UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK AT THE END OF MAY

Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "WikithonRecordText id" with value "“Wéé, Luh! Bangun, bangun.”". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 10 results starting with #1.

View (previous 50 | next 50) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • Jangklekang  + (“Kuuk, sedang apa di sana?”, begitu Wayan berteriak dari jauh.)
  • Jangkuak  + (“Kuuk, sedang apa di sana?”, begitu Wayan berteriak dari jauh.)
  • Jangklekanga  + (“Kuuk, sedang apa di sana?”, begitu Wayan berteriak dari jauh.)
  • Kajangklekang  + (“Kuuk, sedang apa di sana?”, begitu Wayan berteriak dari jauh.)
  • Jati  + (“Tarik talinya agar tidak kendor, De!” sahut I Wayan.)
  • Jangklekang  + (“Tarik talinya agar tidak kendor, De!” sahut I Wayan.)
  • Jangkuak  + (“Tarik talinya agar tidak kendor, De!” sahut I Wayan.)
  • Jangklekanga  + (“Tarik talinya agar tidak kendor, De!” sahut I Wayan.)
  • Kajangklekang  + (“Tarik talinya agar tidak kendor, De!” sahut I Wayan.)
  • BASAbaliWiki:Wikithon Examples  + (“Umat Hindu Bali tidak memiliki 'mantra st“Umat Hindu Bali tidak memiliki 'mantra standar' untuk berdoa sehari-hari sampai tahun 1950an. Penganut Hindu Bali tidak melafalkan mantra Sansekerta—mantra adalah hak istimewa para pendeta—dan praktik keagamaan mereka hanya mengandalkan doa dalam bahasa Bali saat mempersembahkan sesaji di pura. festival dan acara khusus lainnya dalam kalender Bali. Penerbitan dua buku berisi Puja Tri Sandhya (selanjutnya disebut PTS)—serangkaian mantra Sansekerta yang dipanjatkan tiga kali sehari sebagai doa sehari-hari—pada tahun 1950-an mengubah praktik keagamaan di Bali."50-an mengubah praktik keagamaan di Bali.")