberapa atraksi wisata yang dapat dilakukan oleh wisatawan di objek wisata diantaranya adalah menikmati pemandangan sekitar air terjun yang rindang dan asri, selain itu wisatawan juga dapat mandi dibawah air terjun tersebut. Jarak dari pusat Kabupaten Badung menuju Air Terjun Nung-Nung sekitar 35.7 km dan memerlukan waktu tempuh kurang lebih 1 jam. Sedangkan jarak Air Terjun Nung-nung dengan Bandara Internasional Ngurah Rai adalah sekitar 55.4 km yang dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 1 jam 49 menith dengan waktu kurang lebih 1 jam 49 menit)
  • Candi Tebing Tegallinggah  + (30 Mei 2021 Candi Tebing Tegallinggah - Gi30 Mei 2021</br>Candi Tebing Tegallinggah - Gianyar</br>Praktek Lapangan Memurnikan Dan Memberkahi Semua Alam Dan Semua Mahluk : Alam Bawah, Alam Tengah, Alam Atas</br></br>MERAWAT TEMPAT SUCI DENGAN INDAH</br></br>Cara merawat tempat suci agar tetap menjadi sumber kedamaian yang tidak pernah kering.</br></br>[1]. Sesekali ijinkan tempat suci jauh dari doa banyak manusia yang penuh keinginan duniawi dan ambisi, serta jauh dari banyak manusia yang hatinya diliputi ketakutan, yang akan mengotori kedamaian tempat suci.</br></br>[2]. Jangan pernah datang ke tempat suci dengan membawa ketakutan. Hal itu tidak saja membayakan diri sendiri, tapi juga mengotori tempat suci. Datanglah ke tempat suci dengan membawa hati yang indah tekad belas kasih untuk kebahagiaan semua mahluk. Penuhi hati dengan keikhlasan. Karena keikhlasan adalah kekuatan yang sangat menyempurnakan.</br></br>[3]. Hidupkan dupa wangi aroma kayu suci, disertai mengisinya dengan kekuatan pemurnian. Untuk memberkahi semua mahluk, untuk memurnikan energi-energi negatif, serta untuk menerangi seluruh kegelapan [keinginan, ambisi, perkelahian] yang dibawa banyak manusia ke tempat suci.</br></br>[4]. Bersihkan tempat suci dengan menggunakan tirtha [air suci]. Usahakan dilakukan oleh orang yang hatinya bersih dari ketakutan dan keserakahan.</br></br>[5]. Ucapkan doa-doa agar semua mahluk bahagia bebas derita. Doakan di tempat suci agar seluruh alam bahagia. di tempat suci agar seluruh alam bahagia.)
  • Megae ke carik - Subak Lungatad Desa Adat Peninjoan  + (Adanya perusahaan di wilayah desa adat hendaknya menjadi lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal bukan pendatang. Selain itu tentang lingkungan di desa adat agar bersama-sama wajib melestarikan.)
  • Air Terjun Blangsinga  + (Air Terjun Blangsinga terletak di Banjar BAir Terjun Blangsinga terletak di Banjar Blangsinga, Desa Saba, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar Bali. Jaraknya kurang lebih 15 km dari pusat Kota Denpasar atau 25 km dari Bandara Internasional Ngurah Rai. Air terjun ini memiliki debit air yang besar, walaupun tidak terlalu tinggi.yang besar, walaupun tidak terlalu tinggi.)
  • Desa Besan  + (Air Terjun Celuk merupakan salah satu poteAir Terjun Celuk merupakan salah satu potensi wisata yang berada di kawasan perbukitan, tepatnya di Desa Besan - Klungkung. Dengan kondisi yang lembab dan tempat yang cukup jauh, membuat perjalanan semakin menantang, namun ketika sudah berada di tempat air terjun, rasa lelah akan terlewati dengan menikmati air yang cukup deras dan panorama pemandangan alam yang begitu mempesona dari atas perbukitan.ang begitu mempesona dari atas perbukitan.)
  • Gitgit  + (Air Terjun Gitgit dapat ditemukan di utaraAir Terjun Gitgit dapat ditemukan di utara Bali, hanya sekitar 20 menit ke selatan dari Singaraja. Air terjun yang populer ini paling dikenal sebagai “air terjun kembar” atau dalam bahasa lokal “Air Terjun Kembar Gitgit” karena alirannya yang terbagi menjadi dua aliran air yang sama. Air terjun dapat dengan mudah dicapai dari jalan utama dan setelah perjalanan singkat menuruni lembah. Berenang diperbolehkan tetapi ada pantangan setempat yang mengatakan bahwa pasangan yang mandi bersama di air terjun ini, mereka akan segera putus.</br></br>Baca selengkapnya di https://balibuddies.com/a selengkapnya di https://balibuddies.com/)
  • Air Terjun Nung-Nung  +
  • Desa Canggu  + (Apa Anda sedang mencari lokasi menginap yaApa Anda sedang mencari lokasi menginap yang indah dengan suasana alam pedesaan? Jika iya, datanglah di Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali. Di sinilah pemandangan sawah yang indah serta udara yang sejuk bertemu pantai pasir hitam vulkanik yang langsung menghadap Samudera Hindia, dan Anda tak perlu berkompromi perihal makanan dan kehidupan malam.</br></br>Perihal sejarah, asal mula diambilnya nama “Canggu” sebagai Desa memiliki benang merah yang menghubungkannya dengan zaman kerajaan Majapahit di Jawa Timur. Pada zaman Majapahit, Canggu merupakan sebuah nama pelabuhan yang terletak di Muara Kalibrantas. Raja Bali yang dipimpin oleh Sri Semara Kepakisan suatu ketika diundang oleh Hayamwuruk yang memerintah Majapahit. Tetapi Raja Bali tersebut mengutus patihnya yang bernama Kyai Petandakan. Saat Kyai Petandakan hendak pulang ke Bali, ia diberi sebilah keris sebagai jimat untuk mempertahankan Bali. Saat naik kapal di Begawan Canggu, ia mengelurkan keris tersebut dari sarungnya dan dialihkan ke udara (atas), tetapi keris itu dengan sendirinya kembali ke sarungnya. Keris itu pun akhirnya diberi nama Begawan Canggu. Setelah tiba di Bali, oleh Raja Bali keris itu diserahkan kembali pada Kyai Petandakan ditempat dekat Pantai Batu Bolong, dan tempat ia menerima dan membawa keris itulah yang saat ini kita kenal sebagai Desa Canggu.</br></br>Daerah desa Canggu kini kian berkembang. Berbagai tempat dan fasilitas penunjang perjalanan bertumbuh dengan seiring waktu. Pariwisata mulai berkembang sejak tahun 2000, dan Canggu pun mulai dilirik investor. Berdasarkan data kantor desa setempat sampai akhir tahun 2017, terdapat 479 akomodasi yang terdiri dari hotel, restoran, vila, home stay, bar dan hotspot lainnya. Hal yang perlu diingat, pariwisata boleh saja menjadi andalan utama, tapi adat dan budaya harus tetap lestari, dan itulah komitmen dari masyarakat lokal di Canggu. komitmen dari masyarakat lokal di Canggu.)
  • Desa Asahduren  + (Asahduren adalah desa yang berada di Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Bali.)
  • Sidakarya  + (Asal usul Desa Sidakarya yang berkembang dikalangan masyarakat Sidakarya adalah berdasrkan bukti tertulis yaitu lontar Sidakarya.)
  • Renon  + (Asal usul mengapa desa ini bernama Desa ReAsal usul mengapa desa ini bernama Desa Renon ilmu sejarah belum mengungkapkan secara pasti tetapi suatu hal yang nyata bahwa adanya kenyataan Desa Renon ini dibentuk oleh para pendatang, istilah Balinya "dedukuhan”. Kata Renon kemungkinan berasal dari kata "Rena" yakni nama sebuah tempat.dari kata "Rena" yakni nama sebuah tempat.)
  • Museum Lukisan Sidik Jari  + (Bagi penikmat seni lukis dan sedang berkunBagi penikmat seni lukis dan sedang berkunjung ke Bali. Tak ada salahnya mencoba mengunjungi galeri-galeri dan museum yang dapat memanjakan mata. Museum ini salah satu rekomendasi yang harus masuk daftar kunjunganmu, yakni Museum Lukisan Sidik Jari Ngurah Gede Pemecutan.</br></br>Museum Lusikan Sidik Jari ini didirikan pada tahun 1993. Tokoh yang menggagas, sekaligus pemilik dari museum ini adalah Gede Ngurah Rai Pemecutan. Mengapa bernama Museum Sidik Jari? Karena lukisan yang ditampilkan menggunakaj metode lukis dengan cap jari. Inilah keunikan dari museum ini yang tidak ditemukan dari museum lainnya. Dan hal yang unik lainnya, teknik ini didapat secara tidak sengaja ketika pelukis ingin menyelesaikan lukisan yang dibuatnya.</br></br>Metode lukis dengan sidik jari ialah mengolesi jari tangan dengan berbagai macam cat lukis sesuai imajinasi pelukis. Dan menjadi otentik karena terdapat sidik jadi pelukis langsung pada lukisan hasil karyanya. Di museum ini terdapat 666 koleksi lukisan dari Gede Ngurah Rai Pemecutan. Bahkan pernah mendapat penghargaan dan apresiasi dari MURI Sebagai pelopor teknik melukis dengan sidik jari dan kolektor terbanyak lukisan sidik jari.</br></br>Menjadi penasaran? Silahkan kunjungi museum ini yang masih di kawasan Kota Denpasar, dan waktu buka museum dari Senin-Sabtu dari jam 08.00-16.00 WITA. Mungkin kamu akan terinspirasi untuk membuat lukisan sidik jarimu sendiri. Jadi tak ada salahnya mengunjungi museum ini.i tak ada salahnya mengunjungi museum ini.)
  • Desa Kayuputih  + (Bali terkenal sebagai tempat destinasi wisBali terkenal sebagai tempat destinasi wisata yang populer di Indonesia bahkan mancanegara. Sebagian besar orang mengenal Bali sebagai tempat yang ramai dengan kunjungan wisatwannya, sehingga membuat Bali tak ubahnya seperti kota-kota besar yang ada di Indonesia dengan segala hiruk-pikunya. Akan tetapi tak semua daerah di Bali melulu penuh kebisingan. Jika Anda sedang berlibur ke Bali dan ingin mencari tempat yang sunyi dan tenang dari keramaiaan, maka datanglah ke Bali bagian Utara, tepatnya di Desa Kayuputih, Buleleng.</br> Lokasi Desa Kayuputih dekat dengan pantai Lovina dan berada di tengah-tengah lanskap tropis hutan perbukitan kondisi dan suasana alam yang menakjubkan. Desa Kayupautih menyuguhkan spot-spot wisata dan pemandangan-pemandangan indah yang dibalut dengan suasan hening untuk tempat liburan Anda yang romantis. Tak hanya wisata alamnya, Desa Kayuputih juga menawarkan wisata budaya yang ikonik dari kebudayaan Bali Utara yang sudah ada sejak masa prasejarah. </br> Anda dapat mengunjungi sebuah Bangunan Cagar Budaya yang berada di Banjar Dinas Taman yang merupakan warisan dari zaman prasejarah di Desa Kayuputih. Berdasarkan penelitian arkeologi, Desa Kayuputih sudah ada sejak zaman prasejarah dengan bukti peninggalan berupa sakofagus (peti mayat) yang dahulunya ditemukan dipusat pemukiman penduduk. Selain itu, terdapat pula pabrik-pabrik tenun tradisional, museum-museum dan pura, seperti Bale Agung, Munduk Duwur, Taman Suci dan lain-lain serta kuil-kuil yang unik yang memberi ciri khas ke eksotisan Bali.</br> Tak hanya itu, di Desa Kayuputih juga terdapat tradisi unik yang disebut dengan “Nyakan Diwang.” Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Desa Kayuputih saat Ngembak Geni, yang termasuk dalam rangkaian Hari Raya Nyepi. Tradisi ini digelar saat nyepi berakhir pukul 24.00 Wita, di mana lampu di seluruh rumah mulai menyala. Suasana gelap gulita yang sebelumnya berbaur dengan ketenangan, berubah menjadi terang. Saat itulah warga mulai keluar rumah, layaknya laron yang mencari sinar. Mereka sibuk menyiapkan peralatan memasak untuk dibawa ke tungku luar rumh atau yang disebut “Diwang” yang dibuat saat Pengerupukan. Hal ini dilakukan secara serempak oleh seluruh masyarakat, dari anak-anak sampai orang tua tak mau melewatkan momen yang unik dan rutin setiap tahun ini.</br>Saat suasana demikian, rasa kekeluargaan mulai terasa, antarwaga saling mengunjugi, bersenda gurau, bertegur sapa dan tidak ada yang memakai kendaraan, tetapi semuanya berjalan kaki. Tradisi Nyakan Diwang memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Kayuputih, khususnya untuk mempererat rasa kekeluargaan. Selain itu, tradisi ini juga berkaitan dengan penyucian diri dari segala hal-hal yang negatif. </br>Oleh sebab itu, Desa Kayuputih, Buleleng, Bali Utara merupakan tempat yang sangat disayangkan untuk dilewatkan saat Anda berada di Bali. Karena Desa ini akan menjadi tempat yang sempurna untuk mengalami keajaiban Bali yang sebenarnya, sebuah pengalaman yang tak terlupakan dengan melihat sebuah permata sejati di Utara Bali, yakni Desa Kayuputih.ejati di Utara Bali, yakni Desa Kayuputih.)
  • Banjar Mergan  + (Banjar ini terletak di Kota Semarapura tepatnya di jalan Puputan No.39, Semarapura Kangin, Kec. Klungkung, Kabupaten Klungkung, Bali.)
  • Desa Belandingan  + (Banyak versi yang menerangkan tentang nama Desa Belandingan yang di pakai sebagai nama desa saat ini, salah satunya keberadaan Pohon Belandingan yang di ambil sebagai nama desa.)
  • Desa Banyuning  + (Banyuning sebagai sebuah desa yang merupakan salah satu dari sentra industri kerajinan gerabah yang ada di kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng.)
  • Desa Batuan  + (Batuan (Baturan) adalah sebuah desa di BalBatuan (Baturan) adalah sebuah desa di Bali, Indonesia. Desa ini terkenal karena karya seni dan gaya lukisannya. Hingga pada tahun 1930-an gaya seni khas desa ini dikenal sebagai lukisan Batuan. Desa Ini adalah pusat lukisan yang didukung sejumlah galeri seni dan perkumpulan seni koperasi yang telah memainkan peran kunci dalam mempromosikan seni Batuan. Desa ini juga dikenal dengan pertunjukan tari Gambuh kuno, dilakukan setiap puncak Bulan Purnama.</br>Batuan disebutkan dalam catatan sejarah sejak 1000 tahun yang lalu. Pengaruh Hindu dan India di wilayah desa tersebut terlihat dari ukiran dan candi. Pada abad ke-17, Batuan dan Bali bagian selatan dikuasai oleh keluarga kerajaan sampai kutukan pendeta membuat mereka kehilangan kendali; akhirnya mereka menyebar ke berbagai penjuru negeri. Selama kurun waktu 1947–1949, sebagian besar masyarakat Batuan tetap setia pada Kabupaten Gianyar.Batuan tetap setia pada Kabupaten Gianyar.)
  • Bayung Gede  + (Bayunggede yang berasal dari kata “Bayung”Bayunggede yang berasal dari kata “Bayung” yang berati “Bayu”, atau tenaga sedangkan kata “Gede” dapat dipersonifikasi menjadi “kuat”. Sehingga jika diterjemahkan, kata Bayunggede berarti “tenaga yang kuat”. Sebelum bernama desa Bayunggede, dahulu merupakan tempat pemukiman kecil di Bali yang disebut sebagai padukuhan yang letaknya ditenggah hutan dengan jumlah penduduk yang sangat kecil (tidak disebutkan jumlahnya). Padukuhan ini dipimpin dan dikelola oleh suatu struktur pemerintahan adat yang disebut “Ulu Apad” atau kepala suku dengan tugas pokok dan fungsinya dari penyelenggaraan kegiatan dan kepentingan pelaksanan upacaran dan upakara adat.ngan pelaksanan upacaran dan upakara adat.)
  • Bendungan Gerokgak (Renon)  + (Bendungan Gerokgak merupakan salah satu obBendungan Gerokgak merupakan salah satu obyek wisata buatan yang menjadi favorit di gerokgak selain dari pada Pura Pulaki Atau Pura Melanting. Banyak turis manca negara yang memuji dan berkunjung ke kecamatan ini khususnya ke Bendungan Gerokgak. Tujuan utama pembuatan bendungan ini adalah untuk membantu para petani yang ketika musim kemarau selalu kekurangan air. Jadi ketika musim hujan, bendungan ini akan menyimpan banyak air, namun setelah musim kering datang airnya akan digunakan petani untuk mengairi sawahnya. Bendungan yang terletak 159 meter dari permukaan air laut ini berlokasi di desa gerokgak, kecamatan gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali dengan jarak Kurang Lebih 43 Km dari pusat kota Singaraja.ng Lebih 43 Km dari pusat kota Singaraja.)
  • Bendungan Titab  + (Bendungan sekaligus waduk terbesar di PulaBendungan sekaligus waduk terbesar di Pulau Bali, yaitu Bendungan Titab Ularan efektif mulai beroprasi hari ini. Selain sebagai saluran irigasi, bendungan ini juga difungsikan sebagai sebagai penyedia air baku sebesar 300 meter kubik per detik, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) mikrohidro sebesar 1,5 megawatt (MW). Bendungan Titab Ularan membendung aliran Sungai Saba (baca: Sabe) dan menggenangi 6 desa di 2 Kecamatan di Kabupaten Buleleng. Dari pusat kota Singaraja kita bisa menempuh jarak 30 Km dengan waktu tempuh 55 menit. jarak 30 Km dengan waktu tempuh 55 menit.)
  • Desa Benoa  + (Benoa adalah desa bekas nelayan, sekarang Benoa adalah desa bekas nelayan, sekarang menjadi pantai utama di Bali yang terletak di pantai timur pulau. Tempat ini memiliki perairan tenang dengan pantai berpasir yang bagus. Ini adalah tempat yang bagus untuk olahraga air seperti snorkeling dan scuba diving. Dari Benoa, seseorang dapat berlayar dengan perahu berlantai kaca yang berlayar di sepanjang terumbu karang. Setidaknya ada 5 pusat spa untuk memanjakan diri dan ada sekolah memasak Bali, Bumbu Bali, yang menawarkan pelajaran seni memasak Bali secara teratur. Di dekatnya ada kuil Cina Caow Eng Bio kuno yang menarik. kuil Cina Caow Eng Bio kuno yang menarik.)
  • Bentara Budaya Bali  + (Bentara Budaya Bali (BBB) adalah sebuah teBentara Budaya Bali (BBB) adalah sebuah tempat berkesenian yang berlokasi di Jl. Profesor Ida Bagus Mantra No.88A, Ketewel, Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali 80237, Telepon: (0361) 294029. </br></br>BBB berdiri pada tanggal 9 September 2009 dan merupakan bagian dari Kompas-Gramedia. Kegiatan yang sering digelar oleh BBB antara lain pameran lukisan, pementasan seni, diskusi buku, pemutaran film.</br>Info lebih lanjut: http://www.bentarabudaya.com/ebih lanjut: http://www.bentarabudaya.com/)
  • Desa Pikat  + (Berdasarkan cerita sejarahnya, nama pikat Berdasarkan cerita sejarahnya, nama pikat berasal dari kata “memikat” yang berarti mencari atau menangkap burung. Desa Pikat terletak di sebelah timur Kota Semarapura yang berjarak 7 Km. Desa Pikat terdiri dari 7 Banjar Dinas yaitu Banjar Dinas Gelogor, Banjar Dinas Cempaka, Banjar Dinas Intaran, Banjar Dinas Buug, Banjar Dinas Sente, Banjar Dinas Pangi Kawan, dan Banjar Dinas Pangi Kanginan. Selain perkebunan yang salah satu komoditinya yaitu kelapa, masyarakat Desa Pikat khususnya Banjar Dinas Sente bermata pencaharian sebagai pengrajin “sendi” yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bagian pelinggih.atkan sebagai salah satu bagian pelinggih.)
  • Pura Batulepang  + (Berdasarkan lontar Dwijendra Tattwa, yakniBerdasarkan lontar Dwijendra Tattwa, yakni kisah sejarah Dang Hyang Nirartha, yang dalam penuturan masyarakat Bali disebutkan pura-pura Dang Kahyangan yang dibangun atas petunjuk Dang Hyang Nirartha atau dibangunkan oleh para putra, cucu, cicit, atau masyarakat luas untuk menghormati dan mengenang dharmayatra (perjalanan suci siar keagamaan) Dang Hyang Nirartha disebutkan sejumlah 34 buah. Salah satunya Pura Batulepang atau Pura Penataran Batu Lepang di Kamasan, Klungkung.nataran Batu Lepang di Kamasan, Klungkung.)
  • Jemuluk  + (Berjarak 19 kilometer dari kota Amlapura (Berjarak 19 kilometer dari kota Amlapura ( ibukota kabupaten ), 12 km dari Tulamben, 33 km dari obyek wisata Candi Dasa dan kurang lebih 78 km dari Denpasar, Jemeluk merupakan salah satu destinasi laut yang cukup menawan, baik di bawah, maupun di atas lautnya.an, baik di bawah, maupun di atas lautnya.)
  • Bendungan Telaga Tunjung  + (Berlokasi di Kabupaten Tabanan, bendungan Berlokasi di Kabupaten Tabanan, bendungan ini berfungsi untuk memenuhi kebutuhan irigasi seluas 1.335 Ha. Kawasan bendungan yang hijau dan indah itu sering dijadikan tempat selfie bagi anak-anak muda selain itu bendungan Telaga Tunjung juga biasa dijadikan tempat untuk mancing.juga biasa dijadikan tempat untuk mancing.)
  • Desa Tigawasa  + (Berlokasi di kecamatan Banjar yaitu ± 24 kBerlokasi di kecamatan Banjar yaitu ± 24 km ke barat Kota Singaraja. Desa Tigawasa memiliki salah satu tradisi yang khas berbeda dengan Desa Bali Aga lainnya di Buleleng. Tradisi dimaksud adalah tradisi saat penguburan mayat. Acara penguburan mayatnya pun cukup unik, karena mayat tidak di taruh di dalam peti, melainkan hanya dibungkus dengan kain batik dan di kubur begitu saja.</br>Dalam tradisi bahasa, penduduk Desa Tigawasa menggunakan bahasa pedalaman dalam kesehariannya yang mana bahasa kuno Wong Aga saat masuk ke Bali ( bahasa/dialek Tigawasa ). Bahasa tersebut dalam vokal bahasanya kebanyakan memakai vokal huruf “A” seperti bahasa Jawa dan juga Melayu kuno.</br>Desa Tigawasa menawarkan objek wisata yang berbeda tepatnya di Dusun Wanasari, sejumlah masyarakat kreatif yang tergabung dalam Kelompok Kubu Alam (KuAl) memanfaatkan potensi tanaman bambu menjadikannya destinasi wisata berkonsep alam yang diberi nama Kubu Alam Desa Tigawasa yang dibangun dilahan milik warga.</br></br>Untuk Informasi:</br></br>http://tigawasa-buleleng.desa.id</br></br>https://bulelengkab.go.iduleleng.desa.id https://bulelengkab.go.id)
  • Patung Pahlawan Tjokorda Agung Tresna  + (Berlokasi di perempatan Jalan Nangka dan JBerlokasi di perempatan Jalan Nangka dan Jalan Gatot Subroto. Patung ini dirancang oleh Nyoman Elim Mustapa dan selesai pada tanggal 31 Desember 1993. Mengambarkan sosok Tjok Agung Tresna sebagai salah satu pahlawan Bali saat memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaran Indonesia.dan mempertahankan kemerdekaran Indonesia.)
  • Patung Pahlawan Mayor I Gusti Bagus Sugianyar  + (Berlokasi di perempatan Ubung Denpasar sebagai salah satu titik jalan yang ramai. Patung yang terbuat dari perunggu ini selesai pada tanggal 4 Agustus 1994 ini menggambarkan sosok pahlawan I Gusti Bagus Sugianyar saat mempertahankan kedaulatan negara.)
  • Patung Pahlawan Letnan Ida Bagus Putu Djapa  + (Berlokasi di perempatan jalan penghubung TBerlokasi di perempatan jalan penghubung Tanjung Bungkak, Renon, dan Sanur. Patung ini selesai pada tanggal 20 November 1987. Penggambaran Letnan Ida Bagus Putu Djapa sebagai salah satu pahlawan Bali yang gugur sebagai kusuma bangsa. Dengan mengacungkan pistol ke arah atas dan memengang sebuah pedang yang mengangtung di pinggang sebagai bentuk komando rakyat untuk terus berjuang pantang menyerah.yat untuk terus berjuang pantang menyerah.)
  • Besakih  + (Besakih terkenal dengan nama Mother Temple of Bali dan sederhanaya sebagai pura yang paling utama di pulau ini. Sebenarnya pura ini terdiri dari beberapa pura yang dibangun di wilayah yang sangat luas tepat di sebelah selatan Gunung Agung.)
  • Bitra (Bitera)  + (Bitera adalah kelurahan yang berada di kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar.)
  • Pura Blanjong  + (Blanjong berasal dari kata “Belahan” yang Blanjong berasal dari kata “Belahan” yang artinya pecahan dan “Ngenjung” yang artinya kapal nelayan. Pura Blanjong berlokasi di Jalan Danau Poso, Sanur, Kota Denpasar. Di tempat tersebut juga terdapat sebuah prasasti yang bernama serupa peninggalan raja Sri Kesari Warmadewa dan dikukuhkan pada tahun 835 Saka.Prasasti dengan tinggi 195 cm dan diameter 60 cm ini mengisahkan ekspansi Sri Kesari Warmadewa ke Gurun dan Suwal. Tugu ini berbentuk silinder dengan memakai bahasa Bali Kuno dengan ditulis huruf Pra-Negari dan Bahasa Sansekerta yang ditulis dengan huruf Kawi. Di Pura ini juga terdapat Arca Ganesha, dua buah lingga yang ditemukan dengan wujud sempurna, terdapat pula sebuah candi yang terdiri dari tiga bagian, yakni kaki, badan, dan puncak. Candi ini di susun dengan batu bata dan batu padas, dan arca lembu/Nandini.ta dan batu padas, dan arca lembu/Nandini.)
  • Desa Budakeling  + (Budakeling terdiri dari 8 Banjar Dinas, yaitu : Banjar Dinas Budakeling, Banjar Dinas Triwangsa, Banjar Dinas Dukuh, Banjar Dinas Pesawan, Banjar Dinas Saren Jawa, Banjar Dinas Saren Anyar, Banjar Dinas Saren Kauh dan Banjar Dinas Saren Kangin.)
  • Bukit Campuhan  + (Bukit Campuhan atau lebih dikenal dengan Bukit Cinta Ubud)
  • Bukit Campuhan  + (Bukit Campuhan terletak di sebelah barat PBukit Campuhan terletak di sebelah barat Puri Ubud, tepatnya di jalan Bangkiang Sidem, Kabupaten Gianyar. Bukit Campuhan ini tidak terpisah dari salah satu pura di Ubud, yaitu Pura Gunung Lebah. Gunung lebah itu sendiri memiliki makna bukit kecil yang berada di lembah. Selain itu Bukit Campuhan ini berada diantara dua aliran sungai di Ubud Bali, yaitu sungai Oos dan sungai Cerik.d Bali, yaitu sungai Oos dan sungai Cerik.)
  • Desa Bulian  + (Bulian adalah salah satu desa tua di Bali,Bulian adalah salah satu desa tua di Bali, berada di Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng. Desa Bulian memiliki 33 pura yang tersebar di setiap penjuru mata angin. Di Desa Bulian juga ditemukan peninggalan sejarah berupa prasasti. Nama Bulian berasal dari kata “ Bulihan “ yang dapat berasal dari akar kata “ Bulih “ berarti bibiut padi, yang mendapat akhiran kata an. Makna kata ini didukung oleh tatanan parahyangan desa yang ada yakni : adanya 2 (dua) pura sungsungan subak yaitu : Pura Yeh Basang dan Pura Lodguwuh, serta adanya pelinggih yang sangat penting di Pura Banua yaitu Pelinggih Ratu Ayu Mas Kereb Sari, pengayom sari satungkeb jagat Buleleng. Dari pengertian kata Bulian = bibit padi, mengisyaratkan bahwa wilayah Bulihan dahulu merupakan daerah bagian kerajaan yang sangat subur dan terkenal dengan hasil buminya sehingga disebut pula dengan sebutan “Gunung Sari”. Versi kedua makna kata Bulihan yang disandingkan dengan kata Abulih atau kata mebulihan. Pemaknaan ini didasari oleh sebuah fakta sejarah bahwa Bulihan dahulu merupakan sebuah anak desa yang berada diantara Desa Bengkala di sebelah baratnya dan wilayah Banyubuah disisi timurnya. Tempat ini dipergunakan sebagai basis/benteng pertahanan untuk menghadang musuh-musuh yang ada di sisi barat. Lebih tegas lagi wilayah dan krama Banyubuah disebut sebut dalam Prasasti Bulihan A tahun 1103 caka atau tahun 1181 Masehi dibawah Raja Sri Haji Jaya Pangus dan wilayah serta Krama Bulian.aya Pangus dan wilayah serta Krama Bulian.)
  • Bumi Perkemahan Blahkiuh  + (Bumi Perkemahan ini berada di desa BlahkiuBumi Perkemahan ini berada di desa Blahkiuh Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung, sekitar 19 Km dari Kota Denpasar dan sekitar 2 Km ke arah Barat dari jalan raya Denpasar-Petang. Bumi perkemahan ini selain dipakai untuk perkemahan, biasanya juga digunakan sebagai tempat penelitian karya ilmiah. Lokasi bumi perkemahan ini dekat dengan obyek-obyek wisata lain seperti Taman Ayun, Sangeh, Taman Mumbul. seperti Taman Ayun, Sangeh, Taman Mumbul.)
  • Candi Tebing Tegallinggah  + (Candi Tebing Tegallinggah merupakan salah Candi Tebing Tegallinggah merupakan salah satu tinggalan arkeologi yang tedapat di Dusun Tegallinggah, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali.Candi Tebing ini merupakan tinggalan yang terletak paling selatan dari beberapa tinggalan di sepanjang Tukad (Sungai) Pakerisan. Dimulai dari Pura Pegulingan, Pura Tirta Empul, Pura Mangening, Pura Gunung Kawi, Candi Tebing Krobokan, Pura Pengukur-Ukuran, Pura Subak Bubugan, dan Candi Tebing Tegallinggah.Kompleks pertapaan ini ditemukan oleh Mr. Krijgsman pada tahun 1952 ketika masih menjabat Kepala Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional Bali.Berjarak kurang lebih 30 km dari pusat Provinsi Bali, 5 km dari pusat Kota Gianyar.Secara umum Candi Tebing Tegallinggah ini memiliki batas-batas antara lain di bagian utara berbatasan dengan lahan kosong berupa aliran sungai dan wilayah tebing, di sebelah timur berbatasan dengan lahan kosong yang dimanfaatkan untuk ladang, sedangkan di sebelah barat berbatasan langsung dengan area yang dijadikan tempat budidaya perikanan (kolam pancing) dan selatan berbatasan dengan lahan kosong berupa aliran sungai dan wilayah tebing.g berupa aliran sungai dan wilayah tebing.)
  • Candi Tebing Jehem  + (Candi Tebing terletak di wilayah Desa AdatCandi Tebing terletak di wilayah Desa Adat Tambahan, Desa Jehem, Tembuku,Bangli, Bali. Candi ini berjarak kurang lebih 7 km arah timur kota Bangli. Candi Tebing ini mirip dengan candi di gunung Kawi di Tampaksiring Gianyar.Oleh Masyarakat sekitar candi ini diduga merupakan tempat pertapaan di masa lalu.Situasi alam disekitar candi masih sangat alami dan terdapat banyak sumber mata air alami yang mengalir turun ke sungai cahi yang ada di bawahnya. salah satu mata air tersebut berbentuk unik menyerupai kemaluan wanita.berbentuk unik menyerupai kemaluan wanita.)
  • Desa Ceking  + (Ceking memiliki pemandangan yang indah denCeking memiliki pemandangan yang indah dengan sawah bertingkat dan hijau serta udaranya yg begitu sejuk akan membuat wisatawan merasa nyaman. Objek wisata ini terletak di Kecamatan Tegallalang dan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan bermotor sekitar 20 menit dari Ubud.</br></br>Objek wisata Ceking memiliki pemandangan yang unik dari sawah bertingkat untuk menghindari erosi. Udara dingin dan tiupan angin membuat wisatawan domestik dan mancanegara tertarik untuk mengunjungi Ceking. Dalam objek wisata ini, wisatawan akan dapat melihat petani Bali membajak dan mempertahankan sawah mereka di bukit miring lengkap dengan sistem irigasi yang terus mengalirkan air dari pegunungan.ang terus mengalirkan air dari pegunungan.)
  • Desa Celuk  + (Celuk merupakan desa yang berada di KecamaCeluk merupakan desa yang berada di Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali. Desa Celuk adalah produsen karya seni kerajinan perak dan emas. Celuk juga dikenal sebagai desa kerajinan dan sudah resmi menjadi desa wisata yang bisa dikunjungi oleh wisatawan. Selama berabad-abad Desa Celuk telah identik dengan emas dan perak, sehingga menjadi salah satu desa yang makmur di Bali. </br>Jika mempunyai kegemaran terhadap hasil kerajinan perak dan emas, maka Desa Celuk adalah lokasi yang cocok untuk dikunjungi. Karena desa ini adalah surganya kerajinan perak dan emas di Bali. Ketika pengunjung memasuki jalan raya Celuk, toko perhiasan atau kerajinan berbahan dasar logam mudah ditemukan di sepanjang jalan yang menawarkan berbagai macam perhiasan perak dan emas serta benda-benda dekoratif yang dapat menambah estetika rumah. Ada pula toko souvenir khusus kerajinan perak yang siap melayani wisatawan dalam mencari cinderamata.</br>Sampai sekarang ini, kebanyakan wisatawan yang datang di Desa Celuk adalah mereka yang tertarik dengan kerajinan perak. Ditempat ini, wisatawan bisa melihat langsung proses pembuatan karya seni di rumah tradisional dengan kamar remang-remang yang dipenuhi oleh banyak seniman logam. Hampir semua keluarga dan penduduk Desa Celuk memiliki kemampuan professional dan jiwa seni yang tinggi dalam mengembangkan desain kreatif dan berbagai produk terkait dengan emas dan perak. </br>Desa kerajinan ini memiliki sejarah panjang dalam kemahirannya megolah emas dan perak menjadi produk berkelas dan mampu menembus pasar lokal, nasional hingga internasional. Sebagai desa wisata di bagian selatan pulau Bali, Desa Celuk banyak dikunjungi wisatawan saat pagi dan sore hari. Kunjungan ini dilakukan baik pada awal tour atau ketika wisatawan kembali ke penginapan setelah tour seharian.mbali ke penginapan setelah tour seharian.)
  • Celukan Bawang  + (Celukanbawang atau Celukan Bawang adalah dCelukanbawang atau Celukan Bawang adalah desa di kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali, Indonesia. Desa ini memiliki rata-rata ketinggian 50 meter dari permukaan laut. Celukan Bawang adalah desa pesisir pantai yang berupa Celuk sehingga sangat potensial dijadikan pelabuhan laut di kabupaten Buleleng. Di ujung pantai celukan bawang terdapat monumen perjuangan dari kapten wiroka.pat monumen perjuangan dari kapten wiroka.)
  • Sumerta Kelod  + (Dahulu masih merupakan satu wilayah yang cDahulu masih merupakan satu wilayah yang cukup luas bernama Desa Sumerta yang membawahi 26 Banjar dan 7 Banjar Dinas, dan sesuai dengan Keputusan Gubernur yang dituangkan dalam Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali No.57 Tahun 1982 tertanggal 1 Juni 1982, Desa Sumerta dimekarkan.ggal 1 Juni 1982, Desa Sumerta dimekarkan.)
  • Candidasa  + (Dahulu, Candidasa dikenal sebagai Teluk KeDahulu, Candidasa dikenal sebagai Teluk Kehen. Namun, sejak daerah ini dibuka menjadi obyek wisata bernama Candidasa pun mulai digunakan.</br>Candidasa merupakan salah satu kawasan pariwisata yg dikembangkan mulai tahun 1983.</br></br>Salah satu cerita yang menjadi mitos tentang keberadaan Pura Candidasa yang berkembang dan diyakini oleh masyarakat setempat adalah Arca Dewi Hariti yg terletak pada sebuah relung di bagian bawah tebing bukit.</br></br>Konon dikisahkan bahwa Dewi Hariti pada mulanya adalah seorang yaksa dalam Agama Budha yang gemar memakan daging anak-anak. Namun setelah mendapat pencerahan ajaran Agama Budha, Sang Dewi kemudian bertobat dan berbalik menjadi pelindung dan penyayang anak-anak.menjadi pelindung dan penyayang anak-anak.)
  • Danau Buyan  + (Danau Buyan adalah sebuah danau yang terleDanau Buyan adalah sebuah danau yang terletak di kawasan Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali. Danau ini merupakan satu dari tiga danau kembar yang terbentuk di dalam sebuah kaldera besar. Ia diapit oleh dua danau lainnya, yaitu Danau Tamblingan di sebelah barat dan Danau Beratan di timur. Di antara danau Buyan dan Tamblingan yang terpisahkan oleh hutan sepanjang kurang lebih satu kilometer, terdapat sebuah kolam yang terhubung langsung dengan danau Buyan melalui sebuah kanal sempit. Oleh masyarakat kolam ini dinamakan Telaga Aya.masyarakat kolam ini dinamakan Telaga Aya.)
  • Danau Tamblingan  + (Danau Tamblingan adalah sebuah danau yang Danau Tamblingan adalah sebuah danau yang terletak di lereng sebelah utara Gunung Lesung, kawasan Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali. Danau ini merupakan satu dari tiga danau kembar yang terbentuk di dalam sebuah kaldera besar.</br>Di kawasan Danau Tamblingan banyak terdapat pura. Pura-pura itu antara lain.</br>Pura Dalem Tamblingan</br>Pura Endek</br>Pura Ulun Danu dan Sang Hyang Kangin</br>Pura Sang Hyang Kawuh</br>Pura Gubug</br>Pura Tirta Mengening</br>Pura Naga Loka</br>Pura Pengukiran, Pengukusan</br>Pura Embang</br>Pura Tukang Timbang</br>Pura BatulepangEmbang Pura Tukang Timbang Pura Batulepang)
  • Museum Le Mayeur  + (Dari Lonely Planet: Seniman Adrien-Jean LDari Lonely Planet:</br></br>Seniman Adrien-Jean Le Mayeur de Merpres (1880–1958) tiba di Bali pada tahun 1932, dan menikah dengan penari Legong cantik Ni Polok. Tiga tahun kemudian, ketika Ni Polok baru berusia 15 tahun. Mereka tinggal di kompleks ini, ketika Sanur masih menjadi nelayan yang tenang. Setelah kematian sang seniman, Ni Polok tinggal di rumah itu sampai ia meninggal pada tahun 1985. Meskipun ada keamanan (beberapa lukisan Le Mayeur terjual seharga US$150.000) dan masalah konservasi, hampir 90 lukisan Le Mayeur dipajang.</br></br>Rumah ini merupakan contoh menarik dari arsitektur bergaya Bali – perhatikan jendela-jendela berukir indah yang menceritakan kisah Rama dan Sita dari Ramayana. Museum ini memiliki interior serat tenun Bali yang naturalistik. Beberapa karya awal Le Mayeur adalah lukisan impresionis dari perjalanannya di Afrika, India, Mediterania, dan Pasifik Selatan. Lukisan dari periode awal di Bali adalah penggambaran romantis kehidupan sehari-hari dan wanita cantik Bali – sering Ni Polok. Karya-karya dari tahun 1950-an dalam kondisi yang jauh lebih baik, menampilkan warna-warna cerah yang kemudian menjadi populer di kalangan seniman muda Bali. Carilah foto-foto timbul hitam putih Ni Polokilah foto-foto timbul hitam putih Ni Polok)
  • Pura Batuan  + (Dari buku Bali Atlas Kebudajaan terbit tahun 1953 oleh pemerintah Republik Indonesia)
  • Desa Denbantas  + (Denbatas adalah desa yang berada di Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali.)
  • Wisata Berkuda Ring Sisin Tukad  + (Dengan adanya pariwisata di Pulau Bali menDengan adanya pariwisata di Pulau Bali menjadi pembangkit ekonomi bagi masyarakat Bali. Tidak hanya masyarakat Bali saja, tetapi masyarakat yang merantau dari luar Pulau Bali juga mencari pekerjaan di Pulau seribu pura ini. Tetapi banyak tempat wisata dan wahana berwisata di desa-desa terpencil tidak diketahui oleh wisatawan. Hal itu yang menyebabkan tempat wisata yang ada tidak bisa terkenal dan berkembang di masyarakat Bali. Meskipun demikian anak muda yang berasal dari desa yang jarang wisatawan itu membantu masyarakatnya dengan cara “ mengajak teman jalan-jalan ke desa”. Hal tersebut yang membuat tempat wisata diketahui dan bisa dikembangkan oleh anak-anak muda yang senang jalan-jalan mencari tempat wisata baru di desa-desa.</br>Ada salah satu tempat wisata yang belum diketahui oleh orang banyak yaitu wisata berkuda di bantaran Tukad Badung Kawasan Taman Pancing Timur, Denpasar Selatan. Wisata berkuda ini berasal dari penyedia jasa pribadi kelompok kepaon berkuda, salah satu penyedianya Bernama Bapak Makdi. Wisata berkuda ini sudah mengajukan izin resmi pengelola ke pemerintahan namun hingga saat ini tidak mendapat izin resmi dari pemerintah. Walaupun demikian Bapak Makdi dan teman-temannya selalu menjaga kebersihan tempat wisata itu. Sebelum ditutup tempat wisata berkudanya, oleh Bapak Makdi dan teman-temannya membersihkan lingkungan yang digunakan sebagai tempat wisata berkuda ini. Usaha itu dilaksanakan agar tempatnya asri dan bersih. Wisata berkuda ini dimulai dari jam 16.00 WITA sampai jam 19.00 WITA setiap hari. Ongkos wisata berkuda ini sangat murah.. untuk orang dewasa dikenai biaya Rp 20.000, jika anak kecil membayar Rp 10.000.</br>Dari pihak kepaon berkuda berharap agar Kawasan bantaran sungai Taman Pancing ini bisa dioprasikan sebagai tempat wisata “kita dari kelompok sudah mengajukan izin ke kantor desa. Kita berharap mendapat izin resmi. Kawasan ini bisa digunakan menjadi tempat wisata berkuda” demikian katanya.</br>Begitulah teman-teman, jika ingin merasakan wisata berkuda tetapi ongkosnya mahal, ayo jalan-jalan ke Taman Pancing. Ada wisata berkuda murah-meriah. Ajak teman-teman dan saudara di rumah yaaa…jak teman-teman dan saudara di rumah yaaa…)
  • Desa Aan  + (Desa Aan adalah satu dari tigabelas desa dDesa Aan adalah satu dari tigabelas desa di wilayah Kecamatan Banjarangkan. Kata Aan berasal dari kata Ea, yaitu nama dari sebuah pohon karena wilayah tersebut banyak terdapat pohon Ea. Berdasarkan luas daerah tersebut di atas, maka Desa Aan terbagi menjadi empat wilayah dusun, duabelas banjar, dan dua desa adat.dusun, duabelas banjar, dan dua desa adat.)
  • Desa Abang Batudinding  + (Desa Abang Batudinding menyuguhkan pesona Danau Batur dan Gunung Batur dari sebuah ketinggian dan juga memiliki kawasan hutan pinus.)
  • Desa Abiantuwung  + (Desa Abiatuwung merupakan bagian dari Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan dengan jarak dari kota Tabanan 3 km. Terdapat 5 desa pekraman serta 1 banjar Taman Surodadi yang mayoritas penduduknya umat muslim.)
  • Legian  + (Desa Adat Legian dan Kelurahan Legian padaDesa Adat Legian dan Kelurahan Legian pada saat ini meliputi wilayah (geografis) yang sama, terdiri dari 3 banjar. Dalam “wewengkon” desa adat, ketiga banjar itu adalah Banjar SukaDuka Legian Kaja, Legian Tengah (Pekandelan) dan Legian Kelod. </br></br>Berbatasan dengan wilayah Desa Seminyak di sebelah utara dan Desa Kuta di sebelah selatan, daerah ini berdekatan dengan sungai (Tukad Mati) dan lahan persawahan. Desa Legian dikenal sebagai daerah pariwisata yang dilengkapi dengan banyaknya fasilitas kepariwisataan termasuk pusat-pusat hiburan. Selain itu, Desa Legian juga memiliki pantai yang sangat indah yang menjadi tujuan wisata utama bagi para wisatawan. </br></br>Berdasarkan sejarah, desa Legian bermula dari penemuan sebuah pohon cermai yang rasanya manis. Hal ini di luar kebiasaan karena cermai pada umumnya memiliki rasa yang asam. Sejak saat itu, wilayah desa tersebut dinamakan Karang Kemanisan. </br></br>Nama Karang Kemanisan ini diketahui dari ucapan-ucapan para sadeg patih (menusia yang dijadikan mediator Ida Bhatara) yang “kerauhan” ketika dilaksanakan upacara agama di pura-pura Desa Legian. Mereka kerap mengucapkan “Damuh Karang Kemanisan”. </br></br>Nama Karang Kemanisan juga mengandung filosofi generasi mendatang yang menempati tempat tersebut senantiasa menjaga keserasian dalam bersikap dan bertingkah laku serta, menjaga keindahan alam beserta lingkungannya. Sehingga mereka bisa dilimpahi kemakmuran dan kesejahteraan lahir batin. Lama-kelamaan nama Karang Kemanisan itu diubah menjadi Legian. Kata legian berasal dari kata dasar legi yang juga berarti manis. Dalam bahasa Jawa Kuno, legi juga berarti manis. </br></br>Sanggar Seni Taksu Murti Kemanisan di Legian kemudian membuat pertunjukkan karya seni diantaranya komposisi Tabuh Bebarongan Legi Manis, Tarian Rerejangan Upasaksi, Tari Kreasi Tri Taksu dan Tari Telek sesuai ciri khas Desa Adat Legian. Bahkan tarian ini pernah dipentaskan dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-41. </br></br>Kini Desa Legian terus berbenah. Selain berprofesi sebagai nelayan, rata-rata warga Legian mencari nafkah dari sektor pariwisata. Seperti bekerja di hotel atau membuka art shop. Kawasan di sekitar Legian juga sudah tertata dengan baik sehingga membuat nyaman wisatawan yang ingin berkunjung.at nyaman wisatawan yang ingin berkunjung.)
  • Desa Antosari  + (Desa Antosari berlokasi di kecamatan selemDesa Antosari berlokasi di kecamatan selemadeg barat, kabupaten tabanan. Desa Antosari menawarkan pesona hijau hamparan persawahan yang sangat luas dengan bentuk yang berundak-undak. Uniknya, letak persawahan yang terletak di kaki bukit menyebabkan bentuknya tidak simetris atau berliku.Pada Desa Antosari terdapat tiga air terjun yakni Air terjun Pangkung Kutat, Air terjun Pangkung Bluluk, dan Air terjun Singsing Bambangan.Bluluk, dan Air terjun Singsing Bambangan.)
  • Anturan  + (Desa Anturan dahulu merupakan bagian dari wilayah Pandan Banten (Desa Selat ) yang disebut Banjar Asatan. Tempat ini merupakan peristirahatan (Bebaturan) bagi para rombongan kerajaan sebelum sampai di Puri Buleleng. http://anturan-buleleng.desa.id/)
  • Desa Awan, Kintamani  + (Desa Awan Merupakan Desa yang terletak di wilayah pegunungan Kintamani Kabupaten Bangli yang mengembangkan budidaya tanaman jeruk dan tanamann kopi.)
  • Desa Wisata Baha  + (Desa Baha terletak sekitar 5 km di sebelah utara Desa Mengwi. Terdapat rumah penduduk yang masih menggunakan arsitektur Bali kuno dengan menggunakan bahan tembok dari tanah liat (tanah popolan).)
  • Desa Baluk  + (Desa Baluk merupakan salah satu desa di Kecamatan Negara. Desa Baluk terdiri dari 5 banjar.)
  • Desa Banjarangkan  + (Desa Banjarangkan secara adminstratif terlDesa Banjarangkan secara adminstratif terletak di Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung. Wilayah desa terbagi menjadi lima banjar dinas/adat. Desa Banjarangkan adalah satu dari tiga belas desa di wilayah Kecamatan Banjarangkan. Desa Banjarangkan secara administratif berbatasan dengan Desa Tusan di sebelah utara, di sebelah timur dengan Desa Tukad Bubuh/Takmung, dan di sebelah selatan dengan Desa Negari serta di barat berbatasan dengan Desa Tukad Melangih/Tulikup.atasan dengan Desa Tukad Melangih/Tulikup.)
  • Desa Tua Banyuseri  + (Desa Banyuseri, sebenarnya salah satu desaDesa Banyuseri, sebenarnya salah satu desa tua di kawasan Bali Aga di kecamatan Banjar, Buleleng. Namun, banyak yang tahu bahwa komunitas desa Bali aga di wilayah ini hanyalah dari empat desa yang disebut SCTP (Sidatapa, Cempaga, Tigawasa, Pedawa). Pada mulanya Wilayah Desa Banyuseri merupakan hutan belantara. Suatu ketika munculah di sebelah selatan desa sumber mata air, air ini oleh penduduk setempat disebut banu yang berarti air. Air inilah dimanfaatkan untuk minum,mandi, untuk minum ternak, serta kebutuhan yang lainnya. Kemudian karena air tersebut memberikan keindahan dan kesejukan maka penduduk setempat memberi julukan manfaat air itu adalah Sri. Sri berarti kesejukan dan keindahan. Hal ini diperkuat dengan Prasasti Desa yang ditemukan oleh seorang penduduk, Prasasti ini terdiri dari 7 lempeng perunggu, 1 Buah Lontar, dan 1 Set Gambelan. Didalam Prasasti tersebut dituliskan nama Desa yaitu Desa Banusri yang merupakan desa tua yang ada di Bali. Prasasti Banyuseri pernah dibaca oleh sejumlah tim pada tahun 1988. Dalam dokumen yang dimiliki oleh Pemerintah Desa Banyuseri, pembacaan prasasti dilakukan oleh tim dari kantor wilayah Depdikbud Propinsi Bali. Pembacaan dilakukan pada tanggal 28 Nopember 1988. Ada 7 lempengan prasasti yang terbuat dari baja. Namun tidak seluruh prasasti bisa dibaca karena sebagian besar huruf dari prasasti itu sudah tidak terlihat karena tertutup karat.udah tidak terlihat karena tertutup karat.)
  • Desa Batuagung  + (Desa Batuagung terletak di sisi timur KotaDesa Batuagung terletak di sisi timur Kota Negara, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana. Topografi Desa Batuagung membentang dari dataran rendah yang terletak di jalur Kota Negara sampai dataran tinggi di area hutan perbukitan yang merupakan perbatasan dengan kabupaten Buleleng. Batas wilayah desa Batuagung di sebelah timur Desa Dangin Tukadaya, sebelah selatan dan barat Kelurahan Dauh Waru, serta sebelah utara hutan yang berbatasan dengan kabupaten Buleleng. Secara administratif desa Batuagung terdiri dari sembilan banjar yaitu Banjar Batuagung, Taman, Tegal Asih, Anyar, Petanahan, Masean, Panca Seming, Sawe, Palungan Batu. Pusat desa Batuagung terletak di ujung selatan desa yaitu di Banjar Batuagung. Desa Batuagung memiliki 3 objek wisata yaitu wisata alam Puncak JR (Jumpa Remaja), Jembatan Merah di Tukad Gelar dan monumen Gelar.an Merah di Tukad Gelar dan monumen Gelar.)
  • Desa Batuan  + (Desa Batuan terletak di Kecamatan SukawatiDesa Batuan terletak di Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar Provinsi Bali. Adapun batas-batas wilayah Desa Batuan, yaitu: sebelah Utara: Desa Batuan Kaler, Sebelah Selatan: Desa Sukawati, Sebelah Barat: Desa Singapadu Tengah, Sebelah Timur: Desa Kemenuh. Desa Batuan juga merupakan salah satu tempat bagi para wisatawan berkunjung dikarenakan potensi yang dimilikinya dalam sektor pariwisata. Bidang - bidang usaha yang dapat dikembangkan lebih jauh diantaranya kerajinan ukiran, lukisan, lukisan telur, dan kerajinan perak.kisan, lukisan telur, dan kerajinan perak.)
  • Desa Batumadeg  + (Desa Batumadeg yang terletak di Kecamatan Desa Batumadeg yang terletak di Kecamatan Nusa</br>Penida, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali merupakan Desa Dinas yang terdiri</br>dari enam dusun yakni Dusun Penutuk, Dusun Batumadeg Kaja, Dusun Saren I,</br>Dusun Saren II, Dusun Batumadeg Kelod, dan Dusun Pangkung Gede. Desa Batumadeg berbatasan dengan Desa Klumpu di sebelah utara, Desa Batu Kandik di sebelah timur, Desa Bunga Mekar di sebelah barat dan Samudra Indonesia di sebelah selatan. dan Samudra Indonesia di sebelah selatan.)
  • Desa Batununggul  + (Desa Batununggul terletak di Pulau Nusa PeDesa Batununggul terletak di Pulau Nusa Penida, sebelah selatan Pulau Bali, merupakan salah satu desa di Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Secara administratif desa ini memiliki luas wilayah 1.345 Km2 yang terbagi atas 4 (empat) Dusun yaitu Batununggul, Kutapang Kangin, Kutapang Kauh, dan Batumulapan serta 13 (tiga belas) Banjar Adat. </br>Desa Batununggul merupakan pusat kota dari Kecamatan Nusa Penida.</br>Jarak desa/kelurahan yang terjauh sekitar 35 km atau dapat ditempuh selama 1 jam perjalanan. Jarak pusat pemerintahan Desa Batununggul dari ibu kota kabupaten Klungkung sekitar 15 km dan dapat ditempuh selama 2 jam perjalanan.an dapat ditempuh selama 2 jam perjalanan.)
  • Desa Baturinggit  + (Desa Baturinggit adalah Pemekaran dari Desa induk yaitu Desa Kubu.)
  • Desa Bayung Gede  + (Desa Bayung Gede yang berasal dari kata “BDesa Bayung Gede yang berasal dari kata “Bayung” yang berarti “Bayu” atau tenaga sedangkan kata “Gede” dapat dipersonifikasi menjadi “kuat/besar”. Sehingga jika diterjemahkan, kata Bayunggede berarti tenaga yang kuat. Desa Bayung terletak 9 km ke arah barat daya dari pusat Kecamatan Kintamani.barat daya dari pusat Kecamatan Kintamani.)
  • Desa Belimbing  + (Desa Belimbing yang telah dijadikan sebagai desa wisata dengan wisata unggulan dibidang pertanian dan perkebunan.)
  • Desa Wisata Bilok Sidan  + (Desa Belok Sidan masuk dalam wilayah KecamDesa Belok Sidan masuk dalam wilayah Kecamatan Petang dengan melewati desa Plaga melalui jembatan Tukad Bangkung. Desa Belok Sidan merupakan desa paling utara bagian timur wilayahKabupaten Badung yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Bangli. Perkembangan Desa Wisata di desa ini berawal dari satu banjar yaitu Banjar Lawak atau Desa Lawak.banjar yaitu Banjar Lawak atau Desa Lawak.)
  • Desa Belok  + (Desa Belok-Sidan, Kecamatan Petang, KabupaDesa Belok-Sidan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Desa Belok/Sidan merupakan salah satu desa yang ditetapkan sebagai Desa Wisata di kabupaten Badung yang memiliki banyak potensi obyek wisata yang dapat dikunjungi para wisatawan. Diantaranya adalah kebun gumitir, Titi Mamah Trekking, ait terjun Penikit, agro wisata kopi, agro wisata jeruk dan keindahan alamnya. Kondisi geografis Desa Belok/Sidan terletak pada ketinggian tanah 1.500 meter diatas permukaan laut yang menyebabkan desa ini bersuhu rendah. Desa Belok/Sidan memiliki 9 Banjar Dinas, 8 Banjar Adar, dan 6 Desa Adat.jar Dinas, 8 Banjar Adar, dan 6 Desa Adat.)
  • Desa Bengkala  + (Desa Bengkala adalah desa yang memiliki koDesa Bengkala adalah desa yang memiliki komunitas tuli-bisu yang cukup tinggi. Dijelaskan pada laman National Geographic Indonesia, dari sekitar 3.000 masyarakat Desa Bengkala, sekitar 2% atau sebanyak 48 orang yang tergolong tuli-bisu. Meskipun begitu, dalam keseharian masyarakat Desa Bengkala tetap bisa hidup harmonis mengisi kekurangan satu sama lain. Warga di Desa Bengkala menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan teman tuli-bisu di sana. Bahasa isyarat tersebut dikenal dengan istilah “Kata Kolok”, yang dalam bahasa lokal “Kolok” berarti tuli-bisu.am bahasa lokal “Kolok” berarti tuli-bisu.)
  • Desa Beraban  + (Desa Beraban memiliki potensi besar di bidDesa Beraban memiliki potensi besar di bidang agrowisata dan keunikan budaya adat istiadat. Di desa ini terdapat arsitekur rumah penduduk asli yang masih sangat kental dengan ukiran-ukiran yang terdapat di gapura pintu masuknya. Di desa beraba terdapat objek wisata terkenal yakni Pura Tanah Lot dan Pantai nyanyi.al yakni Pura Tanah Lot dan Pantai nyanyi.)
  • Desa Besan  + (Desa Besan merupakan salah satu bagian darDesa Besan merupakan salah satu bagian dari wilayah kecamatan Dawan yang terletak di bagian timur dari Pulau Bali. Desa Besan terbagi menjadi tiga dusun yaitu Dusun Kanginan, Dusun Kawan dan Dusun Kelodan. Mata pencaharian masyarakat Desa Besan yaitu sebagai penghasil gula merah, petani ladang kering, dan wiraswasta serta beberapa sebagai pegawai negeri sipil. Selain itu, di Desa Besan juga terdapat tempat wisata Bukit Abah.an juga terdapat tempat wisata Bukit Abah.)
  • Desa Blimbingsari  + (Desa Blimbingsari merupakan desa yang terlDesa Blimbingsari merupakan desa yang terletak melintang dari timur ke barat dalam wilayah administratif Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Desa Blimbingsari berjarak 25 km dari Kota Kabupaten Jembrana dan 120 km dari Denpasar. Wilayah desa ini berupa pegunungan dan perbukitan. Sebelah utara dan barat desa merupakan kawasan hutan jati (bukit dan gunung Klatakan). Bagian selatan desa berbatasan dengan desa Pangkung Tanah dan di sebelah timur berbatasan dengan Desa Ekasari. Keberadaan desa Blimbingsari merupakan cikal bakal perkembangan kekristenan di Bali. Mayoritas penduduknya memeluk agama Kristen (Protestan).uduknya memeluk agama Kristen (Protestan).)
  • Desa Wisata Bongkasa Pertiwi  + (Desa Bongkasa Pertiwi berada di Kecamatan Desa Bongkasa Pertiwi berada di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. Pada awalnya ketertarikan tersebut berawal dari potensi wisata yang dimiliki yaitu lembah sungai ayung dimanfaatkan oleh investor untuk wisata rafting. Sampai saat ini lebih dari 5 perusahaan rafting berlokasi di Sungai Ayung.usahaan rafting berlokasi di Sungai Ayung.)
  • Desa Budeng  + (Desa Budeng terdiri dari 2 Dusun atau Banjar yaitu Banjar Budeng, dan Banjar Delod Pangkung. Desa Budeng mempunyai potensi desa sebagian besar sebagai lahan pertanian, lahan tambak dan sebagian perkebunan.)
  • Bungaya Kangin  + (Desa Bungaya Kangin adalah salah satu desaDesa Bungaya Kangin adalah salah satu desa hasil pemekaran dari Desa Bungaya di mana sekarang Desa Bungaya terbagi menjadi 2 (dua) desa Dinas yaitu Desa Bungaya dan Desa Bungaya Kangin. Desa Bungaya Kangin didukung oleh 4 Banjar dinas dan 5 banjar Adat. Namun demikian, Desa Bungaya dan Desa Bungaya kangin masih menjadi 1 Desa Adat di mana segala kegiatan agama dan adat istiadat masih menjadi tanggung jawab bersama.adat masih menjadi tanggung jawab bersama.)
  • Desa Bungbungan  + (Desa Bungbungan merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung. Adapun wilayah desa Bungbungan terdiri dari 4 Banjar Dinas yaitu Banjar Kaleran, Banjar Baleagung, Banjar Jungut, dan Banjar Penarukan.)
  • Desa Bungkulan  + (Desa Bungkulan jaman dahulu merupakan daerDesa Bungkulan jaman dahulu merupakan daerah belantara. Bermula dari kedatangan I Gusti Ngurah Tambahan ke Bulian, beliau berasal dari Desa Tambahan Bangli, Pada saat kedatangan I Gusti Ngurah Tambahan diwilayah Bulian, wilayah tersebut tertangganggu keamanannya Pasek Bulian mohon bantuan kepada I Gusti Ngurah Tambahan untuk memulihkan keamanan diwilayah tersebut. Nama "Bungkulan" berasal dari kata "Abungkul" yang artinya satu atau menjadi satu.gkul" yang artinya satu atau menjadi satu.)
  • Desa Buwit  + (Desa Buwit terletak di kabupaten Tabanan. Desa Buwit terletak di kabupaten Tabanan. Desa ini memiliki banyak potensi desa di bidang pariwisata dan pertanian, selain itu juga ada jogging track di tengah areal persawahan. Sawahnya asri dan besar itu bisa dipakai sebagai daerah pariwisata dan area untuk berolahraga. Tapi sayangnya ada permasalahan pada akses jalan untuk menuju tempat tersebut yang kurang baik. Hal itu lah yang membuat masyarakat tidak mengetahui ada tempat yang bagus di Desa Buwit. Adapun kebijakan yang seharusnya dibuat oleh pemerintah untuk mengatasi permasalahan tersebut seperti:</br>1. Ada bantuan dari pemerintah untuk membangun akses jalan menuju jogging track</br>2. Membangun plang peraturan di sekitar areal persawahan</br>3. Ada sosialisasi atau promosi di Desa Buwit supaya lebih banyak masyarakat yang mengetahui adanya jogging track yang bagus sehingga lebih banyak masyarakat yang berkunjung ke jogging track di Desa Buwit tersebut.</br>Semoga pemerintah bisa membuat kebijakan yang mampu mengatasi permasalahan yang ada di desa supaya desa-desa adat di Bali semakin baik.upaya desa-desa adat di Bali semakin baik.)
  • Desa Wisata Carangsari  + (Desa Carang Sari terletak di Kecamatan PetDesa Carang Sari terletak di Kecamatan Petang bagian Selatan, Kabupaten Badung bagian Utara. Desa Carang Sari sudah terkenal sebagai asal dari pahlawan nasional asal Bali I Gusti Ngurah Rai. Di ujung Utara desa tepatnya di kuburan setempat terdapat Monumen Perjuangan Rakyat Bali. Sebagai desa wisata, di Desa Carangsari terdapat aktivitas rafting/ arung jeram di Sungai Ayung dan atraksi wisata gajah. di Sungai Ayung dan atraksi wisata gajah.)
  • Desa Catur  + (Desa Catur merupakan salah satu desa penunDesa Catur merupakan salah satu desa penunjang kawasan batur global geopark yang memiliki potensi desa wisata dengan empat daya tarik wisata berupa alam yang indah (ecotourism), budaya yang unik, perkebunan (agro tourism), dan yang wisata herbal yang sedang dikembangkan. Dari segi wisata alam, desa Catur memiliki beberapa air terjun, goa, dan pemandangan lansekap yang indah. Dari segi budaya dan religi, Catur memiliki keunikan karena memiliki pengaruh Hindu dan Budha yang hidup damai berdampingan.</br>Sebelum bernama Desa Catur asal mulanya bernama Desa Padangwah. Pada suatu saat Ida Dalem Kelungkung pergi ke Pura Penulisan sambil melihat daerah kekuasannya. Di tengah perjalanannya, Ida Dalem Kelungkung mendapatak informasi bahwa salah satu daerah kekuasaanya yaitu Desa Padangwah didapati dalam keadaan kosong karena semua warganya tewas akibat terserang wabah penyakit (grubug). Sang Raja kemudian mendapat wahyu untuk mengganti nama Desa Padangwah menjadi Desa Catur yang berarti empat.wah menjadi Desa Catur yang berarti empat.)
  • Desa Cempaga  + (Desa Cempaga merupakan desa tua atau Desa Desa Cempaga merupakan desa tua atau Desa Bali Aga yang berlokasi di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, dimana di Kecamatan Banjar terdapat 5 Desa Bali Aga yang di kenal dengan istilah SCTPB (Sidatapa, Cempaga, Tigawasa, Pedawa dan Banyuseri). Desa Cempaga terdiri dari 2 Dusun yaitu Dusun Corot dan Dusun Desa. Seperti halnya Desa Bali Aga lainnya, desa ini memiliki tradisi yang sangat unik.</br>Desa yang berlokasi di dataran tinggi ini juga memiliki berbagai jenis tarian sakral. Jenis-jenis tarian yang ada di Desa Cempaga antara lain Tari Jangkang, Tari Baris (Baris jojor dan Baris Dadap), Tari Rejang yang jenisnya seperti Rejang Beneh, Rejang Tuding Pelayon, Rejang Lilit Nyali, Rejang Sirig Buntas, Rejang Embung kelor, Rejang Kepet, Rejang Galuh, Rejang Pengecek Galuh, Rejang Dephe, Rejang Bungkol, Rejang Renteng, Rejang Lilit, Rejang Legong, serta Rejang Unda.</br></br>Informasi lebih lanjut:</br></br>http://cempaga-buleleng.desa.id</br></br>http://desacempagabuleleng.blogspot.com/</br></br>http://cempagavillagetouristcentre.blogspot.com//cempagavillagetouristcentre.blogspot.com/)
  • Dalung  + (Desa Dalung merupakan bagian wilayah KecamDesa Dalung merupakan bagian wilayah Kecamatan Kuta Utara dengan Batas-batas desa meliputi sebelah utara Desa Kelurahan Abianbase, sebelah Timur Kelurahan Sempidi dan Desa Padangsambian Kaja, sebelah Selatan Desa Kelurahan kerobokan Kaja dan Desa Tibubeneng, sedangkan sebelah barat Desa Buduk dan Desa sebagian Canggu.</br>Cikal bakalnya berdirinya Desa Dalung sangat erat hubungannya dengan Desa Padangluah yang merupakan bagian dari kerajaan Meliling. Kerajaan ini awalnya diperintah oleh I Gusti Gede Meliling, yang merupakan putra ke empat dari Raja ke-III Mengwi yaitu I Gusti Agung Nyoman Alangkajeng. Permasalahan perebutan tahta terjadi dan puncaknya ketika pada masa I Gusti Gede Tibung cucu dari I Gusti Gede Meliling, menjadi Yuwe Raja (raja muda) di Padangluah. Pada waktu itu terjadi kegiatan upacara berkabung (ngaben) I Gusti Gede Tegeh I putra dari I Gusti Gede Meliling dan ayah dari I Gusti Gede Tibung. Perang saudara tidak dapat dihindari. Saudara tiri I Gusti Gede Tegeh, yaitu I Gusti Gede Mangku dari Tibubeneng melakukan penyerangan terhadap Padangluah, yang menyebabkan Gugurnya I Gusti Gede Tibung di Kwanji. Wafatnya I Gusti Gede Tibung meninggalkan empat putra laki-laki. Keempat putra tersebut pergi ke Dauh Tukad Yeh Poh (sebelah barat Sungai Yeh Poh, sekarang: Banjar Kaja) bersama anggota keluarganya masing-masing. Keempat putra tersebut adalah I Gusti Gede Tegeh (III), I Gusti Nengah Tegeh, I Gusti Gede Dauh, dan I Gusti Ketut Dauh. Dari tempat ini, mereka menghitung sisa-sisa keluarga dan rakyat yang masih ada. Mereka tidak mau jauh dari Padangluah, agar dapat memantau perkembangan Padangluah dan menyelamatkan rakyatnya yang masih di Padangluah serta memerlukan pertolongan. Ternyata tempat yang paling strategis adalah Dauh Tukad Yeh Poh tersebut (sekarang Banjar Kaja, Dalung). Akhirnya diputuskan untuk tetap tinggal sementara disana sambil membangun strategi lebih lanjut. Perasaan sedih harus kehilangan rakyat, saudara, orangtua, kerabat, sahabat, dan wilayah. Keempat putra I Gusti Gede Tibung berusaha untuk meyakinkan diri dan memperkuat keyakinan tersebut untuk tidak patah semangat. Dalam suasana seperti ini muncul istilah “De Elung” atau "Da Elung" yang berarti "Jangan Patah", kemudian kata-kata itu didengungkan dari mulut kemulut keseluruh masyarakat, untuk membangun mental dan semangat. Maka muncul istilah Dalung yang kemudian menjadi nama Desa yaitu Desa Dalung. Diperkirakan terjadi antara tahun 1823-1825. </br>Secara Administrasi Desa Dalung dibagi menjadi 23 Banjar Dinas yang terdiri dari:</br>1. Banjar Dinas Tegaljaya </br>2. Banjar Dinas Celuk</br>3. Banjar Dinas Pendem</br>4. Banjar Dinas Gaji</br>5. Banjar Dinas Untal-Untal</br>6. Banjar Dinas Kwanji</br>7. Banjar Dinas Tegeh</br>8. Banjar Dinas Kaja</br>9. Banjar Dinas Cepaka </br>10. Banjar Dinas Lebak</br>11. Banjar Dinas Kung</br>12. Banjar Dinas Padangbali</br>13. Banjar Dinas Dukuh</br>14. Banjar Dinas Penglian</br>15. Banjar Dinas Pegending</br>16. Banjar Dinas Tuka</br>17. Banjar Dinas Linggabumi</br>18. Banjar Dinas Bhineka Nusa Kauh</br>19. Banjar Dinas Bhineka Nusa Kangin</br>20. Banajr Dinas Campaun Asri Kangin</br>21. Banjar Dinas Campuan Asri Kauh</br>22. Banjar Dinas Tegal Luwih</br>23. Banjar Dinas Taman Tirtas Tegal Luwih 23. Banjar Dinas Taman Tirta)
  • Desa Dangin Tukadaya  + (Desa Dangintukadaya merupakan salah satu dDesa Dangintukadaya merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Wilayah Desa Dangintukadaya terdiri dari 5 banjar Banjar Yeh Mekecir, Banjar Sebual, Banjar Dangintukadaya, Banjar Munduk dan Banjar Munduk Kemoning. Banjar Munduk dan Banjar Munduk Kemoning.)
  • Desa Dawan Kaler  + (Desa Dawan Kaler merupakan satu dari 12 DeDesa Dawan Kaler merupakan satu dari 12 Desa yang berada di Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung. Desa ini terletak 10 km di sebelah timur Kota Semarapura. Luas wilayah Desa Dawan Kaler adalah 238.370 Ha. Pemanfaatan lahan wilayah desa digunakan untuk sektor perkebunan khususnya kelapa. Sebagian besar masyarakat bekerja sebagai petani dan peternak. Desa Dawan Kaler terdiri dari 4 Dusun dan 4 Banjar Adat.er terdiri dari 4 Dusun dan 4 Banjar Adat.)
  • Perkebunan Anggur Rakyat Dencarik  + (Desa Dencarik merupakan sentra anggur di kDesa Dencarik merupakan sentra anggur di kabupaten Buleleng, berlokasi lebih kurang 3 kilometer dari Pantai Lovina. Desa Dencarik merupakan salah satu desa agraris di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Desa Dencarik merupakan salah satu desa penghasil buah anggur dan produk olahan anggur di Buleleng.</br>http://dencarik-buleleng.desa.id/uleleng. http://dencarik-buleleng.desa.id/)
  • Desa Ekasari  + (Desa Ekasari merupakan satu dari sepuluh dDesa Ekasari merupakan satu dari sepuluh desa yang berada di wilayah Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Jarak dari pusat Kota Denpasar ke Desa Ekasari berkisar ± 120 km. Batas wilayah Desa Ekasari di sebelah utara adalah Hutan Negara. Sebelah timurnya terdapat Desa Tukadaya dan Desa Warnasari, sedangkan di sebelah selatan, batas wilayah Desa Ekasari adalah Desa Nusasari, sementara di sebelah barat terdapat Desa Blimbingsari dan Desa Melaya. Adapun wilayah di Desa Ekasari terbagi atas sepuluh banjar yang telah mengalami pemekaran dari sebelumnya yang hanya berjumlah lima banjar. Selain pertanian, sektor perkebunan juga turut menjadi mata pencaharian utama di desa ini.enjadi mata pencaharian utama di desa ini.)
  • Gegelang  + (Desa Gegelang, Kecamatan Manggis, KabupateDesa Gegelang, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, secara administratif terbagi atas Lima banjar dinas yang meliputi: Banjar Dinas Telengan, Banjar Dinas Kalanganyar, Banjar Dinas Gegelang, Banjar Dinas Pakel, Banjar Dinas Babakan. Desa Gegelang mempunyai potensi desa sebagian besar sebagai lahan perkebunan, dan sebagian pertanian. lahan perkebunan, dan sebagian pertanian.)
  • Desa Gelgel  + (Desa Gelgel adalah salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung dan terletak 3 km dari pusat Kota Semarapura. Desa Gelgel terdiri dari 6 banjar dinas yang di dalamnya terdapat 13 banjar.)
  • Desa Gunaksa  + (Desa Gunaksa merupakan salah satu desa yanDesa Gunaksa merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung. Dari segi potensi desa, Desa Gunaksa memiliki potensi pemanfaatan kelapa.Sejarah Desa Gunaksa menurut Prasasti Tutuan Bukit Buluh oleh kerajaan Tutuan dari kerajaan Keling di Jawa datang ke Bali mendirikan pemukiman disekitar dataran bebukitan yang akhirnya mencari daerah dasar sesuai dengan keperluan dari penduduk yang makin berkembang. Sampailah para Leluhur yang mendirikan Desa ini di suatu wilayah yang diberi nama Banjar Belimbing, yang sekarang bernama Banjar Patus atau nama lain wilayah tersebut bernama wilayah Dauh Bingin. Karena dibagian timur wilayah tersebut terdapat pohon beringin yaitu diwilayah atau komplek SD no. 3 Gunaksa. Pohon beringin tersebut tumbang tahun 1952, saat mendirikan sekolah rakyat Gunaksa yang terlanda lahar akibat bencana nasional meletusnya Gunaung Agung di tahun 1963.al meletusnya Gunaung Agung di tahun 1963.)
  • Gunungbau Kintamani  + (Desa Gunung Bau merupakan salah satu Desa Desa Gunung Bau merupakan salah satu Desa Dari 48 Desa Yang berada di Wilayah Kecamatan Kintamani. Menurut penuturan para tokoh- tokoh Masyrakat dan pendahulu Bahwa Desa Gunung Bau Memiliki Sejarah Desa yang diyakini secara turun temurun dari dulu sampai sekarang .</br> Pada Jaman dulu Pada masa Pemerintahan Dinasti Kerajaan Balikang Bali (Kerajaan Dalem Balingkang ) di Bawah Pemerintahan Sri Aji Jaya Pangus ynag menjadi Raja di Bali Dwipa,dimana pada Jaman itu ada sebuah kelompok masyarakat kecil di bawah Pemerintahan Desa Tebenan(yang sekarang menjadi Desa Manikliyu ) Kumpulan Masyarkat kecil itu berjumlah sekitar 200 jiwa yang berada daerah lembah yang dikitari tebing yang diberi nama kuala yang disampingnya dialiri sungai yang bernama Sungai Sapi.</br> Keadaan Masyarakat sangat rukun dan damai dimana sebagaian besar penduduk bermata pencaharian sebagai petani dan sebagaian berternak dan berburu. Kerukunan masyarakat tidak berlangsung lama karena di ganggu oleh mahluk lain ( sejenis Raksasa ) Sehingga masyarakat mengungsi ketempat yang lebih tinggi yaitu sebuah perbukitan ( Gunung kecil ) Masyarakat yang mengungsi kedaerah tersebut memberi nama menjadi Gunung Baru sehingga lama kelamaan menjadi Desa Gunung Bau sampai sekarang.n menjadi Desa Gunung Bau sampai sekarang.)
  • Desa Gunung Salak Tabanan  + (Desa Gunung Salak adalah salah satu desa dikawasan Selemadeg Timur, Tabanan yang memiliki beberapa daya tarik wisata. Di desa ini kita juga dapat menemukan 3 buah air terjun yang indah air terjun Tibu Sampi, Batu Tumpuk, dan Batu Sangian.)
  • Desa Jehem  + (Desa Jehem terdapat destinasi wisata candi Tegeh dan Gua Raja di Desa Jehem yang mulai dikenal dimasyarakat luas.)
  • Desa Jumpai  + (Desa Jumpai memiliki luas wilayah 1,44 km2Desa Jumpai memiliki luas wilayah 1,44 km2 terdiri dari dua banjar yang terdapat didalamnya yaitu Banjar Kangin dan Banjar Kawan. Desa Jumpai juga merupakan desa dengan mata pencarian masyarakat terbanyak adalah sebagai petani. Desa Jumpai terkenal dengan keseniannya berupa Tari Barong Telek yang khas.iannya berupa Tari Barong Telek yang khas.)
  • Desa Kampung Gelgel  + (Desa Kampung Gelgel termasuk satu dari 18 Desa Kampung Gelgel termasuk satu dari 18 Desa dan Kelurahan di Kecamatan Klungkung Kabupaten Klungkung Provinsi Bali.Menurut penuturan para orang tua-tua serta tokoh-tokoh masyarakat yang dapat dipercaya, bahwa pernah terjadi peristiwa penting dalam Pemerintahan Dalem Ketut Ngelesir sebagai Raja Gelgel I ( 1380 – 1460 ), yaitu Raja Bali pernah mengadakan kunjungan ke Kraton Majapahit pada waktu Raja Hayam Wuruk mengadakan konprensi Kerajaan-kerajaan yang ada diseluruh Nusantara. Saat raja bali Dalem Ketut Ngelesir kembali ke bali di kawal oleh 40 pengiring dari kerajaan majapahit yang beragama islam, dan sesampainya di bali 40 orang pengiring ini diberi tempat atau hadiah yaitu di daerah Gelgeltempat atau hadiah yaitu di daerah Gelgel)
  • Desa Wisata Kapal  + (Desa Kapal terletak di Kecamatan Mengwi diDesa Kapal terletak di Kecamatan Mengwi di bagian tengah Kabupaten Badung yang dilintasi jalur jalan utama Denpasar - Tabanan. Desa Kapal merupakan desa yang banyak terdapat kerajinan terutama kerajinan yang terkait dengan pembangunan tempat ibadah maupun rumah tradisional, serta peralatan upacara Agama Hindu. Selain itu Desa Kapal memiliki Pura Kahyangan Jagat yang terkenal di Desa Kapal, Mengwi, Badung adalah Pura Sada. Terletak di daerah pemukiman di Banjar Pemebetan Desa Kapal, Mengwi, Badung.njar Pemebetan Desa Kapal, Mengwi, Badung.)
  • Desa Kayuambua  + (Desa Kayuambua yang terkenal dengan agrowisata kopi luwak.)
  • Kayubihi  + (Desa Kayubihi terletak disebelah utara KotDesa Kayubihi terletak disebelah utara Kota Bangli sekitar 9 kilometer atau ditempuh dalam waktu 15 menit dari kota Bangli. Pada zaman dahulu Desa Kayubihi berasal dari Dusun Langkan, Desa Pengotan, yang merupakan orang-orang pelarian. </br>Desa Kayubihi merupakan satu dari lima desa yang ada di Kecamatan Bangli. Desa Kayubihi terdiri dari 9 Banjar Dinas (Dusun), yaitu:</br>Banjar Dinas Kayang</br>Banjar Dinas Cingang</br>Banjar Dinas Mampeh</br>Banjar Dinas Kayubihi</br>Banjar Dinas Jangkaan</br>Banjar Dinas Kuta Undisan</br>Banjar Dinas Gebagan</br>Banjar Dinas Pucangan</br>Banjar Dinas Bangklet</br>Desa Kayubihi juga terbagi menjadi 3 Desa Pakraman yaitu :</br>Desa Pakraman Kayubihi</br>Desa Pakraman Kayang</br>Desa Pakraman Bangkletesa Pakraman Kayang Desa Pakraman Bangklet)
  • Desa Kenderan  + (Desa Kenderan menjadi salah satu desa wisaDesa Kenderan menjadi salah satu desa wisata yang diperkenalkan dalam festival holly water. Para peserta wisman juga diajak melihat 11 titik sumber mata air. Desa Kenderan juga akan dikembangkan dengan wisata air terjun Purusa dan Pradana. Air terjun itu berada di bagian hulu dan hilir desa setempat.da di bagian hulu dan hilir desa setempat.)
  • Desa Wisata Kerta  + (Desa Kerta terletak di Kecamatan Petang.)
  • Desa Kusamba  + (Desa Kusamba merupakan salah satu desa darDesa Kusamba merupakan salah satu desa dari dua belas desa yang ada di Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung. Desa ini terdiri dari 5 Banjar Dinas dan 16 Desa Adat. Desa Kusamba berbatasan dengan beberapa desa antara lain di sebelah utara berbatasan dengan Desa Dawan Klod, di sebelah selatan berbatasan dengan Selat Badung, di sebelah timur berbatasan dengan Desa Pesinggahan dan sebelah barat berbatasan dengan desa Gunaksa.elah barat berbatasan dengan desa Gunaksa.)
  • Kutampi  + (Desa Kutampi merupakan salah satu desa yanDesa Kutampi merupakan salah satu desa yang berada di wilayah kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali, Indonesia. Secara administratif Desa ini terbagi atas 6 (enam) dusun, yang meliputi: Dusun Bayuh, Dusun Jurangpait, Dusun Panjok, Dusun Geragah, Dusun Pulagan, Dusun Jurangaya.n Geragah, Dusun Pulagan, Dusun Jurangaya.)
  • Desa Kutuh Bangli  + (Desa Kutuh merupakan sebuah desa yang terlDesa Kutuh merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Desa ini merupakan salah satu desa terpencil yang letaknya berada di perbatasan Kabupaten Bangli dan Kabupaten Buleleng yaitu disebelah timur Desa Madenan. Desa Kutuh berada di daerah pegunungan Kintamani dan memiliki sebuah daya tarik wisata yaitu air terjun atau masyarakat disana menyebutnya “yeh mampeh”. </br></br>Keberadaan air terjun tersebut memang belum begitu dikenal oleh para wisatawan karena letaknya yang berada cukup jauh dari desa. Untuk menuju ke lokasi air terjun tersebut dapat ditempuh melalui jalan setapak yaitu sepanjang kurang lebih 3 km dari Desa Kutuh. Keberadaan air terjun ini masih tetap terjaga kealamiannya karena belum banyak dikunjungi oleh para wisatawan luar maupun lokal. Untuk menuju lokasi air terjun tersebut kita akan melalui jalan setapak melewati pegunungan Desa Kutuh disana kita akan dimajakan oleh keindahan panorama disekitar yang masih asri.</br></br>Disepanjang jalan menuju lokasi air terjun tersebut juga masih penuhi dengan rumput-rumput liar yang tumbuh disepanjang jalan. Dibeberapa jalan juga sudah disedikan tangga sekaligus tempat berpegangan dikarenakan jalan yang dilalui terdapat jurang-jurang terjal disekitarnya. Oleh karenanya dalam perjalanan menuju lokasi air terjun tersebut harus berhati-hati dikarenakan kondisi jalan yang terjal dan jarak yang akan ditempuh juga cukup jauh. jarak yang akan ditempuh juga cukup jauh.)
  • Desa Les  + (Desa Les adalah salah satu desa yang terleDesa Les adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Wilayah Desa Les terdiri dari 9 (sembilan) dusun diantaranya Dusun Kanginan, Dusun Butiyang, Dusun Panjingan, Dusun Tegallinggah, Dusun Kawanan, Dusun Selonding, Dusun Tubuh, Dusun Lempedu, dan Dusun Penyumbahan. Batas-batas wilayah Desa Les yaitu sebelah Utara adalah Laut Bali, sebelah Selatan adalah Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, sebelah Barat adalah Desa Tejakula, dan sebelah Timur adalah Desa Penuktukan. dan sebelah Timur adalah Desa Penuktukan.)
  • Loka Sari  + (Desa Lokasari merupakan sebuah desa yang aDesa Lokasari merupakan sebuah desa yang ada di wilayah Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, Bali. Secara umum, pemerintahan atau kelembagaan di Desa Lokasari sama seperti desa-desa pada umumnya di Indonesia, yang mebedakan dan memberikan ciri khas desa-desa di Bali adalah adanya kelembagaan adat yang diakui oleh masyarakat dan pemerintah daerah setempat. Sejarah Desa Lokasari merupakan pemekaran dari Desa Talibeng yang dengan pertimbangan luas wilayah dan jumlah penduduk yang padat dimungkinkan untuk dimekarkan melalui Musyawarah antar pemerintahan Desa Talibeng dengan Lembaga Musyawarah Desa ( LMD ) yang selanjutnya menjadi Badan Perwakilan Desa ( BPD ) dan Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa ( LKMD ) serta Pemuka- Pemuka Masyarakat Desa secara mufakat memutuskan dan menyetujui Pemekaran Desa Talibeng Tahun 1999 menjadi: 1. Desa Talibeng Induk 2. Desa Persiapan Tri Eka Buana 3. Desa Persiapan Kerta Buana 4. Desa Persiapan Lokasari Sehingga pada saat ini Wilayah Desa Lokasari terbagi menjadi 6 banjar, yaitu: 1. Banjar Sukahat 2. Banjar Kebon 3. Banjar Lebu Babakan 4. Banjar Lebu Anyar 5. Banjar Lebu Gede 6. Banjar Lebu Bungbungan.anjar Lebu Gede 6. Banjar Lebu Bungbungan.)
  • Macang  + (Desa Macang berdiri pada tahun 2005, desa Desa Macang berdiri pada tahun 2005, desa ini terdiri dari dua banjar dinas atau dusun, yaitu dusun Macang, dan dusun Triwangsa Macang yang dibatasi oleh beberapa desa. Selain itu, Desa Macang terdiri dari dua banjar adat, yaitu banjar adat Dukuh dan banjar adat Sirang. Komoditas andalan Desa Macang adalah buah salak.tas andalan Desa Macang adalah buah salak.)
  • Desa Manduang  + (Desa Manduang memiliki luas 250,340 Ha terDesa Manduang memiliki luas 250,340 Ha terletak di arah utara Kota Semarapura dengan jarak ±3 Km. Secara topografis Desa Manduang terletak pada ketinggian 154 Meter diatas permukaan air laut. Secara geografis berbatasan dengan beberapa wilayah diantaranya adalah Desa Selat dan Desa Selisihan di bagian utara, Kelurahan Semarapura Kauh di bagian selatan, Tukad Jinah Desa Aan di bagian barat, dan juga Tukad Kunyit Desa Akah dan Kelurahan Semarapura Kaja di bagian timur. Desa Manduang terdiri dari tiga dusun dan enam banjar adat sebagai berikut: Pertama, Dusun Kaleran terdiri dari dua banjar adat, yakni Banjar Kaleran dan Banjar Gingsir; Kedua, Dusun Tengah terdiri dari tiga banjar adat, yakni Banjar Tengah, Banjar Kanginan, dan Banjar Jero; Ketiga, Dusun Tubuh terdiri dari satu banjar adat, yakni Banjar Tubuh. Mengenai asal-usul kata Manduang ditinjau dari etimologi, kata Manduang berasal dari akar kata “manda” dan “wang” atau “wong”. Manda artinya gelombang atau tahap, sedangkan wang atau wong artinya orang atau manusia. Jadi, arti kata Manduang merupakan orang-orang yang datang secara bertahap atau bergelombang. Dikatakan dahulu, penduduk Desa Manduang merupakan pendatang yang berasal dari daerah-daerah yang memiliki adat dan kebiasaan yang berbeda-beda. Untuk melihat lebih jelas sejarah berdirinya Desa Manduang, tidak terlepas dari sejarah keberadaan banjar-banjar di Desa Manduang tersebut. Kerajinan khas Desa Manduang yakni Tenun Cakcak. Di Desa ini juga terdapat Pura Titra Gumi Uwug sebagai obyek wisata religi.tra Gumi Uwug sebagai obyek wisata religi.)
  • Manggis  + (Desa Manggis terletak di Kecamatan ManggisDesa Manggis terletak di Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem yang merupakan salah satu dari 12 desa yang berada di Kecamatan Manggis. Desa Manggis merupakan salah satu desa yang berpotensi dalam memproduksi dan menjual Virgin Coconut Oil (VCO) yang dikarenakan tanaman pohon kelapa yang mendominasi di desa tersebut. Salah satu objek wisata air terjun yang memiliki potensi sebagai obyek wisata utama di Desa Manggis adalah Air Terjun Manggis. Air Terjun Manggis yang terletak di Dusun Pagubugan ini memiliki pesona yang sangat indah yang tidak kalah bersaing dengan air terjun yang terdapat di tempat lain. Medan menuju air terjun ini dapat dikatakan sulit, khususnya bagi para pecinta alam yang ingin sekedar melakukan trekking ataupun ingin mengeksplor daerah sekitar air terjun.gin mengeksplor daerah sekitar air terjun.)
  • Desa Manikliyu  + (Desa Manikliyu merupakan salah satu dari 4Desa Manikliyu merupakan salah satu dari 48 Desa di Wilayah Kecamatan Kintamani, yang terletak 7 Km ke arah barat daya dari kota kecamatan. Desa Manikliyu mempunyai luas wilayah seluas 605.579 Hektar. Batas-batas desa yakni; sebelah utara berbatasan dengan Desa Serai, sebelah timur berbatasan dengan Desa Belancan, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Lembean, dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Ulian. Desa Manikliyu terdiri dari dua banjar yaitu: Banjar Manikliyu dan Banjar Saap.</br>Keunikan Desa Manikliyu yang tergolong dalam Desa Bali Aga yakni desa ini dipimpin oleh Ulu Apad yang memiliki sedikit perbedaan dengan desa-desa di Bali lainnya. Potensi Desa Manikliyu yakni arkeologi dan agrowisata. Dari sisi arkeologi, temuan benda-benda arkeologi yang menjadi salah satu rujukan kepurbakalaan di Bali. Sedangkan sisi argowisata yakni potensi perkebunanan dan lansekap lingkungan desa yang menunjang untuk wisata alam.</br></br>Info:</br></br>https://manikliyu.blogspot.comam. Info: https://manikliyu.blogspot.com)
  • Desa Mas  + (Desa Mas salah satu desa di kecamatan UbudDesa Mas salah satu desa di kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar Provinsi Bali telah dikenal oleh wisatawan Mancanegara maupun domestik sejak tahun 1930-an sebagai desa pusat pemahat (wood carvers) di Pulau Bali. Sebagian besar penduduk Desa Mas menggantungkan hidupnya menjadi pemahat kayu (Wood Carvers) disamping bertani sawah dan ladang. Desa Wisata Mas berbasis kerajinan tangan , Seni Budaya dan Alam persawahan yang sangat asri merupakan aktualisasi dari konsep kehidupan manusia Bali “ TRI HITA KARANA” Kehidupan harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan alam lingkungan .nusia dan manusia dengan alam lingkungan .)
  • Desa Mayong  + (Desa Mayong merupakan salah satu desa wisaDesa Mayong merupakan salah satu desa wisata alam baru yang terdapat di Kec. Seririt, Kab. Buleleng. Banyak wisatawan yang mulai berkunjung ke sana. Hal ini di sebabkan oleh hijaunya alam dan terasering persawahan yang terbentang luas menjadikannya objek wisata alam yang menarik.jadikannya objek wisata alam yang menarik.)
  • Desa Medewi  + (Desa Medewi merupakan salah satu Desa dari 4 Desa atau kelurahan di Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana. Desa Medewi berdiri sekitar tahun 1928 diperkirakan dari awal mulanya terpisahnya dengan Desa Pulukan.)
  • Mengwi  + (Desa Mengwi merupakan titik 0 (nol) dari KDesa Mengwi merupakan titik 0 (nol) dari Kabupaten Badung atau pusat dari Kabupaten Badung dengan waktu tempuh dari kota Denpasar menuju Desa Mengwi sekitar 30 menit. Desa ini terdari atas 13 Banjar Adat dan 11 Banjar Dinas. Batas wilayah yaitu sebelah utara berbatasan dengan Desa Werdhi Buana, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Mengwitani, sebelah barat berbatasan dengan Desa Abian Tuwung, sebelah timur berbatasan Desa Gulingan.g, sebelah timur berbatasan Desa Gulingan.)
  • Desa Wisata Mengwi  + (Desa Mengwi terletak di pusat PemerintahanDesa Mengwi terletak di pusat Pemerintahan Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung. Desa Mengwi sudah terkenal dengan adanya daya tarik wisata Pura Taman Ayun yang menjadi daya tarik wisata yang sudah diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO. Keberadaan pura Taman Ayun tidak terlepas dari kebesaran Kerajaan Mengwi (Puri Ageng Mengwi) yang pada masa kejayaannya memiliki kekuasaan sampai ke Tanah Blambangan (Banyuwangi) Jawa Timur. Di sekitar Pura Taman Ayun juga terdapat Museum Manusa Yadnya; Galeri Ogoh-Ogoh; dan pasar seni yang telah di bangun oleh Pemda Badung.ni yang telah di bangun oleh Pemda Badung.)
  • Desa Wisata Munggu  + (Desa Munggu yang terletak di Kecamatan MenDesa Munggu yang terletak di Kecamatan Mengwi bagian Selatan Kabupaten Badung merupakan daerah dekat pantai. Terdapat tradisi makotekan yakni semacam atraksi yang mempergunakan bambu yang dibawa oleh masyarakat lokal yang mempunyai makna keperwiraan dalam peperangan, atraksi seperti ini sudah menjadi daya tarik wisata khusus di Desa Munggu.i daya tarik wisata khusus di Desa Munggu.)
  • Nongan  + (Desa Nongan adalah salah satu desa yang teDesa Nongan adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. Desa Nongan memiliki jarak yang cukup jauh ke ibu kota Kabupaten. Desa Nongan memiliki batas-batas Desa meliputi: Sebelah Utara (Desa Rendang); Sebelah Timur (Desa Rendang); Sebelah Selatan (Desa Pesaban); dan Sebelah Barat (Desa Bangbang). Desa Nongan memiliki berbagai sumber daya alam yang dapat dikembangkan. Selain hal tersebut, sektor pertanian dan perkebunan di desa Nongan didominasi oleh tanaman Salak Bali, Kelapa, Padi, dan umbi-umbian. Di sektor Industri, masyarakat kebanyakan membuka usaha di bidang Jajanan tradisional, dan Jasa.a di bidang Jajanan tradisional, dan Jasa.)
  • Desa Nusa Sari  + (Desa Nusasari terletak di Kecamatan MelayaDesa Nusasari terletak di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Desa Nusasari terdiri dari lima banjar yaitu banjar Nusasari, Nusasari Kelod, Nusasakti, Anyarsari dan Anyasari Kelod. Desa Nusasari memiliki potensi pertanian dan perkebunan yang sangat unggul, diantaranya adalah potensi perkebunan cokelat. kebanyakan dari penduduknya merupakan transmigrasi dari Kecamtan Nusapenida, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali.enida, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali.)
  • Desa Nyalian  + (Desa Nyalian yang terletak di kecamatan BaDesa Nyalian yang terletak di kecamatan Banjarangkan kabupaten Klungkung merupakan Desa yang penuh dengan potensi di bidang pertaniannya. Desa dengan luas wilayah 4,97 km² , memiliki delapan dusun atau banjar yaitu antara lain dusun Dukuh, Geria, Kapit, Kelodan, Pekandelan, Pemenang, Tegalwangi, dan Umanyar.ndelan, Pemenang, Tegalwangi, dan Umanyar.)
  • Desa Nyambu  + (Desa Nyambu berlokasi di Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali dikembangkan menjadi desa wisata ekologis dengan nama program “Langgeng Ecotourism” yang diresmikan oleh Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti.)
  • Desa Nyanglan  + (Desa Nyanglan berada pada daerah dataran tDesa Nyanglan berada pada daerah dataran tinggi di wilayah utara Kabupaten Klungkung yang langsung berbatasan dengan Kabupaten Bangli. Desa Nyanglan memiliki luas wilayah sekitar 175.000 Ha. Desa ini memiliki 1 (satu) Desa Adat yaitu Nyanglan Kelod dan 2 (dua) banjar yakni Banjar Tengah dan Banjar Kelod. Sumber daya Desa Nyanglan dan potensi yang dimiliki bertumpu pada tiga sektor yaitu : pertanian, peternakan, dan industri menengah.tanian, peternakan, dan industri menengah.)
  • Nyuhtebel  + (Desa Nyuhtebel di Kecamatan Manggis, KabupDesa Nyuhtebel di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem Bali memiliki asal usul nama desa berkaitan dengan keberadaan hutan kelapa. Hal tersebut tersurat di dalam prasasti Kerajaan Gelgel tentang misi pasukan Kerajaan Gelgel atas perintah Raja Gelgel tahun 1465 M Dalem Batur Enggong Kresna Kepakisan untuk melumpuhkan kekuatan dan mengambil alih kekuasaan De Dukuh Mengku Tenganan karena tidak tunduk kepada kekuasaan Kerajaan Gelgel.</br></br>Setelah misi tersebut berhasil, hutan kelapa yang sangat lebat di sebelah selatan Desa Tenganan hingga ke tepi pantai diserahkan kepada pasukan perang kerajaan Gelgel dibawah komando Ki Bedolot untuk membangun benteng pertahanan perang, mengawasi antek antek De Dukuh Mengku yang belum tertangkap dan juga melindungi keamanan Kerajaan Gelgel di bagian Timur.</br></br>Pusat Benteng pertahanan perang inilah yang lambat laun berkembang menjadi desa bernama Desa Nyuhtebel. Nyuh berarti Kelapa, tebel bermakna sangat lebat. Nyuhtebel mengandung makna hamparan hutan kelapa yang sangat lebat.</br></br>Seiring perjalanan waktun semenjak tahun 1465 hingga masa kini, hamparan hutan kelapa yang sangat lebat mengalami alih fungsi menjadi tegalan dengan tanaman campuran kelapa, pisang, kakao, dan kayu hutan. Ada juga yang diolah menjadi lahan sawah. Memasuki tahun 80-an hingga tahun 90-an, alih fungsi lahan tegalan kelapa meningkat.</br></br>(https://balebengong.id/sejarah-dan-keunikan-kelapa-di-desa-nyuhtebel/)ah-dan-keunikan-kelapa-di-desa-nyuhtebel/))
  • Culik  + (Desa Pakraman bernama Desa Culidra yang merupakan sempalan atau bagian dari Desa Pakraman Datah. Dari kata Culidra inilah berkembang menjadi Culik.)
  • Desa Paksebali  + (Desa Paksebali merupakan satu dari 12 DesaDesa Paksebali merupakan satu dari 12 Desa di Kecamatan Dawan dan terletak di sebelah timur Kota Semarapura yang berjarak 1 km. Desa ini termasuk daerah dataran rendah. Desa Paksebali memiliki potensi wisata alam yang cukup melimpah, salah satunya adalah Wisata Kali Unda yang merupakan daya tarik utama dari Desa Paksebali. Objek wisata ini menyebabkan Desa Paksebali dinobatkan sebagai Desa Wisata sesuai Peraturan Bupati No 2 Tahun 2017 pada tanggal 19 Januari 2017. Batas-batas wilayah sebagai berikut: sebelah utara berbatasan dengan Desa Loka Sari, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, sebelah timur berbatasan dengan Desa Sulang, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Sampalan Tengah, dan sebelah barat berbatasan dengan Sungai Kali Unda. Potensi seni dan budaya tersebut antara lain:Tari Lente, Lukat Gni, Dewa Mesraman, dan tradisi Ngelawang. Adapun potensi wisata yang dimiliki oleh Desa Paksebali yaitu: Taman Seganing, sungai Kali Unda, dan perbukitan yang dapat dijadikan sebagai area trecking.ang dapat dijadikan sebagai area trecking.)
  • Desa Wisata Pangsan  + (Desa Pangsan terletak dekat dengan pusat pemerintahan Kecamatan Petang, Kabupaten Badung Utara. Di daerah ini juga sudah berkembang atraksi arung jeram/ rafting di Sungai Ayung.)