Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Place information text id" with value "Desa kubutambahana adalah tempat saya di lahirkan dan di besarkan,saya sangat mencintai desa saya ini dimana desa saya ini mempunyai tempat yg paling indah yaitu pantai nya,dan orang nya yg sangat ramah. Saya bangga menjadi anak kubutambahan,kenapa saya bangga dengan desa saya,karna desa saya banyak memiliki keunikan yg saya belum tau.". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 26 results starting with #1.

View (previous 50 | next 50) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • Gunung Batukaru  + (Gunung Batukaru, terkadang dieja Batukau, Gunung Batukaru, terkadang dieja Batukau, adalah gunung tertinggi kedua di Bali dengan ketinggian 2.276 m. Ini adalah puncak tertinggi di daerah vulkanik Bedugul, tetapi tidak aktif. Gunung Batukaru memiliki sebuah pura yang disembah oleh masyarakat Bali, yaitu Pura Luhur Batukaru. Batukaru relatif tidak populer di kalangan pendaki karena tertutup hutan lebat yang membatasi pandangan. Batukaru memiliki kawah besar, yang terbesar di Bali, tetapi kawah ini terbuka di ujung selatan, memungkinkan sungai Mawa mengalir. Inilah yang memberinya nama "Batukaru", yang berarti "batok kelapa" dalam bahasa Bali. berarti "batok kelapa" dalam bahasa Bali.)
  • Desa Kamasan  + (Kamasan atau “Ka-emas-an” adalah nama yangKamasan atau “Ka-emas-an” adalah nama yang cukup tua untuk komunitas orang-orang yang mempunyai pekerjaan dalam bidang memande yaitu Pande Mas sesuai dengan nama salah satu banjar di desa Kamasan. Bukti arkeologis yang ditemukan berupa tahta-tahta batu, arca menhir, lesung batu, palungan batu, monolit yang berbentuk silinder, batu dakon, lorong-lorong jalan yang dilapisi batu kali yang pernah ditemukan pada tahun 1976 dan 1977, yang tersebar di desa-desa Kamasan dan sekitarnya memberi petunjuk bahwa komunitas tersebut cukup tua umurnya. Dari temuan arkeologis tersebut juga memberi petunjuk bahwa tradisi megalitik pernah mewarnai kehidupan komunitas di Kamasan dan sekitarnya, yaitu kehidupan komunitas pra Hindu yang berakar pada masa neolitikum ( ± 2000 tahun SM).</br>Berdasarkan monografi desa, tertulis sejarah Desa Kamasan diketahui bersumber dari prasasti yang telah ditemukan serta dari penjelasan para sesepuh atau tokoh masyarakat. Latar belakang sejarah Desa Kamasan tercantum dalam Prasasti Anak Wungsu Tahun 994 Saka atau Tahun 1072 Masehi. Dalam prasasti tersebut dijelaskan bahwa kata atau nama Kamasan secara etimologi terdiri dari kata Kama yang berarti bibit dan San yang berarti indah. berarti bibit dan San yang berarti indah.)
  • Pura Ponjok Batu  + (Keberadaan pura ini tak bisa lepas dari sejarah kedatangan Pendeta Siwa Sidanta yaitu Danghyang Nirartha (Ida Pedanda Sakti Wawu Rawuh) pada abad ke-15, saat masa pemerintahan Dalem Waturenggong di Bali.)
  • Tempat Melukat di Badung  + (Lokasi pura di Banjar Kangin, desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kab. Badung. Lokasinya sendiri berada pada sebuah tebing di goa, goa tersebut berada pada ketinggian 10 meter, sehingga perlu menaiki tangga.)
  • Tempat Melukat di Badung  + (Lokasinya tempat penglukatan ini di areal Lokasinya tempat penglukatan ini di areal Pura Taman Mumbul Sangeh, kalau dari arah Denpasar sekitar 100 meter sebelum objek wisata Sangeh dan belok kanan. Tempat atau genah melukat ini dipercaya menetralisir berbagai kekuatan jahat yang ada dalam tubuh manusia, baik itu karena pengaruh mistis orang lain ataupun karena sifat pribadi yang secara alami dimiliki oleh manusia. Seperti namanya terdapat 11 buah pancoran dalam sebuah areal permandian.ah pancoran dalam sebuah areal permandian.)
  • Tempat Melukat di Badung  + (Memiliki 11 buah pancuran (pancoran solas)Memiliki 11 buah pancuran (pancoran solas) tingginya masing-masing sekitar 1 meter yang aliran airnya keluar dari pancuran berbentuk mulut naga, 6 buah pancuran menghadap ke arah Selatan dan 5 buah pancuran menghadap ke arah Barat. Pura Beji Saraswati terletak di Banjar Babakan, Desa adat Gulingan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Jika hendak melakukan pemujaan dan melukat setidaknya membawa dua buah pejati dan sejumlah canang sari. Pertama membersihkan diri di jaba pura dekat aliran sungai, di sini terdapat dua buah pancuran, selanjutnya menuju ke madya mandala untuk melakukan persembahyangan dan melakukan penglukatan di Pancoran Solas (11 pancuran) Beji Saraswati. Persembahyangan terakhir di utama mandala pura.mbahyangan terakhir di utama mandala pura.)
  • Pura Tugu  + (Nama Desa Tegal Tugu ada kaitannya dengan Pura Tugu di hulu desa. Pura Tugu berada di sebelah timur lapangan Tegal Tugu. Nama Desa Tegal Tugu berasal dari kata Tegal dan Tugu. Tegal artinya hutan atau alas sedangkan Tugu berarti Candi.)
  • Pantai Pandawa  + (Pantai Pandawa terletak di Jalan Pantai Pandawa, Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali 80361. Pantai ini berada di pulau Bali, Indonesia, dan merupakan bagian dari kawasan Kuta Selatan yang terkenal.)
  • Pantai Telaga Wangi  + (Pantai Tegal Wangi berada di Jl Tegal Wangi, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali. Wisatawan harus melewati jalan setapak yang terjal dan menurun untuk bisa sampai sisir pantai.)
  • Tempat Melukat di Badung  + (Penglukatan Taman Beji Samuan terletak di Penglukatan Taman Beji Samuan terletak di Banjar Jemeng, Samuan Kawan, Carangsari, Petang – Badung, dengan jarak tempuh sekitar 19 km dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung.Tempat melukat di kawasan Pura Taman Beji ini di pinggir sungai Yeh Penet yang mengalir jernih. Pada bagian atas terdapat mata air alam serta kolam air penampungan. Untuk mencapai tempat penglukatan ini, pengunjung / pemedek harus melewati kurang lebih 340 anak tangga di areal yang cukup terjal namun aman untuk dilewati. Pada kolam tempat penglukatan terdapat tujuh pancoran yang merupakan rembesan air yang keluar dari belahan atau rembesan batu padas, sehingga masing – masing pancoran memiliki debit air yang berbeda beda. Bagi pemedek yang baru pertama kali tangkil, dapat membawa dua Pejati dan 15 Canang sari sebagai sarana persembahyangan.anang sari sebagai sarana persembahyangan.)
  • Bali  + (Pulau Bali adalah salah satu pulau dari 17Pulau Bali adalah salah satu pulau dari 17.000 lebih kepulauan yang ada di Indonesia. Dengan luas pulau sepanjang 153 km dan selebar 112 km dan luas pulau 123,98 km2. Secara geografis ditengah-tengah Pulau Bali terbentang pegunungan memanjang dari barat ke timur. Diantara pegunungan tersebut terdapat sejumlah gunung sebagai puncaknya seperti : Gunung Agung (3.142 m ) meter, Gunung Batur (1.717)meter, Gunung Abang (2.276)meter, Gunung Batukaru (2.276)meter. Gunung Agung dan Gunung Batur merupakan gunung berapi. Disebelah utara dan selatan pegunungan tersebut terbentang tanah daratan. Danau-danaunya adalah danau batur dengan luas 1.607,5 hektar, Danau Beratan 375,6 hektar, Danau Buyan 336 hektar dan Danau Tamblingan 110 hektar. Sungai-sungai yang bersumber dari hutan dan danau tersebut kebanyakan mengalir ke daerah selatan, seperti sengai Unda, Sungai Petanu, Sungai Ayung, Sungai Pulukan, Sungai loloan, dan lain-lain.gai Pulukan, Sungai loloan, dan lain-lain.)
  • Tempat Melukat di Badung  + (Pura Geger atau yang memiliki nama lengkapPura Geger atau yang memiliki nama lengkap Pura Geger Dalem Pamutih adalah salah satu Pura Dang Kahyangan yang terdapat di Desa Adat Peminge, Kuta Selatan, Badung. Pura ini terletak di atas tebing, berlatar belakang pemandangan alam laut yang indah. Pura ini juga sebgai jejak dari perjalanan spiritual Dang Hyang Nirartha, diceritakan sebelum perjalanan beliau ke Uluwatu, sempat singgah di sini untuk beristirahat dan melakukan tapa semadi. Keberadaan Pura Dalem Pemutih tersebut berkaitan juga dengan babad Dalem Pemutih yang menceritakan petinggi kerajaan yang bernama Dalem Petak Jingga yang bersengketa dengan raja Gelgel, yang akhirnya hengkang dan sampai di tempat ini. Di sebelah Selatan pura masih dalam satu kawasan, terdapat juga pura Beji yang menjadi tempat atau genah melukat.ji yang menjadi tempat atau genah melukat.)
  • Pura Goa Raja  + (Pura Goa Raja, yang terletak di Desa TajunPura Goa Raja, yang terletak di Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng. Pura yang berada di kedalaman 177 meter, tepatnya di dasar jurang dijaga oleh tiga ekor Naga, yakni Naga Basuki, Naga Taksaka dan Naga Ananta Bhoga. Dengan menyusuri jalan menuju arah Desa Bayad, Pura ini terletak di sebelah timur Pura Bukit Sinunggal. Pemedek yang nangkil harus menuruni ribuan anak tangga dengan kedalaman 177 meter dari jalan raya. Sebelum dilukat, para pemedek terlebih dahulu menghaturkan banten pejati atau canang sari yang dibawa. Namun sebelum persembahyangan dimulai, para pemedek wajib dilukat terlebih dahulu dengan menggunakan sumber air di dalam goa. Sehingga setelah bersih, barulah bisa melakukan persembahyangan di depan areal Pura Goa Raja.</br>Selesai melukat di Pura Goa Raja bisa sekalian melakukan persembahyangan di Pura Dasar Bhuana (Pura Siwa Budha). Setelahnya mendaki sekitar 20 menit menuju Pura Bukit Sinunggal.itar 20 menit menuju Pura Bukit Sinunggal.)
  • Goa Lawah  + (Pura Gua Lawah adalah sebuah gua alam yangPura Gua Lawah adalah sebuah gua alam yang dikelilingi beberapa bangunan pelinggih. Terletak di Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung. Menurut beberapa catatan sejarah, antara lain Lontar Usana Bali dan Lontar Babad Pasek, Pura Goa Lawah didirikan sekitar abad 11 Masehi. Pura ini didirikan pada tahun 929 Saka atau 1007 Masehi atas prakarsa Mpu Kuturan, penasihat Raja Anak Wungsu.a Mpu Kuturan, penasihat Raja Anak Wungsu.)
  • Pura Maospahit  + (Pura Maospahit menjadi istimewa dengan gaya bangunan Jawa-nya. Bangunan pura dominan tersusun dari batu bata merah tanpa memanfaatkan ukiran bergaya Bali.)
  • Pura Pulaki  + (Pura Pulaki berdiri di atas tebing berbatuPura Pulaki berdiri di atas tebing berbatu yang langsung menghadap ke laut yang terletak di pinggir jalan raya jurusan Singaraja-Gilimanuk atau di pesisir pantai Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgrak. Kisah berdirinya Pura Pulaki tidak terlepas dari sejarah perjalanan Dang Hyang Nirartha dari Blambangan (Jawa Timur) ke Dalem Gelgel (Bali). Pura Pulaki sebenarnya merupakan pusat dari serangkaian pura sekitarnya, yaitu Pura Kerta Kawat pada Km 51 dari Singaraja (sekitar 750 M di sebelah selatan jalan raya), Pura Melanting, Pura Pabean, dan Pura Pemuteran.elanting, Pura Pabean, dan Pura Pemuteran.)
  • Pura Sada  + (Pura Purusada Kapal memiliki tinggalan arkPura Purusada Kapal memiliki tinggalan arkeologi yang cukup banyak, salah satunya adalah Prasada (1 buah) yang memiliki tinggi sekitar 17,20 meter yang terbuat dari bahan bata. fungsi prasada sendiri sebagai tempat pemujaan sekaligus sebagai tempat penyimpanan benda-benda suci (pratima). Selain prasada terdapat juga Arca Perwujudan, Arca Binatang, Arca Pewayangan, Candi Bentar, Tugu Bala Satya dan Mekel Satyadi Bentar, Tugu Bala Satya dan Mekel Satya)
  • Pura Sakti  + (Pura Sakti yang berlokasi di Desa PejarakaPura Sakti yang berlokasi di Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Pura ini berlokasi di tengah hutan yang rimbun. Jaraknya sekitar 200 meter sebelah utara jalan raya Singaraja-Gilimanuk.Pura ini berlokasi 20 menit dari Pura Pulaki atau sekitar 1.5 jam dari pusat kota Singaraja. Untuk pertama kali bersembahyang ke pura ini membawa Pejati dan bunga.yang ke pura ini membawa Pejati dan bunga.)
  • Tempat Melukat di Badung  + (Pura Taman Beji Griya Gede Manuaba PunggulPura Taman Beji Griya Gede Manuaba Punggul, memiliki sembilan mata air dan dua buah air terjun. Pura Taman Beji Griya Gede Manuaba Punggul yang terletak di Jalan Pekandelan, Banjar Trinadi, Desa Punggul, Abiansemal, Badung ini, dikelola Griya Gede Manuaba Punggul. Disarankannya, bagi pamedek yang datang untuk Malukat diharapkan membawa dua buah Pajati dan beberapa canang.mbawa dua buah Pajati dan beberapa canang.)
  • Pura Taman Beji Penyampuhan  + (Pura Taman Beji Penyampuhan yang terletak Pura Taman Beji Penyampuhan yang terletak di ujung selatan Banjar Suci, Denpasar, ini diyakini masyarakat sebagai stana Buaya Kuning. </br>Pura Taman Beji Penyampuhan memiliki arti sebuah tempat suci yang dikelilingi taman atau perairan yang letaknya di pertemuan antara dua sungai. Jadi,memang benar pura ini terletak di pinggiran Sungai Badung yang berada di waliayah Banjar Suci. Uniknya, campuhan ini sekaligus merupakan batas dari tiga banjar, yaitu Banjar Pekambungan, Banjar Suci, dan Banjar Alangkajeng. </br>Pura ini banyak digunakan oleh masyarakat untuk melakulan panglukatan dan pengobatan. Tak jarang banyak masyarakat datang dengan berbagai keluhan penyakit dan memohon petunjuk kesembuhan di pura ini. Biasanya, yang bersangkutan akan dilukat dan diberikan tirta yang diambil langsung dari sungai. Sarananya pun tidak mengikat, namun biasanya menggunakan Banten Pajati. namun biasanya menggunakan Banten Pajati.)
  • Tempat Melukat di Badung  + (Pura ini tergolong unik, lokasinya di desaPura ini tergolong unik, lokasinya di desa Sading, Kec. Mengwi, Badung, terletak dalam sebuah goa. Nama pura tersebut berasal dari kata “kereb” yang berarti atap dan “langit” berarti langit, jadi pura yang beratapkan langit. Lalu bagaimana dalam sebuah gua beratapkan langit? itu dikarenakan di atas langit-langit gua tersebut terdapat lubang tembus ke atas menghadap langit. Di kawasan pura Kereban Langit ini juga terdapat beji yang dilengkapi dengan 5 buah pancuran. Di tempat inilah para pemedek melukat terlebih dahulu sebelum memulai persembahyangan di areal utama dalam goa. persembahyangan di areal utama dalam goa.)
  • Pura Petitenget  + (Pura ini terletak di Banjar Batu Belig, DePura ini terletak di Banjar Batu Belig, Desa Adat Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung.Pura Petitenget berdampingan dengan Pura Masceti-Ulun Tanjung dalam sebuah areal. Pura Petitenget berada di sebelah utara, sedangkan Pura Masceti berdiri di selatan. Bendesa Adat Kerobokan A.A. Kompyang Suteja mengatakan pura ini dibangun atas petunjuk Dhang Hyang Dwijendra sekitar tahun 1549. Dhang Hyang Dwijendra sekitar tahun 1549.)
  • Pura Yeh Gangga  + (Secara geografis, Pura Yeh Gangga berada pSecara geografis, Pura Yeh Gangga berada pada lembah sungai Gangga (Yeh Gangga). Areal tempat suci yang berada di sebelah barat sungai merupakan pura utama. Areal pura yang berada di sebelah timur sungai berupa 6 ceruk yang dipahatkan pada dinding tebing dengan material tanah dan batu padas dengan tekstur kurang stabil pada lapisan bagian atas dan tekstur material lebih stabil pada lapisan bawahnya. Areal utama sebelah barat sungai dibatasi dengan tembok pembatas keliling dengan bentuk persegi empat memanjang dari utara ke selatan. Areal dalam terbagi menjadi dua yakni teras atas bagian barat dan teras bawah bagian timur. Pada areal timur (di areal sungai) terdiri dari sebuah petirtaan, 6 buah ceruk, dan pemandian. Terdapat struktur batu bertuliskan angka tahun 1357 saka.ur batu bertuliskan angka tahun 1357 saka.)
  • Tempat Melukat di Badung  + (Tempat atau genah melukat di Bali ini beraTempat atau genah melukat di Bali ini berada Br. Celuk, desa Kapal, kecamatan Mengwi, Badung. Cukup dekat dengan pusat kota Denpasar. Seperti namanya Beji Waringin Pitu, kata “beji” adalah berarti tempat pemandian,”waringin” berarti pohon beringin sedangkan “pitu” berarti tujuh yang merujuk pada 7 buah pancuran, memang tempat ini merupakan sebuah pemandian suci yang terdiri dari 7 buah pancuran yang terletak di bawah pohon beringin yang umurnya sudah ratusan tahun. Beji Waringin Pitu ini terletak di pinggir sungai Yeh Penet. ini terletak di pinggir sungai Yeh Penet.)
  • Pura Goa Peteng Alam  + (Tempat melukat yang terletak di Jimbaran BTempat melukat yang terletak di Jimbaran Bali ini dikenal dengan nama Pura Tunjung Mekar atau Goa Peteng Alam, seperti namanya untuk menuju tempat melukat memasuki sebuah goa menuruni puluhan anak tangga untuk menuju dasar goa, sehingga tempat tersebut memang benar-benar gelap, walaupun anda datang pada siang hari, sehingga lampu penerangan wajib anda bawa. Di balik pura ini terdapat dua goa. Pertama goa yang menuju arah utara dengan kedalaman 250 meter. Kedua adalah goa yang menuju arah selatan dengan kedalaman 300 meter. Sedangkan yang digunakan untuk melukat hanya goa yang menuju arah utara. </br>Melukat (meruwat) di Pura Goa Peteng sendiri dipecaya dan diyakini warga bisa menyembuhkan penyakit atau hal-hal negatif pada tubuh manusia. Urutan melaksanakan panglukatan di Pura Goa Peteng Tunjung Mekar dimulai dari menghaturkan canang di pererepan suci pemangku yang berada di rumahnya. Selanjutnya menuju pura untuk melaksanakan matur piuning. Setelah itu dilanjutkan dengan melukat di Goa yang berada di arah utara dengan terlebih dahulu menghaturkan canang dan mengucap keinginan serta harapan.nang dan mengucap keinginan serta harapan.)
  • Desa Kubutambahan  + (Desa kubutambahana adalah tempat saya di lDesa kubutambahana adalah tempat saya di lahirkan dan di besarkan,saya sangat mencintai desa saya ini dimana desa saya ini mempunyai tempat yg paling indah yaitu pantai nya,dan orang nya yg sangat ramah.</br> Saya bangga menjadi anak kubutambahan,kenapa saya bangga dengan desa saya,karna desa saya banyak memiliki keunikan yg saya belum tau.anyak memiliki keunikan yg saya belum tau.)
  • Candi Tebing Tegallinggah  + (30 Mei 2021 Candi Tebing Tegallinggah - Gi30 Mei 2021</br>Candi Tebing Tegallinggah - Gianyar</br>Praktek Lapangan Memurnikan Dan Memberkahi Semua Alam Dan Semua Mahluk : Alam Bawah, Alam Tengah, Alam Atas</br></br>MERAWAT TEMPAT SUCI DENGAN INDAH</br></br>Cara merawat tempat suci agar tetap menjadi sumber kedamaian yang tidak pernah kering.</br></br>[1]. Sesekali ijinkan tempat suci jauh dari doa banyak manusia yang penuh keinginan duniawi dan ambisi, serta jauh dari banyak manusia yang hatinya diliputi ketakutan, yang akan mengotori kedamaian tempat suci.</br></br>[2]. Jangan pernah datang ke tempat suci dengan membawa ketakutan. Hal itu tidak saja membayakan diri sendiri, tapi juga mengotori tempat suci. Datanglah ke tempat suci dengan membawa hati yang indah tekad belas kasih untuk kebahagiaan semua mahluk. Penuhi hati dengan keikhlasan. Karena keikhlasan adalah kekuatan yang sangat menyempurnakan.</br></br>[3]. Hidupkan dupa wangi aroma kayu suci, disertai mengisinya dengan kekuatan pemurnian. Untuk memberkahi semua mahluk, untuk memurnikan energi-energi negatif, serta untuk menerangi seluruh kegelapan [keinginan, ambisi, perkelahian] yang dibawa banyak manusia ke tempat suci.</br></br>[4]. Bersihkan tempat suci dengan menggunakan tirtha [air suci]. Usahakan dilakukan oleh orang yang hatinya bersih dari ketakutan dan keserakahan.</br></br>[5]. Ucapkan doa-doa agar semua mahluk bahagia bebas derita. Doakan di tempat suci agar seluruh alam bahagia. di tempat suci agar seluruh alam bahagia.)
  • Megae ke carik - Subak Lungatad Desa Adat Peninjoan  + (Adanya perusahaan di wilayah desa adat hendaknya menjadi lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal bukan pendatang. Selain itu tentang lingkungan di desa adat agar bersama-sama wajib melestarikan.)
  • Air Terjun Blangsinga  + (Air Terjun Blangsinga terletak di Banjar BAir Terjun Blangsinga terletak di Banjar Blangsinga, Desa Saba, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar Bali. Jaraknya kurang lebih 15 km dari pusat Kota Denpasar atau 25 km dari Bandara Internasional Ngurah Rai. Air terjun ini memiliki debit air yang besar, walaupun tidak terlalu tinggi.yang besar, walaupun tidak terlalu tinggi.)
  • Desa Besan  + (Air Terjun Celuk merupakan salah satu poteAir Terjun Celuk merupakan salah satu potensi wisata yang berada di kawasan perbukitan, tepatnya di Desa Besan - Klungkung. Dengan kondisi yang lembab dan tempat yang cukup jauh, membuat perjalanan semakin menantang, namun ketika sudah berada di tempat air terjun, rasa lelah akan terlewati dengan menikmati air yang cukup deras dan panorama pemandangan alam yang begitu mempesona dari atas perbukitan.ang begitu mempesona dari atas perbukitan.)
  • Gitgit  + (Air Terjun Gitgit dapat ditemukan di utaraAir Terjun Gitgit dapat ditemukan di utara Bali, hanya sekitar 20 menit ke selatan dari Singaraja. Air terjun yang populer ini paling dikenal sebagai “air terjun kembar” atau dalam bahasa lokal “Air Terjun Kembar Gitgit” karena alirannya yang terbagi menjadi dua aliran air yang sama. Air terjun dapat dengan mudah dicapai dari jalan utama dan setelah perjalanan singkat menuruni lembah. Berenang diperbolehkan tetapi ada pantangan setempat yang mengatakan bahwa pasangan yang mandi bersama di air terjun ini, mereka akan segera putus.</br></br>Baca selengkapnya di https://balibuddies.com/a selengkapnya di https://balibuddies.com/)
  • Air Terjun Nung-Nung  + (Air terjun Nung-Nung terletak di Desa PlagAir terjun Nung-Nung terletak di Desa Plaga Kecamatan Petang merupakan satu-satunya air terjun yang terdapat di Kabupaten Badung yang memiliki ketinggian sekitar 70 m. Dalam pengembangannya, Air Terjun Nung-nung dikelola oleh kelompok sadar wisata serta desa adat setempat. Beberapa atraksi wisata yang dapat dilakukan oleh wisatawan di objek wisata diantaranya adalah menikmati pemandangan sekitar air terjun yang rindang dan asri, selain itu wisatawan juga dapat mandi dibawah air terjun tersebut. Jarak dari pusat Kabupaten Badung menuju Air Terjun Nung-Nung sekitar 35.7 km dan memerlukan waktu tempuh kurang lebih 1 jam. Sedangkan jarak Air Terjun Nung-nung dengan Bandara Internasional Ngurah Rai adalah sekitar 55.4 km yang dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 1 jam 49 menith dengan waktu kurang lebih 1 jam 49 menit)
  • Desa Canggu  + (Apa Anda sedang mencari lokasi menginap yaApa Anda sedang mencari lokasi menginap yang indah dengan suasana alam pedesaan? Jika iya, datanglah di Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali. Di sinilah pemandangan sawah yang indah serta udara yang sejuk bertemu pantai pasir hitam vulkanik yang langsung menghadap Samudera Hindia, dan Anda tak perlu berkompromi perihal makanan dan kehidupan malam.</br></br>Perihal sejarah, asal mula diambilnya nama “Canggu” sebagai Desa memiliki benang merah yang menghubungkannya dengan zaman kerajaan Majapahit di Jawa Timur. Pada zaman Majapahit, Canggu merupakan sebuah nama pelabuhan yang terletak di Muara Kalibrantas. Raja Bali yang dipimpin oleh Sri Semara Kepakisan suatu ketika diundang oleh Hayamwuruk yang memerintah Majapahit. Tetapi Raja Bali tersebut mengutus patihnya yang bernama Kyai Petandakan. Saat Kyai Petandakan hendak pulang ke Bali, ia diberi sebilah keris sebagai jimat untuk mempertahankan Bali. Saat naik kapal di Begawan Canggu, ia mengelurkan keris tersebut dari sarungnya dan dialihkan ke udara (atas), tetapi keris itu dengan sendirinya kembali ke sarungnya. Keris itu pun akhirnya diberi nama Begawan Canggu. Setelah tiba di Bali, oleh Raja Bali keris itu diserahkan kembali pada Kyai Petandakan ditempat dekat Pantai Batu Bolong, dan tempat ia menerima dan membawa keris itulah yang saat ini kita kenal sebagai Desa Canggu.</br></br>Daerah desa Canggu kini kian berkembang. Berbagai tempat dan fasilitas penunjang perjalanan bertumbuh dengan seiring waktu. Pariwisata mulai berkembang sejak tahun 2000, dan Canggu pun mulai dilirik investor. Berdasarkan data kantor desa setempat sampai akhir tahun 2017, terdapat 479 akomodasi yang terdiri dari hotel, restoran, vila, home stay, bar dan hotspot lainnya. Hal yang perlu diingat, pariwisata boleh saja menjadi andalan utama, tapi adat dan budaya harus tetap lestari, dan itulah komitmen dari masyarakat lokal di Canggu. komitmen dari masyarakat lokal di Canggu.)
  • Desa Asahduren  + (Asahduren adalah desa yang berada di Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Bali.)
  • Sidakarya  + (Asal usul Desa Sidakarya yang berkembang dikalangan masyarakat Sidakarya adalah berdasrkan bukti tertulis yaitu lontar Sidakarya.)
  • Renon  + (Asal usul mengapa desa ini bernama Desa ReAsal usul mengapa desa ini bernama Desa Renon ilmu sejarah belum mengungkapkan secara pasti tetapi suatu hal yang nyata bahwa adanya kenyataan Desa Renon ini dibentuk oleh para pendatang, istilah Balinya "dedukuhan”. Kata Renon kemungkinan berasal dari kata "Rena" yakni nama sebuah tempat.dari kata "Rena" yakni nama sebuah tempat.)
  • Museum Lukisan Sidik Jari  + (Bagi penikmat seni lukis dan sedang berkunBagi penikmat seni lukis dan sedang berkunjung ke Bali. Tak ada salahnya mencoba mengunjungi galeri-galeri dan museum yang dapat memanjakan mata. Museum ini salah satu rekomendasi yang harus masuk daftar kunjunganmu, yakni Museum Lukisan Sidik Jari Ngurah Gede Pemecutan.</br></br>Museum Lusikan Sidik Jari ini didirikan pada tahun 1993. Tokoh yang menggagas, sekaligus pemilik dari museum ini adalah Gede Ngurah Rai Pemecutan. Mengapa bernama Museum Sidik Jari? Karena lukisan yang ditampilkan menggunakaj metode lukis dengan cap jari. Inilah keunikan dari museum ini yang tidak ditemukan dari museum lainnya. Dan hal yang unik lainnya, teknik ini didapat secara tidak sengaja ketika pelukis ingin menyelesaikan lukisan yang dibuatnya.</br></br>Metode lukis dengan sidik jari ialah mengolesi jari tangan dengan berbagai macam cat lukis sesuai imajinasi pelukis. Dan menjadi otentik karena terdapat sidik jadi pelukis langsung pada lukisan hasil karyanya. Di museum ini terdapat 666 koleksi lukisan dari Gede Ngurah Rai Pemecutan. Bahkan pernah mendapat penghargaan dan apresiasi dari MURI Sebagai pelopor teknik melukis dengan sidik jari dan kolektor terbanyak lukisan sidik jari.</br></br>Menjadi penasaran? Silahkan kunjungi museum ini yang masih di kawasan Kota Denpasar, dan waktu buka museum dari Senin-Sabtu dari jam 08.00-16.00 WITA. Mungkin kamu akan terinspirasi untuk membuat lukisan sidik jarimu sendiri. Jadi tak ada salahnya mengunjungi museum ini.i tak ada salahnya mengunjungi museum ini.)
  • Desa Kayuputih  + (Bali terkenal sebagai tempat destinasi wisBali terkenal sebagai tempat destinasi wisata yang populer di Indonesia bahkan mancanegara. Sebagian besar orang mengenal Bali sebagai tempat yang ramai dengan kunjungan wisatwannya, sehingga membuat Bali tak ubahnya seperti kota-kota besar yang ada di Indonesia dengan segala hiruk-pikunya. Akan tetapi tak semua daerah di Bali melulu penuh kebisingan. Jika Anda sedang berlibur ke Bali dan ingin mencari tempat yang sunyi dan tenang dari keramaiaan, maka datanglah ke Bali bagian Utara, tepatnya di Desa Kayuputih, Buleleng.</br> Lokasi Desa Kayuputih dekat dengan pantai Lovina dan berada di tengah-tengah lanskap tropis hutan perbukitan kondisi dan suasana alam yang menakjubkan. Desa Kayupautih menyuguhkan spot-spot wisata dan pemandangan-pemandangan indah yang dibalut dengan suasan hening untuk tempat liburan Anda yang romantis. Tak hanya wisata alamnya, Desa Kayuputih juga menawarkan wisata budaya yang ikonik dari kebudayaan Bali Utara yang sudah ada sejak masa prasejarah. </br> Anda dapat mengunjungi sebuah Bangunan Cagar Budaya yang berada di Banjar Dinas Taman yang merupakan warisan dari zaman prasejarah di Desa Kayuputih. Berdasarkan penelitian arkeologi, Desa Kayuputih sudah ada sejak zaman prasejarah dengan bukti peninggalan berupa sakofagus (peti mayat) yang dahulunya ditemukan dipusat pemukiman penduduk. Selain itu, terdapat pula pabrik-pabrik tenun tradisional, museum-museum dan pura, seperti Bale Agung, Munduk Duwur, Taman Suci dan lain-lain serta kuil-kuil yang unik yang memberi ciri khas ke eksotisan Bali.</br> Tak hanya itu, di Desa Kayuputih juga terdapat tradisi unik yang disebut dengan “Nyakan Diwang.” Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Desa Kayuputih saat Ngembak Geni, yang termasuk dalam rangkaian Hari Raya Nyepi. Tradisi ini digelar saat nyepi berakhir pukul 24.00 Wita, di mana lampu di seluruh rumah mulai menyala. Suasana gelap gulita yang sebelumnya berbaur dengan ketenangan, berubah menjadi terang. Saat itulah warga mulai keluar rumah, layaknya laron yang mencari sinar. Mereka sibuk menyiapkan peralatan memasak untuk dibawa ke tungku luar rumh atau yang disebut “Diwang” yang dibuat saat Pengerupukan. Hal ini dilakukan secara serempak oleh seluruh masyarakat, dari anak-anak sampai orang tua tak mau melewatkan momen yang unik dan rutin setiap tahun ini.</br>Saat suasana demikian, rasa kekeluargaan mulai terasa, antarwaga saling mengunjugi, bersenda gurau, bertegur sapa dan tidak ada yang memakai kendaraan, tetapi semuanya berjalan kaki. Tradisi Nyakan Diwang memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Kayuputih, khususnya untuk mempererat rasa kekeluargaan. Selain itu, tradisi ini juga berkaitan dengan penyucian diri dari segala hal-hal yang negatif. </br>Oleh sebab itu, Desa Kayuputih, Buleleng, Bali Utara merupakan tempat yang sangat disayangkan untuk dilewatkan saat Anda berada di Bali. Karena Desa ini akan menjadi tempat yang sempurna untuk mengalami keajaiban Bali yang sebenarnya, sebuah pengalaman yang tak terlupakan dengan melihat sebuah permata sejati di Utara Bali, yakni Desa Kayuputih.ejati di Utara Bali, yakni Desa Kayuputih.)
  • Desa Belandingan  + (Banyak versi yang menerangkan tentang nama Desa Belandingan yang di pakai sebagai nama desa saat ini, salah satunya keberadaan Pohon Belandingan yang di ambil sebagai nama desa.)
  • Desa Banyuning  + (Banyuning sebagai sebuah desa yang merupakan salah satu dari sentra industri kerajinan gerabah yang ada di kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng.)
  • Desa Batuan  + (Batuan (Baturan) adalah sebuah desa di BalBatuan (Baturan) adalah sebuah desa di Bali, Indonesia. Desa ini terkenal karena karya seni dan gaya lukisannya. Hingga pada tahun 1930-an gaya seni khas desa ini dikenal sebagai lukisan Batuan. Desa Ini adalah pusat lukisan yang didukung sejumlah galeri seni dan perkumpulan seni koperasi yang telah memainkan peran kunci dalam mempromosikan seni Batuan. Desa ini juga dikenal dengan pertunjukan tari Gambuh kuno, dilakukan setiap puncak Bulan Purnama.</br>Batuan disebutkan dalam catatan sejarah sejak 1000 tahun yang lalu. Pengaruh Hindu dan India di wilayah desa tersebut terlihat dari ukiran dan candi. Pada abad ke-17, Batuan dan Bali bagian selatan dikuasai oleh keluarga kerajaan sampai kutukan pendeta membuat mereka kehilangan kendali; akhirnya mereka menyebar ke berbagai penjuru negeri. Selama kurun waktu 1947–1949, sebagian besar masyarakat Batuan tetap setia pada Kabupaten Gianyar.Batuan tetap setia pada Kabupaten Gianyar.)
  • Bayung Gede  + (Bayunggede yang berasal dari kata “Bayung”Bayunggede yang berasal dari kata “Bayung” yang berati “Bayu”, atau tenaga sedangkan kata “Gede” dapat dipersonifikasi menjadi “kuat”. Sehingga jika diterjemahkan, kata Bayunggede berarti “tenaga yang kuat”. Sebelum bernama desa Bayunggede, dahulu merupakan tempat pemukiman kecil di Bali yang disebut sebagai padukuhan yang letaknya ditenggah hutan dengan jumlah penduduk yang sangat kecil (tidak disebutkan jumlahnya). Padukuhan ini dipimpin dan dikelola oleh suatu struktur pemerintahan adat yang disebut “Ulu Apad” atau kepala suku dengan tugas pokok dan fungsinya dari penyelenggaraan kegiatan dan kepentingan pelaksanan upacaran dan upakara adat.ngan pelaksanan upacaran dan upakara adat.)
  • Bendungan Gerokgak (Renon)  + (Bendungan Gerokgak merupakan salah satu obBendungan Gerokgak merupakan salah satu obyek wisata buatan yang menjadi favorit di gerokgak selain dari pada Pura Pulaki Atau Pura Melanting. Banyak turis manca negara yang memuji dan berkunjung ke kecamatan ini khususnya ke Bendungan Gerokgak. Tujuan utama pembuatan bendungan ini adalah untuk membantu para petani yang ketika musim kemarau selalu kekurangan air. Jadi ketika musim hujan, bendungan ini akan menyimpan banyak air, namun setelah musim kering datang airnya akan digunakan petani untuk mengairi sawahnya. Bendungan yang terletak 159 meter dari permukaan air laut ini berlokasi di desa gerokgak, kecamatan gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali dengan jarak Kurang Lebih 43 Km dari pusat kota Singaraja.ng Lebih 43 Km dari pusat kota Singaraja.)
  • Bendungan Titab  + (Bendungan sekaligus waduk terbesar di PulaBendungan sekaligus waduk terbesar di Pulau Bali, yaitu Bendungan Titab Ularan efektif mulai beroprasi hari ini. Selain sebagai saluran irigasi, bendungan ini juga difungsikan sebagai sebagai penyedia air baku sebesar 300 meter kubik per detik, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) mikrohidro sebesar 1,5 megawatt (MW). Bendungan Titab Ularan membendung aliran Sungai Saba (baca: Sabe) dan menggenangi 6 desa di 2 Kecamatan di Kabupaten Buleleng. Dari pusat kota Singaraja kita bisa menempuh jarak 30 Km dengan waktu tempuh 55 menit. jarak 30 Km dengan waktu tempuh 55 menit.)
  • Desa Benoa  + (Benoa adalah desa bekas nelayan, sekarang Benoa adalah desa bekas nelayan, sekarang menjadi pantai utama di Bali yang terletak di pantai timur pulau. Tempat ini memiliki perairan tenang dengan pantai berpasir yang bagus. Ini adalah tempat yang bagus untuk olahraga air seperti snorkeling dan scuba diving. Dari Benoa, seseorang dapat berlayar dengan perahu berlantai kaca yang berlayar di sepanjang terumbu karang. Setidaknya ada 5 pusat spa untuk memanjakan diri dan ada sekolah memasak Bali, Bumbu Bali, yang menawarkan pelajaran seni memasak Bali secara teratur. Di dekatnya ada kuil Cina Caow Eng Bio kuno yang menarik. kuil Cina Caow Eng Bio kuno yang menarik.)
  • Bentara Budaya Bali  + (Bentara Budaya Bali (BBB) adalah sebuah teBentara Budaya Bali (BBB) adalah sebuah tempat berkesenian yang berlokasi di Jl. Profesor Ida Bagus Mantra No.88A, Ketewel, Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali 80237, Telepon: (0361) 294029. </br></br>BBB berdiri pada tanggal 9 September 2009 dan merupakan bagian dari Kompas-Gramedia. Kegiatan yang sering digelar oleh BBB antara lain pameran lukisan, pementasan seni, diskusi buku, pemutaran film.</br>Info lebih lanjut: http://www.bentarabudaya.com/ebih lanjut: http://www.bentarabudaya.com/)
  • Desa Pikat  + (Berdasarkan cerita sejarahnya, nama pikat Berdasarkan cerita sejarahnya, nama pikat berasal dari kata “memikat” yang berarti mencari atau menangkap burung. Desa Pikat terletak di sebelah timur Kota Semarapura yang berjarak 7 Km. Desa Pikat terdiri dari 7 Banjar Dinas yaitu Banjar Dinas Gelogor, Banjar Dinas Cempaka, Banjar Dinas Intaran, Banjar Dinas Buug, Banjar Dinas Sente, Banjar Dinas Pangi Kawan, dan Banjar Dinas Pangi Kanginan. Selain perkebunan yang salah satu komoditinya yaitu kelapa, masyarakat Desa Pikat khususnya Banjar Dinas Sente bermata pencaharian sebagai pengrajin “sendi” yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bagian pelinggih.atkan sebagai salah satu bagian pelinggih.)
  • Bendungan Telaga Tunjung  + (Berlokasi di Kabupaten Tabanan, bendungan Berlokasi di Kabupaten Tabanan, bendungan ini berfungsi untuk memenuhi kebutuhan irigasi seluas 1.335 Ha. Kawasan bendungan yang hijau dan indah itu sering dijadikan tempat selfie bagi anak-anak muda selain itu bendungan Telaga Tunjung juga biasa dijadikan tempat untuk mancing.juga biasa dijadikan tempat untuk mancing.)
  • Desa Tigawasa  + (Berlokasi di kecamatan Banjar yaitu ± 24 kBerlokasi di kecamatan Banjar yaitu ± 24 km ke barat Kota Singaraja. Desa Tigawasa memiliki salah satu tradisi yang khas berbeda dengan Desa Bali Aga lainnya di Buleleng. Tradisi dimaksud adalah tradisi saat penguburan mayat. Acara penguburan mayatnya pun cukup unik, karena mayat tidak di taruh di dalam peti, melainkan hanya dibungkus dengan kain batik dan di kubur begitu saja.</br>Dalam tradisi bahasa, penduduk Desa Tigawasa menggunakan bahasa pedalaman dalam kesehariannya yang mana bahasa kuno Wong Aga saat masuk ke Bali ( bahasa/dialek Tigawasa ). Bahasa tersebut dalam vokal bahasanya kebanyakan memakai vokal huruf “A” seperti bahasa Jawa dan juga Melayu kuno.</br>Desa Tigawasa menawarkan objek wisata yang berbeda tepatnya di Dusun Wanasari, sejumlah masyarakat kreatif yang tergabung dalam Kelompok Kubu Alam (KuAl) memanfaatkan potensi tanaman bambu menjadikannya destinasi wisata berkonsep alam yang diberi nama Kubu Alam Desa Tigawasa yang dibangun dilahan milik warga.</br></br>Untuk Informasi:</br></br>http://tigawasa-buleleng.desa.id</br></br>https://bulelengkab.go.iduleleng.desa.id https://bulelengkab.go.id)
  • Patung Pahlawan Letnan Ida Bagus Putu Djapa  + (Berlokasi di perempatan jalan penghubung TBerlokasi di perempatan jalan penghubung Tanjung Bungkak, Renon, dan Sanur. Patung ini selesai pada tanggal 20 November 1987. Penggambaran Letnan Ida Bagus Putu Djapa sebagai salah satu pahlawan Bali yang gugur sebagai kusuma bangsa. Dengan mengacungkan pistol ke arah atas dan memengang sebuah pedang yang mengangtung di pinggang sebagai bentuk komando rakyat untuk terus berjuang pantang menyerah.yat untuk terus berjuang pantang menyerah.)
  • Besakih  + (Besakih terkenal dengan nama Mother Temple of Bali dan sederhanaya sebagai pura yang paling utama di pulau ini. Sebenarnya pura ini terdiri dari beberapa pura yang dibangun di wilayah yang sangat luas tepat di sebelah selatan Gunung Agung.)