UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK AT THE END OF MAY

Property:WikithonRecordText id

From BASAbaliWiki
Showing 100 pages using this property.
J
Batang layangan ikan itu harus diikat lagi sedikit agar kencang.  +
sabung ayam itu bubar setelah didatangi polisi.  +
Dia menghadap ke istana.  +
Tusuk ikan/daging itu (dengan tali) dan gantung agar tidak kotor.  +
Dia menonton orang menabuh di balai gong.  +
Susah payah saya mencari uang.  +
Kupas mangga itu hingga bersih.  +
Om Swastiastu. Nama saya I Kadek Yoga Pratama. Saya bersekolah di SMK Pariwisata Trisakti Tampak Siring. Kegiatan saya sehari-hari hanya mengukir. Begitu.  +
Kerbau putih digunakan sebagai sarana upacara di pura.  +
Kata "liligundi" berisi suku kata yang banyaknya empat.  +
Pada saat ada pandemi virus Corona, Si Wayan tinggal di rumah agar terlindung.  +
Cerita Si Berit Kuning  +
Ibu membuat satai limau untuk persembahan di Pura.  +
Sampah itu berserakan di halaman.  +
Sebuah peribahasa yang artinya siapa yang membagi, dia yang mencari.  +
Mual saya mendengar omongannya.  +
Ini uangnya, Bu.  +
Kopi tanpa gula rasanya sangat pahit.  +
Pokok bahasannya adalah mengingatkan agar warga bisa diam sejenak di rumah masing-masing sampai wabah dunia menghilang.  +
Jung Adi, sudah dibalas lagi SMS itu oleh ayah?  +
Aku tidak mau membuatkan kamu meja.  +
Ayah membeli kelapa mulung untuk obat.  +
Dia membawa gayung ke sungai.  +
Jangan menyakiti diri sendiri.  +
Sudah dua bulan sakitnya datang dan hilang silih berganti.  +
Tangan saya terluka terkena pisau.  +
setelah kencing ingat bersihakan agar tidak berbau pesing  +
Jarum itu dicari dengan teliti oleh Nyoman.  +
Di halaman gubuk, Anak Agung Alit disambut oleh anjing(nya) kakek Giyor  +
Beliau akan pergi ke pasar membeli guci.  +
Saya tidak punya uang.  +
Air lautnya surut.  +
Kesana kemari Nyoman mencari jarum itu.  +
Apa yang sedang dikerjakan itu?  +
Kebenaran itu digunakan sebagai pengantar hidup.  +
Kita hidup berdampingan, saling menjaga dan mengasihi.  +
Adik saya memelihara burung balam.  +
maknanya: orang yang lekas marah  +
Rambutnya tetap kejur walaupun sudah keramas.  +
Gigi geraham saya sakit karena sering makan permen.  +
Tidak apa, besok tingkatkan lagi.  +
Dari dulu ayah saya sangat senang bercocok tanam.  +
Dapurnya beratapkan bilah bambu.  +
Ayo cuci tangan dahulu sebelum makan.  +
Walaupun Sang Batur Taskara bertabiat jahat, Ida Empu Bajrasatwa tidaklah takut  +
Baju yang dipakai bagus sekali.  +
Sisakan nasinya untuk diberikan ke anjing.  +
Jangkrik apa yang membuat kebisingan di atas gunung?  +
Beliau sudah sakit-sakitan sejak kecil.  +
Upacara Besar di Pura Besakih mendatangkan Tiga golongan pendeta.  +
Ayu merajuk, ia tidak mau berpaling meskipun dipanggil oleh kekasihnya.  +
Saya suka makan talas kukus.  +
Ambil pekerjaan itu satu per satu.  +
kamu mengapa datang kemari?  +
Kutunya banyak menyebar di rambut sampai ke anak rambut  +
Saya jumpai di desanya, ia tidak menegur, saya pura-pura tidak dikenalnya.  +
Ketika masa krisis dulu, banyak orang yang merampas uang.  +
Memberi makan ternak (sapi ) disaat gunung agung meletus  +
Kakek sudah tidak bertenaga sekarang.  +
Jangan hanya mengikuti kebiasaan melakukan sesuatu dengan mengikuti begitu saja apa yang telah diperbuat oleh para pendahulu!  +
Jangan cemburu agar tidak bersedih hati.  +
Setiap hari uangnya dikumpulkan sedikit semi sedikit.  +
Jika ingin pergi ke sawah harus melintasi jembatan kecil yang terbuat dari bambu.  +
Jika lagi ikan di dapur dicuri, pukul dengan tongkat saja kucing itu.  +
Putu Adi hemat sekali menggunakan uang.  +
Telan dulu nasinya, baru berbicara!  +
Kita tidak boleh menginginkan apalagi sampai mencuri milik orang lain.  +
Dokter mengatakan dia sakit karena perutnya berisi cacing pita.  +
Gadis itu berwajah manis  +
“Wéé, Luh! Bangun, bangun.”  +
Made belajar membuat tempat sarana sesajian serta persembahan suci yang terbuat dari bambu berbentuk anyaman longgar segi empat bujur sangkar.  +
Dia meronta ketika tidak dibelikan mainan oleh ibunya.  +
Beliau tahu tentang segala jenis sajen.  +
Keluarkan isi botol itu.  +
Kakek dulu menjadi sekretaris desa.  +
Dia sudah bisa membuat ukiran ornamen yang mempunyai ciri-ciri batang merambat atau berbentuk pohon, mempunyai bunga yang berbentuk bundar diapit tiga helai daun, di sela-sela batangnya terdapat liking ata (pucuk tumbuhan menjalar).  +
I Durma memiliki dua pusar rambut.  +
Kalau sudah rampung, mari ke dapur dulu!  +
Sudah lama tidak berkumpul bersama teman-teman.  +
Matahari bergeser ke utara (bagi Bali Utara) atau ke selatan (bagi Bali Selatan).  +
Si Sari banyak sekali rambutnya berisi telur kutu  +
Sudah seharusnya beliau menjalani wanaprasta.  +
Anak : Apa itu, Pak?  +
Nenek saya membersihkan rumput di sawah karena baru selesai menanam padi.  +
Dia duduk sendiri di serambi rumahnya sambil memintal benang.  +
Luh Dewi menggosok Cendana yang di gunakan untuk mengobati luka, karena jatuh di halaman rumah  +
Bunganya sudah semakin banyak.  +
Kala itu hari Sabtu, Luh Ayu Manik pulang lebih awal. Pada hari-hari sebelumnya ia pulang sore karena sekolah SMP-nya saat ini juga mengikuti program full day school. Ia lalu duduk-duduk di lantai pos satpam sekolah. Tangannya terus mengutak-atik sembari memeriksa gawainya. Sesekali ia tertawa, kemudian cemberut lagi. Belum berselang lama ia berdiri lalu kembali duduk. Ibunya yang bermata pencaharian sebagai pedagang canang dan banten itu masih belum datang menjemputnya. Sesekali ia berpikir untuk membawa motor sendiri ke sekolah, tetapi sering tidak diizinkan ibunya yang terlalu sayang. Sesungguhnya di tasnya yang berwarna hitam itu berisi majalah remaja, ada pula buku-buku pameran lukisan yang dikunjunginya dua hari lalu bersama ibunya. Akan tetapi, ia malu mengambil buku itu. Lebih baik bermain gawai daripada membaca buku, seperti itu yang ada di benaknya. Toh juga masih banyak ilmu dan buku daring.  +
Biarlah sudah kerjakan dengan tidak beraturan dulu agar cepat selesai.  +
Guna: Berapa harga sapinya sekarang kalau sampai laku, Pak?  +
Banyak yang bisa dipelajari dalam cerita parwa.  +
Saya dan Nyoman memasang penyela atap.  +
Makna upacara Mapepada adalah supaya semua hewan yang digunakan dalam sarana upacara bisa suci dan semoga dalam reinkarnasi bisa menjadi yang lebih baik.  +
Malu bertanya, sesat di jalan.  +
Made takut karena melihat mata si Ketut melotot kemarin sore.  +
Kembangkan bahasa Bali sebagai bahasa ibu anda agar bisa lestari di masa kini.  +
Jangan membuang puntung rokok sembarangan.  +
Dia menceritakannya dengan jelas.  +
saya menaikan layangan kemarin pagi di lapangan  +
Pekerjaannya terhenti karena kekurangan uang.  +