UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK AT THE END OF MAY

Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Indonesian definition" with value "buyarkan". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 251 results starting with #1.

View (previous 500 | next 500) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • Banglah  + (botak)
  • Botol  + (botol)
  • Trimurthi  + (Brahma, Wisnu, Siwa; tiga kekuatan Brahman (Sang Hyang Widhi) (sebutan Tuhan dalam agama Hindu) dalam menciptakan, memelihara, pelindung alam beserta isinya.)
  • Brigu  + (brigu adalah ikat dengan kuat)
  • Briguna  + (briguna adalah kata kerja pasif yang bermakna 'diikatnya dengan kuat')
  • Beros  + (bros; perhiasan terbuat dr emas, perak, dsb, bermatakan intan, berlian, mutiara, dsb yg disematkan pd pakaian (biasanya di bagian dada))
  • Buah  + (buah)
  • Woh  + (buah)
  • Apokat  + (buah alpukat)
  • Jempaluk  + (buah asam yang masih muda)
  • Jebugarum  + (buah batu yang berdaging kuning muda kehijau-hijauan untuk dibuat manisan, berbentuk bulat lonjong dan beralur memanjang, bijinya dibuat bumbu penyedap atau ramuan obat)
  • Blimbing manis  + (Buah belimbing yang memiliki rasa manis. Buah ini bisa dimakan dan bermanfaat sebagai obat untuk ibu yang baru saja melahirkan)
  • Ingan-ingan  + (Buah Bligo adalah buah merambat yang biasa digunakan untuk sayuran.)
  • Boni  + (buah buni; Antidesma bunius)
  • Bluluk  + (buah dari pohon enau atau aren.)
  • Juuk lengis  + (buah jeruk nipis; jeruk pecel〔Citrus aurantifolia〕)
  • Juuk purut  + (buah jeruk purut〔Citrus hystrix〕)
  • Bebanci  + (buah kelapa yang dagingnya tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda yang dapat dipakai sayur)
  • Pabanci  + (buah kelapa yang dagingnya tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda yang dapat dipakai sayur)
  • Klentang  + (buah kelor.)
  • Lengkeng  + (buah léngkéng; pohon yg tingginya 4-- 10 mbuah léngkéng; pohon yg tingginya 4-- 10 m, berasal dr Cina, kulit kayunya cokelat, daunnya rimbun, kecil-kecil dan kaku, buahnya bulat kecil berwarna cokelat dan berumpun, daging buahnya berwarna putih berasa manis, dan bijinya hitam keras berkilat; Euphoria longana;ya hitam keras berkilat; Euphoria longana;)
  • Blibar  + (buah manggis yang masih setengah masak)
  • Cempaluk  + (buah muda dari pohon yang besar batangnya, daunnya kecil-kecil, buahnya berpolong-polong, dan masam rasanya〔Tamarindus indica〕)
  • Silikaya jawa  + (Buah nangka belanda; sirsak (Anonna muricaBuah nangka belanda; sirsak (Anonna muricara) adalah buah dengan senyawa proaktif yang bermanfaat untuk mengatasi penyakit kanker. Selain itu, buah sirsak sangat bermanfaat bagi anti bakteria, anti jamur, efektif melawan parasit atau cacing, menurunkan tekanan darah tinggi, mengatasi depresi dan stres serta memperbaiki sistem saraf yang rusak.serta memperbaiki sistem saraf yang rusak.)
  • Basur  + (pusar dan perut yang menonjol)
  • Pinang  + (buah pinang)
  • Kalimoko  + (buah sejenis jambu batu yang dapat dimakan)
  • Wani  + (buah sejenis mangga, kulitnya berwarna hijau kekuning-kuningan, dagingnya tebal berserat, rasanya asam manis; kuini; Mangifera odorata)
  • Semangka  + (Buah semangka)
  • Sentul  + (buah sentul; kecapi)
  • Singapur  + (buah singapur (buah ceri kersen))
  • Raka  + (kakak)
  • Pucil  + (Buah yang baru tumbuh.)
  • Buah-buahan  + (buah-buahan)
  • Woh-wohan  + (buah-buahan)
  • Raka-raka  + (buah-buahan yang digunakan untuk sesajen oleh masyarakat Hindu di Bali.)
  • Apel  + (buah/pohon apel)
  • Pala  + (pundak, bahu)
  • Ngembud  + (buang air besar)
  • Meju  + (buang air besar)
  • Makoratan  + (buang air besar; membuang hajat)
  • Ngencur  + (buang jauh-jauh)
  • Rarung  + (buang seluruhnya)
  • Entung  + (buang; lemparkan)
  • Entungang  + (buang; lemparkan; dorongan terhadap sesuatu melalui gerakan tangan dan lengan dengan tenaga ke depan; buang jauh-jauh)
  • Buncal  + (buang; tinggalkan)
  • Papar  + (buat agar rata; ratakanlah)
  • Ngesin  + (buat lebih rapat)
  • Paparin  + (buat lebih rata)
  • Adaang  + (adakan; selenggarakan)
  • Atepang  + (rapatkan)
  • Abab  +
  • Gilikang  + (buat supaya bentuknya bulat panjang)
  • Makeloang  + (buat supaya lama)
  • Palalahin  + (buat supaya lebih pedas)
  • Kelegin  + (buat supaya menjadi galak (ayam))
  • Gawenang  + (buatkan)
  • Pongpongang  + (buatkan lubang; lubangi)
  • Abenang  + (buatkan upacara ngaben)
  • Plupuhang  + (buatkan ‘plupuh’ (guludan) (imperative))
  • Karyanin  + (buatkan; kerjakan)
  • Buaya  + (buaya)
  • Rambug  + (tidak teratur)
  • Bubu  + (bubu; lukah; perangkap ikan)
  • Pejangin  + (bubuhi)
  • Polpolin  + (bubuhi tebal-tebal)
  • Gelas  + (gelas; cangkir)
  • Bubuk  + (bubuk, barang yang ditumbuk menjadi tepung halus, serbuk, barang yang lumat atau berbutir-butir halus)
  • Neb  + (bubungan; puncak rumah; balok pada puncak rumah; deretan genting dan sebagainya pada puncak rumah)
  • Gendar  + (jemur; keringkan (dialek Jembrana))
  • Jernang  + (bubur nasi berwarna merah, putih, kuning, hitam dicampur dengan cula badak dan santan satu "takir" untuk sajen.)
  • Didih  + (buih)
  • Buin  + (lagi)
  • Rumrumang  + (bujuk; bujukkan; tolong bujuk)
  • Pepasihin  + (bujuk; rayu)
  • Papasihin  + (bujuk; rayu; hibur)
  • Rumrum  + (bujuk;rayu;cumbu)
  • Embak  + (bentuk prakategorial/morfem pangkal, tidak bermkna dan akan bermakna apabila ditambah prefiks/imbuhan, seperti: embakang 'buka'.)
  • Empug  + (Secara morfologis merupakan bentuk terikat yang berkategori Adjektive. Secara semantik leksikal 'empug' berarti belah (buka))
  • Engkab  + (buka (penutup sesuatu))
  • Ampak  + (buka (tentang pintu, jendela dsb.))
  • Gagah  + (buka (tt pakaian, bungkusan, dsb))
  • Galgal  + (buka lahan (dengan membabat, mencangkul, dsb))
  • Ruak  + (buka lahan; buka sebuah tanah garapan atau untuk mendirikan sebuah bangunan (imperatif))
  • Kemelang  + (buka mulut)
  • Kebengang  + (buka sedikit)
  • Kebekang  + (buka, membuka; terbuka)
  • Ruakang  + (bukakan lahan; buatkan lahan baru untuk tanah garapan atau tempat membangun rumah)
  • Tidong  + (bukan)
  • Aeng  + (bukan main)
  • Aya  + (besar)
  • Kabinawa  + (hebat, terlampau, amat sangat (dahsyat, ramai, kuat, seru, bagus, menakutkan, dan sebagainya))
  • Tan Perah  + (bukan main)
  • Tan kadi  + (bukan main)
  • Tan sipi  + (bukan main)
  • Tidong-tidong  + (bukan-bukan (tentang sesuatu yang tidak sesuai atau sepatutnya); omong kosong)
  • Boya  + (bukan; berlainan dengan sebenarnya; sebenarnya tidak (dipakai untuk menyangkal))
  • Bukit  + (bukit)
  • Adri  + (gunung)
  • Bukti  + (bukti)
  • Buku  + (buku)
  • Bukune  + (buku itu; bukunya)
  • Adi Parwa  + (Cerita epos yang paling utama (besar) dalam kisah Mahabharata yang terdiri atas 18 episode pokok)
  • Nitipraya  + (buku tentang kenegaraan)
  • Nitisara  + (buku yang mengandung ajaran kesusilaan)
  • Buku-bukune  + (buku-buku itu; buku-bukunya)
  • Candra  + (bulan)
  • Sasi  + (bulan)
  • Sasadara  + (bulan)
  • Wulan  + (bulan)
  • Bulan  + (bulan (waktu))
  • Sasih  + (bulan)
  • Karo  + (bulan Bali yang kedua (biasanya jatuh pada bulan Agustus).)
  • Kenem  + (Bulan keenam dalam kalender Bali (Tahun Saka), biasanya jatuh di bulan Desember)
  • Posia  + (bulan kelima dari tahun Saka)
  • Kasa  + (tumbuhan semak yang permukaan daunnya kasap)
  • Purnama  + (bulan purnama)
  • Gilik  + (bulat panjang)
  • Puluk  + (bulat; sepakat; mufakat)
  • Belukan  + (Bulir padi yang tidak berisi.)
  • Badi  + (bulir padi yang tidak keluar dari pelepah daun karena kekurangan air)
  • Maikuh lasan  + (Bulir-bulir padi yang berwarna kekuning-kuningan pada bagian ujung menjelang matang.)
  • Crawis  + (bulu (rambut) yang tumbuh di atas bibir atas, biasanya hanya terdapat pada laki-laki; misai)
  • Jebres  + (bulu atau rambut yang tumbuh pada dagu dan pipi belakang; bewok; cambang bauk)
  • Papak  + (bulu ayam jantan yang menyerupai bulu ayam betina)
  • Rarik  + (Kening)
  • Siratnaya  + (Bulu yang tumbuh di atas mata di bawah dahi yang berfungsi untuk melindungi mata dari tetesan keringat.)
  • Kales  + (bulu yang tumbuh pada bagian belakang pipi)
  • Kambala/kembala  + (bulu, wol, bulu binatang yang halus (seperti bulu domba) untuk bahan pakaian (baju hangat, jas, celana, dan sebagainya))
  • Bulu  + (bulu; rambut halus yang kecil)
  • Pamlecingan  + (bumbu campuran dari cabai; garam; terasi; dan jeruk limau untuk membuat sambal plecing)
  • Rumbah  + (bumbu cincang; kulit babi, sapi, dan sebagainya yang sudah direbus dan diiris-iris tipis kecil-kecil untuk mencampur lawar (makanan tradisional Bali))
  • Palalah  + (bumbu pedas (campuran cabai, garam, dan terasi))
  • Basa  + (bahasa; sistem, tanda, bunyi, yang disetujui untuk digunakan di dalam kelompok masyarakat tertentu)
  • Bugbug  + (tanah yang datar yang beada di ketinggian)
  • Gumine  + (bumi ini)
  • Gumi  + (bumi; dunia)
  • Buncis  + (buncis)
  • Pondel  + (buncit)
  • Mondel  + (buncit)
  • Bacol  + (besar dan seakan-akan bergantung (tentang perut))
  • Bengkis  + (buncit; perut besar)
  • Bunder  + (bundar; bulat)
  • Bunderan  + (bundaran; persimpangan jalan)
  • Bunga  + (bunga)
  • Sari  + (bunga)
  • Pepada  + (upacara penyucian hewan sebelum disembelih, dagingnya akan dipergunakan dl upacara)
  • Bakung  + (bunga bakung; terna, tinggi hingga 125 cm,bunga bakung; terna, tinggi hingga 125 cm, ditanam sebagai tanaman hias, bunganya berwarna putih atau merah, akarnya digunakan untuk mengobati luka dan dianggap sebagai penawar racun, buah dan bijinya dicampurkan dalam ramuan obat penyakit puru〔Crinum asiaticum〕amuan obat penyakit puru〔Crinum asiaticum〕)
  • Sekar ura  + (bunga beserta uang kepeng, beras kuning, irisan pandan pudak, daun "temen", irisan pisang mentah yang ditaburkan pada waktu upacara untuk buta kala.)
  • Kecicang  + (bunga bongkot yakni tumbuhan sebangsa lengkuas, yang dapat dipakai sambal)
  • Ratna  + (Bunga kenop; bunga ratna; (Gomphrena globosa))
  • Gumitir  + (bunga marigold; gemitir; pohon bunga yg daun bunganya bersusun spt jambul, berwarna kuning)
  • Rimawa  + (bunga mawar)
  • Sungsang  + (nama wuku/uku ke sepuluh dalam konsep pawukon)
  • Tunjung  + (bunga teratai; tumbuhan yg hidup di air, bunganya ada yg merah, putih, dsb, daunnya bertangkai panjang mengapung di permukaan)
  • Renten  + (bunga uang)
  • Kertas  + (kertas)
  • Srikonta  + (Bunga yang biasa dipakai sebagai hiasan kepala pada pengantin wanita)
  • Cecunduk  + (bunga yang ditusukkan pada rambut)
  • Bungkak nyinying  + (Apocynaceae, adalah family (keluarga) tanaman berbunga yang memiliki bentuk beragam, dari bentuk pohon, semak, herba, sukulen dan tanaman merambat, yang biasa disebut keluarga dogbane.)
  • Sekar  + (bunga; tembang)
  • Bungkem  + (Bungkam; diam tidak berkata-kata)
  • Bengkoh  + (tidak bisa berjalan)
  • Bengkuk  + (bungkuk)
  • Pengkuh  + (bungkuk)
  • Bungkut  + (bungkuk yg keras sekali (sangat bungkuk))
  • Bungkus  + (bungkus)
  • Bongkos  + (bungkus)
  • Takil  + (bungkus (nasi dsb.) dengan upih serta diikat)
  • Bungkling  + (Tokoh dalam cerita rakyat yang banyak akalnya)
  • Buntil  + (Membungkus, membuntil, menjadikan satu sesutatu yang jumlahnya jamak)
  • Kaputin  + (bungkus menggunakan bahan tertentu)
  • Takilan  + (bungkusan makanan dengan upih serta diikat)
  • Kaputan  + (bungkusan yang sudah dibungkus)
  • Bungkusan  + (bungkusan; paket; kemasan)
  • Bunglon  + (bunglon)
  • Baluan  + (bunglon)
  • Rancab  + (bunuh (dg dibacok, dipukul, dsb))
  • Pisah  + (bunuh (kutu, semut, dan sebagainya) dengan menggunakan kuku jari)
  • Kapisah  + (bunuh dengan kuku jari)
  • Alihpati  + (meninggal yang disebabkan oleh kesadaran diri atau sengaja mencari kematian. Seperti gantung diri, minum racun, termasuk dengan terkena bencana.)
  • Grembiang  + (bunyi barang pecah belah jatuh)
  • Kemprung  + (bunyi bel kapal laut)
  • Gabuag  + (bunyi benda jatuh atau bunyi benda dipukul)
  • Galok  + (bunyi burung gagak)
  • Kleced  + (bunyi dari sesuatu yang patah.)
  • Kebrut  + (bunyi kentut)
  • Alpaprana  + (bunyi konsonan yang diucapkan dengan hembusan nafas yang lemah)
  • Ngiung  + (bunyi kumbang atau nyamuk beterbangan)
  • Gedubug  + (bunyi pijakan kaki yang berat dan keras)
  • Dag  + (bunyi pokok dari kendang wadon yg ditimbulkan oleh pukulan tangan kanan atau panggul pada bagian muara (tebokan yg ukurannya lebih besar))
  • Korek-korek  + (bunyi sapu lidi digoreskan waktu menyapu)
  • Korek  + (korek api (bisa terbuat dari batang kayu atau berupa gas))
  • Cedar  + (bunyi senapan yang ditembakkan)
  • Gereng-gereng  + (Clotalaria)
  • Karud  + (bunyi seperti bunyi menggores, menggaruk, mengikir, dan sebagainya)
  • Gabiag  + (bunyi seperti gedek jatuh)
  • Ketok  + (bunyi seperti ketukan (pintu, meja, kursi, dsb) yang terbuat dari kayu)
  • Kletek  + (belenggu; ikatan; alat untuk mengikat)
  • Gedebleg  + (bunyi seperti pintu tertutup karena terhempas angin kencang)
  • Itek  + (buram karena kotor; tidak bening; tidak jernih (tentang air dan sebagainya))
  • Bureng  + (buram; kabur)
  • Mueg  + (buram; kusam; kotor)
  • Juru gasal  + (buruh memotong padi yang mengambil upah berupa padi)
  • Paderep  + (buruh untuk memotong padi)
  • Buruh  + (buruh; pekerja)
  • Bocok  + (buruk rupa; tidak cantik; tidak rupawan; jelek.)
  • Jele  + (Buruk, jahat)
  • Bodo  + (Bodoh)
  • Paksi  + (burung)
  • Blibis  + (burung (liar) yang rupanya seperti itik〔Dendrocygna javanica〕)
  • Puteh  + (burung balam; tekukur)
  • Kuntul  + (Burung Bangau)
  • Jalak  + (burung beo kecil, bulunya hitam, kaki dan paruhnya berwarna kuning; Sturnupostor jala; jalak)
  • Betet  + (Lanius schach)
  • Ubes-ubes  + (Burung cendrawasih yang diawetkan yang dikibas-kibaskan pada menara usungan mayat pada waktu upacara mengaben.)
  • Ngosngosan  + (burung enggang)
  • Nilapaksi  + (burung gagak)
  • Dangdang  + (dandang; alat masak yang digunakan untuk membuat nasi)
  • Gelatik  + (burung gelatik; burung gereja)
  • Clepuk  + (burung hantu; sejenis burung pemangsa yang keluar mencari makan pada malam hari dan bermata tajam; kuak; kuar)
  • Atat  + (Hela)
  • Bondol  + (burung kecil berkepala putih〔Munia maja〕)
  • Kedasih  + (burung kecil berparuh tajam, ekornya panjang, lebar, dan bergaris melintang, biasanya bertelur di dalam sarang burung lain, misalnya di sarang burung kipas atau burung betet〔Cacomantis variolosus〕)
  • Pecit  + (burung kecil pemakan serangga, bersuara kecil dan ribut (Prinia familiaris))
  • Dedali  + (burung layang-layang keluarga Hirundinidae)
  • Dara  + (Burung merpati)
  • Nuri  + (burung nuri)
  • Blatuk  + (burung pemakan serangga yang membuat sarang nya pada kayu yang dilubanginya (dengan jalan mematukinya) (banyak macamnya seperti -- batu, -- bawang, -- lalat, -- hutan))
  • Petingan  + (burung pipit)
  • Kekelik  + (Burung sejenis rajawali, ukurannya sedikit lebih besar dan warna bulunya hitam dengan sedikit warna putih.)
  • Sawan ujan  + (burung yang bulunya kemerah-merahan)
  • Kedis  + (burung: binatang berkaki dua, bersayap dan berbulu, dan biasanya dapat terbang)
  • Kedise  + (burung; burung itu)
  • Busi  + (alat pencetus api untuk meletupkan gas dalam motor)
  • Bosok  + (rusak dan berbau tidak sedap (tentang buah, daging, dan sebagainya))
  • Berek  + (busuk (tentang bau dan sebagainya))
  • Sembuuk  + (busuk dan tidak mau menetas (tentang telur))
  • Semuuk  + (busuk dan tidak mau menetas (tentang telur))
  • Endig  + (busung; gendut; tambun)
  • Buta  + (buta, tidak dapat melihat karena rusak matanya)
  • Plispisan  + (butir-butir nasi yang jatuh pada waktu makan)
  • Jlijih  + (butiran batu lebih besar daripada pasir dan lebih kecil daripada kerakal (kira-kira sebesar biji kacang tanah atau biji nangka))
  • Kelab  + (buyut)
  • Bwah  + (ruang luas yang terbentang di atas bumi, tempat beradanya bulan, bintang, matahari, dan planet yang lain)
  • Pedes  + (pedas)
  • Tabia  + (cabai; tanaman perdu yang buahnya berbentuk bulat panjang dengan ujung meruncing, apabila sudah tua berwarna merah kecokelat-cokelatan atau hijau tua, berisi banyak biji yang pedas rasanya; lombok)
  • Palak  + (cabang)
  • Dekung  + (cabang (dahan) yang dijadikan akar untuk ditanam; sambungan atau pengganti anggota badan yang rusak)
  • Obès  + (cabik)
  • Kebes  + (cabik, koyak (robek, sobek) panjang)
  • Bancut  + (cabut)
  • Jabud  + (cabut (tentang hak garap tanah))
  • Butbut  + (cabut; cabuti)
  • Abut  + (cabut; tarik)
  • Ceda angga  + (cacat badan)
  • Porong  + (cacat hitam pada kulit)
  • Burik  + (cacat yang berupa lubang-lubang (lekuk-lekuk) kecil pada kulit; burik; capuk)
  • Crekcek  + (cacat yang berupa lubang-lubang (lekuk-lekuk) kecil pada kulit; burik; capuk)
  • Perungpung  + (cacat; pecah)
  • Lalar  + (caci maki; cela; cerca; kata kasar, keji, kotor)
  • Parusa  + (caci maki; penghinaan; kata - kata kasar)
  • Sepingan  + (cacing laut yang digunakan sebagai umpan memancing ikan, berwarna merah kecoklatan, memiliki kaki kecil semacam kaki seribu)
  • Uliran  + (cacing pita)
  • Jlati  + (cacing yang hidup di dalam tanah yang lembap)
  • Cacing  + (cacing; cacing perut)
  • Blatung  + (Cactaceae)
  • Jejagaan  + (cadangan)
  • Pacadang  + (cadangan; alternatif)
  • Cadangan  + (cadangan; alternatif)
  • Dempet munyine  + (cadel)
  • Biar  + (suara, suara intens tiba-tiba)
  • Kelep-kelep  + (cahaya yang berkelebat dengan cepat di langit (petir dan sebagainya))
  • Dilah  + (cahaya yang keluar dari api (sesuatu yang terbakar); massa gas yang berpijar yang timbul dari benda yang terbakar)
  • Drawa  + (cair; mengalir; meleleh)
  • Lahar  + (cairan api gunung meletus)
  • Nanah  + (cairan berbau yang keluar dari luka, kudis, bisul, dan sebagainya berwarna putih kehijauan)
  • Tabuh  + (bahasa dialek atau logat yang digunakan di masing-masing daerah)
  • Banyeh  + (Cairan yang keluar dari mayat)
  • Kuir  + (Cairina moschata; sejenis burung atau unggas yang termasuk keluarga bebek yang dipelihara untuk diambil daging dan telurnya.)
  • Daksa  + (orang yang memiliki keahlian dalam bidang ilmu tertentu)
  • Pencad  + (cerdas dan tangkas; cekatan)
  • Rokeh  + (garuk;)
  • Roges  + (cakar; garuk; dicakar)
  • Bakal  + (akan)
  • Bungsil  + (calon buah kelapa; putik kelapa; buah kelapa yg masih kecil; mumbang)
  • Calon  + (calon; bakal)
  • Beris  + (cambang)
  • Brengos  + (cambang, janggut dan kumis yang lebat.)
  • Amik-amikan  + (camilan)
  • Campur  + (Gabungan dua atau lebih unsur menjadi satu.)
  • Aor  + (campur)
  • Ratus  + (campur)
  • Ruyag  + (campur)
  • Carub  + (noktah (yang menyebabkan kotor); bercak; aib; cela; cacat)
  • Mageburan  + (Campur aduk)
  • Kaco  + (kacau)
  • Macladukan  + (campur aduk (sehingga tidak terbeda-bedakan lagi); bancuh; kusut (kalut) tidak keruan)
  • Adukang  + (campur; campurkan)
  • Rob  + (lebat; rimbun)
  • Reratusan  + (campuran)
  • Urab  + (campuran)
  • Urab kacang  + (campuran kacang dengan kelapa yang diparut.)
  • Beton  + (beton)
  • Ratusin  + (campuri)
  • Ratusang  + (campurkan)
  • Canang  + (sajen yang dibuat dari janur sebagai alas diberi daun "plawa", sirih-pinang, bunga, porosan dsb.)
  • Canang pangraos  + (Canang yang alasnya sebuah taledan, berisiCanang yang alasnya sebuah taledan, berisi tembakau, pinang, gambir, kapur, serta beberapa lembar sirih, di atasnya diisi sebuah ceper berisi bija yang direndam minyyak wangi dan bunga yang harum. Canang pangraos biasanya digunakan dalam upacara meminang, dan lain-lain.kan dalam upacara meminang, dan lain-lain.)
  • Canang genten  + (Canang yang tempat bunganya terbuat dari kojong janur.)
  • Canang sari  + (Canang yang terdiri dari dua bagian; bagian bawah berbentuk bundar dengan hiasan trikona pada pinggirnya dan bagian atas berbentuk bulat berlekuk-lekuk berisi bunga, pandan arum, minyak wangi, uang.)
  • Canange  + (the canang (canang is a kind of offering made from leaf as a base given "plawa" leaves, betel nut, flowers, etc.))
  • Singkuh  + (canggung; tidak nyaman; aneh)
  • Mok  + (cangkir dari logam)
  • Cangkir  + (cangkir; tempat untuk minuman seperti teh atau kopi dan sejenisnya yang berisi pegangan dan tidak lebih tinggi dari gelas terbut dari keramik)
  • Tambah  + (cangkul)
  • Garot  + (cangkul bergigi dari kayu untuk menggaruk)
  • Garu  + (cangkul bergigi terbuat dari ruyung)
  • Kejen  + (cangkul yang biasanya digunakan untuk membersihkan pematang sawah)
  • Bangkrak  + (cangkul; alat yang digunakan untuk menggali atau mengaduk tanah, dibuat dari lempeng besi dan diberi tangkai panjang untuk pegangan.)
  • Bliung  + (cangkul; beliung)
  • Srampang  + (cangkul; beliung; pacul)
  • Tebeg  + (cangkul; cangkullah (imperatif))
  • Tebegang  + (cangkulkan)
  • Basong  + (Canis lupus familiaris dan Canis lupus dingo)
  • Bluang  + (Canis lupus familiaris dan Canis lupus dingo)
  • Cantet  + (diambil dengan cepat; copet)
  • Apekik  + (cantik; ganteng)
  • Ayu  + (cantik; jelita)
  • Ayang  + (ajak)
  • Jegeg  + (cantik; rupawan (untuk perempuan))
  • Dibia rupa  + (cantik; rupawan; tampan)
  • Genyel  + (capai; lelah)
  • Adat  + (aturan secara tradisional yang selalu ditaati)
  • Dresta  + (cara (ketentuan, patokan, petunjuk, perintah) yang telah ditetapkan supaya diturut)
  • Ated  + (Cara berbicara yang teratur dan fasih)
  • Lemud  + (Cara bicaranya menarik hati (dialek Klungkung))
  • Ibul-ibulan  + (cara memakai kain panjang seperti dalam tari "arja" oleh penari wanita.)
  • Engkol  + (éngkol; bor tangan)
  • Kakatikan  + (cara memasangi tangkai)
  • Papenpenan  + (cara memasukkan)
  • Agem-ageman  + (cara memegang)
  • Gegedigan  + (cara memukul; pukulan)
  • Nyuluh  + (Cara mencari belut di sawah pada malam hari dengan memakai cepitan berduri.)
  • Sesaupan  + (sesuatu yang diperoleh tanpa memilih)
  • Jejemakan  + (cara mengambil sesuatu)
  • Jeruk  + (cara mengasah keris atau taji)
  • Gamongan  + (cara mengatakan sesuatu. dengan mengucapkan kalimat yang terdengar seperti pesan, tetapi memiliki arti berbeda atau tidak bermakna)
  • Papilingan  + (cara menggulung; pilinan)
  • Papetekan  + (cara menghitung; hasil hitungan)
  • Guru lambuk  + (cara menyanyikan "kekawin" yang tidak memenuhi syarat-syarat "guu lagu".)
  • Cicilan  + (Cara pembayaran sedikit-demi sedikit sampai lunas)
  • Pakeber  + (cara terbang)
  • Lunggah  + (carang daun sirih)
  • Ruruh  + (cari)
  • Pet  + (seandainya)
  • Nglindeng  + (cari angin (kiasan))
  • Sliksikin  + (cari dengan saksama)
  • Sabsab  + (cari dengan teliti)
  • Sabsab-sabsabin  + (cari-cari (dengan teliti))
  • Alih  + (cari; temukan sesuatu)
  • Rerehang  + (carikan (Basa Alus Mider : merupakan bahasa alus yang digunakan kepada orang-orang yang berada di bawah atau orang yang berada di atas atau bahasa yang memuat rasa meninggikan orang yang patut ditinggikan))
  • Alihang  + (carikan; temukan)
  • Asuh  + (cat yang dicampuri air untuk mewarnai baju, kain, dan sebagainya)
  • Encep  + (cat yang dicampuri air untuk mewarnai baju, kain, dan sebagainya)
  • Daptar  + (catatan sejumlah nama atau hal (tentang kata-kata, nama orang, barang, dan sebagainya) yang disusun berderet dari atas ke bawah)
  • Mencarin  + (menangkap dengan jala)
  • Cotol  + (catuk; cotok; pagut (dengan paruh))
  • Pateloh  + (catut besi (perabot tukang mas))
  • Gum  + (catut; penjepit)
  • Jembung  + (cawan; mangkok)
  • Anut  + (ccocok, sesuai,)
  • Makonceng  + (membersihkan alat vital dengan air setelah kencing atau buang air besar)
  • Cerekcek  + (Cecak: jenis kadal/tokek ukurannya lebih kecil biasanya hinggap di tembok rumah untuk menangkap nyamuk.)
  • Adang  + (hadang; halangi (merintangi orang berjalan dan sebagainya) dengan cara mendepang)
  • Pestad  + (cekatan)
  • Cekuk  + (cekik; cekek; genggam dengan memakai kedua telapak tangan dengan menaruh benda itu diantara ibu jari dan telunjuk seperti orang mencekik (untuk:ikatan padi, leher))
  • Perok  + (cekung)
  • Peok  + (cekung)
  • Ceglong  + (cekung( tanah, jalan aspal, dsb))
  • Pecok  + (cekung, lekuk)
  • Piung  + (cekung;lengkung)
  • Wada  + (cela ; ejek : hinaan ; kecaman ; kritik; aib atau noda (tentang perbuatan))
  • Ceda  + (cela; sesuatu yang menyebabkan kurang sempurna; cacat; kekurangan; aib; noda)
  • Praceda  + (cela;cerca)
  • Pilah  + (celah)
  • Oga  + (Celaka)
  • Cawet  + (celana dalam untuk laki-laki atau wanita)
  • Jaler  + (celana panjang; celana panjang/pendek)
  • Clana  + (celana; celana panjang/pendek)
  • Celengin  + (celengan (tempat menyimpan uang))
  • Celuluk  + (celuluk; sejenis mahluk mitologi Bali; salah satu jenis leak dan merupakan anak buah Rangda, wajahnya memiliki mata yang berlubang, gigi dan taring yang besar dan panjang, kepalanya botak bagian depan)
  • Camah  + (cemar)
  • Maked  + (cemberut)
  • Munju  + (cembung (tentang mulut); monyong; mulut yang menjorok ke depan)
  • Cemil  + (cembung dan tebal pada pipi)
  • Cenidra  + (cemburu)
  • Ilik  + (cemburu)
  • Nyenidrain  + (cemburu kepada)
  • Cemcem  + (Cemcem adalah salah satu jenis daun tropis yang digunakan sebagai minuman tradisional di Bali yang disebut "Loloh Cemcem")
  • Cepaka  + (cempaka; bunga cempaka)
  • Cenana  + (cendana; kayu cendana)
  • Cengceng kopyak  + (Cengceng ageng yang bertangkai digunakan pada gong gede babonangan.)
  • Cengceng ageng  + (Cengceng yang berukuran besar.)
  • Cengceng cenik/cerik  + (Cengceng yang berukuran kecil)
  • Cengceng madia  + (Cengceng yang berukuran menengah.)
  • Cengceng kebyar  + (Cengceng yang digunakan pada gong kebyar.)
  • Becat  + (cepat)
  • Encol  + (cepat)
  • Gangsar  + (cepat)
  • Gasek  + (cepat)
  • Bebeng  + (cepat)
  • Nerit  + (cepat (tentang lari))
  • Gai  + (cepat laris (tentang barang dagangan); cepat laku)
  • Bangras  + (besar dan keras (berkata-kata); keras (berbicara))
  • Banggras  + (Cepat marah (dalam berkata-kata))
  • Kebras-kebrus  + (cepat marah dan cepat reda)
  • Bedos  + (cepat marah; temperamen)
  • Waged  + (cepat menangkap pelajaran dan mengerti ; pintar ; cerdas ; cakap; terampil)
  • Kabisan  + (cepat menangkap pelajaran dan mengerti sesuatu; pintar)
  • Langsag  + (bergerak dengan cepat)
  • Nodos  + (cepat menjadi besar; tidak kecil)
  • Besus  + (cepat sangat tidak senang (karena dihina, diperlakukan tidak sepantasnya, dan sebagainya); berang; gusar)
  • Memeng  + (cepat sekali)
  • Inceg  + (cepat, tergesa-gesa)
  • Gelis-gelis  + (cepat-cepat; buru-buru)
  • Gegangsaran  + (cepat-cepat; dalam waktu singkat; lekas; segera)
  • Pragata  + (cepat-cepat; segera; tergesa-gesa (abverbia alus mider))
  • Gancang  + (cepat; gesit)
  • Gelis  + (cepat; lekas (AMI/Alus Mider))
  • Gelisang  + (cepat; lekas; cepatkan; lebih cepat)
  • Enggal  + (cepat; segera)
  • Gangsarang  + (cepatkan; buat lebih cepat)
  • Enggalang  + (cepatkan; buat lebih cepat; segerakan)
  • Enggalin  + (cepatlah)
  • Endang  + (Istilah yang digunakan untuk menyatakan keadaan setelah hujan berhenti.)
  • Pasah  + (nama hari pertama dari Tri Wara (Pasah, Beteng, Kajeng))
  • Buyar  + (cerai-berai; berantakan; bubar tidak karuan)
  • Belas  + (cerai; pisah; lerai)
  • Biat  + (cerai; pisah; putus hubungan sebagai suami istri; talak)
  • Darma wacana  + (ceramah (tentang agama); pidato (tentang agama))
  • Semprot  + (Semprot)
  • Pascad  + (cerdas; ahli)
  • Kenceng  + (cerek (tempat air minum))
  • Caratan  + (Cerek, jenis kendi untuk air minum terbuat dari gerabah/tanah liat; selain sebagai alat minum air juga digunakan dalam upacara tetapi dalam ukuran yang lebih kecil.)
  • Kemig  + (suka mencela (mengomel, mengata-ngatai, dan sebagainya); banyak mulut; nyinyir; bawel)
  • Lamis  + (cerewet; banyak cakap/bicara; rewel)
  • Nyenye  + (cerewet; rewel)
  • Carita  + (cerita)
  • Satua  + (cerita)
  • Geguritan  + (cerita dalam bentuk puisi yang dapat dinyanyikan)
  • Ramayana  + (hikayat Sang Rama.)
  • Adi Parwa  + (Cerita epos yang paling utama (besar) dalam kisah Mahabharata yang terdiri atas 18 episode pokok)
  • Lakon  + (cerita yang dikemas dengan pertunjukkan drama, tari, atau dramatari)
  • Satuain  + (ceritai; ceritakan pada seseorang)
  • Tuturang  + (ceritakan; diceritakan)
  • Satuaang  + (ceritakan; kisahkan)
  • Pripit  + (Cermat, sangat memperhitungkan sesuatu.)
  • Suluh  + (cermin; kaca)
  • Nyinahang  + (cerminan)
  • Breng  + (ikan baronang)
  • Astaba  + (chrysanthemum indicum)
  • Cecek  + (cicak; cecak; binatang merayap, biasa hidup di rumah (pada langit-langit, di dekat lampu), makanannya binatang kecil (nyamuk dan sebagainya), sering berbunyi “cek, cek”)
  • Cicip  + (cicip, mengecap makanan untuk mengetahui rasanya.)
  • Cahcah  + (cincang; tetak; potong kecil-kecil (tentang ketela dan sebagainya))
  • Bungkung  + (cincin)
  • Ali-ali  + (cincin)
  • Simsim  + (cincin)
  • Buntar  + (cincin pd ujung tangkai cangkul, pisau, dsb)
  • Ripta  + (cipta; gubah; karang)
  • Reriptaan  + (ciptaan; karangan; gubahan)
  • Tetenger  + (ciri)
  • Lagu  + (ciri khas psikologis dari seseorang)
  • Carca  + (Berarti hitung, sebut satu per satu, atau keterangan tentang baik buruknya sesuatu)
  • Cihna  + (ciri; tanda; alamat)
  • Kecit  + (cita, kain tenun dari kapas dan sebagainya yang berbunga-bunga atau berwarna-warni (biasanya untuk bahan baju dan sebagainya))
  • Kamkaman  + (cita-cita, bermaksud, keinginan (kehendak) yang selalu ada di dalam pikiran)
  • Diman  + (cium)
  • Arek  + (cium)
  • Nyisigin  + (cleansing teeth with tobacco)
  • Peneka  + (dipanjatnya; dinaikinya)
  • Gereng-gereng  + (Clotalaria)
  • Nyobak  + (coba)
  • Alihin  + (coba cari; tolong carikan)
  • Kecapin  + (coba rasai, cicip makanan)
  • Balihin  + (coba rasakan; cicipi)
  • Cicipin  + (coba untuk merasai)
  • Pintonin  + (coba; uji; cicipi)
  • Indayang  + (cobalah)
  • Nang  + (short for nanang which means father)
  • Paut  + (cocok)
  • Pantes  + (cocok, sepadan, pantas)
  • Pagli  + (cocok; serasi)
  • Katut  + (diikuti (oleh))