UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK MID JUNE

Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Indonesian definition" with value "upacara pembakaran mayat". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 26 results starting with #1.

View (previous 50 | next 50) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • Titih di pedeman  + (secara harfiah bermakna kutu busuk di tempat tidur)
  • Jaji  + (ungkapan yg menyatakan jangan sampai terjadi (menimpa) pd kita (tt bahaya dsb); amit-amit)
  • Sungkil  + (ungkit; congkel)
  • Dadi  + (mengapa? ; jadi)
  • Raremahan prani  + (unsur organik)
  • Kuma  + (unsur terikat pembentuk kata yang artinya ‘berlaku seperti’ atau ‘menyerupai’; contoh : kumalipan (berlaku seperti lipan, merujuk pada anak yang banyak bergerak pada masa belajar merangkak/berjalan))
  • Purusa  + (unsur-unsur alamiah; pria; laki-laki)
  • Pradana  + (unsur-unsur alamiah; wanita; perempuan)
  • Dapet  + (untuk menemukan, menemukan, bertemu)
  • Dadong  + (untuk menyebut wanita yang sudah tua)
  • Ajanian  + (untuk saat ini; waktu (masa, saat) ini; kini ini saja)
  • Mantuka ring  + (untuk; kepada)
  • Aci  + (upacara)
  • Gegaen  + (pekerjaan)
  • Tumpek landep  + (Upacara agama Hindu untuk keselamatan senjata yang jatuh pada hari Sabtu Kliwon wuku Landep.)
  • Pangrebongan  + (upacara agama yang menggambarkan serbuan terhadap musuh)
  • Resi Gana  + (upacara bhuta yadnya yang lebih besar dari panca sata)
  • Panca Wali Krama  + (kurban dalam rangka upacara Buta Yadnya yang diadakan sepuluh tahun sekali yg dipersembahkan kepada panca déwata, biasanya dilaksanakan di Pura Besakih)
  • Papegatan  + (upacara dalam rangkaian upacara kematian untuk memutuskan hubungan antara arwah yang meninggal dan sanak keluarga yang ditinggalkan)
  • Lebet  + (Upacara keagamaan (ngaben).)
  • Makingsan ring geni  + (Upacara khusus agar roh tidak mati penasaran di mana roh dititipkan sementara ke Dewa Brahma atau dewa api sebelum menjalani upacara ngaben agar bisa menyatu dengan Tuhan.)
  • Nyaag  + (upacara kurban untuk memulai turun ke sawah yang dilaksanakan di bendungan)
  • Sawa karesian  + (upacara ngaben dengan mempergunakan simbol kayu cendana atau majegau sebagai pengganti jenazah)
  • Sawa prateka  + (upacara ngaben tanpa jenazah (dengan mengunakan simbol-simbol))
  • Biyu kukung  + (upacara pada saat tanaman padi sedang bunting)
  • Pabersihan idup  + (upacara pemandian jenazah)
  • Asti wedana  + (Upacara pembakaran tulang-belulang yang telah digali dari kuburan (Ngaben))
  • Pangruat  + (upacara pembersihan terhadap leluhur yang perbuatannya dianggap berdosa)
  • Nganyud  + (upacara pembuangan abu jenazah ke laut atau sungai)
  • Nutug ngetelun  + (upacara pemurnian di pemakaman, yang diadakan tiga hari setelah pemakaman, termasuk membawa persembahan taji ke pemakaman; dapat dilakukan pada hari penguburan, dan biasanya hanya dihadiri keluarga besar)
  • Pitra Yadnya  + (upacara penghormatan dan kewajiban suci kepada para leluhur termasuk kepada orang tua kita yang telah meninggal dunia sehingga nantinya beliau masih tetap dapat terhubung.)
  • Mawidhi-widana  + (Upacara penyempurnaan proses pembersihan dUpacara penyempurnaan proses pembersihan diri dari kedua belah pihak. Dalam upacara ini mempelai laki-laki dan perempuan mengenakan pakaian kebesaran. Upacara ini juga bertujuan untuk meminta restu dari Tuhan Yang Maha Esa agar acara pernikahan diberkahi dan juga kehidupan bersuami istri juga akan direstui.hidupan bersuami istri juga akan direstui.)
  • Askara  + (upacara penyucian (lahir batin))
  • Ngaskara  + (upacara penyucian atma pitra menjadi pitarupacara penyucian atma pitra menjadi pitara; upacara ini dilakukan untuk mengembalikan unsur Panca Maha Buta secara sempurna, sehingga kesucian dari Sang Petra terus ditingkatkan, dari Petra menjadi Pitra, pitra menjadi Dewa Pitara, kemudian dari status Dewa Pitara menjadi Hyang Pitara atau Betara Hyang.ra menjadi Hyang Pitara atau Betara Hyang.)
  • Malasti  + (Upacara penyucian diri dan alam yang biasanya dilaksanakan di pantai atau laut)
  • Pepada  + (upacara penyucian hewan sebelum disembelih, dagingnya akan dipergunakan dl upacara)
  • Pabersihan mati  + (upacara penyucian jenazah setelah pambersihan idup yaitu dengan diberikannya berbagai benda diletakkan yang diletakkan pada bagian tertentu, seperti cermin pada mata, daun intaran pada alis, baja untuk giginya, dll.)
  • Mapinton  + (menguji; mencoba; upacara per-makluman ke tempat-tempat suci berkenaan kesiapan pelaksanaan suatu upacara; upacara permakluman pada suatu tempat suci berkenaan dengan seseorang yang baru pertama kali bersembahyang ke tempat suci itu)
  • Bakuh  + (kukuh; kuat)
  • Maligia  + (upacara pitra yadnya setelah upacara ‘mamukur’ (biasanya bagi raja-raja di Bali))
  • Recedana  + (upacara pitra yadnya yg mengganti jenazah dg simbol air suci (tirta), biasanya dilakukan bila jenazah yg sudah dikuburkan tidak ada lagi bekas-bekasnya krn telah lama diku-burkan, atau letak kuburannya terlalu jauh;)
  • Ngrupuk  + (upacara sehari sebelum hari raya Nyepi)
  • Tumpek wariga  + (Upacara selamatan untuk pohon buah-buahan yang jatuh pada hari Sabtu Kliwon Wuku Wariga.)
  • Ngluer  + (tinggi; menjulang; sangat tinggi (tentang pohon, gedung, dsb))
  • Manusa Yadnya  + (Manusa artinya manusia, Yadnya artinya upaManusa artinya manusia, Yadnya artinya upacara persembahan suci yang tulus ikhlas. Upacara Manusa Yadnya adalah upacara persembahan suci yang tulus ikhlas dalam rangka pemeliharaan, pendidikan serta penyucian secara spiritual terhadap seseorang sejak terwujudnya jasmani di dalam kandungan sampai akhir kehidupan.di dalam kandungan sampai akhir kehidupan.)
  • Dewa Yadnya  + (suatu bentuk persembahan atau korban suci dengan tulus iklas yang di tujukan kepada sang pencipta (Ida Sang Hyang Widhi Wasa) beserta dengan manifestasinya dalam bentuk TRI MURTI .)
  • Ngasti  + (upacara terakhir sebelum meletakkan roh di pura keluarga, setelah kremasi, disebut nyekah di beberapa daerah di Bali)
  • Pawintenan  + (upacara untuk penyucian diri; biasanya dilakukan seseorang yang hendak mempelajari sebuah ilmu atau tingkatan tertentu)
  • Bhuta Yadnya  + (korban suci yang ditujukan kepada "bhuta kkorban suci yang ditujukan kepada "bhuta kala" yang bertujuan untuk membersihkan alam semesta beserta isinya dari gangguan pengaruh- pengaruh buruk yang ditimbulkan oleh makhluk halus yang ahat (bhuta kala), menurut tingkatannya bhuta yadnya yaitu: "segehan'', "panca sata", "panca sanak", "panca kelud", "resi gana", "walik sumpah", "labuh gentuh", "tawur agung", "panca wali krama", "eka dasa rudra".ng", "panca wali krama", "eka dasa rudra".)
  • Ngatelunin  + (upacara yang dilakukan setelah tiga hari penguburan jenazah (pitra yadnya))