UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK AT THE END OF MAY

Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Definition" with value "Adapun tiga faktor yang memunculkan adanya ajaran-ajaran rahasia atau aja wera ini yaitu : 1. Ajaran rahasia yang terkait pengalaman langsung (pratyaksa pramana) yang merupakan salah satu jalan dalam Tri Pramana. Rahasia bukan karena dirahasiakan, melainkan karena terkait pengalaman bathin yang tidak bisa diceritakan dengan kata-kata. Setiap penjelasan tidak akan pernah bisa mewakili secara tepat, hanya bisa dialami sendiri secara langsung. Karena itu faktor ini tidak bisa dituliskan dan diceritakan. 2. Ajaran rahasia yang dirahasiakan untuk menghindari kesalah-pahaman publik. Karena ajaran ini terkadang bertentangan dengan logika sebagian besar manusia. 3. Ajaran rahasia yang dirahasiakan untuk menghindari penyelewengan ajaran. Umumnya ini terkait ajaran tingkat tinggi. Seperti misalnya shakti yoga yang dapat membuat seseorang menjadi siddhi (sangat sakti), laku (praktek spiritual) yang terkait dengan ketelanjangan, dll. Tapi untuk selebihnya ini tidak akan dibahas lagi.". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 26 results starting with #1.

View (previous 50 | next 50) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • Asti  + (wirama dg metrum UUUUUU-----UUUUU= 16 suku kata)
  • Adat  + (wujud gagasan kebudayaan yang terdiri atas nilai-nilai budaya, norma, hukum, dan aturan yang satu dengan lainnya berkaitan menjadi suatu sistem)
  • Naga banda  + (wujud naga pada upacara pembakaran mayat sebagai lambang bahwa manusia di dunia diikat oleh hawa nafsu duniawi)
  • Cager  + (yakin akan sesuatu)
  • Yanak  + (yanak merupakan sebutan untuk orang ketiga tunggal yaitu si anak)
  • Kang  + (yang)
  • Sesuunan  + (yang dihormati (biasanya dewa-dewa, leluhur))
  • Amal  + (yang dilakukan dengan tujuan untuk berbuat kebaikan terhadap masyarakat atau sesama manusia (memberi derma, mengumpulkan dana untuk membantu korban bencana alam, penyandang cacat, orang jompo, anak yatim piatu, dan sebagainya))
  • Yang  + (yang inggih punika kruna sane kanggen nyinahang angga soang-soang)
  • Lenan  + (yang lain; lainnya)
  • Engken  + (yang mana; bagaimana)
  • Ngemadin  + (yang menyebabkan malu atau segan)
  • Duunin  + (yang mula-mula (dikerjakan, diperbuat, dan sebagainya); dulu)
  • Iketan  + (yang telah diikat (atap alang-alang dsb yg diikat); cara mengikat)
  • Ubuh  + (yatim atau piatu)
  • Lengih  + (zat cair berlemak, biasanya kental, tidak zat cair berlemak, biasanya kental, tidak larut dalam air, larut dalam eter dan alkohol, mudah terbakar, bergantung pada asalnya, dikelompokkan sebagai minyak nabati, hewani, atau mineral dan bergantung pada sifatnya terhadap pemanasan dapat dikelompokkan sebagai asiri atau tetap.at dikelompokkan sebagai asiri atau tetap.)
  • Muruh  + (zat warna yang digunakan untuk mewarnai kue, dsb.)
  • Angas  + ({angasan} anyaman daun kelapa, duri, dsb yg dipasang pd pohon (agar pohon tidak dipanjat orang))
  • Arod  + ({arod, nga.rod} menangis berkepanjangan seperti kesakitan)
  • Besen  + ({be.sen, ma.be.sen} berpesan (untuk disampaikan kpd seseorang))
  • Bentet  + ({ben.tet} lengkap; genap; tidak kurang dl hitungan uang. Contoh : ajinné siu bentet harganya genap seribu)
  • Belong  + ({bé.long} tempayan besar tempat air)
  • Bengbenga  + ({béng-bénga} dibukanya lebar-lebar dengan jari tangan)
  • Bet  + ({bét} cabut (tumbuhan berumbi); bongkar (untuk mengambil sst dl tanah))
  • Andang  + ({ngan.dang} membayar dua kali (istilah dalam judi Ceki))
  • Ajawera  + (Adapun tiga faktor yang memunculkan adanyaAdapun tiga faktor yang memunculkan adanya ajaran-ajaran rahasia atau aja wera ini yaitu :</br>1. Ajaran rahasia yang terkait pengalaman langsung (pratyaksa pramana) yang merupakan salah satu jalan dalam Tri Pramana. </br> Rahasia bukan karena dirahasiakan, melainkan karena terkait pengalaman bathin yang tidak bisa diceritakan dengan kata-kata. </br> Setiap penjelasan tidak akan pernah bisa mewakili secara tepat, hanya bisa dialami sendiri secara langsung. Karena itu faktor ini tidak bisa dituliskan dan diceritakan.</br>2. Ajaran rahasia yang dirahasiakan untuk menghindari kesalah-pahaman publik. Karena ajaran ini terkadang bertentangan dengan logika sebagian besar manusia.</br></br>3. Ajaran rahasia yang dirahasiakan untuk menghindari penyelewengan ajaran. Umumnya ini terkait ajaran tingkat tinggi. Seperti misalnya shakti yoga yang dapat membuat seseorang menjadi siddhi (sangat sakti), laku (praktek spiritual) yang terkait dengan ketelanjangan, dll. Tapi untuk selebihnya ini tidak akan dibahas lagi.uk selebihnya ini tidak akan dibahas lagi.)
  • Onong  + ('onong' ('ngonong') berarti renang, tapi kata ini khusus dipakai di daerah Karangasem. Kata lumrah di bagian Bali lain adalah, 'langi' ('nglangi') Bahasa Jawa juga, 'nglangi'! Kata ini tidak tergolong halus, kasar dsb.)
  • Encak  + ((Dialek Nusa Penida) memiliki arti "jadi buah bibir" atau "nama jelek di masyarakat". (Dialek Nusa Penida) Encak-encak : lebih banyak dikenal nama jeleknya.)
  • Gayah sari  + ((Gayah Pupus adalah perlengkapan sajen yang dibuat dari bagian-bagian tertentu dari daging babi (yang pada bagian puncak gayah berbentuk payung terbuat dari jaringan perut babi))
  • Pagrendot  + ((banyak orang) datang membawa (atau memikul) barang-barang untuk oleh-oleh.)
  • Tuman  + ((kadung tuman) - telanjur terbiasa; sudah terbiasa; menjadi biasa (suka, gemar, dan sebagainya) sesudah merasai senangnya, enaknya, dan sebagainya)
  • Leneng  + ((léneng) - tembok rendah di samping kanan-kiri kori atau pintu masuk rumah untuk duduk-duduk)
  • Neh  + ((néh) - kata seru ketika memberikan sesuatu; betah)
  • Sakewala  + ((sakéwala) - hanya sekadar)
  • Matutuh  + ((sudah) diberi obat tetes melalui hidung atau mata)
  • Tengai  + ((tengai tepet) - tepat tengah hari; siang bolong)
  • Endah  + ((én.dah) mendapat konfiks 'ma-an' menjadi (mén.dah.an) yang artinya (pelbagai; bermacam-macam))
  • Endah  + ((én.dah) mendapat sufiks 'ang' menjadi (én.dah.ang) yang artinya "permainkan")
  • Ngasilin  + (- proses, cara, perbuatan menghasilkan - pendapatan; perolehan (uang yang diterima dan sebagainya))
  • Awasarya  + (- Acorus calamus - tumbuhan tahunan yang umbinya dapat digunakan sebagai obat atau campuran beberapa jenis minuman keras, akarnya dapat digunakan sebagai bahan ramuan obat, bumbu dapur, dan insektisida)
  • Angkus  + (- Alat untuk melecut binatang (kuda, kerbau, dan sebagainya), berupa jalinan tali dari serat tumbuhan, benang, atau kulit yang diikatkan pada sebuah tangkai; cemeti besar)
  • Ares  + (- Anak pohon pisang yang masih kecil - Sayur yang dibuat dari pohon pisang yang masih muda diiris-iris, bercampur bumbu, dimasak)
  • Ngangeg  + (- Hentian sebentar dalam ujaran (sering te- Hentian sebentar dalam ujaran (sering terjadi di depan unsur kalimat yang mempunyai isi informasi yang tinggi atau kemungkinan yang rendah)</br>- Waktu berhenti (mengaso) sebentar; waktu beristirahat di antara dua kegiatan atau dua babak (seperti dalam olahraga dan sebagainya)ak (seperti dalam olahraga dan sebagainya))
  • Nganjekang  + (- Kekuatan (kegembiraan, gairah) batin; keadaan atau suasana batin - Menyokong; membantu; menunjang)
  • Ngangseh  + (- Melakukan suatu usaha; bekerja giat (untuk mencapai sesuatu); berikhtiar; berdaya upaya)
  • Ngangsok  + (- Memajukan (mendorongkan, menjorokkan, me- Memajukan (mendorongkan, menjorokkan, mengulurkan) ke depan</br>- Mengunjukkan; memberikan</br>- Mengemukakan sesuatu supaya diturut (dilakukan, dilaksanakan, dan sebagainya); mengajukan usul (saran dan sebagainya)</br>- Memberi nasihat (bantuan dan sebagainya) supaya menjalankan suatu usaha atau melakukan suatu perbuatan.uatu usaha atau melakukan suatu perbuatan.)
  • Ngangken  + (- Menyatakan (menganggap) dirinya (pandai, kaya, dan sebagainya) - Membenarkan (tuduhan dan sebagainya terhadap dirinya) - Menerima dan menyatakan (bahwa dirinya salah, keliru, dan sebagainya))
  • Ngangsek  + (- Pendek, tidak jauh (jarak atau antaranya) - Hampir - Menjelang)
  • Nganjang  + (- Pulang dan pergi (dari suatu tempat ke tempat lain dan dari tempat yang dituju itu kembali ke tempat semula))
  • Awujijiwati  + (- anggota badan dari siku sampai ke ujung jari atau dari pergelangan sampai ujung jari - sesuatu yang digunakan sebagai atau menyerupai tangan)
  • Antanan  + (- beras yang sudah dimasak (dengan cara ditanak atau dikukus))