UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK AT THE END OF MAY

Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Place information text id" with value "Bukit Campuhan atau lebih dikenal dengan Bukit Cinta Ubud". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 26 results starting with #1.

View (previous 50 | next 50) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • Pura Batulepang  + (Berdasarkan lontar Dwijendra Tattwa, yakniBerdasarkan lontar Dwijendra Tattwa, yakni kisah sejarah Dang Hyang Nirartha, yang dalam penuturan masyarakat Bali disebutkan pura-pura Dang Kahyangan yang dibangun atas petunjuk Dang Hyang Nirartha atau dibangunkan oleh para putra, cucu, cicit, atau masyarakat luas untuk menghormati dan mengenang dharmayatra (perjalanan suci siar keagamaan) Dang Hyang Nirartha disebutkan sejumlah 34 buah. Salah satunya Pura Batulepang atau Pura Penataran Batu Lepang di Kamasan, Klungkung.nataran Batu Lepang di Kamasan, Klungkung.)
  • Pura Puncak Tedung  + (Berdasarkan lontar Dwijendra Tattwa, yakniBerdasarkan lontar Dwijendra Tattwa, yakni kisah sejarah Dang Hyang Nirartha. Dalam penuturan masyarakat Bali ada pura-pura Dang Kahyangan yang dibangun atas petunjuk Dang Hyang Nirartha atau dibangunkan oleh para putra, cucu, cicit, atau masyarakat luas untuk menghormati dan mengenang dharmayatra (perjalanan suci siar keagamaan) Dang Hyang Nirartha disebutkan sejumlah 34 buah. Salah satunya Pura Puncak Tedung. Pura Puncak Tedung terletak di daerah Banjar Kertha, Desa Petang sekitar 51 km dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dan pada ketinggian 730, 77 meter di atas permukaan laut. Menurut sejarah ketika Pendeta Dang Hyang Nirartha melakukan perjalanan dari Pulaki ke bagian timur Bali, beliau beristirahat di puncak dataran tinggi di Desa Petang. Ketika beliau melanjutkan perjalanannya, beliau meninggalkan payungnya, oleh masyarakat dan diperintahkan oleh Raja Mengwi akhirnya dibangun tempat suci dalam Meru sebagai penghormatan atas kebaikan Dang Hyang Nirartha.ormatan atas kebaikan Dang Hyang Nirartha.)
  • Jemuluk  + (Berjarak 19 kilometer dari kota Amlapura (Berjarak 19 kilometer dari kota Amlapura ( ibukota kabupaten ), 12 km dari Tulamben, 33 km dari obyek wisata Candi Dasa dan kurang lebih 78 km dari Denpasar, Jemeluk merupakan salah satu destinasi laut yang cukup menawan, baik di bawah, maupun di atas lautnya.an, baik di bawah, maupun di atas lautnya.)
  • Bendungan Telaga Tunjung  + (Berlokasi di Kabupaten Tabanan, bendungan Berlokasi di Kabupaten Tabanan, bendungan ini berfungsi untuk memenuhi kebutuhan irigasi seluas 1.335 Ha. Kawasan bendungan yang hijau dan indah itu sering dijadikan tempat selfie bagi anak-anak muda selain itu bendungan Telaga Tunjung juga biasa dijadikan tempat untuk mancing.juga biasa dijadikan tempat untuk mancing.)
  • Desa Tigawasa  + (Berlokasi di kecamatan Banjar yaitu ± 24 kBerlokasi di kecamatan Banjar yaitu ± 24 km ke barat Kota Singaraja. Desa Tigawasa memiliki salah satu tradisi yang khas berbeda dengan Desa Bali Aga lainnya di Buleleng. Tradisi dimaksud adalah tradisi saat penguburan mayat. Acara penguburan mayatnya pun cukup unik, karena mayat tidak di taruh di dalam peti, melainkan hanya dibungkus dengan kain batik dan di kubur begitu saja.</br>Dalam tradisi bahasa, penduduk Desa Tigawasa menggunakan bahasa pedalaman dalam kesehariannya yang mana bahasa kuno Wong Aga saat masuk ke Bali ( bahasa/dialek Tigawasa ). Bahasa tersebut dalam vokal bahasanya kebanyakan memakai vokal huruf “A” seperti bahasa Jawa dan juga Melayu kuno.</br>Desa Tigawasa menawarkan objek wisata yang berbeda tepatnya di Dusun Wanasari, sejumlah masyarakat kreatif yang tergabung dalam Kelompok Kubu Alam (KuAl) memanfaatkan potensi tanaman bambu menjadikannya destinasi wisata berkonsep alam yang diberi nama Kubu Alam Desa Tigawasa yang dibangun dilahan milik warga.</br></br>Untuk Informasi:</br></br>http://tigawasa-buleleng.desa.id</br></br>https://bulelengkab.go.iduleleng.desa.id https://bulelengkab.go.id)
  • Patung Pahlawan Tjokorda Agung Tresna  + (Berlokasi di perempatan Jalan Nangka dan JBerlokasi di perempatan Jalan Nangka dan Jalan Gatot Subroto. Patung ini dirancang oleh Nyoman Elim Mustapa dan selesai pada tanggal 31 Desember 1993. Mengambarkan sosok Tjok Agung Tresna sebagai salah satu pahlawan Bali saat memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaran Indonesia.dan mempertahankan kemerdekaran Indonesia.)
  • Patung Pahlawan Letnan Ida Bagus Putu Djapa  + (Berlokasi di perempatan jalan penghubung TBerlokasi di perempatan jalan penghubung Tanjung Bungkak, Renon, dan Sanur. Patung ini selesai pada tanggal 20 November 1987. Penggambaran Letnan Ida Bagus Putu Djapa sebagai salah satu pahlawan Bali yang gugur sebagai kusuma bangsa. Dengan mengacungkan pistol ke arah atas dan memengang sebuah pedang yang mengangtung di pinggang sebagai bentuk komando rakyat untuk terus berjuang pantang menyerah.yat untuk terus berjuang pantang menyerah.)
  • Patung Pahlawan Mayor I Gusti Bagus Sugianyar  + (Berlokasi di perempatan Ubung Denpasar sebagai salah satu titik jalan yang ramai. Patung yang terbuat dari perunggu ini selesai pada tanggal 4 Agustus 1994 ini menggambarkan sosok pahlawan I Gusti Bagus Sugianyar saat mempertahankan kedaulatan negara.)
  • Besakih  + (Besakih terkenal dengan nama Mother Temple of Bali dan sederhanaya sebagai pura yang paling utama di pulau ini. Sebenarnya pura ini terdiri dari beberapa pura yang dibangun di wilayah yang sangat luas tepat di sebelah selatan Gunung Agung.)
  • Bitra (Bitera)  + (Bitera adalah kelurahan yang berada di kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar.)
  • Pura Blanjong  + (Blanjong berasal dari kata “Belahan” yang Blanjong berasal dari kata “Belahan” yang artinya pecahan dan “Ngenjung” yang artinya kapal nelayan. Pura Blanjong berlokasi di Jalan Danau Poso, Sanur, Kota Denpasar. Di tempat tersebut juga terdapat sebuah prasasti yang bernama serupa peninggalan raja Sri Kesari Warmadewa dan dikukuhkan pada tahun 835 Saka.Prasasti dengan tinggi 195 cm dan diameter 60 cm ini mengisahkan ekspansi Sri Kesari Warmadewa ke Gurun dan Suwal. Tugu ini berbentuk silinder dengan memakai bahasa Bali Kuno dengan ditulis huruf Pra-Negari dan Bahasa Sansekerta yang ditulis dengan huruf Kawi. Di Pura ini juga terdapat Arca Ganesha, dua buah lingga yang ditemukan dengan wujud sempurna, terdapat pula sebuah candi yang terdiri dari tiga bagian, yakni kaki, badan, dan puncak. Candi ini di susun dengan batu bata dan batu padas, dan arca lembu/Nandini.ta dan batu padas, dan arca lembu/Nandini.)
  • Desa Budakeling  + (Budakeling terdiri dari 8 Banjar Dinas, yaitu : Banjar Dinas Budakeling, Banjar Dinas Triwangsa, Banjar Dinas Dukuh, Banjar Dinas Pesawan, Banjar Dinas Saren Jawa, Banjar Dinas Saren Anyar, Banjar Dinas Saren Kauh dan Banjar Dinas Saren Kangin.)
  • Bukit Campuhan  + (Bukit Campuhan atau lebih dikenal dengan Bukit Cinta Ubud)
  • Bukit Campuhan  + (Bukit Campuhan terletak di sebelah barat PBukit Campuhan terletak di sebelah barat Puri Ubud, tepatnya di jalan Bangkiang Sidem, Kabupaten Gianyar. Bukit Campuhan ini tidak terpisah dari salah satu pura di Ubud, yaitu Pura Gunung Lebah. Gunung lebah itu sendiri memiliki makna bukit kecil yang berada di lembah. Selain itu Bukit Campuhan ini berada diantara dua aliran sungai di Ubud Bali, yaitu sungai Oos dan sungai Cerik.d Bali, yaitu sungai Oos dan sungai Cerik.)
  • Desa Bulian  + (Bulian adalah salah satu desa tua di Bali,Bulian adalah salah satu desa tua di Bali, berada di Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng. Desa Bulian memiliki 33 pura yang tersebar di setiap penjuru mata angin. Di Desa Bulian juga ditemukan peninggalan sejarah berupa prasasti. Nama Bulian berasal dari kata “ Bulihan “ yang dapat berasal dari akar kata “ Bulih “ berarti bibiut padi, yang mendapat akhiran kata an. Makna kata ini didukung oleh tatanan parahyangan desa yang ada yakni : adanya 2 (dua) pura sungsungan subak yaitu : Pura Yeh Basang dan Pura Lodguwuh, serta adanya pelinggih yang sangat penting di Pura Banua yaitu Pelinggih Ratu Ayu Mas Kereb Sari, pengayom sari satungkeb jagat Buleleng. Dari pengertian kata Bulian = bibit padi, mengisyaratkan bahwa wilayah Bulihan dahulu merupakan daerah bagian kerajaan yang sangat subur dan terkenal dengan hasil buminya sehingga disebut pula dengan sebutan “Gunung Sari”. Versi kedua makna kata Bulihan yang disandingkan dengan kata Abulih atau kata mebulihan. Pemaknaan ini didasari oleh sebuah fakta sejarah bahwa Bulihan dahulu merupakan sebuah anak desa yang berada diantara Desa Bengkala di sebelah baratnya dan wilayah Banyubuah disisi timurnya. Tempat ini dipergunakan sebagai basis/benteng pertahanan untuk menghadang musuh-musuh yang ada di sisi barat. Lebih tegas lagi wilayah dan krama Banyubuah disebut sebut dalam Prasasti Bulihan A tahun 1103 caka atau tahun 1181 Masehi dibawah Raja Sri Haji Jaya Pangus dan wilayah serta Krama Bulian.aya Pangus dan wilayah serta Krama Bulian.)
  • Bumi Perkemahan Blahkiuh  + (Bumi Perkemahan ini berada di desa BlahkiuBumi Perkemahan ini berada di desa Blahkiuh Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung, sekitar 19 Km dari Kota Denpasar dan sekitar 2 Km ke arah Barat dari jalan raya Denpasar-Petang. Bumi perkemahan ini selain dipakai untuk perkemahan, biasanya juga digunakan sebagai tempat penelitian karya ilmiah. Lokasi bumi perkemahan ini dekat dengan obyek-obyek wisata lain seperti Taman Ayun, Sangeh, Taman Mumbul. seperti Taman Ayun, Sangeh, Taman Mumbul.)
  • Candi Tebing Tegallinggah  + (Candi Tebing Tegallinggah merupakan salah Candi Tebing Tegallinggah merupakan salah satu tinggalan arkeologi yang tedapat di Dusun Tegallinggah, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali.Candi Tebing ini merupakan tinggalan yang terletak paling selatan dari beberapa tinggalan di sepanjang Tukad (Sungai) Pakerisan. Dimulai dari Pura Pegulingan, Pura Tirta Empul, Pura Mangening, Pura Gunung Kawi, Candi Tebing Krobokan, Pura Pengukur-Ukuran, Pura Subak Bubugan, dan Candi Tebing Tegallinggah.Kompleks pertapaan ini ditemukan oleh Mr. Krijgsman pada tahun 1952 ketika masih menjabat Kepala Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional Bali.Berjarak kurang lebih 30 km dari pusat Provinsi Bali, 5 km dari pusat Kota Gianyar.Secara umum Candi Tebing Tegallinggah ini memiliki batas-batas antara lain di bagian utara berbatasan dengan lahan kosong berupa aliran sungai dan wilayah tebing, di sebelah timur berbatasan dengan lahan kosong yang dimanfaatkan untuk ladang, sedangkan di sebelah barat berbatasan langsung dengan area yang dijadikan tempat budidaya perikanan (kolam pancing) dan selatan berbatasan dengan lahan kosong berupa aliran sungai dan wilayah tebing.g berupa aliran sungai dan wilayah tebing.)
  • Candi Tebing Jehem  + (Candi Tebing terletak di wilayah Desa AdatCandi Tebing terletak di wilayah Desa Adat Tambahan, Desa Jehem, Tembuku,Bangli, Bali. Candi ini berjarak kurang lebih 7 km arah timur kota Bangli. Candi Tebing ini mirip dengan candi di gunung Kawi di Tampaksiring Gianyar.Oleh Masyarakat sekitar candi ini diduga merupakan tempat pertapaan di masa lalu.Situasi alam disekitar candi masih sangat alami dan terdapat banyak sumber mata air alami yang mengalir turun ke sungai cahi yang ada di bawahnya. salah satu mata air tersebut berbentuk unik menyerupai kemaluan wanita.berbentuk unik menyerupai kemaluan wanita.)
  • Desa Ceking  + (Ceking memiliki pemandangan yang indah denCeking memiliki pemandangan yang indah dengan sawah bertingkat dan hijau serta udaranya yg begitu sejuk akan membuat wisatawan merasa nyaman. Objek wisata ini terletak di Kecamatan Tegallalang dan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan bermotor sekitar 20 menit dari Ubud.</br></br>Objek wisata Ceking memiliki pemandangan yang unik dari sawah bertingkat untuk menghindari erosi. Udara dingin dan tiupan angin membuat wisatawan domestik dan mancanegara tertarik untuk mengunjungi Ceking. Dalam objek wisata ini, wisatawan akan dapat melihat petani Bali membajak dan mempertahankan sawah mereka di bukit miring lengkap dengan sistem irigasi yang terus mengalirkan air dari pegunungan.ang terus mengalirkan air dari pegunungan.)
  • Desa Celuk  + (Celuk merupakan desa yang berada di KecamaCeluk merupakan desa yang berada di Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali. Desa Celuk adalah produsen karya seni kerajinan perak dan emas. Celuk juga dikenal sebagai desa kerajinan dan sudah resmi menjadi desa wisata yang bisa dikunjungi oleh wisatawan. Selama berabad-abad Desa Celuk telah identik dengan emas dan perak, sehingga menjadi salah satu desa yang makmur di Bali. </br>Jika mempunyai kegemaran terhadap hasil kerajinan perak dan emas, maka Desa Celuk adalah lokasi yang cocok untuk dikunjungi. Karena desa ini adalah surganya kerajinan perak dan emas di Bali. Ketika pengunjung memasuki jalan raya Celuk, toko perhiasan atau kerajinan berbahan dasar logam mudah ditemukan di sepanjang jalan yang menawarkan berbagai macam perhiasan perak dan emas serta benda-benda dekoratif yang dapat menambah estetika rumah. Ada pula toko souvenir khusus kerajinan perak yang siap melayani wisatawan dalam mencari cinderamata.</br>Sampai sekarang ini, kebanyakan wisatawan yang datang di Desa Celuk adalah mereka yang tertarik dengan kerajinan perak. Ditempat ini, wisatawan bisa melihat langsung proses pembuatan karya seni di rumah tradisional dengan kamar remang-remang yang dipenuhi oleh banyak seniman logam. Hampir semua keluarga dan penduduk Desa Celuk memiliki kemampuan professional dan jiwa seni yang tinggi dalam mengembangkan desain kreatif dan berbagai produk terkait dengan emas dan perak. </br>Desa kerajinan ini memiliki sejarah panjang dalam kemahirannya megolah emas dan perak menjadi produk berkelas dan mampu menembus pasar lokal, nasional hingga internasional. Sebagai desa wisata di bagian selatan pulau Bali, Desa Celuk banyak dikunjungi wisatawan saat pagi dan sore hari. Kunjungan ini dilakukan baik pada awal tour atau ketika wisatawan kembali ke penginapan setelah tour seharian.mbali ke penginapan setelah tour seharian.)
  • Celukan Bawang  + (Celukanbawang atau Celukan Bawang adalah dCelukanbawang atau Celukan Bawang adalah desa di kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali, Indonesia. Desa ini memiliki rata-rata ketinggian 50 meter dari permukaan laut. Celukan Bawang adalah desa pesisir pantai yang berupa Celuk sehingga sangat potensial dijadikan pelabuhan laut di kabupaten Buleleng. Di ujung pantai celukan bawang terdapat monumen perjuangan dari kapten wiroka.pat monumen perjuangan dari kapten wiroka.)
  • Sumerta Kelod  + (Dahulu masih merupakan satu wilayah yang cDahulu masih merupakan satu wilayah yang cukup luas bernama Desa Sumerta yang membawahi 26 Banjar dan 7 Banjar Dinas, dan sesuai dengan Keputusan Gubernur yang dituangkan dalam Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali No.57 Tahun 1982 tertanggal 1 Juni 1982, Desa Sumerta dimekarkan.ggal 1 Juni 1982, Desa Sumerta dimekarkan.)
  • Candidasa  + (Dahulu, Candidasa dikenal sebagai Teluk KeDahulu, Candidasa dikenal sebagai Teluk Kehen. Namun, sejak daerah ini dibuka menjadi obyek wisata bernama Candidasa pun mulai digunakan.</br>Candidasa merupakan salah satu kawasan pariwisata yg dikembangkan mulai tahun 1983.</br></br>Salah satu cerita yang menjadi mitos tentang keberadaan Pura Candidasa yang berkembang dan diyakini oleh masyarakat setempat adalah Arca Dewi Hariti yg terletak pada sebuah relung di bagian bawah tebing bukit.</br></br>Konon dikisahkan bahwa Dewi Hariti pada mulanya adalah seorang yaksa dalam Agama Budha yang gemar memakan daging anak-anak. Namun setelah mendapat pencerahan ajaran Agama Budha, Sang Dewi kemudian bertobat dan berbalik menjadi pelindung dan penyayang anak-anak.menjadi pelindung dan penyayang anak-anak.)
  • Danau Buyan  + (Danau Buyan adalah sebuah danau yang terleDanau Buyan adalah sebuah danau yang terletak di kawasan Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali. Danau ini merupakan satu dari tiga danau kembar yang terbentuk di dalam sebuah kaldera besar. Ia diapit oleh dua danau lainnya, yaitu Danau Tamblingan di sebelah barat dan Danau Beratan di timur. Di antara danau Buyan dan Tamblingan yang terpisahkan oleh hutan sepanjang kurang lebih satu kilometer, terdapat sebuah kolam yang terhubung langsung dengan danau Buyan melalui sebuah kanal sempit. Oleh masyarakat kolam ini dinamakan Telaga Aya.masyarakat kolam ini dinamakan Telaga Aya.)
  • Danau Tamblingan  + (Danau Tamblingan adalah sebuah danau yang Danau Tamblingan adalah sebuah danau yang terletak di lereng sebelah utara Gunung Lesung, kawasan Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali. Danau ini merupakan satu dari tiga danau kembar yang terbentuk di dalam sebuah kaldera besar.</br>Di kawasan Danau Tamblingan banyak terdapat pura. Pura-pura itu antara lain.</br>Pura Dalem Tamblingan</br>Pura Endek</br>Pura Ulun Danu dan Sang Hyang Kangin</br>Pura Sang Hyang Kawuh</br>Pura Gubug</br>Pura Tirta Mengening</br>Pura Naga Loka</br>Pura Pengukiran, Pengukusan</br>Pura Embang</br>Pura Tukang Timbang</br>Pura BatulepangEmbang Pura Tukang Timbang Pura Batulepang)
  • Pura Batuan  + (Dari buku Bali Atlas Kebudajaan terbit tahun 1953 oleh pemerintah Republik Indonesia)
  • Museum Le Mayeur  + (Dari Lonely Planet: Seniman Adrien-Jean LDari Lonely Planet:</br></br>Seniman Adrien-Jean Le Mayeur de Merpres (1880–1958) tiba di Bali pada tahun 1932, dan menikah dengan penari Legong cantik Ni Polok. Tiga tahun kemudian, ketika Ni Polok baru berusia 15 tahun. Mereka tinggal di kompleks ini, ketika Sanur masih menjadi nelayan yang tenang. Setelah kematian sang seniman, Ni Polok tinggal di rumah itu sampai ia meninggal pada tahun 1985. Meskipun ada keamanan (beberapa lukisan Le Mayeur terjual seharga US$150.000) dan masalah konservasi, hampir 90 lukisan Le Mayeur dipajang.</br></br>Rumah ini merupakan contoh menarik dari arsitektur bergaya Bali – perhatikan jendela-jendela berukir indah yang menceritakan kisah Rama dan Sita dari Ramayana. Museum ini memiliki interior serat tenun Bali yang naturalistik. Beberapa karya awal Le Mayeur adalah lukisan impresionis dari perjalanannya di Afrika, India, Mediterania, dan Pasifik Selatan. Lukisan dari periode awal di Bali adalah penggambaran romantis kehidupan sehari-hari dan wanita cantik Bali – sering Ni Polok. Karya-karya dari tahun 1950-an dalam kondisi yang jauh lebih baik, menampilkan warna-warna cerah yang kemudian menjadi populer di kalangan seniman muda Bali. Carilah foto-foto timbul hitam putih Ni Polokilah foto-foto timbul hitam putih Ni Polok)
  • Desa Denbantas  + (Denbatas adalah desa yang berada di Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali.)
  • Wisata Berkuda Ring Sisin Tukad  + (Dengan adanya pariwisata di Pulau Bali menDengan adanya pariwisata di Pulau Bali menjadi pembangkit ekonomi bagi masyarakat Bali. Tidak hanya masyarakat Bali saja, tetapi masyarakat yang merantau dari luar Pulau Bali juga mencari pekerjaan di Pulau seribu pura ini. Tetapi banyak tempat wisata dan wahana berwisata di desa-desa terpencil tidak diketahui oleh wisatawan. Hal itu yang menyebabkan tempat wisata yang ada tidak bisa terkenal dan berkembang di masyarakat Bali. Meskipun demikian anak muda yang berasal dari desa yang jarang wisatawan itu membantu masyarakatnya dengan cara “ mengajak teman jalan-jalan ke desa”. Hal tersebut yang membuat tempat wisata diketahui dan bisa dikembangkan oleh anak-anak muda yang senang jalan-jalan mencari tempat wisata baru di desa-desa.</br>Ada salah satu tempat wisata yang belum diketahui oleh orang banyak yaitu wisata berkuda di bantaran Tukad Badung Kawasan Taman Pancing Timur, Denpasar Selatan. Wisata berkuda ini berasal dari penyedia jasa pribadi kelompok kepaon berkuda, salah satu penyedianya Bernama Bapak Makdi. Wisata berkuda ini sudah mengajukan izin resmi pengelola ke pemerintahan namun hingga saat ini tidak mendapat izin resmi dari pemerintah. Walaupun demikian Bapak Makdi dan teman-temannya selalu menjaga kebersihan tempat wisata itu. Sebelum ditutup tempat wisata berkudanya, oleh Bapak Makdi dan teman-temannya membersihkan lingkungan yang digunakan sebagai tempat wisata berkuda ini. Usaha itu dilaksanakan agar tempatnya asri dan bersih. Wisata berkuda ini dimulai dari jam 16.00 WITA sampai jam 19.00 WITA setiap hari. Ongkos wisata berkuda ini sangat murah.. untuk orang dewasa dikenai biaya Rp 20.000, jika anak kecil membayar Rp 10.000.</br>Dari pihak kepaon berkuda berharap agar Kawasan bantaran sungai Taman Pancing ini bisa dioprasikan sebagai tempat wisata “kita dari kelompok sudah mengajukan izin ke kantor desa. Kita berharap mendapat izin resmi. Kawasan ini bisa digunakan menjadi tempat wisata berkuda” demikian katanya.</br>Begitulah teman-teman, jika ingin merasakan wisata berkuda tetapi ongkosnya mahal, ayo jalan-jalan ke Taman Pancing. Ada wisata berkuda murah-meriah. Ajak teman-teman dan saudara di rumah yaaa…jak teman-teman dan saudara di rumah yaaa…)
  • Desa Aan  + (Desa Aan adalah satu dari tigabelas desa dDesa Aan adalah satu dari tigabelas desa di wilayah Kecamatan Banjarangkan. Kata Aan berasal dari kata Ea, yaitu nama dari sebuah pohon karena wilayah tersebut banyak terdapat pohon Ea. Berdasarkan luas daerah tersebut di atas, maka Desa Aan terbagi menjadi empat wilayah dusun, duabelas banjar, dan dua desa adat.dusun, duabelas banjar, dan dua desa adat.)
  • Desa Abang Batudinding  + (Desa Abang Batudinding menyuguhkan pesona Danau Batur dan Gunung Batur dari sebuah ketinggian dan juga memiliki kawasan hutan pinus.)
  • Desa Abiantuwung  + (Desa Abiatuwung merupakan bagian dari Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan dengan jarak dari kota Tabanan 3 km. Terdapat 5 desa pekraman serta 1 banjar Taman Surodadi yang mayoritas penduduknya umat muslim.)
  • Olahraga Minakadi Pembangkit Ekonomi - Desa Adat Biaung  + (Desa adat Biaung terletak di kecamatan PenDesa adat Biaung terletak di kecamatan Penebel, kabupaten Tabanan. Sama seperti wilayah lain di Tabanan, Biaung memiliki aset berupa kebun dan sawah yang memberikan hasil panen padi serta hasil tani lain yang melimpah.</br></br>Tetapi, aset yang paling berharga yang dimiliki oleh desa ini yakni "YOWANA" atau generasi muda. Kreativitas YOWANA salah satunya adalah diselenggarakannya kegiatan olahraga bola voli secara rutin setiap hari.</br></br>YOWANA juga rutin menggelar pertandingan antar desa yang pada saat bersamaan turut berkontribusi terhadap perekonomian masyarakat desa melalui penjualan tiket dan pembukaan warung di sekitar wantilan. Harapannya pemerintah dapat memberikan bantuan pembinaan dan pembangunan infrastruktur olahraga agar potensi ini dapat lebih dimaksimalkan.</br></br>Siapa tau, di masa yang akan datang, atlet voli nasional dapat lahir dari desa Biaung.oli nasional dapat lahir dari desa Biaung.)
  • Legian  + (Desa Adat Legian dan Kelurahan Legian padaDesa Adat Legian dan Kelurahan Legian pada saat ini meliputi wilayah (geografis) yang sama, terdiri dari 3 banjar. Dalam “wewengkon” desa adat, ketiga banjar itu adalah Banjar SukaDuka Legian Kaja, Legian Tengah (Pekandelan) dan Legian Kelod. </br></br>Berbatasan dengan wilayah Desa Seminyak di sebelah utara dan Desa Kuta di sebelah selatan, daerah ini berdekatan dengan sungai (Tukad Mati) dan lahan persawahan. Desa Legian dikenal sebagai daerah pariwisata yang dilengkapi dengan banyaknya fasilitas kepariwisataan termasuk pusat-pusat hiburan. Selain itu, Desa Legian juga memiliki pantai yang sangat indah yang menjadi tujuan wisata utama bagi para wisatawan. </br></br>Berdasarkan sejarah, desa Legian bermula dari penemuan sebuah pohon cermai yang rasanya manis. Hal ini di luar kebiasaan karena cermai pada umumnya memiliki rasa yang asam. Sejak saat itu, wilayah desa tersebut dinamakan Karang Kemanisan. </br></br>Nama Karang Kemanisan ini diketahui dari ucapan-ucapan para sadeg patih (menusia yang dijadikan mediator Ida Bhatara) yang “kerauhan” ketika dilaksanakan upacara agama di pura-pura Desa Legian. Mereka kerap mengucapkan “Damuh Karang Kemanisan”. </br></br>Nama Karang Kemanisan juga mengandung filosofi generasi mendatang yang menempati tempat tersebut senantiasa menjaga keserasian dalam bersikap dan bertingkah laku serta, menjaga keindahan alam beserta lingkungannya. Sehingga mereka bisa dilimpahi kemakmuran dan kesejahteraan lahir batin. Lama-kelamaan nama Karang Kemanisan itu diubah menjadi Legian. Kata legian berasal dari kata dasar legi yang juga berarti manis. Dalam bahasa Jawa Kuno, legi juga berarti manis. </br></br>Sanggar Seni Taksu Murti Kemanisan di Legian kemudian membuat pertunjukkan karya seni diantaranya komposisi Tabuh Bebarongan Legi Manis, Tarian Rerejangan Upasaksi, Tari Kreasi Tri Taksu dan Tari Telek sesuai ciri khas Desa Adat Legian. Bahkan tarian ini pernah dipentaskan dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-41. </br></br>Kini Desa Legian terus berbenah. Selain berprofesi sebagai nelayan, rata-rata warga Legian mencari nafkah dari sektor pariwisata. Seperti bekerja di hotel atau membuka art shop. Kawasan di sekitar Legian juga sudah tertata dengan baik sehingga membuat nyaman wisatawan yang ingin berkunjung.at nyaman wisatawan yang ingin berkunjung.)
  • Pengosekan  + (Desa adat Pengosekan atau Banjar Pengosekan merupakan bagian dari Desa Mas Ubud, Bali.)
  • Desa Tri Buana Sekar Sari  + (Desa adat tri buana sekar sari adalah desa yang indah, yang memiliki potensi tempat wisata alam yang indah dan alami.)
  • Desa Antosari  + (Desa Antosari berlokasi di kecamatan selemDesa Antosari berlokasi di kecamatan selemadeg barat, kabupaten tabanan. Desa Antosari menawarkan pesona hijau hamparan persawahan yang sangat luas dengan bentuk yang berundak-undak. Uniknya, letak persawahan yang terletak di kaki bukit menyebabkan bentuknya tidak simetris atau berliku.Pada Desa Antosari terdapat tiga air terjun yakni Air terjun Pangkung Kutat, Air terjun Pangkung Bluluk, dan Air terjun Singsing Bambangan.Bluluk, dan Air terjun Singsing Bambangan.)
  • Anturan  + (Desa Anturan dahulu merupakan bagian dari wilayah Pandan Banten (Desa Selat ) yang disebut Banjar Asatan. Tempat ini merupakan peristirahatan (Bebaturan) bagi para rombongan kerajaan sebelum sampai di Puri Buleleng. http://anturan-buleleng.desa.id/)