UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK AT THE END OF MAY

Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Indonesian equivalent" with value "merah pada lipatan-lipatan kulit (leher, paha dan sebagainya) karena biang keringat". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 51 results starting with #1.

View (previous 100 | next 100) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • Plaspas  + (sucikan (tentang bangunan dan sebagainya yang baru selesai) dengan sesajen)
  • Guangan  + (sundari pada layang-layang)
  • Sawala  + (surat yang ditulis pada daun lontar)
  • Rungkad  + (susah berjalan (karena lanjut usia))
  • Rungka  + (susah/sukar dilalui (karena banyak rintangan))
  • Gandawari  + (tabir)
  • Ceeng  + (takaran beras dari tempurung kelapa)
  • Plantar  + (takuk pada pohon kelapa dan sebagainya untuk tempat berpijak)
  • Prambat  + (tali-temali yang direntangkan di sawah untuk menghalau burung)
  • Ergilo  + (tanaman mawar yg bunganya berwarna merah tua dg ukuran lebih besar dr mawar pada umumnya)
  • Gegada  + (tanda biru atau hitam seperti penggada pada kaki ayam jago yang berwarna kuning)
  • Gudug  + (tanduk)
  • Rangdunan  + (tanduk pada kedua kaki ayam jago yang bentuknya kecil dan mengarah ke atas)
  • Rajeg  + (tegak)
  • Bangkarna  + (telinga merah pada ayam)
  • Iad  + (terasa sakit pada punggung karena kena benda keras atau dipukul)
  • Arawinda  + (teratai merah)
  • Makaput  + (terbungkus)
  • Mapleking  + (tercekak sampai mengecil pada bagian tengah)
  • Kapijig  + (terdesak karena kekurangan)
  • Pranagata  + (tergesa-gesa karena suatu hal yang penting)
  • Kabelet  + (terhalang)
  • Ngrepata  + (terjaga dengan terperanjat)
  • Pincat  + (terjatuh (karena tidak seimbang))
  • Mageblag  + (terjatuh (pada bagian kepala))
  • Babang  + (terkejut-kejut pada waktu tidur)
  • Makelos  + (terkelupas kulit)
  • Kelos  + (terkelupas kulit)
  • Babak belur  + (terkelupas kulit karena jatuh)
  • Guyap-guyap  + (terlentang di tempat tidur karena lama menderita sakit)
  • Rodrod  + (terluka terkelupas (tentang kulit))
  • Sukak  + (tersedak)
  • Pendeng  + (tidak berani makan)
  • Bongok  + (tidak bisa berbuat sesuatu karena sesuatu hal)
  • Ngubeng  + (tidak keluar)
  • Jlempah-jlempoh  + (tidak kuat berjalan karena lesu)
  • Kecacungan  + (tindakan tidak menentu karena terlalu banyak pekerjaan)
  • Pletik  + (titik putih pada dahi atau pelipis penari)
  • Babakan  + (torehan kulit kayu pohon)
  • Balung gending  + (tulang yang terdapat pada persendian)
  • Galuga  + (tumbuhan yang buahnya megandung zat berwarna merah)
  • Noja  + (tumbuhan yg mengandung zat warna merah)
  • Sesari  + (uang pelengkap pada sesajen)
  • Empol  + (ujung batang muda (kelapa, enau, dan sebagainya))
  • Biyu kukung  + (upacara pada saat tanaman padi sedang berbuah)
  • Tumpek Kandang  + (upacara selamatan untuk hewan yang jatuh pada sabtu kliwon wuku uye)
  • Kecicingan  + (urat darah kelihatan membesar kebiru-biruan (biasanya pada betis))
  • Nyemplong  + (wajah)
  • Ngatirah  + (warnanya merah seperti tumbuhan merambat warnanya merah)
  • Babat  + (wayang kulit yg berbentuk gunung yg dimainkan pd awal pertunjukkan)
  • Apid  + (merah pada lipatan-lipatan kulit (leher, paha dan sebagainya) karena biang keringat)
  • Makehkeh  + ((sudah) dikais)
  • Ngrapu  + (abai pantangan (tentang makan))
  • Abang age  + (adonan kelapa parut dengan bumbu berwarna merah putih sebagai dasar dalam tetandingan/rangkaian kawisan (sejenis sajen) dalam upacara adat di bali)
  • Pook  + (agak cekung karena gembur (tentang tanah atau tembok))
  • Bentis  + (agak kembung karena makan)
  • Rereng  + (agak tuli)
  • Pamuputne  + (akhirnya)
  • Nania  + (aksara bali yang letaknya bergantung pada huruf pokok yang melambangkan bunyi ya)
  • Plentang  + (alat perintang yang diikatkan pada tali layang-layang atau hewan)
  • Tatebeng  + (alat yang berfungsi sebagai penghalang cahaya pada lampu)
  • Kahkah dungkah  + (amat kasar (kulit))
  • Nyemped  + (amat lebat)
  • Asu bang bungkem  + (anjing)
  • Paplengkungan  + (anyaman bambu sebagai penutup jenazah)
  • Api takep  + (api yang ditaruh pada dua keping sabut kelapa yang diletakkan bersilang, yang di atas menelungkup menutupi yang di bawah, dipakai pada waktu upacara buta yadnya)
  • Pemada  + (atap ilalang atau ijuk yang terpasang nomor dua dari bawah)
  • Sargah  + (bab pada kakawin ramayana)
  • Pangambean  + (bagian sesajen pada upacara ngambe untuk memanggil dan menyongsong leluhur, tuhan dan sebagainya)
  • Pering  + (bambu)
  • Magebras  + (bangkit dengan cepat karena marah)
  • Bale kambang  + (bangunan bertiang 28, didirikan pada gundukan tanah yang dikelilingi kolam sebagai balai sidang raja, para pendeta, serta pejabat istana)
  • Bale manguntur  + (bangunan bertiang delapan belas menghadap ke selatan tempat bersemayam dewa-dewa pada waktu upacara batara turun kabéh)
  • Bale gong  + (bangunan yang terletak di jaba tengah atau jaba sisi pada sebuah pura yang berfungsi sebagai tempat menabuh gong dan gamelan)
  • Cengelan  + (batang leher)
  • Ambeg paramarta  + (batin seseorang yang sudah sampai pada tujuan)
  • Bawang  + (bawang merah)
  • Paso  + (bejana atau jambangan besar yang dibuat dari tanah untuk tempat air dan sebagainya)
  • Biket  + (bekas luka (pada kulit nampaknya mengkerut))
  • Ceget  + (bekas luka pada pipi)
  • Maguru  + (belajar pada seseorang)
  • Guun  + (benang yang agak besar)
  • Entelan  + (bengkak berisi nanah pada telapak kaki)
  • Maploncor  + (ber-ploncor)
  • Macengeng  + (berdering pada telinga)
  • Mapunditan  + (bergerak-gerak karena tidak seimbang)
  • Ngolet  + (bergoyang (tentang pohon karena ketinggian))
  • Pati purug  + (berhamburan)
  • Maprambat  + (berisi ‘prambat’ (tali-temali yang direntangkan di sawah untuk menghalau burung)
  • Lolo  + (berkata-kata tidak menentu (sering terjadi ketika orang setengah terjaga karena mimpi buruk))
  • Makuma  + (berlagak)
  • Matadah  + (berlagak)
  • Kumalipan  + (berlaku seperti lipan (tentang anak yang banyak bergerak pada masa belajar merangkak/berjalan))
  • Nakti  + (bersemadi pada tempat-tempat keramat)
  • Medori bang  + (biduri merah)
  • Reng  + (bilah-bilah kayu atau bambu yang dipasang pada kasau tempat memasang genting)
  • Kalimayah  + (binatang berkaki seribu yang mengeluarkan sinar pada waktu malam)
  • Kuuk  + (binatang sejenis musang)
  • Tlutuhan  + (bintil)
  • Semangka  + (buah)
  • Neb  + (bubungan)