Property:Page text id

From BASAbaliWiki
Showing 20 pages using this property.
A
Arja merupakan seni teater yang sangat kompleks karena merupakan perpaduan dari berbagai jenis kesenian yang hidup di Bali, seperti seni tari, seni drama, seni vokal, seni instrumentalia, puisi, seni peran, seni pantomime dan seni busana, Sesungguhnya Arja ini perpaduan antara dua pendukung teater, yaitu gagasan yang datang dari para pemain dengan penonton. Sehingga Arja adalah bentuk total teater yang komunikatif. Arja diduga berkembang sejak sekitar tahun 1814, yaitu pada pemerintahan I Dewa Gde Sakti di Puri Klungkung, saat diadakannya upacara Pelebon yang dilakukan oleh I Gusti Ayu Karangasem. Upacara Pelebon besar-besaran ini dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk raja-raja seluruh Bali. Pada saat itu atas prakarsa I Dewa Agung Mangis asal Gianyar dan Dewa Agung Jambe digelarkan untuk pertama kalinya Arja. Tiga fase perkembangan Arja adalah: • Arja Doyong yaitu Arja tanpa iringan gamelan dan dimainkan secara solo atau oleh satu orang. • Arja Gaguntangan yaitu dengan memakai gamelan Gaguntangan dan jumlah pelaku lebih dari satu orang. • Arja Gede yang merupakan arja dengan struktur baku pertunjukan sekarang ini, dibawakan oleh banyak pelakon antara 10 orang sampai 15 orang. Menjelang berakhirnya abad 20 lahirlah Arja Muani, dimana semua pemainnya pria, sebagian memerankan wanita. Arja ini disambut dengan sangat antusias oleh masyarakat, terutama karena menghadirkan komedi segar. Arja saat itu dikenal dengan nama Dadap dan lakon yang dipertunjukkan adalah Limbur. Dadap adalah nama sejenis pohon dan juga berarti perisai. Pohon Dadap adalah kayu sakti, sebagai lambang pembersihan atau alat penyucian yang harus ada dalam setiap upacara di Bali. Ceritera-ceritera Arja sangat beragam, dari Ceritera Panji, Ceritera Rakyat, Ceritera Mahabarata, Ramayana dan sebagainya berkembang sampai ceritera-ceritera keseharian, Pada tahun 1920-an sampai 1960-an, kesenian ini menemukan kejayaannya, dimana setiap pementasannya selalu dipadati penonton. Durasi Arja sangat panjang, yaitu sekitar 5-6 jam.Saat ini Arja telah kehilangan popularitasnya oleh drama gong ,ini karena drama gong tidak terlalu lama durasinya serta tidak banyak musik dan tarian sehingga lebih mudah dipahami oleh kalangan masyarakat. Nama Arja diduga berasal dari kata Reja (bahasa Sanskerta) yang berarti "keindahan". Gamelan yang biasa dipakai mengiringi Arja disebut "Gaguntangan" yang bersuara lirih dan merdu sehingga dapat menambah keindahan tembang yang dilantunkan oleh para penari. Berbeda dari kesenian tradisional Bali lainnya, ciri khas arja dalam setiap pementasannya terlihat kesenian arja ini disamping memiliki petuah ajaran kebaikan, lelucon, dagelan, tarian dan seni drama yang tidak kalah dengan kesenian bali lainnya, arja juga selalu menonjolkan nyanyian seperti kekawin atau kidung - kidung tradisional Bali dan juga busana yang digunakan pun pakaian adat Bali lengkap. Sedangkan musik atau gamelan sebagai pengiring dalam kesenian ini disebutkan dalam babad bali, arja pada mulanya Arja hanya menggunakan gamelan Geguntangan, namun kira-kira sejak beberapa tahun dalam perkembangan selanjutnya Arja diiringi dengan gamelan gong kebyar. Sumber lakon Arja yang utama adalah cerita Panji (Malat), kemudian lahirlah sejumlah cerita seperti Bandasura, Pakang Raras, Linggar Petak, I Godogan, Cipta Kelangen, Made Umbara, Cilinaya dan Dempu Awang yang dikenal secara luas oleh masyarakat. Arja juga menampilkan lakon-lakon dari cerita rakyat seperti Jayaprana, Sampik Ingtai, Basur dan Cupak Grantang serta beberapa lakon yang diangkat dari cerita Mahabharata dan Ramayana. Lakon apapun yang dibawakan Arja selalu menampilkan tokoh-tokoh utama yang meliputi Inya, Galuh, Desak (Desak Rai), Limbur, Liku, Panasar, Mantri Manis, Mantri Buduh dan dua pasang punakawan atau Panasar kakak beradik yang masing - masing terdiri dari Punta dan Kartala. Hampir semua daerah di Bali masih memiliki grup-grup Arja yang masih aktif. Kesenian Arja masih tetap dilestarikan di Bali. Disamping kesenian arja ini bersifat sakral dalam upacara yadnya sebagai warisan budaya Bali, sampai saat ini juga pementasannya sering terlihat dalam acara - acara hiburan dalam perayaan hari raya, acara - acara adat besar dan juga pesta kesenian Bali yang diadakan baik di Gedung Ksirarnawa maupun di Arda Chandra Art Center Denpasar Bali setiap tahun sekali.  
Arja adalah semacam opera khas Bali, merupakan sebuah dramatari yang dialognya ditembangkan secara macapat. Dramatari Arja ini adalah salah satu kesenian yang sangat digemari di kalangan masyarakat. Nama Arja diduga berasal dari kata Reja (bahasa Sanskerta) yang berarti "keindahan". Gamelan yang biasa dipakai mengiringi Arja disebut "Gaguntangan" yang bersuara lirih dan merdu sehingga dapat menambah keindahan tembang yang dilantunkan oleh para penari. Arja diperkirakan muncul pada tahun 1820-an, pada masa pemerintahan Raja Klungkung, I Dewa Agung Sakti. Menjelang berakhirnya abad 20 lahirlah Arja Muani, dimana semua pemainnya pria, sebagian memerankan wanita. Arja ini disambut dengan sangat antusias oleh masyarakat, terutama karena menghadirkan komedi segar.  +
Kakawin Arjuna Wiwaha adalah modifikasi dari kisah sejarah dalam Mahabharata, terutama dalam Adi Parwa. Kakawin ini mengisahkan perjalanan Arjuna mencari senjata sakti dari Dewa Siwa. Pada tahun 1019-1042, kisah Arjuna bertapa ini diterjemahkan dan ditulis dalam bentuk kakawin berbahasa Jawa kuno oleh Mpu Kanwa. Penulisan kakawin ini dilakukan pada masa pemerintahan Raja Airlangga. Pada bagian awal kakawin ini terdapat kisah mengenai Arjuna yang melakukan pertapaan di Gunung Mahameru untuk mendapatkan berkat dari Dewa Indra. Kemudian, dia digoda oleh dua orang bidadari. Namun Arjuna lulus dalam pertapaan itu. Sebagai berkat, dia diberikan senjata sakti oleh Dewa Indra. Ada juga kisah saat Arjuna membunuh raksasa Niwatakawaca yang menguasai swargaloka dan mengganggu ketenteraman para dewa. Kakawin ini, meskipun dalam beberapa bagian tidak sesuai dengan sejarah aslinya, sangat populer di kalangan orang Bali. Kakawin ini paling banyak dikutip dan dipelajari di sekolah-sekolah. Namun demikian, sebagai rujukan sejarah, kakawin ini tidak kredibel karena banyak bagiannya dimodifikasi. Ada banyak bagian yang tidak sesuai dengan kisah Mahabharata menurut aslinya sebagaimana yang ditulis oleh Maharsi Wyasa. Karena itu, kakawin ini digolongkan sebagai karya sastra, bukan epos sejarah.  +
Virus corona yang berasal dari Tiongkok telah lama tersebar di Pulau Bali. Pemerintah telah mengambil berbagai upaya agar virus tersebut musnah. Pandemi ini menyebabkan masyarakat kehilangan pekerjaan. Banyak yang terkena PHK karena tidak adanya tamu yang datang ke Bali. Namun, masyarakat tidak menyerah dan selalu mengeluarkan ide-ide agar mampu mendapatkan penghasilan. Contohnya seperti gambar diatas. Bagi yang menyukai hal-hal kesenian dapat membuat sebuah sanggar atau tempat yang digunakan untuk orang yang ingin mempelajari kesenian tersebut. Karena kondisi dunia seperti sekarang, banyak yang mempunyai keinginan untuk belajar magender wayang atau megambel. Kegiatan tersebut dapat dilakukan untuk mendapatkan penghasilan. Meskipun demikian, protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan, agar tidak ada lagi masyarakat yang terkena bahaya virus tersebut.  +
Aksi nyata perduli lingkungan ini dilaksanakan di Br. Munduk Pakel, Ds. Gadung Sari, Kec. Selemadeg Timur, Kab. Tabanan. Pada hari Rabu, tanggal 21 September, 2021. Dilaksanakan oleh mahasiswa Program Studi Sastra Bali, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana, dan juga petugas bank sampah yang ada di desa tersebut. Lokasi sasaran membersihkan sampah sudah terlaksana di sungai yang tercemar sampah plastik, yang mengakibatkan sungai itu tidak bersih. Dampak yang dirasakan sudah terasa dari aksi ini, yang menimbulkan nilai positif seperti penukaran sampah plastik yang memberikan timbal balik uang. Tidak lepas dari definisi Tri Hita Karana, keberadaan Palemahan yang berarti hubungan manusia dengan alam.  +
Potret Aryani Willems oleh Dewi Dian Reich, Sawidji Art and Photography. Fotografi Seni Rupa  +
Potret artis Aryani Willems karya Dewi Dian Reich, Sawidji Art and Photography. Diambil pada Juni 2023.  +
Bali adalah pulau yang mayoritas penduduknya memeluk agama Hindu, namun juga terdapat masyarakat yang beragama lain seperti Islam, Kristen, Katolik, Budha dan Konghucu. Masing-masing agama telah hidup berdampingan dengan damai, saling menghormati satu sama lain sehingga kerukunan beragama di Bali terjalin sangat erat dan harmonis. Asah, Asih, dan Asuh merupakan tiga prinsip yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam hal kerukunan beragama. Asah menekankan pentingnya kerjasama dan saling membantu antar umat beragama. Asih menekankan pentingnya rasa empati dan memahami perasaan dan pandangan orang lain, serta memperlakukan mereka dengan baik. Asuh menekankan pentingnya pendidikan dan pembinaan untuk membentuk individu yang memiliki nilai-nilai kebersamaan dan toleransi. Adapun beberapa adat dan budaya di Bali yang dapat dijadikan bukti konkret menunjukkan kerukunan beragama salah satunya adalah perayaan hari raya Nyepi yaitu hari yang diperingati oleh masyarakat Hindu dengan cara berpuasa (Catur Brata Penyepian) selama 24 jam. Eksistensi perayaan hari raya Nyepi tak terlepas dari adanya kolaborasi antar umat beragama di Bali, karena bagi umat non Hindu juga turut serta berpartisipasi dengan ikut mematuhi aturan dan tidak melakukan kegiatan selama hari raya Nyepi. Contoh lainnya tradisi Ngejot sebagai tradisi memberikan makanan kepada para tetangga sebagai rasa terima kasih yang dilaksanakan oleh masyarakat Hindu dan Islam pada saat perayaan hari raya Galungan dan Kuningan tsb. Kerukunan beragama di Bali juga dapat dilihat dalam bentuk kerjasama antar kelompok agama dalam mengatasi permasalahan sosial dan lingkungan. Misal, gereja dan masjid saling bekerjasama dengan pemerintah dan masyarakat dalam memulai kegiatan sosial, mulai dari bantuan sosial bagi masyarakat tidak mampu hingga kegiatan peduli lingkungan. Tak berlebihan jika Bali disebut pulau toleransi, implementasi dari semboyan NKRI yaitu Bhineka Tunggal Ika. Bali adalah miniatur dunia contoh dalam setiap pemaknaan toleransi yaitu kerukunan beragama dalam filosofi Asah, Asih dan Asuh.  
meskipun masih banyak warga lokal yang markir motor tidak pada tempatnya namun bule/turis itu tidak mengikuti nya meskipun disana bayar parkir nya lebih mahal ia memilih untuk memarkirkan motor pada tempatnya, dengan demikian kita sebagai masyarakat lokal harus nya malu dengan turis itu karena tidak bisa mencontohkan peraturan yang baik di negara sendiri. Maka dari itu sejak dini kita harus menaati peraturan dan melestarikan budaya kita di negara sendiri agar tidak malu oleh negara asing.  +
"Kuwera Punia Karma, menjadi (bersifat seperti) dewa atau raksasa hanya ditentukan berdasarkan pemikiran dalam menggunakan keuangan" Di masa tahun baru caka 1945 dengan harapan dapat meningkatkan perbuatan baik berkaitan dengan alokasi, namun yang ditemukan malah dugaan korupsi. Dimulai dari institusi pendidikan, hingga kepada kementrian. Ayo bersama-sama sadar akan keuangan di masa tahun baru dan masa lapor pajak bulan ini. Pemerintah sadar akan janji dalam penggunaan anggaran menurut prinsip akuntabilitas. Masyarakat sadar dan tidak ragu melapor pajak berdasar integritas.  +
Didalam essay tersebut, saya memaparkan terkait sikap yang harus dilakukan agar terciptanya kerukunan umat bergama. Seperti yang kita ketahui, masalah agama sangatlah sensitif di Indonesia. Kata-kata seperti kafir, sok suci dan sebagainya sudah tidak asing lagi di telinga kita. Terlebih lagi sekarang adalah zaman modern yang dimana masyarakat mudah terprovokasi dan saling menghina di media sosial. Untuk itu, essay yang saya tulis ini saya harap dapat menyadarkan generasi muda betapa pentingnya sikap toleransi agar terciptanya kerukunan.  +
"Aturan Lalu Lintas wantah Angin Lalu" Anak muda kini juga suka berkendara sembarangan, padahal belum memiliki SIM. Hal tersebut tentu saja berbahaya untuk diri sendiri dan orang lain. Sebagai anak muda, Saya yakin Kalian semua pasti ingin tahu rasanya mengendarai motor. Memang berkendara pasti terasa menyenangkan, namun ada peraturan utama yang perlu ditaati jika ingin berkendara, yaitu memiliki SIM. Jika kalian tidak memiliki SIM, maka sebaiknya tahan diri dan jangan berkendara dulu, karena berkendara tanpa SIM dapat disebut dengan berkendara sembarangan yang hanya menyebabkan kecelakaan. Tentu saja kalian tidak ingin mengalami kecelakaan di usia muda, apalagi adanya berita seperti sekarang yaitu melakukan speeding dijalan raya yang dimana itu sangat" merugikan orang lain Dan untuk pemimpin kedepannya untuk lebih memperketat peraturan yang ada agar tidak memakan korban yang dimana korbannya masi dibilang remaja dan merugikan pengendara lainnya yang sudah mematuhi peraturan. Jadi, ayooo kita patuhi peraturan lalu lintas dan jangan melakukan perbuatan nakal dengan cara berkendara sembarangan tanpa SIM atau speeding sembarangan dijalan raya dan sangat merugikan orang lain, sayangi lah nyawa kaliann  +
Pembersihan lingkungan yang di mulai dari lingkungan sekitar rumah kemudian lingkungan masyarakat, kegiatan pada vidio yaitu : 1. Membersihkan lingkungan sekitar rumah. 2. Menegur dan mengajak anak-anak yang lewat untuk ikut mungut sampah di jalan rumah dan jalan raya . 3. Membersihkan sampah plastik yang di ambil 4. Mengolah sampah plastiknya di jadikan kerajinan yang mempunyai nilai guna.  +
Bodoh dan Sombong Ia buta, tidak bisa melihat apa-apa. Ia tuli, tidak bisa mendengar apa-apa. Ia tidak memiliki jari pada jari manisnya. Tetapi dia selalu berperilaku sombong, merasa paling pintar, paling benar. Seperti orang-orang yang duduk di kursi pemerintahan. Ia buta, tidak bisa melihat apa yang ada di masyarakat. Ia tuli, tidak bisa mendengar apa yang diminta oleh masyarakat. Dan yang diminta adalah janji-janji manis yang diucapkan pemimpin itu sebelum dia duduk di kursi pemerintahan. Perilaku seperti itu bukan perlilaku yang baik, melainkan perlilaku yang bisa membuat masyarakat kecewa, dan mendatangkan musuh. Apa gunanya memberikan janji jikalau digunakan untuk membohongi masyarakat?  +
Pada suatu hari, Mikha diminta oleh ibunya untuk membuang sampah di depan. Mikha pun mengiyakan perintah ibunya, dan ia pun berangkat membuang sampah. Namun, tidak di tempat sampah di depan seperti yang dibilang ibunya, ia justru membuang sampah tersebut di selokan yang jaraknya beberapa meter dari rumahnya. Meccklyee, teman Mikha yang kebetulan sedang lewat pun segera mendatangi dan menegur Mikha. Namun, Mikha malah memarahi Meccklyee dan terjadilah adu mulut antara mereka berdua. Apakah yang akan terjadi selanjutnya pada mereka berdua ?  +
B
“OM SWASTYASTU” “OM AWIGHNAM ASTU NAMO SIDHAM” “OM ANO BADRAH KRATAWO YANTU WISWATAH” Terimakasih saya sampaikan kepada pembawa acara, atas waktu yang telah diberikan kepada saya, yang terhormat bapak/ibu dewan juri dan calon anggota DPD Provinsi Bali, demikian juga teman-teman peserta yang saya banggakan. Sebelum itu, marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat beliaulah, kami dapat berkumpul disini dengan rasa bahagia dalam acara Wikithon Partisipasi Publik Bali berorasi, yang mengusung tema, Pemilu 2024: apa masalah yang paling mendesak untuk ditangani oleh para calon pemimpin Bali? Semoga acara seperti ini bisa sering dilaksankan untuk membangun Bali yang bermartabat. Hadirin yang berbahagia, seperti yang kita ketahui bahwasanya Bali terkenal dengan sebutan pulau seribu pura dengan lingkungannya yang sangat indah, yang sering dituju oleh wisatawan mancanegara, karena Bali merupakan salah satu fokus pariwisata yang ada di Indonesia. Hal inilah yang mendasari banyak wisatawan asing datang ke Bali. Walaupun Bali sebagai tujuan destinasi wisata hal ini bukan menjadi topik pembicaraan utama, tetapi bagaimana masalah-masalah yang berdampak signifikan di Bali. Seperti yang kita ketahui bahwasanya yang dibilang zaman kehancuran ini, jika berbicara terkait dengan masalah-masalah yang ada di Bali yang akan membuat Bali menjadi runtuh. Sayangnya masalah yang ada di Bali belum mendapat penanganan yang memang berguna bagi pulau Bali. Hadirin yang berbahagia, jika dilihat kehidupan sekarang tentu sudah berbeda dengan kehidupan terdahulu, terlebih lagi dengan masalah-masalahnya, permasalahan yang paling utama adalah berkaitan dengan lingkungan dan lahan pulau Bali yang habis dibangun dan dijadikan tempat obyek wisata, hal ini yang akan membuat pulau bali dari segi lahan dan lingkungannya akan semakin menyempit, jika semua lahan dan lingkungan yang ada di Bali dijadikan obyek wisata, dimana kita (manusia), hewan dan yang lainnya akan tinggal dan menjalankan kehidupan sehari-hari? Selanjutnya berbicara tentang lingkungan lahan yang di ubah menjadi tempat wisata pastinya banyak kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh masyarakat menghasilkan sampah plastik, hal inilah yang akan menjadi permasalahan Bali selanjutnya. Keberadaan sampah di Bali sangat miris dan mendapat perhatian yang sangat sedikit, hal ini yang membuat bahaya besar, contohnya: banjir, sakit DBD dan yang lainnya. Terlebih lagi seperti yang baru-baru ini hangat terkait dengan tempat sampah atau tempat pembuangan akhir suwung ang ada di Bali sudah sangat penuh dan menyebabkan kebakaran sehingga menimbulkan asap polusi yang menyebabkan penyakit. Apakah kita semua rela hidup dan berkegiatan di tempat yang kotor? Sudah tentu banyak dari saudara sekalian yang enggan tinggal di tempat yang kotor. Hadirin yang berbahagia, jika saya simpulkan terkat dengan permasalahan yang ada di Bali, agar pemimpin Bali bisa memberikan solusi-solusi yang solutif terkait dengan permasalahan: pengalihan lahan atau lingkungan menjadi obyek wisata dan maraknya sampah yang belum mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Berdasarkan permasalahan tersebut jika tidak dari sekarang kita Bersama-sama menjadi garda terdepan, sudah tentu lambat laun pulau Bali akan runtuh. Pulau Bali yang mendapat julukan seribu pura akan kehilangan kesuciannya, berdasarkan permasalahan tersebut, harapan saya kepada pemimpin Bali 2024 yang terpilih agar bisa mencarikan jalan keluar yang solutif sehingga masyarakat Bali bisa menjalankan nilai luhur yang ada di Bali yakni TRI HITA KARANA, karena permasalahan tersebut berkaitan dengan nilai TRI HITA KARANA, sehingga Bali bisa kembali seperti sedia kala. Hadirin yang berbahagia demikianlah orasi yang dapat saya sampaikan, semoga saudara-saudara sekalian sadar akan kondisi Bali yang sekarang. “OM SANTHI, SANTHI, SANTHI OM”  
bahasa bali Bali terkenal bukan hanya dari destinasi wisata alam nya yang indah saja .tau kah kalian semua bali juga terkenal dengan tradisi budaya nya yg masi melekat sampai saat ini ,dan kuliner nya tidak kalah menarik . Bumi bali sekarang sudah kembali normal terlepas dari pademi covid-19 yg melanda selama 2 tahun ini ,dan sekarang bali sudah ramai lagi akan pengunjung dari mancan negara yang berlibur kebali ,tidak banyak turis turis datang untuk berlibur dan menikmati indah nya bali ,banyak jga dari mereka berlibur kebali untuk mengenal tentang tradisi budaya yang ada di bali harapan saya untuk Bali kedepan nya adalah semoga kita generasi muda di Bali selalu untuk menjaga dan melestarikan Bali baik dari destinasi alam, destinasi wisata, destinasi kuliner dan tradisi maupun budaya yang ada di Bali agar semakin banyak di kenal oleh khayalan ramai dan masyarakat luar semakin mempunyai rasa antusias untuk berkunjung ke Bali. Dan wisatawan pun bisa merasakan juga keindahan alamnya di Bali .nah dari sini lah kita bisa untuk membantu dari segi perekonomian di Bali agar semakin maju  +
BALI KEMBALI Bali memiliki daya tarik tersendiri yang membuat orang-orang suka berkunjung ke Bali. Semenjak adanya pandemi covid-19 pariwisata Bali semakin terancam. Ini yang membuat pemerintah dan masyarakat Bali harus memiliki cara yang dapat digunakan untuk maningkatkan kembali Bali yang merupakan pulau wisata. Pada kemajuan jaman saat ini yang sudah menggunakan teknologi seperti Aplikasi Tiktok, kita bisa membuat konten-konten wisata kreatif, ini yang bisa dijadikan sebagai media untuk meningkatkan pariwisata Bali Membuat perlombaan konten kreatif pariwisata Bali ini juga merupakan salah satu cara yang bisa digunakan untuk membuat pariwisata Bali dikenal kembali. Dan juga pada tempat wisata tersebut harus menjalankan 4M seperti peraturan yang sudah diterapkan.  +
Siapa yang tidak tahu tentang Pulau Bali? Pulau yang sudah terkenal hingga ke mancanegara. Pariwisata di Bali sebagai sumber perekonomian yang menghidupi sebagian besar masyarakat Bali. Namun seperti saat ini, pariwisata Bali meredup semenjak adanya virus Covid-19 yang mewabah di dunia. Sudah dua tahun lamanya virus Covid-19 menyerang bumi yang kita cintai ini. Beberapa kebijakan sudah dijalankan. Namun, pariwisata Bali belum bisa kembali seperti sedia kala. Kita sebagai warga khususnya sebagai pemuda Bali sudah seharusnya memberikan dan melaksanakan usaha-usaha kreatif yang bisa membangkitkan pariwisata di Bali. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, semua sudah serba digital dan canggih. Perkembangan teknologi yang sudah canggih ini bisa kita pergunakan sebagai alat agar bisa membangkitkan pariwisata di Bali. Salah satu usaha kreati yang bisa membangkitkan pariwisata di Bali seperti aplikasi yang bernama BALI MELALI. Aplikasi ini menggunakan teknologi berupa VR atau Virtual Reality. Pada aplikasi BALI MELALI ini menampilkan destinasi pariwisata yang ada di Bali. Jika menggunakan teknologi VR ini, para wisatawan atau siapa pun yang sudah mengunduh aplikasi BALI MELALI bisa melihat tempat-tempat pariwisata yang kita inginkan. Menggunakan VR ini destinasi pariwisata di Bali bisa dilihat secara nyata (real) sekali, ini bisa menumbuhkan rasa rindu ke Bali dan menyebabkan para wisatawan agar mau datang lagi ke Bali. Pada aplikasi BALI MELALI tidak hanya menampilkan desinasi pariwisata yang sudah terkenal saja, namun seharusnya juga menampilkan tempat-tempat yang belum banyak diketahui. Di Bali sebenarnya banyak sekali destinasi wisata yang belum terkenal. Jika hanya menampilkan tempat seperti Pantai Kuta, Pantai Pandawa saja, para wisatawan pasti sudah banyak yang tahu. Itula sebabnya pada alikasi ini sangat bagus jika menampillkan tempat yang belum diketahui oleh banyak orang. Tidak hanya itu, pada aplikasi BALI MELALI tidak hanya menampillkan virtual atau gambar saja, namun boleh diisi dengan suara-suara yang ada di tempat tersebut. Contohnya di Candikuning Waterfall, jika kita berwisata ke air terjun sudah pasti ada suara-suara seperti suara gemericikan air, suara pepohonan yang dihembuskan angin, suara burung-burung dan lain sebagainya. Adanya gambar dan suara pada aplikasi BALI MELALI ibi pasti bisa menimbulkan kerinduan dari para wisatawan dan berwisata ke Bali. Semoga usaha berupa aplikasi BALI MELALI bisa membantu pariwisata Bali agar kembali seperti sedia kala. Semoga pariwisata Bali segera bangkit.  
Sejak tahun 2020, pariwisata Bali mengalami penurunan bahkan hampir padam, karena adanya pandemi Covid-19. Hal ini menyebabkan perekonomian di Bali semakin menurun dan banyak warga yang kehilangan pekerjaan, bahkan hal ini juga yang menyebabkan terjadinya perubahan tata cara dalam tradisi Bali. Menjalani kehidupan new normal saat ini, tentu saja kita semua menginginkan pariwisata Bali kembali bersinar, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Kita dapat mewujudkannya dengan mengangkat tema “Pariwisata Bali Metangi”. Dengan tema tersebut langkah kreatif yang perlu dilakukan pemerintah adalah dengan melihat kepada tradisi dan melakukan modernisasi pada tempat wisata tanpa menghilangkan ciri khas Bali. Tentunya dalam pelaksanannya pemerintah harus menggerakan peran NUNI (Truna Ttruni) utamanya para influencer, sebagai generasi muda Bali yang cakap akan teknologi dan arti penting sebuah tradisi. Penggunaan teknologi ini tentunya mengacu pada modernisasi yang sangat diperlukan. Modernisasi tidak hanya melalui sikap, tetapi bagaimana cara pemerintah untuk membuat tatanan tempat wisata di Bali menjadi lebih nyaman dengan penyediaan protokol kesehatan dan melakukan penyegaran. Sehingga, suasana baru ini akan menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin berkunjung, tanpa rasa khawatir. Disini lah para Nuni harus bergerak untuk mempromosikan pariwisata Bali melalui media sosial dengan menunjukkan keindahan dan kenyamanan yang Bali berikan kepada semua orang, yang ditambah dengan pengenalan tradisi Bali yang kini mulai bangkit. Terutama peran Nuni sebagai influencer yang memiliki jangkauan lebih luas dalam menggalakkan aksi “Pariwisata Bali Metangi”. Melalui hal tersebut, pemerintah diharapkan dapat bekerja sama dengan influencer Bali yang kini menjadi jembatan penghubung antara pemerintah dan warga dunia. Itu saja yang dapat saya sampaikan mengenai ide kreatif yang sebaiknya dilaksanakan oleh pemerintah demi bangkitnya pariwisata Bali. Semoga apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat dan dapat mewakili suara generasi muda untuk pariwisata Bali kedepannya menjadi lebih baik dan ekonomi Bali pulih kembali. Bersama generasi muda membangun Bali Bangkit, Bali Kembali, Bali Harmoni.