UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK AT THE END OF MAY

Property:Indonesian definition

From BASAbaliWiki

This is a property of type Text.

Showing 500 pages using this property.
A
pakai untuk pertama kali  +
tuai  +
ada celahnya (antaranya, sela-selanya); tidak rapat  +, kurang kuat  +
hanyut  +
dihanyutkan; dibawa oleh arus air  +
Ao +
iya (menyatakan setuju dan sependapat)  +
abu; debu  +, hasil pembakaran sesuatu berbentuk debu halus biasanya berwarna abu kehitaman  +
campur  +
apa  +
apalagi  +
(zat) air  +
Perbuatan salah yang menimbulkan malapetaka. Misalnya, salah pati dan ulah pati.  +
apakah  +
satu kunyahan; satu gigitan  +
telah masuk dalam ingatan (tentang pelajaran)  +, dapat mengucapkan di luar kepala (tanpa melihat buku atau catatan lain)  +
bagian mana; bagian apa  +, apanya  +
supaya  +, agar  +
supaya; agar  +, kata penghubung untuk menandai harapan; supaya  +
periode 630 hari yaitu 3 siklus Pawukon atau 10 periode "ngunya latri" dalam sistem Wariga  +, ini adalah periode kemunculan kembali "ngunya latri" pada minggu tertentu  +
kata kiasan yang artinya sebentar  +, secara harifiah bermakna lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengunyah sirih  +
sepelempar (jarak)  +
(ukuran) cukup untuk satu kali tanak  +, waktu yang dibutuhkan untuk menanak nasi  +
rata  +, potong (daun kelapa, enau, dsb)  +
sepasang; satu pasang; satu jodoh; satu setel  +
- sakit ingatan (kurang beres ingatannya); sakit jiwa (sarafnya terganggu atau pikirannya tidak normal)  +
seukuran satu pergelangan  +
berbau tidak sedap karena lama disimpan  +
cantik; ganteng  +
buah/pohon apel  +, lambat  +, kurang ramping  +
kue yang dibuat dari tepung beras, diberi ragi, santan, dan gula, bentuknya bulat, dimasak di wajan kecil di atas api, bara arang, atau kayu bakar yang relatif tidak panas  +, apam  +
jaga; rawat  +
sebuah; satu; satu pipih  +
apes tahun yaitu musim tanam padi gaga dua tahun sekali  +
api  +
perangkat upakara macaru terbuat dari segenggam daun kelapa kering (danyuh) yang disulut api, sebagai simbol penetral kekuatan Panca Maha Buta untuk dikembalikan ke unsur téja (panas)  +
api yang ditaruh pada dua keping sabut kelapa yang diletakkan bersilang, yang di atas menelungkup menutupi yang di bawah, dipakai pada waktu upacara buta yadnya  +
nama sekelompok tumbuhan dari marga Avicennia, suku Acanthaceae. Api-api biasa tumbuh di tepi atau dekat laut sebagai bagian dari komunitas hutan bakau.  +
merah pada lipatan-lipatan kulit (leher, paha dan sebagainya) karena biang keringat  +
longsor; gugur dan meluncur ke bawah (tentang tanah di sumur, lereng, bukit, dsb)  +
rapi dan bersih  +
dirawat; dipelihara; terpelihara  +
satu pikul; seberat 62,5 kilogram  +
tidak jujur; tidak lurus hati; tidak adil  +
biarpun; walaupun  +
apinya; api itu  +
nyalakan; hidupkan (tentang api)  +
seikat  +
Sekali  +
diapit  +, sesuatu yang terdapat di antara dua benda (orang dan sebagainya); sesuatu yang diimpit (dijepit, ditindih, dan sebagainya)  +
lokasi yang berada di antara dua sungai; konon tidak baik untuk membangun rumah di lokasi ini, selain karena faktor lingkungan, juga karna faktor keberuntungan  +
kayu penjepit rusuk rumah  +
satu banding dua  +, sepasang bilah kecil atau papan kayu ditempatkan di setiap sisi ujung anyaman bahan dalam alat tenun Bali, cagcag, dan digunakan untuk menggulung bahan yang sudah selesai saat pekerjaan berlangsung  +
unggah  +
buah alpukat  +
seperangkat  +
harap  +, kata dasar dari {ap.ti.ang} yang artinya inginkan; harapkan (Alus Mider)  +, kata dasar dari {pa.ngap.ti} yang artinya keinginan; pengharapan  +
kapur  +
api  +
usaha untuk meyakinkan seseorang dengan kata-kata manis dan sebagainya bahwa yang dikatakan benar; rayu  +
minyak rambut  +, pijiti  +
perbuatan atau perkataan yang tidak jujur (bohong, palsu, dsb) dengan maksud untuk menyesatkan, mengakali, atau mencari untung.  +, susunan kembali secara bebas tanpa menyimpang atau merusak garis besar cerita aslinya.  +
melambat (tentang berjalan atau berlari)  +, datangkan dg kekuatan pikiran (tt batara, orang, dsb)  +
mata angin  +, {nga.rah.ang} memberi tahu  +
memberitahukan; pengumuman  +, tujuan; bidikan  +
Instruksi; perintah  +
Nymphaea Alba  +
minuman keras; arak  +
sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya  +
nama (AMI/Alus Mider)  +, bentuk kata dasar dari kata 'aranina' yang berarti 1.dinamai; 2.dituduhnya/disangkanya  +
jarang, tidak lumrah  +
hutan  +
oles dg param (Alus Singgih)  +
Gending-gending pewayangan yang digunakan untuk mengiringi tokoh adegan berkasih-kasihan atau untuk mengiringi munculnya tokoh putri.  +
- kertas dan sebagainya yang bertulis (berbagai-bagai isi, maksudnya) - secarik kertas dan sebagainya sebagai tanda atau keterangan; kartu - esuatu yang ditulis; yang tertulis; tulisan  +
Nymphaea rubra  +
setengah  +
cium  +, {nga.rek} mencium; mengendus (Alus Singgih)  +
anak-anak; orang-orang  +
arang  +
Arenga pinnata  +
hadap ke  +, depan  +
di depan; di hadapan  +
- Anak pohon pisang yang masih kecil - Sayur yang dibuat dari pohon pisang yang masih muda diiris-iris, bercampur bumbu, dimasak  +
adik (Alus Singgih)  +
plasenta; tembuni  +
Ariang adalah hari kedua dalam sad wara  +, Ariang juga bisa bermakna dianggap sebagai adik; panggil adik;  +
Panthera tigris  +
Muntiacius  +, kijang  +, binatang menyusui, sebangsa rusa kecil, cepat larinya, dan bertanduk pendek〔Munticus (Cervulus) muntik〕  +
mengantuk (Alus Singgih)  +
nyenyak  +, sepoi-sepoi (tentang angin)  +
alat untuk memotong rumput, padi, dan sebagainya, berupa pisau bergagang, bentuknya melengkung  +, sabit  +, Hasil transposisi nomina menjadi verba yang digunakan dalam mengawali kalimat imperatif sehingga bermakna 'potong dengan sabit'.  +
hasil pekerjaan menyabit  +
disabitnya; biasanya digunakan dalam konstruksi kalimat pasif  +
sabitkan  +
disabitkannya  +
jenis kesenian Bali yg berunsurkan tari, drama, dan nyanyian diiringi dg gamelan geguntangan  +
- suka makan banyak dengan tidak memilih; lahap; gelojoh - ingin memperoleh lebih banyak dari yang diperlukan; loba; tamak; serakah  +
Arjuna merupakan salah satu tokoh dari Panca Pandawa yang pandai memanah  +
laut; perairan yang luas hingga membagi daratan atas benua atau pulau  +
{arod, nga.rod} menangis berkepanjangan seperti kesakitan  +, {arod, nga.rod} berjalan lambat  +
nasi setengah matang.  +, nama kue dari beras dalam keadaan setengah matang becampur kelapa parut.  +
ingin; harap; senang (Alus Singgih)  +, hati (Alus Singgih)  +
milik  +, harta  +
harta benda: barang kekayaan  +
makna; maksud  +
terjemahkan  +, artikan  +
arti  +, terjemahan  +
aduk (nasi yang setengah matang dicampur dengan air panas).  +
Arug adalah pisau besar yang kurang lebih berukuran 1 meter yang berisi campuran nikel sebagai pembentuk pamor. pisau ini memiliki ujung bercabang dua dan biasanya dipergunakan pada saat upacara pengabenan  +
berusaha menjadikan takut akan sesuatu dengan berbagai cara  +, ditakut-takutinya (dg)  +
harum; wangi; mulia (Alus Mider)  +
tengah samudra  +
rasa  +
gosok (dg campuran air)  +, rendah  +
balai-balai dr bambu (tempat sajen, tempat memandikan mayat, dsb)  +
sama sebanding; sama besar  +
asal  +
cukup dimakan sekali saja  +, suatu keadaan dimana sudah susah payah bekerja namun hasilnya hanya sedikit dan hanya cukup untuk sekali makan saja.  +
- tanah luas yang ditumbuhi pohon-pohon (biasanya tidak dipelihara orang) - tumbuhan yang tumbuh di atas tanah yang luas (biasanya di wilayah pegunungan) - yang tidak dipelihara orang; yang liar (tentang binatang dan sebagainya)  +
seberapa; sebagaimana  +
sebegitu; seperti itu; sebanyak itu  +
sebegini; sebanyak ini; seperti ini  +
- merasa tidak nyaman di tubuh atau bagian tubuh karena menderita sesuatu (demam, sakit perut, dan sebagainya) - sesudah terlanjur (terjadi), menyesal tidak ada gunanya  +
satu bulan  +
rata  +, kering  +, Tidak digenangi air  +
secukupnya  +, sedang-sedang saja  +
setengah hari  +
asam  +
asap  +
dupa  +
kebal (terhadap bisa, racun)  +, selalu mujur/beruntung  +
setengah; separuh; sebagian  +
sayang  +
bentuk variasi bebas dari kata "siki" yang berarti "satu"  +
hasil  +
pantas; sesuai; cocok  +
setiap; siapa saja  +
selama waktu tidur/istirahat  +, waktu yang dibutuhkan selama tidur  +
upacara penyucian (lahir batin)  +
sekejap mata; sekilas  +
asli  +, tidak ada campurannya; tulen; murni  +
sekilas; sekejap mata; selayang pandang  +
satu bakul  +
asrama tempat orang yg belajar agama Hindu  +, tahapan hidup dl ajaran Hindu  +
delapan  +
ajaran kepemimpinan yang meneladani delapan dewa menurut agama Hindu. Adapun bagian dari Asta Brata yaitu Indra Brata, Yama Brata, Surya Brata, Candra Brata, Bayu Brata, Kuwera Brata, Baruna Brata, dan Agni Brata.  +
Delapan hal yang dianggap jahat ialah: a. membunuh orang tanpa dosa; b. menyuruh membunuh orang tanpa dosa; c.melukai orang tidak berdosa; d. makan bersama-sama dengan pembunuh; e.sehilir semudik dengan pembunuh; f. berkawan dengan pembunuh; g. memberi tempat berlindung untuk pembunuh; h. menolong pembunuh.  +
ilmu bangunan arsitektur menurut sastra di Bali  +
chrysanthemum indicum  +
astaguna adalah orang dengan bentuk muka bundar dan selalu berguna atau berjasa bagi orang lain.  +
puja; doa  +
tidak curang, tidak mencuri, jujur (salah satu ajaran "yama brata")  +
Loxodonta elephas  +, gajah  +, tulang  +,
Upacara pembakaran tulang-belulang yang telah digali dari kuburan (Ngaben)  +
panah  +, senjata  +, anak yg lahir dr perkawinan yg tidak sah antara ayah dr golongan tri wangsa dan seorang ibu dr golongan orang kebanyakan  +
puja; sembah  +, semoga, demikianlah hendaknya; Insya Allah  +
anjing  +, Hewan peliharaan yang bisa menggonggong  +
anjing yang bulu badannya berwarna merah dan moncong mulut serta ekornya berwarna hitam yang digunakan dalam upacara bhuta yadnya (caru)  +
orang kebanyakan mempersunting wanita dari golongan bangsawan (jaman dahulu tidak dibenarkan oleh adat).  +
kuda  +
prilaku atau tingkah laku yang tidak baik selama hidup  +
cat yang dicampuri air untuk mewarnai baju, kain, dan sebagainya  +, celup (tt mewarnai kain, janur, dll)  +
dimasukinya  +
mau  +, ikhlas; tulus; berkenan (Alus Singgih)  +
tumbuh-tumbuhan membelit, baik digunakan sbg tali  +
undang  +
rata  +, pangkas supaya rata (pagar dsb)  +
- tanah luas yang ditumbuhi pohon-pohon (biasanya tidak dipelihara orang) - tumbuhan yang tumbuh di atas tanah yang luas (biasanya di wilayah pegunungan) - yang tidak dipelihara orang; yang liar (tentang binatang dan sebagainya)  +
Hela  +, burung kakak tua  +, tarik (dg keras)  +
ukuran yang menggunakan keempat jari (telunjuk, jari tengah, jari manis dan kelingking) yang dipepetkan  +
Cara berbicara yang teratur dan fasih  +, Angkut secara estafet (dialek Jembrana)  +
setinggi  +
antar  +
diantarnya; diantar (oleh seseorang)  +
antar; antarkan  +
diantarkannya; diantarkan (oleh seseorang)  +
waktu yang dihabiskan untuk menghabiskan sesuatu  +
setengah; separuhnya  +
rapat; tidak ada sela  +, rujuk; berdamai  +
rapatkan  +, buat menjadi berhimpitan/rapat  +
antar; antarkan  +
hati  +
hati (biasanya diikuti kata ganti untuk menyatakan kepemilikan)  +
hatinya (menyatakan kepemilikan)  +
dahulu  +, waktu yg sudah lampau/lewat  +
tamu; tamu yang diundang dengan surat  +
sopan santun bertamu; tata cara pada saat bertamu  +
upacara pembakaran mayat  +
jiwa; roh  +, Atman atau Atma dalam Hindu merupakan percikan kecil dari Brahman yang berada di dalam setiap makhluk hidup.  +, Atman adalah bagian kedua dalam Panca Srada yang bermakna percaya dengan atma sebagai percikan kecil dai Brahman yang menghidupkan semua makhluk.  +
upacara yg dilaksanakan setelah upacara pembakara mayat (ngaben) yang bertujuan untuk meningkatkan status roh leluhur menjadi Dewa Hyang  +
Kain yang digunakan oleh para wanita sebelum menggunakan pakaian luar  +
persembahan berupa hasil bumi (spt ayam, bebek) kepada pendeta untuk memastikan akan melaksanakan upacara  +
mundurkan; mundur  +
rimbun; berdaun banyak dan lebat  +
tinggi atau ukuran pohon kelapa dari tanah ke titik tertinggi  +
atur; susun  +, kata; bicara; sembah  +
persembahan berupa sesajen dalam melakukan upacara  +
beri; mempersembahkan  +
persembahkan (kepada)  +, beri tahu  +
hiasan pada muka berbentuk cambang untuk laki-laki dan berbentuk anak rambut untuk wanita.  +
kata tidak berarti; sebuah harapan  +
agak gelap karena terlindung  +
pembantu 'pemangku'/orang yg disucikan dg upacara tertentu untuk melaksanakan upacara di tempat-tempat suci atau pura  +
- terpeleset - mulai bergeser turun  +, lolos; lepaskan daun, satai, sapu lidi, dsb dr tangkainya dg cara menarik  +
seekor; satu ekor  +
Terowongan untuk melintaskan air yang memotong jalan  +
Terowongan air untuk pengairan sawah  +
kabut tipis  +
kerjakan dg mengawur  +
pekerjaan yg dilakukan dg tidak bersungguh-sungguh  +
badan  +
dirimu; diriku (bentuk tidak formal/kurang sopan)  +
dirinya; dia  +
nama ikan tongkol dalam bahasa Bali  +, awan  +
sebab  +
sebabnya; penyebabnya; oleh karenanya  +
tumbuh-tumbuhan semak yg getahnya dapat digunakan untuk mengobati mata ayam  +, salah satu tumbuhan obat dalam lontar Usada Taru Pramana  +
- serat yang berbulu putih yang dapat dipintal menjadi benang dan sebagainya - pohon yang buahnya menghasilkan kapas  +
pandang dg tajam; perhatikan  +
- Acorus calamus - tumbuhan tahunan yang umbinya dapat digunakan sebagai obat atau campuran beberapa jenis minuman keras, akarnya dapat digunakan sebagai bahan ramuan obat, bumbu dapur, dan insektisida  +
selalu malakukan kebajikan dengan kedamaian dan ketulusan.  +, melakukan usaha yang selalu bersumber kedamaian dan ketulusan sebagaimana disebutkan dalam panca yama brata sebagai pengendalian diri dalam hubungannya dengan perbuatan untuk mencapai kesempurnaan rohani dan kesucian batin  +
bodoh  +
tatanan (petunjuk, kaidah, ketentuan) yang dibuat untuk mengatur  +
semoga selamat tanpa rintangan (biasa diucapkan pd awal pembicaraan)  +
tidak tahu  +
sebab, hal yang menjadikan timbulnya sesuatu; lantaran; karena  +
abu  +
- anggota badan dari siku sampai ke ujung jari atau dari pergelangan sampai ujung jari - sesuatu yang digunakan sebagai atau menyerupai tangan  +
besar  +, bukan main  +
sesajen yang dipersembahkan (dapat berupa buah, bunga, daun, hewan, dsb)  +
kerja tanpa upah; layani  +
ayam; unggas yang pada umumnya tidak dapat terbang, dapat dijinakkan dan dipelihara, berjengger, yang jantan berkokok dan bertaji, sedangkan yang betina berkotek dan tidak bertaji.  +
penyakit ayan; epilepsi  +
ajak  +, cantik; jelita  +
takut  +, akan  +, pusatkan pikiran ke arah yg dituju (Alus Singgih)  +,
- mulai berbau tidak sedap atau berasa masam karena sudah mengalami proses pembusukan (tentang makanan) - tidak baru lagi; sudah lama diketahui atau dibicarakan orang  +
Kepongpong yang akan menjadi kumbang daun yang bersuara keras (serangga terbang semacam kumbang)  +
cantik; jelita  +, Referensi nama untuk seorang perempuan  +
konsentrasi uap air di udara  +
depan; hadap (Alus Singgih)  +, ayun  +
ayunan; perkakas yang bergantung untuk menidurkan anak, terbuat dari rotan, kain panjang, dan sebagainya; buaian  +
Satu juta  +
B
Ba +
sudah (bentuk abreviasi dari kata 'suba')  +
di atas; sebelah atas  +
bara  +
merah padam (tentang warna muka karena marah, sakit atau malu)  +
bengkak bernanah  +
merah (tt wajah)  +
(made) from  +, papan  +, oleh; kata penghubung untuk menandai pelaku  +,
dibuatnya; melakukan sesuatu (oleh seseorang)  +
beri  +, panas  +
diberikan; diizinkan  +
beras  +
beras yang bersih dan utuh butirannya  +
beras lemas; beras yang direndam dalam air selama sekitar satu jam untuk membuatnya mudah digiling, biasanya digunakan untuk membuat loloh  +
berat  +
babad; riwayat; tambo; sejarah  +, babat  +, selaput rongga perut hewan; daging perut besar  +
pucuk enau (Buleleng)  +, sebutan bagi laki-laki Cina peranakan  +
lecet; terkelupas (tt kulit)  +
terkelupas kulit (badan) karena jatuh  +
Kulit kayu pohon yang sudah diambil dengan cara menoreh, biasanya untuk ramuan obat  +, Sawah yang terletak di areal perladangan.  +
terkejut saat tidur  +, (lari) tunggang-langgang  +
bacaan atau parafrase atau terjemahan langsung dari teks yang diucapkan atau dialog teater ke Bali kontemporer. Teks biasanya prosa dan puisi Jawa Kuno, kakawin. Biasanya ada dua peserta, satu, juru baca, membaca frasa dari teks, yang biasanya tidak dapat dipahami oleh audiens, dan yang kedua, juru basa, menerjemahkan atau memparafrasekannya ke dalam bahasa daerah, biasanya bahasa Bali menengah atau tinggi, yang penonton bisa mengerti. Kadang-kadang bebaos dilakukan di sekeliling sekuler, sebagai klub atau banjar, untuk tujuan mempelajari teks, dalam hal ini mungkin ada argumen tentang makna atau keakuratan terjemahan. Di Jimbaran bebasan tidak pernah dilakukan saat upacara.  +
wayang kulit yg berbentuk gunung yg dimainkan pd awal pertunjukkan  +, panggang  +
gulungan pandan bundar melingkar dan rata digulung rapat untuk membuat tikar (tikeh), sebelum direndam dalam air dan diratakan dengan memutar gulungan  +
berat (untuk skala)  +
anak kuda  +, orang-orangan di sawah atau ladang untuk menakut-nakuti binatang  +
kotak kayu untuk makanan yang dibawa dalam perahu oleh nelayan  +
sejenis pisau; golok  +
barang belanjaan  +
barang belanjaan; barang-barang yang dibeli (oleh seseorang)  +, sufiks {-ne} pada kata "bablanjanne" menyatakan kepemilikan atau memperjelas kata yang diikuti. Hampir sama dengan partikel 'the' dalam bahasa Inggris.  +
di atas  +
semut hitam yang agak besar  +
dangkal  +
baca  +
hitung  +
dihitung (oleh)  +
perhitungan; sesuatu yang dihitung/diperhitungkan  +
hitung; hitungkan  +
dibaca (oleh)  +
tahi; kotoran  +
besar dan seakan-akan bergantung (tentang perut)  +, buncit, gendut (tentang perut)  +
kandang; tempat tinggal hewan  +, biasanya diikuti partikel (n) pada akhir kata menjadi (badan) dan diikuti oleh nomina sebagai objek yang diberikan penanda kepemilikan kata bada/kandang tersebut, misalnya : badan celeng (kandang babi)  +
jinak; tidak liar; tidak buas; tidak garang; tidak galak  +, sebuah seruan atau ungkapan dalam bahasa Bali ketika seseorang merasa kesal atau geram dengan sesuatu; mirip seperti kata “waduh” dalam bahasa Indonesia  +
di utara; sebelah utara  +
sebelah utara lagi; lebih ke utara  +
badak  +
di timur; sebelah timur  +
barat; sebelah barat  +
badé - duga; tebak; kira  +, badé - menara usungan mayat; salah satu perlengkapan upacara Ngaben yang akan di arak menuju setra (kuburan) atau ke pantai  +
kepiting hitam kecil yang bisa dimakan yang hidup di karang  +
Arenga pinnata  +, pohon enau, nira  +
sebelah selatan; yang di selatan  +
hitam; warna dasar yang serupa dengan warna arang  +
Biang keringat  +, Ruam kecil kemerahan yang menyebabkan rasa gatal pada kulit.  +, tanaman padi yang tidak berbuah karena keadaan tanah terlalu subur  +
bulir padi yang tidak keluar dari pelepah daun karena kekurangan air  +
tangkai padi  +
lamban; tidak cekatan (dalam bekerja dan sebagainya); lembam; tidak tangkas  +, hambar; tidak berasa  +
pohon yang buahnya berbentuk bulat sebesar tomat, berwarna kuning,dan rasanya masam; pohon mundu  +, nama salah satu daerah kabupaten di Bali  +
pancing yang memungkinkan kait untuk berputar  +
di atas; sebelah atas  +
kelamin wanita  +, lubang  +, bagian; bab; bidang  +,
lambat; lamban; tidak cekatan  +
bahagia  +
bagian; divisi; bagian dari suatu pekerjaan  +
bodoh  +
tampan; cakap (tentang wajah, rupa laki-laki)  +, bagus  +
rebah  +, jatuh  +, tebang atau potong (imperatif), contoh: Bah punyane ento! (Tebang pohon itu!)  +
tunggang-langgang; pontang-panting  +
sebuah peribahasa yang artinya meninggal karena kena wabah  +
ditebangnya; ditebang olehnya (seseorang)  +
rebahkan; tebangkan; rubuhkan  +
direbahkannya; dirubuhkannya  +
bahu  +, banyak  +, tangan, contoh: bahu pada (kaki tangan; merujuk pada orang kepercayaan)  +,
kaki tangan raja; orang kepercayaan raja  +
kata majemuk yang berasal dari kata 'bahu' yang berarti 'banyak' dan 'mantra' yang berarti 'mantram', sehingga 'bahu mantra' bermakna 'aneka mantram'  +
kata majemuk yang berasal dari kata 'bahu' berarti tangan dan 'pada' berarti 'kaki', sehingga ketika menjadi kata majemuk 'bahu pada' memiliki makna 'kaki tangan' atau 'orang kepercayaan'  +
gelang tangan  +
kata majemuk yang berasal dari kata 'bahu' yang berarti 'banyak' dan 'sastra' yang berarti 'kitab ilmu pengetahuan', sehingga 'bahu sastra' berarti 'kamus'  +
sejenis udang laut yang kecil-kecil  +
Ficus benjamina  +, beringin; pohon beringin  +
kaki  +
perahu  +
akil balig; remaja; menuju dewasa  +, gadis; remaja; muda; belum menikah  +
baji; pasak  +, Alat yang terbuat dari kayu keras, berfungsi sebagai alat bantu untuk membelah kayu besar  +
sejenis tupai; bajing  +
ikan besar yang dijemur  +, Bajau; orang Bajau  +
genta  +, senjata Dewa Indra dan Dewa Iswara  +, salah satu perlengkapan pendeta untuk memuja  +,
baju; pakaian  +
kaus singlet  +, baju kaus yang tidak berisi lengan  +
tinta Cina  +
akan  +, calon  +, bahan; bahan baku  +,
merupak salah satu hiasan terbuat dari janur yang dilengkungkan pada penjor.  +, salah satu alat upacara umat Hindu yang dibuat dari janur yang dilipat dengan bentuk segi tiga dipakai dalam upacara untuk memberikan jiwa pada benda yang bersangkutan.  +, Dekorasi dari janur berbentuk lingkaran yang dipasang pada penjor pada upacara biyu kukung.  +
dapat; bisa  +, dengan tidak sengaja  +
lubang yang biasanya terbuat dari bambu atau batang kayu yang dilubangi, terdapat pada empang (pematang sawah) guna menyalurkan air ke sawah  +
mati haid akibat bertambah usia; tidak mendapat haid lagi  +
makan  +
bawa  +
berbakti; misal: ngaturang bakti (menghaturkan rasa bakti); sujud; bersembahyang  +, hormat  +, sembah; sesuatu yang dihaturkan; sajen/sesajen; doa  +
kukuh; kuat  +, upacara peresmian untuk memurnikan atau menyucikan bangunan (misalnya: upacara untuk rumah baru) palawat, dll., diadakan sebelum upacara ‘macaru’  +
bunga bakung; terna, tinggi hingga 125 cm, ditanam sebagai tanaman hias, bunganya berwarna putih atau merah, akarnya digunakan untuk mengobati luka dan dianggap sebagai penawar racun, buah dan bijinya dicampurkan dalam ramuan obat penyakit puru〔Crinum asiaticum〕  +
badai  +
bola  +
tentara; prajurit; laskar  +, wuku/minggu ke-25  +
periksa dengan ibu jari dan telunjuk  +
belalang  +
belalang yang dapat berbunyi dengan sayapnya (biasanya waktu malam)  +
Walang sangit yang menjadi hama padi ketika berbuah.  +
belalang itu; belalangnya  +
lomba; balap; adu cepat  +
balapan; perlombaan  +, sekawanan ikan yg mengambang di permukaan air laut  +
siput laut, teripang  +
bertumbangan; tumbang semua  +
rumah  +, balai-balai  +, bangunan seperti rumah  +
bangunan panjang bertiang dua belas atau lebih  +
balai angklung; sebuah tempat untuk meletakkan berbagai peralatan upacara  +
bangunan bertiang dua belas berisi jalur-jalur dan hiasan-hiasan di atas tiang-tiangnya  +
bangunan rumah tempat pertemuan umum bagi warga desa  +
"bale bengong" yang dalam bahasa Bali berarti "balai santai" yaitu sejenis bangunan yang bertiang empat terbuat dari kayu dengan ornamen-ornamen khas Bali dan biasanya digunakan untuk tempat bersantai  +, balai peranginan; balai berukuran kecil tanpa tembok atau sekat yang biasanya digunakan sebagai tempat untuk bersantai  +
balai atau bangunan persegi enam  +
bangunan yg terletak di bagian selatan atau timur pekarangan rumah, bertiang dua belas, berdinding tembok di bagian selatan dan timur  +
bangunan yang terletak di jaba tengah atau jaba sisi pada sebuah pura yang berfungsi sebagai tempat menabuh gong dan gamelan  +
bangunan bertiang 28, didirikan pada gundukan tanah yang dikelilingi kolam sebagai balai sidang raja, para pendeta, serta pejabat istana  +
bangunan memanjang dan berjajar masing-masing bertiang delapan  +
sebuah bangunan dewan suci; dibangun di atas fondasi batu bata dan berorientasi secara longitudinal pada poros menanjak-menurun; di sana diadakan pertemuan dewan desa yang berlangsung setiap bulan baru dan purnama, kepala rumah tangga berkumpul dan mengambil tempat mereka di dalam bale lantang sesuai urutan status sosial yang ketat, yang mengharuskan mereka untuk duduk dalam dua baris paralel sesuai urutan senioritas mereka; anggota paling senior selalu berada di ujung menanjak (kaja/utara) pada sisi kangin/timur (matahari terbit)  +, bangunan panjang bertiang dua belas atau lebih  +
bangunan tempat bersemayam Ratu Majalila di Besakih  +
bangunan pokok bertiang dua belas, umumnya digunakan sebagai tempat musyawarah  +
bangunan bertiang delapan belas menghadap ke selatan tempat bersemayam dewa-dewa pada waktu upacara Batara Turun Kabéh  +
bangunan bertiang dua belas, didirikan di bagian barat pekarangan rumah, sebagai tempat menerima tamu  +
rumah bertiang enam (tempatnya di bagian selatan pekarangan rumah)  +
bangunan persegi empat bertiang sebelas untuk tempat upacara adat di puri (istana raja)  +
bangunan persegi empat bertiang satu, beratap ijuk di kiri kanan kori agung (Besakih), disebut juga Balé Mundar-Mandir  +
bangunan memanjang bertiang dua belas tempat pementasan gambuh, biasa terdapat di halaman tengah puri  +
tempat yang terletak di jaba sisi rumah, digunakan untuk mengadakan pertemuan antarkeluarga dl satu ikatan sanggah (pura keluarga) dan juga dapat difungsikan sebagai tempat musyawarah  +
bangunan rumah persegi empat bertiang delapan, sebagai tempat upacara di Pura Besakih  +
bangunan bertiang empat yang digunakan sebagai tempat duduk pendeta melakukan pemujaan saat memimpin upacara ritual keagamaan  +
bangunan bertiang enam dengan balai-balainya terbagi dua, terletak di bagian barat pekarangan rumah, sebagai tempat menerima tamu  +
bangunan rumah persegi empat berukuran kecil bertiang empat sebaga pengapit pelinggih atau tugu di pura-pura  +
sebuah bangunan di sanggah (pura keluarga) atau pura sebagai tempat sarana upacara  +
rumah tempat permaisuri  +
(balé sakutus/saka kutus) - bangunan rumah bertiang delapan, biasanya dipakai tempat tidur  +
bangunan kecil segi empat bertiang tiga untuk tempat perlengkapan pembakaran mayat  +
bangunan bertiang sembilan letaknya di bagian barat pekarangan rumah, biasa disebut balé singasari  +
Bangunan berbentuk wantilan, biasanya di areal pura subak, digunakan sebagai tempat berapat bagi anggota subak.  +
balai bertiang dua belas beratap ijuk, dahulu digunakan oleh raja-raja untuk upacara, sekarang sebagai tempat sajen di Besakih  +, disebut juga balé kembang sirang  +
bangunan tinggi di pojok halaman istana atau pura  +
balai bertiang dua di sawah atau di balé banjar, tempat menimbang padi  +
bangunan segi empat panjang, bertiang enam dengan rangkaian rusuk dibuat sedemikian rupa sehingga tampak seakan-akan tidak memiliki sambungan  +
tempat duduk atau tempat tidur yang dibuat dari bambu atau kayu  +
bara  +
serangga mirip kumbang besar  +
di utara; arah utara; sebelah utara  +
lebih ke utara; sebelah utara (Alus Mider)  +, di daerah buleleng merujuk pada arah selatan  +
deras  +, balas  +
Salah satu pulau dan provinsi di Indonesia dengan luas pulau sepanjang 153 km dan selebar 112 km dan luas pulau 123,98 km2. Nama Bali Dwipa (“Pulau Bali”) telah ditemukan dari berbagai prasasti, termasuk pilar prasasti Blanjong yang ditulis oleh Sri Kesari Warmadewa pada tahun 914 masehi yang menyebutkan “Walidwipa”. Bali merupakan tujuan wisata paling populer di muka bumi ini. Bali terkenal dengan tarian dan budayanya, musik tradisional, banyak ukiran, lukisan, kerajinan kulit; pengerjaan logam cukup populer, dan tentu saja pemandangan alamnya yang sangat indah.  +
dukun, tabib  +
dukun yang mengobati dengan cara mengurut atau memijat  +
dukun yang menolong orang melahirkan  +
(balian sonténg) - dukun yang mempersembahkan sajen dengan kata-kata biasa untuk mendatangkan kekuatan saat mengobati  +
dukun peramal  +
dukun untuk berkonsultasi mengenai hal-hal supranatural  +, dukun tempat orang menanyakan (1) siapa yang menjelma pada bayi yang baru lahir, (2) apa/siapa yang menyebabkan penyakit seseorang, (3) orang yang sudah meninggal  +
dukun yang mengobati berdasarkan kitab pengobatan (usada)  +
dukun aborsi  +
tahapan terakhir dalam upacara kematian  +
Baligrafi merupakan seni menulis indah. Adapun penjelasan mengenai Kaligrafi dan Baligrafi adalah Kaligrafi merupakan seni menulis indah yang berasal dari bahasa asing (bahasa Inggris) Caligraphy is (art) Beautiful Hand. Dimana bahasa latinnya Calios (indah) dan graph (tulisan) jadi artinya adalah tulisan indah. Baligrafi ini muncul pada tanggal 1 Juli 2013. Sebagai inisiator dari istilah Baligrafi ini adalah maestro seni lukis I Nyoman Gunarsa dkk, tepatnya pada momen Festifal Bahasa Bali. Penekanan Baligrafi adalah keindahan penulisan Aksara Bali yang bermakna.  +, seni kaligrafi yang menggunakan media aksara Bali  +
tontonan; pertunjukan  +
coba rasakan; cicipi  +
dicobanya; dicicipinya  +
balik; kembali  +
suatu upacara kurban (buta yadnya) lebih besar dari pada Rsi Gana  +
balikkan; kembalikan  +
lihat; coba rasakan  +
batang kayu yang telah dirimbas, tetapi belum dijadikan papan dan sebagainya  +, balok  +
balon; lampu (bohlam)  +
Exocoetidae atau torani  +, ikan terbang  +
istilah taruhan dalam sabungan ayam  +, janda atau duda  +, Deretan tanaman padi yang tidak memiliki pasangan karena terletak pada pojokan yang meruncing  +
daun kentut; daun simbukan; sejenis tumbuhan perdu yang dapat dijadikan bahan memasak dan juga obat sesuai dengan anjuran di dalam pengobatan tradisional Bali.  +
janda/duda yang tidak memiliki keturunan.  +
janda yang memiliki hak waris  +
janda atau duda yang memiliki banyak anak  +
janda atau duda yang memiliki banyak anak  +
bunglon  +
bagian dari jaring untuk menangkap ikan, dipasang di sepanjang tepi atas dan sering terbuat dari sandal bekas sehingga dapat mengapung  +
tulang yang besar  +, ruas rantai atau tali arloji  +
tulang yang terdapat pada persendian dan biasanya digunakan dalam upacara "biakala"  +
gumpalan; potongan (tentang daging, nangka, dsb)  +
pandangan mata redup  +
tumbuhan merambat, berduri, dan berubi; gadung  +
Bamadéwa - nama lain dari Siwa  +
ban  +, papan dari kayu  +
tumbuhan sejenis gadung  +, tali pusar bayi  +
merupakan tanaman yang cukup dikenal oleh masyarakat. tanaman ini memiliki banyak jenis atau variasi, namun hanya jenis duku yang paling dikenal oleh masyarakat luas. Duku amat bervariasi dalam sifat-sifat pohon dan buahnya; sehingga ada pula ahli yang memisah-misahkannya ke dalam jenis-jenis (spesies) yang berlainan. Pada garis besarnya, ada dua kelompok besar buah ini, yakni yang dikenal sebagai duku, kemudian ada langsat, serta kelompok terakhir yang di Indonesia dikenal sebagai kokosan  +, Meliaceae  +
kurang serasi dalam warna  +, rambut pirang  +
makhluk halus  +
makhluk halus (raja hutan) diwujudkan berupa kepala raksasa atau singa  +
makhluk halus yang berbentuk manusia  +
bagus  +
baguskan; buat menjadi bagus  +
lambat  +
pelankan; buat menjadi pelan  +
dipelankan; dipelankannya; dipelankannya  +
alat untuk meratakan batu paras, bata, dsb, bentuknya seperti cangkul kecil bertangkai pendek  +, pinggang  +
tidak kuat; tidak bertenaga  +
macet; tidak mau meledak; mejan  +
sayur yg dibuat dr campuran sayur-sayuran dan kukuran kelapa muda  +
tidak berjenis laki-laki dan juga tidak berjenis perempuan  +, laki-laki yang bertingkah laku dan berpakaian sebagai perempuan; wadam; waria  +
halaman depan istana atau puri  +, di luar tembok puri  +
masam karena terlalu masak  +
cabut  +, angkat  +
ikat  +
seniman tari dan tabuh  +
bandar judi; bandar judian  +
ikan bandeng  +
duri rotan  +
banding  +
bandingkan; dibandingkan  +
dibandingkannya; dibandingkan olehnya  +
bandingi  +
dibandingkan olehnya  +
tombak memakai hiasan bulu binatang  +
ditatapnya; dipandangnya terus-menerus  +
adu; tanding  +
pertandingkan  +, bandingkan; cocokkan  +
diadunya; dipertandingkannya  +
tandingi  +
ditandinginya; ditandingi olehnya  +
peti jenazah  +
tali pemikul  +, pepes yang direbus  +
diikatnya; diikat olehnya  +
ikatkan  +
diikatkannya; diikatkan olehnya  +
lain; asing  +, umpan; makanan atau sesuatu yang digunakan untuk memikat sehingga dapat menangkap binatang tertentu; sasaran yang dijadikan korban atau mangsa dengan tujuan dapat memikat si pemangsa  +
merah  +
Warna bulir padi yang merah kekuning-kuningan.  +
lubang galian; liang kubur  +
bangén - sering mujur dalam usaha  +
beras pulut, kalau dimasak biasanya menjadi lengket atau lekat  +, ketan  +
bau yang tajam  +
serius; sangat  +
keraskan; seriuskan  +
bangga  +
banggakan; buat menjadi bangga  +
dibanggakannya; dibuat bangga olehnya  +
biar; biarkan  +
suka mengganggu  +
biar; biarkan  +
Cepat marah (dalam berkata-kata)  +, Besar dan keras (berkata-kata), keras (berbicara)  +
tangga tunggal; sebatang bambu yang bersigai-sigai (berisi pasak atau palang), biasanya dipakai untuk memanjat pohon kelapa, pohon enau, dsb  +
mati  +
pecah atau retak sehingga benda tersebut tidak dapat digunakan lagi  +
babi jantan besar bertaring  +
paket persegi tali bambu untuk digunakan dalam pembuatan atap ambengan  +
telinga merah pada ayam  +
bangké - bangkai; mayat  +
bangkébai - sejenis meriam  +
air perasan dr ubi-ubian, dapat dipakai sarana obat minum; jamu  +, sawah  +, tanda penyelamat diri secara mistik pada salah satu bagian tubuh berupa arang atau bedak  +
pinggang  +
pinggangnya  +
kurus  +
alat penyiang untuk padi huma (lahan padi di tanah kering)  +