UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK MID JUNE

Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Indonesian definition" with value "bangunan bertiang dua belas berisi jalur-jalur dan hiasan-hiasan di atas tiang-tiangnya". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 26 results starting with #1.

View (previous 50 | next 50) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • Sanggah cucuk  + (tempat sesajen terbuat dari anyaman bambu bertiang satu untuk buta kala)
  • Marepah  + (terbagi-bagi (Basa Alus Mider : merupakan bahasa alus yang digunakan kepada orang-orang yang berada di bawah atau orang yang berada di atas atau bahasa yang memuat rasa meninggikan orang yang patut ditinggikan))
  • Makembengan  + (tergenang, daerah atau tempat berisi air)
  • Beblakasan  + (terus terang; tanpa hiasan (tentang pembicaraan))
  • Adegan  + (tiang rumah)
  • Saka  + (tiang rumah; penyangga rumah; tembok tinggi sebagai pondasi rumah)
  • Gundili  + (tidak mempunyai bulu; ada (tumbuh) bulunya)
  • Dadi ati  + (tidak menaruh belas kasihan; tidak merasa sayang (kasihan dan sebagainya); tidak peduli akan nasib (penderitaan) orang; sampai hati)
  • Tilas  + (tilas naga; herpes: ruam pada kulit yang disebabkan oleh virus, ditandai dengan gelembung-gelembung kecil berisi getah bening, letaknya berkumpul-kumpul, serta lekas kering)
  • Abet  + (tingkah laku; cara; prilaku seseorang dalam berbuat di masyarakat)
  • Titi  + (titian; jembatan kecil (sebatang kayu, papan, dan sebagainya yang dilintangkan di atas sungai dan sebagainya))
  • Toko  + (toko, kedai berupa bangunan permanen tempat menjual barang-barang)
  • Tulung  + (tolong; bantu)
  • Bandrang  + (tombak memakai hiasan bulu binatang)
  • Undagi  + (tukang bangunan)
  • Jlepung  + (tumbuhan berumpun, berakar serabut yang batangnya bulat berongga, beruas, keras, dan tinggi (antara 10–20 m), digunakan sebagai bahan bangunan rumah dan perabot rumah tangga; buluh; aur yang ukurannya besar)
  • Embut  + (tumbuhan dan tinggi (antara 10–20 m), digunakan sebagai bahan bangunan rumah dan perabot rumah tangga; buluh; aur yang berada di pucuk bambu)
  • Gegirang  + (tumbuhan yang daunnya biasa dipakai hiasan telinga tarian topeng)
  • Tumpeng guru  + (tumpeng yang puncaknya berisi sebutir telur yang sudah massak biasanya dipakai dalam sajen.)
  • Rantasan  + (tumpukan kain-kain baru yang belum pernah digunakan di atas wadah khusus tinggi yang digunakan untuk persembahan.)
  • Semal  + (tupai; binatang pengunggis buah-buahan, berbulu halus, berwarna kuning atau cokelat, hidup di atas pohon; bajing〔Sciurus〕)
  • Medangsia  + (uku atau minggu ke-empat belas dalam konsep wariga Bali)
  • Endongan  + (upakara berupa hiasan yang dibuat dari janur, bentuknya seperti tas yang digunakan sebagai tempat perbekalan dengan isi nasi, lauk-pauk, pisang, buah, kue, dan lain-lain yang dipasang di setiap tempat menghaturkan sesajen pada hari raya Kuningan)
  • Penili  + (vanili)
  • Belong  + ({bé.long} tempayan besar tempat air)
  • Bale bandung  + (bangunan bertiang dua belas berisi jalur-jalur dan hiasan-hiasan di atas tiang-tiangnya)
  • Bale bengong  + ("bale bengong" yang dalam bahasa Bali berarti "balai santai" yaitu sejenis bangunan yang bertiang empat terbuat dari kayu dengan ornamen-ornamen khas Bali dan biasanya digunakan untuk tempat bersantai)
  • Gayah utuh  + ('gayah' (perlengkapan sajen yg dibuat dr daging babi) yg terdiri atas semua bagian babi (kepala, keempat kaki, ekornya) masih utuh berisi daging dan kulitnya, dan dihiasi jeroan (hati, empedu, usus, dan paru-paru) dan berbagai jenis satai)
  • Nelep  + ('nelep' bermakna mendatangi dengan sembunyi-sembunyi)
  • Bale sakutus  + ((balé sakutus/saka kutus) - bangunan rumah bertiang delapan, biasanya dipakai tempat tidur)
  • Belek  + ((bélék) - lembek, lunak (seperti nasi, bubur))
  • Cengkrong  + ((céngkrong) - bagian atas sarung keris yang bengkok)
  • Ceeng  + ((cééng) - takaran beras dari tempurung kelapa; ‘acééng’ artinya satu tempurung beras)
  • Barih  + (- menetak dan sebagainya menjadi dua bagian - memisah atas dua bagian - memecah jadi dua atau banyak)
  • Medet  + (- menghela (supaya dekat, maju, ke atas, ke luar, dan sebagainya) - embawa (mengambil dan sebagainya) ke luar; mengeluarkan dan sebagainya)
  • Medeng  + (- menghela (supaya dekat, maju, ke atas, ke luar, dan sebagainya) - membawa (mengambil dan sebagainya) ke luar; mengeluarkan dan sebagainya - menyenangkan(menggirangkan, menyukakan hati karena indahnya, cantiknya, bagusnya dan sebagainya))
  • Asania  + (- tanah luas yang ditumbuhi pohon-pohon (biasanya tidak dipelihara orang) - tumbuhan yang tumbuh di atas tanah yang luas (biasanya di wilayah pegunungan) - yang tidak dipelihara orang; yang liar (tentang binatang dan sebagainya))
  • Atarwya  + (- tanah luas yang ditumbuhi pohon-pohon (biasanya tidak dipelihara orang) - tumbuhan yang tumbuh di atas tanah yang luas (biasanya di wilayah pegunungan) - yang tidak dipelihara orang; yang liar (tentang binatang dan sebagainya))
  • Ringgit  + (1. wayang kulit)
  • Arug  + (Arug adalah pisau besar yang kurang lebih berukuran 1 meter yang berisi campuran nikel sebagai pembentuk pamor. pisau ini memiliki ujung bercabang dua dan biasanya dipergunakan pada saat upacara pengabenan)
  • Bale subak  + (Bangunan berbentuk wantilan, biasanya di areal pura subak, digunakan sebagai tempat berapat bagi anggota subak.)
  • Candi  + (Bangunan yang bentuknya menjulang terbuat dari batu bata, padas, dan lain-lain, yang berfungsi sebagai gapura.)
  • Betitis  + (Bentuk hiasan lengkung cekung yg ditempatkan pd bagian atas pintu keluar masuk)
  • Caruk  + (Berarti rata-rata; berkaitan dengan harga)
  • Marerepan  + (Bermalam, menginap)
  • Belukan  + (Bulir padi yang tidak berisi.)
  • Siratnaya  + (Bulu yang tumbuh di atas mata di bawah dahi yang berfungsi untuk melindungi mata dari tetesan keringat.)
  • Srikonta  + (Bunga yang biasa dipakai sebagai hiasan kepala pada pengantin wanita)
  • Canang pangraos  + (Canang yang alasnya sebuah taledan, berisiCanang yang alasnya sebuah taledan, berisi tembakau, pinang, gambir, kapur, serta beberapa lembar sirih, di atasnya diisi sebuah ceper berisi bija yang direndam minyyak wangi dan bunga yang harum. Canang pangraos biasanya digunakan dalam upacara meminang, dan lain-lain.kan dalam upacara meminang, dan lain-lain.)
  • Canang sari  + (Canang yang terdiri dari dua bagian; bagian bawah berbentuk bundar dengan hiasan trikona pada pinggirnya dan bagian atas berbentuk bulat berlekuk-lekuk berisi bunga, pandan arum, minyak wangi, uang.)
  • Adi Parwa  + (Cerita epos yang paling utama (besar) dalam kisah Mahabharata yang terdiri atas 18 episode pokok)