UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK AT THE END OF MAY

Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Indonesian definition" with value "Salah satu dewa dalam kepercayaan Hindu. Sang Hyang atau Sanghyang Agni adalah dewa penguasa api sebagai salah satu dari asta dewata yang biasanya pemujaan dan persembahannya dilaksanakan dengan sarana dan upacara sebagai berikut : Dalam upacara Agni Pralina yang bertujuan untuk mengembalikan unsur unsur panca maha bhuta yang melekat dalam badan kasar dan halus dari roh bersangkutan. Dengan sarana Damar Kurung sebagai permohonan kepada Sanghyang Agni yang bertujuan untuk menyempurnakan prosesi ngaben dalam pelaksanaan upacara pitra yadnya dan juga agar cuntaka dapat berkurang. Upacara Agnihotra sebagai perantara manusia berhubungan dengan Tuhan dan dengan para Dewa. Beliau juga disebutkan, menurunkan ajaran Agni Purana kepada Rsi Vasistha yang dituangkan dalam kitab Mandala VII Rg Weda sebagai wahyu yang paling pertama dihimpun. Dalam beberapa sumber lontar seperti halnya Lontar Kotaraning Sembah dan Lontar Weda Parikrama Sarahiota Samaptadijelaskan bahwa Api selalu menjadi pokok landasan dasar pelaksanaan upakara karena api dalam sarana pamuspan disebutkan sebagai simbol Sang Hyang Widhi dengan Prabhawa Sang Hyang Agni atau Brahma,". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 26 results starting with #1.

View (previous 50 | next 50) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • Cager  + (yakin akan sesuatu)
  • Yanak  + (yanak merupakan sebutan untuk orang ketiga tunggal yaitu si anak)
  • Ane  + (yang)
  • Sane  + (yang)
  • Kang  + (yang)
  • Tiosan  + (yang lain; lain)
  • Lenan  + (yang lain; lainnya)
  • Ngemadin  + (yang menyebabkan malu atau segan)
  • Duunin  + (yang mula-mula (dikerjakan, diperbuat, dan sebagainya); dulu)
  • Iketan  + (yang telah diikat (atap alang-alang dsb yg diikat); cara mengikat)
  • Ubuh  + (yatim atau piatu)
  • Yoga  + (yoga)
  • Kali Yuga  + (zaman kekacauan; kehancuran (zaman keempat dari Catur Yuga))
  • Jaman  + (zaman, jangka waktu yang panjang atau pendek yang menandai sesuatu)
  • Lengih  + (zat cair berlemak, biasanya kental, tidak zat cair berlemak, biasanya kental, tidak larut dalam air, larut dalam eter dan alkohol, mudah terbakar, bergantung pada asalnya, dikelompokkan sebagai minyak nabati, hewani, atau mineral dan bergantung pada sifatnya terhadap pemanasan dapat dikelompokkan sebagai asiri atau tetap.at dikelompokkan sebagai asiri atau tetap.)
  • Muruh  + (zat warna yang digunakan untuk mewarnai kue, dsb.)
  • Angas  + ({angasan} anyaman daun kelapa, duri, dsb yg dipasang pd pohon (agar pohon tidak dipanjat orang))
  • Arod  + ({arod, nga.rod} menangis berkepanjangan seperti kesakitan)
  • Besen  + ({be.sen, ma.be.sen} berpesan (untuk disampaikan kpd seseorang))
  • Bentet  + ({ben.tét} 1 tarik (tt gelambir ayam); 2 lontar; lempar dg memakai katapel)
  • Beeng  + ({bé.éng} menangis keras-keras)
  • Bengbenga  + ({béng-bénga} dibukanya lebar-lebar dengan jari tangan)
  • Bet  + ({bét} cabut (tumbuhan berumbi); bongkar (untuk mengambil sst dl tanah))
  • Andang  + ({ngan.dang} menghalangi; melintang)
  • Engkol  + (éngkol; bor tangan)
  • Agni  + (Salah satu dewa dalam kepercayaan Hindu. SSalah satu dewa dalam kepercayaan Hindu. Sang Hyang atau Sanghyang Agni adalah dewa penguasa api sebagai salah satu dari asta dewata yang biasanya pemujaan dan persembahannya dilaksanakan dengan sarana dan upacara sebagai berikut :</br></br> Dalam upacara Agni Pralina yang bertujuan untuk mengembalikan unsur unsur panca maha bhuta yang melekat dalam badan kasar dan halus dari roh bersangkutan.</br> Dengan sarana Damar Kurung sebagai permohonan kepada Sanghyang Agni yang bertujuan untuk menyempurnakan prosesi ngaben dalam pelaksanaan upacara pitra yadnya dan juga agar cuntaka dapat berkurang.</br> Upacara Agnihotra sebagai perantara manusia berhubungan dengan Tuhan dan dengan para Dewa.</br> Beliau juga disebutkan, menurunkan ajaran Agni Purana kepada Rsi Vasistha yang dituangkan dalam kitab Mandala VII Rg Weda sebagai wahyu yang paling pertama dihimpun.</br></br>Dalam beberapa sumber lontar seperti halnya Lontar Kotaraning Sembah dan Lontar Weda Parikrama Sarahiota Samaptadijelaskan bahwa Api selalu menjadi pokok landasan dasar pelaksanaan upakara karena api dalam sarana pamuspan disebutkan sebagai simbol Sang Hyang Widhi dengan Prabhawa Sang Hyang Agni atau Brahma,ngan Prabhawa Sang Hyang Agni atau Brahma,)
  • Bale bengong  + ("bale bengong" yang dalam bahasa Bali berarti "balai santai" yaitu sejenis bangunan yang bertiang empat terbuat dari kayu dengan ornamen-ornamen khas Bali dan biasanya digunakan untuk tempat bersantai)
  • Nelep  + ('nelep' bermakna mendatangi dengan sembunyi-sembunyi)
  • Onong  + ('onong' ('ngonong') berarti renang, tapi kata ini khusus dipakai di daerah Karangasem. Kata lumrah di bagian Bali lain adalah, 'langi' ('nglangi') Bahasa Jawa juga, 'nglangi'! Kata ini tidak tergolong halus, kasar dsb.)
  • Galang kangin  + (('galang' berarti terang, dan 'kangin' berarti timur) waktu fajar; ketika matahari terbit dari timur dan menimbulkan cahaya merah kekuningan)
  • Wak  + ((1) wak - kata kata yang bernilai negatif ; wak capala bermakna kata-kata kasar ; wak parusya bermakna kata- kata pedas (keras))
  • Saraswati  + ((Dewi) "Saraswati" adalah sebuah nama suci(Dewi) "Saraswati" adalah sebuah nama suci untuk menyebutkan sosok Dewi Ilmu Pengetahuan. Kata Saraswati itu terdiri secara etimologi berasal dari kata 'saras' dan 'wati'. Kata "saras" yang juga berasal dari urat kata sansekerta "sr" memiliki arti mata air, terus-menerus atau sesuatu yang terus-menerus mengalir. Sedangkan Kata "wati" berarti yang memiliki. Arti lengkap kata "Saraswati" adalah sesuatu yang memiliki atau mempunyai sifat mengalirkan secara terus menerus air kehidupan dan ilmu pengetahuan.enerus air kehidupan dan ilmu pengetahuan.)
  • Bunga bintang  + ((Hippobroma longiflora))
  • Simbar layangan  + ((Polypodaceae))
  • Jengku  + ((bagian kaki) pertemuan antara paha dan betis yang menjadi tempat sendi agar kaki bisa dilekukkan)
  • Waja  + ((baja) logam yang keras ; sesuatu yang kuat)
  • Balian sonteng  + ((balian sonténg) - dukun yang mempersembahkan sajen dengan kata-kata biasa untuk mendatangkan kekuatan saat mengobati)
  • Bale sakutus  + ((balé sakutus/saka kutus) - bangunan rumah bertiang delapan, biasanya dipakai tempat tidur)
  • Pagrendot  + ((banyak orang) datang membawa (atau memikul) barang-barang untuk oleh-oleh.)
  • Jabag  + ((berkata) kasar kepada orang yang patut dihormati)
  • Belek  + ((bélék) - lembek, lunak (seperti nasi, bubur))
  • Belekang  + ((bélékang) - lembekkan; buat menjadi lembek)
  • Conge-conge  + ((congé-congé) - serangga pohon yang berbunyi waktu sunyi)
  • Cedok  + ((cé.dok) - gayung; alat untuk mengambil air terbuat dari tempurung kelapa dan diberi tangkai; sekarang suda ada yang terbuat dari plastik)
  • Celeng  + ((céléng) - babi)
  • Cengkrong  + ((céngkrong) - bagian atas sarung keris yang bengkok)
  • Ceeng  + ((cééng) - takaran beras dari tempurung kelapa; ‘acééng’ artinya satu tempurung beras)
  • Jeng  + ((dalam keadaan) sempurna sebagaimana adanya atau sebagaimana semula (tidak berubah, tidak rusak, tidak berkurang, dan sebagainya))
  • Endah  + ((en.dah) berkembang-biak; berketurunan banyak)
  • Ender  + ((en.der) buru; kejar; susul dengan berlari)
  • Galing  + ((galing-galing) sejenis tumbuhan merambat yang bunganya berbentuk corong berwarna biru (Cayratia trifolia))