Metekrok
From BASAbaliWiki
Information about Holiday or Ceremony
Metekrok
Where did this ceremony take place:
In English
In Balinese
In Indonesian
Buana Photography
instagram.com/buana_photography
Where did this ceremony take place:
Tradisi Metekrok adalah salah satu rangkaian upacara Usaba Sambah dimana dilangsungkan prosesi mengelilingi deretan cabang-cabang pohon yang digantungi beraneka ragam buah-buahan (dikenal dengan istilah Tatuwon) dan ditanam di depan Pura Agung, Bale Banjar Kaja dan Kelod pada pukul 14.00 wita. Deretan pepohonan ini kemudian dikelilingi oleh Sekaa Teruna, Kerama Banjar Kaja dan Kelod dalam balutan busana adat sebanyak tiga kali putaran bergantian. Pertama prosesi Sekaa Teruna mengelilingi deretan pepohonan yang ada di Pura Bale Agung, lalu di Banjar Kelod dan terakhir di Banjar Kaja. Setelah prosesi ini selesai Sekaa Teruna, akan dipersilahkan masuk ke masing-masing Banjar untuk diberikan suguhan berupa jajan khas Desa Adat Tenganan Dauh Tukad yaitu Palagantung yang bahannya terbuat dari tepung beras, parutan kelapa dan gula aren dibungkus dengan daun kelapa. Kerama Banjar Kaja mengelilingi pepohonan di Banjar Kaja, Pura Bale Agung dan Banjar Kelod lalu dipersilahkan masuk oleh perwakilan dari Sekaa Teruna dan Banjar Kelod untuk suguhan jajan yang sama, begitu juga sebaliknya Kerama Banjar Kelod melakukan putaran yang sama tapi disambut di Banjar Kaja. Pepohonan yang digantungi buah-buahan biasanya dipetik berebutan oleh anak-anak bahkan dewasa yang dari awal prosesi menunggunya. Susunan Sekaa Teruna dalam prosesi mengelilingi deretan pepohonan adalah baris pertama anggota Teruna baru dengan balutan busana ala penari tarian Arja, diikuti oleh anggota Teruna lainnya. Susunan Kerama Banjar Kaja dan Kelod adalah baris pertama Subak dari Keliang Lingsir masing-masing Banjar diikuti oleh anggota lainnya dengan baris terakhir yaitu Saye (seorang pesuruh Banjar). Prosesi Metekrok diiringi oleh suara gamelan gong. Sebagai penutup upacara, dilakukan Tarian Abwang yang ditarikan oleh para istri Keliang Lingsir di masing-maing Banjar diiringi gamelan Nyongnyong. Pada sore hari, Sekaa Teruna dan Kedua Banjar melakukan jamuan makan bersama yang dikenal dengan tradisi Megibung di tempat masing-masing.
Tujuan upacara Metekrok ini adalah sebagai penghormatan dan rasa syukur terima kasih kepada Tuhan atas berkah melimpah hasil bumi yang tumbuh di Desa Adat Tenganan Dauh Tukad yang sangat berguna bagi kehidupan.
Buana Photography
instagram.com/buana_photography
Enable comment auto-refresher