UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK AT THE END OF MAY

Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Biography text id" with value "Di dalam kondisi sekarang ini masih banyak tempat wisata baru yang belum". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 25 results starting with #1.

View (previous 50 | next 50) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • I KETUT MARIO  + (Dar http://sejarahtaribali.blogspot.com/20Dar http://sejarahtaribali.blogspot.com/2011/05/i-ketut-mario.html</br></br>I Ketut Mario dalam Denpasar Culture adalah sosok penari dan juga salah satu pencipta tarian Bali dan dia mulai belajar menari sejak tahun 1906. Saat belajar menari, usianya kira-kira sebaya dengan anak mulai masuk SD. Dengan demikian Mario diperkirakan lahir 1897. Ia bersaudara lima orang. Orangtuanya hidup dari bercocok tanam. Ketika hasil pertanian kurang baik dan ditambah lagi entah bagaimana kondisi Denpasar kala itu, orangtuanya pindah ke Tabanan. Kurang jelas pula kapan meninggalnya sang ayah, dan hanya ibunyalah yang membesarkannya dengan menjadi abdi di Puri Kaleran Tabanan. Berkat pengabdiannya itu, diberilah tempat tinggal.</br></br>Dalam pengabdiannya di Puri Kaleran, tentu I Ketut Mario melakukan segala aktivitas abdi di puri termasuk belajar menari. Anak Agung Made Kaleran melihat Mario punya bakat di bidang menari. Tahun 1906 Mario belajar tari pada dua orang guru tari, yakni Pan Candri dan Salit dari Mengwi Gede. Dengan cepat tarian Sisia Calonarang dapat dikuasainya. Tariannya menawan, gerakannya berkarakter sehingga penggemar Calonarang mengaguminya.ehingga penggemar Calonarang mengaguminya.)
  • Bangkit di Masa sane Sulit  + (Dari awal tahun 2019 di Indonesia khusnya Dari awal tahun 2019 di Indonesia khusnya di daerah Bali terkena wabah virus yang bernama virus covid-19, hal ini menyebabkan penurunan ekonomi yang drastis khusnya di bidang pariwisata bali. Pariwisata bali yang awalnya terkenal dengan tempat yang banyak dikunjungi oleh wisatawan asing manca negara, dan belakangan ini pariwisata bali tergolong cukup sepi dari sebelumnya. Kita sebagai pelajar seharusnya bisa membantu perkembangan pariwisata Bali khusnya dibidang seni tari agar bisa seperti dulu lagi, dengan cara kita mempelajari tarian tradisional yang kalian minati dan kita juga bisa memperkenalkan tarian daerah kia hingga ke manca negara agar wisatawan bisa kembali ke pulau dewata kita ini, semoga dengan cara ini pariwisata bali bisa seperti dulu lagi dan ekonomi pulau bali bisa normal dan msyarakat bali bisa bangkit seperti dulu lagi</br>Astungkara bisa bangkit seperti dulu lagi Astungkara)
  • I Dewa Ketut Alit  + (Dari keluarga seniman di desa Pengosekan, Dari keluarga seniman di desa Pengosekan, Ubud, Dewa Alit adalah seorang seniman yang mandiri dan diakui sebagai komposer terkemuka di Bali yang berpengaruh untuk musik gamelan, baik di Bali dan luar negeri. Secara reguler ia diundang ke luarnegeri sebagai komposer dan guru gamelan. </br></br>Karyanya “Geregel” (2000) adalah karya yang sangat berpengaruh untuk musik gamelan, baik di Bali dan luar negeri, serta karya tersebut merupakan subyek dari analisis 50 halaman dalam “Perspektif tentang New Music”. Karyanya dimainkan oleh sekehe gong di Bali dan di luar Bali. Salah satu karya yang berjudul “Semara Wisaya” yang dimainkan di New York Carnegie pada tahun 2004 dan komposisi yang lain pula berjudul “Pelog Slendro” muncul di Bang on a Can Marathon pada bulan Juni 2006. </br></br>Selain dari karya-karya untuk gamelan, Dewa berkarya untuk grup non-gamelan seperti grup percusi NY yang namanya Talujon, Gemalan Electrika dari MIT, AS. Dewa dipilih sebagai salah satu komposer untuk mengikuti proyek “Ruang Suara” oleh Ensemble Modern dari Frankfurt, Germany pada tahun 2015. Dia juga diundang bulan Januari 2017 untuk ikut proyek artist-in-residence oleh The Cultural Department of the City of Munich, Germany. </br></br>Dewa Alit diundang untuk mengajar dan berkarya di luar Bali, yang meliputi Gamelan Gita Asmara di University of British Colombia, Kanada, Gamelan Galak Tika di Massachusetts Institute of Technology, Helena College di Perth, Australia dan Gamelan SingaMurti di Singapura.</br></br>Sebagai kolaborator, Dewa Alit telah bekerja dengan musisi dan penari dari seluruh dunia. Diantaranya adalah produksi teater kontemporer “Buddha 12″ disutradarai oleh Alicia Arata Kitamura (Teater Annees Folles) di Tokyo pada tahun 2007, kolaborasi dengan maestro Butoh Jepang Ko Murobushi di Asia Tri Festival Jogya, Jogyakarta, pada tahun 2008, dan penari kontemporer Jepang Kaiji Moriyama dalam karya “Hagoromo” di New National Teatre Tokyo, Japan pada tahun 2014.</br></br>Dewa Alit mendirikan grup Gamelan Salukat pada tahun 2007, dengan kemauan untuk mengekspresikan pendekatan untuk musik baru. Gamelan ini merupakan satu set barungan baru yang dituning dan didesain oleh Dewa Alit sendiri.uning dan didesain oleh Dewa Alit sendiri.)
  • Cat Wheeler  + (Dari situs web Cat: “Saya pertama kali meDari situs web Cat:</br></br>“Saya pertama kali mengunjungi Bali pada usia 18 tahun pada tahun 1969. Kenangan tersebut tidak pernah hilang pada dekade-dekade berikutnya, namun saya tidak pernah menyangka akan kembali pada tahun 2000 untuk menghabiskan sisa hidup saya di sini.</br></br>Tinggal di Ubud jauh lebih multidimensi dibandingkan berkunjung sebagai seorang musafir. Setelah sepuluh tahun di Singapura yang steril, saya tidak siap menghadapi hewan pengerat di atap dan reptil di dinding kamar. Saya harus belajar menavigasi aturan birokrasi imigrasi Bizantium yang selalu berubah di Indonesia. Bahasa baru ini memiliki banyak kendala yang menarik. Masyarakat Bali, terutama keluarga yang kelak menjadi keluarga saya, adalah jendela kekayaan budaya yang mendalam dan membingungkan di sekitar saya.</br></br>Tak lama setelah pindah ke sini, saya menawarkan diri untuk menulis kolom reguler di satu-satunya surat kabar berbahasa Inggris saat itu, Bali Advertiser. Hal ini membuka banyak pintu; hal ini memberi saya alasan untuk menghubungi semua orang paling menarik di pulau itu dan mengajukan pertanyaan kurang ajar tentang apa yang mereka lakukan di Bali. Dari lebih dari 18 tahun artikel dua bulanan, saya telah menerbitkan dua buku."bulanan, saya telah menerbitkan dua buku.")
  • Cetta (SMA NEGERI 5 DENPASAR  + (DEMOGRAFI BAGI PENDIDIKAN PARAGRAF 1: Pentingnya pendidikan PARAGRAF 2: Pendidikan di Bali PARAGRAF 3: Panyineb/kesimpulan)
  • WUJUD DEMOKRASI DALAM PEMILU  + (Demokrasi adalah 'pemilu pengganti' oleh pDemokrasi adalah 'pemilu pengganti' oleh pihak yang tidak kompeten di mana banyak kesepakatan yang diselewengkan.</br></br>Demokrasi sekarang telah banyak terkikis oleh arus globalisasi bahkan demokrasi sendiri menjadi sebuah pelopor yang mengakibatkan Negara kita terpengaruh oleh Negara luar atau barat. Bahkan dapat dikatakan sekarang ini demokrasi Indonesia lebih banyak berkaca pada demokrasi luar sehingga makna dari demokrasi sendiri sudah terhapus bahkan sudah memudar. Sebenarnya jika Indonesia mau kita dapat menjadikan demokrasi ini sebagai suatu wadah untuk membuat Negara maju. Penanaman demokrasi sendiri harusnya juga sudah ada mulai sejak dini agar pemahaman yang terkandung didalamnya bias menjadi sebuah motivasi kehidupan bernegara yang baik. Serta generasi penerus bangsa mampu menerapkan sistem demokrasi yang baik dan benar.</br></br>Memang dapat dikatakan bahwa Indonesia adalah Negara yang demokrasi namun sebenarnya demokrasi itu telah habis terkikis bahkan terkotori oleh Negara luar yang telah masuk kenegara kita. Apalagi pada saat sekarang ini setelah saya baca dan saya kutip dari detik.com disana menjelaskan bahwasahnya mantan presiden RI Megawati Soekarno Putri menegaskan bahwa sahnya demokrasi di Indonesia di Indonesia sedang alami cobaan. Karena masih warga Negara yang belum bisa menerima keberagaman di Indonesia. Banyakyang membedakan agama,ras, ataupun siapa dia. Seharusnya pemimpin bias menghapus semuaitu bukan hanyabisamengumbar janji. </br></br>Dengan adanya perbedaan itu maka telah jelas bahwasahnya Indonesia memang bukan Negara demokrasi karena Indonesia sudah tertindas oleh arus gelobalisasi yang semakin lama semakin merajalela dikalangan masyarakat. Bahkan jika dilihat dari sistem pemerintahannya Indonesia sudah menganut sistem negara barat. berkaca pada daerah pedesaan yang tidak pernah terjangkau oleh pemerintah dan anggap saja terlupakan oleh pemerintah. Maka disini akan menimbulkan sebuah diskriminasi bahwasahnya desa bukanlah Negara Indonesia karena tidak pernah dianggap.dan anak muda penerus bangsa tidak akan pernah ditanamkan jiwa demokrasi dikarenakan orangtua mereka enggan melihat presiden yang telah berlaku kurang adil terhadap pedesaan.</br></br>Disini akan menjadi sebuah peluang besar bagi negara lain untuk mengembangkan usaha serta membuat penduduk pedesaan lebih menganggap bagus Negara luar.</br></br>Menurut pendapat saya, ada beberapa hal untuk mewujudkan demokrasi agar dapat diterapkan dengan baik, maka demokrasi memberikan kesempatan untuk memungkinkan warga negara dalam berpartisipasi secara langsung atau melalui agen mereka, dalam perumusan, perkembangan, dan pembuatan undang - undang. Dan hal yang terpenting yaitu, warga indonesia harus dapat menerapkan kerjasama bukan hanya pemerintah tapi juga rakyat. Karena demokrasi yang baik tercipta dari pemerintah untuk rakyat dan kembali lagi ke rakyat.h untuk rakyat dan kembali lagi ke rakyat.)
  • Deniek G. Sukarya  + (Deniek G. Sukarya sudah bergelut dalam dunDeniek G. Sukarya sudah bergelut dalam dunia fotografi profesional selama lebih dari 43 tahun. Karyanya diterbitkan dalam bentuk buku-buku, koran, majalah, iklan, brosur, poster dan papan billboard. Dalam stok fotografi, beliau menawarkan koleksi dalam jumlah besar berupa foto-foto travelling, budaya, lanskap, alam dan fotografi seni rupa </br></br>Deniek memulai karir sebagai seorang freelance fotografer dan penulis untuk banyak publikasi nasional besar dan ternama sebelum ikutserta dalam agensi fotografi international pada tahun 1981 sebagai seorang senior copywriter, dan setahun setelah itu sebagai creative director. </br></br>Sebagai seorang fotografer yang teliti, Deniek mengadakan banyak lokakarya fotografi untuk kemajuan fotografi di Indonesia. Beliau juga menulis untuk berbagai publikasi: dari travel, budaya, alam hingga pada artikel yang memuat tips-tips pada berbagai aspek dalam fotografi. Sejak 1993, Deniek menerbitkan beberapa majalah: Visi, untuk STARKO (hingga 1995); RODA untuk HONDA Motorcyle Indonesia (sampai 2007); FOTO MODERN, untuk Fuji Film Indonesia (hingga 2005). Pada tahun 2005, beliau menerbitkan majalah NIKONIA, dalam Majalah Fotografi Triwulan 6 Edisi untuk Nikon Indonesia. </br></br>Deniek adalah salah seorang founder dan pimpinan dari LEICA Photography Club di Indonesia serta seorang konseptor dan kurator/direktur Galeri Foto CAHYA, galeri foto seni rupa pertama di Indonesia. Beliau mengadakan berbagai lokakarya foto, termasuk tiga pameran di Galeri Foto CAHYA pada tahun 1998 dan 2000. Pada tahun 2002, beliau mengelola Harmony-Potret Indonesia Damai dan Image of Jakarta pameran foto untuk Dinas Pariwisata Jakarta. </br></br>Pada tahun 2004, beliau mengadakan dua pameran di Osaka, Jepang, INDONESIA – ENCHANTED MOMENTS, untuk Konsulat Jenderal Indonesia di Osaka dan Sakata Inx Corporation. Ia juga mengelola pameran, A Tribute to Aceh, untuk Aceh Tsunami Relief Funds pada tahun 2005 bekerja sama dengan jurnalis-jurnalis foto dari koran nasional terkemuka, Kompas. Pada tahun 2005, Deniek juga menyelenggarakan pameran: Indonesia-Enchanted Moments, pada National Gallery of Zimbabwe, Harare untuk Kedutaan Indonesia yang bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Lingkungan Zimbabwe. 76 dari foto terbaik yang diambil selama perjalanannya di Zimbabwe dipamerkan dalam pameran besar, Zimbabwe-Permata Afrika di Plaza Senayan Jakarta, pada Desember 2005. </br></br>Pada 2006, Deniek mengelola pameran foto, Presiden Juga Manusia Biasa, pameran ini bertemakan tentang kehidupan sehari-hari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang diambil oleh Abror Rizki dan Dudi Anung Anindito di Pondok Indah Mall. Pada tahun 2008, ia juga mengelola sebuah pameran foto berjudul The Allure of the Undiscovered West Bali di Sultan Hotel, Jakartacovered West Bali di Sultan Hotel, Jakarta)
  • Krisis Macet ring Kodya, Transportasi Umum Solusinya!  + (Denpasar adalah kota yang terkenal oleh tuDenpasar adalah kota yang terkenal oleh turis domestik maupun mancanegara karena kekayaan budaya, tradisi dan destinasi wisata yang unik. Namun, karena Denpasar banyak dikunjungi oleh turis dan juga penduduknya yang padat, kondisi lalu lintas di kota ini sering macet dan terhambat. Polusi udara akibat kendaraan bermotor, sinar matahari yang menyengat di siang hari dan barisan kendaraan yang tidak bergerak merupakan pemandangan yang lumrah di Denpasar. Tentunya, hal ini akan membuat banyak orang merasa sempit dan terganggu dan mempengaruhi kenyamanan dalam beraktivitas. Ini disebabkan oleh banyaknya orang-orang yang memiliki kendaraan pribadi. Walaupun di kota sudah ada halte untuk transportasi umum, tapi masyarakat lebih memilih untuk berkendara sendiri. Oleh karena itu pada jam-jam tertentu, kondisi lalu lintas di Denpasar sangat macet karena banyaknya orang-orang yang bepergian pada waktu yang sama. Kendaraan pribadi juga menghasilkan lebih banyak asap daripada transportasi umum sehingga mempengaruhi kondisi lingkungan sekitar. Pengelolaan transportasi umum memang dapat menjadi solusi bagi permasalahan tersebut. Negara-negara maju seperti Amerika, Inggris, Jerman dan lain-lain telah menerapkan sistem transportasi umum terlebih dahulu dan dapat mengurangi permasalahan akibat macet karena dinormalisasi serta sering digunakan oleh penduduk negara-negara tersebut. Transportasi umum memang sudah ada di Denpasar, tetapi jarang digunakan karena minta dari masyarakat yang terlalu rendah. Hal ini yang harus diperhatikan oleh pemerintah kota agar dikelola lebih baik lagi untuk meningkatkan minat masyarakat. Saat ini, transportasi umum di Denpasar adalah bus publik yang sudah memiliki halte atau tempat angkutnya masing-masing. Namun, halte tersebut terletak di tempat-tempat yang kurang strategis. Masih banyak tempat-tempat yang padat penduduk dan terjadinya banyak aktivitas seperti area sekolah atau tempat perbelanjaan dan lain lain yang belum ada halte busnya. Halte bus yang ada sekarang tidak berpusat di tempat tertentu dan cenderung agak jauh dari tempat yang memang kebanyakan orang tuju sehingga orang yang ingin pergi ke tempat tersebut harus berjalan lagi. Walaupun jalan kaki hanya sebentar, namun warga Indonesia biasanya lebih memilih naik motor daripada menggunakan bus walaupun jaraknya tidak jauh. Pemerintah dapat menggunakan "push and pull strategy" untuk menambah minat masyarakat dalam menggunakan transportasi umum. Push and pull strategy ini dilakukan dalam waktu yang bersamaan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Push strategy adalah cara yang lebih agresif dan proaktif dimana pemerintah dapat mendorong masyarakat dengan cara pembatasan jumlah kendaraan pribadi dan juga jalur lalu lintas khusus untuk transportasi umum sehingga jalannya lebih cepat. Pull strategy lebih pasif dan dilakukan dengan cara memperbaiki kualitas transportasi umum itu sendiri seperti pembuatan halte di tempat-tempat yang banyak orang tuju ataupun bus khusus untuk mengantarkan siswa ke sekolah. Jika push and pull strategy ini dapat dijalankan dengan baik, maka lama-kelamaan masyarakat akan mulai menyadari kelebihan dari penggunaan transportasi umum dan akan menggunakannya lebih sering pula. Dengan mengoptimalkan transportasi umum, saya percaya kita dapat mengakhiri krisis macet di kota madya tercinta kita dan mengurangi polusi udara dari knalpot kendaraan. Mari bersama-sama gunakan transportasi umum!ri bersama-sama gunakan transportasi umum!)
  • DENPASAR SAYAN KOSEKAN  + (Denpasar merupakan ibu kota provinsi Bali,Denpasar merupakan ibu kota provinsi Bali, posisi wilayah yang strategis membuat kota ini berkembang sangat cepat sehingga wajah masa lalu kota Denpasar sebagai kota kerajaan berubah menjadi kota modern dan multietnik. Perkembangan kota Denpasar menyangkut pertumbuhan di bidang ekonomi, pendidikan, teknologi, sosial maupun budaya yang sudah tercampur dengan budaya luar. Kota Denpasar juga sudah memiliki ciri-ciri sebagai kota besar dimana maraknya Pembangunan pusat perbelanjaan, pasar modern, pusat hiburan, perhotelan, dan masih banyak lagi. Hal ini tentu memberikan dampak positif bagi roda perekonomian Denpasar, namun disisi lain hal ini mempengaruhi jumlah kependudukan kota Denpasar yang juga akan mempengaruhi beberapa aspek lainnya. </br></br> Jumlah penduduk menurut data BPS tahun 2023 yang baru lalu adalah 726.800 jiwa. Jumlah tersebut tentu akan semakin besar bila ditambahkan dengan jumlah penduduk dari luar bali maupun warga asing yang menetap untuk mencari penghidupan. Jumlah penduduk yang besar akan mempengaruhi daya dukung dari berbagai aspek, khususnya ketersediaan ruang yang keberadaannya sangat terbatas dan tidak bertambah. </br></br> Permasalahan tata ruang di Denpasar mencakup perumahan penduduk yang semakin mengkikis lahan terbuka hijau yang harusnya berada di angka 30%. Besarnya angka penduduk membuat lahan semakin menipis, harga lahan akan semakin naik, pembangunan kota Denpasar bisa tidak berorientasi ke arah horizontal lagi namun vertikal untuk menghemat lahan yang tersisa. Hal ini dapat membuat kota Denpasar semakin sesak untuk bernapas. Kepadatan penduduk juga membawa permasalahan lainnya seperti penumpukan sampah di TPA, salah satunya TPA Biaung. Sampai saat ini, menurut saya belum ada solusi terbaik yang dilakukan pemerintah terhadap pengelolaan sampah di TPA. Berbagai ide sudah dilakukan seperti TPS3R, membeli mesin, sampai berencana membangun titik pengelolaan lain di TPA, tapi hal ini sama sekali tidak membantu, seharusnya pemerintah memberhentikan masalah dari sumber, bukan dengan solusi yang akan menimbulkan masalah baru. </br></br> Permasalahan yang akhir-akhir ini Denpasar rasakan yaitu kemacetan. Kemacetan terjadi akibat jumlah penduduk yang membludak dengan masing-masing penduduknya memiliki kendaraan pribadi dan tidak memanfaatkan transportasi umum yang ada. Seharusnya pemerintah bisa mengoptimalkan program transportasi umum seperti Teman Bus atau Bus Sarbagita yang bisa digunakan terutama untuk anak sekolahan atau pekerja kantoran dengan memperhatikan dan memperbanyak rute bus serta meningkatkan fasilitas halte bus. Pemerintah juga harusnya memberikan sosialisasi mengenai manfaat dan tujuan menggunakan transportasi umum kepada masyarakat awam sehingga masyarakat tahu mengapa sebaiknya menggunakan transpotasi umum dari pada kendaraan pribadi. </br></br> Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa kepadatan penduduk bisa memberikan efek buruk di berbagai bidang kehidupan seperti tata ruang di Denpasar, permasalahan sampah dan polusi, serta kemacetan dimana-mana. Dengan ini pemerintah diharapkan bisa memikirkan jalan keluar dari berbagai permasalahan yang dijabarkan tadi, jangan sampai permasalahan ini sudah terlanjur besar atau malah viral di media sosial baru ditangani oleh pemerintah. Saya harapkan juga pemerintah selalu terbuka akan pendapat dan pandangan dari masyarakat sehingga bisa dicarikan solusi bersama-sama.hingga bisa dicarikan solusi bersama-sama.)
  • Krama Bali Eling Tekening Luu?  + (Denpasar, merupakan tempat yang terkenal aDenpasar, merupakan tempat yang terkenal akan pariwisatanya. Sebagai jantung dari Pulau Dewata, Denpasar sangat erat mengalami arus urbanisasi dan kedatangan wisatawan mancanegara. Hal ini menyebabkan Denpasar menjadi kota yang sangat ramai dengan hiruk pikuknya. Hal itu dapat dibuktikan dengan Denpasar menjadi Kota dengan penduduk terbanyak di Bali, yaitu nyaris 1.000.000 orang. Banyaknya penduduk Denpasar tentu saja akan mengakibatkan tenaga kerja serta lapangan kerja yang tersedia semakin meningkat sehingga dapat meningkatkan kualitas ekonomi warga Denpasar. </br>Namun, disamping dampak positif yang muncul tentu saja banyak dampak negatif yang akan menyertai. Kerusakan dan pencemaran lingkungan adalah salah satunya. Kerusakan ini dapat terjadi karena beberapa hal, salah satunya karena sampah. Sampah mencemari banyak aspek dalam kehidupan manusia. Sampah juga merupakan biang kerok terjadinya penyumbatan sungai, banjir, hingga munculnya berbagai penyakit di Kota Denpasar. Tempat pariwisata pun tak luput dari pencemaran oleh sampah, bahkan pantai-pantai indah di Denpasar banyak yang tercemari oleh sampah baik itu sampah organik,maupun anorganik.</br>Kesadaran masyarakat Kota Denpasar memang masih sangat rendah. Tertuama kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar. Masih banyak oknum yang memperparah pencemaran oleh sampah dengan membuang sampah-sampah itu di tempat yang tidak seharusnya. Seperti di sungai, selokan, laut, pantai, dan bahkan sampah anorganik yang di hempaskan begitu saja di jalan-jalan kota. Lalu, siapakah yang sebenarnya bertanggung jawab akan masalah ini? Dan apakah yang harus dilakukan untuk mengatasi semua masalah yang ada ?</br>Tentu, masalah sampah yang ada bukan hanya menjadi tanggung jawab satu pihak saja. Masalah ini merupakan tanggung jawab bersama, pemerintah dan masyarakat. Karena jika hanya mengkambing hitamkan satu pihak, maka sampai kapanpun masalah ini tidak pernah teratasi. Lalu, apa solusi yang dapat dihadirkan, dipikirkan, dan dilakukan?</br>Dalam penanganan sebuah masalah, selalu ada cara pencegahan dan penanganan. Cara melakukan pencegahan terhadap masalah sampah agar tidak semakin parah adalah dengan melakukan edukasi. Edukasi dapat dilakukan dari aspek terkecil dalam masyarakat, yaitu individu. Individu yang tersadarkan tentunya akan menyadarkan keluarganya, komunitasnya, kemudian komunitas yang sadar akan menjadi pelopor untuk daerahnya. Sehingga kesadaran yang tertanam dari akar rumput akan membuat pencegahan dalam masalah sampah akan semakin gencar. Kemudian, cara penanganan yang dapat dilakukan adalah dengan membuat berbagai fasilitas yang dapat mengurangi keberadaan limbah atau sampah yang merajalela. Lalu apa yang seharusnya diketahui dan dipahami oleh masyarakat terhadap sampah dalam rangka memperkuat edukasi?</br>Sampah sebetulnya merupakan residu atau bahan yang sudah tidak bisa digunakan lagi dalam suatu aktivitas. Sampah dapat dikelompokan menjadi dua macam. Yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang yang berasal dari sisa-sisa bahan makanan, daun-daunan, dan bahan alami lain. Sedangkan sampah anorganik, berasal dari residu kimia, plastik, kaca, dan bahan yang tidak ramah lingkungan lainnya. Sebagai bagian dari warga Denpasar, hendaknya kita selalu sadar akan sampah kita sendiri. Dengan selalu melakukan pemilahan sampah dan terus melakukan prinsip 3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle dengan tujuan agar lingkungan kota bebas dari sampah.an agar lingkungan kota bebas dari sampah.)
  • Desak Ayu Putu Suciati  + (Desak Ayu Putu Suciati SE.,M.Si adalah salah satu staf pada Dinas Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Provinsi Balil)
  • Desak Made Rita Kusuma Dewi  + (Desak Made Rita Kusuma Dewi adalah seorangDesak Made Rita Kusuma Dewi adalah seorang atlet panjat tebing dari Bali. Dia lahir di Buleleng, 24 Januari 2001. Kini dia menempuh pendidikan di jurusan Pendidikan Olahraga Undiksha Singaraja. Dalam olah raga panjat tebing, Desak telah mengumpulkan banyak prestasi untuk kategori speed dan combined (speed, lead, boulder), antara lain Juara 1 kategori Speed Wr pada kejurnas kelompok umur di Riau (2018) dan kejurnas di Kalimantan Selatan juga meraih Juara 1 di kategori serta kelompok umur yang sama. Dia juga mpersembahkan medali emas untuk Buleleng di Porprov Bali 2019 untuk kategori speed wr. Desak telah menekuni panjat tebing sejak kelas 2 SD di bawah bimbingan tantenya yang juga seorang atlet panjang tebing. Desak meraih medali emas dengan rekor kecepatan 7,01 detik pada perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua tahun 2021. Sebelumnya, dia mengikuti kejuaraan Piala Dunia Panjat Tebing di Villars, Swiss. Ke depan, dia akan menjadi atlet proyeksi Tim Nasional Merah Putih ajang Olimpiade Paris 2024.al Merah Putih ajang Olimpiade Paris 2024.)
  • Dewa Ayu Carma Citrawati  + (Dewa Ayu Carma Citrawati, lahir di GetakanDewa Ayu Carma Citrawati, lahir di Getakan, Klungkung, Bali, 24 Februari 1990. Menyelesaikan kuliah S1 di Program Studi Sastra Bali FIB Universitas Udayana pada tahun 2011. Tahun 2017 menyelesaikan studi magister di program Pascasarjana Linguistik Murni FIB Universitas Udayana. Ia telah menerbitkan beberapa buku seperti Smarareka (2014), Sumanasa Sekuntum Pembebasan (Saduran Kekawin Sumanasantaka, 2019), Aud Kelor (2019). Ia memperoleh anugrah tertinggi bidang Sastra Bali dari Yayasan Kebudayaan Rancage di tahun 2017 atas buku kumpulan cerpen yang berjudul Kutang Sayang Gemel Madui (2016). Berpengalaman dalam bidang mengajar, pernah menjadi guru bahasa Bali di SMPN 3 Denpasar (2011-2018), Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Klungkung (2016-2017). Sampai saat ini masih aktif terlibat dalam berbagai kegiatan pengembangan yang berhubungan dengan Bahasa, Sastra dan Aksara Bali. Dari tahun 2018 hingga sekarang, aktif menulis artikel berbahasa Bali di Wikipedia Bali di bawah naungan komunitas Wikimedia Denpasar. Atas dedikasinya terhadap komunitas wikimedia, perkembangan Bahasa dan Aksara Bali, Wikimedia Foundation menganugrahi penghargaan Wikimedian of the year, sebagai The Newcomer of the year 2021.ar, sebagai The Newcomer of the year 2021.)
  • Dewa Ayu Eka Putri  + (Dewa Ayu Eka Putri adalah seorang seniman Dewa Ayu Eka Putri adalah seorang seniman dan antropolog yang saat ini menjabat sebagai sekretaris dan guru tari di Sanggar Seni Çudamani. Lulusan Sarjana Antropologi dari Universitas Udayana sekaligus sebagai generasi pelopor serta pemimpin dari group gamelan wanita di Bali. Lahir dari keluarga seniman, Dewa Ayu telah dikenal dalam karya-karyanya yang bernuansa tradisional dan kontemporer baik dalam teater, musik dan tari tradisi, sekaligus secara aktif bekerja sebagai asisten peneliti. Karya-karyanya banyak terinspirasi dari semesta perempuan.anyak terinspirasi dari semesta perempuan.)
  • Dewa Ayu Posmaningsih  + (Dewa Ayu Posmaningsih adalah dosen tetap pada Politeknik Kesehatan Lingkungan di Jurusan Kesehatan Lingkungan. Posmaningsih menamatkan studi master pada bidang Kesehatan Masyarakat dari Universitas Udayana.)
  • Dewa Ayu Putu Rai  + (Dewa Ayu Putu Rai alias Sukerti lahir di UDewa Ayu Putu Rai alias Sukerti lahir di Ubung, Denpasar, 6 Juli 1961. Ia adalah bintang panggung drama gong era tahun 1980-an. Kemampuan akting dan kecantikannya memesona banyak orang pada masa itu. Dalam bermain drama gong ia berperan sebagai "Tuan Putri" dan sering dipasangkan dengan Wayan Lodra yang berperan sebagai "Raja Muda" yang tampan.</br></br>Popularitasnya melejit lewat kelompok Drama Gong Bintang Bali Timur (BBT) saat ia berperan sebagai “Sukerti”. Berkat lakon “Panji Sumirang”, ia semakin banyak penggemar dan meraih pujian. Pujian bukan hanya di panggung, tapi ratusan pengggemarnya bahkan berkirim surat untuk Sukerti.</br></br>Pada masa jayanya, ia pernah memperkuat lima kelompok (sekaa) drama gong, yaitu Drama Gong Dewan Kesenian Denpasar (DKD), Bintang Bali Timur (BBT), Kerthi Bhuwana Sari, Duta Bon Bali, dan Bhara Budaya. Pada tahun 1982, bersama Sekaa Drama Gong BBT, ia pernah tampil 40 kali dalam sebulan di panggung untuk menghibur masyarakat di berbagai pelosok Bali.hibur masyarakat di berbagai pelosok Bali.)
  • Dewa Gede Purwita  + (Dewa Gede Purwita adalah dosen pada bidangDewa Gede Purwita adalah dosen pada bidang Visual Communication Design di Institut Desain dan Bisnis Bali. Dewa adalah juga seorang pelukis dan penulis yang dikenal dengan nama pena Purwita Sukahet. Ketertarikannya yang mendalam terhadap karya I Ketut Gede Singaraja dituangkannya dalam sebuah pameran tunggal membedah karya-karya pelukis asal Buleleng ini yang terkenal dengan gaya pictorial realism pada tahun 2019.an gaya pictorial realism pada tahun 2019.)
  • Dewa Made Beratha  + (Dewa Made Beratha lahir di Gianyar, Bali, Dewa Made Beratha lahir di Gianyar, Bali, 12 Juli 1941. Ia adalah mantan Gubernur Bali yang menjabat dua periode, yakni periode 1998-2003 dan 2003-2008. Jauh sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Bupati Bangli periode 1968-1970.</br></br>Ia menamatkan pendidikan Ilmu Sosial Politik di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Ia memulai karir pada tahun 1967 sebagai staf sekretaris daerah Kabupaten Bangli, dan satu tahun kemudian terpiih menjadi Bupati Bangli. Kemudian ia menjadi anggota DPRD Bali dari tahun 1970 hingga 1998, sebelum akhirnya menjadi Gubernur Bali.8, sebelum akhirnya menjadi Gubernur Bali.)
  • Dewa Putu Bedil  + (Dewa Putu Bedil lahir di Ubud, Bali, pada Dewa Putu Bedil lahir di Ubud, Bali, pada tahun 1921. Meninggal tahun 1999. Bedil adalah salah satu anggota termuda dari kelompok Pita Maha yang ia ikuti pada tahun 1936. Dengan dorongan dan arahan dari Rudolf Bonnet, ia mengembangkan gaya lukisan yang unik dengan warna-warna yang elegan. Dia sering menggambarkan kehidupan sehari-hari, ritual, atau tarian dalam lukisan-lukisannya. Figur-figur lukisannya ramping dan terkesan surealis. Karya-karyanya dikoleksi oleh Taman Budaya Bali (Denpasar, Bali), Tropen Museum (Amsterdam, Belanda), Rijksmuseum voor Volkenkunde (Leiden, Holland), Museum Nasional (Jakarta), dan banyak kolektor kelas dunia. Ia pernah memamerkan karya-karyanya di dalam dan luar negeri, seperti di Museum Nasional Jakarta dan pada acara Festival Persahabatan Indonesia-Jepang (Morioka , Tokyo, 1997). Indonesia-Jepang (Morioka , Tokyo, 1997).)
  • Dewa Putu Kantor  + (Dewa Putu Kantor, lahir di Sukawati, GianyDewa Putu Kantor, lahir di Sukawati, Gianyar, 1957. Dia adalah seorang pelukis tradisional yang menganut gaya seni lukis Batuan. Dia belajar melukis teknik Batuan kepada pelukis Dewa Putu Mangku, Dewa Made Jaya, dan Made Tubuh. Lebih dari sembilan tahun ia menyerap teknik melukis gaya Batuan yang terkenal dengan konsep ruang gambar yang penuh, rumit, bernuansa gelap dan tanpa fokus yang jelas. </br></br>Ia kemudian menyederhanakan gaya yang rumit itu menjadi tarikan-tarikan dan liukan-liukan garis yang membentuk wujud tertentu tanpa ada proses pelapisan tinta Cina. Gambar-gambarnya melulu bersandar pada kekuatan garis yang berpengaruh pada keutuhan karya. Tema-tema karyanya juga mengalami perubahan, dari cerita pewayangan menjadi tema-tema keseharian masyarakat pedesaan. Ia kemudian dikenal sebagai pelukis neo-tradisional karena mengangkat kehidupan sehari-hari masyarakat pedesaan Bali pada era kontemporer. Dia mengembalikan kekuatan lukisan khas Bali kepada intinya, yaitu: garis. Sepintas karya-karya drawingnya mengingatkan orang pada karya-karya I Gusti Nyoman Lempad. </br></br>Keutuhan dan kekuatan karyanya bertumpu pada kesederhanaan dan ketajaman tarikan garis. Dengan menggunakan tinta Cina dan kuas bambu ukuran kecil, ia menggambar suasana pasar, warung penggak, tajen, upacara di pura, pemuda desa menabuh gamelan, mobil dengan muatannya, bocah-bocah dengan permainannya, cerita rakyat, gadis mandi di sungai, dan berbagai aktivitas kehidupan desa. Subjek matter yang digarapnya mengesankan kelucuan, lugu, konyol, satire, penuh ironi dan tentu saja menyegarkan. </br></br>Karya-karyanya pernah dipamerkan secara tunggal maupun bersama di sejumlah galeri, antara lain pameran tunggal di Gallery Duta Fine Arts, Jakarta (1999), pameran bersama “Ibu Rupa Batuan” di Bentara Budaya Bali (2019).upa Batuan” di Bentara Budaya Bali (2019).)
  • Dewa Putu Sahadewa  + (Dewa Putu Sahadewa lahir di Denpasar, 23 FDewa Putu Sahadewa lahir di Denpasar, 23 Februari 1969. Sejak remaja aktif dalam seni sastra, jurnalistik, dan teater. Dia pernah aktif dalam Sanggar Minum Kopi dan turut menggagas Jatijagat Kampung Puisi. Antologi puisi tunggalnya: 69 Puisi di Rumah Dedari (2015), Penulis Mantra (2016). Kini dia menetap di Kupang dan berprofesi sebagai dokter ahli kandungan. berprofesi sebagai dokter ahli kandungan.)
  • Dewi Pradewi  + (Dewi Pradewi bernama lengkap Ni Putu Dewi Dewi Pradewi bernama lengkap Ni Putu Dewi Ariantini lahir, di Denpasar, Bali, 12 Januari 1987. Dia adalah salah satu penyanyi lagu pop Bali papan atas yang telah memulai karirnya sejak tahun 2000-an. Album lagunya, antara lain “Bungan Tresna” (2001), “Muani Buaya” (2015), “Bermain Cantik” (2017, duet bersama Dek Arya). Dia sering diundang menyanyi atau menjadi pembawa acara (MC) di berbagai event besar di Bali. Kesibukannya yang lain adalah menjadi asisten Ketua PHRI Bali dan pelatih yoga. Pada masa remaja, dia juga aktif mengikuti lomba baca puisi. Selain itu, beberapa kali dia pernah terlibat dalam kegiatan musikalisasi puisi. Dia menamatkan kuliahnya di Kajian Budaya, Pasca Sarjana, Universitas Udayana dengan tesis berjudul “Konstruksi Stigma pada Perempuan Bali Bertato di Kota Denpasar”. Perempuan Bali Bertato di Kota Denpasar”.)
  • Dewi Susiloningtyas  + (Dewi Susiloningtyas adalah dosen di DepartDewi Susiloningtyas adalah dosen di Departemen Geografi Fakultas MIPA Universitas Indonesia. Sarjananya dalam perencanaan pembangunan daerah dari Universitas Gajah Mada, di mana ia juga mendapatkan gelar Magister dalam studi ilmu lingkungan.</br></br>Dr Susiloningtyas mengajar berbagai mata pelajaran yaitu Geografi Industri, Geografi Asia Regional, penelitian Kerja Lapangan, dan Sosiologi untuk beberapa nama. Beberapa tahun terakhir ini, Dr. Susiloningtyas fokus mengembangkan mata pelajaran yang lebih fokus pada siswa, atau SCL (Student Center Learning).siswa, atau SCL (Student Center Learning).)
  • DG Kumarsana  + (DG Kumarsana lahir di Denpasar. Menulis puDG Kumarsana lahir di Denpasar. Menulis puisi sejak remaja dan dimuat di berbagai media massa dan terangkum dalam buku bersama. Selain puisi, dia juga menulis cerpen, novel, dan esai, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Bali. Dia pernah aktif di Sanggar Minum Kopi. Bukunya yang telah terbit: Komedi Birokrat (2010), Senggeger (2010), Kabinet Ngejengit (2012), Mata Dadu (2014). Kini mukim di desa Telagawaru, Labuapi, Lombok Barat.di desa Telagawaru, Labuapi, Lombok Barat.)
  • Ngiring Ngebangkitang Pariwisata Ring Bali  + (Di Bali yang sudah terkenal di manca negarDi Bali yang sudah terkenal di manca negara ini banyak mempunyai pariwisata yang bagus dan juga indah. Pariwisata tersebut seperti Pura Tanah Lot, Pura Ulun Danu Beratan, Pura Besakih, Pantai Kuta, Desa Penglipuran, Nusa Penida, Nusa Lembongan dan masih banyak lagi yang lainnya yang terdapat di kabupaten – kabupaten yang ada di Bali. Pariwisata – pariwisata yang bagus dan juga indah tersebut membuat banyaknya pelancong pelancong asing yang berlibur ke Bali. Itu sebabnya Bali adalah pulau kecil yang indah dan juga menarik hati bukan hanya para wisatawannya saja, akan tetapi seluruh masyarakat yang ada di Bali</br></br>Dengan adanya virus covid-19 seperti sekarang ini membuat pariwisata – pariwisata yang ada di Bali ini banyak yang tidak bisa dijalankan. Hal itu membuat pelancong - pelancong asing tidak bisa berpergian ke Bali dikarenakan adanya virus ini. Akan tetapi keadaan seperti sekarang, virus covid-19 ini kasusnya sudah turun dan sudah mulai perlahan – lahan mulai sedikit. Adapun langkah yang harus diambil oleh pemerintah Bali agar pariwisata di Bali ini bisa bangkit kembali adalah yang pertama yaitu melaksanakan vaksinasi. Vaksinasi ini sangat penting dilakukan oleh seluruh masyarakat bukan hanya masyarakat yang ada di Bali saja namun juga masyarakat yang ada di negara yang lainnya. Namun jika sudah melaksanakan vaksinasi, jangan lupa untuk senantiasa memakai masker jika ingin berpergian ke Bali. Langkah yang bisa diambil oleh pemerintah guna membangkitkan pariwisata Bali yang kedua yaitu merancang membuka kembali penerbangan internasional yang menuju ke Bali. Namun, tetap menjalankan prokes sudah melaksanakan vaksinasi dan memakai masker. Jika semua orang sudah melaksanakan prokes tersebut, semoga semua orang dalam keadaan baik – baik saja dan bisa kembali berpergian ke Bali.</br></br>Itulah yang bisa saya sampaikan, terimakasih karena sudah membaca karya saya ini.kasih karena sudah membaca karya saya ini.)
 (Di dalam kondisi sekarang ini masih banyak tempat wisata baru yang belum)
  • Ngrajegang Pariwisata Ring Bali  + (Di dalam kondisi sekarang ini masih banyakDi dalam kondisi sekarang ini masih banyak tempat wisata baru yang belum banyak diketahui oleh wisatawan. Tempat-tempat wisata yang berada di tengah desa atau tempat-tempat terpencil.</br></br>Menurut saya hal hal yang harus di lakukan pemerintah untuk mengatasi masalah ini adalah mengajak desa-desa yang memiliki tempat wisata untuk membuat vidio tentang keindahan tempat wisatanya,lalu mengunggahnya di media sosial agar banyak orang mengetahui tempat wisata tersebut. Dan memperbaiki jalan rusak yang menjadi akses menuju ke tempat wisata tersebut agar wisatawan lebih mudah menuju objek wisatanya. Dengan cara yang tadi kita bisa menjadikan pariwisata di Bali menjadi lebih maju.kan pariwisata di Bali menjadi lebih maju.)
  • Jalan rusak ring pandak gede  + (Di desa pandak gede kecamatan kediri kabupDi desa pandak gede kecamatan kediri kabupaten tabanan banyak jalan yang rusak.biasanya banyak orng yang jatuh karna jalannya berlubang.sekarang saya mengusul siapa yang akan jadi pemimpin bali tolong benerin jalan jalan yang ada di desa saya. Terima kasih jalan yang ada di desa saya. Terima kasih)
  • Permasalahan jalanan yang rusak  + (Di Indonesia masih banyak jalan yang berloDi Indonesia masih banyak jalan yang berlobang dan jembatan yang tidak layak, lama yang tidak di perbaiki. Kenapa di saat pemilu sudah dekat banyak yang berebutan memberikan dana, kenapa tidak waktu sebelum pemilu, kenapa harus pemilu, perbaikan jalan masak harus menunggu itu, kan jadinya bahaya pengendara yang melintasi jalanan yang rusak itu, apalagi berlobang dan di waktu hujan otomatis di lobang itu akan tergenang air hujan, pasti ada pengendara yang tidak ngeh di genangan air itu ternyata ada lobang itulah yang banyak menyebabkan kecelakaan itulah yang banyak menyebabkan kecelakaan)
  • Jalan sane usak  + (Di jalan raya yang rusak di mambal, jalan raya mambal tempat nya di jalan yang ngelewatin pasar mambal itu sangat rusak, banyak orang" bilang jalan itu cocok buat trek"an Karena rusak)
  • "BUDI DAYA MAGGOT ANGGEN NEPASIN PIKOBET LUU RING KOTA DENPASAR"  + (Di Kota Denpasar yang merupakan ibu kota, Di Kota Denpasar yang merupakan ibu kota, pusat pemerintahan dan ekonomi Provinsi Bali, saya melihat bahwa banjir adalah masalah utama di kota ini. Tidak mengherankan jika seratus ton sampah diperoleh di Kota Denpasar setiap hari. Hal ini sangat berbahaya jika tidak diperhatikan, karena bisa membuat tempat yang rusak semakin parah. Akibatnya banyak masalah lain yang muncul di kota denpasar karena penyakit ini. Masalah ini tidak dapat diserahkan kepada pemerintah saja, tetapi peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kebutaan, salah satunya adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya masalah kebutaan. Sebagai siswa, bahkan di bangku SMA saya masih diajarkan oleh guru untuk selalu peduli terhadap lingkungan melalui program P5 yang dilaksanakan di sekolah. Melalui program ini saya berpikir bahwa masalah bodoh ini dapat diselesaikan dengan budidaya Magot. "Budaya Daya Maggot Untuk Mengatasi Masalah kutu di Kota Denpasar" Pemerintah Kota telah membantu mengatasi masalah kutu ini dengan teknologi canggih, dari setiap warga dapat membantu pemerintah dalam masalah kutu ini dengan budidaya maggot karena karena budidaya maggot ini dapat memecah sampah organik menjadi pupuk atau di Bali sering disebut nyanyad. Maggot berasal dari lalat Black Soldier Fly (BSF), budidaya hanya menggunakan kandang papan/kayu yang memiliki celah dan ditutup dengan kain, ruang kecil untuk menekan telur maggot dan Rak untuk tempat tumbuh maggot, dalam proses pertumbuhan maggot, ditempatkan di tempat yang terkena sinar matahari. Limbah organik seperti kulit kacang, sisa buah-buahan, dan rumput di kebun dapat ditempatkan di tempat ini. Magot untuk mengurai limbah organik atau kotoran menjadi pupuk atau pupuk. 1 Kg Maggot dapat menguraikan 4 Kg Limbah organik atau sampah setiap dua hari. Jika setiap warga kota memiliki 1 kg lemak maka tidak akan ada lagi sampah organik di kota ini. Sisa sampah plastik harus diserahkan kepada pemerintah yang memiliki peralatan canggih untuk mendaur ulang. </br></br>Berikut ini adalah Manfaat Budidaya Maggot: </br></br>1. Mengurangi volume limbah di TPA karena limbah organik digunakan untuk pakan maggot </br>2. Buah maggot dapat digunakan sebagai pakan ternak yang mengandung protein tinggi karena maggot mengkonsumsi limbah organik seperti sayuran dan buah-buahan </br>3. Maggot yang dapat membuang limbah akan menghasilkan Kasgot (Residu Maggot) yang dapat dijadikan pupuk organik Budidaya maggot ini sangat menguntungkan bagi lingkungan dan para pengasuh maggot, karena selain dapat menanam sampah organik, pupuk dan bekas maggot dapat digunakan atau dijual dengan harga yang lebih tinggi, dapat dikatakan bahwa budidaya maggot lebih mudah dan memiliki nilai fungsional yang lebih tinggi.miliki nilai fungsional yang lebih tinggi.)
  • Ngelawan Gelombang: Tantangan Banjir ring Kabupaten Badung  + (Di Provinsi Bali, seperti halnya di banyakDi Provinsi Bali, seperti halnya di banyak daerah tropis lainnya, banjir menjadi masalah serius yang sering kali mengganggu kehidupan sehari-hari penduduk. Salah satunya Kabupaten Badung mengalami masalah yang serupa, dan untuk mengatasinya, sejumlah solusi dapat diusulkan. Pertama-tama, pembangunan sistem drainase yang lebih baik menjadi langkah penting dalam mengatasi banjir. Drainase yang efisien dapat membantu memperlancar aliran air hujan dan mencegah genangan air di permukaan jalan maupun pemukiman penduduk. Pembersihan dan pemeliharaan rutin juga diperlukan untuk menjaga kinerja sistem drainase tetap optimal.</br></br>Selanjutnya, penanaman vegetasi dan rehabilitasi lahan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk memperkuat daya serap tanah. Dengan meningkatkan vegetasi seperti pohon dan semak, air hujan akan lebih mudah diserap oleh tanah dan mengurangi risiko erosi. Program penghijauan dan restorasi lahan yang terdegradasi dapat membantu memperbaiki ekosistem serta mengurangi risiko banjir di masa mendatang. Selain itu, pengaturan tata ruang yang lebih baik menjadi kunci dalam mencegah banjir. Pemerintah setempat perlu memastikan bahwa pembangunan dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek lingkungan dan potensi risiko banjir. Pemetaan daerah rawan banjir dan pengendalian pembangunan di area tersebut dapat mengurangi kerentanan terhadap banjir.</br></br>Peningkatan kesadaran masyarakat juga sangat penting dalam upaya mengatasi banjir. Melalui edukasi dan kampanye, penduduk dapat diberitahu tentang pentingnya menjaga lingkungan dan perilaku yang ramah lingkungan, seperti tidak membuang sampah sembarangan dan memelihara vegetasi. Semakin banyak orang yang terlibat dalam menjaga lingkungan, semakin kecil risiko terjadinya banjir. Terlebih lagi, pemanfaatan teknologi dapat menjadi alat yang efektif dalam mengantisipasi banjir. Sistem peringatan dini yang terhubung dengan pemantauan cuaca dapat memberikan informasi yang cepat dan akurat tentang potensi banjir, sehingga memungkinkan evakuasi dini dan langkah-langkah mitigasi lainnya. </br></br>Selain itu, penggunaan teknologi dalam manajemen drainase dan pengendalian banjir dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas upaya-upaya tersebut. Dengan kombinasi dari berbagai solusi tersebut, diharapkan dapat mengurangi risiko banjir di Kabupaten Badung. Penting bagi pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya untuk bekerja sama dalam implementasi solusi-solusi tersebut guna menciptakan lingkungan yang lebih aman dan berkelanjutan bagi semua orang.h aman dan berkelanjutan bagi semua orang.)
  • Mangkitang Pariwisata Bali  + (di tahun 2022 ini serangan corona nampaknya sudah mulai mereda dan ini adalah tahun kebangkitan dari pari wisata bali dengan ada nya kebijakan kebijakan dari pemerintah yang membuat pariwisata bali bisa bertahan selama ini)
  • Harga sembako naik, tidak ada tanda-tanda akan turun lagi!  + (Di tahun ini, harga sembako sedang naik daDi tahun ini, harga sembako sedang naik dan tidak ada tanda akan normal kembali atau turun dari harga biasanya. Apakah karena banyak gagal panen di musim sekarang sehingga harga melonjak naik? Atau harga pupuk yang sedang naik?</br></br>Jika memang benar adanya gagal panen dan pupuk yang sedang naik, saya ingin pemerintah daerah bertindak secepatnya untuk mengatasi naiknya harga sembako ini. Seperti mensubsidi kan pupuk dan mengajak para petani dan masyarakat untuk memanfaatkan lahan yang kecil untuk bertani dengan metode hidroponik.</br></br>Dengan diadakannya sistem program bertani hidroponik dari pemerintah daerah, ini akan membantu seluruh masyarakat yang ada di Karangasem maupun di luar Karangasem, atau mungkin di seluruh Indonesia untuk mengatasi harga sembako yang terus naik hingga saat ini.</br></br>Bertani dengan metode hidroponik ini tidak membutuhkan biaya yang sangat besar dan tidak membutuhkan tanah yang sangat-sangat luas, yang dibutuhkan hanyalah konsistensi dalam membuat alat-alatnya. Alat yang dibutuhkan juga tidak harus baru, bisa menggunakan barang-barang bekas seperti paralon yang sudah tidak terpakai namun masih bagus kondisinya dan juga ember/bekas kaleng cat.</br></br>Jadi, Saya berharap diadakannya progam seperti ini untuk mengatasi bahan sembako yang naik. Dan dengan diadakannya program ini bisa membantu mengurangi angka kemiskinan di karangasem maupun sekitarnya.emiskinan di karangasem maupun sekitarnya.)
  • I Nengah Jati  + (Dia adalah I Nengah Jati, dia biasa disapaDia adalah I Nengah Jati, dia biasa disapa Jati. Ia lahir di sama undisan, bangli pada tanggal 5 Oktober 1990. Ia berasal dari bangli tetapi sekarang tinggal di Ubud. Mengenai riwayat pendidikannya, ia lulus dari SMK TP 45 Bangli kemudian melanjutkan studi S1 bahasa Bali di Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa dan atas prestasi yang telah diraihnya, ia menjadi juara menulis puisi Bali. Setelah menyelesaikan pendidikannya saat ini ia bekerja sebagai penyuluh bahasa Bali.i ia bekerja sebagai penyuluh bahasa Bali.)
  • Drs. I Wayan Selat Wirata  + (Dibalik indahnya sebuah Karya Sastra, tentDibalik indahnya sebuah Karya Sastra, tentunya terdapat seorang pengarang/sastrawan yang membuatnya. Seorang yang mampu menghasilkan Karya Sastra tentunya memiliki alasan maupun asal-usul yang membuat ia berhasil dalam membuat Karya Sastra. Tidak menutup kemungkinan, berawal dari rasa kagum, seseorang dapat menghasilkan sebuah Karya Sastra yang luar biasa dan membuat banyak orang tertarik.</br></br>Salah seorang sastrawan yang berhasil menghasilkan karya sastra yang berasal dari rasa kagum dan tertarik dengan dunia sastra, yaitu Bapak Drs. Wayan Selat Wirata. Beliau lahir di Badung, 20 Juli 1959. Beliau adalah putra dari Bapak I Ketut Biasa (alm.) dan Ibu Ni Nyoman Rajug (alm.). Beliau beralamat di Br. Umakepuh, Ds. Buduk, Kec. Mengwi, Kab. Badung. Saat ini beliau menjabat sebagai Ketua Widya Sabha Kabupaten Badung. Adapun penghargaan yang bernah beliau raih diantaranya: Juari I Lomba Palawakya Kab. Badung, Juara 2 Lomba Palawakya Prov. Bali, Kerti Budaya Kab. Badung. </br></br>Adapun Karya Sastra yang beliau buat diantaranya: Puisi (Besakih, Kisi-kisi Pasisi Seseh), Cerpen (Cetik Dadong Tanggu), Geguritan (Matatah, Melasti, Sri Tatwa). Dari seluruh karya sastra beliau, beliau lebih tertarik dengan karyanya yaitu Geguritan yang berjudul Geguritan Melasti, karena di dalam karyanya tersebut dapat memberikan tattwa tentang melasti, pengrupukan/tawur agung, nyepi dan ngembak geni. Kemudian ada Geguritan Matatah yang berisi makna dan filosofi tentang matatah/potong gigi, dan Geguritan Sri Tattwa yang berisi tentang pertanian di sawah. Beliau menciptakan Karya Sastra karena keinginan beliau sendiri yang gemar mempelajari sastra dan ingin menciptakan Karya Sastra seperti pendahulu.enciptakan Karya Sastra seperti pendahulu.)
  • Didon Kajeng  + (Didon Kajeng bernama asli Dwi Ari SwandanaDidon Kajeng bernama asli Dwi Ari Swandana, lahir di Denpasar, 5 Maret 1976. Sejak kanak-kanak ia aktif dalam berbagai kegiatan kesenian, seperti baca puisi, menyanyi, main drama/teater. Ia sering menjuarai lomba baca puisi, nyanyi, musikalisasi puisi. Ia juga jago merangkai bunga dan telah menerbitkan buku seni merangkai bunga berjudul “Bali Bloom, Inspirational Balinese Floral Art”. Sekitar 2013 ia kehilangan penglihatan akibat glukoma. Belakangan ia harus menjalani cuci darah dua kali seminggu. Namun ia tak pernah patah semangat menjalani hidup. Ia tetap masih bisa bermain teater, misalnya ia tampil di Bentara Budaya Bali dengan monolog “Orgil” pada tahun 2014, ia membaca puisi di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 2016. Ia membina anak-anak tunanetra di Denpasar berkesenian, berteater, menyanyi, menulis puisi. Ia adalah guru, sahabat, panutan bagi anak-anak tunanetra di Denpasar. Bersama anak-anak tunanetra ia mendirikan Komunitas Seni Teratai Bali (Kostra). Didon meninggal 10 Agustus 2021.(Kostra). Didon meninggal 10 Agustus 2021.)
  • Ni Wayan Idayati  + (Dilahirkan di Denpasar, 14 April 1990. MenDilahirkan di Denpasar, 14 April 1990. Menulis puisi, esai dan berita jurnalistik. Puisinya pernah diterbitkan di Pikiran Rakyat, Bali Post, Lombok Post, Jurnal Bali Sruti, Jurnal Le Banian (Terbit di Prancis). Esai-esainya dimuat Koran Tempo, Tribun Bali, Majalah Esensi & Nuansa (terbitan Badan Bahasa) dan Bali Tribune. Bersama Komunitas Sahaja Denpasar aktif dalam kegiatan kesenian, kebudayaan, dan diskusi sastra, serta pembinaan komunitas kreatif. Kini sebagai bagian program di Bentara Budaya Bali (ruang kebudayaan Kompas Gramedia).</br></br>Pada tahun 2018, puisi-puisinya lolos sejumlah kurasi antologi puisi dan temu penyair, antara lain: Pertemuan Penyair “Dari Negeri Poci 8: Negeri Bahari” di Tegal Jawa Tengah; antologi “Senyum Lembah Ijen” dan Kemah Sastra Nasional di Banyuwangi; Pertemuan Penyair Asia Tenggara 2018 di Padang Panjang; Pertemuan Penyair Nasional di Pematangsiantar; antologi puisi bersama “Perempuan Memandang Dunia” oleh Komunitas Sangkar Buku di Mojokerto dan antologi puisi bersama “Perempuan Bahari” (segera terbit). </br></br>Pernah diundang dalam Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) VI di Jambi (2012) dan Bali Emerging Writers Festival (BEWF) 2015, sebuah festival sastra tahunan yang merupakan bagian dari program Ubud Writers and Readers Festival (UWRF). Masuk dalam 175 Penyair Terpilih Antologi Puisi Dari Negei Poci 6: Negeri Laut (2015), 39 Penyair Terpilih Lomba Cipta Puisi “Di Bawah Payung Hitam” Proyek Seni Indonesia Berkabung (2015), 50 Puisi Terpilih Lomba Cipta Puisi Nasional Komunitas Kopi Andalas (2013), 5 Besar Terbaik Lomba Cipta Puisi se-Nusantara (SCKS), serta 6 Besar Puisi Terbaik RBSCKS (2012) yang diadakan Fakultas Sastra Udayana (2012).</br></br>Puisi-puisinya terhimpun pula dalam Buku Antologi Puisi Bersama “Dendang Denpasar, Nyiur Sanur” (2012), Antologi Puisi Pertemuan Penyair Nusantara VI “Sauk Seloko” (2012), Antologi Puisi Bersama Lomba Cipta Puisi Komunitas Kopi Andalas (2013), Antologi Puisi Dari Negeri Poci 6: Negeri Laut (2015), Buku Antologi “Dari Gentar Menjadi Tegar” Komunitas Bergerak Seni Indonesia Berkabung (2015), Buku Antologi Puisi “Klungkung” (2016), Buku Antologi Hari Puisi Indonesia 2016 ‘Matahari Cinta Samudera Kata’, Buku Antologi Puisi-Puisi Spriritual dan Sosial “Kavaleri Malam Hari”, diterbitkan Abdurrahman Wahid Centre UI (2017).iterbitkan Abdurrahman Wahid Centre UI (2017).)
  • Pelaksanaan PTM 100% Siswa di Bali  + (dilaksanakannya ptm 100% oleh pemerintah, dilaksanakannya ptm 100% oleh pemerintah, membuat sebagian siswa sangat senang karena tidak melakukan pembelajaran lewat daring yg dianggap kurang efisien dalam memahami pelajaran. selain itu siswa bisa bertemu langsung dengan teman teman dan juga guru yg mengajar. </br></br>karena hal itu, sebagian siswa penyebaran covid 19 tidak terlalu dihiraukan, banyak dari siswa yg tidak terlalu menaati protokol yg dilaksanakan pemerintah. Banyak dari siswa yg langsung nongkrong sehabis pulang sekolah, atau berkerumun dengan teman teman yg lainnya. sehingga penanganan untuk mengatasi virus covid 19 tidak maksimal. </br></br>untuk itu kami harap, pemerintah untuk menyediakanu kami harap, pemerintah untuk menyediakan)
  • Lahirkan tur Wangun Inovasi Rancangan Kesenian Bali Kaanggen Meningkatkan Kreativitas Truna Bali Pikenoh Menumbuhkan Ekonomi Masyarakat tur Sektor Industry Pariwisata Kreatif Ditengah Pandemi Covid 19  + (Dimasa Pandemic Covid 19 ini pemerintah peDimasa Pandemic Covid 19 ini pemerintah perlu untuk membangkitkan pariwisata bali kini dan nanti dengan cara melahirkan dan membangun inovasi program kesenian bali untuk meningkatkan kreativitas pemuda bali guna menumbuhkan ekonomi masyarakat dan sektor industry pariwisata kreatif ditengah pandemi covid 19. Kita ketahui dibali banyak sekali kesenian dan budaya kita yang tidak bangkit dan mati hanya karena virus yang sering kita kenal dengan corona,banyak sekali pariwisata yang mati dibali karena lockdown dan juga kesenian bali yang mulai hilang seperti tradisi pawai ogoh-ogoh,melasti dan banyak lagi,dimana toris tertarik dengan budaya tersebut,karena adanya lockdown pariwisata menurun dan jarang ada wisatawan yang berkunjung,selain pariwisata kuliner khas bali juga mulai menurun karena masalah ekonomi yang seperti sekarang ini. Hal yang perlu dilakukan adalah membangun inovasi diri pemuda bali agar meningkatkan kreativitas pemuda guna membangun pariwisata dan ekonomi Kembali pulih ,karena kita ketahui pariwisata maju karena adanya kesenian. Itu adalah hal yang utama agar bali dapat maju Kembali,jika kesenian bali mati pariwisata tidak akan maju dan perlu juga dibangun tempat-tempat wisata yang baru agar tingkat mengalami penurunan Kembali dan meningkatkan relasi tempat yang perlu dikunjungi dan perlu juga melakukan program pembaruan untuk tempat yang tidak layak dan menjadikan tempat tersebut menjadi tempat wisata baru dan kita kenalkan ke luar bali. Kita ketahui juga banyak sekali pemuda yang acuh terhadap budaya bali semenjak matinya budaya bali karena corona ini, kita perlu membangun jati diri mereka lewat kegiatan ataupun lomba agar memajukan Kembali kreativitas pemuda dan dapat bersaing dengan budaya luar dan dapat memajukan Kembali budaya kita untuk memajukan pariwisata dan ekonomi lewat budaya kita,karena kita Yakini banyak pemuda yang kreatif namun perlu diasah Kembali untuk meningkatkan kemampuan tersebut. Kita perlu melakukan kegiatan massif dengan cara mengadakan pertunjukan seni dan budaya massal agar warga berkesempatan untuk menyaksikan Kembali dan pastinya dapat menaikkan ekonomi namun tetap dengan prokes. Hal lainnya yaitu menjadikan budaya kita dalam kemasan yang bagus dan menarik khususnya tertuju untuk wisatawan. Seperti lestarikan baleganjur,kecak dan joged serta tradisi masing-masing desa yang sudah lama mati. Dan adakan Kembali PKB ( Pesta Kesenian Bali ), karena dari sanalah pariwisata dapat maju dan dapat juga mengenalkan budaya yang bali miliki keluar.engenalkan budaya yang bali miliki keluar.)
  • Dinas Kebudayaan Provinsi Bali  + (Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Jalan Ir. Djuanda No.1, Renon, Civic Center Niti Mandala Denpasar 80235 Phone : (0361) 264474, 245297. Fax. (0361) 245297 Website: www.disbud.baliprov.go.id Email : infodisbud@baliprov.go.id)
  • I Gusti Dibal Ranuh  + (Direktur kreatif dan aktivis Dibal Ranuh aDirektur kreatif dan aktivis Dibal Ranuh adalah seniman visual multidisiplin yang karyanya secara konsisten dan kuat memperjuangkan suara Nusantara. Dalam bentuknya yang paling murni, karya seninya mencerminkan idealisme kreatif yang menunjukkan kekuatan transformatif seni.</br></br>Gusti Dibal Ranuh dari Singaraja Bali, lulusan desain grafis Trisakti Jakarta. Pendiri Yayasan Matahati Kitapoleng dalam bidang ruang kreatif penciptaan seni rupa kontemporer yang konsen dalam mengembangkan bakat-bakat penyandang disabilitas di bidang seni, khususnya penyandang tuna rungu dan difabel. Sebagai Artistic Director dan Film Director, Dibal menciptakan karya seni pertunjukan dan film yang mengacu pada akar budaya tradisi nusantara. Pada tahun 2018, Dibal meluncurkan buku Perjalanan Dang Hyang Nirartha di Borobudur Writers & Cultural Festival.</br></br>Pada tahun 2020, Dibal Ranuh dianugerahi penghargaan Sinematografi Terbaik dalam kompetisi film D(E) Motion Festival Indonesia. Dan lewat film Lukat, Dibal berhasil meraih juara pertama EURASIA Project International di Italia. Pada tahun 2021, film Wong Gamang; Perjalanan Dewi Melanting yang disutradarai Dibal berhasil meraih banyak penghargaan, antara lain Sutradara Film Fiksi Terbaik, Film Artistik Terbaik, dan Penyuntingan Terbaik. Pada tahun 2022, BWCF, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan UNESCO mempercayakan penyutradaraan film tari Mahendraparvata yang bekerja sama dengan kebudayaan Kamboja dan Indonesia.</br></br>Percakapan dengan Dibal Ranuh</br></br>Arahan kreatif puitis Dibal Ranuh dalam film dan pertunjukan panggung bermula dari kecintaannya pada perjalanan dan fotografi. Mempelajari desain visual, kecintaannya pada perjalanan dan eksplorasi bersama dengan kameranyalah yang membuka jalan pembingkaian visual dan kecenderungan alami terhadap pengisahan cerita visual. Kecintaan seniman terhadap warisan suku kami yang kaya memicu tekstur artistik yang memperkaya gaya visualnya.</br></br>Semangat untuk Warisan Nusantara</br></br>“Saya suka bepergian ke hutan. Saya suka pergi ke suku-suku seperti Badui, Dayak, dan Toraja dan tinggal selama berbulan-bulan di komunitas tersebut. Bisa dibilang di sanalah saya menemukan kehidupan baru. Saya menemukan sesuatu yang sangat unik di antara suku-suku tersebut. Dari sana, saya kembali ke universitas. Sebagai seorang desainer, saya mendapat banyak ide selama saya berada di komunitas suku. Ketertarikan saya terhadap keberagaman suku kami dimulai sejak saat itu. Indonesia sangat dinamis, banyak suku yang bisa menginspirasi kita dalam berkreasi.”yang bisa menginspirasi kita dalam berkreasi.”)
  • Donald Stuart Leslie Friend  + (Donald Stuart Leslie Friend lahir CremornDonald Stuart Leslie Friend lahir Cremorne, Australia, 6 Februari 1915. Ia meninggal tanggal 16 Agustus 1989 di Sydney, Australia. Ia adalah seorang pelukis berkebangsaan Australia yang lama menetap di Bali. Ia belajar seni di Sydney Long (1931) dan Antonio Dattilo Rubbo (1934-1935), kemudian di London (1936-1937) di Sekolah Seni Westminster. Ia pernah menjadi tentara saat Perang Dunia II.</br></br>Sebagian besar kehidupan dan kariernya dihabiskan di luar Australia, di berbagai tempat seperti Nigeria (akhir 1930-an), Italia (1950-an), Sri Lanka (akhir 1950-an – awal 1960-an), dan Bali (dari 1968 - 1980). Ia pernah memenangkan Hadiah Blake untuk Seni Keagamaan pada 1955. Namun belakangan, karya-karyanya sebagian besar menampilkan figur laki-laki muda telanjang. </br></br>Selain pelukis, ia dikenal sebagai penulis buku harian. Ia menulis buku harian sejak usia 14 tahun. Buku hariannya diterbitkan secara anumerta sebanyak empat jilid pada tahun 2001 hingga 2006 oleh Perpustakaan Nasional Australia. Buku hariannya yang jilid IV banyak membahas kehidupannya di Bali dan hubungannya dengan laki-laki muda Bali.an hubungannya dengan laki-laki muda Bali.)
  • I Gusti Ngurah Ady Kusuma  + (Dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Komputer dan Informatika STIKOM Bali)
  • I Gusti Putu Hardi Yudana  + (Dosen di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer STIKOM Bali)
  • Dr. Anak Agung Gde Alit Geria, M.Si.  + (Dr. Anak Agung Gde Alit Geria, M.Si., lahiDr. Anak Agung Gde Alit Geria, M.Si., lahir di Br. Petak, Desa Petak Kaja Gianyar Bali, pada 21 April 1963. Ia menyelesaikan pendidikan S1 (Bahasa dan Sastra Bali) pada Fakultas Sastra Universitas Udayana (1987) dan meraih Master of Cultural Studies pada Program Pascasarjana Universitas Udayana (2004). Pada 2012, ia meraih gelar Doktor Linguistik dengan Konsentrasi Wacana Sastra pada Program Pascasarjana Universitas Udayana dengan judul disertasi “Wacana Siwa-Buddha dalam Kakawin Nilacandra: Analisis Resepsi”. Ia pernah bekerja di bagian Manuskrip Perpustakaan Nasional RI Jakarta (1990-1996). Selain itu, ia adalah Dosen Luar Biasa pada Fakultas Sastra Universitas Indonesia Jakarta (1990-1996). Selain itu, Badan Perpustakaan Provinsi Bali juga adalah tempatnya mengabdi pada 1997-2005. Sejak 2006, ia menjadi Dosen PNS Dpk pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah, IKIP PGRI Bali, LLDIKTI Wilayah VIII. Ia telah meneliti sejumlah manuskrip lontar. Bukan hanya meneliti, ia juga membuat katalogisasi, transliterasi, serta menerjemahkannya. Beberapa buku telah ditulisnya. Antara lain, Geguritan Uwug Kengetan (2014), Musala Parwa (2015), Prastanika Parwa (2016), Bhomakawya (2017), Wacana Siwa-Buddha dalam Kakawin Nilacandra (2018), Ala-ayuning Dina Mwah Sasih (2018), dan Kakawin Nilacandra Abad XX (2019).8), dan Kakawin Nilacandra Abad XX (2019).)
  • NDM Santi Diwyarthi  + (Dr. Diwyarthi adalah dosen pada Politeknik Pariwisata Bali. Bidang penelitian yang ditekuninya meliputi pariwisata, hospitality, psikologi, manajemen, dan budaya.)
  • I Made Mahadi Sanatana  + (Dr. I Made Mahadi Sanatana, S.STP, MAP MerDr. I Made Mahadi Sanatana, S.STP, MAP Merupakan birokrat yang melaksanakan tugas di Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali, pernah mengikuti pelatihan dan sertifikasi manajemen SDM, pelatihan asesor kompetensi. Saat ini juga bertugas sebagai asesor sumber daya manusia di UPT Assessment Centre Prov Bali. Beberapa kali ditunjuk sebagai narasumber pada pelatihan manajemen SDM dan pengajar bidang administrasi publik. Menyelesaikan pendidikan S3 ilmu ekonomi Universitas Udayana konsentrasi ekonomi kelembagaan. Tersertifikasi CHRM dari BNSP.elembagaan. Tersertifikasi CHRM dari BNSP.)
  • I Nyoman Cerita  + (Dr. I Nyoman Cerita SST, MFA adalah senimaDr. I Nyoman Cerita SST, MFA adalah seniman sekaligus akademisi seni pertunjukan khususnya seni tari di Bali yang berasal dari Banjar Sengguan, Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar Bali. Beliau telah mampu membangun sebuah upaya pengembangan kesenian khususnya tari di Bali. Berbagai karya-karya yang hingga kini telah memberikan catatan penting terhadap perkembangan seni tari, I Nyoman Cerita mampu menciptakan karya tari dengan cara Nyeraki. Istilah Nyeraki bermakna serba bisa. Kemampuan nyeraki yang dimaksud disini adalah kemampuan Nyoman Cerita menciptakan tabuh (musik iringan tari), menciptakan gerak tari, serta mampu menciptakan konsep kostum. Kemampuan nyeraki sangat jarang dimiliki oleh seniman tari pada umumnya.</br></br>I Nyoman Cerita juga seorang seniman yang inovatif, beliau banyak memunculkan ide-ide baru seperti pengolahan properti tari yang dapat digunakan dalam berbagai fungsi. Dalam salah satu karya trinya Satya Brasta, penari membawa property pajeng dan kipas, pajeng dapat di fungsikan sebagai tombak, roda kereta, dan simbol awan, sedangkan properti kipas dapat digunakan sebagai gada dan kereta kencana. Karya-karya Tari Bali beliau menjadi inspirasi bahan ajar di sanggar dan sebagai sajian seni pertunjukan.nggar dan sebagai sajian seni pertunjukan.)
  • I Wayan Kiki Sanjaya  + (Dr. I Wayan Kiki Sanjaya, SST, PAR, SE.,M.Par adalah dosen pada International Institute of Tourism and Business, Indonesia. Dr. Sanjaya termasuk kedalam salah reviewer internasional pada Journal of Hospitality and Tourism Management.)
  • I Wayan Muka  + (Dr. I Wayan Muka, ST.,MT adalah dosen tetaDr. I Wayan Muka, ST.,MT adalah dosen tetap pada program studi Teknik Sipil di Universitas Hindu Indonesia. Gelar doktornya diraih dari Universitas Diponegoro pada tahun 2015. Selain mengajar, Dr. Muka juga aktif mengkaji aspek risiko pembangunan infrastruktur dan mempublikasikan hasil penelitiannya pada berbagai jurnal ilmiah.penelitiannya pada berbagai jurnal ilmiah.)