Property:Biography text id
From BASAbaliWiki
Revision as of 13:02, 29 January 2018 by Alexey123 (talk | contribs) (Created page with "has type::text")
"
" KEMACETAN YANG TERJADI DI BALI "
OM SWASTIASTU
Yang saya Hormati Pemerintah Bali dan yang saya cintai teman-teman yang berbahagia.
Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberika Asung Kertawaranya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul ditempat ini.Sebelum saya menyampaikan pidato ini, terlebih dahulu saya ingin mengucapkan terimakasih atas waktu dan kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menyampaikan pidato harapan saya kepada pemerintah Bali yang berjudul "KEMACETAN YANG TERJADI DI BALI".
Kemacetan lalu lintas timbul karena volume kendaraan bermotor tidak sebanding dengan volume jalan. Jumlah kendaraan bermotor dan bermobil bertambah setiap harinya.Akibatnya,mobil-mobil,transportasi umum dan sepeda motor bertumpuk dijalanan,Kemacetan lalu lintas pun terjadi.Kemacetan juga dapat memperlambat kinerja dari masyarakat yang terjebak macet.Para pekerja akan terlambat tiba ditempat kerja dan para pelajar akan terlambat tiba disekolah.Hal ini terutama terjadi kepada masyarakat yang memilih menggunakan transportasi pribadi dari pada transportasi umum.
Kemacetan lalu lintas terjadi karena terlalu banyak penduduk yang menggunakan kendaraan bermotor atau bermobil dan juga karena banyaknya pengguna jalan yang belum tertib mematuhi peraturan lalu lintas.
Pada kesempatan ini saya ingin mengajak kalian untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di Bali.Kalau kita tidak dapat mengatasinya,paling tidak kita bisa mengurangi kemacetan lalu lintas di Bali. Ada 2 hal utama yang dapat kita lakukan untuk mengurangi kemacetan. Pertama,menggunakan transportasi umum jangan menggunakan kendaraan pribadi,penggunaan transportasi umum dapat mengurangi volume kendaraan dijalan raya. Pada akhirnya,kemacetan lalu lintas pun akan berkurang. Kedua,membiasakan untuk berjalan kaki jika jarak tempuh tidak terlalu jauh. Cara ini sederhana tetapi memang sulit untuk dilakukan. Padahal berjalan kaki itu menyehatkan,dan dengan berjalan kaki kita sudah ikut serta mengurangi kemacetan di Bali. Saya yakin dengan melakukan 2 tindakan tersebut kemacetan lalu lintas di Bali dapat berkurang.
Akan tetapi, Pemerintah Bali diharapkan untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan terhadap transportasi umum. Saya yakin,jika transportasi umum aman dan nyaman,penumpangnya pun akan lebih banyak. Akhirnya,jumlah penguna transportasi pribadi akan berkurang dengan sendirinya.
Hanya ini yang bisa saya sampaikan,semoga bermanfaat bagi kita semuanya. Mohon maaf jika ada salah kata dan tindakan. Atas perhatiannya saya mengucapkan Terima kasih.
OM,SHANTIH,SHANTIH,SHANTIH,OM
Di Kota Denpasar yang merupakan ibu kota, pusat pemerintahan dan ekonomi Provinsi Bali, saya melihat bahwa banjir adalah masalah utama di kota ini. Tidak mengherankan jika seratus ton sampah diperoleh di Kota Denpasar setiap hari. Hal ini sangat berbahaya jika tidak diperhatikan, karena bisa membuat tempat yang rusak semakin parah. Akibatnya banyak masalah lain yang muncul di kota denpasar karena penyakit ini. Masalah ini tidak dapat diserahkan kepada pemerintah saja, tetapi peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kebutaan, salah satunya adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya masalah kebutaan. Sebagai siswa, bahkan di bangku SMA saya masih diajarkan oleh guru untuk selalu peduli terhadap lingkungan melalui program P5 yang dilaksanakan di sekolah. Melalui program ini saya berpikir bahwa masalah bodoh ini dapat diselesaikan dengan budidaya Magot. "Budaya Daya Maggot Untuk Mengatasi Masalah kutu di Kota Denpasar" Pemerintah Kota telah membantu mengatasi masalah kutu ini dengan teknologi canggih, dari setiap warga dapat membantu pemerintah dalam masalah kutu ini dengan budidaya maggot karena karena budidaya maggot ini dapat memecah sampah organik menjadi pupuk atau di Bali sering disebut nyanyad. Maggot berasal dari lalat Black Soldier Fly (BSF), budidaya hanya menggunakan kandang papan/kayu yang memiliki celah dan ditutup dengan kain, ruang kecil untuk menekan telur maggot dan Rak untuk tempat tumbuh maggot, dalam proses pertumbuhan maggot, ditempatkan di tempat yang terkena sinar matahari. Limbah organik seperti kulit kacang, sisa buah-buahan, dan rumput di kebun dapat ditempatkan di tempat ini. Magot untuk mengurai limbah organik atau kotoran menjadi pupuk atau pupuk. 1 Kg Maggot dapat menguraikan 4 Kg Limbah organik atau sampah setiap dua hari. Jika setiap warga kota memiliki 1 kg lemak maka tidak akan ada lagi sampah organik di kota ini. Sisa sampah plastik harus diserahkan kepada pemerintah yang memiliki peralatan canggih untuk mendaur ulang.
Berikut ini adalah Manfaat Budidaya Maggot:
1. Mengurangi volume limbah di TPA karena limbah organik digunakan untuk pakan maggot
2. Buah maggot dapat digunakan sebagai pakan ternak yang mengandung protein tinggi karena maggot mengkonsumsi limbah organik seperti sayuran dan buah-buahan
3. Maggot yang dapat membuang limbah akan menghasilkan Kasgot (Residu Maggot) yang dapat dijadikan pupuk organik Budidaya maggot ini sangat menguntungkan bagi lingkungan dan para pengasuh maggot, karena selain dapat menanam sampah organik, pupuk dan bekas maggot dapat digunakan atau dijual dengan harga yang lebih tinggi, dapat dikatakan bahwa budidaya maggot lebih mudah dan memiliki nilai fungsional yang lebih tinggi.
Om Swastyastu
Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua.
Pertama, marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Ida Sabg Hyang Widhi Wasa karena telah memberikan banyak sekali limpahan rahmat dan juga kesempatan bagi kita semua, sehingga kita dapat berkumpul di acara yang berbahagia ini.
Dalam kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan orasi yang cukup singkat tentang tanggap berpariwisata. Karena pada dasarnya pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi dan menghibur dini.
Kita semua sudah tau bahawa pulau bali adalah pulau seribu pulau, yang terkenal di mancan negara karena keindahan flora faunanya.
Tapi dibalik semua itu ada masalah yang harus dicarikan solusi oleh pemerintah kedepannya terkait dengan wisatawan yang datang ke tempat wisata dikawasan tempat suci yang semena-mena. Seperti banyak wisatawan berpoto di pura dengan menaiki pelinggih pura, tidak tanggap terhadap kebudayaan Bali, penistaan budaya Bali sepeti berbuat zinah di kawasan tempat suci, Ugal ugalan di jalan, tidak mamakai helm, mengubah plat motor dan menyembunyikan Visa identitasnya agar ia dapat bekerja di Bali.
Dan tidak heran lagi keberadaan wisatawan itu membuat masyarakat lokal terganggu.
Itu menjadi masalah serius yang harus ditangani para pemimpin kedepannya, menegakkan aturan aturan berpariwisata ke bali. Lebih mempertimabangkan wisatawan yang bekerja di Bali, karena masyarakat lokal masih banyak sekali yang saya ketahui pengangguran, mungkin dengan adanya aturan aturan bijak tersebut bisa membantu masyarkat lokal agar mendapatkan pekerjaan dan lebih mempertimbangkan wisatawan yang membuka lapangan pekerjaan di bali sedangkan ia bukan wni +
"Harmoni Bali: Menuju Pemimpin Visioner dalam Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan, Kesejahteraan, dan Pelestarian Budaya" +
Pemimpin yang akan datang di Bali harus segera menangani masalah lingkungan dan pariwisata sebagai prioritas utama. Pulau-pulau ini mengalami dampak negatif dari pertumbuhan pariwisata yang tidak terkendali, seperti kerusakan lingkungan, kepadatan penduduk, dan ketidakseimbangan ekonomi. Peningkatan sampah plastik dan kerusakan terumbu karang merupakan ancaman serius bagi kelestarian lingkungan.
Selain itu, pandemi COVID-19 telah menghancurkan industri pariwisata, yang merupakan tulang punggung ekonomi Bali. Calon pemimpin harus merencanakan kebijakan yang akan memulihkan ekonomi, mendiversifikasi sumber pendapatan, dan memperkuat infrastruktur kesehatan. Menangani masalah pekerjaan dan pendidikan juga penting untuk memperkuat keterlibatan masyarakat lokal.
Dalam menghadapi tantangan-tantangan ini, para pemimpin harus melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat lokal, bisnis, dan pemerintah pusat. Sebuah visi jangka panjang yang berfokus pada pengembangan berkelanjutan dan pelestarian budaya Bali diperlukan untuk menciptakan masa depan yang gemilang bagi semua pihak.
Selanjutnya, masalah kondisi tenaga kerja dan distribusi pendapatan harus diperhatikan. Para pemimpin harus merancang strategi untuk meningkatkan keterampilan pekerja lokal mereka, menyediakan lapangan kerja, dan memastikan distribusi pendapatan ekonomi.
Untuk menghadapi tantangan-tantangan ini, dibutuhkan kepemimpinan yang ambisius dan penuh dedikasi. Pemimpin Indonesia masa depan harus memiliki komitmen yang kuat terhadap pembangunan berkelanjutan, keadilan sosial, dan pelestarian budaya. Hanya dengan pendekatan holistik dan kolaboratif, Bali dapat berkembang secara berkelanjutan sambil mempertahankan keunikan dan keindahan alam dan budayanya. +
"Infrastruktur Jalan Dan Penerangan Yang Rusak Di Bali"
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas pentingnya pengembangan infrastruktur jalan dan lampu di pulau indah ini Bali. Infrastruktur jalan yang baik adalah tulang punggung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dengan meningkatnya jumlah penduduk dan pariwisata di Bali pengembangan umum jalan yang efisien dan aman menjadi suatu keharusan. Kami berkomitmen untuk merencanakan dan melaksanakan proyek jalan yang tidak hanya memperlancar arus transportasi tetapi juga memperhatikan kesejahteraan lingkungan.
Selain itu,pencahayaan jalan yang memadai merupakan langkah penting untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan warga serta wisatawan. Dengan penerangan yang baik kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung.
Kita berbicara bukan hanya tentang jalan dan lampu, tetapi tentang pondasi kehidupan yang lebih baik. Infrastruktur yang kokoh mencerminkan komitmen kita terhadap kesejahteraan bersama. Pemerintah hendaknya memberikan perhatian serius terhadap masalah ini, agar setiap langkah kita dijalani dengan aman, nyaman dan penuh harapan.
Sekian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf apabila ada salah kata. Akhir kata saya ucapkan Terimakasih. +
Bali terkenal akan pariwisata bertajuk religinya yang sangat kental. Namun di kala pandemi Covid-19 menyerang, menyebabkan semua aspek pendukung ekonomi masyarakat khususnya pada bidang pariwisata mengalami mati suri. Bukan hanya Indonesia, namun juga hal serupa dialami oleh seluruh negara di dunia. Sebagai generasi penerus bangsa, sebaiknya kita tidak hanya berani untuk mengkritik namun juga berani untuk berinovasi guna menciptakan suatu kolaborasi yang dapat membangkitkan kiprah pariwisata Bali seperti sedia kala.
Dunia yang sudah serba digital, membuat kita harus berupaya dapat berjalan seirama dengan pariwisata budaya maupun teknologi. Maka daripada itu, solusi yang dapat diciptakan yakni website bernama 'Mai Melali' dengan pemanfaatan VR (Virtual Reality) yang mengangkat tema revitalisasi pariwisata Bali bertajuk digital. VR ini dikonsepkan untuk dinikmati khususnya bagi para wisatawan yang sudah merindukan Bali sejak terakhir kali ia mengunjungi Pulau Dewata ini. Disamping itu juga, pada pemanfaatan VR ini akan menggunakan beberapa destinasi wisata contohnya seperti Pantai Kuta, Sangeh Monkey Forest, Tegenungan Waterfall, maupun destinasi wisata religi seperti Tirta Empul. Dengan membawakan Bali keluar, diharapkan timbul rasa rindu terhadap Pulau Dewata yang nantinya akan membuat rasa ingin mengunjungi bali lebih bergejolak.
Terpacu dengan sektor pariwisata saja dapat diibaratkan sebagai pisau bermata dua. Disamping dapat menguntungkan karena Bali memiliki potensi yang besar, namun juga dapat merugikan karena pada saat pandemi sekarang, seluruh aspek kehidupan menjadi melemah. Dengan hadirnya Mai Melali, diharapkan seluruh penikmat destinasi pariwisata Bali dapat merasakan atmosfer yang dulu sempat dirasakan namun terpaksa meninggalkan sejenak karena pandemi Covid-19. Dengan bantuan teknologi VR (Virtual Reality) membuat kita lebih mudah untuk berkolaborasi dengan globalisasi saat ini. Maka daripada itu, mari wujudkan pariwisata Bali yang bertajuk teknologi, guna membangkitkan dan merevitalisasi pariwisata dan ekonomi penduduk Bali. Karena kami yakin, Bali Akan Kembali.
Saudara-saudara yang saya cintai,
Pemilihan umum adalah saat di mana kita sebagai warga negara memiliki kekuatan untuk membentuk masa depan kami. Bali, tanah air kita yang kita cintai, menghadapi sejumlah masalah yang memerlukan perhatian mendesak dari calon pemimpin kita.
Saat kita bersiap untuk memilih pemimpin baru, perlu bagi kita untuk mempertimbangkan masalah yang benar-benar mendesak dan memerlukan solusi yang tepat. Di antara berbagai masalah yang terjadi, beberapa hal yang menonjol dan perlu segera diatasi oleh calon pemimpin Bali adalah:
Pertama, lingkungan dan keberlanjutan. Bali, dengan keindahan alamnya, menghadapi tekanan besar akibat pertumbuhan yang cepat. Konservasi lingkungan dan perlindungan sumber daya alam sangat penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada pulau ini. Calon pemimpin harus memiliki visi yang jelas untuk mempertahankan keindahan alam Bali sambil juga mengelola pertumbuhan yang berkelanjutan.
Kedua, infrastruktur yang memadai. Meskipun Bali telah menjadi destinasi wisata yang populer, namun masih ada kebutuhan akan infrastruktur yang lebih baik untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kegiatan sehari-hari masyarakat. Pemimpin yang efektif harus memprioritaskan pembangunan infrastruktur yang memadai tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan.
Ketiga, kesejahteraan sosial. Ada ketimpangan yang perlu diatasi di Bali. Peningkatan akses pendidikan, perhatian terhadap kesehatan masyarakat, serta peningkatan kesempatan kerja dan upah yang layak perlu menjadi fokus utama bagi calon pemimpin. Kesejahteraan sosial yang merata akan menjadi pondasi yang kuat bagi kemajuan Bali ke depan.
Keempat, transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan. Penting bagi pemimpin untuk membangun pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Masyarakat harus memiliki kepercayaan penuh pada pemimpin mereka dan merasa didengar dalam proses pengambilan keputusan.
Saudara-saudara, pemilu ini bukan hanya tentang memilih pemimpin, tetapi juga tentang memilih pemimpin yang memiliki visi yang jelas, komitmen yang kuat, dan kemampuan untuk mengatasi masalah-masalah yang mendesak. Mari kita pilih pemimpin yang dapat memimpin Bali menuju masa depan yang lebih baik, yang adil dan berkelanjutan bagi kita semua.
Terima kasih.
Om Swastyastu.
Dalam mengelola sampah ini, panitia Tim Basa Bali dan kita semua menghaturkan penghormatan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Sampah ini berdampak pada bumi kita dan telah menjadi beban bersama bagi umat manusia.
Peraturan yang ditulis pada tahun 1975 mengenai pelestarian, penulisan, dan pengembangan aksara Bali telah ada, namun tidak selalu diikuti. Pengelolaan sampah seharusnya bukan hanya ritual, melainkan benang merah dalam hidup kita.
Sampah ini berbahaya, dan kita, sebagai masyarakat, seharusnya menjadi warga yang suci yang tidak secara langsung berkontribusi pada pencemaran lingkungan kita. Sampah yang terus meningkat ini memengaruhi lingkungan Bali. Namun demikian, kita harus terus hidup berdampingan dengan alam dan menjalankan tanggung jawab kita.
Kita perlu segera mengubah kebiasaan dalam pembuangan sampah ini. Lebih dari itu, kita harus memberikan dukungan kepada sesama Bali dan memainkan peran kita sebagai warga yang bertanggung jawab. Ketakutan besar meliputi sektor pariwisata, stabilitas ekonomi, dan reputasi global kita. Bersama-sama, mari bersatu, bersikap rendah hati, dan bekerja secara kolektif dalam mengelola sampah ini. Terima kasih. Om Shanti, Shanti, Shanti, Om. +
Sebenarnya menjadi pemimpin di parlemen sangatlah sulit, karena harus melindungi para budak dan selalu berpegang teguh pada janji-janji politik selama kampanye. Saat ini adalah. musim bagi para calon partai politik untuk bergelut dan berkampanye. Hal ini dilambangkan dengan para peziarah yang menjuntai spanduk di sepanjang trotoar dan catus pata, yang bertujuan agar semua orang dapat melihat diri mereka sebagai PEMILU. Dia sendiri juga mempertimbangkan semua hal ini dengan visi dan misi jika dia dipilih oleh partai rakyat. Jika dilihat maka sebenarnya hanya ada wakil rakyat yang menjalankan program dan memenuhi janji-janji politiknya dan ada juga yang lupa pada janjinya seperti kacang yang lupa pada kulitnya. Sebagai bukti bahwa saya yang berada di Bali utara merasa menjadi korban janji politik, janji untuk membangun bandara agar perekonomian di Bali stabil tetapi sampai saat ini semua itu hanya wacana yang mengembara selama musim kampanye. Nah itu yang saya rasakan sendiri, mungkin para wakil rakyat memiliki pertimbangan lain yang mungkin bandara belum direalisasikan hingga saat ini, hanya saja menjadi wakil rakyat sangat sulit dalam mengambil keputusan karena banyak. pertimbangan dan pekerjaan yang harus dilakukan. Kami sebagai rakyat hanya. meminta kepada bapak-bapak dan ibu- ibu yang sedang bersalin untuk tidak memutuskan janji yang kondisinya sulit untuk direalisasikan agar budak atau rakyat tidak tersinggung oleh janji. Hanya saja, jika ada kesalahan, maafkan aku. Memang menjadi pemimpin sebagai wakil rakyat memang sulit, karena sebagai wakil rakyat harus selalu melindungi rakyat dan harus ingat dengan janji-janji politiknya selama masa kampanye. Sekarang adalah musim pencalonan wakil rakyat dan masa kampanye. Hal ini ditandai dengan banyaknya para caleg yang memasang baliho menghadap trotoar dan catus kematian. +
"Om swastiastu "
Kepada pembawa acara terimakasih atas waktu yang di berikan kepada saya .Para juri yang saya hormati, para penonton yang saya banggakan dan peserta lomba orasi basa bali yang saya sayangi .Judul karya saya " Peduli dengan Sampah Plastik Supaya Lingkungan Bersih". Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atau Ida Sanghyang Widhi Wasa dapat berkumpul dalam keadaan sehat di hari ini.
Bumi yang sekarang banyak sekali masalah terhadap sampah plastik yang bisa mengakibatkan bahaya besar di bumi. Pada hadirin sekalian sampah plastik merupakan bahaya besar ketika kita tidak memperhatikan lingkungan sekitar dan bisa memberi bencana di masa depan.
Lalu siapa yang akan ingat? Bukan hanya diri sendiri kita semua baik para siswa remaja orang tua semua yang hidup di bumi termasuk Bali yang terkenal dengan keindahan alamnya, patut peduli dengan keberadaan sampah plastik itu ini merupakan perilaku yang meliputi para remaja sebagai pemeran utama.
Ingat, kerjaan para remaja tidak cuma berhias dan melakukan selfie di tempat yang Asri saja, tetapi sampah di depannya tidak ada yang memperhatikan itu menyebabkan bencana seperti longsor banjir polusi dan lainnya.
Supaya kita tidak terkena bahaya kitab patut membuang sampah ke tempat sampah, tidak boleh membuang sampah di lingkungan sekitar seperti sungai,jalan,got, serta lainnya. Ayo kita tidak membuang sampah sembarangan supaya lingkungan sekitar tetap asri dan lestari !. Kita patut saling gotong royong bersama pemerintah dan semua masyarakat agar terciptanya lingkungan yang bersih terbebas dari sampah plastik.
"Om Santhi,Santhi,Santhi Om" +
Para hadirin yang kami hormati. Sebelum kami memulai orasi ini. Izinkan kami untuk memanjatkan puji syukur Kepada Ida Sang Hayang Widhi Wasa, karena atas karunianyalah kita dapat berkumpul pada hari yang berbahagia ini. Melalui panganjali umat
Om swastyastu
Hadirin yang kami hormati, orasi yang akan kami bawakan hari ini berjudul “Warga Negara Asing membuat meresahkan masyarakat bali”. Hadirin yang kami banggakan Akhir-akhir ini, wisatawan asing atau “bule” yang ada di Bali, menjadi sorotan publik karena berulah dan membuat masyarakat resah. Bukannya jera, WNA yang didapati melakukan berbagai pelanggaran di Bali justru malah melawan saat aparat kepolisian menindak lanjutinya. Tidak hanya satu pelanggaran namun banyak pelanggaran yang dilakukan oleh WNA seperti :
1. Pelanggaran Lalu Lintas yang Meningkat
Data statistik mencatat peningkatan dramatis dalam pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh sejumlah WNA. Sikap kurang peduli terhadap aturan dan keselamatan di jalan raya bukan hanya mengancam masyarakat lokal tetapi juga menciptakan risiko yang signifikan bagi WNA sendiri. Peningkatan ini mencerminkan ketidakpatuhan yang meresahkan, yang menghendaki tindakan penegakan hukum yang lebih efektif dan kampanye penyadaran yang lebih intensif.
2. Masalah Imigrasi yang Merugikan
Tingginya tingkat overstaying dan pelanggaran terhadap ketentuan imigrasi menciptakan beban serius pada sistem imigrasi. Dampak ekonomi dan sosial dari perilaku ini sangat nyata, dengan adanya sumber daya yang harus dialokasikan untuk menangani kasus-kasus ini. Peningkatan kontrol dan peningkatan tindakan penegakan imigrasi menjadi imperatif untuk memastikan kepatuhan terhadap ketentuan yang ada dan menjaga integritas sistem imigrasi.
3. Pendirian Usaha Tanpa Izin yang Menyulitkan
Angka pendirian usaha tanpa izin oleh sebagian WNA merugikan ekonomi lokal, menciptakan ketidaksetaraan yang tidak seimbang dalam persaingan bisnis. Masalah ini bukan hanya menyangkut aspek ekonomi, tetapi juga mengacu pada pertanyaan hak dan keadilan dalam bisnis. Evaluasi mendalam terhadap dampak ekonomi dan sosial dari praktik-praktik ini diperlukan untuk menentukan solusi yang dapat mengatasi masalah ini tanpa merugikan pihak-pihak yang patuh pada aturan.
4. Tidak Mematuhi Aturan Lingkungan
Perilaku WNA yang tidak mematuhi aturan lingkungan menciptakan ancaman serius terhadap keberlanjutan ekologis di Bali. Kasus-kasus ini mencakup pembuangan sampah sembarangan, kerusakan tanaman lokal, dan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip keberlanjutan. Evaluasi menyeluruh terhadap dampak jangka panjang dari kerusakan lingkungan ini perlu dilakukan untuk memahami implikasinya terhadap ekosistem dan kesejahteraan masyarakat lokal
3
Terima kasih saya ucapkan kepada pembawa acara karena sudah memberikan kesempatan kepada saya. Baik para hadirin terlebih utama kepada panureksa yang saya hormati, para wantaka basa bali wiki yang saya hormati, dan para hadirin yang saya cintai.Om Swastiastu. Pertama-tama mari kita bersama-sama menghaturkan rasa bahagia kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, berkat anugrahnya kita bisa berkumpul bersama-sama disini dalam rangka acara Wkithon Partisipasi Publik Bali Berorasi. Di kesempatan ini izinkan saya menghaturkan pidato yang sudah saya buat.
Pemilu itu hanya sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih anggota DPR, DPD, Presiden dan wakil presiden serta untuk memilih anggota DPRD, yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Seperti yang terdapat pada UUD no. 7 tahun 2017tentang pemilihan umum, seluruh masyarakat bali memberikan suara merrka untuk mendukung calon pemimpin daerah bali.
Calon pemimpin Bali yang baik adalah pemimpin yang mampu memimpin rakyat-rakyatnya menuju kesejahteraan. Calion pemimpin Bali harus mebndengarkan kelyuh kesah rakyatnya. Calon pemimpin bali harus dapat dengan baik menangani permasalahan yang ada di daerah Bali, antara lain:
1) pertumbuhan UMKM yang menurun, UMKM memegang peranan sangat penting di Bali terutama dalam penciptaabn lapangan kerja sehingga dipandang sebagai katup penyelamat dalam proses mendorong laju pertumbuhan ekonomi.
2) pengendalian harga krebutuhan pokok, kebnaikan harga bahan pokok disebabkan adanya ekspektasi permintaan yang meningkat, penyebab utamanya dari rantai pasoknya, pasok pangan sepertii pertanian dinilai belum efisien. Jika tata niaga tersebut belum diatur dan dikendalikan dengan baik, seharusnya harga dan bahan piokok tetap stabil.
3) pembangunan infrastruktur umum, di daerah Bali masih terdapat fasilitas umum yang perlu diperhatikan dan diperbaiki. Salah satunya jalan raya, pada beberapa tempat yang masih memiliki jalan yang kurang baguus untuk dilewati.
Terkadang banyak calon² pemimpin yang masih melupakan tugas-tugasnya akibatbnya permasalahan akan semakin banyak mempengaruhi faktor-faktor lainnya yang kurang baik sampai bisa menimbulkan Bencana bagi masyarakatnya.
Seharusnya calon pemimpin bali bisa menyelesaikan masalah-masalah yang timbul di masyatakat agar masyarakat bali hidup sejahtera.
Baik maaf bila ada kesalahan ataupubn kekurangan saya tadi, saya meminta maaf saya tutup dengan. Parama shanti, "Om Shanti, Shanti, Shanti, Om"
A
A A Ngurah Paramartha, lahir di Denpasar,14 Oktober 1974. Ia menamatkan pendidikan seni rupa di ISI Denpasar. Sejak 1995 ia aktif menampilkan karya-karyanya dalam berbagai pameran bersama, seperti pameran “Kamasra” di Bali Cliff Resort Jimbaran (1996), “Colour Wheel” Indonesian artist di Galeri Lukisan Dublin Irlandia (2009), “Ulu-Teben”, kelompok MilitantArt di Bentara Budaya Denpasar (2015), dll. Pameran tunggalnya antara lain “Hasrat Rahasia” di Hide Out Fine Art Ubud (2003), “Eksplorasi kehidupan” di Ten Fine Art, Sanur (2011). Karya-karyanya cenderung figuratif dengan menampilkan sosok-sosok imajiner yang multitafsir. +
Putra Arsana adalah dosen tetap pada Program Studi Sastra Agama dan Pendidikan Bahasa Bali di Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa, Denpasar. +
Lahir di Klungkung 14 Februari 1957, menyelesaikan Sarjana Antropologi pada tahun 1982 di Universitas Udayana, menyelesaikan Magister di Universitas Indonesia pada tahun 1990, dan gelar Doktor di Universitas Gadjah Mada pada tahun 2008. Menjadi dosen di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana sejak tahun 1983 sampai sekarang. Pernah menjabat sebagai ketua jurusan antropologi tahun 1997-2000, sebagai ketua program studi S3 Agama dan Kebudayaan Universitas Hindu Indonesia tahun 2008-2011, sebagai sekretaris bidang pengabdian di Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Universitas Udayana tahun 2011-2015, sebagai Ketua Program Doktor (S3) Ilmu Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana dari tahun 2018 hingga 2022. Aktif mengikuti seminar dan menulis jurnal nasional dan internasional terakreditasi, dan telah menulis beberapa buku. +
A.A. Rai Kalam, lahir di Klungkung, Bali, 24 September 1939. Ia adalah seniman drama gong legendaris. Di Bali, kesenian drama gong mulai dikenal pada era 1960-an, kemudian makin populer di era 1980-an. Rai Kalam pernah memerankan tokoh raja muda, namun namanya melambung berkat tokoh Patih Agung. Ia juga piawai memainkan peran Patih Anom. Hingga kini, perannya sebagai Patih Anom nyaris tak tergantikan. Selain pemain drama gong, ia juga seorang penulis lakon serta sutradara drama gong. Tahun 2016, ia membina drama gong duta Klungkung dalam Pesta Kesenian Bali. Ia juga ikut bermain dalam drama gong bertajuk "Sing Taen Nduk" di Bali TV. Rai Kalam adalah seorang maestro drama gong. Ia meninggal pada tanggal 20 Desember 2021. +
A.A. Raka Sidan bernama asli A.A. Gede Raka Partana. Dia adalah seorang pencipta lagu dan penyanyi pop Bali kelahiran 27 Juni 1979. Dia menempuh pendidikan di UNHI Denpasar. Dia telah melahirkan sejumlah album, antara lain “Suud Memotoh” (2005), “Pada-pada Ngalih Makan” (2007), “Pak Boss” (2009), “Song Brerong” (2012), “Kenceng” (2015). Lagu-lagunya banyak mengandung pesan moral dan kritik sosial yang dibungkus dalam nuansa humor. +
AG Pramono lahir di Negara, Bali, 23 Maret 1973. Mengawali keterlibatan teater dan seni sastra sejak tahun 1990. Pernah mendirikan Sanggar Susur Jembrana tahun 1991.Tulisan berupa cerpen, puisi serta artikel budaya dimuat di beberapa media. Sejumlah puisinya, terhimpun dalam buku antologi Puisi 19 ( tahun 1995), Kidung Kawijayan (1996), Detak (1997), Antologi Puisi Indonesia (KSI) Jakarta tahun 1997, Serambi Hening (1998) dan Cerita Pendek Berhenti di Rumahmu (2014).. Sejak tahun 1993 aktif di Bali Eksperimental Teater serta tahun 1998 ikut dalam Komunitas Kertas Budaya. Kini bekerja sebagai jurnalis di salah satu koran lokal di Bali dan sekarang tinggal di rumAh kecil Serambi Hening, Loloan Timur , Jembrana. +
Bali terkenal dengan beragam budaya dan keindahan alamnya. Banyak sekali wisatawan asing yang berlomba-lomba ingin ke Bali. Banyak pula kebudayaan yang ingin diambil oleh wisatawan asing. Kita sebagai generasi penerus Bali hendaknya saling menjaga dan melestarikannya. Jadi saya harap pada calon pemimpin bali agar lebih sigap dan tegas dalam hal tersebut.
Selain itu peraturan di daerah bali masih lemah mengenai pelecehan budaya yang di lakukan oleh oknum wisatawan.. Tindakan tegas ini juga harus diperhatikan oleh calon pemimpin bali agar menuju bali yang aman dan lestari.
Bali harus kita jaga,Bali harus kita rawat,dan Bali harus kita lestarikan. Mengenai keindahan alamnya, tiada tanding karena luar biasa indahnya,maka dari itu kita sebagai penerus bangsa juga harus menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat.
Calon pemimpin baliku,mari kita kembangkan,lestarikan,dan cintai budaya Bali ini karena Bali adalah aset masa depan bagi warga masyarakat Bali. +
AS Kurnia, lahir di Semarang, Jawa Tengah, 31 Juli 1960. Sejak 1990 ia bermukim di Bali. Beberapa kali pameran tunggal dan banyak terlibat dalam pameran bersama. Pernah meraih Penghargaan Pertama "Kompetisi Pelukis Muda Indonesia" tahun 1989 yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) bekerja sama dengan Alliance Francaise.
Selain pameran bersama di dalam dan luar negeri, ia menggelar pameran tunggal di beberapa tempat. Pameran tunggalnya, antara lain Galeri Milenium, Jakarta, (2002), Bali 3000, Ubud, (2001), Genesha Gallery, Four Seasons Resort, Bali, (1996), Cemeti Contemporary Art Gallery, Yogyakarta, (1996), Balai Budaya, Jakarta, (1995), Gelar Seni Ulun Ubud, Bali, (1995), Kurnia Atelier, Ubud, (1993), Kurnia Modern Art Studio, Ubud, (1992), Cemeti Contemporary Art Gallery, Yogyakarta, (1991), Cemeti Contemporary Art Gallery, Yogyakarta, (1989).
Pameran bersamanya, antara lain Festival Hujan, Bentara Budaya Bali, (2010), Indonesia – Asean Art Awards, Jakarta, (2003), Ilustrasi Cerpen Kompas 2002
Bentara Budaya Jakarta, The Gate : Pre-Discourse", Indonesia – China The 7th Nude Croquis Exhibitions, Seoul, Korea (2002), Jakarta Biennale 2006, Jakarta, Ilustrasi Cerpen Kompas 2007, Jakarta - Yogya - Surabaya – Bandung. YSRI - Philip Morris Indonesian Art Awards 1999, Jakarta, Indonesia, Group Exhibitions, Lorin & Kristy Fine Art Gallery in TRESORS, The International Fine Art Fair, Singapore (1998), dll.
Selain melukis, ia juga menulis esai, artikel seni rupa yang dimuat di koran Jayakarta, Dharma, Kartika Minggu, Suara Merdeka, Jawa Pos, dan Tribun Bali.
Ia meninggal di Bali pada 4 April 2023. +