UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK AT THE END OF MAY

Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Page text id" with value "Baligrafi ini berisi nama pembuatnya, yaitu Ni Kadek Ayu Lestari.". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 26 results starting with #1.

View (previous 50 | next 50) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • The Potential of Bali  + (Bali, pulau dewata, adalah suatu pulau makBali, pulau dewata, adalah suatu pulau makmur yang terletak di timur pulau Jawa di Indonesia. Bali dikenal dengan berbagai keindahan seperti pantai-pantainya, ribuan pura-pura megah, kebudayaannya, dan gunung-gunungnya yang indah. Selain keindahan dari segi geografis, Bali juga memiliki penduduk yang mayoritas ramah, sopan, dan anak-anak muda yang berbakat di berbagai bidang. Dengan kelebihan-kelebihan tersebut, saya mengharapkan bahwa Bali kedepannya dapat memanfaatkannya dengan lebih baik agar Bali dapat semakin dikenal lagi. Meskipun saat ini Bali sudah dikenal sebagai pulau kesenian dan salah satu pusat pariwisata, namun masih kurang rasanya jika dibandingkan dengan segala potensi-potensinya. Dan jika Bali sudah semakin dikenal, saya juga mengharapkan agar pemuda-pemuda berbakat yang ada di Bali bakatnya di perlihatkan kepada dunia. Karena, banyak sekali anak-anak berbakat di Bali yang tidak mampu meraih mimpinya karena kurangnya akses untuk meraihnya di Bali.a kurangnya akses untuk meraihnya di Bali.)
  • Ajeg Bali Sayan Rered, Kagentosin Antuk Modernisasi  + (Bali, pulau kecil yang sangat terkenal akaBali, pulau kecil yang sangat terkenal akan keindahan serta kekentalan budayanya. Setiap bulan ada 500.000 wisatawan mancanegara yang datang dari jauh untuk melihat kearifan lokal budaya Bali. Tapi sekarang? Bagaimana pemuda pemudi Bai? Tidak ada yang mau melanjutkan! Sawah yang luas ditanami kantor hingga tak ada lagi subak yang indah. </br></br>Lihat, saat ini seberapa banyak masyarakat bali yang meninggalkan budayanya. Lihat, seberapa banyak masyarakat bali yang tidak bisa berbahasa bali? Menyama braya digantikan dengan jasa event organizer.</br>Sulit mencari penerus penulis lontar dan kidung suci. Apakah budaya kita akan hilang ditelan zaman?</br></br>Apa yang dapat dibuat? Apa yang dapat dilakukan untuk mendobrak hal ini? Lomba sudah banyak digarap, hadiah sudah banyak dikeluarkan. Namun kenyataannya masih sangat banyak yang masih tidak tertarik meneruskan budaya Bali. </br></br>Ibu pertiwi menangis melihat taksu Bali musnah. Jika hal ini terus berlanjut, nama indah Bali di dunia akan perlahan memudar. Bali yang penuh budaya dan tradisi akan hilang. Apakah itu yang kita mau? </br></br>Jangan mau jadi pemuda pemudi bali yang diam! Kembalikan ajeg bali, kembalikan taksu Bali! Jika semua sudah diperjuangkan, sekarang giliran kita yang melanjutkan. Bersama pemuda Bali, mantapkan taksu Bali.Bersama pemuda Bali, mantapkan taksu Bali.)
  • Preserving the concept of traditional Balinese houses  + (Bali, pulau yang sangat kental akan kebudaBali, pulau yang sangat kental akan kebudayaan yang hampir di setiap aspek kehidupan sosial adat dan tradisi yang selalu melekat pada masyarakat. Mulai dari pakaian, ritual, sampai arsitektur nyam Peletakan ruangan memperhatikan sudut dan arah mata angin. Selerti pura keluarga yang menghadap ke arah Gunung Agung yang anggap ini suci. Seperti toilet dan dapur yang menghadap ke laut. Pembangunan rumah adat Bali tudak sembarangan. Orang Bali menggunakan prinsip Tri Hita Karana yang berarti menjalin hubungan dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, hubungan dengan alam, lan hubungan antar manusia. Keuntungan yang didapat dari pembangunan ini ada ruang kosong di tengah yang bisa digunakan saat ada upacara. Rumah adat Bali ini merepresentasikan bentuk keseimbangan antara alam dewa alam manusia, dan alam sekitar sehingga nantinya akan tercipta kesejahteraan. Kenapa kita harus melestarikan konsep Rumah adat Bali/budaya ini? karena, Rumah ah adat Bali merupakan warisan nenek moyang yang tidak ternilai harganya dan budaya juga merupakan identitas kita jadi orang Bali yang membuat kita memili kekhasan dari negara atau budaya lain.ili kekhasan dari negara atau budaya lain.)
  • Literature Kriminalitas Selalu Ada Tapi Keamanan Tidak Ada!  + (Bali, pulau yang terkenal dengan keindahanBali, pulau yang terkenal dengan keindahan dan keasrian alamnya. Saya bangga menjadi rakyat Bali, karena selain keindahan alamnya, Bali juga dikenal dengan masyarakatnya yang menjunjung tinggi rasa menghargai dan toleransi yang sangat tinggi. Tetapi sayangnya saya merasa Bali sudah tak aman, walaupun indah tetapi di Bali kita harus waspada karena masih ada banyak kriminal yang terjadi. Bahkan pada saat malam pengerupukan waktu ini, yang harusnya masyarakat Bali bersenang senang menikmati pawai ogoh-ogoh justru berakhir tragis. Di berita ramai mengabarkan bahwa terjadi adegan pembunuhan pada saat malam pengerupukan, lalu dimana para pecalang? entahlah, semoga hal ini tak akan pernah terulangi lagi. Semoga keamanan di Bali kedepannya lebih diperketat lagi, karena keamanan nomor satu agar terciptanya suasana Bali yang aman, tentram dan damai.suasana Bali yang aman, tentram dan damai.)
  • Bersatu Nuju Bali Era Baru  + (Bali, salah satu provinsi di Indonesia denBali, salah satu provinsi di Indonesia dengan mayoritas masyarakat beragama Hindu. Meski begitu, agama lain seperti Buddha, Islam, Katolik, Protestan, dan Konghucu hidup berdampingan tanpa mengganggu kemerdekaan agama lainnya. Contohnya ketika ada pembangunan padmasana di sekolah, semua ikut menyumbang, meskipun sumbangan tersebut digunakan untuk membangun tempat suci agama Hindu. Inilah mengapa Bali menjadi panutan dalam hal pluralisme sebagai pengamalan Sila Persatuan Indonesia. Mari lakukan "bersatu padu, menghargai pendapat orang lain, memutuskan segala sesuatu dengan cara musyawarah dan mufakat, saling mengingatkan, menyayangi dan membantu".ng mengingatkan, menyayangi dan membantu".)
  • Pencemaran lingkungan di pesisir pantai bali  + (Bali, sebagai destinasi wisata yang terkenBali, sebagai destinasi wisata yang terkenal di seluruh dunia, memiliki pesona alam yang sangat menarik. Salah satu daya tariknya adalah pantai-pantai yang indah dan bersih. Namun, belakangan ini, pantai-pantai di Bali mengalami masalah pencemaran lingkungan yang sangat meresahkan. Kasus ini menimbulkan pertanyaan, siapa sebenarnya yang bertanggung jawab atas masalah ini?</br></br>Pencemaran lingkungan di pesisir pantai Bali sudah terjadi sejak beberapa tahun yang lalu. Beberapa penyebabnya adalah limbah dari industri pariwisata, limbah rumah tangga, serta kegiatan nelayan yang kurang terkelola dengan baik. Banyak warga setempat dan aktivis lingkungan yang telah berusaha keras untuk mengatasi masalah ini, namun sampai saat ini masih terus terjadi.namun sampai saat ini masih terus terjadi.)
  • Literature Bali gumi tenget! Sampunang Buang!  + (Bali, siapa yang tidak tahu Bali? pulau yaBali, siapa yang tidak tahu Bali? pulau yang penuh dengan keindahan dan keasrian alam nya yang masih terjaga. Kentalnya budaya yang ada di Bali membuat pulau ini terkenal dikalangan wisatawan lokal hingga mancan negara, pulau surga, pulau seribu pura, pulau dewata, hingga “the last Paradise” merupakan julukan yang sering diberikan terhadap Bali. Yang didukung dengan keadaan masyarakat Bali yang hidup ditengah harmonisasi terhadap lingkunagn dan saling ramah tamah membuat bali sangat disegani. Tri Hita Karana merupakan dasar landasan hidup masyarakat bali yang mana menyangkut pautkan terhadap keharmonisan manusia dengan alam, manusia dengan manusia, dan manusia dengan tuhan itu sendiri yang mana hal ini selalu dipegang teguh oleh masyarakat Bali. </br></br>Miris, melihat keadaan Bali yang sekarang, Bali seakan sudah tidak tentram lagi. Hasrat dan nafsu menjadi hal yang utama, pelecehan merupakan hal yang biasa. Jumat, 3 Mei 2023 lagi-lagi Bali mencetak kasus percobaan pemerkosaan di kota pendidikan Buleleng, yang mana telah marak terjadi akhir-akhir ini. Video kebaya, tridatu, hingga selebgram bali tersebar melakukan tindakan kopulasi dengan bangga nya memamerkan sebuah permainan yang tidak bernorma hingga kasus hamil di kalangan para pelajar. Sungguh sangat bertentangan dengan citra dan norma baik yang ada di Bali. Berbagai hukum dan peraturan telah diciptakan namun seakan tidak ada pengaruh nya bagi pelaku maupun korban pemerkosaan yang terus bertambah. </br></br>Bali membutuhkan kesadaran kita semua, di samping kita menunggu kejelasan hukum yang ada. pendidikan kesehatan juga harus terus digaungkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bali khususnya, kalau bukan Kita siapa lagi ?i khususnya, kalau bukan Kita siapa lagi ?)
  • The Role of Communication in the Millennial Era Tourism Industry: An Overview of Museums in Bali  + (Bali, termasuk museum, terlibat dalam induBali, termasuk museum, terlibat dalam industri pariwisata era milenial 4.0. Pengelolaan museum tidak lagi bisa bersifat inklusif tanpa analisis dan penerapan yang borderless dan out of the box. Museum merupakan salah satu sarana berkomunikasi di tengah masyarakat milenial dewasa ini yang harus dikaji manfaatnya dalam industri pariwisata. Metode penelitian adalah kuantitatif dan kualitatif, menggunakan instrumen penelitian berupa angket, wawancara, studi dokumentasi, dengan populasi pengunjung museum di Bali. Hasil penelitian memperlihatkan tamu yang mengunjungi museum sebagian besar adalah orang yang sudah mempelajari informasi terkait museum terlebih dahulu, yakni 52 persen, 52 persen akan menuliskan kisah perjalanannya mengunjungi museum, 80persen akan mempromosikan keberadaan museum melalui media internet, 92 persen mengenal sejarah museum yang akan dikunjungi dan pendirinya, 60 persen akan mempromosikan kembali pada orang lain. 40 persen akan kembali mengunjungi museum yang sama.akan kembali mengunjungi museum yang sama.)
  • Paplajahan ané Kaajahin baan Bali di Déwék Tiangé  + (Bali. Dia adalah permata sejati dari sebuaBali. Dia adalah permata sejati dari sebuah pulau yang ada di kepulauan Indonesia yang luas. Bali adalah surga spiritualitas yang penuh dengan makanan, budaya, dan sejarah yang sangat kaya. Kisah saya dimulai dari orang tua saya. Ibu saya adalah anak dari seorang penari Bali terkenal dan juga anak seorang pengusaha dari Amerika. Sedangkan Ayah saya adalah putra dari seorang wanita muda Australia dengan pria Bali yang dia cintai selama kunjungannya ke Bali. Orang tua saya bertemu ketika mereka berusia 14 dan 15 tahun di Pantai Legian dan berkencan untuk pertama kalinya di malam prom sekolah BIS, sekolah tempat saya bersekolah sekarang.</br></br>Tumbuh di Bali adalah pengalaman yang luar biasa bagi saya, pengalaman untuk mengetahui lebih dalam warisan budaya yang kaya dan hubungan yang harmonis dengan alam semesta.</br></br>Sepanjang masa kecil saya, saya terus-menerus dikelilingi oleh keindahan pulau yang memesona, mulai dari pantai yang menakjubkan, hutan lebat hingga Pura dengan ornamen rumit dan persembahan warna-warni yang ada di mana-mana dalam kehidupan sehari-hari saya. Bentang alam Bali bukan hanya tentang masa kecil saya tetapi juga merupakan taman bermain. Dari bermain-main di ombak Pantai Dreamland yang gelombang ombak yang besar, hingga bermain petak umpet di sawah di sebelah rumah saya. Bagi saya, Bali memberi saya sumber petualangan dan penemuan yang tak akan ada habisnya yang mengundang saya untuk bereksplorasi dan berimajinasi.</br></br>Di luar keindahan pulaunya, Bali memberi saya banyak pelajaran, mungkin yang paling signifikan adalah pentingnya menghargai dan merayakan keberagaman. Saya dihadapkan pada permadani budaya yang kaya, mulai dari adat tradisional Bali di pulau itu hingga segudang pengaruh dari komunitas ekspatriatnya yang beragam. Dari festival warna-warni dan tarian yang rumit hingga persembahan dan upacara sehari-hari. Gambaran budaya Bali merupakan pengingat yang akan selalu hadir dalam hidup saya. Keindahan dan kekayaannya merangkul berbagai tradisi dan cara hidup dalam bermasyarakat. Saya tumbuh besar merayakan Natal, Halloween, dan Paskah tetapi saya juga pergi ke kampung keluarga saya setiap kali ada upacara adat Bali. Bali menunjukkan kepada saya kekayaan yang berasal dari merangkul keberagaman.</br></br>Bali juga menanamkan nilai penting dalam diri saya tentang arti penting komunitas dan kekuatan koneksi. Komunitas pulau yang terjalin erat dan ikatan kekeluargaan yang kuat selalu menjadi pengingat akan pentingnya mendukung dan membantu orang-orang di sekitar kita. Saya belajar bahwa nilai-nilai tersebut akan terus menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dari diri saya sendiri. Ke mana pun saya pergi, ke mana pun saya melangkah, akan selalu ada kesempatan bagus bagi saya untuk lebih mengenali setiap orang. </br></br>Dalam banyak hal, Bali adalah guru saya, pemandu saya, dan rumah bagi saya. Dia telah membentuk saya menjadi saya hari ini. Jadi saat menjawab pertanyaan “Pelajaran yang diajarkan bali kepada saya” saya tidak bisa menjawab begitu saja.aya” saya tidak bisa menjawab begitu saja.)
  • Review: Bali, 50 years of changes  + (Bali: 50 Years of Changes: A Conversation Bali: 50 Years of Changes: A Conversation with Jean Couteau, Eric Buvelot dan Jean Couteau telah menghasilkan gambaran yang rumit, menyapu, dan kontroversial tentang kesadaran, pola sosial, dan kehidupan keagamaan Bali, serta posisi Bali dalam kerangka nasional Indonesia. Tidak diragukan lagi, ini adalah upaya paling ambisius untuk menyajikan pemandangan pulau yang holistik sejak Fred Eiseman, Jr.'s Bali: Sekala and Niskala (1990), atau Adrian Vickers' Bali: A Paradise Created (1989). Namun karya ini bukanlah narasi sejarah, atau puncak dari penelitian komprehensif bertahun-tahun tentang topik tertentu. Alih-alih, kami menemukan serangkaian transkrip percakapan antara dua ekspatriat: Buvelot, seorang jurnalis yang tinggal di pulau itu sejak 1995, dan Couteau, seorang penulis, pengamat sosial, dan komentator terkenal yang terlibat erat dengan Bali sejak 1970-an.g terlibat erat dengan Bali sejak 1970-an.)
  • Cecek  + (Baligrafi "cecek" ini merupakan hasil karyBaligrafi "cecek" ini merupakan hasil karya ide murni dari saya untuk keperluan tugas mata kuliah aksara Bali. Karya ini terinspirasi dari kosongnya inspirasi di pikiran saya pada saat ingin proses membuat baligrafi ini. Disaat sedang melamun, saya tidak sengaja melihat dua ekor cicak yang sedang bercanda. Saya tersenyum dan kerap tertawa ringan saat melihat cicak itu bercanda. Lalu saya teringat satu lakon pewayangan tantri yang menceritakan kisah sang Aji Dharma, yang dilakonkan oleh bapak I Wayan Wija. Saya merasa bahwa saya sama seperti kisah Sang Aji Dharma. Saya mulai membuat baligrafi cicak, yang terdiri dari aksara nama lengkap saya.ang terdiri dari aksara nama lengkap saya.)
  • Pulau Bali  + (Baligrafi berbentuk pulau Bali ini tertuliskan dewata yang berarti para dewa.)
  • Dasaksara Hanoman  + (Baligrafi Dasaksara Hanoman ini terdiri atBaligrafi Dasaksara Hanoman ini terdiri atas dua bentuk, yaitu Kayonan dan Hanoman. Dasaksara terlukiskan di dalam Kayonan. Dasaksara adalah sepuluh aksara suci sebagai penghubung diri manusia (mikrokosmos) dan alam semesta (makrokosmos). Dasaksara terdiri atas sepuluh wijaksara, yaitu Sang, Bang, Tang, Ang, Ing, Nang, Mang, Śing, Wang, Yang. Kesepuluh wijaksara ini berasal dari delapan aksara wianjana (sa, ba, ta, na, ma, si, wa, dan ya) dan dua aksara suara (a dan i). Jika dirangkai sepuluh wijaksara ini membentuk kalimat: sabatai nama siwaya yang merupakan doa untuk memuliakan Dewa Siwa. Namun, Dasaksara yang terlihat dalam kayonan hanya sedikit saja karena tertutup oleh badan Hanoman. Wijaksara yang terlihat adalah Ong, Ang, Ung, Mang, Sang, Bang, miwah Tang.</br></br>Hanoman adalah tokoh dalam wiracarita Ramayana. Hanoman adalah putra Dewi Anjani. Dewi Anjani adalah seorang bidadari yang dikutukan dan terlahir ke dunia sebagai wanara wanita. Kutukan itu berakhir jika ia melahirkan seorang putra titisan Siwa. Dewi Anjani menikah dengan Kesari. Kesari dan Dewi Anjani melakukan tapa agar Dewa Siwa bersedia menjelma sebagai putra mereka. Oleh karena Kesari dan Dewi Anjani teguh dalam pertapaannya, Dewa Siwa mengabulkan permohonan mereka dan turun ke dunia sebagai Hanoman.</br></br>Jika dimaknai, Baligrafi Dasaksara Hanoman ini adalah bentuk pemuliaan kepada Dewa Siwa yang dimasifestasikan ke dalam sosok Hanoman.g dimasifestasikan ke dalam sosok Hanoman.)
  • Baligrafi Genta  + (Baligrafi genta ini bertuliskan Om Santih Baligrafi genta ini bertuliskan Om Santih Santih Santih Om. Baligrafi ini sebagai peserta dalam rangka acara Makantisastra III Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Penyuluh Bahasa Bali Provinsi Bali yang bertugas di Kabupaten Gianyar pada tanggal 1 Desember 2023.aten Gianyar pada tanggal 1 Desember 2023.)
  • Baligrafi I Nyoman Gunarsa  + (Baligrafi ini adalah baligrafi yang dibuatBaligrafi ini adalah baligrafi yang dibuat oleh maestro seni lukis alm. I Nyoman Gunarsa pada tahun 2013. Baligrafi ini berbentuk abstrak dan bertuliskan Ong-kara. Baligrafi ini dibuat dalam rangka akan diadakannya Festival Bahasa Bali Internasional tahun 2013.ival Bahasa Bali Internasional tahun 2013.)
  • HUT RI ke-78  + (Baligrafi ini beertuliskan HUT RI ke-78. Baligrafi ini adalah hasil lomba baligrafi dalam rangka perayaan HUT SMK Negeri 5 Denpasar sekaligus perayaan HUT ke-78 RI.)
  • Baligrafi Kedis  + (Baligrafi ini berbentuk burung. Baligrafi ini sebagai peserta dalam rangka acara Makantisastra III Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Penyuluh Bahasa Bali Provinsi Bali yang bertugas di Kabupaten Gianyar pada tanggal 1 Desember 2023.)
  • Dewi Saraswati  + (Baligrafi ini berbentuk Dewi Saraswati sebBaligrafi ini berbentuk Dewi Saraswati sebagai dewi ilmu pengetahuan. Baligrafi ini terbentuk dari Ongkara. Baligrafi ini sebagai peserta dalam rangka acara Makantisastra III Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Penyuluh Bahasa Bali Provinsi Bali yang bertugas di Kabupaten Gianyar pada tanggal 1 Desember 2023.aten Gianyar pada tanggal 1 Desember 2023.)
  • Baligrafi Matsya Awatara  + (Baligrafi ini berbentuk ikan yang melambanBaligrafi ini berbentuk ikan yang melambangkan matsya awatara. Matsya awatara adalah awatara Wisnu yang turun ke dunia untuk menyelamatkan dunia dari air bah. Baligrafi ini sebagai peserta dalam rangka acara Makantisastra III Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Penyuluh Bahasa Bali Provinsi Bali yang bertugas di Kabupaten Gianyar pada tanggal 1 Desember 2023.aten Gianyar pada tanggal 1 Desember 2023.)
  • Aksara Mulaning Kauripan  + (Baligrafi ini berbentuk orang yang sedang Baligrafi ini berbentuk orang yang sedang melaksanakan tapa brata. Baligrafi ini bertuliskan tri kona yang berisikan utpeti, stiti, dan pralina, Aksara suci Ong, Ang, Ung, dan Mang, serta Tri Kaya Parisudha yang terdiri atas kayika, wacika, dan manacika parisudha. Baligrafi ini sebagai peserta dalam rangka acara Makantisastra III Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Penyuluh Bahasa Bali Provinsi Bali yang bertugas di Kabupaten Gianyar pada tanggal 1 Desember 2023.aten Gianyar pada tanggal 1 Desember 2023.)
  • Sang Acintya  + (Baligrafi ini berbentuk Sang Acintya sebagBaligrafi ini berbentuk Sang Acintya sebagai manifestasi Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Baligrafi ini sebagai peserta dalam rangka acara Makantisastra III Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Penyuluh Bahasa Bali Provinsi Bali yang bertugas di Kabupaten Gianyar pada tanggal 1 Desember 2023.aten Gianyar pada tanggal 1 Desember 2023.)
  • Baligrafi Ksatria Pemanah  + (Baligrafi ini bergambarkan ksatria penunggBaligrafi ini bergambarkan ksatria penunggang kuda yang panahnya diangkat dan diarahkan kepada musuhnya. Baligrafi ini adalah peserta lomba baligrafi yang diadakan oleh UKM Keterampilan Berbahasa Bali UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar pada tanggal 20 Agustus 2023.iwa Denpasar pada tanggal 20 Agustus 2023.)
  • Baligrafi Acintya  + (Baligrafi ini berisi gambar acintya. Baligrafi ini adalah peserta lomba baligrafi yang diadakan oleh UKM Keterampilan Berbahasa Bali UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar pada tanggal 20 Agustus 2023.)
  • Baligrafi Keris  + (Baligrafi ini berisi gambar keris. Baligrafi ini adalah peserta lomba baligrafi yang diadakan oleh UKM Keterampilan Berbahasa Bali UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar pada tanggal 20 Agustus 2023.)
  • Baligrafi Raja  + (Baligrafi ini berisi gambar raja. Baligrafi ini adalah peserta lomba baligrafi yang diadakan oleh UKM Keterampilan Berbahasa Bali UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar pada tanggal 20 Agustus 2023.)
  • Baligrafi Koi  + (Baligrafi ini berisi nama pembuatnya, yaitu Ni Kadek Ayu Lestari.)
  • Om Awighnamastu Nama Siddham  + (Baligrafi ini berisi tulisan "Om Awighnamastu nama siddham" yang merupakan mantra yang berarti semoga tidak ada halangan.)
  • Om Brahma Ya Namah  + (Baligrafi ini berisi tulisan "Om Brahma Ya Namah" yang ini terinspirasi dari salah satu mantra dan dikembangkan oleh imajinasi seniman. Ide baligrafiini bersumber dari I Ketut Sudarsana.)
  • Baligrafi Siput  + (Baligrafi ini berisikan aksara Hanacaraka atau aksara wrehastra.)
  • Gayatri  + (Baligrafi ini berisikan nama pembuatnya, yaitu Ni Putu Gayatri.)
  • Om Shantih Shantih Shantih Om  + (Baligrafi ini berjudul "Om Shantih Shantih Shantih Om" yang bermakna damai di hati, damai di dunia, dan damai selalu.)
  • Ngamet Amreta  + (Baligrafi ini berjudul Ngamet Amreta yang Baligrafi ini berjudul Ngamet Amreta yang disesuaikan dengan tema Bulan Bahasa Bali V Tahun 2023, yaitu Segara Kertih: Campuhan Urip Sarwa Prani. Ngamet Amreta bermakna mengambil air atau sari-sari kehidupan yang bersumber dari laut dengan tujuan untuk membangun kehidupan yang seimbang. Ide dari pembuatan baligrafi ini adalah kisah pemutaran Mandara Giri. Baligrafi ini berbentuk seperti banawang nala yang menopang Mandara Giri dalam proses para raksasa dan para dewa mencari tirtha amerta. Baligrafi ini menggunakan latar kuning kemerahan, langit berwarna biru, dan terdapat ombak yang bergelombang yang melambangkan dashyatnya suasana saat proses pencarian tirtha amerta tersebut. Baligrafi ini adalah peserta lomba baligrafi yang diadakan dalam rangka Bulan Bahasa Bali V Tahun 2023. Baligrafi ini menjadi hak milik Dinas Kebudayaan Provinsi Bali. hak milik Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.)
  • Baligrafi Sastra Widya Mahottama  + (Baligrafi ini berjudul Sastra Widya Mahottama. Baligrafi ini adalah peserta lomba baligrafi yang diadakan oleh UKM Keterampilan Berbahasa Bali UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar pada tanggal 20 Agustus 2023.)
  • Lipya  + (Baligrafi ini bertemakan "Lipya" yang mengambil bentuk ular.)
  • Sagara Kerthi  + (Baligrafi ini bertemakan "Sagara Kerthi" dBaligrafi ini bertemakan "Sagara Kerthi" dan bertuliskan "Sagara tan Patepi Campuhan Urip Sarwa Prani". Baligrafi ini adalah peserta lomba baligrafi yang diadakan dalam rangka Bulan Bahasa Bali V Tahun 2023. Baligrafi ini menjadi hak milik Dinas Kebudayaan Provinsi Bali. hak milik Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.)
  • Kedis  + (Baligrafi ini bertemakan palemahan atau pelestarian lingkungan. Seniman gambar menggunakan bentuk burung dengan latar warna biru sebagai langit. Isi tulisannya mendeskripsikan burung yang terbang tinggi di atas kemudian bertengger di pohon.)
  • Lestariang Jagat Bali  + (Baligrafi ini bertemakan palemahan atau pelestarian lingkungan dengan bentuk bumi, pohon, dan tangan manusia. Baligrafi ini bertuliskan "Lestariang jagat Bali mangda santi lan jagadita".)
  • Bunga Mawa  + (Baligrafi ini bertemakan palemahan atau pelestarian lingkungan. Dalam baligrafi ini mengandung pesan jangan mencemari dunia, pohon adalah paru-paru dunia, dan berpikirlah positif untuk menjaga dunia selalu hijau dan bersih.)
  • Acintya  + (Baligrafi ini bertuliskan "angamet sarininBaligrafi ini bertuliskan "angamet sarining amreta ring telenging segara". Baligrafi ini menggunakan warna biru yang menggambarkan laut dan keadaan di dalam laut, dengan adanya pancaran sinar matahari di sudut kanan. Baligrafi ini menggunakan bentuk acintya yang berarti kemahakuasaan Tuhan yang tidak terpikirkan. Baligrafi ini adalah peserta lomba baligrafi yang diadakan dalam rangka Bulan Bahasa Bali V Tahun 2023. Baligrafi ini menjadi hak milik Dinas Kebudayaan Provinsi Bali. hak milik Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.)
  • Hendra  + (Baligrafi ini bertuliskan "Hendra" yang berasal dari nama pribadi "Agus Hendra Kusuma".)
  • Ongkara  + (Baligrafi ini bertuliskan "Ongkara". OngkaBaligrafi ini bertuliskan "Ongkara". Ongkara adalah mantra suci dalam Agama Hindu. Ongkara merupakan aksara yang dipakai dalam kehidupan masyarakat Hindu di Bali sebagai simbol untuk melambangkan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Ongkara adalah sabda (suara) Brahman.asa. Ongkara adalah sabda (suara) Brahman.)
  • Surya  + (Baligrafi ini bertuliskan "surya" yang berarti matahari sebagai pusat tata surya.)
  • Baligrafi Soekarno  + (Baligrafi ini bertuliskan Indonesia, Pancasila, NKRI Harga Mati. Baligrafi ini adalah peserta lomba baligrafi yang diadakan oleh UKM Keterampilan Berbahasa Bali UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar pada tanggal 20 Agustus 2023.)
  • Om namah siwa  + (Baligrafi ini bertuliskan mantra "Om Namah Siwa" yang merupakan mantra pemuliaan Dewa Siwa.)
  • Baligrafi Riana Maharani  + (Baligrafi ini bertuliskan nama Riana Maharani dengan bentuk aksara yang terkait satu sama lain.)
  • Baligrafi Om Awighnamastu  + (Baligrafi ini bertuliskan Om Awighamastu yBaligrafi ini bertuliskan Om Awighamastu yang artinya semoga tiada halangan. Baligrafi ini sebagai peserta dalam rangka acara Makantisastra III Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Penyuluh Bahasa Bali Provinsi Bali yang bertugas di Kabupaten Gianyar pada tanggal 1 Desember 2023.aten Gianyar pada tanggal 1 Desember 2023.)
  • Baligrafi Om Swastyastu  + (Baligrafi ini bertuliskan Om Swastyastu, dengan pola keris.)
  • Barong Literasi  + (Baligrafi ini dibuat dengan tema "Gerakan Literasi Nasional". Baligrafi ini dibuat oleh anak-anak peserta seminar baligrafi yang diadakan oleh UPTD Taman Budaya Provinsi Bali pada tanggal 29 Mei 2023.)
  • Baligrafi Tunjung Cerdas  + (Baligrafi ini dibuat dengan tema "Gerakan Literasi Nasional". Baligrafi ini dibuat oleh anak-anak peserta seminar baligrafi yang diadakan oleh UPTD Taman Budaya Provinsi Bali pada tanggal 29 Mei 2023.)
  • Baligrafi Tunjung Digital  + (Baligrafi ini dibuat dengan tema "Gerakan Literasi Nasional". Baligrafi ini dibuat oleh anak-anak peserta seminar baligrafi yang diadakan oleh UPTD Taman Budaya Provinsi Bali pada tanggal 29 Mei 2023.)
  • Baligrafi Angsa Literasi  + (Baligrafi ini dibuat dengan tema "Gerakan Literasi Nasional". Baligrafi ini dibuat oleh anak-anak peserta seminar baligrafi yang diadakan oleh UPTD Taman Budaya Provinsi Bali pada tanggal 29 Mei 2023.)