Property:Indonesian definition
From BASAbaliWiki
This is a property of type Text.
A
Perbuatan salah yang menimbulkan malapetaka. Misalnya, salah pati dan ulah pati. +
- sakit ingatan (kurang beres ingatannya); sakit jiwa (sarafnya terganggu atau pikirannya tidak normal) +
seukuran satu pergelangan +
perangkat upakara macaru terbuat dari segenggam daun kelapa kering (danyuh) yang disulut api, sebagai simbol penetral kekuatan Panca Maha Buta untuk dikembalikan ke unsur téja (panas) +
api yang ditaruh pada dua keping sabut kelapa yang diletakkan bersilang, yang di atas menelungkup menutupi yang di bawah, dipakai pada waktu upacara buta yadnya +
nama sekelompok tumbuhan dari marga Avicennia, suku Acanthaceae. Api-api biasa tumbuh di tepi atau dekat laut sebagai bagian dari komunitas hutan bakau. +
lokasi yang berada di antara dua sungai; konon tidak baik untuk membangun rumah di lokasi ini, selain karena faktor lingkungan, juga karna faktor keberuntungan +
usaha untuk meyakinkan seseorang dengan kata-kata manis dan sebagainya bahwa yang dikatakan benar; rayu +
Gending-gending pewayangan yang digunakan untuk mengiringi tokoh adegan berkasih-kasihan atau untuk mengiringi munculnya tokoh putri. +
- kertas dan sebagainya yang bertulis (berbagai-bagai isi, maksudnya)
- secarik kertas dan sebagainya sebagai tanda atau keterangan; kartu
- esuatu yang ditulis; yang tertulis; tulisan +
- Anak pohon pisang yang masih kecil
- Sayur yang dibuat dari pohon pisang yang masih muda diiris-iris, bercampur bumbu, dimasak +
hasil pekerjaan menyabit +
jenis kesenian Bali yg berunsurkan tari, drama, dan nyanyian diiringi dg gamelan geguntangan +
- suka makan banyak dengan tidak memilih; lahap; gelojoh
- ingin memperoleh lebih banyak dari yang diperlukan; loba; tamak; serakah +
harta benda: barang kekayaan +
Arug adalah pisau besar yang kurang lebih berukuran 1 meter yang berisi campuran nikel sebagai pembentuk pamor. pisau ini memiliki ujung bercabang dua dan biasanya dipergunakan pada saat upacara pengabenan +
- tanah luas yang ditumbuhi pohon-pohon (biasanya tidak dipelihara orang)
- tumbuhan yang tumbuh di atas tanah yang luas (biasanya di wilayah pegunungan)
- yang tidak dipelihara orang; yang liar (tentang binatang dan sebagainya) +
- merasa tidak nyaman di tubuh atau bagian tubuh karena menderita sesuatu (demam, sakit perut, dan sebagainya)
- sesudah terlanjur (terjadi), menyesal tidak ada gunanya +
sekejap mata; sekilas +
ajaran kepemimpinan yang meneladani delapan dewa menurut agama Hindu. Adapun bagian dari Asta Brata yaitu Indra Brata, Yama Brata, Surya Brata, Candra Brata, Bayu Brata, Kuwera Brata, Baruna Brata, dan Agni Brata. +
Delapan hal yang dianggap jahat ialah: a. membunuh orang tanpa dosa; b. menyuruh membunuh orang tanpa dosa; c.melukai orang tidak berdosa; d. makan bersama-sama dengan pembunuh; e.sehilir semudik dengan pembunuh; f. berkawan dengan pembunuh; g. memberi tempat berlindung untuk pembunuh; h. menolong pembunuh. +
ilmu bangunan arsitektur menurut sastra di Bali +
astaguna adalah orang dengan bentuk muka bundar dan selalu berguna atau berjasa bagi orang lain. +
Upacara pembakaran tulang-belulang yang telah digali dari kuburan (Ngaben) +
anjing yang bulu badannya berwarna merah dan moncong mulut serta ekornya berwarna hitam yang digunakan dalam upacara bhuta yadnya (caru) +
orang kebanyakan mempersunting wanita dari golongan bangsawan (jaman dahulu tidak dibenarkan oleh adat). +
prilaku atau tingkah laku yang tidak baik selama hidup +
- tanah luas yang ditumbuhi pohon-pohon (biasanya tidak dipelihara orang)
- tumbuhan yang tumbuh di atas tanah yang luas (biasanya di wilayah pegunungan)
- yang tidak dipelihara orang; yang liar (tentang binatang dan sebagainya) +
ukuran yang menggunakan keempat jari (telunjuk, jari tengah, jari manis dan kelingking) yang dipepetkan +
sopan santun bertamu; tata cara pada saat bertamu +
upacara pembakaran mayat +
upacara yg dilaksanakan setelah upacara pembakara mayat (ngaben) yang bertujuan untuk meningkatkan status roh leluhur menjadi Dewa Hyang +
persembahan berupa hasil bumi (spt ayam, bebek) kepada pendeta untuk memastikan akan melaksanakan upacara +
hiasan pada muka berbentuk cambang untuk laki-laki dan berbentuk anak rambut untuk wanita. +
pembantu 'pemangku'/orang yg disucikan dg upacara tertentu untuk melaksanakan upacara di tempat-tempat suci atau pura +
pekerjaan yg dilakukan dg tidak bersungguh-sungguh +
- serat yang berbulu putih yang dapat dipintal menjadi benang dan sebagainya
- pohon yang buahnya menghasilkan kapas +
- Acorus calamus
- tumbuhan tahunan yang umbinya dapat digunakan sebagai obat atau campuran beberapa jenis minuman keras, akarnya dapat digunakan sebagai bahan ramuan obat, bumbu dapur, dan insektisida +
semoga selamat tanpa rintangan (biasa diucapkan pd awal pembicaraan) +
- anggota badan dari siku sampai ke ujung jari atau dari pergelangan sampai ujung jari
- sesuatu yang digunakan sebagai atau menyerupai tangan +
ayam; unggas yang pada umumnya tidak dapat terbang, dapat dijinakkan dan dipelihara, berjengger, yang jantan berkokok dan bertaji, sedangkan yang betina berkotek dan tidak bertaji. +
- mulai berbau tidak sedap atau berasa masam karena sudah mengalami proses pembusukan (tentang makanan)
- tidak baru lagi; sudah lama diketahui atau dibicarakan orang +
Kepongpong yang akan menjadi kumbang daun yang bersuara keras (serangga terbang semacam kumbang) +
ayunan; perkakas yang bergantung untuk menidurkan anak, terbuat dari rotan, kain panjang, dan sebagainya; buaian +
B
merah padam (tentang warna muka karena marah, sakit atau malu) +
beras yang bersih dan utuh butirannya +
beras lemas; beras yang direndam dalam air selama sekitar satu jam untuk membuatnya mudah digiling, biasanya digunakan untuk membuat loloh +
terkelupas kulit (badan) karena jatuh +
bacaan atau parafrase atau terjemahan langsung dari teks yang diucapkan atau dialog teater ke Bali kontemporer. Teks biasanya prosa dan puisi Jawa Kuno, kakawin. Biasanya ada dua peserta, satu, juru baca, membaca frasa dari teks, yang biasanya tidak dapat dipahami oleh audiens, dan yang kedua, juru basa, menerjemahkan atau memparafrasekannya ke dalam bahasa daerah, biasanya bahasa Bali menengah atau tinggi, yang penonton bisa mengerti. Kadang-kadang bebaos dilakukan di sekeliling sekuler, sebagai klub atau banjar, untuk tujuan mempelajari teks, dalam hal ini mungkin ada argumen tentang makna atau keakuratan terjemahan. Di Jimbaran bebasan tidak pernah dilakukan saat upacara. +
gulungan pandan bundar melingkar dan rata digulung rapat untuk membuat tikar (tikeh), sebelum direndam dalam air dan diratakan dengan memutar gulungan +
tunggang-langgang; pontang-panting +
kaki tangan raja; orang kepercayaan raja +
kata majemuk yang berasal dari kata 'bahu' yang berarti 'banyak' dan 'mantra' yang berarti 'mantram', sehingga 'bahu mantra' bermakna 'aneka mantram' +
kata majemuk yang berasal dari kata 'bahu' berarti tangan dan 'pada' berarti 'kaki', sehingga ketika menjadi kata majemuk 'bahu pada' memiliki makna 'kaki tangan' atau 'orang kepercayaan' +
gelang tangan +
kata majemuk yang berasal dari kata 'bahu' yang berarti 'banyak' dan 'sastra' yang berarti 'kitab ilmu pengetahuan', sehingga 'bahu sastra' berarti 'kamus' +
merupak salah satu hiasan terbuat dari janur yang dilengkungkan pada penjor. +, salah satu alat upacara umat Hindu yang dibuat dari janur yang dilipat dengan bentuk segi tiga dipakai dalam upacara untuk memberikan jiwa pada benda yang bersangkutan. +, Dekorasi dari janur berbentuk lingkaran yang dipasang pada penjor pada upacara biyu kukung. +
lubang yang biasanya terbuat dari bambu atau batang kayu yang dilubangi, terdapat pada empang (pematang sawah) guna menyalurkan air ke sawah +
bunga bakung; terna, tinggi hingga 125 cm, ditanam sebagai tanaman hias, bunganya berwarna putih atau merah, akarnya digunakan untuk mengobati luka dan dianggap sebagai penawar racun, buah dan bijinya dicampurkan dalam ramuan obat penyakit puru〔Crinum asiaticum〕 +
belalang yang dapat berbunyi dengan sayapnya (biasanya waktu malam) +
Walang sangit yang menjadi hama padi ketika berbuah. +
bangunan panjang bertiang dua belas atau lebih +
balai angklung; sebuah tempat untuk meletakkan berbagai peralatan upacara +
bangunan bertiang dua belas berisi jalur-jalur dan hiasan-hiasan di atas tiang-tiangnya +
bangunan rumah tempat pertemuan umum bagi warga desa +
"bale bengong" yang dalam bahasa Bali berarti "balai santai" yaitu sejenis bangunan yang bertiang empat terbuat dari kayu dengan ornamen-ornamen khas Bali dan biasanya digunakan untuk tempat bersantai +, balai peranginan; balai berukuran kecil tanpa tembok atau sekat yang biasanya digunakan sebagai tempat untuk bersantai +
balai atau bangunan persegi enam +
bangunan yg terletak di bagian selatan atau timur pekarangan rumah, bertiang dua belas, berdinding tembok di bagian selatan dan timur +
bangunan yang terletak di jaba tengah atau jaba sisi pada sebuah pura yang berfungsi sebagai tempat menabuh gong dan gamelan +
bangunan bertiang 28, didirikan pada gundukan tanah yang dikelilingi kolam sebagai balai sidang raja, para pendeta, serta pejabat istana +
bangunan memanjang dan berjajar masing-masing bertiang delapan +
sebuah bangunan dewan suci; dibangun di atas fondasi batu bata dan berorientasi secara longitudinal pada poros menanjak-menurun; di sana diadakan pertemuan dewan desa yang berlangsung setiap bulan baru dan purnama, kepala rumah tangga berkumpul dan mengambil tempat mereka di dalam bale lantang sesuai urutan status sosial yang ketat, yang mengharuskan mereka untuk duduk dalam dua baris paralel sesuai urutan senioritas mereka; anggota paling senior selalu berada di ujung menanjak (kaja/utara) pada sisi kangin/timur (matahari terbit) +, bangunan panjang bertiang dua belas atau lebih +
bangunan tempat bersemayam Ratu Majalila di Besakih +
bangunan pokok bertiang dua belas, umumnya digunakan sebagai tempat musyawarah +
bangunan bertiang delapan belas menghadap ke selatan tempat bersemayam dewa-dewa pada waktu upacara Batara Turun Kabéh +
bangunan bertiang dua belas, didirikan di bagian barat pekarangan rumah, sebagai tempat menerima tamu +
rumah bertiang enam (tempatnya di bagian selatan pekarangan rumah) +
bangunan persegi empat bertiang sebelas untuk tempat upacara adat di puri (istana raja) +
bangunan persegi empat bertiang satu, beratap ijuk di kiri kanan kori agung (Besakih), disebut juga Balé Mundar-Mandir +
bangunan memanjang bertiang dua belas tempat pementasan gambuh, biasa terdapat di halaman tengah puri +
tempat yang terletak di jaba sisi rumah, digunakan untuk mengadakan pertemuan antarkeluarga dl satu ikatan sanggah (pura keluarga) dan juga dapat difungsikan sebagai tempat musyawarah +
bangunan rumah persegi empat bertiang delapan, sebagai tempat upacara di Pura Besakih +
bangunan bertiang empat yang digunakan sebagai tempat duduk pendeta melakukan pemujaan saat memimpin upacara ritual keagamaan +
bangunan bertiang enam dengan balai-balainya terbagi dua, terletak di bagian barat pekarangan rumah, sebagai tempat menerima tamu +
bangunan rumah persegi empat berukuran kecil bertiang empat sebaga pengapit pelinggih atau tugu di pura-pura +
sebuah bangunan di sanggah (pura keluarga) atau pura sebagai tempat sarana upacara +
(balé sakutus/saka kutus) - bangunan rumah bertiang delapan, biasanya dipakai tempat tidur +
bangunan kecil segi empat bertiang tiga untuk tempat perlengkapan pembakaran mayat +
bangunan bertiang sembilan letaknya di bagian barat pekarangan rumah, biasa disebut balé singasari +
Bangunan berbentuk wantilan, biasanya di areal pura subak, digunakan sebagai tempat berapat bagi anggota subak. +
bangunan tinggi di pojok halaman istana atau pura +
balai bertiang dua di sawah atau di balé banjar, tempat menimbang padi +
bangunan segi empat panjang, bertiang enam dengan rangkaian rusuk dibuat sedemikian rupa sehingga tampak seakan-akan tidak memiliki sambungan +
Salah satu pulau dan provinsi di Indonesia dengan luas pulau sepanjang 153 km dan selebar 112 km dan luas pulau 123,98 km2. Nama Bali Dwipa (“Pulau Bali”) telah ditemukan dari berbagai prasasti, termasuk pilar prasasti Blanjong yang ditulis oleh Sri Kesari Warmadewa pada tahun 914 masehi yang menyebutkan “Walidwipa”. Bali merupakan tujuan wisata paling populer di muka bumi ini. Bali terkenal dengan tarian dan budayanya, musik tradisional, banyak ukiran, lukisan, kerajinan kulit; pengerjaan logam cukup populer, dan tentu saja pemandangan alamnya yang sangat indah. +
dukun yang mengobati dengan cara mengurut atau memijat +
dukun yang menolong orang melahirkan +
(balian sonténg) - dukun yang mempersembahkan sajen dengan kata-kata biasa untuk mendatangkan kekuatan saat mengobati +
dukun peramal +
dukun yang mengobati berdasarkan kitab pengobatan (usada) +
dukun aborsi +
Baligrafi merupakan seni menulis indah. Adapun penjelasan mengenai Kaligrafi dan Baligrafi adalah Kaligrafi merupakan seni menulis indah yang berasal dari bahasa asing (bahasa Inggris) Caligraphy is (art) Beautiful Hand. Dimana bahasa latinnya Calios (indah) dan graph (tulisan) jadi artinya adalah tulisan indah. Baligrafi ini muncul pada tanggal 1 Juli 2013. Sebagai inisiator dari istilah Baligrafi ini adalah maestro seni lukis I Nyoman Gunarsa dkk, tepatnya pada momen Festifal Bahasa Bali. Penekanan Baligrafi adalah keindahan penulisan Aksara Bali yang bermakna. +, seni kaligrafi yang menggunakan media aksara Bali +
tontonan; pertunjukan +
suatu upacara kurban (buta yadnya) lebih besar dari pada Rsi Gana +
daun kentut; daun simbukan; sejenis tumbuhan perdu yang dapat dijadikan bahan memasak dan juga obat sesuai dengan anjuran di dalam pengobatan tradisional Bali. +
janda/duda yang tidak memiliki keturunan. +
janda yang memiliki hak waris +
janda atau duda yang memiliki banyak anak +
janda atau duda yang memiliki banyak anak +
bagian dari jaring untuk menangkap ikan, dipasang di sepanjang tepi atas dan sering terbuat dari sandal bekas sehingga dapat mengapung +
tulang yang terdapat pada persendian dan biasanya digunakan dalam upacara "biakala" +
merupakan tanaman yang cukup dikenal oleh masyarakat. tanaman ini memiliki banyak jenis atau variasi, namun hanya jenis duku yang paling dikenal oleh masyarakat luas. Duku amat bervariasi dalam sifat-sifat pohon dan buahnya; sehingga ada pula ahli yang memisah-misahkannya ke dalam jenis-jenis (spesies) yang berlainan. Pada garis besarnya, ada dua kelompok besar buah ini, yakni yang dikenal sebagai duku, kemudian ada langsat, serta kelompok terakhir yang di Indonesia dikenal sebagai kokosan +, Meliaceae +
makhluk halus (raja hutan) diwujudkan berupa kepala raksasa atau singa +
makhluk halus yang berbentuk manusia +
dipelankan; dipelankannya; dipelankannya +
seniman tari dan tabuh +
bandingkan; dibandingkan +
dibandingkannya; dibandingkan olehnya +
dibandingkan olehnya +
diadunya; dipertandingkannya +
ditandinginya; ditandingi olehnya +
diikatkannya; diikatkan olehnya +
dibanggakannya; dibuat bangga olehnya +
biar; biarkan +
tangga tunggal; sebatang bambu yang bersigai-sigai (berisi pasak atau palang), biasanya dipakai untuk memanjat pohon kelapa, pohon enau, dsb +
pinggangnya +