Property:Page text id

From BASAbaliWiki
Showing 20 pages using this property.
C
Pembuatan gambut dari sampah canang dan upakara di Bali dapat menjadi salah satu bentuk penyeimbangan Tri Hita Karana di mana lingkungan, manusia, dan dewa dapat hidup dalam keseimbangan yang harmonis. Kegiatan ini dapat dilakukan di setiap pura di Bali sebagai bentuk penghargaan terhadap lingkungan dan kearifan lokal. Proses pembuatan gambut dari sampah canang dan upakara di Bali juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan alam sekitar. Selain itu, kegiatan ini dapat memperkuat budaya gotong royong dalam masyarakat dan meningkatkan kebersamaan. Gambut yang dihasilkan dari pembuatan sampah canang dan upakara di Bali juga dapat digunakan sebagai bahan organik untuk pertanian dan perkebunan yang berkelanjutan. Dalam jangka panjang, kegiatan ini dapat membantu masyarakat dalam memanfaatkan sampah secara bijak dan berdampak positif. Selain itu, gambut yang dihasilkan juga dapat membantu menjaga kelestarian ekosistem dan keanekaragaman hayati di Bali. Kegiatan pembuatan gambut dari sampah canang dan upakara di Bali juga dapat dijadikan sebagai model pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan terintegrasi. Hal ini dapat membantu mengurangi beban sampah di Bali dan memperbaiki kondisi lingkungan. Selain itu, gambut dari sampah canang dan upakara di Bali juga dapat digunakan sebagai bahan bangunan alternatif yang ramah lingkungan. Proses pembuatan gambut dari sampah canang dan upakara di Bali juga dapat membantu mengurangi penggunaan pupuk kimia yang berbahaya dalam pertanian. Dalam jangka panjang, hal ini dapat memperkuat sistem pertanian organik yang berkelanjutan dan memperbaiki kualitas tanah di Bali. Selain itu, pembuatan gambut dari sampah canang dan upakara di Bali juga dapat dijadikan sebagai salah satu bentuk pelestarian warisan budaya dan kearifan lokal. Dengan pembuatan gambut dari sampah canang dan upakara di setiap pura di Bali, diharapkan Bali dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan berdampak positif terhadap lingkungan dan keberlangsungan hidup. Selain itu, kegiatan ini juga dapat memperkuat kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan alam sekitar. Dalam jangka panjang, pembuatan gambut dari sampah canang dan upakara di Bali dapat membantu mewujudkan Bali hijau di mana kelestarian alam dan kearifan lokal dapat terjaga dengan baik.  
Seperti yang diketahui bahwa Indonesia merupakan negara dengan macam-macam keberagaman di dalamnya, dari mulai suku, ras, budaya bahkan bahasa. Sehingga dari keberagaman itu kadang mudah sekali untuk menimbulkan yang namanya kesalahpahaman yang ditimbulkan. Maka dari itu dibutuhkan rasa toleransi yang tinggi, demi bisa menjaga kerukunan yang ada antar masyarakat. Toleransi sendiri merupakan sikapyang harus ditumbuhkan untuk saling menghormati serta menghargai antar individu maupun kelompok. Maka hal yang paling diperlukan dari adanya perbedaan yaitu rasa toleransi yang tinggi antar satu sama lain. Tapi yang harus kita lakukan adalah bisa saling membantu tanpa perlu memandang apa latar belakang yang dimilikinya, karena seperti semboyan di negara kita “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya walau berbeda-beda tetap satu tujuan. Maka bisa disimpulkan bahwa walaupun kita berbeda kita tetap satu, sehingga kita harus bisa saling menjaga kerukunan dalam keberagaman tersebut.  +
Pada zaman sekarang ini, para disabilitas memiliki banyak bakat, walaupun fisiknya memiliki kekurangan. Ia mempunyai semangat belajar dan semangat bekerja. Akan tetapi, keberadaannya tidak diterima jika melamar pekerjaan. Ia selalu dikucilkan. Oleh karena itu, harapan saya kepada pemimpin yang terpilih di 2024 supaya meningkatkan keberadaan SLB (Sekolah Luar Biasa) dan meningkatkan pelatihan gratis kepada para disabilitas supaya mereka mempunyai keterampilan untuk bekal hidup. Pemimpin yang terpilih juga supaya meningkatkan formasi tempat bekerja bagi para disabilitas, karena banyak juga para disabilitas yang memiliki keterampilan, seperti melukis, membuat kerajinan, menari, dan keterampilan lainnya. Itulah sebabnya, pemerintah perlu memperhatikan para disabilitas ini.  +
Pada era sekarang ini, sebagian dari generasi sulit untuk mengekspresikan kreatifitas mereka. Hal ini terjadi karena ketakutan akan kegagalan, tidak berani untuk memulai dan terlalu khawatir tentang apa yang dikatakan orang lain. Dan sebaliknya, sebagian lagi tidak mampu berekspresi bukan karena malu dan takut, tetapi karena tidak adanya wadah bagi mereka untuk bisa menyalurkan kreatifitas dan kemampuan. Ibaratnya mereka seperti bendungan yang penuh dengan potensi dan kemampuan, tetapi tidak memiliki saluran untuk mengekspresikan potensi yang mereka miliki. Jadi, dengan adanya platform Basabali Wiki, para generasi yang takut, malu, dan tidak memiliki wadah untuk berekspresi kini bisa menyalurkan potensi yang mereka miliki. Basabali Wiki menciptakan saluran pada bendungan potensi sehingga dapat tersalurkan dan berguna untuk orang lain. Disamping itu, dengan adanya platform Basabali Wiki, secara tidak langsung sangat berperan penting untuk menjaga Bahasa Bali tetap lestari.  +
Dalam menumbuhkan kerukunan antar umat beragama salah satu cara yang dapat di lakukan yaitu, memahami keberadaan agama-agama yang lain , menghormati setiap agama yang ada ,saling toleransi antar umat beragama yang berbeda ,Menerapkan prinsip tenggang rasa , mempererat tali persaudaraan ,Dan setiap mempunyai suatu permasalahan patut melaksanakan musyawarah  +
Pariwisata yoga di Bali telah berjalan dari tahun 1980-an hingga saat ini, awalnya diciptakan oleh para guru yoga di luar negeri. Namun, pada tahun 2000-an, guru yoga lokal Bali mulai muncul dan ikut bersaing dengan guru yoga luar negeri. Artikel ini mengkaji kemampuan guru yoga lokal dalam bersaing melawan guru yoga asing dalam bisnis pariwisata yoga. Analisis difokuskan pada modal budaya yang dimiliki oleh guru yoga lokal Bali dan peran modal budaya dalam persaingan bisnis pariwisata yoga. Data dikumpulkan dengan studi literatur, observasi non-partisipatif, wawancara mendalam, dan survei. Data itu dianalisis dengan teori habitus dan teori perencanaan produk. Artikel ini menyimpulkan bahwa modal budaya unik yang dimiliki oleh guru yoga Bali adalah bekal bagi mereka untuk menghadapi persaingan dalam bisnis pariwisata yoga yang akhirnya menjadi cara bagi mereka untuk melestarikan modal budaya itu.  +
Artikel ini bertujuan untuk membawa kekuatan intelektual kajian budaya kedalam berbagai ide Bali tentang budaya yang tampak rancu antara budaya dan ideologi. Kajian budaya tidaklah sama dengan studi tentang budaya, namun kritik tentang budaya yang mendekonstruksikan budaya sebagai sebuah kesalahan intepretasi aktualitas dengan imajinasi yang nyaman bagi rezim yang berkuasa. Orde Baru mengartikulasikan ‘kebudayaan’ untuk menciptakan masyarakat yang patuh dan senang merangkul pariwisata global. Budaya bukan lagi mengenai bagaimana masyarakat mengerjakan sesuatu melainkan komoditas yang dapat dipasarkan yang dikemas sebagai ‘tradisi kuno.’ Bali sebagai surga adalah sebuah hal yang klise. Pulau ini kini memenuhi impian Madam Suharto tentang Disneyland. Fantasi kapitalis mengenai pertumbuhan gratis tanpa akhir tidak memiliki kemiripan dengan kosmologi Bali nan canggih bernama Kali-Yuga, yang berakhir dengan kehancuran dahsyat; maupun terhadap ide-ide popular dari dunia yang tak henti bertransformasi. Meskipun kebudayaan menganggap orang biasa sebagai masa yang bodoh, mereka seringkali melepaskan diri dari kekangan ideologi kebudayaan dengan cara memahami kebudayaan sebatas sebagai kebiasaan sehari-hari.  +
Bali dikenal sebagai salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia. Namun dengan berbagai daya tariknya, Bali mulai dipertimbangkan sebagai tempat tujuan untuk tinggal dan membangun karir. Adapun juga aspek-aspek yang membuat bali sangat disukai banyak orang yaitu diantara lain ialah tempat wisatanya. Bali memang kaya akan pantai-pantainya yang indah. Seperti Nusa Dua, Kuta dan adapun Pura, danau, dan pegunungan yang tidak sedikit yg bisa didapatkan di pulau dewata ini. Selain tempat tempat wisatanya Bali juga dikenal warganya memiliki toleransi yang tinggi, contohnya seperti banyak ditemukan tempat-tempat ibadah selain pura karena memang mayoritas masyarakat bali adalah umat beragama Hindu. Jadi dengan adanya demikian, keinginan saya untuk Bali kedepannya akan lebih berkembang lagi namun juga tidak meninggalkan ciri khas pulau Bali dan juga tradisi-tradisi yang sudah ada. Karena itu juga menjadi salah satu daya tarik atau ciri khas Bali yang dicari banyak wisatawan yang datang untuk hanya sekedar melihat ataupun juga mempelajarinya. Maka kita yang harus melestarikan budaya yang sudah ada ini.  +
Saya ingin sekolah sekolah seperti MAN, MTS, MIN agar mengikuti budaya bali. Seperti contoh, menggunakan pakaian adat bali setiap hari kamis  +
Sebagai masyarakat bali, saya sangat bangga akan segala hal yang ada di Bali. Keindahan alam dan kelestarian budaya membuat Bali menjadi daerah dengan keistimewaan tersendiri. Harapan untuk bali kedepannya supaya kelestarian dan keindahan alam dan budaya Bali bisa tetap terjaga seutuhnya. Dengan terjaganya kelestarian dan keindahan alam dan budaya Bali, besar harapan untuk Bali semakin terjaga eksistensi pulau Bali di mata internasional. Dan juga harapan besar untuk Bali supaya semakin berkembang kearah yang lebih lebih baik.  +
Cerita Cupak sangat melegenda dikalangan masyarakat Bali. Cupak Gerantang adalah sepasang saudara yang memiliki perbedaan karakter yang sangat mencolok. Gerantang sendiri memiliki sifat yang budiman dan berkepribadian yang baik, sedangkan cupak sangat rakus akan segala hal. dalam sudut pandang pemerintah, bagaikan rektor universitas udayana ini yang sedang hangat dibicarakan. jabatan yang lumayan tinggi tapi masih mengambil uang yang bukan hak nya. intinya yang berlebihan itu tidak baik dan harus bisa menahan hawa nafsu.  +
Ada suatu kisah tentang I Cupak dan I Grantang. Mereka dua orang bersaudara. Yang sulung bernama I Cupak, yang bungsu bernama I Grantang. Paras dan prilaku kakak beradik ini sangat jauh berbeda. I Cupak buruk rupa, kumisnya lebat, berjambang dan urakan, dan rambutnya kaku seperti ijuk. Perutnya besar karena makannya rakus. Namun berbading terbalik dengan adiknya yang bernama I Grantang. I Grantang tubuhnya jenjang, parasnya tampan dan mempesona, siapa pun yang melihatnya akan terpesona dan menginginkannya. Gerak bibirnya saat berbicara sangat manis dan ia rajin bekerja. Dikisahkan pada suatu hari, I Cupak dan I Grantang membajak sawah, I Grantang membajak sawah bersama sapinya, namun I Cupak kerjaannya hanya bermain saja. I Cupak sama sekali tidak memperdulikan adiknya. Setelah I Grantang selesai membajak sawah baru I Cupak datang dari bermain. Walaupun demikian prilaku kakaknya I Grantang masih menerima dengan baik. I Grantang berkata dengan suara yang lemah lembut. "Silahkan kakak pulang duluan saya akan mandi sejenak". I Cupak dengan cepat menyahuti, "Kalau begitu aku akan pulang duluan, adik. Kemudian I Cupak bergegas pulang. Setelah jaraknya sudah jauh dari tempat I Grantang mandi, di situlah kemudian I Cupak berkubang di lumpur hingga badannya pernuh dengan lumpur. Setelah itu, I Cupak melanjutkan perjalanannya pulang sembari tertatih-tatih. Diceritakan sekarang I Cupak sudah sampai di depan rumahnya, di situ kemudian I Cupak berteriak sembari menangis. Ibu dan Ayahnya kaget mendengar tangisan anaknya dan mendekati kemudian bertanya, "Anakku Wayan Cupak kenapa kamu pulang sendirian dan kotor seperti ini, lalu adikmu I Made Grantang kemana?". Setelah orang tuanya bertanya seperti itu, kemudian I Cupak menyahuti sembari menangis. "Jadi begini Ayah dan Ibu, saya dari pagi membajak di sawah I Grantang hanya bermain saja dari pagi, terlebih lagi ia kerjaannya merayu wanita-wanita saja". Baru demikian I Cupak mengadu, Ayahnya sudah sangat marah kepada I Grantang. Setelah itu ayahnya membujuk I Cupak. "Ya, tenang nak tenang, lagi sebentar kalau I Grantang datang akan ayah pukul, akan ayah usir dari rumah". Bahagia sekali hatinya I Cupak mendengar ayahnya marah kepada I Grantang. Agar tidak kentara akal jahatnya, I Cupak keluar membawa ayam akan mengadunya. Dikisahkan sekarang I Grantang sudah pulang dari sawah tempatnya bekerja. I Grantang berjalan tertatih-tatih dikarenakan ia sangat lelah. Tidak dikisahkan lagi kejadiannya di jalan, tiba-tiba sudah sampai di rumahnya. Pada saat itu ayahnya seakan datang menghampiri menjambak dan memukuli. Ayahnya berkata sangat keras. "Pergi kamu pergi Grantang, tidak ada gunanya ayah punya anak seperti kamu. Paras tampan, prilaku buruk, dan tidak suka melakukan pekerjaan, apakah mau sepadan paras dan prilakumu? Dimana kamu mendapat didikan seperti itu?" I Grantang menangis tersedu-sedu merasa dengan dirinya difitnah. Kemudian I Grantang berkata, namun ucapannya terbata-bata karena ia sembari menangis. "Baik, ayah jika memang sudah seperti itu keinginan ayah, mengusir saya dari rumah, saya sangat menerima rasa kasih sayang ayah itu. Semoga dengan kepergian saya dari rumah hidup ayah dan kakak saya I Cupak bahagia". Hanya itu yang diucapkan I Grantang kepada ayahnya kemudian berjalan keluar dari rumah. Terombang ambing jalannya I Grantang dan tertatih-tatih dikarenakan menahan rasa lapar. Hati I Grantang sakit sekali mendengar perkataan ayahnya seperti itu. Setelah I Grantang jauh melangkah, kemudian I Cupak datang dan menanyakan adiknya I Grantang. "Ibu... Ayah... adik saya kemana?" Kemudian ayahnya berkata, "Adikmu sudah ayah pukuli dan sudah ayah usir dari rumah. Sekarang agar iya tau raya akibat kemalasannnya itu". Baru demikian perkataan ayahnya I Cupak menangis menjadi-jadi dan berkata: "Kenapa adik saya ayah perlakukan seperti itu. Kenapa ayah usir adik saya, di mana sekarang saya mencari adik saya, sebenarnya saya.... sebenarnya... sebenarnya saya yang malas bekerja, mengapa adik saya yang ayah usir?". Mendengan perkataan I Cupak seperti itu ibu dan ayahnya tersenak, merasa dengan dirinya salah."Sekarang saya akan mencari adik saya, akan saya bawakan makanan!" Ibunya terburu-buru membuatkan I Cupak makanan. Dikisahkan sekarang I Cupak kaluar rumah meninggalkan ibu dan ayahnya akan mencari I Grantang. I Cupak berteriak-teriak memanggil adiknya, "Adik.... adik... adik.... Grantang.... ini aku datang membawa makanan... adik!". Singkat cerita, ia berhasil mengikuti adiknya, dilihatnya di tengah hutan. Di sanalah kemudian I Cupak meminta maaf kepada adiknya. Adik mari kita pulang, maafkan kakak dik, mari pulang adik!" I Grantang menyahuti dengan perlahan, "Silahkan kakak pulang sendiri, biarkan saya di sini menahan rasa sakit hati, walau pun sampai saya mati. Apa gunanya saya hidup tidak disukai orang tua". Setelah sedemikian perkataan adiknya kemudian gantian menjawab menghadapi panas dingin, suka maupun duka berdua. Mari berhenti sejenak adik, aku sangat lelah mencarimu dari rumah. Ini kakak membawa makanan, mari kita buka bersama-sama". Kemudian I Cupak meminta adiknya mencari air, "Kesana adik mencari air, aku yang menunggui makanan di sini". Bergegas I Grantang mencari air. Setelah I Grantang berjalan jauh, timbullah akalnya I Cupak akan menghabiskan isi bekal makanannya itu. I Cupak terburu-buru membuka bekal makanan itu dan memakannya hingga habis. Sesudah habis pembungkus makanan dirobek dan diserakkan di tanah. Melihat kejadian itu I Cupak kemudian dibangunkan oleh I Grantang. I Cupak pura-pura terbangun tiba-tiba". Aduh adik apa yang merobek bekal makanan ini? Terlalu lama adik mencari air hingga bekal makanan ini aku tinggal tidur. Nah ini masih ada sisa-sisanya mari kita buka bersama-sama". Setelah ada ucapannya I Cupak seperti itu kemudian I Grantang berkata, "Iya makan sudah kakak, saya tidak merasa lapar" I Cupak makan sendirian, makan nasi minum air, cegukan sembari memukul dadanya, seusai makan I Cupak bersendawa menandakan perutnya kenyang. Setelah I Cupak dan I Grandang dapat beristirahat kemudian melanjutkan perjalanannya. Dikisahkan sekarang I Cupak dan I Grantang sampai di halaman depan Puri Kediri. Di desa tersebut sangat sepi, tidak ada satu pun orang yang melintas. I Cupak berjalan gemetaran dikarenakan rasa takutnya, konon katanya sekarang ia sudah tiba di luar Puri Kediri, di sana I Cupak melihat pasar. Di pasar itu juga sangat sepi hanya ada pedagang nasi seorang diri dan juga berdagang sembunyi. Melihat kejadian seperti itu, di sanalah kemudian I Grantang bertanya kepada pedagang tersebut, "Permisi tuan pedagang nasi, saya mau bertanya, apa nama daerah ini, apa yang menyebabkan daerah di sini sepi. Si Penjual nasi berkata, Tuan, tuan anak muda berdua daerah ini bernama Kediri. Daerah ini tertimpa bencana. Putra dari Sang Raja diculik oleh I Benaru. Sang Raja mengeluarkan wacana, barang siapa yang bisa menyelamatkan putraku dan membunuh I Benaru. I Cupak berkata dengan mudahnya, "Ah Raja bodoh dikalahkan Benaru. Saya orang yang sudah bisa menyembelih Benaru. Eh pedagang, bilang kepada rajamu di sini. Sebatas satu Benaru saja mudah bagi saya memperhitungkan". I Grantang memutus perkataan kakaknya, "Janganlah kakak terlalu sesumbar, dirimu tidak pernah tau wujud Benaru. Kakak harus tahu diri di tempat orang lain. "Namun I Cupak kekeh melawan dan tidak mempercayai perkataan adiknya. "Adik sudah sering sekali, adik memang penakut. Jangankan dijadikan raja, dikasih minta nasi saja kakak mau membunuh I Benaru. " I Grantang melanjutkan perkataannya kepada tuan pedagang nasi. "Baiklah tuan penjual nasi silahkan laporkan ke sana kepada Sang Raja. Saya akan bekerja tanpa upah, membunuh I Benaru". "Dikarenakan seperti itu pesan dari I Grantang, kemudian si penjual nasi bergegas menghadap ke istana. Sesampainya di istana si penjual nasi berkata, "Wahai Sang Raja junjungan hamba, ini ada tamu dua orang yang bersedia membunuh I Benaru. Baru demikian perkataan si penjual nasi, seketika senang sekali hari Sang Raja. Kemudian Sang Raja berkata, "Wahai ibu, jika memang benar seperti yang ibu katakan, silahkan ke sana kasih tau dia agar menghadap ke isatna agar saya bisa mengetahuinya!" Setelah terucap wacana Sang Raja, "Si penjual Nasi segera mencari I Cupak dan I Grantang. Sesampainya di pasar didapati I Cupak mencuci tangan selesai makan. I Grantang merasa melu melihat kakaknya yang selalu merasa lapar. Kemudian I Grantang berkata."Mohon maaf tuan pedagang kakak saya salah mengambil makanan, semoga tuan berkenan memaafkan karena saya tidak membawa uang. "I Cupak berkata, "memang benar saya mengambil nasi, maafkan saya, saya tidak bisa menahan perut lapar. "si penjual nasi terenyuh perasaannya mendengar perkataannya I Grantang. Perkataan I Cupak tidak dihiraukan. Kemudian si penjual nasi menyampaikan titah Sang Raja, agar mereka berdua menghadap. Sesudah pesan itu diterima oleh si penjual nasi. Tiba di istana, rakyat kocar-kacir berlarian, dikiranya I Benaru. Dikisahkan sekarang I Cupak dan I Grantang sudah menghadap ke hadapan Sang Raja kemudian Sang Raja berkata, "Eh kalian berdua dari mana? siapa nama kalian?" I Grantang berkata perlahan, "Maafkan hamba Paduka Raja, hamba ini hanya menusia rendah dari tanah Gobangwesi. Hamba bernama I Grantang, ini kakak hamba bernama I Cupak. Hamba akan mencoba mengikuti sayembara ini membunuh dia musuh Paduka Raja I Benaru. Belum selesai I Grantang berkata tiba-tiba sudah disenggol oleh I Cupak, dan berkata seperti ini, "Aku lapar, aku akan minta makan sepuasnya. Perut saya lapar. Setelah itu I Cupak bersama I Grantrang berpamitan. Sang Raja menganugrahi cincin emas bermata mirah dan senjata pusaka istana Kediri. Itu sebagai tanda I Grantang sebagai utusan. Singkat cerita I Cupak kehausan, kemudia ia melihat kolam yang luas dan banyak berisi air. Di sana kemudian I Cupak berkata kepada adiknya. "Adik... adik Grantang berhenti dulu, aku lelah dan sangat haus, aku akan mencari air di komam itu. Kemudian dijawab perkataan kakaknya oleh I Grantang, "Kakak jangan mencari air di sana, itu adalah air kencingnya I Benaru tidak boleh diminum. Mendengar perkataan adiknya demikian I Cupak terkejut mendadak mukanya pucat pasi. I Grantang melanjutkan perjalanan. I Cupak kembali melihat barisan timbunan tanah. Di situlah I Cupak bertanya lagi kepada adiknya, "Siapa yang membuat gunung-gunungan di sini adik? sembari tersenyum I Grantang menjawab pertanyaan kakaknya. "Ini bukanlah gunung-gunungan kakak, ini memang merupakan kotoran I Benaru kakak. I Cupak berteriak karena ketakutannya. "Aduh matilah kakak sekarang adik, kalau begini besarnya kotorannya, seperti apa besarnya I Benaru, adik?. Kita pulang saja dik. I Grantang berjalan terburu-buru menuju goanya I Benaru. I Cupak tergesa-gesa mengikuti langkah I Grantang. Dikisahkan sekarang I Cupak dan I Grantang sudah sampai di luar gonya I Benaru. Rumah I Benaru di dalam goa. Kemudian I Cupak berkata "Adik... aku tidak berani turun dik, adik saja belum bertarung melawan I Benaru. Aku menanti di sini. Tapi aku mohon kepada adik, ikat aku di sini dik!" I Grantang sibuk mencari tali yang akan digunakan untuk mengikat I Cupak. Setelah I Grantang selesai mengikat kakaknya, kemudian I Grantang berpesan kepada kakaknya, "Nanti lihat tombak ini kak, jika tumbak itu jatuh ke arah timur itu pertanda bahwa saya menang di peperangan. Namun jika tombaknya jatuh ke arah selatan, itu pertanda bahwa saya kalah. "Setelah berpesan kepada kakaknya, kemudian I Grantang turun ke goa itu. Sesampainya di dalam goa didapati I Benaru ingin memperkosa Raden Dewi. I Benaru melihat ke arah I Grantang sembari memakinya. "Hei kamu manusia kecil, berani-beraninya kamu datang ke sini, jika kamu ingin hidup, pergi kamu dari sini!. Setelalh demikian perkataan I Benaru, kemudian I Grantang menjawab kesal, "Apa.. apa yang kamu katakan Benaru? Aku datang kemari memang sudah siap sedia akan mengalahkan kamu, dan aku akan menemui Raden Dewi putri Sang Raja. Aku akan mengantar beliau ke istan". Kemudian I Benaru berteriak marah kemudian mngamuk. Saat itulah I Grantang bertarung melawan I Benaru. Dikarenakan kehebatan I Grantang bertarung, sehingga I Grantang mendapat kesempatan menusuk perut I Benaru hingga tembus menggunakan keris pusaka kerajaan.I Benaru menjerit kesakitan perutnya terburai berserakan. Dikisahkan saat ini, I Cupak yang berada di atas mendengar I Benaru berteriak. I Cupak terkencing-kencing, dan ikatannya semuanya lepas. Kemudian I Cupak ingat dengan pesan I Grantang. Kemudian melihat tumbak itu sudah jatuh ke arah timur. Barulah I Cupak hatinya merasa senang. Kemudian I Cupak berkata, "Adik..adik Grantang tunggu aku dik. Jika aku tidak dapat bertarung dengan I Benaru malu bercampur marah aku dik". Kemudian I Grantang berkata dari dalam goa kepada I Cupak. "Kakak tolong lemparkan tali dari tumbuhan yang merambat itu ke goa ini!" Setelah mendengar ucapan adiknya seperti itu kemudian I Cupak melemparkan tali tersebut. Kemudian di sanalah I Grantang bergelantingan pada tali agar bisa naik. I Grantang sembari menggendong Raden Dewi. Setelah I Grantang dan Raden Dewi muncul dari mulut goa, I Cupak bergegas menyelamatkan Raden Dewi dan seakan memutus tali yang diglantungi oleh I Grantang. Dikarenakan tali dari tumbuhan yang merambat itu diputus, di sanalah kemudian I Grantang jatur bergelinding di dalam goa. Dikisahkan sekarang, I Cupak mengantar Raden Dewi menuju istana. Tidak dikisahkan tentang perjalanan beliau yang diantar oleh I Cupak, sampai sudah beliau di istana. sang Raja hatinya gembira tak terkira, dengan cepat beliau meraih Raden Dewi. Kemudian Sang Raja menjodohkan Raden Dewi dengan I Cupak karena I Benaru sudah mati. I Cupak berkata kepada Sang Raja bahwa I Grantang sudah meninggal, dibunuh oleh I Benaru. Sekarang I Cupak dijadikan Raja di Istana. Dikisahlan sekarang I Cupak sudah menjadi Raja di istana. Semua para pelayan istana merasa susah, dikarenakan semenjak I Cupak menjadi Raja setiap hari para pelayan istana membuah daging guling. Sekarang marilah hentikan sejenak cerita tentang bertahtanya I Cupak, mari sekatang ceritakan keadaan I Grantang di dalam ggoa. I Grantang merangkak bangun menyesali nasib dirinya. " Ya Tuhan mengapa malang nasibku terlahir ke dunia ini?. Lama- kelamaan muncullah idenya I Grantang naik menggunakan tulang I Benaru. I Grantang memanjat dan bersusah payah untuk naik. Namun karena kuasa Tuhan I Grantang bisa naik ke atas. Sekarang I Grantang sudah sampai di atas. Kemudian I Grantang melankutkan perjalanannya menuju ke istana. Singkat cerita I Grantang sudah sampai di istana. Kemudian di sanalah I Grantang berbicara dengan pelayannya I Cupak, "Tuan bantu saya, saya akan menghadap Sang Raja". Pelayan itu berlari ke istana memberitahukan erihal tersebut kepada Raden Cupak. I Cupak ingat dengan adiknya yang masih ada di dalam goa. Di sanalah kemudian I Cupak berteriak memerintah pelayannya menangkap dan menggulung menggunakan tikar dan membuangnya ke laut. Dikisahkan keesokan harinya Pan Bekung menjaring ikan di laut itu. dari pagi hingga malam menjaring ikan namun tidak mendapatkan ikan seekor pun. Melempar jaring dari ujung belakang, jaringnya terasa berat, baru dinaikkan yang didapat sebuah tikar. Pan Bekung kembali melempar jaring kembali didapatkan tikar yang tadi. Pan Bekung merasa kesal, kemudian tikar itu dibawa ke atas dan dibuka. Pan Bekung terkejut melihat seseorang yang kurus sekali. Pan Bekung bergegas mengajak orang itu ke rumahnya. Sampai di rumahnya dirawat oleh Men Bekung. Setiap hari dibuatkan bubur, dibuatkan param. Sehingga semakin hari badannya I Grantang semakin berisi. Pan Bekung dan Men Bekung bahagia dapat memungut seorang anak remaja dan tampan. Setelah I Grantang sehat di sana kemudian I Grantang taman. Ia menanam beraneka ragam bunga. Setelah bunganya bermekaran. I Granyang memetik bunga-bunga itu kemudian dijual ke pasar oleh Men Bekung. Memang setiap hari pekerjaan I Grantang memetik bungan dan Men Bekung menjualnya. Dikisahkan sekarang ada pelayan dari Kerajaan Kediri akan membeli bunga. Semua bunganya Men Bekung dibeli oleh pelayan itu. Setelah selesai berbelanja kemudian pelayan itu menghaturkan bunga ke istana. Bunga yang dihaturkan diterima oleh Raden Dewi. Baru diperhatikan oleh Raden Dewi mengapa terbayang-bayang pria tampan pada bunga itu. Kemudian ia ingat dengan I Grantang pria tampan yang membunuh I Benaru. Lalu Raden Dewi bertanya kepada pelayannya. "Hei Bibi, Bibi Sari dimana kamu membeli bunga ini?" besok ke pasar agar bertemu dengan penjual bunga ini". Keesokan harinya diatarnya Raden Dewi pergi berbelanja ke pasar. Singkat cerita lalu dilihat Men Bekung menjunjung kranjang berisi bunga berwarna-warni. Kemudian Raden Dewi mendekati. Raden Dewi tertarik melihat cincin emas bermata mirah yang dipakai oleh Men Bekung. Cincin itu adalah milik Sang Raja, yang dianugerahkan kepada I Grantang. Melihat hal itu kemudian Raden Dewi berkata kepada Men Bekung. "Oh Ibu, saya ingin bertanya, dimana rumah ibu? Ajak saya mampir ke sana ke rumah ibu agar saya tahu".. Singkat cerita Raden Dewi sudah sampai di rumah Men Bekung. Pan Bekung merasa gugup sembari memberi hormat dan menyambut kedatangan Raden Dewi. Mendengar ayahnya berisik dan repot kemudian I Grantang mendekati. Kemudian di sanalah I Grantang bertemu dengan Raden Dewi. Pada saat itulah Raden Dewi mendekati dan memeluk I Grantang sembari menangis tersedu-sedu, "Oh Kakanda Mengapa kakanda tega meninggalkan aku. Mengapa kakanda tidak ke istana menghadap Sang Raja". Setelah terucap wacana Raden Dewi kemudian I Grantang menjawab dan berucap dengan pelan dan halus, menjelaskah perihal yang telah berlalu. Dikisahkan sekarang I Grantang serta Raden Dewi sudah sampai di istana. Sang Raja bertambah senang hatinya melihat putrinya sangat cocok jika bersanding dengan I Grantang. Dikisahkan sekarang I Cupak diusir dari istana. Sekarang I Grantang naik tahta menjadi raja di istana. Semenjak I Grantang menjadi raja, dunia menjadi tentram dan sejahtera. Para pelayan semua bahagia penuh suka cita karena sudah selesai melayani raja yang gila,  
I Cupak mengikuti Raja Gobangwesi dan Raden Putri ke istana. Di balai pertemuan, disaksikan oleh Raden Putri, patih, dan penasehat, sang raja bersabda. “Gede Cupak, sesuai sayembara, jika lelaki yang berhasil mengalahkan mush kerajaan maka diangkat jadi raja. Sekaligus dijodohkan dengan Raden Putri sebagai permaisuri.” I Cupak menundukkan kepala mendengarkan sabda raja. Sedikit pun tak terbersit di benaknya untuk menjadi seorang raja. Dia malu bersanding dengan Raden Putri yang cantik jelita. I Cupak menyadari dirinya tak pantas bersanding dengan bidadari. Dia buruk rupa, bermulut lebar, pemalas, perut buncit, selalu kelaparan, segala keburukan ada pada dirinya. Bagaikan langit dan bumi antara Cupak dan Raden Putri. Raden Putri memiliki alis yang indah, susunan gigi yang rapi, bibir tipis dengan senyum manis madu. I Cupak menyesali diri terlahir ke dunia dengan segala kebodahan dan keburukan. “Aku tak bisa menduduki jabatan sebagai raja. Aku juga malu bersanding dengan Raden Putri,” Begitu gejolak bhatinnya. I Cupak tetap menunduk, tak menjawab sabda raja. Sesekali ia melirik Raden Putri. Duh, detak jantungnya seakan berhenti melihat kecantikan Raden Putri. “Berkat mengalahkan garuda raksasa aku akan dinobatkan sebagai raja dan disandingkan dengan Raden Putri sebagai permaisuri. Tidak, tidak, aku malu. Aku buruk rupa, bodoh, tidak ada pengetahuan menjadi raja. Biarkan aku tetap jadi Cupak si buruk rupa, Cupak yang ditakuti masyarakat karena disangka raksasa. Aku tak cocok jadi raja, aku buruk rupa, aku bodoh, aku malu, aku tak pantas jadi raja,” Bhatinnya terus memberontak. Ruang pertemuan istana sepi. Sabda raja tak mendapat jawaban dari Cupak. Raja terdiam, Raden Putria diam, para patih, dan penasehat raja juga terdiam. I Cupak menundukkan kepalanya, merasa diri nista dan tak pantas dinobatkan sebagai raja. Apalagi pernah diledek warga dikatakan sebagai raja gila saat di Puri Kediri. “Maafkan hamba paduka, hamba menolak sabda paduka,” jawab I Cupak. Sang raja terkejut sebab pahlawan Gobangwesi yang berhasil mengalahkan garuda raksasa menolak hadiah sayembara. Raden Putri juga terkejut, sebab baru pertama kali ada yang menolak cintanya. Apalagi yang menolak hadiah raja itu pemuda buruk rupa. Biasanya, Raden Putri menolak cinta para pangeran karena tidak ada rasa cinta. Raden Putri tersentak, merasa diri tidak dihargai oleh pemuda buruk rupa. Cintanya ditolak oleh pemuda bisa, bukan pangeran dari kalangan bangsawan. “Mungkin dunia sudah terbalik, biasanya pemuda biasa-bisa saja mendambakan wanita cantik dan kaya sebagai istri. Tumben ada pemuda sudra dengan tampang buruk rupa menolak hadiah perempuan canti. Biasanya para lelaki jika cintanya ditolak, dukun yang bertindak. Namun aneh tapi nyata, ada pemuda polos menolak jadi raja dan disandingkan dengan putri raja,” Begitu gejolak jiwa Raden Putri saat mendengar jawaban I Cupak. “Pelan-pelan, pikirkan masak-masak. Aku tak mau dikatakan tidak menepati janji. Kerajaanku, begitu pula istriku, kuserahkan kepadamu. Gede Cupak dijadikan Raja Gobangwesi dan bersanding dengan putriku sebagai permaisuri,” sang raja kembali bersabda. I Cupak tak menjawab. Dia tidak akan mengambil hadiah istimewa itu. Ia sadar diri berwajah buruk dan tidak punya pengetahuan, apalagi akan menjabat sebagai raja. Jangankan memperhatikan rakyat, untuk mengurusi perutnya yang lapar selalu kesusahan. Salah bertutur dan bertingkah laku maka akan ditentang oleh rakyatnya. “Maafkan hamba paduka, hamba tidak mengambil hadiah sayembara, hamba mohon diri.” I Cupak bangun dan berlalu dari ruang pertemuan istana. Sang Raja terkejut sebab pahlawan Gobangwesi itu menolak hadiah sayembara. “Jero Gede Cupak,” sang raja memanggil pahlawan Gobangwesi. “Kerajaan ini kuserahkan kepadamu. Putriku juga sudah menjadi milikmu. Kapan pun kami kembali ke istana, aku menyambutmu dan menyerahkan kerajaan dan putriku kepadamu.” I Cupak terus berjalan. Matanya terasa berat berair. Ia sedih terlahir jadi manusia hina dan bodoh. “Gede Cupak, kemarilah. Aku hadiahkan cincin untuk pengingat jika kamu kembali ke istana.” Sang Raja mengejar I Cupak dan menyerahkan sebuah cincin. I Cupak menerima cincin itu dan langsung dipakai. I Cupak melanjutkan pengembaraannya. Sepanjang perjalanan, dia menundukkan kepala, memikirkan hidupnya yang getir. Dia merasa Tuhan tidak adil melahirkan dirinya dan I Gerantang. Cupak buruk rupa sementara Gerantang rupawan, berwibawa, dan pintar sastra. I Cupak ingin menggugat Tuhan.  
Isu hangat masyarakat di Bali kini tertuju pada pembangunan Bali, kita telah mengetahui bahwa pulau seribu pura memiliki lahan pertanahan yang subur. Menurut website kompas.com yang diunggah pada 5 Mei 2023 menyatakan bahwa telah terlaksana seminar dengan konsep pembangunan Bali 100 tahun ke depan. Saat itu Presiden kelima RI, Megawati Soekarno Putri selaku pembicara yang didampingi oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster. Akhir-akhir ini kita menilai Bali fokus pada pembangunan infrastruktur, salah satunya perhotelan. Selama seminar, ketum PDI-P ini juga mengungkapkan, “Berhenti konversi tanah subur. Itu masih harus masuk catatan. Bagaimana petaninya, rakyatnya nanti mau dikasih makan apa? Bali ini subur, awas loh, kalau tidak buat perda konversi tanah itu.” Semoga pemerintah semakin selektif dalam memilih serta memilah pendapat guna memajukan daerah ini. Menurut saya, perlu diadakan diskusi antara pemerintah dengan beberapa kelompok masyarakat yang dapat dinyatakan sebagai perwakilan suatu daerah sebelum memutuskan suatu hal. Setelah diskusi alangkah baiknya pemerintah mulai mengajak masyarakat untuk mengikuti arahan agar bali tetap lestari. Contoh sederhana mulai dari hal kecil yang dilakukan dalam lingkup keluarga. Seperti tetap melestarikan lahan pertanahan dari pendahulu kita yang masih dimiliki saat ini. Sehingga penuh harapan saya, kita sebagai warga pulau dewata, wajib hukumnya menjaga pertanahan dan pertanian ini. Supaya rakyat makmur dan sejahtera untuk bali kini dan mendatang.  +
D
ingat selalu jaga kesehatan ,ikuti anjuran pemerintah untuk selalu pakai masker ,jaga jarak, dan selalu ingat untuk cuci tangan. jangan bandel  +
Denpasar merupakan ibu kota provinsi Bali, posisi wilayah yang strategis membuat kota ini berkembang sangat cepat sehingga wajah masa lalu kota Denpasar sebagai kota kerajaan berubah menjadi kota modern dan multietnik. Perkembangan kota Denpasar menyangkut pertumbuhan di bidang ekonomi, pendidikan, teknologi, sosial maupun budaya yang sudah tercampur dengan budaya luar. Kota Denpasar juga sudah memiliki ciri-ciri sebagai kota besar dimana maraknya Pembangunan pusat perbelanjaan, pasar modern, pusat hiburan, perhotelan, dan masih banyak lagi. Hal ini tentu memberikan dampak positif bagi roda perekonomian Denpasar, namun disisi lain hal ini mempengaruhi jumlah kependudukan kota Denpasar yang juga akan mempengaruhi beberapa aspek lainnya. Jumlah penduduk menurut data BPS tahun 2023 yang baru lalu adalah 726.800 jiwa. Jumlah tersebut tentu akan semakin besar bila ditambahkan dengan jumlah penduduk dari luar bali maupun warga asing yang menetap untuk mencari penghidupan. Jumlah penduduk yang besar akan mempengaruhi daya dukung dari berbagai aspek, khususnya ketersediaan ruang yang keberadaannya sangat terbatas dan tidak bertambah. Permasalahan tata ruang di Denpasar mencakup perumahan penduduk yang semakin mengkikis lahan terbuka hijau yang harusnya berada di angka 30%. Besarnya angka penduduk membuat lahan semakin menipis, harga lahan akan semakin naik, pembangunan kota Denpasar bisa tidak berorientasi ke arah horizontal lagi namun vertikal untuk menghemat lahan yang tersisa. Hal ini dapat membuat kota Denpasar semakin sesak untuk bernapas. Kepadatan penduduk juga membawa permasalahan lainnya seperti penumpukan sampah di TPA, salah satunya TPA Biaung. Sampai saat ini, menurut saya belum ada solusi terbaik yang dilakukan pemerintah terhadap pengelolaan sampah di TPA. Berbagai ide sudah dilakukan seperti TPS3R, membeli mesin, sampai berencana membangun titik pengelolaan lain di TPA, tapi hal ini sama sekali tidak membantu, seharusnya pemerintah memberhentikan masalah dari sumber, bukan dengan solusi yang akan menimbulkan masalah baru. Permasalahan yang akhir-akhir ini Denpasar rasakan yaitu kemacetan. Kemacetan terjadi akibat jumlah penduduk yang membludak dengan masing-masing penduduknya memiliki kendaraan pribadi dan tidak memanfaatkan transportasi umum yang ada. Seharusnya pemerintah bisa mengoptimalkan program transportasi umum seperti Teman Bus atau Bus Sarbagita yang bisa digunakan terutama untuk anak sekolahan atau pekerja kantoran dengan memperhatikan dan memperbanyak rute bus serta meningkatkan fasilitas halte bus. Pemerintah juga harusnya memberikan sosialisasi mengenai manfaat dan tujuan menggunakan transportasi umum kepada masyarakat awam sehingga masyarakat tahu mengapa sebaiknya menggunakan transpotasi umum dari pada kendaraan pribadi. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa kepadatan penduduk bisa memberikan efek buruk di berbagai bidang kehidupan seperti tata ruang di Denpasar, permasalahan sampah dan polusi, serta kemacetan dimana-mana. Dengan ini pemerintah diharapkan bisa memikirkan jalan keluar dari berbagai permasalahan yang dijabarkan tadi, jangan sampai permasalahan ini sudah terlanjur besar atau malah viral di media sosial baru ditangani oleh pemerintah. Saya harapkan juga pemerintah selalu terbuka akan pendapat dan pandangan dari masyarakat sehingga bisa dicarikan solusi bersama-sama.  
Pulau Bali sangat terkenal dengan kekayaan alam, budaya dan tradisinya. Keramah tamahan masyarakat lokal Bali, juga menjadi penambah daya tarik wisatawan, untuk bisa berkunjung hingga tinggal menetap di Bali. Hal tersebut membuat orang-orang yang ada di Bali menjadi semakin beragam, baik dari suku, ras dan juga agama. Akan tetapi, dari adanya perbedaan tersebut, tidak sedikit pernah mengakibatkan terjadinya konflik antar golongan masyarakat yang tinggal di Bali. Kurangnya pemahaman akan menghargai serta menghormati adanya perbedaan satu sama lain, menjadi alasan konflik-konflik tersebut terjadi. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah, yang dibantu oleh pihak-pihak terkait, untuk bisa mengantisipasi terjadinya konflik antar golongan masyarakat di Bali. Namun, rasanya jika pemerintah saja yang berusaha untuk bisa mencegah terjadinya konflik antar keyakinan di Bali, akan tetap saja masih sulit untuk bisa diselesaikan. Oleh karena itu, diperlukannya peran serta aksi nyata dari berbagai kalangan masyarakat, terkhususnya generasi muda Bali, yang seharusnya menjadi penerus budaya dan tradisi Bali di masa depan. Upaya yang dapat dilakukan masyarakat yaitu: 1. Meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya menghargai perbedaan 2. Saling menghormati kebudayaan atau kebiasaan satu sama lainnya 3. Berpartisipasi dalam upacara keagamaan yang dapat meningkatkan rasa toleransi antar keyakinan 4. Membantu dalam pelaksanaan tradisi-tradisi tertentu 5. Menjaga perilaku dan tata bahasa dalam keseharian sebagai wujud tenggang rasa Kelima upaya tersebut dapat dilakukan sebagai bukti nyata, bahwa kita sebagai masyarakat yang beragam atau berbeda di Bali, harus selalu hidup rukun dan saling menghargai satu sama lainnya. Walaupun kita berbeda, akan tetapi harus bisa tetap bersatu guna mewujudkan kedamaian dan ketentraman dalam kehidupan.  +
di Indonesia ada banyak budaya,ada banyak suku, ras, dan agama,maka dari itu kita sebagai warga negara Indonesia tidak boleh membeda"kan satu sama lain,tidak boleh memilih milih teman,kita ini keluarga,kita harus saling menghormati kita harus saling bertoleransi satu sama lain.  +
mari menggunakan masker untuk menjalani kebiasaan baru agar terhindar dari virus dan polusi  +