UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK MID JUNE

Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Indonesian definition" with value "Dewa Surya/Matahari juga dikenal dengan nama "Aditya" yang berarti putra dari Dewi Aditi (ibu para dewa) dengan Rsi Kasyapa. Dewa Surya juga kerap diberi gelar Siwa Raditya. Ini dikarenakan sebuah mitologi yang menceritakan bahwa diantara murid-murid dari Dewa Siwa, yang paling cerdas adalah Dewa Surya, maka dari itu beliau diberi gelar oleh GuruNya sebagai Siwa Aditya. Karena kata Siwa Aditya kemudian masuk ke dalam bahasa Jawa Kuno, maka kini menjadi Siwa Raditya. Kata "Ra" disini berarti mulia, contoh seperti kata "rabi" yang berarti wanita yang mulia/istri. Dan karena Dewa Siwa juga sebagai Guru dari para Dewa, maka beliau bergelar "Bhatara Hyang Guru".". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 26 results starting with #1.

View (previous 50 | next 50) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • Ngatirah  + (warnanya merah seperti tumbuhan merambat warnanya merah)
  • Yoni  + (watak manusia)
  • Sarisi  + (wirama dengan metrum: o-o/oo-/o- -/oo=11)
  • Ancak-ancak  + (woven bamboo on a cage base (chicken, bird, etc.))
  • Naga banda  + (wujud naga pada upacara pembakaran mayat sebagai lambang bahwa manusia di dunia diikat oleh hawa nafsu duniawi)
  • Nah  + (ya; iya; baik; baiklah; kata seru menyatakan)
  • Kang  + (yang)
  • Ane  + (yang)
  • Sane  + (yang)
  • Tiosan  + (yang lain; lain)
  • Lenan  + (yang lain; lainnya)
  • Ngemadin  + (yang menyebabkan malu atau segan)
  • Duunin  + (yang mula-mula (dikerjakan, diperbuat, dan sebagainya); dulu)
  • Iketan  + (yang telah diikat (atap alang-alang dsb yg diikat); cara mengikat)
  • Yoga  + (yoga)
  • Kali Yuga  + (zaman kekacauan; kehancuran (zaman keempat dari Catur Yuga))
  • Jaman  + (zaman, jangka waktu yang panjang atau pendek yang menandai sesuatu)
  • Lengih  + (zat cair berlemak, biasanya kental, tidak zat cair berlemak, biasanya kental, tidak larut dalam air, larut dalam eter dan alkohol, mudah terbakar, bergantung pada asalnya, dikelompokkan sebagai minyak nabati, hewani, atau mineral dan bergantung pada sifatnya terhadap pemanasan dapat dikelompokkan sebagai asiri atau tetap.at dikelompokkan sebagai asiri atau tetap.)
  • Muruh  + (zat warna yang digunakan untuk mewarnai kue, dsb.)
  • Arod  + ({arod, nga.rod} menangis berkepanjangan seperti kesakitan)
  • Benges  + ({be.nges} 1 hitam; 2 penuh. Contoh : selem benges (hitam-legam))
  • Bentet  + ({ben.tét} 1 tarik (tt gelambir ayam); 2 lontar; lempar dg memakai katapel)
  • Bengbenga  + ({béng-bénga} dibukanya lebar-lebar dengan jari tangan)
  • Andang  + ({ngan.dang} menghalangi; melintang)
  • Engkol  + (éngkol; bor tangan)
  • Aditya  + (Dewa Surya/Matahari juga dikenal dengan naDewa Surya/Matahari juga dikenal dengan nama "Aditya" yang berarti putra dari Dewi Aditi (ibu para dewa) dengan Rsi Kasyapa. Dewa Surya juga kerap diberi gelar Siwa Raditya. Ini dikarenakan sebuah mitologi yang menceritakan bahwa diantara murid-murid dari Dewa Siwa, yang paling cerdas adalah Dewa Surya, maka dari itu beliau diberi gelar oleh GuruNya sebagai Siwa Aditya. Karena kata Siwa Aditya kemudian masuk ke dalam bahasa Jawa Kuno, maka kini menjadi Siwa Raditya. Kata "Ra" disini berarti mulia, contoh seperti kata "rabi" yang berarti wanita yang mulia/istri. Dan karena Dewa Siwa juga sebagai Guru dari para Dewa, maka beliau bergelar "Bhatara Hyang Guru".maka beliau bergelar "Bhatara Hyang Guru".)
  • Bale bengong  + ("bale bengong" yang dalam bahasa Bali berarti "balai santai" yaitu sejenis bangunan yang bertiang empat terbuat dari kayu dengan ornamen-ornamen khas Bali dan biasanya digunakan untuk tempat bersantai)
  • Nelep  + ('nelep' bermakna mendatangi dengan sembunyi-sembunyi)
  • Onong  + ('onong' ('ngonong') berarti renang, tapi kata ini khusus dipakai di daerah Karangasem. Kata lumrah di bagian Bali lain adalah, 'langi' ('nglangi') Bahasa Jawa juga, 'nglangi'! Kata ini tidak tergolong halus, kasar dsb.)
  • Galang kangin  + (('galang' berarti terang, dan 'kangin' berarti timur) waktu fajar; ketika matahari terbit dari timur dan menimbulkan cahaya merah kekuningan)
  • Wak  + ((1) wak - kata kata yang bernilai negatif ; wak capala bermakna kata-kata kasar ; wak parusya bermakna kata- kata pedas (keras))
  • Saraswati  + ((Dewi) "Saraswati" adalah sebuah nama suci(Dewi) "Saraswati" adalah sebuah nama suci untuk menyebutkan sosok Dewi Ilmu Pengetahuan. Kata Saraswati itu terdiri secara etimologi berasal dari kata 'saras' dan 'wati'. Kata "saras" yang juga berasal dari urat kata sansekerta "sr" memiliki arti mata air, terus-menerus atau sesuatu yang terus-menerus mengalir. Sedangkan Kata "wati" berarti yang memiliki. Arti lengkap kata "Saraswati" adalah sesuatu yang memiliki atau mempunyai sifat mengalirkan secara terus menerus air kehidupan dan ilmu pengetahuan.enerus air kehidupan dan ilmu pengetahuan.)
  • Bunga bintang  + ((Hippobroma longiflora))
  • Simbar layangan  + ((Polypodaceae))
  • Jengku  + ((bagian kaki) pertemuan antara paha dan betis yang menjadi tempat sendi agar kaki bisa dilekukkan)
  • Waja  + ((baja) logam yang keras ; sesuatu yang kuat)
  • Balian sonteng  + ((balian sonténg) - dukun yang mempersembahkan sajen dengan kata-kata biasa untuk mendatangkan kekuatan saat mengobati)
  • Pagrendot  + ((banyak orang) datang membawa (atau memikul) barang-barang untuk oleh-oleh.)
  • Jabag  + ((berkata) kasar kepada orang yang patut dihormati)
  • Belek  + ((bélék) - lembek, lunak (seperti nasi, bubur))
  • Belekang  + ((bélékang) - lembekkan; buat menjadi lembek)
  • Conge-conge  + ((congé-congé) - serangga pohon yang berbunyi waktu sunyi)
  • Cedok  + ((cé.dok) - gayung; alat untuk mengambil air terbuat dari tempurung kelapa dan diberi tangkai; sekarang suda ada yang terbuat dari plastik)
  • Celeng  + ((céléng) - babi)
  • Cengkrong  + ((céngkrong) - bagian atas sarung keris yang bengkok)
  • Ceeng  + ((cééng) - takaran beras dari tempurung kelapa; ‘acééng’ artinya satu tempurung beras)
  • Jeng  + ((dalam keadaan) sempurna sebagaimana adanya atau sebagaimana semula (tidak berubah, tidak rusak, tidak berkurang, dan sebagainya))
  • Endah  + ((en.dah) berkembang-biak; berketurunan banyak)
  • Ender  + ((en.der) buru; kejar; susul dengan berlari)
  • Galing  + ((galing-galing) sejenis tumbuhan merambat yang bunganya berbentuk corong berwarna biru (Cayratia trifolia))
  • Kangge  + ((kaanggé/kanggé) - dipakai (oleh))