Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Response text id" with value "sampah yang sebenarnya kita harus memilah dengan benar". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 26 results starting with #1.

View (previous 50 | next 50) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • Waste Reduces Taksu  + (Sampah adalah sia barang yang tidak bergunSampah adalah sia barang yang tidak berguna lagi dan lama untuk bisa terurai. Tetapi dalam kata "tidak berguna" itu membuat sampah itu menjadi di campahkan. Tapi semakin hari banyak ada sampah yang berton ton di TPA membuat masalah ini menjadi sangat-sangat besar. </br></br>Panca Yadnya adalah warisan budaya dan aturan - aturan di Agama Hindu pantas kita jaga dan lestarikan, tapi Panca Yadnya ini menghasilkan yang namanya sampah plastik, yang membuat taksu bali menjadi berkurang. </br></br>Bali ini memiliki julukan "Pulau Dewata" yang mendunia di bumi ini. Tapi karna sampah plastik ini membuat di Bali tahun ke tahun menjadi berkurang dan benar benar membuat sedih rakyat Bali.</br></br>Kita sebagai para pemuda dan calon pemimpin Bali di masa depan harus melaksanakan yang bernama "Membuang dan melestarikan". Membuang sampah yang tepat pada tempatnya dan melestarikan budaya dan aturan-aturan yang di wariskan leluhurdan aturan-aturan yang di wariskan leluhur)
  • There is rubbish in the classroom everywhere  + (Sampah di kelas berserakan di mana mana diSampah di kelas berserakan di mana mana dikarenakan sampah ini berasal dari para siswa yang suka berbelanja ke kantin tapi malas untuk membuang nya ke tempat sampah sehingga sampah berserakan di kelas saran dari saya adalah bukan mendaur ulang atau menekan kan membuang sampah pada tempatnya karena kurang nya kesadaran dari para siswa nah saran dari saya adalah menggunakan wadah yang dibawa dari rumah ataupun membawa wadah ke kantin sehingga mengurangi ini adalah jalan utama jika sudah terlalu banyak di ingat kan tapi kurangnya kesadaran maka kunci nya adalah mengurangi lah jawaban yang tepat menurut sayaurangi lah jawaban yang tepat menurut saya)
  • It is important to keep the temple clean  + (sampah itu bisa membuat pura tidak bersih,sampah itu bisa membuat pura tidak bersih,jelek dimata orang,tidak nyaman untuk persembahyangan,jadi kita harus menjaga kebersihan dan mengurangi sampah yang terutama plastik,mungkin dengan cara jika warga yang akan melakukan persembahyangan tidak boleh membawa barang yang beralas plastik atau bertempat plastik,dan pedagang yang berjualan disekitar areal tempat tersebut agar tidak menggunakan alas plastik seperti kresek atau pun yang lain nyastik seperti kresek atau pun yang lain nya)
  • The Role of Balinese Society in Waste Management to Maintain Environmental Care  + (Sampah juga menjadi permasalahan besar di Sampah juga menjadi permasalahan besar di Bali yang dapat merusak lingkungan dan dunia pariwisata. Jika tidak dikelola dengan baik, sampah bisa menyebabkan pencemaran, menimbulkan masalah kesehatan, serta menghilangkan kebersihan lingkungan. Oleh karena itu, kita harus membangun kesadaran dan tanggung jawab untuk menjaga lingkungan dengan baik. Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Bali menghasilkan sekitar 3.800 ton sampah per hari pada tahun 2022, yang sebagian besar berasal dari wilayah perkotaan dan tempat wisata.</br></br>Sampah tidak boleh dibiarkan begitu saja, karena kita memiliki kewajiban untuk menjaga kesucian dan kebersihan bumi ini. Agar sampah bisa dikelola dengan baik, kita harus menerapkan pengelolaan yang tepat. Misalnya, sampah plastik masih bisa didaur ulang, dan masyarakat diajak untuk menjaga lingkungan dengan menerapkan program 3R: Mengurangi, Menggunakan Kembali, dan Mendaur Ulang sampah yang ada. Kita juga harus menggunakan tempat sampah terpilah, serta melaksanakan upacara-upacara pembersihan secara spiritual dan fisik.ra pembersihan secara spiritual dan fisik.)
  • Pay attention to the garbage pay attention to the environment  + (sampah kini semakin banyak,dikarenakan aktsampah kini semakin banyak,dikarenakan aktivitas manusia sangat padat. kita harus bijak dalam pengurangan sampah, Menurut pendapat saya tentang mengurangi sampah bekas aktivitas keagamaan,jadi cara agar sampah berkurang yaitu sebagai berikut:1.Mengurangi penggunaan kantong plastik, 2.memfasilitasi tempat sampah,3.memisahkan sampah organik dan sampah anorganik,4.melalukan kegiatan pembersihan bersama masyarakat sekitar,5.saat ada odalan di pura batur,6.berikan peringatan agar pemedek tidak membuang sampah sembarangan, 7.dan membuat poster agar masyarakat atau orang yang sembahyang di pure batur tau larangan agar tidak membuang sampah sembarangangan agar tidak membuang sampah sembarangan)
  • Ayo Melaksanakan Kegiatan Keagamaan dengan Tetap Peduli Lingkungan  + (Sampah memiliki dampak buruk yang sangat bSampah memiliki dampak buruk yang sangat besar bagi lingkungan.Kegiatan keagamaan sering melibatkan banyak orang dan menghasilkan sampah dalam jumlah yang lumayan banyak. Agar kita dapat melaksanakan kegiatan keagamaan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. Kita dapat menerapkan beberapa cara untuk mengurangi sampah dalam kegiatan keagamaan seperti meminimalisir penggunaan plastik dengan beralih ke wadah yang dapat digunakan kembali contoh ketika membawa bunga untuk sarana persembahyangan kita dapat menggunakan tempat bunga, saat membuat dekorasi atau bebantenan lebih baik dominan menggunakan bahan organik sehingga saat nanti telah usai di gunakan dapat di daur ulang menjadi pupuk kompos, dan di setiap area tempat suci juga harus disediakan tempat sampah organik dan anorganik. Namun semua itu tidak akan dapat terlaksanakan apabila diri kita belum memiliki kesadaran dalam menjaga kebersihan oleh sebab itu marilah kita bersama-sama menjaga kebersihan karena jika bukan kita yang menjaga siapa lagi?a jika bukan kita yang menjaga siapa lagi?)
  • Reducing waste in religious ceremonies through eco friendly materials  + (Sampah merupakan masalah besar dalam setiaSampah merupakan masalah besar dalam setiap upacara keagamaan atau kegiatan sosial dan budaya. Untuk mulai mengurangi sampah dalam upacara keagamaan, langkah yang baik adalah mengurangi penggunaan plastik atau bahan-bahan non-ekologis. Saat ini, di era modern, sudah ada alternatif bahan alami dan ramah lingkungan, seperti daun, bambu, atau janur yang bisa dijadikan bahan utama sesajen dan keperluan upacara. Selain itu, bisa juga diterapkan cara yang lebih berkelanjutan, seperti tidak menggunakan produk kemasan plastik atau menggunakan wadah dari tumbuhan. Yang paling penting, perlu ada edukasi dan penyuluhan di desa atau banjar agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya mengurangi produksi sampah, terutama plastik, dalam setiap upacara. Ini akan menjadi kontribusi baik untuk menciptakan harmoni antara umat beragama dan lingkungan, intinya kita harus memiliki kesadaran diri untuk bertanggung jawab atas sampah kita. untuk bertanggung jawab atas sampah kita.)
  • trash  + (Sampah merupakan masalah yang kita semua hadapi)
  • Carrying out traditions without destroying nature according to the teachings of Tri Hita Karana and using modern innovation  + (Sampah merupakan material buangan yang berSampah merupakan material buangan yang berasal dari kegiatan masyarakat, termasuk kegiatan agama. Mengingat upacara keagamaan Hindu di Bali melibatkan sarana-sarana seperti banten, dekorasi, dan lain-lain, sisa-sisa upacara tersebut menjadi limbah atau sampah. Terdiri dari sampah organik dan non-organik yang tidak dapat terurai secara alami. Berikut adalah upaya yang dapat dilakukan agar tetap ber-Yadnya tanpa merusak alam sesuai dengan ajaran Tri Hita Karana.</br></br>1. **Mengurangi Sampah Plastik** </br>Ketika masyarakat membuat banten, akan lebih baik jika tidak menggunakan plastik sekali pakai. Sebaiknya menggunakan sarana yang dapat digunakan kembali atau menggunakan bahan organik.</br></br>2. **Buang Sampah di Tempat yang Disediakan** </br>Saat di pura, buanglah sampah sisa persembahyangan di tempat yang telah disediakan sesuai kategorinya. yang telah disediakan sesuai kategorinya.)
  • mengatasi sampah dengan kreativitas  + (sampah pada umumnya berasal dari aktivitassampah pada umumnya berasal dari aktivitas manusia. Untuk mengatasi sampah dari upacara keagamaan, kita bisa mengembangkan kreativitas kita. Sebelumnya, pilah sampah menjadi 2 bagian besar yaitu organik dan anorganik. Kemudian manfaatkan sampah-sampah itu menjadi sesuatu yang berguna bahkan bernilai ekonomi. Contohnya dengan ikut mengumpulkan sampah plastik bersama plastik bank Indonesia, yaitu organisasi nirlaba yang mengupayakan persoalan sampah plastik. Sejak tahun 2019-2023 lalu, sejumlah warga dari berbagai kalangan dan komunitas sudah membuktikan dengan tercatatnya 50.000.000 kg sampah plastik. Kolaborasi ini, selain mengatasi persoalan sampah plastik, juga menjadi sumber penghasilan. Kemudian untuk sampah organik yang berasal dari sisa sajen, seperti bunga, buah, janur dan daun bisa dimanfaatkan menjadi ecoenzim. Seorang pemangku menyatakan 40-50% bisa mengatasi sampah organik di salah satu pura di Denpasar, Bali. Selain itu, juga bisa dimanfaatkan menjadi kompos, dengan membuat lubang di tanah, sampah dimasukan kedalam kemudian ditutup dan diberi celah untuk air hujan/serangga masuk. Diamkan selama 3-4 minggu.serangga masuk. Diamkan selama 3-4 minggu.)
  • Trash Gone Beautiful Batur  + (Sampah pergi Batur indah perdebatan samSampah pergi Batur indah </br></br> perdebatan sampah masih menjadi perbincangan di masyarakat, terutama di desa-desa dan tempat persembahyangan. Salah satunya di Pura Batur. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat setempat atau masyarakat yang sedang sembahyang di pura batur tentang tata cara pengelolaan sampah yang tepat. Hal ini , menyebabkan penyakit seperti diare, banjir pencemaran tanah, dan menyebabkan terhambatnya aktivitas persembahyangan. Untuk itu, ada beberapa cara untuk mengurangi sampah seperti:</br> 1) Menyediakan berbagai jenis tempat sampah, baik organik maupun anorganik.</br> 2) mengganti matras sampah plastik dengan kertas atau kardus untuk mengurangi konsumsi sampah plastik, </br>3) Menggunakan tanah organik sebagai kompos, . </br>4) menggunakan limbah anorganik yang masih layak untuk didaur ulang, .</br> 5) membuang sampah ke TPS atau TPA dua kali seminggu, </br>6) mulai mengontrol sampah yang berbahaya seperti sampah elektronik, baterai, dllya seperti sampah elektronik, baterai, dll)
  • Reduce trash with eco bricks  + (sampah persembahyangan umat hindu di bali sampah persembahyangan umat hindu di bali umumnya berupa bekas canang dan dupa, namun tidak jarang juga berupa sampah plastik yang berukuran kecil seperti bekas bungkus tirta, ataupun plastik yang digunakan untuk membungkus canang ada juga sampah plastik berupa botol. Untuk mengurangi sampah tersebut dapat menggunakan eco brick. eco brick adalah sebuah botol yang dikemas padat dengan sampah plastik berukuran kecil fungsi nya adalah untuk mengurangi sampah dengan menggabungkan menjadi satu dalam satu botol. Sehingga sampah plastik yang awalnya sebanyak satu ember berubah menjadi satu botol.yak satu ember berubah menjadi satu botol.)
  • how to prevent waste in religious ceremonies  + (Sampah plastik merupakan salah satu jenis Sampah plastik merupakan salah satu jenis sampah yang memberikan ancaman serius terhadap lingkungan di pura karena selain jumlahnya cenderung semakin banyak, kantong plastik adalah jenis sampah yang sulit terurai.Plastik semakin hari semakin tinggi volume penggunaannya yang jika tidak ditangani atau hanya dibiarkan menjadi sampah akan menyebabkan permasalahan bagi lingkungan dipura dan manusia. Maka dari itu adapun tata cara untuk mengurangi sampah plastik di pura:</br>1.membawa kantong belanja sendiri </br>2.Membawa botol minum (tambler) </br>3.Tidak menggunalan sedotan plastik</br>4.hindari membeli makanan dan minuman kemasan plastikembeli makanan dan minuman kemasan plastik)
  • reduce the use of plastic waste in pura  + (Sampah plastik merupakan salah satu permasSampah plastik merupakan salah satu permasalahan yang mengancam lingkungan saat ini. Agar hal ini tidak bertambah parah, diperlukan kampanye. Caranya dengan berkampanye melalui caption tentang sampah plastik melalui media sosial. Saat ini, media sosial menjadi tempat yang tepat untuk menyebarkan pesan-pesan tentang seruan menjaga lingkungan. Saat ini khususnya di Bali diharapkan penggunaan sampah plastik khususnya di pura dapat dikurangi. Karena hal ini dianggap dapat mempengaruhi proses shalat. Jadi kita sebagai masyarakat bali, khususnya yang beragama hindu, mengharapkan hal tersebut ketika kita selesai sembahyang di pura mana pun agar selesai. melaksanakan shalat, membuang sampah pada tempat sampah yang telah disediakan di pura, guna mengurangi penyebaran penyakit dan menjaga kebersihan pura.aran penyakit dan menjaga kebersihan pura.)
  • how to reduce plastic waste  + (Sampah plastik tidak bisa dihindari dalam Sampah plastik tidak bisa dihindari dalam kehidupan sehari-hari. Saat beribadah, kita selalu membutuhkan sampah plastik. Sampah plastik mempunyai banyak permasalahan. untuk diri kita sendiri dan orang lain. Salah satu cara kita mengurangi sampah gereja adalah dengan mengganti plastik dengan tas belanja kain. Selalu buang sampah pada tempatnya setelah digunakan. Penting bagi kita untuk mengedukasi masyarakat agar sadar akan masalah sampah plastik.at agar sadar akan masalah sampah plastik.)
  • utilizing the use of organic and inorganic waste.  + (sampah sampah sisa sembahyang yang sering sampah sampah sisa sembahyang yang sering dihasilkan dipura pura yang dibali. Perlu juga kita perhatikan. karena setiap selesai sembahyang, sampahnya menumpuk numpuk. yang membuat pemandangan menjadi tidak bagus Karena bau sampah. jika cara saya perlu juga dipura pura itu menyediakan tempat pemilahan sampah dan pengolahan. tempat pemilahannya merupakan jenis plastik dan sampah organik. mengadakan pengolahan sampah organik, cara mengubah sampah organik ke pupuk kompos. dan juga sampah anorganik yang boleh diolah menjadi barang berguna. yang boleh dibuat kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam melestarikan kebersihan lingkungan hidup di pura.rikan kebersihan lingkungan hidup di pura.)
  • " BRIORA "  + (Sampah sisa Upacara dibagi menjadi dua yaiSampah sisa Upacara dibagi menjadi dua yaitu sampah organik (canang, daun, janur, bunga) dan sampah anorganik (plastik kresek, botol). Sampah sisa upacara banyak ditemukan di pura-pura besar yang ada di Bali, contohnya Pura Batur. Sampah ini datang dari para umat yang melakukan persembahyangan ketika ada maupun tidak ada upacara keagamaan. Jika ada masalah pasti ada jalan keluarnya. Sampah organik seperti canang, daun, janur, dan bunga dapat diolah menjadi "BRIORA" Briket Organik Dari Sampah Sisa Upacara. Briket ini bisa dijadikan pengganti dupa dan bakaran saat melakukan persembahyangan. BRIORA ini juga bisa digunakan untuk memasak sarana upacara seperti mengguling babi guling dan membakar sate. BRIORA dapat dijual oleh orang-orang pura yang telah mengolah sampah organik tersebut, dengan menjualnya secara offline dan online (e-commerce, media sosial). Hal inilah yang menyebabkan sampah organik sisa upacara jauh lebih baik diolah menjadi briket organik karena, </br>1. Membangun rasa kreativitas </br>2. Memunculkan rasa peduli lingkungan </br>3. Menambah penghasilanpeduli lingkungan 3. Menambah penghasilan)
  • Cara mengurangi jumlah sampah sisa aktifitas keagamaan  + (Sampah sisa upacara keagaman menjadi salahSampah sisa upacara keagaman menjadi salah satu penyumbang sampah di Bali. Sampah sisa upacara keagaman seperti sampah canang,bunga,kresek,dan sisa banten.Penggunaan kresek sebagai wadah canang menjadi masalah kedua setelah sampah canang.Padahal, pemerintah telah mengimbau masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik. Sayangnya, himbauan ini masih banyak dihuraukan masyarakat.Sebagai alternatif, kita dapat menggunakan tas kain yang lebih ramah lingkungan. Selain itu sampah canang selalu berserakan di pelataran pura dikarenakan kurangnya tanggung jawab para pemedek pura untuk membuang sampah di tempatnya dan dipilah sampahnya.Sampah sisa canang bisa dimanfaatkan menjadi pupuk kompos dengan cara mengolah sisa daun dan bunga dari cananga mengolah sisa daun dan bunga dari canang)
  • Protect The Environment By Reducing Waste In The Environment  + (Sampah sudah menjadi masalah umun di masyaSampah sudah menjadi masalah umun di masyarakat.Pada kegiatan upacara keagamaan masalah sampah ini masi susah untuk dihindari dan dihilangkan cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi sampah ini adalah pada saat selesai melakukan kegiatan keagamaan, kita bisa membersihkan dan merapikan srana dan prasarana dan membuang sampah di tempat yang sudah ditetapkan. Dan ingat juga untuk memilah dan memilih sampah yang organik jadikan dalam satu tempat dan sampah anorganik jadikan dalam satu tempat .sehingga hal ini dapat mengurangi banyaknya sampah yang ada saat upacara keagamaan.Adapun cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah masalah sampah ini yaitu dengan menerapkan ''pungut sampah di sekitarmu'' dimana hal ini dapat dilakukan sebagai pencegahan dari banyaknya sampah yang diperoleh saat ada kegiatan keagamaan ataupun kegiatan di masyarakat.Sehingga tercapainya "'BALI'' yaitu BERSIH,AMAN,LESTARI,INDAH. "'BALI'' yaitu BERSIH,AMAN,LESTARI,INDAH.)
  • Towards a "Clean and Protect" Bali from the Community  + (Sampah telah menjadi hal biasa dalam kehidSampah telah menjadi hal biasa dalam kehidupan kita, baik itu sampah organik dan anorganik. Sampah-sampah tersebut berasal dari berbagai kegiatan, terutama dalam kegiataan keagamaan, termasuk sarana dan prasarananya. Pencegahan demi pencegahan telah digerakkan oleh masyarakat guna mengurangi sampah-sampah tersebut. Beberapa hal dapat dilakukan masyarakan dalam mengurangi sampah dari upacara keagamaan, seperti mengurangi penggunaan sarana atau prasarana keagamaan sekali pakai. Sering kali sarana dan prasaran yang digunakan berasal dari alam, sampah-sampah tersebut dapat kita kumpulkan dan ubah menjadi pupuk kompos yang dapat berguna pula untuk menyuburkan lingkungan. Selain ramah alam juga tak membahayakan kehidupan sekitaran, masyarakan diusahakan dapat mengurangi penggunaan sarana dan prasarana yang berasal dari sampah anorganik dengan menggunakan barang yang sebelumnya telah digunakan dapat diubah sehingga menjadi sesuatu yang berguna dan juga diharapkan masyarakat dapat saling bekerjasama dan saling mengingatkan demi kehidupan yang lebih baik tanpa sampah dimasa mendatang. lebih baik tanpa sampah dimasa mendatang.)
  • Following Nangun Sat Kerthi Loka Bali  + (Sampah upacara agama Di bali tidak luput Sampah upacara agama </br>Di bali tidak luput dari upacara agama yang di lakukan setiap hari. Hal ini menyebabkan banyaknya sampah yang ada di lingkungan pulau Bali, terutama sampah organik. Padahal Gubernur daerah Bali sudah mengeluarkan peraturan Gubernur Bali Nomor 47 tahun 2019 mengenai pengolahan sampah,hal ini di sesuai dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Adapun faktor yang menyebabkan banyaknya sampah yang ada di pulau bali karena upacara keagamaan terutama pada pura,pantai,dan rumah antara lain;</br>1. Kurangnya kesadaran masyarakat akan cara pengolahan sampah, </br>2. Kurangnya ketegasan dalam aturan-aturan pura, </br>3. Kurangnya kesadaran akan kelestarian lingkungan tempat melaksanakan yajna atau upacara, </br>Hal ini menyebabkan banyak sampah berserakan dan mengurangi kelestarian tempat tempat suci dan tempat untuk melakukan upacara lainnya. </br></br>Untuk menanggapi hal ini kita sebagai masyarakat bali harus bisa tegas terhadap peraturan yang ada, agar kelestarian dan kebersihan tempat tempat suci dan tempat lainnya tetap terjaga. Selain kita sebagai masyarakat bali sendiri,kita juga harus menghimbau wisatawan agar bisa mengikuti peraturan yang ada. Adapun cara penanggulangannya antara lain:</br>1. Melakukan sosialisasi untuk menambah wawasan,pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang cara penanggulangan dan pengolahan sampah yaitu 3r( reduce, reuse, recycle) </br>2. Membuat TEBA MODERN sebagai tempat penampungan sampah organik agar bisa dimanfaatkan sebagai kompos, </br>3. Untuk pura yang memiliki penunggu monyet atau kera mungkin bisa menggunakan teba modern dan juga tempat sampah dari besi yang cukup berat, agar tidak bisa dibuka paksa sehingga mengurangi sampah berserakan. </br>4. Melaksanakan konsep TRI HITAM KARANA, </br>5. Menyediakan tempat sampah di area pura, </br>6. Memberikan teguran hingga denda terhadap masyarakat yang melanggar aturan pembuangan sampah.t yang melanggar aturan pembuangan sampah.)
  • Preserve Nangun Sat Kerthi Loka Bali  + (Sampah upacara agama Di bali tidak luput Sampah upacara agama </br>Di bali tidak luput dari upacara agama yang di lakukan setiap hari. Hal ini menyebabkan banyaknya sampah yang ada di lingkungan pulau Bali, terutama sampah organik. Padahal Gubernur daerah Bali sudah mengeluarkan peraturan Gubernur Bali Nomor 47 tahun 2019 mengenai pengolahan sampah,hal ini di sesuai dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Adapun faktor yang menyebabkan banyaknya sampah yang ada di pulau bali karena upacara keagamaan terutama pada pura,pantai,dan rumah antara lain;</br>1. Kurangnya kesadaran masyarakat akan cara pengolahan sampah, </br>2. Kurangnya ketegasan dalam aturan-aturan pura, </br>3. Kurangnya kesadaran akan kelestarian lingkungan tempat melaksanakan yajna atau upacara, </br>Hal ini menyebabkan banyak sampah berserakan dan mengurangi kelestarian tempat tempat suci dan tempat untuk melakukan upacara lainnya. </br></br>Untuk menanggapi hal ini kita sebagai masyarakat bali harus bisa tegas terhadap peraturan yang ada, agar kelestarian dan kebersihan tempat tempat suci dan tempat lainnya tetap terjaga. Selain kita sebagai masyarakat bali sendiri,kita juga harus menghimbau wisatawan agar bisa mengikuti peraturan yang ada. Adapun cara penanggulangannya antara lain:</br>1. Melakukan sosialisasi untuk menambah wawasan,pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang cara penanggulangan dan pengolahan sampah yaitu 3r( reduce, reuse, recycle) </br>2. Membuat TEBA MODERN sebagai tempat penampungan sampah organik agar bisa dimanfaatkan sebagai kompos, </br>3. Untuk pura yang memiliki penunggu monyet atau kera mungkin bisa menggunakan teba modern dan juga tempat sampah dari besi yang cukup berat, agar tidak bisa dibuka paksa sehingga mengurangi sampah berserakan. </br>4. Melaksanakan konsep TRI HITAM KARANA, </br>5. Menyediakan tempat sampah di area pura, </br>6. Memberikan teguran hingga denda terhadap masyarakat yang melanggar aturan pembuangan sampah.t yang melanggar aturan pembuangan sampah.)
  • VERMIKOMPOSTING  + (Sampah upacara di Bali menjadi masalah liSampah upacara di Bali menjadi masalah lingkungan yang cukup serius. Tradisi keagamaan di Bali sering kali melibatkan banyak persembahan, yang menggunakan bahan-bahan alami seperti daun kelapa, bunga, dan janur, namun sering disertai oleh bahan-bahan nonalami seperti plastik. Adapun dampak dari oknum masyarakat menimbulkan sampah plastik dari kemasan makanan yang diperbuat oleh peserta upacara. Permasalah tersebut harus mendapat perhatian yang serius, yang perlu dicarikan solusi penanganannya. Adapun solusi dari saya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah</br>VERMIKOMPOSTING</br>Vermikomposting adalah proses pengomposan yang menggunakan cacing tanah, terutama spesies seperti Eisenia fetida (cacing merah) untuk menguraikan bahan organik menjadi pupuk kompos yang kaya nutrisi. Setelah sampah sudah di pisahkan sesuai jenisnya. Sampah yang dihasilkan dari kegiatan upacara adat, persembahan atau persembahyangan dikumpulkan untuk digunakan bahan kompos. Proses ini melibatkan cacing yang memakan sisa-sisa sampah organik yang dihasilkan dari kegiatan upacara tersebut dan menghasilkan kotoran cacing (kascing) yang sangat baik untuk tanah.ng (kascing) yang sangat baik untuk tanah.)
  • Ceremony waste becomes compost and ecobricks  + (Sampah upakara yang ada di pura-pura besarSampah upakara yang ada di pura-pura besar seperti Pura Batur dan pura Besakih. Ring pura-pura besar banyak sampah yang tidak dapat di daur ulang. Sampah yang ada pura besar di bagi menjadi dua yaitu sampah organik seperti ( sampah canang,bunga, janur dan kalo ada upakara santun berisi kelapa dan tatakan yang orang sebut dengan taledan), kalau sampah anorganik seperti ( plastik canang, plastik dupa, dan botol). Banyak masyarakat menggunakan seluruh sampah di atas. Sebelum menjadi sampah, hal tersebut digunakan untuk sarana untuk sembahyang dan upakara di pura. Sekarang banyak masyarakat menggunakan sampah tersebut ada dan tidak ada yang memilah dan membuang sampah di tempat sampah yang sudah tersedia. supaya sampah tersebut di menumpuk dan menjadi barang yang berguna, sampah organik bisa dijadikan kompos dan sampah anorganik menjadi Ecobrick.pos dan sampah anorganik menjadi Ecobrick.)
  • The impact of rubbish on Mount Batur during religious days  + (Sampah yang ditemukan di lokasi upacara daSampah yang ditemukan di lokasi upacara dapat mengganggu kesucian dan makna dari ritual keagamaan yang dilaksanakan.</br></br> Sampah yang berserakan di area pura mengurangi kenyamanan dan keindahan, sehingga umat merasa tidak nyaman beribadah.</br></br> Tanggung jawab umat untuk menjaga kebersihan di tempat suci menjadi terhambat, yang berdampak pada pelaksanaan praktik keagamaan.</br></br> Ajaran agama yang mengajarkan pentingnya menjaga lingkungan bisa menjadi tidak efektif jika tindakan menjaga kebersihan tidak diterapkan.</br></br> Sampah di Gunung Batur dapat menimbulkan stigma negatif terhadap komunitas lokal, yang dianggap tidak peduli terhadap lingkungan dan nilai-nilai keagamaan.adap lingkungan dan nilai-nilai keagamaan.)
  • Go green tree  + (sampah yang sebenarnya kita harus memilah dengan benar)
  • Ending The Friendship Between Ceremony and Waste  + (Sarana upacara dan sampah bagaikan dua sahSarana upacara dan sampah bagaikan dua sahabat yang sangat karib. Dimanapun ada yadnya yang menggunakan sarana upacara, pasti ada sampah disana. Semakin besar yadnya yang digelar, maka semakin banyak pula sampah yang dihasilkan. Fenomena tersebut sangat sering dijumpai di lingkungan pura yang ada di Bali. Permasalahan tersebut terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat Bali terhadap kebersihan pura. Untuk menanggulangi hal tersebut, kita harus introspeksi diri. Apabila telah selesai sembahyang, sampah persembahyangan harus dikumpulkan dan dibuang ke tempat sampah. Begitu juga setelah menghaturkan sesajen, jangan meletakkan canang yang sudah selesai dihaturkan di tempat sesajen. Akhirnya sebagai wujud bakti kepada Tuhan, maka kita harus menjaga kebersihan “Sthana Beliau” dengan cara tidak membuang sampah belanjaan atau sampah makanan secara sembarangan di pura. Apabila keseluruhan hal tersebut sudah dilaksanakan, pasti petugas kebersihan pura tidak akan pernah mengeluh dan hasilnya hubungan erat antara sarana upacara dan sampah akan segera dapat diakhiri.ara dan sampah akan segera dapat diakhiri.)
  • Processing religious waste 3R  + (Saudara semuanya yang saya cintai , apa kaSaudara semuanya yang saya cintai , apa kamu pernah melihat sampah di pura? pasti seringkan melihatnya. Apa kalian mempunyai kesadaran untuk membersihkan sampahnya? sebenarnya kalian harus memiliki kesadaran untuk membersihkannya , sampah itu ada karena kita sembarangan membuang sampah sisa persembahyangan.Kita sebagai umat hindu memiliki kewajiban menjaga kebersihan pura kita bersama.</br></br> Bagaimana caranya?</br></br> Caranya yaitu dengan mengolah sampah tersebut. Menurut UU no 18 tahun 2008 ada beberapa cara pengolahan sampah yang disingkat 3R(Reduce, Reuse,Recycle). Reduce adalah mengolah sampah dengan cara mengurangi penggunaan produk yang berpotensi menjadi sampah, seperti menggunakan bokoran untuk tempat canang sebagai pengganti plastik.Reuse adalah menggunakan kembali produk yang sudah terpakai,seperti menggunakan kembali plastik bekas canang. Recycle adalah mendaur ulang sampah ,seperti sampah sisa sisa canang yang dijadikan kompos.</br></br> Nah , itulah cara mengolah sampah menurut Uu 18/2008.Cara ini bisa diterapkan sebelum/sesudah persembahyangan . Apa kalian bisa menerapkannya di pura kalian?Jika kalian bisa , berarti kalian sudah peduli dengan lingkungan pura kalian.</br></br> Mari bersama sama menjaga kebersihan pura kita supaya bersih dan asri!bersihan pura kita supaya bersih dan asri!)
  • throw the trash in the trash can  + (saya buang sampah di tong sampah supaya lingkungannya bersih)
  • Dari Plastik ke Bokor : Menjaga Kebersihan Pura dengan Langkah Sederhana.  + (Saya melihat banyak orang menggunakan kantSaya melihat banyak orang menggunakan kantong plastik ketika kami pergi ke pura. Setelah mereka sembahyang, sampah plastik tersebut tidak dipungut. Inilah sebabnya mengapa sampah plastik di pura semakin meningkat. Saran saya, jika kita sembahyang di pura kita mengganti wadah canangnya menjadi bokor dan kantong plastik yang tidak sekali pakai, agar sampah plastik semakin sedikit dan kita lebih nyaman saat sembahyang di pura. Jika masih ada yang menggunakan kantong plastik saat sembahyang di pura kami bisa menegur dan suruh mengganti wadah canangnya menjadi bokor dan lain-lain yang menambahkan sampah plastik.lain-lain yang menambahkan sampah plastik.)
  • Efforts to reduce the amount of waste in religious activities  + (Sebagai umat hindu bali tentunya dalam melSebagai umat hindu bali tentunya dalam melaksanakan kegiatan keagamaan sampah yang dihasilkan sangat banyak, baik itu sampah organik maupun anorganik. Contohnya saat upacara melasti, sampah yang dihasilkan dalam upacara itu sangat banyak baik sampah organik seperti sarana upacara dan sampah anorganik yang dikonsumsi masyarakat. Hal ini menyebabkan penumpukan sampah di daerah tersebut sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan. </br>Oleh karena itu, kita sebagai umat hindu harus memikirkan upaya mengurangi sampah ini. Menurut saya, setelah melakukan upacara agama kita dapat mengumpulkan sampah-sampah yang dihasilkan dari upacara tersebut. Setelah itu, dipisahkan antara sampah organik dan anorganik, untuk sampah organik dapat kita manfaatkan sebagai ecoenzim lalu sampah anorganik dibawa ke TPA.enzim lalu sampah anorganik dibawa ke TPA.)
  • Reduce waste when carrying out religious ceremonies  + (Sebagai umat Hindu di Bali, kita tidak akaSebagai umat Hindu di Bali, kita tidak akan pernah terlepas dari upacara keagamaan atau melakukan Yadnya di kehidupan sehari-hari, ketika kita melakukan upacara keagamaan, pastinya akan menimbulkan sampah-sampah dari sisa upacara tersebut yang dapat mencemari lingkungan. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengolah sampah agar lingkungan kita selalu asri. Caranya yaitu:</br></br>1.Mengurangi penggunaan plastik.</br>Penggunaan plastik sekali pakai sudah umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari karena cara penggunaannya yang praktis. Sampah plastik dapat mencemari lingkungan karena sampah plastik sangat sulit untuk terurai.</br></br>2.Membuang sampah pada tempatnya.</br>Kita harus membuang sampah sesuai dengan jenisnya, ada sampah Organik atau sampah alami dan sampah non organik atau sampah yang sulit terurai.</br></br>3.Melakukan Daur Ulang sampah</br>Kita seharusnya melakukan daur ulang sampah dan memanfaatkan barang yang masih bisa digunakan, tujuannya yaitu untuk mengurangi jumlah sampah yang dapat mencemari lingkungan.ah sampah yang dapat mencemari lingkungan.)
  • opinions on how to reduce waste in religious activities  + (Sebelum membahas pendapat saya mengenai caSebelum membahas pendapat saya mengenai cara kita mengurangi sampah dalam aktivitas keagamaan, saya akan sedikit mengutarakan pendapat saya mengenai aktivitas keagamaan, menurut saya aktivitas keagamaan seharusnya di lakukan dengan keadaan lingkungan yang bersih dan sehat, karena hal itulah lingkungan tempat kita melakukan aktivitas keagamaan harus terbebas dari sampah, hal inilah yang harus kita perhatikan, kita harus berupaya mencari cara cara untuk mengurangi sampah dalam setiap aktivitas keagamaan. Nah pendapat saya mengenai cara cara untuk mengurangi sampah dalam setiap aktivitas keagamaan adalah yang pertama membuat peraturan peraturan mengenai penggunaan tempat banten atau canang tidak boleh menggunakan pembungkus plastik. Yang kedua setelah melakukan aktivitas keagamaan kita harus melakukan pembersihan sampah sampah yang berserakan di lingkungan sekitar kita setelah melakukan aktivitas keagamaan, yang ketiga setelah membersihkan sampah yang berserakan kita harus memilah sampah sampah yang sudah di kumpulkan menjadi dua yaitu sampah organik dan sampah anorganik, sampah organik seperti sisa sisa Banten atau canang bisa kita kumpulkan dan di jadikan sebuah pupuk organik sedangkan sampah anorganik seperti pembungkus plastik, gelas plastik dan botol plastik bisa kita daur ulang menjadi barang baru. Itulah pendapat saya mengenai cara kita mengurangi sampah dalam aktivitas keagamaan. Jika dalam pendapat saya ada kata kata yang tidak baik saya mohon maaf.kata kata yang tidak baik saya mohon maaf.)
  • Rubbish  + (Sebelum saya menyampaikan beberapa informaSebelum saya menyampaikan beberapa informasi, izinkan saya untuk menghaturkan terima kasih kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang sudah memberikan berkahNya dan keselamatan kepada kita semua, dengan mengucapkan panganjali, Om Swastiastu. </br></br>Coba sekarang perhatikan di lingkungan masing-masing. Di tempat kerja, di jalan, serta di tempat lainnya. Di pura contohnya. Ada banyak sampah atau luwu berceceran, yang membuat lingkungan menjadi tidak asri. Kalau sampah di jalan menutup saluran air, hal ini menyebabkan air hujan meluap ke jalan, hingga ke rumah-rumah, apalagi kalau hujannya lebat. Coba perhatikan sekali lagi, sampah di sungai, di danau, di pesisir pantai, di tempat lainnya seperti pasar. Bagaimana keadaannya?</br></br>Para hadirin sekalian, setelah apa yang saya sampaikan, saya mengajak para hadirin sekalian memiliki perhatian terhadap sampah atau luwu ini, agar lingkungan tetap asri dan lestari.</br></br>Semoga apa yang saya sampaikan bisa diresapi atau diterima. Mohon maaf tata bahasa dan penyampaian saya tidak berkenan di hati para hadirin sekalian. Saya tutup dengan mengucapkan parama shanti ,Om Shanti, Shanti, Shanti Om.rama shanti ,Om Shanti, Shanti, Shanti Om.)
  • If You Pray Well, You Will Also Be Good At Throwing Away Rubbish.  + (Sebenarnya mengurangi jumlah sampah dalam Sebenarnya mengurangi jumlah sampah dalam kehidupan sehari hari butuh kesadaran extra dalam merealisasikannya. Yang kita ketahui, dalam aktivitas keagamaan khususnya Hindu di Bali sangatlah banyak menghasilkan sampah baik organik dan non organik. Seperti banten, sampah plastik, dan banyak lagi. Budaya memang sulit untuk dirubah, tapi dari sekarang kita bisa tumbuhkan kesadaran untuk mengurangi penggunaan sampah. </br>Langkah pertama yang paling penting menurut saya adalah </br>Menyediakan tempat sampah disudut yang bisa dijangkau. Baik itu berupa kantong sampah maupun tong sampah ( organik dan non organik )</br>Dan diikuti langkah langkah kecil diantaranya.</br>1. Mengganti sebisanya penggunaan sampah plastik di upacara keagamaan. Seperti contoh: penggunaan bokoran sebagai pengganti kantong plastik. Mengganti penggunaan plastik sekali pakai dengan toples sebagai wadah tirtha.</br>2. Limbah - Limbah upacara keagamaan baik organik maupun non organik bisa diolah atau didaur ulang kembali sebagai pewangi atau ekoenzim yang berguna maupun dapat dijual dimasyarakat</br></br>Dengan cara seperti itu, kita sebagai umat hindu khususnya di Bali, dapat selalu menjaga alam maupun disaat upacara keagamaan. Jikalau sudah terlaksana, sampah-sampah akan berkurang dan tertata rapi. Dan kembali ke diri sendiri, butuh perhatian dan pengertian dari kita semua agar dapat menjaga kebersihan sekitar. Jikalau kita semua ingin sembahyang yang dengan nyaman dan baik, kita juga harus bijak dalam membuang sampah.ta juga harus bijak dalam membuang sampah.)
  • kawitin saking iraga padidi  + (Sebenarnya,banyak cara untuk menanggulangiSebenarnya,banyak cara untuk menanggulangi sampah saat upacara agama,tapi yang paling penting sebenarnya,adalah dari diri kita sendiri.</br></br>Kita tidak sadar,membuang sampah sembarang,adalah cara untuk merusak lingkungan secara perlahan,kita hanya berpura pura peduli,pada saat ada acara gotong royong,yang sebenarnya kita lakukan selama ini,hanya berkata kata tanpa ada tindakan,bagi saya,cara terbaik menanggulangi sampa,dari kesadaran kita sebagai umat Hindu, setelah kita sadari, barulah kita lakukan dan laksanakan,karna,</br></br>Pemikiran tanpa tindakan, hanyalah omong kosong belakanpa tindakan, hanyalah omong kosong belaka)
  • Kawruhan ring angga  + (Sebenarnya,banyak cara untuk menanggulangiSebenarnya,banyak cara untuk menanggulangi sampah saat upacara agama,tapi yang paling penting sebenarnya,adalah dari diri kita sendiri.</br>Kita tidak sadar,membuang sampah sembarang,adalah cara untuk merusak lingkungan secara perlahan,kita hanya berpura pura peduli,pada saat ada acara gotong royong,yang sebenarnya kita lakukan selama ini,hanya berkata kata tanpa ada tindakan,bagi saya,cara terbaik menanggulangi sampa,dari kesadaran kita sebagai umat Hindu, setelah kita sadari, barulah kita lakukan dan laksanakan,karna,</br>Pemikiran tanpa tindakan, hanyalah omong kosong belaka.pa tindakan, hanyalah omong kosong belaka.)
  • SOLUTION FOR PROCESSING WASTE LEFT OVER FROM CEREMONIES INTO COMPOST  + (Sebuah penelitian terbaru dari Bali PartneSebuah penelitian terbaru dari Bali Partnership menunjukkan bahwa timbulan</br>sampah di Pulau Bali mencapai 4.281 ton per hari. Sebesar 60% dari total sampah</br>tersebut merupakan sampah organik, 20% sampah plastik, dan sisanya terdiri dari</br>kertas, logam, gelas dan sampah dari Pura. Pulau Bali yang memiliki julukan</br>Pulau Seribu Pura juga merupakan salah satu kontributor sampah di TPA. Jenis</br>sampah dari tempat suci Pura sebagian besar adalah sampah dari sisa kegiatan</br>upacara adat. Sekitar 3 juta umat Hindu yang melakukan persembahyangan di</br>Pura juga turut berpengaruh terhadap produksi sampah sisa upacara Peningkatan produksi sampah tersebut belum diikuti dengan upaya pengelolaan</br>sampah yang sesuai. Sehingga, sampah dari Pura umumnya dikumpulkan dan</br>diangkut ke TPA untuk ditimbun bersama jenis sampah lainnya. Pemilahan yang</br>dilakukan di rumah tangga juga tergolong rendah, sehingga sampah canang masih</br>tercampur dengan sampah lainnya. secara sederhana di rumah masing-masing. Sedangkan</br>penanganan sampah dilakukan dengan cara mengolah sampah secara sistematis</br>dan terintegrasi, mulai dari pemilahan, pewadahan, pengumpulan, pengangkutan,</br>pengolahan, hingga pemrosesan akhir sampah. Permasalahan yang masih terjadi</br>adalah masih tercampurnya sampah dari sumber sampai ke TPA, sehingga</br>sebagian besar sampah yang seharusnya bisa diolah namun berakhir di TPA.</br>Begitu juga dengan sampah canang, sampah yang terkumpul di pura atau rumah</br>tangga masih tercampur dan tidak dipilah, namun dikumpulkan dan langsung</br>diangkut ke TP Sebagai bagian dari budaya Bali, sesajen berupa bunga, daun, buah-buahan dan</br>bambu disajikan hampir di setiap upacara adat. Beribadah merupakan cara hidup</br>masyarakat Bali sebagai bagian dari tiga prinsip penyebab kebahagiaan atau Tri</br>Hita Karana. Beribadah atau Parahyangan adalah wujud hubungan yang</br>harmonis antara manusia dengan Tuhannya. Kegiatan tersebut dilakukan di</br>beberapa hari suci, seperti bulan purnama, bulan mati, upacara hari pengetahuan,</br>dan sebagainya. Persembahan pada umumnya terdiri dari bunga, daun, buah-</br>buahan, kelapa, dan bahan alami lainnya.</br></br>Pengolahan sampah sisa upacara adat yang Sebagian besar adalah sampah organik</br>telah dilakukan dengan melakukan pengomposan. Komposisi sampah upacara</br>adat yang didominasi oleh bahan organik, memang sangat potensial untuk</br>dijadikan kompos.g sangat potensial untuk dijadikan kompos.)
  • HANDLING WASTE IN RELIGIOUS CEREMONIAL ACTIVITIES  + (Secara umum, upacara adat haruslah berasalSecara umum, upacara adat haruslah berasal dari ritual atau ibadah. Salah satu limbahnya adalah serbuk organik yang masih tersisa untuk upacara adat. Umat Hindu yang melakukan ibadah di pura harus menjaga kebersihan pura selama upacara ritual. Peningkatan produksi sampah tidak disertai dengan upaya pengelolaan sampah yang tepat, sehingga sampah yang dihasilkan dikumpulkan dan dibawa ke TPA untuk ditempatkan bersama dengan jenis sampah lainnya.</br></br></br></br>Cara sederhana untuk kita menanggulangi masalah tersebut adalah dengan 3R, yaitu (Reuse, Reduce, dan Recycle) dengan melalakukan ketiga kegiatan ini sampah bisa dikurangi penumpukannya. Pengomposan juga bisa dilakukan untuk mengolah sampah dari sisa upacara adat. Kompos sampah yang kebanyakan terdiri dari bahan organik juga sangat berpotensi dijadikan kompos, yang dimana ini bisa di manfaatkan untuk berniaga. </br></br>Perilaku masyarakat yang sering menggunakan barang sekali pakai seperti plastik, botol, dan kaleng bisa diganti dengan bahan bahan yang lebih ramah lingkungan. Kita bisa mengganti plastik dengan keben, botol dan kaleng kita ganti dengan tumbler yang bisa kita gunakan berkali kali. Disis lain, limbah makanan atau buah buahan yang tersisa pun bisa kita jadikan pakan untuk hewan ternak, serta yang paling penting untuk menjaga kebersihan area disekitarnya adalah tersedianya sarana pembuangan sampah untuk mengurangi timbulan sampah plastik yang tercecer.ngi timbulan sampah plastik yang tercecer.)
  • Test Gus Arya  + (Segala air adalah minuman keabadian, segala gerak adalah tarian, segala bahasa adalah nyanyian.)
  • how to reduce waste at religious ceremonies  + (Selesai upacara keagamaan kita harus menanggulangi sampah organik dan sampah anorganik)
  • trash became a problem on Tample  + (seluruh pengunjung agar tidak membuang sampah di sekitar lingkungan pura)
  • dealing with waste after completing prayer activities  + (seperti yang dapat kita lihat, sampah bekaseperti yang dapat kita lihat, sampah bekas upacara agama di pura semakin lama semakin banyak disebabkan oleh kurangnya kesadaran umat kita tentang menjaga kebersihan areal pura. itu sebabnya kita sebagai warga hindu di bali memiliki peran yang cukup penting untuk mengatasi hal tersebut, selain dengan aturan aturan yang sudah di buat pemerintah kita juga harus memliki kesadaran dan tanggung jawab untuk menjaga kebersihan areal pura. menanggulangi sampah bisa dimulai dari kesadaran diri sendiri, seperti setelah selesai sembahyang sampah canang maupun dupa di ambil dan di buang ke tempat sampah,penggunaan plastik juga harus di kurangi seperti tidak menggunakan plastik sebagai tempat canang, plastik tersebut bisa diganti dengan bokor atau tempat ramah lingkungan lainnya. dengan memiliki rasa tanggung jawab kesadaran tersebut serta dengan menaati aturan yang di buat pemerintah niscaya sampah bekas sembahyang di areal pura akan semakin berkuranghyang di areal pura akan semakin berkurang)
  • Mengingat Tri Hita Karana  + (Seperti yang kita ketahui masyarakat di BaSeperti yang kita ketahui masyarakat di Bali sulit sekali menerapkan kebudayaan membuang sampah pada tempatnya. Apalagi pada saat ada kegiatan keagamaan. Contohnya pada umat yang beragama hindu ketika ada upacara yadnya pasti akan menghasilkan sampah yang berserakan di mana mana sehingga membuat masyarakat terganggu. Maka dari itu kita harus menanggulangi sampah sampah tersebut dengan cara mengajak masyarakat untuk memilah sampah dan memanfaatkannya dengan cara mendaur ulang dan bisa di jadikan kompos untuk limbah organik seperti canang. Menerapkan zero waste"sebagai suatu gerakan untuk tidak menghasilkan sampah seperti mengurangi penggunaan sampah plastik. Marilah kita terapkan budaya membuat sampah pada tempatnyabseperti program pemerintah provinsi bali yaitu nangun sat kerthi loka bali. Kalau bukan kita siapa lagi? Kalau tidak sekarang kapan lagi? Sekian terimakasih.k sekarang kapan lagi? Sekian terimakasih.)
  • Bali's Sacred Sites Drowning in Trash: A Crisis of Tradition and Environment  + (Seperti yang kita ketahui, Bali memiliki sSeperti yang kita ketahui, Bali memiliki sangat banyak pura. Oleh karena itu, Bali sering disebut sebagai 'Pulau Seribu Pura'. Selain itu, keindahan alam dan kekayaan budaya Bali juga sangat terkenal di seluruh dunia. Namun, di era modern ini, Bali juga menghadapi berbagai masalah, salah satunya adalah sampah yang dihasilkan dari upacara agama. Sampah plastik, styrofoam, dan sisa-sisa upacara lainnya menjadi masalah besar dan mencemari lingkungan. Hal ini dapat merusak keindahan alam Bali, menyebabkan pencemaran air, dan bahkan menimbulkan penyakit.</br></br>Oleh karena itu, masyarakat Bali perlu lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan dengan menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam pelaksanaan upacara agama. Kita harus mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan beralih ke bahan-bahan alami. Selain itu, sampah organik dari sisa upacara dapat diolah menjadi kompos. Agar upaya ini berhasil, diperlukan kerja sama dari pemerintah, pura, masyarakat, dan pelaku pariwisata agar Bali tetap lestari pelaku pariwisata agar Bali tetap lestari)
  • How to reduce waste at traditional ceremonies  + (Seperti yang kita tau bahwa provinsi Bali Seperti yang kita tau bahwa provinsi Bali menghasilkan sampah organik sebesar 900ton perhari yang disebapkan oleh sampah sisa canang yang di pakai dalam aktivitas upacara adat. Kita bisa menggunakan cara melilah sampah dengan membedakan yang kering dengan yang basah. Yang kering seperti dedaunan bekas meletakan bunga atau sarana upacara. Sedangkan yang basah seperti bunga dan buah-buahan. Sampah kering seperti bisa kita olah menjadi bahan penyambut api seperti mengukup Tirta</br>Sampah basah bisa kitak olah menjadi pupuk kompos yang bermanfaat buat tanaman.pupuk kompos yang bermanfaat buat tanaman.)
  • Ulu (top,front) Teben (battom,back)  + (Seperti yang sudah kita ketahui pulau BaliSeperti yang sudah kita ketahui pulau Bali begitu banyak memiliki budaya dan tradisi yang sudah diakui dunia. Berbicara tentang budaya dan tradisi tentu saja berkaitan dengan upacara keagamaan khususnya agama hindu di Bali seperti upacara piodalan di pura maupun merajan/sanggah (tempat suci di rumah), pengabenan, galungan&kuningan, hari raya saraswati, dan lain sebagainya. Dalam upacara keagamaan tidak terlepas dengan bahan maupun sarana yang harus digunakan untuk memperlengkap dan menunjang upacara keagamaan baik itu banten dan sarana persembahyangan. Bahan dan sarana yang digunakan sudah tersedia di alam ini sendiri dengan diolah terlebih dahulu untuk bisa dijadikan banten atau sarana/perlengkapan lainnya, seperti bambu, daun kelapa muda bahkan tua, daun-daunan, dsb. Di era modern ini untuk mempermudah suatu kegiatan digunakanlah sarana-sarana yang begitu instan yaitu tidak terlepas dengan penggunaan plastic, pada saat upacara keagamaan plastik sudah banyak digunakan untuk mewadahi canang/banten, begitu juga jika orang-orang ingin meminta tirta mereka menggunakan plastic untuk mewadahi tirta tersebut. Hal kecil seperti itu akan memperbanyak penumpukan sampah yang tercampur pada saat kegiatan upacara keagamaan.</br>Seperti pada saat upacara keagamaan di pura agung besakih pemedek begitu banyak, bunga, dupa, dan canang-canang yang sudah dihaturkan dibuang di tempat sampah yang sudah penuh menyebabkan penumpukan sampah yang begitu banyak. Upacara keagamaan yang dilaksanakan dirumah juga dapat menimbulkan sampah-sampah entah itu sampah organic maupun anorganic. Jika upacara keagamaan dilaksanakan dirumah tentu dahulu setiap rumah memiliki teba yang terletak di belakang rumah, ini yang dimaksud dengan “teben” yang berarti bawah atau belakang, teba inilah yang digunakan untuk membuang sampah sehari-hari maupun sampah pada saat kegiatan upacara keagamaan, teba inilah yang memiliki peran penting untuk mengurangi sampah dan menampung bahkan bisa digunakan untuk membakar sampah-sampah. Disamping itu pada zaman sekarang setiap rumah sudah jarang memiliki teba mungkin karena sudah digunakan untuk membangun atau hal-hal lainnya. Namun sekarang orang-orang berbalik dengan dahulu dengan membuang sampah tidak lagi dibelakang rumah melainkan di depan rumah, ini yang dimaksud dengan “ulu’’ yang berarti atas atau depan, yang dimana akan diangkut dengan truck sampah.</br>Untuk mengurangi sampah pada upacara keagamaan di Bali khususnya di pura jika sesudah menghaturkan canang-canang, dupa, bunga yang sudah tidak dipakai jangan dibuang di areal pura bawalah sampah tersebut ke rumah atau buanglah pada tempat yang memang dikhususkan untuk membuang sampah organic maupun anorganik. Karena sampah seperti bunga yang dikeringkan akan bisa di daur ulang yang dapat digunakan untuk membuat dupa. Maka dari itu jagalah teba serta buanglah sampah pada tempatnya dan kurangi sampah plastic. Bali ajeg dan lestari dikarenkan kesadaran masyarakat Bali untuk menjaga tanah kelahiran yaitu tanah Bali.ntuk menjaga tanah kelahiran yaitu tanah Bali.)
  • Organic Waste Handling  + (Setiap ada kegiatan upacara agama sudah paSetiap ada kegiatan upacara agama sudah pasti banyak sampahnya itu sebabnya harus diperhatikan dan segera ditangani, karena pura merupakan tempat suci selain itu pura jadi ikon pariwisata di bali setiap ada upacara keagamaan delapan puluh persen sudah pasti materialnya sampah organik. Pengolahan sampah yang berasal dari sampah upacara keagamaan dilakukan dengan dua jalan,pengurangan dan penanganan, selanjutnya sampah itu diolah mulai dari memilih, pewadahan, sampah itu dikumpulkan sampai keprosesnya, karena sampah upacara keagamaan kebanyakan yang dinamakan sampah organik dan sampah yang berasal dari sisa makanan itu bisa dilakukan pengomposan, sampah organik seperti daun diolah dijadikan pupuk gunanya sebagai penyubur semua jenis tanaman .Selain itu sampah organik bisa juga diolah lagi menjadi gas atau bahan bakar, sampah yang berasal dari sisa makanan dan sisa buah diolah dengan manggot dijadikan pakan ternak.</br>Begitu tata cara penanganan agar sampahnya tidak sampai menumpuk</br>Terimakasih.mpahnya tidak sampai menumpuk Terimakasih.)
  • protect the earth of Bali by throwing rubbish in its place  + (Setiap kita melakukan persembahyangan di aSetiap kita melakukan persembahyangan di acara keagamaan kita sering menemukan sampah yang berserakan di bawah yang sering sekali tidak dipedulikan oleh masyarakat yang melakukan aktivitas persembahyangan dipura. Sampah yang paling sering ditemukan yaitu sampah plastik dan daun-daunan. Upaya yang bisa kita lakukan untuk mengurangi sampah saat melakukan aktivitas keagamaan sampah saat melakukan aktivitas keagamaan)
  • Penampilan Saja Bagus, Sampah nya Berserakan  + (Setiap sembahyang kepura pasti penampilan Setiap sembahyang kepura pasti penampilan yang diutamakan daripada kebersihan pura itu sendiri pakaian mewah, dan riasan yang cetar. Itu yang sekarang menjadi hal yang sering ditemui dipura. Apalagi jika odalan di pura-pura besar, contohnya pura besakih dan pura batur pasti semua yang tangkil selalu tampil mewah. Akan tetapi sampah yang berserakan tidak ada yang memperhatikan. Sampai terasa bukan tempat sembahyang melainkan seperti tempat membuang sampah. Ini yang sekarang perlu dipikirkan solisinya. Sebagai generasi muda kita harus bisa menjadi contoh yang lebih baik dari Masyarakat yang kurang akan kesadaran. Solusinya yakni dengan bentuk organisasi muda mudi. Nah, organisasi ini yang nantinya akan mengelola kebersihan dan menjaga kebersihan pura. Bisa dengan membuat lubang biopori untuk mengatasi sampah organik sisa persembahyangan (bunga ). Bisa juga dengan memberikan informasi kepada Masyarakat agar membawa sampah canang dan plastiknya Kembali kerumah, agar tidak berserakan begitu saja di pura selesai sembahyang. Nah, Itu yang menjadi tugas dan tujuan dibentuknya para muda mudi di setiap pura. Agar nantinya tidak hanya penampilan saja yang mewah tapi sampahnya berserakan.saja yang mewah tapi sampahnya berserakan.)
  • Environmentally Friendly Efforts in Hindu Religious Activities through Dharma Teachings and Use of Natural Materials  + (Solusi tepat untuk mengurangi sampah dalamSolusi tepat untuk mengurangi sampah dalam aktivitas keagamaan Hindu adalah dengan mengedukasi umat mengenai pentingnya menjaga lingkungan sesuai ajaran dharma. Penggunaan bahan alami seperti daun dan bunga segar untuk persembahan harus lebih diutamakan daripada plastik. Membawa tas kain atau wadah yang bisa digunakan kembali juga penting. Pemuka agama dapat mengeluarkan panduan resmi tentang praktik ramah lingkungan selama upacara, serta menyediakan tempat sampah terpisah untuk sampah organik dan non-organik. Dengan kerjasama komunitas dan kesadaran bersama, kita bisa beribadah dengan lebih bersih dan tetap menghormati alam.n lebih bersih dan tetap menghormati alam.)