UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK AT THE END OF MAY

Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Page text id" with value "Kesan dan kendala Pendidikan Dimasa Pandemi". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 26 results starting with #1.

View (previous 50 | next 50) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • Village  + (Kemarin saya pergi ke kampung saya, saya dKemarin saya pergi ke kampung saya, saya dan keluarga saya melakukan persembahyangan di pura tersebut, sebelum melakukan persembahyangan disana melakukan tradisi yaitu berupa pementasan topeng sidakarya dan topeng tua, kedua topeng tersebut melakukan pementasan berupa komedi untuk menghibur orang sebelum melakukan persembahyangan. Harapan saya semoga budaya yang ada di Bali agar dilestarikan dan diturun kan sampai ke generasi berikutnya agar tidak hilang. ke generasi berikutnya agar tidak hilang.)
  • Literature PELANGGARAN TURIS ASING KARENA MENGIKUTI WARGA BALI  + (Kemarin sore saya dan keluarga melancong kKemarin sore saya dan keluarga melancong ke Kuta. Di sana saya melihat banyak sekali wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali. Di Kuta saya dan keluarga saya terkena macet. Karena ada banyak murid yang pulang sekolah dan juga ada banyak turis asing. Di sana saya melihat banyak turis asing yang menyewa motor dan tidak memakai helm. Dan juga bangak turis di Bali yang melanggar peraturan lalu lingas. Di sana saya melihat banyak warga Bali yang tidak menggunakan helm dan melanggar peraturan lalu lintas. Hal itu kemudian membuat saya termenung, terbukti sudah turis asing tidak menggunakan helm karena meniru warga Bali. Saya berharap warga Bali bisa mematuhi peraturan lalu lintas. Agar menjadi contoh bagi turis-turis asing yang melancong ke Bali. Seharusnya kita yang berkendara harus tahu dan harus mematuhi peraturan yang ada. Agar tidak membuat kita dan orang lain tertimpa bahaya di jalan.a dan orang lain tertimpa bahaya di jalan.)
  • How to Prevent Foreign Nationals from Driving Recklessly on Motorcycles/Cars in Bali  + (Kemarin sore saya jalan-jalan ke Kuta. SayKemarin sore saya jalan-jalan ke Kuta. Saya melihat banyak banget WNA ngawur mengendarai motor dan mobil. Duh, kaget aku liat WNA yang ngawur mengendarai motor dan mobil itu, sampai was-was perasaan saya. Duh, takut saja kalau ditabrakin sama WNA itu dan bisa saja ia merasa tidak salah atas kelakuannya itu. Duh, kenapa WNA yang rusak-rusak datang ke Bali Sekarang. Ngapain pihak pengusaha rentalnya tidak mengawasi bisa apa tidak WNA ini mengendarai Motor lan Mobil di jalan? Kenapa kita sekarang hanya menerima uang dari WNA itu saja, seharusnya kita bisa mengajarkan WNA itu agar bisa mengendarai motor dan mobil dengan benar lewat bapak/ibu kepolisian. Mari kita semua dan pengusaha rental agar nge-test terlebih dahulu sebelum di sewakan. Mari membangun dan menjaga Bali agar tidak ada WNA yang ugal-ugalan di Jalan, agar semua masyarakat selamat di jalan. Untuk itu kita bisa membangun perekonomian dan pariwisata di Bali juga agar tidak ada usaha rental yang tutup karena ada WNA ugal-ugalan. Itu sebabnya dan ajari dahulu WNA agar bisa mengendarai motor dan mobil dengan benar saat berkendara. Agar selanjutnya tidak ada lagi berita-berita tentang WNA ugal-ugalan yang membahayakan di Bali.WNA ugal-ugalan yang membahayakan di Bali.)
  • Literature Upacara Ngaben Diganti Upacara Kremasi  + (Kemarin sore saya mendengar berita ada tetKemarin sore saya mendengar berita ada tetangga saya yang meninggal dunia. Saya bingung, biasanya ketika ada orang meninggal, ada suara kulkul di banjar, namun, kemarin tidak asa arahan atau suara kulkul. Ayah saya mengatakan bahwa keluarga itu akan dikremasi. Apabila dilihat dari biaya yang digabiskan, kremasi itu tidak menghabiskan banyak uang dan membuat warga semakin praktis, berbeda dengan ngaben, banyak rentetan upacara yang dilaksanakan. Namun apabila dikremasi, upacara sudah selesai sehari saja. Apabila ini terus dilakukan maka pasti membuat tradisi ngaben di Bali semakin hilang keberadaannya. Saya ingin sekali agar tradisi ngaben itu tetap dilestarikan, agar tidak hilang akibat kremasi.tarikan, agar tidak hilang akibat kremasi.)
  • Literature Kembalilah bali  + (Kembalikan Bali Saya merindukan bali yangKembalikan Bali</br></br>Saya merindukan bali yang asri, aman, tentram dan damai. </br>Pelestarian bahasa, sastra, aksara dan budaya merupakan hal yang dapat kita lakukan sebagai generasi muda bali. Ketika kita memiliki jiwa seperti BASABali Wiki yang gencar melestarikan Bali akan membuat bali kembali imdah dan lestari. Hanya cukup dengan berkontribusi bersama BASAbali wiki kita sudah ikut serta melestarikan Bali. Harapannya bali kedepan bisa kembali dengan SDM yang menjadi pahlawan bali seperti BASAbali Wiki.njadi pahlawan bali seperti BASAbali Wiki.)
  • Sparkling After Dim  + (Kembalinya keramaian pasar setelah redupnya ekonomi)
  • Raket Maiket Kemerdekaan  + (Kemerdekaan!! sudah semua tahu mengenai keKemerdekaan!! sudah semua tahu mengenai kemerdekaan. Siapa yang tidak tahu ?</br></br>Semua orang menantikan hari kemerdekaan dan menyambutnya dengan banyak sekali acara. ada yang mengadakan lomba, ada yang mengadakan wisata, dan ada juga yang mengadakan upacara bendera. Akan tetapi, pemudi pemudi saat ini tidak hanya mengadakan acara-acara tersebut, contohnya ada yang mabuk-mabukan, ada yang mengadakan sambung ayam, dan lain sebagainya. Ini merupakan sebuah ciri bahwa alam semesta sudah tua.</br></br>Mari bersama-sama melestarikan budaya yang baik dan bagus dalam mengisi kemerdekaan. baik dan bagus dalam mengisi kemerdekaan.)
  • Surya Mandala  + (Kemuliaan Dewa surya sebagai dewa matahariKemuliaan Dewa surya sebagai dewa matahari dalam tugasnya menyinari Bumi sangat dijunjung tinggi umatnya, tak mengenal baik buruk, sinarnya membias tanpa memilih, sinarnya menembus dewi ratih yg menerangi dalam gelap sehingga Dewa Surya bergelar Siwa Raditya, gelar dewa tertinggi atas kemuliaanya.ya, gelar dewa tertinggi atas kemuliaanya.)
  • Kenakalan remaja di lingkungan sekitar  + (Kenakalan Remaja merupakan gejala patologiKenakalan Remaja merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh suatu bentuk pengabaian sosial yang pada akhirnya menyebabkan perilaku menyimpang. Fenomena kenakalan-kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma dalam masyarakat, pelanggaran status, maupun pelanggaran terhadap hukum pidana. Pelanggaran status seperti halnya kabur dari rumah, membolos sekolah, merokok, minum minuman keras, balap liar, dan lain sebagainya.</br></br>Kenakalan remaja juga dibagi menjadi tiga yaitu:</br>1). Kenakalan, kejahatan yang dilakukan anak dibawah umur yang menyebabkan anak tersebut harus berhadapan dengan hukum dan ditangani dengan sistem peradilan anak. 2). Perilaku kriminal, kejahatan yang ditangani oleh peradilan pidana. 3). Pelanggaran status, pelanggaran yang termasuk pelanggaran ringan. Contoh: bolos sekolah.Ada beberapa jenis kenakalan yang muncul pada remaja. Salah satunya adalah kenakalan berulang, yang mana dimulai dengan menyinggung atau menunjukkan perilaku anti sosial/agresif pada masa remaja (atau bahkan sejak kanak-kanak) dan berlanjut hingga dewasa.</br></br>cara mengatasi kenakalan remaja yang bisa dilakukan. 1). Cara mengatasi kenakalan remaja masa kini dapat dilakukan dengan mengajak mereka berdiskusi mengenai aturan yang Anda terapkan dan konsekuensinya. Berikan mereka pengertian bahwa aturan tersebut dapat melindunginya dari perbuatan yang akan merugikan dirinya sendiri.2). Orangtua bisa kehilangan kendali ketika menghadapi perilaku nakal remaja. Jika ingin mengendalikan mereka, Anda juga harus bisa mengendalikan diri sendiri. Ketahui waktu yang tepat untuk berkomunikasi dengan anak. Apabila Anda masih dalam keadaan sangat marah, disarankan untuk menunggu hingga emosi mereda agar komunikasi berjalan efektif. 3). Bersikap kasar dan mencela anak remaja hanya akan membuatnya menjauhi Anda, apalagi mereka memiliki perasaan yang lebih mudah tersinggung.iki perasaan yang lebih mudah tersinggung.)
  • I Dadong Dueg Nyintungang Bal  + (Kenalkan Nenekku yang periang dan suka bermain. Nenek suka melempar!)
  • Why foreigners must learn about Balinese even it's not have a good reason for future  + (Kenapa kita harus belajar bahasa Bali apakah hal tersebut ada pengaruh untuk masa depan Kenapa kami foreigners harus belajar bahasa Bali even kami bakal keluar Bali suatu saat Kebanyakan Bali people can speak Indonesia why we must to learn)
  • Tumbal Rare  + (Kenapa orang tua harus menumbalkan anaknyaKenapa orang tua harus menumbalkan anaknya yang tidak berdosa demi kekayaan yang hanya sementara di dunia ini? </br></br>Semua orang tau bahwa jalan singkat untuk mencari kekayaannya adalah dengan melakukan pesugihan, pesugihan dapat dilakukan dengan cara menumbalkan anak agar memenuhi syarat dari pesugihan tersebut. Seseorang yang melakukan ritual pesugihan akan sangat pintar menyembunyikan perbuatannya tersebut seperti pemerintah yang sangat pintar menyembunyikan keburukannya tersebut, padahal mereka sudah sangat diberikan kepercayaan penuh oleh masyarakatnya.ikan kepercayaan penuh oleh masyarakatnya.)
  • Tapak Batis  + (Kenapa saya suka dengan ogoh-ogoh ini? ogKenapa saya suka dengan ogoh-ogoh ini? ogoh-ogoh ini menyampaikan pesan yang tersirat, pesan tersebut adalah memipin suatu kepemerintahan harus mengemplementasikan ajaran astabrata.</br>pemerintah diharapkan mengemplementasikan seperti layaknya ogoh-ogoh tapak batis, dimana kedudukan seorang pemerintah itu memang berada diatas namun, sejatinya pemerintah harus memiliki rasa menghargai masyarakat pada umumnya untuk mencapai kemakmuran.at pada umumnya untuk mencapai kemakmuran.)
  • Kenawan  + (Kenawan adalah nama lain dari "kanan". Baligrafi ini menggunakan latar tangan kanan yang dipertegas dengan aksara Balinya. Istilah lain dari kenawan adalah "tengen" dan "tengawan".)
  • Obstacles when learning Online  + (Kendala ketika belajar Online)
  • Literature Bali Panas Gerah  + (Kerasa ga bali sekarang panas banget? Itu Kerasa ga bali sekarang panas banget? Itu karena sekarang wilayah bali sudah masuk ke musim kemarau. Tapi panas sinar matahari nya tidak membuat anak kecil nggak mau bermain diluar rumah. Anginnya juga keras bisa dilihat di langit banyak ada layangan, dilapangan juga banyak anak kecil bermain. Anak kecil perempuan laki-laki bermain jadi satu dibawah sinar matahari yang sangat menyengat. Yang baju kotornya sudah numpuk cepet cuci sekarang, panas mataharinya cepet banget bikin baju nya kering.arinya cepet banget bikin baju nya kering.)
  • Kebo Matanduk Emas  + (Kerbau Bertanduk Emas Jayawikrama, pemimpKerbau Bertanduk Emas</br></br>Jayawikrama, pemimpin Kerajaan Badrasakarana sangat disenangi rakyatnya yang hidup bertani. Mengapa tidak? Raja yang bijaksana itu di samping memajukan pertanian, juga suka memelihara kelestarian lingkungan alam. Dengan memelihara kelestarian lingkungan itu, maka tanah-tanah pertanian tetap subur. Selain itu, beliau juga sangat mencintai keindahan. Di sepanjang jalan bertumbuhan pohon-pohon perindang, dan di semua kota besar maupun kecil, beliau membangun taman-taman yang indah. </br>Taman yang paling indah dan banyak dikunjungi orang adalah taman istana. Di taman itu bukan saja tumbuh pohon-pohon perindang yang berbuah lebat, tetapi pohon bunga-bungaan beraneka warna. Setiap pagi raja berjalan-jalan keliling taman menghirup udara segar dan mendengarkan nyanyian burung. Kadang-kadang raja naik sampan di sungai yang membentang di tengah-tengah taman. </br>Pada suatu hari Prabu Jayawikrama terkejut melihat taman yang indah itu porak poranda. Semak-semak rebah berhimpitan, buah-buah yang ranum berserakan, rumput dan bunga-bungaan tercabut hidup-hidup. Burung-burung beterbangan, mengungsi ketakutan. Selidik punya selidik, ternyata seekor kera bernama Irengan mengamuk. Kera berbulu hitam itu melompat-lompat dari pohon ke pohon, melemparkan buah-buahan serta mematahkan ranting dan dahan. Kemudian terjun ke semak-semak, lalu meluluhlantakkan bunga-bungaan. </br>Prabu Jayawikrama sangat marah melihat ulah kera yang kurang ajar itu. </br>“Hai, Paman Patih!” katanya kepada patih yang selalu setia mendampinginya. “Kera itu bukan saja merusak taman, tetapi juga akan merusak kebun rakyat. Oleh karena itu tangkap dia, lalu kurung dalam kerangkeng!” </br>Paman Patih segera mengerahkan pemburu-pemburu istana. Ada yang membawa tombak, jaring, sumpit, panah, dan ada pula yang membawa anjing galak. Mereka memburu kera itu dari segala penjuru. Tetapi kera yang lincah itu amat pandai menghindar. Sebentar menyelusup ke semak-semak, kemudian memanjat pohon dan mengusir kera yang semakin kurang ajar itu. Namun kera itu tek bergeming, bahkan memamerkan diri bergelantungan dengan enaknya. </br>“Sekarang adakan sayembara!” demikian perintah raja setelah melihat perburuan yang gagal itu. “Barang siapa yang berhasil menangkap Irengan, mati atau hidup, akan mendapat hadiah seekor kerbau bertanduk emas!”</br>Paman Patih berkeliling meneriakkan pengumuman yang berhadiah besar itu. Teriakan yang keras membangunkan seekor kepiting yang sedang beristirahat. Nama kepiting itu I Yuyu. Ia ingin sekali mengikuti sayembara itu, apalagi menjanjikan hadiah besar. Ia juga ingin menunjukkan kepada setiap orang, bahwa bangsa kepiting berhak dan sanggup mengikuti sayembara itu. Apabila menang, tentu saja I Yuyu akan menjadi pahlawan dan memiliki seekor kerbau bertanduk emas.</br>“Dengan delapan kakiku, akan kutangkap Irengan itu!” katanya bangga. </br>Walaupun langkah I Yuyu terseok-seok, sampai pula dia di taman istana. Dilihatnya para pemburu sedang menengadah ke atas pohon dan anjing-anjing galak menyalak-nyalak sambil meloncat-loncat. “Turun, hai kau Irengan, turun!” teriak pemburu-pemburu itu. Orang-orang yang berjaga-jaga di bawah pohon itu bersorak gemuruh. Sejak dua hari kera hitam yang mengamuk itu tidak pernah turun dari pohon besar dan tinggi. Banyak orang yang mencoba memanjat, tetapi tidak berhasil sampai ke puncak. Diam-diam I Yuyu merangkak ke atas pohon. Mula-mula tak seorang pun yang menaruh perhatian, tetapi setelah melihat kepiting itu menyeberang dari ranting ke ranting, orang-orang pun terheran-heran.</br>“Lihat, ada kepiting memanjat pohon!” seru seorang pemburu. </br>“Wah, wah....! Ikut sayembara pula dia!” sambung yang lain. </br>“Lucu benar, barangkali ia ingin merasakan bagaimana kera itu mengupas punggungnya,” yang lain meledek.</br>Perlahan-lahan tetapi yakin, kepiting yang bertubuh bulat kecil itu akhirnya sampai di tempat persembunyian Irengan. Didapatinya kera itu sedang tertidur lelap. “Peluang bagus,” pikirnya. Orang-orang di bawah pohon tak henti-hentinya mendongakkan kepala. Mereka seolah-olah menunggu bagaimana kera yang ganas itu mengoyak-ngoyak perut kepiting. Sesaat kemudian, tanpa diduga kera berbulu hitam itu jatuh ke sungai. Semua orang bersorak, lalu berlomba-lomba mencebur ke sungai. Yang ditemukan, bukan Irengan yang mengoyak-ngoyak kepiting, tetapi kepiting yang menjempit leher Irengan. Rupa-rupanya setelah terbangun kera itu terkejut lalu jatuh ke sungai. Karena tidak bisa berenang, ia tenggelam lalu mati.</br>“Kerbau bertanduk emas ini milikmu, Yuyu,” demikian kata Prabu Jayawikrama ketika menyerahkan hadiah itu kepada kepiting.</br>Seluruh rakyat Badrasakarana ikut merasakan kegembiraan raja, karena kera perusak taman itu sudah tidak ada lagi. Wajah raja dan rakyat tampak sumringah. Mereka berdecak kagum melihat perjuangan kepiting yang cerdik itu. Sesaat kemudian tiba-tiba rakyat yang berkerumun itu tertawa terpingkal-pingkal. </br>“Lihat ada pemandangan lucu!” serunya.</br>“Lihat, si bulat kecil menarik kerbau bertanduk emas!”</br>Kepiting itu sangat bangga. Ia menggiring kerbau bertanduk emas itu secepatnya. Ia takut kalau-kalau kerbaunya lepas atau dirampas orang lain. Ia harus segera mengandangkannya ke dalam rumah. Namun sial. Kerbau yang bertubuh besar itu tidak bisa masuk ke dalam rumah kepiting. Ketika kerbau itu meronta-ronta, tak sengaj ia menginjak punggung kepiting. Brakkkk....! I Yuyu pingsan.</br>Untunglah tak berapa lama kemudian ia siuman. Perlahan-lahan ia membuka matanya. Didapatinya tubuhnya yang bulat berubah menjadi bengkar dan gepeng.</br>“Jangan tergiur oleh hadiah yang besar dan mahal, Yuyu!” Sesungguhnya hadiah itu tidak bermanfaat untukmu,” demikian celoteh orang-orang sambil memeriksa goresan yang terdapat pada punggung kepiting itu. Goresan itu menyerupai tapak kaki kerbau. </br></br>Sumber: Kisah-Kisah Tantri Made Taroau. Sumber: Kisah-Kisah Tantri Made Taro)
  • Keris Baligrafi  + (Keris merupakan senjata tradisional yang sKeris merupakan senjata tradisional yang sangat berfungsi dalam kehidupan manusia pada jaman dahulu dan di masa sekarang. Kebiasaan memanfaatkan keris, baik sebagai senjata maupun sebagai benda berwasiat dan pelengkap upacara agama telah membudaya dalam kehidupan masyarakat Hindu.</br>Keris tersirat tajam, keris ini sengaja saya tuangkan dalam bentuk Baligrafi agar nantinya pikiran saya dapat seperti setajam keris agar dapat berguna di masa depan untuk menerangkan jiwa dan raga di kala gelapnya dunia.gkan jiwa dan raga di kala gelapnya dunia.)
  • Sandya / Association  + (Kerukunan adalah istilah yang dipenuhi oleKerukunan adalah istilah yang dipenuhi oleh muatan makna baik dan damai. Intinya, hidup bersama dalam masyarakat dengan “kesatuan hati” dan bersepakat untuk tidak menciptakan perselisihan maupun pertengkaran. Jadi kerukunan beragama adalah keadaan hubungan antarumat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian dan saling menghormati dalam pengamalan ajaran agama serta kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat.</br></br>Pulau Bali yang terkenal dengan sektor pariwisatanya adalah tempat tinggal mayoritas masyarakat yang beragama Hindu. Sebagai daerah pariwisata utama di Indonesia, di Bali banyak orang dari berbagai latar belakang. Di samping itu, kerukunan dan keharmonisan umat beragama khususnya Muslim ,hindu , katolik , protestan, budha, konghucu di Bali selalu menciptakan rasa kebersamaan dalam perbedaan suku, budaya dan agama guna menjunjung hak-hak manusia dalam menjalankan kewajibannya pada suatu agama yang mereka yakini.</br></br>Jadi dalam vidio tersebut memberikan sebuah kesimpulan walaupun berbeda agama atau keyakinan kita harus tetap saling menghargai satu sama lain dan tidak membeda bedakan. satu sama lain dan tidak membeda bedakan.)
  • Increasing religious tolerance so that they continue to care for each other  + (Kerukunan adalah jiwa atau roh dari persatKerukunan adalah jiwa atau roh dari persatuan dan kesatuan. Indonesia adalah negara yang besar yang mempunyai ribuan pulau, dan mempunyai banyak keragaman suku,agama,ras,budaya lan sane lianan. </br>Berbicara tentang kerukunan agama, kita semua pasti tau tentang ajaran tentang Tat Twam Asi. Tat Twam Asi adalah yang menentukan tata cara berbuat, berbicara, dan berperasaan terhadap orang lain.</br>Tat Twam Asi merupakan ajaran Agama Hindu, dimana agar kita semuanya bisa tetap mempunyai rasa cinta, saling asah asih asuh rasa bersaudara dengan yang lainnya.</br>Di negara Indonesia ada 6 Agama yang berbeda, kita hidup berdampingan dengan banyak sifat yang berbeda, disana kita seharusnya melaksanakan atau melakukan berbicara yang baik dengan orang lain. </br>Di bali disebut juga dengan bersaudara atau bertemu dengan saudara dengan lain Agama</br>Bersaudara atau akur dilaksanakan setiap hari agar terciptanya kerukunan antar Agama seperti ajaran Agama dan semboyan negara kita Bhineka Tunggal Ika.</br>Jika kita tidak melaksanakan hal yang baik, itupun yang menyebabkan kita juga mendapatkan hal tidak baik juga, namun jika kita mempunyai rasa bersaudara maka dari itu akan menghasilkan rasa saling asah asih asuh seperti ajaran Tat Twam Asi itu yang membuat hidup kita sendiri untuk melaksanakan hal yang baik terhadap orang lain agar terciptanya kerukunan agama di negara ini terciptanya kerukunan agama di negara ini)
  • Religious Harmony ok  + (Kerukunan adalah jiwa dari persatuan dan kKerukunan adalah jiwa dari persatuan dan kesatuan, tidak ada persatuan dan kesatuan tanpa kerukunan. Bali merupkan pulau dewata yang berada di Indonesia dengan bermacam macam umat beragama seperti beragama islam, hindu, budha dan yang yang lainnya, terutama di kabupaten Karangasem. </br> Di Karangasem banyak terdapat orang orang yang beragama islam sehingga terdapat masjid masjid yang berada di sekitar Karangasem. Kita menjadi warga asli bali, kita harus menjaga kerukunan umat beragama di Bali, seperti tidak mengganggu agama lain saat beribadah.</br> Kita juga harus saling tolong menolong sesama umat beragama maupun beda agama, jika ada yang kesusahan kita harus tolong mereka dan tidaksusahan kita harus tolong mereka dan tidak)
  • Inter-religious tolerance  + (Kerukunan keagamaan yang ada dibali,kerukuKerukunan keagamaan yang ada dibali,kerukunan keagamaan dibali sangat lah bagus,dibali memiliki banyak agama seperti hindu,islam,kristen,budha,konghucu,katolik. Meski dibali memiliki banyak agama tetapi mereka sangat rukun dan memiliki toleransi yang sangat tinggi.</br> Sangat menghormati agama orang lain yang sedang beribadah atau berdoa,dan menumbuhkan rasa keharmonisan umat yang ada dibali,toleransi yang di contohkan yang ada dibali adalah tidak saling menghina agama,dan saling membantu umat lain ketika ada acara pernikahan atau ada yang meninggal.</br> Toleransi dalam umat beragama di bali sangatlah tinggi,am umat beragama di bali sangatlah tinggi,)
  • Religious Harmony Starts From Yourself  + (Kerukunan merupakan kewajiban yang harus dKerukunan merupakan kewajiban yang harus diwujudkan oleh seluruh umat manusia, karena dengan adanya kerukunanlah dapat memajukan suatu negara. Indonesia adalah negara yang luas, yang memiliki beraneka ragam budaya, bahasa, suku dan agama. Dengan adanya perbedaan ini tidak jarang terjadi perselisihan antar keyakinan yang menyebabkan perusakan tempat ibadah bahkan jatuhnya korban jiwa. Memupuk rasa toleransi di era sekarang ini memang menjadi tugas kita bersama. Sebelum berbicara tentang Indonesia yang memiliki wilayah yang luas. Ada baiknya kita melihat kerukunan di lingkup yang paling sederhana, yaitu diri sendiri dan lingkungan sekitar tempat tinggal. Dengan mampu menanamkan pada diri sendiri terlebih dahulu maka akan mampu berdampak pada lingkungan yang lebih luas. Sebagai generasi muda, hal yang paling bisa untuk dilakukan adalah belajar untuk meningkatkan keyakinan dengan mempelajari ajaran agama dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Meningkatkan keyakinan bukan berarti menjadi radikal dan menganggap bahwa agama yang dianut adalah yang terbaik, tetapi memahami bahwa kita semua adalah ciptaan tuhan, adanya perbedaan untuk saling melengkapi, dan seluruh dunia ini adalah keluarga. Dengan demikian, kita tidak akan memandang seseorang dari agama atau sukunya, tetapi melihat orang lain adalah diri kita dalam arti apa yang kita rasakan juga dapat dirasakan oleh orang lain, maka dari itu seharusnya kita selalu berbuat yang baik, karena hidup adalah menuai apa yang kita tanam. Selanjutnya adalah bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, agar dapat memupuk rasa kebersamaan dan rasa saling memiliki walau berbeda keyakinan. Seperti salah satu pepatah mengatakan witing tresno jalaran soko kulino yang artinya cinta hadir karna terbiasa. Hal ini juga seharusnya dilakukan ketika hidup bermasyarakat, perlu melakukan berbagai aktivitas bersama agar saling mengenal satu sama lain, sehingga tidak lagi memandang perbedaan dan menjadikan perbedaan itu sebagai rasa cinta terhadap Indonesia.itu sebagai rasa cinta terhadap Indonesia.)
  • Tolerance to Maintain Religious Peace  + (Kerukunan umat beragama merupakan hubunganKerukunan umat beragama merupakan hubungan kekerabatan umat beragaman yang didasari oleh toleransi yang berupa saling menghargai dan menghormati ketika menjalankan kewajiban sebagai umat beragama dalam kehidupan bernegara.</br>Di Indonesia, ada enam agama yang tiap-tiap agama tersebut menganut kepercayaan yang berbeda. Pertama, agama Islam menganut kepercayaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Kedua, agama Kristem menganut kepercayaan kepada Yesus Kristus. Ketiga, Katolik menganut kepercayaan kepada Allah Bapa, Yesus Sang Putera dan Roh Kudus. Keempat, agama Hindu menganut kepercayaan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Kelima, agama Buddha menganut kepercayaan kepada Tiga Mestika. Terakhir, agama Konghucu menganut kepercayaan kepada Konfusius.</br>Semua agama itu mengajarkan tentang rasa toleransi agar bisa menghargai keberadaan agama yang ada dalam menjalankan kewajiban di wilayah masing-masing. Rasa toleransi ini bisa dihidupkan sebagai wujud rasa bakti kepada agama yang lain. Kita patut menunjukkan rasa berbahagia dan tidak mengusik agama lain yang sedang menjalankan kewajiban agama mereka masing-masing. Kita patut menghormati hari-hari besar semua agama dan patut mengucapkan selamat hari raya pada tiap-tiap perayaan hari besar keagamaan itu. Semua cara itu penting sekali dilakukan supaya umat beragama hidup rukun dan bisa mencapai kedamaian beragama. Selain itu, kita juga harus menghargai dan menghormati kepercayaan tiap-tiap umat agama agar dapat hidup tenteram dan damai.agama agar dapat hidup tenteram dan damai.)
  • Dibawah Langit Yang Sama  + (Kesadaran akan pemaknaan hakekat Tri PramaKesadaran akan pemaknaan hakekat Tri Pramana dimana keberadaan manusia di dunia sesungguhnya memiliki tempat dan kedudukan yang sama. Walaupun dalam kelahiran ini terdapat keterbatasan dan perbedaan diantaranya, semua akan mengalami kematian dan melanjutkan kehidupan berikutnya sampai tercapainya moksa. Masing-masing individu tetap memiliki kelebihan dan kekurangan yang bisa saling mengisi keberlangsungan hidup saat ini.ng mengisi keberlangsungan hidup saat ini.)
  • Everyday in a pandemic  + (Keseharian Dalam pandemi)
  • Ngiring Ida Sesuhunan  + (Keseharian umat Hindu yang ngiring Ida Sesuhunan adalah melayani pemedek (umat) yang mengalami ganguan jiwa. Contoh memiliki penyakit yang tidak kunjung sembuh, memohon petunjuk niskala atau segala hal yang berkaitan dengan dunia tidak nyata (niskala).)
  • Healthy exercise  + (Kesehatan yang terutama Kesehatan harus kiKesehatan yang terutama</br>Kesehatan harus kita jaga </br>Jangan sampai kita jatuh sakit karena tidak menjaga kesehatan</br>Tidak bersih kita tidak bisa sehat </br>Kesehatan di Dunia gampang mencari nya </br>Hanya kita saja yang sering tidak mau mencarinya </br>Sudah sakit baru tahu rasa </br>Kalau kesehatan sangat penting bagi hidup kitau kesehatan sangat penting bagi hidup kita)
  • Lions, Witches, and Happy Old Men: Some Parallels Between Balinese and Japanese Ritual Masks  + (Kesejajaran visual dan koreografi antara tKesejajaran visual dan koreografi antara topeng tradisional Jepang dan Bali sangat mencolok, dan, meskipun keterkaitan yang tepat antara topeng dari kedua budaya ini tidak dapat dibuktikan dengan data yang dapat diverifikasi secara historis, penjajaran genre serupa berguna untuk memahami tari topeng itu sendiri. Topeng yang dibahas adalah Shishi anjing/singa (Jepang) dan Barong (Bali), Hannya (Jepang) dan Rangda (Bali) yang mirip penyihir, dan orang tua suci Okina (Jepang) dan Sidha Karya (Bali). Pertautan yang mungkin dapat digolongkan sebagai difusi budaya dan perpaduan pola persepsi manusia. Namun, bahasa visual di mana karakter topeng ini diekspresikan dan mitologi yang menggambarkannya mungkin berasal dari model Tantra India.a mungkin berasal dari model Tantra India.)
  • Literature Kesenian dari bali  + (Kesenian dari bali banyak mempunyai tari tarian dan kreatif yang di buat Karena itu banyak wisatawan yang ingin mengunjungi wisata yang indah ring bali)
  • The Legal Status of Established Business in The Pekraman Village (from The Perspective of Customary Law in Bali Province)  + (Ketiadaan aturan yang memberikan kepastianKetiadaan aturan yang memberikan kepastian terhadap isu-isu adat istiadat di Bali, seperti penyelesaian sengketa dan awig-awig di Bali, bentuk hubungan antara anggota warga serta aktivitas masyarakat, seluruhnya memerlukan kepastian hukum. Aktivitas usaha juga tergolong aktivitas yang memerlukan kepastian dan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan setempat. Artikel ini bertujuan untuk memahami posisi hukum dari bisnis yang telah beroperasi di masyarakat dan berkaitan erat dengan hukum adat Bali atau awig-awig. Dengan menganalisa hubungan legal antara Desa Pekraman dengan warga pendatang dan pebisnis luar, serta hak dan kewajiban para pebisnis pendatang ini. Dengan menggunakan berbagai studi yuridis, paper ini akan menjelaskan posisi legal dan konsekuensi yang dihadapi para pebisnis dalam menjalankan usahanya di sebuah wilayah desa pekraman. usahanya di sebuah wilayah desa pekraman.)
  • Sesukat Lockdown Ngantos New Normal  + (Ketika bulan April yang sudah berlalu, dunKetika bulan April yang sudah berlalu, dunia digegerkan terkena virus corona yang menyebabkan COVID-19. Untuk mencegah virus ini, semua warga diminta menggunakan masker, diam di rumah, rajin mencuci tangan, dan dilarang berkumpul. Sekolah dan kamus diliburkan dan semua siswa belajar secara daring. Saya tidak bisa belajar ke sekolah apalagi bertemu dengan teman-teman. Bosan sekali... Tidak hanya saya yang merasa bosan diam di rumah. Semua pasti merasakannya seperti saya. Tapi kita harus tetap mentaati himbauan dari pemerintah agar dunia cepat membaik.</br></br>Sudah lama “lockdown” dilaksanakan. Sekarang pemerintah sudah mengumumkan tentang yang disebut “normal baru”. Di era normal baru ini kita sudah boleh keluar, boleh berkumpul, dan yang lainnya. Tetapi kita tetap mentaati aturan seperti menggunakan masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak atau “social distancing”. Aturan ini bertujuan agar virus corona tidak semakin berkembang di masa normal baru. Pada saat ke pasar menemani ibu saya, saya melihat banyak warga yang keluar tidak memakai masker. Yaampunn saya terkejut sekali.</br></br>Ini yang menyebabkan pasien positif COVID-19 semakin banyak. “Saya sudah berbulan-bulan diam di rumah, tidak keluar, tidak bisa ke sekolah. Orang ini dengan mudahnya keluar tanpa menggunakan masker!!” begitu pikir saya ketika kesal melihat warga-warga yang tidak menggunakan masker dan tidak menjaga jarak (physical distancing). Walaupun sudah normal baru, tetapi seharusnya kita tetap mentaati aturan kesehatan. Menurut saya, menggunakan masker itu tidak hanya untuk mencegah virus corona saja. Tetapi menggunakan masker itu bisa menjaga kesehatan kita dari debu, polusi. dan yang lainnya. Semoga dunia cepat membaik dan kita bisa melaksanakan kehidupan seperti sedia kala.melaksanakan kehidupan seperti sedia kala.)
  • Tetep Mautsaha  + (Ketika keadaan sulit seperti saat ini, denKetika keadaan sulit seperti saat ini, dengan adanya covid-19 yang membuat berbagai masalah, salah satunya perekonomian maysayrakat. Walaupun begitu, kita harus tetap berusaha untuk bertahan hidup. Ayo kita satukan pikiran dan kembali beraktivitas dengan tetap memperhatika protokol yang sudah diberlakukan.erhatika protokol yang sudah diberlakukan.)
  • NGAWIGUNAYANG LUHU RIKALA WENTEN PUJAWALI RING PURA AGUNG BESAKIH  + (Ketika kita semua merasakan dan menyaksikaKetika kita semua merasakan dan menyaksikan keberadaan sampah, terutama sampah organik, pastikan sudah terkumpul dengan baik, jika belum, pastikan sudah memilahnya dengan benar. Berdasarkan data dari Detik Bali, saat pujawali Ida Bhetara Turun kabeh di Pura Besakih, jumlah sampah meningkat drastis hingga mencapai 7,5 ton sampah setiap harinya. Sampah ini harus dikelola dengan baik, juga Ida sendiri yang hadir dalam acara tersebut setiap tahunnya. Ketika Ida hadir, kami harus siap sedia untuk membersihkan area, dan biasanya para pemedek juga sudah menggunakan sarana pembersihan seperti canang dan lainnya. Namun, banyak dari para pemedek yang masih meninggalkan sisa-sisa pembersihan tersebut di sekitar tong sampah setelah selesai membersihkan. Oleh karena itu, penanganan sampah harus dilakukan dengan baik, selain itu, kekurangan dari kami, yang kurang ahli, para pengayom yang bisa mengolahnya seharusnya harus dipertimbangkan lagi dari mana bisa dimulai?</br>Kekurangan tersebut harus diatasi oleh para penjaga yang ada di Pura Besakih yang harus terlibat dalam membersihkan puing-puing tersebut. Ketika pujawali, pastikan sudah ada dana yang diperlukan agar acara tersebut dapat berjalan lancar, juga dapat digunakan untuk membersihkan lingkungan Pura Besakih. Sebagai hasilnya, sampah akan dipindahkan ke TPA Banjar Dinas Palak agar dapat diangkut oleh pihak yang bertanggung jawab untuk mengangkut sampah tersebut. Seperti yang sudah diketahui, sampah organik juga bisa digunakan sebagai pupuk, dan saat ini pupuk organik bisa digunakan secara luas. Namun, sampah plastik juga harus dipisahkan dan diolah karena sampah anorganik tersebut juga dapat digunakan sebagai bahan bangunan seperti batako, paving, roster, dan lainnya yang dicampur dengan semen dan pasir</br>Pengelolaan sampah harus dilakukan dengan benar, terutama dalam memisahkan sampah organik dan anorganik. Sampah organik harus dipisahkan terlebih dahulu, kemudian sampah tersebut dapat diolah menjadi pupuk, sementara sampah anorganik harus dicacah dan disemprot dengan E4, jika tidak ada E4, dapat digunakan molasa. Kemudian sampah tersebut yang sudah disemprot dengan E4 atau molasa harus ditutup dengan terpal agar tidak basah selama dua minggu. Sekarang, sampah tersebut dapat digunakan sebagai pupuk yang sangat bermanfaat sebagai pupuk untuk semua jenis tanaman, karena pupuk ini mengandung pupuk organik alami tanpa bahan kimia. Dalam proses ini, karena tanaman yang ditanam menggunakan pupuk organik akan sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Mengikuti tren global saat ini, banyak orang yang menggunakan pupuk organik, sehingga pupuk organik menjadi langka. Oleh karena itu, Ida dan kita semua jika kedua belah pihak menggunakan pupuk organik, maka kami sarankan untuk menggunakan di Pura Besakih jika sudah bisa memahami pemanfaatan sampah di tempat sampah yang sudah dibersihkan. Keyakinan kami dan kita semua adalah semoga kami semua dapat memperbaiki kekurangan tersebut demi kebaikan bersama.kekurangan tersebut demi kebaikan bersama.)
  • UMKM as an effort to improve the Balinese economy  + (Ketika pariwisata jatuh akibat pandemi covKetika pariwisata jatuh akibat pandemi covid-19, bidang lain yang bisa dikembangkan untuk mendongkrak perekonomian lokal Bali adalah UMKM. Adanya UMKM dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat, karena lewat UMKM roda perekonomian dapat berputar, menciptakan lapangan pekerjaan, pertumbuhan ekonomi, serta menyerap tenaga kerja.</br>Anak-anak muda Bali memiliki kreativitas dan semangat yang tinggi. Sudah seharusnya kreativitas dan semangat tersebut digunakan untuk membuat sebuah peluang yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat contohnya melalui UMKM.</br>Usaha kecil seperti berjualan sempol ayam ini contohnya. Walaupun hanya satu gerobak kecil, namun ini bisa menjadi awal untuk kedepannya berkembang menjadi usaha yang lebih besar.berkembang menjadi usaha yang lebih besar.)
  • Broken roads and beach  + (Ketika saya jalan-jalan dinangka Selatan dKetika saya jalan-jalan dinangka Selatan disitu saya menemukan jalanan yang rusak. Saya harap pemerintah memperbaiki jalanan itu. Saya juga berharap agar para warga saat berliburan dipantai membuang sampah pada tempatnya. Agar pemandangan yang ada dipantai tetap terjaga.mandangan yang ada dipantai tetap terjaga.)
  • broken boards and beach  + (ketika saya melewati jalan nangka selatan ketika saya melewati jalan nangka selatan ,jalanan disana sangat rusak dan susah dilewati motor dan mobil ketika buru- buru . saya harap pak gebernur bali untuk segera memperbaiki jalanan tersebut . pada saat saya berlibur kepantai saya menemukan banyak sampah yang ada dipesisir pantai , dan dari itu saya berharap para warga membuang sampah pada tempatnya .ara warga membuang sampah pada tempatnya .)
  • Literature jalanan rusak yang buat susah  + (ketika saya pulang sekolah saya melewati jketika saya pulang sekolah saya melewati jalan nangka selatan, jalanan disana lumayan rusak yang buat saya sedikit susah untuk melewatinya disaat buru buru. saya berharap bapak gubernur bali memperbaiki jalan yang rusak agar para pengendara merasa aman saat melaluinya. saya rasa lubang' di pinggir jalan perlu lebih banyak lagi agar bisa membantu aliran air saat terjadinya banjir agar tidak terlalu membuat pengendara kesusahan saat berkendara apalagi saat malam hari. membuat tanda membuang sampah pada tempatnya dipinggir jalan agar para pejalan kaki/pengendara bisa melihat plang itu. dan saya rasa memberi plang arahan jalanan dengan sedikit berwarna supaya saat malam bisa dilihat oleh pengendara yang melalui nyaa dilihat oleh pengendara yang melalui nya)
  • broken roads  + (ketika saya pulang sekolah saya melewati jketika saya pulang sekolah saya melewati jalan nagka selatan,jalanan disana sangat rusak yang susah di lalui ketika sedang buru-buru. Saya harap pak gubernur bali untuk memperbaiki jalan tersebut agar para pengendara merasa nyaman.</br>Dan saya harap PDAM tidak sering membolongkan jalan.Saya juga berharap agar tata tertib lalu lintas semakin ketat.Saya juga berharap agar masyarakat yang berlibur ke pantai untuk tidak membuang sampah sembarangan.i untuk tidak membuang sampah sembarangan.)
  • GENDER AND GENDER EQUALITY AND JUSTICE: A STUDY OF THE KNOWLEDGE AND ATTITUDES OF BALI PEOPLE  + (Ketimpangan gender dan kesenjangan di masyKetimpangan gender dan kesenjangan di masyarakat akan menghambat proses pembangunan. Oleh karena itu, perjuangan menuju kesetaraan dan kesetaraan gender menjadi isu global yang menarik bagi dunia, termasuk Indonesia dan Bali. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk menganalisis pengetahuan, persepsi, dan sikap masyarakat Bali terhadap konsep gender dan kesetaraan dan kesetaraan gender, dan 2) mengetahui implementasi peran gender dalam keluarga dan masyarakat. Penelitian ini dilakukan di tiga kabupaten/kota di Bali, yaitu Buleleng, Tabanan dan Denpasar. Di setiap kabupaten/kota ditentukan dua jenis desa yaitu perkotaan dan perdesaan. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara terstruktur berdasarkan kuesioner yang ditanyakan kepada 120 responden dan diakhiri dengan wawancara mendalam berdasarkan pedoman wawancara kepada beberapa responden kunci. Temuan menunjukkan bahwa sebagian besar responden (68,30 %) belum mengetahui konsep gender, artinya bahwa hanya 21,70 persen yang menyatakan sudah mengetahuinya, dan memiliki pemahaman yang berbeda-beda baik mengenai istilah gender maupun kesetaraan dan kesetaraan gender. Terkait dengan kesetaraan dan kesetaraan gender, hanya 24,20 persen responden yang menyatakan pernah membaca dan mendengar istilah ini. Namun jika dikaitkan dengan program kesetaraan dan kesetaraan gender, sebagian besar (91,60 %) responden menyatakan setuju dengan program tersebut. Selain itu, ditemukan juga bahwa pada kenyataannya hampir seluruh responden sebenarnya sudah menerapkan pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan secara fleksibel, artinya mereka saling bertukar peran tergantung situasi dan kondisi. Kenyataan ini mencerminkan adanya pergeseran pola pikir masyarakat dari pembagian kerja yang kaku menjadi fleksibel. Berdasarkan temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa meskipun hanya sedikit anggota masyarakat yang mengetahui dan memahami konsep gender serta kesetaraan dan kesetaraan gender. , sebenarnya mereka sudah menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Secara umum, warga masyarakat juga sepakat untuk mengubah sikap mereka terhadap peran gender, sehingga kondisi keadilan dan kesetaraan gender dapat tercapai.ilan dan kesetaraan gender dapat tercapai.)
  • Kertha Ring Kali  + (Keutamaan yang sejati di masa pandemi adalah selalu menerapkan Protokol Kesehatan, karena itu adalah sarana yang mampu membentengi/ melindungi diri pada saat melakukan rutinitas.)
  • Sebet Metimpal Aget  + (Kira-kira sudah lima bulan, Pandemi Covid-Kira-kira sudah lima bulan, Pandemi Covid-19 ini dirasakan di Indonesia. Kita semua sudah melakukan berbagai usaha, agar tidak terimbas oleh pandemic virus ini. Usaha tersebut diantaranya: memakai masker saat keluar rumah; ada juga yang memakai masker ditambah face shield; olahraga yang teratur dan makan berbagai makanan yang bisa meningkatkan imunitas masing-masing; rutin mencuci tangan dengan sabun, sampai keluar meme di media sosial yang berbunyi “Cucu tangan mulu, tapi kagak disuruh makan”; dan usaha-usaha yang lain yang bisa mengurangi pandemic virus Covid-19. Intinya kita semua sudah berusaha dan sama-sama mendoakan agar pandemic ini segera pergi. </br></br>Begitu juga, kita sendiri memiliki masalah yang berbeda-beda dengan orang lain. Baik, tulisan ini hanya isi perasaan saya sendiri. Unek-unek yang saya rasakan saat pandemi. Di Yogyakarya saya melewati masa pandemi ini. Sendiri! Jauh dengan orang tua dan keluarga saya. Nama saya Dek Uya. Saya mahasiswa yang mendapat kesempatan melanjutkan sekolah di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta. Sudah tiga tahun lamanya saya tinggal di Yogyakarta. Saya tinggal di tepi Kali Code, salah satu sungai yang terkenal di Yogyakarta, perkembangannya karena jasa Romo Mangunwijaya. </br></br>Selama tiga tahun saya tinggal di kota pelajar ini, sudah banyak suka duka yang saya rasakan. Pandemi Covid-19 salah satu masalah yang saya rasakan disini di Yogyakarta, Coba rasayakan, bagaimana rasanya melewati masa pandemi di tanah orang? Bagaimana cara menceritakan rasa jenuh saya saat ingat dengan orang tua dan keluarga? Sebaliknya, bagaimana perasaan khawatir orang tua saya, memikirkan saya di sini sendiri di tanah orang saat pandemi? Sedih, takut, disertai bingung. Itu yang saya rasakan saat pandemi virus Covid-19 melanda semua wilayah di Indonesia, sampai ke D.I.Y. Yogyakarta. Berita tentang virus Covid-19 makin lama semakin berkembang, dan semakin takut apabila ditonton.</br></br>Berbeda dengan mesia sosial yang ramai dengan berita-berita tentang pandemi, daerah Yogyakarta mendadak sepi. Sedih saya melihat tukang becak yang tidak mendapat penumpang; Sedih saya melihat loper koran yang tidak ada pembelinya; dagang jamu beras kencur juga sepi; banyak juga bila saya ceritakan. Berbeda dengan dagang empon-empon, seperti: jahe, kunyit, sere, temulawak, dll, Duh mendadak ramai pembeli. Sejak dunia terkena pandemi, semua jenis empon-empon ramai pembeli. Saya juga ikutan ngantre membelinya di pasar. Sejak ada wabah Covid-19, baru saya tau perbedaan jahe dengan lengkuas. Duhh saya sangat bodoh. Bosan dan bingung yang saya rasakan saat pandemi Covid-19. Tidak bisa kemana-mana. Banyak gang dilockdown, berportal, kendaraan tidak bisa lewat. Juga dijaga oleh para warga. Saya tidak bisa keluar sesuai kemauan saya biasanya. Apa lagi motor saya masih menggunakan plat Bali, DK, Duhh bodohnya.</br></br>Sepi juga terasa! Tidak bisa bertemu dengan teman-teman, yang biasanya bertemu di kampus, atau nongkrong bareng di warung kopi. Semenjak pandemi Covid-19, tidak ada teman yang ingin ajak saya bertemu. Semua takut, sembunyi di rumah masing-masing. Mungkin ada juga yang berduaan dengan pacarnya. Duhh, siapa yang tidak suka? Saya juga suka! Akan tetapi malang saya masih jomblo, siapa yang diajak berduaan? Nyamuk, lalat? Hanya sepi yang menyelimuti, sambal mendengar aliran air sungai Code. Terdengar lagu campur sari Didi Kempot dari kejauhan. “Wis ambyar, lara sing tak rasake, kowe ninggal aku neng kene… Neng opo kowe tego nyikso aku neng kene” Duhh, lagu itu membuat perasaan saya menjadi hancur. Hancur yang saya rasakan karena pandemi Covid-19 ini.</br>“Sebet Matimpal Aget” begitu orang mengatakan. Ini karena leluhur mengingatkan agar tidak terlalu senang apabila mendapat kebahagian, sebaliknya tidak terlalu sedih apabila dilanda kesedihan. Seperti yang tersurat di geguritan Tamtam, “catur bekel titian pasti/suka, duka, lara, pati/nika wantah titiang tikul/”.</br></br>Nama saya Dek Uya, bukan I Tamtam. Benar seperti kata geguritan itu keberadaan hidup menjadi manusia. Biarpun pandemi ini menyebabkan bosan dan jenut, banyak juga keberuntungan yang saya rasakan. Salah satunya saat saya bimbingan tesis. Apabila saat normal, saya bertemu langsung dengan supervisor saya di kampus. Sangat susah mencarinya, karena beliau sibuk. Sering juga beliau ke luar negeri, Belanda, dan kedatangannya tidak bisa diprediksi. Duhh, hanya sabar yang saya miliki. Berbeda saat Covid sekarang. Proses bimbingan dilaksanakan lewat e-mail. Proses seperti ini sangat membuat mudah para mahasiswa. Tidak repot lagi mahasiswa datang ke kampus, juga tidak perlu ngeprint. COba pikirkan, berapa biaya yang habis untuk ngeprint tesisi? Belum lagi coretan supervisor, tidak bisa saya membacanya. Seperti tulisan dokter! Biarpun lebih mudah, proses bimbingan via e-mail tidak menyurutkan makna bimbingan. Banyak masukan dari supervisor saya yang membuat setiap bimbingan by e-mail. Akan tetapi masukan-masukan itu, tidak semua saya ambil. Susah sekali saya mencari literatur. Kenapa begitu? Kan banyak perpustakaan di Yogyakarta? Benar, tapi karena Covid-19 ini, semua perpustakaan di Yogyakarta ditutup.</br></br>“Tetap stay di Yogyakarta mas Kadek, sebentar lagi tesismu busa saya acc untuk diujikan”, Begitu berita dari supervisor saya. Duhh lega sekali perasaan saya! Berita ini bisa mengurangi rasa jenuh saya akibat pandemi. Begitu juga menghilangkan rasa khawatir orang tua dan keluarga saya di Bali. Berita ini seperti meningkatkan imun tubuh saya dan orang tua saya. Baik, biarpun ada Pandemi Covid-19 saya bisa menyelesaikan tesis. Sidang tesis saya dilaksanakan online. Biarpun online, proses siding benar-benar membuat tegang. Semua penguji mengeluarkan saran-saran/masukan dewan penguji. Tesis saya belumlah selesai, apabila tidak karena bantuan, dan dukungan dari orang tua saya, keluarga, supervisor, dan orang-orang istimewa lainnya yang tidak bisa saya katakan disini. Semoga tesis saya berguna dan bisa dikembangkan lagi! Satu lagi, saya bukan tamatan/lulusan Covid. Jengkel rasanya bila ada orang yang mengatakan demikian. Rasanya ingin memukul mulut orang yang berkata begitu! </br></br>Rasa sedih juga ada. Covid-19 membuat tidak ada teman-teman saya yang bisa dating saat saya siding. Hanya doa dan ucapan dari grup WA. Teman saya mungkin tau sedihnya perasaan saya. Itu membuat teman-teman saya mengirim hadiah siding via jasa kurir, marupa: buah kurma, baju kaos, buku, dan kenang-kenangan yang lainnya. Terimakasih teman-teman atas hadiahnya!</br></br>Saya juga jenuh sebenarnya sekarang. Terbayang-bayang pekerjaan apa yang bisa diambil setelah selesai kuliah. Apakah masih ada lowongan pekerjaan saat krisis seperti sekarang? Untung saya memiliki orang tua yang mengobarkan semangat saya. Beliau menasehati saya, agar tidak terlalu memikirkannya. Banyak yang bisa dikerjakan, jangan patah semangat tetap berkarya, dan jangan lupa berdoa pada Tuhan dan leluhur. Begitu nasihat dari kedua orang tua saya.</br></br>Saya juga berkaca pada tukang becak, tukang sayur, dagang angkringan, dagang krupuk, loper koran, pengamen, penjaja susu murni keliling, dan yang lainnya. Biarpun berat, mereka semua tetap berusaha. “Tuhan tidak tidur, mungkin itu bekal hidup yang dipegangnya, melewati kehidupan ini !” Mengapa, saya yang beruntung bisa sekolah, mempunyai perasaan pikiran begini? “Duh,sebelum berjuang, rasanya belum pantas menjadi cucu seorang veteran!” begitu saya menertawai diri saya sendiri.</br>...........................................</br>Sekarang Yogyakarta sudah makin ramai. Dari masa new normal ini, sudah banyak kendaraan lalu-lalang di jalanan. Gang-gang tidak lagi dijaga, sudah lelah mungkin mengurusi hal-hal demikian. Setiap took sudah buka. Pedagang kaki lima di Malioboro juga sudah banyak yang mulai membuka lapaknya. Dagang soto, dagang cap-cay, dagang bakmi, dagang minuman, langganan saya juga sudah mulai berdagang. Café-café tempat pemuda dan pemudi nongkrong juga sudah buka. Perpustakaan semua buka, dengan mengikuti standar pencegahan Covid-19. Ditambah sepeda gayung, pit, duh lalu lalang di jalan. Semua kalangan senang bersepeda. Tidak hanya dagang krupuk/ dagang cilok/pemulung yang bersepeda. Berkumpul, berbaris sepedanya di jalan. Toko-toko juga ramai, banyak orang yang ingin berbelanja! Ini membuat harga sepeda naik drastis! </br></br>Saya juga terkena pengaruh bersepeda. Pit atau sepeda jengki bapak kos yang saya pakai. Pelan-pelan saya berangkat dari kos, melewati ngalintangin Tugu Jogja, Malioboro, Pasar Bringharjo, Istana Presiden, Titik Nol, Sonobudoyo, Alun-Alun Lor, Masjid Kauman, Kraton, Taman Sari, Siti Hinggil, Alun-Alun Kidul, Plengkung Nirbaya Gading, Benteng Wetan, Kota Baru, dan kembali ke kos. Mungkin saya dikira tukang krupuk atau dagang cilok! </br></br>Begitu juga sekarang di masa new normal ini, saya bisa beremu lagi dengan teman-teman saya. Tertawa sambal menceritakan untung dan sedih yang dirasakan masing-masing, ditambah ghibah! Demikian isi perasaan saya. Apa yang saya rasakan, sudah pasti berbeda dengan apa yang dirasakan orang lain. Ini yang membuat, curahan hati itu sangat penting untuk mengeluarkan unek-unek dalam hati. Baik, sayembara seperti yang dilaksanakan oleh BASAbali WIKI ini juga penting, untuk menggali isi perasaan. Mungkin yang sekarang tulisan seperti ini bisa menjadi curahan hati semata. Namun ke depan, tulisan seperti ini akan menjadi memori historis.</br></br>Kita semua pasti sama mendoakan semoga pandemi ini segera pergi dari Ibu Pertiwi. Semoga pandemi ini bisa dijadikan cerminan, yang membuat kita ingat lagi pada kebenaran menjadi manusia. Kita hanya hamba yang tidak ada artinya di hadapan Tuhan. Jangan sombong, congkak, angkuh, semena-mena dan merusak keindahan Ibu pertiwi. Selalu ada hikmah, di balik bencana!</br></br>Yogyakarta, 09 Juli 2020i balik bencana! Yogyakarta, 09 Juli 2020)
  • Episode 03 - Haricatra Bab I "Epsilon"  + (Kisah ini diterjemahkan ke dalam bahasa BaKisah ini diterjemahkan ke dalam bahasa Bali dari novel "Haricatra" (Trilogi Pertama), ditulis oleh Ida Bagus Arya Lawa Manuaba.</br></br>"Jika kau dapatkan nagapuspa, lotus yang menyembuhkan segala penyakit, akankah kau sebar kepada semua manusia? Atau akankah kau memilih jadi kaya dengan menjualnya semahal-mahalnya?i kaya dengan menjualnya semahal-mahalnya?)
  • Mai mai, Pus!  + (Kisah menarik tentang seekor kucing yang mandiri.)
  • Kweiya  + (Kisah seorang anak ajaib yang rajin bekerja dan suka menolong. Suatu hari, Kweiya terbang dengan sayapnya yang sangat cantik!)
  • The voice of the people is the voice of God  + (Kita hidup dalam suatu wadah NKRI yang dimKita hidup dalam suatu wadah NKRI yang dimana memiliki pedoman hidup bernegara yaitu demokratis. Pemimpin dipilih dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Berdasarkan hal tersebut tentunya masyarakat ingin memiliki pemimpin yang ideal yang mampu memegang nahkoda kehidupan berbangsa di Indonesia. Berikut pendapat masyarakat terkait calon pemimpin idaman yang ideal untuk memimpin negarain idaman yang ideal untuk memimpin negara)
  • Differences Are Beautiful  + (Kita hidup di dunia sudah pasti tidak bisa hidup hanya seorang diri saja. Walaupun kita berbeda agama, sudah sepantasnya kita saling tolong-menolong. Jika hal tersebut sudah dilakukan, sudah pasti kita hidup di dunia dengan aman dan damai.)
  • brothers of different religions  + (Kita sebagai manusia tidak bisa hidup sendiri ,karena kita harus saling menghargai,menyayangi,dan saling mencintai sesama saudara yang berbeda agama.kalau sudah seperti itu,pasti kehidupan di masyarakat akan baik, damai,dan tentram.)
  • Literature Mengurangi Penggunaan Sampah Plastik  + (Kita sebagai masyarakat harus pandai dalamKita sebagai masyarakat harus pandai dalam penggunaan sampah plastik di kehidupan sehari-hari, seperti mengurangi pemakaian plastik dalam membungkus makanan dan membawa tas pribadi saat akan berbelanja serta menyediakan tempat sampah di berbagai tempat seperti perkantoran, pura, tempat umum, pasar dll, atau membuang sampah pada tempatnya yang sudah di sediakan seperti TPA. Dengan begitu lingkungan akan terlihat bebas dari adanya sampah plastik. Dan akan terhindar dari adanya bencana alam.n akan terhindar dari adanya bencana alam.)
  • Bali is polluted with a lot of garbage  + (Kita sebagai orang Bali ,harus melestarilan lingkungan,kita wajib ngentungang sampah di tempat sampah,kita tidak boleh buang sampah sembarangan ,,ayok jaga lingkungan bali)