Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Biography text id" with value ""Kecil namun berisi", demikian ungkapan yang pantas untuk mengenalkan se". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 45 results starting with #1.

View (previous 50 | next 50) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

     ("Kecil namun berisi", demikian ungkapan yang pantas untuk mengenalkan se)
    • Duo Saraswati  + ("Musik membikin koneksi" Duo Saraswati ada"Musik membikin koneksi"</br>Duo Saraswati adalah duo cello-piano yang terdiri dari kakak beradik Jan dan Kris van der Plas. Keduanya sama-sama besar dan studi musik di Belanda, mereka menghubungkan antara musik tradisional Indonesia dan musik klasik Eropa melalui latar belakang mereka Bali. Baru-baru ini kami tampil di Concertgebouw di Amsterdam. Selama pertunjukan, kami di liput dan di</br>wawancarai langsung oleh NPO Radio 4 Amsterdam.</br>Kebersamaan melalui perbedaan</br>Di dunia yang cenderung berpikir lebih kontras, keduanya merangkul perbedaan mereka karena itulah yang mendefinisikan mereka. Perpaduan dua budaya merupakan cara bagi mereka untuk menyatukan orang-orang dari berbagai budaya.</br>Indonesia dan Belanda jadi satu</br>Programa Duo Saraswati beragam dan selalu berusaha menemukan keterkaitan antara musik Eropa dan Indonesia. Contohnya adalah musik gamelan yang digubah oleh Colin McPhee dimainkan dengan cello dan piano, dan menyatukan lagu-lagu Mochtar Embut dan sonata Francis Poulenc. Duo Saraswati juga punya hubungan melalui sering bermain di lokasi konser yang berbeda-beda.</br></br>Jan van der Plas (1997) pernah bermain di Amsterdam Sinfonietta dan selama studinya ia menampilkan banyak karya kontemporer. Komposer muda sangat ingin bekerja sama dengan Jan. Dia belajar di Conservatorium van Amsterdam</br>dengan Gideon den Herder dan Jelena Očić, dan dia lulus masternya pada tahun 2021. Jan memainkan cello buatan tahun 1967 yang dibuat oleh Jaap Bolink, disediakan oleh National Instrument Fund.</br></br>Kris van der Plas (2002) adalah seorang pianis muda dengan motivasi kuat untuk membuat dengan grup musisi yang kecil. Pada tahun 2020 dia pemenang pertama dari final regional Princes Christina Concours di mana dia juga menjadi finalis nasional. Kris sering diminta untuk bermain oleh penyanyi dan instrumentalis karena dia fleksibel dan pengetahuan repertoarnya yang luas. Saat ini Kris sedang belajar dengan Frank Peters di Conservatorium van Amsterdam.nk Peters di Conservatorium van Amsterdam.)
    • "Urati ring Luu Plastik Mangda Palemahan Asri"  + ("Om swastiastu " Kepada pembawa acara te"Om swastiastu "</br></br>Kepada pembawa acara terimakasih atas waktu yang di berikan kepada saya .Para juri yang saya hormati, para penonton yang saya banggakan dan peserta lomba orasi basa bali yang saya sayangi .Judul karya saya " Peduli dengan Sampah Plastik Supaya Lingkungan Bersih". Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atau Ida Sanghyang Widhi Wasa dapat berkumpul dalam keadaan sehat di hari ini.</br></br>Bumi yang sekarang banyak sekali masalah terhadap sampah plastik yang bisa mengakibatkan bahaya besar di bumi. Pada hadirin sekalian sampah plastik merupakan bahaya besar ketika kita tidak memperhatikan lingkungan sekitar dan bisa memberi bencana di masa depan.</br></br>Lalu siapa yang akan ingat? Bukan hanya diri sendiri kita semua baik para siswa remaja orang tua semua yang hidup di bumi termasuk Bali yang terkenal dengan keindahan alamnya, patut peduli dengan keberadaan sampah plastik itu ini merupakan perilaku yang meliputi para remaja sebagai pemeran utama.</br></br>Ingat, kerjaan para remaja tidak cuma berhias dan melakukan selfie di tempat yang Asri saja, tetapi sampah di depannya tidak ada yang memperhatikan itu menyebabkan bencana seperti longsor banjir polusi dan lainnya.</br></br>Supaya kita tidak terkena bahaya kitab patut membuang sampah ke tempat sampah, tidak boleh membuang sampah di lingkungan sekitar seperti sungai,jalan,got, serta lainnya. Ayo kita tidak membuang sampah sembarangan supaya lingkungan sekitar tetap asri dan lestari !. Kita patut saling gotong royong bersama pemerintah dan semua masyarakat agar terciptanya lingkungan yang bersih terbebas dari sampah plastik.</br></br>"Om Santhi,Santhi,Santhi Om"pah plastik. "Om Santhi,Santhi,Santhi Om")
    • Ngalimbakang Kualitas Pendidikan Bangsa  + ("Om Swastiastu" Terima kasih untuk kesemp"Om Swastiastu"</br></br>Terima kasih untuk kesempatan yang sudah diberikan kepada saya.</br></br>Yang saya hormati Tim BASAbali Wiki. Yang saya hormati dewan juri Wikithon Patisipasi Publik: Bali Berorasi. Dan juga para pemirsa yang saya cintai.</br></br>Rasa bahagia saya haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi (Tuhan) atas anugerah-Nya kita bisa berkumpul disini di acara Wikithon Partisipasi Publik : Bali Berorasi yang diadakan oleh BASAbali Wiki. Saya Devi Rossalinda Natalia akan membawakan orasi menganai “Apa masalah yang paling mendesak untuk ditangani oleh para calon pemimpin Bali?” yang berjudul “Mengembangkan Kualitas Pendidikan Bangsa.” Sebelumnya saya minta maaf jika bahasa bali saya kurang baik.</br></br>Pemilu 2024 sudah dekat. Itu artinya masyarakat Indonesia akan mengadakan acara demokrasi yaitu pemilu serempak yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali. Sudahkah kalian mempunyai pilihan siapa yang akan dipilih di pemilu 2024? Pastinya kalian semua sudah pada tahu kinerja para calon pemimpin dan program apa saja yang akan dilaksanakan jika sudah menjabat sebagai pemimpin. Kita sebagai masyarakat jangan salah pilih serta kemakan janji-janji manis calon pemimpin khususnya untuk masyarakat Bali. Di Bali bahkan di provinsi lainnya pasti banyak sekali masalah yang merugikan masyarakat. Maka dari itu, harus segera diatasi. Banyak masyarakat mengkritik kegagalan pemerintah untuk menyelesaikan masalah masyarakat. Saya sebagai masyarakat dan seorang siswa juga merasakan banyak masalah diantaranya di bidang pendidikan. Pendidikan sangat berguna sekali untuk masa depan.</br></br>Yang pertama, masalah fasilitas sekolah yang tidak mendukung. Contohnya sudah membayar uang SPP tapi fasilitas, sarana dan prasarana tidak mendukung seperti tidak ada alat pendingin ruangan seperti kipas angin ataupun AC. Ada juga yang kelasnya terdapat kipas angin ataupun AC tetapi rusak dan tidak ada perbaikan dari pihak sekolah. Hal tersebut membuat para siswa kepanasan dan juga tidak semangat mengikut pembelajaran. Dampaknya bisa membuat banyak siswa yang berpikiran untuk bolos sekolah. Jika hal seperti itu secara terus menerus terjadi. Bisa kah kualitas pendidikan di Bali meningkat? Tentu tidak. Di media sosial juga banyak beredar berita-berita seperti ini. Yang menjadi pertanyaan saya, Apakah pemerintah tidak berusaha turun tangan ke lapangan langsung memberikan bantuan ke sekolah-sekolah? Atau sudah ada bantuan dari pemerintah tapi bantuan tersebut tidak dikelola dengan baik oleh pihak sekolah? Jika seandainya sudah ada bantuan dari pusat, Kenapa bisa masih sarana dan prasarananya tidak mendukung proses pembelajaran? Selain itu para siswa juga sudah membayar uang SPP setiap bulannya. Mereka layak menerima hak nya. Dimanakah bantuan itu, apakah ada dugaan tentang perilaku yang tidak pantas atau korupsi? Masalah ini harus segera diselesaikan secara menyeluruh oleh para calon pemimpin maupun pemerintah Bali agar pendidikan di Bali dapat maju. Jika memang ada tindakan yang melanggar hukum, saya harap pemerintah atau calon pemimpin Bali dapat tegas menangani kasus seperti ini.</br></br>Yang kedua, masalah tentang sistem PPDB SMP-SMA/K yang membuat para siswa dan orang tua siswa sedih (kecewa). Masalah ini dapat dikatakan sebagai masalah yang paling mendesak karena menurut saya setiap tahun, setiap penerimaan siswa baru pasti masalah ini menuai pro dan kontra. Contohnya adalah dengan menggunakan sistem zonasi. Sistem zonasi adalah sistem kedekatan jarak rumah ke sekolah tujuan. Ada siswa yang rumahnya satu zona dan dekat dengan sekolah tujuan, tetapi tidak diterima. Nah, ini juga termasuk masalah yang harus diselesaikan oleh calon pemimpin Bali. Di media sosial banyak berita bahwa para siswa tidak dapat diterima di sekolah tujuannya sehingga terjadi aksi demo di Dinas Pendidikan dan Gedung DPRD, namun tidak membuahi hasil. Apa sebenarnya yang menyebabkan sebagian siswa tidak lolos PPDB setiap tahunnya? Apakah ada kecurangan di PPDB? Apakah calon pemimpin akan menindaklanjuti sistem ini? Karena sering terjadi kasus seperti ini, saya berharap agar pemerintah atau calon pemimpin bisa mempertimbangkan dan menyelesaikan serta mencari solusi masalah seperti ini. Sangat disayangkan bagi siswa yang harus merelakan sekolah yang mereka inginkan karena sistem yang tidak adil. Meskipun ada banyak sekolah yang bagus, jika kita bukan menjadi pilihan kita, kita tidak akan senang dan tidak akan memiliki semangat untuk belajar.</br></br>Yang ketiga, menurut saya masalah mendesak yang harus diatasi calon pemimpin Bali adalah tingginya angka putus sekolah. Faktanya masalah ini terus meningkat setiap tahunnya dan tidak bisa dipungkiri bahwa masalah ini sulit diatasi jika tidak ada solusi yang tepat. Masalah ini tentu dipicu oleh beberapa faktor diantaranya faktor ekonomi, faktor lokasi, kurangnya kasih sayang orang tua, dan lainnya. Di beberapa kabupaten di Bali kasus ini juga meningkat karena dipicu pandemi COVID-19 silam. Kasus putus sekolah mengakibatkan bertambahnya jumlah pengangguran karena untuk mendapatkan pekerjaan yang layak pun harus memiliki pendidikan minimal SMA. Bahkan menambah kemungkinan tingginya kenakalan remaja dan tindak kejahatan dalam kehidupan sosial masyarakat. Apakah calon pemimpin Bali nantinya bisa memberikan solusi yang tepat agar kasus ini bisa tertuntaskan? Sebelumnya pemerintah sudah memberikan bantuan pendidikan bagi masyarakat yang tidak mampu agar dapat mengeyam pendidikan. Saya berharap agar calon pemimpin Bali nanti nya bisa terbuka dalam menghadapi kasus mendesak seperti ini.</br></br>Para pemirsa, itulah yang bisa saya sampaikan mengenai masalah yang paling mendesak untuk ditangani oleh para calon pemimpin Bali. Lima tahun bukan waktu yang singkat. Siapapun nanti yang akan menjadi pemimpin Bali. Besar harapan saya agar negara Indonesia khususnya Bali bisa lebih berkembang bahkan maju. Pesan saya janganlah sampai salah pilih pemimpin. Pilihlah pemimpin yang benar-benar kerja nyata, berintegritas dan berkualitas serta bisa melanjutkan program pemimpin yang sebelumnya dengan baik. Pilihlah calon pemimpin sesuai dengan pilihan hati kita jangan terpengaruh oleh faktor luar. Sekali lagi jangan sampai kemakan janji-janji manis tanpa ada bukti nyata. Semoga pemilu 2024 ini bisa menjadi awal dari kemajuan bagi Indonesia dan Bali. Baik, jika ada kata-kata atau orasi saya tidak tidak patut, saya tidak lupa saya untuk meminta maaf. Saya tutup dengan Parama Santi.</br></br>“Om Santi Santi Santi Om”n Parama Santi. “Om Santi Santi Santi Om”)
    • Infrastruktur Jalan  + ("Om Swastyastu, Terimakasih atas waktu yan"Om Swastyastu, Terimakasih atas waktu yang diberikan kepada saya. Nama saya Ni Luh Ari Purnama Yanti saking SMA Negeri 1 Tabanan. Kepada, para juri yang sangat saya hormati dan hadirin sekalian yang sangat saya cintai. Bahagia sekali rasanya saya bisa membawakan orasi yang berjudul "Infrastruktur jalan" </br></br>Hadirin sekalian, seperti yang kita ketahui, infrastruktur jalan sangat mempengaruhi perekonomian di zaman sekarang. Kalau tidak ada infrastruktur jalan atau jalannya rusak tidak bagus, apa lagi yang dipakai untuk mencari nafkah di zaman sekarang? bagaimana cara membawa dagangan ke luar negeri? di zaman milenial dan era Globalisasi ini, Infrastruktur jalan sangat diperlukan di kehidupan sekarang. Banyak masyarakat zaman sekarang mencari nafkah di jalanan, ada yang menjadi Ojol, ada juga yang menjadi saudagar dan lainnya.; sudah seharusnya calon pemimpin 2024 bisa melihat keadaan masyarakatnya di Desa dan juga kota, supaya bisa tidak menimbulkan kesenjangan sosial. Supaya sama jalan di desa dan kota, agar bagus bahannya bisa lama untuk dilalui dan masyarakat bisa mencari nafkah dengan jalan yang lancar. Dan Calon Pemimpin 2024 supaya bisa jujur dengan adanya bantuan jalan dan pembangunan, supaya tidak kejadian dananya cair tapi jalan dan pembangunannya tidak selesai apalagi tidak ada? Apakah Calon Pemimpin tidak merasa iba ketika melihat masyarakatnya nya mencari nafkah melewati jalan yang rusak? Di Jembatan goyang untuk lewat ke timur kebarat melewati sungai dan laut? ada juga yang tidak bisa keluar dari desa karena jalannya rusak tapi dikota jalanannya bagus. Tapi, ada juga jalan yang di kota rusak, yang membuat truk besar susah untuk lewat dan menimbulkan kemacetan. Seharusnya Calon Pemimpin 2024 sekarang bisa adil dan jujur kepada masyarakatnya semua. Calon Pemimpin 2024 supaya bisa lebih perhatian kepada masyarakatnya, supaya tidak waktu kampanye saja berjanji manis kepada masyarkatnya supaya tidak disebut Janji Manis Calon Pemimpin.</br></br>Baik, hanya itu orasi saya, semoga apa yang saya sampaikan bisa didengar oleh Calon Pemimpin 2024. Terimakasih untuk perhatian hadirin semuanya. "Meli bungkung aba ke pura sambilang ngayah, Kirang Langkung nunas ampura titiang sisya wawu melajah". Saya akhiri dengan paramashanti "Om Shanti Shanti Shanti Om".paramashanti "Om Shanti Shanti Shanti Om".)
    • Anais Nin  + ("Salah satu penulis erotika wanita pertama"Salah satu penulis erotika wanita pertama, Anaïs Nin mungkin paling terkenal karena buku hariannya yang menyentuh jiwa, hubungan cinta bohemiannya dengan penulis Henry Miller, dan hubungan inses dengan ayahnya atas saran psikolognya. Dia juga sangat terlibat dalam dunia psikoanalis, dan tertarik untuk mengintegrasikan dan menyelaraskan diri melalui proses menulis. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika ia mengidealkan pulau Bali yang indah—tempat perlindungan yang tenang di mana manusia hidup selaras dengan alam semesta....</br></br>Pada tahun 1955, Anaïs pertama kali menggunakan LSD di bawah bimbingan Aldous Huxley dan menulis deskripsi indah yang menggugah tentang penglihatan dan lanskap bawah sadarnya yang mencakup gambar candi Jawa, musik Bali, gerakan tarian simbolis sebelum akhirnya diakhiri dengan kesimpulan, “Ah, saya tidak bisa tangkap rahasia hidup dengan KATA.” Dia mulai mengungkapkan apa yang diinginkan jiwanya—bagi Anaïs, utopia adalah keadaan pikiran di mana sang seniman memiliki akses ke dunia mimpi. Mungkin itu sebabnya ia jatuh cinta pada ilmu kebatinan dan seni Bali. Dalam jurnal terakhirnya (volume 7 dari buku hariannya) dia mengakhiri dengan refleksi perjalanannya ke pulau ini, lengkap dengan deskripsi magis tentang kremasi suci, taman mewah, tarian candi, wayang kulit, bungalow berbahan alami yang digunakan sebagai hotel, the musik yang menghantui, dan cara-cara masyarakat Bali yang canggih dan lembut.” masyarakat Bali yang canggih dan lembut.”)
    • WAJIB DIISI JUDUL BERBAHASA BALIKU  + ((optional))
    • Memancing Tamiu Pariwisata Ring Era Pandemi  + (-)
    • Bangkitkan Pariwisata Bali  + (-)
    • DUMOGI BALI METANGI LAN BANGKIT MEWALI  + (-)
    • Urati Ring Luu Plastik  + (-)
    • Luu Plastik Ring Jagat Bali  + (-)
    • Budaya Bali sayan keengsapang  + (-)
    • Uratiang carik mangda Bali becik  + (-)
    • MASUK LEBIAN PIKOBET  + (-)
    • Masuk Liunan Pikobet  + (-)
    • Menanggapi Meningkatnya Kemacetan ring Bali  + (-)
    • Stop Narkoba  + (-)
    • Bhakti Ring Guru  + (-)
    • Masalah paling mendesak untuk ditangani para calon pemimpin bali  + (-)
    • MASALAH LUU DI PASAR  + (-)
    • PASAR NAPI TPA  + (-)
    • Luu-Liu Sing Rungu  + (-)
    • Ni Nyoman uli Widya Kusuma wardani  + (.)
    • James Danandjaja  + (13 April 1934 - 21 October 2013. James Da13 April 1934 - 21 October 2013.</br></br>James Danandjaja gelar sarjana Antropologi diperolehnya pada tahun 1963 dari Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Gelar doktor dalam bidang Antropologi Psikologi diperolehnya juga dari Universitas Indonesia pada tahun 1977. Untuk penulisan karya ilmiahnya ia mengadakan penelitian selama kurang lebih setahun di daerah Trunyan Bali, dan menghasilkan buku Kebudayaan Petani Desa Trunyan di Bali, yang diterbitkan pada tahun 1980. James Danandjaja yang mempunyai nama asli James Tan, dengan panggilan akrab Jimmy, diangkat menjadi Guru Besar Universitas Indonesia pada tahun 1983.</br></br>Ia merupakan ahli folklor Indonesia yang pertama, mulai menekuni ilmu itu sejak ia belajar di Universitas California, Berkeley, pada tahun 1969. Pembimbingnya waktu itu Alan Dundes, seorang ahli folklor terkemuka dari Amerika Serikat. Dengan karya tulis berjudul An Annotated Bibliography of Javanese Folklore, yang kemudian dijadikan buku, ia memperoleh gelar master dalam bidang folklor dari universitas itu pada tahun 1971.</br></br>Sekembalinya ke Indonesia, 1972, ia mengajarkan ilmu tersebut di Jurusan Antropologi FISIP Universitas Indonesia. Menurut dia, folklor yang merupakan bagian budaya berupa bahasa rakyat, ungkapan tradisional, teka teki, legenda, dongeng, lelucon, nyanyian rakyat, seni rupa, dsb, sangat erat kaitannya dengan kebudayaan suatu masyarakat. Untuk itu, ia menugaskan para mahasiswanya untuk mengumpulkan berbagai folklor yang ada di tanah air. Bahan-bahan tulisan tersebut kemudian dijadikannya buku dengan judul Folklor Indonesia (1984). Selain itu, ia juga menulis beberapa buku lain yang berhubungan dengan folklor, seperti Penuntun Cara Pengumpulan Folklore bagi Pengarsipan (1972), dan Beberapa Masalah Folklor (1980).972), dan Beberapa Masalah Folklor (1980).)
    • Anak Agung Made Djelantik  + (1919-2007: Seorang pangeran dari Karangasa1919-2007: Seorang pangeran dari Karangasam yang belajar di Belanda selama Perang Dunia Kedua sebelum kembali ke Indonesia sebagai dokter. Setelah kembali ke Indonesia, ia dikirim ke berbagai daerah di Indonesia Timur, yang seringkali terlalu jauh untuk membantu masyarakatnya. Dia dan istrinya terjangkit malaria selama tinggal di sana, tetapi dia juga menjadi dokter yang menangani malaria. Dr. Djelantik bekerja untuk Organisasi Kesehatan Dunia, yang mengirimnya ke Irak, Somalia, dan Afghanistan, dan ini terbukti sangat bermanfaat. Setelah itu, ia menjabat sebagai kepala perguruan tinggi utama Bali di Sanglah dan membantu mendirikan Fakultas Kedokteran di Universitas Udayan di Denpasar.</br></br>Dr Djelantik bermain biola saat masih kecil. (foto: Bulantrisna Djelantik)</br>Dr Djelantik adalah seorang tokoh Renaisans yang juga aktif di bidang kebudayaan Bali, baik mempelajari maupun mempromosikannya. Dia adalah ketua Walter Spies Society dengan Festival Walter Spies yang berfokus pada musik dan tari. Bersama Fredrik de Boer, Hildred Geertz, dan Heidi Hinzler ia mendirikan Perhimpunan Studi Bali atau Lembaga Penkajian Kebudayaan Bali pada tahun 1985. Lembaga ini mengadakan konferensi tahunan di Bali dan juga di luar negeri dan menurut Adrian Vickers Dr Djelantik adalah pemimpin alami organisasi tersebut. . Melalui organisasi tersebut ia mempromosikan budaya Bali dan juga kajiannya. Dr Djelantik menulis makalah tentang budaya Bali dan buku tentang lukisan Bali yang mencakup sejarah seni Bali serta estetika Bali. Kemudian mengajar Estetika di Akademi Seni Rupa Bali atau Akademi Seni Bali. Ia juga menulis otobiografi berjudul “Tanda Lahir, Memoar Seorang Pangeran Bali”.anda Lahir, Memoar Seorang Pangeran Bali”.)
    • A A Ngurah Paramartha  + (A A Ngurah Paramartha, lahir di Denpasar,1A A Ngurah Paramartha, lahir di Denpasar,14 Oktober 1974. Ia menamatkan pendidikan seni rupa di ISI Denpasar. Sejak 1995 ia aktif menampilkan karya-karyanya dalam berbagai pameran bersama, seperti pameran “Kamasra” di Bali Cliff Resort Jimbaran (1996), “Colour Wheel” Indonesian artist di Galeri Lukisan Dublin Irlandia (2009), “Ulu-Teben”, kelompok MilitantArt di Bentara Budaya Denpasar (2015), dll. Pameran tunggalnya antara lain “Hasrat Rahasia” di Hide Out Fine Art Ubud (2003), “Eksplorasi kehidupan” di Ten Fine Art, Sanur (2011). Karya-karyanya cenderung figuratif dengan menampilkan sosok-sosok imajiner yang multitafsir.kan sosok-sosok imajiner yang multitafsir.)
    • A.A. Rai Kalam  + (A.A. Rai Kalam, lahir di Klungkung, Bali, A.A. Rai Kalam, lahir di Klungkung, Bali, 24 September 1939. Ia adalah seniman drama gong legendaris. Di Bali, kesenian drama gong mulai dikenal pada era 1960-an, kemudian makin populer di era 1980-an. Rai Kalam pernah memerankan tokoh raja muda, namun namanya melambung berkat tokoh Patih Agung. Ia juga piawai memainkan peran Patih Anom. Hingga kini, perannya sebagai Patih Anom nyaris tak tergantikan. Selain pemain drama gong, ia juga seorang penulis lakon serta sutradara drama gong. Tahun 2016, ia membina drama gong duta Klungkung dalam Pesta Kesenian Bali. Ia juga ikut bermain dalam drama gong bertajuk "Sing Taen Nduk" di Bali TV. Rai Kalam adalah seorang maestro drama gong. Ia meninggal pada tanggal 20 Desember 2021.a meninggal pada tanggal 20 Desember 2021.)
    • A.A. Raka Sidan  + (A.A. Raka Sidan bernama asli A.A. Gede RakA.A. Raka Sidan bernama asli A.A. Gede Raka Partana. Dia adalah seorang pencipta lagu dan penyanyi pop Bali kelahiran 27 Juni 1979. Dia menempuh pendidikan di UNHI Denpasar. Dia telah melahirkan sejumlah album, antara lain “Suud Memotoh” (2005), “Pada-pada Ngalih Makan” (2007), “Pak Boss” (2009), “Song Brerong” (2012), “Kenceng” (2015). Lagu-lagunya banyak mengandung pesan moral dan kritik sosial yang dibungkus dalam nuansa humor. sosial yang dibungkus dalam nuansa humor.)
    • I Made Mahendra Mangku  + (Abstrak menjadi bahasa rupa yang dipilih MAbstrak menjadi bahasa rupa yang dipilih Made Mahendra Mangku untuk berekspresi. Berbagai eksplorasi abstrak dihadirkannya, seperti permainan garis, warna, dan cipratan.</br></br>Sebagai seniman yang tumbuh di tubuh Sanggar Dewata Indonesia (SDI), karyanya cenderung berbeda dibanding dengan rekan-rekan Kelompok Sebelas; kelompok yang berisi sebelas anggota dari generasi 90-an SDI. Ia tidak memenuhi kanvasnya dengan sapuan cat yang bertubi-tubi, begitupun dengan ikon-ikon dan simbol Bali yang riuh, tampak absen di karya Mangku.</br></br>Dalam lukisannya, Mangku cenderung menggunakan satu warna sebagai dasar lalu mengisinya dengan beberapa warna dan garis. Kadang ia juga menabrakkan warna-warna yang kontras dengan komposisi tertentu yang tetap menenangkan.</br></br>Ia menghadirkan keheningan yang terasa sentimental, bak ruang-ruang kontemplasi di tengah kehidupan duniawi. Segelap apapun warna yang digunakannya, karya-karya Mangku tetaplah manis, menenangkan dan meditatif, bahkan ia sering disebut sebagai “Pelukis Puitis”.</br></br>Meski kini dikenal lewat karya abstraknya, Mangku sempat bereksplorasi dengan gaya realis dan figuratif saat masih di bangku kuliah. Bahkan di tahun pertamanya di ISI, ia sudah mendapat dua penghargaan sekaligus untuk sketsa terbaik dan lukisan cat air terbaik.</br></br>Sedangkan saat bersekolah di SMSR Denpasar, ia  lebih menekuni medium cat air dengan teknik percik yang membuatnya dipanggil Mangku (pendeta dalam adat Bali yang memercikkan air suci saat memberi berkat, red.). Pilihannya untuk menekuni abstrak dimulai sejak 1993, karena abstrak lebih memberi ruang untuk improvisasi dan eksplorasi.</br></br>Sejak lulus dari ISI Yogyakarta, Mangku kembali ke Sukawati dan aktif berkarya di studio pribadinya, De’carik Art Studio. Ia baru saja memamerkan 15 karya lukis dan cat air di Singapore International Artist Fair (SIAF) 2018 pada 10-13 Mei di Suntec City, Singapura. Rencananya, Mangku akan menyelenggarakan pameran tunggal pada Agustus 2018 di Art:1 Gallery, Jakarta dan Komaneka Art Gallery, Ubud.</br></br>Lahir di Sukawati, Bali, 30 Desember 1972</br></br>Pendidikan:</br></br>1988-1992 SMSR Denpasar</br></br>1992-1997 ISI Yogyakarta</br></br>Penghargaan:</br></br>1998 Penghargaan dari Menteri Seni dan Budaya Republik Indonesia1997 Karya Lukis Terbaik Dies Natalis ISI Yogyakarta1996 Finalis Philip Morris Indonesia Art Award1992 Lukisan Cat Air Terbaik ISI Yogyakarta1992 Sketsa Terbaik ISI Yogyakarta</br></br>Milestone:</br></br>1992 Pada tahun pertamanya kuliah, Mangku menerima dua penghargaan sekaligus untuk lukisan cat air terbaik dan sketsa terbaik ISI Yogyakarta</br></br>1998 Lulus kuliah, Mangku kembali dan menetap di Bali. Di tahun ini pula ia menggelar pameran duet dengan Toris Mahendra di Sika Gallery.</br></br>2000 Pameran tunggal pertamanya Between Two Side, Arisma Gallery, Ubud, Bali.</br></br>Pameran Penting:</br></br>Pameran I Made Mahendra “Mangku” dan Made Toris Mahendra, Sika Gallery, 1998.Pameran Tunggal Pertama: Between Two Side, Arisma Gallery, Ubud, Bali, 2000.Pameran Terakhir: Singapore International Artist Fair (SIAF), Suntec City, Singapura, 2018 Fair (SIAF), Suntec City, Singapura, 2018)
    • Abu Bakar  + (Abu Bakar, adalah seorang dramawan dan tokAbu Bakar, adalah seorang dramawan dan tokoh teater, kelahiran Kediri, Tabanan, Bali, 1 Januari 1944. Ayahnya berdarah Jawa dan ibunya asli Bali. Selain teater, dia juga menekuni sastra dan fotografi. Ada banyak naskah drama yang telah dia pentaskan dan sutradarai. Dia sempat mengunjungi beberapa negara untuk urusan berkesenian, antara lain, Perancis dan Amerika Serikat. </br></br>Di Amerika, Abu mementaskan hasil kolaborasinya dengan seniman Ikranegara berupa pertunjukan teater “Berani-Beraninya Menunggu Godot” (1990). Dia juga menyutradarai pementasan “Kereta Kencana” dan “Indonesia Luka” (keduanya pada 2012) dan “Malam Jahanam” (2013). Dalam bidang sastra, selain dimuat di beberapa koran, karya-karyanya juga dibukukan dalam “Tuhanku Kupu-kupu”, “Amerika di Luar Jendela” dan “Kunang-Kunang”. Ia juga menulis naskah monolog berjudul “Wanita Batu” (2006) dan drama televisi “Komedi Hitam”, “Bali Menangis (2004), dan sebagainya. </br></br>Abu adalah pendiri “Teater Poliklinik” dan “Teater Bumi”.iri “Teater Poliklinik” dan “Teater Bumi”.)
    • Achmad Obe Marzuki  + (Achmad Obe Marzuki lahir di Jakarta, 30 JAchmad Obe Marzuki lahir di Jakarta, 30 Juli 1975. Ia menetap di Bali sejak tahun 2002 dan aktif berkesenian, di antaranya bermain teater, menulis puisi, membaca puisi, fotografi, dan melukis. Ia memperdalam keterampilan menulisnya melalui kursus kewartawanan di Planet Senen Jakarta Pusat pada tahun 1995. Tergabung dalam Wadah Teater Jakarta dan Lembaga Dongeng Dinas Kebudayaan Jakarta Selatan (1995-1996). Membacakan puisi-puisinya dalam mimbar bebas panggung reformasi TIM 1998. Bergabung dengan Teater AGA (Anak Gudang Air) dan mendirikan Komunitas API (Anak Pasar Induk) pada tahun 2000. Mendirikan Pelangi Art Bengkel Handicraft 2001. Bersama Sanggar Poerbatjaraka ia terlibat dalam pementasan Layon (2008) dan Hong (2008) dalam Temu Teater Mahasiswa Nusantara VI di Surabaya. Kini ia bergabung dalam komunitas Jatijagat Kehidupan Puisi di Denpasar, Bali.tijagat Kehidupan Puisi di Denpasar, Bali.)
    • Adhy Ryadi  + (Adhy Ryadi lahir di Singaraja, 17 Januari Adhy Ryadi lahir di Singaraja, 17 Januari 1960. Menyelesaikan studi Sarjana Hukum di Undiknas Denpasar. Menulis puisi sejak 1981 dan dimuat di Bali Post, Pikiran Rakyat, Berita Buana, Suara Indonesia, serta terhimpun dalam buku puisi “Hram” (1988). Dia pernah bekerja sebagai jurnalis di Bali Post. Dia meninggal pada tahun 1995. Bali Post. Dia meninggal pada tahun 1995.)
    • Adrien-Jean Le Mayeur de Merpres  + (Adrien-Jean Le Mayeur de Merpres adalah seAdrien-Jean Le Mayeur de Merpres adalah seorang pelukis asal Belgia yang menetap di Bali dan menghibahkan rumahnya di Sanur sebagai museum. Dia lahir di Brusel, Belgia, 9 Februari 1880. Pelukis beraliran impresionis tersebut tiba di Bali tahun 1932 dan menyewa sebuah rumah di Banjar Kelandis, Denpasar. Di Kelandis pula dia berkenalan dengan Ni Nyoman Pollok, penari Legong yang berusia 15 tahun saat itu, dan kemudian menjadi model lukisan-lukisannya.</br></br>Sejumlah karya Le Mayeur yang menggunakan Ni Pollok sebagai model dipamerkan di Singapura untuk pertama kalinya pada tahun 1933 dan terjual habis. Kemudian Le Mayeur membeli sebidang tanah di tepi Pantai Sanur yang dipakainya sebagai studio dan rumah. Di tempat itulah setiap hari Le Mayeur melukis dengan Ni Pollok sebagai model utamanya. Pada tahun 1935, Le Mayeur menikah dengan Ni Pollok. </br></br>Tahun 1956, Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Bahder Djohan, berkunjung ke rumah Le Mayeur dan terpesona dengan karya-karya yang penuh kelembutan tersebut. Bahder kemudian menyarankan kepada Le Mayeur agar kelak rumahnya dipakai sebagai museum. Le Mayeur setuju dan bekerja lebih keras lagi untuk meningkatkan kualitas dan menambah koleksi lukisannya.</br></br>Pada tanggal 28 Agustus 1957, Le Mayeur menandatangani testamen yang isinya Le Mayeur mewariskan semua miliknya termasuk tanah, rumah, dan seisinya kepada Ni Pollok sebagai hadiah. Di saat yang sama, Ni Pollok kemudian memindahkan semua yang diwarisi dari suaminya kepada Pemerintah Indonesia untuk digunakan sebagai museum.</br></br>Pada tahun 1958, Le Mayeur menderita kanker telinga. Ditemani Ni Pollok dia berobat di Belgia. Dua bulan kemudian, tepatnya tanggal 31 Mei 1958, Le Mayeur meninggal dunia dalam usia 78 tahun dan dimakamkan di Brusel. Ni Pollok kemudian pulang ke Bali untuk merawat rumahnya hingga kematiannya pada tanggal 18 Juli 1985 dalam usia 68 tahun. </br></br>Karya-karya Le Mayeur bisa dinikmati di Museum Le Mayeur yang berlokasi di tepi Pantai Sanur, Denpasar. berlokasi di tepi Pantai Sanur, Denpasar.)
    • AG Pramono  + (AG Pramono lahir di Negara, Bali, 23 MareAG Pramono lahir di Negara, Bali, 23 Maret 1973. Mengawali keterlibatan teater dan seni sastra sejak tahun 1990. Pernah mendirikan Sanggar Susur Jembrana tahun 1991.Tulisan berupa cerpen, puisi serta artikel budaya dimuat di beberapa media. Sejumlah puisinya, terhimpun dalam buku antologi Puisi 19 ( tahun 1995), Kidung Kawijayan (1996), Detak (1997), Antologi Puisi Indonesia (KSI) Jakarta tahun 1997, Serambi Hening (1998) dan Cerita Pendek Berhenti di Rumahmu (2014).. Sejak tahun 1993 aktif di Bali Eksperimental Teater serta tahun 1998 ikut dalam Komunitas Kertas Budaya. Kini bekerja sebagai jurnalis di salah satu koran lokal di Bali dan sekarang tinggal di rumAh kecil Serambi Hening, Loloan Timur , Jembrana.l Serambi Hening, Loloan Timur , Jembrana.)
    • Kemacetan ring Daerah Pariwisata  + (Agar kemacetan dapat dikurangi saya menawaAgar kemacetan dapat dikurangi saya menawarkan solusi untuk mengatur lalu lintas dan lebih memperketat aturan parkir bagi masyarakat ataupun wisatawan, agar lalu lintas tidak tersedak perlu diberlakukan aturan parkir bagi masyarakat dan wisatawan agar mereka tidak parkir dipinggir jalan sehingga dapat mengganggu lalu lintas.</br>Dengan begitu kemacetan saya kira dapat dikurangi.egitu kemacetan saya kira dapat dikurangi.)
    • Agoes Andika  + (Agoes Andika dilahirkan di Banjar BaleagunAgoes Andika dilahirkan di Banjar Baleagung, Buleleng, 5 Maret 1963. Pada tahun 1981 menetap di Mataram, Lombok. Dia banyak belajar menulis pada Putu Arya Tirtawirya dan Umbu Landu Paranggi di Bali Post. Tahun 1985 berkesempatan diundang ke Taman Ismail Marzuki Jakarta dengan beberapa penyair Bali serta penyair tanah air lainnya membaca puisi. </br>Karya puisi pernah dimuat di Bali Post, Karya Bhakti, Nusa Tenggara, Simponi, Swadesi, Nova, Berita Buana, Suara Karya, Suara Nusa, Horizon, dan beberapa buletin sastra di mataram, pontianak. Sekarang menetap di Singaraja. pontianak. Sekarang menetap di Singaraja.)
    • Agung Bawantara  + (Agung Bawantara lahir di Klungkung, 30 JanAgung Bawantara lahir di Klungkung, 30 Januari 1968. Lulusan Fakultas Peternakan, Universitas Mataram, NTB. Menulis puisi sejak 1980-an di Bali Post, Karya Bakti, Nova, Berita Buana, Swadesi, Media Indonesia, dll. Puisinya juga terkumpul dalam buku Sahayun (1994), Klungkung: Tanah Tua, Tanah Cinta (2016). Dia adalah penggagas Denpasar Film Festival. Dia juga menulis cerpen, cerita anak, dongeng, dan novel.s cerpen, cerita anak, dongeng, dan novel.)
    • Agung Wiyat S. Ardhi  + (Agung Wiyat S. Ardhi lahir di Puri Anyar KAgung Wiyat S. Ardhi lahir di Puri Anyar Keramas Gianyar, pada 3 Februari 1946. Beliau menamatkan diri untuk gelar sarjana muda di ASTI dan sarjana Agama Hindu serta sempat menjadi guru di PR Saraswati Gianyar. Beliau juga sempat menjadi Kepala SPG Saraswati Gianyar, Kepala SMA Saraswati Gianyar, Anggota Madya Kabupaten Gianyar, Tim Penyeleksi Penerimaan Penghargaan Wija Kusuma Kabupaten Gianyar, Tim Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Gianyar, Tim Pembina Utama Dharma Gita Kabupatén Gianyar, dan Tim Pembina Nyastra Kabupatén Gianyar. Selain itu, beliau juga terkenal sebagai pemain/penari Drama Gong. </br></br>Beliau mendapatkan hadiah Sastra Rancage tahun 2001 dengan karya yang berjudul “Gending Girang Sisi Pakerisan” dan atas jasanya dalam bidang sastra Bali Moderen tahun 2010. Pada tahun 2015 beliau kembali mendapatkan penghargaan Widya Pataka dari Gubernur Bali atas karya sandiwara berbahasa Bali yang berjudul “Bogolan”.ra berbahasa Bali yang berjudul “Bogolan”.)
    • Agus Vrisaba  + (Agus Vrisaba adalah sastrawan kelahiran KlAgus Vrisaba adalah sastrawan kelahiran Klaten, Jawa Tengah, 15 Mei 1941. Pada era 1970-an dia menetap di Bali dan bergaul dekat dengan banyak seniman Bali. Pada akhir 1980-an dia pindah ke Tawangmangu, Jawa Tengah. Dia meninggal pada 17 Februari 1992. Agus adalah penulis cerpen yang sangat produktif. Karya-karyanya diterbitkan oleh Kompas, Sinar Harapan. Belakangan juga di Suara Pembaharuan, Vista, Jawa Pos, Bali Post, Intisari, Surabaya Post, Suara Indonesia, Zaman, dan juga berbagai koran daerah lainnya. Penerbit Buku Kompas (PBK) berupaya menghadirkan kembali karya-karyanya dan menyuntingnya dalam sebuah buku kumpulan cerpen tunggalnya yang pertama berjudul “Dari Bui Sampai Nun” yang tahun 2004. Agus sendiri hingga akhir hayatnya belum sempat membukukan karya-karyanya. Hanya ada satu cerpennya yaitu “Sodom dan Gomorah” yang diikutsertakan dalam antologi “Dua Kelamin bagi Midin”, yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas tahun 2003.erbitkan Penerbit Buku Kompas tahun 2003.)
    • Dinor Gen  + (Ahli foto dari Bali)
    • Kepadatan Penduduk di Bali  + (Akhir akhir ini banyak orang luar Bali yanAkhir akhir ini banyak orang luar Bali yang menetap di Bali ,dalam hal itu Bali jadi semakin banyak penduduk dan terlihat dominan orang luar Bali ,bagaimana menurut anda dalam hal ini? </br></br>Kota kota besar di Bali sudah terlihat sangat macet , jika di lihat Bali sudah padat penduduk,dan juga banyak di lihat orang tawuran di jalan(tidak tahu ini orang lokal atau luar pulau) tapi saya harap penjagaan di jalan dan sekitar nya lebih di pantau.</br></br>Di sini saya menyampaikan tentang cara mengatasi penduduk luar pulau yang menetap di Bali dan ke amanan di jalan, bagaimana mereka yang ingin menetap di Bali makin bertambah dan banyak warga asli Bali jadi kurang tempat tinggal atau semacam nya?</br>Terimakasih atas perhatiannyasemacam nya? Terimakasih atas perhatiannya)
    • Bagas Tri Prastyo  + (Aksara Bali dalam Gunungan Wayang)
    • Aldwin Yusgiantoro  + (Aldwin bekerja sebagai senior analyst untuAldwin bekerja sebagai senior analyst untuk AkarAsia. Ia baru lulus dengan gelar master dalam Studi Pembangunan Internasional di Elliott School of International Affairs Universitas George Washington, yang berspesialisasi dalam pengembangan sektor swasta. Dia menerima gelar S.IP dalam Hubungan Internasional dari Universitas Colorado di Boulder, dengan fokus pada politik dan ekonomi Asia Tenggara.us pada politik dan ekonomi Asia Tenggara.)
    • Alit S. Rini  + (Alit S.Rini lahir dan tinggal di Denpasar Alit S.Rini lahir dan tinggal di Denpasar dengan nama Ida Ayu Putu Alit Susrini.Menulis puisi sejak th 1980 dan dipublikasi di koran Bali Post yang kemudian menjadi tempatnya bekerja sejak 1988, kemudian dipercaya memegang desk budaya, agama, pendidikan, opini dan tahun 1998 sebagai redaktur pelaksana, lalu terakhir memegang desk opini dan pensiun 2015. “Karena Aku Perempuan Bali” (2003) adalah kumpulan puisi tunggalnya. Puisi-puisinya juga terangkum dalam buku “Cinta Disucikan Kehidupan Dirayakan”, “Bali Living In Two World” (2002), “Dendang Denpasar Nyiur Sanur” (2016), “Klungkung: Tanah Tua Tanah Cinta” (2017). September 2017 lalu sekumpulan puisinya, Inferior, terbit duet dengan Nyoman Wirata berjudul “Pernikahan Puisi”.Nyoman Wirata berjudul “Pernikahan Puisi”.)
    • I Made Sanggra  + (Alm. I Made Sanggra merupakan sosok sastraAlm. I Made Sanggra merupakan sosok sastrawan hebat yang lahir pada Sabtu Pon Gumbreg, 01 mei 1926 di Banjar Gelulung Desa/kecamatan Sukawati (Gianyar) dan meninggal pada Jum'at Umanis Klawu, 20 Juni 1997. Ia merupakan sosok ayah dari sastrawan hebat I Made Suarsa. Bahkan tahun 1938 saat itu beliau sudah mampu mengawi/mengarang gending (Sastra Bali Purwa) yang saat itu beliau menempuh pendidikan di Vervolg School.</br></br>Buku terakhirnya yaitu Bir Bali (pupulan Cerpen dan Puisi Bali Anyar) yang pada tahun ini (2022) Bir Bali diterjemahkan ke dalam Bahsa Indonesia oleh Balai Bahasa Denpasar (sedang dalam proses). Beliau dikenal sebagai pelopor karya sastra modern dengan karyanya yaitu Cerpen Ketemu Ring Tampak Siring (2004) yang merupakan karya hebat dari beliau sewaktu hidup kemudian memperoleh penghargaan Sastra Rancage pada tahun 1988 dengan bukunya yang berjudul Kidung Republik (1997) dan masih banyak lagi penghargaan yang diterima beliau. </br></br>Selain menulis karya sastra modern beliau juga banyak menulis karya sastra Bali Purwa seperti Kidung dan Geguritan salah satunya Geguritan Pan Balang Tamak (1993). Beberapa karya beliau yang lain yaitu Hikayat Prabu Maya Denawa (karya pertama yang berupa Geguritan Sinom) dan yang sudah dibukukan yaitu, Geguritan I Gede Basur (1958), Babad Timbul/Sukawati (1971), Geguritan Pan Balang Tamak (1993), dan beberapa geguritan yang telah disumbangkan yaitu mengenai keluarga berencana, sapta usaha tama, pat sehat lima sempurna, dll. </br></br>Dalam karya Bali Purwa beliau yang terunik yaitu Geguritan Pan Balang Tamak (1993) yang menggunakan Bahasa Indonesia dalam penulisannya, dalam Geguritan Pan Balang Tamak memakai 7 Pupuh diantaranya: Pupuh Ginada, Pupuh Pangkur, Pupuh Mijil, Pupuh Durma, Pupuh Ginada, Pupuh Semarandana, dan Pupuh Sinom. Geguritan Pan Balang Tamak berasal dari kata "Walang" yang artinya menghalangi dan "Tamak" yaitu ketamakan jadi tokoh Balang Tamak sengaja dihadirkan untuk menghalangin/mencegah/menghilangkan sifat-sifat tamak dari raja/penguasa. Pesan moral yang disampaikan pun bagimana kita hidup di bali agar terhindar dari raja tamak itu, sehingga perlunya pencegahan.a tamak itu, sehingga perlunya pencegahan.)