In English
Catur Village is one of the supporting villages for the global geopark Batur area which has the basic potential to become a tourist village with four tourist attractions in the form of beautiful nature (ecotourism), unique culture, plantations (agro tourism), and herbal tourism that is being developed. In terms of natural tourism, Catur has several waterfalls, caves, and beautiful natural scenery. In terms of culture and religion, Catur is unique because it has the influence of Hindus and Buddhists who live peacefully side by side.
In Balinese
In Indonesian
Desa Catur merupakan salah satu desa penunjang kawasan batur global geopark yang memiliki potensi desa wisata dengan empat daya tarik wisata berupa alam yang indah (ecotourism), budaya yang unik, perkebunan (agro tourism), dan yang wisata herbal yang sedang dikembangkan. Dari segi wisata alam, desa Catur memiliki beberapa air terjun, goa, dan pemandangan lansekap yang indah. Dari segi budaya dan religi, Catur memiliki keunikan karena memiliki pengaruh Hindu dan Budha yang hidup damai berdampingan.
Sebelum bernama Desa Catur asal mulanya bernama Desa Padangwah. Pada suatu saat Ida Dalem Kelungkung pergi ke Pura Penulisan sambil melihat daerah kekuasannya. Di tengah perjalanannya, Ida Dalem Kelungkung mendapatak informasi bahwa salah satu daerah kekuasaanya yaitu Desa Padangwah didapati dalam keadaan kosong karena semua warganya tewas akibat terserang wabah penyakit (grubug). Sang Raja kemudian mendapat wahyu untuk mengganti nama Desa Padangwah menjadi Desa Catur yang berarti empat.
https://www.baturglobalgeopark.com/index.php/baca-berita/118/Potensi-Alam-Desa-Catur-Kintamani-di-Kawasan-Batur-Global-Geopark.html
I Kadek
Enable comment auto-refresher