UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK AT THE END OF MAY

Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Place information text id" with value "Mata Air Tembeling". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 26 results starting with #1.

View (previous 50 | next 50) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • Kintamani  + (Kecamatan Kintamani, Bangli merupakan salaKecamatan Kintamani, Bangli merupakan salah satu kawasan yang terkenal dengan pertaniannya khususnya pada tanaman jeruk. Selain dengan ciri khas tersebut kintamani juga memiliki ciri khas dengan hawa yang sejuk di setiap desanya. Kecamatan ini terbagi atas 48 desa, salah satunya adalah Desa Kintamani. Desa Kintamani berjarang sekitar kurang lebih 27 kilometer dari pusat Kota Bangli. Desa ini dibatasi oleh Desa Sukawana di sebelah utara, sebelah timur dibatasi oleh Br. Yeh Mampeh, disebelah selatan dibatasi oleh Desa Bonyoh, sedangkan di sebelah barat dibatasi oleh Desa Belancan dan Desa Bayung Cerik. oleh Desa Belancan dan Desa Bayung Cerik.)
  • Puri Kesiman  + (Kehadiran Puri Kesiman, menurut Gora SirikKehadiran Puri Kesiman, menurut Gora Sirikan diawali dengan sikap politik I Gusti Ngurah Made. Ia adalah salah seorang cucu I Gusti Gde Oka alias I Gusti Ngurah, seorang Manca Puri Kaleran Kawan, yang merupakan pejabat tinggi di bawah punggawa dalam kerajaan Badung. Pada tahun 1813 pendiri Raja Denpasar I Gusti Ngurah Made Pemecutan mangkat. Setelah kepergiannya terjadi perubahan konstalasi politik di kerajaan Badung yang diawali dengan keputusan putra sulung I Gusti Gde Kesiman pergi meninggalkan istana dan membangun istana baru di Kesiman (di Puri Agung Kesiman sekarang) dan sekaligus menjadi raja dengan gelar I Gusti Gde Ngurah Kesiman.a dengan gelar I Gusti Gde Ngurah Kesiman.)
  • Desa Banyuning  + (Kelurahan Banyuning terletak 2 kilometer dKelurahan Banyuning terletak 2 kilometer dari pusat kota pendidikan, Singaraja. Kelurahan Banyuning yang dulunya merupakan sebuah desa. Desa Banyuning dahulu berasal dari nama Monaspatika, dimana Mona berarti air dan Stika berarti hening. Jadi Monaspatika mengandung arti bayuhening, sehingga disingkat menjadi Banyuning. Istilah tersebut dibuktikan dengan adanya peninggalan sejarah baik berupa tulisan–tulisan, relief dan prasasti.rupa tulisan–tulisan, relief dan prasasti.)
  • Gilimanuk  + (Kelurahan Gilimanuk terletak di Kecamatan Kelurahan Gilimanuk terletak di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Desa ini memiliki jarak ±122 km dari pusat Kota Denpasar.Di Kelurahan Gilimanuk terdapat beberapa objek wisata yang menarik, yaitu Museum Purbakala, Teluk Gilimanuk, Taman Nasional Bali Barat, Karang Sewu, dan Pulau Kalong. Selain itu di Kelurahan Gilimanuk terdapat juga objek wisata religi, yaitu wisata religi Patung Budha di Vihara Empu Astapaka. Untuk wisata kuliner, di Kelurahan Gilimanuk terkenal dengan Ayam Betutunya. Di kelurahan ini terdapat Pelabuhan Gilimanuk yang melayani penyeberangan feri ke Pelabuhan Ketapang, Jawa Timur. Terdapat tugu naga yang diberi nama Gelungkori.pat tugu naga yang diberi nama Gelungkori.)
  • Sesetan  + (Kelurahan Sesetan merupakan salah satu kelKelurahan Sesetan merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Provinsi Bali. Dari beberapa informasi dan menurut cerita-cerita dari tokoh masyarakat serta didukung oleh bukti-bukti peninggalan yang ditemukan diceritakan bahwa pada waktu Pemerintahan Dalem Waturenggong kira-kira abad ke 15, Kelurahan Sesetan sekarang ini menjadi satu kesatuan dengan Kelurahan Pedungan. Kelurahan Pedungan awalnya bernama Desa Peduwungan nama ini bermula dari sebelah keris yang sakti. Keris itu dimiliki oleh wakil Dalem Waturenggong di Wilayah Badung yang bernama Arya Waringin. Keris sakti dibuatkan tempat yang disebut Pelinggih dan diberi nama Pura Peduwungan yang artinya keris, dan sekarang terletak di Banjar Kepisah. Dari Peduwungan ini akhirnya menjadi Desa Pedungan. Pada saat itu mata pencaharian penduduk di Desa Peduwungan adalah sebagai petani dan beberapa orang penduduk yang tinggal di Desa Peduwungan melakukan kegiatan pertanian di bagian Timur Desa Peduwungan, yang akhirnya menetap di tempat itu karena menurut mereka tempat di Timur itu adalah tempat yang subur dan sangat baik untuk bercocok tanam. Dan tempat itu diberi nama Kesetan atau Sepihan yang artinya Pecahan dari Desa Peduwungan, kemudian lama kelamaan seiring dengan perjalanan waktu dan karena proses perubahan kata, maka kata Kesetan berubah menjadi Sesetan.maka kata Kesetan berubah menjadi Sesetan.)
  • Museum Le Mayeur  + (Kembali lagi memberi refrensi tentang permKembali lagi memberi refrensi tentang permuseuman di Bali, kini akan membahas sekilas tentang Museum Le Mayeur. Museum yang memiliki keunikan tersendiri karena lebih bercita rasa rumah tempat tinggal namun menyimpan hasil seni yang indah. </br></br>Museum ini sebenernya tempat tinggal dari pelukis yang bernama Adrien Jaen Le Mayure. Siapa dia? Le Mayeur adalah pelukis yang berasal dari Bruxelles Belgia yang datang ke Bali pada tahun 1932. Beragam lukisan mulai dari kehidupan sang istri Ni Pollok hingga keindahan alam Sanur terekam dalam lukisan.</br></br>Lukisan tertua di Museum Le Mayeur tercatat pada tahun 1921 dan termuda adalah satu tahun sebelum Le Mayeur meninggal yakni 1957. Jumlah lukisannya semasa hidup tercatat sebanyak 88 buah. Di museum ini tersebut terdapat 6 ruangan yang diantaranya ruang studio tempat melukis, ruang untuk tamu yang ingin melihat lukisan, ruang untuk berkumpul keluarga, ruang untuk tempat istirahat (kamar tidur), ruang untuk Ni Polok merias diri beserta kamar mandi, ruang untuk menyiapkan sesajian dan menyimpan alat – alat upacara.</br></br>Selain hal tersebut, museum ini terletak di pinggir pantai Sanur Denpasar. Dari pantai ini kita dapat menikmati matahari terbit dan hiruk pikuk orang-orang yang akan menyebrang dari pulau Bali ke Nusa Penida atau Nusa Lembongan. Pantai dengan pasir putih ini akan cukup mudah ditemukan lokasinya sehingga alasan untuk tidak mampir ke museum jelas tidak ada salahnya.</br></br>Museum Le Mayeur buka setiap hari kecuali Jumat, pukul 08.30 sampai 12.30 WITA, dan hari libur resmi tutup. Jadi silahkan berkunjung ke museum sambil menikmati pemandangan pantai Sanur.sambil menikmati pemandangan pantai Sanur.)
  • Kertagosa  + (Kerta Gosa merupakan komplek bangunan atauKerta Gosa merupakan komplek bangunan atau balai pengadilan warisan Keraton Semarapura (1686-1908) dan tetap difungsikan pada masa kekuasaan kolonial Belanda (1908-1942). Di Komplek ini setidaknya masih tersisa tiga objek penoinggalan Keraton Semarapura yaitu Bale Kerta Gosa, Bale Kambang dengan kolam Taman Gili, serta Gapura Keraton. Selain itu, di sisi bagian barat terdapat bangunan Museum Semarapura bergaya arsitektur Eropa (Balisering) yang sebelumnya merupakan bekas sekolah belanda. Kerta Gosa berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua kata, yaitu Kerta (Kertha) dan Gosa. Kertha atau Kerta berarti baik, luhur, aman, tentram, bahagia, dan sejahtera, sedangkan Gosa (berasal dari kata Gosita) berarti dipanggil, diumumkan, dan disiarkan. Jadi Kerta Gosa berarti tempat untuk mengumumkan hal-hal yang baik atau hal-hal untuk mencapai ketentraman dan kesejahteraan. Kerta Gosa juga dapat diartikan sebagai tempat raja untuk mengadakan musyawarah yang berkenaan dengan ketentraman dan kesejahteraan bagi kerajaan yang meliputi bidang keamanan dan peradilan.ng meliputi bidang keamanan dan peradilan.)
  • Desa Pupuan  + (keunikan di desa saya yaitu pada saat harikeunikan di desa saya yaitu pada saat hari raya nyepi bedanya dari desa lain yaitu yang mengarak ogoh-ogo bukan yang putra-putra melainkan yang putri karena supaya putri di desa kami tujuanya kuat kuat dan di setarakan dengan yang putra supaya harapannya semoga kedepan untuk yang putri tidak bermalas malasan dan mau bekerja keras karena pada umumnya yang putri kerjaannya makan,tidur dan berdan-dan saja.erjaannya makan,tidur dan berdan-dan saja.)
  • Klungkung  + (Klungkung menjadi pusat pemerintahan raja-Klungkung menjadi pusat pemerintahan raja-raja Bali. Raja Klungkung adalah pewaris langsung dan keturunan lurus dari Dinasti Kresna Kepakisan. Oleh karenanya, sejarah Klungkung berhubungan erat dengan raja-raja yang memerintah di Samprangan dan Gelgel.Ibu kotanya berada di Semarapura. Klungkung berbatasan dengan Kabupaten Bangli di sebelah utara, Kabupaten Karangasem di timur, Kabupaten Gianyar di barat dan dengan Samudra Hindia di sebelah selatan.</br>Kerajaan Klungkung Bali telah berhasil mencapai punjak kejayaan dan keemasannya dalam bidang pemerintahan, adat dan seni budaya pada abad ke 14– 17 di bawah kekuasaan Dalem Waturenggong dengan pusat kerajaan di Keraton Gelgel – Swecapura memiliki wilayah kekuasaan sampai Lombok dan Blambangan. Terjadinya perang Puputan Klungkung ketika pusat kerajaan Klungkung sudah berada di keraton/pusat kota Semarapura.h berada di keraton/pusat kota Semarapura.)
  • Singaraja  + (Kota Singaraja merupakan bagian dari wilayKota Singaraja merupakan bagian dari wilayah administrasi Kabupaten Buleleng. Pola permukiman di kota Singaraja ini telah mengarah pada perkotaan dengan tingkat heterogenitas yang cukup tinggi.</br>Batas-batas administratif kota Singaraja adalah :</br>• Sebelah Utara : Laut Bali</br>• Sebelah Selatan : desa Gitit</br>• Sebelah Timur : desa Kerobokan</br>• Sebelah Barat : Desa Pemarona Kerobokan • Sebelah Barat : Desa Pemaron)
  • Air Terjun Tadah Hujan Campur Rasa  + (Letak air terjun ini ada di Desa Menyali, Letak air terjun ini ada di Desa Menyali, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng. Jarak tempuh dari kota Singaraja kurang lebih 15 km. Air terjun ini terletak di wilayah perkebunan dan persawahan yang masih produktif. Tersedia fasilitas yang memadai seperti jalan, parkir, jalan setapak menuju air terjun dengan 185 anak tangga. Air terjun campurasa yang mempunyai 3 (tiga) tingkatan:</br>1. Tingkat I kurang lebih 20 meter;</br>2. Tingkat ke II kurang lebih 10 meter;</br>3. Tingkat ke III kurang lebih 12 meter.; 3. Tingkat ke III kurang lebih 12 meter.)
  • Desa Budaya Kertalangu  + (Lokasi Desa Budaya Kertalangu di desa KesiLokasi Desa Budaya Kertalangu di desa Kesiman, Kec. Denpasar Timur atau tepatya di sebelah utara pantai Sanur. Desa Budaya Kertalangu menjadi salah satu objek wisata yang patut diperhitungkan untuk dikunjungi. Kehidupan kota yang biasanya ramai dan padat penduduk, tapi Desa Budaya Kertalangu masih menyisakan ruang kosong hijau yang menyuguhkan pemandangan alam pedesaan, sebuah tempat yang cocok jika ingin menikmati sisi lain kehidupan kota.</br></br>Berada di tengah areal persawahan di lahan seluas sekitar 80 hektar yang terdiri dari perumahan, sawah dan kebun membuat Desa Budaya Kertalangu terlihat hijau dan lapang, bisa menghilangkan kejenuhan dan melepaskan diri dari keramaian kota. Desa Kertalangu sendiri dibuat pada 2005 dengan mengusung konsep desa yang didekasikan untuk wadah sadar perdamaian, kebudayaan dan hidup berwawasan hijau bagi siapa pun di dunia.</br></br>Menariknya, ada sebuah pesona di tengah Desa Budaya Kertalangu, yakni terdapat Tugu Perdamaian Dunia yang dikelilingi patung dari tokoh-tokoh dunia. Di Tugu Perdamaian Dunia tersebut juga terdapat banyak bendera nasional dari negara-negara independen yang mendukung perdamaian serta terdapat simbol ke Sembilan agama di dunia.</br></br>Di Desa Budaya Kertalangu, ada berbagai aktifitas yang dapat dilakukan pengunjung, di antaranya: berkuda mengelilingi desa, membuat sabun sendiri dan boleh dibawa pulang, mencoba menanam padi, menganyam, melukis laying-layang, mewarnai patung, menari dan masih banyak lainnya.</br></br>Sementara daya tarik utama Desa Kertalangu ialah keindahan alam yang masih asri. Ketika pengunjung memasuki area desa, maka akan disambut oleh pemandangan rumah-rumah warga dengan bangunan arsitektur khas Bali. Kemudian menyusuri areal persawahan dengan kanan dan kirinya ditanami padi yang hijau. Terdapat banyak gazebo yang dapat digunakan untuk beristirahat maupun untuk aktifitas rekreasi. Semua pemandangan yang disuguhkan di desa ini bak sebuah lukisan.</br></br>Di Desa Kertalangu juga cukup banyak industri kerajinan hand made yang bisa dijadikan sebagai cindra mata atau oleh-oleh. Ada pula sebuah kolam pancing dengan alat pancing yang disewakan serta ikan yang dapat langsung dimasak. Bagi pengunjung yang ingin berolahraga, ada sebuah jogging track yang terletak di sekitar areal persawahan. Anak-anak pun dapat berolahraga menyenangkan dengan outbound area. Di Kertalangu, ada pula pertunjukan pentas seni dan budaya yang disesuaikan dengan jadwal kunjungan pengunjung. Selain itu, ada pula fasilitas pelengkap lainnya, seperti taman Kertalangu, alun-alun, kopi sawah, ganesha park dan lain-lain.</br></br>https://kesimankertalangu.denpasarkota.go.id/#!://kesimankertalangu.denpasarkota.go.id/#!)
  • Pantai Bingin  + (Lokasi pantai ini berada di selatan pulau Lokasi pantai ini berada di selatan pulau Bali. Tepatnya di Desa Pecatu, Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Selain itu, pantai ini berlokasikan dekat dengan Pantai Dreamland, Pantai Padang-Padang, juga Pantai Balangan. Jika berangkat dari Denpasar, perjalanan menuju ke pantai ini membutuhkan waktu sekitar satu jam-an.ini membutuhkan waktu sekitar satu jam-an.)
  • Tempat Melukat di Badung  + (Lokasi pura di Banjar Kangin, desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kab. Badung. Lokasinya sendiri berada pada sebuah tebing di goa, goa tersebut berada pada ketinggian 10 meter, sehingga perlu menaiki tangga.)
  • Pura Batu Pageh  + (Lokasi pura di Banjar Kangin, desa UngasanLokasi pura di Banjar Kangin, desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kab. Badung. Lokasinya sendiri berada pada sebuah tebing di goa, goa tersebut berada pada ketinggian 10 meter, sehingga perlu menaiki tangga. </br>Perlu diketahui juga di kawasan ini banyak monyet yang berkeliaran. Pura Dalem Batu Pageh berjarak sekitar 50 menit berkendara dari arah Denpasar, di bawah pura terdapat objek wisata bernama pantai Batu Pageh atau pantai Green Bowl pantai tersebut juga bernama pantai Bali Cliff, yang merupakan salah satu tempat wisata pantai di kawasan pariwisata Bali Selatan.pantai di kawasan pariwisata Bali Selatan.)
  • Pura Purancak  + (Lokasi Pura Purancak terletak di Desa PeraLokasi Pura Purancak terletak di Desa Perancak Kecamatan Negara. Ketika Danghyang Nirartha melintasi Selat Bali dengan perahu dari labu, dan mendarat di pantai yang sekarang dikenal dengan nama Perancak. Saat menanti kedatangan istri dan tujuh putranya, Nirartha berteduh di bawah pohon ancak. Di situlah sampai sekarang berdiri Pura Purancak.lah sampai sekarang berdiri Pura Purancak.)
  • Bitra (Bitera)  + (Lokasi tempat wisata Relief Bebitra GianyaLokasi tempat wisata Relief Bebitra Gianyar terletak di Banjar Roban, Desa Bebitra, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali. Dari pusat Kota Gianyar kira-kira Anda dapat menempuh perjalanan kurang lebih sekitar 2,5 km dengan kendaraan bermotor.</br></br>Perkiraan Asal Usul Pertapaan Gunung Kawi Bebitra</br>Menurut tokoh-tokoh adat, konon pertapaan Gunung Kawi Bebitra atau Relief Bebitra merupakan peninggalan dari Desa Peling dengan pimpinannya yang bernama Mas Pahit dengan patihnya Wedang Serawah.</br></br>Mas Pahit merupakan pimpinan yang bijaksana dan selalu melakukan musyawarah ketika memutuskan permasalahan. Beliau juga memiliki istri-istri yang cantik yang siap mendampinginya. Suatu ketika Wedang Serawah menyukai salah satu istri Mas Pahit. Hubungan terlarang tesebut membuat Mas Pahit dan Wedang Serawah bekelahi.</br></br>Meski Wedang Serawah sudah melarikan diri, namun Mas Pahit dapat menemukannya. Ketika menemukannya beliau membunuh Wedang Serawah. Setelah beberapa lama peninggalan patihnya tersebut, kerajaan tersebut mengalami kemunduran dengan munculnya berbagai masalah seperti wabah penyakit hingga terjadi serangan oleh tentara gaib ke desa.</br></br>Konon, pertapaan Gunung Kawi Bebitra tersebut merupakan tempat dimana Mas Pahit menenangkan diri dari permasalahan yang menimpanya.an diri dari permasalahan yang menimpanya.)
  • Tempat Melukat di Badung  + (Lokasinya tempat penglukatan ini di areal Lokasinya tempat penglukatan ini di areal Pura Taman Mumbul Sangeh, kalau dari arah Denpasar sekitar 100 meter sebelum objek wisata Sangeh dan belok kanan. Tempat atau genah melukat ini dipercaya menetralisir berbagai kekuatan jahat yang ada dalam tubuh manusia, baik itu karena pengaruh mistis orang lain ataupun karena sifat pribadi yang secara alami dimiliki oleh manusia. Seperti namanya terdapat 11 buah pancoran dalam sebuah areal permandian.ah pancoran dalam sebuah areal permandian.)
  • Desa Batununggul  + (Lomba Perahu Layar Tradisional (Jukung) di Batumulapan, Batununggul, Nusa Penida, 21 Mei 2021)
  • Jungutbatu  + (Luas wilayah Desa Jungutbatu 359,839 Ha, Secara administratif desa Jungutbatu terbagi atas 6 (Enam) banjar dinas yaitu : Dusun Kaja I, Dusun Kaja II, Dusun Kangin I, Dusun Kangin II, Dusun Kelod I dan Dusun Kelod II.)
  • TiTian Art Space  + (Lukisan ini memperlihatkan dua anak laki-lLukisan ini memperlihatkan dua anak laki-laki menebang pohon dengan kapak. Pohon-pohon yang masih berdiri dan yang sudah ditebang memperlihatkan ki wajah yang menderita. Seniman Batuan I Made Sujendra menjelaskan karya dengan pertanyaan sederhana: "Bagaimana rasanya menjadi pohon?" </br>Sujendra mengatakan lukisan itu dipicu oleh orang-orang yang menghancurkan pohon secara sembarang. Tujuannya bukan untuk membangun atau memahat serta tanpa menanam kembali ataupun memelihara tunas baru. Semisal, memotong dan membakar sawah, ladang, dan hutan untuk kepentingan perkebunan kelapa sawit di hutan Sumatra dan Kalimantan. Alam semakin rusak, pohon mulai langka. </br></br>Seniman Batuan I Made Sujendra menuangkan semuanya dalam lukisannya. Ini sebagai bentuk kepeduliannya terhadap alam Bali. Gayanya juga sebagian besar dalam lingkup Bali, meskipun tidak dalam gaya tradisional daerah Kamasan yang sama dari lukisan Kerta Ghosa yag terkenal, Sujendra penganut gaya Batuan yang lebih modern dan sekuler yang ia pelajari dari ayahnya.</br></br>Lukisan-lukisan khas Batuan memiliki banyak sekali tokoh-tokoh berwarna cerah dengan latar belakang hitam, dan membiarkan mata untuk mengembara dari sosok ke sosok tanpa pusat perhatian yang jelas. Tanpa menyimpang dari formula ini, Sujendra telah menyederhanakan dan mengintensifkan efek gaya Batuan dengan menunjukkan lebih sedikit tokoh di atas kanvas yang jauh lebih besar dan kembali ke tema-tema keagamaan. besar dan kembali ke tema-tema keagamaan.)
  • Penelokan  + (Makna kata dari desa 'Penelokan' sendiri adalah tempat untuk dilihat, jadi sangat tepat seperti namanya desa Penelokan menjadi tempat yang cocok dan sangat tepat melihat pemandangan kaldera Batur yang indah.)
  • Margarana  + (Margarana adalah peringatan puputan besar terakhir dari perang kemerdekaan pada tahun 1946. Ini memperingati upaya untuk mengusir Belanda di mana Kolonel Gusti Ngurah Rai, kepala pasukan Bali, terbunuh. Bandara Bali dinamai menurut namanya.)
  • Ngis  + (Masyarakat Desa Ngis, Kecamatan Manggis, Karangasem tengah fokus mengembangkan desanya menjadi desa wisata. Hampir 65 persen lahan di desa ditanami kakao.)
  • Pura Tirta Ujung  + (Mata air di dalam Pura Tirta Ujung dipercaMata air di dalam Pura Tirta Ujung dipercaya memiliki khasiat untuk menyembuhkan penyakit dan melebur segala sesuatu yang berbau magis. Beberapa larangan yakni dilarang berbuat yang kurang pantas, wanita datang bulan juga dilarang untuk mandi, dilarang berbicara kotor, dilarang mandi mendekati wilayah suci dari kolam tersebut.endekati wilayah suci dari kolam tersebut.)
  • Tirta Sah  + (Mata air yang dinamai Tirta Klebutan Taman Sari Tukad Telaga Duaja atau disebut juga “Tirta Sah” oleh masyarakat Selat, Karangasem dikenal sebagai tempat melukat (pembersihan) dan dipercaya bisa mengobati berbagai macam penyakit.)
  • Peguyangan Kangin  + (Membicarakan tentang sejarah Peguyangan KaMembicarakan tentang sejarah Peguyangan Kangin, hal lain tak akan lepas dan daerah Peguyangan secara keseluruhan, karena Peguyangan Kangin adalah merupakan bagian pecahan dari Peguyangan induk (Kelurahan Peguyangan sekarang) namun sejarah terbentuknya Desa Peguyangan Kangin, Desa Peguyangan Kaja dan Kelurahan Peguyangan adalah amat erat hubungannya. Untuk hal ini kami akan mencoba untuk mengemukakan berdasarkan data baik yang tertulis maupun dan cerita/babad yang kami dapati dan penuturan orang tua sebagai berikut:</br></br>1. Prasasti yang ada di Pura Batan Celagi Banjar Belusung Desa Peguyangan Kaja.</br></br>Di sana ada catatan yang berbunyi “Sam Sat Set Kahyangan” secara umum artinya Pemuka yang memelihara Parhyangan dan para pengemong diharapkan setia untuk memeliharanya. Dari Parhyangan ini diperkirakan timbul nama Peguyangan.</br></br>2. Prasasti yang kita jumpai di Pura Batur Bantas.</br></br>Yang terdiri dan 1 lembar perunggu yang berbahasa Bali Kuno yang telah pernah dibaca oleh Bapak Ketut Ginama seorang yang ahli archeologi dimana lempengan prasasti tersebut hurufnya banyak yang rusak dan diperkirakan prasasti tersebut merupakan lembar yang ke empat dan diperkirakan dibuat pada abad 11. Disana hanya berisikan penghargaan dan pembebasan kepada pengemongnya dan peraturan-peraturan raja, dan tidak ditemui asal nama Peguyangan.</br></br>3. Menurut penuturan orang-orang tua yang belum kami temui sumber tertulisnya.</br></br>Mengatakan bahwa Peguyangan itu berasal dan kata Maguyang (makipu). Dimana waktu itu raja Panji Sakti menaiki kuda (asti) dari Denpasar/Badung menuju utara. Mengwi. Dimana setelah sampai di daerah perbatasan dengan kerajaan Mengwi, menemui daerah becek kuda beliau lalu makipu atau meguyang. Hingga daerah tersebut, daerah Pakipuan atau daerah Paguyangan lama kelamaan menjadi Peguyangan.</br></br>4. Peguyangan dalam kerajaan Bali Kuno.</br></br>Penemuan berupa candi-candi kecil yang kita jumpai di Pura Desa Peguyangan yang disebut “Pacung Gumi” atau “Cakra Wiwa” yang dibuat oleh Kebo Iwa yang kira-kira berarti “Kekuatan daerah atau cakra yang artinya memutar (menguasai) daerah atau yang memegang tampuk pemerintahan di daerah ini. Candi Kecil dan prasasti yang ada berasal dan pemerintahan Sri Jayapangus ±1170 Masehi. Melihat dari hal tersebut dapatlah disimpulkan bahwa pada jaman itu sudah ada pemerintahan kecil di Peguyangan ini.</br></br>5. Peguyangan Pada Jaman Penjajahan Belanda.</br></br>Mengenai pemerintahan raja kecil yang berkuasa di Peguyangan yang berada dibawah kerajaan Badung tidak banyak kami ketahui karena belum diketemukan data-data yang otentik/pasti. Pada tahun 1906 setelah Belanda menginjakkan kakinya di Badung, Raja Badung menyambut dengan senjata (perang). Dalam peperangan ini juga rakyat serta raja Peguyangan yang merupakan bagian kerajaan Badung turut mempertahankan hingga darah penghabisan. Setelahnya Badung kalah maka daerah ini juga menjadi jajahan Belanda.a daerah ini juga menjadi jajahan Belanda.)
  • Pura Beji Saraswati  + (Memiliki 11 buah pancuran (pancoran solas)Memiliki 11 buah pancuran (pancoran solas) tingginya masing-masing sekitar 1 meter yang aliran airnya keluar dari pancuran berbentuk mulut naga, 6 buah pancuran menghadap ke arah Selatan dan 5 buah pancuran menghadap ke arah Barat. Pura Beji Saraswati terletak di Banjar Babakan, Desa adat Gulingan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Jika hendak melakukan pemujaan dan melukat setidaknya membawa dua buah pejati dan sejumlah canang sari. Pertama membersihkan diri di jaba pura dekat aliran sungai, di sini terdapat dua buah pancuran, selanjutnya menuju ke madya mandala untuk melakukan persembahyangan dan melakukan penglukatan di Pancoran Solas (11 pancuran) Beji Saraswati. Persembahyangan terakhir di utama mandala pura.mbahyangan terakhir di utama mandala pura.)
  • Tempat Melukat di Badung  + (Memiliki 11 buah pancuran (pancoran solas)Memiliki 11 buah pancuran (pancoran solas) tingginya masing-masing sekitar 1 meter yang aliran airnya keluar dari pancuran berbentuk mulut naga, 6 buah pancuran menghadap ke arah Selatan dan 5 buah pancuran menghadap ke arah Barat. Pura Beji Saraswati terletak di Banjar Babakan, Desa adat Gulingan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Jika hendak melakukan pemujaan dan melukat setidaknya membawa dua buah pejati dan sejumlah canang sari. Pertama membersihkan diri di jaba pura dekat aliran sungai, di sini terdapat dua buah pancuran, selanjutnya menuju ke madya mandala untuk melakukan persembahyangan dan melakukan penglukatan di Pancoran Solas (11 pancuran) Beji Saraswati. Persembahyangan terakhir di utama mandala pura.mbahyangan terakhir di utama mandala pura.)
  • Puri Saren Agung  + (Menurut beberapa babad dan penelitian bangMenurut beberapa babad dan penelitian bangsa asing, Ubud di abad ke-17 masih terdiri dari sawah ladang dan semak belukar, dan hutan. Sebagaian kecil sudah didiami oleh penduduk yang terdiri dari Kuwu-kuwu (Pondokan). </br>Pada saat Ubud mulai berkembang, dan menjadi daerah Manca, Ida Tjokorda Tangkeban meninggalkan Ubud menuju Jegu, wilayah Tabanan, sedangkan Tjokorda Gde Karang membangun puri di wilayah selatan Ubud, dekat dengan Sukawati, diberi nama Puri Negara di Desa Negara. Jadilah Ubud kemudian tanpa pemimpin. Atas inisiatif dari seorang keturunan Bandesa Mas yang tinggal di Jungut, maka menghadaplah para pemuka masyarakat Ubud ke puri Peliatan, tujuannya adalah untuk nuhur pemimpin untuk Ubud, agar ada yang mengatur kegiatan ekonomi, keagamaan dan kemasyarakatan di Ubud.</br>Oleh raja Peliatan saat itu, Ida Tjokorda Batuan, diperintahkan Ida Tjokorda Putu Kandel, treh Dalem Sukawati agar memimpin Ubud. Ida Tjokorda Putu Kandel sebagai pemimpin Ubud kemudian mendirikan Puri Saren Kangin Ubud.emudian mendirikan Puri Saren Kangin Ubud.)
  • Desa Wanagiri  + (Menurut cerita orang terdahulu, Desa WanagMenurut cerita orang terdahulu, Desa Wanagiri dibentuk pada tahun 1973, yang merupakan penggabungan dari tiga dusun yaitu dusun Alas Ambengan termasuk wilayah Ambengan, Dusun Yeh Ketipat termasuk wilayah Desa Giitgit, dan Dusun Asah Panji termasuk wilayah Desa Panji. Sebelum Gunung Agung meletus tahun 1963 perkebunan masyarakat Desa Wanagiri merupakan kawasan hutan belantara, pada waktu itu penduduk Dusun Asah Panji kurang lebih 10 orang penghuni. Kesepuluh orang tersebut menemukan wilayah ini sebagai perkebunan kopi, sehingga untuk memudahkan urusan admiistrasi mereka membuka jalan setapak ke Desa Panji. Karena wilayah tersebut jumlah penduduknya semakan banyak dan pada saat pengurusan administrasi sangat sulit, ketiga dusun tersebut sepakat untuk membentuk Desa baru. Masing-masing Dusun mengajukan nama calon desa antara lain:</br>Desa Warnasari, dengan pertimbangan bahwa yang mendiami desa ini adalah campuran (pendatang) dari berbagai daerah/kabupaten dan berbagai kasta yang berbeda.</br>Desa Catursari, dengan pertimbangan bahwa yang mendiami desa ini adalah kasta yang berbeda seperti : Brahmana, Ksatria, Waisya dan sudra</br>Desa Wanagiri dengan pertimbngan karena desa ini lokasinya di daerah pegunungan kawasan hutan belantara dengan pengertian "Wana" artinya hutan atau alas (Bahasa Bali) "Giri" artinya Gunung (bukit).ahasa Bali) "Giri" artinya Gunung (bukit).)
  • Pura Masceti  + (Menurut Jero Mangku Pura Masceti, kata ''MMenurut Jero Mangku Pura Masceti, kata ''Masceti'' terdiri atas dua suku kata, yakni Mas (sinar) dan Ceti (keluar masuk). Namun soal keberadaan Pura Masceti ini tidak satu pun orang mengetahui kapan pertama kali Pura Masceti dibangun. Meski tak ada prasasti, sebagai bukti tertulis akan keberadaan pura ini ada bukti purana akan keberadaan pura ini ada bukti purana)
  • Monument Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandhi  + (Monumen ini berlokasi di Lapangan Puputan Monumen ini berlokasi di Lapangan Puputan Niti Mandala Renon Denpasar. Monumen yang memiliki luas 40.000 meter² ini menjadi berada di area terbuka hijau yang nyaman untuk dikunjungi. Bangunan ini berdiri di sisi selatan lapangan dengan konsep filosofi pemutaran Mandara Giri untuk mendapatkan tirta amrta sebagai sumber kehidupan. Perancang bangunan megah ini ialah Ida Bagus Gde Yadnya. Mengusung bentuk Bajra atau Genta sebagai bangunan utama dengan ornamen Bali yang megah. Bangunan ini juga sebagai simbol perjalanan sejarah Bali dari masa ke masa, sejak jaman prasejarah hingga masa kini. Dengan fasilitas penunjang seperti museum, monumen ini menjadi salah satu ikon Provinsi Bali. Kini monumen ini tidak hanya sebagai sarana pembelajaran namun sekaligus sebagai tempat rekreasi untuk berswafoto. sebagai tempat rekreasi untuk berswafoto.)
  • Patung Puputan Badung  + (Monumen Puputan Badung berlokasi di sebuahMonumen Puputan Badung berlokasi di sebuah tanah lapang di pusat Kota Denpasar. Di sini juga menjadi lokasi tapal batas kota yang bertanda nol kilometer Denpasar. Patung ini dibangun pada 20 September 1979 dengan desain rancangan hasil sayembara yang diadakan oleh pemerintah pada masa itu. Patung ini menggabarkan figur seorang wanita, laki-laki, dan anak-anak yang sedang menghunuskan keris dan tombak sebagai simbol heroisme dalam perang Puputan Badung 1906. Monumen ini menjadi perhormatan sekaligus peringatan kepada rakyat Bali yang berperang habis-habisan (puputan) hingga titik darah terakhir melawan para penjajah.itik darah terakhir melawan para penjajah.)
  • Monumen Puputan Badung  + (Monumen Puputan Badung yang sekarang terkeMonumen Puputan Badung yang sekarang terkenal dengan nama Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung terletak di jantung kota Denpasar di depan Museum Bali. Monumen ini berada di sisi utara Lapangan Puputan yang dulu merupakan medan pertempuran saat terjadi Perang Puputan Badung pada tahun 1906 ketika Belanda menyerbu Denpasar.</br></br>Kata puputan berarti habis-habisan. Jadi monumen ini adalah sebagai bentuk peringatan dan penghormatan kepada rakyat Bali yang melakukan perang habis-habisan melawan Belanda. Kini monumen Puputan Badung menjadi tempat rekreasi masyarakat kota Denpasar. tempat rekreasi masyarakat kota Denpasar.)
  • Museum Bali  + (Museum Bali dikenal sebagai penanda kebudaMuseum Bali dikenal sebagai penanda kebudayaan dan sejarah masyarakat Bali. Eksterior dinding, halaman, dan gerbang dirancang dengan gaya khas puri atau kerajaan di Denpasar.</br></br>Ada empat paviliun di kompleks museum. Paviliun di tempat ini mewakili berbagai kabupaten di Bali yaitu gedung Karangasem, gedung Tabanan, dan gedung Buleleng. Ide awal untuk mendirikan museum negeri propinsi Bali Denpasar, datang dari seorang yang bernama W.F.J Kroon.ang dari seorang yang bernama W.F.J Kroon.)
  • Museum Subak  + (Museum Subak adalah salah satu museum negrMuseum Subak adalah salah satu museum negri di Tabanan, Bali. Museum dengan ciri khas pertanian ini diresmikan pada tahun 1981 oleh Gubernur Bali saat itu Prof. Ida Bagus Mantra.</br>Mengapa subak? Subak sebagai salah satu warisan budaya bangsa terkait metode sistem irigasi air yang telah ada di Bali sejak zaman bali kuno abad ke-11 masehi. Metode irigasi tersebut memiliki konsep “tri hita karana”, cara hidup selaras antara Tuhan, manusia, dan alam.</br>Jika kamu ingin mengetahui sejarah, budaya, dan keunikan pertanian masyarakat Bali, tempat ini sangat wajib untuk dikunjungi. Di museum ini memuat tentang peralatan bertani, teknologi dan budaya serta ritual masyarakat petani Bali, dan miniatur subak dan rumah khas Bali. Jadi, ayo berkunjung ke Museum Subak Bali.Jadi, ayo berkunjung ke Museum Subak Bali.)
  • Pura Tugu  + (Nama Desa Tegal Tugu ada kaitannya dengan Pura Tugu di hulu desa. Pura Tugu berada di sebelah timur lapangan Tegal Tugu. Nama Desa Tegal Tugu berasal dari kata Tegal dan Tugu. Tegal artinya hutan atau alas sedangkan Tugu berarti Candi.)
  • Museum Blanco  + (Namanya Antonio Blanco, seorang pemuda berNamanya Antonio Blanco, seorang pemuda berdarah Spanyol yang lahir pada 15 September 1911 di Manila, Filipina. Blanco dengan kecintaannya terhadap bidang seni, khususnya seni lukis, membuat Blanco berkelana keliling dunia untuk belajar lebih banyak tentang seni. Hingga suatu ketika ia mendarat dan mengakhiri perjalanan panjangnya di Bali pada tahun 1952 hingga akhir hayatnya pada tahun 1999. Disanalah awal mula cerita megahnya Museum Blanco hingga saat ini.ta megahnya Museum Blanco hingga saat ini.)
  • Nusa Penida  + (Nusa Penida merupakan sebuah kawasan di wiNusa Penida merupakan sebuah kawasan di wilayah Kabupaten Klungkung Provinsi Bali yang berbentuk kepulauan, sehingga Kabupaten Klungkung merupakan satu-satunya Kabupaten di Bali yang memiliki wilayah kepulauan. Kepulauan Nusa Penida sendiri secara administratif berada dalam satu kecamatan yang diksebut dengan Kecamatan Nusa Penida. Kepulauan Nusa Penida terdiri dari tiga pulau yang berpenghuni yakni Pulau Nusa Penida, Pulau Lembongan dan Pulau Ceningan. ecamatan Nusa Penida sendiri terdiri dari 16 Desa Dinas dan 48 Desa Adat. Adapun nama-nama desa dinasnya adalah Desa Batununggul, Batukandik, Batumadeg, Bungamekar, Jungutbatu, Klumpu, Kutampi, Kutampi Kaler, Lembongan, Ped, Pejukutan, Sakti, Sekartaji, Suana, Tanglad, dan Kampung Toyapakeh.</br>Objek-objek wisata terkenal diantaranya: Klingking Beach, Broken Beach, Angel Billabong di Desa Bungamekar;</br>Atuh, Diamong Beach, Rumah Pohon di Desa Pejukutan; Crystal bay di Desa Sakti; Devil Tear’s, Jembatan Kuning di Desa Lembongan;</br>Wisata Mangrove di Desa Jungutbatu.ongan; Wisata Mangrove di Desa Jungutbatu.)
  • Pantai Penimbangan  + (Objek Wisata Pantai Penimbangan di SingaraObjek Wisata Pantai Penimbangan di Singaraja Buleleng Bali merupakan tempat rekreasi penduduk lokal terutama muda-mudi yang ingin bersantai, merasakan segarnya angin laut dan deburan ombak, sambil menikmati hidangan di warung-warung tepi pantai, mereka menyajikan aneka makanan lokal seperti ketupat, blayag, jagung bakar, roti bakar dan juga aneka minuman. bakar, roti bakar dan juga aneka minuman.)
  • Pikobet Ring Desa Gesing Rikala Nincapang Potensi Desa  + (om swastyastu nama saya nyoman suandewi saom swastyastu nama saya nyoman suandewi saya tinggal di desa gesing kecamatan banjar kabupten buleleng bali</br>desa gesing memiliki panoraa alam yang sangat indah, di desa ini terdapat banyak sekali potensi yang tersedia. seperti tempat wisata yang sering di unjungi oleh para wisatawan. misalnya kolam renang tirta ceria, air terjun desa gesing, tempat camping yang bernama the waru kaja camping, serta terdapat sircuit dan villa untuk wisatawan yang akan menginap. rata-rata asyarakat di desa gesing bekerja sebagai petani seperti petani cengkeh,kopi , dan sayuran serta beberapa masyarkat bekerja sebagai peternak kambing dan sapi. saya sebagai masyarakat desa gesing merasa bangga terhadap desa saya karena banyak memiliki potensi desa. namun di balik semua potensi tersebut terdapat permasalahan yang hingga kini masih di alami oleh masyarakat di desa gesing, masalah tersebut adalah permasalahan pada infraststruktur jalan. kondisi jalan di desa gesing saat ini bisa di bilang rusak dan beberapa masih menggunakan tanah, seperti yang terdapat dalam cuplikan video seperti itulah kondisi jalan di desa gesing. oleh karena itu saya mengharakan bantuan dari pemerintah dalam membantu masyarakat desa gesing melalui perbaikan infrastruktur jalan, dengan demikian diharapkan masyarakat mampu meningkatkan semua potensi desa yang ada agar dapat terpakai secara maksimal dan berkelanjutan.erpakai secara maksimal dan berkelanjutan.)
  • Nglimbakang Potensi Wisata Padang Savana ring Desa Tianyar  + (Om Swastyastu, Melalui video ini, saya inOm Swastyastu,</br></br>Melalui video ini, saya ingin menceritakan potensi dan problematika di desa saya, yaitu di Padang Savana, Desa Tianyar.</br></br>Padang Savana ini berlokasi di desa Tianyar, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem. Perjalanan yang ditempuh dari Kota Denpasar menuju tempat ini sekitar 2-3 jam. Tetapi, jalan kecil menuju padang savana ini masih berkerikil. Hati-hati saja ya. Harapan saya, semoga jalan ini bisa diperbaiki oleh pemerintah.</br></br>Di destinasi wisata ini, pengunjung akan melihat tempat yang sangat lapang, dan bisa melihat panorama Gunung Agung dari jarak yang sangat dekat. Tetapi jika anda datang di musim kemarau atau siang hari, maka hawanya akan sangat panas. Rumput-rumput pun berubah kecoklatan layaknya savana. Di sini anda bisa melakukan berbagai aktivitas, seperti piknik, swafoto, atau minum kopi di warung lokal.</br></br>Sebelum dikenal sebagai destinasi wisata, tempat ini adalah lokasi penambangan pasir. Hingga sekarang, wilayah savana ini mulai terkikis karena penambangan pasir masih berlanjut. Lahannya tidak rata lagi, dikeruk hingga berwujud seperti di video. Hal ini kemudian menjadi problematika. Pemilik lahan pun memiliki tujuan ekonomis dalam hal ini. Dan itu memang bukan sebuah kesalahan. Tidak ada hak untuk melarang hal itu. Apalagi mengetahui bahwa itu adalah lahan pribadi. Namun, hal ini layak untuk dipikirkan bersama. Apakah memang harus begini? Jika lama-kelamaan savana ini habis, maka potensi ekonomi wisata berbasis komunitas tidak bisa berjalan dan hilang. Hanya pemilik lahan yang mendapatkan manfaat.</br></br>Menurut hemat saya, mari kita pikirkan solusinya bersama. Agar sama-sama berjalan. Saya mohon kepada pemerintah agar memperhatikan hal ini. Harapan saya agar penambangan ini bisa senantiasa berdampingan dengan potensi yang lainya, seperti pariwisata. Sehingga pariwisata berbasis komunitas di desa Tianyar bisa dikembangkan, dan bermanfaat pada ekonomi desa Tianyar, begitu juga sekitarnya.</br></br>Terima kasih.ar, begitu juga sekitarnya. Terima kasih.)
  • Desa Kerta  + (Pada jaman dahulu sebelum berdirinya KerajPada jaman dahulu sebelum berdirinya Kerajaan Payangan, datanglah seorang Maha Rsi yang bernama Rsi Markandya. Pada masa perjalanan beliau Rsi Markandiya di daerah Payangan, akhirnya sampai disuatu tempat yang masih berupa hutan belantara, yang di huni oleh binatang buas. Di hutan belantara tersebut para pengikut beliau mengadakan perabasan hutan untuk dijadikan daerah pertanian, namun semua pengikut yang perabasan hutan itu diserang wabah penyakit sehingga Rsi Markandiya melakukan pemujaan dan memohon agar pengikutnya dapat disembuhkan. Dengan usaha dan kesaktian Beliau, maka pengikutnya dapat sembuh dari wabah penyakit tersebut. Di tempat Beliau melakukan pemujaan dan memohon keselamatan itu diberi nama “Alas Angker”, hingga saat ini berdiri Pura Dang Kahyangan yang disebut “Pura Alas Angker”. Di sekitar Pura Alas Angker tersebut, di daerah yang dirabas oleh para pengikut beliau tersebut, ternyata sangat cocok sebagai daerah pertanian, segala yang di tanam atau dibudidayakan oleh para pengikutnya dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan, sehingga Rsi Markandiya dan para pengikut beliau dapat hidup sejahtera atau kertha. Karena daerah tersebut memberikan kehidupan yang sejahtera atau kertha kepada para pengikutnya, sehingga daerah tersebut diberi nama “ Kertha ” sampai sekarang, yang artinya “ Sejahtera “.mpai sekarang, yang artinya “ Sejahtera “.)
  • Ubung Kaja  + (Pada mulanya Desa Ubung terdiri dari Desa Pada mulanya Desa Ubung terdiri dari Desa Adat yang meliputi wilayah sebanyak 10 Banjar Adat yang waktu itu oleh masyarakat setempat dinamakan wilayah Dauh Tukad Badung. Dalam perkembangan selanjutnya sejak tahun 1951 Desa Ubung mewilayahi 17 Banjar Adat , karena ada penambahan lagi 7 Banjar Adat yaitu : Banjar Binoh Kaja, Banjar Binoh Kelod, Banjar Dauh Kutuh, Banjar Pohgading, Banjar Anyar-Anyar, Banjar Batu Mekaem, dan Banjar Tulang Ampyang yang sebelumnya merupakan wilayah Desa Peguyangan. Walaupun ada penambahan Banjar Adat namun Desa Ubung masih tetap dibagi menjadi dua Desa Adat yaitu : Desa Adat Ubung dan Desa Adat Pohgading. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali tanggal 1 April 1980 Nomor : 7/Pem/IIa/2-57/1980 tentang penetapan Desa-Desa Persiapan dalam Wilayah Kota Administratif Denpasar. Sejak itu Desa Ubung dimekarkan menjadi dua yaitu : Desa Ubung Induk (selanjutnya menjadi Kelurahan Ubung) dan Desa Persiapan Ubung Kaja (selanjutnya menjadi Desa Ubung Kaja).aja (selanjutnya menjadi Desa Ubung Kaja).)
  • Desa Berangbang  + (Pada tahun 1885 Desa Berangbang masih beruPada tahun 1885 Desa Berangbang masih berupa Hutan Belukar yang terkenal dengan nama Rimba Raya Berangbang, suatu Rimba Raya tutupan yang terkenal juga dengan sebutan "GOUVERNEMENT HINDIA BELANDA" atau lebih dikenal dengan nama/sebutan hutan GG yang dilindungi dengan undang-undang.</br>Hutan GG ini disebut juga dengan Cagar Alam di zaman pemerintahan kolonial Belanda, tentang Rimba Raya Berangbang mempunyai latar belakang sejarah kerajaan yang pertama yakni Kerajaan Berangbang yang didirikan oleh " DALAM SUECA PURA " (GELGEL) kurang lebih pada tahun 1580. Kerajaan Berangbang menurut historisnya didirikan/dibangun setelah Kerajaan Belambangan menjadi daerah taklukan GelgelBelambangan menjadi daerah taklukan Gelgel)
  • Taman Nasional Bali Barat  + (Pada tanggal 14 Oktober 1982, kawasan TamaPada tanggal 14 Oktober 1982, kawasan Taman Nasional Bali Barat dideklarasikan pada saat kongres Taman Nasional sedunia dilangsungkan di Kota Denpasar, Provinsi Bali. Hal ini sejalan dengan Surat Pernyataan Menteri Pertanian No.736/Mentan/X/1982.</br>Surat pernyataan tersebut menjelaskan bahwa kawasan dengan luas 77.727 yang terdiri dari Cagar Alam seluas 2.250 hektar, Suaka Margasatwa Bali Barat seluas 19.558,5 hektar, Hutan Lindung seluas 55.312,5 hektar, serta wilayah perairan pantai seluas 6.280 hektar menjadi Taman Nasional Bali Barat.</br>Akhirnya pada tanggal 15 September 1995 Menteri Kehutanan mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 493/Kpts-II/95. Surat keputusan ini dikeluarkan dengan tujuan untuk mengukuhkan penetapan atas status dari kawasan Taman Nasional Bali Barat yang mempunyai luas 19.002,89 hektar.</br>Taman Nasional Bali Barat berada di ujung barat pulau Bali, sekitar 2 kilometer dari pelabuhan di Bali Gilimanuk. Taman nasional ini dibuka setiap hari senin hingga minggu, mulai dari pukul 08.00 hingga jam 18.00 wita. Berikut beberapa fasilitas yang telah disediakan oleh Taman Nasional Bali Barat.</br>• Pusat informasi,</br>• pondok,</br>• rumah makan,</br>• perahu motor,</br>• menara pengamatan,</br>• wisata cinta alam,</br>• penangkaran jalak bali,</br>• tempat untuk berkemah,</br>• peralatan menyelam, dan sebagainya yang dapat kamu nikmati selama berkunjung ke Taman Nasional Bali Barat.a berkunjung ke Taman Nasional Bali Barat.)
  • Desa Nagasepeha  + (Pada Zaman dahulu wilayah desa nagasepaha Pada Zaman dahulu wilayah desa nagasepaha merupakan bagian dari wilayah desa Prabakula yang sekarang berubah nama menjadi desa Padangbulia. Desa Padangbulia mempunyai wilayah yang sangat luas meliputi wilayah desa pegadungan, desa nagasepaha, Desa Gitgit, Desa Ambengan, Desa Silangjana bahkan sampai lemukih dan wilayah Nagasepaha saat itu bernama banjar kelodan.agasepaha saat itu bernama banjar kelodan.)
  • Padang Savana Tianyar  + (Padang Savana ini berlokasi di desa TianyaPadang Savana ini berlokasi di desa Tianyar, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem. Lokasi ini dapat ditempuh sekitar 2 hingga 3 jam perjalanan dari Kota Denpasar. Destinasi ini menawarkan suasana hamparan rumput yang luas, dengan latar belakang pemandangan gunung Agung yang terasa begitu dekat. Namun apabilal datang saat musim kemarau, cuaca akan begitu terik dan rumput-rumput mulai berubah warna kecoklatan, bagaikan savanna. Ada berbagai aktivitas yang bisa dilakukan di savana Tianyar, seperti piknik, swafoto, atau menikmati secangkir kopi warung lokal di sekitarnya.</br></br>Sebelum dikenal sebagai destinasi wisata, tempat ini merupakan area penambangan pasir. Bahkan hingga sekarang, dataran savana mulai tergerus karena aktivitas penambangan yang masih berlanjut.ktivitas penambangan yang masih berlanjut.)
  • Pancoran Solas Alas Tapa  + (Pancoran Solas Alas Tapa oleh masyarakat DPancoran Solas Alas Tapa oleh masyarakat Desa Peninjoan diyakini sebagai tempat yang keramat dan disucikan. Pancoran Solas Alas Tapa dibangun dengan sebelas pancoran yang memberi tuah kesejahteraan dan penolakan bala. Pancoran Solas Alas Tapa ini letaknya berada persis dibawah tebing Alas Tapa, di lembah Subak Tabunan. Masing-masing pancoran tersebut dinamai berbeda-beda, dari barat terdapat Tirta Alas Tapa, Tirta Bulan, Tirta Surya, Tirta Julit, Tirta Dedari, Tirta Banyumas, Tirta Barong, Tirta Sudamala, Tirta Tunggang, Tirta Blutbut, Tirta Mampeh.rta Tunggang, Tirta Blutbut, Tirta Mampeh.)