UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK AT THE END OF MAY

Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Page text id" with value "Baligrafi ini bertuliskan Om Swastyastu, dengan pola keris.". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 26 results starting with #1.

View (previous 50 | next 50) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • Baligrafi Ksatria Pemanah  + (Baligrafi ini bergambarkan ksatria penunggBaligrafi ini bergambarkan ksatria penunggang kuda yang panahnya diangkat dan diarahkan kepada musuhnya. Baligrafi ini adalah peserta lomba baligrafi yang diadakan oleh UKM Keterampilan Berbahasa Bali UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar pada tanggal 20 Agustus 2023.iwa Denpasar pada tanggal 20 Agustus 2023.)
  • Baligrafi Acintya  + (Baligrafi ini berisi gambar acintya. Baligrafi ini adalah peserta lomba baligrafi yang diadakan oleh UKM Keterampilan Berbahasa Bali UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar pada tanggal 20 Agustus 2023.)
  • Baligrafi Keris  + (Baligrafi ini berisi gambar keris. Baligrafi ini adalah peserta lomba baligrafi yang diadakan oleh UKM Keterampilan Berbahasa Bali UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar pada tanggal 20 Agustus 2023.)
  • Baligrafi Raja  + (Baligrafi ini berisi gambar raja. Baligrafi ini adalah peserta lomba baligrafi yang diadakan oleh UKM Keterampilan Berbahasa Bali UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar pada tanggal 20 Agustus 2023.)
  • Baligrafi Koi  + (Baligrafi ini berisi nama pembuatnya, yaitu Ni Kadek Ayu Lestari.)
  • Om Awighnamastu Nama Siddham  + (Baligrafi ini berisi tulisan "Om Awighnamastu nama siddham" yang merupakan mantra yang berarti semoga tidak ada halangan.)
  • Om Brahma Ya Namah  + (Baligrafi ini berisi tulisan "Om Brahma Ya Namah" yang ini terinspirasi dari salah satu mantra dan dikembangkan oleh imajinasi seniman. Ide baligrafiini bersumber dari I Ketut Sudarsana.)
  • Baligrafi Siput  + (Baligrafi ini berisikan aksara Hanacaraka atau aksara wrehastra.)
  • Gayatri  + (Baligrafi ini berisikan nama pembuatnya, yaitu Ni Putu Gayatri.)
  • Om Shantih Shantih Shantih Om  + (Baligrafi ini berjudul "Om Shantih Shantih Shantih Om" yang bermakna damai di hati, damai di dunia, dan damai selalu.)
  • Ngamet Amreta  + (Baligrafi ini berjudul Ngamet Amreta yang Baligrafi ini berjudul Ngamet Amreta yang disesuaikan dengan tema Bulan Bahasa Bali V Tahun 2023, yaitu Segara Kertih: Campuhan Urip Sarwa Prani. Ngamet Amreta bermakna mengambil air atau sari-sari kehidupan yang bersumber dari laut dengan tujuan untuk membangun kehidupan yang seimbang. Ide dari pembuatan baligrafi ini adalah kisah pemutaran Mandara Giri. Baligrafi ini berbentuk seperti banawang nala yang menopang Mandara Giri dalam proses para raksasa dan para dewa mencari tirtha amerta. Baligrafi ini menggunakan latar kuning kemerahan, langit berwarna biru, dan terdapat ombak yang bergelombang yang melambangkan dashyatnya suasana saat proses pencarian tirtha amerta tersebut. Baligrafi ini adalah peserta lomba baligrafi yang diadakan dalam rangka Bulan Bahasa Bali V Tahun 2023. Baligrafi ini menjadi hak milik Dinas Kebudayaan Provinsi Bali. hak milik Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.)
  • Baligrafi Sastra Widya Mahottama  + (Baligrafi ini berjudul Sastra Widya Mahottama. Baligrafi ini adalah peserta lomba baligrafi yang diadakan oleh UKM Keterampilan Berbahasa Bali UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar pada tanggal 20 Agustus 2023.)
  • Lipya  + (Baligrafi ini bertemakan "Lipya" yang mengambil bentuk ular.)
  • Sagara Kerthi  + (Baligrafi ini bertemakan "Sagara Kerthi" dBaligrafi ini bertemakan "Sagara Kerthi" dan bertuliskan "Sagara tan Patepi Campuhan Urip Sarwa Prani". Baligrafi ini adalah peserta lomba baligrafi yang diadakan dalam rangka Bulan Bahasa Bali V Tahun 2023. Baligrafi ini menjadi hak milik Dinas Kebudayaan Provinsi Bali. hak milik Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.)
  • Kedis  + (Baligrafi ini bertemakan palemahan atau pelestarian lingkungan. Seniman gambar menggunakan bentuk burung dengan latar warna biru sebagai langit. Isi tulisannya mendeskripsikan burung yang terbang tinggi di atas kemudian bertengger di pohon.)
  • Lestariang Jagat Bali  + (Baligrafi ini bertemakan palemahan atau pelestarian lingkungan dengan bentuk bumi, pohon, dan tangan manusia. Baligrafi ini bertuliskan "Lestariang jagat Bali mangda santi lan jagadita".)
  • Bunga Mawa  + (Baligrafi ini bertemakan palemahan atau pelestarian lingkungan. Dalam baligrafi ini mengandung pesan jangan mencemari dunia, pohon adalah paru-paru dunia, dan berpikirlah positif untuk menjaga dunia selalu hijau dan bersih.)
  • Acintya  + (Baligrafi ini bertuliskan "angamet sarininBaligrafi ini bertuliskan "angamet sarining amreta ring telenging segara". Baligrafi ini menggunakan warna biru yang menggambarkan laut dan keadaan di dalam laut, dengan adanya pancaran sinar matahari di sudut kanan. Baligrafi ini menggunakan bentuk acintya yang berarti kemahakuasaan Tuhan yang tidak terpikirkan. Baligrafi ini adalah peserta lomba baligrafi yang diadakan dalam rangka Bulan Bahasa Bali V Tahun 2023. Baligrafi ini menjadi hak milik Dinas Kebudayaan Provinsi Bali. hak milik Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.)
  • Hendra  + (Baligrafi ini bertuliskan "Hendra" yang berasal dari nama pribadi "Agus Hendra Kusuma".)
  • Ongkara  + (Baligrafi ini bertuliskan "Ongkara". OngkaBaligrafi ini bertuliskan "Ongkara". Ongkara adalah mantra suci dalam Agama Hindu. Ongkara merupakan aksara yang dipakai dalam kehidupan masyarakat Hindu di Bali sebagai simbol untuk melambangkan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Ongkara adalah sabda (suara) Brahman.asa. Ongkara adalah sabda (suara) Brahman.)
  • Surya  + (Baligrafi ini bertuliskan "surya" yang berarti matahari sebagai pusat tata surya.)
  • Baligrafi Soekarno  + (Baligrafi ini bertuliskan Indonesia, Pancasila, NKRI Harga Mati. Baligrafi ini adalah peserta lomba baligrafi yang diadakan oleh UKM Keterampilan Berbahasa Bali UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar pada tanggal 20 Agustus 2023.)
  • Om namah siwa  + (Baligrafi ini bertuliskan mantra "Om Namah Siwa" yang merupakan mantra pemuliaan Dewa Siwa.)
  • Baligrafi Riana Maharani  + (Baligrafi ini bertuliskan nama Riana Maharani dengan bentuk aksara yang terkait satu sama lain.)
  • Baligrafi Om Awighnamastu  + (Baligrafi ini bertuliskan Om Awighamastu yBaligrafi ini bertuliskan Om Awighamastu yang artinya semoga tiada halangan. Baligrafi ini sebagai peserta dalam rangka acara Makantisastra III Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Penyuluh Bahasa Bali Provinsi Bali yang bertugas di Kabupaten Gianyar pada tanggal 1 Desember 2023.aten Gianyar pada tanggal 1 Desember 2023.)
  • Barong Literasi  + (Baligrafi ini dibuat dengan tema "Gerakan Literasi Nasional". Baligrafi ini dibuat oleh anak-anak peserta seminar baligrafi yang diadakan oleh UPTD Taman Budaya Provinsi Bali pada tanggal 29 Mei 2023.)
  • Baligrafi Tunjung Cerdas  + (Baligrafi ini dibuat dengan tema "Gerakan Literasi Nasional". Baligrafi ini dibuat oleh anak-anak peserta seminar baligrafi yang diadakan oleh UPTD Taman Budaya Provinsi Bali pada tanggal 29 Mei 2023.)
  • Baligrafi Tunjung Digital  + (Baligrafi ini dibuat dengan tema "Gerakan Literasi Nasional". Baligrafi ini dibuat oleh anak-anak peserta seminar baligrafi yang diadakan oleh UPTD Taman Budaya Provinsi Bali pada tanggal 29 Mei 2023.)
  • Baligrafi Angsa Literasi  + (Baligrafi ini dibuat dengan tema "Gerakan Literasi Nasional". Baligrafi ini dibuat oleh anak-anak peserta seminar baligrafi yang diadakan oleh UPTD Taman Budaya Provinsi Bali pada tanggal 29 Mei 2023.)
  • Dirgahayu RI ke-76  + (Baligrafi ini dibuat memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-76 pada tahun 2021. Baligrafi ini menggunakan bentuk pulau Bali.)
  • Ngatag kalangon  + (Baligrafi ini dibuat Terinspirasi dari salah satu kalimat dalam seni sastra (ngatag kalangon) yang berati mengundang segala bentuk keindahan)
  • Baligrafi Swargarohana Parwa  + (Baligrafi ini mengambil cerita SwargarohanBaligrafi ini mengambil cerita Swargarohana Parwa, yaitu perjalanan Yudistira menuju sorga yang ditemani oleh seekor anjing yang sangat setia. Baligrafi ini adalah peserta lomba baligrafi yang diadakan oleh UKM Keterampilan Berbahasa Bali UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar pada tanggal 20 Agustus 2023.iwa Denpasar pada tanggal 20 Agustus 2023.)
  • Baligrafi Proklamator  + (Baligrafi ini menggambarkan bapak proklamator Republik Indonesia, yaitu Soekarno dan Moh. Hatta. Baligrafi ini adalah hasil lomba baligrafi dalam rangka perayaan HUT SMK Negeri 5 Denpasar sekaligus perayaan HUT ke-78 RI.)
  • Baligrafi Burung Garuda  + (Baligrafi ini menggambarkan lambang negara Republik Indonesia, yaitu Burung Garuda. Baligrafi ini adalah hasil lomba baligrafi dalam rangka perayaan HUT SMK Negeri 5 Denpasar sekaligus perayaan HUT ke-78 RI.)
  • Merdeka  + (Baligrafi ini menggambarkan proklamator yang mengacungkan tangan menyuarakan kemerdekaan. Baligrafi ini adalah hasil lomba baligrafi dalam rangka perayaan HUT SMK Negeri 5 Denpasar sekaligus perayaan HUT ke-78 RI.)
  • Baligrafi Kedis Merak  + (Baligrafi kedis merak ini berisikan tri akBaligrafi kedis merak ini berisikan tri aksara yang meliputi aksara suci Ang, Ung, dan Mang. Baligrafi ini sebagai peserta dalam rangka acara Makantisastra III Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Penyuluh Bahasa Bali Provinsi Bali yang bertugas di Kabupaten Gianyar pada tanggal 1 Desember 2023.aten Gianyar pada tanggal 1 Desember 2023.)
  • Baligrafi Ayu Candra  + (Baligrafi merupakan visual arts, seni rupa dua dimensi yang di lukiskan dengan menggabungkan bentuk bentuk aksara Bali, dan Baligrafi ini terinspirasi dari kombinasi bentuk bunga teratai dan genta yang sangat identik dengan Bali.)
  • Baligrafi Burung Merak  + (Baligrafi yang berbentuk merak ini bertuliskan nama pembuatnya, yaitu Ni Made Rahayu Pradnyawati.)
  • Baligrafi Lotus  + (Baligrafi yang bergambar teratai dan buah Baligrafi yang bergambar teratai dan buah apel ini memiliki filosofi bahwa bunga teratai membutuhkan air dan lumpur untuk bertahan hidup. Air dan lumpurnya memang terkesan kotor dan menjijikkan. Namun, nyatanya teratai masih bisa terlihat bersih, indah, dan menawan. Artinya, manusia tetap membutuhkan satu sama lain meski pada lingkungan maupun orang yang kurang baik sekalipun. Sedangkan buah apel sendiri memiliki makna Apel melambangkan keberuntungan dan kekayaan karena pada zaman dahulu, karena apel dianggap sebagai buah yang mewah.ena apel dianggap sebagai buah yang mewah.)
  • Om Awighnamastu Nama Siddhyam  + (Baligrafi yang berjudul “Om Awighnamastu Nama Siddhyam” yang berarti semoga tiada halangan.)
  • Maha Indra  + (Baligrafi yg berjudul "Maha Indra" ini terBaligrafi yg berjudul "Maha Indra" ini terinspirasi dari Dewa Indra dimana dalam ajaran agama hindu Indra ialah (sanskerta atau indra) yg adalah Dewa cuaca dan Raja Kahyangan atau pemimpin para Dewa yang merupakan kebutuhan utama di bumi kita, yang di imajinasikan oleh seniman . kita, yang di imajinasikan oleh seniman .)
  • Sekaa Teruna Juggles Times Full of Trash into Parks  + (BaliNews.id – Sekaa Teruna Dharma PrawerthBaliNews.id – Sekaa Teruna Dharma Prawerthi Banjar Dlodtangluk Desa/Kecamatan Sukawati sulap kali penuh sampah jadi taman. Ketua STT, Kadek Budi Setiawan mengatakan sepanjang aliran kali akan ditata. Sisi barat dipasangi lampu taman, di sisi timur akan dihiasi lukisan mural. “Kami masih berproses. Seminggu ini, baru selesai mengangkat sampahnya. Setiap sore kami gotong royong,” jelasnya, Kamis (21/5).mi gotong royong,” jelasnya, Kamis (21/5).)
  • Building a Sustainable Bali as Hope for the Future  + (Bali…. Siapa yang tidak kenal Bali? Bali dBali…. Siapa yang tidak kenal Bali? Bali dikenal dengan Pulau seribu pura merupakan tujuan wisata andalan di Indonesia yang sangat terkenal di seluruh penjuru dunia. Bali juga dikenal sebagai Surganya dunia, hal ini karena Bali memiliki keindahan alam yang sangat luar biasa dengan didukung oleh keunikan budaya Bali yang sangat erat dengan Agama Hindu. Sektor Pariwisata Bali digunakan sebagai mata pencaharian oleh sebagian besar penduduk Bali, namun seiring perkembangan zaman banyak sekali timbul permasalahan mulai dari merebaknya pandemi covid 19, budaya Bali yang mulai ditinggalkan oleh generasi muda, hingga keindahan alam yang mulai menghilang seiring dengan perkembangan pembangunan. </br></br>Karena kasus pandemi Covid-19 sempat meningkat membuat banyak sektor pariwisata mengalami kerugian bahkan kebangkrutan, hal ini membuat banyak sekali pengusaha maupun pedagang dan pihak-pihak lainnya yang bekerja dibidang pariwisata kehilangan pekerjaan mereka yang membuat angka pengangguran di Bali semakin meningkat. Naiknya angka pengangguran ini membuat perekonomian di Bali menjadi tidak stabil mulai dari harga barang yang semakin meningkat, langkanya ketersediaan bahan pangan, dan sebagainya. Selain itu, dengan perkembangan zaman yang semakin modern membuat banyak generasi muda yang kurang memperhatikan budaya yang diwariskan secara turun-temurun dan menyebabkan banyak budaya budaya asli yang seharusnya dapat menjadi daya tarik wisata semakin memudar. Seiring berjalannya waktu perkembangan pembangunan di Bali juga semakin meningkat dan tidak jarang pula pembanguna- pembangunan tersebut menghilangkan keindahan alam yang seharusnya menjadi daya tarik wisata utama di Bali, contohnya mulai dari persawahan, banyak turis-turis yang berkunjung ke Bali hanya demi menikmati keindahan sawah yang ada di Bali, hingga sejuknya lembah-lembah yang ada di Bali. </br></br>Demi mencegah covid-19 di bali pemerintah harus menggalakkan vaksinasi booster terhadap seluruh masyarakat di Bali dan tak lupa menyarankan masyarakatnya untuk mematuhi serta mentaati protokol kesehatan agar kehidupan di Bali pulih sehingga kembali menjadi normal. Generasi muda juga cenderung kurang mengenal budaya bali dan lebih menyukai budaya luar, oleh karenanya agar budaya Bali tidak ditinggalkan oleh generasi muda yaitu mengajarkan anak-anak seusia dini untuk mengenal kebudayaan di Bali seperti mempelajari tari tarian bali, tradisi bali dan lain sebagainya. Terakhir, untuk mengatasi pembangunan yang kian semarak kita harus mempertahankan dan menjaga kelestarian alam bali sehingga keindahan alamnya bisa tetap asri.ehingga keindahan alamnya bisa tetap asri.)
  • Generazi Z Menuju Bangkit  + (Bangkit dari Balada Keterdiaman Saat ini,Bangkit dari Balada Keterdiaman</br></br>Saat ini, kita tidak hanya sekadar bersama sebagai individu-individu, melainkan sebagai bagian dari satu generasi, generasi yang memiliki peran besar dalam membentuk masa depan kita, generasi Z.</br></br>Bangkitlah, wahai generasi Z, dari balada keterdiaman yang sering kali membisu suara-suara kita. Dalam dinamika sosial politik yang semakin kompleks, kita dituntut untuk tidak hanya menjadi penonton yang pasif, melainkan pelaku yang aktif. Ini adalah panggilan untuk menunjukkan identitas kita, mengemukakan pendapat, dan memperjuangkan nilai-nilai keadilan sosial.</br></br>Terlalu lama kita terperangkap dalam keterdiaman, merasa dikekang oleh norma-norma yang mungkin tidak selalu sejalan dengan aspirasi kita. Saatnya kita memahami bahwa hak kita untuk bersuara dan berpendapat adalah hak yang tidak bisa dipertanyakan. Bangkitlah dari rasa takut, ketakutan akan konflik atau penolakan. Inilah saatnya mengubah keterdiaman menjadi sebuah pemberontakan yang konstruktif.</br></br>Mari kita hentikan sikap apatis dan membiarkan masalah sosial politik tumbuh tanpa adanya respons yang nyata. Ingatlah, kebijakan dan keputusan yang diambil oleh generasi sebelum kita akan membentuk dunia yang akan kita warisi. Jangan biarkan mereka yang di atas kita menentukan jalan kita tanpa adanya sorotan dari bawah.</br></br>Saya mengajak kita semua untuk merangkul perbedaan, untuk mendengarkan tanpa prasangka, dan untuk berbicara dengan integritas. Kita adalah suara yang mampu mengguncang fondasi ketidaksetaraan dan ketidakadilan. Dalam keterbukaan dan keberanian, mari bersama-sama menciptakan perubahan yang kita harapkan.</br></br>Jadilah pionir perubahan, generasi Z. Bangkitlah dari balada keterdiaman, bersuara, dan tunjukkan kepada dunia bahwa kita adalah agen perubahan yang mampu membawa keadilan sosial dan politik. Terima kasih.keadilan sosial dan politik. Terima kasih.)
  • Ngamecikang Kerahayuan umat beragama  + (Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuBangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, terdiri dari berbagai suku, agama dan ras, tetapi dikenal sebagai bangsa yang ramah dan toleran, termasuk dalam hal kehidupan beragama. Kemajemukan (pluralisme) agama di Indonesia telah berlangsung lama dan lebih dahulu dibandingkan dengan di negara-negara di dunia pada umumnya. Hanya saja, dalam beberapa tahun terakhir ini (terutama sebelum 2014) terjadi sejumah peristiwa yang menunjukkan prilaku keagamaan sebagian masyarakat Indonesia yang tidak atau kurang toleran. Gejala tersebut sebenarnya tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara-negara demokratis lainnya, termasuk negara-negara Barat yang selama ini masyarakatnya dikenal sangat toleran. Secara sosiologis hal ini merupakan ekses dari mobilitas sosial yang sangat dinamis sejalan dengan proses globalisasi, sehingga para pendatang dan penduduk asli dengan berbagai macam latar belakang kebudayaan dan keyakinan mereka berinteraksi di suatu tempat. Dalam interaksi ini bisa terjadi hubungan integrasi, damai dan kerjasama, tetapi bisa juga terjadi prasangka, ketegangan, persaingan, intoleransi, konflik, dan bahkan disintegrasi. Yang terakhir ini terjadi jika yang ditonjolkan dalam interaksi itu adalah politik identitas (identity politics) secara eksklusif. Politik identitas ini kini tidak hanya diekspresikan sebagai perjuangan kelompok minoritas seperti ketika istilah ini dimunculkan pada awal 1970-an, tetapi juga oleh sebagian kelompok mainstream atau mayoritas untuk mempertahankan identitas mereka mewarnai kehidupan masyarakat.</br></br>Toleransi dan Kerukunan</br></br>Toleransi mengadung pengertian adanya sikap seseorang untuk menerima perasaan, kebiasaan, pendapat atau kepercayaan yang berbeda dengan yang dimilikinya. toleransi menjadi dua macam, yakni toleransi negatif dan toleransi positif. Yang pertama menyatakan bahwa toleransi itu hanya mensyaratkan cukup dengan membiarkan dan tidak menyakiti orang/kelompok lain. Yang kedua menyatakan bahwa toleransi itu membutuhkan lebih dari sekedar ini, meliputi juga bantuan dan kerjasama dengan kelompok lain. Konsep toleransi positif inilah yang dikembangkan dalam hubungan sosial di negara ini dengan istilah kerukunan Kerukunan umat beragama itu ditentukan oleh dua faktor, yakni sikap dan prilaku umat beragama serta kebijakan negara/pemerintah yang kondusif bagi kerukunan. Semua agama mengajarkan kerukunan ini. Pencegahan dan Penyelesaian Konflik</br></br>Konflik antar-umat beragama umumnya tidak murni disebabkan oleh faktor agama, tetapi oleh faktor politik, ekonomi atau lainnya yang kemudian dikaitkan dengan agama. Sedangkan yang terkait dengan persoalan agama, di samping karena munculnya sikap keagamaan secara radikal dan intoleran pada sebagian kecil kelompok agama, juga dipicu oleh persoalan tentang pendirian rumah ibadah dan penyiaran agama serta tuduhan penodaan agama. Persoalan pendirian rumah ibadah merupakan faktor yang paling banyak mempengaruhi terjadinya perselisihan atau sikap intoleransi. Memang tahun 2014 toleransi beragama ini berkembang lebih baik dari pada tahun-tahun sebelumnya, tetapi masih ada beberapa peristiwa gangguan atau penghentian pembangunan rumah ibadah yang sudah mendapatkan izin secara sah. Jika kasus-kasus semacam di atas terus berlangsung, dikhawatirkan kondisi kerukunan umat beragama ini akan rusak. Oleh karena itu, penguatan kerukunan dan toleransi itu perlu terus-menerus dilakukan, teterutama melalui sosialisasi pemahaman keagamaan yang moderat dan menekankan pentingnya toleransi dan kedamaian dalam kehidupan masyarakat yang majemuk.n dalam kehidupan masyarakat yang majemuk.)
  • united in “bhineka tunggal ika”  + (Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuBangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk terdiri dari berbagai suku,agama,dan ras. Begitu juga dengan pulau bali, Pulau yang disebut dengan pulau dewata atau pulau seribu pura ternyata didalamnya berisi banyak sekali perbedaan antar umat beragamnya. Namun, hal tersebut tidak menjadi suatu masalah besar dengan lingkungan sosial di bali. Kerukunan antar umat beragama di bali sangatlah kuat dan toleransi yang dijunjung menjadi suatu kesatuan yang ada didalam perbedaan itu.</br></br>Kehidupan yang damai tidak mungkin dapat diwujudkan tanpa adanya toleransi yaitu saling menghormati,menghargai,dan saling menerima adanya perbedaan yang ada. Seperti yang dapat kita sering rasakan dalam kehidupan sehari-hari baik pada lingkungan sekolah,rumah maupun sosial. Perbedaan yang sangat sering kita jumpai yaitu antar tetangga pada suatu lingkungan. Saat tetangga berumat agama islam sedang merayakan hari raya idul fitri. Kita sebagai umat beragama lain saling membantu tetangga muslim, seperti membantu memasak opor, membuat ketupat bahkan menghias rumah.</br></br>Kita hidup dan berada pada lingkungan sosial yang dimana sebuah perbedaan itu pada ada. Tetapi hal itu bukannya sebuah hambatan untuk kita bersaudara dan saling membantu.untuk kita bersaudara dan saling membantu.)
  • maintain national harmony  + (Bangsa indonesia kebaos bangsa sane majemuBangsa indonesia kebaos bangsa sane majemuk wenten mekudang kudang suku, agama, ras, nanging ketah keuningin dados bangsa sane toleran. </br>Toleransi punika kabaos laksana anak sane sida nerima napi manten sane karasayang, kelaksanayang, penampen utawi kapercayan sane mabinayan sareng napi sane kaduwenan sane pertame nyinahang toleransi nike tuah ngeranayang cukup dengan membiarkan dan tidak menyakiti orang. Yang kedua menyatakan bahwa toleransi itu membutuhkan lebih dari sekedar ini, meliputi juga bantuan dan kerjasama dengan kelompok lain. Konsep toleransi positif inilah yang dikembangkan dalam hubungan sosial di negara dengan istilah kerukunan.</br>kerukunan beragama adalah keadaan hubungan antarumat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian dan saling menghormati dalam pengamalan ajaran agama serta kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat.</br>Adapun kebijakan negara tentang hubungan antaragama termasuk yang terbaik dan menjadi model di dunia. Hanya saja, sebagian oknum pemerintah di daerah dengan pertimbangan politik kadang-kadang mendukung sikap intoleran kelompok tertentu atas nama pemenuhan aspirasi kelompok mayoritas. Klaim aspirasi kelompok mayoritas ini pun tidak selalu sesuai kenyataan, karena suatu tindakan intoleran itu seringkali hanya digerakkan oleh kelompok tertentu dengan mengatasnamakan mayoritas.</br>Konflik antar-umat beragama umumnya tidak murni disebabkan oleh faktor agama, tetapi oleh faktor politik, ekonomi atau lainnya yang kemudian dikaitkan dengan agama. Sedangkan yang terkait dengan persoalan agama, di samping karena munculnya sikap keagamaan secara radikal dan intoleran pada sebagian kecil kelompok agama, juga dipicu oleh persoalan tentang pendirian rumah ibadah dan penyiaran agama serta tuduhan penodaan agama. Persoalan pendirian rumah ibadah merupakan faktor yang paling banyak mempengaruhi.</br>Jika kasus tersebut terus berlangsung dikhawatirkan kondisi kerukunan umat beragama ini akan rusak. Oleh karena itu, penguatan kerukunan dan toleransi itu perlu terus-menerus dilakukan, teterutama melalui sosialisasi pemahaman keagamaan yang moderat dan menekankan pentingnya toleransi dan kedamaian dalam kehidupan masyarakat yang majemuk.n dalam kehidupan masyarakat yang majemuk.)
  • Religious Moderation as a Solution  + (Bangsa Indonesia terdiri dari bangsa dengaBangsa Indonesia terdiri dari bangsa dengan masyarakat yang beranekaragam, tetapi di tengah kehidupan yang beraneka ragam tersebut sering kali terdapat perbedaan cara pandanga yang memicu konflik-konflik. Dewasa ini, cara pandang yang sering muncul adalah cara pandang terhadap keyakinan, Ada kelompok yang menganggap bahwa agama yang dianutnya adalah yang terbaik, sedangkan agama yang dianut orang lain tidak baik. Lebih parahnya lagi ketika cara pandang tersebut diekspresikan ke dalam tindakan yang ekstrim yang mengganggu kenyamanan bersama. Sebagai bagian dari warga negara Indonesia, kita tidak bisa tinggal diam dengan keadaan seperti ini agar masalah seperti ini tidak berlarut-larut terjadi sebab hal itu dapat memecah persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia. Lalu apa yang bisa kita lakukan ? Hal yang bisa dilakukan adalah mengambil solusi jalan tengah dalam kehidupan beragama yang disebut dengan moderasi beragama. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata Moderasi itu sendiri berarti pengurangan kekerasan, atau penghindaran keekstriman. Jadi dalam penerapan moderasi beragama kita hendaknya mengurangi kekerasan serta menghindari keekstriman dalam cara pandang, sikap dan praktik beragama. Karena Sikap ekstrim tersebut dapat merusak kehidupan beragama dan juga bernegara. Moderasi beragama sangat perlu kita terapkan dalam kehidupan masyarakat di Indonesia yang masyarakatnya majemuk dan juga religius dengan kepercayaan berbeda-beda yang diakui dalam negara ini. Masyarakat perlu tahu Moderasi beragama adalah cara yang perlu diterapkan untuk menjaga Indonesia. Keragaman seringkali menimbulkan perbedaan apalagi yang terkait dengan agama. Perbedaan yang tajam dan ekstrim selalu memunculkan potensi konflik. Potensi konflik jika tidak dikelola dengan baik bisa menimbulkan sikap ekstrim dalam membela cara pandangnya sendiri. Oleh karena itu moderasi beragama perlu ada di indonesia yang bisa menjadi solusi dalam menciptakan kerukunan, harmoni sosial, menjaga kebebasan dalam menjalani kehidupan beragama, menghargai perbedaan cara pandang orang lain. Orang yang moderat berpegang teguh pada nilai moral serta memiliki sikap cinta tanah air, toleran, anti kekerasan dan ramah terhadap keragaman budaya lokal. Moderasi beragama adalah tanggung jawab kita bersama. Moderasi beragama tidak bisa berhasil memunculkan kerukunan beragama kalau hanya dilakukan oleh perorangan atau satu institusi saja. Kita perlu bekerja sama dan saling bergandengan tangan dalam menerapkan moderasi beragama tangan dalam menerapkan moderasi beragama)
  • Bali Dwipa  + (Bangun, jangan lagi bermimpi, mari bersiapBangun, jangan lagi bermimpi, mari bersiap, membangun Bali. Bersamaan dengan pembangunan Bali, pemerintah menciptakan kebijakan-kebijakan yang diikuti dengan pembangunan. Kebijakan tersebut disetujui oleh masyarakat Bali untuk menyokong kearifan lokal Bali.</br></br>Pembangunan infrastruktur menjadi poin penting untuk memajukan ekonomi masyarakat Bali, berdasarkan dengan visi misi pemerintah Bali "Nangun Sat Kerthi Loka Bali Menuju Pola Pembangunan Semesta Alam Bali". Berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, pelaksanaan pembangunan ini tidak lepas dari perkembangan IPTEK. Semoga bisa menyuburkan Bali yang tentram sejahtera lahir batin.n Bali yang tentram sejahtera lahir batin.)
  • Exotic Form, Function and Meaning of Bale Adat Kembar of the Great Palace of Kesiman in Denpasar Bali  + (Bangunan tradisional kembar (Bale Adat KemBangunan tradisional kembar (Bale Adat Kembar) di Puri Agung Kesiman, Denpasar, Bali, bukan hanya bangunan kembar yang menandai keagungan</br>dan arsitektur keraton yang unik tetapi juga tempat untuk melaksanakan</br>ritual penting dari Pitra Yadnya untuk leluhur yang telah meninggal. Artikel ini menganalisis eksotisme bentuk, fungsi, dan makna Bale Adat Kembar Agung Keraton Kesiman, salah satu dari tiga keraton penting yang menjadi pewaris Kerajaan Badung. Menggunakan pendekatan kualitatif, data sebesar ini studi dikumpulkan dari wawancara dengan kepala istana, observasi, dan studi literatur. Data dianalisis dengan menggunakan pendekatan kritis Cultural Studies dengan menggali makna fakta yang mendalam, dalam hal ini hal-hal yang berkaitan dengan</br>Bale Adat Kembar. Artikel ini menyimpulkan bahwa di tengah-tengah arus modernisasi yang cepat, bangunan tradisional kembar di Istana Agung Kesiman tetap lestari karena memiliki fungsi ritual yang akan selalu dilakukan untuk Puri leluhur sesuai dengan kehidupan manusia siklus. Artikel ini berkontribusi untuk menunjukkan bagaimana bangunan cagar budaya itu peninggalan kerajaan masih eksis dengan eksotismenya di zaman modern ini.s dengan eksotismenya di zaman modern ini.)