UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK MID JUNE

Property:Page text id

From BASAbaliWiki
Showing 20 pages using this property.
C
Pandemi COVID-19 berdampak pada perekonomi Bali. Bali yang sebagian penduduknya bergantung pada hasil pertanian, mengakibatkan harga hasil pertanian sangat murah di masa pandemi ini. Kopi merupakan sumber penghasilan yang dimiliki oleh masyarakan di desa saya. Oleh karena itu kami mengembangkan produk yang bisa membantu perekonomian di desa. Kopi mesari adalah produk kopi yang dibuat oleh anak muda untuk membantu perekonomian di Desa dengan cara membeli hasil panen kopi dari petani dan membuka lapangan kerja baru. - ASTUNGKARA MESARI -  +
Tantangan yang dihadapi semenjak tujuh tahun terakhir adalah bagaimana berbagai lokasi di Bali, salah satunya adalah Pantai Balangan di wilayah Badung Bali telah mengalami komodifikasi semenjak semakin maraknya fenomena foto pra pernikahan. Bagaimana ruang alamiah terkomersialisasikan dan memunculkan permasalahan yang cukup kompleks. Tujuan artikel ini adalah untuk mengetahui secara lebih mendalam penyebab terjadinya komodikasi area Pantai Balangan dan dampak dari praktek komodifikasi. Sumber data penelitian kualitatif ini adalah observasi dan wawancara yang dianalisa menggunakan teori kritis seperti teori komoditas meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi yang dikaitkan dengan ekologi manusia. Hasil analisa data menunjukkan bahwa praktek komodifikasi di Bali, khususnya di area Balangan muncul karena dipengaruhi oleh banyak faktor seperti masyarakat yang menganggap photo pra pernikahan sebagai sesuatu yang eksklusif dan dapat dijangkau, latar belakang pekerjaan masyarakat lokal yang masih tergolong kelompok masyarakat kelas bawah, serta wilayah yang umumnya masih dikontrol oleh investor asing – menyebabkan celah ekonomi yang tinggi antara masyarakat lokal dan pendatang di wilayah Balangan. Permasalahan tidak hanya terletak pada masyarakat marginal setempat, namun juga sistem ekonomi informal yang tidak terkelola dengan baik dan pengaruh investor asing.  +
Keluh kesah masyarakat Dunia saat ini sedang dilanda musibah yang sangat besar yaitu wabah covid-19, yang dimana virus ini adalah virus varian terbaru dari virus corona, virus ini pertama di temukan di wuhan china pada bulan November 2019. Sekarang seluruh dunia sedang dilanda wabah virus ini termasuk juga indonesia, indonesia sekarang masuk dapam fase kritis dalam penanganan wabah covid-19, bukan hanya itu indonesia juga kritis dalam bidang ekonomi. Pemerintah indonesia sekarang menerapkan peraturan baru yaitu PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat), yang banyak menuai konfik dan kontroversi antar masyarakat dan pemerintah. Proses pemberlakuan PPKM ini dimana masyarakat dilarang bekerja atau berjualan, nongkrong-nongkrong dan mebuka tempat wisata, di luar jam 17.00 maka akan di denda Pendapat masyarakat terkain peraturan pembatasan tersebut iyalah masyarakat sekarang susah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari semenjak adanya wabah covid dan di tetapkannya peraturan pembatasan kerja. Masyarakat sangat emosional terhadap pemerintah yang membuat peraturan yang sangat merugikan masyarakat. Yang dimana ada peraturan yang membuat masyarakat putus asa iyalah dilarang mudik jika tidak ada surat vaksinasi covid-19 dan tes swab yang harganya mahal. Pemerintah seharusnya lebih mengerti tentang kehidupan masyarakatnya bukannya menambah kesengsaraan bagi masyarakat. Bagaimana nasib masyarakat yang tidak punya pekerjaan karena di PHK dan dilarang berjualan, apalagi ada berita yang beredar ada oknum yang mengambil kesempatan untuk membodohi dengan mengganti alat swab dengan yang bekas demi mendapat keuntungan yang lebih tinggi. Apakah itu pantas untuk di maafkan?, sekarang ekonomi masyarakat sedang menipis dan di tambah lagi dengan oknum-oknum yang curang demi uang. Kami masyarakat sangat tertekan dengan berbagai aturan dan larangan yang membuat kami tidak berdaya, para pemerintah sebaiknya jangan membuat peraturan yang menyulitkan masyarakat. Seharusnya pemerintah membatu masyarakat bukan hanya membuat aturan yang menyulitkan tapi harus saling menguatkan satu sama lain . Jika ada kata-kata yang kurang berkenan, saya mohon maaf  
Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Bali adalah salah satu hutan konservatif mangrove di Indonesia. Umumnya, hutan ini dimanfaatkan untuk riset, sains, pendidikan, kebudayaan, wisata budaya, dan rekreasi. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) menganalisa persepsi anggota masyarakat sekitar lokasi hutan mangrove Ngurah Rai terhadap ekosistem mangrove, 2) menganalisa partisipasi anggota masyarakat di sekitar wilayah hutan terkait manajemen hutan mangrove, 3) menganalisa korelasi antara persepsi dan partisipasi masyarakat di sekitar Taman Hutan Raya Ngurah Rai. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2017 di Denpasar, dan berlokasi di Taman Hutan Raya Ngurah Rai Bali. Paper ini ditulis berdasarkan data primer yang diperoleh melalui kuesioner dengan unit analisa yang telah ditetapkan sebelumnya untuk mewawancari anggota komunitas di wilayah studi. Hasil penelitian ditampilkan dalam bentuk analisa kuantitatif dan kualitatif.  +
Masalah utama pembangunan di negara berkembang adalah tingginya ketimpangan antara pengangguran dan kemiskinan. Hal ini disebabkan karena keduanya saling terkait satu sama lain. Kemiskinan, pada banyak kasus, umumnya diawali dari rendahnya akses lapangan pekerjaan bagi penduduk usia produktif. Kompleksitas permasalahan kemiskinan ini kemudian mendorong komitmen bangsa-bangsa untuk mengurangi tingkat kemiskinan di dunia dengan disusunnya Tujuan Pembangunan Milenium. Untuk mendorong pembangunan, upaya pengentasan kemiskinan yang disebabkan oleh pengangguran harus melibatkan masyarakat. Pola partisipasi memungkinkan pendekatan yang lebih mengakar dan memacu komitmen antar anggota masyarakat untuk mengurangi angka kemiskinan. Kearifan lokal, seperti Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang dimiliki oleh desa adat memiliki peran yang sangat strategis melalui peran sosialnya disamping untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Fungsi sosial LPD mencakup komitmen dan kebersamaan antara anggota dengan pengurus, serta antar para anggota.  +
Bermasyarakat sangatlah penting bagi kita untuk meringankan kita dalam melaksanakan gotong royong untuk mewujudkan masyarakat yang bersih dan lestari  +
'Tari adalah seni dari dulu yang melekat pada jiwa kreatif Bali. Salah satu dari banyak bentuk ibadah yang dipersembahkan umatnya kepada Sang Pencipta. Ini adalah kesamaan yang kita miliki dengan banyak budaya di seluruh dunia. Bentuk-bentuk tarian tradisional adalah manifestasi kreativitas manusia yang wajar dan mungkin tak terhindarkan. Dimodelkan dan ditempa untuk mewujudkan pemikiran dan filosofi kami.' Melihat warisan yang kaya dalam tarian tradisional Bali sambil membahas dampak yang disebabkan oleh khalayak komersial. Menulis artikel adalah satu bagian, tetapi tidak akan mungkin tanpa kontribusi sepenuh hati dari mereka yang memberikan sepenuhnya kolaborasi untuk jenis proyek ini. Sri Apriani berbagi pengalamannya dan mementaskan Tari Condong di Sanggar Sawidji sekaligus menjadi muse rangkaian potret Dewi Dian Reich Menjelajahi wajah-wajah di balik tarian.  +
Penari. Ketika sebuah Tari membawa warisan yang begitu monumental, substansinya seringkali terputus dari penonton yang jauh lebih besar. Mereka yang mempelajari budaya dan seninya dan menjadi penari sendiri memiliki pemahaman seni yang lebih dalam. Mungkin berhubungan dengan penari adalah cara yang baik untuk mengapresiasi tarian. Elemen manusia yang bisa kita semua pahami.  +
Tari Condong. Warisan budaya tari tradisional Bali dan bagaimana kita mengapresiasi semangatnya. Tarian adalah seni kuno yang melekat pada jiwa kreatif orang Bali. Salah satu dari banyak bentuk ibadah yang dipersembahkan umatnya kepada Sang Pencipta. Ini adalah kesamaan yang kita miliki dengan banyak budaya di seluruh dunia. Bentuk-bentuk tarian tradisional adalah manifestasi kreativitas manusia yang wajar dan mungkin tak terhindarkan. Dimodelkan dan ditempa untuk mewujudkan pemikiran dan filosofi kita.  +
Tujuan: Studi ini bertujuan untuk mengetuhui hubungan antara keyakinan konspirasi, kepercayaan terhadap media, dan sumber informasi dari otoritas, dengan penerimaan terhadap vaksin Covid-19. Metode: Kami melakukan survei daring kepada warga usia dewasa di Provinsi Bali dari 14 September hingga 30 Oktober 2020, mengumpulkan data demografi, dampak pandemi, kepercayaan konspirasi, kepercayaan pada media konvensional dan sumber resmi, dan penerimaan vaksin. Kami melakukan analisa bivariat dan multivariat untuk determinan penerimaan vaksin dengan SPSS 23.0. Hasil: Kami merekrut 779 responden dengan proporsi 38.9% laki-laki, median usia adalah 24 tahun (IQR 20-26 tahun). Hasil penelitian menunjukkan penerimaan vaksin sebesar 60.8%. Penerimaan vaksin berkorelasi dengan keyakinan konspirasi, kepercayaan pada media konvensional dan sumber-sumber otoritatif dengan Spearman’s Rho masing-masing sebesar 0.350, 0.269, dan 0.287. Mengontrol variabel demografi dan dampak pandemi, menunjukkan keyakinan konspirasi yang kuat dan kepercayaan pada media konvensional sebagai satu-satunya variabel penentu bebas dengan OR masing-masing sebesar 0.33 (CI95% 0.20 – 0.54) and 1.91 (CI95% 1.37 – 2.65). Simpulan: Hasil penelitian menunjukkan dampak infodemik yang cukup besar, yang diwakili oleh keyakinan konspirasi, kepercayaan pada media, dan sumber otoritatif, terhadap penerimaan vaksin COVID-19. Pesan kesehatan masyarakat yang efektif harus dilakukan bersamaan dengan peluncuran vaksin untuk meningkatkan penerimaan dan mencapai kekebalan kelompok.  +
Grieving merupakan keadaan sulit yang dialami oleh individu terutama perempuan Bali. Grieving tidak hanya sebuah kondisi emosi yang sederhana, melainkan suatu proses yang kompleks karena tidak hanya mengalami kehilangan pasangan hidup namun juga mendapatkan berbagai permasalahan akibat adanya penambahan peran dan tanggung jawab yang harus dijalani. Dalam adat dan tradisi di Bali terdapat awig-awig (peraturan) yang memuat peran dan kewajiban perempuan Bali yang mengemban status single mother. Ketidakmampuan dalam beradaptasi pada situasi baru dapat menurunkan kualitas hidup single mother yang disebabkan karena hilangnya aspek dari Subjective Well-Being (SWB). Pemilihan strategi coping menjadi salah satu upaya single mother untuk dapat meningkatkan SWB sehingga kualitas hidup single mother menjadi lebih baik. Strategi coping yang baik yaitu problem - focused coping dan emotion - focused coping.  +
Semenjak Corona menggerogoti dunia, banyak sekali orang-orang yang resah dan bosan sebab tidak mempunyai penghasilan. Tempat kerja ditutup, murid-murid pada libur, semua jenis pekerjaan sekarang dikerjakan dari rumah. Kerja dari rumah, sekolah dari rumah, berbelanja juga dari rumah. Banyak sekali masyarakat yang merasa dirugikan. Masyarakat merasa bahwa Corona hanya menguntungkan instansi kesehatan. Baru bersin sedikit saja sudah dikatakan Corona, baru keluar ingus sedikit saja juga sudah dinamakan Corona. Di pemikiran masyarakat Corona semata-mata hanyalah menguntungkan pemerintah. Benar seperti itu? Baru saja pemerintah mengeluarkan program yang bernama PPKM, sudah pada demo, sudah banyak yang membuat status aneh-aneh di media sosial seperti Facebook, Instagram, dan lain sebagainya. Seperti, "Saya bekerja untuk makan di hari esok, saya bekerja untuk makan setiap hari, saya tidak sama dengan anak pemerintah, tidak sama pula seperti artis yang masih mempunyai tabungan untuk cadangan". Astaga, malu sekali saya membaca hal-hal seperti itu. Seolah-seolah pemerintah membuat kita sangat sengsara. Pernah tidak berpikir apa maksud pemerintah mengeluarkan program seperti itu? Ayo pikirkan, jikalau masyarakat diberikan kebebasan. Diizinkan untuk keluar kesana-kemari kelayapan tidak jelas, apakah bisa dipastikan bahwa diluar sana kita akan selalu selamat dari penyakit ini? Kalau benar menginginkan agar dunia ini cepat pulih, ayo berusaha bersama-sama. Kalau mau cepat sektor pariwisata normal seperti sedia kala, kalau ingin nongkrong-nongkrong dengan teman seperti dulu kala. Ambil contoh dari sektor pariwisata. Kita sama-sama tau jika pulau Bali terkenal dengan keindahan dan daya tarik pariwisatanya. Banyak para wisatawan domestik dan mancanegara yang berlomba-lomba untuk berlibur ke pulau Dewata. Hal itulah yang menyebabkan banyak orang-orang Bali yang mengadukan nasibnya pada sektor pariwisata. Tapi itu dulu, jika dipikirkan kondisi pulau Dewata seperti sekarang ini, rasanya sedikit wisatawan yang berani mengambil resiko untuk berlibur ke Bali. Kalau sakit disini, lalu tidak mendapatkan perawatan sebab rumah sakit kepenuhan. Dilihatnya pula banyak masyarakatnya yang tidak patuh kepada protokol kesehatan. Bisa dipastikan bahwa para wisatawan lebih memilih berlibur ke tempat yang lain yang menjamin yang bisa menjamin keamanannya. Kalau sudah begini siapa yang pantas disalahkan? Oleh sebab itu ayo sama-sama bahu-membahu untuk menerapkan protokol kesehatan. Terapkan 3M yaitu menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker. Jangan bandel, kalau bukan kita lantas siapa lagi yang harus berusaha? Jikalau hanya berdoa, akan tetapi tidak dibarengi dengan usaha tentu dapat dipastikan bahwa dunia akan terus seperti ini. Kalau sudah kita sadar, kita taat, dan kita selalu waspada. Bisa dipastikan dunia akan lekas pulih.  
Semenjak pandemi corono ada saya selalu bangun pada pagi hari, tidak pernah diam di rumah, karena corona ada saya merasa beruntung karena dapat berkeliling, kesana kemariapalagi saya dapat mendapatkan uang yang banyak, sangat terbalik dengan orang lainya yang selalu mengatakan an mengeluh karena corona sangat berdampak pada perekonomian. Semua pekerjaan saat ambil mulai dari pagi hingga malam tetap semngat. Saya memiliki usaha berjualan rujak lalu kemudian menjadi driver ojek jika ada ulang membeli rujak di tempat saya. Karena corona pula saya menjadi terkenal di sosial media, foto-foto saya terunggah di Instagram, Facebook, WhatsApp dan lainya sangat banyak. Itu menjadikan saya seperti sekarang sabagai model busana dan perhiasan Bali. Corona menjadikan saya memiliki banyak teman. Jika dapat untuk diminta, kalau corona ini akan berlangsung lama, agar saya terus mendapatkan uang walaupun banyak orang yang tidak suka karena saya memanfaatkan situasi di masa pandemi ini saya tidak peduli yang terpenting dompet saya terisi. Saya juga tidak lupa untuk menerapkan protokol kesehatan, cuci tangan, menggunakan masker dan aturan yang lainya. Yang saya rasakan dari mas pandemi menuju normal baru, saya merasa lega dan merasa mendapat banyak pengalaman baru dan semangat tinggi. Banyak pekerjaan yang dapat saya ambil tentang kehidupan di masa kini. Tidak sepatutnya untuk memun ulkan rasa iri ke orang lain. Karena jika kita berkeinginan untuk sukses itu dimulai dari diri sendiri.  +
Untuk hidup dimasa kini bak seperti nyanyian Putri Cening Ayu "ngijeng Cening juam". Karena dampak dari virus corona ini, menyebabkan banyak orang yg kehilangan pekerjaannya. Siswa dan mahasiswa kini melakukan pembelajaran secara daring dan susah sekali mendapatkan sinyal apalagi kouta Internet cukup mahal. Kegiatan sehari-hari sudah berlainan tidaklah seperti dahulu.  +
Karena wabah tersebut, mengharuskan kita untuk melakukan kegiatan didalam rumah termasuk kegiatan belajar mengajar. Khusus nya di smartschool yang mampu mengintegrasikan seluruh Proses Pembelajaran Daring maupun Tatap Muka.  +
Indonesia dengan jumlah penduduk yang lumayan banyak, terbukti dengan berada di posisi ke-4 dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia dengan tingkat penyebaran virus yang signifikan, tentunya memiliki perbedaan kebijakan dalam menangani kasus pandemi covid-19. Jika tidak maka tentu indonesia akan menjadi negara paling lama dengan status pandemi di dunia. Kebijakan yang menurut saya baik untuk diterapkan yang paling pertama adalah Program Vaksinasi dengan mempercepat vaksinasi di setiap daerah. Tenaga kesehatan tentu kunci utama dalam tahap ini. Kemudian pemerintah juga harus menjamin ketersediaan vaksin. Dengan demikian program vaksinasi akan segera terealisasi. Apabila daerah-daerah yang persentase program vaksinasinya sudah mencapai 80%, maka daerah tersebut diganti statusnya menjadi zona hijau dan fase kekebalan kelompok (herd immunity) dapat tercapai. Program kedua adalah program promosi kesehatan, dengan mengingatkan masyarakat akan pentingnya hidup sehat baik dalam pola makan yang teratur, istirahat yang cukup, rajin berolah raga, penerapan protokol kesehatan dan yang lainnya. Karena kita semua tidak tahu apakah virus ini akan bermutasi kembali dengan varian-varian barunya yang mungkin lebih berbahaya. Atau jikalau suatu saat nanti akan ada virus lain yang mungkin berbahaya. Setidaknya ketika pola hidup kita sudah teratur maka imun kita lebih siap menjaga tubuh kita dari virus, tentu penerapan program promosi kesehatan ini dapat dilakukan dengan bantuan media sosial akun resmi pemerintah ataupun swasta dan juga para influencer di daerah masing-masing. Program ketiga bagi wisatawan baik domestik dan internasional diwajibkan melaksanakan program karantina dan diberlakukan bagi wilayah yang sudah masuk dalam zona hijau. Wisatawan diperbolehkan untuk berkunjung dengan syarat wajib melaksanakan karantina sampai dinyatakan negatif covid-19. Dengan ketiga program unggulan tersebut diterapkan maka indonesia lebih cepat terbebas dari virus covis-19  +
Covid-19 mulai menyebar di kalangan masyarakat, hingga saat ini banyak pengaruh buruk yang menjadi dampak dari covid19. salah satunya dampaknya adalah liburnya sekolah yang menyebabkan sulitnya memahami pelajaran. banyak siswa juga yang saat ini kesusahan dalam berinteraksi hingga timbul rasa kurang percaya diri untuk bersosialisasi.  +
Sejak saat ada virus Corona (covid-19) di Bali kita masyarakat Bali jangan pernah lupa dengan meyadnya karna Yadnya itu paling utama dan sangat penting. Kita datang ke pura memohon agar dunia ini kembali pulih. Kita harus ingat dengan aturan pemerintah jika datang ke pura atau ke tempat keramaian harus memakai masker , karena itu bisa memutus rantai penyebaran virus Corona. Saudaraku semuanya, jangan melanggar aturan pemerintah supaya kita bisa selalu sehat semuanya.  +
Covid-19 sangat menghambat laju pertumbuhan dalam berbagai bidang kehidupan, seperti di bidang ekonomi,sosial dan tentu saja pendidikan.  +