UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK MID JUNE

Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Indonesian definition" with value "anak yg lahir dr perkawinan yg tidak sah antara ayah dr golongan tri wangsa dan seorang ibu dr golongan orang kebanyakan". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 26 results starting with #1.

View (previous 50 | next 50) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • Penek  + (tumpeng yang puncaknya tidak runcing.)
  • Jalir  + (tuna susila, tidak mempunyai nilai-nilai atau harga diri)
  • Bebuduhan  + (tunangan; pacar; kekasih; orang yang membuat tergila-gila)
  • Dalih  + (tuntutan atau gugatan yang diajukan oleh seseorang terhadap orang lain karena haknya telah dilanggar, dirugikan, dan sebagainya ; tuduhan; dakwa)
  • Crita  + (tuturan yang membentangkan bagaimana terjatuturan yang membentangkan bagaimana terjadinya suatu hal (peristiwa, kejadian, dan sebagainya); karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman, atau penderitaan orang; kejadian dan sebagainya (baik yang sungguh-sungguh terjadi maupun yang hanya rekaan belaka)h terjadi maupun yang hanya rekaan belaka))
  • Gayas  + (ulat anak kumbang)
  • Kuma  + (unsur terikat pembentuk kata yang artinya ‘berlaku seperti’ atau ‘menyerupai’; contoh : kumalipan (berlaku seperti lipan, merujuk pada anak yang banyak bergerak pada masa belajar merangkak/berjalan))
  • Papegatan  + (upacara dalam rangkaian upacara kematian untuk memutuskan hubungan antara arwah yang meninggal dan sanak keluarga yang ditinggalkan)
  • Pitra Yadnya  + (upacara penghormatan dan kewajiban suci kepada para leluhur termasuk kepada orang tua kita yang telah meninggal dunia sehingga nantinya beliau masih tetap dapat terhubung.)
  • Askara  + (upacara penyucian (lahir batin))
  • Recedana  + (upacara pitra yadnya yg mengganti jenazah dg simbol air suci (tirta), biasanya dilakukan bila jenazah yg sudah dikuburkan tidak ada lagi bekas-bekasnya krn telah lama diku-burkan, atau letak kuburannya terlalu jauh;)
  • Gayot  + (usungan untuk mengarak orang yang dibuatkan upacara (biasanya bangsawan))
  • Mamirat  + (utang yang tidak mau dibayar)
  • Kacicingan  + (varises; pelebaran pembuluh darah balik yg antara lain disebabkan oleh kebiasaan terlalu lama berdiri, biasanya diderita oleh orang yg sedang hamil)
  • Virus  + (virus; mikroorganisme yang tidak dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop biasa, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron, penyebab dan penular penyakit, seperti cacar, influenza, rabies, dan COVID 19)
  • Sasab  + (wabah; penyakit menular yang berjangkit dengan cepat, menyerang sejumlah besar orang di daerah yang luas)
  • Libur  + (waktu orang tidak bekerja atau masuk sekolah)
  • Prabali  + (wanita kebanyakan yang menikah dengan golongan bangsawan dalam masyarakat Bali, biasa dipanggil jero atau pemekel)
  • Blau  + (warna dasar yang serupa dengan warna langit yang terang (tidak berawan dan sebagainya) serta merupakan warna asli (bukan hasil campuran beberapa warna))
  • Wayang  + (wayang (kulit atau orang atau semacam wayang lain))
  • Royod  + (weak; not powered up)
  • Yanak  + (yanak merupakan sebutan untuk orang ketiga tunggal yaitu si anak)
  • Lengih  + (zat cair berlemak, biasanya kental, tidak zat cair berlemak, biasanya kental, tidak larut dalam air, larut dalam eter dan alkohol, mudah terbakar, bergantung pada asalnya, dikelompokkan sebagai minyak nabati, hewani, atau mineral dan bergantung pada sifatnya terhadap pemanasan dapat dikelompokkan sebagai asiri atau tetap.at dikelompokkan sebagai asiri atau tetap.)
  • Angas  + ({angasan} anyaman daun kelapa, duri, dsb yg dipasang pd pohon (agar pohon tidak dipanjat orang))
  • Bentet  + ({ben.tét} 1 tarik (tt gelambir ayam); 2 lontar; lempar dg memakai katapel)
  • Astra  + (anak yg lahir dr perkawinan yg tidak sah antara ayah dr golongan tri wangsa dan seorang ibu dr golongan orang kebanyakan)
  • Nelep  + ('nelep' bermakna mendatangi dengan sembunyi-sembunyi)
  • Onong  + ('onong' ('ngonong') berarti renang, tapi kata ini khusus dipakai di daerah Karangasem. Kata lumrah di bagian Bali lain adalah, 'langi' ('nglangi') Bahasa Jawa juga, 'nglangi'! Kata ini tidak tergolong halus, kasar dsb.)
  • Wak  + ((1) wak - kata kata yang bernilai negatif ; wak capala bermakna kata-kata kasar ; wak parusya bermakna kata- kata pedas (keras))
  • Saraswati  + ((Dewi) "Saraswati" adalah sebuah nama suci(Dewi) "Saraswati" adalah sebuah nama suci untuk menyebutkan sosok Dewi Ilmu Pengetahuan. Kata Saraswati itu terdiri secara etimologi berasal dari kata 'saras' dan 'wati'. Kata "saras" yang juga berasal dari urat kata sansekerta "sr" memiliki arti mata air, terus-menerus atau sesuatu yang terus-menerus mengalir. Sedangkan Kata "wati" berarti yang memiliki. Arti lengkap kata "Saraswati" adalah sesuatu yang memiliki atau mempunyai sifat mengalirkan secara terus menerus air kehidupan dan ilmu pengetahuan.enerus air kehidupan dan ilmu pengetahuan.)
  • Bunga bintang  + ((Hippobroma longiflora))
  • Simbar layangan  + ((Polypodaceae))
  • Jengku  + ((bagian kaki) pertemuan antara paha dan betis yang menjadi tempat sendi agar kaki bisa dilekukkan)
  • Pagrendot  + ((banyak orang) datang membawa (atau memikul) barang-barang untuk oleh-oleh.)
  • Jabag  + ((berkata) kasar kepada orang yang patut dihormati)
  • Cedok  + ((cé.dok) - gayung; alat untuk mengambil air terbuat dari tempurung kelapa dan diberi tangkai; sekarang suda ada yang terbuat dari plastik)
  • Jeng  + ((dalam keadaan) sempurna sebagaimana adanya atau sebagaimana semula (tidak berubah, tidak rusak, tidak berkurang, dan sebagainya))
  • Geleng-geleng  + ((geléng-geléng) - tidak membawa apa-apa)
  • Kelik-kelik  + ((mata) terbuka terus (tidak mau terpejam))
  • Mekel  + ((mekel) - panggilan untuk wanita kebanyakan yg menikah dg laki-laki bangsawan)
  • Dua para  + ((merasa) tidak tetap hati (kurang percaya); ragu-ragu; (merasa) khawatir; cemas)
  • Bingbang  + ((merasa) tidak tetap hati (kurang percaya); ragu-ragu)
  • Jiwatma  + ((orang) yang dicintai; buah hati)
  • Makedik  + ((sama-sama) sedikit, tidak banyak)
  • Mapirian  + ((selalu) iri kepada orang lain)
  • Banua  + (- kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejum- kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah keluarga yang mempunyai sistem pemerintahan sendiri (dikepalai oleh seorang kepala desa)</br>- kelompok rumah di luar kota yang merupakan kesatuan</br>- udik atau dusun (dalam arti daerah pedalaman sebagai lawan kota)</br>- tanah; tempat; daerahebagai lawan kota) - tanah; tempat; daerah)
  • Ares  + (- Anak pohon pisang yang masih kecil - Sayur yang dibuat dari pohon pisang yang masih muda diiris-iris, bercampur bumbu, dimasak)
  • Ngangeg  + (- Hentian sebentar dalam ujaran (sering te- Hentian sebentar dalam ujaran (sering terjadi di depan unsur kalimat yang mempunyai isi informasi yang tinggi atau kemungkinan yang rendah)</br>- Waktu berhenti (mengaso) sebentar; waktu beristirahat di antara dua kegiatan atau dua babak (seperti dalam olahraga dan sebagainya)ak (seperti dalam olahraga dan sebagainya))
  • Ngangsek  + (- Pendek, tidak jauh (jarak atau antaranya) - Hampir - Menjelang)
  • Bebel  + (- berjarak lebih besar antara permukaan ya- berjarak lebih besar antara permukaan yang berlawanan jika dibandingkan dengan benda lainnya yang sejenis (tentang barang yang pipih atau berhelai-helai, seperti kertas, papan, kain, lapisan)</br>- kasar atau nyata kelihatan (tentang garis, huruf cetak, dan sebagainya)</br>- lebat (tentang rambut, janggut, tanaman)</br>- teguh dan kuat sekali (tentang iman, kepercayaan, keyakinan, keinsafan, dan sebagainya)aan, keyakinan, keinsafan, dan sebagainya))
  • Baur  + (- berkumpul (beraduk, berbaur, berkacau) menjadi satu - campur aduk (sehingga tidak terbeda-bedakan lagi); bancuh)