UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK MID JUNE

Property:Page text id

From BASAbaliWiki
Showing 20 pages using this property.
B
Sang Raja hutan, Singa, ditembak pemburu, penghuni hutan rimba jadi gelisah. Mereka tidak mempunyai saja lagi. Tak berapa lama seluruh penghuni hutan rimba berkumpul untuk memilih Raja yang baru. Pertama yang dicalonkan adalah Macan Tutul, tetapi macan tutul menolak. “Jangan, melihat manusia saja aku sudah lari tunggang langgang,” ujarnya. “Kalau begitu Badak saja, kau kan amat kuat,” kata binatang lain. “Tidak-tidak, penglihatanku kurang baik, aku telah menabrak pohon berkali-kali.” “Oh! mungkin Gajah saja yang jadi Raja, badan kau kan besar.....,” ujar binatang-binatang lain. “Aku tidak bisa berkelahi dan gerakanku amat lambat,” sahut gajah. Binatang-binatang menjadi bingung, mereka belum menemukan raja pengganti. Ketika hendak bubar, tiba-tiba kera berteriak, “Manusia saja yang menjadi raja, ia kan yang sudah membunuh Singa”. “Tidak mungkin,” jawab tupai. “Coba kalian semua perhatikan aku, aku mirip dengan manusia bukan? Maka akulah yang cocok menjadi raja,” ujar kera. Setelah melalui perundingan, penghuni hutan sepakat Kera menjadi raja yang baru. Setelah diangkat menjadi raja, tingkah laku Kera sama sekali tidak seperti Raja. Kerjanya hanya bermalas-malasan sambil menatap makanan yang lezat-lezat. Penghuni hutan menjadi kesal, terutama serigala. Serigala berpikir, “bagaimana si kera bisa menyamakan dirinya dengan manusia ya? Badannya saja yang sama, tetapi otaknya tidak.” Serigala mendapat ide. Suatu hari, ia menghadap kera. “Tuanku, saya menemukan makanan yang amat lezat, saya yakin tuanku pasti suka. Saya akan antarkan tuan ke tempat itu,” ujar serigala. Tanpa pikir panjang, kera, si Raja yang baru pergi bersama serigala. Di tengah hutan, teronggok buah-buahan kesukaan kera. Kera yang tamak langsung menyergap buah-buahan itu. Ternyata, si kera langsung terjeblos ke dalam tanah. Makanan yang disergapnya ternyata jebakan yang dibuat manusia. “Tolong! tolong,” teriak kera, sambil berjuang keras agar bisa keluar dari perangkap. “Ha ha ha ha! Tak pernah kubayangkan, seorang raja bisa berlaku bodoh, terjebak dalam perangkap yang dipasang manusia, Raja seperti kera mana bisa melindungi rakyatnya,” ujar serigala dan binatang lainnya. Tak berapa lama setelah binatang-binatang meninggalkan kera, seorang pemburu datang ke tempat itu. Melihat ada kera di dalamnya, ia langsung membawa tangkapannya ke rumah. Sumber https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6743914/5-dongeng-anak-yang-bisa-dibacakan-untuk-anak-sebelum-tidur.  
Sudah seminggu lamanya Ni Murdani duduk termenung di atas pohon. Tidak makan, tidak minum. Tak peduli buah manggis, buah mangga, buah wani, dan buah jambu matang di pohon. Ia menahan haus dan lapar. Sudah lama puasa, Ni Murdani makin kurus. Wajahnya pucat pasi. Monyet betina itu mengatur pernapasan. Terdiam dan memusatkan pikiran kepada penguasa alam. Dia bertapa. Sudah lama dia menjalankan tapa semadhi semestinya sudah mendapatkan apa yang diinginkannya. Bhatara Wisnu pun menemuinya dan bersabda. “Apa yang kau minta, Murdani? Kamu sudah lama bertapa. Berdiam diri dan memusatkan pikiran kepada penguasa alam!” Monyet betina itu membuka matanya lalu sembah sujud. “Apa yang kau inginkan. Aku akan mengabulkan permintaanmu!” Monyet betina itu kembali sujud dan menyembah. “Hamba minta kecantikan, paduka!” “Apa! Kecantikan?” Bhatara Wisnu kaget. Muncul rasa ragu. “Ya, kecantikan. Saya mendambakan cantik seperti Dewi di kahyangan!” Mendengar permintaan lugas dan tegas itu, Bhatara Wisnu terkejut. Namun kata telah terucap dan janji pantang diingkari. “Baiklah, jika seperti itu yang kau mau. Aku berikan mirah delima.” Bhatara Wisnu mengeluarkan permata dengan cahaya merah menyilaukan. “Permata mirah delima ini akan terus bersinar. Ikuti arah sinarnya. Setiba di danau, sinarnya akan padam. Ceburkanlah dirimu tujuh kali di air danau. Kau akan menjelma menjadi dewi yang cantik.” Usai bersabda, Bhatara Wisnu kembali ke kahyangan. Betapa bahagianya monyet betina itu. Ia melompat-lompat kegirangan. Ia berlari mengejar cahaya permata mirah delima. Cahaya itu menuju timur laut. Ni Murdani berkelana ke tengah hutan, mendaki jurang, menuruni lembah, mengejar cahaya permata mirah berkilauan. Tiba-tiba sinar itu padam. Ni Murdani bahagia karena melihat danau impian. Air danau itu jernih dan tenang, mengagumkan. Burung-burung bernyanyi di dahan pohon. Angin dingin menusuk tulang. Ni Murdani menggigil kedinginan. Ia ragu menceburkan tubuhnya ke danau. Apalagi ia sudah lama tidak mandi. Namun karena keinginannya besar menjadi seorang dewi, ia pun menceburkan dirinya ke danau. Biuur. Sekali, ia lekas berdiri. Burung-burung beterbangan bernyanyi menyaksikan monyet betina itu. Ni Murdani melihat bayangan dirinya di air danau yang jernih. Terlihat jelas kulitnya tanpa bulu. Dia tersenyum bahagia. Biuuur. Kembali dia menyeburkan diri ke danau. Dua kali, tiga kali, empat kali. Pada bayangan air danau, Ni Murdani melihat dirinya semakin cantik. Kulitnya putih bersih. Mulutnya yang monyong dan matanya tersembunyi ke dalam terlihat rata. Semakin bahagia melihat perubahan dirinya yang semakin cantik. Biuur. Dia menceburkan dirinya ke danau, lima kali, enam kali, dan tujuh kali. Berubah. Ni Murdani berubah wujud menjadi seorang Dewi. Sungguh jelita. Burung-burung seakan berlomba terbang untuk mendekati Ni Murdani. Tiada henti ia mengucapkan puji syukur kepada Tuhan karena permohonannya telah dikabulkan. Dia meraba kulitnya, meraba pinggangnya yang semok, dan meraba buah dadanya montok. Lalu dia meraba bagian wajah. Mendadak dia cemberut melihat hidungnya pesek. Dia mendambakan punya hidung mancung. Ia memikirkan untuk menceburkan dirinya sekali lagi ke danau. Pastilah mampu menyaingi kecantikan para dewi di kahyangan. Lama ia menimbang-nimbang untuk memutuskan kembali ceburkan diri ke danau. Burung-burung berkicau, disangka menyetujui pemikirannya. Tanpa ragu, gadis mencelupkan tubuhnya ke danau. Ni Murdani kembali muncul ke permukaan. Dia bergegas melihat bayangan diri pada air danau yang jernih dan tenang. Terlihat jelas bayangan monyet betina. Itulah kesujatian Ni Murdani. Burung-burung terbang menjauh. Pepohonan berhenti menari. Danau kembali sepi. Hanya monyet betina menangis histeris.  
Pemilu yang akan datang ini adalah waktu yang sangat baik untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa ini. Walaupun pada dasarnya semua melakukan kewajiban masing-masing, namun penting sekali peran kebijakan-kebijakan yang akan dibuat oleh pemerintah mendatang. Itulah sebabnya, saya tidak setuju jika kita harus pasrah dengan keadaan dan malas memilih. Kita sebaiknya menentukan sikap untuk peduli dan menelusuri calon pemimpin mendatang. Memang banyak sekali harapan yang akan diberikan kepada calon pemimpin nanti. Hal yang paling penting adalah tentang siapa calon pemimpin yang akan peduli, itulag yang utama. Siapa yang bisa membangkitkan taraf hidup masyarakat, khususnya penyandang disabilitas. Ada cukup banyak warga disabilitas yang tidak mendapat perhatian. Jangankan hal-hal besar, menyediakan tempat, pakaian, dan makanan yang layak saja sudah cukup. Lebih baik lagi apabila bisa membangun fasilitas-fasilitas umum untuk penyandang disabilitas. Karena pada dasarnya kita semua sama. Hanya ada yang berkelebihan, dan ada yang kekurangan. Mari maklumi, kebaikan dan kebenaranlah yang kita ikuti. Terima kasih.  +
Brati Sasana atau Wrati Sasana adalah intisari ajaran tata susila bagi seorang sulinggih atau mereka yang melakukan sadhana spiritual. Lontar ini mengandung nilai-nilai hidup dan tujuan hidup kesucian yang bertujuan untuk mencapai kesempurnaan spiritual. Pokok-pokok ajaran yang ada dalam Brati Sasana antara lain ajaran Yama dan Niyama Brata, Dasa Sila, Dasa Dharma, ajaran untuk menjauhkan diri dari perbuatan yang hina, ajaran mengenai sikap waspada, serta ajaran-ajaran mengenai etika spiritual untuk mencapai pembebasan. Teks Brati Sasana tergolong ke dalam lontar sasana, atau etika. Selain Brati Sasana, ada pula Siwa Sasana (lihat entri Siwa Sasana). Lontar ini berbahasa Sanskerta berupa 38 sloka namun diulas dalam bahasa Jawa Kuno yang indah. Dari struktur bahasanya, teks ini tergolong teks tua yang sekurang-kurangnya berasal dari abad kesebelas hingga kedua belas.  +
Menjelaskan secara singkat tentang covid-19  +
Melakukan kampanye penggunaan tumbler kepada masyarakat terutama anak muda Bali.  +
Di hari Minggu saya bersama orang tua saya berhibur ke tempat wisata yang ada di seputaran Denpasar. saya berangkat menggunakan sepeda motor dan berboncengan dengan adik saya. pada saat melewati di jalan Nangka Selatan, banyak sekali jalanan yang rusak dan hancur karena hujan yang begitu deras. rasa berkendara yang tidak nyaman saya rasakan serta hampir jatuh dari sepeda motor karena jalanan yang rusak itu. saya berharap kedepannya supaya bisa untuk perbaikan jalan di setiap daerah daerah yang ada di Bali ini supaya tidak adanya korban kecelakaan di setiap jalan raya yang ada di Bali ini  +
Di hari Minggu saya bersama orang tua saya berhibur ke tempat wisata yang ada di seputaran Denpasar. saya berangkat menggunakan sepeda motor dan berboncengan dengan adik saya. pada saat melewati di jalan Nangka Selatan, banyak sekali jalanan yang rusak dan hancur karena hujan yang begitu deras. rasa berkendara yang tidak nyaman saya rasakan serta hampir jatuh dari sepeda motor karena jalanan yang rusak itu. saya berharap kedepannya supaya bisa untuk perbaikan jalan di setiap daerah daerah yang ada di Bali ini supaya tidak adanya korban kecelakaan di setiap jalan raya yang ada di Bali ini  +
Ketika saya jalan-jalan dinangka Selatan disitu saya menemukan jalanan yang rusak. Saya harap pemerintah memperbaiki jalanan itu. Saya juga berharap agar para warga saat berliburan dipantai membuang sampah pada tempatnya. Agar pemandangan yang ada dipantai tetap terjaga.  +
awal mulanya saat ada seseorang bernama veda membuang sampah sembarangan lalu ada temannya yang menasehati untuk membuang sampah pada tempatnya  +
Bubuh Bali ini biasanya dihidangkan dengan tambahan ayam suwir, kacang dan beberapa tambahan lain, bubuh bali sendiri merupakan nasi bubur. Kuliner ini bisa dibilang tidak terlalu berat sehingga cocok dinikmati saat pagi. Pembuatan Bubuh Bali hampir mirip dengan Bubur pada umumnya dan bahan yang digunakan juga hampir sama. Makanan ini akan terasa lebih nikmat jika dimakan pada saat pagi dan dalam keadaan masih hangat. Bubuh Bali dapat menjadi alternatif makanan untuk sarapan pengganti nasi atau roti, tekstur bubur yang lembut juga membuat makanan ini dapat dinikmati oleh anak-anak sampai dengan orang tua sekalipun. Memakan makanan ini di pagi hari dapat membuat Anda merasa kenyang yang cukup lama.  +
Bubuksah Gagakaking adalah sebuah lontar yang memuat cerita alegori mengenai dua orang petapa, yakni Bubuksah dan kakaknya, Gagakaking. Keduanya belajar ilmu spiritual dari seorang guru, namun mempraktikkan ajarannya dengan cara berbeda. Bubuksah memakan segala sesuatu, sedangkan Gagakaking mengekang diri dengan berpantang makan. Keduanya kemudian bertapa di Gunung Wilis untuk mendapatkan anugerah dari dewata. Lambat laun, keduanya sering terlibat dalam perdebatan karena saling bertolak belakang. Melihat pertentangan antara kedua bersaudara itu, Bhatara Guru mengutus Dewa Kalawijaya untuk menyamar menjadi harimau. Pertama-tama, harimau itu ingin memangsa Gagakaking yang kurus kering. Gagakaking menolak dengan alasan badannya amat kurus. Kemudian, harimau itu pergi ke Bubuksah. Bubuksah rela mempersembahkan dirinya sebagai makanan harimau lapar itu. Melihat keteguhan hati Bubuksah, harimau itu kemudian bersedia mengantarnya ke tempat para dewa. Namun Bubuksah ingin kakaknya turut serta. Harimau itu berkata, kakaknya tidak boleh menaiki punggung sang harimau. Akhirnya, Gagakaking berpegangan di ekor harimau itu dalam perjalanan mereka menuju surga. Ada berbagai versi dalam kisah ini, namun versi yang paling lengkap ada dalam Lontar Bubuksah, koleksi Gedong Kirtya. Beberapa sarjana menginterpretasi kisah ini sebagai cara berbeda untuk mencapai kematangan spiritual. Pada intinya, bukan cara-cara yang berbeda itu yang menentukan keberhasilan seseorang, namun keteguhan hatinya. Apabila orang berpantang berbagai jenis makanan, maka ia harus melakukannya dengan sungguh-sungguh hingga mencapai keberhasilan. Apabila seseorang belum mampu mengekang diri dengan berpantang makan, dia hendaknya berusaha terus sejauh mana dia bisa.  +
Bubur masak menjadi kuliner asal Klungkung yang gak boleh dilewatkan ketika datang ke sini, serta mudah untuk ditemukan pada beberapa area di pinggir jalan ataupun warung maupun restoran. Kuliner ini berupa bubur yang diberi kuah khas berwarna kuning yang diberi dengan urap ataupun sajian sayur lainnya. Serta, ditambahkan dengan kacang kedelai yang memberikan sensasi krispy dan gurih disertai menggunakan daun pisang sebagai alasnya yang membuatnya tambah mantap sehingga makanan ini sangat cocok dinikmati ketika pagi hari maupun siang hari.  +
Tak kerasa ya, sudah tiga bulan kita hanya berdiam diri dirumah saja terkena dampak COVID-19 ini. Bak seperti dipaku kita hanya berdiam diri dirumah saja tidak dapat menjalankan kehidupan seperti biasanya. Banyak sekali inisiatif dan acara-acara yang dipaksa agar ditunda dan tidak berjalan sesuai rencana. Mungkin ini adalah salah satu dampak dari pandemi ini. Foto diatas menunjakan masyarakan melakukan kegiatan tidak seperti biasanya. Hal itu menyebabkan, jika kita berkeinginan melakukan acara apapun itu,m masyarakat Bali wajib mengikuti aturan dan himbauan yang telah disampaikan pemerintah seperti menjaga jarak tidak melakukan interaksi berkumpul-kumpul paling banyak dua puluh lima orang, tidak boleh mengundang masyarakat lebih luas atau lebih banyak lagi. Sekarang, kita sebagai makhluk yang memiliki pengetahuan yang lebih agar sepatutnya menaati himbauan yang telah disampaikan oleh pemerintah ini, jangan membangkang dan melanggarnya. Menurut saya, apa yang dilakukan pemerintah ini dalam penanganan pandemi ini sudah benar yang bertujuan agar penyebaran virus dapat dikendalikan dan lekas berakhir. Saya sendiri sangat berterimakasih terhadap pemerintah yang telah peduli kepada masyarakatnya. Tetapi, yang dinamakan manusia pasti tidak akan pernah puas dengan dirinya, baik maupun buruknya itulah namanya manusia , ada yang memiliki pandangan baik dan menerimanya , dan ada juga yang memiliki pandangan buruk terhadap pemeritah ini. Masalh ini dapat juga disebut dengan seleksi alam. Kini ala mini seakan ingin beristirahat dari kita sebagai manusia yang serakah yang tidak pernah merasakan syukur. Tiap orang wajib tahu tentang hal itu. Kini jikalau berkeinginan agar pandemi ini cepat berakhir, mari kita ikuti dan turuti apa yeng telah dihimbau tersebut. “tidaklah semua petaka membawa hal yang buruk atau membawa masalah saja.” Mari kita lihat kebenaranya pula seperti kita dapat berkumpul kembali dengan keluarga, dapat memberikan waktu ala mini untuk beristiraha dari polusi, dan masih banyak dapak positif yang lain yang tidak kita sadari secara langsung. Mari kita bersatu dan bersama melawan pandemi ini. Percaya, pasti akan ada hal posotif yang akan kita peroleh. Terimakasih 🙏.  
Halo semua! Tidak kerasa negara kita, Indonesia sudah berusia 77 tahun di tanggal 17 agustus 2022 ini. Seperti tahun-tahun sebelumnya setiap tanggal 17 agustus pasti masyarakat Bali merayakan HUT Negara Republik Indonesia ini dengan lomba-lonba seperti lomba layangan, lomba baleganjur, dan pawai budaya. Di tahun 2022 ini juga banyak pembangunan-pembangunan yang akan di laksanakan seperti pembangunan jalan tol Gilimanuk-mengwi yang bertujuan agar transportasi landar dab mengurangi kemacetan  +
Pada era modern seperti sekarang, banyak sekali remaja yang lupa dengan budaya dan tradisi yang luar biasa, yang diwariskan oleh leluhurnya. Salah satunya pakaian adat dan hiasan kepala menggunakan bunga kamboja dan cempaka seperti yang ada do foto ini. Kita sebagai manusia Bali, seharusnya bisa melestarikan budaya dan warisan leluhur tersebut agar tidak lambat laun menjadi hilang dan tergantikan oleh budaya global.  +
Gila menjadi raja, atau rajanya yang gila? Di zaman seperti sekarang, banyak orang yang gila ingin menjadi raja atau pemimpin, hal tersebut yang membuat banyak bermunculan kerajaan-kerajaan baru, seperti kerjaan Sunda Empire. Hal ini digambarkan dengan ogoh-ogoh Raja Buduh. Banyak orang yang ingin menjadi raja atau pemimpin, namun saat sudah menjadi raja, tidak memperhatikan rakyatnya, tidak setia pada perkataannya, dan membuat peraturan yang tidak masuk akal dan dapat membuat masyarakatnya sengsara. Makna atau nilai dalam ogoh-ogoh ini yaitu: Pemerintah sebagai pemimpin di negara Indonesia ini, harus memperhatikan rakyatnya, dan membuat peraturan yang berpihak pada rakyat dan dapat membuat rakyatnya sejahtera.  +
Sangat susah terasa hidup di masa ini, karena nona corona yang telah membuat dunia ini berantakan, pekerjaan tak punya, mengandalkan pariwisata, akan tetapi betapa laranya, tamu mana negara tak lagi berkunjung ke Bali, Tidak ada yang lain, dampak corona ini, peh ya sudah mau diapakan lagi, tidak memiliki uang sepeserpun, syukuri saja kembali mencari bahan lauk di danau ini, gila memancing  +
Setiap wilayah Negara memiliki ciri khas dan keunikannya seperti hal nya AGAMA Agama merupakan sistem yang mengatur kepercayaan dan peribadatan kepada Tuhan serta tata kaidah yang berhubungan dengan budaya serta pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan kehidupan. Seperti yang sudah kita ketahui disetiap negara memiliki Perbedaan Agama masing-masing seperti di Indonesia memiliki 6 Agama yang sudah diakui diantaranya yaitu Agama Islam,Hindu,Kristen,Katolik,Budha dan Konghucu, Keenam Agama tersebut memiliki kekhasan tersendiri dilihat dari pengucapan salam tempat beribadah dan juga mantra-mantra dan doa-doa nya dan penyebutan nama Tuhan dimasing-masing Agama tersebut. Perbedaan pandangan dalam satu agama bisa melahirkan konflik di dalam tubuh suatu agama itu sendiri. Perbedaan pandangan adalah salah satu perbedaan yang nampak nyata. Kemudian lahir pula perbedaan ormas keagamaan.Berbagai kebijakan dilakukan oleh pemerintah agar tidak terjadi saling mengganggu umat beragama lainnya. Semaksimal mungkin menghindari kecenderungan konflik karena perbedaan agama. Semua lapisan masyarakat bersama-sama menciptakan suasana hidup yang rukun, damai, tentram dan harmonis dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam bingkai negara kesatauan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.Oleh karena itu kita sebagai manusia hendaknya untuk menjaga kerukunan umat beragama dengan membangun toleransi yang kuat, toleransi merupakan suatu perilaku atau sikap manusia yang tidak menyimpang dari hukum yang berlaku berlaku dimana seseorang menghormati atau menghargai setiap tindakan yang dilakukan orang lain, sedangkan toleransi beragama yaitu menghargai pendapat, menghormati antar penganut Agama masing-masing. Adapun cara-cara membangun toleransi yaitu dengan : 1. Tidak memaksakan orang lain untuk mengikuti Agama atau kepercayaan kita. Membebaskan orang lain untuk memilih agamanya sendiri seperti pada Sila ke-1 Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Tidak menghina, menjelekkan dan tidak mencela agama orang lain 3. Tidak menggangu dan tidak melarang Agama lain untuk melakukan Ibadahnya pada saat waktu beribadah. Dengan cara-cara yang dapat dilakukan tersebut dapat membantu kita untuk tetap mempertahankan kerukunan umat beragama yang ada Di Indonesia karena bukan hanya menjaga kerukunan umat beragama saja dengan adanya Toleransi yang kuat tersebut kita dapat memperkokoh rasa persaudaraan dengan perbedaan-perbedaan seperti Ras,Budaya, Ekonomi,Sosial yang ada dalam kehidupan Manusia. Bersatu diatas Bhineka Tunggal Ika, berpadu dalam keberagaman Agama bersatu dalam Toleransi Agama.