UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK AT THE END OF MAY

Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Place information text id" with value "Berlokasi di Kabupaten Tabanan, bendungan ini berfungsi untuk memenuhi kebutuhan irigasi seluas 1.335 Ha. Kawasan bendungan yang hijau dan indah itu sering dijadikan tempat selfie bagi anak-anak muda selain itu bendungan Telaga Tunjung juga biasa dijadikan tempat untuk mancing.". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 51 results starting with #1.

View (previous 100 | next 100) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • Taman Ujung Sukasada  + (Taman Ujung atau Taman Sukasada berada di Taman Ujung atau Taman Sukasada berada di Banjar Ujung, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem. Taman Ujung merupakan taman yang dimiliki oleh kerajaan Bali Kuno yang menjadi sebuah tempat peristirahatan raja dan keluarga Kerajaan Karangasem di Bali. Selain itu, Taman Ujung juga dijadikan sebagai tempat bersemedi dan menjamu tamu kerajaan. Taman Ujung dibangun oleh raja Karangasem, yaitu I Gusti Bagus Jelantik pada tahun 1909 dengan arsitek Van Den Hentz seorang Belanda dan Loto Ang seorang Tiongkok. Pembangunan Taman Ujung selesai tahun 1921 dan pada tahun 1937 Taman Ujung Karangasem diresmikan dengan sebuah prasasti marmer yang ditulis dalam naskah aksara Latin dan Bali dan dua bahasa, yaitu Melayu dan Bali.</br>Taman Ujung pada masa Hindia Belanda dikenal dengan nama waterpaleis atau istana air. Di Taman Ujung terdapat 3 kolam besar dalam satu tempat. Selain itu, di Taman Ujung terdapat sebuah anak tangga di mana di atasnya terdapat bangunan pilar tanpa atap. Dari sana pengunjung disuguhkan dengan pemandangan lautan biru dan pantai ujung serta pesona keunikan dari arsitektur taman ujung – yang merupakan penggabungan dari arsitektur Eropa abad pertengahan dan arsitektur Bali. Taman Ujung sering digunakan sebagai lokasi foro prewedding. Perpaduan arsitektur Eropa dan Bali pada bagian dinding bangunan peristirahatan raja – di mana terdapat kaca berwarna-warni yang identik dengan disain arsitektur gereja-gereja di Eropa menjadikan Taman Ujung memiliki keunikannya sendiri.</br>https://www.ujungwaterpalace.com sendiri. https://www.ujungwaterpalace.com)
  • Taman Werdhi Budaya Art Centre  + (Taman Werdhi Budaya Bali atau juga dikenalTaman Werdhi Budaya Bali atau juga dikenal dengan nama Art Centre, dibangun dengan tujuan untuk tempat pengembangan pusat kesenian, pelestarian budaya dan menjaga segala bentuk kearifan lokal. Tujuan yang sangat mulia ini digagas dan Taman Werdhi Budaya Bali – Art Centre didirikan oleh Ida Bagus Mantra yaitu mantan gubernur pertama. Event tahunan yang rutin diselenggarakan di Taman Werdhi Budaya ini adalah Pesta Kesenian Bali (PKB), dimulai dari pertengahan Juni – Juli.KB), dimulai dari pertengahan Juni – Juli.)
  • Tanah Wuk  + (Tanah Wuk yang terletak di Desa Sangeh KecTanah Wuk yang terletak di Desa Sangeh Kecamatan Abian Semal adalah salah satu objek wisata alam yang terletak di lembah sungai Tukad Penet yang memiliki pemandangan perbukitan yang masih asri. Beberapa atraksi wisata yang dapat dilakukan oleh wisatawan di lokasi wisata diantaranaya adalah menikmati pemandangan perbukitan dan jurang dengan suasana alam yang masih asri, selain itu wisatawan juga dapat melakukan traking menuruni bukit serta menelusuir sungai dii sekitar perbukitan tersebut. Jarak dari pusat Kabupaten Badung menuju Tanah Wuk sekitar 16.5 km dan memerlukan waktu tempuh kurang lebih 31 menit. Sedangkan jarak Tanah Wuk dengan Bandara Internasional Ngurah Rai adalah sekitar 36.2 km yang dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 1 jam 21 menit. dengan waktu kurang lebih 1 jam 21 menit.)
  • Desa Benoa  + (Tanjung Benoa merupakan tempat wisata di BTanjung Benoa merupakan tempat wisata di Bali yang terkenal akan pantainya. Tempat ini juga merupakan surganya wahana air seperti banana boat, scuba diving, parasailling, rolling donut, seawalker, flying fish, snorkeling, dan lain-lain. Selain itu terdapat pelayanan menuju Pulau Penyu tempat hidup dan penangkaran kura-kura, ular, jalak bali dan sebagainya, sehingga tidak salah Tanjung Benoa dikenal sebagai pusat wisata bahari di Bali. Kelurahan Tanjung Benoa merupakan salah satu dari 6 desa/keluarahan yang ada di Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung Provinsi Bali yang terdiri dari 6 banjar/lingkunganBali yang terdiri dari 6 banjar/lingkungan)
  • Desa Tenganan Pegringsingan Karangasem  + (Tenganan Pegringsingan adalah sebuah Desa Tenganan Pegringsingan adalah sebuah Desa yang terletak di bagian timur Bali. Bahkan di antara desa-desa yang sangat spiritual di Bali, Tenganan Pegringsingan masih dianggap sangat unik dan terpencil. Padahal, Desa ini adalah salah satu dari sedikit desa Aga di Bali.</br></br>Tenganan Pegringsingan sangat istimewa dalam hal warisan budaya karena hampir bebas dari pengaruh luar. Penduduk desa berusaha untuk menjaga Desa mereka murni dan bersih. Alhasil, Tenganan Pegringsingan sangat unik, bahkan dibandingkan dengan desa-desa eksotis lainnya di Bali....</br></br>Salah satu ritual yang dilakukan oleh masyarakat desa Tenganan adalah Perang Pandan. Dua pemuda diadu satu sama lain di arena khusus. Setiap pemuda membawa senjata; seikat daun pandan berduri yang memiliki duri tajam. Mereka mencoba menyerang tubuh satu sama lain dengan cambuk dari duri tajam daun. Ini bukan tontonan bagi mereka yang lemah hati karena akan ada darah!eka yang lemah hati karena akan ada darah!)
  • Tenganan Dauh Tukad  + (Tenganan dauh Tukad adalah sebuah desa BalTenganan dauh Tukad adalah sebuah desa Bali Aga atau Bali Mula yang terletak di Bali Timur, Kabupaten Karangasem. Desa ini merupakan sebuah desa sendiri di bawah Desa Tenganan Pegringsingan.</br>Desa-desa Bali Aga adalah desa-desa yang telah ada di Bali sebelum Kerajaan Majapahit menyerbu Pulau Bali. Tenganan Dauh Tukad menganut sistem penanggalan yang berbeda dengan sistem penanggalan Bali pada umumnya. Desa ini memiliki beberapa upacara-upacara tersendiri, yang tak dapat ditemukan di desa-desa lain.ang tak dapat ditemukan di desa-desa lain.)
  • Desa Berangbang  + (Tepat dihari raya suci Galungan 16 september 2020, Agrowisata Munduk Nangka mulai menunjukkan eksistensinya di wisata lokal kabupaten jembrana, tepatnya di Banjar Tangimeyeh Desa Berangbang.)
  • Desa Batubulan  + (Terdapat oleh-oleh khas Bali di toko survenir di sepanjang jalan raya Batubulan, berbagai macam batik dengan motif khas Bali, dan menikmati kuliner khas Bali di Pasar Malam Batubulan dengan harga yang murah meriah.)
  • Pura Taman Manik Mas, Bakbakan  + (Terletak di Banjar Gitgit, Desa Bakbakan, Terletak di Banjar Gitgit, Desa Bakbakan, Gianyar. Di sini terdapat sebuah Pura Taman Manik Mas dan ada dua cabang sungai yang disebut Cangkir Lanang dan sungai Cangkir Wadon dan pertemuan air ini disebut campuhan yang digunakan sebagai tempat pembersihan sebelum menikah. Air sungai ini dipercaya sebagai simbol penyatuan lelaki dan perempuan.gai simbol penyatuan lelaki dan perempuan.)
  • Lotus Cafe  + (Terletak di Jalan Utama Ubud yang ramai (JTerletak di Jalan Utama Ubud yang ramai (Jalan Raya), antara Istana Ubud dan Museum Puri Lukisan, Cafe Lotus telah menjadi sebuah institusi sejak dibuka pada tahun 1983. Suasana kota mungkin telah mengalami perubahan tetapi tradisi keramahan Bali telah telah dipertahankan.</br>Selama 37 tahun terakhir restoran telah menyambut tamu dari seluruh dunia; beberapa telah mengunjungi kami secara teratur, bahkan beberapa kali selama mereka tinggal. Ini adalah kebiasaan yang kami hargai dan itu merupakan tantangan berkelanjutan bagi kami..</br></br>Penataan Cafe Lotus unik – bahkan menurut standar Bali: kolam Teratai besar yang dibingkai oleh pohon kamboja (magnolia) kuno yang rebah dan, tambahan terbaru kami, pameran beberapa lusin tanaman anggrek yang sedang mekar. Salah satu kompleks pura utama Ubud, Pura Taman Kemuda Saraswati, melengkapi pemandangan; suasananya benar-benar ajaib – terutama saat senja dan di malam hari.</br></br>Cafe Lotus telah menjadi salah satu landmark Ubud, sebuah oase di lingkungan yang sibuk dan terlebih lagi menjadi pusat budaya Bali. Restoran ini sangat direkomendasikan oleh buku panduan di seluruh dunia dan layak untuk disertakan pada kunjungan Anda berikutnya ke Bali. Informasi yang berlawanan dalam beberapa buku panduan kami adalah restoran dengan layanan lengkap dan bukan hanya tempat yang bagus "tuangkan rendre un verre" (untuk minum); sementara kami tentu saja menyambut semua, tempat duduk preferensial disediakan untuk tamu makan malam setelah 18:30.</br></br>Kami berharap dapat menyambut Anda di Cafe Lotus saat perjalanan Anda membawa Anda ke Ubud.</br></br>https://www.cafelotusubud.com/a ke Ubud. https://www.cafelotusubud.com/)
  • Monumen Korban Kecelakaan Pesawat PANAM  + (Terletak di pantai Padang Galak di desa PeTerletak di pantai Padang Galak di desa Perbekelan Desa Kesiman. Monumen tersebut masih sering dikunjungi anggota keluarga korban. Pan Am Penerbangan 812, dioperasikan Pan American World Airways Boeing 707-321B N446PA (Clipper Climax), adalah sebuah penerbangan internasional terjadwal dari Hong Kong ke Sydney, Australia, dengan perhentian sementara di Denpasar, Bali, Indonesia. Pada tanggal 22 April 1974, pesawat ini jatuh ke dataran berbukit saat bersiap mendekati landasan 09 di Denpasar setelah terbang selama 4 jam 20 menit dari Hong Kong. Lokasi kecelakaan ini sekitar 42,5 mil laut (78,7 km) di barat laut Bandar Udara Internasional Ngurah Rai.aut Bandar Udara Internasional Ngurah Rai.)
  • Terminal Mengwi  + (Terminal Mengwi merupakan terminal bus tipe A dan merupakan terminal induk di Propinsi Bali. Terminal Mengwi terletak di Jalan Mengwi - Mengwitani, Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.)
  • Campuhan  + (Tersembunyi di balik hotel-hotel di jalan Tersembunyi di balik hotel-hotel di jalan utama Ubud, Anda akan menemukan Campuhan Ridge Walk yang indah, yang harus dilihat ketika mengunjungi kota Ubud. Jalan setapak yang agak pendek, tetapi sangat menguntungkan, akan membawa Anda naik dan turun bukit di sepanjang sawah dan pohon palem, tempat yang sempurna untuk melarikan diri dari hiruk pikuk Ubud. Dalam beberapa tahun terakhir Campuhan Ridge Walk dengan cepat menjadi salah satu tempat paling populer untuk dikunjungi di Ubud, jadi meskipun panorama pendakian yang indah setiap saat sepanjang hari, kami menyarankan Anda untuk datang saat matahari terbit untuk menghindari keramaian dan nikmati kedamaian serta ketenangan lokasi ini. Hanya berjalan kaki singkat dari pusat Ubud dan menyaksikan matahari terbit di sini akan menjadi awal yang sempurna untuk hari Anda menjelajahi Ubud. Ingin menambahkan perjalanan indah ini ke rencana perjalanan Anda sendiri? Teruskan membaca untuk mengetahui semua yang perlu Anda ketahui tentang Campuhan Ridge Walk! Anda ketahui tentang Campuhan Ridge Walk!)
  • Desa Tista Tabanan  + (Tista pada mulanya dari kata ” Ngetis “ NaTista pada mulanya dari kata ” Ngetis “ Nama tersebut bermula dari pengembaraan seorang putra raja Tabanan. Pengembaraan beliau tersebut banyak melintasi daerah-daerah pegunungan yang medannya berbukit-bukit dan melintasi banyak sungai karena pada waktu itu belum ada terbuka jalan-jalan seperti sekarang ini. Dalam perjalanan tersebut beliau bertemu dengan seorang petapa sakti. Kemudian atas petunjuk pertapa tersebut beliau melanjutkan perjalanan keselatan akhirnya beliau sampai pada suatu tempat yang dituju. Oleh karena tempat itu medannya bergelombang maka beliau kembali ke Utara untuk mencari tempat yang datar untuk mendirikan istana, kemudian dipilihlah tempat yang sekarang disebut Kerambitan.h tempat yang sekarang disebut Kerambitan.)
  • Desa Terunyan  + (Trunyan atau Terunyan merupakan salah satuTrunyan atau Terunyan merupakan salah satu desa tertua di Bali yang berada di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli yang memiliki tradisi sangat unik dalam hal pemakaman jenazah. Keunikan Desa Trunyan menjadi daya tarik tersendiri bagi orang-orang yang ingin tahu lebih jauh tentang tradisi tersebut. Trunyan pun menjadi salah satu desa wisata yang populer di kalangan wisatawan.</br>Trunyan sendiri ternyata adala sebuah nama pemakaman yang ada di Desa Trunyan. Tidak seperti jenazah pada umumnya di Bali yang dibakar atau dikubur, di Desa Trunyan memiliki tradisi pemakaman yang dikuburkan secara terbuka di bawah pohon dan diletakkan begitu saja di atas tanah atau yang disebut dengan “Seme Wayah.” Sementara anggota keluarganya cukup memberikan pagar dari bambu dan sesaji disamping jenzah tersebut. Tradisi ini pun mirip dengan tradisi pengaturan jenazah suku Toraja, yaitu hanya dipasang saja dan dibiarkan membusuk dengan sendirinya.</br>Akan tetapi anehnya jenazah yang dimakamkan di Trunyan tidak berbau busuk. Secara logika, jenazah yang dimakamkan secara terbuka maka lama-kelamaan akan mengeluarkan bau busuk, tapi di Desa Trunyan sama sekali tidak mengeluarkan bau busuk. Ternyata, hal itu bisa terjadi karena adanya pohon Trunyan, yaitu sebuah pohon besar yang berdiri di tengah-tengah daerah pemakaman tersebut. Nama asli pohon tersebut adalah “Taru Menyam,” di mana dalam bahasa setempat Taru artinya pohon dan Menyan yang berarti harum.</br>Pohon Trunyan tersebut diperkirakan telah berusia ribuan tahun, namun lagi-lagi anehnya pohon tersebut dari segi ukuran tidak banyak mengalami perubahan. Di bawah pohon Trunyan inilah pemakaman tersebut berada dan masyarakat setempat percaya bahwa pohon ini dapat menyerap bau busuk yang dikeluarkan jenazah. Meskipun sejauh ini belum ada penelitian yang bisa mengungkap, bagaimana pohon ini dapat menyerap bau busuk jenazah manusia yang dimakamkan di sini.</br>Penduduk setempat memiliki ketentuan dan syarat tersendiri dalam pemakaman tersebut, yaitu jumlah jenazah di atas tanah yang dekat dengan pohon Trunyan tidak boleh lebih dari 11 jenazah. Selain itu, jenazah yang bisa diletakkan di sini adalah mereka yang meninggal secara wajar dan pernah menikah. Sementara jenazah yang sudah menjadi tulang belulang akan dikumpulkan dengan yang lainnya didekat akar pohon tersebut, agar tempatnya bisa digunakan untuk jenazah baru. Hal yang jadi keunikan lainnya adalah jenazah tersebut akan ditutupi dengan “Ancak,” yaitu sebua kurungan bambu.</br>Sedangkan cara meninggal tidak wajar, seperti kecelakaan, bunuh diri atau membunuh orang. Maka mayatnya tidak diperbolehkan diletakkan didekat pohon Trunyan, ada tempat lain yang bernama “Sema Bantas” khusus untuk mereka yang meninggal tidak wajar. Selain Sema Bantas, ada pula “Sema Muda” sebagai tempat pemakaman untuk mereka yang masih bayi atau anak-anak dan warga yang sudah besar atau dewasa tapi belum menikah. Tempat-tempat tersebut sudah dibedakan sesuai dengan kaidah yang berlaku di Desa Trunyan.engan kaidah yang berlaku di Desa Trunyan.)
  • Tukad Bindu Denpasar  + (Tukad Bindu yang berada di Kelurahan KesimTukad Bindu yang berada di Kelurahan Kesiman Kecamatan Denpasar Timur. Tepatnya terletak di gang Sikarini, Kesiman, Denpasar. Wisata Tukad Bindu Bali bisa dinikmati dengan berbagai cara. Saat di pagi hari tempat ini dapat dijadikan sebagai arena olahraga sekedar lari-lari kecil, saat siang hari tempat ini dapat menjadi tempat berteduh dengan ditemani jajanan khas seperti sate kakul, dan saat sore kita bisa berenang dan bermain air di sungai yang bersih ini.dan bermain air di sungai yang bersih ini.)
  • Ubud  + (Ubud merupakan salah satu kecamatan di KabUbud merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Gianyar, terletak kurang lebih 20 kilometer sebelah utara Denpasar dan 10 kilometer dari Gianyar. Kecamatan Ubud terdiri dari 7 Desa dan 1 Kelurahan dengan rincian sebagai berikut: 1. Desa Mas 2. Desa Lodtunduh 3. Desa Peliatan 4. Desa Singakerta 5. Desa Sayan 6. Desa Petulu 7. Desa Kedewatan 8. Kelurahan Ubud.</br></br>Secara geografis, letak kawasan desa Ubud sangat strategis: desa ini diapit oleh desa-desa yang terkenal dengan kerajinan dan keseniannya. Pelukis terkenal dari Ubud antara lain Blanco, Bonnet, Walter Spies, Neka dan Sobrat. Ubud mulai dikenal sebagai tempat pariwisata dengan kepemimpinan raja Ubud, Tjokorda Gede Raka Sukawati.</br></br>Foto: Pasar Ubudorda Gede Raka Sukawati. Foto: Pasar Ubud)
  • Uluwatu  + (Uluwatu adalah daerah favorit saya di pulaUluwatu adalah daerah favorit saya di pulau Bali. Uluwatu adalah jalur terpencil, pantai tropis dan terjal. Tapi itu juga bar matahari terbenam yang trendi dan trendi dan klub siang hari. Ini puncak Bali.</br></br>Terletak sekitar 45 menit dari bandara, dan sekitar satu setengah jam dari Seminyak/Canggu, semenanjung batu kapur yang berbukit di Uluwatu adalah rumah bagi beberapa vila dan resor mewah paling indah di Bali, pantai tersembunyi yang indah, dan tempat selancar kelas dunia, membuat itu adalah kiblat bagi peselancar di seluruh dunia.h kiblat bagi peselancar di seluruh dunia.)
  • Universitas Udayana  + (Universitas Udayana, disingkat Unud adalahUniversitas Udayana, disingkat Unud adalah Perguruan Tinggi Negeri pertama di Bali, yang berdiri pada 29 September 1962. Unud terdiri dari tiga kampus, yaitu: kampus Nias, yang berada di Jl. Pulau Nias, Sanglah, Denpasar Barat berdekatan dengan RSUP Sanglah Denpasar; kampus Sudirma, yang berada di Jl. Soedirman; dan kampus Pusat Bukit Jimbaran, yang berada di Jl. Raya Kampus Unud, Jimbaran, Kabupaten Badung. Cikal bakal Unud adalah Fakultas Sastra Udayana cabang Universitas Airlangga Surabaya yang diresmikan presiden Ir. Soekarno dan dibuka oleh Prof. Dr. Priyono pada tanggal 29 September 1958 sebagaimana tertulis pada prasasti di Fakultas Sastra Jalan Nias, Denpasar. Fakultas Sastra Udayana inilah yang merupakan embrio dari berdirinya Universitas Udayana. </br>Pada mulanya, berdirinya Universitas Udayana berawal dari desakan masyarakat Bali yang menginginkan adanya sebuah Perguruan Tinggi di daerah Bali pada tahun 1960an. Untuk mewujudkan keinginan tersebut, maka pada 12 Mei 1961 diadakanlah pertemuan di antara tokoh-tokoh pendidikan, para pejabat daerah dan pemuka masyarakat. Pertemuan ini di ketuai oleh Prof. Dr. Purbatjaraka dan Prof. Dr. Ida Bagus Mantra sebagai sekretaris. Petemuan tersebut berhasil membentuk Panitia Persiapan Universitas Udayana Bali yang kemudian disyahkan dengan Surat Keputusan Menteri PTIP No. 4 tahun 1962 tanggal 15 Januari 1962. Pada akhirnya Universitas Udayana secara sah berdiri sejak tanggal 17 Agustus 1962 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan No. 104/1962 yang tediri dari empat fakultas, yakni: Fakultas Sastra, Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan, dan Fakultaa Keguruan dan Ilmu Pendidikan.</br>Oleh karena hari lahir Universitas Udayana bersamaan dengan hari proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, maka perayaan Hari Ulang Tahun Universitas Udayana dialihkan menjadi tanggal 29 September dengan mengambil tanggal peresmian Fakultas Sastra yang telah berdiri sejak tahun 1958. Saat ini Universitas Udayana memiliki 13 fakultas, di antaranya: Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Kedokteran, Fakultas Hukum, Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian, Faultas Peternakan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknologi Pertanian, Fakultas Pariwisata, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Kelautan dan Perikanan.</br>https://www.unud.ac.id/tan dan Perikanan. https://www.unud.ac.id/)
  • Candi Gunung Kawi  + (Vihara Buddha Kuno yang dibangun pada abadVihara Buddha Kuno yang dibangun pada abad ke-10 di Pulau Bali, Indonesia. Ini adalah tempat yang besar terdiri dari 5 area utama. Dibangun oleh Raja Anak Wungsu, putra bungsu dan Putra Mahkota dari Raja Udayana Warmadewa yang terkenal dan Ratu Gunapriya Dharmapatni dari Kerajaan Bali kuno. Nama asli tempat ini adalah Katyagan Amarawati [Biara Amarawati], tetapi pada abad ke-16 namanya berubah menjadi Candi Gunung Kawi [Kuil Gunung Penyair]...</br></br> Ini mulai dibangun sebagai Vihara Buddha pada tahun 989 M oleh Raja Udayana dan Ratu Gunapriya Dharmapatni. Ketika Raja dan Ratu meninggal [Ratu Gunapriya Dharmapatni tahun 1007 M dan Raja Udayana tahun 1011 M] "monumen" mereka berdua berada di Banu Wka [sekarang Pura Mangening]. Kemudian pada tahun 1049 M, Raja Anak Wungsu memindahkan "monumen" ibunya Ratu Gunapriya Dharmapatni ke Mpungkwing Kutihanar [sekarang Pura Bukit Dharma Durga Kutri]. Pembangunan vihara terus dibangun sampai selesai oleh Raja Anak Wungsu. Ada pejabat Kerajaan Bali yang bertugas mengurus, memelihara dan membiayai vihara yaitu “Samgat Wilang Petapan”. Ketika Raja Anak Wungsu meninggal, "monumen" di Candi Gunung Kawi sebenarnya adalah untuk Raja Anak Wungsu dan lainnya.adalah untuk Raja Anak Wungsu dan lainnya.)
  • Pedungan  + (Wilayah Kelurahan Pedungan yang sekarang iWilayah Kelurahan Pedungan yang sekarang ini dahulu merupakan daerah perbatasan (tepi siring) dari Kerajaan Badung dengan Daerah Kekuasaan Kerajaan Mengwi di sebelah selatan. Pedungan berasal dari kata "duung" berarti senjata. Mendapatkan awalan pe- dan akhiran -an sehingga menjadi Pedungan yang berarti tempat pengadaan dan penyimpanan perlengkapan senjata.daan dan penyimpanan perlengkapan senjata.)
  • Taman Laut Pemuteran  + (Wisata Bahari Pemuteran terletak di desa PWisata Bahari Pemuteran terletak di desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali Utara atau sekitar 56 km arah barat kota Singaraja merupakan daerah wisata diantara gugusan perbukitan serta hamparan laut utara Bali sehingga membuat daerah ini indah, tenang, jauh dan dari keramaian.</br>Wilayah desa Pemuteran terkenal sebagai kawasan dengan konservasi laut untuk proyek terumbu karang artifisal “Biorock” yang terbesar di dunia. Beberapa yayasan beserta masyarakat setempat yang bergerak secara aktif dalam mengelola usaha pelestarian terumbu karang. Selain terumbu karang, posisi Desa Pemuteran terletak di pesisir Barat Pulau Bali membuat daerah wisata itu memiliki posisi yang sangat strategis.</br>Wisata Bahari Pemuteran menyuguhkan taman bawah laut kelas dunia di Pulau Menjangan yang ditempuh sekitar 15 menit dari Pemuteran dengan perahu sewaan. Kegiatan diving dan snorkeling menjadi andalan wisata di sini dengan suguhan taman bawah laut kelas dunia di Pulau Menjangan. Banyak gua besar serta kecil di lokasi bawah laut tersebut dapat ditemui keanekaragaman terumbu karang dalam berbagai tipe dan warna serta biota laut yang lain.</br>Ada yang menarik bagi penyelam yaitu pemandangan Pura (Candi) di tengah laut. Pura bawah laut menjadikan keindahan bawah laut yang unik dan elok dipandang mata. Untuk bisa ke Pura bawah laut itu, wisatawan dapat menyewa perahu untuk menuju lokasi . Setelah sampai di lokasi tersebut, kedalamannya hanya sekitar 30-40 meter sehingga sangat tepat dinikmati dengan menyelam.ga sangat tepat dinikmati dengan menyelam.)
  • Desa Pupuan  + (keunikan di desa saya yaitu pada saat harikeunikan di desa saya yaitu pada saat hari raya nyepi bedanya dari desa lain yaitu yang mengarak ogoh-ogo bukan yang putra-putra melainkan yang putri karena supaya putri di desa kami tujuanya kuat kuat dan di setarakan dengan yang putra supaya harapannya semoga kedepan untuk yang putri tidak bermalas malasan dan mau bekerja keras karena pada umumnya yang putri kerjaannya makan,tidur dan berdan-dan saja.erjaannya makan,tidur dan berdan-dan saja.)
  • Pikobet Ring Desa Gesing Rikala Nincapang Potensi Desa  + (om swastyastu nama saya nyoman suandewi saom swastyastu nama saya nyoman suandewi saya tinggal di desa gesing kecamatan banjar kabupten buleleng bali</br>desa gesing memiliki panoraa alam yang sangat indah, di desa ini terdapat banyak sekali potensi yang tersedia. seperti tempat wisata yang sering di unjungi oleh para wisatawan. misalnya kolam renang tirta ceria, air terjun desa gesing, tempat camping yang bernama the waru kaja camping, serta terdapat sircuit dan villa untuk wisatawan yang akan menginap. rata-rata asyarakat di desa gesing bekerja sebagai petani seperti petani cengkeh,kopi , dan sayuran serta beberapa masyarkat bekerja sebagai peternak kambing dan sapi. saya sebagai masyarakat desa gesing merasa bangga terhadap desa saya karena banyak memiliki potensi desa. namun di balik semua potensi tersebut terdapat permasalahan yang hingga kini masih di alami oleh masyarakat di desa gesing, masalah tersebut adalah permasalahan pada infraststruktur jalan. kondisi jalan di desa gesing saat ini bisa di bilang rusak dan beberapa masih menggunakan tanah, seperti yang terdapat dalam cuplikan video seperti itulah kondisi jalan di desa gesing. oleh karena itu saya mengharakan bantuan dari pemerintah dalam membantu masyarakat desa gesing melalui perbaikan infrastruktur jalan, dengan demikian diharapkan masyarakat mampu meningkatkan semua potensi desa yang ada agar dapat terpakai secara maksimal dan berkelanjutan.erpakai secara maksimal dan berkelanjutan.)
  • Bedulu  + (Badhahulu atau sekarang dikenal dengan namBadhahulu atau sekarang dikenal dengan nama Bedulu sejatinya adalah sebuah desa kuno dan unik di Gianyar, Bali. Desa ini diyakini banyak kalangan pernah menjadi pusat peradaban di Bali, bahkan sudah menjadi pemukiman sejak masa prasejarah, terbukti dengan ditemukannya Sarkofagus di salah satu rumah warga. Desa Bedulu pernah menjadi pusat pemerintahan Bali sejak dari Dinasti Warmadewa yaitu saat pemerintahan Maharaja Sri Astasura Ratna Bumi Banten (Asta= Delapan, Sura= Dewa, Ratna= Permata, Bumi Banten= Tanah Bali) artinya raja yang membawahi delapan wilayah kekuasaan di Bali.mbawahi delapan wilayah kekuasaan di Bali.)
  • Badung  + (Badung merupakan kabupaten yang juga melipBadung merupakan kabupaten yang juga meliputi Kuta dan Nusa Dua yang menjadi objek wisata cukup terkenal di Bali. Kabupaten Badung berbatasan dengan Kabupaten Buleleng di sebelah utara, Tabanan di Barat. Samudera Hindia di sebelah selatan. Kabupaten Bangli, Gianyar dan kota Denpasar di sebelah timur. Cukup banyak objek wisata di Kabupaten Badung yang menarik untuk dikunjungi, seperti pantai Kuta Bali, pantai Dreamland, pantai Batubalong dengn pemandangan yang eksotis, Bumi Perkemahan Dukuh yang merupakan peninggalan dari Kerajaan Mengwi dan masih banyak lagi.</br></br>Kabupaten Badung dulunya bernama Nambangan sebelum diganti oleh I Gusti Ngurah Made Pemecutan menjadi Badung pada akhir abad ke-18. I Gusti Ngurah Made Pemecutan Sakti merupakan raja pertama dari Kerajaan Badung sejak tahun 1779. Awalnya ibu kota dari Kabupaten Badung adalah Denpasar. Namun setelah terjadi pemekaran pada 1992, Denpasar beralih status menjadi Kota Madya dan ibu kota Kabupaten Badung berpindah ke Mengwi. Berdasarkan PP 67 tahun 2009 tentang pemindahan ibu kota Kabupaten Badung dari wilayah Denpasar ke Kecamatan Mengwi, lahirlah Kota Mangupura yang meliputi empat desa dan lima keluruhan. Tanggal 16 November ditetapkan sebagai hari ulang tahun Kabupaten Badung. HUT Kabupaten Badung ini sebenarnya diadakan untuk memperingati hari jadi Kota Mangupura yang diresmikan pada 16 November 2009 oleh mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono. </br>Di Badung ada peristiwa sejarah yang terkenal, yaitu Perang Puputan Badung yang terjadi pada 20 September 1906. Perang ini dipicu ketika kapal Cina berbendera Belanda bernama Sri Komala kandas di pantai Sanur pada tahun 1904, yang menjadi bagian dari kekuasaan kerajaan Badung. Pemerintah Hindia Belanda menuduh masyarakat setempat telah melucuti, merusak dan merampas isi kapal Sri Komala. Sehingga pemerintah Hindia Belanda menuntut agar Raja Badung bertanggung jawab atas segala kerusakan dengan membayar ganti rugi sebesar 3000 dolar perak dan menghukum orang-orang yang merusak kapal. Akan tetapi Raja Badung menolak untuk membayar ganti rugi. Karena penolakan Raja Badung tersebut, pemerintah Hindia Belanda melakukan ekspedisi militer ke Bali pada 20 September 1906. Mereka mendaratkan tiga batalyon infantry dan dua batalyon arteleri untuk menyerang Badung. Pada akhirnya ketika militer Belanda memasuki pintu gerbang kota, mereka dihadang oleh segerombolan orang berpakaian serba putih yang siap menyerang. Maka meletuslah perang antara masyarakat Badung yang dipimpin oleh Raja Badung dengan militer Hindia Belanda yang disebut Perang Puputan yang berarti perang sampai titik darah penghabisan.</br>https://www.badungkab.go.id/ penghabisan. https://www.badungkab.go.id/)
  • Pura Jaya Prana  + (Bagi kalangan warga Hindu, makam JayapranaBagi kalangan warga Hindu, makam Jayaprana tidak asing lagi, karena tempat ini sebagai salah satu objek wisata sejarah di Bali dengan kisah percintaan yang berakhir tragis pasangan Nyoman Jayaprana dan Ni Layonsari. Kisah romantis yang melegenda ini seperti kisah Romeo - Juliet di Eropa dan Sampek - Engthai di Negeri China. Makam Jayaprana ini dibuatkan sebuah pura, berada di atas bukit. Lokasi kuburan atau makam Jayaprana berada pada kawasan hutan Teluk Terima, Desa Sumber Klampok, Kec. Gerokgak, Kab. Buleleng sekitar 67 km sebelah barat Kota Singaraja.ekitar 67 km sebelah barat Kota Singaraja.)
  • Pura Puncak Tedung  + (Berdasarkan lontar Dwijendra Tattwa, yakniBerdasarkan lontar Dwijendra Tattwa, yakni kisah sejarah Dang Hyang Nirartha. Dalam penuturan masyarakat Bali ada pura-pura Dang Kahyangan yang dibangun atas petunjuk Dang Hyang Nirartha atau dibangunkan oleh para putra, cucu, cicit, atau masyarakat luas untuk menghormati dan mengenang dharmayatra (perjalanan suci siar keagamaan) Dang Hyang Nirartha disebutkan sejumlah 34 buah. Salah satunya Pura Puncak Tedung. Pura Puncak Tedung terletak di daerah Banjar Kertha, Desa Petang sekitar 51 km dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dan pada ketinggian 730, 77 meter di atas permukaan laut. Menurut sejarah ketika Pendeta Dang Hyang Nirartha melakukan perjalanan dari Pulaki ke bagian timur Bali, beliau beristirahat di puncak dataran tinggi di Desa Petang. Ketika beliau melanjutkan perjalanannya, beliau meninggalkan payungnya, oleh masyarakat dan diperintahkan oleh Raja Mengwi akhirnya dibangun tempat suci dalam Meru sebagai penghormatan atas kebaikan Dang Hyang Nirartha.ormatan atas kebaikan Dang Hyang Nirartha.)
  • Bunutin, Kintamani  + (Desa Bunutin adalah desa Bali Aga yang terletak di sisi barat kaldera Batur, Kintamani. Desa ini terkenal dengan upacara Ngodog dan Neduh.)
  • Gunung Batukaru  + (Gunung Batukaru, terkadang dieja Batukau, Gunung Batukaru, terkadang dieja Batukau, adalah gunung tertinggi kedua di Bali dengan ketinggian 2.276 m. Ini adalah puncak tertinggi di daerah vulkanik Bedugul, tetapi tidak aktif. Gunung Batukaru memiliki sebuah pura yang disembah oleh masyarakat Bali, yaitu Pura Luhur Batukaru. Batukaru relatif tidak populer di kalangan pendaki karena tertutup hutan lebat yang membatasi pandangan. Batukaru memiliki kawah besar, yang terbesar di Bali, tetapi kawah ini terbuka di ujung selatan, memungkinkan sungai Mawa mengalir. Inilah yang memberinya nama "Batukaru", yang berarti "batok kelapa" dalam bahasa Bali. berarti "batok kelapa" dalam bahasa Bali.)
  • Desa Kamasan  + (Kamasan atau “Ka-emas-an” adalah nama yangKamasan atau “Ka-emas-an” adalah nama yang cukup tua untuk komunitas orang-orang yang mempunyai pekerjaan dalam bidang memande yaitu Pande Mas sesuai dengan nama salah satu banjar di desa Kamasan. Bukti arkeologis yang ditemukan berupa tahta-tahta batu, arca menhir, lesung batu, palungan batu, monolit yang berbentuk silinder, batu dakon, lorong-lorong jalan yang dilapisi batu kali yang pernah ditemukan pada tahun 1976 dan 1977, yang tersebar di desa-desa Kamasan dan sekitarnya memberi petunjuk bahwa komunitas tersebut cukup tua umurnya. Dari temuan arkeologis tersebut juga memberi petunjuk bahwa tradisi megalitik pernah mewarnai kehidupan komunitas di Kamasan dan sekitarnya, yaitu kehidupan komunitas pra Hindu yang berakar pada masa neolitikum ( ± 2000 tahun SM).</br>Berdasarkan monografi desa, tertulis sejarah Desa Kamasan diketahui bersumber dari prasasti yang telah ditemukan serta dari penjelasan para sesepuh atau tokoh masyarakat. Latar belakang sejarah Desa Kamasan tercantum dalam Prasasti Anak Wungsu Tahun 994 Saka atau Tahun 1072 Masehi. Dalam prasasti tersebut dijelaskan bahwa kata atau nama Kamasan secara etimologi terdiri dari kata Kama yang berarti bibit dan San yang berarti indah. berarti bibit dan San yang berarti indah.)
  • Tempat Melukat di Badung  + (Lokasinya tempat penglukatan ini di areal Lokasinya tempat penglukatan ini di areal Pura Taman Mumbul Sangeh, kalau dari arah Denpasar sekitar 100 meter sebelum objek wisata Sangeh dan belok kanan. Tempat atau genah melukat ini dipercaya menetralisir berbagai kekuatan jahat yang ada dalam tubuh manusia, baik itu karena pengaruh mistis orang lain ataupun karena sifat pribadi yang secara alami dimiliki oleh manusia. Seperti namanya terdapat 11 buah pancoran dalam sebuah areal permandian.ah pancoran dalam sebuah areal permandian.)
  • Tempat Melukat di Badung  + (Memiliki 11 buah pancuran (pancoran solas)Memiliki 11 buah pancuran (pancoran solas) tingginya masing-masing sekitar 1 meter yang aliran airnya keluar dari pancuran berbentuk mulut naga, 6 buah pancuran menghadap ke arah Selatan dan 5 buah pancuran menghadap ke arah Barat. Pura Beji Saraswati terletak di Banjar Babakan, Desa adat Gulingan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Jika hendak melakukan pemujaan dan melukat setidaknya membawa dua buah pejati dan sejumlah canang sari. Pertama membersihkan diri di jaba pura dekat aliran sungai, di sini terdapat dua buah pancuran, selanjutnya menuju ke madya mandala untuk melakukan persembahyangan dan melakukan penglukatan di Pancoran Solas (11 pancuran) Beji Saraswati. Persembahyangan terakhir di utama mandala pura.mbahyangan terakhir di utama mandala pura.)
  • Pantai Pandawa  + (Pantai Pandawa terletak di Jalan Pantai Pandawa, Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali 80361. Pantai ini berada di pulau Bali, Indonesia, dan merupakan bagian dari kawasan Kuta Selatan yang terkenal.)
  • Pantai Telaga Wangi  + (Pantai Tegal Wangi berada di Jl Tegal Wangi, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali. Wisatawan harus melewati jalan setapak yang terjal dan menurun untuk bisa sampai sisir pantai.)
  • Tempat Melukat di Badung  + (Penglukatan Taman Beji Samuan terletak di Penglukatan Taman Beji Samuan terletak di Banjar Jemeng, Samuan Kawan, Carangsari, Petang – Badung, dengan jarak tempuh sekitar 19 km dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung.Tempat melukat di kawasan Pura Taman Beji ini di pinggir sungai Yeh Penet yang mengalir jernih. Pada bagian atas terdapat mata air alam serta kolam air penampungan. Untuk mencapai tempat penglukatan ini, pengunjung / pemedek harus melewati kurang lebih 340 anak tangga di areal yang cukup terjal namun aman untuk dilewati. Pada kolam tempat penglukatan terdapat tujuh pancoran yang merupakan rembesan air yang keluar dari belahan atau rembesan batu padas, sehingga masing – masing pancoran memiliki debit air yang berbeda beda. Bagi pemedek yang baru pertama kali tangkil, dapat membawa dua Pejati dan 15 Canang sari sebagai sarana persembahyangan.anang sari sebagai sarana persembahyangan.)
  • Bali  + (Pulau Bali adalah salah satu pulau dari 17Pulau Bali adalah salah satu pulau dari 17.000 lebih kepulauan yang ada di Indonesia. Dengan luas pulau sepanjang 153 km dan selebar 112 km dan luas pulau 123,98 km2. Secara geografis ditengah-tengah Pulau Bali terbentang pegunungan memanjang dari barat ke timur. Diantara pegunungan tersebut terdapat sejumlah gunung sebagai puncaknya seperti : Gunung Agung (3.142 m ) meter, Gunung Batur (1.717)meter, Gunung Abang (2.276)meter, Gunung Batukaru (2.276)meter. Gunung Agung dan Gunung Batur merupakan gunung berapi. Disebelah utara dan selatan pegunungan tersebut terbentang tanah daratan. Danau-danaunya adalah danau batur dengan luas 1.607,5 hektar, Danau Beratan 375,6 hektar, Danau Buyan 336 hektar dan Danau Tamblingan 110 hektar. Sungai-sungai yang bersumber dari hutan dan danau tersebut kebanyakan mengalir ke daerah selatan, seperti sengai Unda, Sungai Petanu, Sungai Ayung, Sungai Pulukan, Sungai loloan, dan lain-lain.gai Pulukan, Sungai loloan, dan lain-lain.)
  • Tempat Melukat di Badung  + (Pura Geger atau yang memiliki nama lengkapPura Geger atau yang memiliki nama lengkap Pura Geger Dalem Pamutih adalah salah satu Pura Dang Kahyangan yang terdapat di Desa Adat Peminge, Kuta Selatan, Badung. Pura ini terletak di atas tebing, berlatar belakang pemandangan alam laut yang indah. Pura ini juga sebgai jejak dari perjalanan spiritual Dang Hyang Nirartha, diceritakan sebelum perjalanan beliau ke Uluwatu, sempat singgah di sini untuk beristirahat dan melakukan tapa semadi. Keberadaan Pura Dalem Pemutih tersebut berkaitan juga dengan babad Dalem Pemutih yang menceritakan petinggi kerajaan yang bernama Dalem Petak Jingga yang bersengketa dengan raja Gelgel, yang akhirnya hengkang dan sampai di tempat ini. Di sebelah Selatan pura masih dalam satu kawasan, terdapat juga pura Beji yang menjadi tempat atau genah melukat.ji yang menjadi tempat atau genah melukat.)
  • Pura Goa Raja  + (Pura Goa Raja, yang terletak di Desa TajunPura Goa Raja, yang terletak di Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng. Pura yang berada di kedalaman 177 meter, tepatnya di dasar jurang dijaga oleh tiga ekor Naga, yakni Naga Basuki, Naga Taksaka dan Naga Ananta Bhoga. Dengan menyusuri jalan menuju arah Desa Bayad, Pura ini terletak di sebelah timur Pura Bukit Sinunggal. Pemedek yang nangkil harus menuruni ribuan anak tangga dengan kedalaman 177 meter dari jalan raya. Sebelum dilukat, para pemedek terlebih dahulu menghaturkan banten pejati atau canang sari yang dibawa. Namun sebelum persembahyangan dimulai, para pemedek wajib dilukat terlebih dahulu dengan menggunakan sumber air di dalam goa. Sehingga setelah bersih, barulah bisa melakukan persembahyangan di depan areal Pura Goa Raja.</br>Selesai melukat di Pura Goa Raja bisa sekalian melakukan persembahyangan di Pura Dasar Bhuana (Pura Siwa Budha). Setelahnya mendaki sekitar 20 menit menuju Pura Bukit Sinunggal.itar 20 menit menuju Pura Bukit Sinunggal.)
  • Goa Lawah  + (Pura Gua Lawah adalah sebuah gua alam yangPura Gua Lawah adalah sebuah gua alam yang dikelilingi beberapa bangunan pelinggih. Terletak di Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung. Menurut beberapa catatan sejarah, antara lain Lontar Usana Bali dan Lontar Babad Pasek, Pura Goa Lawah didirikan sekitar abad 11 Masehi. Pura ini didirikan pada tahun 929 Saka atau 1007 Masehi atas prakarsa Mpu Kuturan, penasihat Raja Anak Wungsu.a Mpu Kuturan, penasihat Raja Anak Wungsu.)
  • Pura Pulaki  + (Pura Pulaki berdiri di atas tebing berbatuPura Pulaki berdiri di atas tebing berbatu yang langsung menghadap ke laut yang terletak di pinggir jalan raya jurusan Singaraja-Gilimanuk atau di pesisir pantai Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgrak. Kisah berdirinya Pura Pulaki tidak terlepas dari sejarah perjalanan Dang Hyang Nirartha dari Blambangan (Jawa Timur) ke Dalem Gelgel (Bali). Pura Pulaki sebenarnya merupakan pusat dari serangkaian pura sekitarnya, yaitu Pura Kerta Kawat pada Km 51 dari Singaraja (sekitar 750 M di sebelah selatan jalan raya), Pura Melanting, Pura Pabean, dan Pura Pemuteran.elanting, Pura Pabean, dan Pura Pemuteran.)
  • Pura Sada  + (Pura Purusada Kapal memiliki tinggalan arkPura Purusada Kapal memiliki tinggalan arkeologi yang cukup banyak, salah satunya adalah Prasada (1 buah) yang memiliki tinggi sekitar 17,20 meter yang terbuat dari bahan bata. fungsi prasada sendiri sebagai tempat pemujaan sekaligus sebagai tempat penyimpanan benda-benda suci (pratima). Selain prasada terdapat juga Arca Perwujudan, Arca Binatang, Arca Pewayangan, Candi Bentar, Tugu Bala Satya dan Mekel Satyadi Bentar, Tugu Bala Satya dan Mekel Satya)
  • Pura Sakti  + (Pura Sakti yang berlokasi di Desa PejarakaPura Sakti yang berlokasi di Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Pura ini berlokasi di tengah hutan yang rimbun. Jaraknya sekitar 200 meter sebelah utara jalan raya Singaraja-Gilimanuk.Pura ini berlokasi 20 menit dari Pura Pulaki atau sekitar 1.5 jam dari pusat kota Singaraja. Untuk pertama kali bersembahyang ke pura ini membawa Pejati dan bunga.yang ke pura ini membawa Pejati dan bunga.)
  • Tempat Melukat di Badung  + (Pura Taman Beji Griya Gede Manuaba PunggulPura Taman Beji Griya Gede Manuaba Punggul, memiliki sembilan mata air dan dua buah air terjun. Pura Taman Beji Griya Gede Manuaba Punggul yang terletak di Jalan Pekandelan, Banjar Trinadi, Desa Punggul, Abiansemal, Badung ini, dikelola Griya Gede Manuaba Punggul. Disarankannya, bagi pamedek yang datang untuk Malukat diharapkan membawa dua buah Pajati dan beberapa canang.mbawa dua buah Pajati dan beberapa canang.)
  • Pura Taman Beji Penyampuhan  + (Pura Taman Beji Penyampuhan yang terletak Pura Taman Beji Penyampuhan yang terletak di ujung selatan Banjar Suci, Denpasar, ini diyakini masyarakat sebagai stana Buaya Kuning. </br>Pura Taman Beji Penyampuhan memiliki arti sebuah tempat suci yang dikelilingi taman atau perairan yang letaknya di pertemuan antara dua sungai. Jadi,memang benar pura ini terletak di pinggiran Sungai Badung yang berada di waliayah Banjar Suci. Uniknya, campuhan ini sekaligus merupakan batas dari tiga banjar, yaitu Banjar Pekambungan, Banjar Suci, dan Banjar Alangkajeng. </br>Pura ini banyak digunakan oleh masyarakat untuk melakulan panglukatan dan pengobatan. Tak jarang banyak masyarakat datang dengan berbagai keluhan penyakit dan memohon petunjuk kesembuhan di pura ini. Biasanya, yang bersangkutan akan dilukat dan diberikan tirta yang diambil langsung dari sungai. Sarananya pun tidak mengikat, namun biasanya menggunakan Banten Pajati. namun biasanya menggunakan Banten Pajati.)
  • Tempat Melukat di Badung  + (Pura ini tergolong unik, lokasinya di desaPura ini tergolong unik, lokasinya di desa Sading, Kec. Mengwi, Badung, terletak dalam sebuah goa. Nama pura tersebut berasal dari kata “kereb” yang berarti atap dan “langit” berarti langit, jadi pura yang beratapkan langit. Lalu bagaimana dalam sebuah gua beratapkan langit? itu dikarenakan di atas langit-langit gua tersebut terdapat lubang tembus ke atas menghadap langit. Di kawasan pura Kereban Langit ini juga terdapat beji yang dilengkapi dengan 5 buah pancuran. Di tempat inilah para pemedek melukat terlebih dahulu sebelum memulai persembahyangan di areal utama dalam goa. persembahyangan di areal utama dalam goa.)
  • Pura Yeh Gangga  + (Secara geografis, Pura Yeh Gangga berada pSecara geografis, Pura Yeh Gangga berada pada lembah sungai Gangga (Yeh Gangga). Areal tempat suci yang berada di sebelah barat sungai merupakan pura utama. Areal pura yang berada di sebelah timur sungai berupa 6 ceruk yang dipahatkan pada dinding tebing dengan material tanah dan batu padas dengan tekstur kurang stabil pada lapisan bagian atas dan tekstur material lebih stabil pada lapisan bawahnya. Areal utama sebelah barat sungai dibatasi dengan tembok pembatas keliling dengan bentuk persegi empat memanjang dari utara ke selatan. Areal dalam terbagi menjadi dua yakni teras atas bagian barat dan teras bawah bagian timur. Pada areal timur (di areal sungai) terdiri dari sebuah petirtaan, 6 buah ceruk, dan pemandian. Terdapat struktur batu bertuliskan angka tahun 1357 saka.ur batu bertuliskan angka tahun 1357 saka.)
  • Tempat Melukat di Badung  + (Tempat atau genah melukat di Bali ini beraTempat atau genah melukat di Bali ini berada Br. Celuk, desa Kapal, kecamatan Mengwi, Badung. Cukup dekat dengan pusat kota Denpasar. Seperti namanya Beji Waringin Pitu, kata “beji” adalah berarti tempat pemandian,”waringin” berarti pohon beringin sedangkan “pitu” berarti tujuh yang merujuk pada 7 buah pancuran, memang tempat ini merupakan sebuah pemandian suci yang terdiri dari 7 buah pancuran yang terletak di bawah pohon beringin yang umurnya sudah ratusan tahun. Beji Waringin Pitu ini terletak di pinggir sungai Yeh Penet. ini terletak di pinggir sungai Yeh Penet.)
  • Pura Goa Peteng Alam  + (Tempat melukat yang terletak di Jimbaran BTempat melukat yang terletak di Jimbaran Bali ini dikenal dengan nama Pura Tunjung Mekar atau Goa Peteng Alam, seperti namanya untuk menuju tempat melukat memasuki sebuah goa menuruni puluhan anak tangga untuk menuju dasar goa, sehingga tempat tersebut memang benar-benar gelap, walaupun anda datang pada siang hari, sehingga lampu penerangan wajib anda bawa. Di balik pura ini terdapat dua goa. Pertama goa yang menuju arah utara dengan kedalaman 250 meter. Kedua adalah goa yang menuju arah selatan dengan kedalaman 300 meter. Sedangkan yang digunakan untuk melukat hanya goa yang menuju arah utara. </br>Melukat (meruwat) di Pura Goa Peteng sendiri dipecaya dan diyakini warga bisa menyembuhkan penyakit atau hal-hal negatif pada tubuh manusia. Urutan melaksanakan panglukatan di Pura Goa Peteng Tunjung Mekar dimulai dari menghaturkan canang di pererepan suci pemangku yang berada di rumahnya. Selanjutnya menuju pura untuk melaksanakan matur piuning. Setelah itu dilanjutkan dengan melukat di Goa yang berada di arah utara dengan terlebih dahulu menghaturkan canang dan mengucap keinginan serta harapan.nang dan mengucap keinginan serta harapan.)
  • Pesedahan  + (Tiga warga datang bersama ke Pura Rambut Petung untuk merayakan Manis Galungan. Beberapa musik gamelan ditampilkan; ngurek dan tari rejang juga ditarikan.)
  • Bendungan Telaga Tunjung  + (Berlokasi di Kabupaten Tabanan, bendungan Berlokasi di Kabupaten Tabanan, bendungan ini berfungsi untuk memenuhi kebutuhan irigasi seluas 1.335 Ha. Kawasan bendungan yang hijau dan indah itu sering dijadikan tempat selfie bagi anak-anak muda selain itu bendungan Telaga Tunjung juga biasa dijadikan tempat untuk mancing.juga biasa dijadikan tempat untuk mancing.)
  • Candi Tebing Tegallinggah  + (30 Mei 2021 Candi Tebing Tegallinggah - Gi30 Mei 2021</br>Candi Tebing Tegallinggah - Gianyar</br>Praktek Lapangan Memurnikan Dan Memberkahi Semua Alam Dan Semua Mahluk : Alam Bawah, Alam Tengah, Alam Atas</br></br>MERAWAT TEMPAT SUCI DENGAN INDAH</br></br>Cara merawat tempat suci agar tetap menjadi sumber kedamaian yang tidak pernah kering.</br></br>[1]. Sesekali ijinkan tempat suci jauh dari doa banyak manusia yang penuh keinginan duniawi dan ambisi, serta jauh dari banyak manusia yang hatinya diliputi ketakutan, yang akan mengotori kedamaian tempat suci.</br></br>[2]. Jangan pernah datang ke tempat suci dengan membawa ketakutan. Hal itu tidak saja membayakan diri sendiri, tapi juga mengotori tempat suci. Datanglah ke tempat suci dengan membawa hati yang indah tekad belas kasih untuk kebahagiaan semua mahluk. Penuhi hati dengan keikhlasan. Karena keikhlasan adalah kekuatan yang sangat menyempurnakan.</br></br>[3]. Hidupkan dupa wangi aroma kayu suci, disertai mengisinya dengan kekuatan pemurnian. Untuk memberkahi semua mahluk, untuk memurnikan energi-energi negatif, serta untuk menerangi seluruh kegelapan [keinginan, ambisi, perkelahian] yang dibawa banyak manusia ke tempat suci.</br></br>[4]. Bersihkan tempat suci dengan menggunakan tirtha [air suci]. Usahakan dilakukan oleh orang yang hatinya bersih dari ketakutan dan keserakahan.</br></br>[5]. Ucapkan doa-doa agar semua mahluk bahagia bebas derita. Doakan di tempat suci agar seluruh alam bahagia. di tempat suci agar seluruh alam bahagia.)
  • Megae ke carik - Subak Lungatad Desa Adat Peninjoan  + (Adanya perusahaan di wilayah desa adat hendaknya menjadi lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal bukan pendatang. Selain itu tentang lingkungan di desa adat agar bersama-sama wajib melestarikan.)
  • Air Terjun Blangsinga  + (Air Terjun Blangsinga terletak di Banjar BAir Terjun Blangsinga terletak di Banjar Blangsinga, Desa Saba, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar Bali. Jaraknya kurang lebih 15 km dari pusat Kota Denpasar atau 25 km dari Bandara Internasional Ngurah Rai. Air terjun ini memiliki debit air yang besar, walaupun tidak terlalu tinggi.yang besar, walaupun tidak terlalu tinggi.)
  • Desa Besan  + (Air Terjun Celuk merupakan salah satu poteAir Terjun Celuk merupakan salah satu potensi wisata yang berada di kawasan perbukitan, tepatnya di Desa Besan - Klungkung. Dengan kondisi yang lembab dan tempat yang cukup jauh, membuat perjalanan semakin menantang, namun ketika sudah berada di tempat air terjun, rasa lelah akan terlewati dengan menikmati air yang cukup deras dan panorama pemandangan alam yang begitu mempesona dari atas perbukitan.ang begitu mempesona dari atas perbukitan.)
  • Gitgit  + (Air Terjun Gitgit dapat ditemukan di utaraAir Terjun Gitgit dapat ditemukan di utara Bali, hanya sekitar 20 menit ke selatan dari Singaraja. Air terjun yang populer ini paling dikenal sebagai “air terjun kembar” atau dalam bahasa lokal “Air Terjun Kembar Gitgit” karena alirannya yang terbagi menjadi dua aliran air yang sama. Air terjun dapat dengan mudah dicapai dari jalan utama dan setelah perjalanan singkat menuruni lembah. Berenang diperbolehkan tetapi ada pantangan setempat yang mengatakan bahwa pasangan yang mandi bersama di air terjun ini, mereka akan segera putus.</br></br>Baca selengkapnya di https://balibuddies.com/a selengkapnya di https://balibuddies.com/)
  • Air Terjun Nung-Nung  + (Air terjun Nung-Nung terletak di Desa PlagAir terjun Nung-Nung terletak di Desa Plaga Kecamatan Petang merupakan satu-satunya air terjun yang terdapat di Kabupaten Badung yang memiliki ketinggian sekitar 70 m. Dalam pengembangannya, Air Terjun Nung-nung dikelola oleh kelompok sadar wisata serta desa adat setempat. Beberapa atraksi wisata yang dapat dilakukan oleh wisatawan di objek wisata diantaranya adalah menikmati pemandangan sekitar air terjun yang rindang dan asri, selain itu wisatawan juga dapat mandi dibawah air terjun tersebut. Jarak dari pusat Kabupaten Badung menuju Air Terjun Nung-Nung sekitar 35.7 km dan memerlukan waktu tempuh kurang lebih 1 jam. Sedangkan jarak Air Terjun Nung-nung dengan Bandara Internasional Ngurah Rai adalah sekitar 55.4 km yang dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 1 jam 49 menith dengan waktu kurang lebih 1 jam 49 menit)
  • Desa Canggu  + (Apa Anda sedang mencari lokasi menginap yaApa Anda sedang mencari lokasi menginap yang indah dengan suasana alam pedesaan? Jika iya, datanglah di Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali. Di sinilah pemandangan sawah yang indah serta udara yang sejuk bertemu pantai pasir hitam vulkanik yang langsung menghadap Samudera Hindia, dan Anda tak perlu berkompromi perihal makanan dan kehidupan malam.</br></br>Perihal sejarah, asal mula diambilnya nama “Canggu” sebagai Desa memiliki benang merah yang menghubungkannya dengan zaman kerajaan Majapahit di Jawa Timur. Pada zaman Majapahit, Canggu merupakan sebuah nama pelabuhan yang terletak di Muara Kalibrantas. Raja Bali yang dipimpin oleh Sri Semara Kepakisan suatu ketika diundang oleh Hayamwuruk yang memerintah Majapahit. Tetapi Raja Bali tersebut mengutus patihnya yang bernama Kyai Petandakan. Saat Kyai Petandakan hendak pulang ke Bali, ia diberi sebilah keris sebagai jimat untuk mempertahankan Bali. Saat naik kapal di Begawan Canggu, ia mengelurkan keris tersebut dari sarungnya dan dialihkan ke udara (atas), tetapi keris itu dengan sendirinya kembali ke sarungnya. Keris itu pun akhirnya diberi nama Begawan Canggu. Setelah tiba di Bali, oleh Raja Bali keris itu diserahkan kembali pada Kyai Petandakan ditempat dekat Pantai Batu Bolong, dan tempat ia menerima dan membawa keris itulah yang saat ini kita kenal sebagai Desa Canggu.</br></br>Daerah desa Canggu kini kian berkembang. Berbagai tempat dan fasilitas penunjang perjalanan bertumbuh dengan seiring waktu. Pariwisata mulai berkembang sejak tahun 2000, dan Canggu pun mulai dilirik investor. Berdasarkan data kantor desa setempat sampai akhir tahun 2017, terdapat 479 akomodasi yang terdiri dari hotel, restoran, vila, home stay, bar dan hotspot lainnya. Hal yang perlu diingat, pariwisata boleh saja menjadi andalan utama, tapi adat dan budaya harus tetap lestari, dan itulah komitmen dari masyarakat lokal di Canggu. komitmen dari masyarakat lokal di Canggu.)
  • Desa Asahduren  + (Asahduren adalah desa yang berada di Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Bali.)
  • Sidakarya  + (Asal usul Desa Sidakarya yang berkembang dikalangan masyarakat Sidakarya adalah berdasrkan bukti tertulis yaitu lontar Sidakarya.)
  • Renon  + (Asal usul mengapa desa ini bernama Desa ReAsal usul mengapa desa ini bernama Desa Renon ilmu sejarah belum mengungkapkan secara pasti tetapi suatu hal yang nyata bahwa adanya kenyataan Desa Renon ini dibentuk oleh para pendatang, istilah Balinya "dedukuhan”. Kata Renon kemungkinan berasal dari kata "Rena" yakni nama sebuah tempat.dari kata "Rena" yakni nama sebuah tempat.)
  • Museum Lukisan Sidik Jari  + (Bagi penikmat seni lukis dan sedang berkunBagi penikmat seni lukis dan sedang berkunjung ke Bali. Tak ada salahnya mencoba mengunjungi galeri-galeri dan museum yang dapat memanjakan mata. Museum ini salah satu rekomendasi yang harus masuk daftar kunjunganmu, yakni Museum Lukisan Sidik Jari Ngurah Gede Pemecutan.</br></br>Museum Lusikan Sidik Jari ini didirikan pada tahun 1993. Tokoh yang menggagas, sekaligus pemilik dari museum ini adalah Gede Ngurah Rai Pemecutan. Mengapa bernama Museum Sidik Jari? Karena lukisan yang ditampilkan menggunakaj metode lukis dengan cap jari. Inilah keunikan dari museum ini yang tidak ditemukan dari museum lainnya. Dan hal yang unik lainnya, teknik ini didapat secara tidak sengaja ketika pelukis ingin menyelesaikan lukisan yang dibuatnya.</br></br>Metode lukis dengan sidik jari ialah mengolesi jari tangan dengan berbagai macam cat lukis sesuai imajinasi pelukis. Dan menjadi otentik karena terdapat sidik jadi pelukis langsung pada lukisan hasil karyanya. Di museum ini terdapat 666 koleksi lukisan dari Gede Ngurah Rai Pemecutan. Bahkan pernah mendapat penghargaan dan apresiasi dari MURI Sebagai pelopor teknik melukis dengan sidik jari dan kolektor terbanyak lukisan sidik jari.</br></br>Menjadi penasaran? Silahkan kunjungi museum ini yang masih di kawasan Kota Denpasar, dan waktu buka museum dari Senin-Sabtu dari jam 08.00-16.00 WITA. Mungkin kamu akan terinspirasi untuk membuat lukisan sidik jarimu sendiri. Jadi tak ada salahnya mengunjungi museum ini.i tak ada salahnya mengunjungi museum ini.)
  • Desa Kayuputih  + (Bali terkenal sebagai tempat destinasi wisBali terkenal sebagai tempat destinasi wisata yang populer di Indonesia bahkan mancanegara. Sebagian besar orang mengenal Bali sebagai tempat yang ramai dengan kunjungan wisatwannya, sehingga membuat Bali tak ubahnya seperti kota-kota besar yang ada di Indonesia dengan segala hiruk-pikunya. Akan tetapi tak semua daerah di Bali melulu penuh kebisingan. Jika Anda sedang berlibur ke Bali dan ingin mencari tempat yang sunyi dan tenang dari keramaiaan, maka datanglah ke Bali bagian Utara, tepatnya di Desa Kayuputih, Buleleng.</br> Lokasi Desa Kayuputih dekat dengan pantai Lovina dan berada di tengah-tengah lanskap tropis hutan perbukitan kondisi dan suasana alam yang menakjubkan. Desa Kayupautih menyuguhkan spot-spot wisata dan pemandangan-pemandangan indah yang dibalut dengan suasan hening untuk tempat liburan Anda yang romantis. Tak hanya wisata alamnya, Desa Kayuputih juga menawarkan wisata budaya yang ikonik dari kebudayaan Bali Utara yang sudah ada sejak masa prasejarah. </br> Anda dapat mengunjungi sebuah Bangunan Cagar Budaya yang berada di Banjar Dinas Taman yang merupakan warisan dari zaman prasejarah di Desa Kayuputih. Berdasarkan penelitian arkeologi, Desa Kayuputih sudah ada sejak zaman prasejarah dengan bukti peninggalan berupa sakofagus (peti mayat) yang dahulunya ditemukan dipusat pemukiman penduduk. Selain itu, terdapat pula pabrik-pabrik tenun tradisional, museum-museum dan pura, seperti Bale Agung, Munduk Duwur, Taman Suci dan lain-lain serta kuil-kuil yang unik yang memberi ciri khas ke eksotisan Bali.</br> Tak hanya itu, di Desa Kayuputih juga terdapat tradisi unik yang disebut dengan “Nyakan Diwang.” Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Desa Kayuputih saat Ngembak Geni, yang termasuk dalam rangkaian Hari Raya Nyepi. Tradisi ini digelar saat nyepi berakhir pukul 24.00 Wita, di mana lampu di seluruh rumah mulai menyala. Suasana gelap gulita yang sebelumnya berbaur dengan ketenangan, berubah menjadi terang. Saat itulah warga mulai keluar rumah, layaknya laron yang mencari sinar. Mereka sibuk menyiapkan peralatan memasak untuk dibawa ke tungku luar rumh atau yang disebut “Diwang” yang dibuat saat Pengerupukan. Hal ini dilakukan secara serempak oleh seluruh masyarakat, dari anak-anak sampai orang tua tak mau melewatkan momen yang unik dan rutin setiap tahun ini.</br>Saat suasana demikian, rasa kekeluargaan mulai terasa, antarwaga saling mengunjugi, bersenda gurau, bertegur sapa dan tidak ada yang memakai kendaraan, tetapi semuanya berjalan kaki. Tradisi Nyakan Diwang memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Kayuputih, khususnya untuk mempererat rasa kekeluargaan. Selain itu, tradisi ini juga berkaitan dengan penyucian diri dari segala hal-hal yang negatif. </br>Oleh sebab itu, Desa Kayuputih, Buleleng, Bali Utara merupakan tempat yang sangat disayangkan untuk dilewatkan saat Anda berada di Bali. Karena Desa ini akan menjadi tempat yang sempurna untuk mengalami keajaiban Bali yang sebenarnya, sebuah pengalaman yang tak terlupakan dengan melihat sebuah permata sejati di Utara Bali, yakni Desa Kayuputih.ejati di Utara Bali, yakni Desa Kayuputih.)
  • Banjar Mergan  + (Banjar ini terletak di Kota Semarapura tepatnya di jalan Puputan No.39, Semarapura Kangin, Kec. Klungkung, Kabupaten Klungkung, Bali.)
  • Desa Belandingan  + (Banyak versi yang menerangkan tentang nama Desa Belandingan yang di pakai sebagai nama desa saat ini, salah satunya keberadaan Pohon Belandingan yang di ambil sebagai nama desa.)
  • Desa Banyuning  + (Banyuning sebagai sebuah desa yang merupakan salah satu dari sentra industri kerajinan gerabah yang ada di kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng.)
  • Desa Batuan  + (Batuan (Baturan) adalah sebuah desa di BalBatuan (Baturan) adalah sebuah desa di Bali, Indonesia. Desa ini terkenal karena karya seni dan gaya lukisannya. Hingga pada tahun 1930-an gaya seni khas desa ini dikenal sebagai lukisan Batuan. Desa Ini adalah pusat lukisan yang didukung sejumlah galeri seni dan perkumpulan seni koperasi yang telah memainkan peran kunci dalam mempromosikan seni Batuan. Desa ini juga dikenal dengan pertunjukan tari Gambuh kuno, dilakukan setiap puncak Bulan Purnama.</br>Batuan disebutkan dalam catatan sejarah sejak 1000 tahun yang lalu. Pengaruh Hindu dan India di wilayah desa tersebut terlihat dari ukiran dan candi. Pada abad ke-17, Batuan dan Bali bagian selatan dikuasai oleh keluarga kerajaan sampai kutukan pendeta membuat mereka kehilangan kendali; akhirnya mereka menyebar ke berbagai penjuru negeri. Selama kurun waktu 1947–1949, sebagian besar masyarakat Batuan tetap setia pada Kabupaten Gianyar.Batuan tetap setia pada Kabupaten Gianyar.)
  • Bayung Gede  + (Bayunggede yang berasal dari kata “Bayung”Bayunggede yang berasal dari kata “Bayung” yang berati “Bayu”, atau tenaga sedangkan kata “Gede” dapat dipersonifikasi menjadi “kuat”. Sehingga jika diterjemahkan, kata Bayunggede berarti “tenaga yang kuat”. Sebelum bernama desa Bayunggede, dahulu merupakan tempat pemukiman kecil di Bali yang disebut sebagai padukuhan yang letaknya ditenggah hutan dengan jumlah penduduk yang sangat kecil (tidak disebutkan jumlahnya). Padukuhan ini dipimpin dan dikelola oleh suatu struktur pemerintahan adat yang disebut “Ulu Apad” atau kepala suku dengan tugas pokok dan fungsinya dari penyelenggaraan kegiatan dan kepentingan pelaksanan upacaran dan upakara adat.ngan pelaksanan upacaran dan upakara adat.)
  • Bendungan Gerokgak (Renon)  + (Bendungan Gerokgak merupakan salah satu obBendungan Gerokgak merupakan salah satu obyek wisata buatan yang menjadi favorit di gerokgak selain dari pada Pura Pulaki Atau Pura Melanting. Banyak turis manca negara yang memuji dan berkunjung ke kecamatan ini khususnya ke Bendungan Gerokgak. Tujuan utama pembuatan bendungan ini adalah untuk membantu para petani yang ketika musim kemarau selalu kekurangan air. Jadi ketika musim hujan, bendungan ini akan menyimpan banyak air, namun setelah musim kering datang airnya akan digunakan petani untuk mengairi sawahnya. Bendungan yang terletak 159 meter dari permukaan air laut ini berlokasi di desa gerokgak, kecamatan gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali dengan jarak Kurang Lebih 43 Km dari pusat kota Singaraja.ng Lebih 43 Km dari pusat kota Singaraja.)
  • Bendungan Titab  + (Bendungan sekaligus waduk terbesar di PulaBendungan sekaligus waduk terbesar di Pulau Bali, yaitu Bendungan Titab Ularan efektif mulai beroprasi hari ini. Selain sebagai saluran irigasi, bendungan ini juga difungsikan sebagai sebagai penyedia air baku sebesar 300 meter kubik per detik, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) mikrohidro sebesar 1,5 megawatt (MW). Bendungan Titab Ularan membendung aliran Sungai Saba (baca: Sabe) dan menggenangi 6 desa di 2 Kecamatan di Kabupaten Buleleng. Dari pusat kota Singaraja kita bisa menempuh jarak 30 Km dengan waktu tempuh 55 menit. jarak 30 Km dengan waktu tempuh 55 menit.)
  • Desa Benoa  + (Benoa adalah desa bekas nelayan, sekarang Benoa adalah desa bekas nelayan, sekarang menjadi pantai utama di Bali yang terletak di pantai timur pulau. Tempat ini memiliki perairan tenang dengan pantai berpasir yang bagus. Ini adalah tempat yang bagus untuk olahraga air seperti snorkeling dan scuba diving. Dari Benoa, seseorang dapat berlayar dengan perahu berlantai kaca yang berlayar di sepanjang terumbu karang. Setidaknya ada 5 pusat spa untuk memanjakan diri dan ada sekolah memasak Bali, Bumbu Bali, yang menawarkan pelajaran seni memasak Bali secara teratur. Di dekatnya ada kuil Cina Caow Eng Bio kuno yang menarik. kuil Cina Caow Eng Bio kuno yang menarik.)
  • Bentara Budaya Bali  + (Bentara Budaya Bali (BBB) adalah sebuah teBentara Budaya Bali (BBB) adalah sebuah tempat berkesenian yang berlokasi di Jl. Profesor Ida Bagus Mantra No.88A, Ketewel, Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali 80237, Telepon: (0361) 294029. </br></br>BBB berdiri pada tanggal 9 September 2009 dan merupakan bagian dari Kompas-Gramedia. Kegiatan yang sering digelar oleh BBB antara lain pameran lukisan, pementasan seni, diskusi buku, pemutaran film.</br>Info lebih lanjut: http://www.bentarabudaya.com/ebih lanjut: http://www.bentarabudaya.com/)
  • Desa Pikat  + (Berdasarkan cerita sejarahnya, nama pikat Berdasarkan cerita sejarahnya, nama pikat berasal dari kata “memikat” yang berarti mencari atau menangkap burung. Desa Pikat terletak di sebelah timur Kota Semarapura yang berjarak 7 Km. Desa Pikat terdiri dari 7 Banjar Dinas yaitu Banjar Dinas Gelogor, Banjar Dinas Cempaka, Banjar Dinas Intaran, Banjar Dinas Buug, Banjar Dinas Sente, Banjar Dinas Pangi Kawan, dan Banjar Dinas Pangi Kanginan. Selain perkebunan yang salah satu komoditinya yaitu kelapa, masyarakat Desa Pikat khususnya Banjar Dinas Sente bermata pencaharian sebagai pengrajin “sendi” yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bagian pelinggih.atkan sebagai salah satu bagian pelinggih.)
  • Pura Batulepang  + (Berdasarkan lontar Dwijendra Tattwa, yakniBerdasarkan lontar Dwijendra Tattwa, yakni kisah sejarah Dang Hyang Nirartha, yang dalam penuturan masyarakat Bali disebutkan pura-pura Dang Kahyangan yang dibangun atas petunjuk Dang Hyang Nirartha atau dibangunkan oleh para putra, cucu, cicit, atau masyarakat luas untuk menghormati dan mengenang dharmayatra (perjalanan suci siar keagamaan) Dang Hyang Nirartha disebutkan sejumlah 34 buah. Salah satunya Pura Batulepang atau Pura Penataran Batu Lepang di Kamasan, Klungkung.nataran Batu Lepang di Kamasan, Klungkung.)
  • Jemuluk  + (Berjarak 19 kilometer dari kota Amlapura (Berjarak 19 kilometer dari kota Amlapura ( ibukota kabupaten ), 12 km dari Tulamben, 33 km dari obyek wisata Candi Dasa dan kurang lebih 78 km dari Denpasar, Jemeluk merupakan salah satu destinasi laut yang cukup menawan, baik di bawah, maupun di atas lautnya.an, baik di bawah, maupun di atas lautnya.)
  • Bendungan Telaga Tunjung  +
  • Desa Tigawasa  + (Berlokasi di kecamatan Banjar yaitu ± 24 kBerlokasi di kecamatan Banjar yaitu ± 24 km ke barat Kota Singaraja. Desa Tigawasa memiliki salah satu tradisi yang khas berbeda dengan Desa Bali Aga lainnya di Buleleng. Tradisi dimaksud adalah tradisi saat penguburan mayat. Acara penguburan mayatnya pun cukup unik, karena mayat tidak di taruh di dalam peti, melainkan hanya dibungkus dengan kain batik dan di kubur begitu saja.</br>Dalam tradisi bahasa, penduduk Desa Tigawasa menggunakan bahasa pedalaman dalam kesehariannya yang mana bahasa kuno Wong Aga saat masuk ke Bali ( bahasa/dialek Tigawasa ). Bahasa tersebut dalam vokal bahasanya kebanyakan memakai vokal huruf “A” seperti bahasa Jawa dan juga Melayu kuno.</br>Desa Tigawasa menawarkan objek wisata yang berbeda tepatnya di Dusun Wanasari, sejumlah masyarakat kreatif yang tergabung dalam Kelompok Kubu Alam (KuAl) memanfaatkan potensi tanaman bambu menjadikannya destinasi wisata berkonsep alam yang diberi nama Kubu Alam Desa Tigawasa yang dibangun dilahan milik warga.</br></br>Untuk Informasi:</br></br>http://tigawasa-buleleng.desa.id</br></br>https://bulelengkab.go.iduleleng.desa.id https://bulelengkab.go.id)
  • Patung Pahlawan Tjokorda Agung Tresna  + (Berlokasi di perempatan Jalan Nangka dan JBerlokasi di perempatan Jalan Nangka dan Jalan Gatot Subroto. Patung ini dirancang oleh Nyoman Elim Mustapa dan selesai pada tanggal 31 Desember 1993. Mengambarkan sosok Tjok Agung Tresna sebagai salah satu pahlawan Bali saat memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaran Indonesia.dan mempertahankan kemerdekaran Indonesia.)
  • Patung Pahlawan Mayor I Gusti Bagus Sugianyar  + (Berlokasi di perempatan Ubung Denpasar sebagai salah satu titik jalan yang ramai. Patung yang terbuat dari perunggu ini selesai pada tanggal 4 Agustus 1994 ini menggambarkan sosok pahlawan I Gusti Bagus Sugianyar saat mempertahankan kedaulatan negara.)
  • Patung Pahlawan Letnan Ida Bagus Putu Djapa  + (Berlokasi di perempatan jalan penghubung TBerlokasi di perempatan jalan penghubung Tanjung Bungkak, Renon, dan Sanur. Patung ini selesai pada tanggal 20 November 1987. Penggambaran Letnan Ida Bagus Putu Djapa sebagai salah satu pahlawan Bali yang gugur sebagai kusuma bangsa. Dengan mengacungkan pistol ke arah atas dan memengang sebuah pedang yang mengangtung di pinggang sebagai bentuk komando rakyat untuk terus berjuang pantang menyerah.yat untuk terus berjuang pantang menyerah.)
  • Besakih  + (Besakih terkenal dengan nama Mother Temple of Bali dan sederhanaya sebagai pura yang paling utama di pulau ini. Sebenarnya pura ini terdiri dari beberapa pura yang dibangun di wilayah yang sangat luas tepat di sebelah selatan Gunung Agung.)
  • Bitra (Bitera)  + (Bitera adalah kelurahan yang berada di kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar.)
  • Pura Blanjong  + (Blanjong berasal dari kata “Belahan” yang Blanjong berasal dari kata “Belahan” yang artinya pecahan dan “Ngenjung” yang artinya kapal nelayan. Pura Blanjong berlokasi di Jalan Danau Poso, Sanur, Kota Denpasar. Di tempat tersebut juga terdapat sebuah prasasti yang bernama serupa peninggalan raja Sri Kesari Warmadewa dan dikukuhkan pada tahun 835 Saka.Prasasti dengan tinggi 195 cm dan diameter 60 cm ini mengisahkan ekspansi Sri Kesari Warmadewa ke Gurun dan Suwal. Tugu ini berbentuk silinder dengan memakai bahasa Bali Kuno dengan ditulis huruf Pra-Negari dan Bahasa Sansekerta yang ditulis dengan huruf Kawi. Di Pura ini juga terdapat Arca Ganesha, dua buah lingga yang ditemukan dengan wujud sempurna, terdapat pula sebuah candi yang terdiri dari tiga bagian, yakni kaki, badan, dan puncak. Candi ini di susun dengan batu bata dan batu padas, dan arca lembu/Nandini.ta dan batu padas, dan arca lembu/Nandini.)
  • Bukit Campuhan  + (Bukit Campuhan terletak di sebelah barat PBukit Campuhan terletak di sebelah barat Puri Ubud, tepatnya di jalan Bangkiang Sidem, Kabupaten Gianyar. Bukit Campuhan ini tidak terpisah dari salah satu pura di Ubud, yaitu Pura Gunung Lebah. Gunung lebah itu sendiri memiliki makna bukit kecil yang berada di lembah. Selain itu Bukit Campuhan ini berada diantara dua aliran sungai di Ubud Bali, yaitu sungai Oos dan sungai Cerik.d Bali, yaitu sungai Oos dan sungai Cerik.)
  • Desa Bulian  + (Bulian adalah salah satu desa tua di Bali,Bulian adalah salah satu desa tua di Bali, berada di Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng. Desa Bulian memiliki 33 pura yang tersebar di setiap penjuru mata angin. Di Desa Bulian juga ditemukan peninggalan sejarah berupa prasasti. Nama Bulian berasal dari kata “ Bulihan “ yang dapat berasal dari akar kata “ Bulih “ berarti bibiut padi, yang mendapat akhiran kata an. Makna kata ini didukung oleh tatanan parahyangan desa yang ada yakni : adanya 2 (dua) pura sungsungan subak yaitu : Pura Yeh Basang dan Pura Lodguwuh, serta adanya pelinggih yang sangat penting di Pura Banua yaitu Pelinggih Ratu Ayu Mas Kereb Sari, pengayom sari satungkeb jagat Buleleng. Dari pengertian kata Bulian = bibit padi, mengisyaratkan bahwa wilayah Bulihan dahulu merupakan daerah bagian kerajaan yang sangat subur dan terkenal dengan hasil buminya sehingga disebut pula dengan sebutan “Gunung Sari”. Versi kedua makna kata Bulihan yang disandingkan dengan kata Abulih atau kata mebulihan. Pemaknaan ini didasari oleh sebuah fakta sejarah bahwa Bulihan dahulu merupakan sebuah anak desa yang berada diantara Desa Bengkala di sebelah baratnya dan wilayah Banyubuah disisi timurnya. Tempat ini dipergunakan sebagai basis/benteng pertahanan untuk menghadang musuh-musuh yang ada di sisi barat. Lebih tegas lagi wilayah dan krama Banyubuah disebut sebut dalam Prasasti Bulihan A tahun 1103 caka atau tahun 1181 Masehi dibawah Raja Sri Haji Jaya Pangus dan wilayah serta Krama Bulian.aya Pangus dan wilayah serta Krama Bulian.)
  • Bumi Perkemahan Blahkiuh  + (Bumi Perkemahan ini berada di desa BlahkiuBumi Perkemahan ini berada di desa Blahkiuh Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung, sekitar 19 Km dari Kota Denpasar dan sekitar 2 Km ke arah Barat dari jalan raya Denpasar-Petang. Bumi perkemahan ini selain dipakai untuk perkemahan, biasanya juga digunakan sebagai tempat penelitian karya ilmiah. Lokasi bumi perkemahan ini dekat dengan obyek-obyek wisata lain seperti Taman Ayun, Sangeh, Taman Mumbul. seperti Taman Ayun, Sangeh, Taman Mumbul.)
  • Candi Tebing Tegallinggah  + (Candi Tebing Tegallinggah merupakan salah Candi Tebing Tegallinggah merupakan salah satu tinggalan arkeologi yang tedapat di Dusun Tegallinggah, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali.Candi Tebing ini merupakan tinggalan yang terletak paling selatan dari beberapa tinggalan di sepanjang Tukad (Sungai) Pakerisan. Dimulai dari Pura Pegulingan, Pura Tirta Empul, Pura Mangening, Pura Gunung Kawi, Candi Tebing Krobokan, Pura Pengukur-Ukuran, Pura Subak Bubugan, dan Candi Tebing Tegallinggah.Kompleks pertapaan ini ditemukan oleh Mr. Krijgsman pada tahun 1952 ketika masih menjabat Kepala Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional Bali.Berjarak kurang lebih 30 km dari pusat Provinsi Bali, 5 km dari pusat Kota Gianyar.Secara umum Candi Tebing Tegallinggah ini memiliki batas-batas antara lain di bagian utara berbatasan dengan lahan kosong berupa aliran sungai dan wilayah tebing, di sebelah timur berbatasan dengan lahan kosong yang dimanfaatkan untuk ladang, sedangkan di sebelah barat berbatasan langsung dengan area yang dijadikan tempat budidaya perikanan (kolam pancing) dan selatan berbatasan dengan lahan kosong berupa aliran sungai dan wilayah tebing.g berupa aliran sungai dan wilayah tebing.)
  • Candi Tebing Jehem  + (Candi Tebing terletak di wilayah Desa AdatCandi Tebing terletak di wilayah Desa Adat Tambahan, Desa Jehem, Tembuku,Bangli, Bali. Candi ini berjarak kurang lebih 7 km arah timur kota Bangli. Candi Tebing ini mirip dengan candi di gunung Kawi di Tampaksiring Gianyar.Oleh Masyarakat sekitar candi ini diduga merupakan tempat pertapaan di masa lalu.Situasi alam disekitar candi masih sangat alami dan terdapat banyak sumber mata air alami yang mengalir turun ke sungai cahi yang ada di bawahnya. salah satu mata air tersebut berbentuk unik menyerupai kemaluan wanita.berbentuk unik menyerupai kemaluan wanita.)
  • Desa Ceking  + (Ceking memiliki pemandangan yang indah denCeking memiliki pemandangan yang indah dengan sawah bertingkat dan hijau serta udaranya yg begitu sejuk akan membuat wisatawan merasa nyaman. Objek wisata ini terletak di Kecamatan Tegallalang dan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan bermotor sekitar 20 menit dari Ubud.</br></br>Objek wisata Ceking memiliki pemandangan yang unik dari sawah bertingkat untuk menghindari erosi. Udara dingin dan tiupan angin membuat wisatawan domestik dan mancanegara tertarik untuk mengunjungi Ceking. Dalam objek wisata ini, wisatawan akan dapat melihat petani Bali membajak dan mempertahankan sawah mereka di bukit miring lengkap dengan sistem irigasi yang terus mengalirkan air dari pegunungan.ang terus mengalirkan air dari pegunungan.)
  • Desa Celuk  + (Celuk merupakan desa yang berada di KecamaCeluk merupakan desa yang berada di Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali. Desa Celuk adalah produsen karya seni kerajinan perak dan emas. Celuk juga dikenal sebagai desa kerajinan dan sudah resmi menjadi desa wisata yang bisa dikunjungi oleh wisatawan. Selama berabad-abad Desa Celuk telah identik dengan emas dan perak, sehingga menjadi salah satu desa yang makmur di Bali. </br>Jika mempunyai kegemaran terhadap hasil kerajinan perak dan emas, maka Desa Celuk adalah lokasi yang cocok untuk dikunjungi. Karena desa ini adalah surganya kerajinan perak dan emas di Bali. Ketika pengunjung memasuki jalan raya Celuk, toko perhiasan atau kerajinan berbahan dasar logam mudah ditemukan di sepanjang jalan yang menawarkan berbagai macam perhiasan perak dan emas serta benda-benda dekoratif yang dapat menambah estetika rumah. Ada pula toko souvenir khusus kerajinan perak yang siap melayani wisatawan dalam mencari cinderamata.</br>Sampai sekarang ini, kebanyakan wisatawan yang datang di Desa Celuk adalah mereka yang tertarik dengan kerajinan perak. Ditempat ini, wisatawan bisa melihat langsung proses pembuatan karya seni di rumah tradisional dengan kamar remang-remang yang dipenuhi oleh banyak seniman logam. Hampir semua keluarga dan penduduk Desa Celuk memiliki kemampuan professional dan jiwa seni yang tinggi dalam mengembangkan desain kreatif dan berbagai produk terkait dengan emas dan perak. </br>Desa kerajinan ini memiliki sejarah panjang dalam kemahirannya megolah emas dan perak menjadi produk berkelas dan mampu menembus pasar lokal, nasional hingga internasional. Sebagai desa wisata di bagian selatan pulau Bali, Desa Celuk banyak dikunjungi wisatawan saat pagi dan sore hari. Kunjungan ini dilakukan baik pada awal tour atau ketika wisatawan kembali ke penginapan setelah tour seharian.mbali ke penginapan setelah tour seharian.)
  • Celukan Bawang  + (Celukanbawang atau Celukan Bawang adalah dCelukanbawang atau Celukan Bawang adalah desa di kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali, Indonesia. Desa ini memiliki rata-rata ketinggian 50 meter dari permukaan laut. Celukan Bawang adalah desa pesisir pantai yang berupa Celuk sehingga sangat potensial dijadikan pelabuhan laut di kabupaten Buleleng. Di ujung pantai celukan bawang terdapat monumen perjuangan dari kapten wiroka.pat monumen perjuangan dari kapten wiroka.)
  • Sumerta Kelod  + (Dahulu masih merupakan satu wilayah yang cDahulu masih merupakan satu wilayah yang cukup luas bernama Desa Sumerta yang membawahi 26 Banjar dan 7 Banjar Dinas, dan sesuai dengan Keputusan Gubernur yang dituangkan dalam Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali No.57 Tahun 1982 tertanggal 1 Juni 1982, Desa Sumerta dimekarkan.ggal 1 Juni 1982, Desa Sumerta dimekarkan.)
  • Candidasa  + (Dahulu, Candidasa dikenal sebagai Teluk KeDahulu, Candidasa dikenal sebagai Teluk Kehen. Namun, sejak daerah ini dibuka menjadi obyek wisata bernama Candidasa pun mulai digunakan.</br>Candidasa merupakan salah satu kawasan pariwisata yg dikembangkan mulai tahun 1983.</br></br>Salah satu cerita yang menjadi mitos tentang keberadaan Pura Candidasa yang berkembang dan diyakini oleh masyarakat setempat adalah Arca Dewi Hariti yg terletak pada sebuah relung di bagian bawah tebing bukit.</br></br>Konon dikisahkan bahwa Dewi Hariti pada mulanya adalah seorang yaksa dalam Agama Budha yang gemar memakan daging anak-anak. Namun setelah mendapat pencerahan ajaran Agama Budha, Sang Dewi kemudian bertobat dan berbalik menjadi pelindung dan penyayang anak-anak.menjadi pelindung dan penyayang anak-anak.)
  • Danau Buyan  + (Danau Buyan adalah sebuah danau yang terleDanau Buyan adalah sebuah danau yang terletak di kawasan Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali. Danau ini merupakan satu dari tiga danau kembar yang terbentuk di dalam sebuah kaldera besar. Ia diapit oleh dua danau lainnya, yaitu Danau Tamblingan di sebelah barat dan Danau Beratan di timur. Di antara danau Buyan dan Tamblingan yang terpisahkan oleh hutan sepanjang kurang lebih satu kilometer, terdapat sebuah kolam yang terhubung langsung dengan danau Buyan melalui sebuah kanal sempit. Oleh masyarakat kolam ini dinamakan Telaga Aya.masyarakat kolam ini dinamakan Telaga Aya.)
  • Danau Tamblingan  + (Danau Tamblingan adalah sebuah danau yang Danau Tamblingan adalah sebuah danau yang terletak di lereng sebelah utara Gunung Lesung, kawasan Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali. Danau ini merupakan satu dari tiga danau kembar yang terbentuk di dalam sebuah kaldera besar.</br>Di kawasan Danau Tamblingan banyak terdapat pura. Pura-pura itu antara lain.</br>Pura Dalem Tamblingan</br>Pura Endek</br>Pura Ulun Danu dan Sang Hyang Kangin</br>Pura Sang Hyang Kawuh</br>Pura Gubug</br>Pura Tirta Mengening</br>Pura Naga Loka</br>Pura Pengukiran, Pengukusan</br>Pura Embang</br>Pura Tukang Timbang</br>Pura BatulepangEmbang Pura Tukang Timbang Pura Batulepang)
  • Museum Le Mayeur  + (Dari Lonely Planet: Seniman Adrien-Jean LDari Lonely Planet:</br></br>Seniman Adrien-Jean Le Mayeur de Merpres (1880–1958) tiba di Bali pada tahun 1932, dan menikah dengan penari Legong cantik Ni Polok. Tiga tahun kemudian, ketika Ni Polok baru berusia 15 tahun. Mereka tinggal di kompleks ini, ketika Sanur masih menjadi nelayan yang tenang. Setelah kematian sang seniman, Ni Polok tinggal di rumah itu sampai ia meninggal pada tahun 1985. Meskipun ada keamanan (beberapa lukisan Le Mayeur terjual seharga US$150.000) dan masalah konservasi, hampir 90 lukisan Le Mayeur dipajang.</br></br>Rumah ini merupakan contoh menarik dari arsitektur bergaya Bali – perhatikan jendela-jendela berukir indah yang menceritakan kisah Rama dan Sita dari Ramayana. Museum ini memiliki interior serat tenun Bali yang naturalistik. Beberapa karya awal Le Mayeur adalah lukisan impresionis dari perjalanannya di Afrika, India, Mediterania, dan Pasifik Selatan. Lukisan dari periode awal di Bali adalah penggambaran romantis kehidupan sehari-hari dan wanita cantik Bali – sering Ni Polok. Karya-karya dari tahun 1950-an dalam kondisi yang jauh lebih baik, menampilkan warna-warna cerah yang kemudian menjadi populer di kalangan seniman muda Bali. Carilah foto-foto timbul hitam putih Ni Polokilah foto-foto timbul hitam putih Ni Polok)
  • Desa Denbantas  + (Denbatas adalah desa yang berada di Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali.)
  • Wisata Berkuda Ring Sisin Tukad  + (Dengan adanya pariwisata di Pulau Bali menDengan adanya pariwisata di Pulau Bali menjadi pembangkit ekonomi bagi masyarakat Bali. Tidak hanya masyarakat Bali saja, tetapi masyarakat yang merantau dari luar Pulau Bali juga mencari pekerjaan di Pulau seribu pura ini. Tetapi banyak tempat wisata dan wahana berwisata di desa-desa terpencil tidak diketahui oleh wisatawan. Hal itu yang menyebabkan tempat wisata yang ada tidak bisa terkenal dan berkembang di masyarakat Bali. Meskipun demikian anak muda yang berasal dari desa yang jarang wisatawan itu membantu masyarakatnya dengan cara “ mengajak teman jalan-jalan ke desa”. Hal tersebut yang membuat tempat wisata diketahui dan bisa dikembangkan oleh anak-anak muda yang senang jalan-jalan mencari tempat wisata baru di desa-desa.</br>Ada salah satu tempat wisata yang belum diketahui oleh orang banyak yaitu wisata berkuda di bantaran Tukad Badung Kawasan Taman Pancing Timur, Denpasar Selatan. Wisata berkuda ini berasal dari penyedia jasa pribadi kelompok kepaon berkuda, salah satu penyedianya Bernama Bapak Makdi. Wisata berkuda ini sudah mengajukan izin resmi pengelola ke pemerintahan namun hingga saat ini tidak mendapat izin resmi dari pemerintah. Walaupun demikian Bapak Makdi dan teman-temannya selalu menjaga kebersihan tempat wisata itu. Sebelum ditutup tempat wisata berkudanya, oleh Bapak Makdi dan teman-temannya membersihkan lingkungan yang digunakan sebagai tempat wisata berkuda ini. Usaha itu dilaksanakan agar tempatnya asri dan bersih. Wisata berkuda ini dimulai dari jam 16.00 WITA sampai jam 19.00 WITA setiap hari. Ongkos wisata berkuda ini sangat murah.. untuk orang dewasa dikenai biaya Rp 20.000, jika anak kecil membayar Rp 10.000.</br>Dari pihak kepaon berkuda berharap agar Kawasan bantaran sungai Taman Pancing ini bisa dioprasikan sebagai tempat wisata “kita dari kelompok sudah mengajukan izin ke kantor desa. Kita berharap mendapat izin resmi. Kawasan ini bisa digunakan menjadi tempat wisata berkuda” demikian katanya.</br>Begitulah teman-teman, jika ingin merasakan wisata berkuda tetapi ongkosnya mahal, ayo jalan-jalan ke Taman Pancing. Ada wisata berkuda murah-meriah. Ajak teman-teman dan saudara di rumah yaaa…jak teman-teman dan saudara di rumah yaaa…)
  • Desa Abang Batudinding  + (Desa Abang Batudinding menyuguhkan pesona Danau Batur dan Gunung Batur dari sebuah ketinggian dan juga memiliki kawasan hutan pinus.)
  • Desa Abiantuwung  + (Desa Abiatuwung merupakan bagian dari Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan dengan jarak dari kota Tabanan 3 km. Terdapat 5 desa pekraman serta 1 banjar Taman Surodadi yang mayoritas penduduknya umat muslim.)
  • Legian  + (Desa Adat Legian dan Kelurahan Legian padaDesa Adat Legian dan Kelurahan Legian pada saat ini meliputi wilayah (geografis) yang sama, terdiri dari 3 banjar. Dalam “wewengkon” desa adat, ketiga banjar itu adalah Banjar SukaDuka Legian Kaja, Legian Tengah (Pekandelan) dan Legian Kelod. </br></br>Berbatasan dengan wilayah Desa Seminyak di sebelah utara dan Desa Kuta di sebelah selatan, daerah ini berdekatan dengan sungai (Tukad Mati) dan lahan persawahan. Desa Legian dikenal sebagai daerah pariwisata yang dilengkapi dengan banyaknya fasilitas kepariwisataan termasuk pusat-pusat hiburan. Selain itu, Desa Legian juga memiliki pantai yang sangat indah yang menjadi tujuan wisata utama bagi para wisatawan. </br></br>Berdasarkan sejarah, desa Legian bermula dari penemuan sebuah pohon cermai yang rasanya manis. Hal ini di luar kebiasaan karena cermai pada umumnya memiliki rasa yang asam. Sejak saat itu, wilayah desa tersebut dinamakan Karang Kemanisan. </br></br>Nama Karang Kemanisan ini diketahui dari ucapan-ucapan para sadeg patih (menusia yang dijadikan mediator Ida Bhatara) yang “kerauhan” ketika dilaksanakan upacara agama di pura-pura Desa Legian. Mereka kerap mengucapkan “Damuh Karang Kemanisan”. </br></br>Nama Karang Kemanisan juga mengandung filosofi generasi mendatang yang menempati tempat tersebut senantiasa menjaga keserasian dalam bersikap dan bertingkah laku serta, menjaga keindahan alam beserta lingkungannya. Sehingga mereka bisa dilimpahi kemakmuran dan kesejahteraan lahir batin. Lama-kelamaan nama Karang Kemanisan itu diubah menjadi Legian. Kata legian berasal dari kata dasar legi yang juga berarti manis. Dalam bahasa Jawa Kuno, legi juga berarti manis. </br></br>Sanggar Seni Taksu Murti Kemanisan di Legian kemudian membuat pertunjukkan karya seni diantaranya komposisi Tabuh Bebarongan Legi Manis, Tarian Rerejangan Upasaksi, Tari Kreasi Tri Taksu dan Tari Telek sesuai ciri khas Desa Adat Legian. Bahkan tarian ini pernah dipentaskan dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-41. </br></br>Kini Desa Legian terus berbenah. Selain berprofesi sebagai nelayan, rata-rata warga Legian mencari nafkah dari sektor pariwisata. Seperti bekerja di hotel atau membuka art shop. Kawasan di sekitar Legian juga sudah tertata dengan baik sehingga membuat nyaman wisatawan yang ingin berkunjung.at nyaman wisatawan yang ingin berkunjung.)