Sandia Kala
From BASAbaliWiki
Root
Other forms of "Kala"
Definitions
- short period of time at evening twilight, just after sunset, when evil spirits are wandering around and it is best to be inside (Mider) en
- Pertemuan sore dan malam hari. Disebut juga sandi kawon, engseb ai, neremeng, saru mua dan teteb mua, yang mengacu pada waktu kira-kira 18.00---19.00. Sandikala berasal dari kata sandi [pertemuan dua ruas], dan kala [waktu]. Dengan demikian, yang dimaksud dengan sandikala adalah pertemuan antara siang dan malam; suasana yang mengaburkan pandangan mata kita. Makna ini masih berdekatan dengan makna kata ngeremeng, sarumue, dan tetebmua yang artinya antara terlihat dan tidak. Kata sarumua berasal dari saru [antara terlihat dan tidak] dan mua [muka]. Keadaan demikianlah yang disebut sandikala. (Mider) id
Translation in English
short period of time at evening twilight, just after sunset, when evil spirits are wandering around and it is best to be inside
Translation in Indonesian
sore menjelang malam; pertemuan antara sore dan malam; pukul 6 sore
Antonyms
—
Puzzles
—
Origin
—
Linked pages
—
Word audio
Level of Speech Option
Mider
-
Kasar
Sandia Kala
Andap
-
Alus sor
-
Alus madya
-
Alus mider
-
Alus singgih
-
Dialects
Bali Dataran
-
Bali Aga
-
Sentences Example
Balinese
Matan aine jani suba nyrendeng kauh lan gumine suba sandia kala. Para kramane inceg ngaturang caru lan segehan satus kutus. Lantas maobor-obor nganggo danyuh matunjel lan munyiang suara-suara sada uyut. Makejang ento ilehanga di kamar-kamare kanti ka karang umahe. Keto masih di jumahne Luh Ayu Manik lan Putu Nita. Inceg ia ajaka dadua nulungin memenne.
English
The sun was already low in the Western sky and the day was turning into night. The Balinese Hindus were busy putting out caru and satus kutus offerings (the smallest of the offerings which contain rice and number 108) around their homes. Then they lit fires using dried coconut leaves and played various musical instruments so that it was quite noisy.
Indonesian
Matahari sudah berada di sisi barat, alam pun sudah menapak senja. Warga Hindu Bali sibuk menghaturkan caru dan segehan satus kutus (banten kurban yang paling kecil, yang antara lain berisi nasi sebanyak 108 buah) di rumahnya masing-masing. Lalu mereka menyalakan api menggunakan daun kelapa kering, serta menyuarakan berbagai alat musik sehingga menjadi ribut. Semua itu dibawa mengitari kamar-kamar rumah masing-masing hingga ke pekarangan rumah. Demikian pula di rumah Luh Ayu Manik dan Putu Nita. Mereka berdua sibuk membantu ibunya.
Usage examples pulled from the Community Spaces
No examples collected yet.