Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of values that have the property "Biography text id" assigned.

Showing below up to 250 results starting with #1.

View (previous 250 | next 250) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • (optional)  +
  • -  +
  • .  +
  • Ahli foto dari Bali  +
  • Aksara Bali dalam Gunungan Wayang  +
  • Dosen di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer STIKOM Bali  +
  • " KEMACETAN YANG TERJADI DI BALI " OM SWA" KEMACETAN YANG TERJADI DI BALI "</br></br>OM SWASTIASTU</br> </br> Yang saya Hormati Pemerintah Bali dan yang saya cintai teman-teman yang berbahagia.</br> Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberika Asung Kertawaranya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul ditempat ini.Sebelum saya menyampaikan pidato ini, terlebih dahulu saya ingin mengucapkan terimakasih atas waktu dan kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menyampaikan pidato harapan saya kepada pemerintah Bali yang berjudul "KEMACETAN YANG TERJADI DI BALI". </br> Kemacetan lalu lintas timbul karena volume kendaraan bermotor tidak sebanding dengan volume jalan. Jumlah kendaraan bermotor dan bermobil bertambah setiap harinya.Akibatnya,mobil-mobil,transportasi umum dan sepeda motor bertumpuk dijalanan,Kemacetan lalu lintas pun terjadi.Kemacetan juga dapat memperlambat kinerja dari masyarakat yang terjebak macet.Para pekerja akan terlambat tiba ditempat kerja dan para pelajar akan terlambat tiba disekolah.Hal ini terutama terjadi kepada masyarakat yang memilih menggunakan transportasi pribadi dari pada transportasi umum.</br> Kemacetan lalu lintas terjadi karena terlalu banyak penduduk yang menggunakan kendaraan bermotor atau bermobil dan juga karena banyaknya pengguna jalan yang belum tertib mematuhi peraturan lalu lintas.</br> Pada kesempatan ini saya ingin mengajak kalian untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di Bali.Kalau kita tidak dapat mengatasinya,paling tidak kita bisa mengurangi kemacetan lalu lintas di Bali. Ada 2 hal utama yang dapat kita lakukan untuk mengurangi kemacetan. Pertama,menggunakan transportasi umum jangan menggunakan kendaraan pribadi,penggunaan transportasi umum dapat mengurangi volume kendaraan dijalan raya. Pada akhirnya,kemacetan lalu lintas pun akan berkurang. Kedua,membiasakan untuk berjalan kaki jika jarak tempuh tidak terlalu jauh. Cara ini sederhana tetapi memang sulit untuk dilakukan. Padahal berjalan kaki itu menyehatkan,dan dengan berjalan kaki kita sudah ikut serta mengurangi kemacetan di Bali. Saya yakin dengan melakukan 2 tindakan tersebut kemacetan lalu lintas di Bali dapat berkurang.</br> Akan tetapi, Pemerintah Bali diharapkan untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan terhadap transportasi umum. Saya yakin,jika transportasi umum aman dan nyaman,penumpangnya pun akan lebih banyak. Akhirnya,jumlah penguna transportasi pribadi akan berkurang dengan sendirinya.</br> Hanya ini yang bisa saya sampaikan,semoga bermanfaat bagi kita semuanya. Mohon maaf jika ada salah kata dan tindakan. Atas perhatiannya saya mengucapkan Terima kasih.</br> </br> OM,SHANTIH,SHANTIH,SHANTIH,OMkasih. OM,SHANTIH,SHANTIH,SHANTIH,OM  +
  • "Ajak Wisatawan Lokal dan Nusantara, Bali "Ajak Wisatawan Lokal dan Nusantara, Bali Kembali Bangkit dari Pandemi Covid-19"</br></br>Tak satupun masyarakat Bali (termasuk pebisnis, investor, dan pemerintah) yang menyangka akan berada pada situasi sulit pandemi covid-19. Bali yang biasanya tak henti mendatangkan pundi-pundi rupiah untuk menopang perekonomian masyarakatnya, kini sepi.</br></br>Beberapa bulan setelah pandemi covid-19 mulai mereda, ramai di jagad sosial media tentang tagar #WorkFromBali. Bali, sebagai objek wisata paling populer di Indonesia, perlahan mulai bangkit dari keterpurukan pandemi covid-19.</br></br>Kebanyakan masyarakat Indonesia menganggap Bali sebagai destinasi wisata elite, karena mayoritas pengunjung adalah turis mancanegara. Tidak jarang masyarakat Indonesia juga berpikir bahwa harga tiket masuk wisata dan harga makanan di tempat makannya pun tinggi (dengan standar turis mancanegara).</br></br>Melihat situasi pandemi covid-19 yang masih tidak menentu, ada baiknya pemerintah Bali mulai bergerak untuk melakukan "Rebranding Bali" untuk wisatawan lokal dan nusantara. Karena wisatawan lokal dan nusantara, dirasa paling aman dan sustainable, untuk menjaga perekonomian di Bali tetap hidup dan berputar.</br></br>Beberapa cara dapat pemerintah Bali lakukan untuk mengajak wisatawan lokal dan nusantara berkunjung ke Bali:</br>1. Memastikan bahwa Bali adalah tempat yang aman selama pandemi Covid-19, dengan memperlihatkan bahwa seluruh garda terdepan wisata Bali telah divaksin dan menjaga protokol kesehatan dengan baik;</br>2. Mengajak influencer untuk mengiklankan Bali. Tagar #WorkFromBali sepertinya sudah sangat baik dan powerfull untuk digaungkan kembali;</br>3. Melakukan penghitungan ulang harga tertinggi khusus untuk wisatawan lokal dan nusantara, seperti harga tiket masuk wisata, harga penginapan, harga makanan, dan sebagainya, dengan menyesuaikan kondisi sosial ekonomi masyarakat Indonesia.</br>4. Memberikan pengertian dan pelatihan bagi garda terdepan wisata Bali, untuk memperlakukan wisatawan lokal dan nusantara dengan cara yang sama dengan memperlakukan wisatawan asing.</br></br>Semoga perekonomian Bali semakin membaik. Semoga perekonomian Bali semakin membaik.  +
  • "Aturan Lalu Lintas wantah Angin Lalu" A"Aturan Lalu Lintas wantah Angin Lalu" </br></br>Anak muda kini juga suka berkendara sembarangan, padahal belum memiliki SIM. Hal tersebut tentu saja berbahaya untuk diri sendiri dan orang lain.</br></br>Sebagai anak muda, Saya yakin Kalian semua pasti ingin tahu rasanya mengendarai motor. Memang berkendara pasti terasa menyenangkan, namun ada peraturan utama yang perlu ditaati jika ingin berkendara, yaitu memiliki SIM.</br></br>Jika kalian tidak memiliki SIM, maka sebaiknya tahan diri dan jangan berkendara dulu, karena berkendara tanpa SIM dapat disebut dengan berkendara sembarangan yang hanya menyebabkan kecelakaan.</br></br>Tentu saja kalian tidak ingin mengalami kecelakaan di usia muda, apalagi adanya berita seperti sekarang yaitu melakukan speeding dijalan raya yang dimana itu sangat" merugikan orang lain</br></br>Dan untuk pemimpin kedepannya untuk lebih memperketat peraturan yang ada agar tidak memakan korban yang dimana korbannya masi dibilang remaja dan merugikan pengendara lainnya yang sudah mematuhi peraturan.</br></br>Jadi, ayooo kita patuhi peraturan lalu lintas dan jangan melakukan perbuatan nakal dengan cara berkendara sembarangan tanpa SIM atau speeding sembarangan dijalan raya dan sangat merugikan orang lain, sayangi lah nyawa kaliannikan orang lain, sayangi lah nyawa kaliann  +
  • "Infrastruktur Jalan Dan Penerangan Yang R"Infrastruktur Jalan Dan Penerangan Yang Rusak Di Bali"</br></br></br> Pada kesempatan kali ini saya akan membahas pentingnya pengembangan infrastruktur jalan dan lampu di pulau indah ini Bali. Infrastruktur jalan yang baik adalah tulang punggung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dengan meningkatnya jumlah penduduk dan pariwisata di Bali pengembangan umum jalan yang efisien dan aman menjadi suatu keharusan. Kami berkomitmen untuk merencanakan dan melaksanakan proyek jalan yang tidak hanya memperlancar arus transportasi tetapi juga memperhatikan kesejahteraan lingkungan. </br> Selain itu,pencahayaan jalan yang memadai merupakan langkah penting untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan warga serta wisatawan. Dengan penerangan yang baik kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung. </br> Kita berbicara bukan hanya tentang jalan dan lampu, tetapi tentang pondasi kehidupan yang lebih baik. Infrastruktur yang kokoh mencerminkan komitmen kita terhadap kesejahteraan bersama. Pemerintah hendaknya memberikan perhatian serius terhadap masalah ini, agar setiap langkah kita dijalani dengan aman, nyaman dan penuh harapan. </br>Sekian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf apabila ada salah kata. Akhir kata saya ucapkan Terimakasih.kata. Akhir kata saya ucapkan Terimakasih.  +
  • "Kecil namun berisi", demikian ungkapan ya"Kecil namun berisi", demikian ungkapan yang pantas untuk mengenalkan seorang siswa SMP Negeri 1 Selemadeg yang berasal dari kaki gunung. I Made Adi Saputera yang akrab disapa Nanda, lahir di Mendek, 8 Oktober 2004. Sesungguhnya dia berasal dari SD 3 Wanagiri yang tidak terdapat dalam zonasi SMP Negeri 1 Selemadeg. Namun tidak menyurutkan hatinya memohon kepada Sang Hyang Aji Saraswati berdasarkan jalur prestasi. </br>Siswa kelas VIII B ini senang berorganisasi. Dia termasuk dalam jajaran pengurus OSIS masa bakti 2017-2018 dan baru saja dikukuhkan sebagai pengurus OSIS masabakti 2018-2019. Sebagai pengurus OSIS, dia tidak pernah ingkar dalam melaksanakan kewajiban. Lain daripada itu, Nanda juga mengikuti ekstrakurikuler Nyastra Bali. Dia juga memiliki hobi sepak bola dan menggambar.</br>Anak kedua dari Ida Ayu Komang Yunika dengan I Wayan Merdana dari banjar Mendek, Desa Wanagiri Kauh, Kecamatan Selemadeg Tabanan ini sangat menggemari mempelajari sastra khususnya menulis aksara Bali. Menurutnya, menulis aksara Bali sebagai seni yang didasarkan pada perasaan. Hobinya itu otodidak dan didapatkan sejak masih bersekolah di Sekolah Dasar. Saat itu gurunya melihat tulisannya sudah bak tulisan orang mahir menulis. Didasari atas hal tersebut, gurunya memberikan pembinaan untuk mengikuti lomba.</br>Tentang prestasi yang didapatkan, tidak usah diragukan lagi. Sejak SD sudah mendapatkan juara pada berbagai perlombaan. Ketika berada di Sekolah Dasar pernah mendapat juara I lomba Nyurat Aksara Bali tingkat Kecamatan Selemadeg tahun 2017 serta juara I pada perlombaan Nyurat Aksara Bali tingkat Tabanan dalam rangka Porsenijar tahun 2017. Berkat prestasi-prestasinya itulah dimanfaatkan untuk mendapatkan sekolah di SMP Negeri 1 Selemadeg. Ketika di SMP, dia memulai dengan belajar menulis Aksara Bali di lontar. Berkat ketekunannya belajar, diraihlah beberapa juara seperti Juara I menulis Aksara bali di lontar tingkat kabupaten Tabanan pada Porsenijar tahun 2018, juara I menulis lontar undangan kabupaten Tabanan pada acara Balipost Goes to School tahun 2018serta sebagai duta kabupaten Tabanan pada acara lomba menulis Aksara Bali pada acara Pesta Kesenian Bali (PKB) tahun 2018. Prestasi-prestasi itu didapatkan karena keuletannya belajar serta menuruti perintah guru.</br>Seperti siswa pandai lainnya, setelah tamat belajar di SMP Nanda berniat melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 1 Tabanan. Dia juga berkeinginan melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi unggulan seperti Universitas Indonesia (UI) atau Institut Teknologi Bandung (ITB). Siswa 14 tahun yang memiliki cita-cita sebagai pelukis ini mengatakan, prestasi yang didapatkan tidak terlepas dari motivasi kedua orang tuanya dan juga gurunya. Dia menekankan, tiap-tiap anak memiliki hak untuk belajar, tidak memandang siapapun, dari mana, serta di manapun bersekolah. Intinya, PENDIDIKAN ADALAH HAK, BERUSAHA ADALAH KEWAJIBAN.KAN ADALAH HAK, BERUSAHA ADALAH KEWAJIBAN.  +
  • "Musik membikin koneksi" Duo Saraswati ada"Musik membikin koneksi"</br>Duo Saraswati adalah duo cello-piano yang terdiri dari kakak beradik Jan dan Kris van der Plas. Keduanya sama-sama besar dan studi musik di Belanda, mereka menghubungkan antara musik tradisional Indonesia dan musik klasik Eropa melalui latar belakang mereka Bali. Baru-baru ini kami tampil di Concertgebouw di Amsterdam. Selama pertunjukan, kami di liput dan di</br>wawancarai langsung oleh NPO Radio 4 Amsterdam.</br>Kebersamaan melalui perbedaan</br>Di dunia yang cenderung berpikir lebih kontras, keduanya merangkul perbedaan mereka karena itulah yang mendefinisikan mereka. Perpaduan dua budaya merupakan cara bagi mereka untuk menyatukan orang-orang dari berbagai budaya.</br>Indonesia dan Belanda jadi satu</br>Programa Duo Saraswati beragam dan selalu berusaha menemukan keterkaitan antara musik Eropa dan Indonesia. Contohnya adalah musik gamelan yang digubah oleh Colin McPhee dimainkan dengan cello dan piano, dan menyatukan lagu-lagu Mochtar Embut dan sonata Francis Poulenc. Duo Saraswati juga punya hubungan melalui sering bermain di lokasi konser yang berbeda-beda.</br></br>Jan van der Plas (1997) pernah bermain di Amsterdam Sinfonietta dan selama studinya ia menampilkan banyak karya kontemporer. Komposer muda sangat ingin bekerja sama dengan Jan. Dia belajar di Conservatorium van Amsterdam</br>dengan Gideon den Herder dan Jelena Očić, dan dia lulus masternya pada tahun 2021. Jan memainkan cello buatan tahun 1967 yang dibuat oleh Jaap Bolink, disediakan oleh National Instrument Fund.</br></br>Kris van der Plas (2002) adalah seorang pianis muda dengan motivasi kuat untuk membuat dengan grup musisi yang kecil. Pada tahun 2020 dia pemenang pertama dari final regional Princes Christina Concours di mana dia juga menjadi finalis nasional. Kris sering diminta untuk bermain oleh penyanyi dan instrumentalis karena dia fleksibel dan pengetahuan repertoarnya yang luas. Saat ini Kris sedang belajar dengan Frank Peters di Conservatorium van Amsterdam.nk Peters di Conservatorium van Amsterdam.  +
  • "Om Swastiastu" Terima kasih untuk kesemp"Om Swastiastu"</br></br>Terima kasih untuk kesempatan yang sudah diberikan kepada saya.</br></br>Yang saya hormati Tim BASAbali Wiki. Yang saya hormati dewan juri Wikithon Patisipasi Publik: Bali Berorasi. Dan juga para pemirsa yang saya cintai.</br></br>Rasa bahagia saya haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi (Tuhan) atas anugerah-Nya kita bisa berkumpul disini di acara Wikithon Partisipasi Publik : Bali Berorasi yang diadakan oleh BASAbali Wiki. Saya Devi Rossalinda Natalia akan membawakan orasi menganai “Apa masalah yang paling mendesak untuk ditangani oleh para calon pemimpin Bali?” yang berjudul “Mengembangkan Kualitas Pendidikan Bangsa.” Sebelumnya saya minta maaf jika bahasa bali saya kurang baik.</br></br>Pemilu 2024 sudah dekat. Itu artinya masyarakat Indonesia akan mengadakan acara demokrasi yaitu pemilu serempak yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali. Sudahkah kalian mempunyai pilihan siapa yang akan dipilih di pemilu 2024? Pastinya kalian semua sudah pada tahu kinerja para calon pemimpin dan program apa saja yang akan dilaksanakan jika sudah menjabat sebagai pemimpin. Kita sebagai masyarakat jangan salah pilih serta kemakan janji-janji manis calon pemimpin khususnya untuk masyarakat Bali. Di Bali bahkan di provinsi lainnya pasti banyak sekali masalah yang merugikan masyarakat. Maka dari itu, harus segera diatasi. Banyak masyarakat mengkritik kegagalan pemerintah untuk menyelesaikan masalah masyarakat. Saya sebagai masyarakat dan seorang siswa juga merasakan banyak masalah diantaranya di bidang pendidikan. Pendidikan sangat berguna sekali untuk masa depan.</br></br>Yang pertama, masalah fasilitas sekolah yang tidak mendukung. Contohnya sudah membayar uang SPP tapi fasilitas, sarana dan prasarana tidak mendukung seperti tidak ada alat pendingin ruangan seperti kipas angin ataupun AC. Ada juga yang kelasnya terdapat kipas angin ataupun AC tetapi rusak dan tidak ada perbaikan dari pihak sekolah. Hal tersebut membuat para siswa kepanasan dan juga tidak semangat mengikut pembelajaran. Dampaknya bisa membuat banyak siswa yang berpikiran untuk bolos sekolah. Jika hal seperti itu secara terus menerus terjadi. Bisa kah kualitas pendidikan di Bali meningkat? Tentu tidak. Di media sosial juga banyak beredar berita-berita seperti ini. Yang menjadi pertanyaan saya, Apakah pemerintah tidak berusaha turun tangan ke lapangan langsung memberikan bantuan ke sekolah-sekolah? Atau sudah ada bantuan dari pemerintah tapi bantuan tersebut tidak dikelola dengan baik oleh pihak sekolah? Jika seandainya sudah ada bantuan dari pusat, Kenapa bisa masih sarana dan prasarananya tidak mendukung proses pembelajaran? Selain itu para siswa juga sudah membayar uang SPP setiap bulannya. Mereka layak menerima hak nya. Dimanakah bantuan itu, apakah ada dugaan tentang perilaku yang tidak pantas atau korupsi? Masalah ini harus segera diselesaikan secara menyeluruh oleh para calon pemimpin maupun pemerintah Bali agar pendidikan di Bali dapat maju. Jika memang ada tindakan yang melanggar hukum, saya harap pemerintah atau calon pemimpin Bali dapat tegas menangani kasus seperti ini.</br></br>Yang kedua, masalah tentang sistem PPDB SMP-SMA/K yang membuat para siswa dan orang tua siswa sedih (kecewa). Masalah ini dapat dikatakan sebagai masalah yang paling mendesak karena menurut saya setiap tahun, setiap penerimaan siswa baru pasti masalah ini menuai pro dan kontra. Contohnya adalah dengan menggunakan sistem zonasi. Sistem zonasi adalah sistem kedekatan jarak rumah ke sekolah tujuan. Ada siswa yang rumahnya satu zona dan dekat dengan sekolah tujuan, tetapi tidak diterima. Nah, ini juga termasuk masalah yang harus diselesaikan oleh calon pemimpin Bali. Di media sosial banyak berita bahwa para siswa tidak dapat diterima di sekolah tujuannya sehingga terjadi aksi demo di Dinas Pendidikan dan Gedung DPRD, namun tidak membuahi hasil. Apa sebenarnya yang menyebabkan sebagian siswa tidak lolos PPDB setiap tahunnya? Apakah ada kecurangan di PPDB? Apakah calon pemimpin akan menindaklanjuti sistem ini? Karena sering terjadi kasus seperti ini, saya berharap agar pemerintah atau calon pemimpin bisa mempertimbangkan dan menyelesaikan serta mencari solusi masalah seperti ini. Sangat disayangkan bagi siswa yang harus merelakan sekolah yang mereka inginkan karena sistem yang tidak adil. Meskipun ada banyak sekolah yang bagus, jika kita bukan menjadi pilihan kita, kita tidak akan senang dan tidak akan memiliki semangat untuk belajar.</br></br>Yang ketiga, menurut saya masalah mendesak yang harus diatasi calon pemimpin Bali adalah tingginya angka putus sekolah. Faktanya masalah ini terus meningkat setiap tahunnya dan tidak bisa dipungkiri bahwa masalah ini sulit diatasi jika tidak ada solusi yang tepat. Masalah ini tentu dipicu oleh beberapa faktor diantaranya faktor ekonomi, faktor lokasi, kurangnya kasih sayang orang tua, dan lainnya. Di beberapa kabupaten di Bali kasus ini juga meningkat karena dipicu pandemi COVID-19 silam. Kasus putus sekolah mengakibatkan bertambahnya jumlah pengangguran karena untuk mendapatkan pekerjaan yang layak pun harus memiliki pendidikan minimal SMA. Bahkan menambah kemungkinan tingginya kenakalan remaja dan tindak kejahatan dalam kehidupan sosial masyarakat. Apakah calon pemimpin Bali nantinya bisa memberikan solusi yang tepat agar kasus ini bisa tertuntaskan? Sebelumnya pemerintah sudah memberikan bantuan pendidikan bagi masyarakat yang tidak mampu agar dapat mengeyam pendidikan. Saya berharap agar calon pemimpin Bali nanti nya bisa terbuka dalam menghadapi kasus mendesak seperti ini.</br></br>Para pemirsa, itulah yang bisa saya sampaikan mengenai masalah yang paling mendesak untuk ditangani oleh para calon pemimpin Bali. Lima tahun bukan waktu yang singkat. Siapapun nanti yang akan menjadi pemimpin Bali. Besar harapan saya agar negara Indonesia khususnya Bali bisa lebih berkembang bahkan maju. Pesan saya janganlah sampai salah pilih pemimpin. Pilihlah pemimpin yang benar-benar kerja nyata, berintegritas dan berkualitas serta bisa melanjutkan program pemimpin yang sebelumnya dengan baik. Pilihlah calon pemimpin sesuai dengan pilihan hati kita jangan terpengaruh oleh faktor luar. Sekali lagi jangan sampai kemakan janji-janji manis tanpa ada bukti nyata. Semoga pemilu 2024 ini bisa menjadi awal dari kemajuan bagi Indonesia dan Bali. Baik, jika ada kata-kata atau orasi saya tidak tidak patut, saya tidak lupa saya untuk meminta maaf. Saya tutup dengan Parama Santi.</br></br>“Om Santi Santi Santi Om”n Parama Santi. “Om Santi Santi Santi Om”  +
  • "Om Swastyastu, Terimakasih atas waktu yan"Om Swastyastu, Terimakasih atas waktu yang diberikan kepada saya. Nama saya Ni Luh Ari Purnama Yanti saking SMA Negeri 1 Tabanan. Kepada, para juri yang sangat saya hormati dan hadirin sekalian yang sangat saya cintai. Bahagia sekali rasanya saya bisa membawakan orasi yang berjudul "Infrastruktur jalan" </br></br>Hadirin sekalian, seperti yang kita ketahui, infrastruktur jalan sangat mempengaruhi perekonomian di zaman sekarang. Kalau tidak ada infrastruktur jalan atau jalannya rusak tidak bagus, apa lagi yang dipakai untuk mencari nafkah di zaman sekarang? bagaimana cara membawa dagangan ke luar negeri? di zaman milenial dan era Globalisasi ini, Infrastruktur jalan sangat diperlukan di kehidupan sekarang. Banyak masyarakat zaman sekarang mencari nafkah di jalanan, ada yang menjadi Ojol, ada juga yang menjadi saudagar dan lainnya.; sudah seharusnya calon pemimpin 2024 bisa melihat keadaan masyarakatnya di Desa dan juga kota, supaya bisa tidak menimbulkan kesenjangan sosial. Supaya sama jalan di desa dan kota, agar bagus bahannya bisa lama untuk dilalui dan masyarakat bisa mencari nafkah dengan jalan yang lancar. Dan Calon Pemimpin 2024 supaya bisa jujur dengan adanya bantuan jalan dan pembangunan, supaya tidak kejadian dananya cair tapi jalan dan pembangunannya tidak selesai apalagi tidak ada? Apakah Calon Pemimpin tidak merasa iba ketika melihat masyarakatnya nya mencari nafkah melewati jalan yang rusak? Di Jembatan goyang untuk lewat ke timur kebarat melewati sungai dan laut? ada juga yang tidak bisa keluar dari desa karena jalannya rusak tapi dikota jalanannya bagus. Tapi, ada juga jalan yang di kota rusak, yang membuat truk besar susah untuk lewat dan menimbulkan kemacetan. Seharusnya Calon Pemimpin 2024 sekarang bisa adil dan jujur kepada masyarakatnya semua. Calon Pemimpin 2024 supaya bisa lebih perhatian kepada masyarakatnya, supaya tidak waktu kampanye saja berjanji manis kepada masyarkatnya supaya tidak disebut Janji Manis Calon Pemimpin.</br></br>Baik, hanya itu orasi saya, semoga apa yang saya sampaikan bisa didengar oleh Calon Pemimpin 2024. Terimakasih untuk perhatian hadirin semuanya. "Meli bungkung aba ke pura sambilang ngayah, Kirang Langkung nunas ampura titiang sisya wawu melajah". Saya akhiri dengan paramashanti "Om Shanti Shanti Shanti Om".paramashanti "Om Shanti Shanti Shanti Om".  +
  • "Om swastiastu " Kepada pembawa acara te"Om swastiastu "</br></br>Kepada pembawa acara terimakasih atas waktu yang di berikan kepada saya .Para juri yang saya hormati, para penonton yang saya banggakan dan peserta lomba orasi basa bali yang saya sayangi .Judul karya saya " Peduli dengan Sampah Plastik Supaya Lingkungan Bersih". Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atau Ida Sanghyang Widhi Wasa dapat berkumpul dalam keadaan sehat di hari ini.</br></br>Bumi yang sekarang banyak sekali masalah terhadap sampah plastik yang bisa mengakibatkan bahaya besar di bumi. Pada hadirin sekalian sampah plastik merupakan bahaya besar ketika kita tidak memperhatikan lingkungan sekitar dan bisa memberi bencana di masa depan.</br></br>Lalu siapa yang akan ingat? Bukan hanya diri sendiri kita semua baik para siswa remaja orang tua semua yang hidup di bumi termasuk Bali yang terkenal dengan keindahan alamnya, patut peduli dengan keberadaan sampah plastik itu ini merupakan perilaku yang meliputi para remaja sebagai pemeran utama.</br></br>Ingat, kerjaan para remaja tidak cuma berhias dan melakukan selfie di tempat yang Asri saja, tetapi sampah di depannya tidak ada yang memperhatikan itu menyebabkan bencana seperti longsor banjir polusi dan lainnya.</br></br>Supaya kita tidak terkena bahaya kitab patut membuang sampah ke tempat sampah, tidak boleh membuang sampah di lingkungan sekitar seperti sungai,jalan,got, serta lainnya. Ayo kita tidak membuang sampah sembarangan supaya lingkungan sekitar tetap asri dan lestari !. Kita patut saling gotong royong bersama pemerintah dan semua masyarakat agar terciptanya lingkungan yang bersih terbebas dari sampah plastik.</br></br>"Om Santhi,Santhi,Santhi Om"pah plastik. "Om Santhi,Santhi,Santhi Om"  +
  • "Salah satu penulis erotika wanita pertama"Salah satu penulis erotika wanita pertama, Anaïs Nin mungkin paling terkenal karena buku hariannya yang menyentuh jiwa, hubungan cinta bohemiannya dengan penulis Henry Miller, dan hubungan inses dengan ayahnya atas saran psikolognya. Dia juga sangat terlibat dalam dunia psikoanalis, dan tertarik untuk mengintegrasikan dan menyelaraskan diri melalui proses menulis. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika ia mengidealkan pulau Bali yang indah—tempat perlindungan yang tenang di mana manusia hidup selaras dengan alam semesta....</br></br>Pada tahun 1955, Anaïs pertama kali menggunakan LSD di bawah bimbingan Aldous Huxley dan menulis deskripsi indah yang menggugah tentang penglihatan dan lanskap bawah sadarnya yang mencakup gambar candi Jawa, musik Bali, gerakan tarian simbolis sebelum akhirnya diakhiri dengan kesimpulan, “Ah, saya tidak bisa tangkap rahasia hidup dengan KATA.” Dia mulai mengungkapkan apa yang diinginkan jiwanya—bagi Anaïs, utopia adalah keadaan pikiran di mana sang seniman memiliki akses ke dunia mimpi. Mungkin itu sebabnya ia jatuh cinta pada ilmu kebatinan dan seni Bali. Dalam jurnal terakhirnya (volume 7 dari buku hariannya) dia mengakhiri dengan refleksi perjalanannya ke pulau ini, lengkap dengan deskripsi magis tentang kremasi suci, taman mewah, tarian candi, wayang kulit, bungalow berbahan alami yang digunakan sebagai hotel, the musik yang menghantui, dan cara-cara masyarakat Bali yang canggih dan lembut.” masyarakat Bali yang canggih dan lembut.”  +
  • 13 April 1934 - 21 October 2013. James Da13 April 1934 - 21 October 2013.</br></br>James Danandjaja gelar sarjana Antropologi diperolehnya pada tahun 1963 dari Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Gelar doktor dalam bidang Antropologi Psikologi diperolehnya juga dari Universitas Indonesia pada tahun 1977. Untuk penulisan karya ilmiahnya ia mengadakan penelitian selama kurang lebih setahun di daerah Trunyan Bali, dan menghasilkan buku Kebudayaan Petani Desa Trunyan di Bali, yang diterbitkan pada tahun 1980. James Danandjaja yang mempunyai nama asli James Tan, dengan panggilan akrab Jimmy, diangkat menjadi Guru Besar Universitas Indonesia pada tahun 1983.</br></br>Ia merupakan ahli folklor Indonesia yang pertama, mulai menekuni ilmu itu sejak ia belajar di Universitas California, Berkeley, pada tahun 1969. Pembimbingnya waktu itu Alan Dundes, seorang ahli folklor terkemuka dari Amerika Serikat. Dengan karya tulis berjudul An Annotated Bibliography of Javanese Folklore, yang kemudian dijadikan buku, ia memperoleh gelar master dalam bidang folklor dari universitas itu pada tahun 1971.</br></br>Sekembalinya ke Indonesia, 1972, ia mengajarkan ilmu tersebut di Jurusan Antropologi FISIP Universitas Indonesia. Menurut dia, folklor yang merupakan bagian budaya berupa bahasa rakyat, ungkapan tradisional, teka teki, legenda, dongeng, lelucon, nyanyian rakyat, seni rupa, dsb, sangat erat kaitannya dengan kebudayaan suatu masyarakat. Untuk itu, ia menugaskan para mahasiswanya untuk mengumpulkan berbagai folklor yang ada di tanah air. Bahan-bahan tulisan tersebut kemudian dijadikannya buku dengan judul Folklor Indonesia (1984). Selain itu, ia juga menulis beberapa buku lain yang berhubungan dengan folklor, seperti Penuntun Cara Pengumpulan Folklore bagi Pengarsipan (1972), dan Beberapa Masalah Folklor (1980).972), dan Beberapa Masalah Folklor (1980).  +
  • 1919-2007: Seorang pangeran dari Karangasa1919-2007: Seorang pangeran dari Karangasam yang belajar di Belanda selama Perang Dunia Kedua sebelum kembali ke Indonesia sebagai dokter. Setelah kembali ke Indonesia, ia dikirim ke berbagai daerah di Indonesia Timur, yang seringkali terlalu jauh untuk membantu masyarakatnya. Dia dan istrinya terjangkit malaria selama tinggal di sana, tetapi dia juga menjadi dokter yang menangani malaria. Dr. Djelantik bekerja untuk Organisasi Kesehatan Dunia, yang mengirimnya ke Irak, Somalia, dan Afghanistan, dan ini terbukti sangat bermanfaat. Setelah itu, ia menjabat sebagai kepala perguruan tinggi utama Bali di Sanglah dan membantu mendirikan Fakultas Kedokteran di Universitas Udayan di Denpasar.</br></br>Dr Djelantik bermain biola saat masih kecil. (foto: Bulantrisna Djelantik)</br>Dr Djelantik adalah seorang tokoh Renaisans yang juga aktif di bidang kebudayaan Bali, baik mempelajari maupun mempromosikannya. Dia adalah ketua Walter Spies Society dengan Festival Walter Spies yang berfokus pada musik dan tari. Bersama Fredrik de Boer, Hildred Geertz, dan Heidi Hinzler ia mendirikan Perhimpunan Studi Bali atau Lembaga Penkajian Kebudayaan Bali pada tahun 1985. Lembaga ini mengadakan konferensi tahunan di Bali dan juga di luar negeri dan menurut Adrian Vickers Dr Djelantik adalah pemimpin alami organisasi tersebut. . Melalui organisasi tersebut ia mempromosikan budaya Bali dan juga kajiannya. Dr Djelantik menulis makalah tentang budaya Bali dan buku tentang lukisan Bali yang mencakup sejarah seni Bali serta estetika Bali. Kemudian mengajar Estetika di Akademi Seni Rupa Bali atau Akademi Seni Bali. Ia juga menulis otobiografi berjudul “Tanda Lahir, Memoar Seorang Pangeran Bali”.anda Lahir, Memoar Seorang Pangeran Bali”.  +
  • A A Ngurah Paramartha, lahir di Denpasar,1A A Ngurah Paramartha, lahir di Denpasar,14 Oktober 1974. Ia menamatkan pendidikan seni rupa di ISI Denpasar. Sejak 1995 ia aktif menampilkan karya-karyanya dalam berbagai pameran bersama, seperti pameran “Kamasra” di Bali Cliff Resort Jimbaran (1996), “Colour Wheel” Indonesian artist di Galeri Lukisan Dublin Irlandia (2009), “Ulu-Teben”, kelompok MilitantArt di Bentara Budaya Denpasar (2015), dll. Pameran tunggalnya antara lain “Hasrat Rahasia” di Hide Out Fine Art Ubud (2003), “Eksplorasi kehidupan” di Ten Fine Art, Sanur (2011). Karya-karyanya cenderung figuratif dengan menampilkan sosok-sosok imajiner yang multitafsir.kan sosok-sosok imajiner yang multitafsir.  +
  • A.A. Rai Kalam, lahir di Klungkung, Bali, A.A. Rai Kalam, lahir di Klungkung, Bali, 24 September 1939. Ia adalah seniman drama gong legendaris. Di Bali, kesenian drama gong mulai dikenal pada era 1960-an, kemudian makin populer di era 1980-an. Rai Kalam pernah memerankan tokoh raja muda, namun namanya melambung berkat tokoh Patih Agung. Ia juga piawai memainkan peran Patih Anom. Hingga kini, perannya sebagai Patih Anom nyaris tak tergantikan. Selain pemain drama gong, ia juga seorang penulis lakon serta sutradara drama gong. Tahun 2016, ia membina drama gong duta Klungkung dalam Pesta Kesenian Bali. Ia juga ikut bermain dalam drama gong bertajuk "Sing Taen Nduk" di Bali TV. Rai Kalam adalah seorang maestro drama gong. Ia meninggal pada tanggal 20 Desember 2021.a meninggal pada tanggal 20 Desember 2021.  +
  • A.A. Raka Sidan bernama asli A.A. Gede RakA.A. Raka Sidan bernama asli A.A. Gede Raka Partana. Dia adalah seorang pencipta lagu dan penyanyi pop Bali kelahiran 27 Juni 1979. Dia menempuh pendidikan di UNHI Denpasar. Dia telah melahirkan sejumlah album, antara lain “Suud Memotoh” (2005), “Pada-pada Ngalih Makan” (2007), “Pak Boss” (2009), “Song Brerong” (2012), “Kenceng” (2015). Lagu-lagunya banyak mengandung pesan moral dan kritik sosial yang dibungkus dalam nuansa humor. sosial yang dibungkus dalam nuansa humor.  +
  • AG Pramono lahir di Negara, Bali, 23 MareAG Pramono lahir di Negara, Bali, 23 Maret 1973. Mengawali keterlibatan teater dan seni sastra sejak tahun 1990. Pernah mendirikan Sanggar Susur Jembrana tahun 1991.Tulisan berupa cerpen, puisi serta artikel budaya dimuat di beberapa media. Sejumlah puisinya, terhimpun dalam buku antologi Puisi 19 ( tahun 1995), Kidung Kawijayan (1996), Detak (1997), Antologi Puisi Indonesia (KSI) Jakarta tahun 1997, Serambi Hening (1998) dan Cerita Pendek Berhenti di Rumahmu (2014).. Sejak tahun 1993 aktif di Bali Eksperimental Teater serta tahun 1998 ikut dalam Komunitas Kertas Budaya. Kini bekerja sebagai jurnalis di salah satu koran lokal di Bali dan sekarang tinggal di rumAh kecil Serambi Hening, Loloan Timur , Jembrana.l Serambi Hening, Loloan Timur , Jembrana.  +
  • AS Kurnia, lahir di Semarang, Jawa Tengah,AS Kurnia, lahir di Semarang, Jawa Tengah, 31 Juli 1960. Sejak 1990 ia bermukim di Bali. Beberapa kali pameran tunggal dan banyak terlibat dalam pameran bersama. Pernah meraih Penghargaan Pertama "Kompetisi Pelukis Muda Indonesia" tahun 1989 yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) bekerja sama dengan Alliance Francaise. </br></br>Selain pameran bersama di dalam dan luar negeri, ia menggelar pameran tunggal di beberapa tempat. Pameran tunggalnya, antara lain Galeri Milenium, Jakarta, (2002), Bali 3000, Ubud, (2001), Genesha Gallery, Four Seasons Resort, Bali, (1996), Cemeti Contemporary Art Gallery, Yogyakarta, (1996), Balai Budaya, Jakarta, (1995), Gelar Seni Ulun Ubud, Bali, (1995), Kurnia Atelier, Ubud, (1993), Kurnia Modern Art Studio, Ubud, (1992), Cemeti Contemporary Art Gallery, Yogyakarta, (1991), Cemeti Contemporary Art Gallery, Yogyakarta, (1989).</br></br>Pameran bersamanya, antara lain Festival Hujan, Bentara Budaya Bali, (2010), Indonesia – Asean Art Awards, Jakarta, (2003), Ilustrasi Cerpen Kompas 2002</br>Bentara Budaya Jakarta, The Gate : Pre-Discourse", Indonesia – China The 7th Nude Croquis Exhibitions, Seoul, Korea (2002), Jakarta Biennale 2006, Jakarta, Ilustrasi Cerpen Kompas 2007, Jakarta - Yogya - Surabaya – Bandung. YSRI - Philip Morris Indonesian Art Awards 1999, Jakarta, Indonesia, Group Exhibitions, Lorin & Kristy Fine Art Gallery in TRESORS, The International Fine Art Fair, Singapore (1998), dll.</br></br>Selain melukis, ia juga menulis esai, artikel seni rupa yang dimuat di koran Jayakarta, Dharma, Kartika Minggu, Suara Merdeka, Jawa Pos, dan Tribun Bali. </br></br>Ia meninggal di Bali pada 4 April 2023.ali. Ia meninggal di Bali pada 4 April 2023.  +
  • Abstrak menjadi bahasa rupa yang dipilih MAbstrak menjadi bahasa rupa yang dipilih Made Mahendra Mangku untuk berekspresi. Berbagai eksplorasi abstrak dihadirkannya, seperti permainan garis, warna, dan cipratan.</br></br>Sebagai seniman yang tumbuh di tubuh Sanggar Dewata Indonesia (SDI), karyanya cenderung berbeda dibanding dengan rekan-rekan Kelompok Sebelas; kelompok yang berisi sebelas anggota dari generasi 90-an SDI. Ia tidak memenuhi kanvasnya dengan sapuan cat yang bertubi-tubi, begitupun dengan ikon-ikon dan simbol Bali yang riuh, tampak absen di karya Mangku.</br></br>Dalam lukisannya, Mangku cenderung menggunakan satu warna sebagai dasar lalu mengisinya dengan beberapa warna dan garis. Kadang ia juga menabrakkan warna-warna yang kontras dengan komposisi tertentu yang tetap menenangkan.</br></br>Ia menghadirkan keheningan yang terasa sentimental, bak ruang-ruang kontemplasi di tengah kehidupan duniawi. Segelap apapun warna yang digunakannya, karya-karya Mangku tetaplah manis, menenangkan dan meditatif, bahkan ia sering disebut sebagai “Pelukis Puitis”.</br></br>Meski kini dikenal lewat karya abstraknya, Mangku sempat bereksplorasi dengan gaya realis dan figuratif saat masih di bangku kuliah. Bahkan di tahun pertamanya di ISI, ia sudah mendapat dua penghargaan sekaligus untuk sketsa terbaik dan lukisan cat air terbaik.</br></br>Sedangkan saat bersekolah di SMSR Denpasar, ia  lebih menekuni medium cat air dengan teknik percik yang membuatnya dipanggil Mangku (pendeta dalam adat Bali yang memercikkan air suci saat memberi berkat, red.). Pilihannya untuk menekuni abstrak dimulai sejak 1993, karena abstrak lebih memberi ruang untuk improvisasi dan eksplorasi.</br></br>Sejak lulus dari ISI Yogyakarta, Mangku kembali ke Sukawati dan aktif berkarya di studio pribadinya, De’carik Art Studio. Ia baru saja memamerkan 15 karya lukis dan cat air di Singapore International Artist Fair (SIAF) 2018 pada 10-13 Mei di Suntec City, Singapura. Rencananya, Mangku akan menyelenggarakan pameran tunggal pada Agustus 2018 di Art:1 Gallery, Jakarta dan Komaneka Art Gallery, Ubud.</br></br>Lahir di Sukawati, Bali, 30 Desember 1972</br></br>Pendidikan:</br></br>1988-1992 SMSR Denpasar</br></br>1992-1997 ISI Yogyakarta</br></br>Penghargaan:</br></br>1998 Penghargaan dari Menteri Seni dan Budaya Republik Indonesia1997 Karya Lukis Terbaik Dies Natalis ISI Yogyakarta1996 Finalis Philip Morris Indonesia Art Award1992 Lukisan Cat Air Terbaik ISI Yogyakarta1992 Sketsa Terbaik ISI Yogyakarta</br></br>Milestone:</br></br>1992 Pada tahun pertamanya kuliah, Mangku menerima dua penghargaan sekaligus untuk lukisan cat air terbaik dan sketsa terbaik ISI Yogyakarta</br></br>1998 Lulus kuliah, Mangku kembali dan menetap di Bali. Di tahun ini pula ia menggelar pameran duet dengan Toris Mahendra di Sika Gallery.</br></br>2000 Pameran tunggal pertamanya Between Two Side, Arisma Gallery, Ubud, Bali.</br></br>Pameran Penting:</br></br>Pameran I Made Mahendra “Mangku” dan Made Toris Mahendra, Sika Gallery, 1998.Pameran Tunggal Pertama: Between Two Side, Arisma Gallery, Ubud, Bali, 2000.Pameran Terakhir: Singapore International Artist Fair (SIAF), Suntec City, Singapura, 2018 Fair (SIAF), Suntec City, Singapura, 2018  +
  • Abu Bakar, adalah seorang dramawan dan tokAbu Bakar, adalah seorang dramawan dan tokoh teater, kelahiran Kediri, Tabanan, Bali, 1 Januari 1944. Ayahnya berdarah Jawa dan ibunya asli Bali. Selain teater, dia juga menekuni sastra dan fotografi. Ada banyak naskah drama yang telah dia pentaskan dan sutradarai. Dia sempat mengunjungi beberapa negara untuk urusan berkesenian, antara lain, Perancis dan Amerika Serikat. </br></br>Di Amerika, Abu mementaskan hasil kolaborasinya dengan seniman Ikranegara berupa pertunjukan teater “Berani-Beraninya Menunggu Godot” (1990). Dia juga menyutradarai pementasan “Kereta Kencana” dan “Indonesia Luka” (keduanya pada 2012) dan “Malam Jahanam” (2013). Dalam bidang sastra, selain dimuat di beberapa koran, karya-karyanya juga dibukukan dalam “Tuhanku Kupu-kupu”, “Amerika di Luar Jendela” dan “Kunang-Kunang”. Ia juga menulis naskah monolog berjudul “Wanita Batu” (2006) dan drama televisi “Komedi Hitam”, “Bali Menangis (2004), dan sebagainya. </br></br>Abu adalah pendiri “Teater Poliklinik” dan “Teater Bumi”.iri “Teater Poliklinik” dan “Teater Bumi”.  +
  • Achmad Obe Marzuki lahir di Jakarta, 30 JAchmad Obe Marzuki lahir di Jakarta, 30 Juli 1975. Ia menetap di Bali sejak tahun 2002 dan aktif berkesenian, di antaranya bermain teater, menulis puisi, membaca puisi, fotografi, dan melukis. Ia memperdalam keterampilan menulisnya melalui kursus kewartawanan di Planet Senen Jakarta Pusat pada tahun 1995. Tergabung dalam Wadah Teater Jakarta dan Lembaga Dongeng Dinas Kebudayaan Jakarta Selatan (1995-1996). Membacakan puisi-puisinya dalam mimbar bebas panggung reformasi TIM 1998. Bergabung dengan Teater AGA (Anak Gudang Air) dan mendirikan Komunitas API (Anak Pasar Induk) pada tahun 2000. Mendirikan Pelangi Art Bengkel Handicraft 2001. Bersama Sanggar Poerbatjaraka ia terlibat dalam pementasan Layon (2008) dan Hong (2008) dalam Temu Teater Mahasiswa Nusantara VI di Surabaya. Kini ia bergabung dalam komunitas Jatijagat Kehidupan Puisi di Denpasar, Bali.tijagat Kehidupan Puisi di Denpasar, Bali.  +
  • Adhy Ryadi lahir di Singaraja, 17 Januari Adhy Ryadi lahir di Singaraja, 17 Januari 1960. Menyelesaikan studi Sarjana Hukum di Undiknas Denpasar. Menulis puisi sejak 1981 dan dimuat di Bali Post, Pikiran Rakyat, Berita Buana, Suara Indonesia, serta terhimpun dalam buku puisi “Hram” (1988). Dia pernah bekerja sebagai jurnalis di Bali Post. Dia meninggal pada tahun 1995. Bali Post. Dia meninggal pada tahun 1995.  +
  • Adrien-Jean Le Mayeur de Merpres adalah seAdrien-Jean Le Mayeur de Merpres adalah seorang pelukis asal Belgia yang menetap di Bali dan menghibahkan rumahnya di Sanur sebagai museum. Dia lahir di Brusel, Belgia, 9 Februari 1880. Pelukis beraliran impresionis tersebut tiba di Bali tahun 1932 dan menyewa sebuah rumah di Banjar Kelandis, Denpasar. Di Kelandis pula dia berkenalan dengan Ni Nyoman Pollok, penari Legong yang berusia 15 tahun saat itu, dan kemudian menjadi model lukisan-lukisannya.</br></br>Sejumlah karya Le Mayeur yang menggunakan Ni Pollok sebagai model dipamerkan di Singapura untuk pertama kalinya pada tahun 1933 dan terjual habis. Kemudian Le Mayeur membeli sebidang tanah di tepi Pantai Sanur yang dipakainya sebagai studio dan rumah. Di tempat itulah setiap hari Le Mayeur melukis dengan Ni Pollok sebagai model utamanya. Pada tahun 1935, Le Mayeur menikah dengan Ni Pollok. </br></br>Tahun 1956, Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Bahder Djohan, berkunjung ke rumah Le Mayeur dan terpesona dengan karya-karya yang penuh kelembutan tersebut. Bahder kemudian menyarankan kepada Le Mayeur agar kelak rumahnya dipakai sebagai museum. Le Mayeur setuju dan bekerja lebih keras lagi untuk meningkatkan kualitas dan menambah koleksi lukisannya.</br></br>Pada tanggal 28 Agustus 1957, Le Mayeur menandatangani testamen yang isinya Le Mayeur mewariskan semua miliknya termasuk tanah, rumah, dan seisinya kepada Ni Pollok sebagai hadiah. Di saat yang sama, Ni Pollok kemudian memindahkan semua yang diwarisi dari suaminya kepada Pemerintah Indonesia untuk digunakan sebagai museum.</br></br>Pada tahun 1958, Le Mayeur menderita kanker telinga. Ditemani Ni Pollok dia berobat di Belgia. Dua bulan kemudian, tepatnya tanggal 31 Mei 1958, Le Mayeur meninggal dunia dalam usia 78 tahun dan dimakamkan di Brusel. Ni Pollok kemudian pulang ke Bali untuk merawat rumahnya hingga kematiannya pada tanggal 18 Juli 1985 dalam usia 68 tahun. </br></br>Karya-karya Le Mayeur bisa dinikmati di Museum Le Mayeur yang berlokasi di tepi Pantai Sanur, Denpasar. berlokasi di tepi Pantai Sanur, Denpasar.  +
  • Agar kemacetan dapat dikurangi saya menawaAgar kemacetan dapat dikurangi saya menawarkan solusi untuk mengatur lalu lintas dan lebih memperketat aturan parkir bagi masyarakat ataupun wisatawan, agar lalu lintas tidak tersedak perlu diberlakukan aturan parkir bagi masyarakat dan wisatawan agar mereka tidak parkir dipinggir jalan sehingga dapat mengganggu lalu lintas.</br>Dengan begitu kemacetan saya kira dapat dikurangi.egitu kemacetan saya kira dapat dikurangi.  +
  • Agoes Andika dilahirkan di Banjar BaleagunAgoes Andika dilahirkan di Banjar Baleagung, Buleleng, 5 Maret 1963. Pada tahun 1981 menetap di Mataram, Lombok. Dia banyak belajar menulis pada Putu Arya Tirtawirya dan Umbu Landu Paranggi di Bali Post. Tahun 1985 berkesempatan diundang ke Taman Ismail Marzuki Jakarta dengan beberapa penyair Bali serta penyair tanah air lainnya membaca puisi. </br>Karya puisi pernah dimuat di Bali Post, Karya Bhakti, Nusa Tenggara, Simponi, Swadesi, Nova, Berita Buana, Suara Karya, Suara Nusa, Horizon, dan beberapa buletin sastra di mataram, pontianak. Sekarang menetap di Singaraja. pontianak. Sekarang menetap di Singaraja.  +
  • Agung Bawantara lahir di Klungkung, 30 JanAgung Bawantara lahir di Klungkung, 30 Januari 1968. Lulusan Fakultas Peternakan, Universitas Mataram, NTB. Menulis puisi sejak 1980-an di Bali Post, Karya Bakti, Nova, Berita Buana, Swadesi, Media Indonesia, dll. Puisinya juga terkumpul dalam buku Sahayun (1994), Klungkung: Tanah Tua, Tanah Cinta (2016). Dia adalah penggagas Denpasar Film Festival. Dia juga menulis cerpen, cerita anak, dongeng, dan novel.s cerpen, cerita anak, dongeng, dan novel.  +
  • Agung Wiyat S. Ardhi lahir di Puri Anyar KAgung Wiyat S. Ardhi lahir di Puri Anyar Keramas Gianyar, pada 3 Februari 1946. Beliau menamatkan diri untuk gelar sarjana muda di ASTI dan sarjana Agama Hindu serta sempat menjadi guru di PR Saraswati Gianyar. Beliau juga sempat menjadi Kepala SPG Saraswati Gianyar, Kepala SMA Saraswati Gianyar, Anggota Madya Kabupaten Gianyar, Tim Penyeleksi Penerimaan Penghargaan Wija Kusuma Kabupaten Gianyar, Tim Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Gianyar, Tim Pembina Utama Dharma Gita Kabupatén Gianyar, dan Tim Pembina Nyastra Kabupatén Gianyar. Selain itu, beliau juga terkenal sebagai pemain/penari Drama Gong. </br></br>Beliau mendapatkan hadiah Sastra Rancage tahun 2001 dengan karya yang berjudul “Gending Girang Sisi Pakerisan” dan atas jasanya dalam bidang sastra Bali Moderen tahun 2010. Pada tahun 2015 beliau kembali mendapatkan penghargaan Widya Pataka dari Gubernur Bali atas karya sandiwara berbahasa Bali yang berjudul “Bogolan”.ra berbahasa Bali yang berjudul “Bogolan”.  +
  • Agus Vrisaba adalah sastrawan kelahiran KlAgus Vrisaba adalah sastrawan kelahiran Klaten, Jawa Tengah, 15 Mei 1941. Pada era 1970-an dia menetap di Bali dan bergaul dekat dengan banyak seniman Bali. Pada akhir 1980-an dia pindah ke Tawangmangu, Jawa Tengah. Dia meninggal pada 17 Februari 1992. Agus adalah penulis cerpen yang sangat produktif. Karya-karyanya diterbitkan oleh Kompas, Sinar Harapan. Belakangan juga di Suara Pembaharuan, Vista, Jawa Pos, Bali Post, Intisari, Surabaya Post, Suara Indonesia, Zaman, dan juga berbagai koran daerah lainnya. Penerbit Buku Kompas (PBK) berupaya menghadirkan kembali karya-karyanya dan menyuntingnya dalam sebuah buku kumpulan cerpen tunggalnya yang pertama berjudul “Dari Bui Sampai Nun” yang tahun 2004. Agus sendiri hingga akhir hayatnya belum sempat membukukan karya-karyanya. Hanya ada satu cerpennya yaitu “Sodom dan Gomorah” yang diikutsertakan dalam antologi “Dua Kelamin bagi Midin”, yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas tahun 2003.erbitkan Penerbit Buku Kompas tahun 2003.  +
  • Akhir akhir ini banyak orang luar Bali yanAkhir akhir ini banyak orang luar Bali yang menetap di Bali ,dalam hal itu Bali jadi semakin banyak penduduk dan terlihat dominan orang luar Bali ,bagaimana menurut anda dalam hal ini? </br></br>Kota kota besar di Bali sudah terlihat sangat macet , jika di lihat Bali sudah padat penduduk,dan juga banyak di lihat orang tawuran di jalan(tidak tahu ini orang lokal atau luar pulau) tapi saya harap penjagaan di jalan dan sekitar nya lebih di pantau.</br></br>Di sini saya menyampaikan tentang cara mengatasi penduduk luar pulau yang menetap di Bali dan ke amanan di jalan, bagaimana mereka yang ingin menetap di Bali makin bertambah dan banyak warga asli Bali jadi kurang tempat tinggal atau semacam nya?</br>Terimakasih atas perhatiannyasemacam nya? Terimakasih atas perhatiannya  +
  • Aldwin bekerja sebagai senior analyst untuAldwin bekerja sebagai senior analyst untuk AkarAsia. Ia baru lulus dengan gelar master dalam Studi Pembangunan Internasional di Elliott School of International Affairs Universitas George Washington, yang berspesialisasi dalam pengembangan sektor swasta. Dia menerima gelar S.IP dalam Hubungan Internasional dari Universitas Colorado di Boulder, dengan fokus pada politik dan ekonomi Asia Tenggara.us pada politik dan ekonomi Asia Tenggara.  +
  • Alit S.Rini lahir dan tinggal di Denpasar Alit S.Rini lahir dan tinggal di Denpasar dengan nama Ida Ayu Putu Alit Susrini.Menulis puisi sejak th 1980 dan dipublikasi di koran Bali Post yang kemudian menjadi tempatnya bekerja sejak 1988, kemudian dipercaya memegang desk budaya, agama, pendidikan, opini dan tahun 1998 sebagai redaktur pelaksana, lalu terakhir memegang desk opini dan pensiun 2015. “Karena Aku Perempuan Bali” (2003) adalah kumpulan puisi tunggalnya. Puisi-puisinya juga terangkum dalam buku “Cinta Disucikan Kehidupan Dirayakan”, “Bali Living In Two World” (2002), “Dendang Denpasar Nyiur Sanur” (2016), “Klungkung: Tanah Tua Tanah Cinta” (2017). September 2017 lalu sekumpulan puisinya, Inferior, terbit duet dengan Nyoman Wirata berjudul “Pernikahan Puisi”.Nyoman Wirata berjudul “Pernikahan Puisi”.  +
  • Alm. I Made Sanggra merupakan sosok sastraAlm. I Made Sanggra merupakan sosok sastrawan hebat yang lahir pada Sabtu Pon Gumbreg, 01 mei 1926 di Banjar Gelulung Desa/kecamatan Sukawati (Gianyar) dan meninggal pada Jum'at Umanis Klawu, 20 Juni 1997. Ia merupakan sosok ayah dari sastrawan hebat I Made Suarsa. Bahkan tahun 1938 saat itu beliau sudah mampu mengawi/mengarang gending (Sastra Bali Purwa) yang saat itu beliau menempuh pendidikan di Vervolg School.</br></br>Buku terakhirnya yaitu Bir Bali (pupulan Cerpen dan Puisi Bali Anyar) yang pada tahun ini (2022) Bir Bali diterjemahkan ke dalam Bahsa Indonesia oleh Balai Bahasa Denpasar (sedang dalam proses). Beliau dikenal sebagai pelopor karya sastra modern dengan karyanya yaitu Cerpen Ketemu Ring Tampak Siring (2004) yang merupakan karya hebat dari beliau sewaktu hidup kemudian memperoleh penghargaan Sastra Rancage pada tahun 1988 dengan bukunya yang berjudul Kidung Republik (1997) dan masih banyak lagi penghargaan yang diterima beliau. </br></br>Selain menulis karya sastra modern beliau juga banyak menulis karya sastra Bali Purwa seperti Kidung dan Geguritan salah satunya Geguritan Pan Balang Tamak (1993). Beberapa karya beliau yang lain yaitu Hikayat Prabu Maya Denawa (karya pertama yang berupa Geguritan Sinom) dan yang sudah dibukukan yaitu, Geguritan I Gede Basur (1958), Babad Timbul/Sukawati (1971), Geguritan Pan Balang Tamak (1993), dan beberapa geguritan yang telah disumbangkan yaitu mengenai keluarga berencana, sapta usaha tama, pat sehat lima sempurna, dll. </br></br>Dalam karya Bali Purwa beliau yang terunik yaitu Geguritan Pan Balang Tamak (1993) yang menggunakan Bahasa Indonesia dalam penulisannya, dalam Geguritan Pan Balang Tamak memakai 7 Pupuh diantaranya: Pupuh Ginada, Pupuh Pangkur, Pupuh Mijil, Pupuh Durma, Pupuh Ginada, Pupuh Semarandana, dan Pupuh Sinom. Geguritan Pan Balang Tamak berasal dari kata "Walang" yang artinya menghalangi dan "Tamak" yaitu ketamakan jadi tokoh Balang Tamak sengaja dihadirkan untuk menghalangin/mencegah/menghilangkan sifat-sifat tamak dari raja/penguasa. Pesan moral yang disampaikan pun bagimana kita hidup di bali agar terhindar dari raja tamak itu, sehingga perlunya pencegahan.a tamak itu, sehingga perlunya pencegahan.  +
  • Anak Agung Ayu Bulantrisna Djelantik lahirAnak Agung Ayu Bulantrisna Djelantik lahir di Deventer, Belanda, 8 September 1947. Dia merupakan putri tertua dari Dr. dr. Anak Agung Made Jelantik (Dokter PBB). Dia mencintai seni tari sejak kanak-kanak. Dia adalah seorang maestro tari Legong. Selain dikenal sebagai penari, dia berprofesi sebagai dokter spesialis THT dan pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung. Bulantrisna adalah cucu dari Anak Agung Anglurah Djelantik yang merupakan raja terakhir dari Kerajaan Karangasem, Bali. Kakeknya mencarikan Bulantrisna guru tari yang terkenal pada masa itu, antara lain Bagus Bongkasa dan Gusti Made Sengog. Pada usia sepuluh tahun, Bulantrisna diundang oleh Presiden Soekarno ke Istana Presiden di Tampaksiring, Gianyar, Bali untuk menghibur para tamu Istana. Mentor utamanya adalah Anak Agung Mandera dan Gusti Made Sengog, penari Legong generasi pertama. Selain tari Legong, Bulan juga menguasai tari lain, seperti Oleg. Menari bagi Bulan adalah pelepasan emosi, kreativitas, kegembiraan, bergerak dengan penuh penjiwaan, dan sebagai sarana berdoa. Kecintaannya pada tari tak hanya sebatas gerak saja, tetapi ia juga mendirikan sanggar tari yang diberi nama "Ayu Bulan" pada tahun 1994. Salah satu kreasi tari ciptaan yang telah dibuatnya ialah tari Legong Asmarandana. Bulantrisna meninggal pada tanggal 24 Februari 2021 di RS Siloam, Semanggi, Jakarta karena kanker pankreas yang dideritanya.a karena kanker pankreas yang dideritanya.  +
  • Anak Agung Ayu Puspa Aditya Karang alias DAnak Agung Ayu Puspa Aditya Karang alias Dita Karang, lahir di Yogyakarta, 25 Desember 1996. Ayahnya bernama Anak Agung Chandra Karang, berasal dari Karangasem, Bali. Ibunya bernama Mega Puspa Arifin, berasal dari Yogyakarta. Dita adalah seorang penyanyi yang berkarier di Korea Selatan. Ia dikenal karena menjadi anggota grup Secret Number, sekaligus sebagai perempuan Indonesia pertama yang memulai debutnya sebagai idola di industri K-pop. Ia menempati posisi sebagai penari utama dan vokalis di grup tersebut.</br></br>Dita bercita-cita menjadi idola K-pop sejak masa sekolah. Setelah lulus SMA, ia menimba ilmu di Akademi Drama dan Musik Amerika di New York, Amerika Serikat. Ia menyelesaikan kuliahnya pada tahun 2017. Setelah lulus kuliah, ia mengikuti audisi K-pop dan diterima. Sebelum debut, ia menjalani masa pelatihan (trainee) di Born Star Training Center di New York. Ia juga pernah bergabung dalam komunitas menari ternama di Korea Selatan, 1MILLION Dance Studio.</br> </br>Dita kemudian melakukan debutnya bersama Secret Number, grup idola wanita asal Korea Selatan yang berada di bawah agensi Vine Entertainment, pada tanggal 19 Mei 2020. Album & single yang telah dirilisnya: Who Dis? (2020), Got That Boom (2020), Fire Saturday (2021), DOOMCHITA (2022), TAP (2022). Selain menyanyi dan menari, ia juga bermain film. Salah satu film yang dibintanginya adalah DJS the Movie: Biarkan Aku Menari (2022) produksi SinemArt Pictures.</br></br>Pada akhir Agustus 2022, Dita dipilih oleh Duta Besar RI untuk Korea Selatan sebagai Duta Hubungan Bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan ke-50 yang dirayakan pada 2023. Korea Selatan ke-50 yang dirayakan pada 2023.  +
  • Anak Agung Bagus Sutedja (lahir 1923 – hilAnak Agung Bagus Sutedja (lahir 1923 – hilang 27 Juli 1966) adalah Gubernur Bali yang pernah dua kali memimpin Bali. Ia pertama kali menjabat pada tahun 1950 sampai 1958, diangkat berdasarkan keputusan Dewan Pemerintahan Daerah sebagai pemimpin badan eksekutif Bali, sedangkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sementara (DPRDS) menggantikan wewenang Paruman Agung yang terdiri dari wakil-wakil delapan kerajaan di Bali sebagai badan legislatif. Setelah diselingi oleh I Gusti Bagus Oka sebagai Pejabat Sementara Kepala Daerah Bali pada tahun 1958 sampai 1959, ia kembali terpilih pada bulan Desember 1959 sebagai Gubernur Bali. Masa jabatannya yang kedua berakhir beberapa bulan setelah terjadinya G30S/PKI tahun 1965. Selanjutnya ia digantikan oleh I Gusti Putu Martha. Ia “hilang” pada tanggal 29 Juli 1966 di Jakarta, diperkirakan menjadi korban penculikan politik yang terjadi pada masa itu.ulikan politik yang terjadi pada masa itu.  +
  • Anak Agung Gde Mandera Erawan (Agung BanglAnak Agung Gde Mandera Erawan (Agung Bangli), maestro tari asal Puri Kaleran Peliatan, Ubud. Besar dengan garis darah keluarga seniman, putra dari Gung Kak Mandera, maestro tabuh pendiri Kelompok Musik dan Tari Gunung Sari dan seorang ibu yang juga penari. Gung Kak Mandera adalah salah satu dari beberapa seniman Bali yang berkeliling Eropa dan melakukan pertunjukan di Paris pada tahun 1930an. </br></br>Hampir seluruh penjuru dunia sudah Gung Aji datangi untuk mempertunjukkan Tari Bali kepada dunia. Bisa dibilang seluruh hidupnya didedikasikan kepada seni tari dan musik Bali. Menjaga dan melestarikan supaya budaya ini terus ada. </br></br>Beliau meneruskan peran mendiang ayahnya memimpin grup Gunung Sari Peliatan, yang setiap minggu mengadakan pertunjukan di Balerung Peliatan. Legong Nandira, yaitu Tari Legong dengan penari pria adalah salah satu sendratari ciptaannya.a adalah salah satu sendratari ciptaannya.  +
  • Anak Agung Gde Rai atau biasa dipanggil AgAnak Agung Gde Rai atau biasa dipanggil Agung Rai, lahir di Peliatan, Ubud, 17 Juli 1955. Dia adalah budayawan dan tokoh seni yang berjasa besar melestarikan dan mempromosikan karya-karya seni Indonesia (khususnya Bali). Dia adalah pendiri ARMA (Agung Rai Museum of Art). Kemiskinan di masa kanak memotivasi Agung Rai untuk mengubah kehidupan keluarganya menjadi lebih baik dengan terus menerus bekerja keras. Ketika masih muda, dia pernah menjadi “pedagang acung” (pedagang asongan) benda-benda seni untuk turis yang berkunjung ke Bali.</br></br>Agung Rai bercita-cita menjadi guru, namun kandas karena tidak ada biaya sekolah. Kemudian dia belajar melukis. Namun dia menyadari bakatnya tak cukup sebagai pelukis. Akhirnya dia kursus bahasa Inggris dan menjadi pemandu wisata. Dari interaksinya dengan para turis, naluri bisnisnya muncul untuk mencoba peruntungan sebagai penjual benda-benda seni yang dibikin orang-orang di kampungnya. Sejak itulah dia menjadi pedagang acung di wilayah Sanur, Kuta, hingga Padangbai. Sebagai pedagang acung, naluri bisnis dan seninya terus berkembang. Dia kemudian bergaul dengan banyak kolektor seni. Dan, pada akhirnya dia pun ikut menjadi kolektor seni karya para maestro. Dari kolektor dia menjadi kurator pameran benda-benda seni. Misalnya, tahun 1989, Agung Rai berangkat ke Jepang memboyong seratus lukisan karya lima puluh pelukis yang tergabung dalam Sanggar Seniman Agung Rai. Lukisan-lukisan itu dipamerkan di Jepang selama dua bulan. </br></br>Rasa cemas dan kahwatir akan kelesatarian budaya negerinya terutama di bidang kesenian membuat Agung Rai terobsesi mendirikan museum dan galeri seni. Maka, dengan perjuangan sangat luar biasa, pada tanggal 9 Juni 1996, ARMA Museum diresmikan oleh Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. ARMA merupakan salah satu museum dengan koleksi terlengkap di Indonesia. Mulai dari lukisan-lukisan klasik hingga kontemporer, baik karya seniman lokal maupun manca negara. Selain itu, ARMA juga secara berkali menggelar pameran seni rupa.</br></br>Popularitas ARMA melejit cepat karena juga sering menghelat berbagai kegiatan seni budaya seperti pertunjukan musik, teater, menyediakan ruang baca dengan koleksi aneka buku bagi para pengunjung, menyelenggarakan seminar tentang budaya dan seni. Kegiatan-kegiatan di ARMA sebagian besar berskala internasional dan tak jarang diselenggarakan dengan berbagai pekerja seni dan budaya dari berbagai negara. Dengan berbagai rangkaian kegiatan berskla internasional tersebut, ARMA mendapat predikat sebagai museum terpopuler dan terbaik di Indonesia menurut para wisatawan sebagaimana dihimpun oleh situs traveling dunia, TripAdvisor.</br></br>Berkat perjuangannya untuk melestarikan kesenian, Agung Rai dianugerahi sejumlah penghargaan. Antara lain, tahun 2000 dia dianugerahi penghargaan oleh Pemerintah Indonesia sebagai “Pelopor Memajukan Seni Rupa”. Tahun 2012 dia terpilih sebagai ketua Himusba (Himpunan Museum Bali) 2012-2017. Tahun 2016 “TripAdvisor” menobatkan ARMA sebagai museum terbaik Indonesia. Pilihan ditentukan oleh para wisatawan yang telah mengunjungi berbagai museum di Indonesia.</br></br>Buku-buku tentang Agung Rai dan ARMA bisa dibaca dalam “Gung Rai, Kisah Sebuah Museum” (KPG, 2013), “Saraswati in Bali: A Temple, A Museum and A Mas” ( BAB Publishing Indonesia, 2015), “Agung Rai, Sang Mumpuni” (Lestari Kiranatama, 2017). Sang Mumpuni” (Lestari Kiranatama, 2017).  +
  • Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga lahir di Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga lahir di Denpasar, 7 Juli 1965. Ia menamatkan S-1 di Universitas Ngurah Rai, Denpasar, pada tahun 1991. Ia adalah Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo. Ia menjabat dari 2014 hingga 2019. </br></br>Sebelum menjadi menteri, ia pernah menjabat sebagai Wali Kota Denpasar dua periode, yakni 1999-2004 dan 2005-2010. Pada periode kedua, di tengah jalan, ia terpilih menjadi Wakil Gubernur Bali periode 2008-2013.adi Wakil Gubernur Bali periode 2008-2013.  +
  • Anak Agung Gede Raka Payadnya, lahir di AbAnak Agung Gede Raka Payadnya, lahir di Abianbase, Gianyar, 14 Agustus 1944. Ia menempuh pendidikan di Konservatori Karawitan (Kokar) pada tahun 1965 dan sempat kuliah di Fakultas Teknik Jurusan Seni Rupa Unud. Ia adalah perintis seni drama gong dengan mendirikan sekaa/kelompok drama gong “Wijaya Kusuma” Abianbase pada tahun 1966. Dalam pementasan drama gong ia populer dengan perannya sebagai raja muda. Atas dedikasinya di bidang seni drama gong, ia dianugerahi penghargaan Dharma Kusuma 2004 oleh Pemda Propinsi Bali. Ia meninggal pada tanggal 22 September 2022. meninggal pada tanggal 22 September 2022.  +
  • Anak Agung Made Cakra, lahir di Denpasar, Anak Agung Made Cakra, lahir di Denpasar, 11 November 1928. Ia adalah seorang musisi dan pencipta lagu pop Bali yang sangat popular pada zamannya. Ia belajar seni musik secara otodidak sejak usia tujuh tahun. Tahun 1943, ketika masih SR (Sekolah Rakyat), ia ikut lomba lagu Jepang di Singaraja, dan berhasil memikat perhatian seorang pemusik Jepang yang hadir saat itu. Pemusik Jepang itu kemudian mengajarinya bermain musik yang benar. Setamat SR, ia dipekerjakan oleh Jepang dan dilatih bermain musik.</br></br>Tahun 1950 ia mengumpulkan pecinta musik di Denpasar dan membentuk grup orchestra dan tahun 1953 grup itu pentas di seputar Denpasar. Ia juga bergabung dengan grup orkes keroncong Puspa Teruna pimpinan Ida Made Rai. Lalu bergabung dengan orkes keroncong Melati Kusuma pimpinan Merta Suteja, grup orkes keroncong Merta Kota dan orkes keroncong Cendrawasih. Ia juga terlibat kegiatan rutin bermusik di RRI Stasiun Denpasar. Kemudian ia membentuk dan memimpin grup orkes keroncong Fajar Baru. </br></br>Selain bermusik, Gung Cakra juga menciptakan lagu dan komposisi musik. Salah satu lagunya yang paling terkenal berjudul “Kusir Dokar”. Pada 1963, lagu itu sering dimainkan oleh grup band Putra Dewata yang didirikan Gung Cakra dan rekannya. Alat-alat musik grup band itu dibuat sendiri oleh Gung Cakra dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan. Tahun 1976, Gung Cakra mulai masuk dapur rekaman lewat Bali Record. Selain “Kusir Dokar”, lagu ciptaaannya yang popular hingga kini adalah “Bungan Sandat” dan “Ada Kene Ada Keto”.h “Bungan Sandat” dan “Ada Kene Ada Keto”.  +
  • Anak Agung Pandji Tisna (11 Februari 1908 Anak Agung Pandji Tisna (11 Februari 1908 - 2 Juni 1978), juga dikenal sebagai Anak Agung Nyoman Pandji Tisna, I Gusti Nyoman Pandji Tisna, atau hanya Pandji Tisna, adalah keturunan ke-11 dari dinasti Pandji Sakti Buleleng, Singaraja, yang merupakan di bagian utara Bali, Indonesia. Ia menggantikan ayahnya, Anak Agung Putu Djelantik, pada tahun 1944.</br></br>Pada halaman terakhir buku Pandji Tisna, I Made Widiadi, yang ditulis pada tahun 1955, ia menulis kisah hidupnya dalam urutan kronologis. Dia adalah seorang penulis dan novelis. Dia menolak menjadi raja Buleleng, tetapi sebagai putra tertua, pasukan penjajah Jepang memaksanya untuk menjadi "syucho" setelah kematian ayahnya pada tahun 1944.</br></br>Selama masa pemerintahannya, ia menjadi pemimpin Dewan Raja di seluruh Bali dari tahun 1946 hingga 1947 (Paruman Agung) dan Bupati Buleleng. Pada tahun 1947, karena kepercayaan Kristennya yang unik tidak cocok dengan agama Hindu yang dominan, Pandji Tisna menyerahkan tahta kepada adiknya, Anak Agung Ngurah Ketut Djelantik atau I Gusti Ketut Djelantik, juga dikenal sebagai Meester Djelantik, hingga 1949.</br></br>Dia meninggal 2 Juni 1978 dan dimakamkan di kuburan di sisi timur tanahnya dekat kapel yang dibangunnya bertahun-tahun sebelumnya.</br></br>Ada sebuah museum di Lovina yang didedikasikan untuk AA Pandji Tisna dan keluarganya: https://www.facebook.com/pg/The-Little-Museum-Anak-Agung-Panji-Tanji-Tisna-KM-0-Lovina-Bali-1402058299856241/tentang/KM-0-Lovina-Bali-1402058299856241/tentang/  +
  • Anthok Sudarwanto lahir di Denpasar, 18 ApAnthok Sudarwanto lahir di Denpasar, 18 April. Dia menamatkan pendidikan seni rupa di ISI Denpasar. Sejak 1996 dia rajin menggelar pameran bersama. Di antaranya adalah pameran Pameran Festival Kesenian Indonesia di Jogjakarta (1999), Kelompok HitamPutih di Museum Bali (2000), The Name of Identity di Tanah Tho Gallery, Ubud (2011), "Retrospektif" bersama Kelompok Galang Kangin di Bentara Bundaya Bali (2018). Tahun 2010 dia menggelar pameran tunggal “Transformation” di Hitam-Putih Artspace, Sangeh, Bali. Dia juga terlibat dalam Kelompok Militanarts. Karya-karyanya cenderung realis dengan tema-tema sosial dan kehidupan.lis dengan tema-tema sosial dan kehidupan.  +
  • Antonio Blanco lahir pada tanggal 15 SepteAntonio Blanco lahir pada tanggal 15 September 1911 di Manila, ibu kota Filipina. Kedua orangtuanya berasal dari spanyol, oleh karena itu Blanco meyakini bahwa ia terhubung secara geografis dan spiritual pada Miro and Salvador Dali. Ayahnya menetap di Manila selama perang Spanyol - Amerika, bertugas sebagai dokter. Blanco sekolah di American Central School di Manila. Semasa sekolahnya ia sangat senang kelas-kelas kesenian, literatur dan bahasa tapi kesulitan mengukuti kelas sains. Tidak heran beliau dapat berbicara enam bahasa - Spanyol, Perancis, Ingris, Tagalog, Indonesia, dan sedikit Bahasa Bali. Selulus SMA di Manila, Blanco melanjutkan pendidikannya di National Academy of Art di New York, dibawah Sidney Dickinson. Pada masa-masa awal pembentukannya tersebut, Blanco berkonsentrasi pada bentuk tubuh manusia, terutama pada bentuk tubuh wanita. Sebagai kelanjutan pendidikannya, sekaligus memenihu hasrat berkelananya, ia menjelajah keliling dunia hingga akhirnya menginjakkan kaki di Bali pada tahun 1952. Raja Ubud memberi sepetak tanah kepada Blanco untuk mendirikan rumah dan studionya di Campuan, Ubud, pada pertemuan dua sungai suci. Blanco dan istrinya, seorang penari Bali terkenal bernama Ni Ronji, tinggal di rumah tersebut. Setelah perjalanan singkatnya ke Amerika, dimana Blanco mendapat banyak kontak kolektor baru, ia dan istrinya tidak pernah meninggalkan Bali lagi.</br></br>Hidup di rumah asri dengan pemandangan indah bersama empat anak mereka, Tjempaka, Mario, Orchid dan Maha Devi, Bali menjadi inti dari Blanco. Ia amat mengagumi pulau ini dan terperangkap oleh kharismanya.</br></br>Blanco hidup dan berkarya di rumah atas bukitnya hingga ia meninggal pada tahun 1999, menuangkan berbagai lukisan fantasi wanita cantik pada kanvas. Dikelilingi kebun bersemi, sawah dan pohon beringin merindangi pura keluarganya, Antonia blanco menciptakan realita baru untuk dirinya. Tuangan artistiknya didalam lingkungannya yang terisolir tersebut membuahkan karya-karya yang sangat dicari dan dihargai oleh pecinta seni, kolektor, dan promotor. Dalam waktu beberapa tahun, Blanco menjadi artis asing paling terkenal yang bertempat tinggal di Bali. Ia dikenal tidak hanya di Indonesia tapi juga seluruh dunia, mendapat berbagai pernghargaan, dan lukisannya dibeli dengan harga tinggi pada lelang-lelang internasional. </br></br>Mendekati akhir hidupnya, Blanco mulai mendirikan museum lukisan di studio seninya di Campuan. Kematiannya dramatis tidak lama sebelum pembukaan museumnya. Upacara kremasi ngaben yang cukup besar menandai kepergian beliau. Anak Blanco, Mario, memenuhi mimpi Blanco membuka museum dan melajutkan darah pelukisnya melanjutkan jejak kaki Sang Maestro. Museum Renaissance Blanco kini dibuka untuk umum, menampilkan karya-karya Sang Maestro dan Mario.pilkan karya-karya Sang Maestro dan Mario.  +
  • Apa kabar semeton? Sudah sempat liburan keApa kabar semeton?</br>Sudah sempat liburan kemana saja, pergi bekerja, atau pulang ke kampung halaman untuk menyambut hari raya? Bagaimana perjalanannya, apakah aman semulus salju atau membuat kepala pusing? Beberapa yang mengatakan bahwa jalan di Bali sudah baik dan aman digunakan, namun tidak sedikit pula yang mengatakan banyak jalan di Bali masih rusak dan tidak aman untuk dilewati. </br>Denpasar sebagai ibukota Bali saja masih sering ditemukan beberapa jalan yang rusak dan sulit untuk dilewati. Lantas bagaimana dengan jalan yang terletak di desa-desa yang ada di beberapa kabupaten di Bali. Banyak beberapa wilayah di perdesaan yang jalannya ambruk, berlubang, bahkan tidak jarang yang jebol. Pemeliharaan dan perbaikan jalan memang sudah dilakukan namun harus lebih merata agar tidak cenderung melakukan perbaikan di beberapa jalan utama saja. Banyak daerah terpencil yang rusak dan sulit untuk dilewati hingga bertahun-tahun namun belum mendapatkan bala bantuan. </br>Beberapa artikel dan media sosial sering mengabarkan kemacetan, kecelakaan, pengiriman barang yang terhambat, namun jarang diketahui salah faktor utama penyebabnya adalah kerusakan jalan. Jalan yang rusak cenderung akan membuat masyarakat tidak bisa melewatinya sehingga beberapa pekerjaan, pengiriman barang dan aktivitas perdagangan sekitar jalan tersebut akan terganggu yang tentu akan mengganggu ekonomi dari masyarakat.</br>Dengan pemilu 2024 ini tentu saja menjadi harapan masyarakat agar terjadi revitalisasi pemerintah yang baru dalam perbaikan dan pengembangan masyarakat yang dapat dimulai dari masalah utama yaitu jalan. Pemerintah harus dapat mengalokasikan dana yang ada sebaik-baiknya untuk pembangunan jalan yang merata di seluruh Bali, karena walaupun memiliki dana yang sangat banyak namun tidak dialokasikan dengan benar hasilnya akan percuma dan tidak akan terjadi pemerataan yang total. Jalan menjadi sisi penting dalam setiap kegiatan yang kita lakukan, terlebih lagi Bali sebagai destinasi wisata yang dikunjungi banyak wisatawan luar. Oleh karena itu, mari lakukan perbaikan awal dengan memulai perbaikan jalan.aikan awal dengan memulai perbaikan jalan.  +
  • Apakah kamu sudah tau, banyak sekali tamu Apakah kamu sudah tau, banyak sekali tamu bersikap aneh-aneh di Bali. Apa ini yang namanya efek pariwisata Bali bangkit?</br></br>Jika tidak ada tamu, pariwisata Bali tidak mau hidup. Jika sudah ramai selalu berkelahi, bertingkah dan bersikap aneh-aneh. </br></br>Kalau menurut kamu, bagaimana caranya membuat agar pariwisata Bali tetap hidup namun tamu-tamu yang berkunjung tetap tertib?</br></br>Ayo tulis pendapatmu di komentar!tertib? Ayo tulis pendapatmu di komentar!  +
  • April Artison adalah nama pena dari Ni PutApril Artison adalah nama pena dari Ni Putu Apriani. Lahir di Tuban, Badung, Bali, 12 April 1991. Lulusan komunikasi dan Penerangan Agama IHDN Denpasar. Sejak remaja aktif dalam senin sastra dan teater. Tahun 2016, dia diundang membaca puisi dalam Temu Penyair 5 Negara Asean di Singapura. Puisinya dimuat dalam buku Klungkung: Tanah Tua, Tanah Cinta (2016). Klungkung: Tanah Tua, Tanah Cinta (2016).  +
  • Arie Smit (Adianus Wilhelmus Smit) lahir dArie Smit (Adianus Wilhelmus Smit) lahir di Zaandam, Belanda pada tanggal 15 April 1916. Meninggal 23 Maret 2016 di Ubud. Dia pertama kali belajar melukis pada sebuah akademi seni di Amsterdam. Tahun 1938 di datang ke Batavia (Jakarta) sebagai seorang tentara dan bekerja pada landscape divisi. Dia memperoleh kewarganegaraan Indonesia pada tahun 1951. Tahun 1956 dia berkunjung ke Bali untuk pertama kalinya, dan akhirnya menetap di Bali. </br></br>Dia mendirikan aliran Young artist di Penestanan, Ubud , Bali sekitar tahun 1960 an. Sampai umurnya 80 tahun yaitu tahun 1996, dia telah pindah tempat lebih dari 30 kali dari satu tempat ke tempat yang lain di Bali. Arie Smit merupakan sosok seniman yang selalu mencari ketenangan dan kejernihan dalam hidup, dan ia menyukai tempat yang sunyi. Sikap personal ini sangat bertolak belakang dengan karya-karyanya yang hampir semuanya kaya dengan warna yang terang dan cerah. Tema dari karya-karyanya mengikuti alur jalan. Orang Bali menyebutnya "dari kaja ke Kelod" (dari Gunung menuju laut). Atas jasa-jasanya bagi perkembangan seni di Bali, Arie Smit menerima penghargaan Dharma kusuma dari Gubernur Propinsi Bali pada tahun 1992.ri Gubernur Propinsi Bali pada tahun 1992.  +
  • Arif Bagus Prasetyo dilahirkan pada 30 SepArif Bagus Prasetyo dilahirkan pada 30 September 1971, tinggal di Denpasar sejak 1997. Dikenal sebagai penyair, kritikus sastra, kurator seni rupa, dan penerjemah buku. Alumnus International Writing Program, University of Iowa, Iowa City, Amerika Serikat. Menerima sejumlah penghargaan bidang penulisan, antara lain: Hadiah Kritik Sastra Dewan Kesenian Jakarta, Hadiah Kritik Seni Rupa Dewan Kesenian Jakarta, dan Anugerah Widya Pataka Pemerintah Provinsi Bali. Bukunya: Saksi Kata: 18 Esai Sastra (segera terbit), Memento: Poems (2015), Memento: Buku Puisi (2009), Epifenomenon: Telaah Sastra Terpilih (2005), Stephan Spicher: Eternal Line on Paper (2005), Melampaui Rupa: Sebingkai Wajah Seni Lukis Indonesia Mutakhir (2001), Mangu Putra: Nature, Culture, Tension (2000), dan Mahasukka: Buku Puisi (2000). (2000), dan Mahasukka: Buku Puisi (2000).  +
  • Artikel asli dicetat di BALI!NOW RebrandiArtikel asli dicetat di BALI!NOW</br></br>Rebranding dan rekonfigurasi industri pariwisata Bali dari "Desa Wisata" ke "Desa Kreatif" sangat penting. Produk pariwisata beralih dari aktivitas hiburan ke pengalaman pembelajaran dan inovasi yang meningkatkan keterampilan orang-orang sebagai wirausahawan dalam ekonomi kreatif global abad ke-21.</br></br>Bonus Demografi yang telah berubah dari generasi baby boomer yang berfokus pada rekreasi menjadi generasi X, Y, Z, dan milenial yang cenderung berorientasi pada petualangan kreatif dan kewirausahaan. Pasar berkembang dari internasional ke audiens domestik dan internasional. Penekanannya berubah dari "perdagangan" menjadi sebuah pengetahuan inovatif dan kewirausahaan...</br></br>Rebranding pariwisata mengubah Bali menjadi pusat inovasi dan pembelajaran global. Desa Kreatif dengan mempertahankan model desa gotong-royong dam rasa tanggung jawab bersama. Lingkungan dan infrastruktur yang terdesentralisasi, terdistribusi sepenuhnya, dan terpadu yang memberikan kesempatan yang sama dan diversifikasi yang ditingkatkan. Ekosistem yang berkelanjutan menghilangkan persaingan, diberdayakan oleh filosofi kelimpahan dan semangat kewirausahaan. Semangat baru akan nilai-nilai bersama dan rasa memiliki memotivasi para pemangku kepentingan untuk berkolaborasi untuk melayani kepentingan terbaik keseluruhan.</br></br>Lihat keseluruhannya di https://bit.ly/3pD43p9, aslinya diterbitkan di SEKARANG! Bali, 1 April 2021 oleh Richard Horstman. Bali, 1 April 2021 oleh Richard Horstman.  +
  • Artis dan penulis. Dewi Dian adalah pendirArtis dan penulis. Dewi Dian adalah pendiri Sawidji Gallery & Co.</br>Dewi Dian Reich lahir di Australia dari orang tua campuran Indonesia dan Eropa. Dewi memiliki kecintaan yang mendalam terhadap Alam, seni, sejarah, dan tradisi warisan Indonesia. Dia menyebut Bali sebagai rumahnya selama hampir 20 tahun.</br>Dian adalah lulusan Australian National Art School in Fine Arts jurusan Fotografi dan disiplin seni lukis dengan penekanan pada sejarah dan teori seni. Melakukan studi pasca sarjana di Media Digital, Linguistik dan Studi Asia.</br>Dian fokus pada pengembangan Galeri dan Studio Sawidji yang sedang berjalan. Perubahan ekonomi yang disebabkan oleh Pandemi Covid di Bali menjadi katalisnya. Sudah ada kebutuhan untuk menilai kembali kondisi yang mempengaruhi integritas Seni Rupa di Bali. Yang tidak pernah lepas dari seluk-beluk kebudayaan itu sendiri. Sawidji mungkin mengeksplorasi tema-tema tersebut. Namun, kami hanya ingin merayakan talenta, komunitas, dan Alam dimana kita beruntung menjadi bagiannya. Alam dimana kita beruntung menjadi bagiannya.  +
  • Aryadimas Ngurah Hendratno lahir di DenpasAryadimas Ngurah Hendratno lahir di Denpasar, 13 September 1975. Menulis puisi sejak remaja, pernah bergabung dalam Teater Angin (SMAN 1 Denpasar), dan bersentuhan dengan Sanggar Minum Kopi. Sejumlah puisinya dimuat di Bali Post dan buku antologi Ensiklopedi Pejalan Sunyi (2015), Klungkung: Tanah Tua, Tanah Cinta (2016). Dia adalah “lurah” Jatijagat Kampung Puisi, mengajar sastra dan teater di Teater Tahkta SMK Saraswati 1 Denpasar, serta mengelola Rumah Belajar Seni di Denpasar. mengelola Rumah Belajar Seni di Denpasar.  +
  • Augusta de Wit (25 November 1864 – 9 Februari 1939) adalah seorang penulis Belanda, lahir di Hindia Belanda dan terkenal karena menulis tentang Jawa dan Bali.  +
  • Ayu Diah Cempaka lahir di Gianyar, 18 JuliAyu Diah Cempaka lahir di Gianyar, 18 Juli 1993. Ia lulusan Sastra Perancis, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Selain menulis sastra (puisi), ia adalah penulis & programmer festival film. Menjadi programmer di Festival Film Dokumenter (FFD) Yogyakarta (2015-2019) dan Balinale – Bali Internasional Film Festival (2022). Sempat menjadi Asian short film selection committee (2022) dan juri komunitas (2017) pada Jogja NETPAC Asian Film Festival (JAFF), tim juri pada Festival Film Indonesia (FFI) 2018, serta Pengajar tamu ‘Estetika Film’ Jurusan Film & Televisi Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar 2021. Ulasan filmnya dimuat di beberapa media seperti Cinema Poetica, Film Criticism Collective – Yamagata Internasional Film Festival, Goethe Institut Indonesien, Jurnal Ruang, Bali Post, dan Balebengong. Pada 2016 – sekarang menjadi Cultural & communication officer di Alliance Francaise Bali.amp; communication officer di Alliance Francaise Bali.  +
  • Ayu Laksmi bernama lengkap I Gusti Ayu LakAyu Laksmi bernama lengkap I Gusti Ayu Laksmiyani, lahir di Singaraja, Bali, 25 November 1967. Dia adalah penyanyi, penulis lagu, penari, aktris film dan teater. Sempat dikenal sebagai lady rocker di awal 90-an. Pada tahun 2011, dua puluh tahun tahun sejak album pertamanya dirilis, ia muncul kembali dengan album terbarunya, Svara Semesta. Saat ini Ayu Laksmi kembali aktif dalam berbagai Music Festivals/event berskala lokal, nasional maupun International.</br></br>Ayu dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang mencintai seni, terutama seni musik. Sejak mengenal dunia panggung pada usia 4 tahun, Ayu mulai aktif berpartisipasi dalam berbagai festival seni, baik dalam skala lokal, nasional, bahkan internasional.</br></br>Nama Ayu Laksmi mulai dikenal sejak menjuarai BRTV tingkat Provinsi Bali di Tahun 1983 untuk versi Trio bersama kedua kakaknya Ayu Weda dan Ayu Partiwi dalam Trio ,"Ayu Sisters", yang kemudian pada tahun yang sama meraih penghargaan sebagai Juara III dan sekaligus sebagai Trio Berpenampilan terbaik BRTV untuk Tingkat Nasional.</br></br>Ayu Laksmi juga dikenal sebagai salah satu lady rocker di blantika musik nasional di era tahun 1984-1993 dimana Ayu juga merupakan salah satu penyanyi asal Bali yang berhasil menembus industri musik nasional, ketika beberapa single dan soundtrack film yang dinyanyikannya, cukup akrab di telinga para pecinta musik Indonesia pada masa itu. </br></br>Pada tahun 1989 Ayu kontribusi dalam album kompilasi Indonesia's Top 10 dengan single Tak Selalu Gemilang ciptaan Didi AGP, Sound track film Catatan Si Boy 2 dengan lagu Hello Sobat ciptaan Harry Sabar. Pada tahun 1991 meluncurkan albumnya yang pertama berjudul Istana yang Hilang dengan arranger Raidy Noor. Namun setelah album itu beredar namanya langsung menghilang dari industri musik Indonesia. Ayu kembali hijrah ke Bali pada tahun 1992 guna melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Udayana, dan lulus sebagai Sarjana Hukum pada tahun 1993. </br></br>Di Tahun 1995-1997 Ayu Laksmi bergabung dengan kelompok Band ternama di Bali Tropical Transit, yang dimotori oleh Riwin, salah satu anggota group Pahama, tergabung dalam band ini Ayu Laksmi belajar sebagai entertainer, dia juga menjelajah berbagai aliran musik seperti Jazz, Latin, dll. Ayu Laksmi bernyanyi di berbagai venue, dari cafe, restaurant, hotel, sampai kapal pesiar dan sempat berlayar menjelajah lautan Karibia.</br></br>Tahun 2002 Ayu kembali meramaikan pentas musik Indonesia dengan image baru, menggabungkan unsur musik tradisi timur dan modern, saat itu ia juga terlibat aktif dalam program Bali For The World, acara ini adalah program recovery karena musibah Bom Bali. Tahun 2004 kembali bergabung dengan Tropical Transit sampai tahun 2008. Di tahun 2006 ia sempat pula memperkuat kelompok musik rohani Hindu Nyanyian Dharma yang dimotori oleh Dewa Budjana. </br></br>Di penghujung tahun 2010 Ayu Laksmi resmi mengundurkan diri dari berbagai kelompok musik, kemudian meluncurkan album Svara Semesta. Bersamaan dengan peluncuran albumnya, ia juga membentuk group musik yang dimotori oleh dirinya sendiri diberi nama sama dengan judul albumnya, Svara Semesta. Seiring dengan berjalannya waktu, group beraliran World Music ini berkembang menjadi sebuah komunitas seni, anak anak muda yang kreatif yang terdiri dari : musisi, penari, teater, berbakat, berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Bersama group inilah Ayu Laksmi kembali menjelajah panggung panggung besar festival seni budaya baik di Indonesia juga dunia international.</br>Di bawah arahan sutradara kenamaan Garin Nugroho dalam film “Under The Tree”, Ayu sempat menjajal seni peran, di mana dalam film pertama yang dibintangi ini Ayu Laksmi memperoleh penghargaan sebagai salah satu nominator pemeran utama wanita terbaik FFI tahun 2008. Film Under The Tree juga masuk dalam daftar nominasi International Film Festival di Tokyo.</br></br>Kini Ayu merasa semua penjelajahan dari panggung ke panggung telah memberinya pelajaran berharga. Ia kembali meluncurkan album solo bertajuk Svara Semesta. Album ini mempunyai warna sangat berbeda dengan album sebelumnya. Dalam Album Svara Semesta Ayu Laksmi mengemasnya dengan Genre World Music, serta berthemakan cinta kasih antara manusia dengan manusia, semesta dan Sang Maha. Syair syair dari lagu Ayu Laksmi dalam Album Svara Semesta ditulis dalam 5 Bahasa yaitu; Sanskrit, Kawi, Bali, Indonesia, Inggris. Dalam album ini, Ayu sekaligus berperan menjadi produser, penulis lagu, juga menciptakan sendiri komposisi musik dasar di awal proses penciptaan.</br></br>Untuk penggarapan album, Ayu bekerja sama dengan Eko Wicaksono, music director dan arranger berprestasi yang berdomisili di Bali. Beberapa arranger lainnya yang menggarap lagu-lagunya antara lain Bujana. Ayu juga merangkul arranger asing, Peter Brambl dan Robert Webber. Masih banyak musisi pendukung dan penyanyi yang turut berpartisipasi memberi sentuhan dalam albumnya kali ini. Ayu Laksmi juga merangkul komunitas Sastrawan asal Bali seperti Cok Sawitri, Sugi Lanus, dll. Pada tahun yang sama Ayu Laksmi membentuk group band yang juga diberi nama Svara Semesta, kini Svara Semesta bukan hanya menjadi nama dari Album Ayu Laksmi, tapi juga berkembang sebagai salah satu Komunitas Seni di Bali, yang terdiri : musik, tari, sastra,theater, photography, videographer, film/movie maker, spiritualist.</br></br>Ayu Laksmi berpesan untuk para seniman muda agar terus berkarya, "10 persen bakat, 90 persen kerja keras, dengan kata lain bakat tak perlu banyak, yang penting "never give up, fokus dan konsisten , serta tak ragu menampilkan yang berbeda. "be your self".</br></br>Ayu pernah bermain dalam film Under the Tree (2008), Ngurah Rai (2013), Soekarno (2014), The Seen and Unseen (2017), Pengadi Setan (2017). Album lagunya adalah Istana Yang Hilang (1991), Svara Semesta (2011), Svara Semesta 2 (2015). </br></br>Penghargaan yang pernah diraih Ayu Laksmi:</br></br>2018 : Indonesia Box Office Movie Award sebagai Pemeran Pendukung Wanita Terbaik dalam Film Pengabdi Setan.</br>2017 : Year in search 2017 - Google</br>2017 : Festival Film Tempo — Aktris Pendukung Pilihan - Film Pengabdi Setan.</br>2017 : Saraswati Award - Rishikesh Uttarakhand India</br>2015 : Duta Perdamaian oleh Komunitas Gema Perdamaian.</br>2012 : Album Svara Semesta dinominasikan dalam 5 besar Design Grafis terbaik versi Anugrah Musik Indonesia - AMI</br>2012 : Terpilih sebagai "Ibu Budaya" oleh Komunitas Spiritual Puri Agung Dharma Giri Utama.</br>2011: Album Svara Semesta dinominasikan dalam 20 Album Terbaik</br>2009: 10 Wanita Tercantik di Bali oleh para pendengar Hard Rock Radio FM Bali</br>2008: Nominasi Pemeran Utama Wanita Terbaik, Festival Film Indonesia.</br>2008: Nominasi Tokyo International Film Festival - Film Under The Tree</br>2005: Bali’s Environment Ambassador (Duta Lingkungan Hidup Bali)</br>1983: The Ayu Sisters Juara ketiga kategori nasional pada Indonesian Radio & Television Star Contest</br>1983: The Ayu Sisters menjadi penampil terbaik kategori nasional pada Indonesian Radio & Television Star Contest</br>1983: The Ayu Sisters menjadi juara pertama tingkat provinsi, Bali, pada Indonesian Radio & Television Star Contest</br>1987: Top 7 pada All Indonesian Rock Festival</br>1972: Juara pertama Children’s Pop Singerock Festival 1972: Juara pertama Children’s Pop Singer  +
  • Ayu Putu Feny Abrina Putri, lahir di PenesAyu Putu Feny Abrina Putri, lahir di Penestanan Kelod, Ubud, 5 Oktober 1992. Dia menamatkan pendidikan seni rupa di ISI Denpasar. Pameran bersama yang pernah diikutinya, antara lain “Ekspresi Indonesiaku” di Museum Nasional Indonesia (2014), “Brutal Art Work“ di Studio Rudolf Bonnet Tjampuhan Ubud (2016), Merdeka dalam Ekspresi di Taman Budaya Bali (2019).alam Ekspresi di Taman Budaya Bali (2019).  +
  • Ayu Weda bernama lengkap I Gusti Ayu Made Ayu Weda bernama lengkap I Gusti Ayu Made Wedayanti. Lahir di Singaraja, 1 September 1963. Dia adalah alumnus Universitas Airlangga, Surabaya. Pada era 1980-an, dia dikenal sebagai penyanyi lady rocker. Prestasinya di bidang tarik suara dan panggung, antara lain, tahun 1981 dia menyabet gelar Juara III dalam pemilihan Bintang Radio dan Televisi (BRTV) tingkat nasional. Dia sekaligus menggondol penghargaan sebagai Penampil Terbaik dalam kategori grup bersama dua adiknya dalam Trio Ayu Sisters, yakni I Gusti Ayu Partiwi dan I Gusti Ayu Laksmi. Tahun itu pula, Ayu Weda mewakili Bali menjadi finalis dalam ajang pemilihan Puteri Remaja Indonesia yang diselenggarakan oleh Majalah Gadis. Tahun 1982, dia berhasil merilis album musik ‘Rindu Teman Sehati’ garapan musisi nasional Adriadie. Sementara pada 1987, merilis album ‘Memetik Bintang’ garapan musisi Deddy Dores. Selain menyanyi, dia juga suka menulis. Buku kumpulan cerpennya ‘Badriyah’ diterbitkan oleh Penerbit Gambang pada tahun 2016. Buku tersebut banyak berkisah tentang kehidupan perempuan dalam berbagai suka dan dukanya.perempuan dalam berbagai suka dan dukanya.  +
  • BABAD ARYA DALEM BENCULUK TEGEHKORI Om HyBABAD ARYA DALEM BENCULUK TEGEHKORI</br></br>Om Hyang Widhi semoga tiada halangan</br></br>Tersebutlah pada masa silam seorang raja, Arya Dalem Bansuluk Tegehkori nama beliau, Suluk artinya kenceng. Beliau adalah putra Dalem Shri Aji Kresna Kepakisan di Gelgel Klungkung. Beliau memerintah wilayah Badeng. Badeng artinya sama dengan Badung. Inilah kisah perjalanan hidup beliau. </br></br>Ida Dalem Shri Aji Kresna Kepakisan beristana di Puri Linggarsapura di Samprangan daerah Gianyar. Puri itu adalah bekas posko perjuangan Mahapatih Gajahmada menundukkan Prabu Bedahulu.</br></br>Pada suatu hari saat Purnama Kapat, Ida Dalem Shriaji Kresna Kepakisan, bertempat di balairung kerajaan dihadap oleh para menteri dan patih kerajaan. Diantaranya yang terkemuka adalah Arya Kenceng putra Arya Damar yang dijadikan penguasa di Tabanan, Arya Sentong di Pacung, Arya Beleteng di Pinatih, Arya Kutawaringin di Kapal, Arya Binculu di Tangkas, Arya Pakisan di Abiansemal, Arya Belog di Kaba-kaba, dan tiga orang prajurit bernama Tan Kober, Tan Kawur dan Tan Mundur. </br>Ida Dalem Shri Aji Kresna Kepakisan dinobatkan menjadi Raja Bali tahun 1352 M oleh Ratu Majapahit Tribhuana Tunggadewi. Beliau memerintah hingga tahun 1380 M.</br>Ketika itu Arya Kenceng memakai bunga cempaka ijo. Amatlah terperanjat hati Ida Dalem saat mengetahui Arya Kenceng bersunting bunga cempaka ijo. Seketika itu bangkit amarah beliau, akibat fitnah yang dilancarkan oleh Arya Pengalasan Jelantik. Dikatakan bahwa Arya Kenceng memasang guna-guna terhadap raja, agar supaya raja sayang dan tunduk kepadanya. Seketika itu juga Shri Raja menghukum Patih Arya Kenceng dengan kewajiban setiap hari membersihkan balairung. </br></br>Geger di Balairung Puri Dalem Samprangan itu diperkirakan terjadi tahun 1360.</br>Mulai saat itu pula Arya Kenceng merasakan kesedihan yang amat mendalam dan sering menangis jika teringat akan putra kesayangannya bernama Ngurah Tabanan. Adapun putra itu diberi nama Ngurah Tabanan, lantaran Arya Kenceng ikut menundukkan (naban) negeri Bali ini setelah berperang mengalahkan Si Pasung Giri patih Raja Bedahulu. </br></br>Shri Prabu Astasura Ratna Bumi Banten adalah nama Raja Bedahulu. Beliau juga disebut Dalem Bedahulu atau Shri Tapolung.</br></br>Setelah cukup lama tibalah saatnya Arya Kenceng menerima kemurahan Tuhan. Tersebutlah Ida Dalem mempunyai seorang putra laki-laki baru bisa merangkak berumur sebelas bulan. Putra itu cepat sekali merangkak. Pengemban-nya bernama Ni Dasa Dasih. Putra Dalem juga semakin akrab dengan Arya Kenceng karena kerap kali diembannya. Hingga pada suatu ketika muncul niat sira Arya untuk membuat daya upaya agar dirinya bebas dari hukuman. Suatu saat ketika Ida Dalem sedang duduk bersidang dihadap oleh para patih, tiba-tiba putra tersebut dilepaskan dari arah belakang Raja. Merangkaklah dengan tangkasnya lantas menggapai bahu Ida Dalem. Kemudian dihampiri oleh Arya Kenceng seraya mengangkat putra itu lebih tinggi dari punggung Ida Dalem sembari mohon maaf dari belakang Raja. Begitu Shri Raja menoleh, dilihatnya tinggian yang dibelakang. Marah besar Ida Dalem, lantas bersabda : “Pintar sekali kamu membuat siasat, Nah sekarang oleh karena anakku telah melakukan suatu kesalahan menggapai bahuku, sebagaimana tersebut dalam rontal Raja Nitisaloka Sang Mabiksu, ketika raja sudah berpakaian kebesaran selaku pemimpin negeri, tiada boleh si anak menyentuh bahu raja, anak terkena kualat namanya itu. Nah, adik Arya Kenceng ambillah anakku ini, jadikanlah anak angkatmu, upacarakanlah dengan api unggun di atasnya diisi kepala kerbau, saudarakanlah ia dengan anakmu I Ngurah Tabanan. Sekarang aku beri nama padanya Arya Dalem Baansuluk Tegehkuri. Lagi pula segala Upacara Raja Putra boleh dia memakai”. Seketika itu tiada terkira senang hatinya sira Arya Kenceng mendapat pemberian putra yang tampan bagus rupanya serta amat pintar tak ada tandingannya. Lantas dengan penuh hormat mohon diri membawa putra Dalem untuk diajak pulang. dipersaudarakan dengan Ngurah Tabanan. Demikianlah tersebut dalam Rontal Prasasti Babad Dalem Tabanan Tegehkori. Arya Kenceng kemudian melaksanakan upacara sesuai amanat Ida Dalem, demikian disuratkan. Darah yang mengalir dalam diri Arya Dalem Bansuluk Tegehkori seturun-tumurun tetap darah Ida Dalem Shri Aji Kresna Kepakisan, Kini lebih enam abad telah berlalu, seluruh keturunan genetis Beliau kembali ingat untuk senantiasa datang menghaturkan sembah bakti ke hadapan Ida Bhatara Kawitan Dalem Shri Aji Kresna Kepakisan di Pedharman Besakih dan Nunas Ica Kajang Kawitan di Puri Agung Klungkung ketika menggelar pitra yadnya.</br>Sesudah cukup lama dipersaudarakan dengan Ngurah Tabanan, timbullah kesalah-pahaman diantara keduanya. Arya Tabanan memiliki istri, beliau cemburu dikira istrinya senang terhadap Arya Dalem Baansuluk. Merasa tidak enak hati, Arya Dalem lantas pergi menyingkirkan diri ke Gunung Batur melakukan pertapaan. Setelah beberapa lama bertapa di sana, didapatlah aranugerah dari Ida Batara di Gunung Batur berupa tempat kapur sirih. Kesaktian wadah kapur sirih tersebut jika Arya Dalem hendak memasukkan dirinya ke dalamnya, maka tubuh beliau bisa mengecil. Bilamana keluar dari selepa itu bisa kembali menjadi seperti sediakala. Demikianlah kesaktian wadah kapur sirih anugerah Ida Bhatara Hyang Tolangkir, lantas beginilah sabda Beliau kepada Arya Dalem Baansuluk: “Nah, inilah anugeruh-ku berupa selepa sakti, ke sanalah engkau ke Desa Tonjayu - Tanah Badeng. I Bendesa bersama saudara-saudaranya menghuni daerah itu, seperti I Pasek Bendesa, Pasek Kubayan, Dangka, Ngukuhin, Tangkas dan lagi pula mereka belum memiliki seorang raja. Kebetulan I Bendesa itu sedang punya kerja upacara di merajannya, ke sanalah engkau pergi. Sudah tentu engkau akan diangkat menjadi raja di Daerah Badeng atau Badung. Menjadilah seorang penguasa, selamat berbahagia “.</br>Oleh karena sedemikian sabda Ida Batara Dewi Danu, lalu Arya Dalem Baansuluk berangkat menuju daerah Badeng atau Badung. </br>Siapa pun yang hendak naik takhta menjadi pemimpin di Bali dan Nusantara, terlebih dahulu harus mendapat restu dari Ida Bhatara Dewi Danu Batur serta mendapat dukungan dari rakyat selaku pengemban taksu jagat. Bhatara Kawitan Arya Dalem Bunculuk Tegehkuri telah memahami hal itu. Namun mengapa mulai pada Dinasti IV mesti terjadi prahara?.</br></br>Sesampainya di daerah Badung ternyata hari sudah malam, lantas beliau masuk ke sanggahnya I Bendesa di Tonja. Disana Beliau memusatkan daya bathin dan memuja agar bisa masuk ke dalam wadah kapur sirih yang telah Beliau letakkan di atas pintu gerbang. Terkabullah permohonan Beliau bisa memasuki wadah kapur sirih tersebut dengan sempurna. Keesokan harinya saat terbit matahari terlihatlah oleh I Bendesa ada selepa di atas pintu gerbangnya. Lantas diambil seraya dibuka tutupnya. Terlihatlah anak kecil di dalam wadah kapur sirih itu. Amat heran pikiran I Bendesa melihat kejadian yang aneh dan ajaib itu. Segera I Bendesa menyembah dan berkata : “Bhataraku yang mulia”. Baru habis berujar demikian, segeralah anak kecil yang ada dalam selepa itu keluar. Kembali dalam wujud aslinya seperti semula. Kelihatan bagus rupawan dan berwibawa. Semakin lama dipandang kian takjub perasaan I Bendesa, menyembah-nyembah dengan hidmat-nya kepada sira Arya, lantas I Bendesa bertanya siapa Beliau sebenarnya, Ida Dalem Baansuluk kemudian memperkenalkan diri. Beliau menjelaskan bahwa dirinya adalah putra Ida Dalem Kresna Kepakisan di Gelgel Swecapura. Beliau dipersaudarakan dengan Arya Tabanan di negara Tambangan (Tabanan). Diterangkan pula dengan jelas bagaimana riwayat yang Beliau alami dari awal hingga akhir. Amatlah pilu rasa hati I Bapa Bendesa mendengar kata-kata sira Arya. Baiklah, oleh karena demikian riwayatnya, maka I Bapa Bendesa membuatkan pesanggrahan. </br>Anugerah Dewata yang Beliau terima adalah berupa Selepa, bukan dalam bentuk senjata. Anugerah itu mengandung makna yang amat luas dan mendalam. Semua keturunan Beliau hendaknya dengan cerdas memaknai anugerah itu. Simbolis bentuk selepa itu telah terukir di puncak salah satu bangunan utama di dalam Pura Dalem Benculuk.</br>Seusai I Bendesa melaksanakan upacara piodalan, segera ia mengadakan perembugan dengan saudara-saudaranya, seperti Pasek Gaduh, Kebayan, Dangka, Ngukuhin, Tangkas, tentang perlunya membuatkan Beliau istana serta mepersiapkan penobatan Beliau menjadi raja sebagai penguasa di wilayah Badeng atau Badung, serta melaporkan ke hadapan Raja Bali Shriaji Kresna Kepakisan di Gelgel Swecapura. Raja di Gelgel pun amat menyetujui.</br>Di usia balita Beliau terbuang dari keluarga. Di usia muda atas restu Ida Bhatara Ulun Danu Batur dan berkat persetujuan Raja Bali yang juga ayahda Beliau serta atas dukungan rakyat, Beliau naik tahta menjadi Raja Badung I.</br></br>Agar supaya benar-benar Beliau menjadi seorang raja yang mulia di Negeri Badung, kembali I Bendesa mengadakan musyawarah akan mendirikan istana yang pantas untuk Beliau. Istana pun dibangun di hulu desa atau di arah Utara. Sesudahnya istana itu selesai dibangun, di sanalah Ida Arya Dalem Bansuluk bersemayam. Suluk mengandung makna bahwa sebagai putra Dalem kemudian pernah diangkat anak oleh Arya Kenceng. (suluk= kenceng)</br>Berselang beberapa lamanya menjadi raja, didirikanlah dua buah tempat suci. Tempat memuja Bhatara Gunung Agung dibangun di sebelah timur istana. Tempat memuja Bhatara Dewi Danu Batur dibuat di sebelah barat istana bernama Pura Batursari. Sari berarti puncak, yaitu puncak gunung.</br>Setelah berlalu beberapa lama Ida Arya Dalem pun melaksanakan perkawinan. Kemudian Beliau (Dinasti II) membangun sebuah istana lagi, juga masih di daerah Badung, berhubung semakin banyak penduduk bermukim di daerah Badung serta keadaan tanahnya yang subur. Setelah istana kedua terbangun, diberi nama Puri Satria, sebagai ciri bahwa beliau adalah keturunan Ksatria sehingga istananya itu diberi nama Puri Satria. Sedangkan istana Tegehkuri (Dinasti I) di Tonja diberi nama Puri Dalem Benculuk. Di puri yang baru selesai itu dibangun pula sepasang pintu gerbang istana yang amat tinggi, tak ada yang menyamai di seluruh Bali. Kerugiannya jika patah agak sulit memperbaikinya, kiranya demikian keinginan Beliau membikin gerbang amat tinggi di Puri Satria, agar sesuai dengan nama Beliau yang berpuri di Tegehkori.</br></br>Baiklah. setelah sedemikian lamanya beristana di Satria, Beliau (Tegehkori VII) memiliki dua orang anak yaitu satu putri dan satu putra. Putri yang sulung diberi nama Ayu Genjot, yang ketika itu baru berusia 15 tahun, romannya sungguh cantik dan rupawan. Sedangkan yang bungsu Ngurah Raden berumur 13 tahun. Sangatlah sukacita dan bahagia Ida Dalem mengemban tahta di Negeri Badung. Kebijaksanaan raja di Puri Satria amat tekenal. Demikian keadaannya I Gusti Tegehkori.</br>Dinasti Arya Tegehkori memerin-tah Badung sebanyak 5 generasi. Raja V adalah I Gusti Tegeh Tegal Kutha.</br></br>Kini tersebutlah Arya Tabanan bertahta dan memerintah di Negeri Tambangan (Tabanan) memiliki putra mahkota bernama Ngurah Rangong. Oleh karena ayahnya yaitu Ngurah Tabanan terserang penyakit berat, lalu berpindah tinggal di pedusunan Kebon Tingguh. Niat si Ngurah Rangong tiada lain menunggu naik tahta menjadi Raja Tambangan. Cukup lama Arya Tabanan bermukim di Kebon Tingguh, diladeni oleh seorang perempuan bernama Luh Bendesa dari Desa Buahan. Dalam peladenan itu Luh Bendesa dijamah oleh Arya Tabanan dan kemudian menjadi hamil. Dari hubungan itu lantas Luh Bendesa menurunkan putra laki-laki diberi nama I Gusti Pucangan. Pucang ialah jambe, jambe ialah buah, karena ibunya berasal dari Desa Buahan. Masgul hati sang pelayan, karena putra mahkota sudah naik tahta di Tambangan. Suatu ketika mangkatlah Arya Tabanan, kematiannya meninggalkan kulit yang tipis mengering (kules), sehingga setelah mangkatnya beliau dikenal dengan sebutan Mur Makules. Setelah Arya Tabanan mangkat, Ngurah Rangong amat gelisah memikirkan adiknya yaitu I Pucangan, hendaknya janganlah ia menjadi raja di Tambangan. Ngurah Rangong berdaya upaya agar I Pucangan segera menemui kematiannya. Di luar istana Tambangan, ada pohon beringin yang sangat keramat. Raja Ngurah Rangong lantas menyuruh adiknya yaitu I Pucangan menebang ranting-ranting pohon itu. Namun amatlah herannya sang kakak, ternyata sang adik tetap selamat. Sejak itulah I Gusti Pucangan dinamai I Gusti Bagus Alit Notor Wandira. Semakin lama kian prihatin I Gusti Pucangan, karena selalu dicari-cari kesalahannya. </br>Penderitaan bukan akhir dari segalanya. Bahkan jika cerdas, akan selalu ada hikmahnya. Kecerdasan spiritual dan kecerdasan emosional jika diasah dengan bijak bersamaan dengan kecerdasan berpikir akan menjadi modal yang amat berharga. Jika mau pasti bisa, dan langkah awal adalah penentu berhasil tidaknya langkah selanjutnya.</br></br>Karena tidak tahan, ia lalu minggat dari Puri Tambangan menuju Panerajon. Dari Panerajon menuju Gunung Batur. Di tepi Danau Batur muncul Ida Bhatari Tolangkir yang bersabda demikian : “Hai Pucangan, apakah yang engkau cari kemari sendirian?”. </br>I Gusti Pucangan menjawab : “Ya ampun Bhatari, hamba ini terlampau kesusahan. Hamba memiliki saudara tiri yang dijadikan raja oleh ayah hamba. Lagi pula hamba dimusuhi oleh kakak hamba I Gusti Rangong”. Ida Batari kembali bersabda : “Jika engkau bakti kepadaku, junjung-lah aku liwatkan air danau, bawalah aku ke Gunung Batur “. I Gusti Bagus Alit menjawab : “terbenamlah rasanya diri hamba”.</br>Keputusannya, dijunjunglah Ida Bhatari dan dengan selamat berjalan melintasi danau sampai di Gunung Batur.</br>Ida Bhatari bersabda : “Wahai Pucangan, sungguh-sungguh kamu bakti kepadaku, nah sekarang aku menganugerahkan sebuah cemeti dan sebuah tulup. Pergilah kamu ke Gelgel dan bunuhlah musuh Ida Dalem berupa gagak, karena sering merusak santapan Shri Raja. Pecut dan tulup inilah yang kamu pakai untuk membunuh si gagak yang jahat itu. Setelahnya berhasil, kelak engkau Pucangan akan mejadi raja di Tanah Badeng atau Badung”.</br></br>Peristiwa ini terjadi ketika Kerajaan Bali yang berpusat di Klungkuug dipimpin oleh Dalem Anom Sagening (1580-1665) yang beristana di Puri Swecapura. Sedangkan Raja Badung ketika itu adalah I Gusti Tegehkori V (I Gst Tegeh Tegal Kutha). Restu dari Ida Bhatara dan persetujuan dari Raja Bali adalah modal utama yang didapat Kiyayi Pucangan (Merik) dalam menggapai keberhasilan meraih kekuasaan.</br></br>Sekejap kemudian lenyaplah Ida Bhatari, lantas I Gusti Pucangan meneruskan perjalanannya, disertai seorang pengikut bernama I Tambiak dari Gunung Batur menuju Istana Swecapura di Gelgel. Tersebutlah Ida Dalem tengah berada di balairung dihadap oleh para patih. I Gusti Pucangan kemudian menghadap dan menyatakan sanggup membunuh si burung gagak yang sering merusak santapan raja. Ida Dalem terkejut, lantas bertanya : “Ini engkau anak dari mana dan siapa pula namamu?”. Pucangan menjawab : “Tuanku, hamba ini bernama I Pucangan dari Desa Buahan, anak dari Arya Tabanan Mur Makules. Hamba baru datang dari Gunung Batur”, Selanjutnya beliau menerangkan riwat dirinya dari awal hingga sekarang. Seketika itu juga teringatlah Ida Dalem tentang riwayat-riwayat yang telah lampau dan beliau merasa amat senang atas kedatangan orang yang akan menolong untuk membinasakan si burung gagak</br>Keesokan harinya para patih sudah berkumpul menghadap Ida Dalem. Siang harinya datanglah si burung gagak yang akan merusak santapan Shri Raja. I Gusti Pucangan dengan cepat meluncurkan anak tulupnya, tepat mengenai pangkal sayap burung itu hingga patah. Setelah terkena dan jatuh, Shri Raja memerintahkan memukul dengan cemetinya, sehingga burung gagak itu menemui ajalnya seketika itu juga. Burung gagak kerap dijadikan simbol kegelapan, angkara murka dan kematian.</br></br>Setelah itu, bukan main senang hati Shri Raja. “Nah, sekarang oleh karena demikian besar baktimu Pucangan kepadaku” lantas dihadiahkanlah seperangkat pakaian. Lanjut beliau bersabda : “apakah lagi yang engkau minta?”. Teringatlah I Pucangan dengan sabda Ida Bhatari Tolangkir tatkala bersua di Gunung Batur yang akan menganugerahkan wilayah di Badung. Itulah sebabnya I Gusti Pucangan meminta agar diberikan tempat di daerah Badung. Dengan senang hati Sri Raja mengabulkan, lalu bersabda : “Benar sekali permohonanmu itu Pucangan, lagi pula di situ di Tanah Badung pamanmu Arya Tegehkori di Istana Satria memerintah. Sebaiknya engkau ke sana, berangkatlah”. Sembari menghaturkan sembah I Pucangan mohon diri menuju daerah Badung tepatnya di rumah I Kaki Bendesa Lemintang di Desa Lemintang.</br>Hambatan adalah tantangan, tantangan adalah ujian, ujian adalah pintu keberhasilan. Ketabahan (cerdas emosional) dan ketenangan (cerdas spiritual) keduanya itu disenyawakan dengan cerdas berfikir (intelegensi), hasilnya adalah keberhasilan.</br></br>Selanjutnya I Kaki Bendesa Lemintang memberitahukan kepada raja tentang kedatangan I Gusti Pucangan. Amat senang hati I Gusti Tegehkori (Dinasti IV) menerima kedatangan kemenakannya itu, I Gusti Pucangan diberi hadiah rakyat sebanyak 250 orang untuk membangunkan istana di sebelah barat daya Puri Satria. Istana yang baru itu diberi nama Puri Jambe, oleh karena I Gusti Pucangan dimukimkan di sana. Arti kata pucangan sama dengan jambe yaitu buah, karena ibunya berasal dari Desa Buahan.</br>Setelah sekian lamanya I Gusti Pucangan dijadikan Punggawa di bawah pemerintahan Tegehkori, maka putri raja yang bernama Ratu Ayu Genjot dipinang oleh (putra) I Gusti Pucangan.</br>Sekarang tersebutlah Raja Mangui juga meminang Ratu Ayu Genjot putri Arya Dalem Tegehkori (IV) di Puri Satria (Tegal). Namun oleh karena merasa amat tidak enak hati terhadap Raja Mangui mengingat kemasyhuran Kerajaan Mangui, lantas kepada Raja Mengwi putrinya itu hendak dijodohkan.</br>Pada waktu Raja Mengui membawa sarana upacara pinangan, lantas didengar oleh I Gusti Pucangan. Seketika itu juga ia menghimpun pasukan untuk menggempur Puri Satria. Pihak Arya Pangalasan Mangui berkehendak membela, namun pihak Puri Satria pilih meninggalkan istananya. Dengan amat tergesa-gesa penguasa di Tegehkori V menyingkir lantaran tiada tahan atas amukan prajurit I Gusti Pucangan (Merik). Hanya berlima pada malam yang gelap itu Arya Dalem Tegehkori V (I Gusti Tegeh Tegal Kutha) meloloskan diri bersama permaisuri dan kedua putranya serta seorang iparnya bernama si Munang. Kepergian beliau tiada membawa barang, hanya sekotak prasasti yang merupakan pusaka dari Puri Satria yang beliau usung.</br>Dengan bijak Raja Badung memilih mengalah, tanpa harus terjadi pertumpahan darah. Dengan cerdas Beliau meninggalkan istana, melepas keagungan, membaur di tengah-tengah rakyat, menanggal-kan sebutan pregusti. Hanya satu Beliau bawa : Identitas!.</br></br>Berikut adalah kisah Dinasti VII yang menyingkir ke Denbukit (Buleleng) hingga menjadi Punggawa Pengastulan I.</br></br>Selama lima hari Beliau menyingkir di hutan pegunungan, putra beliau hampir mati karena tiada makan apa-apa. Tibalah rombongan keluarga Raja Badung itu di Desa Mambal dan langsung menuju rumah seorang pemimpin desa bernama I Pengkoh. Sangatlah hormatnya I Kelian Pengkoh sekeluarga menjamu tamu kehormatan itu. Selama dua puluh hari rombongan Raja menginap di rumah penghulu Desa Mambal. Suatu kebetulah saat itu tengah musim kemarau, hingga dalam tempo singkat persediaan padi di lumbung habis. Yang tersisa hanya berupa kotoran tikus bercampur kulit gabah, istri I Kelian Pengkoh hanya menemukan itu. I Kelian Pengkoh menyiapkan periuk di dapur untuk menanak nasi. Hingga air di periuk sudah mendidih, namun tidak sebiji beras pun didapat oleh istrinya. Itu lah yang menyebabkan bangkitnya kemarahan I Pengkoh, lantas menuangkan air panas itu dan bertengkar dengan istrinya. Kejadian yang sangat tidak mengenakkan itu disaksikan langsung oleh Raja, hingga membuat beliau merasa amat malu. Demikian besar kesusahan dirasakan oleh I Gusti Tegehkori (VII) sejak meninggalkan keagungan diPuri Satria.</br>Setelah berembug bersama iparnya yaitu I Munang, berangkatlah mantan Raja bersama iparnya mencari beras ke gunung. Sementara itu istri dan kedua putranya ditinggal di rumah I Kelian Mambal. Sepeninggal Arya Tegehkori (VII) ke gunung, timbul pikiran jahat I Kelian Pengkoh. Kedua putra Beliau dimohon pada ibunya, dengan alasan keduanya diajak mencari beras. Ibunya mengijinkan, lantas mereka berangkat. Di tengah perjalanan kedua putra Dalem itu diperdaya hingga perjalanan mereka tembus ke wilayah Denbukit (kelak bernama Buleleng). Sesampai di Desa Kalianget kedua putra Beliau dijual oleh I Kelian Pengkoh kepada Ngurah Kalianget dengan uang sebanyak 150 kepeng belong ditambah dengan sejumlah kain.</br>Sesudah 10 hari lamanya sang ayah bersama iparnya ke gunung, sekembalinya ditanyalah keberadan putra Beliau kepada istrinya. Diterangkan bahwa putra tuanku dibawa pergi ke gunung oleh I Kelian Mambal. Sudah 10 hari lamanya belum juga kembali. Begitu I Gusti Tegehkori VII (I Gst Made Tegeh) mendengar jawaban istrinya demikian, terkejutlah Beliau dan sadar akan kesengsaran yang tengah mereka alami. Sembari mencucurkan air mata, lalu bersabda kepada istrinya dan I Munang agar keduanya mencari putranya sampai di Karangasem. Beliau sendiri mencari ke Denbukit. Dari situ berpisahlah Beliau, ada yang ke Karangasem dan ada ke Denbukit.</br>Setelah melintasi tanah Denbukit, tibalah Beliau di Dusun Ambengan. Dari dusun itu perjalanan menuju Desa Sangket. Dari sana Beliau menyamar untuk menyelidiki keberadaan putranya yang tiada kabar beritanya.</br>Tersebut I Gusti Panji Sakti (I Gusti Panji Made) sebagai Raja Denbukit (yang kedua) beristana di Puri Sukasada. Ke sanalah Beliau menuju. Suatu kebetulan Raja Denbukit sedang menyaksikan pelatihan tari Gambuh. Tidak diceritakan bagaimana awal perkenalan kedua tokoh itu. Setelah sama mengenal, didaulatlah Beliau untuk ikut melatih Gambuh. Sulit mencari bandingan atas kehebatan I Gusti Tegehkori (VII) dalam hal berkesenian Gambuh. Siang malam bersukaria mementaskan Gambuh, itulah sebabnya istana raja diberi nama Puri Sukasada.</br>Ki Barak lahir di Puri Gelgel tahun 1555 naik takhta menjadi Anglurah (Raja) Denbukit di usia 12 tahun mabiseka I Gusti Panji Sakti berpuri di Pamereman Panji. Pindah ke Puri Sukasada tahun 1584. Selama 10 tahun (1590-1600) sebanyak tiga kali melakukan ekspedisi menundukkan Kerajaan Blambangan.</br></br>Setelah berlalu cukup lama dalam penyamaran yang cerdas, Arya Dalem Benculuk I Gusti Tegehkori (VII) amatlah disayang dan menjadi orang kepercayaan Raja Denbukit. Beliau dihadiahi pengikut sebanyak dua ratus orang, termasuk empat puluh orang diantaranya berusia remaja. Tidak ada yang menyamai kebijaksanaan raja Denbukit, hingga disegani oleh siapa saja, berwibawa sebagai keturunan satria raja dewa. Tidak ada yang berani menentang titah Beliau. Boleh dikatakan demikian sejahteranya kerajaan yang berpusat di Istana Sukasada.</br></br>Sekarang diceritakan Ngurah Sindhuwedang (Kalianget) yang menyembunyikan putra putri Beliau. Ngurah Raden dan Ayu Genjot. Raja Kalianget memiliki rakyat 1.450 orang. Ngurah Kalianget yang berhati angkara dan sangat iri hati terhadap Raja Panji Sakti memutuskan akan memerangi kerajaan Sukasada. Namun lekasan didengar oleh Raja Panji Sakti, dan memerintahkan kepada Arya Dalem Bansuluk Tegehkuri (VII) supaya mendahului memukul Ngurah Kalianget, sebelum sempat ia mengumpulkan kekuatan-nya. Dengan secepatnya Sira Arya membawa perajurit 200 orang, berjalan menuju Desa Kalianget. Kali-anget (Sindhu-wedang) menurut sumber lain disebut Tebusalah dan penguasa di wailayah itu (Denbukit Barat) bernama Kiyayi Sasangka Adri. Penguasa di Denbukit Tengah Tengah bernama Kiyayi Pungakan Gendis, di Denbukit Timur bernama Kiyayi Alit Mandala.</br></br>Tidak disebutkan selama perjalanan, sesampainya laskar Sukasada di Desa Kalianget, prajurit Ngurah Kalianget juga sudah bersiap-siap akan berangkat menyerang Sukasada. Laskar Arya Dalem Bansuluk sebanyak 200 pasukan langsung melakukan penyerangan. Serangan yang dilakukan secara tiba-tiba itu membikin rakyat Ngurah Kalianget kaget dan prajuritnya tidak bisa berkutik, bagaikan kedatangan ribuan musuh disertai makhluk halus, Prajurit Ngurah Kalianget kalah dan menyerah. Ngurah Kalianget berhasil ditawan, seluruh isi rumah bersama para penghuninya tua muda dirampas dan dibawa ke Puri Sukasada. Atas perintah raja, Ngurah Kalianget dihukum mati, tiada lain yang melaksanakan perintah itu adalah Arya Dalem Banculuk Tegehkuri (VII). </br>Kesetiaan terhadap Raja Panji Sakti dalam ekspedisi menunduk-kan Blambangan adalah bukti persaudaraan satu genetis (trah tunggal) Dalem Shri Aji Kresna Kepakisan.</br></br>Kekalahan dan kematian yang dialami oleh Ngurah Kalianget serta dirampasnya seluruh harta bendanya, baik itu berupa emas permata beserta seluruh orang-orangnya, antara lain para pelayan, pengikut tua muda lain perempuan besar kecil sampai bayi yang masih menyusui dijadikan tawanan di Puri Sukasada. Semua tawanan bercampur baur termasuk kedua putra Beliau yang sempat dijual dan disembunyikan di Kalianget. Hingga berakhirnya peristiwa penyerangan ke Kalianget itu pun Beliau tidak mengetahui keberadaan kedua putra dan putrinya.</br>Tibalah saatnya pada suatu malam, ketika itu sudah ramai orang berkumpul di Puri Sukasada untuk menyaksikan pementasan Gambuh. Tatkala baru berlangsung sebanyak tiga tarian, tiba-tiba putra Beliau yang tengah berada di arena pertunjukan menangis sedih menyayat hati sembari melontarkan kata-kata memilukan. memanggil-manggil ayah dan ibunya : “Wahai Satria Dalem Bansuluk Tegehkori, lihatlah hamba, sudah sedemikian lamanya hingga kini belum juga kami bertemu ayah dan ibu, moga-moga Ida Sang Hyang Widhi mempertemukan selekasnya”. Oleh karena ratapan anak itu cukup menarik perhatian, didengarlah oleh Beliau dan langsung mendekati kedua anak itu. Benarlah, yang tengah menangis itu ternyata putra Beliau yaitu Ayu Genjot dan Ngurah Raden.</br>Tersebutlah istri dan ipar Beliau yang telah cukup lama berkelana mencari putra putrinya di daerah Karangasem, kemudian mendengar kabar tentang Arya Dalem Bansuluk Tegehkuri (VII) sudah berkumpul dengan putra putri Beliau di tempat pegungsiannya di Puri Sukasada. Dengan bergegas mereka datang ke Denbukit dan menuju Istana Sukasada dan di situ mereka bertemu lain berkumpul, amatlah senang hati Beliau. Sesudah semuanya berkumpul, terbit keinginan mulia Arya Dalem hendak mengembalikan keberadaan putranya ke Kerajaan Badung. Ingat akan kelak di kemudian hari ada keturunan Beliau yang tetap melanjutkan kehidupan secara turun temurun di Negeri Badung. Putra Beliau yaitu Ngurah Raden bersama pamannya I Munang diperintahkan agar kembali ke Badung. </br>Orang yang WasKiTa (Waspada Kinasih Tapa) tidak mengenal dendam.</br>Sesampainya di Badung, berhubung istana di Satria sudah diduduki oleh I Gusti Pucangan alias Jambe Pule yang kemudian naik tahta menjadi Raja Badung Dinasti I (mabiseka Prabhu Bendana), menghadaplah Ngurah Raden ke Puri, menyatakan diri disuruh kembali oleh sang ayah Arya Dalem Bansuluk Tegehkori (VII). Oleh karena merasa diri bertemu kembali dengan saudara sepupu, maka dengan senang hati I Gusti Pucangan menghadiahkan rakyat sebanyak 200 orang dan sawah 40 petak kepada Ngurah Raden. Atas perintah raja, dibuatlah istana di sebelah barat sungai pada sebidang tanah hutan. Setelah selesai istana itu diberi nama Jro Kuta, untuk mengingatkan sebagai putra Satria Tegehkuri yang berasal-mula dari Bansuluk Tegehkuri. Itulah sebabnya dari sejak dulu tidak ada yang berani melupakan bersembah-bakti ke Bansuluk. Kendati pun sudah berada di Satria, oleh karena dari sana (Bansuluk) dimulainya keberadaan leluhur yang mulia, janganlah sampai lupa wahai seluruh keturunanku, semua yang ingat (datang bersembah-bakti) akan menemukan kebahagiaannya.</br>Tersebutlah I Gusti Jambe Pule (Pucangan) menjadi raja di Negara Badung, berputra 2 orang semuanya laki-laki. Yang lebih tua diberi tempat tinggal di timur sungai serta diberikan senjata pusaka tulup. Kelak kemudian hari istana itu di disebut Puri Denpasar (karena berada di utara pasar). Sedangkan adiknya dibuat kan tempat tinggal di barat sungai serta diberi senjata pusaka pecut, karenanya istana itu kelak disebut Puri Pamecutan. Setelah cukup lama I Gusti Pucangan memerintah di Kerajaan Badung wafatlah Beliau, kemudian digantikan oleh kedua orang putranya yang sama-sama bersaing ingin menjadi raja menggantikan ayah mereka menjadi raja di Negara Badung.</br></br>I Gusti Pucangan adalah generasi ke enam Arya Kenceng. Puri Jambe Denpasar & Puri Pemecutan adalah generasi ke tujuhnya yang mewarisi dua senjata anugerah Dewata, tulup dan pecut (cemeti). Kebesaran puri ini berakhir ketika perang Puputan Badung melawan agresi Belanda dengan gugurnya Raja Tjokorda Made Agung (Tjokorda Mantuk Ring Rana).</br></br>Tidak diceritakan bagaimana riwayatnya selama lima tahun berselang, sekarang tersebutlah ada seorang warga puri pernama Agung Rai yang berdiam di bagian selatan puri, melarikan diri ke Negara Sasak (Lombok). Sekembalinya dari Sasak ke Badung, ia meminta tolong kepada Brahmana di Sanur, supaya Brahmana itu minta bantuan ke Gianyar guna menyerang istana di Satria. Entah bagaimana ceritanya, setelah berhasil melakukan penyerangan, di bawah pohon cempaka di Puri Jro Kuta ditemukan korban tewas. Semua orang, anjing dan ayam yang ada di istana Satria semuanya terbunuh. Begitu pula setelah Raja Badung di Satria mengalami kekalahan, pintu gerbang yang tinggi itu dirobohkan dan puncaknya dilenyapkan orang. Sehabis peperangan itu Desa Batubulan diambil oleh Raja Gianyar sebagai hadiahnya, dan semenjak itu menjadi awal permusuhan antara Raja Badung dan Raja Gianyar. </br>Jika perang dijadikau cara uutuk mencapai tujuan, maka peradaban manusia akan terus bernoda darah dendam nafsu angkara murka.</br></br>Cukup lama Arya Dalem Bansuluk Tegehkuri (VII) tinggal di sekitar Istana Sukasada Denbukit. Beliau sangat giat membantu raja memakmurkan negeri, sehingga amat dikasihi oleh raja I Gusti Panji Sakti. Putri Beliau Ayu Genjot juga jadi penari dan kemudian diperistri oleh seorang bangsawan dari Desa Patandakan.</br>Tersebut pula sekarang I Gusti Agung Gede Mangui berkenginan ke Denbukit untuk mengunjungi Raja Panji Sakti, berhubung Beliau adalah merupakan anak menantu dari Raja Mangui. Mengingat Raja Mangui telah amat tersohor kepandaian dan kesaktianya, timbul maksud I Gusti Panji Sakti (II) untuk mencoba apa benar sebagaimana kabar tersebut. Tiada lain yang ditunjuk untuk membuktikan kesaktian Beliau itu adalah Arya Dalem Bansuluk. Dengan kawalan sebanyak 40 orang prajurit, bergeraklah Beliau bersama pasukan yang kesemuanya pemberani dan kuat-kuat, menghadang di bawah pohon kepuh di pekuburan Banyuning. Raja Mangui (Mengwi) saat itu adalah I Gusti Made Agung. Beliau juga dinamai I Gusti Agung Gede Mangui atau Dalem Mengwi. Beliau amat terkenal kebijaksanaan, kesaktian dan kecerdikannya mengalahkan Ki Balian Batur.</br></br>Tibalah kemudian saat yang ditunggu-tunggunya, Raja Mengwi I Gusti Agung Gede datang, Beliau diusung dan diiring 200 orang rakyatnya. Ketika telah dekat lantas Raja Mangui yang tengah diusung dengan tandu itu dihadang dan ditombak bertubu-tubi oleh Arya Dalem Bansuluk. Namun sedikit-pun tiada terluka karena demikian kebalnya tubuh Beliau. Bersabdalah Raja Mengwi kepada para pengiringnya : “turunkanlah aku wahai prajurit”. Lantas turunlah Beliau dari tandu dan langsung mengambil sikap meditasi. Sekejap kemudian berubahlah wujud Beliau, beralih rupa menyerupai Bhuta Sungsang, bermata enam, bertangan enam, berkaki enam dan berkepala enam. Sepertinya tidak ada seorang pun yang akan mampu menandingi kesaktian Beliau di jagat ini. Di sana pasukan yang dibawa Arya Dalem merasakan ketakutan dan semuanya lari tunggang langgang. Sedangkan Arya Dalem sendiri mundur dan menyembunyikan diri cukup jauh ke arah barat di hutan bukit Pedawa. Untuk mengelabuhi kejaran pasukan Mangui dan Sukasada, lantas Beliau bersembunyi di bawah pohon jawa (jawawut). Ketika dalam persembunyian di bawah pohon jawa yang dihinggapi burung perkutut itulah Arya Dalem berkaul kepada pohon jawa dan kepada burung titiran. Bilamana tiada diketahui oleh para pengejarnya, beliau sanggup supaya saturun-temurun tiada makan biji jawawut dan daging perkutut.</br></br>Kembali pada I Gusti Agung Gede Mengwi, percobaan pembunuhan yang baru saja Beliau alami tidak menyurutkan langkahnya menuju Istana Sukasada. Setibanya di Puri Sukasada dengan tertawa terbahak-bahak Beliau menerima sambutan hangat Raja Denbukit. I Gusti Panji Sakti (II) lantas berujar mohon dimaafkan. I Gusti Agung Gede Mangui bersabda : “Baiklah anakda, tidak perlu hal itu diperpanjang karena Bapa sudah tahu bahwa anakda hanya ingin mencoba Bapa. Sekarang Bapa hanya minta agar anakda memerintahkan untuk mencari sampai dapat orang yang anakda suruh menyerung Bapak. Bapak amat heran atas keberanian orang itu dan pula kesetiaannya terhadap anakda amatlah menakjubkan. Belum pernah Bapak bertemu dengan orang seperti itu, tentu dia itu adalah seorang keturunan kesatria yang mahautama”.</br></br>Lantas I Gusti Panji Sakti (II) menitahkan 20 orang pilihannya mencahari Arya Dalem. Namun walau telah berhari-hari ditelusuri jejak Beliau tetap tidak jua dapat dijumpai. Konon pengejaran telah dilakukan hingga kawasan hutan dan kebun jawawut tempat Arya Dalem bersembunyi. Mereka juga paham jika ada orang di sekitar pohon jawawut, niscaya tidak seekor burung kutut pun yang sudi hinggap dan bersuara di sana. Kembalilah mereka dengan tangan hampa dan melaporkan kepada sang junjungan.</br></br>Hingga sampai 7 hari lamanya Beliau berdiam diri di sana. Dengan tubuh yang lesu, kurus kering dan amat kotor, lantas Beliau berjalan pelan meninggalkan ladang jawawut itu menuju ke arah barat, mengungsi di Desa Patemon. Keadaan ketika sampai di desa itu menunjukkan hari sudah beranjak petang. Beliau menuju rumah dagang nasi, istri Dalang Patemon. Amatlah kasihan mereka melihat kondisi Beliau yang amat letih dan kurus, lantas Beliau diajak ke rumah mereka dan disuguhi makanan. Rasa simpati keluarga dalang terhadap Arya Dalem, adalah lantaran Beliau telah menceritakan dirinya tengah dikejar-kejar prajurit kerajaan. Keluarga dalang sibuk membuatkan lubang sumur untuk tempat Beliau berlindung. Saban siang Beliau menyembunyikan diri di lubang perlindungan yang ditutup dengan gedek. Jika malam tiba, Beliau dibawa keluar dari tempat perlindungan. Sudah selama 15 hari lamanya Beliau menyingkir di rumah keluarga dalang, amatlah tidak enaknya hati Beliau lama tinggal di sana. Beliau mohon diri kepada I Dalang dan lantas menyingkir di Desa Bunbunan. Di desa itu tiada kurang pula Beliau meperoleh pengikut yang bersimpati dan ikut menyembunyikan. Selama sekitar sebulan lamanya di Desa Bunbunan, bertambah gelisahlah pikiran Arya Dalem. Di kala itulah timbul keinginan Beliau untuk mengumpulkan sejumlah pengikut untuk diajak menghadap Raja Panji Sakti (II) di Puri Sukasada beserta Raja Mangui I Gusti Agung Gede, berhubung Beliau masih berada di Denbukit. Setelah diutarakan maksud dan tujuannya, maka ada sebanyak 10 orang pengikut yang benar-benar diyakini keberanian, keikhlasan dan kesanggupannya mengantar Arya Dalem Bansuluk Tegehkuri. Mereka telah bertekad bulat, hidup atau pun mati akan tetap setia mengikuti. Oleh karena sudah mantap persiapannya, maka serempaklah mereka berganti pakaian dengan busana serba putih. Ke sepuluh orang yang serba memutih itu siap mengiringkan Arya Dalem Bansuluk Tegehkori VII berjalan menuju Istana Sukasada. Maksudnya tiada lain adalah untuk menyerahkan diri dengan ikhlas kepada raja dan bersedia dengan ikhlas menerima hukuman, termasuk hukuman mati.</br>Tidak diceritakan bagaimana perjalanan cukup jauh dari Desa Bubunan (Bangsingkayu/Bunbunan) menuju istana Raja Denbukit. Sesampainya di Puri Sukasada bertepatan saat kedua raja itu sedang duduk bersukaria di istana dihadap oleh para abdi kerajaan. Terkejutlah beliau melihat kedatangan orang-orang yang baru datang dengan berbusana serba putih. Warna putih adalah suatu ciri atau pertanda bahwa mereka akan rela mati jika terjadi sesuatu yang tak diinginkan. Maka Arya Dalem beserta kesepuluh pengikutnya menghaturkan pangastungkara seraya memohon ampun ke hadapan kedua raja itu jika dinilai telah melakukan suatu kesalahan. Raja Mengwi lalu bersabda : “Wahai Arya, menurut pendapatku, perbuatanmu itu terhadapku sama sekali tiada kesalahannya. Aku berpikir, Arya hanya melaksanakan dharma kesetiaanmu terhadap putraku ini Panji Sakti (II), yaitu melaksanakan perintah untuk menyerang. Nah anakda Panji Sakti (II), mulai saat ini janganlah Sekali-kali anakda melupakan kesetiaan dan ketulusan pengorbanan yang telah diberikan oleh Arya untuk selama-lamanya”.</br></br>Seusai bersabda demikian I Gusti Agung Gede Mengwi memanggil seorang hamba sahajanya yang masih muda, dititah mengambil sebilah keris dan sebilah tombak di tempat peraduan beliau. Baru sampai disitu sabda Raja I Gusti Made Agung Mangui, maka seluruh pengikut Beliau sebanyak 10 orang itu seketika mengalami kegelisahan dan ketakutan yang amat sangat. Tentu mereka mengira bahwa kinilah saatnya bahaya itu benar-benar mengancam jiwa mereka. Ternyata dugaan mereka akan terjadinya pembunuhan atas diri mereka meleset.</br>Dalam Babad Mengwi nama Raja Mengwi disebut I Gusti Made Agung, Beliau pernah mengalahkan Ki Balian Batur yang sakti mandraguna.</br></br>Hamba sahaja itu menyerahkan sebilah keris dan sebilah tombak, lantas diterima oleh Raja Mengwi sambil bersabda demikian : “Wahai Arya Dalem, inilah hadiahku berupa sebilah keris dan sebilah tombak. Keris ini bernama Carita Belebang, khasiatnya untuk menjaga keselamatan dan tak berani musuh melihatnya. Tombak ini namanya Lelemon, khasiatnya besar kewibawaan. Inilah sebagai buktinya agar mulai dari sekarang sampai ke turun temurun, dari hidup sampai mati janganlah engkau melupakan anakda Panji Sakti, dan pula anakda Panji Sakti (II) jangan sekali-kali melupakan Sira Arya selama-lamanyu sampai turun temurun memasang candi pemujaan agar tetap sama ingat, barang siapa yang lupa dengan amanatku ini supaya menemukan sengsara susah hati, tiada menemukan sesuatu yang diperlukan”.</br></br>Demikian lagi sabda Raja Mengwi: “Dan sekarang wahai Arya tanah mana yang diminta”.</br>Mendengar sabda Raja Mangui yang amat menyenangkan hati Arya Dalem Bansuluk, lantas Beliau berkata : “Jika sekiranya diperkenankan, Desa Bubunan yang hamba mohon, oleh karena mereka ini amat setia kepada hamba sewaktu hamba menemukan kesusahan”.</br>Demikianlah, maka Desa Bubunan, Sulanyah, Tanguwisia dihadiahkan kepada Arya Dalem Bensuluk Tegehkori VII. Selain itu raja menghadiahkan pula seorang dara bangsawan dari Desa Padangbulia untuk menjadi istri Arya Dalem, oleh karena istri yang dari Badung sudah beranjak tua. Arya diperkenankan kembali bersama pengikutnya ke Desa Bubunan.</br>Selama sekitar 3 tahun beliau bertempat tinggal di Desa Bunbunan, oleh karena tanah di situ kurang rata. dari sana Beliau berpindah tempat ke Desa Muntis (Pengastulan).</br></br>Di Pengastulan I Gusti Tegehkori (VII) menjadi Punggawa. Tepat di sebelah barat jeroannya Beliau membangun pura pemujaan leluhur yang diberi nama Pura Badung sebagai peringatan bahwa Beliau adalah Raja Badung. Di pura itu dibikin pelinggih Dalem Duwure untuk pemujaan Raja Panji Sakti. Dalem Duwure untuk pemujaan Raja Panji Sakti.  +
  • BALI KEMBALI Bali memiliki daya tarik terBALI KEMBALI</br></br>Bali memiliki daya tarik tersendiri yang membuat orang-orang suka berkunjung ke Bali.</br></br>Semenjak adanya pandemi covid-19 pariwisata Bali semakin terancam. Ini yang membuat pemerintah dan masyarakat Bali harus memiliki cara yang dapat digunakan untuk maningkatkan kembali Bali yang merupakan pulau wisata.</br></br>Pada kemajuan jaman saat ini yang sudah menggunakan teknologi seperti Aplikasi Tiktok, kita bisa membuat konten-konten wisata kreatif, ini yang bisa dijadikan sebagai media untuk meningkatkan pariwisata Bali</br></br>Membuat perlombaan konten kreatif pariwisata Bali ini juga merupakan salah satu cara yang bisa digunakan untuk membuat pariwisata Bali dikenal kembali.</br>Dan juga pada tempat wisata tersebut harus menjalankan 4M seperti peraturan yang sudah diterapkan.M seperti peraturan yang sudah diterapkan.  +
  • BASAbali Wiki memperkuat bahasa, budaya, dBASAbali Wiki memperkuat bahasa, budaya, dan ekosistem tempat mereka berkembang dengan melibatkan komunitas untuk mengambil tindakan. BASAbali adalah kolaborasi para ahli bahasa, antropolog, mahasiswa, dan orang awam, dari dalam dan luar Bali, yang berkolaborasi untuk menjaga Bali tetap kuat dan lestari.untuk menjaga Bali tetap kuat dan lestari.  +
  • BIODATA Mediana Ayuning Putri PradnyasasmBIODATA</br></br>Mediana Ayuning Putri Pradnyasasmitha. Akrab dipanggil Medi. Alumni SMA 1 Singaraja angkatan 2018 yang saat ini menempuh pendidikan S1 Fakultas Biologi Universitas Udayana mengaku melukis adalah hobinya sejak kanak-kanak dan berlanjut hingga kini. Sentuhan dunia anime serta latar belakang pendidikan yang ditekuni membuat karya perempuan kelahiran Singaraja, 20 November 2000 ini makin kaya warna. Medi begitu menikmati menguliti anatomi tubuh manusia untuk menyuarakan kegelisahannya. Menyuguhkan kejutan yang menghentak pada setiap karyanya. Medi merupakan salah satu perupa yang terlibat dalam pameran “Silang Sengkarut” di Dalam Rumah Art Station, Denpasar, 8 – 29 Mei 2022. Kegelisahan Medi dalam berkarya bisa disimak di IG @med_ian21dan FB Med Icin.a disimak di IG @med_ian21dan FB Med Icin.  +
  • BLACK MAMBA Nama Anggota Kelompok -Kadek BLACK MAMBA</br></br>Nama Anggota Kelompok</br>-Kadek Tio Ferdiana</br>-Pedrosando Febriano Da Costa</br>-I Komang Yudhistira </br></br>Kami dari kelompok BLACK MAMBA ingin menerapkan sistem peduli lingkungan, ayo teman teman peduli terhadap lingkungan karena lingkungan sangat berdampak bagi makhluk hidup di bumi </br></br>kesimpulan yang kami dapat disini jika tidak ada yang peduli terhadap lingkungan maka jadilah salah satu orang yang peduli terhadap lingkungan karena apa yang kita lakukan akan sangat berguna dan berdampak bagi lingkunganngat berguna dan berdampak bagi lingkungan  +
  • Baik hadiran sekalian yang saya hormati, bBaik hadiran sekalian yang saya hormati, begitu juga para remaja, dan masyarakat Bali yang saya kasihi.</br>Sebelum saya lanjutkan, mari kita panjatkan puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, saya menghaturkan panganjali umat "Om Swastyastu". Semoga berkat rahmat-Nya, kita senantiasa diberikan keselamatan.</br></br>Pada hari yang berbahagia ini, dalam rangka mengikuti acara Wikithon Bali Berorasi, izinkan saya menyampaikan orasi yang berjudul “Stunting Pinaka Kapiameng Masa Depan Bali”.</br></br>Masyarakat Bali yang sangat saya hormati, </br>Generasi muda sebagau generasi penerus bangsa yang akan melanjutkan, mengisi, dan menambahkan perkembangan, juga membangun Bali menuju "Bali Era Baru". Akan tetapi, ada halangan yang sangat penting yaitu Stunting. Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak karena kekurangan gizi pada saat usia 1000 hari. </br>Stunting memiliki ciri yaitu seorang anak lebih pendek dari anak yang perkembangannya normal. Tidak hanya itu, pada perkembangan otak, raga/fisik anak sangat cepat terkena penyakit. Anak kecil yang mengalami Stunting juga terhalang cara bergaul, emosi, dan berpikir. Menurut UNICEF, anak kecil yang mengalami Stunting biasanya memiliki kepintaran yang minim dibandingkan anak yang tidak terkena Stunting</br></br>Berdasarkan masalah Stunting ini, agar cepat disetujui oleh sang pemilik kebijakan atau pemerintah, terutama pemimpin provinsi Bali yang akan terpilih pada tahun 2024 nantii. Jika hal ini tidak diperhatikan oleh pemerintah, harapan untuk menggapai "Bali Era Baru" hanya akan menjadi impian, tidak bisa tergapai karena tidak bisa membangun generasi muda yang memiliki pemikiran yang kritis (cerdas), yang akan menjadi pemimpin Bali nantinya. </br></br>Hadirin yang saya hormati,</br>Siapapun yang akan menjadi pemimpin Bali tahun 2024 nanti agar sungguh-sungguh memperhatikan penyakit yang menyebabkan Stunting tersebut. Yang bisa menghambat permasalahan ini yaitu membangun infrastruktur air minum, melakukan promgram Pemberian Makanan Tambahan (PTM) pada anak-anak dan ibu hamil untuk melengkapi nutrisi tubuhnya, memeriksa tumbuh kembang balita, memberikan vaksinasi pada anak-anak untuk mencegah virus yang menganggu perkembangan anak.</br></br>Hadirin sekalian, </br>Generasi muda sebagai senjata untuk menggapai "Bali Era Baru". Mari kita peduli dengan bahaya yang disebabkan oleh Stunting yang bisa menghalangi atau menghambat perkembangan pulau dewata ini. Bersama Generasi Muda, menuju Bali Era Baru.</br></br>Baik demikian yang dapat saya sampaikan hari ini, Apablia ada kesalahan dalam berbahasa, saya mohon permakluman. Klungkung Semarapura, kirang langkung nunas pangampura (pantun berbahasa Bali yang artinya memohon maaf apabila terjadi kesalahan), saya akhiri dengan paramasantih </br></br>Om Santih Santih Santih Om paramasantih Om Santih Santih Santih Om  +
  • Bali Bangkit, Pada tahun 2022 ini ekonomi Bali Bangkit, Pada tahun 2022 ini ekonomi serta pariwisata bali harus bangkit sehingga rakyat bali dapat hidup sejahtera seperti dulu. Di pariwisata, banyak masyarakat bali menggantungkan hidupnya, seperti bibi saya, dia terkena dampak covid 19 ini, dulu dia berjualan baju di tanah lot, namun sekarang dia berhenti dan dia mulai berjualan banten. Dengan keadaan seperti ini mari kita bangkitkan ekonomi serta pariwisata bali menuju bali yang lebih sejahtera, yaitu dengan cara menaati protokol kesehatan, melaksanakan 3M (Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak), melakukan vaksinasi Covid-19, serta mewajibkan para wisatawan untuk melakukan tes pcr maupun tes antigen saat masuk maupun keluar dari bali. Dengan begitu masyarakat tidak perlu lagi mencemaskan keadaan pariwisata serta ekonomi di bali. keadaan pariwisata serta ekonomi di bali.  +
  • Bali Merupakan salah satu daerah pariwisatBali Merupakan salah satu daerah pariwisata dengan Tingkat popularitas yang tinggi. Banyak turis yang datang ke bali untuk berlibur hingga memilih untuk menetap di bali. Hal ini dikarenakan bali memiliki lingkungan yang nyaman, sehingga dari tahun ke tahun Tingkat kedatangan turis ke bali semakin melonjak. Melonjaknya Tingkat kedatangan turis di bali mampu meningkatkan ekonomi penduduk lokal bali sehingga penduduk lokal bali bisa mendapat penghasilan. Peningkatan ekonomi penduduk bali memang menjadi dampak positif dari melonjaknya kedatangan turis ke bali. Namun, melonjaknya kedatangan turis ke bali juga membawa sebuah dampak negative. Salah satu dampak negative nya adalah perilaku turis yang tidak mengikuti peraturan di bali dengan baik. </br></br>Perilaku turis yang sudah semena-mena di bali menjadi masalah serius untuk dihadapi. Tindakan turis yang semena-mena membuat Masyarakat bali takut dalam beraktifitas. Yang membuat bali terancam menjadi daerah pariwisata dengan Tingkat kriminalitas yang tinggi. Masyarakat bali yang tidak mengetahui apa-apa harus bertanggung jawab dengan tindakan yang dilakukan oleh para turis. Kabupaten Badung yang menjadi tempat utama dalam pelaksanaan berbagai kegiatan juga terkena dampaknya. Mulai dari kasus turis yang mengamuk kemudian sambil tidak menggunakan pakaian, memancing emosi penduduk lokal, menggunakan sepeda motor secara ugal-ugalan dan masih banyak lainnya. Tentu saja tindakan dari pemerintah Bali diperlukan dalam situasi ini agar Bali menjaadi tempat Kembali aman. </br></br>Pemerintah tentunya harus mampu membuat sanksi dan peraturan-peraturan yang tegas agar para turis yang datang ke Bali tidak semena-mena. Tentunya peraturan ini harus didukung dengan perilaku Masyarakat bali yang berani dalam menindak perilaku semena-mena para turis. Sehingga turis tidak bisa bersikap semena-mena.gga turis tidak bisa bersikap semena-mena.  +
  • Bali Pulau yang indah. Terkena dampak CoviBali Pulau yang indah. Terkena dampak Covid-19 tentu saja menurunkan income penduduk. Adakah langkah alternatif ke depan ? Kami berikan alternatif solusi yaitu virtual tour dan ngonthel halal dan dipaparkan dalam bentuk tanya jawab.</br></br>Apa itu virtual tour ?</br>Jawab : Kegiatan wisata secara virtual melalui internet dengan media berupa video</br></br>Alasan pilih virtual tour ?</br>Jawab : Tak semua orang bisa ke Bali dengan bermacam alasan seperti : tak bisa cuti, masih kerja, istri sedang hamil, sedang dirawat di RS, pandemi, visa dan paspor habis masa berlaku atau belum dibuat</br></br>Media yang digunakan ?</br>Jawab : Tahukah kamu Netflix, Viu ? Situs / website berlangganan nonton film secara streaming. Ya, kami mengadopsi metode seperti Netflix dengan media internet dan video. Orang yang akan mengakses dikenakan fee alias “mbayar”</br></br>Mekanisme kerjanya ?</br>Jawab : Seperti dijelaskan di atas, berlangganan seperti nonton film di Netflix. Tentunya video yang disajikan harus menyenangkan, tak formal dan kaku, seperti para vlogger dan youtuber membuat video tour wisata , mukbang, mengajak having fun dengan cara seru dan menyenangkan</br></br>Apa pula ngonthel halal ?</br>Jawab : Kegiatan olahraga sambil berwisata keliling Bali dengan mengkhususkan mereka para muslimin</br></br>Alasan memilih ?</br>Jawab : Popularitas bersepeda selama pandemi yang tiada matinya. Keluhan soal makanan halal baik dr segi jenis makanan, orang menyembelih (Harus Islam dan Ahli Kitab), mencari wisata Bali yang tak ada unsur buka aurat, sudah bosan dengan wisata itu-itu saja sehingga keliling Bali dengan sepeda bisa menjadi destinasi wisata Baru. Target : Muslim Lokal & Timur Tengah</br></br>Aplikasi di lapangan ?</br>Jawab : Para peserta diajak touring dengan sepeda keliling Bali ke beberapa destinasi yang panorama indah, sajian makanan halal, waktu sholat bisa ke masjid. Maka dengan ini menunjukkan bahwa Bali memiliki toleransi beragama yang baik.wa Bali memiliki toleransi beragama yang baik.  +
  • Bali adalah provinsi yang memiliki keungguBali adalah provinsi yang memiliki keunggulan dalam bidang Pariwisata. Hal ini terjadi karena Budaya dan Tradisi Bali yang menarik. Karena budaya dan tradisi tersebut, banyak orang dari luar negeri yang tertarik dengan Bali.</br></br>Jadi, banyak WNA yang datang ke Bali untuk berlibur tetapi, ada beberapa dari mereka yang menetap di Bali. Bahkan ada juga WNA yang menikah dan berkeluarga dengan warga lokal.</br></br>Lama-kelamaan jumlah WNA yang ada di Bali meningkat. Hal ini tentunya memiliki dampak positif seperti meningkatnya perekonomian dan kesejahteraan pedagang lokal. Tidak hanya itu saja Budaya Bali serta nama Bali menjadi lebih besar dan terkenal di seluruh pelosok negeri. </br></br>Namun, hal ini menjadi masalah jika jumlah WNA melebihi kapasitas. Jumlah WNA yang melebihi kapasitas akan tentunya sulit diprediksi dan dikendalikan. Masalah ini akan tentunya mempengaruhi aktivitas perekonomian di Bali karena Bali yang lebih banyak bergantung pada sektor Pariwisata. </br></br>Beberapa contohnya, adalah banyak WNA yang berulah semena-semena di daerah Bali, seperti di daerah yang padat turis, yaitu Kuta. Ada beberapa turis yang berkendara secara ugal-ugalan yang diakibatkan oleh pengaruh alkohol. Perilaku ini dapat mengancam keselamatan warga-warga sekitar, dan dirinya sendiri.</br></br>Lalu ada juga masalah yang ikut datang karena turis yang berlebih di pulau Bali, yaitu adalah warga Bali yang terpaksa bersaing memperebutkan lapangan pekerjaan dengan warga negara asing. Hal ini membuat angka pengangguran di Bali naik. Konsekuensi dari masalah ini mungkin belum terlihat sekarang, namun di masa yang akan datang pasti akan menimbulkam banyak masalah lain bagi Bali.</br></br>Kita sebaiknya melakukan pencegahan terhadap masalah ini dengan cara menetapkan kuota turis yang masuk dan keluar bali. Dengan melakukan hal ini, turis yang berkunjung ke bali dapat di kontrol dan di awasi secara optimal.at di kontrol dan di awasi secara optimal.  +
  • Bali adalah pulau dewata yang sudah terkenBali adalah pulau dewata yang sudah terkenal di mancan negara dengan keindahan alamnya. Dimasa pendemi yang seperti ini banyak wisatawan asing maupun domestik yang enggan untuk berwisata karena takut tetpapar virus corona, apalagi ada jenis virus varian baru yaitu omicron. Pandemi ini membuat semua serba sulit dengan ekonomi yang menurun secara drastis. Penyebab utama ekonomi menurun secara drastis karena penurunan jumlah wisatawan yang datang ke Bali. Maka dari itu perlu perencanaan untuk menaikkan kunjungan wisatawan ke Bali dan membangkitkan ekonomi.</br> </br>Melaksanakan pergelaran Pesta Kesenian Daerah Wisata (PKDW). Tujuan utama dilaksanakan PKDW adalah untuk membangkitkan ekonomi. Pelaksanaan pesta ini baik dilaksanakan di daerah wisata dengan area yang luas dan strategis dengan situasi cuaca yang mendukung. Keuntungan yang didapatkan jika PKDW terlaksankan adalah melestarikan, mengembangkan serta mempromosikan kesenian Bali. Hampir sama dengan PKB tetapi PKDW dilaksanakan di tempat wisata dan waktu pelaksanaannya setiap 6 bulan sekali. Alasan dilaksanakan 6 bulan sekali karena bertepatan dengan liburan semester. Keunggulan lainnya yaitu wisatawan mendapatkan kepuasan berlibur sekaligus ,karena selain melihat pemandangan alam wisatawan juga melihat kesenian Bali dan oleh-oleh khas Bali. Hanya saja pelaksanaan PKDW harus mencari tempat yang tepat dan strategis serta perubahan cuaca yang bisa berupa secara mendadak.</br></br>Disini peran pemerintah memang sangatlah dibutuhkan. Namun, dalam menjalankan rencana pemerintah agar berjalan dengan lancar dan sesuai harapan, masyarakat memiliki peran yang sangat penting dan sangat dibutuhkan disini. Maka dari itu,mari tumbuhkan rasa kepedulian antar sesama dan tingkat kesadaran diri untuk membangkitkan ekonomi negara demi kelangsungan hidup bersama.mi negara demi kelangsungan hidup bersama.  +
  • Bali adalah pulau yang terkenal dengan pesBali adalah pulau yang terkenal dengan pesona alam yang indah, adat istiadatnya, budaya dan tradisinya. Dengan demikian, Bali menjadi salah satu pulau yang menjadi arah wisata karena kaya dengan daerah pariwisata, baik wisata religi maupun wisata rekreasi. Tak heran apabila banyak pengunjung yang hadir untuk menikmati keindahan pesona Pulau Bali. </br>Menjadi pulau tujuan pariwisata, tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Bali untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan agar tingkat pariwisata di Bali tetap terjaga. Seperti yang kita tahu bahwa pendapatan terbesar Bali berasal dari sektor pariwisata. Namun, dalam menjalankan sesuatu tentu terdapat permasalahan yang bisa menghambat bagaimana proses perkembangan dari daerah pariwisata tersebut. </br>Permasalahan sampah menjadi masalah yang serius, karena dapat menurunkan citra pariwisata Bali, baik bagi pengunjung dalam negeri maupun luar negeri. Keberadaan sampah di lingkungan pariwisata bisa sangat mengkhawatiran bilamana tidak segera diatasi dan dikelola dengan baik. </br>Dalam konsep sadar pariwisata yang kita kenal dengan sapta pesona memerlukan peran dari masyarakat sebagai tuan rumah destinasi dalam upaya menciptakan lingkungan dan suasana yang kondusif. Salah satu bagian penting dalam sapta pesona, yakni bersih. Ketika kita bisa menjaga kebersihan destinasi wisata maka keenam aspek lainnya bisa terjangkau. Kebersihan akan menimbulkan keamanan, kenyamanan, dan membawa kenangan indah bagi para pengunjung. </br>Untuk itu, permasalahan sampah harus ditangani dengan segera oleh pemimpin di 2024. Pemimpin Bali 2024 wajib memiliki strategi-strategi jitu mengatasi permasalahan sampah di Bali yang kian meresahkan masyarakat. Pemimpin Bali 2024 wajib membuat terobosan mengubah sampah menjadi berkah. Karena keberadaan sampah tidak mungkin dapat terelakkan dari kehidupan masyarakat, maka hal yang perlu dilakukan oleh pemimpin Bali 2024 adalah strategi atau cara mengubah sampah menjadi berkah. atau cara mengubah sampah menjadi berkah.  +
  • Bali adalah salah satu pulau pariwisata yaBali adalah salah satu pulau pariwisata yang digemari dengan keindahannya. Wisatawan asing sering berkunjung ke bali untuk menikmati keindahan alam serta budaya yang ada dibali. Pariwisata di bali adalah salah satu mata pencarian warga lokal di bali. Sehingga ekstentitas pariwisata adalah tantangan yang bagi calon pemimpin harus dijaga. </br></br>Adapun beberapa peran calon pemimpin dalam menjaga lingkungan pariwisata di bali yaitu Mengawasi pelaksanaan praktik pariwisata yang ramah lingkungan.melindungi warisan budaya Bali dan mengembangkan kebijakan untuk menghindari dampak negatif yang merusak nilai-nilai budaya dan menjamim keamanan serta kenyamanan pariwisata dalam menikmati keindahan di Bali</br></br>Dengan itu pemimpin dapat menjaga pariwisata di bali , menjaga keberlanjutan pariwisata di bali dalam memperbaiki perekonomian dan pemamfaatan sumber daya yang baik. Serta pelestarian budaya dan nilai nilai yang berlaku di bali masih bisa di jaga oleh generasi muda. Sehingga para calon pemimpin tidak hanya menjaga nilai budaya tapi juga dapat mejaga mata pencarian dalam bidang pariwisata.ga mata pencarian dalam bidang pariwisata.  +
  • Bali adalah sebuah pulau di Indonesia yangBali adalah sebuah pulau di Indonesia yang dikenal karena memiliki pegunungan berapi yang hijau, terasering sawah yang unik, pantai, dan terumbu karang yang cantik. Terdapat banyak tempat wisata religi seperti Pura Uluwatu yang berdiri di atas tebing. Di Selatan, kota pesisir pantai Kuta menawarkan wisata hiburan malam yang tak pernah sepi, sementara Seminyak, Sanur, dan Nusa Dua dikenal dengan suguhan resort yang populer. Pulau Bali juga dikenal sebagai tempat untuk relaksasi dengan yoga dan meditasi.</br>Pandemi COVID-19 telah menghantam industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Tidak main-main, sejak Februari 2020 jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia mengalami penurunan yang sangat drastis, dan puncaknya terjadi April 2020 dengan jumlah wisatawan hanya sebanyak 158 ribu, sesuai dengan data yang kami rangkum pada Buku Tren Pariwisata 2021yang diterbitkan oleh Kemenparekraf/Baparekraf.</br>Jika ditotal, sepanjang tahun 2020 jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia hanya sekitar 4,052 juta orang. Bisa dibilang, angka tersebut sangat memprihatinkan, karena dari total tersebut hanya sekitar 25% dari jumlah wisatawan yang masuk ke Indonesia pada 2019.</br>Hal ini pun berdampak pada pendapatan negara di sektor pariwisata. Adanya pembatasan sosial berskala besar dan ditutupnya akses keluar-masuk Indonesia, menyebabkan penurunan pendapatan negara di sektor pariwisata sebesar Rp20,7 miliar!</br>Parahnya, penurunan wisatawan mancanegara berdampak langsung pada okupansihotel-hotel di Indonesia. Bulan Januari-Februari, okupansimasih di angka 49,17% dan 49,22%. Namun di bulan Maret menjadi 32,24%, dan memburuk saat memasuki bulan April, yaitu sebesar 12,67%.</br>Dampak pandemi COVID-19 pada sektor pariwisata Indonesia juga terlihat dari pengurangan jam kerja. Sekitar 12,91 juta orang di sektor pariwisata mengalami pengurangan jam kerja, dan 939 ribu orang di sektor pariwisata sementara tidak bekerja.</br>Di sisi lain, pandemi COVID-19 juga berdampak langsung pada berbagai lapangan pekerjaan di sektor pariwisata. Menurut data BPS 2020, sekitar 409 ribu tenaga kerja di sektor pariwisata kehilangan pekerjaan akibat pandemi COVID-19.</br>Kunci utama bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif agar dapat bertahan di tengah pandemi adalah memiliki kemampuan adaptasi, inovasi, dan kolaborasi yang baik. Pasalnya, saat ini pelaku masyarakat mulai berubah, dan dibarengi dengan tren pariwisata yang telah bergeser.</br>Contoh paling simpelnya, sebelum pandemi kita bisa bebas liburan ke destinasi wisata di Indonesia maupun luar negeri. Namun, adanya pandemi menyebabkan tren pariwisata berubah, seperti liburan tanpa banyak bersentuhan dengan orang lain agar tetap aman, yaitu staycation.</br>Karena hotel cukup berdampak akibat pandemi, tentu sebagai pelaku industri perhotelan tidak bisa hanya mengandalkan staycation. Penyedia hotel juga harus mulai beradaptasi agar bisa bertahan, seperti menawarkan WFH (Work From Hotel), hingga dilengkapinya sertifikat CHSE dari Kemenparekraf/Baparekraf agar pengunjung merasa lebih aman saat berlibur.</br>Keinginan liburan tanpa banyak bertemu orang lain pun mengubah tren layanan paket wisata. Para pelaku industri pariwisata harus mulai memberikan layanan paket wisata eksklusif atau mini group, agar wisatawan merasa lebih aman dan meminimalisir potensi penularan virus saat liburan.</br>Sedangkan dari sisi destinasi wisata, banyak tempat wisata yang terpukul akibat pandemi COVID-19, bahkan ada yang terpaksa ditutup karena sepi pengunjung. Untuk itu, para pelaku pariwisata harus memanfaatkan inovasi teknologi yang berperan penting dalam mendukung tren pariwisata yang bergeser di tengah pandemi, salah satunya dengan virtual tourism untuk liburan online.</br>Tak kalah penting, bergesernya tren pariwisata di Indonesia juga berdampak pada beberapa usaha restoran. Agar dapat bertahan, tentu saja pelaku industri restoran harus berinovasi seiringan dengan pergeseran perilaku dan kebiasaan para konsumen.</br>Karena sekitar 70% orang menggunakan layanan food online (delivery, take away, dan catering) di masa pandemi COVID-19, maka sudah seharusnya pihak restoran memberikan layanan take away dengan menerapkan contactless service.</br>Bahkan, diperkirakan konsep outdoor dining akan menjadi sangat populer setelah pandemi usai. Hal ini disebabkan karena masyarakat akan tetap patuh terhadap protokol kesehatan, dan menjaga jarak dengan lainya untuk meminimalkan kontaminasi virus.</br>Itulah beberapa strategi dalam meningkatkan tren pariwisata Indonesia di tengah pandemi, atau bahkan hingga pandemi usai. Dengan strategi ini diharapkan dapat kembali membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia yang sangat terpuruk saat pandemi melanda. Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai Tren Pariwisata di saat pandemi, dapat langsung mengunjungi laman. </br>bisa dibilang kondisi ini sangat memprihatinkan, terlebih lagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif telah lama menjadi salah satu tulang punggung ekonomi nasional. Untuk itu, sudah seharusnya industri pariwisata, khususnya akomodasi wisata, melakukan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi agar sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dapat bertahan di tengah pandemi.</br>Strategi inovasi akan membantu para pelaku industri perhotelan di Indonesia bertahan di tengah pandemi, atau setidaknya hingga situasi kembali normal. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) memberikan tiga strategi yang dapat diterapkan di sektor akomodasi wisata di masa pandemi, yaitu:</br>1.mengubah strategi bisnis melalui berbagai inovasi. Seperti menghadirkan layanan atau produk baru, sekaligus memaksimalkan teknologi digital</br>2.menjalin kerja sama dengan wedding organizer untuk menyelenggarakan pernikahan di tengah pandemi, sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat.</br>3.Selain itu, para pelaku industri perhotelan juga bisa memberikan layanan-layanan lain yang dibutuhkan oleh masyarakat. Seperticatering atau bahkan kelas yoga berbayar sebagai salah satu fasilitas.</br>Di masa pandemi, industri perhotelan bisa memosisikan hotel bukannya sebagai tempat menginap saja. Namun menjadi tempat wisata dan bekerja yang nyaman: sebagai tempat staycation, dan work from hotel (WFH).</br>Selain memberikan promo dan paket khusus, pihak perhotelan pun sudah harus dilengkapi dengan sertifikat CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability) agar wisatawan yang datang menginap merasa lebih aman dan nyaman.</br>Seperti yang kita tahu, pandemi mengharuskan kita untuk menjaga jarak dan membatasi kontak langsung dengan orang lain. Oleh karena itu, satu strategi yang patut diterapkan pada industri akomodasi wisata agar dapat bertahan di tengah pandemi adalah Contohnya dengan menciptakan pengalaman menginap yang minim sentuhan, dan mulai memanfaatkan teknologi digital, yaitu adanya aksesbooking online. Untuk layanan makanan juga bisa memulai menyediakan fasilitas grab and go bagi para pengunjung agar lebih nyaman.</br>Bahkan, tidak ada salahnya menyediakan lebih banyak ruangan</br>Mengingat, pandemi membuat masyarakat lebih merasa aman berada di area yang memiliki sirkulasi udara yang baik.</br>Selain memberikan tiga strategi di atas, Kemenparekraf/Baparekraf juga melakukan berbagai upaya sambil bekerja sama dengan sektor lain dalam mengoptimalkan keberlangsungan industri perhotelan di Indonesia.</br>Mulai dari menggencarkan standarisasi protokol kesehatan dengan memberikan sertifikat CHSE, memberikan Dana Hibah Pariwisata, memberikan pelatihan dan webinar, hingga melakukan vaksinasi bagi para pekerja perhotelan demi pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.riwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.  +
  • Bali mempunyai kebudayaan yang sangat dibaBali mempunyai kebudayaan yang sangat dibanggakan oleh rakyatnya. Sebagai masyarakat Bali yang bangga terhadap budayanya kita patutnya memperkenalkan kebudayaan kita lebih luas lagi, salah satu caranya adalah melalui pariwisata. Namun saat ini pariwisata Bali terkena dampak buruk dari pandemi. </br></br>Masyarakat Bali harus bisa bangkit dan membangun pariwisata Bali agar menjadi dikenal lebih luas lagi. Cara yang dapat dilakukan salah satunya melalui media sosial. Media sosial merupakan media komunikasi tercepat untuk memperoleh audiens yang banyak. Di media sosial ini, kita memperkenalkan budaya Bali dan dikemas dengan cara yang menarik.</br></br>Bali sangat memiliki potensi untuk dikenal lebih luas lagi jika masyarakat Bali bersama-sama memperkenalkan budaya Bali ke media sosialmemperkenalkan budaya Bali ke media sosial  +
  • Bali merupakan pulau wisata budaya yang suBali merupakan pulau wisata budaya yang sudah terkenal sampai ke luar negara. Hal tersebut menyebabkan banyak para wisatawan mancanegara maupun turis yang datang ke Bali untuk berjalan-jalan. Kedatangan para wisatawan ke bali sebenarnya disambut dengan baik oleh masyarakat Bali karena dapat membantu masyarakat bali yang memang ranah pekerjaannya ada di bidang pariwisata dan memperkenalkan kemajuan dunia kepada masyarakat. Namun, ternyata tingkah laku turis di bali tidak seindah pikiran kita. Bukannya malah berjalan-jalan menikmati keindahan pulau bali, mereka malah menghancurkan keindahan pulau bali, berperilaku semena mena dan menginjak warisan budaya kita. Tingkah laku turis nakal memang bikin geram dan ini juga terjadi di berbagai destinasi populer dunia. Belum lama ini viral sepasang wisatawan mancanegara yang ngamuk, dan berseteru dengan Pecalang di Bali. Hal ini disebabkan sepasang turis mancanegara merasa tidak terima karena dilarang melintas sebuah jalan, lantaran sedang ada iring-iringan upacara Melasti menyambut Hari Raya Nyepi di Bali. </br></br>Kita sebagai warga bali sebaiknya tidak boleh membiarkan hal ini terjadi terus menerus terhadap pulau bali warisan leluhur. Apabila terus menerus dibiarkan tentu saja dapat menimbulkan ketidaknyamanan dalam warga Bali. Untuk mengatasi peristiwa ini, pemerintah sebenarnya sudah melakukan berbagai upaya mulai dari sosialisasi, upaya tilang terhadap turis asing yang melanggar bahkan banyak influencer-influencer yang memviralkan aksi turis itu di media sosial dengan caption yang menjelekkan mereka. Dengan memviralkan hal tersebut, sebenarnya kita sama saja tidak baik seperti mereka, untuk apa kita harus menjelekkan orang di media sosial yang bahkan tidak mengubah apapun dan turis itu tetap melakukan hal yang sama. Banyak koar koar saja tidak berguna tapi lakukan upaya yabg mampu membuat turis itu berhenti melanggar peraturan bali</br></br>Sebagai pemerintah di era baru, sebaiknya memberi contoh berperilaku baik berwisata, salah satu upaya yang terus dilakukan adalah menyosialisasikan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan (do’s and don’ts) oleh seluruh turis atau wisatawan mancanegara yang berlibur di Indonesia, khususnya di Bali dan Lombok. Selain itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) juga terus bergerak cepat bersama dengan pemerintah provinsi (Pemprov) untuk menangani kasus wisatawan mancanegara yang berulah. Sehingga, ke depannya tidak hanya sekadar meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang berlibur ke Indonesia. Tapi juga dapat meningkatkan kualitas wisatawan,uga dapat meningkatkan kualitas wisatawan,  +
  • Bali merupakan tonggak perekonomian IndoneBali merupakan tonggak perekonomian Indonesia yang bersumber dari pariwisata. Tetapi dalam pandemi Covid-19 ini kegiatan pariwisata di Bali menurun dan tentunya berdampak pada perekonomian nasional. </br>Salah satu langkah kreatif yang bisa dilakukan pemerintah untuk membangkitkan kembali bariwisata di bali adalah dengan carabali bariwisata di bali adalah dengan cara  +
  • Bali merupakan wisata dunia yang terkenal Bali merupakan wisata dunia yang terkenal akan buadayanya. Salah satunya yaitu kidung Bali. Namun di era saat ini, kidung bali sudah mulai punah dan tergantikan dengan karaoke pop global. Untuk itu , Marilah kita bersama-sama menyadari dan menjaga kekayaan budaya kita yang indah, yaitu kidung Bali. Kidung Bali bukan sekadar rangkaian kata-kata indah, tetapi juga peninggalan berharga yang membawa serta nilai-nilai luhur, kebijaksanaan nenek moyang kita. Dimana, Tantangan yang mungkin dihadapi oleh masyarakat Bali terkait dengan kidung dan warisan budaya yaitu adanya Pengaruh globalisasi dan modernisasi dapat mengancam pelestarian budaya, termasuk kidung Bali. Nilai-nilai tradisional mungkin tergerus oleh budaya pop global. Selain itu Perubahan pola hidup masyarakat, termasuk kecenderungan mendengarkan musik modern daripada kidung tradisional, dapat mempengaruhi minat dan keberlanjutan kidung Bali.</br>Tantangan untuk mengajarkan kidung Bali kepada generasi muda, yang mungkin lebih terpaku pada tren dan bentuk hiburan modern.</br>Perlindungan hak kekayaan intelektual untuk menciptakan insentif bagi para seniman dan pengrajin kidung Bali agar tetap aktif dan mendukung keberlanjutan budaya.</br>Dalam konteks upacara keagamaan, terkadang ada tantangan terkait dengan bagaimana menjaga keaslian dan makna kidung dalam perubahan konteks keagamaan dan kehidupan sehari-hari.</br>Keberlanjutan pelestarian kidung Bali memerlukan dukungan dari pemerintah dan institusi-institusi budaya untuk menjaga dan mengembangkan warisan ini.</br>Kidung-kidung langka atau kuno mungkin menghadapi risiko hilang atau terlupakan karena terbatasnya sumber daya untuk dokumentasi dan pelestarian. Sementara teknologi dan media digital dapat menjadi alat untuk mempromosikan kidung Bali, juga ada risiko jika tidak digunakan dengan bijaksana dan sesuai dengan nilai-nilai budaya.</br></br>Untuk itu, Upaya pelestarian budaya, termasuk kidung Bali, memerlukan perhatian bersama dari masyarakat, pemerintah, dan lembaga-lembaga budaya untuk mengatasi tantangan-tantangan ini dan memastikan kelangsungan warisan budaya yang berharga. Mari kita bergandengan tangan, menjaga kidung Bali sebagai warisan berharga yang membuat identitas budaya kita begitu unik dan bernilai. Dengan menjaga kidung, kita turut menjaga jati diri kita, dan melalui itu, kita akan terus berkembang sebagai masyarakat yang penuh dengan kearifan dan keindahan. Terima kasih.ngan kearifan dan keindahan. Terima kasih.  +
  • Bali pernah diberi predikat sebagai destinBali pernah diberi predikat sebagai destinasi wisata dunia terfavorit di PVK awards tahun 2020 mengalahkan empat nominator lain yaitu: paris, barcelona, venesia dan london, penerimaan penghargaan bergengsi ini tentu menjadi suatu kebanggaan bagi khususnya bali dan indonesia secara umum, namun tentu ada tanggung jawab besar bagi pariwisata bali, bagaimana kedepan dapat mempertanggung jawabkan penghargaan tersebut, hal ini harus dibantu dari segala lini, termasuk melalui berbagai inovasi di platform digital, Apalagi pariwisata merupakan salah satu penyumbang terbesar devisa negara Indonesia, dimana banyak masyarakat bergantung dari sektor ini kata Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Muhammad Neil EL Himam.</br></br>Dalam upaya membangkitkan pariwisata di bali, tentu tidak dapat dilakukan hanya oleh beberapa stakeholder, seluruh komponen baik masyarakat, pemerintah dan swasta harus bekerjasama dalam upaya peningkatan pariwisata khususnya di bali, </br>Ada beberapa ide dari sekian banyak ide yang dapat dikembangkan, salah satunya adalah program</br></br>Sebagai contoh, dimana semua mitra penerbangan, hotel, dan tempat wisata yang telah menerapkan protokol kesehatan diberi tanda pada aplikasi agar pelanggan/ para wisatawan merasa yakin dalam berwisata, atau contoh lain bagi wisatawan yang masih bingung kapan bisa berwisata kembali, para mitra dapat membuat inovasi paket fleksibilitas, dimana wisatawan dapat bertransaksi dulu dan dapat memilih kapan ingin menggunakannya, ada banyak inovasi yang dapat diterapkan para mitra pariwisata dalam upaya meningkatkan pariwisata khususnya di bali meningkatkan pariwisata khususnya di bali  +
  • Bali sekarang sudah terlalu banyak mengubuBali sekarang sudah terlalu banyak mengubur tanahnya dengan beton dan semen, yang dulu hijau tumbuhan dan suara hangat binatang namun sudah tergantikan dengan rimbunnya rumah/gedung perkotaan, suara kendaraan yang semakin keras dan hilangnya suasana yang mendukung saya untuk mengawali hari. semakin padat semakin indah dan beragam bali tapi nyatanya semakin banyak pendatang ke Bali semakin bertebaran juga daki (sampah), rumah pribadi, dan gedung tinggi. Sampah membludag mungkin ini salah satu faktor mengapa wisatawan mulai bosan dengan Bali kini yang tak tampak seperti dulu, budaya yang dahulu kental mempertimbangkan upacara keagamaan dari pada pengaruh luar sekarang semakin diabakan juga terkikis perlahan hilang dari pulau Bali. terkikis perlahan hilang dari pulau Bali.  +
  • Bali terkenal akan pariwisata bertajuk relBali terkenal akan pariwisata bertajuk religinya yang sangat kental. Namun di kala pandemi Covid-19 menyerang, menyebabkan semua aspek pendukung ekonomi masyarakat khususnya pada bidang pariwisata mengalami mati suri. Bukan hanya Indonesia, namun juga hal serupa dialami oleh seluruh negara di dunia. Sebagai generasi penerus bangsa, sebaiknya kita tidak hanya berani untuk mengkritik namun juga berani untuk berinovasi guna menciptakan suatu kolaborasi yang dapat membangkitkan kiprah pariwisata Bali seperti sedia kala.</br></br>Dunia yang sudah serba digital, membuat kita harus berupaya dapat berjalan seirama dengan pariwisata budaya maupun teknologi. Maka daripada itu, solusi yang dapat diciptakan yakni website bernama 'Mai Melali' dengan pemanfaatan VR (Virtual Reality) yang mengangkat tema revitalisasi pariwisata Bali bertajuk digital. VR ini dikonsepkan untuk dinikmati khususnya bagi para wisatawan yang sudah merindukan Bali sejak terakhir kali ia mengunjungi Pulau Dewata ini. Disamping itu juga, pada pemanfaatan VR ini akan menggunakan beberapa destinasi wisata contohnya seperti Pantai Kuta, Sangeh Monkey Forest, Tegenungan Waterfall, maupun destinasi wisata religi seperti Tirta Empul. Dengan membawakan Bali keluar, diharapkan timbul rasa rindu terhadap Pulau Dewata yang nantinya akan membuat rasa ingin mengunjungi bali lebih bergejolak.</br></br>Terpacu dengan sektor pariwisata saja dapat diibaratkan sebagai pisau bermata dua. Disamping dapat menguntungkan karena Bali memiliki potensi yang besar, namun juga dapat merugikan karena pada saat pandemi sekarang, seluruh aspek kehidupan menjadi melemah. Dengan hadirnya Mai Melali, diharapkan seluruh penikmat destinasi pariwisata Bali dapat merasakan atmosfer yang dulu sempat dirasakan namun terpaksa meninggalkan sejenak karena pandemi Covid-19. Dengan bantuan teknologi VR (Virtual Reality) membuat kita lebih mudah untuk berkolaborasi dengan globalisasi saat ini. Maka daripada itu, mari wujudkan pariwisata Bali yang bertajuk teknologi, guna membangkitkan dan merevitalisasi pariwisata dan ekonomi penduduk Bali. Karena kami yakin, Bali Akan Kembali.ali. Karena kami yakin, Bali Akan Kembali.  +
  • Bali terkenal dengan beragam budaya dan keBali terkenal dengan beragam budaya dan keindahan alamnya. Banyak sekali wisatawan asing yang berlomba-lomba ingin ke Bali. Banyak pula kebudayaan yang ingin diambil oleh wisatawan asing. Kita sebagai generasi penerus Bali hendaknya saling menjaga dan melestarikannya. Jadi saya harap pada calon pemimpin bali agar lebih sigap dan tegas dalam hal tersebut.</br>Selain itu peraturan di daerah bali masih lemah mengenai pelecehan budaya yang di lakukan oleh oknum wisatawan.. Tindakan tegas ini juga harus diperhatikan oleh calon pemimpin bali agar menuju bali yang aman dan lestari.</br>Bali harus kita jaga,Bali harus kita rawat,dan Bali harus kita lestarikan. Mengenai keindahan alamnya, tiada tanding karena luar biasa indahnya,maka dari itu kita sebagai penerus bangsa juga harus menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat.</br>Calon pemimpin baliku,mari kita kembangkan,lestarikan,dan cintai budaya Bali ini karena Bali adalah aset masa depan bagi warga masyarakat Bali.set masa depan bagi warga masyarakat Bali.  +
  • Bali terkenal dengan pulau dengan pendudukBali terkenal dengan pulau dengan penduduk yang ramah dan lugu. Oleh sebab itu, banyak penduduk pendatang datang ke Bali mencari pekerjaan dan mengais rejeki di Bali. Jika tidak ada aturan yang jelas terkait penduduk pendatang ini, pasti lama-kelamaan Bali akan menjadi pulau yang padat penduduk dan tingkat kriminalitasnya menjadi meningkat karena sulitnya mencari pekerjaan.</br></br>Permasalahan seperti ini harus ditangani oleh Pemimpin Bali yang terpilih di tahun 2024. Siapa pun yang menjadi Pemimpin Bali di tahun tersebut harus tegas terhadap penduduk pendatang itu supaya ada aturan yang jelas dan tegas. Aturan inilah yang bisa mengikat dan bisa digunakan pedoman oleh penduduk pendatang supaya tidak berbuat yang tidak-tidak datang ke Bali.</br></br>Pemimpin Bali 2024 harus memiliki komitmen membatasi penduduk pendatang ke Bali mengingat Bali merupakan pulau yang kecil. Dengan banyaknya penduduk pendatang tanpa pembatasan yang jelas tidak pungkiri ke depan perbandingan penduduk pendatang dengan penduduk asli bisa jadi lebih banyak penduduk pendatang. Hal inilah yang perlu diantisipasi dan diwaspadai oleh pemimpin Bali 2024 sehingga pemimpin Bali 2024 memiliki kebijakan yang tegas terkait hal ini.liki kebijakan yang tegas terkait hal ini.  +
  • Bali, pulau kecil yang sangat terkenal akaBali, pulau kecil yang sangat terkenal akan keindahan serta kekentalan budayanya. Setiap bulan ada 500.000 wisatawan mancanegara yang datang dari jauh untuk melihat kearifan lokal budaya Bali. Tapi sekarang? Bagaimana pemuda pemudi Bai? Tidak ada yang mau melanjutkan! Sawah yang luas ditanami kantor hingga tak ada lagi subak yang indah. </br></br>Lihat, saat ini seberapa banyak masyarakat bali yang meninggalkan budayanya. Lihat, seberapa banyak masyarakat bali yang tidak bisa berbahasa bali? Menyama braya digantikan dengan jasa event organizer.</br>Sulit mencari penerus penulis lontar dan kidung suci. Apakah budaya kita akan hilang ditelan zaman?</br></br>Apa yang dapat dibuat? Apa yang dapat dilakukan untuk mendobrak hal ini? Lomba sudah banyak digarap, hadiah sudah banyak dikeluarkan. Namun kenyataannya masih sangat banyak yang masih tidak tertarik meneruskan budaya Bali. </br></br>Ibu pertiwi menangis melihat taksu Bali musnah. Jika hal ini terus berlanjut, nama indah Bali di dunia akan perlahan memudar. Bali yang penuh budaya dan tradisi akan hilang. Apakah itu yang kita mau? </br></br>Jangan mau jadi pemuda pemudi bali yang diam! Kembalikan ajeg bali, kembalikan taksu Bali! Jika semua sudah diperjuangkan, sekarang giliran kita yang melanjutkan. Bersama pemuda Bali, mantapkan taksu Bali.Bersama pemuda Bali, mantapkan taksu Bali.  +
  • Bali, sebagai destinasi wisata yang terkenBali, sebagai destinasi wisata yang terkenal di seluruh dunia, memiliki pesona alam yang sangat menarik. Salah satu daya tariknya adalah pantai-pantai yang indah dan bersih. Namun, belakangan ini, pantai-pantai di Bali mengalami masalah pencemaran lingkungan yang sangat meresahkan. Kasus ini menimbulkan pertanyaan, siapa sebenarnya yang bertanggung jawab atas masalah ini?</br></br>Pencemaran lingkungan di pesisir pantai Bali sudah terjadi sejak beberapa tahun yang lalu. Beberapa penyebabnya adalah limbah dari industri pariwisata, limbah rumah tangga, serta kegiatan nelayan yang kurang terkelola dengan baik. Banyak warga setempat dan aktivis lingkungan yang telah berusaha keras untuk mengatasi masalah ini, namun sampai saat ini masih terus terjadi.namun sampai saat ini masih terus terjadi.  +
  • Bangkit dari Balada Keterdiaman Saat ini,Bangkit dari Balada Keterdiaman</br></br>Saat ini, kita tidak hanya sekadar bersama sebagai individu-individu, melainkan sebagai bagian dari satu generasi, generasi yang memiliki peran besar dalam membentuk masa depan kita, generasi Z.</br></br>Bangkitlah, wahai generasi Z, dari balada keterdiaman yang sering kali membisu suara-suara kita. Dalam dinamika sosial politik yang semakin kompleks, kita dituntut untuk tidak hanya menjadi penonton yang pasif, melainkan pelaku yang aktif. Ini adalah panggilan untuk menunjukkan identitas kita, mengemukakan pendapat, dan memperjuangkan nilai-nilai keadilan sosial.</br></br>Terlalu lama kita terperangkap dalam keterdiaman, merasa dikekang oleh norma-norma yang mungkin tidak selalu sejalan dengan aspirasi kita. Saatnya kita memahami bahwa hak kita untuk bersuara dan berpendapat adalah hak yang tidak bisa dipertanyakan. Bangkitlah dari rasa takut, ketakutan akan konflik atau penolakan. Inilah saatnya mengubah keterdiaman menjadi sebuah pemberontakan yang konstruktif.</br></br>Mari kita hentikan sikap apatis dan membiarkan masalah sosial politik tumbuh tanpa adanya respons yang nyata. Ingatlah, kebijakan dan keputusan yang diambil oleh generasi sebelum kita akan membentuk dunia yang akan kita warisi. Jangan biarkan mereka yang di atas kita menentukan jalan kita tanpa adanya sorotan dari bawah.</br></br>Saya mengajak kita semua untuk merangkul perbedaan, untuk mendengarkan tanpa prasangka, dan untuk berbicara dengan integritas. Kita adalah suara yang mampu mengguncang fondasi ketidaksetaraan dan ketidakadilan. Dalam keterbukaan dan keberanian, mari bersama-sama menciptakan perubahan yang kita harapkan.</br></br>Jadilah pionir perubahan, generasi Z. Bangkitlah dari balada keterdiaman, bersuara, dan tunjukkan kepada dunia bahwa kita adalah agen perubahan yang mampu membawa keadilan sosial dan politik. Terima kasih.keadilan sosial dan politik. Terima kasih.  +
  • Banyak sekali kasus pelecehan seksual terjBanyak sekali kasus pelecehan seksual terjadi belakangan ini. Dapat dilihat dari banyak sosial media terutama Instagram banyak sekali berita berita yang mengusung hal terakit pelecehan seksual ini. Selain itu pada tahun lalu KBRN telah menyebutkan bahwa kasus pelecehan pada anak semakin meningkat hingga menyentuh 48 kasus. Hal gilanya lagi banyak pelaku pelecehan ini memiliki hubungan keluarga dengan korban. </br>Maka dari itu mulai hari ini pemerintah juga kita selaku remaja patut bergerak untuk mengatasi hal ini salah satunya dengan cara lebih memperkenalkan dampak dampak yang akan terjadi bila kita melaksanakan seks pra-nikah, baik dengan bekerjasama dengan dinas BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) yang membentuk program GENRE (Generasi Berencana). Program tersebut tentunya sangat mendukung berkurangnya kasus ini karena dalam GENRE para generasi muda diajak untuk membuat rencana terkait masa depannya. Dengan harapan para remaja maupun generasi muda dapat memiliki lingkungan positif dan kegiatan yang produktif untuk menemukan jati dirinya.</br>Dapat pula dengan melakukan berbagai sosialisasi terutama didaerah - daerah terpencil terkait bahaya dari hal tersebut, dan mulai menanamkan pikiran untuk menormalisasi bahwa perempuan juga harus memiliki ilmu bela diri karena tindak kejahatan seperti penculikan yang berujung pada kekerasan seksual. Meski terdengar tabu dan kurang nyaman untuk didengar di khalayak ramai kita patut bisa menembus hal tersebut demi melindungi generasi emas buleleng selanjutnya.ndungi generasi emas buleleng selanjutnya.  +
  • Banyaknya sampah yang susah dikelola atau Banyaknya sampah yang susah dikelola atau didaur ulang dibali</br>Akibat dari itu banyak TPA dan TPS yang penuh/ Overload</br>Maka dari itu perlunya solusi" yang bisa menangangi tentang kasus sampah dibali,saya harap untuk calon" pemimpin dibali dapat menangani kasus tersebut dengan baik agar adanya kenyamanan dan ketentramanan hidup bermasyarakat dan juga saya harap bali dapat bebas dari kasus sampah" yang susah dikelola</br>Terima kasih saya ucapkan, saya minta maaf jika ada kesalahan kata., saya minta maaf jika ada kesalahan kata.  +
  • Bapak I Dewa Made Ariawan, S.Ag., M.Pd.H dBapak I Dewa Made Ariawan, S.Ag., M.Pd.H dan Bapak I Nengah Asrama Juta Ningrat, S.Ag., M.Fil.H merupakan pengawi dari geguritan Catur Bhujangga Bali Mula. Bapak I Dewa Made Ariawan, S. Ag., M.Pd. H atau pak Dewa Mangku Dalang lahir di Dusun Serai, Desa Penglumbaran, Kec. Susut, Kabupaten Bangli, pada tanggal 6 Agustus 1986 dari pasangan I Dewa Nyoman Reka & Jro Nyoman Munet. Keseharian beliau yaitu tenaga Pendidikan di Lingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bangli, namun di sela kesibukan beliau diluar bapak dewa ariawan ini sampai sekarang masih aktif dibidang seni yaitu Dalang. Belia juga pendapatkan Juara 2 Utsawa Dharma Githa tingkat kekawin dewasa pada tahun 2017 di Palembang dan Juara 1 Lomba kekawin tingkat dewasa di Bali pada tahun 2016.</br>Bapak I Nengah Asrama Juta Ningrat, S.Ag., M.Fil.H merupakan pelakon seni yang masih aktif dalam menyusun buku, sudah banyak buku yang dihasilkan. Beliau juga pernah mendapatkan prestasi yaitu menjadi Juara 1 Guru Agama Hindu berprestasi di tingkat Provinsi pada tahun 2015. Bapak Juta Ningrat lahir di lingkungan rohaniawan disebelah Utara Lereng Gunung Batur, Songan A, Kec. Kintamani, Kabupaten Bangli, pada tanggal 15 Juni 1980 dari pasangan Jro Gincang & Jro Suwiti. Keseharian beliau selain menyusun buku yaitu sebagai staf pengajar di lingkungan Kementrian Agama Kabupaten Bangli dari tahun 2014 hingga sekarang.</br>Secara garis besar geguritan Catur Bhujangga Bali Mula ini berisi tentang awal mula trah Bhujangga Bali Mula tepatnya warga Kayu Selem di tampur Hyang Gwa Song. Di harapkan bagi warga Kayu Selem yang berada di Bali maupun di luar Bali ini patut terus mengingat leluhurnya sebagai penuntun didalam menjalankan kehidupan sebagai damuh warih Ida Mpun Semeru.kan kehidupan sebagai damuh warih Ida Mpun Semeru.  +
  • Bapak I Wayan Phala Suwara S.Pd.H.,M.Pd beBapak I Wayan Phala Suwara S.Pd.H.,M.Pd beliau lahir di Denpasar, 22 Mei 1993.</br>Bertempat tinggal di Jalan Gemitir, Gang Suli  B Biaung- Denpasar.  Orang tua beliau bernama I Wayan Sujana dan  Ni Nyoman Sariani.Beliau bekerja sebagai Guru di SMA Negeri 3 Denpasar. Pendidikan terakhir beliau S2 di IHDN.ar. Pendidikan terakhir beliau S2 di IHDN.  +
  • Bapak I Wayan Turun merupakan sastrawan ygBapak I Wayan Turun merupakan sastrawan yg berasal dari Desa Kesiman Kecamatan Denpasar Timur Kota Denpasar, beliau lahir pada tahun 1951, sebagai sastrawan beliau kerap menciptakan karya sastra berupa geguritan, kidung, purana dan lainnya. </br></br>Geguritan Penataran merupakan salah satu dari 108 karya sastra bapak I Wayan Turun. Geguritan ini merupakan karya mengenai pengobatan lontar yang dulu menggunakan kertas tisu. Sebelum menulis geguritan Penataran, beliau sudah menulis banyak karya sastra lainnya seperti Kidung Kidalang Pricek, Geguritan Busana, Geguritan Balian Batur.</br></br>Kiprah dalam seni sastra sudah beliau tekuni sejak usia muda menjadi pengalaman yang sangat gemilang gemilang saat ini seperti : menjadi staff di museum Bali, membuat purana dan prasasti, peneliti Gama Sesana Aji Loka Trestih dan Aji Loka Kertih dan masih banyak lainnya.</br></br>Dengan karya yang luar biasa, beliau seringkali membuat karya sastra untuk beberapa pura yang ada di Kesiman.</br>Dari beliau, saya mengetahui bahwa masih banyak pengawi karya sastra Bali yang ada di sekitar kita saat ini, meskipun untuk letaknya yang masih berada di sisi modern dan keramaian Kota Denpasar.i sisi modern dan keramaian Kota Denpasar.  +
  • Bapak I wayan suardika adalah seorang pengBapak I wayan suardika adalah seorang pengawi yang berasal dari wilayah nusa penida,beliau bertempat lahir di pelilit 08 juni 1989, beliau beralamat di dusun pelilit des pejukutan kecamatan nusa penida kab klungkung, bapak I wayan suardika menempuh pendidikansekolah dasar di SDN 8 suana, menempuh pendidikan sekolah menengah pertama di SMPN 1 Nusa penida, menempuh pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 NusaPenida, kemudian menempuh pendidikan s1 dan s2 di universtas pendidikan ganesha dengan mengambil program studi pendidikan bahasa bali.beliau sejak tahun 2017 sudah menulis karya sastra bali purwa2017 sudah menulis karya sastra bali purwa  +
  • Bapak Ida Bagus Wiryanatha ,beliau yang laBapak Ida Bagus Wiryanatha ,beliau yang lahir pada 19 Mei 1961 di desa Pejeng Gianyar. Merupakan warga asli dari Br Puseh Desa Pejeng,Gianyar. Saat ini,beliau menjadi salah satu Dosen di Universitas HINDU INDONESIA di Fakultas Kesehatan.</br> Beliau sudah menyelesaikan pendidikan terkahir S1 Dr Umum di Universitas Udayana serta S2 Agama dan Kebudayaan di Universitas Hindu Indonesia.</br> Bapak Ida Bagus Wiryanatha adalah putra dari Alm. Ida Peranda Wayan Ngenjung dan Alm Ida Peranda Istri Bun.</br> Bapak ida bagus wiryanatha memiliki 1 orang istri yang sangat cantik bernama Ida Ayu Wimba Ruspawati dan dari pernikahan beliau dengan istri di karunia 3 orang anak.liau dengan istri di karunia 3 orang anak.  +
  • Bapak Prof Adi Putra ini adalah seorang guBapak Prof Adi Putra ini adalah seorang guru besar di fakultas kedokteran Universitas Udayana yang merupakan juga seorang sastrawan yang telah menyelesaikan banyak karya sastra karya sastra seperti geguritan, kekawin, dan masih banyak lagi. Karya sastra yang dicipta kan oleh bliau telah banyak dijadikan tesis oleh mahasiswa mahasiswa di bali. Berikut karya sastra bliau antara lain seperti kekawin Kakawin bali dwipa, kakawin bali saba lango, calonarang, kakawin raja patni mokta, kekawin udayana mahawidya, geguritan pekabe, geguritan selampah lakun ingsun, dan masih banyak lagi karya sastra bliau yang masih di buat dan belum banyak diketahui oleh masyarakat diluar sana.yak diketahui oleh masyarakat diluar sana.  +
  • Beliau adalah Ida Ketut Jelantik, sastrawaBeliau adalah Ida Ketut Jelantik, sastrawan asal buleleng yang tepatnya di Geria Tegeha Banjar, Desa Tegeha, Kecamatan Banjar. Beliau lahir pada tahun 1905 di Desa Tegeha dan merupakan keturunan dari pasangan Ida Ketut Manggis dan Ida Ayu Putu Tangi. </br></br>Semasa kecil beliau dibesarkan di lingkungan Gria yang kesehariannya cenderung disibukkan dengan kegiatan sosial, beliau memiliki keinginan untuk mendalami ajaran agama dan filsafat serta dorongan moral untuk lingkungan desa tempat beliau dibesarkan</br></br>Jenjang pendidikan beliau hanya sampai SR atau Sekolah Rakyat dan itu tidak sampai tamat, dengan keinginan beliau itu mendalami tattwa, etika dan filsafat beliau mempelajari itu secara otodidak sampai mendapatkan pengakuan dari warga setempat dan pemerintahan belanda pada saat itu.</br></br>Karena prestasi dan kemampuannya yang tinggi, pada tahun 1938 beliau diangkat bekerja di Staff Agama di Kantor Agama Provinsi Sunda Kecil pada saat itu di Singaraja. </br></br>Beliau juga ditugaskan oleh Gubernur Jendral Belanda ke Bogor untuk menerjemahkan buku dan lontar Bahasa Sansekerta ke Bahasa Indonesia dan Bahasa Kawi atas kemampuan sastra yang beliau miliki. </br></br>Pada tahun 1950 beliau bekerja di Kodam Raksa Buana yang sekarang dikenal Kodam 11 Udayana sebagai Rohdam Hindu, beliau juga ikut serta dalam menyusun lambang Pataka Kodam Udayana. </br></br>Kemudian, beliau meninggal pada tahun 1961 tepatnya pada tanggal 18 bulan November61 tepatnya pada tanggal 18 bulan November  +
  • Beliau adalah Ketut Sidia, berasal dari gaBeliau adalah Ketut Sidia, berasal dari garis keturunan keluarga Jero Lingsir dari klan Tegeh Kori. Beliau lahir pada tahun 1901 di Desa Pengastulan Buleleng, Bali. Beliau dikenal sebagai guru Pecak Silat di Kecamatan Seririt, Buleleng. Konon katanya, beliau adalah seorang petarung yang handal yang mampu melompati pagar setinggi 3 meter, mampu membunuh tikus hanya dengan menggunakan tusuk sate dari jarak 2 meter bahkan dikatakan mampu membunuh seseorang hanya dengan tangan kosong. </br></br>Pada masa kolonialisme belanda, beliau bekerja sebagai supir untuk bangsa belanda dan sekaligus memata-matai mereka bersama dengan anak laki-laki beliau yakni Putu Mangku. Mereka berdua mahir menggunakan bahasa Belanda dan Jepang. Berikut adalh foto beliau dengan mobil khas belanda sebagai seorang supir. Anak belliau bertugas untuk menyampaikan pesan-pesan penting kepada kelompok pejuang masyarakat Bali. Sesekali, ia juga ikutserta dalam perlawanan untuk meruntuhkan pasukan militer. Namun, seringnya beliau melakukan sabotase dan pembunuhan secara senyap sebagai seorang mata-mata. Setelah Indonesia Merdeka, beliau dan anaknya menjadi anggota dalam LVRI (Legiun Veteran Republik Indonesia) yakni asosiasi veteran. </br></br>Kemudian, mereka bekerja sebagai seorang guru di Sekolah Rakyat di Kecamatan Seririt, Buleleng, sang anak juga bekerja sebagai seorang fotografer dan jurnalis untuk koran Bali Post. Di masa tuanya, beliau menjadi seorang mangku atau pemuka agama di Pura Pabean, Desa Pengastulan. Beliau meninggal pada tahun 1990 dengan gelar kehormatan sebagai anggota dari LVRIgelar kehormatan sebagai anggota dari LVRI  +
  • Beliau bernama Pande Putu Abdi Jaya PrawirBeliau bernama Pande Putu Abdi Jaya Prawira, bertempat tanggal lahir di Denpasar, 20 Januari 1998, Merupakan putra pertama dari pasangan Ketut Suparjaya dan Ni Wayan Sukarni, saat ini beliau tinggal di perumahan griya Pande Permai blok D 20, Tulikup Kelod, Gianyar. Sekilas riwayat pendidikan beliau yakni beliau pernah mengenyam pendidikan Taman kanak-kanak di Taman kanak-kanak Grand Bali Beach Sanur Sekitar tahun 2003-2004, kemudian dilanjutkan ke jenjang Sekolah Dasar yaitu Sekolah Dasar Negeri 2 Sanur pada tahun 2004-2010, selanjutnya di jenjang SMP beliau mengenyam pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Bangli pada tahun 2010-2013, dilanjutkan pada jenjang Sekolah Menengah Atas yaitu di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bangli pada tahun 2013-2016, dan terakhir pendidikan beliau yaitu pada jenjang perkuliahan beliau memilih program studi Jawa Kuna, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana, yang kemudian telah lulus pada tahun 2016-2020.</br></br>Adapun pekerjaan beliau saat ini yaitu menjadi Jurnalis di media Bali.</br></br>Tentunya beliau memiliki segudang prestasi diantaranya : </br></br>Juara 2 Nasional Artikel Ilmiah Di IPDB Bogor Tahun 2019</br> </br>Juara 1 Lomba Cerdas Cermat Agama Hindu Di ITB Bandung Tahun 2019 </br> </br>Karya Kidung Terbaik Di Sastra Saraswati Sewana Tahun 2021</br></br>Beberapa karya beliau diantaranya :</br></br>Karya yang sudah terpublikasi di Sastra Saraswati Sewana ada :</br></br>Kidung Panglarad Lara</br>Kakawin Pranawisa Somya</br>Geguritan Pramudita Kaya Caru</br></br>Yang belum terpublikasi ada beberapa geguritan : </br></br>Geguritan Kandara Bang</br>Geguritan Satriya Tiga.</br></br>Kiprah pertama beliau, seorang Pengawi Muda dimulai dari ajang perlombaan Sastra Saraswati Sewana. Setelah ajang tersebut berakhir dengan dukungan semangat dari orang - orang terdekat, dan masukan-masukan positif dari para juri pada waktu itu, termasuk salah satu dosen beliau sendiri yaitu bapak Putu Eka Guna Yasa, S.S., M.Hum yang membuat semangat menciptakan karya sastra lainnya menggebu-gebu. Hingga akhirnya terlahirlah salah satu karya sastra ciptaan beliau yang berharga, dikarenakan pertama kalinya beliau menciptakan karya sastra dengan jumlah 234 bait didalamnya dan karya ini dapat diselesaikan dalam waktu 5 hari.ini dapat diselesaikan dalam waktu 5 hari.  +
  • Berbagai tempat wisata di Bali mengadakan Berbagai tempat wisata di Bali mengadakan berbagai macam promo-promo menarik agar para wisatawan tertarik mengunjungi tempat tersebut. Gunakan promo seperti potongan harga (diskon) dan tawaran menarik dari tempat wisata tersebut. Sebar promo ini di media sosial atau bisa menggunakan jasa influencer untuk membantu mempromosikan tempat.encer untuk membantu mempromosikan tempat.  +
  • Berdasarkan artikel dari website PemerintaBerdasarkan artikel dari website Pemerintah Kota Denpasar, Bus Trans Metro Dewata adalah transportasi angkutan massal yang menjadi salah satu upaya Pemerintah Provinsi Bali untuk meningkatkan pelayanan publik pada sektor Transportasi Darat di kawasan perkotaan khususnya Kota Denpasar dan mencakup hingga ke beberapa wilayah luar Kota Denpasar. Tujuan Pemerintah Provinsi Bali menciptakan program ini tidak lain untuk mengurangi kemacetan dan polusi kendaraan individu. Bus Trans Metro Dewata saat ini telah tersebar ke berbagai daerah di Provinsi Bali. Namun, penerapannya semakin berjalannya waktu tidak sesuai dengan apa yang diharapkan atau direncanakan oleh pemerintah. Kebanyakan Bus Trans Metro Dewata saat ini sepi tanpa membawa penumpang. Sebagian besar masyarakat enggan menggunakan transportasi umum ini dikarenakan titik pemberhentiannya yang terbatas dan jauh, sehingga membutuhkan usaha yang lebih untuk mencapainya. Hal ini pun menyebabkan mayoritas warga lebih memilih untuk menggunakan aplikasi ojek online dibandingkan transportasi umum. Kurangnya kesadaran warga terhadap keberadaan transportasi umum ini juga menyebabkan sepinya penumpang. Metode bayar yang hanya bisa metode cashless pun bisa menjadi salah satu masalahnya, terutama bagi orang-orang yang tidak memiliki atau belum membuat uang elektronik. Menurut wawancara 15 narasumber yang penulis lakukan terkait bagaimana keefektifan program Bus Trans Metro Dewata, 9 dari 15 narasumber berpendapat bahwa pelaksanaan program Bus Trans Metro Dewata masih belum efektif yang menurut pengalaman narasumber salah satunya disebabkan oleh beberapa sopir bus yang sedikit tidak sabaran ketika mengendarai bus nya sehingga ketika ada motor yang lewat di depan Bus Trans Metro Dewata, maka sopir bus tersebut akan meng-klakson pengendara motor tersebut. Kemudian ada pula narasumber yang mengatakan bahwa posisi terminalnya jauh, serta ada pula yang menyayangkan kenyataan bahwa Bus Trans Metro Dewata yang ada saat ini dominan sepi tidak membawa penumpang karena kurangnya kesadaran masyarakat terkait penggunaan transportasi umum ini. Di sisi lain, memang ada 6 dari 15 narasumber berpendapat bahwa program ini efektif karena dapat mengurangi kemacetan, polusi, serta hemat biaya bensin. Namun, tetap saja pada kenyataannya narasumber yang mengatakan bahwa program ini belum efektif masih lebih banyak daripada yang mengatakan bahwa program ini efektif. Oleh karena itu, hal ini harus lebih diperhatikan oleh pemerintah, karena apabila tidak ditangani lebih lanjut maka akan berdampak pada tidak maksimalnya program Bus Trans Metro Dewata yang telah dijalankan oleh pemerintah. Beberapa narasumber juga sempat mengatakan harapan mereka terkait permasalahan ini agar terselesaikan dan lebih baik kedepannya, yang mana pemerintah sebaiknya dapat meningkatkan keefektifan program ini dengan solusi yang lebih baik lagi agar masyarakat tertarik dan memiliki keinginan menggunakan Bus Trans Metro Dewata.nginan menggunakan Bus Trans Metro Dewata.  +
  • Berikut ini adalah cuplikan film dokumenteBerikut ini adalah cuplikan film dokumenter yang berkisah tatkala Lawrence dan Lorne Blair mengunjungi sang maestro berusia 116 tahun, I Gusti Nyoman Lempad, di Ubud . Keduanya beruntung bisa mengabadikan Lempad jelang wafatnya. Banyak orang mengatakan bahwa sang maestro itu wafat pada hari yang dipilihnya sendiri.</br></br>Gusti Nyoman Lempad adalah seorang pematung dan arsitek dimana karya - karyanya banyak kita temui di Puri dan Pura di Ubud saat ini. Di Denpasar, Patung Catur Muka di perempatan lapangan Puputan adalah salah satu karyanya yang masih bisa kita lihat. </br></br>Di dalam naungan pengaruh keluarga Puri, Lempad mengasah bakat seninya dalam arsitektur tradisi Bali, termasuk dalam seni pahat dan ukir. Tak hanya soal seni, Lempad juga memiliki pemahaman tentang ritual dan spiritual ketika mendirikan tempat suci.</br></br>Selain pematung (Undagi), ia juga terkenal dengan karya - karya lukisanya yang lebih banyak bercerita tentang mitologi Hindu Bali. Pada akhir 1920-an, Lempad mulai berkarya menggunakan media kertas. Dia masih menggunakan cara melukis tradisional, menggunakan kuas dan tinta hitam. Rudolf Bonnet dan Walter Spies mendukungnya dengan memberikan kertas seni kepada Lempad.</br></br>Bersama Bonnet dan Spies, dia turut mendirikan Pita Maha, sebuah kelompok seniman yang mendefinisikan ulang seni lukis Bali pada 1930-an. Kelak kelompok seniman tersebut menggelar pameran lukisan pertama mereka di Bali dan luar negeri, yang menjadi salah satu pemicu mengapa Bali mempunyai daya tarik untuk dikunjungi.</br></br>Tidak ada yang mengetahui kapan pastinya ia dilahirkan. Yang ia ingat, ia menikah saat Gunung Karakatu meletus pada tahun 1883. Ia meninggal pada 25 April 1978 (Selasa ke 4 pada bulan ke 4) di rumahnya di Ubud . Sebelum ia meninggal, ia mengumpulkan semua keluarga dan meminta mereka untuk memandikannya.ga dan meminta mereka untuk memandikannya.  +
  • Bernama lengkap I Ketut Angga Wijaya. LahiBernama lengkap I Ketut Angga Wijaya. Lahir di Negara, Bali, 14 Februari 1984. Belajar menulis puisi sejak SMA saat bergabung di Komunitas Kertas Budaya asuhan penyair Nanoq da Kansas. Puisi-puisinya pernah dimuat di Warta Bali, Jembrana Post, Independent News, Riau Pos, Bali Post, Jogja Review, Serambi Indonesia, Denpost, Tribun Bali, tatkala.co, balebengong.id, qureta.com, galeribukujakarta.com, simalaba.net dan Antologi Puisi Dian Sastro for President! End of Trilogy (INSIST Press, 2005) serta Mengunyah Geram (Seratus Puisi Melawan Korupsi) yang diterbitkan oleh Yayasan Manikaya Kauci, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Jatijagat Kampung Puisi (2017). Buku kumpulan puisinya berjudul “Catatan Pulang” diluncurkan pada Januari 2018. Bekerja sebagai wartawan di Denpasar.018. Bekerja sebagai wartawan di Denpasar.  +
  • Berprofesi sebagai Arsitek, Gede merancangBerprofesi sebagai Arsitek, Gede merancang dan membangun Rumah Intaran - rumah dari Pengalaman Rasa. Pengalamannya membawa pengetahuan yang luas tentang produk lokal dan pandangan yang tajam terhadap peluang bisnis potensial. Dia bersemangat untuk menyelami kekayaan budaya dan hasil alam Bali Utara untuk menemukan bahan, produk, dan pengalaman terbaik.</br></br>diterjemahkan dari https://www.pengalamanrasa.com/ahkan dari https://www.pengalamanrasa.com/  +
  • Bersama melawan polusi, menciptakan jalan yang baik di lingkungan supaya bisa digunakan sampai nanti  +
  • Biografi Nama : I Gusti Putu Windya. Alm.Biografi </br>Nama : I Gusti Putu Windya. Alm. Beliau meninggal pada tahun 2010. </br>Istri : Gusti Ayu Nyoman Tanggal</br>Beliau memiliki 6 anak salah satu anak beliau sudah meninggal dan informasi ini saya dapat dari anak beliau yang ke-4 bernama Gusti Ayu Agustini. Beliau beralamat di banjar pasar desa Yehembang, kecamatan Mendoyo, kabupaten Jembrana. </br></br>Prestasi :</br>Beliau meraih banyak penghargaan diantaranya yang paling tinggi ialah penghargaan Kusuma Madya (tahun 1990), dengan karyanya yang paling terkenal ialah Geguritan Cangak. Selain itu beliau juga mengarang beberapa geguritan diantaranya Geguritan KB yang membawa beliau menjadi juara 2 lomba geguritan tingkat provinsi. Selain itu beliau juga banyak memiliki karya yang lainnya namun karya-karya beliau banyak yang mengklaim karena belum memiliki hak cipta. </br></br>Pekerjaan :</br>Selain mengarang geguritan beliau juga aktif melukis dan mengukir, serta beliau juga mendirikan sanggar lukis dan ukir, dan beliau ini belajar nyastra itu secara otodidak. Beliau juga dahulu pernah ditawari kontrak kerja di jerman untuk mengajar melukis tetapi ditolak. Dan beliau pernah menjadi anggota tim penilai pemberian penghargaan seni Dharma Kusuma provinsi daerah tingkat I Bali pada tahun anggaran 1994/1995.</br></br>Catatan khusus :</br>Informasi ini saya dapat dari narasumber yaitu Gusti Ayu Agustini yang mana merupakan anak ke 4 beliau yang juga pewaris alm. Gusti putu windya. Beliau mengatakan bahwa alm. Bapak gusti putu windya memiliki buku biografi akan tetapi saat ini tidak ada di tempat karena dibawa ke jerman dan belum dikembalikan dan beberapa dokumen2 terkait karya2 beliau yang juga dulu dipinjam dan belum dikembalikan hingga saat ini. Selain itu pada tahun 2015 juga geguritan cangak disadur oleh malaysia dengan membuat tokoh kartun 'bangau dan kepiting' dalam animasi pada zaman dahulu tanpa izin dari pewaris alm. Gusti putu windya. izin dari pewaris alm. Gusti putu windya.  +
  • CALON PEMIMPIN BALI HARUS MEMPERBAIKI KUALCALON PEMIMPIN BALI HARUS MEMPERBAIKI KUALITAS PENDIDIKAN DI BALI</br></br>Om swastyastu </br>Terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk berbicara, Saya merasa sangat terhormat dan bersyukur dapat berbagi pemikiran dan ide-ide yang ingin saya sampaikan yakni sebuah permasalahan yang memiliki dampak signifikan dalam kehidupan kita sekarang dan yang akan datang</br>UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 5 ayat 1, setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan bermutu. Pemerintah menjamin pemerataan kualitas pendidikan yang mencakup dua aspek penting, yaitu persamaan kesempatan untuk memperoleh pendidikan dan keadilan dalam memperoleh pendidikan yang sama dalam masyarakat.Pendidikan di Indonesia masih dipandang kurang adil karena banyak anak dari keluarga yang kurang mampu susah untuk masuk ke sekolah negeri. Sekolah negeri yang mendapat subsidi dari pemerintah dengan menerima siswa dengan nilai ujian tertinggi yang dimana anak tersebut mampu, fasilitas terpenuhi,dan kebutuhan yang cukup. Sedangkan bagi anak yang kurang mampu, fasilitas belajar kurang mereka harus membantu orang tua mereka bekerja sehingga nilai ujiannya rendah, sehingga harus masuk di sekolah swasta yang bayaranny cukup mahal.</br></br>Faktor ekonomi adalah fakto utama penyebab rendahnya pendidikan, kurangnya pengetahuan orang tua tentang pentingnya nya pendidikan.Rendahnya tingkat pendidikan dapat menyebabkan sejumlah masalah seperti terbatasnya inovasi dan kemajuan, pendidikan yang rendah dapat menghambat inovasi dan kemajuan dalam suatu masyarakat, apalagi sekarang teknologi sudah semakin maju kita tidak mungkin menginginkan setiap orang terpuruk dalam ketidaktahuan dan tertinggal di tengah era kemajuan teknologi sehingga dengan adanya pendidikan ini kita mudah untuk lebih mengenal teknologi agar tidak ketinggalan dan bisa bersaing untuk memajukan teknologi kedepannya. Dan juga kemiskinan seringkali terkait dengan penghasilan yang rendah, kemiskinan di Indonesia terutama di Bali masih tinggi sehingga anak yang putus sekolah karena kekurangan biaya untuk membayar sekolah, akses untuk kesekolah menjadi penyebab utama banyak anak yang putus sekolah.</br></br>Pemerintah dapat mengatasi tingkat pendidikan yang rendah melalui langkah-langkah seperti peningkatan anggaran pendidikan, peningkatan kualitas guru, pengembangan kurikulum yang relevan, dan penyediaan akses pendidikan yang lebih luas. Selain itu, program bantuan finansial bagi keluarga kurang mampu juga dapat membantu meningkatkan partisipasi dalam pendidikan. Sehingga, diperlukan akses pendidikan yang universal, dimana akses pendidikan harus merata untuk semua masyarakat, termasuk daerah terpencil atau penghasilan rendah. Adanya program bantuan keuangan / beasiswa, dengan bantuan beasiswa untuk membuat siswa yang kurang mampu sehingga dapat melanjutkan sekolah dengan baik.Peningkatan kualitas pengajaran, guru harus menerapkan metode pengajaran yang inovatif dan menggunakan teknologi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.Menggunakan kurikulum relevan, Sesuaikan kurikulum dengan kebutuhan dunia nyata, memasukkan keterampilan yang diperlukan dalam dunia kerja dan kehidupan sehari-hari.Infrastruktur pendidikan yang baik, sekolah harus memiliki fasilitas dan infrastruktur yang Memadai untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang optimal. Penelitian dan evaluasi sistem, penelitian dan evaluasi harus terus-menerus dilakukan untuk mengidentifikasi area yang perlu perbaikan dan peningkatan.Dengan demikian diperlukan calon pemimpin yang mampu mengatasi permasalahan rendahnya tingkat pendidikan di bali.</br>Sekian dari pemikiran yang saya sampaikan, Mari kita jadikan sebagai pemicu untuk melakukan perubahan positif. Saya yakin, jika kita bersatu, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik. Terima kasih atas perhatiaannya.Semoga kita dapat berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Terima kasih." </br>Om Shanti, Shanti, Shanti Omrima kasih." Om Shanti, Shanti, Shanti Om  +
  • Calon Pemimpin Bali Harus Mampu Mengatasi Calon Pemimpin Bali Harus Mampu Mengatasi Tantangan Yang Akan di Hadapi Bali</br></br>Om swastyastu </br></br>Terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk berbicara, Saya merasa sangat terhormat dan bersyukur dapat berbagi pemikiran dan ide-ide yang ingin saya sampaikan yakni sebuah permasalahan yang memiliki dampak signifikan dalam kehidupan kita sekarang dan yang akan datang Pemilihan umum 2024 menjadi panggung penting tidak hanya untuk memilih pemimpin di Bali, tetapi juga untuk merangkul tantangan, terutama masalah ekonomi pariwisata yang masih melanda sebagian masyarakat Bali. Salah satu masalah yang mendesak untuk ditangani oleh calon pemimpin di Bali adalah pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan. Bali menghadapi tekanan besar terkait pertumbuhan pariwisata yang pesat, yang dapat merugikan lingkungan dan keberlanjutan pulau ini. Seperti yang kita ketahui bahwa Bali memiliki potensi yang tinggi terutama dalam pariwisata, bali mempunyai kekayaan alam dan budaya yang bervariasi namun potensi itu juga dapat menjadi pisau dua sisi yang jika salah dipergunakan akan dapat merusak bali itu sendiri. </br></br>Pertumbuhan pariwisata yang pesat dapat membawa berbagai dampak negatif terhadap lingkungan, mengancam keberlanjutan ekosistem alam yang berharga. Di berbagai destinasi pariwisata, termasuk Bali, masalah-masalah berikut muncul sebagai hasil dari peningkatan kunjungan wisatawan yakni Pencemaran Lingkungan, Penyediaan fasilitas dan infrastruktur pariwisata yang tidak terkelola dengan baik dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Limbah padat dan cair dari industri pariwisata dapat mencemari air, tanah, dan udara, merugikan keseimbangan ekosistem alam. Peningkatan jumlah wisatawan menciptakan tekanan ekstensif terhadap sumber daya alam, termasuk air, energi, dan bahan pangan.tidak kalah penting untuk di ingat dan disadari Peningkatan kunjungan wisatawan di Bali tidak hanya membawa keindahan pulau ini ke mata dunia, tetapi juga menimbulkan peningkatan signifikan dalam volume sampah, Peningkatan volume sampah dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, merugikan ekosistem alam dan mengancam keberlanjutan lingkungan hidup.Pertumbuhan urbanisasi dan industri pariwisata di Bali membawa dampak signifikan pada ketersediaan sumber daya air. Pertumbuhan pesat sektor pariwisata menambah permintaan akan air, baik untuk kebutuhan hotel, restoran, maupun infrastruktur pendukung pariwisata. Peningkatan penggunaan air dapat menyebabkan degradasi kualitas air karena peningkatan limbah dan polutan dari aktivitas manusia.</br></br>Keindahan di bali dapat menjadi sumber ekonomi warga sekitarnya, namun jika tidak memiliki pemimpin yang dapat memandu setiap masyarakat untuk bergerak, menjaga dan melestarikan kekayaan alam yang ada tentu Bali tidak akan bertahan lama dan menuju kehancuran Bali. Untuk itu diperlukan pemimpin yang mampu melakukan Pengelolaan Pariwisata yang Berkelanjutan Menyusun kebijakan untuk membatasi pertumbuhan pariwisata yang tidak terkendali dan mempromosikan jenis pariwisata yang berkelanjutan. Inovasi dalam Manajemen Sampah Mengimplementasikan program efektif untuk mengurangi, mendaur ulang, dan mengelola sampah secara berkelanjutan. Mendorong partisipasi masyarakat dalam upaya ini. Serta mendorong Konservasi Sumber Daya Air Melakukan langkah-langkah konservasi air, seperti pengelolaan irigasi yang efisien, penanaman pohon, dan edukasi masyarakat tentang pentingnya penggunaan air yang bijaksana, dan tentu saja Edukasi Lingkungan Melibatkan masyarakat dalam program edukasi untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pelestarian lingkungan dan cara berkontribusi dalam upaya konservasi. Pemilu 2024 bukan hanya kesempatan untuk memilih pemimpin baru yang hanya akan mengambil hak dari gelar tetapi harus memikul kewajiban dari gelar tersebut serta untuk memilih pemimpin yang memiliki visi dan komitmen kuat untuk mengatasi masalah kemiskinan. Dengan solusi-solusi yang terencana dengan baik, diharapkan Bali , Indonesia dapat melangkah menuju masyarakat yang cinta terhadap lingkungan dan mampu tumbuh menjadi masyarakat yang berdaya saing. Sekian dari pemikiran yang saya sampaikan, Mari kita jadikan sebagai pemicu untuk melakukan perubahan positif. Saya yakin, jika kita bersatu, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik. Terima kasih atas perhatiaannya.Semoga kita dapat berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Terima kasih." </br></br>Om Shanti, Shanti, Shanti Omima kasih." Om Shanti, Shanti, Shanti Om  +
  • Candra Kanti adalah seorang sastrawan waniCandra Kanti adalah seorang sastrawan wanita yang terbilang cukup muda yang karyanya berhasil menjadi karya sastra kidung terbaik. Candra Kanti berasal dari Karangasem namun menetap di Denpasar beliau lahir pada tanggal 20 Oktober 1990. </br></br>Beliau saat ini sudah menjadi seorang Ibu, walaupun menjadi seorang Ibu beliau tetap aktif dalam menulis dan pekerjaannya sebagai dosen di salah satu Universitas di Bali dan menjadi penyuluh Bahasa Bali di Tabanan. </br></br>Dalam keadaan yang terbilang sangat sibuk, beliau mampu menyelesaikan karyanya dan menjadi salah satu karya sastra kidung terbaik. Beliau mengatakan bahwa semua itu berkat dukungan dari suaminya yang juga seseorang yang menyukai sastra. Kidung yang beliau karang berjudul "Amelad Prana" untuk mengetahui lebih dalam mengenai biodata Cadra Kanti dan isi dari Kidung Amelad Prana kalian dapat menyimak vidio beikut yang telah saya buat </br>https://www.youtube.com/watch?v=FWeD1Irx0jMttps://www.youtube.com/watch?v=FWeD1Irx0jM  +
  • Catharina Widjaja menjabat sebagai ExecutiCatharina Widjaja menjabat sebagai Executive Vice President di Gajah Tunggal Group. Dari tahun 2004 sampai tahun ini pernah menjabat sebagai Direktur Corporate Communication and Investor Relations di PT Gajah Tunggal Tbk.</br></br>Sebelum bergabung dengan Gajah Tunggal Group, Beliau bekerja di berbagai perusahaan multinasional, seperti Deutsche Bank AG Jakarta , menjabat sebagai Foreign Exchange Dealer selama 2 tahun dari tahun 1986-1988 dan HSBC Indonesia, selama 9 tahun, di mana Beliau terakhir menjabat sebagai Country Treasurer.</br> </br>Beliau memperoleh gelar Master of Science in Control Engineering dari University of Bradford pada tahun 1985 dan alumni dari MIT Sloan School of Management for the Executive program. </br> </br>Beliau juga menjabat sebagai Direktur di Alun Alun Indonesia, sebuah konsep ritel Indonesia yang mempromosikan produk dan pengrajin Indonesia.</br> </br>Selain itu, Beliau aktif dalam beberapa kegiatan sosial, di antaranya United in Diversity Foundation, CCPHI, IBCA, IBCWE, YCAB dan Yayasan Mitra Museum Jakarta. Beliau mendapatkan pengakuan sebagai Global Trade Ambassador Indonesia oleh WIT-LA pada tahun 2019, dan menerima penghargaan sebagai TOP Leader on CSR Commitment dari Business News Indonesia pada tahun 2018 dan dinominasikan sebagai penerima Telstra Business Women Awards pada tahun 2017.</br></br>Cath juga anggota board BASAbali.n 2017. Cath juga anggota board BASAbali.  +
  • Catur Yudha Hariani, lahir tanggal 14 SeptCatur Yudha Hariani, lahir tanggal 14 September di Trawas, Mojokerto, Jawa Timur. Sejak lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) tahun 1990, dia telah menjadi aktivis lingkungan dan bergabung dalam organisasi Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Seloliman di Trawas, Mojokerto, Jawa Timur. Kemudian pada tahun 1997 PPLH Bali didirikan di Sanur. Saat itu Catur bertugas sebagai pelaksana harian. Kemudian pada tahun 2002, Catur ditunjuk menjadi Direktur PPLH Bali. Ada banyak program terkait lingkungan yang ditangani oleh Catur. Di antaranya adalah pengelolaan sampah, pendidikan dan pendampingan masyarakat untuk menanggulangi masalah sampah secara swakelola, workshop penanganan sampah untuk pelajar, dan sebagainya. Catur memang konsisten mengabdikan hidupnya menjadi aktivis lingkungan. Dia juga dikenal sebagai salah satu aktivis gerakan tolak reklamasi Teluk Benoa.tivis gerakan tolak reklamasi Teluk Benoa.  +
  • Cendekiawan Australia yang terkenal dengan biografinya yang komprehensif tentang seniman Jerman Walter Spies yang pengaruhnya pada seni Bali terkenal.  +
  • Chandra Yowani, lahir di Denpasar, 10 FebrChandra Yowani, lahir di Denpasar, 10 Februari 1971. Menulis puisi sejak 1981. Pernah bergabung dengan Sanggar Cipta Budaya di bawah bimbingan Gm Sukawidana. Puisi-puisinya dimuat di Bali Post, Nusa Tenggara, dan Majalah Gadis, juga terhimpun dalam buku Rindu Anak Mendulang Kasih, Benang-benang Bianglala, Di Tangkai Mawar Mana, dan Peladang Kata. Kini dia menjadi dosen tetap di Universitas Udayana.enjadi dosen tetap di Universitas Udayana.  +
  • Citra Sasmita bernama lengkap Ni Putu CitrCitra Sasmita bernama lengkap Ni Putu Citra Sasmita, lahir di Tabanan, Bali, 30 Maret 1990. Namanya mulai dikenal dalam seni rupa Indonesia melalui karya-karyanya yang tidak hanya berupa lukisan, seni instalasi dan performance art dan telah dipamerkan di dalam dan di luar negeri. Citra merupakan salah satu penerima penghargaan Gold Award Winner dalam kompetisi seni lukis UOB Painting of The Year 2017 kategori seniman professional. Karya-karya Citra banyak merepresentasikan isu-isu perempuan terutama mengenai identitas kultural, posisi perempuan dalam kultur patriarki dan realitas sosial dan budaya.</br></br>Citra tumbuh dalam keluarga seniman pertunjukan tradisi yang sering pentas dari desa ke desa dalam upacara ritual Hindu di Bali. Bermula dari itulah ia tertarik dengan dunia kesenian. Citra sempat kuliah di Fakultas Sastra Universitas Udayana (2008) dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Ganesha (2009), karena keinginannya untuk melanjutkan studi lukis tidak direstui oleh almarhum ayahnya yang saat itu menjadi guru Kimia. </br></br>Namun cita-citanya sebagai perupa kembali tumbuh ketika ia mengikuti grup teater kampus dan menjadi ilustrator cerpen di harian Bali Post. Ketika ia menjadi ilustrator cerpen inilah ia mulai mendalami dunia seni rupa secara otodidak dan aktif mengikuti pameran di Bali dan diluar Bali. Dua bidang ilmu (sastra dan sains) yang pernah ia pelajari juga menjadi pedoman dalam proses karyanya dalam memformulasikan gagasan dan isu-isu sosial. </br></br>Pada tahun 2016, karyanya yang dipamerkan pada pameran "Bali Art Intervention #1" mendapat sorotan karena menghadirkan figur perempuan yang mencium kepala babi, menghadirkan imaji kehidupan kultural perempuan Bali dalam tekanan psikologis dan sosial, sebagaimana tajuk dari pameran tersebut yang menghadirkan karya-karya kritis mengenai sisi gelap pulau Bali. Kemudian pada tahun 2016 dalam pameran “Merayakan Murni”, sebuah pameran persembahan untuk pelukis Murniasih (1966-2006), Citra menghadirkan karya instalasi 100 buah keramik yang dikombinasikan dengan timbangan gantung "Mea Vulva, Maxima Vulva" yang merepresentasikan ketimpangan kelas sosial dan habitus masyarakat. Beberapa karyanya juga pernah dipamerkan di Melbourne dalam pameran bertajuk Crossing Beyond Baliseering.</br></br></br>Pameran tunggalnya adalah:</br></br>2018 Under The Skin, Redbase Foundation, Yogyakarta</br>2017 Beauty Anatomy, Laramona, Ubud, Bali</br>2015 Maternal Skin, Ghostbird + Swoon, Bali</br></br></br>Pameran bersama yang pernah diikutinya:</br></br>2018 Yogya Annual Art #3, Positioning, Sangkring Art Space, Yogyakarta</br>2017 Finalist UOB Painting of The Year Exhibition, UOB Plaza, Jakarta</br>2017 Kecil Itu Indah #15, Edwin's Gallery, Jakarta</br>2017 Yogya Annual Art #2, Bergerak, Sangkring Art Space, Yogyakarta</br>2016 Crossing: Beyond Baliseering, 45downstairs, Melboune</br>2016 Merayakan Murni, Sudakara Artspace Sanur, Bali</br>2015 Bali Art Intervention #1: Violent Bali, Tony Raka Gallery, Bali</br>2015 Makassar Biennale Trajectory, Makassar</br>¬¬¬¬2014 Ethnic Power, Art Centre Denpasar, Bali</br>2013 Bali Art Fair, Tony Raka Gallery, Bali</br></br>Penghargaan yang pernah diraihnya:</br></br>2017 Gold Winner UOB Painting of The Year</br>2016 Finalis Kompetisi Karya Trimatra Salihara, Jakarta</br>2015 Semifinalist BaCAA#4 (Bandung Contemporary Art Award #4)aCAA#4 (Bandung Contemporary Art Award #4)  +
  • Co-Founder dan Kepala Koki, Pengalaman RasCo-Founder dan Kepala Koki, Pengalaman Rasa</br></br>"Sebagai penduduk asli Bali Utara, pelatihan memasak Ayu dimulai sejak kecil di dapur keluarganya - belajar seni memasak tradisional sambil mengasah indranya dalam menyempurnakan rasa, tekstur, dan penampilan berbagai hidangan otentik.</br></br>Menggabungkan resep keluarga yang diturunkan dari generasi ke generasi dengan produk lokal berkualitas tinggi pilihan, Ayu bersemangat untuk melestarikan masakan Bali Utara dan memperkenalkannya kepada dunia."</br></br>diterjemahkan dari https://www.pengalamanrasa.com/ahkan dari https://www.pengalamanrasa.com/  +
  • Cok Sawitri lahir di Sidemen, Karangasem, Cok Sawitri lahir di Sidemen, Karangasem, Bali, 1 September 1968. Kini dia tinggal di Denpasar, Bali. Pertengahan tahun 2006, ia berkolaborasi dengan Dean Moss dari New York dalam acara Dance Theater. Selain sebagai aktivis teater, Cok juga menulis banyak artikel, puisi, cerita pendek dan novel. Dia juga aktif dalam aktifitas budaya sosial, pendiri Forum Perempuan Mitra Kasih Bali dan Kelompok Tulus Ngayah. </br></br></br>Karya-karya teater Cok Sawitri adalah Meditasi Rahim (1991), Pembelaan Dirah, Ni Garu (1996), Permainan Gelap Terang (1997), Sekuel Pembelaan Dirah (1997), Hanya Angin Hanya Waktu (1998), Puitika Melamar Tuhan (2001), Anjing Perempuanku, Aku Bukan Perempuan Lagi (2004), Badan Bahagia. Novelnya adalah Janda dari Jirah, Tantri, dan Sutasoma.</br></br>Biografi lebih lengkap di http://lifeasartasia.weebly.com/uploads/2/3/6/8/23681555/cok_sawitri.pdfm/uploads/2/3/6/8/23681555/cok_sawitri.pdf  +
  • Collin McPhee lahir di Montreal, Quebec, CCollin McPhee lahir di Montreal, Quebec, Canada, 15 Februari 1900. Ia meninggal di Los Angeles, California, Amerika, pada 7 Januari 1964. Ia adalah seorang komposer, pianis, dan penulis yang pernah menetap di Bali dan menulis buku tentang musik tradisional Bali. Ia juga banyak membuat komposisi musik berdasarkan musik tradisional Bali. </br></br>Collin McPhee menghabiskan sisa hidupnya meneliti musik Bali. Ia juga berkontribusi cukup besar bagi perkembangan musik Bali. Ia memperkenalkan musik Bali ke beberapa universitas musik di Amerika. Karyanya yang paling terkenal adalah orkestra Tabuh-tabuhan yang dipentaskan selama perjalanan musim panas ke Meksiko tahun 1936 oleh Carlos Chavez. Tabuh-tabuhan gubahan McPhee ini terdiri dari beberapa alat musik termasuk gong dan simbal khas Bali.</br></br>Karya-karya Collin McPhee, antara lain Balinese Ceremonial Music (1934), Concerto for piano & wind octet (1928), Concerto for wind orchestra (1960), Kambing Slem, for flute & piano (1960), Lagoe Sesoeloelingan Ardja, for flute & piano (1960), Lagu Délem (1960), Tabuh-tabuhan, for 2 pianos & orchestra (1936), Tabuh-Tabuhan, toccata for orchestra (1936), Transitions for orchestra (1954), dll.r orchestra (1936), Transitions for orchestra (1954), dll.  +
  • Covid-19, virus inilah penyebab semua permCovid-19, virus inilah penyebab semua permasalahan ini bermula. Muncul di tahun 2019 membuat semua aktivitas di dunia ini menjadi terhenti, termasuk pariwisata Bali. Hampir 2 tahun sudah berlalu dan kemudian dunia ini sudah kembali membaik namun tidak dengan pariwisata Bali. Kenapa para wisatawan tidak kunjung datang? Berdasarkan beberapa artikel di internet dan keluh kesah warga sekitar penyebab semua ini terjadi dikarenakan banyaknya peraturan peraturan yang mengekang dan menekan wisatawan yang hendak datang ke Bali. Misalnya sebelum datang ke Bali setiap wisatawan wajib melakukan tes Swab/PCR dan sesudah di Bali kemudian di karantina selama hampir 1 minggu. Semua peraturan itu membuat para wisatawan enggan datang ke Bali dikarenakan waktu mereka akan terbuang disana. </br></br>Tak hanya sampai disitu, karena Covid-19 otomatis pariwisata terhenti dan semua fasilitas serta pegawai di tempat wisata tidak terurus. Anggap saja perwatan tempat seperti restoran, hotel, villa, caffe, semua terhenti dikarenakan tak ada biaya masuk. Kemudian karyawan yang dirumahkan membuat sebagian masyarakat yang mata pencahariannya bingung mendapatkan uang. Maka dari itu perbaikan fasilitas dan sumber daya manusia juga sangat mempengaruhi bangkitnya pariwisata Bali ini.</br></br>Hanya sekian yang dapat saya sampaikan, semoga apa yang saya sampaikan dapat menjadi tolak ukur untuk perbaikan pariwisata Bali kedepannya. Saya mohon maaf bila ada kesalahan kata dan kalimat pada tulisan saya ini. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.tas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.  +
  • D. Tjandra Kirana, lahir di Denpasar, 29 JD. Tjandra Kirana, lahir di Denpasar, 29 Juni 1944. Ia adalah seorang fotografer kawakan yang telah puluhan tahun malang melintang dalam seni fotografi. Selain menggeluti fotografi, ia juga adalah seorang pelukis. Dalam seni fotografi, sejak 1975 ia telah memamerkan karya-karyanya di dalam dan luar negeri, antara lain di Singapura, India, China, Hongkong, Thailand, Malaysia, Taiwan, Filipina, Jakarta, dll. Ia kerap menjuarai lomba fotografi dan meraih berbagai penghargaan, seperti Monochrome Award Salon Photo Indonesia XXXII (Makasar, 2021), Gold Trophy Shanghai International Lung Jing Shan Photography Art Award 2009, SPC. Fuji Award Silver Medal Color Pint 1985, dll. Karya-karyanya cenderung memadukan keindahan realis dan imajinasi. memadukan keindahan realis dan imajinasi.  +
  • DAMPAK YANG DISEBABKAN OLEH ALIH FUNGSI LADAMPAK YANG DISEBABKAN OLEH ALIH FUNGSI LAHAN BAGI KEBERLANGSUNGAN HIDUP MASYARAKAT BALI</br>Om Swastyastu</br> Yang terhormat, Tim penilai, begitu pula teman-teman yang saya cintai. Sebelumnya marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadapan Ida Sang Hyung Widhi Wasa, atas Astung Kerta Wara NugrahaNya kita dapat berkumpul di tempat ini dalam rangka acara Wikhiton Partisipasi Publik, Bali Berorasi. Pada kesempatan yang baik ini perkenankan saya menyampaikan pidato atau orasi yang berjudul “Permasalahan yang Ditimbulkan dari Alih Fungsi Lahan dalam Kehidupan Masyarakat Bali.</br> Para hadirin dan teman-teman sekalian, alih fungsi lahan merupakan suatu perubahan fungsi lahan dari fungsi lahan sebelumnya. Alih fungsi lahan di daerah Bali sangat marak terjadi belakangan ini, hal ini ditandai dengan beberapa fenomena seperti berkurangnya lahan produktif pertanian. Indonesia merupakan negara yang agraris dan sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani. Apa yang akan terjadi apabila lahan pertanian yang menjadi sumber dari bahan pokok masyarakat Bali terus menerus diubah menjadi perumahan, ditambah lagi dengan meningkatnya serbuan pendatang yang mengharuskan mereka untuk membangun tempat tinggal. Contoh fenomena lain yang bisa kita lihat adalah berkurangnya daerah resapan air. Tanah merupakan salah satu penyerap air hujan yang ampuh. Apabila lahan yang terdapat tanah diubah menjadi perumahan, gedung-gedung yang menggunakan beton, vaping akan secara tidak langsung mengurangi daerah resapan air. Hal ini akan membahayakan apabila musim penghujan telah tiba dan semakin meningkatnya penggunaan beton dan vaping akan mengurangi daerah resapan air sehingga volume air akan meningkat dan menyebabkan banjir di wilayah tertentu. Pada musim hujan yang lalu di Bali sangat banyak terjadi bencana banjir yang hingga menyebabkan warga kehilangan tempat tinggalnya. Dengan adanya peristiwa demikian, tentu akan berdampak negatif bagi keberlangsungan hidup karena jika terus dibiarkan, pulau Bali yang tidak terlalu luas ini ditambah dengan maraknya alih fungsi lahan dapat menyebabkan ketidaknyamanan di lingkungan sekitar, produktivitas pangan akan menurun, terjadi pemanasan global, dan masih banyak lagi dampak yang mengerikan dari alih fungsi lahan.</br> Berdasarkan atas permasalahan tersebut, saya berharap kepada calon pemimpin tahun 2024 mendatang agar bisa memberikan solusi terkait alih fungsi lahan yang terus meningkat. Pemimpin Bali diharapkan setia dan menjaga keadaan tanah Bali dan mengeluarkan peraturan yang mengutamakan dan memperjuangkan tanah, adat dan budaya Bali</br> Teman-teman semuanya, mari kita menjaga tanah Bali, dari bahaya alih fungsi lahan, sehingga tanah Bali tetap lestari. Demikian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf atas kekurangannya, saya tutup dengan Parama Santhi, Om Santhi, Santhi Om.engan Parama Santhi, Om Santhi, Santhi Om.  +
  • DEMOGRAFI BAGI PENDIDIKAN PARAGRAF 1: Pentingnya pendidikan PARAGRAF 2: Pendidikan di Bali PARAGRAF 3: Panyineb/kesimpulan  +
  • DG Kumarsana lahir di Denpasar. Menulis puDG Kumarsana lahir di Denpasar. Menulis puisi sejak remaja dan dimuat di berbagai media massa dan terangkum dalam buku bersama. Selain puisi, dia juga menulis cerpen, novel, dan esai, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Bali. Dia pernah aktif di Sanggar Minum Kopi. Bukunya yang telah terbit: Komedi Birokrat (2010), Senggeger (2010), Kabinet Ngejengit (2012), Mata Dadu (2014). Kini mukim di desa Telagawaru, Labuapi, Lombok Barat.di desa Telagawaru, Labuapi, Lombok Barat.  +
  • Dalam kehidupan tentu ada proses pembuangaDalam kehidupan tentu ada proses pembuangan berupa material seperti sisa sisa makanan yang menjadi sampah, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah seringkali mengacu kepada material sisa yang tidak diinginkan atau tidak bermanfaat bagi manusia.</br>Denpasar, sebagai salah satu kota pariwisata terkemuka di Bali, menghadapi tantangan serius dalam mengelola penumpukan sampah. Dengan meningkatnya jumlah penduduk dan wisatawan setiap tahun, masalah ini semakin mendesak untuk diselesaikan. Namun, di tengah tantangan ini, terdapat cahaya harapan melalui inisiatif Zero Waste yang dilakukan oleh SMK Negeri 3 Denpasar.</br>Penumpukan sampah di Denpasar telah menjadi perhatian utama bagi pemerintah dan masyarakat setempat. Di tengah keindahan alamnya, tumpukan sampah dapat merusak lingkungan dan mengganggu pariwisata. Namun, SMK Negeri 3 Denpasar telah mengambil langkah proaktif dengan memperkenalkan konsep Zero Waste kepada siswa-siswinya.</br>Zero Waste adalah filosofi hidup yang bertujuan untuk mengurangi, mendaur ulang, dan mendaur ulang kembali semua sampah yang dihasilkan, sehingga tidak ada yang dibuang ke tempat pembuangan akhir. Inisiatif ini telah mengubah paradigma siswa tentang sampah, dari sesuatu yang harus dibuang menjadi sumber daya yang dapat dimanfaatkan kembali.</br>Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam program Zero Waste di SMK Negeri 3 Denpasar adalah pengelolaan sampah organik. Siswa belajar untuk mengompos sampah organik menjadi pupuk, yang kemudian digunakan untuk menghasilkan tanaman hijau di lingkungan sekolah. Dengan demikian, tidak hanya mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA, tetapi juga menghasilkan manfaat positif bagi lingkungan.</br>Selain itu, sekolah juga mendorong siswa untuk menggunakan produk yang ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Mereka mempraktikkan penggunaan tumbler dan tas belanja kain sebagai pengganti botol plastik dan kantong belanja plastik. Langkah-langkah kecil ini memiliki dampak besar dalam mengurangi jumlah sampah plastik yang mencemari lingkungan.</br>Tidak hanya itu, SMK Negeri 3 Denpasar juga aktif dalam kampanye pembersihan lingkungan. Para siswa berpartisipasi dalam kegiatan membersihkan pantai, sungai, dan area publik lainnya sebagai bagian dari tanggung jawab sosial mereka. Mereka tidak hanya membersihkan sampah yang ada, tetapi juga menyebarkan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.</br>Inisiatif Zero Waste dari SMK Negeri 3 Denpasar tidak hanya membantu mengurangi penumpukan sampah di Denpasar, tetapi juga menjadi contoh inspiratif bagi sekolah-sekolah lain di seluruh Indonesia. Dengan mengedukasi generasi muda tentang pentingnya lingkungan, kita dapat memastikan bahwa masa depan kita akan lebih berkelanjutan.</br>Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan institusi pendidikan seperti SMK Negeri 3 Denpasar, kita dapat meraih mimpi untuk memiliki Denpasar yang bersih dan lestari. Setiap langkah kecil memiliki dampak besar dalam perjuangan kita melawan penumpukan sampah dan menjaga keindahan alam untuk generasi mendatang.a keindahan alam untuk generasi mendatang.  +
  • Dalam kondisi seperti saat ini, banyak sekDalam kondisi seperti saat ini, banyak sektor yang sedang terpuruk salah satunya yang paling berdampak khusunya di Bali adalah sektor pariwisata. Salah satu strategi yang dapat saya utarakan adalah dengan memperhatikan kesehatan dan kebersihan harus berjalan dengan ketat. Selanjutnya yang harus diperhatikan adalah penyiapan kelengkapan protokol kesehatan seperti wastafel, hand sanitizer, & masker serta dipersiapkannya fasilitas kesehatan yang memadai dan dengan akses yang mudah dijangkau.memadai dan dengan akses yang mudah dijangkau.  +
  • Dalam memilih pemimpin untuk Bali, pertanyDalam memilih pemimpin untuk Bali, pertanyaan mengenai masalah yang paling mendesak menjadi krusial. Pertama, isu lingkungan dan keberlanjutan harus menjadi fokus utama. Bali menghadapi tantangan serius terkait kerusakan lingkungan, termasuk sampah plastik, kerusakan hutan, dan degradasi alam yang dapat berdampak pada pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi pulau ini. Para calon pemimpin perlu menggagas kebijakan proaktif untuk pelestarian lingkungan dan mendorong praktik ramah lingkungan.</br></br>Kedua, sektor pariwisata yang sangat penting bagi Bali harus dikelola dengan bijaksana. Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak signifikan pada industri ini, menuntut pemimpin yang mampu menghadapi tantangan pemulihan ekonomi. Diperlukan strategi inovatif untuk mendiversifikasi sumber pendapatan, mempromosikan pariwisata berkelanjutan, dan meningkatkan kesiapan terhadap situasi krisis.</br></br>Terakhir, masalah ketidaksetaraan sosial dan ekonomi juga perlu diberi perhatian serius. Meskipun Bali dikenal sebagai destinasi pariwisata yang mewah, masih ada ketidaksetaraan yang signifikan di antara masyarakatnya. Calon pemimpin perlu mengembangkan kebijakan inklusif untuk memastikan bahwa manfaat ekonomi dan pembangunan sosial dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat Bali, bukan hanya oleh segelintir kelompok.ali, bukan hanya oleh segelintir kelompok.  +
  • Dampak dari pandemi ini tidak kunjung seleDampak dari pandemi ini tidak kunjung selesai dari masa ke masa, 2 tahun sudah kita bergelut dengan virus korona ini ditambah lagi varian baru bermunculan setiap hari, seakan tidak ada titik terang dalam menangani kasus corona ini, namun begitu kehidupan harus tetap berlanjut. Kebutuhan sandang dan pangan tidak bisa dihentikan secara seketika dan sekejap mata. Maka dari itu kita harus berupaya dalam menggerakan kehidupan agar dapat berjalan secara nomal kembali. </br>Berhubung masyarakat mulai terbiasa dengan kondisi pandemi seperti ini, gerakan-gerakan baru mulai bermunculan yang membuat hal ini menjadi trendsetter tersendiri. Dengan contoh seperti memanfaatkan dengan baik perkembangan teknologi yang memang pada zaman ini dipakai untuk dijadikan jalan keluar oleh semua orang untuk berinteraksi dan menjalani kegiatannya secara daring. Selain efisien energi dan waktu, hal ini juga memerlukan sedikit biaya. </br>Namun bagaimana dengan nasib bali yang sejak dahulu hanya memanfaatkan sector pariwisata, secara tia-tiba dihantam pandemi yang tidak kunjung berakhir. Saat inilah kita memerlukan langkah kreatif yang di bisa dilakukan untuk membangkitkan pariwisata di Bali saat ini dan nanti mungkin dengan melakukan hal kecil seperti mencoba untuk menjadi konten creator yang isinya terkait membahas atau mengenalkan kebudayaan di Bali kepada khalayak ramai, dengan memanfaatkan teknologi serta kretifitas, hal in bisa dijadikan wadah untuk mengenal lebih dalam hal-hal apa saja yang jarang diketahui oleh orang lain dan menarik kembali minat wisatawan dari sector pariwisata. Jika dilihat dari sector akomodasi dan pelayanan mungkin warga bali bisa mulai untuk menyediakan tempat yang berbasis photogenic dengan menyuguhkan keadaan alam Bali yang asri dan kental dengan budayanya. Untuk sector pertanian warga bali bisa mulai mengenalkan bibit unggul dan buah-buahan yang sekiranya masih diaggap asing oleh khalayak ramai, seperti kemarin sempat trending buah salju yang ada di sekitaran wilayah Bedugul. Dilihat dari berbagai sector trsebut, sebenarnya masih banyak hal yang bisa dilakukan, jika kita ingin menuangkan niat serta usaha dalam memajukan bali.kan niat serta usaha dalam memajukan bali.  +
  • Dampak pandemi COVID-19 cukup meluas di beDampak pandemi COVID-19 cukup meluas di berbagai sektor, bahkan melumpuhkan sektor andalan Indonesia, khususnya Bali. Andalan sektor di Pulau Dewata tersebut kini seakan suram dan masyarakat pasrah menunggu berakhirnya pandemi ini. </br></br>Di Bali yang dulunya ramai dengan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara, namun pandemi COVID-19 seakan menghentikan seluruh aktivitas warga, dan di objek-objek wisata di pulau yang dijuluki "seribu pura" tersebut. Tapi semua masyarakat optimistis pariwisata Bali akan bangkit lagi, jika pandemi ini berakhir. </br></br>Hal ini pun berdampak pada pendapatan negara di sektor pariwisata. Adanya pembatasan sosial berskala besar dan ditutupnya akses keluar-masuk Indonesia, menyebabkan penurunan pendapatan negara di sektor pariwisata sebesar Rp20,7 miliar! </br></br>Semoga Pandemi Covid-19 segera berakhir, sehingga Pariwisata Bali akan Bangkit kembali.ngga Pariwisata Bali akan Bangkit kembali.  +
  • Dampak sampah bagi pariwisata bali SampahDampak sampah bagi pariwisata bali</br></br>Sampah menjadi sebuah ancaman bagi dunia pariwisata Bali,Pulau Bali adalah pulau yang begitu indah yang juga menjadi destinasi yang menarik bagi wisatawan dari dalam negeri ataupun luar negeri. Pulau Dewata terkenal dengan banyak pantainya yang mempesona, maka daripada itu penduduk Pulau Bali selayaknya menjaga kebersihan lokasi wisata dari sampah.Disaat musim hujan banyak titik lokasi sampah yang menggenangi sungai dan hal ini sangat tidak enak dipandang oleh mata, tentunya hal dalam jangka Panjang akan membuat daya tarik wisatawan dari dalam negeri ataupun luar negeri terkena dampak, dikarenakan banyaknya tumpukan sampah yang mengganggu aktivitas wisatawan saat berlibur di Pulau Bali. Tentu saja hal ini nantinya sangat merugikan tempat-tempat wisata yang ada di Pulau Bali. Terlebih lagi bagi wisatawann ketika berlibur dipantai.</br></br>Sebagai Pulau yang menjadi daya tarik wisatawan mancanegara permasalahan sampah di Bali sudah sangat kronis. Indonesia sendiri merupakan negara terbesar ke-dua setelah China penyumbang sampah khususnya dilaut. Sampah plastik yang memenuhi sungai dan lautan telah menyebabkan masalah selama bertahun-tahun dan hali ini sangat buruk sehingga bulan lalu Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) provinsi Bali mengumumkan “Keadaan sampah darurat” sepanjang garis enam kilo meter garis pantai yang mencakup pantai-pantai populer seperti Jimbaran, Kuta, dan Seminyak. DLHK sendiri mengerahkan tujuh ratus pembersih dan tiga puluh lima truk untuk membuang sampah sekitar seratus ton setiap harinya ke tempat pembuangan sampah.</br></br>Masalah sampah di Pulau Bali ini memang sangat mengancam tempat-tempat wisata yang ada di Pulau Bali. Peneliti dari Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana. “Sampah secara estetis pasti menggangu wisatawan, tapi sampah plastik jauh lebih serius,” katanya. “Mikroplastik bisa mencemari ikan yang jika dimakan manusia bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan termasuk kanker,” Kata Hendrawan” Indonesia adalah salah satu negara yang merupakan bagian kampanye Laut Ramah Lingkungan, yang bertujuan untuk membersihkan lingkungan lautan dari segala macam sampah yang ada dilautan. Sebagai bagian dari komitmennya, Pemerintah Indonesia telah mengurangi sampah plastik yang ada dilautan dan didaratan dengan cara mengurangi penggunaan kantong plastik dan meningkatkan mendaur ulang plastik, meluncurkan kampanye pembersihan plastik, dan meningkatkan kesadaran manusia akan bahayanya sampah plastik. Pemerintah pusat harus meningkatkan kampanye untuk mengurangi penggunaan kemasan sampah plastik dan melarang kantong plastik gratis di toko-toko.</br></br>Cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi sampah yang ada di bali: </br> </br>Bali sendiri menjadi provinsi yang pertama yang melarang Plastik Sekali Pakai (PSP) maka dari itu Gubernur Bali Wayan Koster telah mengeluarkan peraturan Nomer 97 Tahun 2018,yang membahas tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai. Gubernur Koster menyampaikan penerbitan ini sesuai visi dan misi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” dengan mengembangkan menata wilayah Bali menjadi lingkungan hijau, indah, bersih, dan kesucian taksu alam Bali. Pergub ini mewajibkan setiap produsen, distributor, pemasok dan setiap pelaku usaha untuk memproduksi dan menyediakan pengganti (substitusi) Plastik Sekali Pakai (PSP) dan sekaligus melarang menggunakan Plastik Sekali Pakai (PSP).</br></br>Gubernur Koster mengajak mengajak semua pihak di Bali untuk mendukung sekaligus melakukan sosialisasi menerapkannya kedalam kehidupan sehari-hari, denganbegitu lingkungan di wilayah Bali dan sekitarnya akan nampak terlihat bersih dan asri. Di samping itu menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat bagi masyarakat, akibat dampak buruk dari penggunaan Plastik Sekali Pakai (PSP) dan mencegah kerukasan ataupun pencemaran lingkungan.</br></br></br>-Kesimpulan/pesan:</br></br>Jagalah Pulau Bali ini supaya tetap menjadi pulau yang indah, bersih, asri, dan yang pastinya tetap menjadi destinasi pusat wisatawan dari berbagai mancanegara. Karena sampah pasti akan mempengaruhi image "icon" Bali pasti akan mempengaruhi image "icon" Bali  +
  • Daniel Bahari lahir di Denpasar, 23 Maret Daniel Bahari lahir di Denpasar, 23 Maret 1948. Ia adalah pelatih tinju, manager dan promotor tinju legendaris. Ia mendirikan sasana Cakti Bali (Candradimuka Tinju Bali) dan melahirkan petinju-petinju tingkat nasional dan internasional, baik amatir maupun profesional. Petinju-petinju yang lahir dari didikannya antara lain Adi Swandana, Fransisco Lisboa,, Pino Bahari, Nemo Bahari, Daudy Bahari. Ia juga pernah menangani mantan juara IBF kelas bantam yunior, yakni petinju legendaris Ellyas Pical. Sebelum menjadi pembina tinju, ia pernah menjadi atlet tinju. Namun, prestasinya tidak begitu menonjol. Ia lebih dikenal sebagai pembina tinju bertangan emas. Daniel Bahari meninggal pada tanggal 16 Maret 2015 di Denpasar.al pada tanggal 16 Maret 2015 di Denpasar.  +
  • Dar http://sejarahtaribali.blogspot.com/20Dar http://sejarahtaribali.blogspot.com/2011/05/i-ketut-mario.html</br></br>I Ketut Mario dalam Denpasar Culture adalah sosok penari dan juga salah satu pencipta tarian Bali dan dia mulai belajar menari sejak tahun 1906. Saat belajar menari, usianya kira-kira sebaya dengan anak mulai masuk SD. Dengan demikian Mario diperkirakan lahir 1897. Ia bersaudara lima orang. Orangtuanya hidup dari bercocok tanam. Ketika hasil pertanian kurang baik dan ditambah lagi entah bagaimana kondisi Denpasar kala itu, orangtuanya pindah ke Tabanan. Kurang jelas pula kapan meninggalnya sang ayah, dan hanya ibunyalah yang membesarkannya dengan menjadi abdi di Puri Kaleran Tabanan. Berkat pengabdiannya itu, diberilah tempat tinggal.</br></br>Dalam pengabdiannya di Puri Kaleran, tentu I Ketut Mario melakukan segala aktivitas abdi di puri termasuk belajar menari. Anak Agung Made Kaleran melihat Mario punya bakat di bidang menari. Tahun 1906 Mario belajar tari pada dua orang guru tari, yakni Pan Candri dan Salit dari Mengwi Gede. Dengan cepat tarian Sisia Calonarang dapat dikuasainya. Tariannya menawan, gerakannya berkarakter sehingga penggemar Calonarang mengaguminya.ehingga penggemar Calonarang mengaguminya.  +
  • Dari awal tahun 2019 di Indonesia khusnya Dari awal tahun 2019 di Indonesia khusnya di daerah Bali terkena wabah virus yang bernama virus covid-19, hal ini menyebabkan penurunan ekonomi yang drastis khusnya di bidang pariwisata bali. Pariwisata bali yang awalnya terkenal dengan tempat yang banyak dikunjungi oleh wisatawan asing manca negara, dan belakangan ini pariwisata bali tergolong cukup sepi dari sebelumnya. Kita sebagai pelajar seharusnya bisa membantu perkembangan pariwisata Bali khusnya dibidang seni tari agar bisa seperti dulu lagi, dengan cara kita mempelajari tarian tradisional yang kalian minati dan kita juga bisa memperkenalkan tarian daerah kia hingga ke manca negara agar wisatawan bisa kembali ke pulau dewata kita ini, semoga dengan cara ini pariwisata bali bisa seperti dulu lagi dan ekonomi pulau bali bisa normal dan msyarakat bali bisa bangkit seperti dulu lagi</br>Astungkara bisa bangkit seperti dulu lagi Astungkara  +
  • Dari keluarga seniman di desa Pengosekan, Dari keluarga seniman di desa Pengosekan, Ubud, Dewa Alit adalah seorang seniman yang mandiri dan diakui sebagai komposer terkemuka di Bali yang berpengaruh untuk musik gamelan, baik di Bali dan luar negeri. Secara reguler ia diundang ke luarnegeri sebagai komposer dan guru gamelan. </br></br>Karyanya “Geregel” (2000) adalah karya yang sangat berpengaruh untuk musik gamelan, baik di Bali dan luar negeri, serta karya tersebut merupakan subyek dari analisis 50 halaman dalam “Perspektif tentang New Music”. Karyanya dimainkan oleh sekehe gong di Bali dan di luar Bali. Salah satu karya yang berjudul “Semara Wisaya” yang dimainkan di New York Carnegie pada tahun 2004 dan komposisi yang lain pula berjudul “Pelog Slendro” muncul di Bang on a Can Marathon pada bulan Juni 2006. </br></br>Selain dari karya-karya untuk gamelan, Dewa berkarya untuk grup non-gamelan seperti grup percusi NY yang namanya Talujon, Gemalan Electrika dari MIT, AS. Dewa dipilih sebagai salah satu komposer untuk mengikuti proyek “Ruang Suara” oleh Ensemble Modern dari Frankfurt, Germany pada tahun 2015. Dia juga diundang bulan Januari 2017 untuk ikut proyek artist-in-residence oleh The Cultural Department of the City of Munich, Germany. </br></br>Dewa Alit diundang untuk mengajar dan berkarya di luar Bali, yang meliputi Gamelan Gita Asmara di University of British Colombia, Kanada, Gamelan Galak Tika di Massachusetts Institute of Technology, Helena College di Perth, Australia dan Gamelan SingaMurti di Singapura.</br></br>Sebagai kolaborator, Dewa Alit telah bekerja dengan musisi dan penari dari seluruh dunia. Diantaranya adalah produksi teater kontemporer “Buddha 12″ disutradarai oleh Alicia Arata Kitamura (Teater Annees Folles) di Tokyo pada tahun 2007, kolaborasi dengan maestro Butoh Jepang Ko Murobushi di Asia Tri Festival Jogya, Jogyakarta, pada tahun 2008, dan penari kontemporer Jepang Kaiji Moriyama dalam karya “Hagoromo” di New National Teatre Tokyo, Japan pada tahun 2014.</br></br>Dewa Alit mendirikan grup Gamelan Salukat pada tahun 2007, dengan kemauan untuk mengekspresikan pendekatan untuk musik baru. Gamelan ini merupakan satu set barungan baru yang dituning dan didesain oleh Dewa Alit sendiri.uning dan didesain oleh Dewa Alit sendiri.  +
  • Dari situs web Cat: “Saya pertama kali meDari situs web Cat:</br></br>“Saya pertama kali mengunjungi Bali pada usia 18 tahun pada tahun 1969. Kenangan tersebut tidak pernah hilang pada dekade-dekade berikutnya, namun saya tidak pernah menyangka akan kembali pada tahun 2000 untuk menghabiskan sisa hidup saya di sini.</br></br>Tinggal di Ubud jauh lebih multidimensi dibandingkan berkunjung sebagai seorang musafir. Setelah sepuluh tahun di Singapura yang steril, saya tidak siap menghadapi hewan pengerat di atap dan reptil di dinding kamar. Saya harus belajar menavigasi aturan birokrasi imigrasi Bizantium yang selalu berubah di Indonesia. Bahasa baru ini memiliki banyak kendala yang menarik. Masyarakat Bali, terutama keluarga yang kelak menjadi keluarga saya, adalah jendela kekayaan budaya yang mendalam dan membingungkan di sekitar saya.</br></br>Tak lama setelah pindah ke sini, saya menawarkan diri untuk menulis kolom reguler di satu-satunya surat kabar berbahasa Inggris saat itu, Bali Advertiser. Hal ini membuka banyak pintu; hal ini memberi saya alasan untuk menghubungi semua orang paling menarik di pulau itu dan mengajukan pertanyaan kurang ajar tentang apa yang mereka lakukan di Bali. Dari lebih dari 18 tahun artikel dua bulanan, saya telah menerbitkan dua buku."bulanan, saya telah menerbitkan dua buku."  +
  • Demokrasi adalah 'pemilu pengganti' oleh pDemokrasi adalah 'pemilu pengganti' oleh pihak yang tidak kompeten di mana banyak kesepakatan yang diselewengkan.</br></br>Demokrasi sekarang telah banyak terkikis oleh arus globalisasi bahkan demokrasi sendiri menjadi sebuah pelopor yang mengakibatkan Negara kita terpengaruh oleh Negara luar atau barat. Bahkan dapat dikatakan sekarang ini demokrasi Indonesia lebih banyak berkaca pada demokrasi luar sehingga makna dari demokrasi sendiri sudah terhapus bahkan sudah memudar. Sebenarnya jika Indonesia mau kita dapat menjadikan demokrasi ini sebagai suatu wadah untuk membuat Negara maju. Penanaman demokrasi sendiri harusnya juga sudah ada mulai sejak dini agar pemahaman yang terkandung didalamnya bias menjadi sebuah motivasi kehidupan bernegara yang baik. Serta generasi penerus bangsa mampu menerapkan sistem demokrasi yang baik dan benar.</br></br>Memang dapat dikatakan bahwa Indonesia adalah Negara yang demokrasi namun sebenarnya demokrasi itu telah habis terkikis bahkan terkotori oleh Negara luar yang telah masuk kenegara kita. Apalagi pada saat sekarang ini setelah saya baca dan saya kutip dari detik.com disana menjelaskan bahwasahnya mantan presiden RI Megawati Soekarno Putri menegaskan bahwa sahnya demokrasi di Indonesia di Indonesia sedang alami cobaan. Karena masih warga Negara yang belum bisa menerima keberagaman di Indonesia. Banyakyang membedakan agama,ras, ataupun siapa dia. Seharusnya pemimpin bias menghapus semuaitu bukan hanyabisamengumbar janji. </br></br>Dengan adanya perbedaan itu maka telah jelas bahwasahnya Indonesia memang bukan Negara demokrasi karena Indonesia sudah tertindas oleh arus gelobalisasi yang semakin lama semakin merajalela dikalangan masyarakat. Bahkan jika dilihat dari sistem pemerintahannya Indonesia sudah menganut sistem negara barat. berkaca pada daerah pedesaan yang tidak pernah terjangkau oleh pemerintah dan anggap saja terlupakan oleh pemerintah. Maka disini akan menimbulkan sebuah diskriminasi bahwasahnya desa bukanlah Negara Indonesia karena tidak pernah dianggap.dan anak muda penerus bangsa tidak akan pernah ditanamkan jiwa demokrasi dikarenakan orangtua mereka enggan melihat presiden yang telah berlaku kurang adil terhadap pedesaan.</br></br>Disini akan menjadi sebuah peluang besar bagi negara lain untuk mengembangkan usaha serta membuat penduduk pedesaan lebih menganggap bagus Negara luar.</br></br>Menurut pendapat saya, ada beberapa hal untuk mewujudkan demokrasi agar dapat diterapkan dengan baik, maka demokrasi memberikan kesempatan untuk memungkinkan warga negara dalam berpartisipasi secara langsung atau melalui agen mereka, dalam perumusan, perkembangan, dan pembuatan undang - undang. Dan hal yang terpenting yaitu, warga indonesia harus dapat menerapkan kerjasama bukan hanya pemerintah tapi juga rakyat. Karena demokrasi yang baik tercipta dari pemerintah untuk rakyat dan kembali lagi ke rakyat.h untuk rakyat dan kembali lagi ke rakyat.  +
  • Deniek G. Sukarya sudah bergelut dalam dunDeniek G. Sukarya sudah bergelut dalam dunia fotografi profesional selama lebih dari 43 tahun. Karyanya diterbitkan dalam bentuk buku-buku, koran, majalah, iklan, brosur, poster dan papan billboard. Dalam stok fotografi, beliau menawarkan koleksi dalam jumlah besar berupa foto-foto travelling, budaya, lanskap, alam dan fotografi seni rupa </br></br>Deniek memulai karir sebagai seorang freelance fotografer dan penulis untuk banyak publikasi nasional besar dan ternama sebelum ikutserta dalam agensi fotografi international pada tahun 1981 sebagai seorang senior copywriter, dan setahun setelah itu sebagai creative director. </br></br>Sebagai seorang fotografer yang teliti, Deniek mengadakan banyak lokakarya fotografi untuk kemajuan fotografi di Indonesia. Beliau juga menulis untuk berbagai publikasi: dari travel, budaya, alam hingga pada artikel yang memuat tips-tips pada berbagai aspek dalam fotografi. Sejak 1993, Deniek menerbitkan beberapa majalah: Visi, untuk STARKO (hingga 1995); RODA untuk HONDA Motorcyle Indonesia (sampai 2007); FOTO MODERN, untuk Fuji Film Indonesia (hingga 2005). Pada tahun 2005, beliau menerbitkan majalah NIKONIA, dalam Majalah Fotografi Triwulan 6 Edisi untuk Nikon Indonesia. </br></br>Deniek adalah salah seorang founder dan pimpinan dari LEICA Photography Club di Indonesia serta seorang konseptor dan kurator/direktur Galeri Foto CAHYA, galeri foto seni rupa pertama di Indonesia. Beliau mengadakan berbagai lokakarya foto, termasuk tiga pameran di Galeri Foto CAHYA pada tahun 1998 dan 2000. Pada tahun 2002, beliau mengelola Harmony-Potret Indonesia Damai dan Image of Jakarta pameran foto untuk Dinas Pariwisata Jakarta. </br></br>Pada tahun 2004, beliau mengadakan dua pameran di Osaka, Jepang, INDONESIA – ENCHANTED MOMENTS, untuk Konsulat Jenderal Indonesia di Osaka dan Sakata Inx Corporation. Ia juga mengelola pameran, A Tribute to Aceh, untuk Aceh Tsunami Relief Funds pada tahun 2005 bekerja sama dengan jurnalis-jurnalis foto dari koran nasional terkemuka, Kompas. Pada tahun 2005, Deniek juga menyelenggarakan pameran: Indonesia-Enchanted Moments, pada National Gallery of Zimbabwe, Harare untuk Kedutaan Indonesia yang bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Lingkungan Zimbabwe. 76 dari foto terbaik yang diambil selama perjalanannya di Zimbabwe dipamerkan dalam pameran besar, Zimbabwe-Permata Afrika di Plaza Senayan Jakarta, pada Desember 2005. </br></br>Pada 2006, Deniek mengelola pameran foto, Presiden Juga Manusia Biasa, pameran ini bertemakan tentang kehidupan sehari-hari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang diambil oleh Abror Rizki dan Dudi Anung Anindito di Pondok Indah Mall. Pada tahun 2008, ia juga mengelola sebuah pameran foto berjudul The Allure of the Undiscovered West Bali di Sultan Hotel, Jakartacovered West Bali di Sultan Hotel, Jakarta  +
  • Denpasar adalah kota yang terkenal oleh tuDenpasar adalah kota yang terkenal oleh turis domestik maupun mancanegara karena kekayaan budaya, tradisi dan destinasi wisata yang unik. Namun, karena Denpasar banyak dikunjungi oleh turis dan juga penduduknya yang padat, kondisi lalu lintas di kota ini sering macet dan terhambat. Polusi udara akibat kendaraan bermotor, sinar matahari yang menyengat di siang hari dan barisan kendaraan yang tidak bergerak merupakan pemandangan yang lumrah di Denpasar. Tentunya, hal ini akan membuat banyak orang merasa sempit dan terganggu dan mempengaruhi kenyamanan dalam beraktivitas. Ini disebabkan oleh banyaknya orang-orang yang memiliki kendaraan pribadi. Walaupun di kota sudah ada halte untuk transportasi umum, tapi masyarakat lebih memilih untuk berkendara sendiri. Oleh karena itu pada jam-jam tertentu, kondisi lalu lintas di Denpasar sangat macet karena banyaknya orang-orang yang bepergian pada waktu yang sama. Kendaraan pribadi juga menghasilkan lebih banyak asap daripada transportasi umum sehingga mempengaruhi kondisi lingkungan sekitar. Pengelolaan transportasi umum memang dapat menjadi solusi bagi permasalahan tersebut. Negara-negara maju seperti Amerika, Inggris, Jerman dan lain-lain telah menerapkan sistem transportasi umum terlebih dahulu dan dapat mengurangi permasalahan akibat macet karena dinormalisasi serta sering digunakan oleh penduduk negara-negara tersebut. Transportasi umum memang sudah ada di Denpasar, tetapi jarang digunakan karena minta dari masyarakat yang terlalu rendah. Hal ini yang harus diperhatikan oleh pemerintah kota agar dikelola lebih baik lagi untuk meningkatkan minat masyarakat. Saat ini, transportasi umum di Denpasar adalah bus publik yang sudah memiliki halte atau tempat angkutnya masing-masing. Namun, halte tersebut terletak di tempat-tempat yang kurang strategis. Masih banyak tempat-tempat yang padat penduduk dan terjadinya banyak aktivitas seperti area sekolah atau tempat perbelanjaan dan lain lain yang belum ada halte busnya. Halte bus yang ada sekarang tidak berpusat di tempat tertentu dan cenderung agak jauh dari tempat yang memang kebanyakan orang tuju sehingga orang yang ingin pergi ke tempat tersebut harus berjalan lagi. Walaupun jalan kaki hanya sebentar, namun warga Indonesia biasanya lebih memilih naik motor daripada menggunakan bus walaupun jaraknya tidak jauh. Pemerintah dapat menggunakan "push and pull strategy" untuk menambah minat masyarakat dalam menggunakan transportasi umum. Push and pull strategy ini dilakukan dalam waktu yang bersamaan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Push strategy adalah cara yang lebih agresif dan proaktif dimana pemerintah dapat mendorong masyarakat dengan cara pembatasan jumlah kendaraan pribadi dan juga jalur lalu lintas khusus untuk transportasi umum sehingga jalannya lebih cepat. Pull strategy lebih pasif dan dilakukan dengan cara memperbaiki kualitas transportasi umum itu sendiri seperti pembuatan halte di tempat-tempat yang banyak orang tuju ataupun bus khusus untuk mengantarkan siswa ke sekolah. Jika push and pull strategy ini dapat dijalankan dengan baik, maka lama-kelamaan masyarakat akan mulai menyadari kelebihan dari penggunaan transportasi umum dan akan menggunakannya lebih sering pula. Dengan mengoptimalkan transportasi umum, saya percaya kita dapat mengakhiri krisis macet di kota madya tercinta kita dan mengurangi polusi udara dari knalpot kendaraan. Mari bersama-sama gunakan transportasi umum!ri bersama-sama gunakan transportasi umum!  +
  • Denpasar merupakan ibu kota provinsi Bali,Denpasar merupakan ibu kota provinsi Bali, posisi wilayah yang strategis membuat kota ini berkembang sangat cepat sehingga wajah masa lalu kota Denpasar sebagai kota kerajaan berubah menjadi kota modern dan multietnik. Perkembangan kota Denpasar menyangkut pertumbuhan di bidang ekonomi, pendidikan, teknologi, sosial maupun budaya yang sudah tercampur dengan budaya luar. Kota Denpasar juga sudah memiliki ciri-ciri sebagai kota besar dimana maraknya Pembangunan pusat perbelanjaan, pasar modern, pusat hiburan, perhotelan, dan masih banyak lagi. Hal ini tentu memberikan dampak positif bagi roda perekonomian Denpasar, namun disisi lain hal ini mempengaruhi jumlah kependudukan kota Denpasar yang juga akan mempengaruhi beberapa aspek lainnya. </br></br> Jumlah penduduk menurut data BPS tahun 2023 yang baru lalu adalah 726.800 jiwa. Jumlah tersebut tentu akan semakin besar bila ditambahkan dengan jumlah penduduk dari luar bali maupun warga asing yang menetap untuk mencari penghidupan. Jumlah penduduk yang besar akan mempengaruhi daya dukung dari berbagai aspek, khususnya ketersediaan ruang yang keberadaannya sangat terbatas dan tidak bertambah. </br></br> Permasalahan tata ruang di Denpasar mencakup perumahan penduduk yang semakin mengkikis lahan terbuka hijau yang harusnya berada di angka 30%. Besarnya angka penduduk membuat lahan semakin menipis, harga lahan akan semakin naik, pembangunan kota Denpasar bisa tidak berorientasi ke arah horizontal lagi namun vertikal untuk menghemat lahan yang tersisa. Hal ini dapat membuat kota Denpasar semakin sesak untuk bernapas. Kepadatan penduduk juga membawa permasalahan lainnya seperti penumpukan sampah di TPA, salah satunya TPA Biaung. Sampai saat ini, menurut saya belum ada solusi terbaik yang dilakukan pemerintah terhadap pengelolaan sampah di TPA. Berbagai ide sudah dilakukan seperti TPS3R, membeli mesin, sampai berencana membangun titik pengelolaan lain di TPA, tapi hal ini sama sekali tidak membantu, seharusnya pemerintah memberhentikan masalah dari sumber, bukan dengan solusi yang akan menimbulkan masalah baru. </br></br> Permasalahan yang akhir-akhir ini Denpasar rasakan yaitu kemacetan. Kemacetan terjadi akibat jumlah penduduk yang membludak dengan masing-masing penduduknya memiliki kendaraan pribadi dan tidak memanfaatkan transportasi umum yang ada. Seharusnya pemerintah bisa mengoptimalkan program transportasi umum seperti Teman Bus atau Bus Sarbagita yang bisa digunakan terutama untuk anak sekolahan atau pekerja kantoran dengan memperhatikan dan memperbanyak rute bus serta meningkatkan fasilitas halte bus. Pemerintah juga harusnya memberikan sosialisasi mengenai manfaat dan tujuan menggunakan transportasi umum kepada masyarakat awam sehingga masyarakat tahu mengapa sebaiknya menggunakan transpotasi umum dari pada kendaraan pribadi. </br></br> Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa kepadatan penduduk bisa memberikan efek buruk di berbagai bidang kehidupan seperti tata ruang di Denpasar, permasalahan sampah dan polusi, serta kemacetan dimana-mana. Dengan ini pemerintah diharapkan bisa memikirkan jalan keluar dari berbagai permasalahan yang dijabarkan tadi, jangan sampai permasalahan ini sudah terlanjur besar atau malah viral di media sosial baru ditangani oleh pemerintah. Saya harapkan juga pemerintah selalu terbuka akan pendapat dan pandangan dari masyarakat sehingga bisa dicarikan solusi bersama-sama.hingga bisa dicarikan solusi bersama-sama.  +
  • Denpasar, merupakan tempat yang terkenal aDenpasar, merupakan tempat yang terkenal akan pariwisatanya. Sebagai jantung dari Pulau Dewata, Denpasar sangat erat mengalami arus urbanisasi dan kedatangan wisatawan mancanegara. Hal ini menyebabkan Denpasar menjadi kota yang sangat ramai dengan hiruk pikuknya. Hal itu dapat dibuktikan dengan Denpasar menjadi Kota dengan penduduk terbanyak di Bali, yaitu nyaris 1.000.000 orang. Banyaknya penduduk Denpasar tentu saja akan mengakibatkan tenaga kerja serta lapangan kerja yang tersedia semakin meningkat sehingga dapat meningkatkan kualitas ekonomi warga Denpasar. </br>Namun, disamping dampak positif yang muncul tentu saja banyak dampak negatif yang akan menyertai. Kerusakan dan pencemaran lingkungan adalah salah satunya. Kerusakan ini dapat terjadi karena beberapa hal, salah satunya karena sampah. Sampah mencemari banyak aspek dalam kehidupan manusia. Sampah juga merupakan biang kerok terjadinya penyumbatan sungai, banjir, hingga munculnya berbagai penyakit di Kota Denpasar. Tempat pariwisata pun tak luput dari pencemaran oleh sampah, bahkan pantai-pantai indah di Denpasar banyak yang tercemari oleh sampah baik itu sampah organik,maupun anorganik.</br>Kesadaran masyarakat Kota Denpasar memang masih sangat rendah. Tertuama kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar. Masih banyak oknum yang memperparah pencemaran oleh sampah dengan membuang sampah-sampah itu di tempat yang tidak seharusnya. Seperti di sungai, selokan, laut, pantai, dan bahkan sampah anorganik yang di hempaskan begitu saja di jalan-jalan kota. Lalu, siapakah yang sebenarnya bertanggung jawab akan masalah ini? Dan apakah yang harus dilakukan untuk mengatasi semua masalah yang ada ?</br>Tentu, masalah sampah yang ada bukan hanya menjadi tanggung jawab satu pihak saja. Masalah ini merupakan tanggung jawab bersama, pemerintah dan masyarakat. Karena jika hanya mengkambing hitamkan satu pihak, maka sampai kapanpun masalah ini tidak pernah teratasi. Lalu, apa solusi yang dapat dihadirkan, dipikirkan, dan dilakukan?</br>Dalam penanganan sebuah masalah, selalu ada cara pencegahan dan penanganan. Cara melakukan pencegahan terhadap masalah sampah agar tidak semakin parah adalah dengan melakukan edukasi. Edukasi dapat dilakukan dari aspek terkecil dalam masyarakat, yaitu individu. Individu yang tersadarkan tentunya akan menyadarkan keluarganya, komunitasnya, kemudian komunitas yang sadar akan menjadi pelopor untuk daerahnya. Sehingga kesadaran yang tertanam dari akar rumput akan membuat pencegahan dalam masalah sampah akan semakin gencar. Kemudian, cara penanganan yang dapat dilakukan adalah dengan membuat berbagai fasilitas yang dapat mengurangi keberadaan limbah atau sampah yang merajalela. Lalu apa yang seharusnya diketahui dan dipahami oleh masyarakat terhadap sampah dalam rangka memperkuat edukasi?</br>Sampah sebetulnya merupakan residu atau bahan yang sudah tidak bisa digunakan lagi dalam suatu aktivitas. Sampah dapat dikelompokan menjadi dua macam. Yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang yang berasal dari sisa-sisa bahan makanan, daun-daunan, dan bahan alami lain. Sedangkan sampah anorganik, berasal dari residu kimia, plastik, kaca, dan bahan yang tidak ramah lingkungan lainnya. Sebagai bagian dari warga Denpasar, hendaknya kita selalu sadar akan sampah kita sendiri. Dengan selalu melakukan pemilahan sampah dan terus melakukan prinsip 3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle dengan tujuan agar lingkungan kota bebas dari sampah.an agar lingkungan kota bebas dari sampah.  +
  • Desak Ayu Putu Suciati SE.,M.Si adalah salah satu staf pada Dinas Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Provinsi Balil  +
  • Desak Made Rita Kusuma Dewi adalah seorangDesak Made Rita Kusuma Dewi adalah seorang atlet panjat tebing dari Bali. Dia lahir di Buleleng, 24 Januari 2001. Kini dia menempuh pendidikan di jurusan Pendidikan Olahraga Undiksha Singaraja. Dalam olah raga panjat tebing, Desak telah mengumpulkan banyak prestasi untuk kategori speed dan combined (speed, lead, boulder), antara lain Juara 1 kategori Speed Wr pada kejurnas kelompok umur di Riau (2018) dan kejurnas di Kalimantan Selatan juga meraih Juara 1 di kategori serta kelompok umur yang sama. Dia juga mpersembahkan medali emas untuk Buleleng di Porprov Bali 2019 untuk kategori speed wr. Desak telah menekuni panjat tebing sejak kelas 2 SD di bawah bimbingan tantenya yang juga seorang atlet panjang tebing. Desak meraih medali emas dengan rekor kecepatan 7,01 detik pada perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua tahun 2021. Sebelumnya, dia mengikuti kejuaraan Piala Dunia Panjat Tebing di Villars, Swiss. Ke depan, dia akan menjadi atlet proyeksi Tim Nasional Merah Putih ajang Olimpiade Paris 2024.al Merah Putih ajang Olimpiade Paris 2024.  +
  • Dewa Ayu Carma Citrawati, lahir di GetakanDewa Ayu Carma Citrawati, lahir di Getakan, Klungkung, Bali, 24 Februari 1990. Menyelesaikan kuliah S1 di Program Studi Sastra Bali FIB Universitas Udayana pada tahun 2011. Tahun 2017 menyelesaikan studi magister di program Pascasarjana Linguistik Murni FIB Universitas Udayana. Ia telah menerbitkan beberapa buku seperti Smarareka (2014), Sumanasa Sekuntum Pembebasan (Saduran Kekawin Sumanasantaka, 2019), Aud Kelor (2019). Ia memperoleh anugrah tertinggi bidang Sastra Bali dari Yayasan Kebudayaan Rancage di tahun 2017 atas buku kumpulan cerpen yang berjudul Kutang Sayang Gemel Madui (2016). Berpengalaman dalam bidang mengajar, pernah menjadi guru bahasa Bali di SMPN 3 Denpasar (2011-2018), Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Klungkung (2016-2017). Sampai saat ini masih aktif terlibat dalam berbagai kegiatan pengembangan yang berhubungan dengan Bahasa, Sastra dan Aksara Bali. Dari tahun 2018 hingga sekarang, aktif menulis artikel berbahasa Bali di Wikipedia Bali di bawah naungan komunitas Wikimedia Denpasar. Atas dedikasinya terhadap komunitas wikimedia, perkembangan Bahasa dan Aksara Bali, Wikimedia Foundation menganugrahi penghargaan Wikimedian of the year, sebagai The Newcomer of the year 2021.ar, sebagai The Newcomer of the year 2021.  +
  • Dewa Ayu Eka Putri adalah seorang seniman Dewa Ayu Eka Putri adalah seorang seniman dan antropolog yang saat ini menjabat sebagai sekretaris dan guru tari di Sanggar Seni Çudamani. Lulusan Sarjana Antropologi dari Universitas Udayana sekaligus sebagai generasi pelopor serta pemimpin dari group gamelan wanita di Bali. Lahir dari keluarga seniman, Dewa Ayu telah dikenal dalam karya-karyanya yang bernuansa tradisional dan kontemporer baik dalam teater, musik dan tari tradisi, sekaligus secara aktif bekerja sebagai asisten peneliti. Karya-karyanya banyak terinspirasi dari semesta perempuan.anyak terinspirasi dari semesta perempuan.  +
  • Dewa Ayu Posmaningsih adalah dosen tetap pada Politeknik Kesehatan Lingkungan di Jurusan Kesehatan Lingkungan. Posmaningsih menamatkan studi master pada bidang Kesehatan Masyarakat dari Universitas Udayana.  +
  • Dewa Ayu Putu Rai alias Sukerti lahir di UDewa Ayu Putu Rai alias Sukerti lahir di Ubung, Denpasar, 6 Juli 1961. Ia adalah bintang panggung drama gong era tahun 1980-an. Kemampuan akting dan kecantikannya memesona banyak orang pada masa itu. Dalam bermain drama gong ia berperan sebagai "Tuan Putri" dan sering dipasangkan dengan Wayan Lodra yang berperan sebagai "Raja Muda" yang tampan.</br></br>Popularitasnya melejit lewat kelompok Drama Gong Bintang Bali Timur (BBT) saat ia berperan sebagai “Sukerti”. Berkat lakon “Panji Sumirang”, ia semakin banyak penggemar dan meraih pujian. Pujian bukan hanya di panggung, tapi ratusan pengggemarnya bahkan berkirim surat untuk Sukerti.</br></br>Pada masa jayanya, ia pernah memperkuat lima kelompok (sekaa) drama gong, yaitu Drama Gong Dewan Kesenian Denpasar (DKD), Bintang Bali Timur (BBT), Kerthi Bhuwana Sari, Duta Bon Bali, dan Bhara Budaya. Pada tahun 1982, bersama Sekaa Drama Gong BBT, ia pernah tampil 40 kali dalam sebulan di panggung untuk menghibur masyarakat di berbagai pelosok Bali.hibur masyarakat di berbagai pelosok Bali.  +
  • Dewa Gede Purwita adalah dosen pada bidangDewa Gede Purwita adalah dosen pada bidang Visual Communication Design di Institut Desain dan Bisnis Bali. Dewa adalah juga seorang pelukis dan penulis yang dikenal dengan nama pena Purwita Sukahet. Ketertarikannya yang mendalam terhadap karya I Ketut Gede Singaraja dituangkannya dalam sebuah pameran tunggal membedah karya-karya pelukis asal Buleleng ini yang terkenal dengan gaya pictorial realism pada tahun 2019.an gaya pictorial realism pada tahun 2019.  +
  • Dewa Made Beratha lahir di Gianyar, Bali, Dewa Made Beratha lahir di Gianyar, Bali, 12 Juli 1941. Ia adalah mantan Gubernur Bali yang menjabat dua periode, yakni periode 1998-2003 dan 2003-2008. Jauh sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Bupati Bangli periode 1968-1970.</br></br>Ia menamatkan pendidikan Ilmu Sosial Politik di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Ia memulai karir pada tahun 1967 sebagai staf sekretaris daerah Kabupaten Bangli, dan satu tahun kemudian terpiih menjadi Bupati Bangli. Kemudian ia menjadi anggota DPRD Bali dari tahun 1970 hingga 1998, sebelum akhirnya menjadi Gubernur Bali.8, sebelum akhirnya menjadi Gubernur Bali.  +
  • Dewa Putu Bedil lahir di Ubud, Bali, pada Dewa Putu Bedil lahir di Ubud, Bali, pada tahun 1921. Meninggal tahun 1999. Bedil adalah salah satu anggota termuda dari kelompok Pita Maha yang ia ikuti pada tahun 1936. Dengan dorongan dan arahan dari Rudolf Bonnet, ia mengembangkan gaya lukisan yang unik dengan warna-warna yang elegan. Dia sering menggambarkan kehidupan sehari-hari, ritual, atau tarian dalam lukisan-lukisannya. Figur-figur lukisannya ramping dan terkesan surealis. Karya-karyanya dikoleksi oleh Taman Budaya Bali (Denpasar, Bali), Tropen Museum (Amsterdam, Belanda), Rijksmuseum voor Volkenkunde (Leiden, Holland), Museum Nasional (Jakarta), dan banyak kolektor kelas dunia. Ia pernah memamerkan karya-karyanya di dalam dan luar negeri, seperti di Museum Nasional Jakarta dan pada acara Festival Persahabatan Indonesia-Jepang (Morioka , Tokyo, 1997). Indonesia-Jepang (Morioka , Tokyo, 1997).  +
  • Dewa Putu Kantor, lahir di Sukawati, GianyDewa Putu Kantor, lahir di Sukawati, Gianyar, 1957. Dia adalah seorang pelukis tradisional yang menganut gaya seni lukis Batuan. Dia belajar melukis teknik Batuan kepada pelukis Dewa Putu Mangku, Dewa Made Jaya, dan Made Tubuh. Lebih dari sembilan tahun ia menyerap teknik melukis gaya Batuan yang terkenal dengan konsep ruang gambar yang penuh, rumit, bernuansa gelap dan tanpa fokus yang jelas. </br></br>Ia kemudian menyederhanakan gaya yang rumit itu menjadi tarikan-tarikan dan liukan-liukan garis yang membentuk wujud tertentu tanpa ada proses pelapisan tinta Cina. Gambar-gambarnya melulu bersandar pada kekuatan garis yang berpengaruh pada keutuhan karya. Tema-tema karyanya juga mengalami perubahan, dari cerita pewayangan menjadi tema-tema keseharian masyarakat pedesaan. Ia kemudian dikenal sebagai pelukis neo-tradisional karena mengangkat kehidupan sehari-hari masyarakat pedesaan Bali pada era kontemporer. Dia mengembalikan kekuatan lukisan khas Bali kepada intinya, yaitu: garis. Sepintas karya-karya drawingnya mengingatkan orang pada karya-karya I Gusti Nyoman Lempad. </br></br>Keutuhan dan kekuatan karyanya bertumpu pada kesederhanaan dan ketajaman tarikan garis. Dengan menggunakan tinta Cina dan kuas bambu ukuran kecil, ia menggambar suasana pasar, warung penggak, tajen, upacara di pura, pemuda desa menabuh gamelan, mobil dengan muatannya, bocah-bocah dengan permainannya, cerita rakyat, gadis mandi di sungai, dan berbagai aktivitas kehidupan desa. Subjek matter yang digarapnya mengesankan kelucuan, lugu, konyol, satire, penuh ironi dan tentu saja menyegarkan. </br></br>Karya-karyanya pernah dipamerkan secara tunggal maupun bersama di sejumlah galeri, antara lain pameran tunggal di Gallery Duta Fine Arts, Jakarta (1999), pameran bersama “Ibu Rupa Batuan” di Bentara Budaya Bali (2019).upa Batuan” di Bentara Budaya Bali (2019).  +
  • Dewa Putu Sahadewa lahir di Denpasar, 23 FDewa Putu Sahadewa lahir di Denpasar, 23 Februari 1969. Sejak remaja aktif dalam seni sastra, jurnalistik, dan teater. Dia pernah aktif dalam Sanggar Minum Kopi dan turut menggagas Jatijagat Kampung Puisi. Antologi puisi tunggalnya: 69 Puisi di Rumah Dedari (2015), Penulis Mantra (2016). Kini dia menetap di Kupang dan berprofesi sebagai dokter ahli kandungan. berprofesi sebagai dokter ahli kandungan.  +
  • Dewi Pradewi bernama lengkap Ni Putu Dewi Dewi Pradewi bernama lengkap Ni Putu Dewi Ariantini lahir, di Denpasar, Bali, 12 Januari 1987. Dia adalah salah satu penyanyi lagu pop Bali papan atas yang telah memulai karirnya sejak tahun 2000-an. Album lagunya, antara lain “Bungan Tresna” (2001), “Muani Buaya” (2015), “Bermain Cantik” (2017, duet bersama Dek Arya). Dia sering diundang menyanyi atau menjadi pembawa acara (MC) di berbagai event besar di Bali. Kesibukannya yang lain adalah menjadi asisten Ketua PHRI Bali dan pelatih yoga. Pada masa remaja, dia juga aktif mengikuti lomba baca puisi. Selain itu, beberapa kali dia pernah terlibat dalam kegiatan musikalisasi puisi. Dia menamatkan kuliahnya di Kajian Budaya, Pasca Sarjana, Universitas Udayana dengan tesis berjudul “Konstruksi Stigma pada Perempuan Bali Bertato di Kota Denpasar”. Perempuan Bali Bertato di Kota Denpasar”.  +
  • Dewi Susiloningtyas adalah dosen di DepartDewi Susiloningtyas adalah dosen di Departemen Geografi Fakultas MIPA Universitas Indonesia. Sarjananya dalam perencanaan pembangunan daerah dari Universitas Gajah Mada, di mana ia juga mendapatkan gelar Magister dalam studi ilmu lingkungan.</br></br>Dr Susiloningtyas mengajar berbagai mata pelajaran yaitu Geografi Industri, Geografi Asia Regional, penelitian Kerja Lapangan, dan Sosiologi untuk beberapa nama. Beberapa tahun terakhir ini, Dr. Susiloningtyas fokus mengembangkan mata pelajaran yang lebih fokus pada siswa, atau SCL (Student Center Learning).siswa, atau SCL (Student Center Learning).  +
  • Di Bali yang sudah terkenal di manca negarDi Bali yang sudah terkenal di manca negara ini banyak mempunyai pariwisata yang bagus dan juga indah. Pariwisata tersebut seperti Pura Tanah Lot, Pura Ulun Danu Beratan, Pura Besakih, Pantai Kuta, Desa Penglipuran, Nusa Penida, Nusa Lembongan dan masih banyak lagi yang lainnya yang terdapat di kabupaten – kabupaten yang ada di Bali. Pariwisata – pariwisata yang bagus dan juga indah tersebut membuat banyaknya pelancong pelancong asing yang berlibur ke Bali. Itu sebabnya Bali adalah pulau kecil yang indah dan juga menarik hati bukan hanya para wisatawannya saja, akan tetapi seluruh masyarakat yang ada di Bali</br></br>Dengan adanya virus covid-19 seperti sekarang ini membuat pariwisata – pariwisata yang ada di Bali ini banyak yang tidak bisa dijalankan. Hal itu membuat pelancong - pelancong asing tidak bisa berpergian ke Bali dikarenakan adanya virus ini. Akan tetapi keadaan seperti sekarang, virus covid-19 ini kasusnya sudah turun dan sudah mulai perlahan – lahan mulai sedikit. Adapun langkah yang harus diambil oleh pemerintah Bali agar pariwisata di Bali ini bisa bangkit kembali adalah yang pertama yaitu melaksanakan vaksinasi. Vaksinasi ini sangat penting dilakukan oleh seluruh masyarakat bukan hanya masyarakat yang ada di Bali saja namun juga masyarakat yang ada di negara yang lainnya. Namun jika sudah melaksanakan vaksinasi, jangan lupa untuk senantiasa memakai masker jika ingin berpergian ke Bali. Langkah yang bisa diambil oleh pemerintah guna membangkitkan pariwisata Bali yang kedua yaitu merancang membuka kembali penerbangan internasional yang menuju ke Bali. Namun, tetap menjalankan prokes sudah melaksanakan vaksinasi dan memakai masker. Jika semua orang sudah melaksanakan prokes tersebut, semoga semua orang dalam keadaan baik – baik saja dan bisa kembali berpergian ke Bali.</br></br>Itulah yang bisa saya sampaikan, terimakasih karena sudah membaca karya saya ini.kasih karena sudah membaca karya saya ini.  +
  • Di Indonesia masih banyak jalan yang berloDi Indonesia masih banyak jalan yang berlobang dan jembatan yang tidak layak, lama yang tidak di perbaiki. Kenapa di saat pemilu sudah dekat banyak yang berebutan memberikan dana, kenapa tidak waktu sebelum pemilu, kenapa harus pemilu, perbaikan jalan masak harus menunggu itu, kan jadinya bahaya pengendara yang melintasi jalanan yang rusak itu, apalagi berlobang dan di waktu hujan otomatis di lobang itu akan tergenang air hujan, pasti ada pengendara yang tidak ngeh di genangan air itu ternyata ada lobang itulah yang banyak menyebabkan kecelakaan itulah yang banyak menyebabkan kecelakaan  +
  • Di Kota Denpasar yang merupakan ibu kota, Di Kota Denpasar yang merupakan ibu kota, pusat pemerintahan dan ekonomi Provinsi Bali, saya melihat bahwa banjir adalah masalah utama di kota ini. Tidak mengherankan jika seratus ton sampah diperoleh di Kota Denpasar setiap hari. Hal ini sangat berbahaya jika tidak diperhatikan, karena bisa membuat tempat yang rusak semakin parah. Akibatnya banyak masalah lain yang muncul di kota denpasar karena penyakit ini. Masalah ini tidak dapat diserahkan kepada pemerintah saja, tetapi peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kebutaan, salah satunya adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya masalah kebutaan. Sebagai siswa, bahkan di bangku SMA saya masih diajarkan oleh guru untuk selalu peduli terhadap lingkungan melalui program P5 yang dilaksanakan di sekolah. Melalui program ini saya berpikir bahwa masalah bodoh ini dapat diselesaikan dengan budidaya Magot. "Budaya Daya Maggot Untuk Mengatasi Masalah kutu di Kota Denpasar" Pemerintah Kota telah membantu mengatasi masalah kutu ini dengan teknologi canggih, dari setiap warga dapat membantu pemerintah dalam masalah kutu ini dengan budidaya maggot karena karena budidaya maggot ini dapat memecah sampah organik menjadi pupuk atau di Bali sering disebut nyanyad. Maggot berasal dari lalat Black Soldier Fly (BSF), budidaya hanya menggunakan kandang papan/kayu yang memiliki celah dan ditutup dengan kain, ruang kecil untuk menekan telur maggot dan Rak untuk tempat tumbuh maggot, dalam proses pertumbuhan maggot, ditempatkan di tempat yang terkena sinar matahari. Limbah organik seperti kulit kacang, sisa buah-buahan, dan rumput di kebun dapat ditempatkan di tempat ini. Magot untuk mengurai limbah organik atau kotoran menjadi pupuk atau pupuk. 1 Kg Maggot dapat menguraikan 4 Kg Limbah organik atau sampah setiap dua hari. Jika setiap warga kota memiliki 1 kg lemak maka tidak akan ada lagi sampah organik di kota ini. Sisa sampah plastik harus diserahkan kepada pemerintah yang memiliki peralatan canggih untuk mendaur ulang. </br></br>Berikut ini adalah Manfaat Budidaya Maggot: </br></br>1. Mengurangi volume limbah di TPA karena limbah organik digunakan untuk pakan maggot </br>2. Buah maggot dapat digunakan sebagai pakan ternak yang mengandung protein tinggi karena maggot mengkonsumsi limbah organik seperti sayuran dan buah-buahan </br>3. Maggot yang dapat membuang limbah akan menghasilkan Kasgot (Residu Maggot) yang dapat dijadikan pupuk organik Budidaya maggot ini sangat menguntungkan bagi lingkungan dan para pengasuh maggot, karena selain dapat menanam sampah organik, pupuk dan bekas maggot dapat digunakan atau dijual dengan harga yang lebih tinggi, dapat dikatakan bahwa budidaya maggot lebih mudah dan memiliki nilai fungsional yang lebih tinggi.miliki nilai fungsional yang lebih tinggi.  +
  • Di Provinsi Bali, seperti halnya di banyakDi Provinsi Bali, seperti halnya di banyak daerah tropis lainnya, banjir menjadi masalah serius yang sering kali mengganggu kehidupan sehari-hari penduduk. Salah satunya Kabupaten Badung mengalami masalah yang serupa, dan untuk mengatasinya, sejumlah solusi dapat diusulkan. Pertama-tama, pembangunan sistem drainase yang lebih baik menjadi langkah penting dalam mengatasi banjir. Drainase yang efisien dapat membantu memperlancar aliran air hujan dan mencegah genangan air di permukaan jalan maupun pemukiman penduduk. Pembersihan dan pemeliharaan rutin juga diperlukan untuk menjaga kinerja sistem drainase tetap optimal.</br></br>Selanjutnya, penanaman vegetasi dan rehabilitasi lahan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk memperkuat daya serap tanah. Dengan meningkatkan vegetasi seperti pohon dan semak, air hujan akan lebih mudah diserap oleh tanah dan mengurangi risiko erosi. Program penghijauan dan restorasi lahan yang terdegradasi dapat membantu memperbaiki ekosistem serta mengurangi risiko banjir di masa mendatang. Selain itu, pengaturan tata ruang yang lebih baik menjadi kunci dalam mencegah banjir. Pemerintah setempat perlu memastikan bahwa pembangunan dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek lingkungan dan potensi risiko banjir. Pemetaan daerah rawan banjir dan pengendalian pembangunan di area tersebut dapat mengurangi kerentanan terhadap banjir.</br></br>Peningkatan kesadaran masyarakat juga sangat penting dalam upaya mengatasi banjir. Melalui edukasi dan kampanye, penduduk dapat diberitahu tentang pentingnya menjaga lingkungan dan perilaku yang ramah lingkungan, seperti tidak membuang sampah sembarangan dan memelihara vegetasi. Semakin banyak orang yang terlibat dalam menjaga lingkungan, semakin kecil risiko terjadinya banjir. Terlebih lagi, pemanfaatan teknologi dapat menjadi alat yang efektif dalam mengantisipasi banjir. Sistem peringatan dini yang terhubung dengan pemantauan cuaca dapat memberikan informasi yang cepat dan akurat tentang potensi banjir, sehingga memungkinkan evakuasi dini dan langkah-langkah mitigasi lainnya. </br></br>Selain itu, penggunaan teknologi dalam manajemen drainase dan pengendalian banjir dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas upaya-upaya tersebut. Dengan kombinasi dari berbagai solusi tersebut, diharapkan dapat mengurangi risiko banjir di Kabupaten Badung. Penting bagi pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya untuk bekerja sama dalam implementasi solusi-solusi tersebut guna menciptakan lingkungan yang lebih aman dan berkelanjutan bagi semua orang.h aman dan berkelanjutan bagi semua orang.  +
  • Di dalam kondisi sekarang ini masih banyakDi dalam kondisi sekarang ini masih banyak tempat wisata baru yang belum banyak diketahui oleh wisatawan. Tempat-tempat wisata yang berada di tengah desa atau tempat-tempat terpencil.</br></br>Menurut saya hal hal yang harus di lakukan pemerintah untuk mengatasi masalah ini adalah mengajak desa-desa yang memiliki tempat wisata untuk membuat vidio tentang keindahan tempat wisatanya,lalu mengunggahnya di media sosial agar banyak orang mengetahui tempat wisata tersebut. Dan memperbaiki jalan rusak yang menjadi akses menuju ke tempat wisata tersebut agar wisatawan lebih mudah menuju objek wisatanya. Dengan cara yang tadi kita bisa menjadikan pariwisata di Bali menjadi lebih maju.kan pariwisata di Bali menjadi lebih maju.  +
  • Di desa pandak gede kecamatan kediri kabupDi desa pandak gede kecamatan kediri kabupaten tabanan banyak jalan yang rusak.biasanya banyak orng yang jatuh karna jalannya berlubang.sekarang saya mengusul siapa yang akan jadi pemimpin bali tolong benerin jalan jalan yang ada di desa saya. Terima kasih jalan yang ada di desa saya. Terima kasih  +
  • Di jalan raya yang rusak di mambal, jalan raya mambal tempat nya di jalan yang ngelewatin pasar mambal itu sangat rusak, banyak orang" bilang jalan itu cocok buat trek"an Karena rusak  +
  • Di tahun ini, harga sembako sedang naik daDi tahun ini, harga sembako sedang naik dan tidak ada tanda akan normal kembali atau turun dari harga biasanya. Apakah karena banyak gagal panen di musim sekarang sehingga harga melonjak naik? Atau harga pupuk yang sedang naik?</br></br>Jika memang benar adanya gagal panen dan pupuk yang sedang naik, saya ingin pemerintah daerah bertindak secepatnya untuk mengatasi naiknya harga sembako ini. Seperti mensubsidi kan pupuk dan mengajak para petani dan masyarakat untuk memanfaatkan lahan yang kecil untuk bertani dengan metode hidroponik.</br></br>Dengan diadakannya sistem program bertani hidroponik dari pemerintah daerah, ini akan membantu seluruh masyarakat yang ada di Karangasem maupun di luar Karangasem, atau mungkin di seluruh Indonesia untuk mengatasi harga sembako yang terus naik hingga saat ini.</br></br>Bertani dengan metode hidroponik ini tidak membutuhkan biaya yang sangat besar dan tidak membutuhkan tanah yang sangat-sangat luas, yang dibutuhkan hanyalah konsistensi dalam membuat alat-alatnya. Alat yang dibutuhkan juga tidak harus baru, bisa menggunakan barang-barang bekas seperti paralon yang sudah tidak terpakai namun masih bagus kondisinya dan juga ember/bekas kaleng cat.</br></br>Jadi, Saya berharap diadakannya progam seperti ini untuk mengatasi bahan sembako yang naik. Dan dengan diadakannya program ini bisa membantu mengurangi angka kemiskinan di karangasem maupun sekitarnya.emiskinan di karangasem maupun sekitarnya.  +
  • Dia adalah I Nengah Jati, dia biasa disapaDia adalah I Nengah Jati, dia biasa disapa Jati. Ia lahir di sama undisan, bangli pada tanggal 5 Oktober 1990. Ia berasal dari bangli tetapi sekarang tinggal di Ubud. Mengenai riwayat pendidikannya, ia lulus dari SMK TP 45 Bangli kemudian melanjutkan studi S1 bahasa Bali di Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa dan atas prestasi yang telah diraihnya, ia menjadi juara menulis puisi Bali. Setelah menyelesaikan pendidikannya saat ini ia bekerja sebagai penyuluh bahasa Bali.i ia bekerja sebagai penyuluh bahasa Bali.  +
  • Dibalik indahnya sebuah Karya Sastra, tentDibalik indahnya sebuah Karya Sastra, tentunya terdapat seorang pengarang/sastrawan yang membuatnya. Seorang yang mampu menghasilkan Karya Sastra tentunya memiliki alasan maupun asal-usul yang membuat ia berhasil dalam membuat Karya Sastra. Tidak menutup kemungkinan, berawal dari rasa kagum, seseorang dapat menghasilkan sebuah Karya Sastra yang luar biasa dan membuat banyak orang tertarik.</br></br>Salah seorang sastrawan yang berhasil menghasilkan karya sastra yang berasal dari rasa kagum dan tertarik dengan dunia sastra, yaitu Bapak Drs. Wayan Selat Wirata. Beliau lahir di Badung, 20 Juli 1959. Beliau adalah putra dari Bapak I Ketut Biasa (alm.) dan Ibu Ni Nyoman Rajug (alm.). Beliau beralamat di Br. Umakepuh, Ds. Buduk, Kec. Mengwi, Kab. Badung. Saat ini beliau menjabat sebagai Ketua Widya Sabha Kabupaten Badung. Adapun penghargaan yang bernah beliau raih diantaranya: Juari I Lomba Palawakya Kab. Badung, Juara 2 Lomba Palawakya Prov. Bali, Kerti Budaya Kab. Badung. </br></br>Adapun Karya Sastra yang beliau buat diantaranya: Puisi (Besakih, Kisi-kisi Pasisi Seseh), Cerpen (Cetik Dadong Tanggu), Geguritan (Matatah, Melasti, Sri Tatwa). Dari seluruh karya sastra beliau, beliau lebih tertarik dengan karyanya yaitu Geguritan yang berjudul Geguritan Melasti, karena di dalam karyanya tersebut dapat memberikan tattwa tentang melasti, pengrupukan/tawur agung, nyepi dan ngembak geni. Kemudian ada Geguritan Matatah yang berisi makna dan filosofi tentang matatah/potong gigi, dan Geguritan Sri Tattwa yang berisi tentang pertanian di sawah. Beliau menciptakan Karya Sastra karena keinginan beliau sendiri yang gemar mempelajari sastra dan ingin menciptakan Karya Sastra seperti pendahulu.enciptakan Karya Sastra seperti pendahulu.  +
  • Didon Kajeng bernama asli Dwi Ari SwandanaDidon Kajeng bernama asli Dwi Ari Swandana, lahir di Denpasar, 5 Maret 1976. Sejak kanak-kanak ia aktif dalam berbagai kegiatan kesenian, seperti baca puisi, menyanyi, main drama/teater. Ia sering menjuarai lomba baca puisi, nyanyi, musikalisasi puisi. Ia juga jago merangkai bunga dan telah menerbitkan buku seni merangkai bunga berjudul “Bali Bloom, Inspirational Balinese Floral Art”. Sekitar 2013 ia kehilangan penglihatan akibat glukoma. Belakangan ia harus menjalani cuci darah dua kali seminggu. Namun ia tak pernah patah semangat menjalani hidup. Ia tetap masih bisa bermain teater, misalnya ia tampil di Bentara Budaya Bali dengan monolog “Orgil” pada tahun 2014, ia membaca puisi di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 2016. Ia membina anak-anak tunanetra di Denpasar berkesenian, berteater, menyanyi, menulis puisi. Ia adalah guru, sahabat, panutan bagi anak-anak tunanetra di Denpasar. Bersama anak-anak tunanetra ia mendirikan Komunitas Seni Teratai Bali (Kostra). Didon meninggal 10 Agustus 2021.(Kostra). Didon meninggal 10 Agustus 2021.  +
  • Dilahirkan di Denpasar, 14 April 1990. MenDilahirkan di Denpasar, 14 April 1990. Menulis puisi, esai dan berita jurnalistik. Puisinya pernah diterbitkan di Pikiran Rakyat, Bali Post, Lombok Post, Jurnal Bali Sruti, Jurnal Le Banian (Terbit di Prancis). Esai-esainya dimuat Koran Tempo, Tribun Bali, Majalah Esensi & Nuansa (terbitan Badan Bahasa) dan Bali Tribune. Bersama Komunitas Sahaja Denpasar aktif dalam kegiatan kesenian, kebudayaan, dan diskusi sastra, serta pembinaan komunitas kreatif. Kini sebagai bagian program di Bentara Budaya Bali (ruang kebudayaan Kompas Gramedia).</br></br>Pada tahun 2018, puisi-puisinya lolos sejumlah kurasi antologi puisi dan temu penyair, antara lain: Pertemuan Penyair “Dari Negeri Poci 8: Negeri Bahari” di Tegal Jawa Tengah; antologi “Senyum Lembah Ijen” dan Kemah Sastra Nasional di Banyuwangi; Pertemuan Penyair Asia Tenggara 2018 di Padang Panjang; Pertemuan Penyair Nasional di Pematangsiantar; antologi puisi bersama “Perempuan Memandang Dunia” oleh Komunitas Sangkar Buku di Mojokerto dan antologi puisi bersama “Perempuan Bahari” (segera terbit). </br></br>Pernah diundang dalam Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) VI di Jambi (2012) dan Bali Emerging Writers Festival (BEWF) 2015, sebuah festival sastra tahunan yang merupakan bagian dari program Ubud Writers and Readers Festival (UWRF). Masuk dalam 175 Penyair Terpilih Antologi Puisi Dari Negei Poci 6: Negeri Laut (2015), 39 Penyair Terpilih Lomba Cipta Puisi “Di Bawah Payung Hitam” Proyek Seni Indonesia Berkabung (2015), 50 Puisi Terpilih Lomba Cipta Puisi Nasional Komunitas Kopi Andalas (2013), 5 Besar Terbaik Lomba Cipta Puisi se-Nusantara (SCKS), serta 6 Besar Puisi Terbaik RBSCKS (2012) yang diadakan Fakultas Sastra Udayana (2012).</br></br>Puisi-puisinya terhimpun pula dalam Buku Antologi Puisi Bersama “Dendang Denpasar, Nyiur Sanur” (2012), Antologi Puisi Pertemuan Penyair Nusantara VI “Sauk Seloko” (2012), Antologi Puisi Bersama Lomba Cipta Puisi Komunitas Kopi Andalas (2013), Antologi Puisi Dari Negeri Poci 6: Negeri Laut (2015), Buku Antologi “Dari Gentar Menjadi Tegar” Komunitas Bergerak Seni Indonesia Berkabung (2015), Buku Antologi Puisi “Klungkung” (2016), Buku Antologi Hari Puisi Indonesia 2016 ‘Matahari Cinta Samudera Kata’, Buku Antologi Puisi-Puisi Spriritual dan Sosial “Kavaleri Malam Hari”, diterbitkan Abdurrahman Wahid Centre UI (2017).iterbitkan Abdurrahman Wahid Centre UI (2017).  +
  • Dimasa Pandemic Covid 19 ini pemerintah peDimasa Pandemic Covid 19 ini pemerintah perlu untuk membangkitkan pariwisata bali kini dan nanti dengan cara melahirkan dan membangun inovasi program kesenian bali untuk meningkatkan kreativitas pemuda bali guna menumbuhkan ekonomi masyarakat dan sektor industry pariwisata kreatif ditengah pandemi covid 19. Kita ketahui dibali banyak sekali kesenian dan budaya kita yang tidak bangkit dan mati hanya karena virus yang sering kita kenal dengan corona,banyak sekali pariwisata yang mati dibali karena lockdown dan juga kesenian bali yang mulai hilang seperti tradisi pawai ogoh-ogoh,melasti dan banyak lagi,dimana toris tertarik dengan budaya tersebut,karena adanya lockdown pariwisata menurun dan jarang ada wisatawan yang berkunjung,selain pariwisata kuliner khas bali juga mulai menurun karena masalah ekonomi yang seperti sekarang ini. Hal yang perlu dilakukan adalah membangun inovasi diri pemuda bali agar meningkatkan kreativitas pemuda guna membangun pariwisata dan ekonomi Kembali pulih ,karena kita ketahui pariwisata maju karena adanya kesenian. Itu adalah hal yang utama agar bali dapat maju Kembali,jika kesenian bali mati pariwisata tidak akan maju dan perlu juga dibangun tempat-tempat wisata yang baru agar tingkat mengalami penurunan Kembali dan meningkatkan relasi tempat yang perlu dikunjungi dan perlu juga melakukan program pembaruan untuk tempat yang tidak layak dan menjadikan tempat tersebut menjadi tempat wisata baru dan kita kenalkan ke luar bali. Kita ketahui juga banyak sekali pemuda yang acuh terhadap budaya bali semenjak matinya budaya bali karena corona ini, kita perlu membangun jati diri mereka lewat kegiatan ataupun lomba agar memajukan Kembali kreativitas pemuda dan dapat bersaing dengan budaya luar dan dapat memajukan Kembali budaya kita untuk memajukan pariwisata dan ekonomi lewat budaya kita,karena kita Yakini banyak pemuda yang kreatif namun perlu diasah Kembali untuk meningkatkan kemampuan tersebut. Kita perlu melakukan kegiatan massif dengan cara mengadakan pertunjukan seni dan budaya massal agar warga berkesempatan untuk menyaksikan Kembali dan pastinya dapat menaikkan ekonomi namun tetap dengan prokes. Hal lainnya yaitu menjadikan budaya kita dalam kemasan yang bagus dan menarik khususnya tertuju untuk wisatawan. Seperti lestarikan baleganjur,kecak dan joged serta tradisi masing-masing desa yang sudah lama mati. Dan adakan Kembali PKB ( Pesta Kesenian Bali ), karena dari sanalah pariwisata dapat maju dan dapat juga mengenalkan budaya yang bali miliki keluar.engenalkan budaya yang bali miliki keluar.  +
  • Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Jalan Ir. Djuanda No.1, Renon, Civic Center Niti Mandala Denpasar 80235 Phone : (0361) 264474, 245297. Fax. (0361) 245297 Website: www.disbud.baliprov.go.id Email : infodisbud@baliprov.go.id  +
  • Direktur kreatif dan aktivis Dibal Ranuh aDirektur kreatif dan aktivis Dibal Ranuh adalah seniman visual multidisiplin yang karyanya secara konsisten dan kuat memperjuangkan suara Nusantara. Dalam bentuknya yang paling murni, karya seninya mencerminkan idealisme kreatif yang menunjukkan kekuatan transformatif seni.</br></br>Gusti Dibal Ranuh dari Singaraja Bali, lulusan desain grafis Trisakti Jakarta. Pendiri Yayasan Matahati Kitapoleng dalam bidang ruang kreatif penciptaan seni rupa kontemporer yang konsen dalam mengembangkan bakat-bakat penyandang disabilitas di bidang seni, khususnya penyandang tuna rungu dan difabel. Sebagai Artistic Director dan Film Director, Dibal menciptakan karya seni pertunjukan dan film yang mengacu pada akar budaya tradisi nusantara. Pada tahun 2018, Dibal meluncurkan buku Perjalanan Dang Hyang Nirartha di Borobudur Writers & Cultural Festival.</br></br>Pada tahun 2020, Dibal Ranuh dianugerahi penghargaan Sinematografi Terbaik dalam kompetisi film D(E) Motion Festival Indonesia. Dan lewat film Lukat, Dibal berhasil meraih juara pertama EURASIA Project International di Italia. Pada tahun 2021, film Wong Gamang; Perjalanan Dewi Melanting yang disutradarai Dibal berhasil meraih banyak penghargaan, antara lain Sutradara Film Fiksi Terbaik, Film Artistik Terbaik, dan Penyuntingan Terbaik. Pada tahun 2022, BWCF, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan UNESCO mempercayakan penyutradaraan film tari Mahendraparvata yang bekerja sama dengan kebudayaan Kamboja dan Indonesia.</br></br>Percakapan dengan Dibal Ranuh</br></br>Arahan kreatif puitis Dibal Ranuh dalam film dan pertunjukan panggung bermula dari kecintaannya pada perjalanan dan fotografi. Mempelajari desain visual, kecintaannya pada perjalanan dan eksplorasi bersama dengan kameranyalah yang membuka jalan pembingkaian visual dan kecenderungan alami terhadap pengisahan cerita visual. Kecintaan seniman terhadap warisan suku kami yang kaya memicu tekstur artistik yang memperkaya gaya visualnya.</br></br>Semangat untuk Warisan Nusantara</br></br>“Saya suka bepergian ke hutan. Saya suka pergi ke suku-suku seperti Badui, Dayak, dan Toraja dan tinggal selama berbulan-bulan di komunitas tersebut. Bisa dibilang di sanalah saya menemukan kehidupan baru. Saya menemukan sesuatu yang sangat unik di antara suku-suku tersebut. Dari sana, saya kembali ke universitas. Sebagai seorang desainer, saya mendapat banyak ide selama saya berada di komunitas suku. Ketertarikan saya terhadap keberagaman suku kami dimulai sejak saat itu. Indonesia sangat dinamis, banyak suku yang bisa menginspirasi kita dalam berkreasi.”yang bisa menginspirasi kita dalam berkreasi.”  +
  • Donald Stuart Leslie Friend lahir CremornDonald Stuart Leslie Friend lahir Cremorne, Australia, 6 Februari 1915. Ia meninggal tanggal 16 Agustus 1989 di Sydney, Australia. Ia adalah seorang pelukis berkebangsaan Australia yang lama menetap di Bali. Ia belajar seni di Sydney Long (1931) dan Antonio Dattilo Rubbo (1934-1935), kemudian di London (1936-1937) di Sekolah Seni Westminster. Ia pernah menjadi tentara saat Perang Dunia II.</br></br>Sebagian besar kehidupan dan kariernya dihabiskan di luar Australia, di berbagai tempat seperti Nigeria (akhir 1930-an), Italia (1950-an), Sri Lanka (akhir 1950-an – awal 1960-an), dan Bali (dari 1968 - 1980). Ia pernah memenangkan Hadiah Blake untuk Seni Keagamaan pada 1955. Namun belakangan, karya-karyanya sebagian besar menampilkan figur laki-laki muda telanjang. </br></br>Selain pelukis, ia dikenal sebagai penulis buku harian. Ia menulis buku harian sejak usia 14 tahun. Buku hariannya diterbitkan secara anumerta sebanyak empat jilid pada tahun 2001 hingga 2006 oleh Perpustakaan Nasional Australia. Buku hariannya yang jilid IV banyak membahas kehidupannya di Bali dan hubungannya dengan laki-laki muda Bali.an hubungannya dengan laki-laki muda Bali.  +
  • Dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Komputer dan Informatika STIKOM Bali  +
  • Dr. Anak Agung Gde Alit Geria, M.Si., lahiDr. Anak Agung Gde Alit Geria, M.Si., lahir di Br. Petak, Desa Petak Kaja Gianyar Bali, pada 21 April 1963. Ia menyelesaikan pendidikan S1 (Bahasa dan Sastra Bali) pada Fakultas Sastra Universitas Udayana (1987) dan meraih Master of Cultural Studies pada Program Pascasarjana Universitas Udayana (2004). Pada 2012, ia meraih gelar Doktor Linguistik dengan Konsentrasi Wacana Sastra pada Program Pascasarjana Universitas Udayana dengan judul disertasi “Wacana Siwa-Buddha dalam Kakawin Nilacandra: Analisis Resepsi”. Ia pernah bekerja di bagian Manuskrip Perpustakaan Nasional RI Jakarta (1990-1996). Selain itu, ia adalah Dosen Luar Biasa pada Fakultas Sastra Universitas Indonesia Jakarta (1990-1996). Selain itu, Badan Perpustakaan Provinsi Bali juga adalah tempatnya mengabdi pada 1997-2005. Sejak 2006, ia menjadi Dosen PNS Dpk pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah, IKIP PGRI Bali, LLDIKTI Wilayah VIII. Ia telah meneliti sejumlah manuskrip lontar. Bukan hanya meneliti, ia juga membuat katalogisasi, transliterasi, serta menerjemahkannya. Beberapa buku telah ditulisnya. Antara lain, Geguritan Uwug Kengetan (2014), Musala Parwa (2015), Prastanika Parwa (2016), Bhomakawya (2017), Wacana Siwa-Buddha dalam Kakawin Nilacandra (2018), Ala-ayuning Dina Mwah Sasih (2018), dan Kakawin Nilacandra Abad XX (2019).8), dan Kakawin Nilacandra Abad XX (2019).  +
  • Dr. Diwyarthi adalah dosen pada Politeknik Pariwisata Bali. Bidang penelitian yang ditekuninya meliputi pariwisata, hospitality, psikologi, manajemen, dan budaya.  +
  • Dr. I Made Mahadi Sanatana, S.STP, MAP MerDr. I Made Mahadi Sanatana, S.STP, MAP Merupakan birokrat yang melaksanakan tugas di Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali, pernah mengikuti pelatihan dan sertifikasi manajemen SDM, pelatihan asesor kompetensi. Saat ini juga bertugas sebagai asesor sumber daya manusia di UPT Assessment Centre Prov Bali. Beberapa kali ditunjuk sebagai narasumber pada pelatihan manajemen SDM dan pengajar bidang administrasi publik. Menyelesaikan pendidikan S3 ilmu ekonomi Universitas Udayana konsentrasi ekonomi kelembagaan. Tersertifikasi CHRM dari BNSP.elembagaan. Tersertifikasi CHRM dari BNSP.  +
  • Dr. I Nyoman Cerita SST, MFA adalah senimaDr. I Nyoman Cerita SST, MFA adalah seniman sekaligus akademisi seni pertunjukan khususnya seni tari di Bali yang berasal dari Banjar Sengguan, Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar Bali. Beliau telah mampu membangun sebuah upaya pengembangan kesenian khususnya tari di Bali. Berbagai karya-karya yang hingga kini telah memberikan catatan penting terhadap perkembangan seni tari, I Nyoman Cerita mampu menciptakan karya tari dengan cara Nyeraki. Istilah Nyeraki bermakna serba bisa. Kemampuan nyeraki yang dimaksud disini adalah kemampuan Nyoman Cerita menciptakan tabuh (musik iringan tari), menciptakan gerak tari, serta mampu menciptakan konsep kostum. Kemampuan nyeraki sangat jarang dimiliki oleh seniman tari pada umumnya.</br></br>I Nyoman Cerita juga seorang seniman yang inovatif, beliau banyak memunculkan ide-ide baru seperti pengolahan properti tari yang dapat digunakan dalam berbagai fungsi. Dalam salah satu karya trinya Satya Brasta, penari membawa property pajeng dan kipas, pajeng dapat di fungsikan sebagai tombak, roda kereta, dan simbol awan, sedangkan properti kipas dapat digunakan sebagai gada dan kereta kencana. Karya-karya Tari Bali beliau menjadi inspirasi bahan ajar di sanggar dan sebagai sajian seni pertunjukan.nggar dan sebagai sajian seni pertunjukan.  +
  • Dr. I Wayan Kiki Sanjaya, SST, PAR, SE.,M.Par adalah dosen pada International Institute of Tourism and Business, Indonesia. Dr. Sanjaya termasuk kedalam salah reviewer internasional pada Journal of Hospitality and Tourism Management.  +
  • Dr. I Wayan Muka, ST.,MT adalah dosen tetaDr. I Wayan Muka, ST.,MT adalah dosen tetap pada program studi Teknik Sipil di Universitas Hindu Indonesia. Gelar doktornya diraih dari Universitas Diponegoro pada tahun 2015. Selain mengajar, Dr. Muka juga aktif mengkaji aspek risiko pembangunan infrastruktur dan mempublikasikan hasil penelitiannya pada berbagai jurnal ilmiah.penelitiannya pada berbagai jurnal ilmiah.  +
  • Dr. Made Gde Subha Karma Resen, SH.,M.Kn aDr. Made Gde Subha Karma Resen, SH.,M.Kn adalah salah satu dosen pengajar bidang Ilmu Hukum di Universitas Udayana, Bali Indonesia. Bidang keahliannya mencakup Hukum Agraria, Hukum Kesehatan, dan Hukum Lingkungan. Selain mengajar, Dr. Resen juga aktif membuat publikasi ilmiah terkait berbagai topik yang berkaitan dengan bidang keahliannya, termasuk salah satunya yang ditampilkan pada Rak Pengetahuan berjudul The Legal Status of Established Business in the Pakraman Village (From the perspective of customary law in Bali Province) yang ditulis bersama Putu Dyatmikawati, mantan Rektor Universitas Dwijendra, Bali Indonesia.tor Universitas Dwijendra, Bali Indonesia.  +
  • Dr. Ni Ketut Sari Adnyani, S.Pd., M.Hum adDr. Ni Ketut Sari Adnyani, S.Pd., M.Hum adalah dosen aktif bidang Ilmu Hukum di Universitas Pendidikan Ganesha,Singaraja Bali dan peneliti di bidang gender, hukum adat/nasional, dan pariwisata. Dr. Adnyani menamatkan studi doktoralnya di Universitas Udayana pada tahun 2022 dengan predikat sangat memuaskan. Pada tahun 2021, Dr. Adnyani menerbitkan buku berjudul Gender dalam Hukum diterbitkan oleh RajaGrafindo Persada.kum diterbitkan oleh RajaGrafindo Persada.  +
  • Dr. Putu Sabda Jayendra, S.Pd.H., M.Pd.H. Dr. Putu Sabda Jayendra, S.Pd.H., M.Pd.H. lahir di Singaraja, Buleleng, Bali pada tanggal 14 Agustus 1987. Merupakan putra pertama dari tiga bersaudara pasangan suami-istri Drs. I Made Nuada, M.Pd. dan Ni Ketut Suryaning. Menamatkan pendidikan Taman Kanak-Kanak di TK Mutiara Singaraja tahun 1993, Sekolah Dasar di SD Negeri 2 Banyuasri, Singaraja hingga kelas 4, (karena mengikuti orang tuanya pindah tugas) dan melanjutkan sekolahnya di SD Negeri 2 Pekutatan, Jembrana hingga tamat tahun 1999. Selanjutnya menempuh Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di SLTP Negeri 1 Pekutatan (SMP Negeri 1 Pekutatan), Jembrana dan tamat tahun 2002. Sekolah Menengah Atas ditempuhnya di SMA Negeri 1 Pekutatan hingga kelas 2 (karena mengikuti orang tuanya kembali pindah tugas) dan melanjutkan sekolahnya di SMA Negeri 1 Mendoyo, Jembrana hingga tamat tahun 2005. Jenjang S1 – S3 ditempuhnya di Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar dengan bidang kajian Pendidikan dan Ilmu Agama Hindu. </br></br>Dr. Putu Sabda Jayendra, S.Pd.H., M.Pd.H. merupakan penulis yang aktif membuat karya-karya publikasi ilmiah serta menulis buku. Sebagian besar karyanya mengeksplorasi tentang praktik pendidikan dalam tradisi keagamaan dan kearifan lokal (etnopedagogi), beberapa diantaranya adalah Barong Brutuk Penjaga Jiwa Dari Tanah Bali Kuno (terbit tahun 2019) dan Mongah, Belajar Nilai Hidup Dari Manusia Pakis (terbit tahun 2020). Saat ini aktif tercatat sebagai Dosen Tetap di Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional di Denpasar Bali, serta pernah pula menjadi Dosen Luar Biasa dan Dosen Tamu di beberapa Perguruan Tinggi lainnya, seperti IHDN Denpasar, IKIP PGRI Bali, Universitas Mahasaraswati Denpasar, STIE BIITM Denpasar, Politeknik Negeri Bali, Politeknik Internasional Bali, STAHN Mpu Kuturan Singaraja, dan The London School of Public Relations (LSPR) Jakarta.</br></br>Dalam kegiatan organisasi profesi dan bidang sosial budaya juga turut aktif, diantaranya pada tahun 2017-2022 menjadi anggota Asosiasi Dosen Indonesia, tahun 2020 sebagai Assessor Tri Hita Karana Awards dan Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS) dengan jabatan sebagai Wakil Ketua I BPC Denpasar.abatan sebagai Wakil Ketua I BPC Denpasar.  +
  • Dr. Semadi adalah dosen aktif pada programDr. Semadi adalah dosen aktif pada program studi Ilmu Hukum, Universitas Dwijendra, Bali Indonesia. Dengan pendidikan tertinggi adalah S3 yang diperolehnya dari Universitas Udayana pada tahun 2015, Dr. Semadi juga adalah pemerhati isu-isu sosial dan hukum di Bali serta aktif menulis di berbagai media.ali serta aktif menulis di berbagai media.  +
  • Drs. I Nyoman Aris adalah sastrawan yang bDrs. I Nyoman Aris adalah sastrawan yang berasal dari Banjar Kebayan, Desa Tangeb, Kelurahan Abianbase, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Drs. I Nyoman Aris lahir pada tanggal 19 September 1984. Beliau adalah putra dari Alm. I Wayan Lanus dan Alm. Ni Nyoman Namrug. Riwayat pendidikan beliau yaitu pernah menempuh Sekolah Rakyat (SR) pada tahun 1962, smp pada tahun 1965, KPG pada tahun 1978, PGSLP pada tahun 1980 dan S1 jurusan Bahasa dan Sastra Bali pada tahun 1990. Drs. I Nyoman Aris adalah seorang tenaga pendidik di SMK Seni Ukir Tangeb. Selain itu, beliau juga seorang petani dan sering menjadi juri sekaligus pembina dalam perlombaan utsawa dharma gita. Banyak penghargaan yang beliau raih salah satunya juara 1 mekidung/makakawin. Karya terbesar beliau adalah Kidung Yadnya, karya lainnya seperti imba tembang (pupuh), tuntunan malajah makakawin, dan tuntunan malajah makidung lengkap disertai tangga nada dan notasinya sehingga memudahkan kita untuk belajar makidung.ga memudahkan kita untuk belajar makidung.  +
  • Drs. Ida Bagus Ratu Sanca, M.Si adalah sasDrs. Ida Bagus Ratu Sanca, M.Si adalah sastrawan Bali yang berasal dari Karangasem. Beliau lahir pada hari Jumat Pon Julungwangi pada tanggal 4 April 1952. Beliau merupakan putra dari pasangan alm. Ida Pedanda Wayan Pidada dan Ida Pedanda Istri Agung.</br></br>Disini saya akan membahas karya geguritan beliau yang beliau karang sendiri yang berjudul “Geguritan Gering Agung Pandemi Covid Sembilan Belas”. Isi dari geguritan ini berisikan tentang seputaran covid-19 yang marak saat ini. Dimulai dari mana asal covid ini dan cara pencegahannya. Geguritan ini berisikan 4 jenis pupuh yaitu pupuh dandang gula (2 bait), pupuh sinom (11 bait), pupuh ginada (11 bait) dan pupuh durma (11 bait).inada (11 bait) dan pupuh durma (11 bait).  +
  • Dwitra J. Ariana adalah pembuat film, penuDwitra J. Ariana adalah pembuat film, penulis dan pegiat teater yang lahir di Jeruk Mancingan, Bangli, 1 Juli 1983. Ia pernah aktif di Sanggar Cipta Budaya SLTP 1 Denpasar dan Teater Angin SMU 1 Denpasar. Kemudian ia merambah ke dunia film. Film-filmnya pernah terpilih sebagai Official Selection Ganesha Film Festival (Ganffest) 2008 Bandung, Surabaya Film Festival (S13FFEST) 2007, Festival Film Dokumenter (FFD) Jogjakarta 2006. Pernah tercatat sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Teknik Arsitektur Universitas Udayana, Graphic Design WEC, Fakultas Hukum Universitas Udayana, dan Institut Seni Indonesia Denpasar jurusan Desain Komunikasi Visual; namun semua tidak ia tamatkan. Kini, ia menetap di kampung halamannya dan memilih hidup sebagai petani.lamannya dan memilih hidup sebagai petani.  +
  • Edward, atau Eddy begitu ia lebih suka dipEdward, atau Eddy begitu ia lebih suka dipanggil, adalah Managing Editor NOW! Bali dan tuan rumah NOW! Podcast Bali. Dia menikmati fotografi, perjalanan pedesaan dan senang bahwa karyanya memperkenalkan dia kepada orang-orang dari semua lapisan masyarakat.orang-orang dari semua lapisan masyarakat.  +
  • Ema Sukarelawanto. Lahir di Tulungagung, JEma Sukarelawanto. Lahir di Tulungagung, Jawa Timur, 2 Juli 1965. Setelah lulus dari Fakutas Peternakan Universitas Udayana pada 1990 ia menjadi wartawan Bali Post hingga 1994. Kemudian menjadi redaktur di Harian NUSA (1994-1998) dan mengelola majalah pariwisata Bali Tribune hingga ditutup pascatraged bom Bali 2002. Berikutnya ia bergabung ke Harian Bisnis Indonesia dan menjadi editor Bisnis.com hingga pensiun dari grup media ini.</br></br>Selain menjadi wartawan, ia terlibat aktif dalam beberapa proyek seni rupa sejak 1993 serta penerbitan buku, baik sebagai penulis maupun pengemasan tata letak dan desain grafis. Beberapa di antaranya Berbagai Dimensi Perupaan Made Wianta (Kumpulan Esei, 1998), Kitab Suci Digantung di Pinggir Jalan New York (Kumpulan Puisi Made Wianta, 2003), The Sound of Calligraphy Made Wianta (2001), Dreamland-Made Wianta (2003), Calligraphy in Song-Made Wianta (2005), 4+1=Venezia (Panji Tisna, Made Kaek, Suklu, Made Wianta, 2003), Eternal Line-Stephan Spicher (2005), To Be World Class Services, Proses Metamorfosis PLN Distribusi Bali (2006), Jero Wijaya: Inspirasi dari Kaldera Batur (2007), Menembus Batas (Wahyoe Wijaya), Konflik Tak Jadi Pelik (Biografi Nyoman Sudiantara, 2010), Leafscape (Nyoman Sujana Kenyem), Ida Bagus Kompyang dan Mirah Astuti; Pasangan Pionir Pariwisata Bali (Nyoman Darma Putra, 2012), Hadi Taryoto: Mewujudkan Impian melalui Pariwisata (Nyoman Darma Putra, 2014), Wisata Kuliner: Atribut Baru Destinasi Ubud (Putu Diah Sastri Pitanatri & Nyoman Darma Putra, 2016), dan Tjokorda Gde Putra Sukawati: Mengemban Tutur Leluhur (Nyoman Darma Putra, 2016). </br></br>Kini ia bergiat di Komunitas Kertas Padi, Komunitas Nitirupa, serta membanguan situs berita inibali.com dan katarupa.id.guan situs berita inibali.com dan katarupa.id.  +
  • Eric Buvelot adalah reporter dan penulis sEric Buvelot adalah reporter dan penulis senior yang tinggal di Bali sejak tahun 1995. Ia memulai karirnya di Perancis pada publikasi harian di mana ia tinggal selama 10 tahun dan mempelajari seluk beluk jurnalisme. Dia telah menulis ratusan artikel tentang Bali dan Indonesia, dalam bahasa Perancis atau Inggris, sebagian besar untuk majalah bulanan Bali La Gazette de Bali, sebagai pemimpin redaksi selama 13 tahun, tetapi juga untuk media berbahasa Inggris terkemuka di Indonesia seperti The Jakarta Post, Indonesia Expat , Sekarang Bali atau bahasa Perancis Le Banian. Ia meluncurkan surat kabar multibahasa The Communities of Indonesia dan majalah gaya hidup Saga. Selain Bali, 50 Tahun Perubahan – Percakapan dengan Jean Couteau, ia juga merupakan penulis novel kriminal Bali Club Hotel yang ditulis pada tahun 1994-1995.b Hotel yang ditulis pada tahun 1994-1995.  +
  • Erick Est lahir di Medan, 7 Februari 1980.Erick Est lahir di Medan, 7 Februari 1980. Ia adalah sutradara film dan video klip. Ia menetap di Bali sejak 1999. Setamat SMA di Medan, ia melanjutkan kuliah di Program Studi Seni Rupa dan Desain (PSSRD) Universitas Udayana, Bali. Film berjudul “Kenapa Aku?” adalah awal mula ia berkarir dalam bidang perfilman. Kini sudah sekitar 280 video klip dan 20 film disutradarainya, di antaranya film dokumenter tentang layangan sakral Bali, “Janggan”. Sebelumnya, karya-karya garapan Erick di antaranya video klip band-band Bali seperti Nanoe Biroe, D Ubud N Band, The Wheels, Navicula, hingga band nasional seperti Superman Is Dead dan Taboo. Bahkan, Erick pernah mendapat kepercayaan menggarap video klip bintang Norwegian Idol, Jonas Thomassen. Ia juga mendapar order ke Amerika bersama band Prison of Blues untuk membuat video klip. Erick telah meraih sejumlah penghargaan dalam dunia film. Antara lain, filmnya yang berjudul “Terakhirku” dan “Rapuh” mendapatkan penghargaan pada festival film di Australia.nghargaan pada festival film di Australia.  +
  • Etika Wisatawan pada tempat sakral di BaliEtika Wisatawan pada tempat sakral di Bali</br>Om swastyastu, Dewan juri yang saya hormati dan tim Bahasabali wiki yang saya banggakan. Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan orasi tentang “Etika Wisatawan pada tempat sakral di Bali”. </br>Pulau Bali adalah destinasi wisata terpopuler di Indonesia. Bali memiliki objek wisata yang sangat beragam, baik wisata alam, wisata budaya dan wisata bahari. Bali dan pariwisata tidak bisa dipisahkan. Objek wisata yang tidak kalah menarik, yaitu budaya masyarakatnya. Kehidupan masyarakat Bali sangat erat dengan agama hindunya sehingga setiap upacara keagamaan merupakan objek yang sangat khas. Pura merupakan tempat ibadah umat hindu yang menarik tersebar di seluruh pelosok Bali. Oleh karena itu, Bali juga memiliki julukan Pulau Seribu Pura.</br>Namun keindahan tempat wisata di Bali masih sering terancam salah satunya yaitu tempat tempat sakral. Kehadiran wisatawan asing yang mengunjungi tempat sakral masih membawa pengaruh negatif pada pulau Bali. Kasus yang sering kita dengar yaitu etika wisatawan yang masih kurang, baik dari segi pakaian maupun moral wisatawan itu sendiri. Seperti yang terjadi di Pura Dalem Prajapati Banjar Dadakan, Desa Adat Kelaci Kelod, Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Wisatawan tersebut memanjat pohon yang disakralkan, di duga wisatawan tersebut tidak mengetahui bahwa tempat tersebut adalah tempat sakral.</br>Hal ini kerap terjadi, penyebabnya adalah Kebebasan pergaulan dan pakaian di banyak tempat wisata, Kebutuhan konten komersial dan, Ketidaktahuan turis asing seputar tempat sakral di Bali. Dengan ini, kami berharap pemimpin Bali di tahun 2024 agar memperketat aturan aturan yang ada pada tempat tersebut dengan upaya yang dapat dilakukan yaitu,</br>1. Membentuk suatu komunitas untuk penjagaan yang lebih ketat pada tempat tersebut.</br>2. Pihak pengelola agar memberikan informasi rambu rambu makna dan tempat suci.</br>3. Memberikan sanksi kepada pengunjung yang melarang aturan tersebut baik sanksi moral maupun sanksi social.</br>4. Wisatawan diharapkan Didampingi pemandu wisata yang memiliki izin/berlisensi (memahami kondisi alam, adat istiadat, tradisi, serta kearifan lokal masyarakat Bali} saat mengunjungi daya Tarik wisata..</br>Sekian yang dapat kami sampaikan, semoga dapat bermanfaat,dan orasi ini dapat di realisasikan oleh pemimpin Bali tahun 2024 agar tempat tempat sakral di Bali selalu terjaga dan dilestarikan. Mohon maaf apabila terdapat salah kata, kami ucapkan terimakasih. Om Shanti, Shanti, Shanti Om.terimakasih. Om Shanti, Shanti, Shanti Om.  +
  • Frans Nadjira lahir di Makassar, Sulawesi Frans Nadjira lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 3 September 1942. Sejak 1974 dia menetap di Bali. Dia dikenal sebagai sastrawan dan pelukis. Tahun 1979 dia mengikuti program penulisan kreatif International Writing Program di University of Iowa, Iowa, USA. Dia pernah belajar seni rupa di Akademi Seni Lukis Indonesia (ASLI), Makassar. Saat melukis dia memilih dan menggunakan metode seni lukis otomatis (psikografi) yang ditekuni hingga sekarang. Irama, gerak, komposisi, dan warna menjadi ruh dalam karya-karyanya. </br></br>Dalam bidang sastra, terutama puisi, dia banyak menggembleng calon penyair di Bali yang belajar menulis puisi kepada dirinya. Tulisan-tulisannya dimuat di berbagai massa lokal dan nasional serta luar negeri, antara lain Bali Post, CAK, Kalam, Horison, Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia. Juga terangkum dalam antologi Laut Biru Langit Biru, Puisi ASEAN, Spirit That Moves Us (USA), On Foreign Shores, Ketika Kata Ketika Warna, Teh Ginseng, A Bonsai’s Morning. </br></br>Buku-buku sastranya yang telah terbit adalah Jendela (Kumpulan Puisi, 1980), Bercakap-Cakap di Bawah Guguran Daun-daun (Kumpulan Cerpen, 1981), Springs Of Fire Springs Of Tears (Kumpulan Puisi, 1998),Curriculum Vitae (Kumpulan Puisi, 2007), Pohon Kunang-Kunang (Kumpulan Cerpen, 2010), Catatan di Kertas Basah (Kumpulan Puisi, 2015), Keluarga Lara (Novel, 2016), Jejak-Jejak Mimpi (Novel, 2016), Peluklah Aku (Kumpulan Puisi, 2017).016), Peluklah Aku (Kumpulan Puisi, 2017).  +
  • GDE ARTAWAN lahir di Klungkung, 20 FebruarGDE ARTAWAN lahir di Klungkung, 20 Februari 1959. Dosen di jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha. Pendidikan terakhir S3 program doktor Linguistik Universitas Udayana. Menulis esei,puisi, cerpen di beberapa media massa.Sering diundang menjadi pembicara dalam kegiatan sastra dan temu ilmiah, serta ditunjuk menjadi juri dalam kegiatan pembacaan dan penulisan sastra. Menerima Anugerah Seni Wija Kusuma dua kali dari pemerintah Buleleng, tahun 1999 dan tahun 2007. Di Singaraja menjadi koordinator Dermaga Seni Buleleng ( DSB) yang kerapkali menggelar kegiatan apresiasi sastra dan beberapa kali menggelar lomba penulisan puisi se-Bali memperebutkan Singa Ambara Raja Award dalam rangka hari ulang tahun kota Singaraja. </br></br>Kumpulan cerpennya ‘Petarung Jambul’ mendapat Anugerah Seni Widya Pataka dari Pemerintah Propinsi Bali tahun 2008. Buku karya sastranya terhimpun dalam ‘Kaki Langit’(1984). ‘Buleleng dalam Sajak’(1996), ‘Kesaksian Burung Suksma’(1996), ‘Spektrum’ (1997), ‘Tentang Putra Fajar’ (2001), ‘Puisi Penyair Bali’ (2006), Dendang Denpasar, Nyiur Sanur (2012). Buku puisi tunggalnya adalah “Tubuhku Luka Pesisir, Tubuhmu Luka Pegunungan” (2014). Pesisir, Tubuhmu Luka Pegunungan” (2014).  +
  • Garam Kusamba merupakan garam organik tradGaram Kusamba merupakan garam organik tradisional Bali yang disebut-sebut jadi</br>salah satu garam terbaik di dunia. Garam yang dihasilkan di desa Kusamba, Kabupaten</br>Klungkung, Provinsi Bali. Sebagai garam organik, garam Kusamba tidak menggunakan</br>bahan-bahan kimiawi, garam Kusamba dikatakan organik karena cara pembuatannya</br>yang masih sangat bergantung dengan alam. sinar matahari dan terik menjadi sahabat</br>para petani garam Kusamba. Cara pembuatannya pun masih dilakukan dengan cara</br>tradisional. Akan tetapi kini, usaha tradisional ini kian terancam gulung tikar. Harga jual</br>garam berkualitas tinggi ini kurang menguntungkan. Para petani rata-rata menjualnya</br>dengan harga Rp1.200 per kilogram, jika musim penghujan harga jual hanya mencapai</br>Rp3 ribu per kilogram. Masalah lainnya, garam kusamba yang dibuat secara tradisional</br>dan produksinya terbatas. Hal inilah yang mendasari untuk menginisasi sistem yang</br>mampu meningkatkan produksi garam turun-temurun itu. Lalu, bagaimanakah solusinya?</br></br>Solusi yang dapat menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan menggunakan</br>sistem tunnel. Secara sederhana, sistem tunnel berarti menambah wadah penampung</br>dengan bantuan geoisolator dan penutup, lalu dirangkai seperti lorong. Sistem ini</br>membuat petani garam tetap bisa berproduksi saat musim hujan. Selain itu, dengan</br>adanya sistem Tunnel ini petani garam mampu menghasilkan puluhan-ratusan Kg</br>garam per Tunnel. Selain itu, manfaat lainnya seperti:</br></br>1. Membuat waktu panen garam menjadi lebih cepat</br>2. Petani dapat melakukan proses panen pada saat malam hari.</br>3. Membuat hemat tenaga dan waktu dalam mengisi lahan pembuatan garam</br>dengan air laut.</br>4. Kualitas yang dihasilkan tidak jauh berbeda dari produksi sebelumnya dengan</br>palungan.</br></br>Menurut pengakuan dari petani garam, Melalui produksi sistem tunnel ini banyak</br>manfaat yang diperoleh oleh para petani garam di dalam produksi dan pemasarannya.</br>Selain garam, air yang terdapat pada saat panen garam tersebut dapat dijual dengan</br>harga mencapai kurang lebih Rp. 80.000,00 jerigen ukuran 35 liter. Air garam ini dapat</br>digunakan untuk proses pengentalan pembuatan produksi tahu. Perlu diketahui sistem</br>tunnel yang digunakan oleh Petani garam Kusamba merupakan teknologi sederhana</br>bantuan dari kerjasama Kementerian Sosial dengan ITS.i kerjasama Kementerian Sosial dengan ITS.  +
  • Gde Aryantha Soethama, lahir di Bali, 15 JGde Aryantha Soethama, lahir di Bali, 15 Juli 1955. Namanya dikenal melalui sejumlah karya sastranya berupa cerpen, novel, dan esai yang dipublikasikan di berbagai media massa, seperti Kompas, Bali Post, Sinar Harapan, dll. Pada tahun 2006, buku kumpulan cerpennya yang berjudul “Mandi Api” meraih penghargaan Kusula Sastra Khatulistiwa untuk kategori Prosa.</br></br>Gde Aryantha Soethama mengawali debutnya sebagai penulis sejak usia muda. Menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Dia pernah menjabat sebagai pemimpin redaksi mingguan Karya Bhakti (1981-1987) dan redaktur harian Nusa Tenggara (1989-1990). </br></br>Pada tahun 1979 sampai dengan 1981, setiap dua pekan, dia menulis skenario penyuluhan peternakan dan memerankannya untuk Stasiun TVRI Denpasar. Kini ia aktif menulis esai budaya serta cerita pendek, sembari mengurus penerbitan dan percetakannya.</br></br>Buku-bukunya, antara lain: Wawancara Jurnalistik (karya jurnalistik), Koran Kampus (karya jurnalistik), Menjadi Wartawan Desa (karya jurnalistik), Tak Jadi Mati (kumpulan cerpen, 1984), Langit Dibelah Dua (naskah drama, 1984), Daerah Baru (kumpulan cerpen, 1985), Koran Kampus (1986), Suzan/ Wanita Amerika Dibunuh di Ubud (novel), Pilihanku Guru/Senja di Candi Dasa (novel), Bali is Bali (kumpulan esai, 2003), Basa Basi Bali (kumpulan esai, 2002), Bali Tikam Bali (kumpulan esai, 2004), Bolak Balik Bali (kumpulan esai), Mandi Api (kumpulan cerpen, 2006, diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Vern Cock dengan judul Ordeal by Fire), Dari Bule Jadi Bali (Kumpulan esai, 2010), Jangan Mati di Bali (Kumpulan esai, 2011), Menitip Mayat di Bali (kumpulan esai, 2016).nitip Mayat di Bali (kumpulan esai, 2016).  +
  • Gde Dharna lahir di Sukasada, 27 Oktober 1Gde Dharna lahir di Sukasada, 27 Oktober 1931. Beliau adalah pensiunan PNS dari kantor Perdagangan Buleleng. Sejak tahun 1953 beliau menulis sajak dan drama pentas, drama radio, serta drama televisi baik berbahasa Indonesia maupun berbahasa Bali. selain daripada itu,beliau juga menulis cerpen, lagu berbahasa Indonesia maupun berbahasa Bali, lagu Janger, Genjek, Dolanan, Geguritan dan lagu Paduan Suara. Karangan-karangan beliau yang telah dipublikasikan maupun didokumentasikan seperti:</br></br>Puisi berbahasa Indonesia 75 yang dimuat pada Koran Suluh Marhaen, Bali Post, Nusa Tenggara, dan dimuat pada kumpulan puisi berjudul “Pantai-Pantai”, “Kaki Langit”, “Penyair Asean”, dan “Perang Jagaraga dalam puisi”. Puisi berbahasa Bali 80, yang dimuat pada majalah Burat Wangi, Canang Sari, dan dikumpulkan menjadi kumpulan yang berjudul “Kobarang Apine” (Drama dan Puisi), “Perang Bali” serta “Leak Macolek Bunga”. Drama berbahasa Indonesia ada 20, berupa naskah yang dipentaskan dalam masyarakat, RRI Singaraja, dan TVRI Denpasar. Skenario film yang berjudul: “Ngawit Saking Banjar” (film PKB diputar keliling Bali), “Ki Bayan Suling” (diputar di Bali dan Lombok), dan “Ni Jempiring” (diputar di Bali dan Lombok). Tembang-tembang pop diperkirakan sudah ada 50 yang dikumpulkan menjadi kumpulan oleh Dinas Pengajaran Provinsi Bali sebagai tembang anak-anak SD (jilid I, II, III), dan sudah juga dijadikan kumpulan oleh Listibiya Kabupaten Buleleng. Nyayian Janger sebanyak 50, Nyanyian paduan suara berbahasa Bali ada 12, dan nyanyian yang berjudul “Dagang Tuak” dinyanyikan oleh duta Bali ke Tingkat Nasional. Lagu pop daerah kategori dewasa ataupun anak-anak. Nyanyian genjek ada sekitar 30 dan sempat mendapatkan juara lomba Genjek se-Bali. Gegitan ada sebanyak 15, dan dua dari tembang tersebut yang berjudul Gili Menjangan dan I Pepaka mendapat penghargaan dari gubernur Bali. Tembang Dolanan sebanyak 12, dan Mars serta Hymne ada 10 seperti mars TP 45, “Singa Ambara Raja”, “Porda Bali”, dsb. Juga menulis dua cerita pendek berbahasa Bali yang berjudul “Tusing Ada Apa Dé” (2003), serta “Dasa Tali Dogen” (2009). Ada juga Novel berbahasa Indonesia berjudul Bintang Den Bukit (2015) berbagai juara dan penghargaan juga pernah didapatkan seperti: Juara I Lomba Penulisan Puisi Kartini se-Nusa Tenggara, Juara Lomba Bintang Radio Se-Bali, Jenis Seriosa dan Keroncong (Juara II tahun 1956; Juara II tahun 1957, Juara I tahun 1958, Juara II tahun 1959, tahun 1960, lan tahun 1974), Juara I Lomba Penulisan Naskah Drama Berbahasa Bali yang dilaksanakan oleh Listibya Bali tahun 1986, Juara I Lomba Menulis Lagu Bali Anak-Anak (tahun 1987; tahun 1988, dan tahun 1994), Juara I Menulis Lagu Pop Bali jenis déwasa tahun 1989, Juara II Menulis Lagu Pop Bali jenis remaja tahun 1994, penghargaan Wijaya Kusuma dari Bupati Buléléng tahun 1981, penghargaan Dharma Kusuma dari Gubernur Bali tahun 1989, Hadiah Sastra Rancagé dari Yayasan Rancagé Indonésia, dan penghargaan Widya Pataka dari Gubernur Bali dengan kumpulan cerita pendek “Dasa Tali Dogén”. Lain daripada itu, Gde Dharna juga aktif dalam berbagai bidang organisasi seperti menjadi Ketua Lembaga Kebudayaan Nasional (LKN) (1963-1971), Ketua Anak Cabang PNI Kecamatan Sukasada (1963-1987), Ketua Bagian Seni Budaya dan Kerohanian DPD Kabupaten Buleleng dan sebagai anggota DPRD Buleleng dua periode (1075-1985), Ketua Markas Ranting LVRI Kecamatan Sukasada sejak tahun 1987, Sekretaris Markas Cabang LVRI Kabupatén Buléléng sejak tahun 1986. Beliau berpulang meninggalkan dunia pada hari Minggu, 13 Séptémber 2015. Segala hasil karya beliau dan juga prestasi beliau akan senantiasa dikenanang di dunia ini khususnya pada hati masyarakat Bali.a ini khususnya pada hati masyarakat Bali.  +
  • Gede Geruh, lahir di Pedungan, Denpasar, BGede Geruh, lahir di Pedungan, Denpasar, Bali, 17 Juli 1915. Ia adalah maestro seni tari Gambuh. Menekuni seni tari sejak usia enam tahun. Meski buta huruf alias tak bisa baca-tulis, namun segala jenis tembang berbahasa Jawa Kuna (Kawi) yang mengiringi pertunjukan Gambuh mampu dikuasainya di luar kepala. Gambuh diperkirakan masuk dari Jawa ke Bali sejak pemerintahan Raja Udayana di Bali, sekitar abad ke-10 Masehi. Pertengahan dasawarsa 1960-an, Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI, kini ISI) Denpasar, menjadikan Geruh narasumber penting untuk riset dan merekonstruksi tari Gambuh yang langka itu. Geruh pernah diangkat menjadi Dosen Luar Biasa di ASTI Denpasar. Dari Geruh inilah ASTI kemudian dapat memadukan Gambuh dengan Gong Semar Pagulingan sebagai pengiring sehingga lahir istilah Gambuh Anyar. Aslinya, tarian Gambuh banyak diiringi instrumen rabab dan suling.anyak diiringi instrumen rabab dan suling.  +
  • Gede Gunada adalah seorang pelukis kelahirGede Gunada adalah seorang pelukis kelahiran Desa Ababi, Karangasem, Bali, 11 April 1979. Dia menempuh pendidikan seni di SMSR Negeri Denpasar, kemudian melanjutkan kuliah di STKIP Amlapura, Karangasem. Sejak 1995 dia banyak terlibat dalam pameran bersama, antara lain: Pameran Gebyar Sekolah Menengah Kesenian (SMK) se-Indonesia (1995), Pameran Kelompok Komunitas Lempuyang di Hilton Hotel, Surabaya (1999), Pameran “Sensitive” Komunitas Lempuyang di Danes Art Veranda, Denpasar (2006). Dia pernah meraih penghargaan Karya Lukis Terbaik 2002 dalam Lomba Melukis “Seni itu Damai” di Sanur, Bali; Karya Lukis Kaligrafi Terbaik 2009 dalam Lomba Melukis Kaligrafi se-Indoneisa di kampus UNHI Denpasar. Karya-karyanya banyak mengangkat tentang manusia dan alam dengan gaya yang ekspresif.nusia dan alam dengan gaya yang ekspresif.  +
  • Gede Ngurah Surya Hadinata adalah ketua PeGede Ngurah Surya Hadinata adalah ketua Pekumpulan Filatelis Indonesia Pengurus Daerah Bali sekaligus anggota Pusat Perkumpulan Filatelis Indonesia. Dia telah lebih dari dua puluh tahun aktif dalam dunia perangko dan pos. Selain menjadi salah satu filatelis terkemuka di Bali, dia juga mendirikan sekolah menengah kejuruan di kampung halamannya, Nusa Lembongan. Dalam dunia pendidikan, dia aktif pula sebagai anggota pembina dan pelatih Pramuka yang memang ditekuninya sejak kecil. </br></br>Pak Surya, atau Kak Surya, demikian sapaan akrabnya dalam dunia kepramukaan, rutin menyelenggarakan pameran filateli berskala lokal, regional, nasional maupun internasional., regional, nasional maupun internasional.  +
  • Gede Prama (Guruji Gede Prama) adalah seorGede Prama (Guruji Gede Prama) adalah seorang penulis buku spiritual, pembicara, motivator dan pembimbing meditasi asal Bali. Ia lahir di Desa Tajun, Buleleng, 2 Maret 1963. Pada tahun 1993, ia meraih gelar Master of Art di Human Behavioral Science dari Lancaster University, Inggris dan mengikuti top management course di INSEAD Fontainebleau, Perancis. Ia pernah menjadi dosen MBA Sekolah Manajemen di Universitas Prasetiya Mulya (1990-1993), bekerja di PT Air Mancur Solo sebagai anggota Dewan Komisaris, sebagai direktur SDM hingga akhirnya sebagai CEO (presiden direktur) dengan ribuan karyawan (1997-2002). Tahun 2002 ia menarik diri dari dunia usaha dan memulai perjalanan spiritual. Pada tahun 2008 ia pergi ke India dan berguru pada Dalai Lama. </br></br>Ia telah menerbitkan lebih dari seratus buku, puluhan buku audio, ribuan artikel yang dimuat di media-media ternama di Indonesia seperti Kompas, Media Indonesia. Ia sering diundang sebagai motivator, baik dalam dunia korporasi, pendidikan maupun keagamaan. Selama beberapa tahun ia memberikan bimbingan meditasi untuk umum di Brahma Vihara Arama, Buleleng, mengajarkan cinta kasih dan menyebarkan pesan kedamaian. Dari kediamannya yang dikenal dengan nama Ashram Avalokiteshvara, ia memberikan pelayanan bimbingan meditasi tanpa pernah memungut bayaran. Pelayanan lainnya yang telah berlangsung bertahun-tahun diantaranya pusat layanan melalui telepon 24 jam tanpa bayar. Di antaranya P3A (Pusat Pelayanan dan Perawatan Anak-anak berkebutuhan khusus), P3B (Pusat Pelayanan dan Pencegahan Bunuh diri), P3C (Pusat Pelayanan dan Pencegahan Perceraian).</br></br>Buku-bukunya yang telah terbit, antara lain Praktik Kepemimpinan Berdasarkan Air (1997), Inovasi atau Mati (2000), Memimpin dengan Hati (2001), Cinta Membuat Kita Bersayap (2003), Kaya Raya Selamanya (2003), Jalan-Jalan Penuh Keindahan (2004), Percaya Cinta Percaya Keajaiban (2004), Jejak-Jejak Makna (2004), Rumah Kehidupan Penuh Keberuntungan (2005), Kebahagiaan Yang Membebaskan (2006), Pencerahan dalam Perjalanan (2006), Dengan Hati Menuju Tempat Tertinggi (2007), Simfoni di Dalam Diri (2009), Pencerahan dalam Perjalanan (2010), Compassion (2013), Nyanyian Kedamaian (2015).assion (2013), Nyanyian Kedamaian (2015).  +
  • Gedong Bagoes Oka lahir di Karangasem, BalGedong Bagoes Oka lahir di Karangasem, Bali, 2 Oktober 1921. Dia adalah tokoh, intelektual, cendekiawan dalam pembaruan Hindu dan gerakan anti kekerasan di Indonesia. Dia dilahirkan dengan nama Ni Wayan Gedong dari pasangan I Komang Layang dan Ni Komang Pupuh. Gedong menempuh pendidikan di Yogyakarta. Di kota itu dia banyak ditempa dengan nilai-nilai demokrasi dan kebinekaan. Kemudian dia melanjutkan sekolah di sekolah tinggi Kristen di Bogor. Pada 1941, Gedong kembali ke Bali dan mengajar di sebuah Sekolah Lanjutan Atas di Singaraja. Pada 1964, Gedong mendapatkan gelar sarjana muda dari Universitas Udayana, Bali. Dia kemudian mengajar bahasa Inggris di Fakultas Sastra Universitas Udayana pada 1965 – 1992. </br></br></br>Gedong menikah dengan I Gusti Bagoes Oka. Dia banyak mendapat dukungan dan dampingan rohani dari suaminya, yang sama-sama merupakan pengagum dan pengikut ajaran-ajaran Gandhi. Gedong sangat konsisten menerapkan ajaran-ajaran Mahatma Gandhi dalam kehidupannya. Dia kemudian mendirikan Ashram Gandhi di Denpasar dan Candidasa, Karangasem, Bali. Gedong bersahabat baik dengan Gus Dur dan Romo Mangunwijaya yang sama-sama memperjuangkan nilai-nilai perdamaian dan kemanusiaan. Gedong meninggal pada 14 November 2002. Wajahnya diabadikan dalam perangko terbitan Indonesia.badikan dalam perangko terbitan Indonesia.  +
  • Geg Ary Suharsani, lahir di Mengwitani, BaGeg Ary Suharsani, lahir di Mengwitani, Badung, Bali, 13 Oktober 1980. Menamatkan pendidikan di Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana. Dia aktif menulis sejak remaja, berupa cerpen, esai, novel. Semasa mahasiswa dia aktif di pers kampus Akademika, Universitas Udayana. Dia juga pernah menjadi jurnalis di Majalah Pantau. Tulisan-tulisannya dimuat di Majalah Pantau, Bali Post, tatkala.co, Denpost, Nusa Bali, dll. Bukunya yang telah terbit adalah kumpulan cerpen “Cubang” (2019) dan novel “Kunang-kunang Hitam” (2020). Kini dia bekerja sebagai pegawai Bank Negara Indonesia (BNI).bagai pegawai Bank Negara Indonesia (BNI).  +
  • Georges Breguet adalah penulis banyak karya tentang seni rupa di Indonesia.  +
  • Gm. Sukawidana lahir di Bali, 16 Juli. MenGm. Sukawidana lahir di Bali, 16 Juli. Menulis puisi sejak 1979. Dia salah satu pendiri Sanggar Minum Kopi dan Sanggar Cipta Budaya (SMPN 1 Denpasar). Puisi-puisinya dimuat di Bali Post, Nafiri, Swadesi, Simphoni, Berita Buana, Republika, dll. Puisinya juga terangkum dalam buku Lukisan Magis Tanah Bali (2000). Buku puisi tunggalnya: Upacara Tengah Hari (1993), Upacara Senja Upacara Tanah Moyang (2000). Kini dia sedang menyiapkan buku puisi terbarunya.a sedang menyiapkan buku puisi terbarunya.  +
  • Guru seni rupa dan juga pelukis cat air. LGuru seni rupa dan juga pelukis cat air. Lulus dari Pendidikan Seni Rupa di Universitas Pendidikan Ganesha, memberikan dia bekal yang cukup untuk memberikan pembelajaran dalam menggambar secara manual dan melukis cat air, tentu saja dari tingkat dasar. Sudah berkecimbung dalam dunia seni lukis cat air sejak tahun 2016, dan memiliki cukup pengalaman dalam kursus menggambar.</br></br>Praktik kreatif seniman Bali yang sedang naik daun, Ida Ayu Komang Sartika Dewi, menghilangkan lapisan tak terlihat dari dirinya dalam pencarian pengetahuan dan pemahaman diri. Dengan melakukan itu, dia mengeksplorasi potensi kreatifnya sambil melakukan terapi yang kuat. Dilumpuhkan oleh berbagai penyakit yang menyakitkan sejak usia dini, seni telah menjadi tempat perlindungan Dayu yang sempurna.</br></br>Dayu lahir pada tahun 1998 di Buleleng.. Dayu lahir pada tahun 1998 di Buleleng.  +
  • Gus Dark adalah seorang kartunis kelahiranGus Dark adalah seorang kartunis kelahiran Karangasem, Bali, 21 Juli 1982. Dia belajar seni grafis di Sekolah Desain Modern, Yogyakarta. Karakter kartunnya dinamai “Mang Ogel” oleh seorang editor dan diterbitkan di surat kabar secara berkala. Pada 2013, Gus Dark dianugerahi (marine awareness through environmental cartoons) untuk Superstar Supporter Award oleh ROLE Foundation. Tahun 2014 dia bergabung dalam gerakan Relawan Jokowi dengan mengirimkan karya seninya ke "Kolak Kotak". Dia pernah memamerkan kartunnya dalam pameran “Call of Duty” (Pameran Kartun Peduli Sampah Jilid II) di Singaraja; “Show Off” dalam pameran Kartun Surabaya dengan Komunitas Kartun Indonesia. </br></br></br></br>Gus Dark pernah menjadi Juara II dalam acara Kartun Walhi (Wahana Lingkungan Hidup). Bersama Komunitas Kartun Malang, dia bergabung dengan gerakan pameran kartun "Menolak Lupa, Penghargaan untuk Munir". Kemudian bergabung dengan Pakarti (Persatuan Kartunis Indonesia) dan berpartisipasi di acara Indonesia World Record (MURI) "KARTUN KORUPSI TERBANYAK" dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia juga berpartisipasi dalam “Mabesikan: Art for Social Change” yang digelar oleh Search for Common Ground-USA. Dia juga pernah menjadi pemenang ke-2 untuk lomba poster anti korupsi yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia berpartisipasi dalam Rekor Dunia Indonesia "Komik Terpanjang" dengan 31 seniman dari seluruh Indonesia, berpartisipasi dalam “Ketemu Project” yang digelar Bekraf Indonesia dan British Council. Gus Dark adalah salah satu founder dari “Seni Lawan Korupsi Bali”, sebuah komunitas lintas seniman dalam melawan korupsi. Selain aktif dalam gerakan Tolak Reklamasi Teluk Benoa, dia juga aktif menyebarkan ide dan kritik melalui seni propaganda di media sosial. Kartun-kartunnya juga banyak ditayangkan di BasaBali Wiki. Contoh-contoh kartunnya bisa dilihat dalam www.artinbali.blogspot.com. dilihat dalam www.artinbali.blogspot.com.  +
  • Gus Teja merupakan seorang maestro alat muGus Teja merupakan seorang maestro alat musik tiup yaitu Suling dari sebuah desa kecil di dekat Ubud, Bali. Ia merupakan bungsu dari empat anak dari orang tuanya yaitu I Nyoman Kadjil dan Ni Wayan Darpini. Gus Teja mulai bermain suling ketika berada pada jenjang sekolah Dasar, namun ia banyak menghabiskan waktunya selama masa ini untuk berlatih gamelan (instrumen tradisional bali). Semakin tahun, ketertarikannya akan instrumen angin ini meningkat. hal ini memunculkan obsesinya untuk mempelajari semua yang berkaitan dengan instrumen udara dari seluruh dunia. </br></br>Sejak masa kanak-kanak Gus Teja sangat bersemangat menjadi seorang pemain suling. Suling merupakan isntrumen dengan suara melodi yang mewakili suara kedamaian. Ia merasa bebas ketika memainkan sulit kapan saja bahkan sebagai media meditasi dalam pemujaan kepada Tuhan. </br></br>Gus Teja selanjutnya menguji dirinya untuk berkarya instrumen baru sejalan dengan gairahnya terhadap suling. Mulai dari instrumen dari kayu yang dipangkas hingga suling dari bambu. Ia selalu bereksperimen dengan menciptakan kreasi musik baru dengan menggabungkannya dengan instrumen musik dari instrumen modern dengan nada tradisional. Setelah bertahun-tahun berlatih dan bersabar, Gus Teja akhirnya membentuk band musik dunia bernama Gus Teja World Music.</br></br>Pekerjaan musik yang sudah diciptakan tidak hanya merepresentasikan ekspresi perasaannya dari dalam lubuk hati, namun juga mencerminkan perasaan damai, ketenangan dan ikatan kuat persaudaraan terlepas dari latar belakang budaya dari ras yang berbeda. Gus Teja mengatakan bahwa "Musik adalah universal.., bagaimanapun melalui musik mari kita bawa kedamaian dan cinta kepada dunia".ta bawa kedamaian dan cinta kepada dunia".  +
  • HAL YANG BESAR DATANG DARI HAL YANG KECIL HAL YANG BESAR DATANG DARI HAL YANG KECIL</br></br>indonesia adalah negara yang beragam baik suku, agama, ras, dan antar golongan keberagaman tersebut menjadikan indonesia negara yang kaya akan sumber daya alamnya saking banyaknya keberagaman yang begitu indah masalahnya juga sangat amat banyak, banyak sekali masyarakat yang kurang pendidikan sejak dini, pada masa sekarang banyak sekali orang tua yang saat ini tidak sekolah hingga jenjang sekolah menengah atas maupun lulus sarjana bahkan ada yang tidak sekolah sehingga orang tua banyak tidak bisa mendidik dengan anak dengan benar karena hal tersebut orang tua mendidik dengan caranya sendiri seperti sering membentak anak bahkan hingga memukul anak dengan hal tersebut banyak siswa yang mencontoh dan mengikuti perilaku orang tuanya tersebut dan perilaku tersebut dan melakukan hal yang sama di sekolah yang hal inilah yang menyebabkan pendidikan indonesia merosot</br></br>ini lah mengapa pendidikan itu penting bagi seluruh masyarakat yang ada di indonesia, hampir seluruh karakter pelajar yang ada diseluruh indonesia baik antara siswa dengan guru atau pengajar bisa juga antar teman karakter siswa ini akan membentuk jati diri siswa baik dalam membentuk kebiasaan siswa namun tidak seluruh siswa mengikuti aturan dengan baik bisa jadi jati diri siswa dirusak karena suasana atau pergaulan disekolah yang kurang baik banyak siswa yang ditemui di seluruh indonesia, menurut data yang dirilis oleh worldtop20.org merilis peringkat pendidikan di indonesia sangat memprihatinkan indonesia berada di peringkat 67 dari 209 negara di seluruh dunia, dengan banyak masalah yang ditemui kita perlu menggali mengapa siswa menjadi kurang pintar dan banyak yang melawan guru dan mengapa pemerintah harus memperhatikan hal tersebut </br></br>dengan banyaknya masalah indonesia yang beragam ini kami sebagai warga sekolah sadar bahwa jika dibiarkan seperti ini maka kita sebagai generasi muda perlu mewujudkan program nasional yakni indonesia emas 2045, tidak perlu dengan hal yang besar kita cukup dengan mulai dari hal yang kecil banyak program yang dapat dilakukan mulai dari hal yang amat kecil yang sering ditemui di rumah, sekolah, maupun di masyarakat yakni sampah, sampah merupakan suatu limbah ataupun barang yang tidak memiliki nilai fungsi lagi atau bisa dikatakan barang yang tidak berguna banyak sekali siswa yang kurang akal memilih untuk membuang sampah sembarangan mulai di kolong meja, di depan kelas, di toilet, dan tempat tempat yang seharusnya tidak untuk membuang sampah, dengan banyaknya siswa yang melakukan hal tersebut membuat lingkungan kita tidak sehat, kotor, apalagi dengan banyaknya siswa yang ada pada lingkungan sekolah membuat sampah membeludak dalam satu waktu, meski telah diperingati agar tidak membuang sampah sembarangan </br></br>dengan masalah yang begitu banyak kami sebagai warga sekolah SMA Negeri 3 Kuta Selatan mengambil tindakan untuk membuat sebuah tim bebas sampah dengan cara memilah sampah dengan dengan membagi bagi sampah sesuai dengan jenisnya, dengan hal ini kami mengharapkan agar seluruh siswa sadar membuang sampah pada tempatnya dan sesuai dengan kategori sampahnya masing masing, namun sayangnya karena kurangnya pendidikan yang baik dan dengan sikap yang di terima saat siswa sedang didik di rumah membuat program ini tidak berjalan dengan baik banyk siswa yang hanya membuang sampah dan tidak memilahnya dengan baik seperti memasukkan sampah organik di non-organik, dengan hal tersebut kami sebagai tim menghimbau dan bertindak langsung dalam mengolah sampah, dengan perilaku yang kami lakukan kami berhasil mengempati siswa siswa untuk memisahkan sampah sesuai dengan kategorinya demi mewujudkan kebersihan di lingkungan sekitar kami warga SMA Negeri 3 Kuta Selatan bekerja sama dengan plastic exchange kuta selatan untuk membantu kami dalam mengolah sampah tersebut dengan baik, kami sebagai warga sekolah belum mampu mengolah sampah khususnya sampah organik menjadi pupuk kompos </br></br>dengan banyaknya permasalahan yang ada di indonesia kami telah mampu menyelesaikan masalah sampah walau tidak sempurna, masih banyak sampah yang berserakan namun kami dengan kesadaran untuk membuang sampah membuang sampah dengan memilahnya terlebih dahulu sebelum sampai ke tempat pembuangan sampah dan diolah dengan baik, kami juga ingin mewujudkan sekolah yang disiplin baik dari segi pendidikan maupun etika, khususnya dalam membuang sampah dengan prilaku tersebut kami ingin mewujudkan indonesia emas 2045 karena jika tidak mulai dengan hal yang kecil maka hal yang besar tidak dapat terjadiil maka hal yang besar tidak dapat terjadi  +
  • Hadirin sekalian, terutama kepada dewan juHadirin sekalian, terutama kepada dewan juri yang sangat saya hormati. Bapak dan Ibu pembina yang saya hormati, juga para peserta lomba Orasi BASAbali Wiki yang saya kasihi. Om Sywastyastu. Melalui hati suci tanpa dosa, tiada hentinya saya menghaturkan rasa syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat-Nya, saya bisa berjumpa dengan hadirin seperti sekarang ini. Yang mana, saya mengikuti perlombaan orasi dalam Wikithon Partisipasi Publik hari ini. Semoga acara seperti ini terus berkembang di kemudian hari, sehingga membuat Bali menjadi kukuh. Hadirin sekalian, hal yang akan saya orasikan berjudul "Pendidikan yang Baik sebagai Alat Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Bali".</br></br>Hadirin sekalian yang saya hormati, apa yang membuat saya mengambil judul seperti itu? Karena banyak yang saya lihat, para pemuda di Bali tidak mendapatkan pendidikan yang baik. Hal tersebut yang membuat SDM atau Sumber Daya Manusia Bali, sulit dalam mendapatkan pekerjaan yang bisa mengembangkan ekonomi Provinsi Bali. Apabila menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2021, persentase warga Bali yang tidak bersekolah adalah 1,03 ribu jiwa atau 24,04̤%, selanjutnya yang tidak lulus SD sebanyak 377,18 ribu jiwa atau 8.83%. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tersebut, pemerintah dan masyarakat Bali terutama mahasiswa sebaiknya berusaha melaksanakan program-program yang dapat membantu warga Bali yang belum mendapatkan pendidikan layak. Lalu, program apa yang dapat dilaksanakan ? Mari berpikir bersama-sama.</br></br>Saya sebagai pemuda Bali, akan memberikan solusi atau saran untuk Bapak dan Ibu DPD Bali juga pemerintah yang menjadi penyamb ung lidah masyarakat, agar selalu membantu memberikan pengetahuan yang baik kepada saudara Bali sekalian. Saran yang pertama, perhatikan kualitas dan kuantitas para guru sekalian. Guru atau tenaga pendidik bagaikan kunci utama yang akan mengajar atau memberikan pengetahuan kepada para murid. Apabila upah, fasilitas dan akomodasi guru tidak baik atau tidak memadai, itu akan berpengaruh pada proses mengajar. Yang kedua, fasilitas penunjang sekolah dan kelas patut diutamakan. Ketika proses belajar berlangsung, namun fasilitas yang dipakai belum lengkap, sudah barang tentu guru dan para murid akan malah belajar atau mengganggu proses belajar di kelas. Saran ketiga, berikan para pemuda sekalian melaksanakan kegiatan yang positif di luar sekolah atau program belajar di luar sekolah. Contoh yang baik, yakni, melaksanakan dan mengikuti lomba, mengikuti program pengabdian masyarakat juga pekerjaan yang berguna lainnya. Agar tidak hanya belajar di sekolah.</br></br>Hadirin sekalian yang saya hormati, berdasarkan banyak hal yang saya bicarakan sebelumnya akan saya berikan simpulan sebagai berikut. Pemerintah dan masyarakat Bali tidak boleh meremehkan atau memandang sebelah mata mengenai pendidikan itu. Karena melalui pendidikan, kita bisa mendapatkan pekerjaan yang baik untuk meningkatkan kualitas SDM Bali yang belum berkembang. Juga para warga Bali diharapkan agar tidak terbuai dengan kekayaan yang ada di dunia saat ini, yang disebut "Revolusi Industri 4.0". Mari kita bersama-sama membantu warga Bali yang belum memndapatkan pendidikan yang baik melalui program atau kegiatan yang positif dan bermanfaat. Yang terakhir, kita sebaiknya mengintrospeksi diri agar tidak lupa diri, bersama-sama melaksanakan kewajiban beragama dengan mengukuhkan Bali.</br></br>Baiklah, hadirin sekalian yang sangat saya hormati, sekian yang dapat saya sampaikan di hari yang baik ini. Terima kasih saya haturkan kepada hadirin yang telah menyaksikan orasi saya ini. Semoga apa yang saya sampaikan ada manfaatnya. Untuk segala kekurangan, izinkan saya memohon maaf. Sebagai penutup, saya ucapkan paramasanthi. Om Shanti, Shanti, Shanti, Om.ramasanthi. Om Shanti, Shanti, Shanti, Om.  +
  • Hadirin yang saya hormati, Hari ini, sayHadirin yang saya hormati, </br></br>Hari ini, saya akan membahas masalah yang sangat serius di sekolah kita, yakni perundungan. Perundungan adalah tindakan yang tidak bisa diterima dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di sekolah.</br></br>Tindakan tersebut termasuk perilaku yang merugikan dan mempunyai dampak jangka panjang yang buruk pada kesehatan mental dan emosional korban. Tak ada alasan untuk melakukan perundungan.</br></br>Saat bullying terjadi, kita menciptakan lingkungan yang tak sehat dan tak ramah bagi korban. Ini juga bisa membuat korban merasa terasing dan merasa bahwa mereka tidak punya tepat di sekolah ini. Untuk itu, marilah kita semua bekerja sama untuk mengakhiri perundungan di sekolah kita.uk mengakhiri perundungan di sekolah kita.  +
  • Hai sobat Bahasa bali wiki, kalian tau gasHai sobat Bahasa bali wiki, kalian tau gasih apa itu sampah? Sampah adalah sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak digunakan lagi, tetapi masih dapat di daur ulang menjadi barang yang bernilai, kalian tau ga sih sampah terbagi menjadi berapa jenis? Sampah dibagi menjadi 2 jenis, Antara lain sampah Organik dan sampah Anorganik.</br>Sampah organic bisa dikatakan sebagai sampah ramah lingkungan bahkan bisa diolah kembali menjadi suatu yang bermanfaat bila dikelola dengan tepat. Tetapi sampah jika tidak dikelola dengan benar akan menimbulkan penyakit dan bau yang kurang sedap hasil dari pembusukan sampah organic yang cepat. “Hai sobat Bahasa Baliwiki, kalian tau gak sih ada berapa jenis sampah sampah organic?” sampah organic terbagi menjadi 2, Antara lain sampah organic basah dan kering.</br>1. Sampah Organik Basah</br>Sampah organic basah adalah sampah organic yang banyak mengandung air. Sampah organic basah contohnya adalah sisa sayur , kulit pisang buah yang busuk, kulit bawang dan sejenisnya.</br>2. Sampah Organik Kering </br>Sampah organic kering adalah sampah organic yang sedikit mengandung air. Contoh sampah organic misalnya kayu, ranting kayu, ranting pohon, kayu dan daun-daun kering.</br>Sampah anorganik adalah sampah yang sudah tidak dipakai lagi dan sulit terurai. Sampah anorganik yang tertimbun di tanah dapat menyebabkan pencemaran tanah karena sampah anorganik tergolong zat yang sulit terurai dan sampah itu akan tertumbun dalam tanah dalam waktu lama, ini menyebabkan rusaknya lapisan tanah. </br>Contoh sampah Anorganik, yaitu: plastic, botol/kaleng minuman, kresek, dan lain sebagainya</br>“nah dari penjelasan tadi sobat Bahasa baliwiki sudah paham belum? Semoga sudah ya” </br>“tau gak sih, apa akibatnya jika sampah organic dan anorganik digabung?’</br>Jika sampah organic dan anorganik digabung tidak hanya menimbulkan bau dan tak elok dipandang, tumpukan sampah organic dan anorganik yang bercampur ini dapat mengancam kehidupan manusia. Sampah organic menghasilkan cairan leachate yang berbahaya. Cairan ini bisa mengurangi kualitas tanah dan ir di sekitar sampah. Apakah pemilahan sampah solusi untuk permasalahan ini? Tetapi apakah pentingnya pemilahan sampah di Indonesia?</br>Pentingnya pemilahan Sampah”. Sampah? Hii! Mengerikan! Semua orang menghindarinya. Semua orang kesal jika didekatnya ada sampah. Benarkan? Coba kamu bayangkan jika di kamarmu dijejali sampah oleh orang lain. Marah bukan? Anehnya, banyak diantara kita yang membuang sampah sembarangan. Ketika sedang mengendarai motor dengan entengnya membuang sampah sembarangan, ketika anda sedang belajar di kelas dengan entengnya kalian membuang sampah berserakan dilantai dan tidak dipungut kembali,. Lucunya, ketika anda sampai di tempat yang banyak sampahnya anda mencibir dan bergumam: “IIIHHH JOROKNYA”</br>Jadi, pentingnya pemilahan sampah yaitu untuk mempermudah pengelolaan sampah selanjutnya. Selain memudahkan pengelolaan sampah selanjutnya, pemilahan sampah organic dan anorganik dapat mengurangi pencemaran udara yang diakibatkan oleh penumpukan sampah yang masih tercampur Antara sampah organic dan sampah anorganik.</br>Saya mengambil contoh program pemilahan sampah dari salah satu sekolah di Kuta Selatan, yaitu SMA Negeri 3 Kuta Selatan, jika ada program tersebut apakah yakin jikalau seluruh siswa siswi akan mematuhi dan melaksanakan program tersebut dengan benar?’ setelah banyaknya pengarahan dari guru ke siswa/siswi disekolah tersebut, belum tentu siswa dan siswi akan melaksanakan program itu dengan benar, siswa dan siswi menganggap program pemilahan sampah sangatlah ribet padahal hanya sebatas membuang sampah, di sekolah tersebut sudah disediakan tong sampah sebanyak 10 buah dan sudah diberi nama serta gambarnya;</br>Tempat sampah yang disediakan oleh sekolah Antara lain:</br>1. Tempat sampah aluminium</br>2. Tempat sampah organic</br>3. Tempat sampah terapak</br>4. Tempat sampah rongsok plastic</br>5. Tempat sampah rongsok plastic</br>6. Tempat sampah tutup botol</br>7. Tempat sampah pet bersih</br>8. Tempat sampah residu</br>9. Tempat sampah single layer</br>10. Tempat sampah multi layer</br>Tetapi dari siswa dan siswi disekolah tetap mencampur sampah organic dan anorganik di satu tempat, sangat bandel bukan?’</br>Di sekolah tersebut belum ada petugas kebersihan yang bertugas untuk memilah sampah-sampah tersebut, sekolah tersebut telah bekerja sama dengan KOMUNITAS PLASTIK EXCANGE KUTA SELATAN dan setiap satu bulan sekali akan diangkut ke sekolah. Untuk volume sampah selama sebulan dari pihak sekolah belum mengetahuinya dikarenakan baru-baru ini sekolah tersebut mengadakan program pemilahan sampah tersebut.</br>Contoh baik dari sekolah lain yang saya dapatkan yaitu dari salah satu sekolah yang ada di Malang, yaitu SMA 2 Malang sebagai Sekolah Adiwiyata Mandiri Menginspirasi dengan Program pengolahan Sampah Berkelanjutan. Keserhasilan program pengolahan sampah di SMAN 2 Malang memberikan contoh nyata tentang bagaimana pendidikan dan tindakan nyata dapat berdampak positif terhadap lingkungan . diharapkan program ini akan menginspirasi sekolah-sekolah lain untuk mengadopsi praktik-praktik berkelanjutan dalam pengelolaan sampah dan menjadikan lingkungan belajar yang lebih hijau dan berbudaya lingkungan.yang lebih hijau dan berbudaya lingkungan.  +
  • Handy Saputra lahir di Denpasar, 21 FebruaHandy Saputra lahir di Denpasar, 21 Februari 1963. Ia lulusan Magister Manajemen Universitas Warmadewa, Denpasar. Sejak kanak ia gemar membaca buku yang berkaitan dengan seni dan sastra. Di sela-sela kesibukannya sebagai pebisnis, ia gemar mengoleksi lukisan dan menyalurkan hobinya pada bidang seni, terutama fotografi dan seni rupa. Pameran tunggal pertamanya bertajuk The Audacity of Silent Brushes di Rumah Sanur, Denpasar (2020). Pameran bersama yang pernah diikutinya, antara lain Di Bawah Langit Kita Bersaudara, Wuhan Jiayou! di Sudakara Artspace, Sanur (2020), Move On di Bidadari Artspace, Ubud (2020), pameran di Devto Studio (2021), pameran Argya Citra di Gourmet Garage (2021). Lukisannya juga pernah menjadi cover buku puisi Amor Fati (Pustaka Ekspresi, 2019) karya Wayan Jengki Sunarta dan ilustrasi cerpen Wisanggeni karya Yanusa Nugroho yang dimuat di Kompas (Minggu, 19 Desember 2021).muat di Kompas (Minggu, 19 Desember 2021).  +
  • Hanifah Puji Utami merupakan perempuan kelHanifah Puji Utami merupakan perempuan kelahiran 04 Agustus 1995 yang saat ini berdomisili di Bekasi. Hanifah menempuh pendidikan menengah pertama hingga menengah atas di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 1 sebagai seorang santriwati. Setelah lulus, ia mengajar beberapa pelajaran di pondok selama satu tahun. Pada tahun 2018, Hanifah berhasil menyandang status sebagai Sarjana Ilmu Komunikasi (Jurnalistik) di Universitas Pancasila, Jakarta dan memperoleh predikat Cumlaude. Hanifah kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Padjadjaran dengan mengambil jurusan Kajian Budaya dan lulus pada tahun 2021 dengan predikat Cumlaude. Thesisnya mengangkat isu perempuan dan budaya Bali yang hadir dalam sebuah komik lokal. </br></br>Hanifah pernah bekerja sebagai seorang penyiar di Radio Elgangga, Bekasi selama satu tahun saat ia kuliah. Saat ini, ia bekerja sebagai Freelance Media Analyst di salah satu perusahaan media di Jakarta, yaitu Digivla. Hanifah pernah mendapat penghargaan sebagai 100 penulis terbaik dalam lomba menulis cerpen Literasi Bangsa tingkat nasional pada tahun 2021. Beberapa publikasi jurnal milik Hanifah juga dapat dilihat pada http://ejurnalpatanjala.kemdikbud.go.id/ dengan judul "Luh Ayu Manik Mas Sebagai Representasi Superhero Perempuan Bali dalam Komik" dan pada https://journals.itb.ac.id/ dengan judul "Pencarian Sensasi pada Pengalaman Perempuan Pendaki Gunung (Studi pada Pendaki Perempuan di Komunitas Wanita & Gunung".i Perempuan di Komunitas Wanita & Gunung".  +
  • Hartanto alias Gde Hariwangsa lahir di SurHartanto alias Gde Hariwangsa lahir di Surakarta, 1958. Menetap di Bali sejak 1980-an. Dia menulis puisi sejak SMP. Karyanya dimuat di Bali Post, NusaTenggara, Suara Karya, Suara Pembaharuan, Tempo, Hai, Ceria, Basis, Femina, Wanita Indonesia, dan Jurnal Kebudayaan CAK. Buku puisi tunggalnya berjudul Ladrang (1995). Puisinya juga terhimpun dalam buku Dendang Denpasar, Nyiur Sanur (2012), Ibunda Tercinta (2021). Dia juga menulis buku seni rupa, antara lain Arie Smit Memburu Cahaya Bali (2000), Siluhet Perempuan (2000), Tree of Life (2018). Pernah bekerja sebagai wartawan majalah Matra. Belakangan dia memilih menjadi petani di kawasan Bali utara.ilih menjadi petani di kawasan Bali utara.  +
  • Helmi Y. Haska, lahir di Bandung, tumbuh dHelmi Y. Haska, lahir di Bandung, tumbuh dalam lanskap budaya keluarga Minangkabau. Sejak usia dini menulis sajak di Harian Semangat, Padang (1982). Ketika merantau di Bali, 1989, dia banyak menulis di Bali Post Minggu yang diasuh oleh Umbu Landu Paranggi. Sajak-sajaknya terhimpun dalam antologi puisi, antara lain, Bali The After Morning (1997), Dendang Sanur Nyiur Sanur (2015), Cumi-Cumi (2017). Selain itu, menulis buku kajian Bob Marley, Rasta, Reggae, Revolusi (2007). Kini bermukim di Talbingo, Snowy Mountains, NSW, Australia. Aktif dalam komunitas Talbingo Bush Poets Club. dalam komunitas Talbingo Bush Poets Club.  +
  • Hendra Utay adalah aktor, penulis naskah, Hendra Utay adalah aktor, penulis naskah, sutradara, pelukis, yang lahir di Cimahi, Jawa Barat, 14 Oktober 1976. Ia menetap di Bali. Pernah bergabung dengan Sanggar Posti (1992–1997). Pengalaman di dunia akting dimulai di tahun 1993 dengan bermain di TVRI Denpasar. Juga bermain dalam pementasan Aum (1994), Peti Mati (1997), Dalam Dunia Diam (2000), Sembahyang Kamar Mandi (2000), Monolog Karyo (2001), kolaborasi dengan Commedian de Altre (2002) dari Italia di ARMA Ubud, Oedipus Sang Raja (2005), Racun Tembakau (2005) untuk Pesta Monolog di Taman Ismail Marzuki Jakarta, Kisah Cinta Dan Lain-Lain (2006), dan Eidipus Sang Raja (2006) kolaborasi kecak dan tari dengan sutradara William Maranda. Menjadi Sutradara dalam Tanah Air Mata (2003), sutradara dan penulis naskah film indie Hitam (2006), The Voice (2007), menyutradarai dan menulis naskah Lakon Di Layon (2008) dan Hong (2008), dan sebagainya. Aktif mengajar teater di beberapa sekolah di Bali.ngajar teater di beberapa sekolah di Bali.  +
  • Hi Bali! How are you? Just like running wHi Bali! How are you?</br></br>Just like running water, it doesn't feel time running fast, the new year 2022 has begun. May you always be blessed with good healt and prosperity.</br></br>Approximately two years Pandemic Covid-19 hit the world. There are lots of problems and the dynamics of the life we face lately. Not also a variety of efforts made to deal with this difficulty. However …</br></br>When the pandemic brings 'darkness', literature that can break it, the language that becomes oil, flows like water that always gives to anyone who needs. In connection with the analogy, the Bali Provincial Government, represented by the Bali Provincial Culture Office, again held a Bali language event 2022, which was held from February 1-28 2022.</br></br>The fourth Balinese month of this 2022 themed Danu Kerthi: Gitaning Toya Ening - Toya Pinaka Wit Guna Widya. That is, the month of Balinese as a symbol of journey of continuous flowing knowledge provides the truth, welfare, and virtue of the world. This event will be held hybrid. The term hybrid refers to the event carried out luring and online. There are various kinds of events such as seminars, workshops, festivals, performances, script exhibitions, and several competitions with millions of rupiah prizes!</br></br>Balinese residents, let's get ready to welcome the Balinese month's show 2022! Complete info about the schedule of the event and the Balinese Moon Competition 2022 can be accessed via Instagram social media (IG), Facebook (FB), and lynk.id/bulanbahasabali links.</br></br>Thank you.</br></br>IG : @bulanbahasabali2022</br>FB : Bulan Bahasa Bali 2022</br></br>#DanuKerthi</br>#GitaningToyaEning</br>#BulanBahasaBali2022hi #GitaningToyaEning #BulanBahasaBali2022  +
  • Hormat kepada seluruh hadirin yang saya ciHormat kepada seluruh hadirin yang saya cintai, pada momen yang begitu krusial ini, mari kita refleksikan bersama mengenai tantangan besar yang dihadapi oleh Pulau Dewata, Bali, dan bagaimana calon pemimpin dalam Pemilu 2024 dapat memberikan solusi terbaik untuk masalah yang paling mendesak.</br></br>Pertama-tama, ketahanan lingkungan menjadi salah satu isu yang membutuhkan perhatian serius. Pulau Bali, dengan keindahan alamnya yang mempesona, saat ini dihadapkan pada tekanan besar akibat perubahan iklim dan eksploitasi sumber daya alam yang tidak berkelanjutan. Calon pemimpin Bali perlu merancang kebijakan yang proaktif untuk melindungi keanekaragaman hayati, menjaga keseimbangan ekosistem, serta memitigasi dampak perubahan iklim yang semakin terasa. Langkah-langkah konkret, seperti peningkatan pengelolaan sampah, pelestarian hutan, dan pengembangan energi terbarukan, menjadi krusial demi menjaga keberlanjutan lingkungan Bali. Tak kalah pentingnya, sektor pariwisata yang menjadi tulang punggung perekonomian Bali mengalami tantangan serius akibat pandemi global. Calon pemimpin harus menghadirkan strategi pemulihan yang efektif, termasuk diversifikasi sektor pariwisata, peningkatan kualitas layanan, dan promosi destinasi pariwisata yang baru. </br></br>Dalam melangkah menuju Pemilu 2024, mari bersama-sama memilih calon pemimpin yang memiliki visi jelas, komitmen nyata terhadap pelestarian lingkungan, strategi pemulihan ekonomi yang berkelanjutan, dan perhatian penuh terhadap pendidikan. Dengan langkah-langkah yang tepat, kita dapat memastikan bahwa Bali tetap menjadi surga yang indah, sejahtera, dan lestari bagi generasi mendatang. Terima kasih.ari bagi generasi mendatang. Terima kasih.  +
  • Hormat para hadirin, Saat kita berpanoramHormat para hadirin,</br></br>Saat kita berpanorama indah di pesisir Bali, kecantikan alamnya seringkali disamarkan oleh masalah yang mendalam, ya sampah di laut. Sungguh ironis, sumber kehidupan yang memberikan keindahan ini kini terancam oleh limbah plastik dan sampah laut lainnya.</br></br>Setiap gelombang yang membelai pantai membawa cerita sedih tentang ketidakpedulian kita terhadap lingkungan. Plastik yang terapung di permukaan laut bukan hanya mengancam keberagaman hayati bawah laut, tetapi juga menyusup ke rantai makanan kita. Bali, sebagai destinasi pariwisata unggulan, memanggil kita untuk bersatu melawan pencemaran laut ini.</br></br>Tak bisa lagi kita biarkan laut Bali menjadi kuburan sampah yang terus bertambah. Diperlukan tindakan kolektif, perubahan perilaku, dan kesadaran akan dampak buruk yang kita timbulkan. Mari bersama-sama menjaga kelestarian laut Bali, memulai dari langkah sederhana seperti mengurangi penggunaan plastik dan mendukung kampanye pembersihan pantai.</br></br>Melalui perubahan sikap dan aksi nyata, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan bagi anak cucu kita. Jangan biarkan keabadian indahnya terhapus oleh gelombang sampah. Bersama, kita adalah penjaga kehidupan laut Bali. Terima kasih.penjaga kehidupan laut Bali. Terima kasih.  +
  • Hormat yang terhormat, Saudara-saudara yaHormat yang terhormat,</br></br>Saudara-saudara yang terhormat, para pemuda yang bersemangat,</br></br>Saya berdiri di hadapan Anda hari ini dengan rasa bangga dan harapan yang tinggi. Kita semua tahu bahwa Bali adalah salah satu destinasi wisata terkenal di dunia. Pulau ini tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya yang menakjubkan, tetapi juga karena keramahan dan keamanan yang ditawarkan kepada para wisatawan.</br></br>Namun, keamanan adalah tanggung jawab bersama. Dan di sinilah peran penting pemuda sebagai ujung tombak keamanan Bali muncul. Pemuda adalah harapan dan masa depan bangsa. Pemuda adalah kekuatan yang dapat membawa perubahan positif dalam masyarakat.</br></br>Sebagai pemuda, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Bali. Kita harus menyadari bahwa keamanan adalah fondasi bagi pertumbuhan dan perkembangan pariwisata di pulau ini. Jika wisatawan merasa aman dan nyaman, mereka akan kembali dan merekomendasikan Bali kepada orang lain. Ini akan berdampak positif pada perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Bali.</br></br>Namun, menjadi ujung tombak keamanan bukanlah tugas yang mudah. Ini membutuhkan kesadaran, kedisiplinan, dan kerja sama dari setiap pemuda di Bali. Pertama-tama, kita harus menghormati hukum dan peraturan yang berlaku. Kita harus menjadi contoh yang baik bagi orang lain dengan mengikuti aturan lalu lintas, menjaga kebersihan lingkungan, dan menghormati adat dan budaya Bali.</br></br>Selain itu, kita juga harus menjadi mata dan telinga yang waspada. Jika kita melihat atau mendengar sesuatu yang mencurigakan, kita harus segera melaporkannya kepada pihak berwenang. Kita tidak boleh menjadi penonton bisu dalam menghadapi tindakan kriminal atau ancaman terhadap keamanan. Kita harus berani dan bertindak untuk melindungi Bali dan semua yang ada di dalamnya.</br></br>Selain itu, sebagai pemuda, kita juga harus berperan aktif dalam mengedukasi dan membimbing sesama pemuda. Kita harus mengajarkan nilai-nilai kebaikan, toleransi, dan kerukunan kepada generasi muda. Dengan cara ini, kita dapat mencegah terjadinya konflik dan membangun masyarakat yang harmonis.</br></br>Saudara-saudara yang terhormat,</br></br>Pemuda sebagai ujung tombak keamanan Bali memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keamanan dan keberlanjutan pulau ini. Kita harus bersatu, bekerja sama, dan saling mendukung dalam upaya ini. Mari kita jadikan Bali sebagai contoh bagi daerah lain dalam hal keamanan dan keberlanjutan pariwisata.</br></br>Saya percaya bahwa dengan semangat, dedikasi, dan kerja keras kita sebagai pemuda, kita dapat menjadikan Bali sebagai destinasi wisata yang aman, indah, dan lestari. Mari kita jaga keamanan Bali, bukan hanya untuk hari ini, tetapi juga untuk masa depan generasi mendatang.</br></br>Terima kasih, dan semoga Bali tetap aman dan sejahtera!</br></br>Salam hormat,</br>Ni kadek Sri Devi Krisna RaiSalam hormat, Ni kadek Sri Devi Krisna Rai  +
  • I Dewa Nyoman Raka Kusuma atau yang seringI Dewa Nyoman Raka Kusuma atau yang sering dikenal dengan nama IDK Raka Kusuma di dalam karangannya, lahir di Getakan Klungkung, 21 November 1957. IDK Raka Kusuma sudah memiliki kegemaran mengarang karya sastra sejak mengawali menjadi guru di sekolah dasar. Ia adalah salah satu pengarang senior sastra Bali modern. Ia menuliskan berbagai macam puisi berbahasa Bali, cerita pendek, esai berbahasa Bali, serta novelet berbahasa Bali. Selain itu, ia juga menulis puisi, cerpen dan esai berbahasa Indonesia. Karangan-karangannya yang berbahasa Bali dimuat pada Bali Orti (Bali Post), Mediaswari (Pos Bali), Bali Aga, Jurnal Kawi, serta Canang Sari. Karangan-karangannya yang berbahasa Indonesia dimuat pada Bali Post, Nusa Tenggara, Karya Bakti, Warta Bali, Nafiri, Warta Hindu Dharma, Minggu Pagi, Kedaulatan Rakyat, Mimbar Indonesia, Suara Nusa, Pikiran Rakyat, Suara Karya, Sinar Harapan, Berita Buana, Republika, Singgalang, Analisa, Cak, Kolong serta Romansa. Dalam upaya mengarang sajak berbahasa Indonesia ia belajar dari Umbu Landu Paranggi, dan mengarang cerita dipelajari dari Putu Arya Tirtawirya. </br>Karangan-karangannya yang sudah dicetak menjadi buku adalah sebagai berikut:</br>Kidung I Lontar Rograg ( Prosa Liris Bahasa Bali, 1991, 2001),</br>I Balar (2006),</br>Ngambar Bulan (Cerita Pendek, 2006),</br>Sang Lelana (Prosa Liris, 2010),</br>Rasti (Novelet, 2010), </br>Bégal (Cerita Pendek, 2012),</br>Ngantih Bulan (Puisi, 2013), </br>Batan Moning (Puisi, 2014). </br>Pada tahun 2002 ia mendapatkan penghargaan Sastra Rancage karena jasanya dalam pengembangan sastra Bali melalui media majalah Buratwangi dan pada 2011 dengan karangannya yang berjudul “Sang Lelana”. Ia juga mendanpatkan penghargaan Widya Petaka dari Gubernur Bali tahun 2012 dengan karangannya yang berjudul “Bégal”. Bersinergi dengan pengarang yang berasal dari Karangasem, ia membangun sanggar yang bernama Sanggar Buratwangi, dan menjadi salah satu pengelola pada sanggar tersebut. Sekarang ini ia tinggal di BTN Kecicang Amlapura dan sehari-hari bekerja sebagai guru di SD Saraswati Amlapura.rja sebagai guru di SD Saraswati Amlapura.  +
  • I Dewa Nyoman Sarjana lahir tahun 1964. DiI Dewa Nyoman Sarjana lahir tahun 1964. Dia adalah seorang guru SMP dan gemar menulis artikel, cerpen, puisi, baik dalam bahasa Bali maupun bahasa Indonesia. Dia kerap menggunakan nama pena DN Sarjana dalam tulisannya. Tulisan-tulisannya dimuat di Bali Post, Nusa, Denpost, dll. Dia telah menerbitkan beberapa buku, antara lain antologi puisi “Perempuan Berpayung Hitam”, kumpulan cerpen “Penari”, antologi puisi berbahasa Bali berjudul “Kunang-Kunang”. Dia termasuk guru yang berprestasi dan meraih penghargaan Juara I Kepala Sekolah SMP tingkat Kabupaten Tabanan dan Provinsi Bali (2010). Juara I Kepala Sekolah SMP tingkat nasional (2010). Dia juga meraih penghargaan “Widya Kusuma” dari Gubernur Bali (2012). “Widya Kusuma” dari Gubernur Bali (2012).  +
  • I Dewa Putu Mokoh adalah anak pertama dariI Dewa Putu Mokoh adalah anak pertama dari enam bersaudara. Dia dilahirkan di Pengosekan, Ubud, 1936. Ayahnya, Dewa Rai Batuan, adalah seorang undagi (arsitek tradisional Bali) dan penabuh gamelan yang terkenal. Ibunya, Gusti Niang Rai, adalah ahli pembuat lamak (hiasan untuk sesajen). Mokoh hanya sempat mengenyam pendidikan selama tiga tahun di Sekolah Rakyat (SR), setingkat SD sekarang. </br></br>Mokoh mulai belajar menggambar sekitar umur 15 tahun. Namun, keinginannya menjadi pelukis telah mengusik hatinya sejak kanak-kanak. Sayangnya, sang ayah sangat keras menentang keinginan Mokoh menjadi pelukis. Ayahnya ingin Mokoh menggarap sawah, mengembalakan bebek dan sapi. Bagi ayahnya, melukis hanya membuang-buang waktu dan tidak menghasilkan uang.</br></br>Mokoh remaja tidak kehabisan akal. Di tengah kesibukan menggarap sawah, dia sering mencuri-curi waktu untuk bermain ke rumah pamannya, I Gusti Ketut Kobot dan I Gusti Made Baret. Dia senang memerhatikan dan mengagumi Kobot dan Baret ketika sedang melukis. Dari Kobot dan Baret pula Mokoh banyak belajar melukis dengan teknik tradisional, seperti nyeket, ngabur, ngasir, nyigar, ngontur, dan sebagainya. </br></br>Mokoh kemudian bertemu Rudolf Bonnet (1895-1978), pelukis Belanda yang menetap di Ubud sejak 1929. Bonnet adalah salah seorang penggagas dan pendiri Pita Maha (1936) dan Golongan Pelukis Ubud (1951). Kepada Bonnet, Mokoh rajin menunjukkan gambar atau lukisan yang dipelajarinya dari Kobot dan Baret. </br></br>Bonnet kemudian mengajari Mokoh prinsip-prinsip seni lukis modern. Antara lain teknik pengenalan warna, mencampur warna, komposisi, penggalian kreativitas, dan prinsip kebebasan dalam melukis. Bonnet selalu menyarankan agar Mokoh mencari kreasi sendiri, tidak mengikuti jejak Kobot dan Baret yang berkutat pada tema-tema tradisional. </br></br>Mokoh mengalami pencerahan. Kepercayaan dirinya semakin tumbuh. Dia mulai menyadari, lukisan yang bagus tidak harus bertema Ramayana dan Mahabarata dengan komposisi rumit memenuhi bidang gambar. Mokoh menilai, terkadang lukisan seperti itu dipakai untuk menyamarkan ketidakbecusan pelukisnya dalam mengggarap bidang gambar. </br></br>Bagi Mokoh, lukisan yang bagus juga bisa digali dari objek-objek di sekitar pelukisnya, atau dibuat berdasarkan fantasi dan imajinasi, dengan teknik pewarnaan dan pengolahan bidang gambar secara sederhana. Seorang pelukis harus berani melukis dengan gaya dan objek yang berbeda, harus berani menggali berbagai kemungkinan baru.</br></br>Seiring perjalanan waktu, tematik lukisan Mokoh menjadi sangat beragam. Dia melukis tentang kehidupan sehari-hari, flora dan fauna, cerita rakyat, dunia anak-anak, fantasi, erotika, atau hal-hal sederhana yang mengusik perhatiannya.</br></br>Dalam konteks seni rupa di Bali, Mokoh adalah sosok anomali. Dengan belajar pada Kobot dan Baret, dia sesungguhnya dilahirkan dari ranah seni lukis tradisional. Namun, petuah-petuah Bonnet dan persahabatannya dengan Mondo, membuka wawasannya untuk lebih mengembangkan diri dalam pemikiran seni rupa modern. </br></br>Karakter personal sangat kuat muncul pada lukisan-lukisan Mokoh yang seringkali dianggap nyeleneh. Dia tidak tertarik melukis hal-hal dekoratif yang biasa muncul dalam seni lukis tradisional. Namun, dengan sapuan-sapuan lembut, dia langsung menukik pada pokok persoalan (subject matter) yang disampaikannya lewat narasi-narasi yang jenaka, polos, dan seringkali mengejutkan. </br></br>Mokoh telah melakukan terobosan baru pada gaya seni lukis Pengosekan atau seni lukis tradisional yang cenderung mapan dan terpola. Dengan kemampuan menggunakan teknik seni lukis tradisional, dia mengolah gagasan dan tematik yang modern atau bahkan kontemporer pada bidang-bidang kanvasnya. Namun, jejak teknik seni lukis tradisional seringkali tidak terlihat pada lukisan-lukisannya. Mokoh adalah seorang inovator, pembaharu, sekaligus pendobrak gaya seni lukis Pengosekan. </br></br>Selain di dalam negeri, lukisan-lukisan Mokoh banyak tampil dalam pameran bersama di luar negeri, antara lain di Amerika, Australia, Denmark, Finlandia, Belanda, Jerman, Italia, Venesia. Pada 1995, lukisan-lukisan Mokoh dipamerkan secara tunggal di Fukoaka Art Museum, Jepang.ara tunggal di Fukoaka Art Museum, Jepang.  +
  • I Gde Agus Darma Putra, lahir di Selat TenI Gde Agus Darma Putra, lahir di Selat Tengah, Bangli, Bali, 2 Agustus 1991. Dia menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 di Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar. Pernah bekerja sebagai guru dan dosen. Dia terlibat aktif dalam Yayasan IBM Dharma Palguna yang bergerak di bidang pemeliharaan, penerjemahan, serta penelitian sastra Jawa Kuna, Bali, dan Lombok. Dia juga aktif dalam Bangli Sastra Komala yang bergerak di bidang Sastra Bali modern. Tulisan-tulisannya berupa puisi, esai, artikel dimuat di beberapa media massa, seperti tatkala.co, Bali Post, dll. Sebuah puisinya juga terangkum dalam antologi “Tutur Batur” (2019).ngkum dalam antologi “Tutur Batur” (2019).  +
  • I Gede Ardhika lahir di Singaraja, Bali, 1I Gede Ardhika lahir di Singaraja, Bali, 15 Februari 1945. Ia adalah Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia pada Kabinet Gotong Royong (2001-2004). Ia adalah almamater STIA LAN, Bandung. Sebelum menjadi menteri, ia pernah bekerja sebagai Direktur Akademik Perhotelan dan Pariwisata Sahid (1988-1991), Sekretaris Ditjen Pariwisata (1996-1998), Dirjen Pariwisata, Departemen Pariwisata, Seni dan Budaya (1998-2000), Wakil Ketua Badan Pengembangan Pariwisata dan Kesenian (2000). Ia pernah mendapatkan Penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana dari Pemerintah Indonesia. Ia meninggal di Bandung, 20 Februari 2021.Ia meninggal di Bandung, 20 Februari 2021.  +
  • I Gede Ari Astina alias Jerinx adalah seorI Gede Ari Astina alias Jerinx adalah seorang musisi dan aktivis terkait isu sosial dan lingkungan. Dia lahir di Kuta, 10 Februari 1977. Dia adalah drummer grup musik “Superman is Dead” (SID) yang berdiri sejak 1995. Band beraliran rock ini telah menelorkan tujuh album, antara lain “Angels and the Outsiders” (2010) yang membuat SID diundang dalam “Warped Tour Festival” untuk melaksanakan konser di beberapa kota di Amerika Serikat. SID merupakan satu-satunya band Indonesia dan band kedua di Asia yang pernah tampil di festival tersebut. Lagu-lagu popular dari SID, antara lain “Sunset di Tanah Anarki” (2013), “Jadilah Legenda” (2013). Tidak hanya aktif dalam dunia musik, Jerinx juga menaruh perhatiannya pada isu lingkungan hidup dan sosial. Pada tahun 2015 silam, dia pernah mendatangi Presiden Jokowi untuk berdiskusi terkait kebijakan reklamasi di Tanjung Benoa, Bali. Selain itu, Jerinx juga merupakan seorang pengusaha sukses dan brand ambassador dari beberapa brand streetwear.ambassador dari beberapa brand streetwear.  +
  • I Gede Aries Pidrawan adalah seorang guru I Gede Aries Pidrawan adalah seorang guru dan sastrawan kelahiran Pidpid, Karangasem, 2 April 1987. Dia menjadi guru di SMA PGRI 1 Amlapura. Dia menulis sastra dalam bahasa Bali dan Indonesia. Buku-bukunya yang telah terbit adalah “Sang Guru” (kumpulan karya bersama terbit 2020), “Nyujuh Langit Duur Bukit” (karya bersama, Pustaka Ekspresi, 2019), “Perempuan Pemuja Batu” (antologi cerpen, Mahima, 2019), “Ulat Bulu di Rahim Ibu” (antologi cerpen, Mahima, 2019), “Gerubug” (cerita anak, Balai Bahasa Bali, 2018), “Bidadari Telaga Emas” (cerita anak, Balai Bahasa Bali, 2017). Dia juga sering menjuarai lomba penulisan sastra.a sering menjuarai lomba penulisan sastra.  +
  • I Gede Robi Supriyanto adalah seorang musiI Gede Robi Supriyanto adalah seorang musisi dan penyanyi kelahiran Palu, Sulawesi Tengah, 7 April 1979. Dia adalah salah satu pendiri grup band Navicula. Selain penyanyi dan musisi, Robi juga dikenal sebagai aktivis sosial dan lingkungan. Dia adalah salah satu pendukung gerakan Tolak Reklamasi Teluk Benoa. Dia juga mengisi waktunya dengan menekuni pertanian organik. Robi mewakili Indonesia dalam Asia 21 Young Leader yang diselenggarakan Asia Society pada tahun 2016 untuk membahas aktivitasnya di bidang pertanian organik. Album-album lagu yang telah lahir bersama grup band Navicula, antara lain Self Potrait (1999), Alkemis (2005), Beautiful Rebel (2007), Love Bomb (2013), Tatap Muka (2015).007), Love Bomb (2013), Tatap Muka (2015).  +
  • I Gede Robi Supriyanto lahir di Palu, SulaI Gede Robi Supriyanto lahir di Palu, Sulawesi Tengah, 7 April 1979. Ia adalah musisi, aktivis sosial dan lingkungan, dan petani organik. Ia merupakan vokalis sekaligus salah satu pendiri grup musik Navicula. Robi pernah mewakili Indonesia dalam ajang Asia 21 Young Leader yang diselenggarakan oleh Asia Society pada tahun 2016 untuk membahas aktivitasnya di bidang pertanian organik. Dalam bidang musik, ia meluncurkan beberapa singel, antara lain Kisah Secangkir Kopi (2014), Freedom Skies (2014), Kids (2016), Metamorfosa Kata (2016), Open Road (2018), Biarlah Terjadi (2018), Wujud Cinta (2021).iarlah Terjadi (2018), Wujud Cinta (2021).  +
  • I Gedé Putra Ariawan lahir di Désa Banjar I Gedé Putra Ariawan lahir di Désa Banjar Anyar Kediri, Tabanan, tanggal 16 Juni 1988. Dia menyelesaikan studi S1 di Undiksha, Singaraja Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia tahun 2010 dan tahun 2014 menyelesaikan S2 di Pascasarjana Undiksha. Sekarang dia bekerja sebagai guru Bahasa Indonésia di SMAN 1 Kediri.</br></br>Karya-karyanya yang berupa cerita pendek, opini pendek, artikel dan puisi dimuat di Bali Orti (Bali Post), Média Swari (Pos Bali), Majalah Éksprési, dan Majalah Satua. Dia sudah mengeluarkan buku berupa kumpulan cerita pendek yang berjudul “Ngurug Pasih” tahun 2014 dan mendapatkan hadiah Sastra Rancagé 2015. Pada 30 Januari 2016 ia menjadi pembicara di acara Sandyakala #49 yang diadakan Bentara Budaya Bali.ala #49 yang diadakan Bentara Budaya Bali.  +
  • I Gusti Agung Rai Kusuma Yudha alias Ade RI Gusti Agung Rai Kusuma Yudha alias Ade Rai, lahir 6 Mei 1971. Ia lulusan FISIP Universitas Indonesia, Jurusan Hubungan Internasional. Ia adalah seorang binaragawan Indonesia, berprestasi nasional dan internasional. </br></br>Sebagai binaragawan, pada 1994 ia meraih juara nasional untuk pertama kalinya di kelas berat. Gelar juara di kelas ini secara konsisten dipertahankannya hingga tahun 2007. Tahun 1995 ia meraih prestasi internasional pertamanya, yakni Mr. Asia. Tahun 1996, ia mengikuti kejuaraan dunia drug-free paling bergengsi waktu itu, Musclemania World, dan ia berhasil juara umum. Tahun 1997 ia mengikuti SEA Games dan meraih juara pertama serta menyumbangkan medali emas untuk Indonesia. Tahun 1998 ia kembali mewakili Indonesia ke ajang Mr. Asia Pro/Am Classic dan meraih gelar juara di sana. Tahun 2000 ia terakhir bertanding di ajang binaraga internasional. Dua gelar Juara Dunia, Superbody Professional dan Musclemania Professional, diraih pada tahun yang sama.</br></br>Selain binaraga, Ade Rai juga mempelajari karate sejak tahun 2000. Ia merupakan DAN II Kyokushin Karate. Ia memperoleh penghargaan Kyokushin Karate Indonesia Award tahun 2002. Ia pernah menampilkan jurus-jurus Kyokushin yang dipadukan dengan silat pada Kyokushin International Tournament 2011 di Istora Senayan Jakarta.</br></br>Setelah pensiun sebagai atlet, Ade Rai aktif di dunia bisnis dengan membuka waralaba gym, penjualan produk suplemen dan institusi program pelatihan sertifikasi untuk para profesional di bidang fitness. Ia juga aktif mengkampanyekan gaya hidup sehat melalui fitness dengan menerbitkan buku dan majalah serta berbagai talkshow di radio dan televisi. Selain itu, ia pernah menjadi sampul novel “King Of The Sun Majapahit” (2012) karya Damien Dematra; ia digambarkan sebagai Raden Wijaya, pendiri Kerajaan Majapahit. Raden Wijaya, pendiri Kerajaan Majapahit.  +
  • I Gusti Ayu Agung Mas Triadnyani, lahir diI Gusti Ayu Agung Mas Triadnyani, lahir di Jakarta, 2 Desember 1967. Ia adalah penyair yang juga dosen di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana. Meraih gelar magister dan doktor bidang Ilmu Sastra di Universitas Indonesia (UI). Selain menulis puisi, ia juga melakukan kajian tentang sastra modern, seperti Perempuan Bali di Mata Oka Rusmini: Telaah Terhadap Karya-Karya Kreatifnya (Penelitian Kajian Wanita, 2008) dan Kolaborasi Budaya Masyarakat Tradisional dengan Budaya Modern dalam Drama Tuyul Anakku karya W.S.Rendra (Penelitian Prodi Sastra Indonesia, 2012). Kerap diundang sebagai juri berbagai event sastra, seperti Juri Duta Bahasa Provinsi Bali, serta berbagai perlombaan menulis. Bukunya yang telah terbit, antara lain “Book Mencari Pura” (2011), “Book Aku Lihat Bali” (2015).ura” (2011), “Book Aku Lihat Bali” (2015).  +
  • I Gusti Ayu Bintang Darmawati atau biasa dI Gusti Ayu Bintang Darmawati atau biasa disapa Bintang Puspayoga, lahir di Denpasar, 24 November 1968. Ia adalah Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Ia adalah perempuan Bali pertama yang terpilih sebagai menteri.</br></br>Ia menempuh pendidikan sekolah menengah atasnya di SMAN 3 Denpasar. Kemudian ia melanjutkan kuliah di Universitas Ngurah Rai, Denpasar. Ia memperoleh gelar S-2 Kajian Budaya di Universitas Udayana, Denpasar.</br> </br>Sebelum menjadi menteri, ia mengawali karir dengan mengikuti ajang Puteri Indonesia 1992 mewakili provinsi Bali dan berhasil meraih Juara Harapan 2. Ia juga dikenal sebagai atlet tenis meja. Ia pernah menjuarai Kejuaraan Tenis Meja PB Perwosi Oktober 2010 di GOR Sumantri Brojonegoro, Jakarta. Ia diangkat menjadi Ketua Umum Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Provinsi Bali periode 2010-2014. Ia juga merintis kejuaraan tenis meja antar PKK banjar se-Kota Denpasar pada 2002.tar PKK banjar se-Kota Denpasar pada 2002.  +
  • I Gusti Ayu Diah Yuniti adalah seorang dokI Gusti Ayu Diah Yuniti adalah seorang doktor dan dosen Biologi Molekuler di Fakultas Pertanian Universitas Mahasaraswati, Bali. Studi doktoralnya diperoleh dari Program Doktor Ilmu Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana, Bali Indonesia pada tahun 2018. Diah Yuniti juga telah menerbitkan sejumlah karya ilmiah antara lain Dampak Covid-19 terhadap Kehidupan Masyarakat di Provinsi Bali , Indonesia. Selain sebagai dosen pengajar, Diah Yuniti juga aktif dalam organisasi kemasyarakatan Dewan Desa Adat Provinsi Bali.asyarakatan Dewan Desa Adat Provinsi Bali.  +
  • I Gusti Ayu Kadek Murniasih alias Murni laI Gusti Ayu Kadek Murniasih alias Murni lahir di Bali, 21 Mei 1966. Ia adalah seorang pelukis yang banyak menyuarakan penderitaan kaum perempuan lewat karya-karyanya yang bergaya naif.</br></br>Pada masa kanak, Murni ikut orang tuanya bertransmigrasi ke Sulawesi. Di sana ia bekerja sebagai pembantu rumah tangga pada sebuah keluarga Tionghoa yang kemudian menyekolahkannya, namun kandas sampai kelas 2 SMP. Murni kemudian diajak keluarga itu hijrah ke Jakarta dan bekerja di garmen sebagai tukang jahit. Pada tahun 1987, ia memutuskan pulang ke Bali dan bekerja sebagai pengerajin perak di Celuk, Sukawati, Gianyar.</br></br>Murni menikah dengan lelaki Bali, namun tidak dikaruniai anak. Karena suaminya menginginkan anak, ia lalu mendekati perempuan lain. Murni menggugat cerai suaminya pada 1993. Ia adalah perempuan Bali pertama yang berani menggugat cerai suaminya di pengadilan.</br></br>Murni belajar melukis pada Dewa Putu Mokoh, seorang pelukis dari Pengosekan, Ubud. Di sana ia bertemu dengan Edmondo Zanolini alias Mondo, seorang seniman dari Italia, yang juga belajar melukis pada Dewa Putu Mokoh. Mondo kemudian menjadi pasangan hidup Murni. Dari Mokoh dan Mondo, Murni banyak belajar menuangkan imajinasinya ke dalam kanvas.</br></br>Meski menggunakan teknik melukis tradisional Pengosekan, tematik dan visual lukisan-lukisan Murni sangat modern. Keliaran, kebrutalan, kenakalan dan kelembutan seolah berkelindan dalam karya-karyanya yang banyak mengangkat tema seksualitas yang ganjil. Hal itu bersumber dari pengalaman traumatis yang dideritanya. Ia menyembuhkan pengalaman traumatis itu dengan melukis. Lukisan-lukisan Murni sangat otentik.</br></br>Murni pernah memamerkan karya-karyanya secara tunggal di Seniwati Gallery, Ubud (1995); Stand Bar, Kuta (1996), Meat Market Craft Cetre, Melbourne, Australia (1998); Studio Cristofori, Bologna, Italia (1998), Nokia Gallery Fringe Club, Hongkong (1998); The Flour Market, Fiera Padova, Italia (1998); Estro Gallery, Padova, Italia (1999); Old Bakery Gallery, Sidney, Australia (1999), Cemeti Art House, Yogyakarta (1999), Nadi Gallery (2000). Selain itu, karya-karyanya juga ditampilkan dalam puluhan pameran bersama, baik di dalam maupun luar negeri.</br></br>Murni meninggal tahun 2006 akibat sakit kanker yang dideritanya. Pada tahun 2016, untuk mengenang sepuluh tahun wafatnya, Ketemu Project Space dan Mondo menginisiasi sebuah pameran bertajuk “Merayakan Murni” di Sudakara Art Space.k “Merayakan Murni” di Sudakara Art Space.  +
  • I Gusti Ayu Natih Arimini lahir di Batuan,I Gusti Ayu Natih Arimini lahir di Batuan, Gianyar, Bali, 1963. Dia menekuni seni lukis gaya Batuan sejak umur 8 tahun. Dia belajar melukis pada kakaknya, I Gusti Ngurah Muryasa. Kemudian dia berguru kepada pelukis Batuan terkenal, I Made Djata. Sejak tahun 1985 dia rajin memamerkan karya-karyanya dalam pameran bersama, baik di dalam maupun luar negeri, seperti di Bentara Budaya Bali, Taman Budaya Bali, Jepang. Selain tema kehidupan sehari-hari, karya-karya Arimini banyak mengangkat mitologi Bali dan dunia pewayangan. Melukis baginya adalah sebuah upacara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.acara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.  +
  • I Gusti Ayu Putu Mahindu Déwi Purbarini, SI Gusti Ayu Putu Mahindu Déwi Purbarini, SS, lahir di Tabanan, 28 Oktober 1977. Mengenyam kuliah Sastra Indonésia di Fakultas Sastra Universitas Udayana Dénpasar sampai tamat dan mendapatkan gelar sarjana sastra (SS) Indonésia, 8 Méi 2004. Puisi-puisinya dimuat di Tabloid Wiyata Mandala, Bali Post, Majalah Buratwangi, Canang Sari. Ia pernah menjadi sampul majalah gumi Bali “Sarad” (édisi no.19, Juli 2001). Serta dimuat di buku “Bali Tikam Bali” karangan Gdé Aryanatha Soéthama di halaman 86 yang berjudul ‘Cuntaka’ Luwes Saja (hal.87). Kini menjadi dosén Sastra Indonésia di IKIP PGRI Dénpasar dan FKIP Mahasaraswati Dénpasar. Juga ikut jaga menjadi pengasuh majalah sastra remaja “Akasa”, Sanggar Sastra Remaja Indonesia (SSRI) Bali di Tabanan. </br></br>“Apang ja Bisa Masekolah”, cerpénnya menjadi juara harapan I perlombaan Menulis Satua Bali seluruh Bali (1994). “Lombok Yang Bali”, cerita pendek tentang tamasya, perlombaan di Bali Post, menjadi juara II (1995). “Dara Dalam Botol Perahu”, juara harapan I perlombaan menulis puisi se-Bali dalam ‘Pekan Orientasi Kelautan’ Dénpasar (1999). Puisinya “Bulan di Kamar Transparan” masuk dalam “Antologi Puisi Getar II”, Kota Batu, Malang (1996). Selain itu, kumpulan puisinya yang mengangkat judul “Bulan di Kamar Transparan” diterbitkan oleh Pusat Balai Bahasa Dénpasar (2006). Dilanjutkan dengan kumpulan Puisi Bali modern berjudul “Taji”, yang diminati oleh majalah sastra Bali modern “Buratwangi”</br></br>Menulis sastra Indonésia berupa puisi dan cerpén sejak di majalah Era SMP Negeri 2 Tabanan (1989-1991). Ketua Rédaksi majalah Widya, SMA Negeri 2 Tabanan (1994-1995). Menjadi staf rédaksi majalah Kanaka, Fakultas Sastra dan tabloid UKM Akademika Universitas Udayana Dénpasar (1996-1997). Mengikuti diklat Jurnalistik ring Dénpasar, Yogyakarta dan Malang (1995, 1996, 1997). Selain itu pernah bersama Sanggar Purbacaraka. Paling menyenangkan saat masa TK dan SD (1982-1988) sering menari di TVRI Dénpasar dalam acara “Aneka Ria Safari Anak-anak Nusantara.”ra “Aneka Ria Safari Anak-anak Nusantara.”  +
  • I Gusti Ayu Raka Rasmi adalah seorang penaI Gusti Ayu Raka Rasmi adalah seorang penari Bali kelahiran Peliatan, Ubud, Gianyar, 10 Maret 1939. Raka Rasmi adalah orang yang pertama menarikan tari Oleg Tamulilingan yang diciptakan oleh I Ketut Maria, koreografer dari Tabanan, Bali, atas permintaan John Coast. Raka Rasmi memperkenalkan tari romantis tersebut ke mancanegara lewat lawatan seninya yang pertama kali ke Paris, Eropa, dan Amerika Serikat pada 1953. Raka Rasmi telah menari sejak usia dua belas tahun dengan bergabung dalam Sekaha Gong Peliatan, Ubud. John Coast menobatkan Raka Rasmi sebagai penari bintang, berkat penampilannya yang memukau saat menari. Raka Rasmi telah menari di berbagai belahan dunia, seperti China (1959), Pakistan (1964), Jepang (1964), Australia (1971), Eropa (1971), AS (1982), dan Singapura (1996). Raka Rasmi mendedikasikan hidupnya untuk seni tari, terutama tari Oleg Tamulilingan yang tersohor itu. Dia memiliki banyak murid dari dalam dan luar negeri. Raka Rasmi meninggal dunia pada tanggal 17 Maret 2018.eninggal dunia pada tanggal 17 Maret 2018.  +
  • I Gusti Bagus Sugriwa lahir di Bungkulan, I Gusti Bagus Sugriwa lahir di Bungkulan, Buleleng, Bali, 4 Maret 1900. Ia adalah sosok yang memperjuangkan Agama Hindu di Bali diakui Pemerintah Republik Indonesia. Ia menjadi tokoh panutan dan Bapak Peradaban Hindu. Berkat perjuangannya, Agama Hindu di Bali secara resmi diakui pemerintah pada tanggal 5 September 1958 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama RI.</br></br>Ia juga memiliki kepedulian pada kemajuan pendidikan. Ia pernah mengajar di Sekolah Rakyat di Bungkulan, lalu mengajar di Sekolah Rakyat di Jinengdalem, Buleleng, 1921. Ia pernah menjadi Kepala Sekolah Vervogcshool di Kubutambahan tahun 1935. Ia juga pernah mengajar bahasa Jepang di sejumlah sekolah.</br></br>Pada tahun 1946 ia menjadi anggota Dewan Perjuangan Republik Indonesia. Kepeduliannya terhadap kemerdekaan Indonesia membuat ia ditangkap Belanda tahun 1948. Pada tahun 1950, ia dipilih menjadi anggota Dewan Pemerintah Daerah Bali.</br></br>Ia pernah menjadi pemimpin redaksi Majalah Damai yang diterbitkan oleh Yayasan Kebhaktian Pejuang di Denpasar. Tahun 1957, ia diangkat oleh Presiden Soekarno menjadi anggota Dewan Nasional yang dibentuk sebagai lembaga penasihat kabinet presiden dan anggota DPA perwakilan Hindu Bali.</br></br>Tahun 1970, ia mengajar di lembaga Pendidikan Dwijendra, Perguruan Rakyat Saraswati, Pendidikan Guru Agama Hindu Negeri (PGAHN) yang kemudian menjadi IHDN Denpasar. Selain menjadi tenaga pengajar, ia juga menulis sejumlah buku berkaitan dengan Agama Hindu, seperti Sutasoma, Dwijendra Tatwa, Pelajaran Agama Hindu Bali, Ilmu Pedalangan/Pewayangan. </br></br>Ia meninggal pada tahun 1973. Untuk mengenang jasa-jasa besarnya, namanya diabadikan menjadi nama kampus Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar (dulu IHDN Denpasar). Sosoknya juga diabadikan menjadi patung yang kini berdiri di depan kampus tersebut.ang kini berdiri di depan kampus tersebut.  +
  • I Gusti Gde Raka adalah seorang politikus I Gusti Gde Raka adalah seorang politikus Indonesia asal Bali. Pada masa Jepang, ia bekerja pada bagian Kemakmuran dan kemudian pada Perbendaharaan. Pada bulan September 1945, ia diangkat sebagai Kepala Perbendaharaan Provinsi Sunda Kecil Pemerintah Republik Indonesia. Dari Maret 1946 sampai Juli 1949, ia ditawan oleh tentara Belanda. Pada bulan Juli 1949, ia dilepaskan, berangkat ke Yogyakarta dan bekerja sebagai ahli Kepala Keuangan pada Kementerian Keuangan RI. Dari November 1949 sampai Februari 1950, ia diangkat sebagai Inspektur Kepala Keuangan dan anggota Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan wakil Golongan Sunda Kecil.an Pembangunan wakil Golongan Sunda Kecil.  +
  • I Gusti Gedé Djelantik Santha salah satu pI Gusti Gedé Djelantik Santha salah satu penulis sénior yang membela sastra Bali Modéren. Ia lahir di Désa Selat Karangasem, pada 12 Agustus 1941. Menulis sastra sudah disenanginya saat masih bersekolah di Sekolah Rakyat (1949). Djelantik Santha menulis bermacam-macam puisi, cerita pendek, dan novél, dan sudah mengeluarkan beberapa buku, berupa novél dan kumpulan cerita pendek. </br></br>Tahun 1979 cerpennya yang berjudul “Gamia Gamana” mendapat juara II mengarang cerpen saat Pésta Kesenian Bali. Tahun 2001 ia mendapatkan penghargaan “CAKEPAN” dari Majalah Sarad karena dédikasinya di sastra Bali modérn. Tahun 2002 iia mendapatkan hadiah Sastra Rancagé dengan novél yang berjudul “Sembalun Rinjani.” Tahun 2003 ia juga mendapat juara harapan II lomba penulisan novel yang diselenggarakan Bali Post dengan novel yang berjudul “Di Bawah Letusan Gunung Agung”. </br></br>Buku- buku yang sudah diterbitkan adalah: </br>Tresnané Lebur Ajur Setondén Kembang (Novél, 1981), </br>Sembalun Rinjani (Novél, 2000), </br>Gitaning Nusa Alit (Novél, 2002),</br>Di Bawah Letusan Gunung Agung (Novél berbahasa Indonesia, 2003), </br>Suryak Suwung Mangmung (Novél, 2005), </br>Benang-Benang Samben (Novél, 2014), </br>Vonis Belahan Jiwa (Novél berbahasa Indonésia, 2015), </br>Kacunduk ring Besakih (kumpulan cerita pendek, 2015). </br></br>Berikut ini salah satu karangannya, berupa cerita pendek yang berjudul “Majogjag.”pa cerita pendek yang berjudul “Majogjag.”  +
  • I Gusti Ketut Jelantik lahir di TukadmunggI Gusti Ketut Jelantik lahir di Tukadmungga, Buleleng, 1800. Ia berasal dari Karangasem, Bali. Ia menjadi patih di Kerajaan Buleleng. Ia memimpin laskar Buleleng melawan penjajahan Belanda dalam Perang Bali I, Perang Jagaraga, Perang Bali III, yang terjadi pada tahun 1846 – 1849. Peperangan bermula karena pemerintah kolonial Hindia Belanda ingin menghapuskan Hak Tawan Karang yang berlaku di Bali, yaitu hak bagi raja-raja yang berkuasa di Bali untuk mengambil kapal yang kandas di perairannya beserta seluruh isinya. </br></br></br>I Gusti Ketut Jelantik gugur dalam Perang Bali III. Ia gugur di Perbukitan Bale Pundak, Kintamani, Bali, tahun 1849. Atas jasa-jasanya melawan penjajah Belanda, ia ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 14 September 1993. Indonesia pada tanggal 14 September 1993.  +
  • I Gusti Ketut Pudja (19 Mei 1908 – 4 Mei 1I Gusti Ketut Pudja (19 Mei 1908 – 4 Mei 1977) adalah pahlawan nasional Indonesia dari Bali. Ia ikut serta dalam perumusan negara Indonesia melalui Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mewakili Sunda Kecil (saat ini Bali dan Nusa Tenggara). Ia juga hadir dalam perumusan naskah teks proklamasi di rumah Laksamana Maeda. Ia kemudian diangkat Soekarno sebagai Gubernur Sunda Kecil pada tanggal 22 Agustus 1945.</br></br>Pudja dilahirkan pada tanggal 19 Mei 1908 di Singaraja, Bali. Pada tahun 1934, ia lulus dari perkuliahannya di Rechtshoogeschool di Batavia (Jakarta). Pada tahun 1935, ia mulai bekerja di Kantor Residen Bali dan Lombok. Setahun kemudian, ia ditempatkan di Raad Van Kerta, yang pada masa itu merupakan kantor pengadilan yang ada di Bali. Ia ikut berjuang mengusir penjajah Jepang. Ia memerintahkan para pemuda untuk melucuti senjata Jepang yang pada saat itu sebagian masih berada di Bali. Ia sempat ditangkap tentara Jepang di akhir 1945.</br></br>Pudja meninggal pada tanggal 4 Mei 1977 di Jakarta. Atas jasanya, Presiden Soeharto menganugerahkan Pudja penghargaan Bintang Mahaputera Utama. Pada tahun 2011, Pemerintah Republik Indonesia menetapkan Pudja sebagai pahlawan nasional. Pada tanggal 19 Desember 2016, atas jasa-jasanya, Pemerintah Republik Indonesia mengabadikan Pudja di uang logam pecahan seribu rupiah.Pudja di uang logam pecahan seribu rupiah.  +
  • I Gusti Komang Sugiartha, Beliau yang lahiI Gusti Komang Sugiartha, Beliau yang lahir di Desa Subamia Tabanan, Bali pada tanggal 24 April 1949. Adapun riwayat pendidikan Beliau yaitu, Tahun 1962 Beliau tamat SD Subamia, tahun 1965 Beliau tamat SMP Negeri 1 di Mataram, tahun 1969 Beliau tamat Sekolah Pertanian (SPMA) Negeri Mataram. Tahun 1970 Beliau bekerja di Dinas Pertanian Provinsi Bali, bagian Tanaman industri yang resmi memisahkan diri menjadi Dinas Perkebunan Provinsi Bali tahun 1973.</br></br>Sejak Sekolah Dasar Beliau telah belajar seni (Sekar Alit, Seni Tabuh, dan Seni Tari) dari Ayah Beliau Gst.Kd. Dibya dan pernah merasakan sentuhan tangan I Ketut Maryo, seniman legendaris di Tabanan. Beliau sering menjadi juara nembang Sekar Alit di tingkat SD. Sampai saat ini Beliau masih aktif mengikuti kegiatan pesantian di Pemda Bali, di Sanggar Seni Getar Basutalina Bali Kecamatan Kuta Utara, menjadi pembina Santi di Desa Subamia, dan Santi Ambara Santha Budhi Kabupaten Tabanan.</br></br>Beliau telah menyelesaikan beberapa Geguritan dengan judul Lubdhaka, Bima Dados Caru, Angling Darma, Kedis Cacetrung, Pan Balang Tamak, Pandawa Swarga, Ulam Agung (Matsya Awatara), Waraha Awatara, Dharma Udyoga, Dwarawati Pralaya, Senapati Abimanyu, Dyah Sri Tanjung, Babad Pande, Menteri Jajar Pikat dan Aji Pelayon.ande, Menteri Jajar Pikat dan Aji Pelayon.  +
  • I Gusti Made Deblog lahir di Banjar TaensiI Gusti Made Deblog lahir di Banjar Taensiat, Denpasar, 1906. Ia meninggal pada tahun 1986. Ia adalah seorang pelukis dan bergabung dengan Kelompok Pita Maha dan Kelompok Pelukis Citra. Ia belajar melukis pada pelukis dan fotografer Tiongkok, Yap Sin Tin, yang datang ke Bali pada tahun 1930-an. Kebanyakan lukisan Deblog hitam-putih dengan nuansa magis dan mistis. Lukisan-lukisannya sangat khas dan orisinal. Tematik karya-karyanya adalah adegan-adegan dalam kisah Mahabarata dan Ramayana. Atas dedikasinya dalam seni lukis, ia menerima penghargaan Dharma Kusuma dari Pemerintah Provinsi Bali.arma Kusuma dari Pemerintah Provinsi Bali.  +
  • I Gusti Made Raka Ngetis lahir di DenpasarI Gusti Made Raka Ngetis lahir di Denpasar, 17 Juli 1917. Ia adalah seorang pengukir topeng yang terkenal pada zamannya. Ia menekuni seni topeng sejak remaja. Jenis topeng yang dibuatnya adalah topeng bebondresan dengan ekspresi yang lucu. Selain membuat topeng, ia ahli membuat wadah atau bade (menara jenazah) dan patung serta pratima sakral untuk pura. </br></br>Bakat seni Ngetis telah tumbuh sejak kanak, namun orang tuanya melarangnya menekuni seni, sebab takut anaknya akan menjadi miskin secara meteri. Akan tetapi Ngetis tetap ngotot berkesenian. Ia belajar membuat topeng pada kakak sepupunya, I Gusti Ketut Kandel dan Anak Agung Rai dari Jro Gerenceng, Denpasar. Waktu telah membuktikan ia tumbuh dan besar menjadi sosok seniman yang disegani pada zamannya. Ngetis meninggal pada 1981 dengan mewariskan banyak karya seni. 1981 dengan mewariskan banyak karya seni.  +
  • I Gusti Ngurah Gede Pemecutan, lahir di DeI Gusti Ngurah Gede Pemecutan, lahir di Denpasar, 1936. Ia adalah pelukis dan pendiri Museum Seni Lukis Sidik Jari di Denpasar. Ia menimba ilmu seni lukis pada Made Kaya, jebolan ASRI Yogyakarta. Ia mengagumi pelukis Affandi. Dari teknik Affandi, ia membuat percobaan melukis dengan berbagai alat dan media, termasuk memakai tangan dan sekali-kali menyodokkan jari-jcmarinya. Dari sinilah muncul teknik melukis dengan jari.</br></br>Pada tahun 1969 majalah Horizon yang terbit di Filipina memuat khusus ulasan lukisannya. Tak pelak lagi ini membuat kaget scorang Staf USIS di Surabaya, dan staf ini lalu mendatangi Gusti Ngurah Gede Pamecutan. Staf ini lalu menetapkan bahwa lukisan dost painting ditemukan tahun 1970, dan tokoh satu-satunya adalah I Gusti Ngurah Gede Pamecutan. Dcngan gaya "sidik jari" nama Pamecutan mcnjadi lebih terkenal di luar negeri ketimbang di dalam ncgeri sendiri. Dengan dikelolanya Puri Pamecutan sebagai hotel, maka banyak lukisannya diboyong ke luar ncgeri Scdangkan di dalam negeri ia jarang pameran.</br> </br>Selain pelukis, I Gusti Ngurah Gede Pamecutan juga adalah seorang organisatoris dan kurator seni handal. Tahun 1964-1983 ia menghimpun pelukis, pemahat, penabuh dan penari dalam bentuk Sanggar Kesenian Puri Pamecutan dengan kegiatan pameran tetap dan pementasan tari-tarian untuk pariwisata.</br> </br>Ia juga pernah menjadi illustrator untuk koran Bintang Timur yang terbit di Malang. Tahun 1972 ia menjadi kurator dan penata pameran senirupa di Taman Budaya Denpasar. Selanjutnya ia bekerja di Kanwil Perindustnan Provinsi Bali untuk membina pengembangan industri kecil, dan sebagai desainer seni kerajinan, tahun 1981-1987. Sejak tahun 1986 - 1997 ia menjadi anggota Badan Pcrtimbangan dan Pcmbinaan Kebudayaan Propinsi Bali (Listibya). Tahun 1994 ia mendirikan museum pribadi dengan nama “Museum Lukisan Sidik Jari Ngurah Gede Pamccutan” untuk menyimpan dan merawat karya-karyanya. Museum ini juga membuka kursus seni tari dan lukis. </br> </br>Sebagai seniman, ia dianugerahi sejumlah penghargaan, di antaranya Kerti Budaya dari Pemerintah Daerah Tingkat II Badung tahun 1980. Tahun 1984 ia mcmproleh Piagam Dharma Kusuma Madia dan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali, dan Piagam Werdi Budaya dari Kepala Taman Budaya Denpasar, tahun 1987i Kepala Taman Budaya Denpasar, tahun 1987  +
  • I Gusti Ngurah Made Agung (5 April 1876 – I Gusti Ngurah Made Agung (5 April 1876 – 22 September 1906) adalah Raja Badung VII dan seorang pejuang yang menentang pemerintahan Hindia Belanda di Bali yang diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 5 November 2015. Dia menentang penjajahan Belanda melalui karya sastranya, seperti Geguritan Dharma Sasana, Geguritan Niti Raja Sasana, Geguritan Nengah Jimbaran, Kidung Loda, Kakawin Atlas, dan Geguritan Hredaya Sastraakawin Atlas, dan Geguritan Hredaya Sastra  +
  • I Gusti Ngurah Parsua, lahir di Bondalem, I Gusti Ngurah Parsua, lahir di Bondalem, Buleleng, Singaraja., 22 Desember 1946. Dia menulis puisi, cerpen, novel, esai, dll. Karya-karyanya pernah dimuat di Bali Post, Karya Bakthi, Nusa Tenggara, Bali Cuier, Merdeka, Berita Buana, Beritha Yudha, Suara Karya, Sinar Harapan, Simponi, Swadesi, Eksperimen, Srikandi, Suara Pembangunan, Mutu, Arena, Bukit Barisan Minggu Pagi, Prioritas, Suara Pembaharuan, El Horas. Majalah Umum dan Budaya: Ekspresi, Basis, Horison, Topik, Tifa Sastra, Dewan Budaya maupun Dewan Sastra, Malaysia. Kumpulan puisinya: “Matahari” (1970), “Setelah Angin Berembus” (1973), “Sajak-sajak Dukana” (1982), “Sepuluh Penyair Indonesia Malaysia” (1983), Duka Air Mata Bangsa” (1998), “Bahana Di Margarana”, (2005), dll. Di bidang prosa antara lain: “ Hakikat Manusia dan Kehidupan” (Esai Seni Budaya, 1999), “Sekeras Baja” (Kumpulan cerpen, 1984), “Sembilu Dalam Taman” (Novel, 1986), “Rumah Penghabisan” (kumpulan cerpen, 1995), “Perempuan Di Pelabuhan Sunyi” (Kumpulan cerpen 2001), “Senja Di Taman Kota” (Kumpulan cerpen, 2004), dll. Puisinya berjudul “Khabar” diterjemahkan oleh Kemala (penyair dan peneliti Sastra asal Malaysia) kemudian dimuat pada majalah Asia Week (1983). Puisinya berjudul “Kepada Bali” diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Vern Cork dam terbit bersama penyair Bali lainnya dengan judul “The Morning After” (2000).a dengan judul “The Morning After” (2000).  +
  • I Gusti Ngurah Putu Buda adalah seorang peI Gusti Ngurah Putu Buda adalah seorang perupa kelahiran Sangeh, Badung, Bali. Dia menamatkan pendidikan seni rupa di ISI Denpasar. Sejak 2002 dia aktif dalam banyak pameran bersama, di dalam maupun luar negeri, antara lain TANDA HATI at Tony Raka Gallery Mas Ubud (2012), Ten Years After at Sinsin Fine Art Anex Villa Hongkong (2013), Ulu Teben art Bentara Budaya Bali (2015). Pameran tunggalnya, antara lain Time is like to Bomb at kiridesa the Gallery Singapore (2006), Black and White world Copsa Gallery London (2006), Mystical Spirit II at Kiridesa The Gallery & Oorja zone, Dubai (2007), Seizing A Space at 6 Point Café-Shops-Offices, Sanur Bali (2013). Tahun 2004 dia meraih Top Finalist in 2004 :Sovereign Annual Contemporary Asian art Prize Hongkong. Kini, dia aktif dalam Komunitas Militans Arts.Kini, dia aktif dalam Komunitas Militans Arts.  +
  • I Gusti Ngurah Putu Wijaya atau yang lebihI Gusti Ngurah Putu Wijaya atau yang lebih dikenal dengan Putu Wijaya merupakan budayawan sastra Indonesia asal Bali, yang telah menghasilkan kurang lebih 30 novel, 40 naskah drama, sekitar seribu cerpen, ratusan esai, artikel lepas, dan kritik drama. Putu Wijaya juga menulis skenario film dan sinetron. </br></br>Putu sendiri sebenarnya adalah bungsu dari lima bersaudara seayah maupun dari tiga bersaudara seibu. Ia tinggal di kompleks perumahan besar, yang dihuni sekitar 200 orang, yang semua anggota keluarganya dekat dan jauh, dan punya kebiasaan membaca. Budayawan yang khas dengan topi pet putihnya ini semula diharapkan bisa menjadi dokter oleh ayahnya, I Gusti Ngurah Raka, seorang pensiunan punggawa yang keras dalam mendidik anak. Namun Putu ternyata lebih akrab dengan dunia sastra, bahasa, dan ilmu bumi. Cerpen pertama Putu yang berjudul "Etsa" dimuat di harian Suluh Indonesia, Bali. </br></br>Drama pertama yang Putu mainkan adalah ketika ia masih SMA. Drama tersebut Putu sutradarai dan mainkan sendiri dengan kelompok yang didirikannya di Yogyakarta. Setelah 7 tahun di Yogyakarta, ia kemudian pindah ke Jakarta dan bergabung dengan Teater Kecil. Selanjutnya dengan Teater Mandiri yang didirikan pada tahun 1971, dengan konsep "Bertolak dari Yang Ada". </br></br>Gaya Putu menulis novel tidak berbeda jauh dengan gayanya menulis drama. Seperti dalam karya dramanya, dalam novelnya pun ia cenderung menggunakan gaya objektif dalam pusat pengisahan dan gaya yang penuh dengan potongan-potongan kejadian yang padat, intens dalam pelukisan, dan bahasanya ekspresif. Putu lebih mementingkan perenungan ketimbang riwayat. </br></br>Penggemar musik dangdut, rock, klasik karya Bach atau Vivaldi dan jazz ini total dalam menulis, menyutradarai film dan sinetron, serta berteater. Bersama teater itu, Putu telah mementaskan puluhan lakon di dalam maupun di luar negeri. Bahkan puluhan penghargaan diraih atas karya sastra tersebut.hargaan diraih atas karya sastra tersebut.  +
  • I Gusti Ngurah Windia, lahir di CarangsariI Gusti Ngurah Windia, lahir di Carangsari, Badung Utara, Bali, 31 Desember 1946. Ia adalah maestro topeng Tugek Carangsari. Ia mementaskan seni topeng di berbagai pelosok Bali hingga luar negeri, seperti Jerman, Amerika, Venesia, Roma. Ia mulai menekuni seni tari topeng tahun 1966. Pada tahun 1969 ia terkenal di seluruh Bali. Tahun 1970-an dan 1980an, ia adalah seniman topeng paling laris di Bali dan pertunjukan topengnya direkam dalam kaset. Kehebatan Ngurah Windia terletak pada kemampuannya menari topeng, matembang, dan membawakan narasi seni pertunjukan topeng. Ia memadukan humor, komedi, parodi, nasihat, petuah, kisah pada setiap pementasan tari topengnya. Dalam pertunjukan Topeng Tugek Carangsari, ia menciptakan tiga tokoh kaum jelata yang kemudian sangat terkenal, yakni Si Gigi Sumbing, Si Tuli, dan Si Tugek (tokoh cewek yang kocak). Ketiga karakter tokoh ini kemudian menjadi trend dalam pertunjukan topeng di Bali. Ia mementaskan pertunjukan topeng untuk terakhir kalinya pada tanggal 3 Desember 2021. Kemudian ia jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit Mangusada, Kapal, Badung. Dan, pada tanggal 13 Desember 2021, ia meninggal pada usia 75 tahun.ber 2021, ia meninggal pada usia 75 tahun.  +
  • I Gusti Putu Bawa Samar lahir di Tabanan, I Gusti Putu Bawa Samar lahir di Tabanan, Tegal Belodan 27 Séptembér 1949. Ayahnya bernama I Gusti Gedé Pegug dan ibunya Gusti Ayu Nyoman Rerep. Ayahnya hanya seorang penari dan pada zaman belanda menjadi tentara Gajah Merah NICA. Samar Gantang bersekolah di SR (Sekolah Rakyat) tahun 1955 di Pengabetan, Dauh Pala, Tabanan, dan lulus tahun 1963. Melanjutkan ke SMP 1 Tabanan, dan mulai saat itu ia gemar membaca buku sastra. Mulai menulis sastra Bali modérn dan Indonésia pada 1968 saat masih sekolah di SMA Tabanan (sekarang SMAN 1 Tabanan). Tahun 1973 ia menjadi guru honorér di SMP Harapan, dan ia juga menjadi guru di SMP TP 45 (sudah tidak ada), SMPN 3, SMP Pemuda, SMP Dharma Bhakti, dan SMPN 2 Tabanan. Tahun 1974, ia menjadi guru tetap di SMP Negeri 2 Tabanan dan mengajar mata pelajaran seni lukis. </br></br>Karya- karyanya dimuat di koran Bali Post, Nusa Tenggara, DenPost, Warta Minggu, Santan, Simponi, Swadesi, Suara Karya, Sinar Harapan, Media Indonesia, Karya Bhakti, Suara Nusa, Fajar, Zaman, Top, Aktuil, Sarwa Bharata Eka, Varianada, Canangsari, Buratwangi, Merdeka Minggu, Baliaga, Taksu, dan Majalah Éksprési. </br></br>Selama 10 tahun mengisi siaran membaca puisi di RRI Studio Dénpasar, Menara Studio Broadcasting, Cassanova, Kini Jani Tabanan. Melalui jalan dari Tabanan ke Dénpasar dengan selalu menaiki sepeda ontél. Selain itu juga mendapat undangan dari LIA Surabaya atau PPIA, Museum Bali, IKIP Saraswati, Balai Budaya Dénpasar, STSI Surakarta, STSI Dénpasar, ISI Yogyakarta, Taman Izmail Marzuki, Gallery Nasional Jakarta, dan Yayasan Hari Puisi. Dia juga mendapat undangan membaca puisi di Malaysia dan Singapura tahun 1986. Di Tabanan ia mendirikan Sanggar Pelangi tahun 1976 dan sekarang berubah nama menjadi Sanggar Sastra Remaja Indonésia (SSRI) Bali, yang menyebarluaskan sastra Bali modern dan Indonésia kepada siswa SD, SMP, SMA/SMK dan para remaja muda yang menggemari sastra. </br></br>Mendapatkan juara I menulis puisi se-Bali tahun 1979, juara perlombaan menulis puisi nasional di Yogyakarta tahun 1982, delapan besar pagelaran sastra di Taman Ismail Marzuki tahun 1989, juara I menulis puisi pariwisata yang diadakan Yayasan Komindo Jakarta tahun 1991. Di bidang sastra Bali mendapatkan tanda kehormatan Satya Lencana Karya Satya, juara I menulis puisi; ésai; tembang macepat; se-Bali tahun 2000 dan 2001. Ia memperoleh penghargaan “CAKEPAN” tahun 2001 dari Majalah Sarad dan mengeluarkan buku kumpulan puisi yang berjudul “Aab Jagat”, serta penghargaan Sastra Rancagé 2003. </br></br>Buku yang sudah dikeluarkan berisi karyanya adalah Hujan Tengah Malam (1974), Kisah Sebuah Kota Pelangi (1976), Kabut Abadi (1979) bersama Diah Hadaning, Antologi Puisi Pendapa Taman Siswa Sebuah Episode (1982), Antologi Puisi Asean (1983), Antologi Puisi LIA (1979), Kalender Puisi (1981), Antologi Festival Puisi XI PPIA (1990), Spektrum (1988), Taksu (1991), Antologi Potret Pariwisata dalam Puisi (1991), Antologi Puisi Kebangkitan Nusantara I (1994), Antologi Puisi Kebangkitan Nusantara II (1995), Antologi Puisi Kidung Kawijayan (1995), Antologi Puisi Kebangkitan Nusantara III (1996), Antologi Puisi Pos Nusantara Lokantara (1999), Aab Jagat (2001), Perani Kanti (2002), Onyah (2002), Somya (2002), Sagung Wah (2002), Macan Radén (2002), Berkah Gusti (2002), Sang Bayu Telah Mengiringi Kepergiannya (2002), Puisi Modré Samar Gantang (2002), Antologi Puisi HP3N Nuansa Tatwarna Batin (2002), Bali Sané Bali (Pupulan Durmanggala, 2004), Awengi ring Hotél Séntral (2004), Pakrabatan Puisi Tegal DIHA Tebawutu (2004), Kesaksian Tiga Kutub (puisi lan cerpén, 2004), Léak Raré (2004), Léak di Bukit Pecatu (2005), Léak Satak Dukuh (2006), Ketika Tuhan Menyapaku (2006), Dipuncakmu Aku Bertemu (2008), dan Jangkrik Maénci (2009). </br></br>Dia terkenal dengan puisi modré, membuat para penonton sungguh ingin melihat. Karyanya kebanyakan menggunakan tema-tema mistik seperti “léak”, dan itu bisa dilihat di buku- bukunya yang berbahasa Bali seperti di buku Léak Kota Pala, Puisi Modré Samar Gantang, Léak Bukit Pecatu, Jangkrik Maénci, dan yang lainnya.Pecatu, Jangkrik Maénci, dan yang lainnya.  +
  • banyak permasalahan sosial yang perlu ditabanyak permasalahan sosial yang perlu ditangani secara serius,contohnya, pada kehidupan nyata kita saat ini mengenai kualitas sdm di Indonesia. Ilmu pengetahuan merupakan modal dasar masyarakat dalam berinteraksi maupun berkompotitif dari segi pekerjaan. namun kenyataanya kualitas sdm di Indonesia masih sangat rendah, hal ini dapat dibuktikan dari data BPS bahwa tenaga kerja di Indonesia masih didominasi oleh tamatan SD ke bawah (tidak /belum pernah sekolah/ tamat sd) (febuari 2022).</br></br>Rendahnya sdm di Indonesia mengakibatkan dampak yang serius seperti pengangguran,kemiskinan ,rendahnya produktivitas penduduk,dan kriminalitas. Sdm yang rendah diakibatkan karena kurangnya akses pendidikan,kesenjangan ekonomi, rendahnya tingkat kesehatan dan minimnya peluang pekerjaan. Tentunya pemerintah berusaha menangani hal tersebut contoh dari segi akses pendidikan dan kesenjangan sosial, pemerintah memberikan bantuan berupa dana BOS dan bantuan individu seperti kip,pkh,kis dan lainya , tentunya pemerintah memberikan bantuan tersebut kepada masyarakat yang tidak mampu dalam perekonomian. Akan tetapi secara nyata bantuan dari pemerintah belum tepat sasaran .Selain itu penerima yang tepat sasaran tidak bisa memanfaatkan dana tersebut secara umum masyarakat yang miskin lebih mementingkan kebutuhan pokoknya seperti membeli beras.</br></br>Pemerintah harus menangani permasalahan ini , agar usaha peningkatan sdm berlangsung secara intens , pemberian bantuan yang diberikan pemerintah akan sangat mendukung peningkatan sdm apabila dikelola dengan baik ,penanganan yang baik artinya dilakukan dengan cara terdata , pemetaan masyarakat secara keseluruhan dan terbaru, melakukan pengawasan secara keseluruhan dan terjadwal bila perlu pengawasan dan pendataan tersebut dilakukan setiap tahun.pendataan tersebut dilakukan setiap tahun.  +
  • di tahun 2022 ini serangan corona nampaknya sudah mulai mereda dan ini adalah tahun kebangkitan dari pari wisata bali dengan ada nya kebijakan kebijakan dari pemerintah yang membuat pariwisata bali bisa bertahan selama ini  +
  • dilaksanakannya ptm 100% oleh pemerintah, dilaksanakannya ptm 100% oleh pemerintah, membuat sebagian siswa sangat senang karena tidak melakukan pembelajaran lewat daring yg dianggap kurang efisien dalam memahami pelajaran. selain itu siswa bisa bertemu langsung dengan teman teman dan juga guru yg mengajar. </br></br>karena hal itu, sebagian siswa penyebaran covid 19 tidak terlalu dihiraukan, banyak dari siswa yg tidak terlalu menaati protokol yg dilaksanakan pemerintah. Banyak dari siswa yg langsung nongkrong sehabis pulang sekolah, atau berkerumun dengan teman teman yg lainnya. sehingga penanganan untuk mengatasi virus covid 19 tidak maksimal. </br></br>untuk itu kami harap, pemerintah untuk menyediakanu kami harap, pemerintah untuk menyediakan  +