How to reduce waste at school canteen? Post your comments here or propose a question.

Paplajahan ané Kaajahin baan Bali di Déwék Tiangé

20230627T001249093Z709951.jpg
Authors
Illustrator
Where does this book take place
Related Ceremony or Holiday
Related Env. Initatives
ISBN
Original language
English
Link to Whole Story
Words to Learn for this Book


    Add your comment
    BASAbaliWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

    Description


    In English

    Bali. She is a true gem of an island in Indonesia's ever-expansive archipelago. A spiritual haven full of food, culture, and history. My story starts with my parents, my mother, the daughter of a renowned Balinese dancer and an American businessman, and my father, the son of a young Australian woman and the Balinese man she fell in love with during her visit to Bali. My parents met when they were 14 and 15 on Legian Beach and had their first date at the BIS prom, the school that I go to now.

    Growing up in Bali is a singularly extraordinary experience, one that is steeped in a rich cultural heritage and a deep connection to the natural world.

    My entire childhood, I was constantly surrounded by the island's mesmerizing beauty, from the stunning beaches and lush jungles to the intricate temples and colorful offerings that were a ubiquitous presence in my everyday life. Bali's natural landscapes were not just a backdrop to my childhood but a playground, from splashing around in the rough waves of Dreamland to playing hide and seek in the rice fields next to my house, Bali gave me an endless source of adventure and discovery that invited exploration and imagination.

    Beyond the beauty of the island, Bali gave me many lessons, perhaps the most significant is the importance of respecting and celebrating diversity. I was exposed to a rich tapestry of cultures, from the island's traditional Balinese customs to the myriad influences of its diverse expat community. From the colorful festivals and intricate dances to the daily offerings and ceremonies, Bali's cultural landscape was an ever-present reminder of the beauty and richness that comes from embracing different traditions and ways of life. I grew up celebrating Christmas, Halloween, and Easter but I also went to my familys kampung every time there was a ceremony to be performed. Bali showed me the richness that comes from embracing diversity.

    Bali also instilled in me the importance of community and the power of connection. The island's tightly-knit communities and strong familial bonds were a constant reminder of the importance of supporting and uplifting those around us. I learned the value of being a part of something bigger than myself. Everywhere I went, everywhere I go theres a good chance that I know someone.

    In Balinese

    Bali. Ento tuah socan sujati pulo an ada di Indonesia an jimbar. Bali tuah suargan tongos anak mabakti an liu ada dedaaran, budaya muah sugih baan kapurwan. Pajalan idup tiang ngawit uli reraman tiang . M m n tiang panak pragina Bali an kasub muah juragan uli Am rika. L n tek n Bapan tiang an dadi panak uli bajang Australia tek n truna Bali an seken-seken tresnaina sekat malali ka Bali. Reraman tiang matemu ri kala ia makadadua matuuh 14 muah 15 tiban di Pasisi Legian tur matunangan sekat acara prom di peteng di sekolah BIS, sekolah tiang jani.

    Ged di Bali tuah pengalaman an paling maaji di idup tiang , pengalaman apang gelengang nawang unduk kasugihan tetamian budaya muah adung tek n palemahan

    Salantang idup tiang dugas enu cenik, tiang setata kaiterin baan pulo an melah tur ngulangunin, uli pasisi an luung pesan, alas an ngrimbun kanti Pura an maukir a ng, muah atur-aturan an mawarna-warni an ada dija-dija di idup tiang sawai-wai. Palemahan Balin tusing ja tuah inget-ingetan dugas cenik, k wala masih dadi tongos maplalianan, maplalian engkeb-engkeban di ombak Pasisi Dreamland an ombakn ged , kanti engkeb-engkeban di carik samping umah tiang . Manut panamp n tiang , Bali ngemang tiang tongos nglelana muah makatang makudang-kudang unduk an tusing suud-suud nga tiang ngipi.

    Lianan tek n pulo an melah, Bali ngemaang tiang liu paplajahan, mirib an paling sesai tuah kautaman ngajiang muah ngrayaang makudang-kudang pabinayan. Tiang mapadu tek n budaya an sugih, uli adat tradisional Bali kanti makudang-kudang panglahlah krama dura negara an suba makelo nongos di Bali. Uli utsawa mawarna-warni muah igelan an sukeh kanti atur-aturan upacara sawai-wai. Gegambaran budaya Bali suba dadi pangenten an satata ada di idup tiang . Kalanguan muah kasugihan an ngrangkul tradisi muah idup mapagubugan. Tiang ged ngrayaang Natal, Halloween, muah Paskah k wala tiang masih mulih ka kampung reramn tiang sabilang ada upacara adat Bali. Bali nyihnayang titiang unduk kasugihan an mawit uli makudang-kudang pabinayan.

    Bali masih ngemaang piteket di d w k tiang unduk teges kautaman pagubugan muah manyama braya. Sekaa di pulo n n nan leket pesan buina rasa manyama an nyidang ngingetang kautaman saling tulungin paturu krama. Tiang malajah unduk punika maaji pesan tur lakar dadi an utama awak tiang . Kija ja tiang luas, kija ja tiang majalan, pasti lakar ada pajalan melah an nga nang tiang nyidang nyansan nawang anak l n.

    In Indonesian

    Bali. Dia adalah permata sejati dari sebuah pulau yang ada di kepulauan Indonesia yang luas. Bali adalah surga spiritualitas yang penuh dengan makanan, budaya, dan sejarah yang sangat kaya. Kisah saya dimulai dari orang tua saya. Ibu saya adalah anak dari seorang penari Bali terkenal dan juga anak seorang pengusaha dari Amerika. Sedangkan Ayah saya adalah putra dari seorang wanita muda Australia dengan pria Bali yang dia cintai selama kunjungannya ke Bali. Orang tua saya bertemu ketika mereka berusia 14 dan 15 tahun di Pantai Legian dan berkencan untuk pertama kalinya di malam prom sekolah BIS, sekolah tempat saya bersekolah sekarang.

    Tumbuh di Bali adalah pengalaman yang luar biasa bagi saya, pengalaman untuk mengetahui lebih dalam warisan budaya yang kaya dan hubungan yang harmonis dengan alam semesta.

    Sepanjang masa kecil saya, saya terus-menerus dikelilingi oleh keindahan pulau yang memesona, mulai dari pantai yang menakjubkan, hutan lebat hingga Pura dengan ornamen rumit dan persembahan warna-warni yang ada di mana-mana dalam kehidupan sehari-hari saya. Bentang alam Bali bukan hanya tentang masa kecil saya tetapi juga merupakan taman bermain. Dari bermain-main di ombak Pantai Dreamland yang gelombang ombak yang besar, hingga bermain petak umpet di sawah di sebelah rumah saya. Bagi saya, Bali memberi saya sumber petualangan dan penemuan yang tak akan ada habisnya yang mengundang saya untuk bereksplorasi dan berimajinasi.

    Di luar keindahan pulaunya, Bali memberi saya banyak pelajaran, mungkin yang paling signifikan adalah pentingnya menghargai dan merayakan keberagaman. Saya dihadapkan pada permadani budaya yang kaya, mulai dari adat tradisional Bali di pulau itu hingga segudang pengaruh dari komunitas ekspatriatnya yang beragam. Dari festival warna-warni dan tarian yang rumit hingga persembahan dan upacara sehari-hari. Gambaran budaya Bali merupakan pengingat yang akan selalu hadir dalam hidup saya. Keindahan dan kekayaannya merangkul berbagai tradisi dan cara hidup dalam bermasyarakat. Saya tumbuh besar merayakan Natal, Halloween, dan Paskah tetapi saya juga pergi ke kampung keluarga saya setiap kali ada upacara adat Bali. Bali menunjukkan kepada saya kekayaan yang berasal dari merangkul keberagaman.

    Bali juga menanamkan nilai penting dalam diri saya tentang arti penting komunitas dan kekuatan koneksi. Komunitas pulau yang terjalin erat dan ikatan kekeluargaan yang kuat selalu menjadi pengingat akan pentingnya mendukung dan membantu orang-orang di sekitar kita. Saya belajar bahwa nilai-nilai tersebut akan terus menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dari diri saya sendiri. Ke mana pun saya pergi, ke mana pun saya melangkah, akan selalu ada kesempatan bagus bagi saya untuk lebih mengenali setiap orang.

    Dalam banyak hal, Bali adalah guru saya, pemandu saya, dan rumah bagi saya. Dia telah membentuk saya menjadi saya hari ini. Jadi saat menjawab pertanyaan “Pelajaran yang diajarkan bali kepada saya” saya tidak bisa menjawab begitu saja.

    Reviews

    (change interface language in upper right corner to see reviews in other languages)

    No reviews added yet.

    Videos


    Nothing was added yet.