Property:Biography example text id

From BASAbaliWiki
Revision as of 13:32, 29 January 2018 by Alexey123 (talk | contribs) (Created page with "has type::Text")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Showing 20 pages using this property.
A
Salah satu karya sastra modern yang telah berkembang di masyarakat adalah sebuah cerita pendek berjudul Luh Ayu Manik Mas Ngalahang Legu Poleng. Cerita pendek ini berisikan nilai-nilai dari pendidikan yang luhur untuk membentuk karakter masyarakat. Demikian pula isi cerpen ini sangat erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat saat ini. Oleh karenanya, lebih menarik untuk memahami nilai-nilai dari cerita pendek ini, terutama sekali nilai-nilai dari karakternya. Berdasarkan pemikiran diatas, studi ini bertujuan untuk membahas sejumlah hal seperti nilai pendidikan karakter yang terkandung di dalam cerita pendek Luh Ayu Manik Mas Ngalahang Legu Poleng.  +
Paper ini bertujuan untuk menganalisa secara kritis program perencaan keluarga di Bali yang diluncurkan oleh Gubernur Bali pada Juni 2019, yang memunculkan sejumlah pro dan kontra di masyarakat. Hegemoni sistem Keluarga Berencana (KB) nasional yang menekankan pada “Dua Anak Cukup” dipandang telah melemahkan posisi demografis etnis Bali di satu sisi, dan menguatkan posisi demografis pendatang di sisi lain. Tujuan dari studi ini adalah untuk menjelaskan bagaimana motif ideologis, motif politik identitas, serta romantisme budaya bekerja dan dibahas di dalam diskusi tentang perencanaan keluarga di Bali. Menggunakan critical discourse analysis (analisa diskusi kritis), studi ini menemukan bahwa diskusi tentang perencanaan keluarga di Bali melibatkan perdebatan ideologi lokal, nasional, dan global. Kesimpulannya adalah bahwa dalam perdebatan dimaksud, praktek politik identitas dan romantisme budaya yang termanipulasi oleh subyek dan pelaku terjadi di dalam kompetisi dialektika dan menempatkannya diantara populasi orang Bali dan migran.  +
AG Pramono Berita Pagi Gilimanuk nyanyian lautmu pagi hari anak-anak berlarian ke tepi dermaga dan kapal-kapal bermesin tua merapat di dermaga aku baru saja tiba di dermaga Gilimanuk sepeda motor, bus dan truk bermuatan berat baru saja turun dari kapal ini O, jalan kecil menuju kepulanganku kubaca berita di harian pagi Pintu halaman kepulanganku kutulis saja pada jejaknya dari atas kapal tua ini kulihat penjaja nasi bungkus, penjual kopi pagi dan tukang semir sepatu bersenggolan dengan para penumpang belum sempat aku memotret mereka bersama para awak kapal tali kapal itu begitu kokoh membelit ditiang besi aku baru melangkah di dermaga kapal-kapal bermesin tua pulang pergi menghitung waktu pagi – siang – malam dari atas kapal bermesin tua ada ucap yang belum sempat diucapkan, bisikku hari ini aku keburu dikabarkan cerita tentang tanah kelahiranku rumahku, lautku, begitu akrab tampaknya kubiarkan saja terpaan angin dan ombak pagi ini seperti berita di harian pagi yang kutemukan di tepi dermaga : kapal-kapal tua itu mesti diganti, ujar seseorang padaku Ah, rupanya berita harian pagi bercerita tentang kapal-kapal bermesin tua dengan segala keluh kesahnya namun tetap saja begitu selalu ramai penumpang menuju ke kampung halamanku aku masih teringat, tentang nyanyian ombak dan gelombang rumAh kecil , 2017  +
aw dawdaw awd awdwa d  +
PADANG-PADANG BERKABUT ada pematang membentang, menjulang-julang padang-padang mengabut, membalut jalan tapaku bertaring-taring bebatuan di tebing di kanan di kiri suara menghantam dari kejauhan, menghantam suara sukmaku sukma kau menggelegar, menggelegak di rongga dadaku terperah darahku sekuning nanah aku kepalkan tangan, hancurkan belahan langit kau menjerit, menjarit-jarit luka sungguh bumimu kelu telah kutarikan tarian gelombang hirup pahit laut senja menggantung melarut, melarutkan cintaku cinta kau ada angin persawahan menuju bebukitan padi-padi tiada isi, air sepi tak lagi para angsa mengepak-ngepakkan sayap sementara gonggong anjing meriuh aku tangkap getir rambutmu, kubelai kujadikan nyanyian -asmaramu pesonamu merampas seluruh keluh kesahku keluh kesahmu merampas seluruh hidupmu hidupku- ada padang padang mengabut, menjulang-julang kuhancurkan dinding kau, aku menghirup reruntuhan karena tuhan cipta daku dalam persemaian, kusemai cinta dalam keruntuhan Oktober 1984  +
SEPI TERASING bercakap kami berdua, bisu angin dan tebing-tebing sungai kering, ikan-ikan menghilang "Hilang ke mana padang-padang?" di atas batu kamu memandang kanak-kanak bermain bola para bunda menggulir onak kami berdua dalam langit legit hitam kami percakapkan waktu yang menghukum kami hingga berlabuh dalam sepi "Pergi ke mana para Dewa?" kamu bangun dan duduk hutan baja, hitam bendera terbungkah tetanahan mengubur percakapan kami Denpasar 1984  +
SANGKAN PARANING DUMADI setelah tanah yang kau tatah kepulkan bunga dan api aku ke tepi berbaring dalam sepimu aku pejalan jauh, melahap keluh dari tanah kau tatah ke tanah aku pasrah kuteduhkan bumimu yang melengking dengan tangis, atau jerit tertahan setelah tanah yang kau tatah kepulkan bunga dan api kutumpahkan rasa sepiku padamu aku pejalan jauh, melahap keluh kepadamu aku kembali Januari 1985  +
UPACARA DIRI Belum lagi usai irama gender bermuara pada sudut malam ku di atas nya suara lain juga bergema tapi belum berakhir tanpa tarian yang tertulis sejak lama tangis pertama sampai Lima puluh tujuh tahun disini bersimpuh tanpa siapa siapa yang menyapa A ... U ... M aku ingin tetap menari dengan iramaMU entah sampai dimana dan kapan berakhir aku hanyalah penari tanpa busana yang melukis lakon sendiri dengan irama angin tangan dan kaki yang tiada tanpa mata tanpa telinga juga jalan yang engkau buka adalah garis tanganku yang terus menabuh dan menatap ramai di sekitar rumahku adalah kesadaranku kini didalam samadiku dengan mata terbuka suara sekecil apapun akan kutata menjadi doa menjadi lilin di malam hari Baleagung, tengah hari 04032020 menjelang hari kelahiran 05032020  +
Agung Bawantara Di Tengah Kabut Lima kali sudah Pesawat ini berputar-putar Kabut begitu tebal Tujuh bukit kapas Tak menyamainya Landasan buat mendarat Sama sekali tak terlihat Di satu kursi dengan pinggang terikat ketat Aku seketika renik Kebimbangan di kiri Harapan di kanan Dari bingkai jendela kudengar: Hidup adalah perjalanan dari utang ke utang Kau harus berderap saban hari Berputar Bersama Semesta Lunasi setiap janji Dua kali lagi Berputar pesawat ini Kabut masih tebal saja Nyatanya sembilan bukit kapas pun tak serupa Landasan untuk mendarat tetap tak terlihat Tapi Sang Kapten telah bersiap Mengunci radar dan menukikkan pesawat Ada celah tersingkap oleh cahaya Jangan tanyakan dari mana cahaya itu Kau sudah tahu. Kau kerap bercumbu Sabuk di pingganggku semakin erat Seperti tangan Ibu yang selalu membuatku jadi bocah Kulirik jendela sebelah Kudengar jua: Hidup hanyalah perjalanan dari piutang ke piutang Berputarlah terus Berputar Bayar tunai piutang sendiri Para penerima adalah malaikat-malaikat zakat Membuatmu mengecil jadi zat Menyatu dengan apa saja Ada yang keluar dari badan pesawat yang siap mendarat miring ke kiri miring ke kanan tegak kemudian Pramugari pun meraih pengeras suara: Karena pasti telah senantiasa Dia beri selimut kabut Lebih tebal Dari yang kusyukuri saban hari Harus kuperdalam sujud syukur Agar menebal Selimut kabut yang kusyukuri esok hari Karena pasti telah senantiasa Dia beri cahaya Lebih terang Dari yang kusyukuri saban hari Harus kulipatgandakan rasa syukur Agar semakin terang Selimut cahaya yang kusyukuri esok hari (Bandung-Denpasar PP, Agustus-September 2018)  +
TAKSU Oleh: Agung Wiyat S. Ardhi Hentikan gerakan melayang itu Duhai Matahari, duhai angin, duhai hari. hamba teramat takut Tuhan bosan Marah membara, hamba mengharapkan yang dicari mencari segala dicari tidak didapat tidak mendapat kapandaian. Kini, dari Prabhata laut Sanur Saraswati bersinar menyinari keutamaan beliau menaburkan bunga-bunga kecerdasan, Kepandaian Kepada dia yang tekun mempelajari sastra Mempelajari aksara Mempelajari filsafat. Matahari, angin, hari Jangan lagi dijeda orbitmu, Hamba tak lagi takut Tuhan tak lagi bosan Sebab Saraswati sudah memerciki Padma Kesara Taksu Menaburkan bunga-bunga kebaikan Memenuhi alam Denpasar. Kini, marilah masukkan dupa itu berbungakan api Membara Agar mendapat segala yang dicari Mencari kepandaian Mencari kemakmuran Berdasarkan cinta kasih Hingga mendapatkan kebahagiaan Bhadarika Ashrama, 14 Agustus 2013  +
Pengembangan sektor swasta di Asia Tenggara sangat penting untuk mendorong pertumbuhan dan pembangunan di negara kawasan ASEAN. Masuknya startup, serta usaha kecil dan menengah (UKM) di daerah, telah menarik perhatian banyak investor global dan pemodal ventura. Hal ini akan membantu negara berkembang dan memiliki dampak positif seperti mengurangi kemiskinan dan meningkatkan lapangan kerja. Namun, masih banyak UKM yang tidak dapat berkembang dan tumbuh karena ketidakmampuan mereka untuk mengakses pembiayaan dari bank. Penelitian ini berfokus pada alasan yang mendasari mengapa beberapa UKM tidak memiliki akses ke pembiayaan khusus di Vietnam. Penelitian yang saya tulis mengidentifikasi tiga alasan mendasar mengapa ada kurangnya akses ke keuangan dan kredit di Vietnam; nepotisme dalam industri perbankan, peran gender dan iklim usaha yang tidak bersahabat untuk UKM.  +
Pemadaman listrik yang sering terjadi di Jakarta memiliki efek negatif terhadap keamanan Nasional dan ekonomi negara. Dua opsi kebijakan untuk pemerintah yang dijelaskan dalam artikel ini adalah mereformasi manajemen PLN dan memperkenalkan teknologi smart grid.  +
Bali adalah destinasi pariwisata global dan telah ditambahkan predikat kepadanya sebagai ‘surga’ semenjak satu abad terakhir. Namun kini tampak nyata bagi para pengunjung berbagai permasalahan serius bermunculan baik pada seluruh aspek ekonomi lokal maupun lingkungan hidup. Ketidaksinkronan pembangunan sebagai yang paling disalahkan. Adanya kegagalan untuk memunculkan arsitektur Bali baru yang sejalan dengan integritas aslinya, urbanis Bali kini terjebak dalam simpul Gordian dimana arsitektur tradisional yang utuh tetap ada, namun arsitektur baru tidak muncul. Bagaimana cara mengurai simpul itu, disitulah letak pertanyaannya. Arsitektur menderita diskontinuitas besar ketika bangunan tradisional menjadi terbengkalai ketika terjadi urbanisasi yang progresif. Masalahnya tetap tidak terselesaikan. Makalah berikut merupakan upaya awal untuk mengekspos isu-isu kunci dan menyarankan metode untuk bergerak maju. Namun momentum baru menuntut filosofi baru dalam ranah teori urban, fondasi dari semua aktivitas profesional karena tidak ada kemajuan signifikan yang dapat terjadi tanpanya. Oleh karena itu, perhatian saya diarahkan untuk menjawab pertanyaan bagaimana transisi dapat dilakukan dari arsitektur tradisional Bali yang muncul dari dinamika feodalisme, menuju penerjemahan dan akomodasi sadarnya dalam pasca-modernitas, kapitalisme informasi, dan globalisasi? Sementara masalah perlu ditangani di beberapa tingkatan – pendidikan, kebijakan, strategi dan penegakan, saya menyarankan dalam kesimpulan bahwa ini harus dibingkai dalam prinsip-prinsip umum yang berasal dari transformasi vernakular, budaya regionalisme Bali yang kritis, dan adaptasi leksikon urbanis baru ke dalam lingkungan tropis.  +
Seni pertunjukan pariwisata Bali merupakan suatu bentuk seni yang sengaja diolah untuk disajikan kepada wisatawan. Seni ini memiliki karakteristik teatrikal dan spektakuler yang lebih menonjolkan daya tarik visual daripada nilai ketakutan, magis, dan simbolis. Beberapa jenis kesenian seperti Tari Legong, Sendratari Ramayana, Tari Barong dan Keris, Tari Kera, Tari Topeng Wajah, dan Tari Wayang Kulit telah menjadi menu utama tontonan seni di Bali. Seni pertunjukan pariwisata Bali muncul dalam kemasan baru sejak tahun 1980. Konsep ini dominan dipengaruhi oleh ciri-ciri estetika pos-modern seperti: Pastiche, Parodi, Kitsch, Camp, dan Skizofrenia. Tujuannya agar seni pertunjukan menjadi lebih eksotik yang berkaitan dengan kepentingan ekonomi. Oleh karena itu, banyak aktivitas seni budaya Bali termasuk nilai sakralnya yang tergerus oleh proses sekularisasi yang cepat dan fantastis baik secara kualitas maupun kuantitas.  +
Terdapat berbagai versi cerita legenda Cinderella diberbagai penjuru dunia. Ini versiku: Ada empat gadis, yang tiga buruk rupa dan hati. Sang ibu tiri membenci Cinderella, gadis keempat, selalu mengejek dan menyusahkannya. Akhirnya Cinderella meninggalkan rumah dan saat ia sampai di gunung, seekor burung ajaib menemaninya dan memberikan banyak hadiah emas, permata, dan cinta. Legenda ini berujung dengan seorang pengeran rupawan menikahi Cinderella dan mereka hidup bahagia selamanya.  +
Sampah plastic telah menjadi masalah bagi pariwisata berkesinambungan, terutama di Bali. Berbagai upaya untuk menguranginya telah ditempuh oleh pemerintah, seperti dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Kota Denpasar No. 36 tahun 2018. Artikel ini bertujuan untuk memahami pendapat dan perubahan pola prilaku warga Bali, terutama di Kota Denpasar setelah diterapkannya peraturan Walikota Denpasar dan Gubernur Bali terkait sampah plastik. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada wisatawan, mahasiswa (Departmen Pariwisata), pedagang, masyarakat umum, dan dosen. Hasilnya adalah semua orang mengetahui peraturan pemerintah tentang pembatasan kantong plastik sekali pakai, namun hanya sebagian warga hanya mengetahui jika peraturan tersebut ada tanpa memahami siapa yang mengeluarkan. Sebagian besar masyarakat setuju dengan kebijakan tersebut, namun ada juga yang tidak setuju karena penggunaan kantong plastik lebih hemat. Kebijakan ini telah mendorong masyarakat untuk mulai menggunakan kantong belanja sendiri.  +
Sebuah novel tentang petualangan Made Sanjaya, seorang remaja Bali yang ingin menyelamatkan sahabat dan juga keluarganya dari dendam lama dan sihir hitam. Nominasi 8 besar novel terbaik di UNNES International Novel Writing Contest 2017.  +
Buku yang membahas mengenai keberadaan makhluk hidup di luar Bumi dari pandangan Hindu.  +
Wabah virus SALCON menghantam Bali. Nagapuspa belum ditemukan. Epsilon marah besar. Haricatra menghilang ditelan Bumi!  +