UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK AT THE END OF MAY

Property:Biography text id

From BASAbaliWiki
Showing 427 pages using this property.
M
I Made Sarjana lahir di Denpasar, 23 November 1963. Dia lulusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Udayana. Mulai menulis puisi sejak remaja dan banyak dimuat di Bali Post atas motivasi Ida Bagus Dharma Palguna. Puisinya juga pernah dimuat di Majalah Horison, Kompas, juga terhimpun dalam buku Perjalanan Malam, Hijau Kelon, Sang Guru. Pernah bergabung dengan Sanggar Putih dan sempat menjadi wartawan Majalan Sarad (2000 – 2002). Dia juga pernah meraih Juara I Lomba Cipta Puisi Majalah Akademika Unud (1985), Juara I Lomba Membaca Puisi Bali (Faksas Unud), Juara Harapan 1 Lomba Baca Puisi Guru se-Bali. Sekarang dia mengabdikan diri sebagai guru SD.  +
Made Somadita lahir di Tabanan, Bali, Mei 1982. Ia lulusan Institute Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Kegemarannya melukis telah tumbuh sejak kanak-kanak. Karya-karyanya pernah ditampilkan dalam pameran bersama maupun tunggal. Pameran tunggalnya antara lain “Animals in Love”, Valentine Willie Fine Art, The Chedi, Ubud, Bali (2002), “Sketsa Drawing, Animal in Love”, Paros Gallery, Sukawati, Bali (2006), “Natural Beauty #1” di Ganesha Gallery, Four Season Resort, Jimbaran, Bali (2012). Sedangkan pameran bersama yang pernah diikutinya antara lain “Di Persimpangan”, Museum of Fine Art and Ceramic, Jakarta (2013), “Kita, ECCA Galery, Manila, Pilipina (2012), Pameran Berdua ‘’Wild Journey”, Pongnoi Community Art Space, Chiang Mai, Thailand (2012), “Tomorrow Maybe, Aleaaa, Coletive, Beudoulin, Reunion, France (2011), “Entitas Nurani II”, Art Centre, Bali (2011), “Super Hero”, Hanna Art Space, Ubud, Bali (2010), “Encounter”, Hanna Art Space, Ubud, Bali (2009), “ART Malaysia”, Mid Valley Exhibiton Centre, Kualalumpur (2008), “Wajah-Wajah”, Universitas Passau, German (2007), “Back to the Nature”, Retro Fine Art, Sanur, Bali (2005), “Enemy”, Gallery Sembilan Ubud Bali (2004), “Girgirmanuk”, Hotel Radin, Sanur, Bali, (2003).  +
Made Sugianto lahir di Tabanan, Bali, 19 April 1979. Dia menulis sastra berbahasa Bali dan Indonesia. Pada 2009 dia mendirikan penerbit Pustaka Ekspresi yang banyak menerbitkan buku-buku sastra berbahasa Bali dan Indonesia. Selain itu dia juga membuat majalah Ekspresi, Kukuh TV, dan menjadi wartawan. Karya-karyanya yang telah terbit, antara lain Bikul (2010), Preman (2010), Sundel Tanah (2010), Bunga Valentine (2011), Sentana (2011), Meong Garong (2012), Sing Jodoh (2013), Sentana Cucu Marep (2014), Ratna Tribanowati (2014), Ki Baru Gajah (2015). Pada 2012 dia meraih Hadiah Sastra Rancage untuk bidang jasa pengembangan sastra Bali modern dan 2013 untuk novel berbahasa Bali berjudul Sentana. Kini dia mengabdi di desanya di Kukuh, Marga, Tabanan, sebagai perbekel (lurah).  +
Made Sukada, lahir di Denpasar, 23 April 1938. Selain sebagai sastrawan dan penulis, ia adalah dosen Bahasa dan Sastra Indonesia di Fakultas Sastra (kini FIB) Universitas Udayana, Bali. Ia adalah tamatan pascasarjana Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1982). Ia telah menulis sastra sejak SMP, dimuat di berbagai media cetak lokal dan nasional, seperti Bali Post, Kompas, dll. Buku-bukunya yang telah terbit adalah Beberapa Aspek tentang Sastra (1987), Pembinaan Beberapa Kritik Sastra Indonesia: Masalah Sistematika Analisis Struktur Fiksi (1987 dan 1991), Sebuah Ilusi (puisi; 1971), Matahari Pagi yang Hilang (esai; 1971), Perkembangan Sastra Nasional di Bali (1972), Sekelumit tentang Drama (1973), dan sebagainya. Ia pernah menjadi ketua Lembaga Seniman Indonesia-Bali (Lesiba). Selain itu, ia juga pernah bekerja sebagai redaktur budaya Harian Suluh Marhaen (kini Bali post).  +
Made Susanta Dwitanaya, lahir di Tampaksiring, 22 Juli 1987. Menempuh pendidikan seni rupa di Undiksha, Singaraja. Mulai menulis dan mengurasi pameran seni rupa sejak masa kuliah pada 2009. Kemudian pada 2013 dia bergabung dalam Gurat Institute, sebuah lembaga independent yang bergerak di bidang kuratorial., riset, dan pendokumentasian seni rupa dan budaya visual di Bali. Hingga kini aktif mengurasi sejumlah pameran seni rupa, antara lain pameran seni rupa Megarupa (2019). Bersama Gurat Institute dia terlibat dalam penulisan beberapa buku tentang seni rupa, seperti Lempad for the World (2014). Pada tahun 2017 dia menjadi salah satu penulis seri buku pusaka seni rupa tentang enam seniman Indonesia yang digagas Dirjen Kesenian Kamendikbud Indonesia.  +
Made Taro lahir di Bali dan selalu menyukai cerita tradisional, permainan, dan lagu anak-anak. Dia telah menjadi story teller sejak 1973 dan telah tampil di Indonesia, Darwin, Pretoria dan di Ubud Writers’ and Readers’ Festival. Made Taro sangat bersemangat untuk mempromosikan permainan tradisional dan percaya bahwa terlibat dalam permainan tersebut mengajarkan anak-anak pelajaran berharga seperti kesabaran, menghormati orang lain dan menjauhkan mereka dari masalah. Selama 35 tahun terakhir ia telah menjalankan Kukuruyuk, sebuah kelompok anak-anak berusia 8 – 12 tahun, di mana ia mendidik anak-anak melalui cerita dan permainan tradisional seperti gasing (pemintalan atas) dan mecungklik (permainan dengan bambu). Made telah bekerja dengan anak-anak kurang mampu dan kurang mampu di seluruh Indonesia. Made percaya bahwa bermain itu penting bagi anak-anak, dan karena itu ia memasukkan permainan dan permainan dalam pertunjukan Storytelling-nya. Sesi mendongengnya juga mencakup nyanyian dan iringan perkusi tradisional. Ia telah menulis lebih dari 30 buku tentang permainan tradisional, lagu anak-anak, dan cerita rakyat. Sebagai penerima banyak penghargaan sebagai guru, pelestari budaya, pendongeng dan penulis yang luar biasa, ia baru-baru ini dianugerahi Anugerah Kebudayaan (Medali Kebudayaan) yang bergengsi dari Presiden Republik Indonesia pada tahun 2009. https://sisf.bookcouncil.sg/2012/pages/storyteller-made.html Pada 2019, di usianya yang ke-80, ia menerima Lifetime Achievement Award dari Ubud Writers and Readers Festival.  +
Made Wianta adalah seorang perupa berkelas internasional yang lahir di Apuan, Tabanan, Bali, 20 Desember 1949. Dia adalah lulusan ISI Yogyakarta. Pada tahun 1976, ia belajar seni Eropa ke Brussels, Belgia, sembari mengunjungi galeri-galeri dan museum kesenian. Karya-karyanya telah dipamerkan di berbagai negara, antara lain Amerika, Perancis, Belanda, Italia, Singapura, dan sebagainya. Karya-karyanya berjumlah ribuan, berupa sketsa, drawing, grafis, lukisan, patung, bahkan puisi-rupa. Sebagian dari karya tersebut didokumentasikan dalam beberapa buku, di antaranya adalah “Made Wianta” (1990), “Made Wianta: Universal Balinese Artist” (1999), “Made Wianta: Art and Peace” (2000), “Wild Dogs in Bali: The Art of Made Wianta” (2005). Made Wianta meninggal pada tanggal 13 November 2020.  +
Made Wiradana lahir di Denpasar, 27 Oktober 1968. Dia tamatan Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia, Yogyakarta. Sejak 1989 dia telah menggelar pameran bersama di dalam maupun luar negeri. Sedangkan pameran tunggalnya, antara lain “Imajinasi Purba” (Yogyakarta, 1999), “Bentuk-bentuk Purba” (The Chedi, Ubud, 2000), “Deklarasi Seni Akhir 2001” (ARMA Museum, Ubud, 2001), “Kanvas itu Bulat” (Mon Décor Gallery, Jakarta, 2003), “Global Convention on Peace”(Asoka Hotel, Belgia, 2004), “Art of Wiradana” (Bidadari Gallery, Ubud, 2005), “Bali is My Life” (2006), “Eksodus Binatang” (Srissasanti Gallery, Jakarta, 2009), “Enjoy” (Ambiente Gallery, Jakarta, 2010), “Sensibility Line” (Griya Santrian Gallery, Sanur, 2018).  +
di tahun 2022 ini serangan corona nampaknya sudah mulai mereda dan ini adalah tahun kebangkitan dari pari wisata bali dengan ada nya kebijakan kebijakan dari pemerintah yang membuat pariwisata bali bisa bertahan selama ini  +
Mangku Jenggo lahir di Dusun Umanyar, Desa Ababi, Kec. Abang, Karangasem, Bali, 1963. Ia tidak punya data pasti tentang hari kelahirannya. Ia adalah seniman patung yang belajar secara otodidak. Karya-karya patungnya cenderung bergaya primitif yang menampilkan kesan magis. Menggunakan alat-alat sederhana, ia memahat batu-batu lahar Gunung Agung apa adanya dengan mengikuti tekstur batu dan naluri seninya. Sejumlah karyanya dikoleksi oleh galeri, seniman, dan pencinta seni. Sebagian karyanya tersebar di halaman rumahnya yang sejuk. Selain pematung, ia juga seorang pemangku di desanya.  +
Mangku Mura (1920-1999) bernama asli I Wayan Mura, dilahirkan di Banjar Siku, Desa Kamasan, Klungkung, Bali. Ia adalah maestro seni lukis wayang Gaya Kamasan. Ia juga dikenal sebagai pemangku atau pemimpin upacara Hindu di banjarnya. Selain keterampilan melukis, ia juga ahli membuat peralatan ritual dari perak, namun tidak ia kembangkan. Ia lebih tertarik melukis. Ia belajar melukis pertama kali pada Kak Lui. Kemudian ia menimba ilmu melukis kepada seniman dari Banjar Sangging, Kamasan, di antaranya Pan Ngales, Wayan Kayun, Nyoman Dogol dan Pan Seken. Pada tahun 1971-1972, Mangku Mura bertemu dengan Profesor Anthony Forge yang melakukan penelitian tentang lukisan Bali di Desa Kamasan. Mangku Mura menjadi informan utama dan mitra dalam penelitian tersebut. Berkat penelitian itu, seni lukis Kamasan dikenal luas hingga mancanegara. Lukisan Mangku Mura banyak menghiasi bangunan-bangunan keagamaan di Banjar Siku. Selain itu juga dikoleksi oleh beberapa galeri dan museum di Indonesia dan luar negeri. Pada tahun 1960-an, ia terlibat dalam proyek renovasi Kerta Gosa di Klungkung, dibawah pimpinan Pan Seken. Pada tahun 1980-an, Mangku Mura memamerkan lukisannya di Italia. Pada tahun 1988, ia mendapat tugas dari Pemerintah Indonesia untuk melukis peta dunia berukuran besar, yang ditampilkan sebagai mural di paviliun Indonesia di World Expo di Brisbane, Australia. Luas lukisan yang dikerjakannya adalah 1.300 meter persegi. Selain adegan tradisional, lukisan itu juga memuat gambar turis Australia di Bali. Pada tahun 2011, Mangku Mura secara anumerta menerima anugerah dari Pemerintah Indonesia atas pelestarian dan pengabdiannya pada bidang seni lukis Gaya Kamasan. Bakat melukis Mangku Mura menurun kepada anaknya, yakni Nyoman Kondra dan Mangku Muriati. Bahkan, Mangku Muriati sejak dini membantu ayahnya melukis dan dididik menjadi seniman. Mangku Muriati juga menempuh pendidikan seni di Universitas Udayana, Denpasar. Selain itu, Muriati juga melanjutkan tugas ayahnya sebagai seorang pemangku.  
Mangku Muriati lahir di Klungkung, Bali, 1967. Dia adalah seniman perempuan Bali yang melukis dengan gaya tradisional klasik Kamasan. Gaya Kamasan adalah bentuk estetik dari lukisan yang menggunakan cerita pewayangan seperti wayang kulit, kebanyakan dari epos Mahabrata dan Ramayana. Mangku Muriati adalah anak perempuan Mangku Mura (1920-1999), salah satu tokoh pelukis Kamasan. Sejak kecil ia mengikuti ayahnya melukis dengan mewarnai lukisan khas wayang di Desa Kamasan, Klungkung. Kemudian dia kuliah di Program Studi Seni Rupa dan Desain (PSSRD), Universitas Udayana Denpasar, Bali dan setelah lulus kembali melukis gaya Kamasan di rumahnya. Jumlah seniman perempuan yang menekuni lukisan gaya Kamasan tak sebanyak laki-laki. Pada 1990 saat berusia 32 tahun, Muriati menjadi pemimpin ritual atau Pemangku di pura, tempat suci di tempat tinggalnya, Banjar Siku, Kamasan. Kamasan adalah satu-satunya desa di Bali di mana bentuk seni tradisional ini belum digantikan oleh gaya baru. Walau setia dengan tradisi seni rupa klasik Kamasan, dalam karyanya ia juga menyinggung perkembangan sosial dan politik di Bali. Murniati memilih tinggal di rumahnya di Banjar Siku, bukan Banjar Sangging yang menjadi tempat berkarya pelukis Kamasan pada umumnya. Ia dinilai sudah membuktikan bisa menggerakkan banjarnya karena karyanya dipesan dan dikoleksi banyak pihak dari dalam dan luar negeri.  +
Manila Ayupijaya adalah staf pemerintah di bidang sumber daya manusia yang saat ini sedang bertugas di Dinas Ketenagkerjaan dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Bali.  +
Lihat komentar dari fitur What'sUp kami di tautan ini: https://dictionary.basabali.org/Question_Many_foreign_tourists_have_violated_Nyepi_regulations_in_Bali._What_should_we_do%3F  +
Maria Matildis Banda lahir di Bajawa, Ngada, NTT, 29 Januari 1960. Ia adalah seorang sastrawan dan dosen Sastra di Universitas Udayana. Menyelesaikan pendidikan S3 Bidang Kajian Budaya di Universitas Udayana tahun 2015. Ia menerima berbagai penghargaan lomba cipta sastra, antara lain cerpen, novel, dan naskah drama. Menerbitkan novel “Bugenvil di Tengah Karang” (Grasindo Jakarta, 2001), “Rabies” (Care Internasional, 2002/2003), “Surat-Surat dari Dili” (Nusa Indah Ende 2005), “Suara Samudra” (Kanisius, 2017), dan “Bulan Patah” (Kanisius, 2022), dan lain-lain. Ia pernah mengikuti Sandwich Like Program KTLV dan Universitas Leiden, Leiden, Belanda (2011). Ia juga menjadi narasumber Lota Script in Ende Flores dalam International Workshop on Endangered Scripts of Island Southeast Asia pada Februari – Maret 2014 di Tokyo University, Jepang. Selain novel, ia juga menulis cerpen, drama radio drama panggung, puisi, cerita anak, dan dongeng. Sejak tahun 2001 ia dikenal sebagai kolumnis Parodi Situasi di Pos Kupang, terbit berkala telah mencapai 750 judul. Ia menerima penghargaan dari Wanita Penulis Indonesia (WPI) atas dedikasi dan perhatiannya terhadap perkembangan sastra di NTT (2010).  +
Master Muda kami Mario Blanco, anak kedua dari pelukis terkenal Antonio Blanco, lahir di Ubud - Bali pada tanggal 4 Juli 1962. Ia tumbuh dikelilingi seni dan lukisan sejak kecil. Waktu Mario kecil, ayahnya mengajak ke studionya di Campuan, mengenalkan hasrat seni padanya. Mario menggambar lukisan minyak pertamanya ketika ia hanya berumur lima tahun hingga pada saat menjelang dewasa ia memilih untuk belajar seni di Universitas Udayana hingga tamat belajar. Inspirasi seni Mario ditakdirkan berasal dari dua sumber. Ayahnya yang dari spanyol mengenalkan teknik seni eropa, dan bakat seni tradisionalnya yang diturunkan dari ibunya Ni Ronji, seorang penari Bali terkenal. Mario mengembangkan kedua hal tersebut secara intensif melalui lukisannya yang memperlihatkan secara jelas preferensinya pada gaya impresionistik romantis. Sebagai seorang anak dari "Blanco yang tersohor", Mario harus menghadapi tantangan berat, sejalan dengan meluruhnya pengaruh seni sang ayah, bakatnya mulai tampak pada lanskap luas dimana visi pribadinya mengenai kebudayaan Bali makin berkembang.  +
Mas Ruscitadewi, lahir di Kesiman, Denpasar. Lulusan sarjana Sastra Jurusan Arkeologi dan Magister Filsafat Hindu. Sejak sekolah dasar aktif menulis puisi, cerpen dan drama. Karya sastranya terkumpul dalam buku “Hana Bira”, cerpennya terkumpul dalam buku “Penari Sanghyang” (Bahasa Indonesia), “Luh Jalir” (Bahasa Bali), naskah dramanya dalam buku “Rumah Bunga” dan “Nyanyian Hitam” (monolog), serta terkumpul dalam beberapa buku kumpulan puisi dan cerpen bersama Mas Ruscitadewi mempelajari Arkelogi, Filsafat, dan Keagamaan di Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar. Ia juga mengajar anak-anak penderita virus HIV/AIDS di Yayasan Kerti Praja, dan seorang Kurator untuk Gelar Seni Bali Mandara Nawanatya, sebuah rangkaian acara seni sepanjang tahun. Selain menulis puisi, lagu, dan cerita pendek, Ruscitadewi mengajar filsafat dalam bentuk teater kepada narapidana yang telah dijatuhi hukuman mati di Penjara Kerobokan.  +
Om Swastyastu, Pertama-tama mari kita semua berdoa kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena kita bisa berkumpul untuk membahas tentang "Pemilu 2024: Apa masalah yang paling mendesak untuk ditangani para calon pemimpin Bali" Para Sameton Sinamian yang saya hormati, Pemilu 2024 sudah dekat, dan Pulau Dewata Bali mengepalkan kalender yang harus diperhatikan oleh yang akan menjadi pemimpin. Saat ini para wisatawan, orang asing dan warga Bali banyak yang melanggar aturan, meskipun terkenal sebagai destinasi wisata yang indah, Bali memiliki aturan dan sanksi yang bisa tetap kurang baik untuk lingkungan, & warga Bali dan warga asing. Contohnya adalah korupsi, investasi lahan oleh orang luar, wisatawan yang tidak menghormati budaya bali, tidak ada prosedur yang tepat untuk membuang sampah di bali, dan tidak ada sanksi bagi orang-orang yang melanggar. Saya berharap agar Anda yang akan menjabat sebagai pemimpin bisa mengembangkan dan menangani masalah-masalah ini dengan baik. Mari kita semua memberikan kesempatan yang lebih baik bagi masa depan Bali.  +
Om Swastiastu Om Awighman Astu Nama shidam Bapak Ibu yang terhormat, dan Saudara-saudara yang terkasih, Saya ingin menyampaikan kepada Bapak Presiden, Oleh karena itu dari hati yang tulus saya ingin menyampaikan informasi tentang Pemilu 2024. saya mengajak masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi dalam pemilu kita, Pemilu 24 Februari 2024. Karena pemilu bukan hanya tentang menggantikan pemimpin, tetapi pemilu juga merupakan upaya kita semua untuk tidak ada orang yang menjadi buron. Pemilu ini adalah tempat kita untuk mengevaluasi pemerintahan ini. Saya akan menjelaskan tentang masalah yang paling penting yang harus diperhatikan oleh para calon pemimpin Bali. Masalah yang paling utama adalah pengendalian harga kebutuhan pokok, yang dipilih oleh 36,9% dari semua responden. Lebih lanjut tentang pengangguran, kemiskinan dan pemberantasan korupsi, Indikator Politik menulis dalam laporannya. Peserta adalah semua warga negara Indonesia yang berhak memilih dalam pemilihan umum, yaitu peserta yang berusia 17 tahun ke atas, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan. Sampling dilakukan dengan menggunakan metode multistage random sampling. Jadi saya bisa menyimpulkan, kita harus memilih pemimpin yang tegas, jujur, dan bertanggung jawab terhadap pulau Bali. Terima kasih, semoga kita semua memiliki kedamaian dan kebijaksanaan dalam memilih pemimpin yang tepat. Selamat datang di Bali, nusa tercinta Om Shanti, Shanti, Shanti Om  +
Solusi dari masalah ini dengan cara meningkatkan ketrampilan pendidikan atau skill yang biasnya diperlukan atau dibutuhkan di lapangan kerja. Selain itu adapun Solusi lain yaitu membuat suatu usaha atau dukungan untuk wirausaha hingga menciptakan lowongan pekerjaan. Yang terpenting adalah mempunyai skill atau kemampuan,semakin banyak skill yang kita punya maka semakin banyak pula lowongan pekerjaan dan tidak adanya masalah pengangguran ini.  +
Pengangguran dibali yang telah mencapai ribuan orang. Merupakan suatu masalah yang mendesak yang harus segera dipecahkan karena dampak pengangguran itu akan sangat berbahaya bagi tatanan kehidupan sosial adalah fakta bahwa berbagai kejahatan social seperti pencurian/penodongan/perampokan, pelacuran, jual beli anak, anak jalanan dan lain-lain merupakan dampak dari pengangguran. Di lihat dari dampaknya yang luas terhadap tatanan kehidupan sosial, pengangguran telah menjadi kuman penyakit sosial yang relatif cepat menyebar, Salah satu penyebab utama tingginya tingkat pengangguran di Indonesia adalah ketidakseimbangan antara pertumbuhan jumlah tenaga kerja dan lapangan pekerjaan yang terbatas. Yang menjadi penyebab pengangguran di Indonesia bukan hanya kurangnya lapangan pekerjaan dan kurangnya permintaan pasar. Melainkan penyebab pengangguran di Indonesia sangat dipengaruhi oleh kemampuan, keterampilan, dan keinginan belajar para pencari pekerjaan. Unggulnya Bali dalam pariwisata dikarenakan potensi pariwisata yang telah dimiliki seperti terdapatnya objek wisata di setiap kabupaten/kota nya. Selain objek wisata, budaya yang dimiliki menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestic maupun mancanegara.  +
Solusi dari masalah ini dengan cara meningkatkan ketrampilan pendidikan atau skill yang biasnya diperlukan atau dibutuhkan di lapangan kerja. Selain itu adapun Solusi lain yaitu membuat suatu usaha atau dukungan untuk wirausaha hingga menciptakan lowongan pekerjaan. Yang terpenting adalah mempunyai skill atau kemampuan,semakin banyak skill yang kita punya maka semakin banyak pula lowongan pekerjaan dan tidak adanya masalah pengangguran ini.  +
Jakarta – Ada banyak permasalahan yang terjadi di Indonesia saat ini seperti tingkat kemiskinan yang masih tinggi, literasi digital yang masih rendah, kasus kekerasan dan fanatisme kelompok atau golongan intoleran, tingkat stunting yang masih tinggi serta berbagai permasalahan yang dapat menghambat kemajuan bangsa.  +
Para pembaca yang saya hormati, senang rasaya saya sebagai generasi muda mampu menyampaikan hasil riset yang saya lakukan mengenai masalah sosial yang akhir-akhir ini sedang marak terjadi di Indonesia, khususnya di Bali. tapi sebelum itu, izinkan saya untuk mengucapkan salam sebagai umat beragama, om swastyastu. Bunuh diri, seperti itu orang kerap menyebutnya, hal yang mungkin kerap di anggap sepele bagi sebagian besar orang, tetapi sebenarnya ini merupakan masalah yang sangat serius jika kita telusuri lebih dalam. Di lansir dari databoks.com, menurut angka kasusnya Provinsi Bali berada di peringkat ke-3 sebagai penyumbang kasus bunuh diri terbanyak di Indonesia.  +
BIODATA Mediana Ayuning Putri Pradnyasasmitha. Akrab dipanggil Medi. Alumni SMA 1 Singaraja angkatan 2018 yang saat ini menempuh pendidikan S1 Fakultas Biologi Universitas Udayana mengaku melukis adalah hobinya sejak kanak-kanak dan berlanjut hingga kini. Sentuhan dunia anime serta latar belakang pendidikan yang ditekuni membuat karya perempuan kelahiran Singaraja, 20 November 2000 ini makin kaya warna. Medi begitu menikmati menguliti anatomi tubuh manusia untuk menyuarakan kegelisahannya. Menyuguhkan kejutan yang menghentak pada setiap karyanya. Medi merupakan salah satu perupa yang terlibat dalam pameran “Silang Sengkarut” di Dalam Rumah Art Station, Denpasar, 8 – 29 Mei 2022. Kegelisahan Medi dalam berkarya bisa disimak di IG @med_ian21dan FB Med Icin.  +
Melati dan Isabel Wijsen adalah dua gadis kelahiran Bali. Sejak tahun 2013, mereka sangat konsen memerangi sampah plastik yang hingga kini menjadi limbah terbesar di Pulau Bali. Mereka mendirikan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bernama “Bye Bye Plastic Bag” dengan visi dan misi membebaskan Bali dari sampah plastik. LSM ini didukung oleh banyak relawan dengan salah satu kegiatannya adalah membersihkan pantai-pantai di Bali dari sampah plastik. Efeknya sangat besar bagi komunitas global. Pada Januari 2016, tiga belas negara telah menunjukkan minatnya untuk bergabung dan menerapkan Bye Bye Plastic Bags di negara mereka masing-masing. Tiga bulan kemudian LSM tersebut melebarkan sayapnya ke Ibukota Jakarta. Serta, Bye Bye Plastic Bags berhasil melibatkan sekitar dua belas ribu relawan untuk mengumpulkan 40 ton sampah di seluruh pantai di Pulau Bali pada Februari 2017 dalam acara yang bertajuk One Island One Voice. LSM itu juga menandai toko dan warung yang sudah tidak menggunakan kantong plastik di media sosialnya. Melati dan Isabel adalah gadis belia yang mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional. Mereka berhasil meraih Penghargaan “Bambi” di Jerman berkat program Bye Bye Plastic Bags. Mereka adalah dua remaja yang sangat inspiratif bagi dunia internasional, dan menjadi penerima penghargaan Bambi termuda. Mereka adalah pengagum Nelson Mandela, Lady Diana, dan Mahatma Ghandi. Mereka lalu berinisiatif untuk melakukan hal yang berguna untuk dunia di umur mudanya. Lewat LSM Bye Bye Plastic Bags mereka mewujudkan misinya hingga diundang ke London untuk berbicara di TED Talks juga ke New York untuk menjadi pembicara di PBB saat peringatan World Oceans Day 2017.  +
Om Swastyastu Terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya sehingga bisa ikut berkontribusi menyuarakan aspirasi di Wikithon Berorasi. Yang terhormat kepada dewan juri dan tim BASAbali Wiki, serta seluruh pembaca yang berbahagia Seperti yang kita ketahui, bahwa sebentar lagi kita akan dihadapkan pada Pemilu 2024. Pemilu adalah momentum penting dalam kehidupan demokrasi kita. Ini bukan hanya tentang memilih pemimpin, tetapi juga kita memberikan amanah kepada mereka untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Menjawab topik yang diangkat pada orasi kali ini adalah "Apa masalah yang paling mendesak untuk ditangani oleh para calon pemimpin Bali?". Pertama-tama, kita tidak bisa mengabaikan masalah lingkungan, apalagi Bali dikenal dengan julukan Pulau Surga karena keindahan alamnya. Ada satu hal yang menurut saya sangat memerlukan perhatian serius dari calon pemimpin bali, yaitu permasalahan sampah yang tak kunjung usai. Bali menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah karena sistem yang tidak efisien sehingga tidak mampu menangani volume sampah yang jumlahnya besar. Situasi ini semakin diperparah dengan kebakaran yang terjadi di TPA Regional Sarbagita Suwung di Kota Denpasar, TPA Mandung di Kabupaten Tabanan, dan TPA Temesi di Kabupaten Gianyar pada musim kemarau sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan dan dampak negatif terhadap kualitas udara sehari-hari. Permasalahan ini bukan hanya menjadi isu lokal, namun juga menjadi pengingat mendesak bagi kita untuk mengambil tindakan karena berdampak pada banyak aspek kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, kehadiran pemerintah menjadi peran penting dalam menangangi kasus ini. Saya yakin selama ini dari pihak pemerintah selalu mengupayakan yang terbaik, akan tetapi para calon pemimpin Bali selanjutnya harus berbenah dan mengkaji kembali dalam penyusunan strategi penanganan sampah yang bisa diusut dari akarnya sampai usai. Perlu menjadi catatan penting, keberhasilan program penanganan sampah sangat tergantung pada infrastruktur dan teknologi yang ada. Jika instalasi pengelolaan sampah, tempat pembuangan akhir, atau fasilitas daur ulang tidak memadai, maka program tersebut mungkin tidak akan memberikan hasil yang diharapkan. Suksesnya program penanganan sampah juga terkait erat dengan tingkat partisipasi masyarakat. Jika tidak ada kesadaran atau dukungan yang cukup dari masyarakat dalam pemisahan sampah, daur ulang, atau pengurangan sampah, program tersebut dapat mengalami kesulitan. Selain itu, kebijakan yang tidak sesuai atau tidak memadai untuk mengatasi masalah sampah dapat menjadi hambatan. Terkadang, kebijakan yang kurang mendukung atau implementasi yang lemah dapat menghambat efektivitas program. Calon pemimpin Bali harus memiliki visi jelas tentang bagaimana melindungi dan menjaga kelestarian lingkungan Bali untuk generasi mendatang. Calon pemimpin Bali harus memiliki rencana tindakan konkret yang melibatkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Evaluasi menyeluruh terhadap program penanganan sampah perlu dilakukan untuk mengidentifikasi masalah inti dan menyesuaikan strategi yang diterapkan. Kolaborasi erat dengan berbagai pihak menjadi kunci dalam menciptakan solusi holistik. Keterlibatan aktif semua pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat, akan memastikan tercapainya keberlanjutan lingkungan di Bali untuk generasi mendatang. Tak kalah pentingnya, kesadaran akan pentingnya daur ulang dan pengurangan sampah perlu ditanamkan lebih dalam. Terimakasih kepada Ibu/Bapak Calon Pemimpin Bali atas perhatian dan kerjasamanya untuk mewujudkan Bali Bersih dari gunungan sampah. Mari kita semua bersama-sama menjadi Agen Perubahan demi Bali bersih. Om Shanti, Shanti, Shanti, Om  
Melangkah Bersama, Taklukkan Gunungan Sampah menuju Bali Bersih Berkelanjutan Om Swastyastu Terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya sehingga bisa ikut berkontribusi menyuarakan aspirasi di Wikithon Berorasi. Yang terhormat kepada dewan juri dan tim BASAbali Wiki, serta seluruh pembaca yang berbahagia Seperti yang kita ketahui, bahwa sebentar lagi kita akan dihadapkan pada Pemilu 2024. Pemilu adalah momentum penting dalam kehidupan demokrasi kita. Ini bukan hanya tentang memilih pemimpin, tetapi juga kita memberikan amanah kepada mereka untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Menjawab topik yang diangkat pada orasi kali ini adalah "Apa masalah yang paling mendesak untuk ditangani oleh para calon pemimpin Bali?". Pertama-tama, kita tidak bisa mengabaikan masalah lingkungan, apalagi Bali dikenal dengan julukan Pulau Surga karena keindahan alamnya. Ada satu hal yang menurut saya sangat memerlukan perhatian serius dari calon pemimpin bali, yaitu permasalahan sampah yang tak kunjung usai. Bali menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah karena sistem yang tidak efisien sehingga tidak mampu menangani volume sampah yang jumlahnya besar. Situasi ini semakin diperparah dengan kebakaran yang terjadi di TPA Regional Sarbagita Suwung di Kota Denpasar, TPA Mandung di Kabupaten Tabanan, dan TPA Temesi di Kabupaten Gianyar pada musim kemarau sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan dan dampak negatif terhadap kualitas udara sehari-hari. Permasalahan ini bukan hanya menjadi isu lokal, namun juga menjadi pengingat mendesak bagi kita untuk mengambil tindakan karena berdampak pada banyak aspek kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, kehadiran pemerintah menjadi peran penting dalam menangangi kasus ini. Saya yakin selama ini dari pihak pemerintah selalu mengupayakan yang terbaik, akan tetapi para calon pemimpin Bali selanjutnya harus berbenah dan mengkaji kembali dalam penyusunan strategi penanganan sampah yang bisa diusut dari akarnya sampai usai. Perlu menjadi catatan penting, keberhasilan program penanganan sampah sangat tergantung pada infrastruktur dan teknologi yang ada. Jika instalasi pengelolaan sampah, tempat pembuangan akhir, atau fasilitas daur ulang tidak memadai, maka program tersebut mungkin tidak akan memberikan hasil yang diharapkan. Suksesnya program penanganan sampah juga terkait erat dengan tingkat partisipasi masyarakat. Jika tidak ada kesadaran atau dukungan yang cukup dari masyarakat dalam pemisahan sampah, daur ulang, atau pengurangan sampah, program tersebut dapat mengalami kesulitan. Selain itu, kebijakan yang tidak sesuai atau tidak memadai untuk mengatasi masalah sampah dapat menjadi hambatan. Terkadang, kebijakan yang kurang mendukung atau implementasi yang lemah dapat menghambat efektivitas program. Calon pemimpin Bali harus memiliki visi jelas tentang bagaimana melindungi dan menjaga kelestarian lingkungan Bali untuk generasi mendatang. Calon pemimpin Bali harus memiliki rencana tindakan konkret yang melibatkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Evaluasi menyeluruh terhadap program penanganan sampah perlu dilakukan untuk mengidentifikasi masalah inti dan menyesuaikan strategi yang diterapkan. Kolaborasi erat dengan berbagai pihak menjadi kunci dalam menciptakan solusi holistik. Keterlibatan aktif semua pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat, akan memastikan tercapainya keberlanjutan lingkungan di Bali untuk generasi mendatang. Tak kalah pentingnya, kesadaran akan pentingnya daur ulang dan pengurangan sampah perlu ditanamkan lebih dalam. Terimakasih kepada Ibu/Bapak Calon Pemimpin Bali atas perhatian dan kerjasamanya untuk mewujudkan Bali Bersih dari gunungan sampah. Mari kita semua bersama-sama menjadi Agen Perubahan demi Bali bersih. Om Shanti, Shanti, Shanti, Om  
Pasca covid-19 merajalela di dunia, termasuk Indonesia menyebabkan banyak sekali penurunan baik di bidang pendidikan,pekerjaan bahkan pariwisata sekalipun. Kita tahu pariwisata merupakan salah satu aset yang dimiliki Indonesia untuk menambah pemasukan, khususnya di Bali pariwisata bagaikan penentu hidup bagi sebagian besar orang di Bali. Namun semenjak covid-19 menyebar, banyak orang yang kehilangan pekerjaannya karena  +
Para hadirin semua, Hari ini saya berdiri di hadapan anda untuk membahas isu-isu yang memiliki dampak besar pada kemanusiaan, yaitu konflik di Palestina. Wilayah ini yang memiliki sejarah dan kehidupan, saat ini menjadi saksi penderitaan yang mendalam. Kita tidak dapat melupakan bahwa dibalik berita-berita di televisi maupun media sosial, ada nyawa manusia yang mengalami penderitaan yang mendalam, kehilangan, dan ketakutan di setiap harinya. Kita harus memahami bahwa konflik di Palestinabukan hanya konflik politik. Ini dalah kisah tentang rakyak yang kehilangan hak asasi mereka, keamanan, da hak untuk hidup dengan martabat. Kita tidak bisa tutup mata terhadap penderitaan anak-anak, dan keluarga yangterjebak dalam siklus kekerasan yang tampaknya tidak akan pernah berkhir. Dalam membahas Palestina, kita membahasan tentang keadilan dan kemanusiaan. Setiap jiwa yang terluka dan setiap rumah yang hancurluka yang mendalam dalam kmanusiaan kita bersama Mendukung Palestina bukanlah tindakan melawan satu pihak, tetapi tindakan membela nilai-nilai universal. ini adalah panggilan untuk perdamaian yang adil, dan solusi yang menghormati hak dan kebutuhan semua pihak yang terlibat. Sebagai masyarakat global, kita memiliki kewajiban untuk bersatu, mendengarkan, dan mencari jalan keluar yang membawa perdamaian berkelanjutan . dalam mengejar perdamaian di Palestina mari kita tidak kehilanan kepekaan kita terhadap kemanusiaan. Mari kita  +
Menciptakan lingkungan yang berkelanjutan. Sampah merupakan permasalahan yang sangat umum yang terjadi di masyarakat global, dan Bali menjadi salah satunya. Sampah merupakan material sisa yang dihasilkan dari suatu proses produksi domestik maupun industri yang memiliki akibat dan dampak negatif bagi lingkungan. Bali merupakan pulau yang dikenal dengan banyak sekali tempat wisata yang sangat indah sehingga menjadi destinasi garis depan wisata dunia serta pintu gerbang indonesia dari berbagai negara, sehingga banyak dikunjungi para wisatawan asing maupun lokal, akan tetapi sampai saat ini masih ada permasalahan dalam menjaga kebersihan lingkungan yaitu banyak sekali sampah dimana-dimana dan belum bisa diatasi dengan tuntas. Seperti yang telah diketahui sebelumnya telah terjadi kebakaran di salah satu tempat pembuangan akhir di bali yang mengakibatkan polusi udara yang mengganggu kesehatan bagi masyarakat sekitar sana yang juga kepulan asapnya dapat dilihat dari udara, selain itu berita kebakaran tersebut juga tersebar di berbagai platform media sosial. Selain itu kebersihan dipantai-pantai, sungai maupun di jalanan juga masih kurang terjaga kebersihan dan keterbitannya dalam membuang sampah, sehingga dari peristiwa itu tentu mencoreng citra pariwisata Bali yang dikarenakan mengingat pariwisata itu identik dengan kebersihan, keindahan, keramahan lingkungan sekitar. Maka dari itu pemerintah di Bali perlu menekankan pemrioritasan untuk program kebersihan lingkungan dengan tekonologi bidang pengolahan sampah yaitu seperti bisa dengan pengumpulan sampah plastik lalu diberikan kepada dinas lingkungan hidup untuk dibuatkan bank sampah, selain itu juga ketegasan peraturan dalam menciptakan perubahan sikap dan perilaku masyarakat serta aparat desa melalui Bumdes harus digerakkan secara maksimal, sampah dimanfaatkan menjadi hal yang berguna dan bernilai ekonomis. Apalagi sampah plastik menjadi dampak utama dalam pencemaran lingkungan karena tidak dapat hancur dengan sendirinya maka dari itu perlunya penegasan daur ulang sampah plastik dengan langkah 3R yaitu mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang. Sehingga diharapkan dapat terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat, lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bersih mulai dari udara yang segar dengan minim polusi udara, kebersihan air, dan tanah. Hidup dengan lingkungan yang bersih dan sehat tentu akan memberi dampak positif pada hidup kita, yang secara tidak langsung lingkungan yang sehat akan menyehatkan jiwa dan raga kita. Untuk itu ayo bersama-sama mejaga kebersihan lingkungan sekitar demi lingkungan yang sehat dan bersih, kalau bukan kita siapa lagi.  
Pariwisata memiliki dampak yang signifikan dalam hal lapangan pekerjaan dan pendapatan daerah. Namun, ketergantungan dan manajemen yang salah dapat membuat pariwisata menjadi salah satu penyebab over eksploitasi alam dan membuat kondisi Bali semakin terpuruk selama masa darurat COVID-19. Masyarakat semakin memilih untuk bekerja pada sektor hospitality daripada sektor domestic yaitu pertanian dan perkebunan sehingga ketika pandemi sektor pertanian ini juga menjadi sulit akibat kurangnya lahan, sistem yang baik dan sumber daya manusia. Padahal sektor ini dapat menjadi solusi untuk meningkatkan pereknomian Bali. Salah satu solusi yang dapat dilakukan tanpa memilih satu dari kedua sektor ini adalah dengan menerapkan konsep pariwisata berbasis komunitas atau CBT. Konsep ini dapat dikembangkan dengan membentuk desa wisata sehingga dapat menjadi wadah atau stimulus ekonomi untuk untuk masyarakat desa. Konsep desa wisata yang banyak berkembang di daerah Jawa sendiri berfokus pada kehidupan pedesaan dan kondisi alam yang menjadi daya tarik wisata. Aktivitas masyarakat yang berladang dan bertani dapat menjadi suatu daya tarik alternatif untuk wisatawan dari luar daerah terutama karena Bali sendiri memiliki sistem pertanian yang unik. Dengan menerapkan sistem ini, tingkat sustainabilitas atau keberlanjutan pariwisata dan alam akan menjadi lebih baik. Tentunya ketika adanya bencana atau fenomena alam yang mempengaruhi pariwisata masal seperti yang dimiliki Bali saat ini, konsep perencanaan pariwisata ini menjadi solusi yang baik. Apabila kunjungan wisatawan menurun, masih ada sektor pertanian yang dapat dihandalkan. Selain itu, konsep ini kemudian dapat menjadi wajah baru pariwisata di Bali dengan trend berkembang adalah bisnis hospitality, panorama pantai dan hedonistic sedangkan daya tarik budaya mulai ditinggalkan. Konsep CBT ini membutuhkan masterplan yang baik sehingga pengembangannya menjadi tepat sasaran. Selain itu, konsep ini juga dapat menjadi solusi untuk mencapai SDG atau Sustainable Development Goals dan menghindari ekspliotasi berlebihan terutama kepada alam.  
Menurut Peter Katharin (2011), fungsi yang dimiliki pemerintah antara lain mengatur regulasi untuk industri dan mengatur perpajakan. Oleh karena itu, untuk mengembalikan kejayaan pariwisata khususnya di Bali, saya mencoba memberikan ide kepada pemerintah sebagai berikut: 1. Pemerintah menyediakan fasilitas pinjaman tanpa bunga dengan tenor yang panjang bagi para pelaku usaha yang bekejra di sektor pariwisata atau sektor pendukungnya seperti hotel, restoran, travel, penerbangan, dll. Dengan demikian, mereka bisa mendapatkan modal untuk kembali membangun usahanya 2. Mengurangi atau bahkan menghilangkan pajak untuk sementara waktu yang dibebankan kepada para pengusaha dan pelaku yang bergerak di sektor pariwisata. Berbagai macam pajak yang terkait, untuk sementara waktu dibebaskan 3. Jumlah wisatawan mancanegara pada tahun 2019, sebelum covid, yang mengunjungi Bali menurut BPS Provinsi Bali mencapai 6.275.210 orang dan merupakan angka kunjungan tertinggi sampai saat ini, kemudian menurun sekitar 83% menjadi 1.069.473 orang pada tahun 2020. Untuk menarik kembali wisatawan mancanegara, kemudahan untuk mendapatkan visa sebagai turis bisa dipemudah persyaratannya dan ditambah durasinya. Seperti yang dilakukan negara UEA yang memberikan golden visa dengan durasi 10 tahun bagi mereka yang memenuhi persyaratan. 4. Pemerintah juga bisa memaksimalkan lembaga – lembaga penelitian negara untuk menciptakan inovasi yang bisa membantu para pelaku usaha untuk menghadapi pandemi ini seperti penggunaan AI, robot, drone, dll. Pemerintah bisa juga menggelar kompetisi untuk menjaring para startups teknologi yang bergerak di sektor pariwisata, kemudian ikut bagian dalam pembiayaan untuk pengembangan produknya 5. Pemerintah Provinsi Bali harus memegang kendali dalam proses pembuatan kebijakan dan implementasinya tanpa menunggu arahan dari pemerintah pusat sehingga tidak banyak birokrasi yang terlibat yang biasanya memakan banyak waktu. Kebijakan cepat dan tepat sesuai dengan kondisi pandemi saat itu yang terjadi di Provinsi Bali bisa diputuskan sesegera mungkin Referensi Peter, K. (2011). 4 - Basic sources for supporting numeric data services. In L. M. B. T.-N. D. S. and S. for the G. R. L. Kellam (Ed.), Chandos Information Professional Series (pp. 89–150). Chandos Publishing. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/B978-1-84334-580-0.50004-3 https://bali.bps.go.id/subject/16/pariwisata.html#subjekViewTab3  
Pariwisata Bali belum bisa di anggap bangkit karena di beberapa tempat wisata masih sepi pengujung Karena kembali merebaknya virus covid-19 varian baru yaitu varian omicron diluar luar negeri. Semoga saja tidak merebak ke Indonesia apalagi Bali. Dalam hal ini saya ingin pemerintah mengembangkan potensi-potensi pariwisata ditiap desa atau Banjar di Bali,dengan cara mengadakan  +
Saat ini, Bali memiliki tanggung jawab yang berat dalam memulihkan pariwisata akibat pandemic COVID-19. Sebagai salah satu daerah dengan sumber PAD terbesarnya dari pariwisata, Bali mengalami keterpurukan dengan penurunan pendapatan tahunan yang krusial. Maka dari itu, para stakeholder baik dari kalangan swasta maupun pemerintah bahkan masyarakat harus mencari solusi atas permasalahan ini. Jika melakukan analisis target pasar, Bali sendiri cenderung menargetkan wisatawan mancanegara. Hal ini terlihat dari segi penawaran atau supply yang disediakan oleh Bali, perbedaan harga dan special treatment untuk wisatawan mancanegara. Hal ini juga dapat dirasakan dari segi kualitas akomodasi dan atraksi yang tersedia yang menyesuaikan dengan standar atau segmentasi pasar wisatawan mencanegara. Hal ini mempengaruhi tingginya cost atau spending of money yang dibutuhkan oleh wisatawan untuk menikmati pariwisata di Bali. Sedangkan, kekuatan pasar wisatawan asing saat ini masih sangat rendah mengingat adanya situasi-situasi yang mempersulit kunjungan wisatawan asing ke Indonesia, seperti pembatasan pintu masuk penerbangan luar negeri, kebijakan karantina di Jakarta dan perkembangan kasus COVID-19 yang masih belum dapat dikatakan aman. Maka dari itu, pariwisata saat ini dapat menghandalkan wisatawan domestik untuk target pasar pariwisata Bali. Hal ini kemudian membutuhkan kebijakan-kebijakan yang menyesuaikan dengan segmentasi wisatawan domestik. Hal ini juga harus mendapat dukungan dari sektor swasta dan masyarakat luas yang cenderung mengabaikan pasar domestik karena spending moneynya cenderung lebih rendah. Hal ini dapat berakibat pada rendahnya tingkat kepuasan dan engagement wisatawan dengan destinasi sehingga dapat mempengaruhi keputusan mereka untuk melakukan revisitasi ke Bali. Untuk mencegah hal tersebut, pemerintah perlu untuk memberikan kebijakan yang lebih spesifik untuk meningkatkan minat kunjungan wisatawan domestic ke Bali. Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan daya saing wisata di Bali dengan 5 destinasi super prioritas yang tengah menjadi focus pemerintah pusat, seperti Danau Toba, Mandalika, Borobudur, Labuan Bajo dan Lingkupang. Pengoptimalan pasar domestic untuk pemulihan pariwisata di Bali akan mampu menjadi stimulus ekonomi yang baik selama masa pandemic COVID-19 yang masih belum tau kapan berakhir.  
Made Wijaya lahir dengan nama Michael White di Sydney, Australia. Dia tiba di Bali pada tahun 1973, setelah melompat dari kapal dan berenang ke darat di tengah hujan badai. Seorang mahasiswa arsitektur, pertama-tama ia bermaksud kunjungan itu sebagai istirahat sejenak dari studinya, tetapi ketertarikannya dengan budaya dan tradisi Bali yang kaya membuatnya pindah dengan keluarga Brahman di Bali Selatan. Setelah berbagai pekerjaan mengajar tenis dan bahasa Inggris, bekerja sebagai pemandu wisata dan jurnalis foto, ia mulai berkontribusi pada buku panduan sebelum diminta untuk mendesain taman Oberoi Bali yang legendaris. Lebih dari 600 taman kemudian, Wijaya adalah perancang taman tropis terkenal di dunia yang perusahaannya, P.T. Wijaya Tribwana International, memiliki tim pengrajin dan "komando taman" yang beranggotakan 500 orang. Dia melakukan perjalanan antara pangkalannya di Bali dan Singapura, India, Spanyol, Maroko, Hawaii, Australia, dan Meksiko untuk menenun sihirnya. Sebagai otoritas yang diakui di taman tropis dan arsitektur Asia Tenggara, ia telah menerbitkan lima buku, The Complete Stranger in Paradise; Arsitektur Bali: Menuju Ensiklopedia; Desain Taman Tropis (Archipelago Press dan Wijaya Words, 1999); Di Rumah di Bali (Abbeville Press, 2000); dan Arsitektur Bali – Buku Sumber Bentuk Tradisional dan Modern (Archipelago Press dan Wijaya Words, 2002). Dia juga berkontribusi pada Tropical Asian Style dan merupakan penulis utama buku panduan saku ke Bali. Kolom tanda tangannya "Stranger in Paradise–Diary of an expatriate in Bali" di (www.strangerinparadise.com) dan majalah bulanan Hello Bali dan Jakarta Post untuk lebih tepatnya) dan majalah "Poleng" dan juga sangat dicintai di seluruh negeri Made Wijaya meninggal dunia pada 28 Agustus 2016.  +
Om swastyastu Yang terhormat kepada bpk/ibu dewan juri Dan para audiens yang saya hormati Sebelum saya memulai orasi,saya ingin mengucapkan puji syukur terlebih dahulu kepada tuhan yang maha Esa(Ida Sang Hyang Widhi Wasa) karena dengan karunia-Nya lah saya dapat berorasi sekarang. Terkait dengan pemilu pemimpin'bali yang akan dilaksanakan pada tahun 2024 di Bali. dengan orasi ini saya ingin menyampaikan bahwa saya berharap pemilu ini dapat dilaksanakan dengan adil, tanpa adanya paksaan, salah satunya adalah tanpa adanya politik uang( Money Politic ),sebab sangat rentan sekali terjadi hal ini yang dimana calon calon pemimpin menyuap rakyatnya dengan uang untuk memperoleh kepemimpinan, dan begitupun dengan oknum yang melakukan pemilu,dikarenakan adanya pembayaran atau hasil yang pasti akan didapatkan setelah melakukan pemilu, oknum seringkali memilih pemimpin tidak berdasarkan keadilan dan kejujuran,tetapi memilih pemimpin dengan tujuan mendapatkan imbalan. Selain itu sudah tercantum juga pada undang undang dasar pasal 22E yang berisi pernyataan bahwa pemilu diselenggarakan dengan umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Bukan hanya tercantum pada undang undang dasar yang mengatur kita ,tetapi pemilu juga menyangkut kehidupan rakyat kedepannya, diharapkan juga pada calon pemimpin agar mampu melaksanakan pemilu dengan adil dan tanpa kecurangan dengan melakukan politik uang ( Money politic) Marilah kita melaksanakan pemilu dengan adil dan jujur, karena melaksanakan pemilu secara cerdas akan menciptakan masyarakat sejahtera di kedepannya. Sekian Orasi yang dapat saya sampaikan,saya harap orasi yang saya bawakan dapat bermanfaat. Maaf saya ucapkan apabila ada kesalahan yang saya lakukan, akhir kata saya tutup dengan parama santhi, Om Santhi,Santhi,Santhi Om.  +
MUDA WIJAYA Adalah penyair dan aktor teater yang lahir pada tahun 1974 di Kecicang, Karangasem, Bali. Menyelesaikan pendidikan di Denpasar sederajat SMU thn 1993. Pernah aktif dalam Teater Got Denpasar dan terlibat dalam sejumlah pementasan di beberapa tempat di Bali. Bersama kelompok SatuKosongDelapan memainkan naskah Death of A Salesman (2004) di Taman Ismail Marzuki dalam acara Panggung Teater Realis Indonesia. Sebuah puisinya masuk dalam Sepuluh Terbaik Lomba Penulisan Puisi se-Bali (2002) yang di gelar Teater Orok Universitas Udayana. Pemenang sayembara penulisan puisi dan cerpen Balai Bahasa se-Bali (2004). Sejumlah puisinya telah dimuat media massa lokal dan nasional, antara lain: Media Indonesia, Bali Post. Warta Bali, Majalah Budaya Jejak (Banyuwangi), GM – Independen. Puisinya juga masuk dalam antologi puisi bersama Tuhan Langit Begitu Kosong (Balai Bahasa Denpasar – 2004), nominasi cerpen dalam buku antologi Tower (Balai Bahasa Denpasar – 2004), antologi bersama Maha Duka Aceh diterbitkan PDS. HB. Jassin (2005), antologi puisi Roh dari Para Penyair Bali – Jawa Barat (Bukupop 2005), Jogja 5,9 Skala Rithcer (Bentang – 2006) , Herbarium Antologi Puisi 4 Kota (Pustaka Pujangga – 2007). Pernah tampil tunggal performance art dalam Gigir Manuk Multicultural Camp (2002) di Kubutambahan, Buleleng, Bali. Dan pernah terlibat kolaborasi bersama William Miranda dari Kanada dalam Drama Tari Eidepus yang dimainkan dalam Pesta Kesenian Bali 2006. Buku puisinya bertajuk “Kalimah”. Kini dia bergiat di Jatijagat Kampung Puisi, Bali.  +
Om Swastyastu. Terimakasih saya ucapkan atas hari yang baik ini. Yang saya hormati para tim juri, serta para pemirsa yang sangat saya cintai. Puji syukur saya panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas berkat dan rahmat-Nya lah, kita dapat berkumpul disini pada acara Wikithon Partisipasi Publik Bali Berorasi. Di hari yang baik ini, saya akan menyampaikan pidarta atau orasi yang berjudul ‘’ATASI SAMPAH PLASTIK DI NUSA PENIDA’’. Para pemirsa, Nusa Penida merupakan pulau yang terkenal sampai ke manca negara akan keindahan dan keasrian obyek wisatanya. Namun, sekarang sudah banyak adanya sampah plastik di pulau Nusa Penida. Banyak sampah plastik yang berserakan di pinggir jalan, pantai, tebing dan lainnya. Adanya sampah plastik ini disebabkan oleh warga Nusa Penida yang suka menggunakan plastik sebagai wadah untuk membungkus makanan dan jajan – jajan. Banyak juga warga Nusa Penida yang malas membuang sampah ke tempat pembuangan sampah yang sudah disiapkan. Jika perilaku jelek ini dipelihara, wisatawan yang berlibur ke Nusa Penida pasti mempunyai pikiran bahwa Nusa Penida ini pulau yang dipenuhi oleh sampah plastik. Sehingga wisatawan asing akan berhenti datang untuk berlibur ke Nusa Penida. Maka dari itu, Pemerintah Provinsi Bali patut memberikan contoh yang baik untuk mengatasi sampah plastik yang ada di Nusa Penida. Ayo semuanya, atasi sampah plastik di Nusa Penida. Jika Nusa Penida bebas sampah plastik, pasti Nusa Penida asri, lestari dan banyak wisatawan yang berlibur ke Nusa Penida. Baik, itu tadi penyampaian dari saya. Jika ada kesalahan saya minta maaf. Saya akhiri dengan parama santih. Om Santih, Santih, Santih, Om.  +
N
NARKOBA YANG TAK PANDANG UMUR Dijaman sekarang dengan pergaulan yang sebebas ini banyak remaja-remaja yang terpengaruh untuk mengunakan hal –hal yang seharusnya tidak digunakan dan harusnya dijahui contohnya narkoba. Saya pernah melihat anak smp yang sudah terbiasa menggunakan dan bisa disebut sebagai pencandu narkoba, karena tak hanya satu jenis narkoba yang pernah ia gunakan melainkan ada banyak jenis narkoba yang pernah ia gunakan. Mengunakan narkoba ada banyak caranya salah satunya mengunakan jarum suntikan dan bisa juga dengan cara menghirup dari hidung. Dengan adanya permasalahan ini apa solusi dari pemerintah untuk mencegah peredaran narkoba yang setiap hari semakin banyak. Dampak yang kita rasakan jika kita mengunakan narkoba tubuh kita akan menjadi lebih kuat setelah kita menggunakanya, namun ketika kita tidak menggunakannya maka tubuh kita akan mengalami rasa resah, panic, dan cemas yang membuat kita berfikiran yang tidak-tidak dan membuat kita tidak bisa berfikir fositif. Dampak dari pengunaan narkoba tidak hanya itu saja ada juga dampak dari mengunakan narkoba salah satunya yaitu, sering mengurung diri, menjauhkan diri dari keluarga Peran pemerintah sangatlah penting dalam masalah ini karena dengan diadakannya sosialisasi mengenai bahayanya narkoba, hal ini belum cukup untuk membantu menekan peredaran narkoba yang setiap hari semakin meluas maka dari itu pemerintah perlu merencankan program-program yang membantu dan bisa menekan peredaran narkoba di lingkungan masyarakat bali serta lebih mem perketat hukum bagi para pengedar narkoba.  +
Dr. Diwyarthi adalah dosen pada Politeknik Pariwisata Bali. Bidang penelitian yang ditekuninya meliputi pariwisata, hospitality, psikologi, manajemen, dan budaya.  +
Om swastyastu, para ida dane sareng sami sane kusumayang titiang. Pamilihan umum 2024 sampun ngemargiang soroh masalah sane perlu kabenehin. Para pemimpin puniki taler dados sangkaning titiang ring masalah pariwisata sane sampun dados pacang ngawentenang pangaruh ring perekonomian. Pangelantur sane patut dados paguna, nenten dados ngorahang ring jagat Bali. Puniki sampun pacang ngalestariang budaya lan lingkungan, amargi pariwisata sane madaging sampun mawasta. Pamekarya sane sampun dados masalah pendidikan, pangadeg sane kairingin dados pangdadi, tur sampun dados pangadeg sane perlu mabasa. Para pemimpin ring Bali ngewargi pangadeg-pangadeg sane puniki, ngicenin Bali rahayu, makarya sane bermanfaat, lan ngamargiang pangadeg sane kairingin ring jagate Bali.  +
Ketika kita semua merasakan dan menyaksikan keberadaan sampah, terutama sampah organik, pastikan sudah terkumpul dengan baik, jika belum, pastikan sudah memilahnya dengan benar. Berdasarkan data dari Detik Bali, saat pujawali Ida Bhetara Turun kabeh di Pura Besakih, jumlah sampah meningkat drastis hingga mencapai 7,5 ton sampah setiap harinya. Sampah ini harus dikelola dengan baik, juga Ida sendiri yang hadir dalam acara tersebut setiap tahunnya. Ketika Ida hadir, kami harus siap sedia untuk membersihkan area, dan biasanya para pemedek juga sudah menggunakan sarana pembersihan seperti canang dan lainnya. Namun, banyak dari para pemedek yang masih meninggalkan sisa-sisa pembersihan tersebut di sekitar tong sampah setelah selesai membersihkan. Oleh karena itu, penanganan sampah harus dilakukan dengan baik, selain itu, kekurangan dari kami, yang kurang ahli, para pengayom yang bisa mengolahnya seharusnya harus dipertimbangkan lagi dari mana bisa dimulai? Kekurangan tersebut harus diatasi oleh para penjaga yang ada di Pura Besakih yang harus terlibat dalam membersihkan puing-puing tersebut. Ketika pujawali, pastikan sudah ada dana yang diperlukan agar acara tersebut dapat berjalan lancar, juga dapat digunakan untuk membersihkan lingkungan Pura Besakih. Sebagai hasilnya, sampah akan dipindahkan ke TPA Banjar Dinas Palak agar dapat diangkut oleh pihak yang bertanggung jawab untuk mengangkut sampah tersebut. Seperti yang sudah diketahui, sampah organik juga bisa digunakan sebagai pupuk, dan saat ini pupuk organik bisa digunakan secara luas. Namun, sampah plastik juga harus dipisahkan dan diolah karena sampah anorganik tersebut juga dapat digunakan sebagai bahan bangunan seperti batako, paving, roster, dan lainnya yang dicampur dengan semen dan pasir Pengelolaan sampah harus dilakukan dengan benar, terutama dalam memisahkan sampah organik dan anorganik. Sampah organik harus dipisahkan terlebih dahulu, kemudian sampah tersebut dapat diolah menjadi pupuk, sementara sampah anorganik harus dicacah dan disemprot dengan E4, jika tidak ada E4, dapat digunakan molasa. Kemudian sampah tersebut yang sudah disemprot dengan E4 atau molasa harus ditutup dengan terpal agar tidak basah selama dua minggu. Sekarang, sampah tersebut dapat digunakan sebagai pupuk yang sangat bermanfaat sebagai pupuk untuk semua jenis tanaman, karena pupuk ini mengandung pupuk organik alami tanpa bahan kimia. Dalam proses ini, karena tanaman yang ditanam menggunakan pupuk organik akan sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Mengikuti tren global saat ini, banyak orang yang menggunakan pupuk organik, sehingga pupuk organik menjadi langka. Oleh karena itu, Ida dan kita semua jika kedua belah pihak menggunakan pupuk organik, maka kami sarankan untuk menggunakan di Pura Besakih jika sudah bisa memahami pemanfaatan sampah di tempat sampah yang sudah dibersihkan. Keyakinan kami dan kita semua adalah semoga kami semua dapat memperbaiki kekurangan tersebut demi kebaikan bersama.  
Ong Swastyastu semenjak pandemi covid-19 menimpa dunia keseluruhan. sudah lewat dua tahun keadaan pandemi seperti ini. beberapa peraturan-peraturan sudah terlaksana. tapi tidak memperoleh hasil yang diinginkan, untuk tujuan yang ingin dicapai. saya bukan nya pelaku pariwisata apalagi yang tau tentang keadaan pariwisata, tetapi saya merasakan apa dampak yang ditimbulkan dari adanya pandemi covid-19 ini. artikel ini saya tulis dari masukan teman serta saudara saya yang bekerja di bidang pariwisata. Jika dilihat dari perkembangan pariwisata dulu pada umumnya 100% tamu jalan-jalan ke Bali, sekarang hanya 30% tamu luar negeri datang ke Bali, lagi 70% kebanyakan tamu lokal, walaupun bandara sudah dibuka penerbangan domestik dan penerbangan internasional. Tapi masih tetap sedikit tamu luar negeri datang ke Bali jalan-jalan, walaupun kebanyakan tamu lokal. Nah seperti sekarang ini sudah ada peningkatan dari sebelumnya, tidak seperti dulunya hotel, villa, resort, restaurant, tempat wisata kebanyakan ditutup. Kita semua sudah tau Bali dijadikan penyumbang devisa terbesar di Indonesia. Jika pariwisata Bali lumpuh apalagi sampai mati tidak bisa ngapain, apa menyebabkan ?, kebanyakan masyarakatnya bekerja di bidang pariwisata. Pariwisata berbasis kesehatan harus diterapkan untuk dijadikan penyelesaian/ keadaan mendesak di keadaan pariwisata seperti sekarang ini sampai ke depannya. Banyak tamu luar negeri yang tidak mau ke Bali karena masa karantina terlalu lama dan pengeluaran rapid tes antigen, swab pcr terlalu mahal. Harapan masyarakat yang benar dilakukan oleh pemerintah agar mengurangi masa karantina yang dulu 14 hari, menjadi hanya 7 hari, apa penyebabnya ?, agar tidak terlalu lama masa karantina tamu hanya seperti abetekan lintah (terlalu lama) tinggal atau jalan-jalan ke Bali, agar tidak terlalu lama karantina sebelum jalan-jalan cepat hilang keinginan tamu jalan-jalan. Contohnya tamu ke Bali hanya dua minggu lalu masa karantina umunya 14 hari menjadikan waktu liburan tamunya kepotong 14 hari habis digunakan masa karantina, tamu nya rugi ke Bali waktunya atau harinya habis digunakan masa karantina saja. Juga dibarengi dengan promosi dan menjaga budaya Bali agar digunakan daya tarik pariwisata tradisonal seperti adanya pawai ogoh-ogoh bisa dijadikan pancingan tamu luar negeri datang jalan-jalan ke Bali. Ong Santhi, Santhi, Santhi, Ong  
Om Swastyastu. Hormat seluruh hadirin yang saya cintai, Saat ini, pulau Bali dihadapkan dengan tantangan serius yang mengancam keberlanjutan lingkungan dan keindahan pulau Bali sebagai destinasi pariwisata. Yaitu, masalah tumpukan sampah plastik. Setiap hari, kita menyaksikan pertumbuhan volume sampah plastik yang tidak terkendali, mencemari lautan, merusak ekosistem, dan mengancam kesehatan. Sampah plastik bukan hanya sekadar limbah, tetapi juga lambang dari perilaku kita yang kurang bertanggung jawab terhadap lingkungan. Penting bagi kita semua untuk menyadari dampak negatifnya dan mengambil tindakan nyata. Perlu adanya upaya bersama untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, mendukung daur ulang, dan mendorong inovasi teknologi ramah lingkungan. Melalui kesadaran dan tindakan bersama, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan untuk generasi mendatang. Terima kasih. Om Shanti Shanti Shanti Om  +
Om swastyastu. Para dewan juri yang saya hormati. Tim BASAbali Wiki yang saya hormati Serta teman semua yang saya cintai. Bahagia sekali rasanya hari ini, karna atas berkat IDA SANG HYANG WIDHI WASA, saya di berikan waktu dalam mengutarakan isi pikiran saya di lomba Wikithon Partisipasi Publik Bali Berorasi . Izinkan saya mengutarakan isi dari pidato atau orasi yang berjudul MENINGKATKAN DANA BOS. Hari ini izinkan saya mengutarakan pembicaran terkait masalah Dana Bos di Sekolah-sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA khususnya di Nusa Penida. Ada Sekolah-sekolah di Nusa Penida yang Dana Bosnya kurang. Hal tersebut menyebabkan pembangunan atau fasilitas Sekolah kurang memadai. Contohnya di Sekolah saya fasilitas-fasilitas yang di gunakan untuk mendukung pembelajaran para siswa kurang memadai. Karna tidak ada ruang lab bahasa, ruang lab praktek, parkiran yang kurang tertib, lapangan upacara yang masih banyak tonjolan batu batuan, dan ruang perpustakaan yang kurang buku bacaan. Di Nusa Penida Sekolah yang berada di pelosok pelosok Desa, pembangunan gedung dan fasilitas masih sangat kurang namun masalah ini tidak membuat membuat para siswa malas belajar atau menyerah untuk Sekolah. Dari permasalahan ini saya berharap untuk para Pemimpin Bali yang akan terpilih di tahun 2024 agar memperhatikan peningkatan fasilitas fasilitas pembelajaran Sekolah di Bali khususnya Nusa Penida. Pemimpin di Bali juga harus melihat bagaimana fasilitas Sekolah di Nusa Penida dan usaha para guru agar para siswa tidak merasa kekurangan. Baik teman saya semuanya, sampai disini permasalahan yang saya sampaikan. Semoga Pemimpin di Bali bisa memperhatikan tulisan yang saya sampaikan. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan dalam pengetikan maupun kalimat kata saya akhiri dengan parama Santih. Om Santih, Santih, Santih, Om.  +
Om Swastyastu Yang terhormat para dewan juri. Tim BASAbali Wiki yang saya hormati. Serta para peserta lomba yang saya cintai. Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukr kehapadan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnyalah kita semua dapat berkumpul pada acara Wikithon Partisipasi Publik Bali Berorasi. Pada waktu yang baik ini, izinkan saya untuk memberikan orasi yang berjudul “ Memperketat Tata Tertib Lalu Lintas di Nusa Penida. Baiklah teman-teman. Seperti yang kita ketahui, Nusa Penida terkenal dengan pariwisata alamnya yang sudah dikenal di berbagai negara. Itulah yang menyebabkan banyak warga Nusa Penida yang berprofesi sebagai driver. Karena banyak transportasi yang berlintas di jalan selain itu banyaknya juga turis/wisatawan yang meminjam dan menggunakan motor, keamanan lali lintas harus ditingkatkan. Banyak pengendara motor yang tidak menggunakan helm, seperti turis maupun warga lokal Nusa Penida. Ini karena kurangnya keamanan berkendara serta pengawasan dari pihak polisi. Inilah yang menyebabkan terjadinya kecelakaan di jalan. Selain itu, jalan yang sempit juga salah satu penyebab kemacetan dan kecelakaan. Pada masalah ini, saya mengharapkan para pemimpin yang akan terpilih pada tahun 2024 untuk memperhatikan tentang perketatan lalu lintas. pemimpin Bali diharapkan bisa memberikan solusi dan bantuan pada masalah lalu lintas di Nusa Penida. Saya juga berharap ada pelebaran jalan di Nusa Penida untuk mengurangi kecelakaan yang sering terjadi di jalan. Baiklah, sampai di sini yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf jika ada kata yang tidak berkenan di hati. Saya tutup dengan parama santih. Om Santih, Santih, Santih Om.  +
‘’OM SWASTYASTU’’. Terima kasih saya ucapkan atas hari yang baik ini. Yang saya Hormati para Tim juri, dan masyarakat yang saya Cintai. Sebelumnya mari kita panjatkan puji syukur kehadapan ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat Rahmat-Nyalah kita dapat berkumpul pada acara Wikithon partisipasi publik Bali berorasi. Di waktu yang baik ini saya akan menyampaikan Pidarta atau Orasi yang berjudul ‘’ATASI KEMACETAN DI NUSA PENIDA’’. Para masyarakat, Nusa Penida merupakan pulau yang terkenal sampai ke manca Negara akan keindahan dan keasrian obyek wisatanya. Namun seringkali terjadi kemacetan, hal itu dikarenakan oleh beberapa hal diantaranya jalan yang begitu sempit, tempat parkir yang kurang luas, banyaknya wisatawan yang datang berkunjung ke Nusa Penida, banyaknya masyarakat Nusa Penida bekerja sebagai Sopir atau Driver, dan masih banyak lagi hal yang membuat terjadinya kemacetan di Nusa penida. Hal tersebut akan sangat berpengaruh bagi masyarakat. Kita tidak akan sampai di tempat tujuan dengan tepat waktu, terkecuali kita berangkat lebih awal. Maka dari itu sangat diperlukan pelebaran jalan di Nusa Penida dengan tujuan mengurangi dari dampak kemacetan serta meningkatkan Efektivitas waktu tempuh perjalanan. Sekian yang dapat saya sampaikan, semoga apa yang saya sampaikan dapat berguna untuk masyarakat, jika ada kesalahan saya minta maaf saya akhiri dengan Parama santi ‘’OM SANTIH, SANTIH, SANTIH, OM’’.  +
Om Swastyastu Yang paling saya hormati: Bapak Bupati Gianyar, yang saya hormati seluruh anggota panitia, dan Tim BASAbali Wiki, dan semua saudara-saudara yang saya cintai. Kami mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah kasih karunia yang diberikan-Nya kepada kami. Untuk semua pemerintah, sampah menjadi masalah saat ini di Bali. Misalnya peristiwa kebakaran di TPA Suwung, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar. Diperkirakan penyebab terbakarnya TPA karena tumpukan sampah dan gas metan yang dihasilkan sehingga berpotensi mengeluarkan api. Selain itu, kebakaran sampah di lokasi TPA memang secara rutin terjadi setiap musim panas yang memuncak. Maka dari itu pemerintah sebaiknya menangani masalah tersebut misalnya dengan menetapkan peraturan agar masyarakat memilah sampah agar tidak terjadi penumpukan di TPA. Terima kasih atas perhatiannya, jika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan saya mohon maaf. Saya tutup dengan paramasanti. Om Santih Santih Santih Om.  +
Menurut penyampaian Bapak Sandiaga Salahudin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Bali menjadi provinsi yang menyumbang devisa paling banyak dari bidang pariwisata di Negara Indonesia. Namun semenjak Covid-19 mengusak-asik dunia, para wisatawan tidak lagi berwisata ke Bali. Begitu pula kehidupan pariwisata Bali menjadi mati. Hal tersebut perpengaruh buruk di bidang ekonomi, sosial dan psikis masyarakat Bali. Masyarakat Bali yang bekerja di pariwisata saat ini tidak memiliki mata pencarian, ini menyebabkan perasalaha di bidang ekonomi. Karena semua yang dibutuhkan harus dibeli menggunakan uang, membuat masyarakat susah hati, permasalahan muncul di psikis. Dalam keadaan seperti ini, sekarang banyak ditemukan peminta-minta dan pengamen di perempatan jalan yang memakai pakaian adat Bali, permasalahan muncul di bidang sosial. Karena kematian pariwisata Bali berpengaruh buruk, maka perlu dicari jalan keluar agar pariwisata bisa bangkit kembali. Semenjak kedatangan pandemi Covid-19,teknologi digital atau dalam jaringan semakin berkembang. Teknologi digital ini yang bisa membangkitkan pariwisata Bali. Bagaimana caranya? Bila menurut saya, saat ini pemerintah bisa menjual keberadaan seni, budaya dan keasrian alam ke pasar dunia melalui website. Pada website tersebut juga bisa diisi dengan pameran virtual menggunakan teknologi 360 derajat seperti pameran digital yang sudah sering dilakukan oleh masyarakat di luar negeri. Dengan satu website tersebut bisa diisi dengan beberapa video dan pameran virtual dari museum seni yang berada di seluruh wilayah Bali. Melalui website tersebut para wisatawan tidak perlu datang ke Bali, namun hanya dengan pengalaman digital saja mereka sudah bisa menikmati keindahan alam Bali. Sekarang yang juga bisa dikembangkan yaiu kesenian pertunjukkan atau performing arts yang dapat direkam dan dibagikan secara daring atau digital. Masyarakat Bali yang belum mendapat pekerjaan dapat dirangkul agar bersama-sama mempelajari seni pertunjukkan seperti kecak dan tari kolosal lainnya. Yang perlu dicatat, yang ingin menyaksikan setiap video di website tersebut harus membeli tiket terlebh dahulu. Dari beberapa pendapat yang saya sampaikan di atas, perkembangan teknologi digital dapat menjadi jembatan untuk membangkitkan pariwisata Bali sekaligus melestarikan seni dan budaya Bali. Selain itu, saat ini di masing-masing tempat wisata harus menyiapkan peralatan protokol kesehatan agar siapa saja yang ingin bepergian ke tempat wisata tersebut tetap memperhatikan protokol kesehatan sebagai pencegah penyebaran pandemi Covid-19. Semoga pandemi bisa segera menghilang, dunia kembali seperti sedia kala, juga pariwisata Bali bisa bangkit dan berdiri kokoh.  
Bali merupakan tonggak perekonomian Indonesia yang bersumber dari pariwisata. Tetapi dalam pandemi Covid-19 ini kegiatan pariwisata di Bali menurun dan tentunya berdampak pada perekonomian nasional. Salah satu langkah kreatif yang bisa dilakukan pemerintah untuk membangkitkan kembali bariwisata di bali adalah dengan cara  +
Taruna Goak adalah sebutan bagi Pemuda Buleleng/ Pasukan Perang dibawah pimpinan Raja Ki Barak Panji Sakti. Taruna Goak dikenal sangat kuat, pantang menyerah, berkarakter unggul dan dibentuk secara khusus sehingga mampu menggempur dan mengalahkan Blambangan (Jawa Timur) pada saat itu. Ketangguhan Taruna Goak masih dikenal sampai sekarang, sebagai lambang kehebatan Pemuda Buleleng. Namun, bagaimana keadaan Pemuda Buleleng saat ini? Masihkah setangguh Taruna Goak? Karakter Pemuda Buleleng saat ini sangatlah berbanding terbalik dengan Karakter Pemuda Buleleng di zaman dulu. Saat ini tidak sedikit Pemuda buleleng yang terjerat pergaulan bebas hingga kasus penyalahgunaan Narkoba serta obat - obatan terlarang. Pada akhir Desember tahun 2023, BNN menyebutkan bahwa Kabupaten Buleleng masuk dalam Zona Merah Kasus penyalahgunaan narkoba dan yang paling banyak beredar yaitu sabu - sabu. Kepala BNNK Buleleng juga menyebutkan bahwa selama 5 Tahun terakhir sebanyak 397 orang telah direhabilitas yang tentunya juga berasal dari berbagai kalangan seperti pelajar, mahasiswa, dan yang lainnya. Tentu ini adalah permasalahan serius serta harus diselesaikan dan ditangani bersama sama. Beberapa hal yang mempengaruhi penyalahgunaan narkoba meliputi; pertama tumbuhnya rasa penasaran dan rasa ingin mencoba, kedua pengaruh dan pergaulan lingkungan sekitar yang kurang baik, ketiga disebabkan karena depresi ataupun stress berlebih, serta banyak alasan lainnya. Terkait permasalahan ini tentunya beberapa solusi yang bisa ditawarkan selain upaya pemerintah dalam pembuatan peraturan - peraturan terkait yaitu; pertama, para pemuda harus menghilangkan rasa ingin mencoba dan berusaha memikirkan dampak buruk pemakaian narkoba. Kedua, berusaha mencari kegiatan-kegiatan positif agar terhindar dari pergaulan bebas dan penyalahgunaan narkoba. Ketiga, dukungan dari keluarga serta orang-orang terdekat juga akan sangat berpengaruh. Dan hal yang penting untuk diperhatikan oleh para pemuda yaitu menjaga kesehatan mental agar terhindar dari depresi ataupun stres berat yang dapat memicu penyalahgunaan Narkoba dan obat - obatan terlarang. Jika usaha tersebut sudah dijalankan, para pemuda pasti bisa terhindar dari penyalahgunaan Narkoba dan tumbuh menjadi pemuda yang aktif, produktif, dan unggul sama hal nya seperti Taruna Goak dijaman dulu.  
Om swastiastu, ..... Pada kesempatan baik hari ini, saya ucapkan puja dan puji syukur kepada ida sang hyang widhi wasa, dikarenakan berkat rahmat dari beliau , kami diberikan kesehatan dan kesempatan untuk menyampaikan orasi kami yang berjudul "ngajegang budaya bali melarapan antuk nginggilang rasa asah asih asuh" Budaya bali adalah salah satu budaya yang perlu kita lestarikan bersama, untuk melestarikan budaya tersebut maka kita harus memiliki sikap saling menghargai dan menghormati satu sama lain, untuk menjaga kebudayaan bali tentunya tidak hanya masyarakat bali saja yang melestarikan budayanya namun seluruh masyarakat yang tinggal dipulau bali juga wajib menghargai dan melestarikan budaya bali. Namun disayangkan secara keseluruhan belum semua masyarakat yang tinggal didaerah bali mau melestarikan dan menghargai kebudayaan yang ada di bali. Seperti contoh kasus pada Rabu, 23 Maret 2023 yang dimana tepatnya pada perayaan hari Nyepi yang ada dibali sejumlah warga nekat menerobos portal yang ada pada kawasan Taman Nasional Bali Barat dengan keterangan mereka hendak berekreasi ke Pantai Prapat Agung. Tentunya sesuai hal tersebut kita dapat mengetahui yang dimana rasa toleransi dan sikap menghargai yang ada dibali belum cukup terpenuhi untuk melestarikan Budaya yang ada dibali. Jika hal tersebut dibiarkan maka akan berdampak terhadap budaya bali yang akan punah karena munculnya budaya dan tindakan tindakan baru yang tidak sesuai dengan kebudayaan yang selalu terlaksana di pulau bali dewata. Maka dari itu, menurut kami dari permasalahan tersebut kita sebagai masyarakat bali seharusnya sadar mulai dari diri sendiri untuk melestarikan budaya, sehingga kita sebagai masyarakat bali dapat memberikan contoh bagi orang lain dalam pelestarian budaya yang ada di bali. Adanya perkembangan artikel/video dari media sosial yang mengedukasi masyarakat untuk selalu menjaga kelestarian budaya merupakan salah satu upaya dalam menyadarkan semua masyarakat yang tinggal dibali untuk menjaga sikap dalam menghormati dan menghargai adat istiadat yang ada di bali. Pemerintah dianjurkan untuk terus mengembangkan artikel yang bersifat edukasi kepada masyarakat serta dapat menerapkan program ketertiban dalam bermasyarakat dipulau bali dewata. Jadi dari tindakan seperti contoh diatas, dapat disimpulkan bahwa kita sebagai masyarakat bali harus memulai dari diri kita sendiri dalam upaya melestarikan budaya dan adat istiadat dibali, serta kita sebagai masyarakat bali selalu menjaga kebudayaan bali dari kebudayaan asing agar tidak punah/hilang, maka dari itu adanya penegasan terhadap oknum yang kurang bisa menghargai budaya bali wajib dilakukan, serta diberikan sanksi apabila melebihi dari batas permakluman. Kita berharap semoga budaya bali dapat terlestarikan, serta kita sesama masyarakat dapat membangun rasa asah asih asuh dipulau dewata ini.  
Bali merupakan wisata dunia yang terkenal akan buadayanya. Salah satunya yaitu kidung Bali. Namun di era saat ini, kidung bali sudah mulai punah dan tergantikan dengan karaoke pop global. Untuk itu , Marilah kita bersama-sama menyadari dan menjaga kekayaan budaya kita yang indah, yaitu kidung Bali. Kidung Bali bukan sekadar rangkaian kata-kata indah, tetapi juga peninggalan berharga yang membawa serta nilai-nilai luhur, kebijaksanaan nenek moyang kita. Dimana, Tantangan yang mungkin dihadapi oleh masyarakat Bali terkait dengan kidung dan warisan budaya yaitu adanya Pengaruh globalisasi dan modernisasi dapat mengancam pelestarian budaya, termasuk kidung Bali. Nilai-nilai tradisional mungkin tergerus oleh budaya pop global. Selain itu Perubahan pola hidup masyarakat, termasuk kecenderungan mendengarkan musik modern daripada kidung tradisional, dapat mempengaruhi minat dan keberlanjutan kidung Bali. Tantangan untuk mengajarkan kidung Bali kepada generasi muda, yang mungkin lebih terpaku pada tren dan bentuk hiburan modern. Perlindungan hak kekayaan intelektual untuk menciptakan insentif bagi para seniman dan pengrajin kidung Bali agar tetap aktif dan mendukung keberlanjutan budaya. Dalam konteks upacara keagamaan, terkadang ada tantangan terkait dengan bagaimana menjaga keaslian dan makna kidung dalam perubahan konteks keagamaan dan kehidupan sehari-hari. Keberlanjutan pelestarian kidung Bali memerlukan dukungan dari pemerintah dan institusi-institusi budaya untuk menjaga dan mengembangkan warisan ini. Kidung-kidung langka atau kuno mungkin menghadapi risiko hilang atau terlupakan karena terbatasnya sumber daya untuk dokumentasi dan pelestarian. Sementara teknologi dan media digital dapat menjadi alat untuk mempromosikan kidung Bali, juga ada risiko jika tidak digunakan dengan bijaksana dan sesuai dengan nilai-nilai budaya. Untuk itu, Upaya pelestarian budaya, termasuk kidung Bali, memerlukan perhatian bersama dari masyarakat, pemerintah, dan lembaga-lembaga budaya untuk mengatasi tantangan-tantangan ini dan memastikan kelangsungan warisan budaya yang berharga. Mari kita bergandengan tangan, menjaga kidung Bali sebagai warisan berharga yang membuat identitas budaya kita begitu unik dan bernilai. Dengan menjaga kidung, kita turut menjaga jati diri kita, dan melalui itu, kita akan terus berkembang sebagai masyarakat yang penuh dengan kearifan dan keindahan. Terima kasih.  
Ngakan Made Kasub Sidan, lahir di desa Satra Klungkung bertepatan dengan hari suci Saraswati pada tahun 1959. Sejak tahun 1982 beliau mempublikasikan tulisan-tulisannya yang berupa puisi, cerpen, artikel, sekar alit dan essay berbahasa Bali pada harian Bali Post, Nusa Tenggara Post, Karya Bhakti, Satwa, Canang Sari, tur Nglimbak ring Anita Cemerlang dan Zaman (Jakarta), Mimbar Masyarakat (Samarinda). Karangannya juga telah diterbitkan dalam bentuk kumpulan, seperti: Tembang Tanah Tonja (kumpulan puisi bersama Nyoman Mastra) diterbitkan oleh IKIP PGRI Bali Tahun 1993. 123 nyanyian Pramuka, diterbitkan oleh Kwarran Klungkung pada tahun 1997, 2001, 2005, 2009, dan 2010. Puputé Tan Sida Puput (Antologi Puisi 26 Pengarang seluruh Bali) diterbitkan oleh majalah SARAD dan Balai Bahasa Denpasar, tahun 2001. Perani Kanti (Antologi Puisi 26 Pengarang seluruh Bali) diterbitkan oleh Majalah Canang Sari Gianyar, tahun 2002. Sekar Rampe Basa Bali, Peyangkepan KTSP Muatan Lokal Basa Bali, diterbitkan oleh Pelawa Sari Denpasar, Tahun 2008 dan 2015. Aneka Permainan Pramuka, Pengawal Pendidikan Karakter, diterbitkan oleh Dwi Jaya Mandiri Denpasar tahun 2015. Leak Siwa Klakah, Pupulan Puisi dan Prosa Lirik Bali Anyar, diterbitkan oleh Pelawa Sari Denpasar tahun 2016. Daha Ayu Ring Tengai Tepet, Kumpulan Cerita Pendek Bali Modern, diterbitkan oleh Pelawa Sari Denpasar, Tahun 2016. Beliau juga mendapatkan berbagai macam juara, seperti: Juara I menulis Sekar Macapat Prov. Bali (2000), diselenggarakan oleh Paramasastra Bali, Juara II menulis Puisi Bali Prov. Bali (2000) syang diselenggarakan oleh Paramasastra Bali, Jayanti I Guru Berprestasi Kab. Klungkung tahun 2004, tahun 2005 mendapat “Ranking I Diklat Instruktur PPKN Nasional”, Juara I Kepala SD Berprestasi Prov. Bali dan Juara III Nasional, tahun 2009, Juara II Dongeng Prov. Bali tahun 2010 oleh KPAID Bali, mendapatkan anugrah “Widya Kusuma” (Tokoh Pendidikan Bali) dari Gubernur Bali Tahun 2010. Sekarang ini beliau mengabdi sebagai pengawas SD/MI Kecamatan Klungkung.  
"Om Swastiastu" Terima kasih untuk kesempatan yang sudah diberikan kepada saya. Yang saya hormati Tim BASAbali Wiki. Yang saya hormati dewan juri Wikithon Patisipasi Publik: Bali Berorasi. Dan juga para pemirsa yang saya cintai. Rasa bahagia saya haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi (Tuhan) atas anugerah-Nya kita bisa berkumpul disini di acara Wikithon Partisipasi Publik : Bali Berorasi yang diadakan oleh BASAbali Wiki. Saya Devi Rossalinda Natalia akan membawakan orasi menganai “Apa masalah yang paling mendesak untuk ditangani oleh para calon pemimpin Bali?” yang berjudul “Mengembangkan Kualitas Pendidikan Bangsa.” Sebelumnya saya minta maaf jika bahasa bali saya kurang baik. Pemilu 2024 sudah dekat. Itu artinya masyarakat Indonesia akan mengadakan acara demokrasi yaitu pemilu serempak yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali. Sudahkah kalian mempunyai pilihan siapa yang akan dipilih di pemilu 2024? Pastinya kalian semua sudah pada tahu kinerja para calon pemimpin dan program apa saja yang akan dilaksanakan jika sudah menjabat sebagai pemimpin. Kita sebagai masyarakat jangan salah pilih serta kemakan janji-janji manis calon pemimpin khususnya untuk masyarakat Bali. Di Bali bahkan di provinsi lainnya pasti banyak sekali masalah yang merugikan masyarakat. Maka dari itu, harus segera diatasi. Banyak masyarakat mengkritik kegagalan pemerintah untuk menyelesaikan masalah masyarakat. Saya sebagai masyarakat dan seorang siswa juga merasakan banyak masalah diantaranya di bidang pendidikan. Pendidikan sangat berguna sekali untuk masa depan. Yang pertama, masalah fasilitas sekolah yang tidak mendukung. Contohnya sudah membayar uang SPP tapi fasilitas, sarana dan prasarana tidak mendukung seperti tidak ada alat pendingin ruangan seperti kipas angin ataupun AC. Ada juga yang kelasnya terdapat kipas angin ataupun AC tetapi rusak dan tidak ada perbaikan dari pihak sekolah. Hal tersebut membuat para siswa kepanasan dan juga tidak semangat mengikut pembelajaran. Dampaknya bisa membuat banyak siswa yang berpikiran untuk bolos sekolah. Jika hal seperti itu secara terus menerus terjadi. Bisa kah kualitas pendidikan di Bali meningkat? Tentu tidak. Di media sosial juga banyak beredar berita-berita seperti ini. Yang menjadi pertanyaan saya, Apakah pemerintah tidak berusaha turun tangan ke lapangan langsung memberikan bantuan ke sekolah-sekolah? Atau sudah ada bantuan dari pemerintah tapi bantuan tersebut tidak dikelola dengan baik oleh pihak sekolah? Jika seandainya sudah ada bantuan dari pusat, Kenapa bisa masih sarana dan prasarananya tidak mendukung proses pembelajaran? Selain itu para siswa juga sudah membayar uang SPP setiap bulannya. Mereka layak menerima hak nya. Dimanakah bantuan itu, apakah ada dugaan tentang perilaku yang tidak pantas atau korupsi? Masalah ini harus segera diselesaikan secara menyeluruh oleh para calon pemimpin maupun pemerintah Bali agar pendidikan di Bali dapat maju. Jika memang ada tindakan yang melanggar hukum, saya harap pemerintah atau calon pemimpin Bali dapat tegas menangani kasus seperti ini. Yang kedua, masalah tentang sistem PPDB SMP-SMA/K yang membuat para siswa dan orang tua siswa sedih (kecewa). Masalah ini dapat dikatakan sebagai masalah yang paling mendesak karena menurut saya setiap tahun, setiap penerimaan siswa baru pasti masalah ini menuai pro dan kontra. Contohnya adalah dengan menggunakan sistem zonasi. Sistem zonasi adalah sistem kedekatan jarak rumah ke sekolah tujuan. Ada siswa yang rumahnya satu zona dan dekat dengan sekolah tujuan, tetapi tidak diterima. Nah, ini juga termasuk masalah yang harus diselesaikan oleh calon pemimpin Bali. Di media sosial banyak berita bahwa para siswa tidak dapat diterima di sekolah tujuannya sehingga terjadi aksi demo di Dinas Pendidikan dan Gedung DPRD, namun tidak membuahi hasil. Apa sebenarnya yang menyebabkan sebagian siswa tidak lolos PPDB setiap tahunnya? Apakah ada kecurangan di PPDB? Apakah calon pemimpin akan menindaklanjuti sistem ini? Karena sering terjadi kasus seperti ini, saya berharap agar pemerintah atau calon pemimpin bisa mempertimbangkan dan menyelesaikan serta mencari solusi masalah seperti ini. Sangat disayangkan bagi siswa yang harus merelakan sekolah yang mereka inginkan karena sistem yang tidak adil. Meskipun ada banyak sekolah yang bagus, jika kita bukan menjadi pilihan kita, kita tidak akan senang dan tidak akan memiliki semangat untuk belajar. Yang ketiga, menurut saya masalah mendesak yang harus diatasi calon pemimpin Bali adalah tingginya angka putus sekolah. Faktanya masalah ini terus meningkat setiap tahunnya dan tidak bisa dipungkiri bahwa masalah ini sulit diatasi jika tidak ada solusi yang tepat. Masalah ini tentu dipicu oleh beberapa faktor diantaranya faktor ekonomi, faktor lokasi, kurangnya kasih sayang orang tua, dan lainnya. Di beberapa kabupaten di Bali kasus ini juga meningkat karena dipicu pandemi COVID-19 silam. Kasus putus sekolah mengakibatkan bertambahnya jumlah pengangguran karena untuk mendapatkan pekerjaan yang layak pun harus memiliki pendidikan minimal SMA. Bahkan menambah kemungkinan tingginya kenakalan remaja dan tindak kejahatan dalam kehidupan sosial masyarakat. Apakah calon pemimpin Bali nantinya bisa memberikan solusi yang tepat agar kasus ini bisa tertuntaskan? Sebelumnya pemerintah sudah memberikan bantuan pendidikan bagi masyarakat yang tidak mampu agar dapat mengeyam pendidikan. Saya berharap agar calon pemimpin Bali nanti nya bisa terbuka dalam menghadapi kasus mendesak seperti ini. Para pemirsa, itulah yang bisa saya sampaikan mengenai masalah yang paling mendesak untuk ditangani oleh para calon pemimpin Bali. Lima tahun bukan waktu yang singkat. Siapapun nanti yang akan menjadi pemimpin Bali. Besar harapan saya agar negara Indonesia khususnya Bali bisa lebih berkembang bahkan maju. Pesan saya janganlah sampai salah pilih pemimpin. Pilihlah pemimpin yang benar-benar kerja nyata, berintegritas dan berkualitas serta bisa melanjutkan program pemimpin yang sebelumnya dengan baik. Pilihlah calon pemimpin sesuai dengan pilihan hati kita jangan terpengaruh oleh faktor luar. Sekali lagi jangan sampai kemakan janji-janji manis tanpa ada bukti nyata. Semoga pemilu 2024 ini bisa menjadi awal dari kemajuan bagi Indonesia dan Bali. Baik, jika ada kata-kata atau orasi saya tidak tidak patut, saya tidak lupa saya untuk meminta maaf. Saya tutup dengan Parama Santi. “Om Santi Santi Santi Om”  
Om Swastyastu Saudara-Saudara yang terhormat, Pendidikan adalah landasan kokoh yang membentuk takdir sebuah bangsa. Dalam dunia yang terus berkembang ini, pengetahuan bukanlah sekedar kebutuhan, melainkan suatu keharusan. Pendidikan bukan hanya tentang mengisi pikiran dengan fakta-fakta, tetapi juga membangun landasan karakter yang kuat, etika yang benar, dan semangat untuk terus berkembang. Tujuan saya membuat orasi ini ialah untuk mengingatkan kita betapa pentingnya pendidikan bagi kita terutama bagi anak anak, karena dimasa yang akan datang anak anak tersebut lah yang akan memimpin dan menuntun bangsa ini menjadi lebih baik lagi Pendidikan berkualitas bukanlah hak segelintir individu, melainkan hak setiap individu. Ketika kita menginvestasikan waktu, upaya, dan sumber daya pada pendidikan, kita sebenarnya sedang membuka pintu keberhasilan bagi diri kita sendiri dan bagi masyarakat kita. Survey yang saya lakukan masih banyak orang tua yang menyepelekan tentang pendidikan anak-anaknya hal tersebut akan membuat pemikiran anak itu menjadi malas dan bodoh, disaat anak itu menjadi seorang orang tua, ia juga akan menyepelekan pendidikan dari anaknya, Hal ini berkelanjutan dan akan menciptakan rantai kebodohan. Peran pemerintah disini ialah memperbanyak edukasi-edukasi terhadap anak maupun orang tua terkait pendidikan itu hal yang sangat penting. Selain itu, investasi dana pendidikan harus dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur dan pra sarana pendidikan, Pengembangan kualitas guru juga diperlukan untuk menciptakan pengajar yang berkualitas dan unggul lewat pelatihan dan pengembangan seperti pengembangan e-modul dan public speaking, serta menyediakan program beasiswa dan keuangan untuk siswa yang berprestasi namun kurang mampu, sehingga pendidikan tetap dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat. Mari kita bersatu dalam tekad untuk mewujudkan impian bersama akan masyarakat yang cerdas, inovatif, dan berdaya saing. Melalui pendidikan yang berkualitas, kita bukan hanya mengejar kesuksesan pribadi, tetapi juga membentuk fondasi yang kuat untuk masa depan bangsa ini. Terima kasih atas perhatian dan semangat kita bersama dalam menjadikan pendidikan sebagai tonggak utama pembangunan. Mari kita berkomitmen untuk terus mendukung, memperjuangkan, dan merayakan peran pendidikan dalam membentuk masa depan yang lebih baik bagi kita semua. Om Shanti Shanti Shanti Om  
Om Swastyastu. Sebelum saya mempersembahkan orasi ini, mari kita semua menghaturkan puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Parama Kawi, karena berkat rahmat-Nya saya Ni Kadek Diah Ayu Paramitha dari SMA Negeri 1 Kerambitan, akan mempersembahkan teks orasi yang berjudul “Ngamolihang Kasejahteraan Sosial ring Bali”. Pemimpin adalah orang yang memberikan pengaruh kepada orang lain agar bisa melakukan tujuan bersama. Maka dari itu, pemimpin memiliki kewajiban melengkapi dan melaksanakan segala aspirasi masyarakat dna memiliki tanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat dan kesejahteraan sosial. Membahas tentang kesejahteraan sosial, kesejahteraan itu bisa terlihat dari berbagai aspek seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sosial-budaya. Saat ini, saya akan membahas tentang kesejahteraan sosial di Bali dari sisi ekonomi. Salah satu permasalahan ekonomi di Bali yaitu kesenjangan ekonomi yang sangat penting dicarikan solusinya. Kesenjangan ekonomi itu sangat berkaitan dengan adanya pembangunan infrastruktur yang masih belum seimbang di masing-masing daerah. Hal tersebut bisa membuat urbanisasi-masyarakat yang tinggal di desa-desa tergusur ke kota-yang kemudian membuat pertumbuhan ekonomi di Bali menjadi tidak seimbang. ANgka kemiskinan dan pengangguran juga penting untuk diperhatikan, karena jika dilihat penyaluran subsidi bagi masyarakat menengah ke bawah itu belum tepat sasaran, sehingga angka kemiskinan belum bisa menunjukkan perubahan yang signifikan. Tidak hanya itu, seperti yang kita ketahui bahwa Bali sangat kuat karena adanya pariwisata yang sampai saat ini sudah mendapatkan manfaat sebanyak 60% dari struktur ekonomi Bali. Kalau menurut saya, menyediakan tempat pariwisata seperti ini, terutara di desa-desa bisa menjadi salah satu solusi untuk menepas kesenjangan ekonomi di Bali, seperti program Desa Wisata Tengenan, Jatiluwih, Terunyan, dan lainnya. Namun, kita tidak bisa menerka apa yang akan terjadi di masa depan, seperti wabah Covid-19 tahun 2020 yang membuat ekonomi menurun, terutama di Bali karena masih menghandalkan pariwisata. Namun, jika dilihat lagi sebenarnya Bali memiliki potensi lainnya seperti UMKM. UMKM ini seharusnya diperhatikan agar tetap kukuh. Pemimpin Bali memiliki peran untuk membantu UMKM di Bali agar bisa meningkatkan perkembangan ekonomi Bali, seperti memberikan fasilitas dan bantuan seperti edukasi, sosialisasi, subsidi dan aturan-aturan yang dapat mendorong keberadaan UMKM dan memberikan perlindungan hukum bagi pelaku UMKM. Karena UMKM tersebut tidak hanya bisa membantu perekonomian Bali saja. Kesejahteraan sosial tidak semena-menan menjadi tanggung jawab pemimpin saja, tetapi tanggung jawab seluruh masayakat. Namun. peran para pemimpin di sini sangat penting untuk menuntun masyarakat mendapatkan kesejahteraan sosial, Sang pemimpin patut menggunakan sumber daya dengan sebaik-baiknya, juga membangun bangunan yang baik agar bisa memberikan kesejahteraan rakyat. Demikian teks orasi yang bisa saya sampaikan. Jika ada tutur kata saya yang tidak berkenan di hati saudara-saudara, saya mohon maaf sebesar-besarnya, akhir kata saya tutup dengan paramasantih, Om Santih Santih Santih Om.  
Pelayanan kesehatan merupakan tiang penyangga kesejahteraan masyarakat, namun, tantangan yang terus menerus menghadang sistem ini menunjukkan bahwa masih ada ruang besar untuk peningkatan. Salah satu isu terkini yang perlu diberikan perhatian adalah ketidakmerataan akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas. Di banyak negara, termasuk yang dikembangkan, kesenjangan dalam akses terhadap pelayanan kesehatan masih menjadi masalah yang meresahkan. Hal ini menciptakan lingkungan di mana beberapa individu atau komunitas mungkin tidak menerima perawatan yang mereka butuhkan secara tepat waktu atau bahkan sama sekali. Salah satu solusi yang dapat diusulkan adalah memperkuat sistem pelayanan kesehatan primer. Pusat pelayanan kesehatan primer yang kuat dapat berperan sebagai gerbang utama bagi masyarakat dalam mengakses perawatan yang diperlukan. Ini termasuk program-program pendidikan kesehatan yang meluas, layanan pencegahan, dan perawatan dasar yang mudah dijangkau oleh semua lapisan masyarakat. Investasi dalam penguatan pusat-pusat kesehatan primer tidak hanya akan membantu mengatasi masalah kesehatan secara lebih dini, tetapi juga dapat mengurangi beban pada sistem kesehatan sekunder dan tersier dengan mencegah penyakit menjadi lebih parah. Selain itu, penggunaan teknologi dalam pelayanan kesehatan juga dapat menjadi solusi yang efektif. Telemedicine, misalnya, telah terbukti menjadi alat yang sangat berguna dalam memberikan akses terhadap layanan kesehatan kepada mereka yang berada di daerah terpencil atau sulit dijangkau. Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, kita dapat menghubungkan pasien dengan penyedia layanan kesehatan tanpa harus berhadapan langsung, sehingga mengurangi biaya perjalanan dan meningkatkan kenyamanan bagi pasien. Selain itu, pendekatan lintas sektoral juga penting untuk memperbaiki pelayanan kesehatan. Isu-isu seperti kemiskinan, pendidikan, dan lingkungan hidup memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat. Dengan bekerja sama antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, sektor swasta, dan komunitas lokal, kita dapat mengembangkan program-program yang holistik untuk meningkatkan kesehatan masyarakat secara menyeluruh. Namun, upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan tidak akan berhasil tanpa dukungan politik dan kebijakan yang tepat. Pemerintah perlu berkomitmen untuk mengalokasikan sumber daya yang memadai dan memastikan bahwa setiap individu memiliki akses yang sama terhadap pelayanan kesehatan berkualitas. Reformasi kebijakan yang berani dan progresif diperlukan untuk mengatasi hambatan-hambatan struktural yang menghambat akses universal terhadap pelayanan kesehatan. Dalam rangka mencapai tujuan ini, partisipasi aktif dari masyarakat juga sangat penting. Pendidikan masyarakat tentang pentingnya kesehatan dan hak-hak kesehatan mereka dapat membantu mengubah sikap dan perilaku yang mungkin menghambat akses terhadap pelayanan kesehatan. Dengan membentuk kemitraan antara pemerintah, penyedia layanan kesehatan, dan masyarakat, kita dapat membangun sistem pelayanan kesehatan yang inklusif, berkelanjutan, dan responsif terhadap kebutuhan seluruh populasi. Dengan demikian, dengan menghadapi isu-isu ketidakmerataan akses dan kualitas dalam pelayanan kesehatan, solusi-solusi yang bersifat holistik, termasuk penguatan pelayanan kesehatan primer, penggunaan teknologi, pendekatan lintas sektoral, dukungan politik, dan partisipasi masyarakat, dapat membantu memperbaiki sistem kesehatan dan menjadikannya lebih inklusif dan berkelanjutan bagi semua.  
Di Provinsi Bali, seperti halnya di banyak daerah tropis lainnya, banjir menjadi masalah serius yang sering kali mengganggu kehidupan sehari-hari penduduk. Salah satunya Kabupaten Badung mengalami masalah yang serupa, dan untuk mengatasinya, sejumlah solusi dapat diusulkan. Pertama-tama, pembangunan sistem drainase yang lebih baik menjadi langkah penting dalam mengatasi banjir. Drainase yang efisien dapat membantu memperlancar aliran air hujan dan mencegah genangan air di permukaan jalan maupun pemukiman penduduk. Pembersihan dan pemeliharaan rutin juga diperlukan untuk menjaga kinerja sistem drainase tetap optimal. Selanjutnya, penanaman vegetasi dan rehabilitasi lahan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk memperkuat daya serap tanah. Dengan meningkatkan vegetasi seperti pohon dan semak, air hujan akan lebih mudah diserap oleh tanah dan mengurangi risiko erosi. Program penghijauan dan restorasi lahan yang terdegradasi dapat membantu memperbaiki ekosistem serta mengurangi risiko banjir di masa mendatang. Selain itu, pengaturan tata ruang yang lebih baik menjadi kunci dalam mencegah banjir. Pemerintah setempat perlu memastikan bahwa pembangunan dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek lingkungan dan potensi risiko banjir. Pemetaan daerah rawan banjir dan pengendalian pembangunan di area tersebut dapat mengurangi kerentanan terhadap banjir. Peningkatan kesadaran masyarakat juga sangat penting dalam upaya mengatasi banjir. Melalui edukasi dan kampanye, penduduk dapat diberitahu tentang pentingnya menjaga lingkungan dan perilaku yang ramah lingkungan, seperti tidak membuang sampah sembarangan dan memelihara vegetasi. Semakin banyak orang yang terlibat dalam menjaga lingkungan, semakin kecil risiko terjadinya banjir. Terlebih lagi, pemanfaatan teknologi dapat menjadi alat yang efektif dalam mengantisipasi banjir. Sistem peringatan dini yang terhubung dengan pemantauan cuaca dapat memberikan informasi yang cepat dan akurat tentang potensi banjir, sehingga memungkinkan evakuasi dini dan langkah-langkah mitigasi lainnya. Selain itu, penggunaan teknologi dalam manajemen drainase dan pengendalian banjir dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas upaya-upaya tersebut. Dengan kombinasi dari berbagai solusi tersebut, diharapkan dapat mengurangi risiko banjir di Kabupaten Badung. Penting bagi pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya untuk bekerja sama dalam implementasi solusi-solusi tersebut guna menciptakan lingkungan yang lebih aman dan berkelanjutan bagi semua orang.  
Om Swastyastu Terima kasih kami ucapkan kepada para pembawa acara serta para juri atas waktu yang telah diberikan. Pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Ida Sang Hyang Parama Kawi, karena atas karunia-Nya, kita semua bisa tiba pada hari ini dengan sehat dan bahagia. Berbicara mengenai pemilu, memang sangat banyak yang harus dibicarakan. Kondisi jalanan di Bali yang kini kian memadat menjadi permasalahan mendesak yang harus segera ditegaskan, mengapa demikian? Kemacetan adalah suatu permasalahan yang hampir mustahil untuk diatasi. Kemacetan sendiri merupakan suatu keadaan terhentinya lalu lintas di jalan akibat banyaknya jumlah kendaraan yang melebihi kapasitas jalan. Telah diketahui bahwa Bali, pulau wisata di Indonesia, termasuk dalam salah satu pulau dengan angka kemacetan yang tinggi. Dilihat dari data Dinas Perhubungan Provinsi Bali, sebanyak 21 titik jalan di Bali menjadi lokasi rawan kemacetan. Berbagai jalan yang menjadi titik kemacetan ini tersebar di enam kabupaten dan kota yang ada di Pulau Bali, yakni Kabupaten Bangli, Gianyar, Klungkung, Kota Denpasar, Badung, dan Tabanan. Sementara untuk Kabupaten Karangasem, Jembrana, dan Buleleng, tidak ada daftar jalan yang rawan macet. Kemacetan yang paling umum terjadi di Bali biasanya timbul karena beberapa faktor, diantaranya, pengendara yang memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan, kebutuhan masyarakat akan kendaraan pribadi tiap tahunnya terus meningkat, banyaknya jalanan yang rusak dan tidak segera diperbaiki, serta infrastruktur jalan yang tidak sebanding dengan volume kendaraan yang ada. Bahkan tidak sedikit pula pengendara motor yang sampai melanggar aturan dengan mengendarai motor melintasi trotoar untuk menghindari macet, padahal hal itu hanya akan memperparah kondisi jalanan karena berpotensi mengganggu keselamatan para pejalan kaki. Permasalahan ini menjadi sangat mendesak karena akan berpengaruh pada bidang-bidang lain. Contohnya pada bidang perekonomian, kemacetan akan berdampak pada proses distribusi, yakni memperlambat pengiriman barang yang menyebabkan pelanggan kecewa dan tidak ingin memesan kembali di tempat tersebut. Contoh lain di bidang pariwisata, akses jalan menuju tempat wisata yang masih sempit ditambah dengan adanya kerusakan di jalan tersebut akan menyebabkan pengunjung yang pergi kesana malas untuk mengunjungi tempat itu kembali dan wisata pun menjadi sepi. Kerugian lain yang ditimbulkan oleh kemacetan adalah terjadinya cekcok antar pengendara akibat emosi yang tak terkendali, bahan bakar, bahkan tenaga yang habis akibat terjebak kemacetan yang memakan waktu cukup lama. Tidak hanya itu, kemacetan juga sangat berpotensi untuk meningkatkan polusi udara, karena banyaknya mesin yang beroperasi pada saat itu. Pemerintah Provinsi Bali telah melakukan langkah untuk mengatasi kemacetan yang terjadi dengan rencana membangun underpass Simpang Dewa Ruci, pembangunan Jalan Tol Bali Mandara dan pengembangan angkutan umum massal berbasis bus atau BRT (Bus Rapid Transit). Maka kami berharap rencana pemerintah dalam mengatasi kemacetan ini segera direalisasikan. Apabila masalah ini tidak segera ditangani, kerugian yang diderita akibat dari masalah kemacetan ini akan bertambah besar, seperti yang sudah dipaparkan. Selain itu, kami menawarkan beberapa solusi untuk dipertimbangkan oleh pemerintah dalam upaya mengurangi kemacetan. Pertama, memperluas persebaran transportasi umum hingga mampu dijangkau oleh wilayah terpencil. Kedua, meningkatkan minat masyarakat serta para wisatawan untuk menggunakan transportasi umum. Ketiga, perlu adanya pembuatan jalan baru atau pelebaran jalan guna menambah kapasitas jumlah kendaraan yang dapat ditampung, serta menertibkan kendaraan yang berhenti seenaknya. Sementara untuk pengendara motor yang melintasi trotoar, kami menyarankan pemasangan blok pada trotoar guna menghalangi pengendara motor yang hendak melintasi trotoar. Akhir kata, marilah kita bersama-sama mengatasi kemacetan di Bali guna menciptakan Bali menjadi kawasan yang lebih baik lagi di berbagai bidang. Para hadirin yang saya hormati, demikian yang bisa saya sampaika. Jika ada yang kurang atau salah paham penyampaian kepada para hadirin sekalian, karena saya masih belajar, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya. Sebagai akhir kata, saya tutup dengan menghaturkan parama santih Om santih, santih, santih, Om.  
Om Swastyastu para hadirin yang terhormat, saudara-saudara sebangsa dan setanah air. Di tengah indahnya pulau Bali yang kita cintai, terdapat tantangan besar yang mengharuskan kita, sebagai masyarakat yang peduli, bersama-sama menentukan arah pembangunan masa depan. Ketika kita berbicara tentang pemimpin Bali, kita perlu menyadari bahwa ada beberapa masalah yang mendesak dan harus ditangani dengan serius. Pertama-tama, kita tidak bisa menutup mata terhadap masalah lingkungan. Pulau ini, yang dihiasi dengan keindahan alamnya, semakin terancam oleh kerusakan ekosistem. Para calon pemimpin harus memberikan perhatian khusus untuk melestarikan keindahan alam Bali, melibatkan masyarakat dalam upaya pelestarian, dan mengelola sumber daya alam dengan bijak. Selain itu, kita juga dihadapkan pada perubahan iklim yang semakin nyata. Para calon pemimpin Bali perlu merancang kebijakan yang mengurangi jejak karbon, mendukung energi terbarukan, dan mempromosikan gaya hidup ramah lingkungan di antara masyarakat. Tidak kalah pentingnya, adalah pembangunan berkelanjutan. Kita perlu memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak hanya menguntungkan segelintir orang, tetapi juga merata di seluruh lapisan masyarakat. Ini mencakup peningkatan infrastruktur, pemberdayaan masyarakat lokal, dan peningkatan kualitas hidup secara menyeluruh. Pendidikan juga merupakan kunci untuk melangkah maju. Calon pemimpin Bali harus fokus pada penyediaan pendidikan yang berkualitas, merata di seluruh daerah, agar generasi muda memiliki bekal yang memadai untuk menghadapi tantangan masa depan. Dalam merangkul peran kepemimpinan, kita juga tidak boleh melupakan kearifan lokal dan budaya Bali. Para calon pemimpin harus mempromosikan dan melibatkan nilai-nilai kearifan lokal dalam setiap kebijakan yang diambil. Dengan menghadapi masalah-masalah ini bersama-sama, kita dapat membentuk masa depan Bali yang lebih baik. Mari bersatu, bekerja sama, dan memberikan suara kita untuk para pemimpin yang berkomitmen untuk menangani masalah-masalah ini dengan serius. suksma Om shanti shanti shanti om  
Pada kesempatan ini, izinkan saya untuk menyampaikan beberapa pikiran mengenai pentingnya memberikan kebebasan kepada para remaja untuk mengekspresikan diri dan berkarya di bidang minat dan bakat mereka. Serta bagaimana kita sebagai masyarakat dapat memfasilitasi hal tersebut. Generasi muda adalah masa depan bangsa ini. Merekalah yang akan meneruskan tongkat estafet kepemimpinan di negara tercinta ini. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada mereka untuk mengeksplorasi dan mengembangkan potensi diri. Seringkali, kita terjebak dalam pola pikir bahwa anak-anak harus mengikuti jejak orang tua mereka. Padahal, setiap anak memiliki passion dan bakatnya masing-masing. Tugas kita adalah mendukung dan memfasilitasi mereka menemukan jati diri, bukan memaksakan kehendak kita. Dengan memberi kebebasan kepada anak muda untuk berkarya di bidang yang diminati, kita membantu mereka menemukan tujuan dan makna hidup. Ini penting agar mereka tidak tersesat dan terjerumus dalam hal-hal negatif. Selain itu, anak muda yang didukung untuk mengejar mimpinya akan tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan optimis. Mereka tahu bahwa masyarakat mendukung upaya mereka meraih cita-cita. Ini akan memacu semangat dan etos kerja yang tinggi. Oleh karena itu, marilah kita rangkul anak-anak muda dengan penuh empati. Berikan mereka kepercayaan untuk mengejar impian, walaupun itu berbeda dengan harapan kita. Sebagai orang tua dan masyarakat, kita wajib mendukung anak-anak muda kita. Dengan demikian, mereka akan tumbuh menjadi generasi yang unggul dan membawa kemajuan bagi bangsa ini. Sekian pidato singkat dari saya, terima kasih atas perhatiannya.  +
Om Swastyastu Terima kasih untuk waktu yang diberikan kepada kami bertiga. Pinihryin aku menunjukkan nama saya I Gede Berlin Renaldi dan dua teman saya adalah Ini Kadek Junior dan I Made serta putra Sujana saya dari SMA Negeri 2 Abiansemal. Kesehatan Sekarang mari kita bahas tentang peran pemimpin dalam mengelola kemacetan. adalah penangguhan lalu lintas yang disebabkan oleh jumlah kendaraan yang melintas. lebih dari kapasitas jalan singkat dari Bisnis.com, DENPASAR Badan Promosi Pariwisata Daerah Bali mengatakan ada dua hal yang harus diperhatikan agar dapat sukses. menghadapi masalah macet di Bali saat ini. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Ketua BPPD Bali sekaligus Ketua PHRI Bali, mengatakan untuk mengatasi kemacetan saat ini, diperlukan disiplin bagi untuk pengguna jalan dan penegakan hukum. Seperti kemacetan di area jalan PB Sudirman Denpasar bukan hanya disiplin ilmu yang menggunakan jalan, tetapi juga ke depan. Masyarakat yang berkembang membutuhkan penegakan hukum. "Dua hal yang benar perhatian yang paling utama", katanya kepada media di Bali Tourism Board, hari penerbangan tanggal tiga puluh bulan, tahun dua ribu tujuh belas. Dia menambahkan, untuk waktu Dalam jangka panjang, Bali berkembang sebagai industri jasa bukan manufaktur karena Transportasi harus diperhatikan. Jika hal ini diabaikan, pendekatan budaya yang digunakan. dalam angkutan kita, saya yakin ini akan menjadi boros. Meskipun beberapa model transportasi telah tersedia, tidak ada yang tersedia. "Mereka menggunakannya karena tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat, "katanya". Dia menjelaskan, hingga saat ini pihaknya melihat penerapan kedua hal tersebut dalam masyarakat belum. maksimal karena ada rasa tidak mau dari polisi, mengingatpelanggan dilakukan Masyarakat setempat memiliki rumah yang berdekatan dan tempat parkir di depan rumah. Jika ini lebih Lebih baik lagi, pemerintah dapat menyediakan lebih banyak tempat parkir, yang dapat membantu. menyelesaikan masalah macet yang ada di balik. jika ada kata-kata yang kurang berkenan dari saya, saya mohon maaf saya mengucapkan terima kasih om Santhi Santhi Santhi om.  
Bali merupakan pulau wisata budaya yang sudah terkenal sampai ke luar negara. Hal tersebut menyebabkan banyak para wisatawan mancanegara maupun turis yang datang ke Bali untuk berjalan-jalan. Kedatangan para wisatawan ke bali sebenarnya disambut dengan baik oleh masyarakat Bali karena dapat membantu masyarakat bali yang memang ranah pekerjaannya ada di bidang pariwisata dan memperkenalkan kemajuan dunia kepada masyarakat. Namun, ternyata tingkah laku turis di bali tidak seindah pikiran kita. Bukannya malah berjalan-jalan menikmati keindahan pulau bali, mereka malah menghancurkan keindahan pulau bali, berperilaku semena mena dan menginjak warisan budaya kita. Tingkah laku turis nakal memang bikin geram dan ini juga terjadi di berbagai destinasi populer dunia. Belum lama ini viral sepasang wisatawan mancanegara yang ngamuk, dan berseteru dengan Pecalang di Bali. Hal ini disebabkan sepasang turis mancanegara merasa tidak terima karena dilarang melintas sebuah jalan, lantaran sedang ada iring-iringan upacara Melasti menyambut Hari Raya Nyepi di Bali. Kita sebagai warga bali sebaiknya tidak boleh membiarkan hal ini terjadi terus menerus terhadap pulau bali warisan leluhur. Apabila terus menerus dibiarkan tentu saja dapat menimbulkan ketidaknyamanan dalam warga Bali. Untuk mengatasi peristiwa ini, pemerintah sebenarnya sudah melakukan berbagai upaya mulai dari sosialisasi, upaya tilang terhadap turis asing yang melanggar bahkan banyak influencer-influencer yang memviralkan aksi turis itu di media sosial dengan caption yang menjelekkan mereka. Dengan memviralkan hal tersebut, sebenarnya kita sama saja tidak baik seperti mereka, untuk apa kita harus menjelekkan orang di media sosial yang bahkan tidak mengubah apapun dan turis itu tetap melakukan hal yang sama. Banyak koar koar saja tidak berguna tapi lakukan upaya yabg mampu membuat turis itu berhenti melanggar peraturan bali Sebagai pemerintah di era baru, sebaiknya memberi contoh berperilaku baik berwisata, salah satu upaya yang terus dilakukan adalah menyosialisasikan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan (do’s and don’ts) oleh seluruh turis atau wisatawan mancanegara yang berlibur di Indonesia, khususnya di Bali dan Lombok. Selain itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) juga terus bergerak cepat bersama dengan pemerintah provinsi (Pemprov) untuk menangani kasus wisatawan mancanegara yang berulah. Sehingga, ke depannya tidak hanya sekadar meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang berlibur ke Indonesia. Tapi juga dapat meningkatkan kualitas wisatawan,  
Di Bali yang sudah terkenal di manca negara ini banyak mempunyai pariwisata yang bagus dan juga indah. Pariwisata tersebut seperti Pura Tanah Lot, Pura Ulun Danu Beratan, Pura Besakih, Pantai Kuta, Desa Penglipuran, Nusa Penida, Nusa Lembongan dan masih banyak lagi yang lainnya yang terdapat di kabupaten – kabupaten yang ada di Bali. Pariwisata – pariwisata yang bagus dan juga indah tersebut membuat banyaknya pelancong pelancong asing yang berlibur ke Bali. Itu sebabnya Bali adalah pulau kecil yang indah dan juga menarik hati bukan hanya para wisatawannya saja, akan tetapi seluruh masyarakat yang ada di Bali Dengan adanya virus covid-19 seperti sekarang ini membuat pariwisata – pariwisata yang ada di Bali ini banyak yang tidak bisa dijalankan. Hal itu membuat pelancong - pelancong asing tidak bisa berpergian ke Bali dikarenakan adanya virus ini. Akan tetapi keadaan seperti sekarang, virus covid-19 ini kasusnya sudah turun dan sudah mulai perlahan – lahan mulai sedikit. Adapun langkah yang harus diambil oleh pemerintah Bali agar pariwisata di Bali ini bisa bangkit kembali adalah yang pertama yaitu melaksanakan vaksinasi. Vaksinasi ini sangat penting dilakukan oleh seluruh masyarakat bukan hanya masyarakat yang ada di Bali saja namun juga masyarakat yang ada di negara yang lainnya. Namun jika sudah melaksanakan vaksinasi, jangan lupa untuk senantiasa memakai masker jika ingin berpergian ke Bali. Langkah yang bisa diambil oleh pemerintah guna membangkitkan pariwisata Bali yang kedua yaitu merancang membuka kembali penerbangan internasional yang menuju ke Bali. Namun, tetap menjalankan prokes sudah melaksanakan vaksinasi dan memakai masker. Jika semua orang sudah melaksanakan prokes tersebut, semoga semua orang dalam keadaan baik – baik saja dan bisa kembali berpergian ke Bali. Itulah yang bisa saya sampaikan, terimakasih karena sudah membaca karya saya ini.  +
Perkembangan Pariwisata Bali semakin berkembang dengan dukungan dari segala aspek potensial yang dioptimalkan. Budaya dan keunikan adat istiadat Bali serta alamnya yang asri dengan berbagai keindahan pada masing-masing potensi yang dikelola dengan berbagai cara membuat Pariwisata Bali semakin berkembang. Tetapi dengan keadaan sekarang, dimana wabah covid19 mulai menyerang, menjadikan sektor pariwisata di Bali menurun. Hal tersebut memberikan dampak yang cukup besar kepada masyarakat yang berkecimpung di dunia pariwisata. Adanya virus covid19 ini menjadikan kita untuk tetap berada di rumah dan tidak bisa berpergian keluar. Itu merupakan faktor utama redupnya pariwisata di Bali. Maka hal yang dapat dilakukan adalah melakukan vaksinasi serta mengikuti protokol kesehatan. Saat ingin berpergian ke luar negeri, kita juga harus melakukan swab tes untuk mengetahui apakah positif atau negtif dari covid19. Setelah melakukan seluruh protokol kesehatan yang ada, maka kita boleh berpergian ke luar negeri. Untuk mengembalikan keadaan pariwisata Bali seperti semula, ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk hal tersebut. Menurut saya hal tersebut bisa dilakukan dengan cara promosi. Promosi yang dijalankan misalnya bisa dengan cara menyebar luaskan tentang Pulau Bali ke suluruh dunia yang bisa dilakukan lewat sosial media. Di zaman sekarang ini, sosial media adalah suatu hal yang sudah banyak digunakan banyak orang. Sosial media adalah media yang bisa kita manfaatkan untuk menjalankan promosi tersebut.  +
Di dalam kondisi sekarang ini masih banyak tempat wisata baru yang belum banyak diketahui oleh wisatawan. Tempat-tempat wisata yang berada di tengah desa atau tempat-tempat terpencil. Menurut saya hal hal yang harus di lakukan pemerintah untuk mengatasi masalah ini adalah mengajak desa-desa yang memiliki tempat wisata untuk membuat vidio tentang keindahan tempat wisatanya,lalu mengunggahnya di media sosial agar banyak orang mengetahui tempat wisata tersebut. Dan memperbaiki jalan rusak yang menjadi akses menuju ke tempat wisata tersebut agar wisatawan lebih mudah menuju objek wisatanya. Dengan cara yang tadi kita bisa menjadikan pariwisata di Bali menjadi lebih maju.  +
Hormat para hadirin, Saat kita berpanorama indah di pesisir Bali, kecantikan alamnya seringkali disamarkan oleh masalah yang mendalam, ya sampah di laut. Sungguh ironis, sumber kehidupan yang memberikan keindahan ini kini terancam oleh limbah plastik dan sampah laut lainnya. Setiap gelombang yang membelai pantai membawa cerita sedih tentang ketidakpedulian kita terhadap lingkungan. Plastik yang terapung di permukaan laut bukan hanya mengancam keberagaman hayati bawah laut, tetapi juga menyusup ke rantai makanan kita. Bali, sebagai destinasi pariwisata unggulan, memanggil kita untuk bersatu melawan pencemaran laut ini. Tak bisa lagi kita biarkan laut Bali menjadi kuburan sampah yang terus bertambah. Diperlukan tindakan kolektif, perubahan perilaku, dan kesadaran akan dampak buruk yang kita timbulkan. Mari bersama-sama menjaga kelestarian laut Bali, memulai dari langkah sederhana seperti mengurangi penggunaan plastik dan mendukung kampanye pembersihan pantai. Melalui perubahan sikap dan aksi nyata, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan bagi anak cucu kita. Jangan biarkan keabadian indahnya terhapus oleh gelombang sampah. Bersama, kita adalah penjaga kehidupan laut Bali. Terima kasih.  +
Ngurah Adil Widana, lahir di Negara, Bali, 14 September 1963. Tamat SMA di kota Negara, melanjutkan pendidikan di Akademi Kesehatan dan lanjut ke Fakultas Ilmu Komunikasi di Denpasar. Kemudian bekerja di Departemen Kesehatan di Jembrana, di Humas Pemkab Jembrana dan terakhir bekerja di Komisi Pemilihan Umum Jembrana. Belajar menulis sastra secara otodidak. Beberapa tulisan berupa puisi dan juga catatan budaya pernah dimuat di Bali Post dan koran lain di Bali. Buku puisi bersamanya adalah “Blengbong” (2021). Sekarang masih bekerja di kantor Komisi Pemilihan Umum Jembrana.  +
Membangun Bali dengan P2 Membangun dan menjaga Kearifan Lokal dan Membangun Jembatan Harapan untuk Masa Depan Pulau Dewata yang Cerah Om swastiastu Para hadirin yang terhomat, saya mengajak saudara-saudara untuk berdoa sejenak kepada tuhan yang esa, dengan sukacita. Saya mengajak saudara-saudara sebelum memulai orasi kali ini. Mari kita ucapkan puji syukur kita atas keberkahan yang diberikan kepada kita pada acara "Bali Berorasi" ini, saya akan membawakan teks orasi yang berjudul "Membangun Bali untuk P2" Para hadirin yang terhormat, seperti yang kita tahu, Bali adalah pulau surga bagi para wisatawan yang disebut "the last paradise" karena keindahan alamnya, dan kita sebagai warga Bali harus menjaga Bali ini, begitu juga pemimpin kita yang akan membawa Bali ke era baru, jika tidak kita siapa lagi?!! sebagai pemimpin Bali ia harus melihat dan memperhatikan para wisatawan yang datang ke Bali, karena banyak kasus penghinaan dan perilaku buruk dari para wisatawan yang dapat merusak taksu Bali ini. Para hadirin yang terhormat, seperti yang mereka semua tahu, Bali sangat tertekan oleh taksu, tetapi sekarang mungkin lebih hilang, mengapa?!!, karena para wisatawan tidak menghargai dan mungkin tidak tahu bagaimana daerah kita. Banyak perbuatannya yang telah merusakkan kaki musuh kita. Menurut data Kemenkumham Bali per 10 April 2023, mereka telah melakukan deportasi terhadap 82 WNA (warga negara asing) karena melakukan pelanggaran. WNA dari Rusia adalah yang teratas dengan 21 anggota. Nigeria berada di urutan kedua dengan 7 orang, diikuti oleh AS dan Inggris masing-masing dengan 6 orang. Para hadirin yang terhormat, siapa pun yang akan menjadi pemimpin Bali berikutnya, saya harap untuk bersikap tegas terhadap wisatawan yang berperilaku tidak sesuai dengan norma Susila yang ada di Bali, penting bagi para pemimpin untuk mencari solusi yang seimbang antara pertumbuhan ekonomi yang baik dan menjaga warisan budaya dan alam Bali. Menurut saya pemimpin Bali selanjutnya harus membahas tentang P2, yaitu yang pertama Pelestarian, artinya dari pelestarian itu kita sebagai warga Bali tidak boleh di tipu-tipu, karena setiap wisatawan mungkin ada yang melakukan kesalahan yang membuat taksu kita semakin berkurang. P kedua Pengelolaan, pengelolaan itu berarti memberikan informasi tentang beberapa tempat di Bali yang masih suci dan tegas melarang para wisatawan jika ada yang akan melakukan tindakan yang tidak pantas. Saya ingin mengingatkan mereka, sekali lagi, bahwa siapa pun yang memimpin Bali harus tegas dalam berkolaborasi dan berorganisasi untuk menyelesaikan dan menyelidiki semua masalah yang ada dan kita sebagai warga Bali juga harus ikut serta dalam menjaga dunia Bali, jika bukan kita, siapa lagi. saya tutup dengan pramasanthi om santhi santhi santhi om Salam demokrasi!!  
Perpustakaan sering kali dianggap sebagai jembatan menuju pengetahuan, tempat di mana individu dapat menemukan pelajaran, inspirasi, dan hiburan. Namun, di Kota Denpasar, Bali, perpustakaan menghadapi sejumlah permasalahan yang menghambat akses masyarakat terhadap sumber daya intelektual yang berharga ini. Dengan pengalaman dan cerita dari penduduk setempat, kita dapat memahami betapa pentingnya untuk mengatasi tantangan ini dan membangun kembali fondasi perpustakaan sebagai pusat pembelajaran yang inklusif dan efektif. Salah satu permasalahan utama yang dihadapi oleh perpustakaan di Kota Denpasar adalah jadwal operasional yang tidak konsisten. Banyak perpustakaan hanya buka selama jam kerja biasa, bahkan pada hari-hari kerja, membuat sulit bagi pekerja atau pelajar yang memiliki jadwal yang sibuk untuk mengunjunginya. Bahkan, beberapa perpustakaan bahkan tutup pada akhir pekan, saat banyak orang memiliki waktu luang untuk belajar atau menikmati bacaan. Hal ini menyebabkan frustrasi dan mengurangi minat masyarakat untuk menggunakan fasilitas perpustakaan. Selain itu, layanan yang tidak responsif dan kurangnya komunikasi efektif juga menjadi kendala. Banyak pengunjung merasa bahwa pegawai perpustakaan kurang ramah dan tidak siap untuk memberikan bantuan. Pengalaman Sekar, seorang penduduk setempat, mencerminkan pengalaman umum di mana permintaan sederhana seperti mencari password wifi atau prosedur pendaftaran anggota tidak ditanggapi dengan baik. Hal ini menghasilkan pengalaman yang menyulitkan dan mengurangi motivasi untuk kembali ke perpustakaan. Selain itu, kurangnya informasi tentang jadwal operasional dan layanan perpustakaan juga menjadi masalah. Banyak perpustakaan tidak secara aktif memperbarui informasi mereka di platform online seperti Google Maps, membuat sulit bagi masyarakat untuk mengetahui kapan perpustakaan buka atau tutup. Hal ini menyebabkan kebingungan dan ketidakpastian, terutama bagi mereka yang tidak tinggal dekat dengan perpustakaan atau memiliki akses terbatas ke internet. Untuk mengatasi permasalahan ini, langkah-langkah konkret perlu diambil oleh pemerintah dan pihak terkait. Pertama-tama, perpustakaan perlu memperluas jadwal operasional mereka, termasuk membuka pada akhir pekan dan di malam hari untuk menjangkau lebih banyak orang. Ini akan memberi kesempatan bagi individu dengan jadwal yang padat untuk mengakses sumber daya perpustakaan. Selain itu, pelatihan bagi staf perpustakaan dalam hal layanan pelanggan dan komunikasi efektif juga penting. Pegawai perpustakaan harus dilengkapi dengan keterampilan yang diperlukan untuk memberikan bantuan yang ramah dan responsif kepada pengunjung. Ini akan membantu menciptakan lingkungan yang lebih menyambut dan mendorong masyarakat untuk menggunakan fasilitas perpustakaan dengan lebih nyaman. Tidak kalah pentingnya, perpustakaan harus meningkatkan upaya mereka dalam menyebarkan informasi tentang layanan dan jadwal operasional mereka. Ini dapat dilakukan melalui berbagai saluran komunikasi, termasuk media sosial dan situs web perpustakaan. Dengan memberikan informasi yang jelas dan mudah diakses, perpustakaan dapat membangun kembali kepercayaan masyarakat dan meningkatkan partisipasi mereka. Dengan langkah-langkah ini, perpustakaan di Kota Denpasar dapat memainkan peran yang lebih efektif dalam memberikan akses terhadap pengetahuan dan mendukung pembelajaran sepanjang hayat bagi masyarakatnya. Dengan memperbaiki sistem dan layanan mereka, perpustakaan dapat menjadi pusat pembelajaran yang inklusif dan menginspirasi, membantu membangun masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang.  
Ni Desak Putu Lambon lahir di Kamasan, Klungkung, 1922 dan meninggal tahun 1980. Ia adalah putri pelukis terkenal I Dewa Putu Kebes. Awalnya ia belajar melukis gaya Kamasan pada ayahnya. Kemudian ia tertarik pada seni lukis gaya Batuan sejak berkenalan dengan Nyoman Patera, seorang pelukis Batuan. Ia kemudian tinggal di Batuan, Gianyar, Bali. Ia juga pernah tinggal di Sanur dan bekerja di studio pelukis Swiss, Theo Meier. Lukisan-lukisannya banyak menggambarkan adegan kehidupan sehari-hari dengan media tinta di atas kertas.  +
Ni Kadek Anggreni, S.Pd. adalah penulis buku Trilingual Illustrated Dictionary (Bali-Indonesia-English) yang disusunnya berdasarkan penelitian skripsinya. Dia sejak kecil menekuni puisi dan bercita-cita ingin menjadi guru yang dicintai siswanya. Anggreni lahir dan besar di dataran tinggi Bangli dan sangat ingin mengubah kehidupan diri dan keluarganya menjadi lebih baik dengan pendidikan yang layak. Dia menamatkan pendidikan S1 di STKIP Suar Bangli (kini ITP Markandeya Bali) pada tahun 2021.  +
Ni Kadek Diah Wulan adalah seorang pengawi baru dan merupakan salah satu pengawi muda. Diah Wulan diketahui adalah mahasiswi program studi Sastra Bali tahun 2020, yang berarti tahun ini beliau menginjak semester 5. Beliau lahir pada tanggal 2 Juli 2001 di Denpasar. Ni Kadek Diah Wulan merupakan putri dari pasangan I Made Dharmawan Aryana dan Ni Nyoman Wiasih yang diketahui berasal dari Banjar Celuk Kapal Kecamatan Mengwi, Badung, Bali. Sesuai dengan program studi yang telah diambil, pengawi muda ini juga memiliki beragam prestasi di bidang Sastra dan Budaya, sering menjadi langganan juara. Contohnya Juara 1 Kidung Utsawa Dharma Githa Se-kabupaten Badung, Juara 3 Kakawin Pekan Seni Pelajar Se-Bali, Juara 1 Internasional Palawakya Putri, Juara 3 Mesatua Bali Smangi dan masih banyak lainnya. Diah Wulan menggeluti sastra sedari kecil seperti kakaknya. Keluarga Diah Wulan termasuk keluarga yang memiliki darah sastra karena kakek dan nenek beliau dulunya juga seorang yang mumpuni di bidang sastra, secara tidak langsung hal itupun menurun pada kedua cucu mereka. Karya yang telah diciptakannya yaitu Geguritan Roga Ksaya. Dimana karya ini berhasil diselesaikan dan di perlombakan pada ajang lomba Sastra Saraswati Sewana, Pamarisuddha Gering Agung yang diselenggarakan oleh Yayasan Puri Kauhan Ubud. Itulah yang membuat Diah Wulan berkeinginan untuk belajar meningkatkan kualitas diri dan keluar dari zona nyaman. Dengan segala kesulitan yang dihadapi saat pembuatan karya tidak menghalanginya untuk terus berusaha hingga karya ini selesai. Pelajaran penting yang kita dapat adalah jangan jadikan usia sebagai pembatas anda untuk bergerak dan berkarya. Teruslah berusaha dengan dibarengi oleh pemikiran positif, niscaya semua yang dilakukan akan membuahkan hasil yang baik.  +
Ni Kadek Novi Sumariani, lahir di Karangasem, 15 November 1996. Dia menempuh pendidikan seni di Sekolah Tinggi Desain Bali. Sejak 2010 aktif dalam banyak pameran bersama, antara lain “Perkamen” di New Media (2015), pameran Instalasi (ART I) di Musem Puri Lukisan (2018), pameran Perupa Perempuan Bali (PBB) di Taman Budaya Bali (2018), Merdeka dalam Ekspresi di Taman Budaya Bali (2019).  +
Ni Kadek Yulia Puspasari lahir di Badung, Bali, 6 Juli 1979. Ia seorang penari dan koreografer yang mendalami tari tradisional Indonesia, berikut mengembangkan tari modern-kontemporer yang memiliki karakter khas. Sehari-hari ia dikenal sebagai guru tari, dan kini bermukim di Paris, Prancis, serta mendirikan Asosiasi Pantcha Indra - sebuah sanggar seni yang mengajarkan seni tradisi Indonesia seperti wayang, tari, dan tembang. Atas dedikasi dan pencapaian seni tarinya, ia dilibatkan dalam berbagai misi kebudayaan ke Bulgaria, Serbia and Montenegro, Hungaria, Slovakia dan Dubai. Tahun 2018 ia terpilih mengikuti residensi tari “Prototyphe” dari Abbey Royaumont France selama satu tahun. Setahun berikutnya, pada 2019, ia terpilih mengikuti “Incubateur des Chorégraphes” di Paris. Selama masa pandemi, ia menyuguhkan satu repertoar tari yang mengesankan melalui online dari Paris yang merespon ruang pribadi dan lingkungan sekitar tempat tinggalnya. Hingga kini, dia aktif dalam berbagai kolaborasi seni internasional.  +
Ni Kadek Widiasih lahir di Banjar Magatelu, Desa Tista, Kecamatan Abang, Karangasem tanggal 14 Juni 1984. Dia belajar mengarang sejak tahun 2007. Karya-karyanya berupa puisi dan prosa dan sudah pernah dimuat pada Bali Orti (Bali Post) dan Mediaswari (Pos Bali) sejak bulan November 2007. Tahun 2015 Widiasih mendapatkan penghargaan Widya Pataka dari Gubernur Bali atas kumpulan Puisinya yang berjudul “Sang Kinasih”. Kumpulan karyanya yang telah diterbitkan yaitu: “Gurit Pangawit” (Kumpulan Puisi, 2008). “ Sang Kinasih” (Kumpulan Puisi, 2015).  +
Ni Ketut Arini lahir di Denpasar, 15 Maret 1943. Dia adalah seorang maestro seni tari. Dia belajar menari dari pamannya sejak usia kanak. Awalnya, keluarganya tidak mengizinkan dia menari karena postur tubuh dan kulitnya dianggap kurang menarik. Namun hal itu justru membuatnya tambah bersemangat untuk terus belajar menari. Pada 1957 dia resmi menjadi penari Bali dan terpilih membawakan tari Sang Hyang Dedari di Banjar Pande, Sumerta Kaja, Denpasar. Tari tersebut termasuk jenis tari sakral dan para penarinya sangat dihormati oleh masyarakat. Seiring perjalanan waktu, Arini kemudian dikenal sebagai maestro tari Condong. Dia juga menekuni dan menghidupkan kembali tari Legong klasik yang langka. Di Bali ada 14 gaya tari Legong klasik dan Arini menguasai enam di antaranya, seperti Legong Pelayon, Lasem, Kuntul, Kuntir, Jobog, dan Smarandhana. Tahun 2010, ISI Denpasar melakukan dokumentasi terhadap enam tari tersebut dan menjadi bahan ajar bagi mahasiswa tari.  +
Ni Ketut Reneng merupakan salah seorang maestro seni tari Bali. Dia lahir di Banjar Kedaton, Denpasar, 1909. Kedua orang tuanya meninggal sejak Reneng masih kecil. Kemudian dia mengabdikan diri di Geria Punia. Dia belajar menari sejak masih kanak kepada A.A. Ngurah Jambe, Salit Rengis dan Nyarikan Sriada. Reneng sempat belajar menari condong pada Ida Bagus Bodha dari Kaliungu Kelod dan A.A. Rai Perit dari Sukawati. Dia merupakan salah satu pencipta Tari Pendet. Bersama I Wayan Rindi, dia memutuskan membuat satu macam tarian dengan mengambil pakem Tari Pendet Wali sebagai roh tariannya. Kelompok Legong Keraton yang terbentuk tahun 1919 menjadi besar juga berkat jasa Reneng. Di masa itu pula ia menguasasi bermacam jenis tari palegongan seperti Tari Condong Pelayon, Legong Pelayon, Lasem, Kuntul, Jobog, Goak Macok dan Legod Bawa. Dia juga mendirikan kelompok Tari Janger di Banjar Kedaton pada tahun 1928 dan pernah mementaskannya di Batavia (Jakarta) pada tahun 1929. Bersama rekannya Ni Pollok, Reneng pernah bekerja sebagai model pelukis Le Mayeur yang menetap di Sanur. Reneng juga pernah menjadi guru tari di tepi Danau Batur atas permintaan sastrawan dan budayawan Sutan Takdir Alisyahbana.  +
Dr. Ni Ketut Sari Adnyani, S.Pd., M.Hum adalah dosen aktif bidang Ilmu Hukum di Universitas Pendidikan Ganesha,Singaraja Bali dan peneliti di bidang gender, hukum adat/nasional, dan pariwisata. Dr. Adnyani menamatkan studi doktoralnya di Universitas Udayana pada tahun 2022 dengan predikat sangat memuaskan. Pada tahun 2021, Dr. Adnyani menerbitkan buku berjudul Gender dalam Hukum diterbitkan oleh RajaGrafindo Persada.  +
Rahayuni adalah dosen pada Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Sastra Universitas Udayana. Rahayuni memperoleh geral Magister Humaniora pada tahun 2014 dari Universitas Udayana.  +
Ni Ketut Sudiani lahir di Denpasar, 7 September 1989. Dia adalah wartawan dan sastrawan. Dia lulusan Sastra Inggris, Fakultas Sastra, Universitas Udayana. Beberapa puisinya pernah dimuat di berbagai media, antara lain Bali Post, Media Indonesia, Kompas, Jurnal Sundih, dll. Sejumlah karyanya juga terkumpul dalam beberapa buku, seperti kumpulan esai 10 finalis dan 5 nominator lomba menulis esai tentang lingkungan, Kementrian Lingkungan Jakarta (2006), Buku Perjalanan Kreatif “Waktu Tuhan” Made Wianta (2008), antologi “Jalan Angin” (2006), antologi puisi “Kota di Utara Peta” (2007), antologi puisi “Seratus Puisi Terbaik, Inti DPP Jakarta” (2007), antologi Puisi “Kampung Dalam Diri” (2008). Dia pernah meraih penghargaan dalam ajang perlombaan sastra dan teater semisal Juara II sekaligus nominator Singa Ambara Raja Award (lomba cipta puisi 2007), Juara 1 Lomba Menulis Puisi di Universitas Ganesha (2007), Juara 1 Lomba Menulis Puisi Musibah se-Indonesia (2007), Juara 2 Lomba Membaca Cerpen Lautan, (2007). Dia juga pernah diundang dalam Ubud Writer and Reader Festival. Selain wartawan, dia juga aktif berteater dan bersastra di Komunitas Sahaja.  +
Ni Komang Ariani dilahirkan di Bali, 19 Mei 1978. Dia adalah penulis cerpen dan novel yang sangat produktif. Cerpen-cerpennya dimuat di Kompas, Jawa Pos, Media Indonesia, dll. Buku-bukunya yang telah terbit, antara lain: Lidah (2008), Senjakala (2010), Bukan Permaisuri (2012), Jas Putih (2014), Marigold (2019). Pada tahun 2008 menjadi Pemenang Pertama Lomba Menulis Cerita Bersambung Femina melalui novelette “Nyanyi Sunyi Celah Tebing”. Karya-karyanya juga beberapa kali masuk dalam Cerpen Pilihan Kompas. Kini dia menetap di Jakarta.  +
Ni Komang Atmi Kristiadewi lahir di Denpasar, 24 Juni 1990. Menempuh pendidikan seni di SMSR (SMKN 1 Sukawati), lulus pada tahun 2008. Kemudian melanjutkan pendidikan ke IKIP PGRI Bali mengambil jurusan Seni Rupa. Lalu melanjutkan dan menyelesaikan pendidikan di Pasca Sarjana ISI Denpasar dengan mengambil jurusan Penciptaan Seni pada tahun 2015. Atmi terjun ke dunia seni karena terinspirasi animasi Jepang dan lalu mengembangkannya sebagai hobi. Pamannya berprofesi sebagai seniman dan banyak menginspirasi Atmi untuk menjadi seniman. Lukisan Atmi bergaya naif dengan warna-warna cerah. Gaya lukis naif ini muncul melalui proses panjang yang tercipta karena usaha-usahanya untuk menempatkan diri di posisi anak-anak dan pengalaman berinteraksi dengan murid-murid yang dia ajar. Pada tahun 2011, Atmi menggelar pameran tunggal perdananya di Ten Art Gallery, Sanur dengan tema "Polusi Rasa". Pada tahun 2015 dia menggelar pameran tunggal kedua bertajuk “Apah” di Sudakara Art Space, Sanur. Selain itu dia juga aktif berpameran bersama, baik di dalam maupun luar negeri. Melalui karya seninya, Atmi ingin membagi pengalamannya tentang dunia anak-anak yang berkelindan dengan persoalan lebih luas, seperti kritik lingkungan, teknologi, budaya, sosial dan sebagainya. Secara visual, Atmi memilih naivisme untuk mengekspresikan kegelisahan batinnya. Pada tahun 2014, karya Atmi berhasil masuk dalam jajaran karya-karya ilustrator cerpen Kompas 2014.  +
Ni Luh Gde Vony Dewi Sri Partani, lahir di Denpasar, 28 Juni 1978. Dia belajar melukis secara otodidak. Sejak 2012 dia aktif menampilkan karyanya dalam berbagai pameran bersama, seperti pameran Hari Kartini di Warung Yaya, Sanur (2012), Pararelissmo di Farabi Bali (2013), "Alignment" di Bidadari Art Gallery, Ubud (2013), Bali Art Fair di Maha Art Gallery (2013), I Love My Mom di Seniwati Artspace, Ubud (2016), She Paint Her Sky di Krisnalila Foundation (2018), Jabuik Tabao Padang di Bentara Budaya Bali (2018), Luwih Utamaning Luh di Taman Budaya Bali (2018), Indonesia Satu di Hotel Pullman, Jakarta (2019), Vidya Diva di Taman Budaya Bali (2019). Dia menggelar pameran tunggal pertama pada tahun 2011 bertajuk “Perempuan” di Serambi Arts Antida, Denpasar, dan pada tahun 2012 menggelar pameran Make Up Artist Grafiti di Yaya Artspace. Selain melukis, dia menekuni seni merias wajah dan menata rambut.  +
Ni Luh Gede Fridayani lahir di Marga, Tabanan, Bali, 8 Desember 1989. Dia menamatkan seni lukis di ISI Denpasar. Karya-karyanya pernah ditampilkan dalam sejumlah pameran bersama. Antara lain pameran “Nuansa Alam” di Taman Budaya Bali (2009), “Spirit” di Museum Sidik Jari, Denpasar (2010), “Reborn” di ISI Denpasar (2011), pameran perupa perempuan “Rupa, Gerak, Bunyi dan Cahaya” (2022), “Nandurin Karang Awak” di Tabanan (2022), “Meet in Bali (2022), “Pesan dari Barat” di Griya Santrian Gallery, Sanur (2023).  +
Ni Luh Gede Widiyani lahir di Pupuan, Tabanan, 20 April 1990. Ia menempuh pendidikan seni di SMKN 1 Sukawati dan melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi di IKIP PGRI Bali, mengambil jurusan seni rupa. Lukisan-lukisannya banyak mengangkat tema kehidupan sehari-hari, figur wanita, seni dan budaya Bali, menggunakan teknik realis dan dekoratif, juga dipadukan dengan kolase. Ia aktif mengikuti pameran bersama, antara lain pameran di GK Artspace (2013), Seniwati Artspace (2013), Puri Anom Tabanan (2018), Bentara Budaya Bali (2019), Taman Budaya Bali (2019), hotel LV8 Canggu (2019), Museum Arma (2020), pameran Manifesto VIII “Transposisi” di Galeri Nasional Jakarta (2022), pameran “Pesan dari Barat” di Griya Santrian Gallery, Sanur (2023). Ia pernah memenangi beberapa penghargaan diantaranya tiga kali juara satu Porseni cabang melukis tingkat provinsi, lima karya terbaik lomba lukis antar SMA/ SMK se-Bali, dan beberapa penghargaan lainnya.  +
Ni Luh Putu Wulan Dewi Saraswati, berasal dari Desa Busung Biu, Buleleng. Lahir di Denpasar, 10 Juli 1994. Telah menempuh pendidikan S1 di Undiksha, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, kemudian mendalami linguistik di Pascasarjana Universitas Udayana. Kini menjadi guru bahasa Indonesia untuk penutur asing di Yayasan Cinta Bahasa. Saat ini bergabung di Komunitas Mahima dan Teater Kalangan. Antologi puisinya bertajuk Seribu Pagi Secangkir Cinta telah terbit pada tahun 2017.  +
Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha, M.A. adalah Guru Besar Semantik di Jurusan Bahasa Inggris Fakultas Seni Universitas Udayana. Beliau menyelesaikan program masternya di Departemen Linguistik, Monash University Melbourne Australia pada tahun 1989, dan memperoleh gelar Ph.D dari Australian National University (ANU) Canberra Australia pada tahun 1992. Pernah menduduki posisi sebagai: Sekretaris Pusat Bahasa Universitas Udayana pada tahun 1996 – 1997; tahun 1998 – 2000 sebagai Sekretaris Sekolah Pascasarjana Universitas Udayana; dari tahun 2000 – 2006 menjadi Wakil Direktur Bidang Keuangan Sekolah Pascasarjana Universitas Udayana, dan dari tahun 2006 – Januari 2010 menjadi Wakil Direktur Bidang Akademik Sekolah Pascasarjana Universitas Udayana. Ia pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Seni Rupa Universitas Udayana dari tahun 2015 hingga 2019, dan telah menerbitkan buku, kamus, dan publikasi lainnya. Minatnya adalah melakukan penelitian tentang 'New Englishes' yang digunakan oleh para pekerja pariwisata di Bali. Ia terpilih sebagai dosen terbaik di Universitas Udayana tahun 1994, dan sebagai presenter penelitian terbaik tahun 2011 oleh Direktorat Jenderal Pusat Penelitian Nasional dan Pelayanan Sosial Republik Indonesia.  +
Ni Luh Wida Apriliani, S.Pd. dengan nama pena Nulus Asih. Beliau merupakan salah satu sastrawan Bali pengawi geguritan yang bertempat tinggal di jln. Raya Semer, Gang Tunjung Mekar no.11, Lingkungan Peliatan, Desa Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung. Beliau lahir di gelunggang pada tanggal 5 April 1993. Beliau merupakan putri dari pasangan I Wayan Wiartana dan Ni Ketut Sumartini. Pekerjaan beliau saat ini adalah sebagai penyuluh bahasa bali di Kelurahan Tanjung Benua.  +
Ni Made Ayu Marthini saat ini menjabat Wakil Menteri Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Sebelumnya Bu Made adalah Direktur Perundingan Bilateral, Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia di mana beliau mengawasi 19 perundingan perdagangan bilateral Indonesia yang sedang berlangsung dan yang akan datang dengan mitra dagangnya. Sebelumnya, Bu Made menjabat sebagai Direktur Pusat Harmonisasi Kebijakan dan Direktur Pusat Isu Strategis Kementerian Perdagangan sekaligus staf Menteri selama satu tahun (2015-2016). Pada tahun 2011-2015 beliau ditugaskan di luar negeri sebagai Atase Perdagangan Indonesia di Washington D.C., AS. Made memulai karirnya pada tahun 1996 sebagai staf Departemen Luar Negeri Republik Indonesia dan pernah menjabat beberapa posisi sebagai Kepala Bagian UNCTAD, Direktorat Kerjasama Ekonomi Multilateral, Departemen Luar Negeri Republik Indonesia. Selanjutnya beliau ditempatkan pada Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk PBB di New York, Amerika Serikat, mengurusi urusan Pembangunan dan Perekonomian. Sekembalinya ke Indonesia pada tahun 2004, beliau menjabat sebagai Kepala Subbagian Perjanjian Perdagangan Luar Negeri, Direktorat Pembangunan Ekonomi dan Lingkungan PBB, Departemen Luar Negeri Republik Indonesia. Setelah 10 tahun berkarir di Kementerian Luar Negeri, beliau pindah ke Kementerian Perdagangan Republik Indonesia pada tahun 2006, dimana beliau menjabat beberapa posisi sebagai Kepala Pusat Pemberitaan & Publikasi, pejabat di Biro Hukum dan Kepala Pusat Pemberitaan & Publikasi, Humas. , pada saat yang sama ia diperbantukan sebagai Asisten Menteri Perdagangan di kantor Menteri selama enam tahun, sebelum ia ditugaskan di Amerika. Made meraih gelar Magister Politik Ekonomi Dunia dari London School of Economics and Political Science, London, dan gelar Sarjana Hubungan Internasional dari Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta, Indonesia. Pada tahun 2015, ia bergabung dengan Pendidikan Eksekutif di Harvard Kennedy School di Boston untuk menguasai kebijakan perdagangan  
Ni Made Darmi, lahir di Banjar Sengguan, Desa Tonja, Denpasar, 31 Desember 1938. Dia belajar menari sejak kanak-kanak di bawah asuhan maestro tari Nyoman Kaler. Ketika remaja, dia sering diundang menari di Istana Presiden, baik di Tampaksiring, Jakarta, maupun Bogor. Presiden Pertama RI, Soekarno, sangat mengagumi penampilannya saat menari. Bahkan dia kerap diajak menari di luar negeri, seperti Cina, Kolombia, dan beberapa negara lainnya. Soekarno juga sempat berkeinginan mengangkatnya sebagai anak dan akan disekolahkan hingga jenjang paling tinggi, namun orang tuanya tidak mengizinkan. Pada 1958, Darmi menikah dengan seorang pengagumnya, yakni I Wayan Kerthawirya. Mereka kemudian tinggal di Lombok, NTB. Namun pernikahan mereka tidak dikarunia anak. Darmi mendirikan Sanggar Tari Wijaya Kusuma di Lombok. Dia sepenuhnya mengabdikan hidupnya untuk seni tari.  +
Ni Made Frischa Aswarini. Lahir pada 17 Oktober 1991. Pernah belajar Ilmu Sejarah di Universitas Udayana, Bali. Menulis karya jurnalistik, karya ilmiah, esai, puisi maupun cerita pendek. Puisi-puisinya disiarkan di pelbagai media termasuk diterjemahkan ke bahasa Perancis untuk jurnal Le Banian (2016) dan antologi puisi Couleur Femme (Forum Jakarta-Paris dan AF Denpasar, 2010); diterjemahkan ke bahasa Inggris dalam antologi Happiness, The Delight-Tree 2 (United Nations SRC Society of Writers, 2016). Dua buku puisinya berjudul Potret di Atas Meja (2012) dan Tanda bagi Tanya (GPU, 2017). Karena jejak kepenyairannya itu, ia menjadi salah satu pembicara di Ubud Writers & Readers Festival 2013, serta pembicara dialog budaya di Publika, Kuala Lumpur. Ia pernah terpilih mengikuti Canada World Youth (Kemenpora RI, 2014-2015) dan turut menyusun biografi perupa Made Wianta yang berjudul Waktu Tuhan (2008). Tanda bagi Tanya (2017) adalah buku kumpulan puisinya yang termasuk dalam 10 besar kategori Karya Pertama atau Kedua, Kusala Sastra Khatulistiwa 2017-2018.Kini, ia bekerja sebagai asisten riset sejarah dan presenter di TVRI Bali. Aktif di Komunitas Sahaja, Denpasar. Akun Instagram: @frischa_aswarini.  +
Ni Made Jujul lahir di Telepud, Sebatu, Tegalalang, Gianyar, Bali, 1956. Dia belajar menari sejak kanak-kanak. Pada era 1970-an dia dikenal sebagai pemeran Dewi Sita dalam pementasan dramatari wayang wong. Pada tanggal 12 April 1975 dia keliling Eropa bersama sekaa (kelompok) wayang wong “Dewa Kesola Rata” Talepud dalam rangka misi kesenian Indonesia mengikuti Festival Ramayana Internasional. Mereka keliling Eropa selama tiga bulan dan tampil di beberapa negara, seperti Prancis, Belanda, Swiss, Monako, Yunani, Portugal, dll. Namun sayangnya, pada minggu pertama lawatan di Prancis, karena kelelahan Jujul jatuh pingsan di panggung dan sempat beberapa hari dirawat di rumah sakit. Dia akhirnya meninggal di Paris pada tanggal 25 Juli 1975. Saat itu dia baru memiliki seorang putra yang masih balita. Jenazahnya dikirim ke Bali dan diaben pada tanggal 2 Agustus 1975 di kuburan Desa Adat Pujung, Tegalalang, Gianyar. Di kuburan itu dibangun pula miniatur Menara Eifel dari batu padas sebagai bentuk kenangan terhadapnya. Jujul meninggal di Paris sebagai pahlawan kesenian pada usia yang sangat muda. (Keterangan: admin belum mendapatkan foto Ni Made Jujul)  +
Ni Made Purnama Sari lahir di Klungkung, Bali, 22 Maret 1989. Menamatkan pendidikan di Jurusan Antropologi Universitas Udayana, lalu melanjutkan ke Magister Manajemen Pembangunan Sosial Universitas Indonesia. Dia menulis puisi, cerpen dan esai dan dipublikan di sejumlah surat kabar, antara lain Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, Jawa Pos, Bali Post. Puisinya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan Perancis. Sejak 2007 meraih berbagai penghargaan penulisan, antara lain Juara II Sayembara Cerpen Balai Bahasa se-Bali, Harapan III Penulisan Cerpen Pusat Bahasa Jakarta, Juara Umum Lomba Penulisan dan Pembacaan Puisi Sampoerna AGRO 2007 se-Indonesia serta Juara II Lomba Penulisan Puisi Nasional Dewan Kesenian Semarang 2007. Esainya meraih juara I Lomba Esai Kompas Gramedia (2007). Kerap menjuarai berbagai perlombaan baca puisi, maupun baca cerpen sejak masih SMP. Puisinya termasuk dalam Buku Antologi 100 Puisi Indonesia Terbaik Anugerah Sastra Pena Kencana (2007), buku antologi Temu Penyair 5 Kota di Payakumbuh “Kampung Dalam Diri” (2008), serta Antologi Puisi Indonesia Terbaik Anugerah Sastra Pena Kencana (2008 dan 2009), Temu Sastrawan Indonesia (2010 dan 2011), Antologi Ubud Writers and Readers Festival (2010), Antologi ‘Couleur Femme’: Kumpulan Puisi Indonesia-Perancis yang diterbitkan Alliance Francaise Denpasar beserta Forum Jakarta Paris (2010) dan sebagainya. Selain itu, karyanya (esai biografi) juga telah dibukukan dengan tajuk ‘Waktu Tuhan: Wianta” (2007). Ia juga turut dalam program Penulisan Cerita Rakyat dari Pusat Bahasa Jakarta tahun 2010. Ni Made Purnama Sari telah diundang dalam berbagai acara, baik pertunjukan maupun diskusi sastra, di Bali serta di beberapa daerah lain di Indonesia antara lain Malang, Surabaya, Yogyakarta, Padang dan Jakarta, termasuk Diskusi dan Peluncuran Buku Antologi Cerpen ‘Lobakan’ yang membahas kaitan antara sastra dan sejarah peristiwa 1965 di Bali (2009) di Goethe Institut Jakarta. Selain itu, dia juga diundang dalam Program Penulisan Majelis Asia Tenggara (MASTERA): Esai yang diselenggarakan oleh Pusat Bahasa Jakarta (tahun 2009), Mentor Program Penulisan Esai dan Workshop Kepemimpinan Tempo-Institute (2010), Temu Sastra Mitra Praja Utama (MPU) tahun 2010, festival sastra internasional Ubud Writers and Readers Festival (2010), Temu Sastrawan Indonesia IV di Ternate (2011), program Penulisan Writers Journey bersama para penulis Australia (2012), dan Padang Literary Biennale 2014. Antologi puisi pertamanya, “Bali – Borneo” (2014), mendapat penghargaan dari Yayasan Hari Puisi Indonesia 2014. Tahun 2015 ia mendapatkan beasiswa penelitian dari Frans Seda Foundation dan Universitas Indonesia untuk melakukan riset sosial budaya bekerjasama dengan Universitas Tilburg, Belanda. Juga diundang dalam Emerging Writers Festival 2015 di Melbourne (atas kerjasama Australia-Indonesia Institute), Pembacaan Sajak di Monash Asia Institute (Monash University, 2015) serta Salihara International Literary Biennale 2015. Buku-bukunya adalah Bali – Borneo (2014), Kawitan (2016), Kalamata (2016).  
Ni Made Rai Sri Artini. Dia lahir di Kerobokan, Badung, Bali, 17 November 1978. Dia menulis puisi dan cerpen sejak remaja. Karya-karyanya pernah dimuat di Bali Post, Denpost, Pos Bali, Tatkala.co, dan sebagainya. Beberapa puisinya juga terkumpul dalam buku bersama, seperti “Ning” (2001), Mengunyah Geram (2017).  +
Ni Made Sri Andani, lahir di Bangli, 10 Oktober 1965. Dia menamatkan studinya di Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana. Saat ini, dia menjabat sebagai Marketing Director dari sebuah perusahaan Fast Moving Consumer Goods di Jakarta. Dia hobi menulis, berkebun dan menggambar. Kiprahnya di dunia tulis-menulis dimulai sejak remaja dengan mengisi majalah sekolah atau kampus dengan puisi ataupun cerpen. Selain itu, dia banyak menyimpan tulisannya di blog pribadinya, yakni di https://nimadesriandani.wordpress.com. Ada sekitar seribuan tulisannya di blog itu. Dia juga rajin mengirim tulisannya ke Kompasiana dan Balebengong. Jenis tulisan yang dipublikasi di blog sangat beragam, kebanyakan tentang kehidupan, inspirasi, motivasi, gardening, traveling, seni dan budaya. Bukunya yang telah terbit adalah “Balanced Life, A Journey For Happiness, 100 Cerita Inspiratif” (Pustaka Ekspresi, 2021).  +
Ni Made Sri Purnami, S.Sos, dikenal dengan panggilan Kadek Purnami, lahir di Ubud, Bali, 19 April 1981. Dia adalah salah seorang penggerak Ubud Writers & Readers Festival (UWRF), sebuah festival berskala internasional yang dirintis tahun 2004 oleh Janet de Neefe. Jabatan kerjanya dalam festival tersebut adalah Community Development Manager, kemudian menjadi General Manager pada tahun 2014 - 2020. Dia juga terlibat dalam mendirikan Yayasan Mudra Swari Saraswati yang menaungi UWRF dan menduduki posisi sebagai sekretaris yayasan. Selain itu, dia juga sering terlibat dalam menyelenggarakan pameran-pameran seni rupa, instalasi dan video (2005 -2006). Dia pernah bekerja di sebuah production house di Bali dan menggarap sebuah program TV berjudul “Jejak Niaga”, yang mengulas kisah profil sukses yang ditayangkan di TVRI Bali (2003-2004). Dia lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, jurusan Komunikasi bidang studi Public Relation, Universitas Atmajaya Jogjakarta dan Diploma Management, jurusan marketing. Dia juga suka mengisi waktunya dengan melukis, menulis cerita pendek dan puisi yang sesekali diterbitkan media cetak lokal. Tahun 2012, dia menerbitkan buku kumpulan cerpen berjudul “Sebab Cinta” yang berisi 12 cerpen tentang kehidupan yang banyak mengambil latar belakang budaya Bali.  +
Ni Made Suciarmi lahir di Banjar Sangging, Kamasan, Klungkung, Bali, 10 Oktober 1932. Dia adalah seorang pelukis wayang gaya Kamasan. Dia belajar melukis sejak kanak-kanak dengan menimba ilmu melukis dari ayahnya, Ketut Sulaya. Awalnya dia dilarang melukis karena tabu bagi perempuan melukis pada zaman itu. Namun dia mendobrak larangan itu dengan terus melukis hingga akhir hayatnya. Dia adalah perempuan pertama yang melukis wayang Kamasan. Tema-tema lukisannya berkisar antara kisah-kisah pewayangan Ramayana dan Mahabarata. Dia menggelar pameran pertamanya di Art Centre Denpasar tahun 1975. Kesuksesannya sebagai seorang seniman semakin berkembang sejak ia mulai mengadakan pameran di banyak negara, seperti Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Australia, dan Singapura. Dia meninggal pada tahun 2020.  +
Ni Nengah Mega Risna Dewi, lahir di Denpasar, 12 September 1995. Menamatkan pendidikan seni rupa di ISI Denpasar. Sejak 2013 aktif dalam banyak pameran bersama, antara lain pameran “Human Space” di Taman Budaya Bali (2016), “Repositioning” di Discovery Mall Kuta (2018), “A Good Life For Orangutan” di Jogja National Museum (2019), “X-TION” di Bentara Budaya Bali (2019), “Merdeka dalam Ekspresi” di Taman Budaya Bali (2019).  +
Ni Nengah Widiasih lahir di Kubu, Karangasem, Bali, 12 Desember 1992. Dia menyelesaikan sekolahnya di SMA Dwijendra, Nusa Dua. Sejak remaja, dia dikenal sebagai atlet angkat berat (para-powerlifting) yang mengharumkan nama Indonesia. Dia mengalami kelumpuhan pada usia tiga tahun dan harus menggunakan kursi roda. Namun dia tidak patah semangat. Dia belajar olah raga angkat berat sejak SD. Saat SMP dia telah menjadi juara di Kejurnas Para Angkat Berat dengan memperoleh Medali Emas pada tahun 2006. Selain itu, dia memperoleh Medali Perunggu ASEAN Paragame di Thailand (2008), Medali Perak ASEAN Paragames di Malaysia (2009), Medali Emas ASEAN Paragames di Solo (2011), Medali Perak Asia Open di Malaysia (2013), Medali Emas ASEAN Paragames di Myanmar (2013), Medali Perak Asian Paragames di Incheon (2014), Medali Perunggu Paralympic Games di Brasil (2016), Medali Perak Asian Paragames di Jakarta (2014), Medali Perak Paralimpiade Tokyo (2020).  +
Ni Nyoman Pollok adalah seorang penari yang lahir di Banjar Kelandis, Denpasar, Bali, Maret 1917. Sejak kanak dia berlatih tari dan tumbuh menjadi seorang penari legong terkenal. Sekitar tahun 1932, Ni Pollok berkenalan dengan pelukis Belgia, Adrien-Jean Le Mayeur de Merpres (1880 – 1958), yang menyewa rumah di Banjar Kelandis dan sering menyaksikannya menari. Le Mayeur terpesona pada kecantikan, keanggunan, kemolekan, dan gemulai gerak tari Ni Pollok. Le Mayeur kemudian menjadikan Ni Pollok sebagai model untuk lukisan-lukisannya. Pada tahun 1935, Le Mayeur melamar Ni Pollok dan mereka menikah. Le Mayeur membeli sebidang tanah di tepi Pantai Sanur yang dijadikannya sebagai rumah dan studio melukis. Selain sebagai istri, Ni Pollok adalah model tetap untuk lukisan-lukisan Le Mayeur. Ketika Le Mayeur meninggal sekitar tahun 1958, rumah dan seluruh isinya termasuk lukisan, dihibahkan kepada pemerintah Indonesia untuk dijadikan museum yang kini dikenal sebagai Museum Le Mayeur. Ni Pollok meninggal tahun 1985.  +
Ni Nyoman Sani lahir di Sanur, Bali, 10 Agustus 1975. Dia lulusan seni rupa ISI Denpasar. Selain melukis, dia juga tertarik pada seni fotografi, puisi, dan fashion. Lukisan-lukisan Sani banyak berbicara tentang perempuan dalam konteks dunia fashion show. Warna-warna lukisannya lembut dan sangat feminim. Sejak 1995, Sani aktif menampilkan karyanya dalam pameran bersama, baik di dalam maupun luar negeri. Pameran tunggalnya, antara lain Life Style di Seniwati Gallery (Ubud, 1997), Pose di Amankila Hotel (Candidasa, 1999), All About Women di Kiri Desa Gallery (Singapura, 2002), The Pleasure of Looking di Griya Santrian Gallery (Sanur, 2003), Antara Dua Dunia di O House Gallery (Jakarta, 2007), Perempuan di Curiocity Nafa Me Fashion Gallery (Singapura, 2008), Residency di Haarlem (Belanda, 2009), The Adventure of My Soul di Bentara Budaya Bali (2011), Enigma di Gaya Fusion (Ubud, 2012). Pada tahun 2000, sebuah lukisan karya Sani masuk dalam 100 Finalist of Philip Morris, Jakarta.  +
Ni Nyoman Srayamurtikanti adalah seorang musisi gamelan dan juga sedang meniti karirnya menjadi seorang komposer. Sraya lahir pada tanggal 3 Oktober 1996 dan merupakan anak dari seorang seniman alam asal Desa Celuk, Sukawati, Gianyar. Ia belajar gamelan sejak duduk di bangku Sekolah Dasar. Ia pernah mengenyam pendidikan di SMKN 3 Sukawati (KOKAR/SMKI Bali) jurusan Karawitan, Institut Seni Indonesia Denpasar jurusan Karawitan, dan saat ini sedang menempuh Porgram Studi Magister di Institut Seni Indonesia Surakarta. Sraya merupakan ketua dari Sanggar S’mara Murti yang didirikan oleh Ayahnya, yang kemudian dilanjutkan oleh Sraya. Sanggar ini bergerak di bidang kesenian tradisi khususnya Gamelan Bali dan juga pengembangan. Sraya mulai membuat komposisi musik pada tahun 2017 dengan tuntunan sang Ayah yang juga seorang komposer dan penyanyi. Karya musik yang diciptakan oleh Sraya berbasis tradisi dan inovasi. Sraya pernah mendapatkan kesempatan untuk mewakili Indonesia dalam acara ASEAN Youth Camp di Sagada, Filipina (2015), Student Exchange AIM Programme di University Malaya (2016-2017), menjadi komposer dalam acara Komponis Kini - Tribute to Wayan Beratha (2019), menjadi komposer dalam acara Pawai Budaya Nasional (2019) mewakili Bali, menjadi Komposer terbaik 5 di Lomba Musik Kreatif – Taksapala Festival, Badung Bali, berkolaborasi dengan koreografer asal Mexico (2021), dan yang terkini adalah menjadi salah satu komponis dalam Southeast Asia Music Session Indonesia Edition (2021). Adapun beberapa komposisi yang telah diciptakan adalah: Kangkat (2017), S.o.S (2017), Love is God (2017), Rain-Ly (2017), Krepetan (2018), Selaka (2018), A Ketel (2018), Lango Wangi (2019), Titik Nol (2019), Candra Buana (2019), Speech Delay (2020), Padma Semarandhana (2020), Gelung (2020), Resing Langit (2020), Garba (2020), Empowerment (2021), Nyikzag (2021), Mulat Sarira (2021), dll.  +
Ni Nyoman Srayamurtikanti lahir di Gianyar, 3 Oktober 1996. Dia lulusan Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Sejak SD dia telah menggeluti seni gamelan, terutama gender wayang. Berangkat dari kemampuan bermain gamelan Bali seperti gender, kendang, selonding, dan sebagainya, semenjak tahun 2017, dia mencoba untuk membuat komposisi musik baik tradisi maupun inovasi. Dia banyak belajar komposisi dari ayahnya yang juga seorang seniman alam, penyanyi dan komposer serta beberapa guru lainnya. Karya-karya yang pernah diciptakannya adalah Empowerment, Speech Delay, Krepetan, S.O.S, Nuutsih, dan masih banyak lainnya. Dia mendapat kesempatan untuk mempertunjukkan karyanya di beberapa event, seperti: Asean Youth Camp (Sagada, Phillipines, 2015), Tribute to Wayan Beratha (Bentara Budaya Bali, 2019), Gamelan Music Creative Competition (Badung, Bali, 2020), Pekan Komponis Indonesia (Jakarta, 2021), Simposium South East Asian Music Series (Bangkok, Thailand, 2021), dll.  +
April Artison adalah nama pena dari Ni Putu Apriani. Lahir di Tuban, Badung, Bali, 12 April 1991. Lulusan komunikasi dan Penerangan Agama IHDN Denpasar. Sejak remaja aktif dalam senin sastra dan teater. Tahun 2016, dia diundang membaca puisi dalam Temu Penyair 5 Negara Asean di Singapura. Puisinya dimuat dalam buku Klungkung: Tanah Tua, Tanah Cinta (2016).  +
Ni Putu Ayu Suaningsih lahir di Denpasa, tanggal 13 Oktober 1999, tetapi sebenarnya berasal dari Banjar Caruban, Desa Tanglad, Nusa Penida. Tamat dari jurusan Sastra Bali Universitas Udayana tahun 2021. Sejak sekolah di TK Wana Kumara Banjar Bun, Denpasar, Ayus sudah senang belajar menari. Menjadi pemenang beberapa lomba menulis aksara Bali di daun lontar sejak bersekolah di SMP Negeri 8 Denpasar dan SMA Negeri 3 Denpasar. Saat ini menjadi Tim Kamus dan Sosial Media di Yayasan BASAbali Wiki. Beberapa tulisan berbahasa Bali seperti artikel, cerita pendek dan satua yang ditulis telah terbit di media massa dan dalam bentuk buku. Salah satu buku yang ditulis adalah Luh Ayu Manik Masː Monster Virus Menyerang Desa (2021). Juga saat ini tengah aktif menjadi pembawa acara, moderator dan pembicara dalam acara mengenai bahasa Bali.  +
Citra Sasmita bernama lengkap Ni Putu Citra Sasmita, lahir di Tabanan, Bali, 30 Maret 1990. Namanya mulai dikenal dalam seni rupa Indonesia melalui karya-karyanya yang tidak hanya berupa lukisan, seni instalasi dan performance art dan telah dipamerkan di dalam dan di luar negeri. Citra merupakan salah satu penerima penghargaan Gold Award Winner dalam kompetisi seni lukis UOB Painting of The Year 2017 kategori seniman professional. Karya-karya Citra banyak merepresentasikan isu-isu perempuan terutama mengenai identitas kultural, posisi perempuan dalam kultur patriarki dan realitas sosial dan budaya. Citra tumbuh dalam keluarga seniman pertunjukan tradisi yang sering pentas dari desa ke desa dalam upacara ritual Hindu di Bali. Bermula dari itulah ia tertarik dengan dunia kesenian. Citra sempat kuliah di Fakultas Sastra Universitas Udayana (2008) dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Ganesha (2009), karena keinginannya untuk melanjutkan studi lukis tidak direstui oleh almarhum ayahnya yang saat itu menjadi guru Kimia. Namun cita-citanya sebagai perupa kembali tumbuh ketika ia mengikuti grup teater kampus dan menjadi ilustrator cerpen di harian Bali Post. Ketika ia menjadi ilustrator cerpen inilah ia mulai mendalami dunia seni rupa secara otodidak dan aktif mengikuti pameran di Bali dan diluar Bali. Dua bidang ilmu (sastra dan sains) yang pernah ia pelajari juga menjadi pedoman dalam proses karyanya dalam memformulasikan gagasan dan isu-isu sosial. Pada tahun 2016, karyanya yang dipamerkan pada pameran "Bali Art Intervention #1" mendapat sorotan karena menghadirkan figur perempuan yang mencium kepala babi, menghadirkan imaji kehidupan kultural perempuan Bali dalam tekanan psikologis dan sosial, sebagaimana tajuk dari pameran tersebut yang menghadirkan karya-karya kritis mengenai sisi gelap pulau Bali. Kemudian pada tahun 2016 dalam pameran “Merayakan Murni”, sebuah pameran persembahan untuk pelukis Murniasih (1966-2006), Citra menghadirkan karya instalasi 100 buah keramik yang dikombinasikan dengan timbangan gantung "Mea Vulva, Maxima Vulva" yang merepresentasikan ketimpangan kelas sosial dan habitus masyarakat. Beberapa karyanya juga pernah dipamerkan di Melbourne dalam pameran bertajuk Crossing Beyond Baliseering. Pameran tunggalnya adalah: 2018 Under The Skin, Redbase Foundation, Yogyakarta 2017 Beauty Anatomy, Laramona, Ubud, Bali 2015 Maternal Skin, Ghostbird + Swoon, Bali Pameran bersama yang pernah diikutinya: 2018 Yogya Annual Art #3, Positioning, Sangkring Art Space, Yogyakarta 2017 Finalist UOB Painting of The Year Exhibition, UOB Plaza, Jakarta 2017 Kecil Itu Indah #15, Edwin's Gallery, Jakarta 2017 Yogya Annual Art #2, Bergerak, Sangkring Art Space, Yogyakarta 2016 Crossing: Beyond Baliseering, 45downstairs, Melboune 2016 Merayakan Murni, Sudakara Artspace Sanur, Bali 2015 Bali Art Intervention #1: Violent Bali, Tony Raka Gallery, Bali 2015 Makassar Biennale Trajectory, Makassar ¬¬¬¬2014 Ethnic Power, Art Centre Denpasar, Bali 2013 Bali Art Fair, Tony Raka Gallery, Bali Penghargaan yang pernah diraihnya: 2017 Gold Winner UOB Painting of The Year 2016 Finalis Kompetisi Karya Trimatra Salihara, Jakarta 2015 Semifinalist BaCAA#4 (Bandung Contemporary Art Award #4)  
Ni Putu Devy Gita Augustina dengan nama pena Devy Gita. Lahir di Singaraja. Dia lulusan Bahasa Inggris Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja. Dia mengajar di Sekolah Dasar Bali Kiddy. Dia bergabung dengan komunitas Komunitas Mahima, Teater Kalangan, Kacak-Kicak Puppet Theater. Puisi-puisinya dimuat di Tatkala.co dan terangkum dalam buku Sang Guru (2019).  +
Mira MM Astra adalah nama pena Putu Mira Novianti, lahir di Denpasar, 1978. Pernah kuliah Filsafat di Charles University Prague dan Anglo-American University in Prague, Ceko. Puisi-puisinya dimuat di Bali Post, Kompas, Koran Tempo, dan terangkum dalam sejumlah buku bersama. Buku puisi tunggalnya: Pinara Pitu (2016). Selain menulis puisi, dia juga pernah aktif bermain teater.  +
Ni Putu Putri Suastini lahir di Denpasar, 27 Januari 1966. Sejak remaja telah aktif dalam seni sastra dan teater. Dia pernah bergabung dalam Teater Angin, Sanggar Macan Tutul, Teater Mini Badung, Teater Agustus, Sanggar Putih. Buku puisinya yang telah terbit adalah Bunga Merah (2017) dan Rumah Merah (2018). Ni Putu Putri Suastini Koster terkenal di kalangan seniman lokal Bali dan tanah air.  +
Ni Putu Rastiti, saat ini bekerja sebagai perawat di RSUD Bali Mandara, Sanur. Karya-karyanya pernah dimuat di media lokal dan nasional serta terangkum dalam beberapa antologi. Buku kumpulan cerpen pertamanya bertajuk Pohon Keinginan. Beberapa kali diundang dalam kegiatan Temu Penulis Nasional. Terakhir diundang sebagai penulis muda di Ubud Writers and Festival 2016. Puisinya pernah diterjemahkan ke dalam Bahasa Perancis dan cerpennya ke dalam Bahasa Inggris.  +
Ni Putu Yuliana alias Jro Putu lahir di Mengwi, Badung, Bali, 4 Juli 1979. Dia adalah seorang dasaran, tapakan, balian ketakson, atau balian meluasin. Dalam tataran yang lebih luas bisa juga disebut medium atau paranormal. Klien yang datang kepadanya biasanya bertanya atau konsultasi tentang persoalan niskala. Di Bali, terutama kawasan Bali selatan, jro dasaran biasa didatangi orang Bali untuk menanyakan soal reinkarnasi bayi yang baru lahir. Ada juga yang menanyakan soal sebab-sebab kematian seseorang atau bekal niskala yang diinginkan saat upacara Ngaben. Pasien yang sakit karena penyebab niskala biasanya juga mendatangi jro dasaran menanyakan tentang penyakitnya. Jro dasaran adalah medium atau perantara alam niskala (gaib) dan sekala (nyata). Mendatangi balian ketakson atau balian meluasin untuk meminta petunjuk niskala sudah menjadi budaya bagi orang-orang Bali yang meyakini. Jro Putu Yuliana membuka praktik di Jalan Kroya No. 12 Denpasar Timur, Bali.  +
Ni Wayan Adnyani, lahir di Bebandem, Karangasem, Bali, 9 Pebruari 1981. Dia menjadi guru di SMAN 1 Bebandem. Menekuni kegiatan menulis puisi sejak bangku SMP dan karyanya pernah dimuat diberbagai media massa, seperti Bali Post, Pos Bali, Tribune Bali, dll. Puisinya juga dimuat dalam buku Sang Guru (2019) dan Suara Hati Guru di Masa Pandemi (2020).  +
Pranita Dewi, bernama lengkap Ni Wayan Eka, lahir di Denpasar, 19 Juni 1987. Menulis puisi, prosa kris dan cerita pendek. Sejumlah puisinya pernah dimuat Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, Suara Merdeka, Suara Pembaruan, Bali Post, Majalah Sastra Horison, Jurnal Block-Not Poetry. Agustus 2003, meraih Juara I Lomba Deklamasi Puisi dan Juara I Lomba Cipta Puisi Pelajar se-Bali yang digelar Teater Angin SMU 1 Denpasar. Beberapa buku kumpulan puisi bersama “Jendela” (2003), Tuhan Langit Begitu Kosong (2004), dan Herbarium (2007). Kumpulan cerpen bersama “Made Patih (2003), “Titian” (2008). Pernah memperoleh beasiswa “A Weekend Creative Workshop: Sound Poetry from Different Faiths” (2003) dalam Pesta Sastra Internasional Utan Kayu di Kuta, Bali. Nominator Krakatau Award Lomba Menulis Puisi Nasional (2004) – Dewan Kesenian Lampung. Puisinya berhasil masuk dalam Buku Antologi 100 Puisi Terbaik Anugerah Sastra Pena Kencana 2008. Buku puisi tunggalnya “Pelacur Para Dewa” (2006).  +
Dilahirkan di Denpasar, 14 April 1990. Menulis puisi, esai dan berita jurnalistik. Puisinya pernah diterbitkan di Pikiran Rakyat, Bali Post, Lombok Post, Jurnal Bali Sruti, Jurnal Le Banian (Terbit di Prancis). Esai-esainya dimuat Koran Tempo, Tribun Bali, Majalah Esensi & Nuansa (terbitan Badan Bahasa) dan Bali Tribune. Bersama Komunitas Sahaja Denpasar aktif dalam kegiatan kesenian, kebudayaan, dan diskusi sastra, serta pembinaan komunitas kreatif. Kini sebagai bagian program di Bentara Budaya Bali (ruang kebudayaan Kompas Gramedia). Pada tahun 2018, puisi-puisinya lolos sejumlah kurasi antologi puisi dan temu penyair, antara lain: Pertemuan Penyair “Dari Negeri Poci 8: Negeri Bahari” di Tegal Jawa Tengah; antologi “Senyum Lembah Ijen” dan Kemah Sastra Nasional di Banyuwangi; Pertemuan Penyair Asia Tenggara 2018 di Padang Panjang; Pertemuan Penyair Nasional di Pematangsiantar; antologi puisi bersama “Perempuan Memandang Dunia” oleh Komunitas Sangkar Buku di Mojokerto dan antologi puisi bersama “Perempuan Bahari” (segera terbit). Pernah diundang dalam Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) VI di Jambi (2012) dan Bali Emerging Writers Festival (BEWF) 2015, sebuah festival sastra tahunan yang merupakan bagian dari program Ubud Writers and Readers Festival (UWRF). Masuk dalam 175 Penyair Terpilih Antologi Puisi Dari Negei Poci 6: Negeri Laut (2015), 39 Penyair Terpilih Lomba Cipta Puisi “Di Bawah Payung Hitam” Proyek Seni Indonesia Berkabung (2015), 50 Puisi Terpilih Lomba Cipta Puisi Nasional Komunitas Kopi Andalas (2013), 5 Besar Terbaik Lomba Cipta Puisi se-Nusantara (SCKS), serta 6 Besar Puisi Terbaik RBSCKS (2012) yang diadakan Fakultas Sastra Udayana (2012). Puisi-puisinya terhimpun pula dalam Buku Antologi Puisi Bersama “Dendang Denpasar, Nyiur Sanur” (2012), Antologi Puisi Pertemuan Penyair Nusantara VI “Sauk Seloko” (2012), Antologi Puisi Bersama Lomba Cipta Puisi Komunitas Kopi Andalas (2013), Antologi Puisi Dari Negeri Poci 6: Negeri Laut (2015), Buku Antologi “Dari Gentar Menjadi Tegar” Komunitas Bergerak Seni Indonesia Berkabung (2015), Buku Antologi Puisi “Klungkung” (2016), Buku Antologi Hari Puisi Indonesia 2016 ‘Matahari Cinta Samudera Kata’, Buku Antologi Puisi-Puisi Spriritual dan Sosial “Kavaleri Malam Hari”, diterbitkan Abdurrahman Wahid Centre UI (2017).  
Ni Wayan Penawati, lahir di Amlapura, Karangasem, 23 Juli 1996. Dia lulusan ISI Denpasar. Pengalaman pamerannya, antara lain: Young Inspiring Balinese Artis, The Santhi Residence, di Nusa Dua Bali (2014), Origami #5 di Lingkar Art Space (2014); St-Art di MahaArt Gallery (2015), Pameran Seni Lukis 1.000 Meter, Hut Kota Gianyar (2015), LABIRIN di Museum Seni Batuan (2016), Tanah dan Air di Taman Budaya Art Center (2016), Nawanatya Bali Mandara “Rupa Setaman” di Art Center (2017), Keragaman Kreatif Dalam Merajut Persatuan di Bentara Budaya Bali (2018), Perupa Perempuan Bali di Taman Budaya Art Center (2019), Bali Mega Rupa II di Arma Museum Ubud (2020), Art Edward Virtual di Universitas Gorontalo (2020), Bali Mega Rupa III di Gedung Kriya Art Center, Denpasar (2021), Bali Emerging Artist 2022 di Sika Gallery, Ubud (2022), Biang di TAT Art Space, Denpasar Bali (2022).  +
Ni Wayan Swarniti adalah dosen pada Universitas Dwijendra dengan spesialisasi pada subyek linguistik dan translasi. Selain aktif mengajar, Swarniti juga saat ini menjabat sebagai manajer jurnal Kajian Pendidikan Widya Accarya yang diterbitkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Dwijendra.  +
Teks orasi  +
Om Swastyastu. Para juri yang saya hormati serta para saudara Wiki bahasa Bali yang saya cintai. Segala puji bagi Ida Sang Hyang Widhi Wasa Di hari yang cerah ini, izinkan saya menyampaikan masalah yang ada di Bali terutama di Nusa Penida, yaitu masalah Sampah yang ada di Nusa Penida. Nusa penida sangat populer/terkenal di kalangan wisatawan karena keindahan alamnya. Namun ada yang janggal, seperti membuang sampah sembarangan.Saya perhatian di pesisir jalan banyak sekali sampah plastik berserakan,dan ada juga yang membuang sampah di wilayah/ke tanah orang secara Cuma-Cuma.Ada beberapa wisatawan mancanegara yang membersihkan sampah yang ada di sekitarnya. Ada beberapa faktor penyebab masyarakat membuang sampah sembarangan yaitu yang pertama seperti kurangnya kesadaran/kurang peduli terhadap lingkungan, karena masyarakat tidak tau resiko yang akan diterima,resikonya seperti rusaknya lingkungan karena butuh waktu yang sangat lama untuk sampah plastik terurai,kalu msyarakat terus membuang sampah sembarangan,maka sampah plastik akan menumpuk,bisa mencemarkan lingkungan dan itu tidak baik untuk pariwisata. Yang kedua tidak tersedia TPA di Nusa Penida, masyarakat tidak tau harus membuang sampah di mana, dan masyarakat ingin praktis membuang sampah tanpa memikirkan bahwa sudah merugikan orang lain. Yang ketiga kurangnya peraturan atau tata krama yang ketat agar masyarakat membuang sampah pada tempatnya. Harapan saya untuk DPD di masa depan yaitu, DPD bisa memberikan solusi terkait masalah sampah yang ada di nusa penida seperti memfasilitasi berupa tong sampah di setiap kawasan dan menyediakan TPA, membuat aturan mengenai sampah dan menjelaskan akibatnya agar masyarakat sadar dan berhenti membuang sampah sembarangan. Sekian pendapat yang dapta saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Terima kasih kepada Tim Wiki Bahsa Bali pada kesepatan ini.saya mohon maaf apabila ada tutur kata yang kurang berkenan. Saya tutup dengan Pharama Santhi Om Santhi Santhi Santhi Om.  
Garam Kusamba merupakan garam organik tradisional Bali yang disebut-sebut jadi salah satu garam terbaik di dunia. Garam yang dihasilkan di desa Kusamba, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali. Sebagai garam organik, garam Kusamba tidak menggunakan bahan-bahan kimiawi, garam Kusamba dikatakan organik karena cara pembuatannya yang masih sangat bergantung dengan alam. sinar matahari dan terik menjadi sahabat para petani garam Kusamba. Cara pembuatannya pun masih dilakukan dengan cara tradisional. Akan tetapi kini, usaha tradisional ini kian terancam gulung tikar. Harga jual garam berkualitas tinggi ini kurang menguntungkan. Para petani rata-rata menjualnya dengan harga Rp1.200 per kilogram, jika musim penghujan harga jual hanya mencapai Rp3 ribu per kilogram. Masalah lainnya, garam kusamba yang dibuat secara tradisional dan produksinya terbatas. Hal inilah yang mendasari untuk menginisasi sistem yang mampu meningkatkan produksi garam turun-temurun itu. Lalu, bagaimanakah solusinya? Solusi yang dapat menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan menggunakan sistem tunnel. Secara sederhana, sistem tunnel berarti menambah wadah penampung dengan bantuan geoisolator dan penutup, lalu dirangkai seperti lorong. Sistem ini membuat petani garam tetap bisa berproduksi saat musim hujan. Selain itu, dengan adanya sistem Tunnel ini petani garam mampu menghasilkan puluhan-ratusan Kg garam per Tunnel. Selain itu, manfaat lainnya seperti: 1. Membuat waktu panen garam menjadi lebih cepat 2. Petani dapat melakukan proses panen pada saat malam hari. 3. Membuat hemat tenaga dan waktu dalam mengisi lahan pembuatan garam dengan air laut. 4. Kualitas yang dihasilkan tidak jauh berbeda dari produksi sebelumnya dengan palungan. Menurut pengakuan dari petani garam, Melalui produksi sistem tunnel ini banyak manfaat yang diperoleh oleh para petani garam di dalam produksi dan pemasarannya. Selain garam, air yang terdapat pada saat panen garam tersebut dapat dijual dengan harga mencapai kurang lebih Rp. 80.000,00 jerigen ukuran 35 liter. Air garam ini dapat digunakan untuk proses pengentalan pembuatan produksi tahu. Perlu diketahui sistem tunnel yang digunakan oleh Petani garam Kusamba merupakan teknologi sederhana bantuan dari kerjasama Kementerian Sosial dengan ITS.  
Hormat yang terhormat, Saudara-saudara yang terhormat, para pemuda yang bersemangat, Saya berdiri di hadapan Anda hari ini dengan rasa bangga dan harapan yang tinggi. Kita semua tahu bahwa Bali adalah salah satu destinasi wisata terkenal di dunia. Pulau ini tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya yang menakjubkan, tetapi juga karena keramahan dan keamanan yang ditawarkan kepada para wisatawan. Namun, keamanan adalah tanggung jawab bersama. Dan di sinilah peran penting pemuda sebagai ujung tombak keamanan Bali muncul. Pemuda adalah harapan dan masa depan bangsa. Pemuda adalah kekuatan yang dapat membawa perubahan positif dalam masyarakat. Sebagai pemuda, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Bali. Kita harus menyadari bahwa keamanan adalah fondasi bagi pertumbuhan dan perkembangan pariwisata di pulau ini. Jika wisatawan merasa aman dan nyaman, mereka akan kembali dan merekomendasikan Bali kepada orang lain. Ini akan berdampak positif pada perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Bali. Namun, menjadi ujung tombak keamanan bukanlah tugas yang mudah. Ini membutuhkan kesadaran, kedisiplinan, dan kerja sama dari setiap pemuda di Bali. Pertama-tama, kita harus menghormati hukum dan peraturan yang berlaku. Kita harus menjadi contoh yang baik bagi orang lain dengan mengikuti aturan lalu lintas, menjaga kebersihan lingkungan, dan menghormati adat dan budaya Bali. Selain itu, kita juga harus menjadi mata dan telinga yang waspada. Jika kita melihat atau mendengar sesuatu yang mencurigakan, kita harus segera melaporkannya kepada pihak berwenang. Kita tidak boleh menjadi penonton bisu dalam menghadapi tindakan kriminal atau ancaman terhadap keamanan. Kita harus berani dan bertindak untuk melindungi Bali dan semua yang ada di dalamnya. Selain itu, sebagai pemuda, kita juga harus berperan aktif dalam mengedukasi dan membimbing sesama pemuda. Kita harus mengajarkan nilai-nilai kebaikan, toleransi, dan kerukunan kepada generasi muda. Dengan cara ini, kita dapat mencegah terjadinya konflik dan membangun masyarakat yang harmonis. Saudara-saudara yang terhormat, Pemuda sebagai ujung tombak keamanan Bali memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keamanan dan keberlanjutan pulau ini. Kita harus bersatu, bekerja sama, dan saling mendukung dalam upaya ini. Mari kita jadikan Bali sebagai contoh bagi daerah lain dalam hal keamanan dan keberlanjutan pariwisata. Saya percaya bahwa dengan semangat, dedikasi, dan kerja keras kita sebagai pemuda, kita dapat menjadikan Bali sebagai destinasi wisata yang aman, indah, dan lestari. Mari kita jaga keamanan Bali, bukan hanya untuk hari ini, tetapi juga untuk masa depan generasi mendatang. Terima kasih, dan semoga Bali tetap aman dan sejahtera! Salam hormat, Ni kadek Sri Devi Krisna Rai  
Nur Wahida Idris, lahir di Ketugtug, Loloan Timur, Negara, 28 April 1976. Pernah berproses kreatif di Denpasar, termasuk di Tensut Bedahulu. Menyelesaikan studinya di Jurusan Kriya/Tekstil Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta. Selain di Bali Post, puisinya dipublikasikan di Kompas, Koran Tempo, Suara Merdeka, Jawa Pos, Bernas, Minggu Pagi, Prince Claus Fund Journal dan Majalah Sastra Horison, serta dalam antologi bersama, di antaranya Kidung Kawijayan, Filantropi, Pedas Lada Pasir Kuarsa, Percakapan Lingua Franca dan Living Together. Puisinya mendapat penghargaan dari Kemendikbud RI, Dewan Kesenian Lampung dan Balai Bahasa Yogyakarta. Buku puisi tunggalnya, Mata Air Akar Pohon (2008). Ia diundang membacakan puisinya dalam Festival Kesenian Yogyakarta XVII/2005, International Literary Biennale 2005 di Bandung dan Dewan Kesenian Jakarta, 2006. Direktur Akar Indonesia ini, juga mengelola Komunitas Rumahlebah Yogyakarta.  +
Nuryana Asmaudi SA lahir di Jepara, Jawa Tengah, 10 Maret 1965. Menulis puisi, cerpen, esai, ulasan seni, naskah kalon, dll. Tulisannya dimuat di sejumlah media lokal dan nasional. Puisi-puisinya terangkum dalam sejumlah antologi bersama, antara lain Perjalanan (1990). Sejak tahun 1996 menetap di Bali, mengelola Rumah Sastra TenSutBeh bersama Umbu Landu Paranggi, Raudal Tanjung Banua, Riki Dhamparan Putra, dkk (1996 – 2008). Bersama Umbu Landu Paranggi ikut mengasuh kegiatan apresiasi sastra siswa keliling Bali (1997 hingga awal tahun 2000-an). Selain menulis sastra, juga bekerja sebagai jurnalis, sempat bergabung dengan Kelompok Media Bali Post. Sejak 2011 hingga sekarang bekerja sebagai Redaktur di Harian Bali Tribune. Sejak 2008 tinggal dan ikut mengelola Studio Seni Snerayuza bersama pelukis Made Budhiana. Buku puisi tunggalnya “Doa Bulan untuk Pungguk (2016), “Taman Perankap Bulan” (2018). Buku puisi ketiga siap diterbitkan.  +
Nyoman Diwarupa, lahir di Bali, 7 April. Dia menamatkan pendidikan seni rupa di ISI Denpasar pada 1998. Sejak 1992 dia aktif mengikuti pameran lukisan bersama, seperti pameran “Angkatan 92” di Art Centre (1992), “Sebelas Art Group” di Darga Gallery, Sanur (1996), “Kuta Art Cromatic” di Kuta (2013), dan sebagainya. Karya-karyanya cenderung bernuansa abstrak. Dia bergabung dengan komunitas pelukis Galang Kangin dan Militanart.  +
Nyoman Gunarsa lahir di Klungkung, 15 April 1944. Lulusan ASRI Yogyakarta. Dia salah satu pendiri dan tokoh penting Sanggar Dewata Indonesia. Pada 1989, dia mendirikan Museum Seni Lukis Kontemporer Indonesia Nyoman Gunarsa di Yogyakarta dan tahun 1994 mendirikan Museum Seni Lukis Klasik Bali Nyoman Gunarsa di Klungkung. Dia telah memamerkan karya-karyanya di dalam dan luar negeri. Karya-karyanya banyak menampilkan figur-figur penari Legong dengan goresan-goresan yang ekspresif. Dia meraih penghargaan Dharma Kusuma dari Pemerintah Propinvi Bali pada 1994. Pada tahun 2017, Gunarsa meninggal dunia.  +
Nyoman Mandra, lahir di Banjar Sangging, Kamasan, Klungkung, 1946. Ia adalah maestro seni lukis gaya Kamasan. Kakeknya dari pihak ibu, Rambug (1850-1925) dan pamannya Nyoman Dogol (1875-1963) adalah seniman Kamasan terkemuka dari generasi mereka masing-masing. Sejak Sekolah Dasar, Mandra belajar melukis pada Nyoman Dogol. Pengetahuan Mandra tentang kisah pewayangan yang menjadi inspirasi seni lukis Kamasan sangat mumpuni. Ia mampu memadukan pengetahuan itu dengan keterampilan teknis dalam melukis. Lukisan-lukisan awalnya banyak menggunakan komposisi warna biru yang cenderung lembut dengan garis halus dan indah. Mandra telah menampilkan karya-karyanya dalam berbagai pameran, baik di dalam maupun luar negeri, di antaranya pameran Retrospektif di Sangkring Artspace, Yogyakarta (2009). Pada 2016, Mandra menerima Anugerah Kebudayaan kategori Pelestari dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Selain itu, Mandra juga memperoleh Penghargaan Cincin Mataraja dari PSI Denpasar (2014), Penghargaan dari Duta Besar Rusia (2009), Penghargaan dari Duta Besar R.J. Belgia (2008), Penghargaan (Lencana) dari Budpar (2006), Penghargaan Bali Aga (2003), Penghargaan Lempad Prize dari Sanggar Dewata Indonesia (2000), Dharma Kusuma Penuh dari Pemda Bali (1993), Penghargaan Lencana Budaya dari Pemda Klungkung (1986), Dharma Kusuma Madya dari Pemda Bali (1979). Selain Mandra, istrinya Ni Nyoman Normi dan putrinya Ni Wayan Sri Wedari juga menekuni seni lukis Kamasan. Mandra meninggal pada tanggal 10 Juni 2018 di RSUD Klungkung karena sakit.  +
I Nyoman Ngendon (1920-1947) adalah pelukis yang berasal dari Banjar Dentiyis, Batuan, Sukawati, Gianyar. Dia pertama kali belajar melukis gaya wayang Kamasan dari Dewa Nyoman Mura pada tahun 1930-an awal. Dia termasuk tokoh berpengaruh dalam seni lukis Batuan dan memiliki banyak murid. Dia fasih berbahasa Melayu, Belanda, dan Inggris. Pada masa pendudukan Jepang, dia pergi ke Yogyakarya, dan bertemu dengan Soekarno, Affandi, Soedjojono, dan ikut bergabung dalam Persagi. Selain dikenal sebagai pelukis, dia adalah sosok gerilyawan di bawah pimpinan I Gusti Ngurah Rai untuk turut mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Dia ditangkap tentara Nica di Ketewel, disiksa dan dihukum mati. Ngendon memang sosok pelukis Batuan yang cerdas dan sangat gelisah untuk mengembangkan diri dalam seni lukis. Selain melukis dengan gaya Batuan, Ngendon memang banyak melukis potret dengan teknik modern. Ngendon juga sosok guru melukis yang sangat idealis dan visioner. Bagi Ngendon, setiap murid harus mampu menggambar bentuk-bentuk yang berbeda, tidak hanya menjiplak hal-hal yang sudah ada. Ngendon melahirkan generasi pelukis Batuan yang mampu menggali dan mengembangkan tematik secara kuat.  +
Nyoman Rasta Sindhu adalah seorang sastrawan dan wartawan yang lahir pada tanggal 31 Agustus 1943 di Denpasar dan meninggal pada tanggal 14 Agustus 1972. Atas dedikasinya dalam seni sastra, dia mendapat Anugerah “Dharma Kusuma Madya” dari Gubernur Bali, Ida Bagus Mantra. Dia pernah kuliah di Fakultas Sastra dan Kebudayaan Universitas Gajah Mada, kemudian pindah ke Universitas Udayana mengambil jurusan Ilmu Purbakala. Dia menjadi wartawan dan staf redaksi seni dan budaya “Suluh Marhaen” edisi Bali (Bali Post sekarang). Selian itu, dia juga merupakan salah seorang redaksi majalah Bali Courier (1971). Karya-karyanya tersebar di berbagai media massa, antara lain Kompas, Sinar Harapan, majalah sastra Horison, Mimbar Indonesia, Basis, Sastra. Salah satu cerpennya yang sangat terkenal, “Ketika Kentongan Dipukul di Bale Banjar”, dimuat dalam antologi prosa Indonesia berbahasa Jerman, Perlen im Reisfeld, Indonesien (1971). Cerpen tersebut pernah dimuat majalah Horison No.1 Th.IV Januari 1969 dan meraih Hadiah Sastra Horison. Sebagian besar karyanya berisikan penentangan atas kekolotan pandangan atau kepercayaan masyarakat Bali. Protes-protes sosialnya bukan karena rasa benci, tetapi lebih karena dia sangat mencintai Bali. Namun, hingga sekarang belum ada penerbit yang menghimpun karya-karyanya secara utuh hingga kita mengalami kesulitan untuk bisa menikmati karya-karya sastranya.  +
Nyoman Sujana alias Kenyem adalah seorang pelukis kelahiran Sayan, Ubud, 9 September 1972. Dia menamatkan pendidikan seni rupa di ISI Denpasar. Sejak 1992 dia telah aktif dalam banyak pameran bersama. Sementara itu, sejak 1996 dia telah menampilkan karya-karyanya dalam pameran tunggal di dalam dan luar negeri. Antara lain “A Place Behind The House”, Komaneka Gallery, Ubud (2016), “Highest”, Philo Art Space, Jakarta (2013); G13 Gallery, Kelana Jaya, Selangor, Malaysia (2013); “The Bicycle Diaries”, Komaneka Art Gallery, Ubud, Bali (2011), “The Bridges of Nature”, D’Peak Art Space, Singapore (2009). Karya-karya Kenyem banyak menampilkan konsep keseimbangan (harmoni) dalam konteks hubungan manusia dengan manusia, alam, dan Tuhan. Kenyem adalah salah seorang pendiri komunitas perupa Militant Arts.  +
Nyoman Sukaya Sukawati lahir 9 Februari 1960. Ia mulai aktif menulis puisi sejak 1980-an di rubrik sastra surat kabar Bali Post Minggu asuhan penyair Umbu Landu Paranggi. Selain menulis puisi ia juga rajin menulis cerpen, artikel, melukis, dan kegiatan kesenian lainnya. Ia mengenal dunia tulis menulis dengan bergiat di dunia kewartawanan. Kegiatan itu ia mulai sejak remaja dengan rajin menulis laporan mengenai potensi desa. Kemudian ia belajar lebih bersungguh-sungguh dan menjadi wartawan di surat kabar Bali Post, Nusa Tenggara, Karya Bhakti, serta sejumlah media lain. Ia pernah bergiat sebagai reporter televisi RCTI. Ia juga banyak mengerjakan penerbitan berkala di Denpasar, di antaranya majalah pariwisata dan tabloid ekonomi. Tahun 1993 ia menjadi editor buku Bali, Masalah Sosial-Budaya dan Modernisasi, tulisan Prof. I.B. Mantra. Pada 2007 bukunya berjudul Mencari Surga di Bom Bali diterbitkan berkat bantuan program Widya Pataka Badan Perpustakaan Daerah Provinsi Bali bekerja sama dengan Arti Foundation, Denpasar.  +
Nyoman Suraja lahir di Banjar Kawan, Desa Mas, 1958. Ia adalah pematung yang banyak mengangkat tema penari janger ke dalam karyanya. Tematik tersebut berkaitan dengan masa kanaknya yang suka menonton pertunjukan janger. Suraja belajar memahat patung sejak usia 12 tahun pada pematung terkenal Ida Bagus Tilem. Di tempat Tilem ia diarahkan membuat berbagai jenis patung. Namun baru pada tahun 1979 ia merasa cocok dengan tema janger. Patung-patung jangernya sangat memikat dan terkesan berjiwa. Suraja telah memamerkan karya-karyanya dalam pameran bersama, antara lain pameran bersama "Leha-lehah" di Bidadari Art Gallery, Mas-Ubud, Bali (2004). Selain itu, karya-karyanya banyak dikoleksi oleh kolektor dalam dan luar negeri.  +
Nyoman Tingkat adalah penulis dan guru SMA. Dia rajin menulis resensi buku, esai, dan artikel. Tulisan-tulisannya banyak dimuat di media masaa lokal, seperti Bali Post. Dia juga pernah meraih penghargaan sebagai guru berprestasi serta menjuarai beragam perlombaan menulis. Buku-bukunya yang telah terbit adalah: Berguru dalam Jejak Sastra (Arti Foundation, 2007), Tergantung Guru (Arti Foundation, 2009), dll.  +
Nyoman Tjokot adalah pemahat/pematung kelahiran Banjar Jati, Sebatu, Tegalalang, Gianyar, Bali, tahun 1886. Dia adalah seorang pematung otodidak yang sangat cerdas. Dalam berkarya dia banyak menggunakan bongkahan kayu tak terpakai atau akar pohon yang hanyut di sungai. Dia memahat kayu-kayu temuan tersebut sesuka hatinya, mengikuti alur kayu dan intuisinya. Hasilnya adalah karya-karya pahat/patung yang dianggap tidak lazim pada zamannya, nyeleneh, arkaik, absurd. Pahatannya cenderung kasar namun mengandung kejujuran jiwa seninya. Gaya khas pahatan/patungnya yang unik sering disebut sebagai aliran “Tjototisme” yang kini diteruskan oleh keturunannya. Pada zamannya, karya-karya Tjokot tidak terlalu diapresiasi di Bali. Namun, karya-karyanya justu banyak diapresiasi di luar negeri. Pada tahun 1960-an, karya-karya Tjokot sudah dikenal di Amerika Serikat dan ia sudah disebut sebagai seorang maestro dalam bidang seni patung. Pada tahun 1969 Pemerintah Indonesia memberikan penghargaan kepada Tjokot berupa Anugerah Seni Wijaya Kusuma. Tahun 2015, ia menerima Penghargaan Satyalancana Kebudayaan dari Pemerintah Republik Indonesia. Tjokot meninggal dunia pada Oktober 1971.  +
Nyoman Wijaya adalah pelukis kelahiran Tabanan, Bali, November 1971. Dia belajar melukis di Sanggar Senin Kamis, Sanur, Bali, pada 1998 hingga 2003. Pada 2018 dia meraih Nomination of Akili Museum of Art Award (AMAA). Pameran tunggalnya yang perdana digelar pada tahun 2009 bertajuk "AS. SENT" di Kendra Gallery, Seminyak, Bali. Sejak 1998, dia juga sering terlibat dalam pameran bersama, antara lain MITOS KECANTIKAN di Green Art Space (Jakarta, 2010), MOTION & REFLECTION di Galeri Nasional (Jakarta, 2010), FASCINATION di Andi's Gallery (Jakarta, 2009), dan sebagainya. Dia banyak melukis tentang sapi dan perempuan Bali. Baginya sapi adalah hewan sakral yang penuh kelembutan dan menjadi sahabat petani.  +
Nyoman Wirata lahir di Denpasar, 1953. Dia menempuh pendidikan di Sekolah Seni Rupa Indonesia (SSRI) Denpasar hingga tamat tahun 1972. Mulai menulis puisi tahun 1975. Bekerja sebagai guru seni budaya sejak tahun 1980, pensiun tahun 2013 dan aktivitas kesenian berlanjut. Tahun 2011 dia meraih Penghargaan dari Kepala Sekolah SMPN 5 Denpasar sebagai Pembina Sastra dan Majalah Sekolah selama 14 Tahun. Dalam bidang sastra, dia pernah meraih Juara 1 Penulisan Puisi se-Bali yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Bali (1977), 10 Puisi Terbaik se-Bali yang digelar Bali Post (1978), Juara III Sayembara Penulisan Naskah Buku Bacaan Tingkat Nasional Antar Guru yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1993), Juara II lomba menulis novel yang digelar Bali Post (2003). Puisi-puisinya dimuat di berbagai media massa, seperti Bali Post, Kalam, dll. Juga terhimpun dalam buku Tutur Batur (2019), Mengunyah Geram (2018), Pernikahan Puisi (2017), Klungkung Tanah Tua Tanah Cinta (2016), Dendang Denpasar Nyiur Sanur (2012), Hram (1988). Buku puisi tunggalnya adalah Merayakan Pohon Di Kebun Puisi (2007). Dia menerima anugerah Widya Pataka (2007) dan Bali Jani Nugraha (2020) dari Pemerintah Provinsi Bali. Selain menekuni sastra, dia aktif melukis.  +
Om Swastyastu, Terima kasih saya ucapkan atas tempat dan waktu yang telah diberikan kepada saya dan teman saya. Sebelum melanjutkan pembahasan, mari bersama-sama mengucapkan puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena atas anugerah-Nya lah, kita semua dapat mengikuti lomba Bali Berorasi ini. Hadirin yang saya hormati, Beberapa hari lagi tahun akan berganti dan pemilihan untuk pemimpin pun akan diadakan. Banyak calon yang akan mengikuti pemilihan umum 2024 ini untuk menjadi pemimpin dan memiliki kewenangan untuk mengatur jalannya pemerintahan di daerah tersebut. Kita sebagai masyarakat Bali harus mampu bertanggung jawab untuk memilih pemimpin yang mampu mengatasi berbagai masalah yang sedang dihadapi oleh pulau dewata ini. Masalah yang dihadapi pulau Bali ini ada di berbagai bidang, seperti ekonomi, lingkungan, keamanan dan pendidikan. Pulau ini juga sedang menghadapi tantangan serius, dimana maraknya pembangunan yang tidak bekelanjutan dan adanya pro kontra terhadap konsep reklamasi. Calon pemimpin saat ini harus memiliki visi misi yang jelas dan komitmen yang kuat untuk melestarikan keindahan alam Bali serta semua tradisi dan kebudayaan yang dimiliki masing-masing daerah yang ada di Bali. Permasalahan utama ada pada masalah sampah dan limbah-limbah yang dihasilkan. Calon pemimpin harus memperhatikan masalah ini, khususnya pengelolaan sampah maupun limbah. Banyak masyarakat Bali yang belum mengerti tentang sampah-sampah yang dihasilkan dan asal membuangnya saja tanpa dipilah terlebih dahulu, sehingga sampah- sampah ini akan menumpuk di TPA yang ada di Bali. Sampah yang menumpuk ini bisa menimbulkan bau yang tidak sedap ke beberapa daerah, bahkan saat cuaca panas dapat menimbulkan kebakaran. Maka dari itu, calon pemimpin harus merancang kebijakan yang inovatif dan kreatif untuk mengatasi masalah ini, seperti memberikan edukasi atau sosialisasi kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah, mengajak warga untuk menerapkan konsep 3R dan lebih menekankan pada sistem daur ulang. Selain itu aturan-aturan yang ada juga perlu dipertegas untuk orang-orang yang membuang sampah sembarangan. Jika dilihat dari sisi lain, masalah di bidang ekonomi juga menjadi sorotan. Meskipun Bali dikenal dengan daerah pariwisata bagi dunia luar, namun masih banyak masyarakat lokal yang hidup di bawah garis kemiskinan. Hal yang perlu diperhatikan adalah mengenai bantuan atau sumbangan yang tidak merata. Bantuan dari pemerintah harus diberikan ke seluruh daerah Bali dengan merata agar semua warga bisa terbantu dalam kehidupan sehari-harinya dan juga calon pemimpin perlu mengembangkan strategi pembangunan ekonomi yang inklusif untuk memastikan bahwa semua masyarakat bisa merasakan manfaat dari pertumbuhan ekonomi yang pesat. Mungkin masalah ekonomi ini bisa diatasi seperti pemberdayaan masyarakat lokal melalui pelatihan keterampilan, dukungan untuk usaha kecil dan menengah, serta kebijakan untuk memastikan distribusi yang adil dari hasil pariwisata. Contoh permasalahan lainnya di bidang ekonomi, yaitu tentang masalah korupsi dan kasus penyogokan. Masalah ini tidak hanya merugikan perekonomian dan pelayanan publik, tetapi juga menciptakan ketidaksetaraan yang memperburuk penderitaan masyarakat yang lebih rentan serta menjadi ancaman serius terhadap keadilan dan etika dalam berbagai sektor. Calon pemimpin harus menegaskan komitmen mereka dengan menerapkan aturan yang ketat, memberikan hukuman yang tegas, dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak negatif yang ditimbulkan dari masalah ini. Di era globalisasi, aturan dalam berperilaku terutama pada generasi muda sudah mulai menurun karena adanya perkembangan teknologi sehingga pendidikan formal dan pengembangan karakter perlu ditekankan. Calon pemimpin harus memaparkan nilai-nilai seperti integritas, kerja sama, dan tanggung jawab sosial di dalam kurikulum pendidikan. Dengan membangun fondasi karakter yang kuat, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih sadar akan tanggung jawab mereka terhadap lingkungan dan satu sama lain. Seperti yang kita ketahui, Bali dikenal sebagai daerah pariwisata dengan keindahan- keindahan yang disuguhkannya sehingga membuat banyak para wisatawan luar tertarik untuk datang ke Bali. Namun banyak kasus tentang adanya wisatawan luar ini yang berbuat semena-mena dan melanggar aturan yang ditetapkan di pulau Bali. Calon pemimpin perlu memperhatikan hal ini dan memperkuat aturan-aturan untuk orang asing atau wisatawan luar di daerah Bali agar tidak memunculkan masalah baru. Untuk menjaga keamanan di Bali, calon pemimpin harus bekerja sama dengan aparat keamanan untuk memastikan keamanan masyarakat dan wisatawan. Karena banyaknya wisatawan luar yang datang, maka perlu disiapkan fasilitas yang layak bagi para wisatawan dan warga lokal. Namun kenyataannya, fasilitas yang ada di Bali sangat kurang seperti banyaknya jalan yang rusak, kurangnya perhatian perawatan dari fasilitas yang ada, kurangnya fasilitas dalam hal penerangan di daerah yang terpencil, serta penyedian akses untuk para disabilitas di areal suci maupun tempat-tempat tertentu. Oleh karena itu, calon pemimpin perlu merancang rencana pembangunan jangka panjang yang mencakup perbaikan jalan, penyediaan air bersih, perawatan fasilitas dan peningkatan akses ke fasilitas kesehatan dan pendidikan di seluruh wilayah Bali. Dalam mengatasi semua permasalahan ini, kita sebagai masyarakat Bali sangat diperlukan dalam pemilihan saat ini. Mari kita pilih pemimpin yang tidak hanya memiliki visi jelas tetapi juga kemampuan untuk membawa berbagai pihak bersatu untuk mencapai tujuan bersama. Pemilu 2024 adalah kesempatan kita untuk menciptakan Bali yang lebih baik untuk generasi mendatang. Mari kita berpartisipasi dengan sungguh-sungguh demi masa depan pulau yang kita cintai ini. Demikian yang bisa saya dan teman saya sampaikan, mohon maaf apabila terdapat perkataan yang kurang berkenan di hati. Semoga melalui lomba ini, generasi muda mampu memilih pemimpin dengan bijak. Pembahasan ini saya akhiri dengan paramasantih, Om Santih, Santih, Santih, Om  
O
Om Swastiastu Om Awighnam astu nama sidham Om sidhirastu tat astu ya nama sidham Angayubagia uningayang titiang majeng ring Sang Hyang Widhi Wasa, Duaning majanten sakeng asung kerta wara nugraha idaa mawinang titiang jagi mebebaosan nanginin indik “PEMILIHAN UMUM 2024” Pemilihan umum yang akan dilaksanakan pada tahun 2024 , Indonesia akan dihadapkan dengan banyak perubahan Politik yang akan mendatang pada awal tahun 2024 dengan banyak pemilihan secara umum yang meliputi pemilihan legislatif yang akan dilanjutkan dengan pemilihan presiden baru yang memiliki banyak perubahan yang besar pada bangsa Indonesia terutama pada pemilu 2024 akan diwarnai oleh generasi milenial dan generasi gen Z yang akan berkontribusi besar pada pemilihan umum yang akan dilaksanakan 2024. Sebagai generasi milenial dan generasi gen Z yang akan ikut mewarnai pemilihan umum yang dilaksanakan pada tahun 2024, jadilah pemilih yang memiliki rasa tanggung jawab terhadap pilihan yang kita dan tidak memilih calon secara asal – asal maupun memiliih tanpa ada rasa paksaan ataupun sogokan dari calon-calon pemilu 2024. Namun pada masa kini banyak generasi milenial maupun generasi GEN Z yang tak mengerti mengenai politik dan hukum yang membuat banyak generasi milenial menjadi golongan netral atau yang biasa disebut GOLPUT (Golongan Putih) karena banyaknya isu isu calon pemilu yang memiliki visi mis yang tidak sesuai dengan jalannya,membuat banyak pemuda generasi milenial maupun gen Z ragu dengan visi misi yang disampaikan hal ini banyak pemuda generasi milenial dan generasi Gen Z yang menjadi golongan putih karena ketidakpedulian mengenai pemimpin negara yang akan memimpin negara kedepannya. Dengan adanya keraguan maupun golongan netral hal ini membuat banyak pemuda Indonesia yang akan ikut mewarnai pemilihan umum yang akan dilaksanakan tahun 2024 ini membuat banyaknya pilihan secara asal-asalan tanpa adanya dasar rasa pilihan sesuai dengan hatinya maupun sesuai kriteria yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia pada 5 tahun yang mendatang. Hal ini akan banyaknya suapan ataupun sogokan-sogokan dari calon kepada warga negara terutama generasi milenial maupun generasi GEN Z yang tidak mengerti apapun mengenai politik hal ini akan membuat banyak pengaruh negatif yang akan merusak jalannya pemilu 2024. Dengan demikian, dengan adanya pemilu 2024 yang akan diwarnai oleh generasi milenial dan generasi gen Z akan ikut mewarnai pemilihan umum pada tahun dengan pilihannya. Karena setiap pilihan suaramu untuk memajukan bangsa Indonesia kedepan yang lebih baik. Dengan memilih tanpa menjadi golongan putih, karena Golongan Putih itu tidak keren. Terimakasih, semoga dengan adanya orasi yang saya sampaikan. Semoga dengan ini generasi milenial maupun generasi GEN Z dapat memilih calon dengan visi dan misi yang sesuai dengan Negara Indonesia yang dibutuhkan. Sehingga tidak ada lagi yang akan menjadi golongan putih atau netral pada pemilu 2024 nanti. Piniki maenawi Ten Wenten iwang atur titiang , titiang nglungsur geng rena pengampura, ngiring sineb antuk ucapan Parama Santhi. Om Santi Santi Santi om  
Om Swastiastu, Om Awighnam astu namo sidham Suksma aturang titiang majeng ring pengeter acara indik galah sane kapaica ring titiang ngaturang sambrama wacana mantuka ring ida dane sareng sami. Sane wangiang titiang dewan juri lomba Sane wangiang titiang para uleman sane sampun prasida rauh ring acara puniki Bapak/Ibu guru pendamping sane sampun ledang nganter para sisia rikala melomba puniki. Ratu idane sane banget wangiang titiang sinamian. Titiang mangkin maka sisianing ring Badung. Ring rahina mangkin icen titiang nyidang galah jagi ngebaosang indik "Pemilihin Umum 2024". Wahai rakyat Indonesia saya mengajak, mengimbang saudara-saudara sekalian untuk bersama sama menyukseskan pemilu kita, Pemilu 24 Februari 2024. Karena pemilu bukan soal pergantian kepemimpinan saja, pemilu juga bukan karena soal kekuasaan saja. Karena pemilu adalah upaya kita untuk mencegah rakyat-rakyat yang beruk. Pemilu adalah ajang untuk kita mengevaluasi pemerintahan ini. Hadirin saudaraku sekalian marilah kita memperkuat SDM untuk penyelenggaraan di semua tingkatan. Ini saya meyakini sudah dilakukan dan memang kali ini saya melihat tadi dari tepuk tangannya kelihatan semangat optimismenya. Dari tingkatan paling bawah sampai atas, bekali pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan-kemampuan lainnya yang dibutuhkan, agar seluruh perangkat dan petugas mampu bertugas dengan baik. Semua jajaran KPU harus menyadari besar dan pentingnya tugas untuk mengawal pesta demokrasi bangsa kita. Momentum berharga untuk menunjukkan komitmen dan integritas, menunjukkan dedikasi dan kemampuan terbaik bagi masa depan bangsa dan negara kita. Dengan demikian, dapat saya simpulkan bahwa marilah kita memilih pemilu yang bisa memajukan pulau Bali ini. Janganlah kita memilih pemilu yang eks koruptor. Pilihlah pemilu yang dapat berkomitmen melaksanakannya dengan baik agar demokrasi tetap hidup dan semakin berkualitas, melahirkan pemerintahan yang memiliki legitimasi yang kuat. Puniki menawi tan wenten iwang atur titiang, titiang nglungsur geng rena pangampura, ngiring sineb antuk ucaran Parama Santhi. Om Santhi, Santhi, Santhi Om  
Om Swastiastu Bupati Badung yang saya hormati, Bapak /ibu guru pendamping yang saya hormati, anak-anak semuanya yang saya cintai, serta hadirin sekalian. Sebelumnya marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan yang maha esha karena atas rahmat dan karunia-Nya kita dapat berkumpul bersama pada hari ini dalam acara Pameran Seni Lukis Antarpelajar SMP se- Kabupaten Banyumas ini. Tak lupa juga saya ucapkan terimakasih atas semua pihak yang telah membantu dan memperlancar terselenggaranya acara ini. Hadirin yang terhormat pada kesempatan kali ini saya selaku panitia acara ingin menyampaikan beberapa informasi mengenai acara pameran ini. Acara pameran ini merupakan program yang melatih siswa agar trampil dalam membuat karya seni lukis. Dengan adanya acara pameran ini juga akan mendorong keatifitas dan bakat masing-masing siswa. Pameran seni juga dapat menambah pengetahuan, meningkatkan apresiasi serta mempertajam imaginasi siswa. Melalui pameran, seorang siswa bisa memperkenalkan karya-karyanya kepada orang lain. Sekian trimakasih Om Shanti Shanti Shanti Om  +
P
hal. Dronkers, lahir 19 Agustus 1917, menyelesaikan pendidikannya di Leiden pada bulan September 1941 dan menjadi administrator pemerintahan kolonial Belanda (Indisch bestuursambtenaar) dan pada bulan Juli 1945 ia merupakan salah satu anggota kontingen administrator kolonial Belanda pertama yang diberangkatkan dari Belanda. ke Hindia Belanda yang saat itu masih diduduki [oleh Jepang]. Melalui Australia dan penugasan sementara di Batavia pada Dinas Penerangan Pemerintah Belanda (Regerings Voorlichtingsdienst, RVD), pada bulan-bulan pertama tahun 1946, ia diberikan jabatan di pasukan pendarat, yang akan mengembalikan Bali ke bawah pemerintahan reguler [kolonial Belanda] administrasi. Awalnya, Administrasi Urusan Dalam Negeri dimiliterisasi dengan nama Administrasi Militer Sekutu, Cabang Urusan Sipil (AMACAB), sesuatu yang dibatalkan pada tahun 1946. Pada tahun 1947, administrator sipil ditambahkan ke pemerintahan mandiri lokal sebagai penasihat sipil (bestuursadviseurs) . Pertengahan tahun 1948, para penasehat administrasi ini ditempatkan di kantor 'Dewan Rajadom' (vorstenraad) Bali Dewan Radja-Radja di Den Pasar. Alasannya adalah, juga di tingkat lokal, untuk melebur ke dalam perubahan hubungan politik di Negara Indonesia Timur, yang merupakan wilayah Bali. Penyerahan kedaulatan pada bulan Desember 1949 secara resmi mengakhiri campur tangan Pemerintahan Sipil [kolonial] Belanda terhadap pemerintahan lokal. Para peminum menduduki posisi berikut di Bali: pengontrol junior (calon-kontrol) di Boeleleng dan Djembrana, Maret-Mei 1946; pengontrol junior di Djembrana, Mei-Desember 1946; pengawas/penasehat administrasi di Tabanan, Januari 1947 - Juni 1948; kepala Departemen Politik pada Dewan Radja-Radja di Den Pasar, Juni 1948 - Maret 1949; kepala Departemen Perekonomian bersama Dewan Radja-Radja di Den Pasar, Juni 1949 - April 1950. April 1950, Dronkers bersama keluarganya dipulangkan ke Belanda. Dalam menjalankan tugas administratifnya ia membuat sekitar 7.000 foto kehidupan budaya Bali.  
Om Swastyastu, Salam Sukses Tetap Berprogress, Yang terhormat, para dewan juri. Yang saya hormati para peserta, Begitu juga para hadirin yang saya kasihi. Sebelum saya menghaturkan salam, mari kita panjatkan puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena anugerah-Nya kita dapat berkumpul di acara yang baik ini yaitu “Wikithon Partisipasi Publik Bali Berorasi”. Hadirin sekalian pasti sudah mengetahui bahwa Bali disebut daerah tujuan wisata Indonesia yang sudah terkenal di dunia. Bali mengukuhkan Pariwisata Budaya sebagai daya tarik yang paling utama bagi wisatawan, itu yang membuah banyak wisatawan mancanegara atau wisatawan lokal yang melancong ke Bali. Namun, kita patut ingat, bumi Bali ini tanah yang suci, ada aturan-aturan, pakem, dan peraturan di masing-masing wilayah yang patut dilaksanakan, dipelihara, dan dilestarikan agar bumi Bali ini bisa tetap kukuh, kokoh, dan lestari. Aturan itu tidak hanya dilaksanakan oleh masyarakat Bali saja tetapi semua pihak yang menjadi sektor di bidang pariwisata dan juga masyarakat yang tinggal di Bali begitu juga wisatawan domestik dan mancanegara. Bukan karena kalian menjadi wisatawan, kalian bisa menyalahi aturan yang ada, apalagi berprilaku kasar atau semena-mena. Jika ada wisatawan seperti ini pasti akan membuat hal yang tidak baik di kehidupan bumi Bali ini. Dalam keadaan sektor pariwisata Bali saat ini yang baru saja bangkit dari dampak Covid-19, banyak prilaku wisatawan dari mancanegara yang tidak sesuai dengan aturan yang ada di Bali. Sebagai contoh, kasus wisatawan yang mengusak-asik Pura Goar Raja, Besakih. Wisatawan dari Korea Selatan itu merusak sarana yang ada di area pura, seperti tedung (payung), sangku (wadah air suci), kendi, kotak punia, dan kain yang dipasang pada tugu. Hal tersebut membuat area pura menjadi tercemar. Lalu pengurus Pura Goa Raja melaksanakan upacara prayascita (pembersihan) secara sederhana agar area pura bisa kembali suci. Prilaku wisatawan tersebut membuat kerugian besar bagi masyarakat sekitar dan masyarakat adat. Hal itu pasti sudah membuat pakem dan adat Bali menjadi tercemar. Tidak hanya itu, masih banyak contoh lainnya seperti wisatawan yang tidak berbusana saat pementasan Tari Pendet di Pura Saraswati dan Pura Gunung Batur, wisatawan yang berfoto tanpa busana di Taru Kayu Putih Suci yang ada di Kabupaten Tabanan, wisatawan yang duduk di tugu Pura Teratai Bang, wisatawan yang meditasi tanpa busana di Denpasar. Selain di pura, ada juga wisatawan yang tidak berbusana di tempat umum, contohnya di Kuta Selatan. Dari permasalahan di atas, sebenarnya pemerintah Bali sudah membuat surat edaran Gubernur Bali Nomor 04 Tahun 2023 tentang tatanan baru bagi wisatawan mancanegara yang singgah ke Bali. Penetapan peraturan tentang prilaku wisatawan ini sudah sesuai dengan norma-norma kebudayaan Bali tetapi belum pelaksanaannya belum maksimal, masih banyak wisatawan yang berprilaku tidak sesuai adat istidata di Bali, merusak pakem yang sudah diwariskan di bumi Bali ini. Hal tersebut membuat saya berharap kepada pemimpin yang akan terpilih pada tahun 2024 nanti agar bersikap tegas dengan aturan yang sudah dikeluarkan, sungguh-sungguh setia menjaga bumi Bali dari pengaruh globalisasi yang tidak baik dan seluruh masyarakat terutama generasi Bali agar tidak terkena pengaruh buruk. Selain itu, pemimpin Bali patut mewajibkan para wisatawan agar ditemani oleh guide, tujuannya agar tidak ada lagi prilaku wisatawan yang salah dan menyimpang. Wisatawan melakukan prilaku buruk itu karena tidak ada yang mengawasi. Agar bisa terlaksana, pemimpin 2024 bisa memberikan layanan guide yang ada dibawah naungan pemerintah yang bisa digunakan oleh para wisatawan. Ayo saudara-saudara kita menjaga bumi Bali ini, peduli dengan keberadaan para wisatawan yang datang ke Bali. Agar adat dan budaya Bali sebagai warisan leluhur tidak tercemar dan dilecehkan. Baik, hanya itu yang dapat saya sampaikan kurang lebih saya mohon maaf. Saya tutup dengan paramasanthi. Om Santih, Santih, Santih, Om.  
PELECEHAN ADAT BUDAYA BALI OLEH OKNUM LUAR PULAU Viralnya video tradisi Bali pada media sosial yang dipentaskan di pulau Jawa tapa pakem yang tepat, memunculkan amarah dari netijen masyarakat Bali. Tradisi Bali seperti Tari Cendrawasih, bahkan yang ber-sifat sakral seperti Topeng Sidakarya sebagai sesolahan pengiring karya seolah kehilangan Taksunya ketika dipentaskan ole oknum tak bertanggung jawab. Mengapa hal ini bisa terjadi? apa yang harus dilakukan ole pemprov & masyarakat Bali untuk mengatasi hal ini? Kemasyuran adat, tradisi dan budaya masyarakat Hindu Bali telah terk-enal hingga mancanegara. Ontentiknya kebudayaan Bali telah men-dorong orang dari luar Bali untuk datang dan belajar secara langsung kebudayaan Bali. Tak heran, kini makin banyak dijumpai sanggar seni di luar Bali yang mengajarkan seni tari, seni gamelan khas pulau Dewata. Keberadaan media sosial seperti Instagram, YouTube dan juga TikTok turut memperkenalkan khazanah tradisi Bali Terkesan ingin melastarikan tradisi Bali dari rasa kagum, namun berujung menjadi sebuah pelecehan terhadap tr-adisi Bali it sendiri. Ketidaktahuan antara tari sakral dan non sakral menyebabkan banyak tarian yang bersifat pengiring upacara justru ditarikan sembarangan se-bagai tontonan tapa pakem. Masyarakat Hindu Bali serta Majelis Desa Adat Bali harus bersinergi bersikap tegas menindak hal-hal tersebut agar tidak terulangi kembali. Pemprov Bali beserta Dinas Kebudayaan Provinsi Bali harus segera membentuk sebuah forum komunikasi budaya antar daerah untuk memberikan edukasi bag seniman-seniman di luar Bali yang hendak membawakan seni budaya Bali, sehingga ketidaksesuaian pakem yang berujung pada pelecehan dapat dihindari.  +
Pemanasan global saat ini kian meningkat dikarenakan hujan tidak kunjung turun dan akibatnya memberi dampak bagi keberlangsungan masyarakat contohnya masyarakat rentan jatuh sakit karena panas yang setiap hari selalu meningkat hal ini bisa ditindak lanjuti oleh pemerintah agar dapat mengeluarkan solusi atau pendapat akan hal ini agar tidak menimbulkan hal hal baru yang tidak diinginkan. Yang mungkin bisa dilakukan pemerintah agar masalah ini dapat terselesaikan pemerintah mampu membantu dengan membentuk ruang terbuka hijau yaitu penanaman seribu pohon agar dapat menyerap karbondioksida lebih banyak dan merubahnya dalam bentuk oksigen agar masyarakat setidaknya dapat menghirup udara yang segar dan juga mengurangi dampak dari pemanasan global ini dengan demikian adanya permasalahan pemanasan global ini dapat mengurangi efek atau dampak dari pemanasan global. Sekiranya masalah pemanasan global ini dapat terselesaikan dengan adanya bantuan dari pemerintah berupa pohon untuk di tanami disekitaran pemukiman masyarakat dan dapat membantu masyarakat agar tidak terdampak masalah dari pemanasan global ini yang mana pemerintah mampu meyakini masyarakat agar tidak terlalu resah atau panik akan masalah pemanasan global ini.  +
PEMBERONTAKAN KORUPSI Dijaman sekarang kebanyakan permasalahan korupsi di Indonesia permasalahan korupsi banyak di perbincangkan di masyarakat. Korupsi di Indonesia seakan sulit untuk di berantas dan telah menjadi budaya. Padahal mereka sudah mengetahui apa itu korupsi dan bagaimana dampaknya tetapi tetap saja dilakukan.jika kita sudah pernah melakukan korupsi nama baik sudah jelek,jika kita sebagai warga Indonesia harusnya tidak pernah melakukan perbuatan busuk,dan penggelapan uang. Korupsi adalah tindakan yang dilakukan oleh setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain yang dapat merugikan Negara atau perekonomian.tindak pidana korupsi meningkat dari tahun ke tahun Disini saya memberikan pendapat agar bagi siapa yang melakukan korupsi agar hukumannya tidak bisa di kurang jika sudah mencapai miliaran rupiah uang yang di gelapkan maka pemerintah berikanlah hukuman mati.Mari sama sama berantas korupsi agar masalah ekonomi di Indonesia dapat mengurang.Korupsi dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain  +
Pengetahuan itu seharusnya dihargai dan diterapkan dengan baik untuk membawa kemajuan pada daerah tersebut. Pelaksanaannya harus menghormati pengetahuan yang sesuai, yang pasti, yang berakar pada sejarah yang tepat, dan yang berkontribusi pada perkembangan yang juga bermanfaat. Pentingnya hal ini adalah untuk memilih para pemimpin yang berkualitas atau calon yang tepat, yang dapat memberikan arah pada perubahan yang diperlukan dalam kehidupan masyarakat. Hal ini penting dalam daerah tersebut, di mana pelaksanaannya harus mengenali dan menghormati calon pemimpin yang sudah ada. Selain itu, pengetahuan harus dijalankan dan diterapkan secara adil. Dengan adanya tata krama dan kebijaksanaan yang bijaksana, pengetahuan yang terkait dengan demokrasi harus menjadi landasan yang diinginkan."  +
PEMILIHAN UMUM 2024 Om Swastiastu, Om Awighnam astu namo sidham Suksma aturang titiang majeng ring pengeter acara indik galah sane kapaica ring titiang ngaturang sambrama wacana mantuka ring ida dane sareng sami. Sane wangiang titiang dewan juri lomba Sane wangiang titiang para uleman sane sampun prasida rauh ring acara puniki Bapak/Ibu guru pendamping sane sampun ledang nganter para sisia rikala melomba puniki. Ratu idane sane banget wangiang titiang sinamian. Titiang mangkin maka sisianing ring Badung. Ring rahina mangkin icen titiang nyidang galah jagi ngebaosang indik "Pemilihin Umum 2024". Wahai rakyat Indonesia saya mengajak, mengimbang saudara-saudara sekalian untuk bersama sama menyukseskan pemilu kita, Pemilu 24 Februari 2024. Karena pemilu bukan soal pergantian kepemimpinan saja, pemilu juga bukan karena soal kekuasaan saja. Karena pemilu adalah upaya kita untuk mencegah rakyat-rakyat yang beruk. Pemilu adalah ajang untuk kita mengevaluasi pemerintahan ini. Hadirin saudaraku sekalian marilah kita memperkuat SDM untuk penyelenggaraan di semua tingkatan. Ini saya meyakini sudah dilakukan dan memang kali ini saya melihat tadi dari tepuk tangannya kelihatan semangat optimismenya. Dari tingkatan paling bawah sampai atas, bekali pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan-kemampuan lainnya yang dibutuhkan, agar seluruh perangkat dan petugas mampu bertugas dengan baik. Semua jajaran KPU harus menyadari besar dan pentingnya tugas untuk mengawal pesta demokrasi bangsa kita. Momentum berharga untuk menunjukkan komitmen dan integritas, menunjukkan dedikasi dan kemampuan terbaik bagi masa depan bangsa dan negara kita. Dengan demikian, dapat saya simpulkan bahwa marilah kita memilih pemilu yang bisa memajukan pulau Bali ini. Janganlah kita memilih pemilu yang eks koruptor. Pilihlah pemilu yang dapat berkomitmen melaksanakannya dengan baik agar demokrasi tetap hidup dan semakin berkualitas, melahirkan pemerintahan yang memiliki legitimasi yang kuat. Puniki menawi tan wenten iwang atur titiang, titiang nglungsur geng rena pangampura, ngiring sineb antuk ucaran Parama Santhi. Om Santhi, Santhi, Santhi Om  
Nama : I KOMANG ADI SAPUTRA ORASI PEMILU 2024 Om Swastiastu Om Awighnam astu nama sidham Om sidhirastu tat astu ya nama sidham Angayubagia uningayang titiang majeng ring Sang Hyang Widhi Wasa, Duaning majanten sakeng asung kerta wara nugraha idaa mawinang titiang jagi mebebaosan nanginin indik “PEMILIHAN UMUM 2024” Pemilihan umum yang akan dilaksanakan pada tahun 2024 , Indonesia akan dihadapkan dengan banyak perubahan Politik yang akan mendatang pada awal tahun 2024 dengan banyak pemilihan secara umum yang meliputi pemilihan legislatif yang akan dilanjutkan dengan pemilihan presiden baru yang memiliki banyak perubahan yang besar pada bangsa Indonesia terutama pada pemilu 2024 akan diwarnai oleh generasi milenial dan generasi gen Z yang akan berkontribusi besar pada pemilihan umum yang akan dilaksanakan 2024. Sebagai generasi milenial dan generasi gen Z yang akan ikut mewarnai pemilihan umum yang dilaksanakan pada tahun 2024, jadilah pemilih yang memiliki rasa tanggung jawab terhadap pilihan yang kita dan tidak memilih calon secara asal – asal maupun memiliih tanpa ada rasa paksaan ataupun sogokan dari calon-calon pemilu 2024. Namun pada masa kini banyak generasi milenial maupun generasi GEN Z yang tak mengerti mengenai politik dan hukum yang membuat banyak generasi milenial menjadi golongan netral atau yang biasa disebut GOLPUT (Golongan Putih) karena banyaknya isu isu calon pemilu yang memiliki visi mis yang tidak sesuai dengan jalannya,membuat banyak pemuda generasi milenial maupun gen Z ragu dengan visi misi yang disampaikan hal ini banyak pemuda generasi milenial dan generasi Gen Z yang menjadi golongan putih karena ketidakpedulian mengenai pemimpin negara yang akan memimpin negara kedepannya. Dengan adanya keraguan maupun golongan netral hal ini membuat banyak pemuda Indonesia yang akan ikut mewarnai pemilihan umum yang akan dilaksanakan tahun 2024 ini membuat banyaknya pilihan secara asal-asalan tanpa adanya dasar rasa pilihan sesuai dengan hatinya maupun sesuai kriteria yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia pada 5 tahun yang mendatang. Hal ini akan banyaknya suapan ataupun sogokan-sogokan dari calon kepada warga negara terutama generasi milenial maupun generasi GEN Z yang tidak mengerti apapun mengenai politik hal ini akan membuat banyak pengaruh negatif yang akan merusak jalannya pemilu 2024. Dengan demikian, dengan adanya pemilu 2024 yang akan diwarnai oleh generasi milenial dan generasi gen Z akan ikut mewarnai pemilihan umum pada tahun dengan pilihannya. Karena setiap pilihan suaramu untuk memajukan bangsa Indonesia kedepan yang lebih baik. Dengan memilih tanpa menjadi golongan putih, karena Golongan Putih itu tidak keren. Terimakasih, semoga dengan adanya orasi yang saya sampaikan. Semoga dengan ini generasi milenial maupun generasi GEN Z dapat memilih calon dengan visi dan misi yang sesuai dengan Negara Indonesia yang dibutuhkan. Sehingga tidak ada lagi yang akan menjadi golongan putih atau netral pada pemilu 2024 nanti. Piniki maenawi Ten Wenten iwang atur titiang , titiang nglungsur geng rena pengampura, ngiring sineb antuk ucapan Parama Santhi. Om Santi Santi Santi om  
PEMILU 2024 "ANTI GOLONGAN PUTIH" Om Swastiastu Om Awighnam astu nama sidham Om sidhirastu tat astu ya nama sidham Angayubagia uningayang titiang majeng ring Sang Hyang Widhi Wasa, Duaning majanten sakeng asung kerta wara nugraha idaa mawinang titiang jagi mebebaosan nanginin indik “PEMILIHAN UMUM 2024” Pemilihan umum yang akan dilaksanakan pada tahun 2024 , Indonesia akan dihadapkan dengan banyak perubahan Politik yang akan mendatang pada awal tahun 2024 dengan banyak pemilihan secara umum yang meliputi pemilihan legislatif yang akan dilanjutkan dengan pemilihan presiden baru yang memiliki banyak perubahan yang besar pada bangsa Indonesia terutama pada pemilu 2024 akan diwarnai oleh generasi milenial dan generasi gen Z yang akan berkontribusi besar pada pemilihan umum yang akan dilaksanakan 2024. Sebagai generasi milenial dan generasi gen Z yang akan ikut mewarnai pemilihan umum yang dilaksanakan pada tahun 2024, jadilah pemilih yang memiliki rasa tanggung jawab terhadap pilihan yang kita dan tidak memilih calon secara asal – asal maupun memiliih tanpa ada rasa paksaan ataupun sogokan dari calon-calon pemilu 2024. Namun pada masa kini banyak generasi milenial maupun generasi GEN Z yang tak mengerti mengenai politik dan hukum yang membuat banyak generasi milenial menjadi golongan netral atau yang biasa disebut GOLPUT (Golongan Putih) karena banyaknya isu isu calon pemilu yang memiliki visi mis yang tidak sesuai dengan jalannya,membuat banyak pemuda generasi milenial maupun gen Z ragu dengan visi misi yang disampaikan hal ini banyak pemuda generasi milenial dan generasi Gen Z yang menjadi golongan putih karena ketidakpedulian mengenai pemimpin negara yang akan memimpin negara kedepannya. Dengan adanya keraguan maupun golongan netral hal ini membuat banyak pemuda Indonesia yang akan ikut mewarnai pemilihan umum yang akan dilaksanakan tahun 2024 ini membuat banyaknya pilihan secara asal-asalan tanpa adanya dasar rasa pilihan sesuai dengan hatinya maupun sesuai kriteria yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia pada 5 tahun yang mendatang. Hal ini akan banyaknya suapan ataupun sogokan-sogokan dari calon kepada warga negara terutama generasi milenial maupun generasi GEN Z yang tidak mengerti apapun mengenai politik hal ini akan membuat banyak pengaruh negatif yang akan merusak jalannya pemilu 2024. Dengan demikian, dengan adanya pemilu 2024 yang akan diwarnai oleh generasi milenial dan generasi gen Z akan ikut mewarnai pemilihan umum pada tahun dengan pilihannya. Karena setiap pilihan suaramu untuk memajukan bangsa Indonesia kedepan yang lebih baik. Dengan memilih tanpa menjadi golongan putih, karena Golongan Putih itu tidak keren. Terimakasih, semoga dengan adanya orasi yang saya sampaikan. Semoga dengan ini generasi milenial maupun generasi GEN Z dapat memilih calon dengan visi dan misi yang sesuai dengan Negara Indonesia yang dibutuhkan. Sehingga tidak ada lagi yang akan menjadi golongan putih atau netral pada pemilu 2024 nanti. Piniki maenawi Ten Wenten iwang atur titiang , titiang nglungsur geng rena pengampura, ngiring sineb antuk ucapan Parama Santhi. Om Santi Santi Santi om  
Pemilu 2024 merupakan sebuah tonggak penting dalam perjalanan demokrasi Indonesia. Selain menjadi ajang untuk masyarakat Bali dan seluruh Indonesia memilih pemimpin mereka, pemilu ini juga memunculkan berbagai masalah yang dihadapi oleh pemerintah Bali. Beberapa masalah tersebut termasuk: Logistik Pemilu: Pemilu seringkali memerlukan logistik yang sangat besar, termasuk surat suara, tempat pemungutan suara, dan pengamanan. Di Bali, yang terkenal dengan destinasi pariwisatanya, masalah logistik bisa menjadi lebih rumit karena perlu dipastikan bahwa pemilu tidak mengganggu industri pariwisata yang sangat penting bagi ekonomi daerah. Partisipasi Pemilih: Memastikan partisipasi pemilih yang maksimal adalah salah satu tantangan besar. Terutama di Bali, yang memiliki komunitas yang beragam dan mobilitas tinggi karena pariwisata, memastikan bahwa semua warga memiliki akses yang adil dan mudah untuk memberikan suaranya adalah suatu prioritas. Pemilu yang Bersih dan Bebas Korupsi: Masalah korupsi adalah tantangan yang serius di banyak tempat, dan Bali tidak terkecuali. Pemerintah Bali perlu memastikan bahwa pemilu berjalan dengan adil, tanpa campur tangan korupsi, dan proses pemungutan suara serta perhitungan suara dilakukan secara transparan. Kesiapan Infrastruktur: Pemilu modern sering melibatkan teknologi dan sistem elektronik untuk menghitung dan melaporkan hasil. Membangun infrastruktur yang andal dan aman untuk pemilu di Bali adalah sebuah tantangan, terutama mengingat keterbatasan sumber daya di pulau kecil ini. Kebijakan Pemilu yang Tepat: Pemerintah Bali juga perlu mempertimbangkan kebijakan yang tepat untuk memastikan bahwa pemilu berjalan lancar dan sesuai dengan nilai-nilai demokrasi yang dipegang teguh oleh masyarakat Bali. Pemilu 2024 adalah kesempatan bagi masyarakat Bali untuk memberikan suara mereka dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan politik yang memengaruhi masa depan mereka. Pemerintah Bali harus bekerja keras untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi dan memastikan bahwa pemilu berjalan dengan lancar, adil, dan demokratis. Dengan demikian, hasil pemilu akan mencerminkan kehendak dan aspirasi rakyat Bali.  
Om Swastiastu Om Awignamastu Namo Sidham Rahayu, Rahayu, Rahayu Yang saya hormati para Dewan Juri Lomba Yang saya hormati Bapak/Ibu Kepala SMA dan SMK se Bali Yang saya hormati Bapak/Ibu Guru SMA dan SMK se Bali Yang saya hormati pula para hadirin dan para Siswa-Siswi semuanya Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmatnya lah kita bisa berkumpul pada pagi hari ini dengan sehat walafiat. Pada kesempatan ini saya, Wira sebagai orator akan menyampaikan sebuah orasi yang berjudul "Pemilu 2024, Harus Pilih Pemimpin Bali Yang Tepat" Hadirin yang terhormat... Pemilu atau Pemilihan Umum bisa kita sebut dengan pencoblosan atau pemilihan, dimana kita sudah menentukan hak pilih kita dengan memilih pemimpin-pemimpin yang tepat. Dari pemilu ini kita menjadi tahu apakah Bali ini sudah berkembang atau belum! Maka dari itu saya akan membahas mengenai beberapa masalah mendesak yang harus segera ditangani oleh Calon Pemimpin Bali. Hadirin yang terhormat... Waktu demi waktu... Hari demi hari...Tahun demi tahun sudah berganti...Apakah kalian pernah pergi ke daerah perkotaan seperti Denpasar? Pernah atau tidak? Apabila kalian pernah pergi dan pernah melihat anak kecil yang mengemis demi sesuap nasi, apakah kalian merasakan penderitaannya? Wahai masyarakat semua dengan adanya saya disini, saya ingin mengajak kalian untuk memilih pemimpin-pemimpin yang lebih tepat, bijaksana, dan pastinya jujur! Lalu masalah lainnya adalah lingkungan. Ya... Lingkungan... Bali dikenal dengan sebutan "Surganya Dunia" yang dimana Bali itu sendiri memilik berbagai objek wisata alam yang indah! Apabila kita tidak bisa merawat lingkungan niscaya Bali ini akan mengalami yang namanya penurunan ekonomi. Sebelum saya mengakhiri pembicaraan saya hari ini, saya ingin meminta pada kalian semua untuk menggenggam tangan dan mengangkatnya di atas kepala! apakah kalian akan membuang bali pada pemimpin yang salah?Maka dari itu mari kita pilih pemimpin yang memiliki sifat bertanggung jawab, berkompeten, jujur, dan tentunya adil. Najwa pernah berkata "pemimpin tak lahir karena ijazah, tapi oleh kerja keras dan kepedulian yang terus diasah" Hanya sekian yang dapat saya sampaikan, semoga tentunya Bali ini berada pada pemimpin yang tepat. Hormat kita untuk pulau Bali, saya akhiri dengan parama santhi Om Santi, Santi, Santi Om Rahayu, Rahayu, Rahayu  
Om Swastiastu Om Awighman Asti Nama Sidham Yang ter Hormat kepada seluruh masyarakat yang hadir di hadapan saya serta bapak Ibu dewan juri. Saya berdiri di depan kalian hari ini untuk berbicara tentang pentingnya salam tempel dalam pemilihan umum di lingkungan sekitar kita. Salam tempel bukan sekadar kata-kata, melainkan prinsip yang mencerminkan semangat kebersamaan dan gotong royong. Saat kita memberikan salam tempel, kita tidak hanya menempelkan kertas dengan nama calon, tetapi juga menyatukan hati dan tekad untuk membangun kebersamaan. Pemilihan umum adalah momen di mana kita dapat menunjukkan bahwa kebersamaan lebih kuat daripada perbedaan. Salam tempel adalah lambang persatuan, di mana setiap masyarakat memiliki hak dan tanggung jawab untuk memberikan suaranya. Ini adalah bentuk penghargaan terhadap pluralitas dan keberagaman di kalangan kita. Dalam memberikan salam tempel, kita juga memberikan dukungan kepada pemimpin kita yang berjuang untuk mewakili kita semua. Semua calon memiliki visi dan misi mereka sendiri, tetapi dengan salam tempel, kita menunjukkan bahwa kita siap bersatu di balik pemimpin yang terpilih. Jadi, mari kita angkat salam tempel bukan hanya sebagai proses formal, tetapi sebagai simbol komitmen kita terhadap kebersamaan dan kemajuan bersama. Mari kita menjadikan pemilihan umum ini sebagai peluang untuk membangun fondasi yang kuat bagi masa depan negara kita. Suksma Om shanthi Shanti Shanti Om  +
Hadirin sekalian, terutama kepada dewan juri yang sangat saya hormati. Bapak dan Ibu pembina yang saya hormati, juga para peserta lomba Orasi BASAbali Wiki yang saya kasihi. Om Sywastyastu. Melalui hati suci tanpa dosa, tiada hentinya saya menghaturkan rasa syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat-Nya, saya bisa berjumpa dengan hadirin seperti sekarang ini. Yang mana, saya mengikuti perlombaan orasi dalam Wikithon Partisipasi Publik hari ini. Semoga acara seperti ini terus berkembang di kemudian hari, sehingga membuat Bali menjadi kukuh. Hadirin sekalian, hal yang akan saya orasikan berjudul "Pendidikan yang Baik sebagai Alat Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Bali". Hadirin sekalian yang saya hormati, apa yang membuat saya mengambil judul seperti itu? Karena banyak yang saya lihat, para pemuda di Bali tidak mendapatkan pendidikan yang baik. Hal tersebut yang membuat SDM atau Sumber Daya Manusia Bali, sulit dalam mendapatkan pekerjaan yang bisa mengembangkan ekonomi Provinsi Bali. Apabila menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2021, persentase warga Bali yang tidak bersekolah adalah 1,03 ribu jiwa atau 24,04̤%, selanjutnya yang tidak lulus SD sebanyak 377,18 ribu jiwa atau 8.83%. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tersebut, pemerintah dan masyarakat Bali terutama mahasiswa sebaiknya berusaha melaksanakan program-program yang dapat membantu warga Bali yang belum mendapatkan pendidikan layak. Lalu, program apa yang dapat dilaksanakan ? Mari berpikir bersama-sama. Saya sebagai pemuda Bali, akan memberikan solusi atau saran untuk Bapak dan Ibu DPD Bali juga pemerintah yang menjadi penyamb ung lidah masyarakat, agar selalu membantu memberikan pengetahuan yang baik kepada saudara Bali sekalian. Saran yang pertama, perhatikan kualitas dan kuantitas para guru sekalian. Guru atau tenaga pendidik bagaikan kunci utama yang akan mengajar atau memberikan pengetahuan kepada para murid. Apabila upah, fasilitas dan akomodasi guru tidak baik atau tidak memadai, itu akan berpengaruh pada proses mengajar. Yang kedua, fasilitas penunjang sekolah dan kelas patut diutamakan. Ketika proses belajar berlangsung, namun fasilitas yang dipakai belum lengkap, sudah barang tentu guru dan para murid akan malah belajar atau mengganggu proses belajar di kelas. Saran ketiga, berikan para pemuda sekalian melaksanakan kegiatan yang positif di luar sekolah atau program belajar di luar sekolah. Contoh yang baik, yakni, melaksanakan dan mengikuti lomba, mengikuti program pengabdian masyarakat juga pekerjaan yang berguna lainnya. Agar tidak hanya belajar di sekolah. Hadirin sekalian yang saya hormati, berdasarkan banyak hal yang saya bicarakan sebelumnya akan saya berikan simpulan sebagai berikut. Pemerintah dan masyarakat Bali tidak boleh meremehkan atau memandang sebelah mata mengenai pendidikan itu. Karena melalui pendidikan, kita bisa mendapatkan pekerjaan yang baik untuk meningkatkan kualitas SDM Bali yang belum berkembang. Juga para warga Bali diharapkan agar tidak terbuai dengan kekayaan yang ada di dunia saat ini, yang disebut "Revolusi Industri 4.0". Mari kita bersama-sama membantu warga Bali yang belum memndapatkan pendidikan yang baik melalui program atau kegiatan yang positif dan bermanfaat. Yang terakhir, kita sebaiknya mengintrospeksi diri agar tidak lupa diri, bersama-sama melaksanakan kewajiban beragama dengan mengukuhkan Bali. Baiklah, hadirin sekalian yang sangat saya hormati, sekian yang dapat saya sampaikan di hari yang baik ini. Terima kasih saya haturkan kepada hadirin yang telah menyaksikan orasi saya ini. Semoga apa yang saya sampaikan ada manfaatnya. Untuk segala kekurangan, izinkan saya memohon maaf. Sebagai penutup, saya ucapkan paramasanthi. Om Shanti, Shanti, Shanti, Om.  
om swastyastu, Disini saya ingin menjelaskan tentang edukasi sejak dini tentang pemilu 2024 untuk mencapai bonus demografi. Sebelum itu mari kami pahami apa itu pemilu dan demografi. Pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. Secara singkat, tujuan pemilu adalah untuk menyeleksi para pemimpin pemerintahan baik eskekutif maupun legislatif. Serta untuk membentuk pemerintahan yang demokratis, kuat dan memperoleh dukungan rakyat dalam rangka mewujudkan tujuan nasional sesuai UUD 1945. Demografi berasal dari kata demos yang berarti penduduk dan grafein yang berarti gambaran. Jadi demografi adalah ilmu yang mempelajari penduduk atau manusia terutama tentang kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk yang terjadi. Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa Indonesia harus dapat memanfaatkan dua peluang untuk dapat mencapai Indonesia Emas 2045. Dua peluang besar tersebut adalah bonus demografi yang akan mencapai puncaknya pada tahun 2030-an dan tingginya kepercayaan internasional terhadap Indonesia. Pembelajaran demokrasi khususnya Pemilihan Umum (Pemilu) haruslah dimulai sejak dini. Untuk itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kehidupan sekolah merupakan jembatan atau transisi bagi anak dalam rangka penanaman nilai-nilai demokrasi dalam diri seorang anak. Sekolah merupakan pengganti orang tua dalam mendidik seorang anak. Penanaman-penanaman nilai demokrasi ini biasanya dilakukan dengan mengajarkan kepada anak tentang nilai-nilai demokrasi, misalnya melalui pembelajaran di kelas. Untuk mengaplikasikan nilai-nilai demokrasi yang telah diajarkan maka sekolah memberikan sarana kepada siswa berupa organisasi-organisasi. Organisasi ini bertujuan untuk mengajarkan kepada siswa untuk lebih bersifat demokratis, bertanggung jawab, serta menghargai sehingga diharapkan dapat berguna sebagai bekal siswa yang nantinya akan terjun dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sebagaimana dari bonus demografi yang sudah mulai terbaca, bahwasanya dominasi pemuda di Indonesia sudah cukup banyak yang secara tidak langsung juga akan menandakan jika Pemilu 2024 nanti akan di dominasi oleh usia produktif Maka, untuk meningkatkan partisipasi tersebut, generasi muda harus mendapatkan sebuah kepercayaan kembali dari pemerintah untuk menuntaskan segala tanggung jawab dan amanah dengan sebaik-baiknya dan menyadarkan bahwasanya partisipasi politik dari generasi muda sangat penting untuk arah gerak bangsa kedepan,” ujarnya. Peran dari pesatnya perkembangan teknologi tentu sangat berpengaruh terhadap partisipasi pemilih muda. Salah satu pengaruhnya adalah arus informasi yang datang silih berganti. Pesatnya informasi tersebut, terutama melalui media-media kreatif yang saat ini digemari oleh kawula muda. Kondisi tahun politik saat ini tentunya berbeda dengan 5 atau 10 tahun yang lalu, bahwasanya dinamika partisipasi anak muda kala itu masih sangat terpengaruh oleh ketokohan-tokohan yang dibangun secara kurang maksimal dan masih cenderung ketinggalan zaman jika diukur dengan masa kini. Tapi, kini semuanya sudah berubah dan menjadi sebuah hal yang semakin dinamis pada setiap pergerakannya, dimana salah satu pendorong utamanya saat ini adalah perkembangan teknologi informasi.sekian dari penjelsan saya, terimakasi dan maaf jika ada salah tulis.  
Om Swastiastu Terimakasih atas kesempatan yang diberikan oleh bapak atau ibu penyelenggara. Izinkan kami selaku perwakilan SMA N 2 KUTA SELATAN menyampaikan orasi yang tentang permasalahan yang mungkin cukup marak terjadi di wilayah Bali khususnya di wilayah yang memiliki potensi pariwisata yang tinggi. Dapat kita ketahui bahwa Bali sangat berkembang dalam sektor pariwisata. Banyaknya destinasi wisata diBali membuat para wisatawan mancanegara maupun wisatawan lokal tertarik untuk berkunjung ke destinasi wisata yang ada di Bali. Oleh karena kepadatan wisatawan tersebutlah mulai ada bermunculan masalah masalah yang mungkin marak terjadi sehingga membuat keresahan bagi warga lokal. Berdasarkan data yang kami dapatkan dari Badan Pusat Statistik Provinsi Bali bahwa pada bulan juni 2023 tercatat sebanyak 478.198 kunjungan dan naik sebanyak 8,81% dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 439.475 kunjungan. Dengan kenaikan angka pengunjung tersebut membuat kepadatan di Bali bertambah dan banyaknya wisatawan mancanegara yang tidak mematuhi aturan aturan yang berlaku khususnya peraturan lalu lintas yang ada. Misalnya, seperti wisatawan mancanegara yang membawa kendaraan bermotor dengan kecepatan yang tinggi dan ugal ugalan dijalan. Tentu saja itu sangat merugikan dirinya sendiri dan warga sekitar sehingga pemerintah perlu lebih menertibkan penggunaan kendaraan bermotor bagi wisatawan mancanegara yang sedang berlibur di Bali. Kami berharap agar pemerintah menindak lanjuti permasalahan ini. Mungkin permasalahan ini terlihat sepele namun permasalahan ini sangat berdampak bagi sektor pariwisata yang ada dibali. Pemerintah bisa menegakkan peraturan peraturan yang berlaku dan bisa melakukan kolaborasi dengan pihak pecalang desa adat seluruh bali dan pihak penyewaan kendaraan bermotor diBali. Sekian yang kami dapat sampaikan, mohon maaf jika ada kesalahan dalam penyampaian orasi ini. Semoga dapat direalisasikan untuk kedepannya dan kami tutup dengan parama santih Om Santih Santih Santih Om.  
Om Swastiastu Terimakasih atas kesempatan yang diberikan oleh bapak atau ibu penyelenggara. Izinkan kami selaku perwakilan SMA N 2 KUTA SELATAN menyampaikan orasi yang tentang permasalahan yang mungkin cukup marak terjadi di wilayah Bali khususnya di wilayah yang memiliki potensi pariwisata yang tinggi. Dapat kita ketahui bahwa Bali sangat berkembang dalam sektor pariwisata. Banyaknya destinasi wisata diBali membuat para wisatawan mancanegara maupun wisatawan lokal tertarik untuk berkunjung ke destinasi wisata yang ada di Bali. Oleh karena kepadatan wisatawan tersebutlah mulai ada bermunculan masalah masalah yang mungkin marak terjadi sehingga membuat keresahan bagi warga lokal. Berdasarkan data yang kami dapatkan dari Badan Pusat Statistik Provinsi Bali bahwa pada bulan juni 2023 tercatat sebanyak 478.198 kunjungan dan naik sebanyak 8,81% dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 439.475 kunjungan. Dengan kenaikan angka pengunjung tersebut membuat kepadatan di Bali bertambah dan banyaknya wisatawan mancanegara yang tidak mematuhi aturan aturan yang berlaku khususnya peraturan lalu lintas yang ada. Misalnya, seperti wisatawan mancanegara yang membawa kendaraan bermotor dengan kecepatan yang tinggi dan ugal ugalan dijalan. Tentu saja itu sangat merugikan dirinya sendiri dan warga sekitar sehingga pemerintah perlu lebih menertibkan penggunaan kendaraan bermotor bagi wisatawan mancanegara yang sedang berlibur di Bali. Kami berharap agar pemerintah menindak lanjuti permasalahan ini. Mungkin permasalahan ini terlihat sepele namun permasalahan ini sangat berdampak bagi sektor pariwisata yang ada dibali. Pemerintah bisa menegakkan peraturan peraturan yang berlaku dan bisa melakukan kolaborasi dengan pihak pecalang desa adat seluruh bali dan pihak penyewaan kendaraan bermotor diBali. Sekian yang kami dapat sampaikan, mohon maaf jika ada kesalahan dalam penyampaian orasi ini. Semoga dapat direalisasikan untuk kedepannya dan kami tutup dengan parama santih Om Santih Santih Santih Om.  
Om Swastiastu Salam Sejahtera untuk kita semua, izinkan saya I Kadek Wisnu Artana siswa dari SMA Negeri 1 Penebel untuk menyampaikan orasi pengaruh oligarki terhadap calon pemimpin di negara ini. DPD harus mendengar, memperhatikan dan menindak lanjuti aspirasi yang saya sampaikan hari ini Saudara-saudara 115 tahun sudah Indonesia telah bangkit dari keterpurukan tepatnya saat Budi Utomo didirikan, 78 tahun Indonesia telah merdeka Dan Sangsaka Merah Putih telah berkibar bebas di bumi pertiwi Indonesia, reformasi telah berjalan, namun ada apa gerangan dengan bentala edukasi bagi generasi bangsa, apakah generasi ini hanya terbungkamkan seolah-olah bisu dan tuli dan tak bergeming menyuarakan berbagai aspirasi. Disini saya mengajak seluruhnya untuk menyuarakan aspirasi atas pemerintahan di bangsa ini yang masih terbelenggu bayang-bayang Oligarki, dan hari ini Oligarki menjadi sangat leluasa mengobok-obok kekuasaan baik di elit atas dan di elit dibawah, Oligarki sangat mempengaruhi bagi para calon-calon pemimpin bangsa, oligarki sangatlah berdampak buruk bagi para pemimpin. Masalah yang diakibatkan oleh adanya Oligarki pada sistem pemerintahan kita yaitu kekuatan yang terpusat, Oligarki hanya mengendalikan pemimpin yang memiliki kedaulatan di tangannya sendiri. Ke dua maraknya korupsi di bangsa ini oleh oknum pejabat yang dibuktikan dengan banyaknya berita di sosial media dan berbagai media pers lainya, para Oligarki sangat memerlukan dana Taktis untuk memenuhi kepentingan mereka sendiri. Ke tiga ketidak adilan oleh pemerintah atau penguasa pada kepentingan Oligarki dan masyarakat yang tidak terpenuhi sesuai Harkat Kebenaran yang telah ditentukan undang-undang. Ke empat ketidak stabilan politik dimana pemerintahan dikendalikan oleh para Oligarki, ketimpangan sosial pada kekuasaan hanya terkontrol oleh para Oligarki dan memperburuk ketimpangan sosial serta ekonomi dalam ruang lingkup masyarakat. Ke lima ketidak representatifan pemimpin yang dikendalikan oleh para Oligarki cenderung tidak mewakili kepentingan bagi seluruh rakyat, melainkan hanya segelintir golongan yang disebut Oligarki. Ke enam hal yang paling mengakar dari semua masalah ini yaitu kesenjangan terhadap calon legislatif yang tidak tersentuh para Oligarki, sangatlah sempit dan minim ruang serta anggaran untuk menyalurkan visi Misi mereka ke hadapan masyarakat umum di seluruh penjuru daerah di negri ini. Semua masalah yang terjadi akibat pemimpin yang dikendalikan oleh kepentingan-kepentingan Oligarki mengakar dari dua masalah yang mengerucut pada perundang-undangan yang sangatlah serius, Pertama ketidak adanya regulasi ketetapan anggaran, ruang, kesempatan dan wadah bagi seluruh calon legislatif pada tingkat daerah, Hal ini menyebabkan masyarakat hanya mengambil perspektif dari pemimpin yang mencari suara dengan dalih sumbangan yang bahkan tanpa mereka ketahui itu adalah dana yang diberikan oleh para Oligarki kepada calon legislatif tersebut, perlu kita pahami bahwa inilah cikal bakal lahirnya Oligarki pada tingkat pemerintahan daerah, itu disebabkan ketika para calon legislatif daerah terjun dimasyarakat mereka membutuhkan “Dana Taktis" yang sangat besar untuk mencari suara di dapil masing-masing. Yang harus dipahami pula, bahwa Dana Taktis ini yang menyebabkan hutang budi pemimpin kepada para-para Oligarki. Sehingga dapat dikendalikan bahkan seolah-olah menjadi Boneka para Oligarki, dan bayang bayang Oligarki masih akan terus ada sampai generasi selanjutnya. Jika kita sebagai generasi saat ini masih tuli dan bisu terhadap apa sedang terjadi, saatnyalah kita merubah tatanan regulasi agar ketetapan anggaran, kesempatan, fasilitas serta wadah bagi seluruh calon-calon legislatif berkeadilan serta diawasi secara ketat oleh pemerintah, sehingga para Oligarki ini tidak akan memiliki celah untuk memasuki ideologi para pemimpin di negri ini. Yang kedua pada tingkat pusat masih terdapat Presidensial Threshold Yang menjadi tempatnya beranak-pinak para Oligarki di bangsa ini. Mari saudara saudaraku sebangsa dan setanah air, kita hapuskan perundang undangan yang menyebabkan Oligarki di bangsa ini kian tak terkendali. Jika Oligarki tak memiliki aturan yang mensejahterakan mereka atau mendukung kepentingan mereka, dan menghimpit pemimpin di bangsa ini, maka Oligarki tidak berkesempatan untuk menjadikan pemimpin bangsa ini menjadi boneka mereka, hal inilah yang harus kita benahi bersama agar menjadikan bangsa ini lebih maju. Saatnyalah kita mendesak elit negara ini agar perundang-undangan yang menyebabkan oligarki di indonesia tidak bisa berkembang lagi bahkan musnah, dan jika aspirasi ini tidak didengar para elit dan hanya terbungkam, saatnya lah kita turun kejalan untuk menyuarakan aspirasi kita kepada elit pemerintah dan para elit parlemen agar perundang-undangan ini dapat berhenti dan tergantikan dengan regulasi yang lebih mensejahterakan para rakyat dan tidak hanya mensejahterakan para Oligarki di bangsa ini. "Dalam keyakinan kami dimanapun Tirani harus tumbang!" kata WIDJI TUKUL. Dengan demikian mari kita bersama-sama berjuang untuk mencegah pengaruh Oligarki yang merugikan dalam proses pemilihan calon-calon pemimpin dan pastikan bahwa calon-calon pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kepentingan rakyat dan memiliki integritas yang tinggi. Saya, kita, kalian semua memiliki peran yang sama dalam memastikan bahwa pemimpin yang terpilih adalah pemimpin yang benar-benar melayani rakyat dan bukan hanya mementingkan kepentingan para Oligarki. Bung Karno pernah berkata "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri”. Maka dari itulah mari kita sebagai generasi-generasi penerus yang peka terhadap lingkungan sosial, agar bangsa ini dapat maju di kancah internasional dengan merubah aturan-aturan yang menyesatkan politik Indonesia supaya bangsa ini maju, ayoo...!!! kita wujudkan ucapan Bung Karno,berpartisipasilah menyuarakan aspirasi sebagai generasi muda di negri ini supaya kita peka terhadap masalah-masalah sosial di lingkungan kita, terutama soal pemilihan para pemimpin. pemimpin yang baik menghasilkan lingkungan yang baik serta sumberdaya manusia yang terjamin kualitasnya dan berkeadilan sejahtera bagi seluruh anak bangsa. Salam 0% (Threshold).  
Om Swastiastu, rahajeng semeng bapak dan ibu guru sekalian... Saat ini, saya ingin mengupas indikator "PERMASALAHAN EKONOMI DI BALI." Ekonomi Bali pada kuartal II/2023 mencatat pertumbuhan sebesar 5,60% (YoY), namun bukan disebabkan oleh pemulihan sektor pariwisata. Berbagai sektor di Bali, terutama transportasi, akomodasi, dan penyediaan listrik, menunjukkan pertumbuhan positif, khususnya transportasi dan pergudangan yang tumbuh 26,95%, serta akomodasi makanan dan minuman yang tumbuh 16,12%. Namun, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan mengalami kontraksi sebesar 2,51%. Kepala BPS Bali, Endang Retno Sri Subiyandani, menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi masih sangat terkait dengan sektor pariwisata. Aktivitas angkutan udara meningkat pesat, terutama dengan adanya rute penerbangan internasional, kedatangan pesawat Airbus A380-800, dan peningkatan kunjungan wisman. Peningkatan ini akan mendorong permintaan terhadap jasa akomodasi dan restoran. Ekonom dari Universitas Pendidikan Nasional, Ida Bagus Raka Suardana, menekankan pentingnya diversifikasi ekonomi Bali. Jika sektor pariwisata mengalami penurunan, Suardana menyarankan fokus pada pariwisata yang berkelanjutan dan diversifikasi sektor ekonomi. Prioritas pembangunan sektor melibatkan pertanian, perikanan, manufaktur, budaya, ekonomi kreatif, dan digital, dengan alokasi anggaran yang mendukung. Suardana menekankan bahwa peningkatan anggaran, terutama di sektor pertanian yang tidak mendapat perhatian cukup, diperlukan. Pemerintah Daerah Bali disarankan untuk tidak hanya bergantung pada model pariwisata yang terbatas dan mempertimbangkan kembali retribusi sebesar Rp150.000 untuk wisatawan yang berkunjung ke Bali. Dalam hal ini, Bali tidak boleh hanya mengandalkan pertumbuhan ekonomi yang bergantung pada industri pariwisata yang mengalami penurunan. Kesimpulan: Pertumbuhan ekonomi Bali pada kuartal II/2023 mencapai 5,60%, didorong oleh sektor transportasi dan akomodasi yang positif. Meskipun sektor pariwisata pulih, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan mengalami kontraksi sebesar 2,51%. Kepala BPS Bali, Endang Retno Sri Subiyandani, menyoroti hubungan erat antara pertumbuhan ekonomi dan sektor pariwisata. Ekonom Ida Bagus Raka Suardana menekankan diversifikasi ekonomi melalui sektor pertanian, perikanan, manufaktur, budaya, ekonomi kreatif, dan digital, dengan alokasi anggaran yang mendukung. Demikianlah pidato saya, semoga semua mendapatkan berkah, kedamaian, dan kebahagiaan. "Om, santhi, santhi, santhi, om."  
PERNIKAHAN DINI MENGANCAM BALI Bapak ibu maupun saudara dan teman teman ku sekalian Jika saya meihat wajah anda semua sepertinya kita masih sebaya, mungkin dikisaran belasan tahun yang masih bau kencur. Sama, saya juga masih umur 20 tahun Melihat teman sebaya kita yang menikah diusia tersebut yang hamil diluar nikah, apakah pantas untuk kita. Teman-teman, kita sebenarnya punya masa depan. Masa depan itu sebenarnya ada di genggaman kita. Melalui langkah demi langkah kita sekarang inilah masa depan itu bisa sampai ke kita. Dan masa depan itu milik kita. Kita punya masa depan yang musti ditata, meski tuhan telah memiliki rencana. Setiap manusia wajib berusaha dan berdoa. Nah, usaha, prilaku dan apa yang kita lakukan saat ini akan berpengaruh pada masa depan kita. Termasuk jika kita menikah dini. Tentu ada sisi positif dan negatif jika kita melakukan hal ini. Sisi negatif datang dari pelanggaran hukum yang kita lakukan. Sementara positifya kita bisa menhalalkan pasangan kita dan terjauh dari ancaman dosa. Tapi pernah kah kalian memikirkan masalah ekonomi, kesehatan stunting, anak putus sekolah yang kian meningkat hari demi – hari. Beragam permasalah muncul akibat dari ketidak mampuan untuk menafkahi keluarga. Begitu di pulau dewata ini yang mana ada pepatah mengatakan “sing beling sing naganten” hal ini merujuk pada masayarakat yang mengutamakan hamil diluar nikah yang sering kita jumpai di anak usia yang masih belia. Bali yang beragam budaya yang memiliki beragam seni apakah layak mengenakan pakain terbuka, saya tahu bahwa zaman yang serba bebas ini banyak anak muda yang melakukan hubungan seksual diluar nikah, banyak yang berpakaian terbuka yang hanya mementingkan nafsu belaka. Sesuaikah dengan ajaran agama hindu , pikirkan itu! Akan kemana masadepan bali ini akan kemana seni ini bahkan taksu bali akanluntur nantinya hanya karena kita yang hanya mementingkan nafsu belaka dan memilih cepat cepat untuk menikah, pikirkan itu!  +
Maraknya bisnis online merupakan wabah yang di cemaskan oleh para pelaku pedagang offline, karena bisnis online merupakan suatu tren baru di dunia usaha saat ini. Gaya hidup pada saat ini yang sedang trending di masyarakat berkaitan dengan kegiatan berbelanja. Melalui pertumbuhan toko online dan situs jual beli menawarkan begitu banyak kemudahan bagi calon konsumen karena bisa berbelanja melalui media online seperti handphone. Kemudahan serta keamanan dalam bisnis online semakin membantu perkembangan dan pertumbuhan bisnis online di indonesia maupun juga yang ada di bali. Penjual dan pembeli dapat melakukan transaksi jual beli tanpa harus bertemu langsung, dimana pembeli tidak perlu susah payah datang ke toko untuk melihat dan membeli apa yang mereka cari, hanya tinggal melihat barang yang diinginkan melalui internet kemudian memesan barang sesuai pilihan dan mentransfer uangnya dan kemudian barang tersebut akan dikirim oleh toko online tersebut kerumah. Perdagangan online bisa merugikan perdagangan ofline karena berbelanja di toko online lebih murah dibandingkan dengan berbelanja di toko offline sedangkan berbelanja di toko offline menekan biaya operasional yaitu sewa tempat, biaya pegawai, dan biaya pajak toko. Dampak dari bermunculannya toko online belakangan ini sebagian kalangan dianggap menjadi ancaman bagi toko offline. Berbagai pusat berbelanjaan dirasakan cukup sepi sehingga banyak pedagang berpendapat sepinya penjualan disebabkan oleh banyaknya konsumen yang memilih untuk melakukan berbelanja secara online. Menurut saya pemerintah harus menegaskan dengan cara menaikan pajak kepada pedagang online dan membatasi pedagang agar tidak semua produk yang bisa di jual secara online. Jika seperti itu,pedagang online dan pedagang offline sama sama jalan artinya tidak merasa tersaingi satu sama lain.  +
Nihilnya wisatawan mancanegara ke Bali, meski Bali sudah dinyatakan dibuka untuk wisatawan mancanegara, menimbulkan kegelisahan para pelaku usaha pariwisata. Untuk mendapatkan berbagai masukan dalam rangka mempercepat pemulihan pariwisata Bali, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung mengumpulkan seluruh anggota dalam rapat koordinasi yang dilaksanakan di ruang Sapta Pesona, Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, pada Selasa (14/12). Rapat yang dipimpin langsung Ketua PHRI Badung sekaligus ketua BPPD Badung, IGAN Rai Surya Wijaya dihadiri anggota BPPD Badung, kelompok Ahli Pemprov Bali bidang Pariwisata, serta Plt Kadis Pariwisata Provinsi Bali. Dalam sambutannya, Agung Rai yang juga menjabat wakil Ketua PHRI Provinsi Bali tersebut menyampaikan bahwa tujuan rapat kali ini untuk membahas rancangan usulan yang nantinya akan disampaikan ke Pemerintah Provinsi Bali yang selanjutnya akan diteruskan ke Pemerintah Pusat terkait dengan permasalahan-permasalahan yang menyebabkan nihilnya wisatawan mancanegara datang ke Bali. “Kita harus berbuat, tidak boleh diam, kita harus satu suara dalam menyampaikan usulan ke pusat, tapi yang kita suarakan adalah suara perdamaian” tegasnya. Menurutnya, Pemerintah Provinsi Bali sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah sudah berbuat banyak untuk mempercepat pemulihan pariwisata Bali, seperti vaksinasi, dimana saat ini vaksinasi tahap dua di Bali sudah mencapai 90% dari target yang ada. Lebih lanjut dikatakan jika saat ini Pemprov Bali sedang memperjuangkan bagaimana caranya mempermudah wisatawan asing masuk Bali, tentu dengan tetap menerapkan prokes yang ketat. “Kita harus dukung dan kita harus kerjakan yg terbaik untuk menjaga kenyamanan dan kondusifitas Bali,” tambahnya. Menurutnya, saat ini sudah ada peningkatan wisatawan yang datang ke Bali dari pasar domestik, jumlahnya sudah mencapai 22 ribu perhari, terdiri dari 12 ribu melalui udara dan 10 ribu darat. Usaha hati-hati yang dilakukan Pemprov Bali adalah dalam rangka tujuan yang lebih besar, yaitu menjaga citra Bali dan Indonesia di mata dunia terlebih dalam rangka Konfrensi G-20 2022. “Kita harus dukung usaha besar pemerintah dalam usaha kebangkitan pariwisata Bali, jangan melakukan kegiatan yang bisa merusak citra Bali di mata dunia,” tegasnya lagi. Sementara itu, Plt. Kadis Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun kepada media usai rapat menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Bali saat ini berada satu barisan dengan pelaku Industri Pariwisata dalam memperjuangkan pembukaan pariwisata Bali untuk mempercepat bisa masuknya wisatawan mancanegara ke Bali. Pemerintah Provinsi Bali akan mengajak para pelaku industri pariwisata bersama-sama menyampaikan ke pemerintah pusat terkait kebijakan-kebijakan yang dianggap memberatkan bagi wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Bali. “Ada tiga hal yang dirasa menjadi kendala bagi wisatawan masuk ke Bali adalah kebijakan visa, aturan karantina dan syarat penerbangan langsung. Hal hal ini yang harus di bicarakan baik -baik dengan Pemerintah Pusat agar didapat solusi yang menguntungkan semua pihak,” tandasnya. Pada masa pandemi seperti saat ini, aksi demo bukan menjadi solusi, namun semua pihak harus menjaga image Bali tetap aman dan damai terlebih jelang perhelatan G20 tahun 2022 mendatang “Akan tetapi selama menunggu event itu, pariwisata Bali hendaknya bisa dibuka, sehingga kehidupan ekonomi masyarakat bisa bergerak, dengan tetap disiplin prokes,” jelasnya Hal senada juga disampaikan Plt Kepala Dinas Kabupaten Badung Cok Raka Dharmawan. Ia juga berharap agar selama Nataru jangan ada pembatasan untuk wisatawan domestik masuk Bali. Menurutnya, akhir tahun adalah masa uji coba, kalau ini berhasil maka itu artinya Bali memang siap. “Saat ini Badung fokus benahi destinasi wisata. Tahun 2021 ini Badung menetapkan 6 desa wisata juga saat ini sedang menyiapkan untuk Penataan pantai kuta, tanjung benoa, dan Legian,” pungkasnya.  
Om Swastiastu,Om Awighnamastu Namo Sidhham,yang saya hormati para dewan juri,hadirin peserta lomba Wikithon Partisipasi Publik Bali Berorasi yang saya cintai dan saya banggakan.Puji syukur kita panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa,karena atas anugerahnya kita semua dapat berkumpul disini dalam keadaan bahagia.Pada kesempatan yang baik ini,izinkan saya menyampaikan pidato yang berjudul "MASALAH ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN YANG DAPAT MENGANCAM KETAHANAN PANGAN SERTA MENURUNNYA MINAT PEMUDA BALI YANG MENGAMBIL PROFESI SEBAGAI SEORANG PERTANI". Pertanian merupakan salah satu faktor penting sebagai penunjang pangan,mengingat beras merupakan produk hasil pertanian yang merupakan pangan pokok kita di Negara Indonesia secara Nasional.Bali merupakan salah satu pulau penghasil beras di Indonesia,yang memiliki area lahan pertanian luas,dan strategis.Di era modernisasi saat ini,pada setiap tahunnya lahan pertanian di Bali terus berkurang,salah satu faktor penyebabnya adalah akomodasi alih fungsi lahan pertanian,mulai dari pembangunan perumahan,hotel,perusahaan industri,dan berbagai bangunan lainnya yang diperlukan untuk kepentingan sektor pariwisata. Berbagai macam pembangunan yang diperlukan untuk kepentingan pariwisata,dan keperluan industri,dibangun secara sembarangan dalam artian hanya dengan mempertimbangkan letak lokasi yang sekiranya dapat menarik wisatawan tanpa mempertimbangkan pembangunan diatas lahan pertanian yang masih produktif. Selain hal tersebut kurangnya minat pemuda Bali untuk mengambil profesi sebagai seorang petani,menjadi salah satu tantangan akan berkurangnya lahan pertanian. Jika dikaitkan dengan pariwisata,hamparan lahan persawahan yang asri juga menjadi salah satu tempat yang dapat menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berwisata ke Pulau Bali. Berkurangnya lahan pertanian dapat mengancam ketahanan pangan di Pulau Bali, mengingat setiap tahunnya lahan pertanian terus berkurang seiring juga dengan pesatnya pembangunan yang dilakukan di areal pertanian,sehingga menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan. Dari berbagai hal tersebut,hendaknya pemerintah Provinsi Bali segera bertindak untuk menyikapi permasalahan alih fungsi lahan yang dapat mengancam ketahanan pangan,dan juga minat wisatawan dalam sektor pariwisata.Siapapun nantinya yang terpilih menjadi pemimpin Bali di 2024 mendatang saya berharap dapat mempertimbangkan permasalahan tersebut,sehingga tradisi dan juga budaya di pulau bali,salah satunya berupa areal persawahan yang sudah sejak dulu diwarisi oleh masyarakat di Bali tidak terancam hilang.Mari kita semua bersama-sama dalam mewujudkan Bali sebagai Pulau Dewata yang lestari. Sekian yang dapat saya sampaikan,sebagai penutup saya akhiri dengan menghaturkan paramashanti Om Shanti Shanti Shanti Om.  
Masalah lalu lintas di Kabupaten Badung: 1. Kemacetan Lalu Lintas yang Parah : Kabupaten Badung, terutama daerah pariwisata seperti Kuta, sering kali dilanda kemacetan yang parah. Peningkatan jumlah wisatawan domestik dan internasional serta kendaraan pribadi yang tidak seimbang dengan perkembangan infrastruktur jalan menjadi penyebab utama kemacetan ini. Situasi ini tidak hanya mengganggu mobilitas penduduk setempat, tetapi juga merugikan sektor pariwisata, karena wisatawan menghabiskan waktu yang lebih lama di jalan daripada menikmati destinasi wisata. 2. Infrastruktur Jalan yang Kurang Memadai : Meskipun terdapat upaya untuk memperbaiki infrastruktur jalan di Kabupaten Badung, namun masih banyak jalan-jalan yang sempit, tidak rata, dan tidak mampu menampung volume kendaraan yang tinggi. Selain itu, kurangnya trotoar dan jalur khusus untuk pejalan kaki serta sepeda menyulitkan mobilitas yang ramah lingkungan dan berpotensi mengakibatkan kecelakaan. 3. Tingkat Pengendara Sembrono yang Tinggi: Fenomena pengendara sembrono, seperti parkir sembarangan, melanggar rambu-rambu lalu lintas, dan melakukan manuver berbahaya, menjadi masalah serius di Kabupaten Badung. Tingkat kesadaran akan aturan lalu lintas dan etika berlalu lintas yang rendah tidak hanya membahayakan keselamatan pengguna jalan lainnya, tetapi juga memperburuk keadaan kemacetan dengan menciptakan hambatan tambahan di jalan. 4. Dampak Negatif terhadap Lingkungan dan Kesehatan: Kemacetan lalu lintas juga berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan masyarakat. Polusi udara akibat gas buang kendaraan bermotor meningkat, mengancam kualitas udara dan kesehatan penduduk setempat. Selain itu, tingginya tingkat stres yang dialami oleh pengemudi dalam situasi kemacetan juga dapat berkontribusi pada masalah kesehatan mental. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya yang terkoordinasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya. Perlu dilakukan investasi lebih lanjut dalam pembangunan infrastruktur jalan yang memadai, peningkatan sistem transportasi publik, penegakan aturan lalu lintas yang ketat, serta kampanye penyadaran masyarakat tentang pentingnya berlalu lintas dengan aman dan tertib.  
PERMASALAHAN PEMERATAAN INFRASTRUKTUR JALAN RAYA DI WILAYAH PELOSOK BALI YANG BELUM MERATA MENJANGKAU MASYARAKAT BALI Om Swastyastu. Yang Terhormat bapak dan ibu dewan juri.Serta para permirsa yang saya cintai dan saya banggakan. Yang pertama mari kita menghaturkan puja dan puji syukur kehadirat Ida Sang Hyang Widi Wasa karena atas limpahan anugrah dari beliau kita semua dapat berkumpul disini dalam acara Wikithon Partisipan Publik Bali Berorasi.Pada kesempatan yang baik ini izinkan saya menyampaikan pidato atau orasi yang berjudul “PERMASALAHAN PEMERATAAN INFRASTRUKTUR JALAN RAYA DI WILAYAH PELOSOK BALI YANG BELUM MERATA MENJANGKAU MASYARAKAT BALI’’. Seperti yang kita ketahui bersama Bali dikenal karena pesona alamnya, bahkan perekonomian masyarakat Bali sangat bergantung pada sektor pariwisata. Tidak mengherankan apabila pemerintah Bali menggenjot pembangunan infrastruktur di daerah – daerah yang mempunyai peluang sebagai destinasi wisata, terutama adalah pembangunan jalan untuk mempermudah akses masyarat serta para wisatawan yang akan mengunjungi suatu wilayah tertentu. Akan tetapi pembangunan infrastruktur jalan tersebut justru tidak merata menjangkau masyarakat Bali sepenuhnya, hal tersebut karena pemerintah hanya fokus memperbaiki dan membangun infrastruktur di daerah – daerah yang mempunyai peluang untuk dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancannegara. Saat ini banyak daerah – daerah di Bali terutama daerah pelosok yang jarang diketahui dan dijangkau wisatawan belum mendapat infrastruktur dari pemerintah daerah. Banyak ditemui jalan yang rusak bahkan tidak diaspal, padahal jalan tersebut banyak digunakan masyarakat berlalu – lalang. Jalan yang rusak sangat membahayakan bagi pengguna jalan hal tersebut karena kebiasaaan masyarakat yang mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi tanpa menggunakan helm sehingga banyak ditemukan kasus kecelakaan lalu – lintas karena jalan yang rusak. Perbaikan jalan raya terutama di daerah – daerah pelosok belum maksimal dijalankan oleh pemerintah daerah, banyak jalan di daerah Bali yang masih rusak dan hanya dibiarkan. Sehingga saya berharap siapapun yang nantinya terpilih sebagai pemimpin Bali 2024 mendatang supaya infrastruktur terutama jalan di daerah pelosok Bali segera mendapatkan perhatian dan penanganan lebih lanjut serta agar daerah – daerah pelosok Bali lebih dikenal oleh masyarakat maupun wisatawan, sehingga dapat m,enumbuhkan ekonomi masyarakat. Mari kita bersama wujudkan pemerataan infrastruktur untuk seluruh lapisan masyarakat.Baik itu orasi yang bisa saya sampaikan, saya mohon maaf apabila ada perbuatan dan perkataan saya yang kurang berkenan saya tutup dengan parama santhi Om Sanhti Sanhti Sanhti Om.  
DAMPAK YANG DISEBABKAN OLEH ALIH FUNGSI LAHAN BAGI KEBERLANGSUNGAN HIDUP MASYARAKAT BALI Om Swastyastu Yang terhormat, Tim penilai, begitu pula teman-teman yang saya cintai. Sebelumnya marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadapan Ida Sang Hyung Widhi Wasa, atas Astung Kerta Wara NugrahaNya kita dapat berkumpul di tempat ini dalam rangka acara Wikhiton Partisipasi Publik, Bali Berorasi. Pada kesempatan yang baik ini perkenankan saya menyampaikan pidato atau orasi yang berjudul “Permasalahan yang Ditimbulkan dari Alih Fungsi Lahan dalam Kehidupan Masyarakat Bali. Para hadirin dan teman-teman sekalian, alih fungsi lahan merupakan suatu perubahan fungsi lahan dari fungsi lahan sebelumnya. Alih fungsi lahan di daerah Bali sangat marak terjadi belakangan ini, hal ini ditandai dengan beberapa fenomena seperti berkurangnya lahan produktif pertanian. Indonesia merupakan negara yang agraris dan sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani. Apa yang akan terjadi apabila lahan pertanian yang menjadi sumber dari bahan pokok masyarakat Bali terus menerus diubah menjadi perumahan, ditambah lagi dengan meningkatnya serbuan pendatang yang mengharuskan mereka untuk membangun tempat tinggal. Contoh fenomena lain yang bisa kita lihat adalah berkurangnya daerah resapan air. Tanah merupakan salah satu penyerap air hujan yang ampuh. Apabila lahan yang terdapat tanah diubah menjadi perumahan, gedung-gedung yang menggunakan beton, vaping akan secara tidak langsung mengurangi daerah resapan air. Hal ini akan membahayakan apabila musim penghujan telah tiba dan semakin meningkatnya penggunaan beton dan vaping akan mengurangi daerah resapan air sehingga volume air akan meningkat dan menyebabkan banjir di wilayah tertentu. Pada musim hujan yang lalu di Bali sangat banyak terjadi bencana banjir yang hingga menyebabkan warga kehilangan tempat tinggalnya. Dengan adanya peristiwa demikian, tentu akan berdampak negatif bagi keberlangsungan hidup karena jika terus dibiarkan, pulau Bali yang tidak terlalu luas ini ditambah dengan maraknya alih fungsi lahan dapat menyebabkan ketidaknyamanan di lingkungan sekitar, produktivitas pangan akan menurun, terjadi pemanasan global, dan masih banyak lagi dampak yang mengerikan dari alih fungsi lahan. Berdasarkan atas permasalahan tersebut, saya berharap kepada calon pemimpin tahun 2024 mendatang agar bisa memberikan solusi terkait alih fungsi lahan yang terus meningkat. Pemimpin Bali diharapkan setia dan menjaga keadaan tanah Bali dan mengeluarkan peraturan yang mengutamakan dan memperjuangkan tanah, adat dan budaya Bali Teman-teman semuanya, mari kita menjaga tanah Bali, dari bahaya alih fungsi lahan, sehingga tanah Bali tetap lestari. Demikian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf atas kekurangannya, saya tutup dengan Parama Santhi, Om Santhi, Santhi Om.  
Masalah Wisatawan Asing Yang Melakukan Tindakan – Tindakan Menyimpang Yang Bertentangan Dengan Norma dan Tradisi Masyarakat Serta Mencoreng Citra Pariwisata Bali Om Swastyastu. Yang Terhormat bapak dan ibu dewan juri.Serta para permirsa yang saya cintai dan saya banggakan. Yang pertama mari kita menghaturkan puja dan puji syukur kehadirat Ida Sang Hyang Widi Wasa karena atas limpahan anugrah dari beliau kita semua dapat berkumpul disini dalam acara Wikithon Partisipan Publik Bali Berorasi.Pada kesempatan yang baik ini izinkan saya menyampaikan pidato atau orasi yang berjudul “Masalah Wisatawan Asing Yang Melakukan Tindakan – Tindakan Menyimpang Yang Bertentangan Dengan Norma dan Tradisi Masyarakat Serta Mencoreng Citra Pariwisata Bali”. Kita semua pasti sudah mengetahui bahwa Bali kaya akan tradisi, budaya, dan spiritual warisan leluhur yang masih terus dijaga dan dipertahankan. Faktor tersebut menjadikan Bali sebagai pilihan bagi wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung.. Tentu hal ini dapat mendongkrak ekonomi masyarakat Bali yang sangat bergantung pada sektor pariwisata.Akan tetapi hal ini justru menjadi masalah tersendiri karena wisatawan asing yang datang ke Bali tentu membawa kebiasaan dan etika dari negaranya yang sudah tentu berbeda jauh dengan kebiasaan dan etika masyarakat Bali. Seiring dengan berjalannya waktu,di wilayah perkotaan maupun berbagai pelosok daerah akhir – akhir ini,banyak ditemui berbagai macam penyimpangan norma seperti norma adat dan norma kesopanan yang dilakukan oleh oknum-oknum wisatawan terutama turis mancanegara. Hal ini membuat masyarakat Bali menjadi resah, adapun tindakan yang menyimpang tersebut dimulai dari turis asing yang membawa sepeda motor ke jalan raya secara ugal – ugalan sehingga menyebabkan terjadinya kecelakaan. Selain itu banyak tempat spiritual juga tak luput dari tindakan nyeleneh yang dilakukan oleh oknum wisatawan mancan negara, salah satunya yang baru – baru ini terjadi yaitu WNA asal Korea Selatan yang melakukan pengerusakan sarana upacara di Pura Goa Raja Besakih , serta banyak oknum turis yang malah duduk diatas palinggih ( bangunan suci ). Banyak wisatawan asing yang berwisata ke tempat spiritual tanpa didampingi guide ( pemandu wisata ) sehingga banyak dari mereka bertindak sembarangan. Seperti kasus pada waktu lalu,yang dilakukan oleh turis asal Rusia,dimana pada saat berada di puncak gunung agung,dia bertindak tak senonoh,yang menimbulkan adanya kontra,dan juga menjadi salah satu faktor pertimbangan Pemda Bali untuk menutup akses pendakian gunung yang ada di Bali. Tindakan – tindakan menyimpang yang kini marak dilakukan oleh oknum turis asing menjadi keresahan tersendiri bagi masyarakat, hal tersebut karena dapat mencoreng citra Bali yang dikenal sebagai Pulau Dewata serta berdampak pada ekonomi masyarakat yang selama ini bergantung pada sektor pariwisata. Atas berbagai permasalahan tersebut tentu siapapun yang nanti kelak terpilih sebagai pemimpin bali di 2024 mendatang, saya berharap mampu mengambil keputusan dan tindakan tegas bagi para wisatawan mancan negara yang berlibur ke Bali untuk mencegah terulang kembali tindakan – tindakan menyimpang yang meresahkan masyarakat, tanpa menyebabkan perekonomian di sektor pariwisata menjadi berkurang,mengingat perekonomian masyarakat Bali sangat bergantung di sektor pariwisata. Mari bersama wujudkan Jagad Bali yang aman dan tentram sebagai destinasi wisata dunia.  
Bali adalah pulau yang terkenal dengan pesona alam yang indah, adat istiadatnya, budaya dan tradisinya. Dengan demikian, Bali menjadi salah satu pulau yang menjadi arah wisata karena kaya dengan daerah pariwisata, baik wisata religi maupun wisata rekreasi. Tak heran apabila banyak pengunjung yang hadir untuk menikmati keindahan pesona Pulau Bali. Menjadi pulau tujuan pariwisata, tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Bali untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan agar tingkat pariwisata di Bali tetap terjaga. Seperti yang kita tahu bahwa pendapatan terbesar Bali berasal dari sektor pariwisata. Namun, dalam menjalankan sesuatu tentu terdapat permasalahan yang bisa menghambat bagaimana proses perkembangan dari daerah pariwisata tersebut. Permasalahan sampah menjadi masalah yang serius, karena dapat menurunkan citra pariwisata Bali, baik bagi pengunjung dalam negeri maupun luar negeri. Keberadaan sampah di lingkungan pariwisata bisa sangat mengkhawatiran bilamana tidak segera diatasi dan dikelola dengan baik. Dalam konsep sadar pariwisata yang kita kenal dengan sapta pesona memerlukan peran dari masyarakat sebagai tuan rumah destinasi dalam upaya menciptakan lingkungan dan suasana yang kondusif. Salah satu bagian penting dalam sapta pesona, yakni bersih. Ketika kita bisa menjaga kebersihan destinasi wisata maka keenam aspek lainnya bisa terjangkau. Kebersihan akan menimbulkan keamanan, kenyamanan, dan membawa kenangan indah bagi para pengunjung. Untuk itu, permasalahan sampah harus ditangani dengan segera oleh pemimpin di 2024. Pemimpin Bali 2024 wajib memiliki strategi-strategi jitu mengatasi permasalahan sampah di Bali yang kian meresahkan masyarakat. Pemimpin Bali 2024 wajib membuat terobosan mengubah sampah menjadi berkah. Karena keberadaan sampah tidak mungkin dapat terelakkan dari kehidupan masyarakat, maka hal yang perlu dilakukan oleh pemimpin Bali 2024 adalah strategi atau cara mengubah sampah menjadi berkah.  +
Bali adalah pulau yang terkenal dengan pesona alam yang indah, adat istiadatnya, budaya dan tradisinya. Dengan demikian, Bali menjadi salah satu pulau yang menjadi arah wisata karena kaya dengan daerah pariwisata, baik wisata religi maupun wisata rekreasi. Tak heran apabila banyak pengunjung yang hadir untuk menikmati keindahan pesona Pulau Bali. Menjadi pulau tujuan pariwisata, tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Bali untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan agar tingkat pariwisata di Bali tetap terjaga. Seperti yang kita tahu bahwa pendapatan terbesar Bali berasal dari sektor pariwisata. Namun, dalam menjalankan sesuatu tentu terdapat permasalahan yang bisa menghambat bagaimana proses perkembangan dari daerah pariwisata tersebut. Permasalahan sampah menjadi masalah yang serius, karena dapat menurunkan citra pariwisata Bali, baik bagi pengunjung dalam negeri maupun luar negeri. Keberadaan sampah di lingkungan pariwisata bisa sangat mengkhawatiran bilamana tidak segera diatasi dan dikelola dengan baik. Dalam konsep sadar pariwisata yang kita kenal dengan sapta pesona memerlukan peran dari masyarakat sebagai tuan rumah destinasi dalam upaya menciptakan lingkungan dan suasana yang kondusif. Salah satu bagian penting dalam sapta pesona, yakni bersih. Ketika kita bisa menjaga kebersihan destinasi wisata maka keenam aspek lainnya bisa terjangkau. Kebersihan akan menimbulkan keamanan, kenyamanan, dan membawa kenangan indah bagi para pengunjung. Untuk itu, permasalahan sampah harus ditangani dengan segera oleh pemimpin di 2024. Pemimpin Bali 2024 wajib memiliki strategi-strategi jitu mengatasi permasalahan sampah di Bali yang kian meresahkan masyarakat. Pemimpin Bali 2024 wajib membuat terobosan mengubah sampah menjadi berkah. Karena keberadaan sampah tidak mungkin dapat terelakkan dari kehidupan masyarakat, maka hal yang perlu dilakukan oleh pemimpin Bali 2024 adalah strategi atau cara mengubah sampah menjadi berkah.  +
Bapak Prof Adi Putra ini adalah seorang guru besar di fakultas kedokteran Universitas Udayana yang merupakan juga seorang sastrawan yang telah menyelesaikan banyak karya sastra karya sastra seperti geguritan, kekawin, dan masih banyak lagi. Karya sastra yang dicipta kan oleh bliau telah banyak dijadikan tesis oleh mahasiswa mahasiswa di bali. Berikut karya sastra bliau antara lain seperti kekawin Kakawin bali dwipa, kakawin bali saba lango, calonarang, kakawin raja patni mokta, kekawin udayana mahawidya, geguritan pekabe, geguritan selampah lakun ingsun, dan masih banyak lagi karya sastra bliau yang masih di buat dan belum banyak diketahui oleh masyarakat diluar sana.  +
Kota Denpasar merupakan kota yang mempesona dengan keberagaman etnis serta kekayaan alamnya, yang kini terhimpit oleh ancaman lautan sampah yang kain bertambah dari hari ke hari. Terik matahari pulau dewata tak lagi bisa menutupi kegelapan sampah yang menyumbat saluran air, memicu banjir yang merugikan dan merusak kehidupan warga serta pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi di Kota Denpasar. Setiap musim hujan, sungai-sungai dan saluran air yang dulunya menjadi sumber kehidupan, kini menjadi pembawa malapetaka. Dalam terjangan ombak sampah ini, terdapat sinar harapan yang menuntun kita pada masa depan Kota Denpasar yang lebih bersih dan aman. Sinarnya terletak pada sebuah solusi inovatif yang kami sebut sebagai PULIH: Program Unggulan lingkungan: Inovasi Hadapi Banjir di Kota Denpasr. PULIH bukanlah sekedar program biasa, tetapi ini adalah tonggak baru dalam perang melawan banjir dan penecamaran lingkungan. PULIH bukan hanya sekedar membersihkan sampah, tetapi ia memperkenalkan paradigma baru dalam mengelola limbah dan membangun kembali ikatan antara manusia dan alam. Pertama-tama, PULIH akan melibatkan seluruh komunitas Denpasar. Kami tidak hanya meminta partisipasi tetapi kami mengajak setiap warga untuk menjadi pahlawan lingkungan. Dengan melibatkan dalam kampanye, workshop pengelolaan sampah kami yakin Denpasar bisa bangkit bersama-sama. Pada tahap kedua PULIH akan menerapkan teknologi canggih dalam pengelolaan sampah yaitu sistem pelacakan sampah secara real-time, penggunaan drone untuk memantau aliran sungai, dan penggunaan teknologi bioremediasi untuk membersihkan limbah kami akan menciptakan solusi yang berkelanjutan dan efisien. Tidak hanya itu, PULIH juga akan memperkuat infrastruktur hijau. Kami akan menggalakkan pembangunan taman-taman kota, penanaman ribuan pohon, dan revitalisasi sungai sungai yang terlupakan. Infrastruktur hijau bukan hanya akan menghijaukan kembali Denpasar, tetapi juga akan menjadi benteng alami melawan banjir. Terakhir PULIH akan berfokus pada edukasi dan inovasi. Kami akan mendirikan pusat riset dan inovasi lingkungan yang akan menjadi tempat bagi para ilmuawan, insinyur, dan pemimpin muda untuk memngambangkan solusi-solusi kreatif dalam mengatasi lingkungan. Melalui pendidikan dan penelitian, kami akan menciptakan generasi yang peduli dan berdaya dalam menjaga kelestarian alam. PULIH bukanlah sekedar program biasa, tetapi sebuah pergerakan besar yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam mengatasi masalah sampah dan banjir. Dengan solusi program PULIH, saya percaya Kota Denpasar bisa melawan banjir dan menjadikan kota ini sebagai contoh bagi dunia. Jadi mari kita bersama-sama bergandengan tangan dan berkomitmen untuk menjaga keindahan Kota Denpasar, bukan hanya untuk hari ini, tetapi demi masa depan yang lebih baik  
Bali Merupakan salah satu daerah pariwisata dengan Tingkat popularitas yang tinggi. Banyak turis yang datang ke bali untuk berlibur hingga memilih untuk menetap di bali. Hal ini dikarenakan bali memiliki lingkungan yang nyaman, sehingga dari tahun ke tahun Tingkat kedatangan turis ke bali semakin melonjak. Melonjaknya Tingkat kedatangan turis di bali mampu meningkatkan ekonomi penduduk lokal bali sehingga penduduk lokal bali bisa mendapat penghasilan. Peningkatan ekonomi penduduk bali memang menjadi dampak positif dari melonjaknya kedatangan turis ke bali. Namun, melonjaknya kedatangan turis ke bali juga membawa sebuah dampak negative. Salah satu dampak negative nya adalah perilaku turis yang tidak mengikuti peraturan di bali dengan baik. Perilaku turis yang sudah semena-mena di bali menjadi masalah serius untuk dihadapi. Tindakan turis yang semena-mena membuat Masyarakat bali takut dalam beraktifitas. Yang membuat bali terancam menjadi daerah pariwisata dengan Tingkat kriminalitas yang tinggi. Masyarakat bali yang tidak mengetahui apa-apa harus bertanggung jawab dengan tindakan yang dilakukan oleh para turis. Kabupaten Badung yang menjadi tempat utama dalam pelaksanaan berbagai kegiatan juga terkena dampaknya. Mulai dari kasus turis yang mengamuk kemudian sambil tidak menggunakan pakaian, memancing emosi penduduk lokal, menggunakan sepeda motor secara ugal-ugalan dan masih banyak lainnya. Tentu saja tindakan dari pemerintah Bali diperlukan dalam situasi ini agar Bali menjaadi tempat Kembali aman. Pemerintah tentunya harus mampu membuat sanksi dan peraturan-peraturan yang tegas agar para turis yang datang ke Bali tidak semena-mena. Tentunya peraturan ini harus didukung dengan perilaku Masyarakat bali yang berani dalam menindak perilaku semena-mena para turis. Sehingga turis tidak bisa bersikap semena-mena.  +
banyak permasalahan sosial yang perlu ditangani secara serius,contohnya, pada kehidupan nyata kita saat ini mengenai kualitas sdm di Indonesia. Ilmu pengetahuan merupakan modal dasar masyarakat dalam berinteraksi maupun berkompotitif dari segi pekerjaan. namun kenyataanya kualitas sdm di Indonesia masih sangat rendah, hal ini dapat dibuktikan dari data BPS bahwa tenaga kerja di Indonesia masih didominasi oleh tamatan SD ke bawah (tidak /belum pernah sekolah/ tamat sd) (febuari 2022). Rendahnya sdm di Indonesia mengakibatkan dampak yang serius seperti pengangguran,kemiskinan ,rendahnya produktivitas penduduk,dan kriminalitas. Sdm yang rendah diakibatkan karena kurangnya akses pendidikan,kesenjangan ekonomi, rendahnya tingkat kesehatan dan minimnya peluang pekerjaan. Tentunya pemerintah berusaha menangani hal tersebut contoh dari segi akses pendidikan dan kesenjangan sosial, pemerintah memberikan bantuan berupa dana BOS dan bantuan individu seperti kip,pkh,kis dan lainya , tentunya pemerintah memberikan bantuan tersebut kepada masyarakat yang tidak mampu dalam perekonomian. Akan tetapi secara nyata bantuan dari pemerintah belum tepat sasaran .Selain itu penerima yang tepat sasaran tidak bisa memanfaatkan dana tersebut secara umum masyarakat yang miskin lebih mementingkan kebutuhan pokoknya seperti membeli beras. Pemerintah harus menangani permasalahan ini , agar usaha peningkatan sdm berlangsung secara intens , pemberian bantuan yang diberikan pemerintah akan sangat mendukung peningkatan sdm apabila dikelola dengan baik ,penanganan yang baik artinya dilakukan dengan cara terdata , pemetaan masyarakat secara keseluruhan dan terbaru, melakukan pengawasan secara keseluruhan dan terjadwal bila perlu pengawasan dan pendataan tersebut dilakukan setiap tahun.  +
Pande Alit Wijaya Suta, lahir di Denpasar, 29 Agustus 1984. Menamatkan pendidikan seni rupa di ISI Yogyakarta. Sejak 2008 aktif dalam banyak pameran bersama, antara lain “Merdeka dalam Ekspresi” di Taman Budaya Bali (2019), “Nitibumi” di Bentara Budaya Bali (2016), Beijing International Art Biennale, China (2015), “Colek Pamor” di Museum Arma, Ubud (2014). Dia tergabung dalam Komunitas Militant Arts. Karya-karyanya cenderung mengeksplorasi seni dekoratif tribalisme menjadi suguhan visual yang unik. Setiap detail karyanya dibangun dari simbol-simbol arkaik yang ditata sedemikian rupa menjadi satu kesatuan yang utuh.  +
Pande Paramartha, lahir di Karangasem, 23 November 1975. Ia menempuh pendidikan seni rupa di ISI Denpasar. Sejak 1994 ia rajin mengikutkan karyanya dalam berbagai pameran bersama. Di antaranya adalah pameran ”Evolution” di Bharata Gallery Ubud (2003), ”Hitman” di Danes Art Veranda, Denpasar (2011), “Bali Art Fair” di Tonyraka Gallery (2013). Pameran tunggalnya adalah “The Creature in Action” di TEN Fine Art, Sanur Bali (2010). Tahun 2000 ia meraih penghargaan “Lukis Cat Minyak Terbaik” dari ISI Denpasar. Dalam berkarya ia sering menggali inspirasi dari kenangan masa kanak-kanak, dunia yang penuh permainan dan imajinasi.  +
Beliau bernama Pande Putu Abdi Jaya Prawira, bertempat tanggal lahir di Denpasar, 20 Januari 1998, Merupakan putra pertama dari pasangan Ketut Suparjaya dan Ni Wayan Sukarni, saat ini beliau tinggal di perumahan griya Pande Permai blok D 20, Tulikup Kelod, Gianyar. Sekilas riwayat pendidikan beliau yakni beliau pernah mengenyam pendidikan Taman kanak-kanak di Taman kanak-kanak Grand Bali Beach Sanur Sekitar tahun 2003-2004, kemudian dilanjutkan ke jenjang Sekolah Dasar yaitu Sekolah Dasar Negeri 2 Sanur pada tahun 2004-2010, selanjutnya di jenjang SMP beliau mengenyam pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Bangli pada tahun 2010-2013, dilanjutkan pada jenjang Sekolah Menengah Atas yaitu di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bangli pada tahun 2013-2016, dan terakhir pendidikan beliau yaitu pada jenjang perkuliahan beliau memilih program studi Jawa Kuna, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana, yang kemudian telah lulus pada tahun 2016-2020. Adapun pekerjaan beliau saat ini yaitu menjadi Jurnalis di media Bali. Tentunya beliau memiliki segudang prestasi diantaranya : Juara 2 Nasional Artikel Ilmiah Di IPDB Bogor Tahun 2019 Juara 1 Lomba Cerdas Cermat Agama Hindu Di ITB Bandung Tahun 2019 Karya Kidung Terbaik Di Sastra Saraswati Sewana Tahun 2021 Beberapa karya beliau diantaranya : Karya yang sudah terpublikasi di Sastra Saraswati Sewana ada : Kidung Panglarad Lara Kakawin Pranawisa Somya Geguritan Pramudita Kaya Caru Yang belum terpublikasi ada beberapa geguritan : Geguritan Kandara Bang Geguritan Satriya Tiga. Kiprah pertama beliau, seorang Pengawi Muda dimulai dari ajang perlombaan Sastra Saraswati Sewana. Setelah ajang tersebut berakhir dengan dukungan semangat dari orang - orang terdekat, dan masukan-masukan positif dari para juri pada waktu itu, termasuk salah satu dosen beliau sendiri yaitu bapak Putu Eka Guna Yasa, S.S., M.Hum yang membuat semangat menciptakan karya sastra lainnya menggebu-gebu. Hingga akhirnya terlahirlah salah satu karya sastra ciptaan beliau yang berharga, dikarenakan pertama kalinya beliau menciptakan karya sastra dengan jumlah 234 bait didalamnya dan karya ini dapat diselesaikan dalam waktu 5 hari.  
Nama lengkapnya Pande Putu Widya Okta Pratama, S.Kom. Anak muda Bali asal Desa Dadap Putih, Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini akrab dipanggil Pande. Dia adalah alumni ITB STIKOM Bali angkatan 2015. Saat ini, Pande aktif sebagai co-founder dan CTO (Chief Technology Officer) di BTW Edutech, sebuah perusahaan edukasi digital yang mempunyai misi besar membantu siswa untuk lolos seleksi masuk perguruan tinggi kedinasan, perguruan tinggi negeri, CPNS dan TNI atau POLRI. Startup digital yang didirikan pada tahun 2018 di Denpasar tersebut memiliki aplikasi Smart BTW yang sudah diakses oleh 180.000 pengguna di seluruh Indonesia. Tak hanya itu, startup ini sudah memiliki 15 kantor cabang di 12 kota besar di seluruh Indonesia hanya dalam waktu 2 tahun. Mantan mahasiswa dengan gelar skripsi terbaik ini mengawali karirnya dalam dunia wirausaha digital semasa dia kuliah dulu. Pande mendapatkan banyak pengalaman berharga tatkala aktif di organisasi mahasiswa dan mengambil beberapa pekerjaan sampingan sebagai web developer. Setelah lulus kuliah, Pande langsung mulai meniti karirnya di dunia IT sebagai back-end programmer dan tim ahli IT dalam pembangunan sistem LAPERON ( layanan perizinan online) Kabupaten Badung. Kemudian, Pande fokus dalam pengembangan dan operasi sebagai DevOps engineer dan mengambil proyek pengembangan sistem-sistem enterprise di beberapa instansi pemerintahan. Akhirnya, dia dan rekannya berhasil membangun startup BTW Edutech yang terus berkembang hingga kini. Kepada tim BASAbali Wiki, Pande juga membeberkan sederet prestasi yang telah diraih BTW Edutech hingga kini. “Antara lain, 10 Besar program HATCH Gerakan 1000 Startup Digital. Kami juga memberikan 402 beasiswa bagi pendaftar PTK daerah 3T dan non 3T serta 1500 beasiswa pendaftar CPNS 2021,” paparnya. Selain itu, startup kebanggaannya itu telah melangsungkan berbagai pelatihan dan pendampingan pembelajaran melalui platform digital bagi siswa daerah 3T. “Kami memiliki ribuan alumni di PTN, PTK, CPNS, TNI dan POLRI seluruh Indonesia,” pungkasnya. Sebagai wirausahawan digital yang berprestasi, Pande pernah diundang menjadi narasumber talkshow “NGOPI” di Kompas TV. Saat ini dia tengah mengembangkan rintisan Edisi XI: “PROFIL STARTUP” untuk perusahaannya itu.  
Dampak sampah bagi pariwisata bali Sampah menjadi sebuah ancaman bagi dunia pariwisata Bali,Pulau Bali adalah pulau yang begitu indah yang juga menjadi destinasi yang menarik bagi wisatawan dari dalam negeri ataupun luar negeri. Pulau Dewata terkenal dengan banyak pantainya yang mempesona, maka daripada itu penduduk Pulau Bali selayaknya menjaga kebersihan lokasi wisata dari sampah.Disaat musim hujan banyak titik lokasi sampah yang menggenangi sungai dan hal ini sangat tidak enak dipandang oleh mata, tentunya hal dalam jangka Panjang akan membuat daya tarik wisatawan dari dalam negeri ataupun luar negeri terkena dampak, dikarenakan banyaknya tumpukan sampah yang mengganggu aktivitas wisatawan saat berlibur di Pulau Bali. Tentu saja hal ini nantinya sangat merugikan tempat-tempat wisata yang ada di Pulau Bali. Terlebih lagi bagi wisatawann ketika berlibur dipantai. Sebagai Pulau yang menjadi daya tarik wisatawan mancanegara permasalahan sampah di Bali sudah sangat kronis. Indonesia sendiri merupakan negara terbesar ke-dua setelah China penyumbang sampah khususnya dilaut. Sampah plastik yang memenuhi sungai dan lautan telah menyebabkan masalah selama bertahun-tahun dan hali ini sangat buruk sehingga bulan lalu Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) provinsi Bali mengumumkan “Keadaan sampah darurat” sepanjang garis enam kilo meter garis pantai yang mencakup pantai-pantai populer seperti Jimbaran, Kuta, dan Seminyak. DLHK sendiri mengerahkan tujuh ratus pembersih dan tiga puluh lima truk untuk membuang sampah sekitar seratus ton setiap harinya ke tempat pembuangan sampah. Masalah sampah di Pulau Bali ini memang sangat mengancam tempat-tempat wisata yang ada di Pulau Bali. Peneliti dari Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana. “Sampah secara estetis pasti menggangu wisatawan, tapi sampah plastik jauh lebih serius,” katanya. “Mikroplastik bisa mencemari ikan yang jika dimakan manusia bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan termasuk kanker,” Kata Hendrawan” Indonesia adalah salah satu negara yang merupakan bagian kampanye Laut Ramah Lingkungan, yang bertujuan untuk membersihkan lingkungan lautan dari segala macam sampah yang ada dilautan. Sebagai bagian dari komitmennya, Pemerintah Indonesia telah mengurangi sampah plastik yang ada dilautan dan didaratan dengan cara mengurangi penggunaan kantong plastik dan meningkatkan mendaur ulang plastik, meluncurkan kampanye pembersihan plastik, dan meningkatkan kesadaran manusia akan bahayanya sampah plastik. Pemerintah pusat harus meningkatkan kampanye untuk mengurangi penggunaan kemasan sampah plastik dan melarang kantong plastik gratis di toko-toko. Cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi sampah yang ada di bali: Bali sendiri menjadi provinsi yang pertama yang melarang Plastik Sekali Pakai (PSP) maka dari itu Gubernur Bali Wayan Koster telah mengeluarkan peraturan Nomer 97 Tahun 2018,yang membahas tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai. Gubernur Koster menyampaikan penerbitan ini sesuai visi dan misi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” dengan mengembangkan menata wilayah Bali menjadi lingkungan hijau, indah, bersih, dan kesucian taksu alam Bali. Pergub ini mewajibkan setiap produsen, distributor, pemasok dan setiap pelaku usaha untuk memproduksi dan menyediakan pengganti (substitusi) Plastik Sekali Pakai (PSP) dan sekaligus melarang menggunakan Plastik Sekali Pakai (PSP). Gubernur Koster mengajak mengajak semua pihak di Bali untuk mendukung sekaligus melakukan sosialisasi menerapkannya kedalam kehidupan sehari-hari, denganbegitu lingkungan di wilayah Bali dan sekitarnya akan nampak terlihat bersih dan asri. Di samping itu menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat bagi masyarakat, akibat dampak buruk dari penggunaan Plastik Sekali Pakai (PSP) dan mencegah kerukasan ataupun pencemaran lingkungan. -Kesimpulan/pesan: Jagalah Pulau Bali ini supaya tetap menjadi pulau yang indah, bersih, asri, dan yang pastinya tetap menjadi destinasi pusat wisatawan dari berbagai mancanegara. Karena sampah pasti akan mempengaruhi image "icon" Bali  
Perkembangan teknologi yang pesat telah membawa banyak kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam dunia pekerjaan. Di era saat ini, kita tidak dapat terlepas dari pengaruh teknologi dalam dunia kerja. Pemerintah dapat memainkan peran penting dalam mengatasi masalah ini dan membuat kebijakan yang dapat mengendalikan perkembangan teknologi agar perkembangannya tidak menggantikan dan mengancam lapangan pekerjaan masyarakat. Masalah yang paling penting saat ini adalah kemajuan teknologi yang menimbulkan ancaman besar terhadap lapangan pekerjaan, khususnya di Bali. Jika tidak dikendalikan, banyak pekerjaan akan tergantikan oleh teknologi. Tentu saja, hal ini dapat mengancam kehidupan masyarakat Bali. Kemajuan teknologi AI (Artificial Intelligence) adalah salah satu tantangan terbesar bagi calon pemimpin Provinsi Bali di masa depan. Walaupun kehadiran AI memberikan manfaat terutama dalam memberikan efisiensi dalam dunia pariwisata di Bali, teknologi ini juga dapat memberikan dampak buruk jika tidak digunakan dengan bijak. Untuk mengatasi tantangan di sektor pariwisata, pemerintah harus meningkatkan investasi dalam pelatihan keterampilan dan pendidikan teknologi. Hal ini akan membantu mempersiapkan tenaga kerja dalam menghadapi perkembangan teknologi dengan efektivitas yang lebih besar. Salah satu solusi dan strategi yang saya usulkan adalah dengan memperkuat peran dan tanggung jawab pemerintah dalam mengatur dan mengawasi penggunaan dan dampak teknologi AI di Bali. Pemerintah dapat memberikan bantuan dan fasilitas, seperti bantuan modal, subsidi, insentif, pelatihan, sertifikasi, dan lainnya, yang dapat membantu masyarakat untuk meningkatkan kualitas dan kinerja mereka dalam bidang pariwisata. Pemerintah juga dapat mengevaluasi kebijakan yang mendukung transisi pekerja dari sektor tradisional ke sektor modern melalui program konversi keterampilan dan dukungan keuangan. Oleh karena itu, upaya ini dapat membantu mengoptimalkan penggunaan teknologi sekaligus mengurangi kerugian bagi sektor pariwisata Bali dalam hal ketersediaan sumber daya manusia yang terampil dan berkualitas agar dapat terus bersaing seiring dengan perkembangan teknologi.  
Bali adalah provinsi yang memiliki keunggulan dalam bidang Pariwisata. Hal ini terjadi karena Budaya dan Tradisi Bali yang menarik. Karena budaya dan tradisi tersebut, banyak orang dari luar negeri yang tertarik dengan Bali. Jadi, banyak WNA yang datang ke Bali untuk berlibur tetapi, ada beberapa dari mereka yang menetap di Bali. Bahkan ada juga WNA yang menikah dan berkeluarga dengan warga lokal. Lama-kelamaan jumlah WNA yang ada di Bali meningkat. Hal ini tentunya memiliki dampak positif seperti meningkatnya perekonomian dan kesejahteraan pedagang lokal. Tidak hanya itu saja Budaya Bali serta nama Bali menjadi lebih besar dan terkenal di seluruh pelosok negeri. Namun, hal ini menjadi masalah jika jumlah WNA melebihi kapasitas. Jumlah WNA yang melebihi kapasitas akan tentunya sulit diprediksi dan dikendalikan. Masalah ini akan tentunya mempengaruhi aktivitas perekonomian di Bali karena Bali yang lebih banyak bergantung pada sektor Pariwisata. Beberapa contohnya, adalah banyak WNA yang berulah semena-semena di daerah Bali, seperti di daerah yang padat turis, yaitu Kuta. Ada beberapa turis yang berkendara secara ugal-ugalan yang diakibatkan oleh pengaruh alkohol. Perilaku ini dapat mengancam keselamatan warga-warga sekitar, dan dirinya sendiri. Lalu ada juga masalah yang ikut datang karena turis yang berlebih di pulau Bali, yaitu adalah warga Bali yang terpaksa bersaing memperebutkan lapangan pekerjaan dengan warga negara asing. Hal ini membuat angka pengangguran di Bali naik. Konsekuensi dari masalah ini mungkin belum terlihat sekarang, namun di masa yang akan datang pasti akan menimbulkam banyak masalah lain bagi Bali. Kita sebaiknya melakukan pencegahan terhadap masalah ini dengan cara menetapkan kuota turis yang masuk dan keluar bali. Dengan melakukan hal ini, turis yang berkunjung ke bali dapat di kontrol dan di awasi secara optimal.  +
Hi Bali! How are you? Just like running water, it doesn't feel time running fast, the new year 2022 has begun. May you always be blessed with good healt and prosperity. Approximately two years Pandemic Covid-19 hit the world. There are lots of problems and the dynamics of the life we face lately. Not also a variety of efforts made to deal with this difficulty. However … When the pandemic brings 'darkness', literature that can break it, the language that becomes oil, flows like water that always gives to anyone who needs. In connection with the analogy, the Bali Provincial Government, represented by the Bali Provincial Culture Office, again held a Bali language event 2022, which was held from February 1-28 2022. The fourth Balinese month of this 2022 themed Danu Kerthi: Gitaning Toya Ening - Toya Pinaka Wit Guna Widya. That is, the month of Balinese as a symbol of journey of continuous flowing knowledge provides the truth, welfare, and virtue of the world. This event will be held hybrid. The term hybrid refers to the event carried out luring and online. There are various kinds of events such as seminars, workshops, festivals, performances, script exhibitions, and several competitions with millions of rupiah prizes! Balinese residents, let's get ready to welcome the Balinese month's show 2022! Complete info about the schedule of the event and the Balinese Moon Competition 2022 can be accessed via Instagram social media (IG), Facebook (FB), and lynk.id/bulanbahasabali links. Thank you. IG : @bulanbahasabali2022 FB : Bulan Bahasa Bali 2022 #DanuKerthi #GitaningToyaEning #BulanBahasaBali2022  +
Saat ini pariwisata di Bali masih terbilang belum pulih walaupun beberapa tempat wisata sudah dibuka atau beberapa kegiatan sudah boleh dilakukan kembali. Untuk meningkatkan kembali pariwisata Bali kita harus mencari lagi hal-hal baru dalam pariwisata yang dapat menarik minat wisatawan domestik atau mancanegara, setiap desa/daerah pasti memiliki hal-hal unik yang dapat dikembangkan. Contohnya seperti tradisi Omed-omedan yang ada di Sesetan, hal-hal unik seperti itu dapat kita kembangkan melalui video-video, di share ke media sosial, dll Selanjutnya kita dapat mempromosikan pariwisata dengan lebih baik. Caranya adalah dengan memperbaiki beberapa tempat pariwisata yang mungkin sudah agak tidak baik, lebih meningkatkan fasilitas-fasilitas dalam tempat wisata agar wisatawan juga nyaman dan terjamin untuk berlibur atau berwisata ke Bali. Setelah hal itu dilakukan kita dapat membuat dokumentasi dan mebagikannya di media sosial atau dalam bentuk brosur untuk dibagikan.  +
Pariwisata Bali sekarang sangat menurun karena masuknya Covid-19 di Indonesia, dan sampai sekarang belum bangkit seperti dulu. Hal ini juga menyebabkan tempat2 wisata di bali jarang di kunjungi dan lama kelamaan semakin dilupakan keberadaannya dan digantikan dengan beach club, cafe, dsb yg lebih bergengsi dan mewah. Seperti tempat wisata di dekat rumah saya misalnya, Alas kedaton, rumah bagi para monyet. Disana dulunya banyak sekali terdapat pengunjung yg melihat-lihat dan berinteraksi seperti memberi makan monyet. Disana juga kita bisa berfoto dengan binatang lainnya seperti ular piton, namun sudah diawasi pawangnya. Namun sekarang? sudah sangat jarang wisatawan yg mengunjunginya. selain karena sudah dianggap ketinggalan jaman oleh masyarakat karena lebih memilih tempat modern, Alas kedaton juga kurang di pasarkan dan di populerkan oleh pemerintah.  +
Setelah 1 tahun lebih lamanya pariwisata Bali ditutup untuk keamanan rakyat Bali bersama, kini perlahan tapi pasti pariwisata Bali mulai bangkit dan mulai membuka beberapa tempat pariwisata untuk wisatawan lokal dan mancanegara. Walaupun belum terbuka untuk sepenuhnya, namun baik wisatawan lokal maupun dari mancanegara mulai berani untuk datang dan berpariwisata di beberapa destinasi yang sudah dibuka. Tentunya wisatawan yang datang harus memenuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini tentu saja berdampak baik untuk bangkitnya pariwisata Bali dan yang pasti bagi pertumbuhan ekonomi yang awalnya menurun drastis.  +
Pariwisata Bali yang dahulu sempat padam karena situasi Pandemi COVID-19, sekarang kembali dibuka pada Oktober 2021 oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno. Yang mengakatakan bahwa, kondisi Pulau Bali sudah menunjukkan situasi kondusif dalam mengatasi Pandemi COVID-19. Namun, seiring berjalannya waktu ke waktu. Yang dimana pariwisata Bali sudah mulai membaik atau meningkat,  +
pariwisata di bali dari 2019 menurun karena disebabkan oleh satu virus yaitu Covid-19 sehingga menyebabkan turis2 atau warga lokal tidak bisa berpergian kemana mana karena virus ini bisa menyebabkan sakit parah hingga kematian dan ekonomi menurun  +
Dampak pandemi COVID-19 cukup meluas di berbagai sektor, bahkan melumpuhkan sektor andalan Indonesia, khususnya Bali. Andalan sektor di Pulau Dewata tersebut kini seakan suram dan masyarakat pasrah menunggu berakhirnya pandemi ini. Di Bali yang dulunya ramai dengan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara, namun pandemi COVID-19 seakan menghentikan seluruh aktivitas warga, dan di objek-objek wisata di pulau yang dijuluki "seribu pura" tersebut. Tapi semua masyarakat optimistis pariwisata Bali akan bangkit lagi, jika pandemi ini berakhir. Hal ini pun berdampak pada pendapatan negara di sektor pariwisata. Adanya pembatasan sosial berskala besar dan ditutupnya akses keluar-masuk Indonesia, menyebabkan penurunan pendapatan negara di sektor pariwisata sebesar Rp20,7 miliar! Semoga Pandemi Covid-19 segera berakhir, sehingga Pariwisata Bali akan Bangkit kembali.  +
Om Swastyastu, pandemi Covid-19 memberikan dampak yang besar dalam kehidupan bangsa Indonesia. Tidak hanya pada sektor kesehatan, tetapi juga berdampak pada sektor ekonomi. Tidak terkecuali pulau Bali yang semuanya sangat bergantung pada pariwisata sehingga perekonomian Bali menjadi terpuruk. Ditutupnya pintu pariwisata dengan adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang merupakan suatu strategi pemerintah yang diharapkan dapat membatasi penyebaran virus Covid-19. Namun, strategi itu menyebabkan dampak negatif seperti pariwisata menjadi mati suri. Begitu juga pelaku pariwisata yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Dengan begitu, pemerintah dan pihak terkait akan mengupayakan beberapa tata cara agar dapat membangkitkan pariwisata Bali. Contohnya seperti penerapan protokol kesehatan dengan ketat pada masyarakat, serta penerapan CHSE (Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan)) pada destinasi wisata atau sarana penunjang destinasi wisata yang lainnya. Begitu juga jumlah masyarakat Bali yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama sekitar 99(%) dan dosisi kedua sekitar 90(%). Dengan persiapan itu, pariwisata Bali siap untuk bangkit. Apa yang diperlukan adalah promosi yang memberikan informasi tentang keadaan Bali sudah siap menerima pengunjung pada tingkat domestik maupun internasional. Sport Tourism merupakan salah satu strategi yang patut dilaksanakan. Meskipun itu gagasan yang baru, pariwisata olahraga menjadi potensi besar untuk membangkitkan pariwisata ring Pulau Dewata. Acara olahraga menjadi minat yang besar di nasional maupun dunia internasional. Hal tersebut dapat dilihat bahwa acara besar olahraga yang dilaksanakan di Bali seperti BWF World Tour 2021, BRI Liga 1, Piala Dunia U-20, dan lain sebagainya. Dukungan pemerintah dengan pembenahan infrastruktur dan fasilitas terkait hal tersebut menjadi kunci utama agar potensi Bali dapat dimanfaatkan secara maksimal. Terakhir, semua tujuannya untuk membangkitkan pariwisata Bali dan ekonomi Bali. Om Shanti, Shanti, Shanti, Om.  
Pariwista bali saat ini mungkin sudah bisa dikatakan mengalami perkembangan setelah adanya masa pandemi yang masih ada sampai sekarang, dapat kita lihat dari datangnya para wisatawan yang sudah mulai kembali berkujung ke daerah wisata yang diinginkan. Namun bukti itu tidak cukup menguatkan bahwa pariwisata bali ini telah berkembang, dengan latar belakang yang ada banyak alasan dari masyarakat mengenai kunjungannya untuk berpariwisata. Dimulai dari alasan utama, yaitu pandemi ini kemudian tidak memiliki uang dan lain-lain. Dengan mengetahui alasan-alasn tersebut ada kalanya pesan yg sudah tersampaikan ke pemerintah  +
Covid-19, virus inilah penyebab semua permasalahan ini bermula. Muncul di tahun 2019 membuat semua aktivitas di dunia ini menjadi terhenti, termasuk pariwisata Bali. Hampir 2 tahun sudah berlalu dan kemudian dunia ini sudah kembali membaik namun tidak dengan pariwisata Bali. Kenapa para wisatawan tidak kunjung datang? Berdasarkan beberapa artikel di internet dan keluh kesah warga sekitar penyebab semua ini terjadi dikarenakan banyaknya peraturan peraturan yang mengekang dan menekan wisatawan yang hendak datang ke Bali. Misalnya sebelum datang ke Bali setiap wisatawan wajib melakukan tes Swab/PCR dan sesudah di Bali kemudian di karantina selama hampir 1 minggu. Semua peraturan itu membuat para wisatawan enggan datang ke Bali dikarenakan waktu mereka akan terbuang disana. Tak hanya sampai disitu, karena Covid-19 otomatis pariwisata terhenti dan semua fasilitas serta pegawai di tempat wisata tidak terurus. Anggap saja perwatan tempat seperti restoran, hotel, villa, caffe, semua terhenti dikarenakan tak ada biaya masuk. Kemudian karyawan yang dirumahkan membuat sebagian masyarakat yang mata pencahariannya bingung mendapatkan uang. Maka dari itu perbaikan fasilitas dan sumber daya manusia juga sangat mempengaruhi bangkitnya pariwisata Bali ini. Hanya sekian yang dapat saya sampaikan, semoga apa yang saya sampaikan dapat menjadi tolak ukur untuk perbaikan pariwisata Bali kedepannya. Saya mohon maaf bila ada kesalahan kata dan kalimat pada tulisan saya ini. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.  +
Apakah kamu sudah tau, banyak sekali tamu bersikap aneh-aneh di Bali. Apa ini yang namanya efek pariwisata Bali bangkit? Jika tidak ada tamu, pariwisata Bali tidak mau hidup. Jika sudah ramai selalu berkelahi, bertingkah dan bersikap aneh-aneh. Kalau menurut kamu, bagaimana caranya membuat agar pariwisata Bali tetap hidup namun tamu-tamu yang berkunjung tetap tertib? Ayo tulis pendapatmu di komentar!  +
Masalah: pariwisata dan kebersihan lingkungan Siapa yang tidak mengenal pariwisata di Bali, seluruh dunia tau akan itu. Tetapi siapa juga yang tidak tau jika kebersihan masih menjadi masalah besar Bali di masa ini. Bali sekarang mulai tertutup sampah, sampah ada dimana mana. Semua orang membenci sampah bahkan sampai tidak ada yang memperdulikannya lagi. Kita ambil satu contoh di kawasan pantai Kuta. Pantai Kuta sudah tercatat sebagai pantai terkotor. Banyak sampah sampah yang berserakan di pantai tersebut seperti sampah plastik, ranting ranting, limbah yang terbawa ke pesisir pantai, bukan hanya pantai Kuta pantai Seminyak, Legian, dan Jimbaran juga akan kena imbas dari sampah tersebut. Jika tidak ditangani ini akan menjadi dampak buruk bagi wisatawan maupun warga warga lokal sekitar. Sesuai Peraturan Gubernur Provinsi Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai. Peraturan ini harus lebih di perketat karena makin kesini semua mulai melanggarnya, Jadi harus kita antisipasi sebelum nanti akan berdampak pada perekonomian di Bali terutama sektor pariwisata. Agar Bali tetap dikenal karena Keindahannya bukan karena "SAMPAHNYA".  +
Kebijakan pemerintah yang menutup dan membatasi jalannya sektor yang bergerak di bidang hiburan salah satunya yaitu pariwisata berdampak kepada penurunan datangnya pengunjung yang juga berakibat hingga ditutupnya secara keseluruhan program pariwisata. Dampak lainnya juga terasa kepada pekerja-pekerja yang terpaksa dirumahkan dan tidak memiliki pendapatan yang normal seperti biasanya. Hal yang dapat dilakukan guna membantu agar wisata tetap berjalan walau 1. Wisata Virtual Pariwisata yang menawarkan kunjungan melalui media sosial yang memudahkan bagi wisatawan untuk tetap dapat menikmati wisata yang diinginkan dengan mudah dan praktis. Untuk pariwisata, hal ini dapat membantu agar wisata tetap berjalan walaupun terkendala penerapan protokol Kesehatan yang menutup kagiatan secara langsung ke tempat. 2. Pengaturan Jumlah Pengunjung dan Pemetaan Alur Kunjungan Tempat wisata dapat diterapkan pengaturan jumlah dan alur kunjungan sesuai protokol Kesehatan dimana dianjurkan untuk tidak adanya masyarakat berkumpul dalam jumlah banyak di satu tempat. Contohnya, setelah di observasi berdasarkan besaran muatan orang di lokasi dan lainnya dapat diterapkan jumlah perhari hanya 1 atau 2 keluarga. Selain jumlah, alurpun juga dibuat agar wisatawan tidak berkumpul di satu tempat secara bersamaan. 3. Wisata Drive Thru Program ini menawarkan kunjungan pariwisata ke tempat dengan tetap mematuhi protokol yaitu dengan dibantu fasilitas kendaraan agar wisatawan bisa aman tidak terpapar lingkungan luar. Wisatawan dapat dijemput di lokasi tempat tinggal dan dibawa ke daerah wisata menggunakan mobil dengan .  +
langkah-langkah yang harus dilakukan saat ini dan nanti tentang apa yang perlu dilakukan untuk membangkitkan pariwisata di Bali di kala pandemi. Yaitu dengan wajib vaksin yang merupakan salah satu upaya wujud mendukung pemulihan pariwisata di Bali, membangun spirit dan komitmen bersama seluruh stakeholder pariwisata bali dalam kembangkitkan kembali sektot pariwisata dikala pandemi covid-19 dengan menerapkan secara sungguh sungguh disiplin protokol kesehatan untuk mengembalikan kepercayaan dunia. tidak hanya itu saja, diharapkan bagi pemerintah untuk pemulihan pariwisata di Bali diperlukan beberapa tahapan, seperti yang saya ketahui dan pernah saya baca pertama dengan meningkatkan domestik market. Kedua membuka esensial bussines travel, agar membuka penerbangan internasional karena dirasa Bali sudah siap menerima kedatangan internasional.  +
Kurator, Antropolog Riset dan Direktur Program di Smithsonian Institution.  +
BLACK MAMBA Nama Anggota Kelompok -Kadek Tio Ferdiana -Pedrosando Febriano Da Costa -I Komang Yudhistira Kami dari kelompok BLACK MAMBA ingin menerapkan sistem peduli lingkungan, ayo teman teman peduli terhadap lingkungan karena lingkungan sangat berdampak bagi makhluk hidup di bumi kesimpulan yang kami dapat disini jika tidak ada yang peduli terhadap lingkungan maka jadilah salah satu orang yang peduli terhadap lingkungan karena apa yang kita lakukan akan sangat berguna dan berdampak bagi lingkungan  +
dilaksanakannya ptm 100% oleh pemerintah, membuat sebagian siswa sangat senang karena tidak melakukan pembelajaran lewat daring yg dianggap kurang efisien dalam memahami pelajaran. selain itu siswa bisa bertemu langsung dengan teman teman dan juga guru yg mengajar. karena hal itu, sebagian siswa penyebaran covid 19 tidak terlalu dihiraukan, banyak dari siswa yg tidak terlalu menaati protokol yg dilaksanakan pemerintah. Banyak dari siswa yg langsung nongkrong sehabis pulang sekolah, atau berkerumun dengan teman teman yg lainnya. sehingga penanganan untuk mengatasi virus covid 19 tidak maksimal. untuk itu kami harap, pemerintah untuk menyediakan  +
Bali adalah salah satu pulau pariwisata yang digemari dengan keindahannya. Wisatawan asing sering berkunjung ke bali untuk menikmati keindahan alam serta budaya yang ada dibali. Pariwisata di bali adalah salah satu mata pencarian warga lokal di bali. Sehingga ekstentitas pariwisata adalah tantangan yang bagi calon pemimpin harus dijaga. Adapun beberapa peran calon pemimpin dalam menjaga lingkungan pariwisata di bali yaitu Mengawasi pelaksanaan praktik pariwisata yang ramah lingkungan.melindungi warisan budaya Bali dan mengembangkan kebijakan untuk menghindari dampak negatif yang merusak nilai-nilai budaya dan menjamim keamanan serta kenyamanan pariwisata dalam menikmati keindahan di Bali Dengan itu pemimpin dapat menjaga pariwisata di bali , menjaga keberlanjutan pariwisata di bali dalam memperbaiki perekonomian dan pemamfaatan sumber daya yang baik. Serta pelestarian budaya dan nilai nilai yang berlaku di bali masih bisa di jaga oleh generasi muda. Sehingga para calon pemimpin tidak hanya menjaga nilai budaya tapi juga dapat mejaga mata pencarian dalam bidang pariwisata.  +
Siapa yang tidak tahu bahwa Bali merupakan salah satu daerah dengan pendapatan pariwisata Siapa terbesar di Indonesia. Bahkan Di tahun 2023 Bali mulai merencanakan Pembangunan yang dinamakan Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang berarti sebagai 6 pembangunan utama kesejahteraan dan kebahagiaan kehidupan manusia. Nangun sat kerthi loka bali sendiri memiliki tujuan yang berhubungan dengan memajukan pariwisata bali, dimana terdapat 6 sumber utama yaitu, atma kerthi, segara kerthi, danu kerthi, wana kerthi, jana kerthi, jagat kerthi yang memiliki arti untuk kesejahteraan hidup manusia di setiap bagiannya. Tetapi Pembangunan di Bali tidak akan bisa berjalan dengan baik jika masih banyaknya oknum oknum yang memanfaatkan dana pembangunan untuk kepentingan pribadi atau bisa disebut sebagai korupsi. Contohnya seperti kasus pengkorupsian dana pembangunan Pura Paibon Wargi di Kabupaten Klungkung dan adanya kasus pengkorupsian dana SPI di Kampus Udayana. Hal ini merupakan salah satu faktor penghambat pembangunan di Bali terjadi. Bahkan pihak yang seharusnya menyelidiki kasus korupsi malah menutup mata dan bisu akan semua kejadian tersebut. Karena itulah diharapkan Pemerintah Provinsi Bali dapat menanggapi permasalahan tersebut dengan serius. Agar program Nangun Sat Kerthi Loka Bali berjalan dengan baik tanpa ada kasus korupsi dalam pembangunan tersebut.  +
Om Swastiastu, Om Awighnam astu namo sidham Saya berterima kasih kepada penyelenggara acara atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menyampaikan sambutan kepada kalian semua. Yang saya hormati dewan juri lomba Yang saya hormati para tamu yang telah hadir pada acara ini Bapak/Ibu guru pendamping yang sudah mengantar para murid yang ikut serta pada lomba ini. Ratu idane sane banget wangiang titiang sinamian. Saya sekarang adalah siswa di Badung. Hari ini saya ingin berbicara tentang "Pemilihan Umum 2024". Wahai rakyat Indonesia saya mengajak, mengimbang saudara-saudara sekalian untuk bersama sama menyukseskan pemilu kita, Pemilu 24 Februari 2024. Karena pemilu bukan soal pergantian kepemimpinan saja, pemilu juga bukan karena soal kekuasaan saja. Karena pemilu adalah upaya kita untuk mencegah rakyat-rakyat yang beruk. Pemilu adalah ajang untuk kita mengevaluasi pemerintahan ini. Hadirin saudaraku sekalian marilah kita memperkuat SDM untuk penyelenggaraan di semua tingkatan. Ini saya meyakini sudah dilakukan dan memang kali ini saya melihat tadi dari tepuk tangannya kelihatan semangat optimismenya. Dari tingkatan paling bawah sampai atas, bekali pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan-kemampuan lainnya yang dibutuhkan, agar seluruh perangkat dan petugas mampu bertugas dengan baik. Semua jajaran KPU harus menyadari besar dan pentingnya tugas untuk mengawal pesta demokrasi bangsa kita. Momentum berharga untuk menunjukkan komitmen dan integritas, menunjukkan dedikasi dan kemampuan terbaik bagi masa depan bangsa dan negara kita. Dengan demikian, dapat saya simpulkan bahwa marilah kita memilih pemilu yang bisa memajukan pulau Bali ini. Janganlah kita memilih pemilu yang eks koruptor. Pilihlah pemilu yang dapat berkomitmen melaksanakannya dengan baik agar demokrasi tetap hidup dan semakin berkualitas, melahirkan pemerintahan yang memiliki legitimasi yang kuat. Itu saja yang dapat saya sampaikan, maaf jika ada salah kata, saya ucapkan terimakasih. Om Santhi, Santhi, Santhi Om.  
Pandemi virus Covid-19 membuat aktivitas ekonomi turun, namun nyatanya Indonesia bisa bangkit dari itu dalam sektor pariwisata khususnya Bali. Mungkin orang luar sana tau Bali pulau yang dikenal dengan keindahan alam terlebih pantai yang terkenal karena kecantikannya. Disini tentu saja perlu adanya inovasi khususnya teknologi. Teknologi sangat akrab dalam perkembangan zaman apalagi generasi milenial atau Gen z. Perlu adanya digital marketing untuk memaksimalkan promosi baik dalam negeri maupun luar negeri, apalagi di era globalisasi ini. Perpaduan tradisional - modern mempunyai potensi cukup kuat untuk dipadukan. Baik dalam interior bangunan,teknologi, ataupun aktivitas fisik. Dalam kondisi pandemi ini pasti hotel menjadi saah satu tempat penginapan, banyak hal yang bisa diambil dari sektor perhotelan. Yoga salah satunya, pandemi ini tentu saja membuat orang menjaga hidup sehat. Dengan ini hotel bisa mengadakan kelas yoga berbayar untuk menambah devisa. Apalagi kebanyakan revolusi orang - orang di tahun baru adalah menurunkan berat badan. Mengunakan teknologi digital, yaitu adanya akses booking online. Untuk layanan makanan juga bisa memulai menyediakan fasilitas grab and go bagi wisatawan agar lebih nyaman. Untuk memesan penginapan bisa juga menggunakan booking online demi mengurangi kontak fisik Outdoor, atau private pool jika memungkinkan. Mengingat, pandemi membuat masyarakat lebih merasa aman berada di area yang memiliki sirkulasi udara yang baik. Tahun lalu Indonesia membuat tren di tik tok "Indonesia is wonderland" yang bersuasana positif. Dalam hal ini kita bisa menjadikan ini tren kembali khususnya Bali. Dalam suatu tempat pariwisata pasti ada suasana khas yang tidak dapat di temukan di tempat lain. Mungkin di Bali kita bisa mengadakan festival budaya virtual dengan Vidio dekomentasi 2019 (sebelum covid.) Tahun ini juga tren menanam sayuran, ini bisa dijadikan untuk refreshing dari lelahnya aktivitas, terlebih lagi Indonesia menjadi negara agraris. Bisa juga iringan musik tradisional di tempat makan sebagai ciri khas. Untuk fasilitas tambahan mungkin dapat menyediakan fasilitas vaksinasi di tempat. Memberikan berbagai pelatihan bagi pelaku usaha atau UMKM untuk menambah nilai jual pada pro yang mereka jual. Dengan SDM yang berkualitas ini memajukan industri bangkit dari kerugian pasca pandemi lalu.  
Om Swastiastu Om Awighnam astu namo Ida dane sane wangian titiang ibu bapak dewan juri Semeton sami sane banget tresna asihin titiang Pinih kapertama ngiring iraga sareng sami nunas ica majeng ring Ida Sang Hyang Widhi Wasa, iraga prasida mapupul jagi ngebaosan nanginin indik "Pemilihan Umum 2024". Tahun 2024 adalah tahun politik bagi Indonesia. Di tahun ini, Indonesia akan menyelenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) yang dimulai dari Pemilu legislatif dan kemudian dilanjutkan ke pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Salah satu masalah yang kerap mencuat dalam Pemilu adalah kampanye hitam (black campaign) yang sering dilakukan oleh salah satu kandidat atau tim kampanye kandidat tersebut untuk menjatuhkan kandidat lainnya. Black campaign, tidak seperti kampanye negatif (negative campaign), dilarang karena cenderung ke arah fitnah dan menyebarkan berita bohong terkait kandidat tertentu. Jadi kali ini kita akan membahas tentang "apa yang dimaksud dan apa saja yang termasuk dengan black campaign"? -Sebenarnya tidak terdapat suatu definisi pun mengenai black campaign. Istilah tersebut digunakan di Indonesia untuk menyebut kegiatan-kegiatan yang dikenal sebagai negative campaign dalam rangka menjatuhkan lawan politik. -Yang termasuk dalam kegiatan negative campaign menurut Undang-undang Pemilu biasanya berkaitan dengan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu, pelanggaran administrasi pemilu, sengketa pemilu, dan tindak pidana pemilu. Bagaimana perkembangan black campaign di Bali? Berdasarkan hasil pengamatan saya, dahulu black campaign dilakukan melalui pembagian atau penyebaran informasi melalui media cetak seperti pamflet, fotokopian artikel, dan lain-lain, yang didalamnya berisikan mengenai informasi-informasi negatif pihak lawan, kepada masyarakat luas. Penyebaran itu dilakukan oleh tim sukses maupun simpatisan dari si bakal calon legislatif maupun eksekutif. Sekarang black campaign dilakukan dengan menggunakan media yang lebih canggih, seperti misalnya menggunakan media sosial. Namun demikian, media cetak pun masih tetap digunakan untuk mediablack campaign ini, sementara aturan belum memadai, karena pemikiran penegak hukumnya belum sampai ke sana. Mengapa di Bali masih sering terjadi black campaign? bahwa pelanggaran kampanye baru dapat ditindak apabila ada pengaduan atau pelaporan terlebih dahulu kepada Bawaslu mengenai adanya dugaan pelanggaran atau kelalaian dalam pelaksanaan pemilu. Adanya batas kadaluarsa yang begitu cepat, yaitu hanya 7 (tujuh) hari sejak diketahui dan/atau ditemukannya pelanggaran pemilu-lah yang menjadikan pelanggaran tersebut sulit ditindak, karena biasanya baru dilaporkan kepada Bawaslu setelah batas kadaluarsa tersebut.Selain itu, penggunaan media elektronik dalam kegiatan-kegiatan black campaign belum diatur secara lengkap dan memadai oleh Undang-undang maupun peraturan terkait dengan pemilihan umum, sehingga pemikiran para penegak hukum belum sampai pada pelanggaran yang dilakukan melalui media dan cara tersebut. Yang paling sering terjadi adalah, adanya beberapa pihak penegak hukum yang memiliki pemikiran bahwa kondisi aman terkendali dapat dicapai apabila laporan pelanggaran pemilu tidak ditindak lanjuti sehingga tidak muncul dimasyarakat, sehingga tidak perlu sampai ada tindak lanjut dari pelanggaran tersebut. Ini menunjukkan bahwa ada beberapa pihak penegak hukum kurang berani menindak pelanggaran black campaign yang dilakukan oleh partai-partai, terutama partai-partai besar. Apa pelanggaran black campaign yang sering terjadi? Beberapa kegiatan negative campaign yang sering dilakukan oleh para bakal calon legislatif atau eksekutif ialah penyalahgunaan fasilitas negara atau fasilitas umum. Hal ini biasanya dilakukan oleh bakal calon yang sebelumnya sedang menduduki jabatan eksekutif atau legislatif negara. Penggunakan fasilitas itu digunakan untuk kampanye. Selain itu, money politic juga masih sering dilakukan oleh para bakal calon untuk merebut perhatian dan simpati masyarakat. Untuk pejabat yang ingin kembali memperoleh posisi jabatannya di periode selanjutnya, sering melakukan money politic dengan cara membagikan Bantuan Langsung Tunai (BLT), dana sosial, atau door prize ketika kampanye. Mereka menjadikan BLT yang berasal dari anggaran negara untuk mencari simpatisan atau pendukung ketika kampanye. Kesimpulan nya adalah disini kita di himbau untuk memilih calon pemimpin secara bijaksana karena betapa pentingnya hak suara yang dimilikinya untuk memilih calon pemimpin yang baik bagi negara dan masyarakat. Inggih ida dané sané kusumayang titiang, Manawi ring sajeroning napi sané baosang titiang i wawu wénten iwang antuk titiang matur, titiang nunas pangampura. Om Çanti, Çanti, Canti, Om  
Om swastyatu, sebelumnya izinkan saya memberikan sedikit orasi/ pendapat saya tentang apa yang kira kira menjadi masalah yang paling mendesak untuk ditangani oleh para calon pemimpin bali. Pertama tama calon pemimpin harus mengetahui apa sekiranya masalah masalah yang terjadi pada tahun tahun kemarin dan belum sempat terselesaikan oleh pemimpin yang sebelumnya seperti contohnya masalah kepariwisatan, membangun infrastruktur, transportasi publik dsb. Kedua bisa jadi permasalahannya datang dari masyarakat yang mungkin perekonomian nya kurang stabil atau bisa dikategorikan terpuruk, agar sekiranya bisa dibantu oleh pemerintah yang akan memimpin saat sudah terpilih nantinya. Dan yang ketiga yang harus dipikirkan dari seorang calon pemimpin bali itu bagaimana ia melestarikan kebudayaan lokal yang ada di bali agar tidak punah termakan waktu ataupun digantikan dengan kebudayaan kebudayaan baru karna seiring waktu itu bisa saja berubah dan kita tidak tau pasti dan untuk menjaga hal tersebut calon pemimpin bali masa mendatang harus sigap akan permasalah tsb. Sekian orasi dari saya, maaf jika terdapat kesalahan kata atau ucapan yang membuat sekiranya beberapa orang tersinggung saya mohon maaf dan disini saya menyampaikan sekiranya pendapat saya akan hal itu. Saya ucapkan terimakasi karna sudah membaca..  +
Hormat kepada seluruh hadirin yang saya cintai, pada momen yang begitu krusial ini, mari kita refleksikan bersama mengenai tantangan besar yang dihadapi oleh Pulau Dewata, Bali, dan bagaimana calon pemimpin dalam Pemilu 2024 dapat memberikan solusi terbaik untuk masalah yang paling mendesak. Pertama-tama, ketahanan lingkungan menjadi salah satu isu yang membutuhkan perhatian serius. Pulau Bali, dengan keindahan alamnya yang mempesona, saat ini dihadapkan pada tekanan besar akibat perubahan iklim dan eksploitasi sumber daya alam yang tidak berkelanjutan. Calon pemimpin Bali perlu merancang kebijakan yang proaktif untuk melindungi keanekaragaman hayati, menjaga keseimbangan ekosistem, serta memitigasi dampak perubahan iklim yang semakin terasa. Langkah-langkah konkret, seperti peningkatan pengelolaan sampah, pelestarian hutan, dan pengembangan energi terbarukan, menjadi krusial demi menjaga keberlanjutan lingkungan Bali. Tak kalah pentingnya, sektor pariwisata yang menjadi tulang punggung perekonomian Bali mengalami tantangan serius akibat pandemi global. Calon pemimpin harus menghadirkan strategi pemulihan yang efektif, termasuk diversifikasi sektor pariwisata, peningkatan kualitas layanan, dan promosi destinasi pariwisata yang baru. Dalam melangkah menuju Pemilu 2024, mari bersama-sama memilih calon pemimpin yang memiliki visi jelas, komitmen nyata terhadap pelestarian lingkungan, strategi pemulihan ekonomi yang berkelanjutan, dan perhatian penuh terhadap pendidikan. Dengan langkah-langkah yang tepat, kita dapat memastikan bahwa Bali tetap menjadi surga yang indah, sejahtera, dan lestari bagi generasi mendatang. Terima kasih.  +
Bali terkenal dengan pulau dengan penduduk yang ramah dan lugu. Oleh sebab itu, banyak penduduk pendatang datang ke Bali mencari pekerjaan dan mengais rejeki di Bali. Jika tidak ada aturan yang jelas terkait penduduk pendatang ini, pasti lama-kelamaan Bali akan menjadi pulau yang padat penduduk dan tingkat kriminalitasnya menjadi meningkat karena sulitnya mencari pekerjaan. Permasalahan seperti ini harus ditangani oleh Pemimpin Bali yang terpilih di tahun 2024. Siapa pun yang menjadi Pemimpin Bali di tahun tersebut harus tegas terhadap penduduk pendatang itu supaya ada aturan yang jelas dan tegas. Aturan inilah yang bisa mengikat dan bisa digunakan pedoman oleh penduduk pendatang supaya tidak berbuat yang tidak-tidak datang ke Bali. Pemimpin Bali 2024 harus memiliki komitmen membatasi penduduk pendatang ke Bali mengingat Bali merupakan pulau yang kecil. Dengan banyaknya penduduk pendatang tanpa pembatasan yang jelas tidak pungkiri ke depan perbandingan penduduk pendatang dengan penduduk asli bisa jadi lebih banyak penduduk pendatang. Hal inilah yang perlu diantisipasi dan diwaspadai oleh pemimpin Bali 2024 sehingga pemimpin Bali 2024 memiliki kebijakan yang tegas terkait hal ini.  +
Dalam memilih pemimpin untuk Bali, pertanyaan mengenai masalah yang paling mendesak menjadi krusial. Pertama, isu lingkungan dan keberlanjutan harus menjadi fokus utama. Bali menghadapi tantangan serius terkait kerusakan lingkungan, termasuk sampah plastik, kerusakan hutan, dan degradasi alam yang dapat berdampak pada pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi pulau ini. Para calon pemimpin perlu menggagas kebijakan proaktif untuk pelestarian lingkungan dan mendorong praktik ramah lingkungan. Kedua, sektor pariwisata yang sangat penting bagi Bali harus dikelola dengan bijaksana. Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak signifikan pada industri ini, menuntut pemimpin yang mampu menghadapi tantangan pemulihan ekonomi. Diperlukan strategi inovatif untuk mendiversifikasi sumber pendapatan, mempromosikan pariwisata berkelanjutan, dan meningkatkan kesiapan terhadap situasi krisis. Terakhir, masalah ketidaksetaraan sosial dan ekonomi juga perlu diberi perhatian serius. Meskipun Bali dikenal sebagai destinasi pariwisata yang mewah, masih ada ketidaksetaraan yang signifikan di antara masyarakatnya. Calon pemimpin perlu mengembangkan kebijakan inklusif untuk memastikan bahwa manfaat ekonomi dan pembangunan sosial dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat Bali, bukan hanya oleh segelintir kelompok.  +
Tentunya kita sudah tidak asing lagi dengan Covid-19. Siapa sangka virus kecil ini bisa membuat perubahan yang sangat besar dalam 2 tahun belakangan ini. Karena virus ini kita dibuat diam dirumah selama 2 tahun, bayangkan mulai dari kegiatan yang awalnya kita lakukan di luar rumah seperti bersekolah, bekerja dan berpergian ke luar negeri harus terhenti dikarenakan virus ini, kita dibuat diam dirumah selama 2 tahun. Yang tentunya membawa banyak sekali perubahan di dalam kehidupan kita. Contohnya adalah pariwisata di Bali. Bali merupakan suatu pulau di Indonesia yang sering dikunjungi oleh tourist dari macam negara karena memiliki daya tarik tersendiri. Dengan adanya kebijakan diam dirumah, tentunya membuat sektor perekonomian di Bali menjadi turun. Saat pandemi berlangsung tempat pariwisata dan akses masuk Bali ditutup. Aktivitas masyarakat di tempat wisata di Bali menurun. Hal tersebut membuat perekonomian Bali menjadi menurun. Dengan ditutupnya berbagai tempat pariwisata di Bali, banyak membuat masyarakat menjadi pengangguran, ditambah lagi dengan kebijakan di dalam rumah. Hal tersebut sudah membuat masyarakat kebingungan untuk mencari uang. Ratusan ribu orang kehilangan pekerjaan dan sumber pendapatan. Ujung-ujungnya adalah tingkat kemiskinan di Bali pun meningkat. Dan tak terasa, sekarang kita sudah memasuki tahun 2023, yang dimana telah terjadi pemulihan berbagai sektor di dalam masyarakat yang telah terhenti selama 2 tahun ini. Dari sinilah kita harus kembali memulihkan perekonomian Bali. Para pemerintah Daerah perlu memperhatikan kondisi perekonomian Bali sekarang untuk membangkitkan kembali perekonomian Bali yang selama 2 tahun ini menurun. Dari pandemi Covid-19 sangat memukul perekonomian Bali. Perekonomian Bali sangat bergantung pada sektor pariwisata, sehingga saat ada pembatasan mobilitas seperti kebijakan diam dirumah, sektor pariwisata lumpuh. Ekonomi Bali pun terpuruk. Maka dari itu perlunya pemerintah untuk menentukan konsep pengembangan perekonomian yang tidak selalu berpatokan dengan sektor pariwisata. Pengembangan perekonomian Bali harus diarahkan agar lebih seimbang, tidak hanya bergantung pada sektor pariwisata. Apalagi, daerah pariwisata sangat rentan terhadap perubahan faktor eksternal. Baik dari faktor keamanan, bencana alam maupun non alam yang tidak bisa dikontrol. Sehingga setiap sektor di Bali juga harus diperhatikan seperti ; sektor pertanian, kelautan dan perikanan, industri manufaktur dan industri berbasis budaya branding Bali, UMKM dan koperasi, ekonomi kreatif dan digital, serta sektor pariwisata. Sehingga dengan membangkitkan kembali seluruh sektor-sektor di Bali tersebut, diharapkan dapat memulihkan ekonomi Bali setelah covid-19. Agar Bali selalu Sejahtera.  
Para juri terhormat saya, tim Basabali wiki yang saya cintai, dan saudara-saudara yang saya cintai. sebelum melanjutkan saya ingin menyampaikan ucapan selamat kepada umat Om Swastiastu. Saya merasa sangat beruntung bisa ikut serta dalam kegiatan ini, berkat Tuhan, saya dapat memberikan pendapat saya pada kontes wikithon ini Di hari yang indah ini, izinkan saya untuk menyampaikan pendapat saya tentang masalah yang paling penting bagi negara kita. Ini adalah masalah pemanasan global. Bumi semakin panas, seperti yang kita rasakan di Bali, sehingga kita harus berusaha mengatasi pemanasan global di Bali. Bali sebagai pulau kecil, namun sebagai tujuan wisata utama di dunia harus menyediakan energi yang kuat untuk masa depan. Perkembangan pemanasan global telah menjadi semakin jelas. Peningkatan polusi adalah salah satu penyebab pemanasan global. Penyebab lainnya adalah pemanasan global dan pembakaran hutan. Dalam agama Hindu, ada yang disebut Tri Hita Karana yaitu tiga tanda kebahagiaan sebagai hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam. Poin yang ketiga, hubungan antara manusia dengan lingkungan saat ini gerakan penanaman pohon sudah mulai diadakan, Namun bagaimana cara mengembangkan budaya merawat dan memelihara pohon tersebut? Itulah yang bisa saya sarankan. Mari kita anggap ini sebagai prioritas dan dasar program kerja utama calon pemimpin yang akan terpilih pada tahun 2024. Saya tutup dengan Parama santih, Om santih santih om.  +
Bali, sebagai destinasi wisata yang terkenal di seluruh dunia, memiliki pesona alam yang sangat menarik. Salah satu daya tariknya adalah pantai-pantai yang indah dan bersih. Namun, belakangan ini, pantai-pantai di Bali mengalami masalah pencemaran lingkungan yang sangat meresahkan. Kasus ini menimbulkan pertanyaan, siapa sebenarnya yang bertanggung jawab atas masalah ini? Pencemaran lingkungan di pesisir pantai Bali sudah terjadi sejak beberapa tahun yang lalu. Beberapa penyebabnya adalah limbah dari industri pariwisata, limbah rumah tangga, serta kegiatan nelayan yang kurang terkelola dengan baik. Banyak warga setempat dan aktivis lingkungan yang telah berusaha keras untuk mengatasi masalah ini, namun sampai saat ini masih terus terjadi.  +
Permasalahan 1. banyaknya sampah di sungai dan area sekitar lingkungan 2. sampah yang tidak terurus 3. membuang sampah sembarangan Solusi 1. memberikan sosialisasi kepada masyarakat sekitar serta mengajak untuk mulai mengelola sampah organik dan anorganik. 2. membantu warga sekitar membersihkan sungai yang tercemar serta sekitarnya. 3. menyediakan layanan pembuangan sampah.  +
“PENDEKATAN UNTUK PARIWISATA” Oleh: Maria Pricilia Julia Mulyani Saya seorang mahasiswi dari kampus IPB International, yang kebetulan mengambil jurusan perkuliahan “DIV Manajemen Pariwisata”. Saya bukanlah seorang yang berasal dari Bali,saya berasal dari Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Saya sudah berada di Bali selama 3 bulan, dan sudah bepergian ke beberapa tempat wisata di Bali dan saya akui semuanya sangat indah. Sangat memberikan kesan dan pengalaman serta kenangan yang indah ketika saya “melali” ke tempat wisata di Bali. Pulau kecil yang Tuhan ciptakan saat sedang tersenyum adalah Bali. Bukan tanpa alasan saya menulis ini, tentu saja berdasarkan apa yang saya dan saya alami. Mulai dari masyarakat nya yang sangat penyayang, budaya yang sangat kental, pusat babi guling dan tentu saja pariwisatanya. Sebagai pusat destinasi wisata berkelas internasional, tentu saja Bali menjadi pulau yang ramai dikunjungi wisatawan. Bahkan industri pariwisata adalah sumber penghasilan utama sebagian besar masyarakat Bali. Namun, semenjak pandemi covid-19, pariwisata seakan mati di sini. Wisatawan lokal maupun wisatawan internasional mulai berkurang dan lama kelamaan semakin sepi. Tentu saja, ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata di Bali. Para pelaku usaha pariwisata mulai bangkrut, karena tidak ada wisatawan yang berkunjung. Pada akhirnya, ada ajakan untuk berwisata kembali di masa pandemi. Pemerintah Bali,telah mengupayakan berbagai cara untuk menghidupkan kembali wisata di Bali. Oleh karena itu menurut saya, agar pariwisata dapat bangkit di masa sekarang hingga nanti adalah perlunya pendekatan yang dilakukan oleh pemerintah kepada semua pelaku usaha pariwisata di Bali. Hal ini dikarenakan, sering terjadi perbedaan pendapat antara pemerintah dan pelaku usaha pariwisata. Sebagai contoh, pemerintah menetapkan PSBB di lingkungan masyarakat, akan tetapi wisatawan merasa tidak puas dan ruang geraknya terbatas, hal ini menyebabkan wisatawan lebih memilih untuk tetap dirumah saja. Menurut saya, pemerintah perlu meningkatkan peraturan untuk menetapkan protokol kesehatan, mulai dari bandara hingga ke tempat wisata. Wisatawan tentu akan dengan senang hati berwisata kembali. Begitu pula dengan pelaku usaha pariwisata, sebaiknya di setiap tempat wisata menerapkan protokol kesehatan dan menyediakan tempat serta fasilitas yang bersih,aman dan nyaman bagi wisatawan. Dengan begitu, wisatawan akan kembali berwisata tanpa perlu merasa tidak bebas dan tidak nyaman. Setiap tempat wisata harus menerapkan “Sapta Pesona” agar wisatawan merasa lebih baik. Diikuti dengan peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas untuk bekerja di lingkungan pariwisata. Dengan begitu, secara perlahan pariwisata di Bali akan menjadi lebih baik untuk saat ini hingga pada akhirnya berkembang hingga nanti. Saya yakin, jika ada pendekatan antara pemerintah yang lebih baik antara peemrintah dan pelaku usaha pariwisata, maka pariwisata di Bali akan berkembang dengan sangat baik.  
Yang saya hormati, Calon - calon pemimpin Bali, Bapak / Ibu dewan juri serta para Audiens yang saya banggakan. Om Swastiastu, Sebelum saya memulai orasi , mari kita panjatkan puja dan puji syukur kita ke hadapan Tuhan yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kita dapat menjalankan kegiatan ini dengan baik. Seperti yang kita ketahui bersama, salah satu masalah di pulau Bali adalah banyaknya WNA yang bekerja illegal dan tidak terdata di pulau Bali. menurut situs BBC Indonesia, sejumlah unggahan menyebutkan turis asing di Bali bekerja secara ilegal dengan menawarkan jasa fotografi, latihan bersepeda motor, berselancar, cukur rambut, sampai jualan sayur. Hal ini membuat sejumlah warga Bali khawatir ruang pendapatan mereka semakin sempit. Lalu bagaimana para calon pemimpin bisa mengatasi hal tersebut? Pihak pemimpin dapat melakukan pendataan rutin tiap usaha dan UMKM di daerah kekuasaannya, bila perlu dilakukan pendataan penduduk secara menyeluruh dan rutin agar oknum - oknum illegal segera terciduk dan ditindak lanjuti. Dari sumber yang saya baca, pemerintah pusat berencana menerapkan aturan yang mewajibkan WNA yang masuk di pulau pariwisata seperti Bali untuk membayar tarif non - pajak sebesar 10$. Dengan begitu, para WNA yang masuk ke Bali dapat terdata tanpa terkecuali. Saya harap para calon pemimpin yang terpilih dapat menjalankan dan menjaga program tersebut agar mengurangi para pekerja WNA illegal di Bali. Sekian kritik dan saran yang dapat saya sampaikan kepada calon pemilu Bali dalam orasi kali ini, untuk salah kata yang saya sampaikan saya ucapkan banyak - banyak maaf, akhir kata saya ucapkan Parama Shanti, Om Shanti Shanti Shanti Om.  +
Om Swastyastu, Terima kasih saya ucapkan atas hari yang baik ini . Yang saya hormati para tim juri , lalu para pemirsa yang sangat saya cintai. Puji syukur saya panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa , karena atas berkat dan rahmat-nya lah , kita dapat berkumpul di sini pada acara wikithon partisipasi publik Bali berorasi . Di hari yang baik ini , saya akan menyampaikan orasi yang berjudul “PELEBARAN JALAN RAYA UNTUK NUSA PENIDA” . Para pemirsa , tentu tidak asing lagi dengan daerah yang bernama Nusa Penida yang dimana Nusa Penida ini begitu banyak memiliki keindahan alam , sehingga mampu menarik minat tamu –tamu untuk berkunjung ke Nusa Penida . Karena itu lah Nusa Penida menjadi daerah pariwisata. Begitu banyak tamu-tamu yang berkunjung ke Nusa Penida untuk menikmati keindahan wisata alam di Nusa penida. Namun peningkatan jumlah wisatawan tidak berbanding lurus dengan keadaan infrastruktur yang tersedia di Nusa Penida. Seperti yang diketahui jalan raya di Nusa Penida ini tergolong sempit dan kurang memadai jalan lalu lintas yang baik. Hal dikarenakan mobil-mobil yang membawa tamu semakin banyaklalu lalang bertemu di ruas jalan menyebabkan kemacetan. Bercermin dari hal tersebut besar harapan saya sebagai warga Nusa Penida, mengharapkan kepada Pemimpin yang nantinya terpilih dalam PEMILU 2024 dapat merencanakan pembangunan Infrastruktur yang mumpuni guna kelancaran masyarakat. Sekian yang dapat saya sampaikan semoga apa yang saya sampaikan dapat berguna untuk masyarakat , jika ada kesalahan kata mohon di maafkan saya akhiri dengan parama santih. Om, Santih, Santih, Santih, Om.  +
Om swastyastu. Yang terhormat Bapak/Ibu dewan juri serta saudara sebangsa dan setanah air yang saya cintai. Saya ucupkan terimakasih kepada Wikithon karena telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti perlomban kali ini dan marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunianya, kita semua dapat mengikuti perlombaan pada acara kali ini dalam keadaan sehat. Pada kesempatan kali ini saya akan membawakan teks orasi yang berjudul Harapan Terhadap DPD periode 2024. Dewan perwakilan daerah (DPD) memiliki peran yang penting dalam sistem politik Indonesia. sebagai lembaga yang mewakili kepentingan daerah, DPD memiliki tanggung jawab besar dalam memperjuangkan kepentingan daerah dan memastikan bahwa suara daerah didengar tingkat nasional. Oleh karena itu, harapan untuk DPD periode 2024 sangatlah penting. Harapan untuk DPD periode 2024 terkait masalah pariwisata di Bali. Bali adalah salah satu destinasi wisata terkenal di Dunia, namun sektor pariwisata di pulau ini menghadapi beberapa masalah yang perlu ditangani. Pertama-tama, harapan utama adalah agar DPD meningkatkan keamanan dan kenyamanan di sektor pariwisata Bali. Keamanan adalah faktor penting yang mempengaruhi keputusan wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat. Jadi diharapkan DPD untuk berkerja sama dengan pihak terkait untuk memastikan bahwa wisatawan merasa aman dan nyaman saat berlibur di Bali. Ini melibatkan peningkatan kehadiran polisi, pengawasan yang lebih ketat di tempat-tempat wisata, dan penanganan tindak kejahatan dengan cepat dan efektif. Harapan lainnya adalah agar DPD dapat meningkatkan kualitas infrastruktur pariwisata di Bali. Seperti perbaikan jalan terutama di jalan menuju tempat pariwisata yang jalannya kebanyakan rusak atau susah untuk dilalui. DPD juga diharapkan dapat menjaga kelestarian lingkungan di Bali. Pariwisata yang berkelanjutan sangat penting untuk menjaga keindahan alam dan budaya pulau ini. Sehingga DPD dapat mendorong penerapan praktik ramah lingkungan di sektor pariwisata, seperti pengolahan sampah yang baik, penggunaan energy terbarukan, dan perlindungan terhadap ekosistem alam. Dengan demikian, Bali dapat tetap menjadi destinasi wisata yang indah dan lestari bagi generasi mendatang. Dalam kesimpulanya, saya berharap untuk pemimpin yang akan terpilih dipemilu 2024 agar memiliki peran yang lebih kuat dalam pembuatan kebijakan yang mewakili kepentingan daerah dengan lebih baik, dengan meningkatkan keamanan dan kenyamanan disektor pariwisata di Bali serta meningkatkan kualitas infrastruktur pariwisata di Bali seperti jalannya. Dengan memenuhi harapan-harapan ini, DPD dapat menjadi lembaga yang efektif dalam memperjuangkan kepentingan daerah dan memastikan bahwa suara daerah didengar ditingkat nasional. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Apabila terdapat tutur kata yang kurang berkenan di hati hadiri saya mohon maaf. Akhir kata saya ucapkan terima kasih. Om santhi, santhi, santhi, Om.  
Banyaknya sampah yang susah dikelola atau didaur ulang dibali Akibat dari itu banyak TPA dan TPS yang penuh/ Overload Maka dari itu perlunya solusi" yang bisa menangangi tentang kasus sampah dibali,saya harap untuk calon" pemimpin dibali dapat menangani kasus tersebut dengan baik agar adanya kenyamanan dan ketentramanan hidup bermasyarakat dan juga saya harap bali dapat bebas dari kasus sampah" yang susah dikelola Terima kasih saya ucapkan, saya minta maaf jika ada kesalahan kata.  +
Pelajaran bahasa Bali merupakan pelajaran yang dapat dibilang sulit dapat juga dibilang mudah karena ketika orang ingin mempelajari bahasa Bali ada sedikit permasalahan yang mungkin dapat menghambat kita dalam belajar bahasa Bali ,contohnya berbahasa menggunakan bahasa Bali, ada banyak juga orang yang menyukai bahasa Bali dikarenakan juga terdapat banyak bidang dalam bahasa Bali contohnya ,membuat aksara Bali ,lomba baca pidato bahasa Bali, mekidung menggunakan bahasa Bali dan banyak contoh lainnya, di Bali ini tidak banyak orang yang bisa berbicara menggunakan bahasa Bali ,orang Bali juga biasanya berbicara dengan sesama menggunakan bahasa andap atau bahasa yang digunakan sehari" . Di masa Pandemi seperti sekarang juga dengan pembelajaran yang dilakukan secara online ,tidak semua orang mengetahui apa saja pelajaran" yang ada di buku terutama bahasa Bali ,karena pasti banyak orang yang setiap diberi tugas dia mencari jawaban bukan di buku melainkan di gogle ,karna dengan adanya pembelajaran online seperti sekarang orang" jadi malas membaca buku ,menulis dan mencari jawaban di buku khususnya pelajaran bahasa Bali ,jadi kesimpulannya bahasa Bali dapat dibilang cukup rumit tetapi ketika kita sering mempelajarinya akan menjadi lebih mudah ,belajar bahasa Bali tidak bisa dengan cara yang hanya sekedar menghapal tetapi tidak dimengerti tetapi seharusnya kita bisa mengerti bagaimana berbahasa Bali yang baik agar bisa degan mudah mempelajarinya juga.  +
Pada zaman milenial sekarang banyak generasi muda yang tidak bisa berbahasa yang baik. Berbahasa yang halus sekarang sudah jarang digunakan digenerasi sekarang karena pengaruh pergaulan dan teknologi di era sekarang. Anak anak sekarang banyak yang menggunakan bahasa kasar. Jika dilihat dimasyarakat anak anak mulai bisa berbahasa kasar kepada orang tuanya, oleh sebab itu hal ini harus cepat ditangani karena anak anak sekarang semakin banyak menggunakan bahasa kasar. Dari permasalahan tersebut saya meminta tolong agar pemerintah menegaskan kepada masyarakat bahwa penting membatasi penggunaan teknologi pada anak dibawah umur dan mengawasi pergaulannya.  +
Peralihan Potensi Lapangan Pariwisata untuk Mengembangkan UMKM Om Swastyastu, Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh, Syalom, Namoh Buddhaya, Salam kebajikan, Salam sejahtera bagi kita semua. Puja dan puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Masa Esa, karena berkat rahmatnya kami dapat mengikuti “Lomba Orasi Tingkat Provinsi Bali” dengan mengusung tema Bali Berorasi dan mengangkat topik “Pemilu 2024 : Apa masalah paling mendesak untuk ditangani oleh para calon pemimpin Bali?”. Dengan hal ini, kami mengangkat argument yang bertemakan “bagaimana penanganan pengelolaan pada pariwisata dengan melakukan potensi peralihan lapangan pekerjaan menuju UMKM dapat bersanding dengan kemajuan pariwisata bagi para calon pemimpin Bali selanjutnya” Usai dihantam pandemi Covid-19, Provinsi Bali di nilai tidak bisa mengandalkan sektor pariwisata sebagai satu- satunya tulang punggung kekuatan ekonomi daerah. Maka dari itu, diperlukan pengalian sumber daya secara serius agar Provinsi Bali memiliki sejumlah alternatif sumber pemasukan perekonomian yang tangguh. Hal ini patut dipertimbangkan agar Provinsi Bali mampu bertahan walaupun menghadapi krisis dan tantangan global. Dengan demikian ini menjadi peluang untuk lebih menata serta memperhatikan perkembangan UMKM di Bali. Yang dimana dapat mengalihkan pokok ekonomi sektor pariwisata dengan melihat dari sektor UMKM. Adapun pengaruh buruk dari sektor pariwisata yang saat ini membuat kekacauan di Bali. Kekacauan ini di sebabkan oleh adanya perilaku yang semena-mena oleh para turris terhadap Masyarakat Bali. Masyarakat Bali dibuat sangat risih dengan adanya tindakan tercela yang dilakukan oleh para turris baik yang menetap di Bali maupun hanya menjadi wisatawan. Contoh khasus akibat perilaku wisatawan : melakukan penistaan agama (menduduki area suci yang di jaga kesuciannya, melakukan hal tidak senonoh di salah satu gunung yang disucikan), membuat kericuhan di area umum (WNA marah-marah karena tidak diterima ditegur), mengambil hak lahan milik warga Bali, dan masih banyak kericuhan lainnya. Dengan hal ini memberikan dampak buruk bagi kehidupan Masyarakat Bali. Pemerintah DPRI Bali Politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu menjabarkan sejumlah potensi sumber daya ekonomi yang bisa digali secara serius di Provinsi Bali. Di antaranya, sektor pertanian, kelautan, dan ekonomi kreatif. Jika masing-masing sektor itu diperkuat, sebutnya, juga turut akan mewujudkan pemerataan ekonomi di Pulau Dewata tersebut. Dirinya pun menyadari UMKM adalah sektor yang mampu menghidupkan Provinsi Bali di tengah momen krisis. Oleh karena itu, ia mendukung regulasi dan edukasi pemberdayaan dan perlindungan terhadap UMKM. "Yang pastinya, kita mendorong (UMKM) bisa ekspor seperti kopi dan kerajinan ini. Jangan sampai kita terpaku di sektor pariwisata saja," imbuhnya. Ketua PHRI Bali, Tjok. Oka Sukawati saat menghadiri Press Conference Interfood Bali Tahun 2023 bertempat di Kantor Bali Tourism Board, Denpasar (30/8). Menurut Tjok. Oka Sukawati ini merupakan momen penting yang bisa dimanfaatkan oleh UMKM bali untuk mempelajari produk dari UMKM lain khususnya yang berada di luar Bali. "Harapannya momentum ini dapat dimanfaatkan oleh teman-teman kita yang dari bali yang pertama kita lihat dari produknya mereka. Bahannya kadang kita tidak ngeh ternyata kita memiliki kekayaan dari bahan tersebut. Yang kedua cara penyajiannya baik itu dalam kemasannya baik itu dalam pameran," ungkap Cok Ace. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kreativitas UMKM Bali untuk terus berinovasi mengembangkan kualitas produknya. Menyanggapi apa yang disampaikan Prof Ramantha, Ny Putri Koster menyampaikan bahwa apa yang dilakukannya adalah bagian dari tanggung jawab yang diembannya sebagai Ketua Dekranasda. Lebih jauh ia mengurai, salah satu tugas utama Dekranasda adalah menjembatani pelaku UMKM dengan konsumen. Dalam melaksanakan tugasnya, ia membangun sinergi dengan OPD terkait yaitu Diperindag Provinsi Bali. Dengan adanya pendapat serta argument ini kami mengharapkan agar para pasangan calon pemerintah selanjutnya dapat membuat program yang mendominasi disektor UMKM dibanding pariwisata. Yang dimana pemerintah dapat lebih memperhatikan pada sektor UMKM bali, namun dengan tetap melihat pariwisata di Bali. Demikian orasi yang dapat kami sampaikan, besar harapan kami agar para calon pemerintah nantinya dapat menjadikan acuan untuk program selanjutnya. Akhir kata kami ucapkan terimakasih. Om Santih, Santih, Santih Om, Wassalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh, Syalom, Namoh Buddhaya, Salam kebajikan, Salam sejahtera bagi kita semua.  
Kita semua sudah tau bagaimana kondisi atau keadaan pariwisata Bali setelah adanya pandemi Covid-19. Para toris dari mancanegara tidak diperbolehkan masuk ke Bali agar penyebaran virus Covid-19 tidak meningkat lagi. Hal itu menyebabkan pariwisata Bali menjadi redup, membuat masyarakat Bali yang bekerja di sektor pariwisata tidak lagi mendapatkan pekerjaan. Pemerintah Bali mengeluarkan kebijakan yang digunakan untuk menekan penyebaran Virus Corona. Salah satu kebijakannya yaitu penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat yang berguna bagi kehidupan masyarakat Bali. Hal tersebut menyebabkan angka penyebaran Covid-19 semakin menurun. Karena pemerintah sudah mempunyai upaya yang digunakan untuk menurunkan penyebaran Virus Corona, kita sebagai generasi penerus membantu pemerintah agar dapat memperbaiki pariwisata Bali. Ada banyak tata cara yang dapat digunakan untuk memperbaiki pariwisata Bali. Caranya, pertama adalah menyebarkan promosi destinasi wisata Bali menggunakan media sosial. Cara ini perlu partisipasi dari masyarakat Bali. Yang suka mengunggah foto saat berlibur ke destinasi wisata yang ada di Bali, itu dapat membantu mengembangkan dan memperbaiki pariwisata Bali. Indonesia memiliki website yang digunakan untuk mengembangkan pariwisata Indonesia kepada wisatawan domestik atau internasional. Kedua, menyediakan destinasi wisata sesuai dengan protokol kesehatan terkait kebijakan pemerintah, serta menjaga kebersihan tempat pariwisata. Hal tersebut menyebabkan toris yang ingin berlibur ke Bali merasa aman. Ketiga, Bali memiliki banyak karya sastra yang sudah berkembang di mancanegara, contohnya seperti karya ukiran, lukisan, seni patung, dan lain sebagainya. Mungkin seniman Bali dapat memberikan penyuluhan terhadap generasi muda terkait dengan pembuatan karya seni. Hal itu dapat menumbuhkan rasa cinta produk dalam negeri dan dapat menyebarkan karya sastra Bali pada generasi muda. Baik, itulah sedikit tentang tata cara untuk mengembalikan pariwisata Bali sehingga dapat memperbaikinya ketika ada pandemi Covid-19. Kita sepatutnya selalu ingat identitas sebagai masyarakat Bali yaitu untuk mengembangkan budaya Bali.  
Om Swastiastu para hadirin sekalian, yang saya hormati. Saya ingin menghaturkan puja dan puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat anugerah dan berkat Beliau, saya dan para hadirin sekalian dapat hadir disini. Hadirin sekalian, tentunya kata pemilu bukanlah sebuah kata yang asing bagi kita semua. Sistem pemilu sudah sering sekali dipakai sejak jaman dahulu. Jadi sebenarnya, apa sih pemilu itu? Pemilu atau yang biasa disebut pemilihan umum, merupakan sebuah sistem atau proses demokratis untuk memilih wakil rakyat atau pejabat pemerintahan secara langsung, oleh warga negara dari suatu negara. Tentu saja, mekanisme pemilihan umum ini sangatlah penting. Mengapa demikian? Melalui pemilihan umum, rakyat dapat berpartisipasi secara langsung dalam menentukan calon pemimpin mereka. Hal ini tidak hanya bagi kalangan masyarakat negara, namun bisa juga bagi masyarakat provinsi, kabupaten, kota, dan berbagai instansi pemerintahan lainnya. Tentunya, mekanisme pemilihan umum ini juga akan sangat berpengaruh, kepada sistem pemilihan calon pemimpin Bali. Para hadirin sekalian, di Bali, rupanya keterwakilan perempuan sebagai pemimpin organisasi maupun institusi sangatlah minim. Hal ini tentu berdampak pada rendahnya kesetaraan gender di Bali. Peran perempuan sangatlah penting dalam kepemimpinan, dan pengambilan keputusan. Apabila pemimpin-pemimpin suatu daerah hanya didominasi oleh laki-laki, pasti akan sangat berpengaruh dengan kesetaraan gender yang ada di Bali. Banyak sekali isu-isu atau permasalahan spesifik yang hanya dapat dipresentasikan oleh perempuan. Hanya perempuan lah yang dapat mengetahui, mengerti, dan mengatasi permasalahan, atau isu-isu yang terjadi, kepada kaum mereka. Perempuan berhak untuk bersuara, perempuan juga berhak memilih, dan perempuan juga berhak memimpin. Teman-teman sekalian, sudah seharusnya perempuan dan laki-laki memiliki kesempatan yang sama, untuk berperan dalam pemerintahan, terutama untuk menjadi pemimpin. Melalui pemilihan umum, tentunya kita dapat membantu agar hal ini dapat terwujud, terutama di Bali. Teman-teman sekalian, marilah kita bersama-sama mendukung kesetaraan gender dalam kepemimpinan Bali, agar segala permasalahan baik bagi laki-laki, dan tentunya perempuan, dapat terselesaikan. Sekian orasi yang dapat saya sampaikan bagi teman-teman sekalian, terima kasih.  
Peraturan tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Luar Negeri Tahun 2022 dapat di unduh pada tautan yang telah disediakan.  +
Masalah Jalan desa sembung Mengwi rusak terus terjadi kecelakaan,saya memberi usulan yang akan menjadi pemimpin Bali tolong perbaiki jalan yang di desa saya  +
Semoga kedepannya sampah yang banyak di samping jalan biar dikit in sampah yang banyak itu  +
Om Swastiastu Om Awighman Astu Nama shidam Bapak Ibu yang terhormat, dan Saudara-saudara yang terkasih, Saya ingin menyampaikan kepada Bapak Presiden, Oleh karena itu dari hati yang tulus saya ingin menyampaikan informasi tentang Pemilu 2024. saya mengajak masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi dalam pemilu kita, Pemilu 24 Februari 2024. Karena pemilu bukan hanya tentang menggantikan pemimpin, tetapi pemilu juga merupakan upaya kita semua untuk tidak ada orang yang menjadi buron. Pemilu ini adalah tempat kita untuk mengevaluasi pemerintahan ini. Saya akan menjelaskan tentang masalah yang paling penting yang harus diperhatikan oleh para calon pemimpin Bali. Masalah yang paling utama adalah pengendalian harga kebutuhan pokok, yang dipilih oleh 36,9% dari semua responden. Lebih lanjut tentang pengangguran, kemiskinan dan pemberantasan korupsi, Indikator Politik menulis dalam laporannya. Peserta adalah semua warga negara Indonesia yang berhak memilih dalam pemilihan umum, yaitu peserta yang berusia 17 tahun ke atas, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan. Sampling dilakukan dengan menggunakan metode multistage random sampling. Jadi saya bisa menyimpulkan, kita harus memilih pemimpin yang tegas, jujur, dan bertanggung jawab terhadap pulau Bali. Terima kasih, semoga kita semua memiliki kedamaian dan kebijaksanaan dalam memilih pemimpin yang tepat. Selamat datang di Bali, nusa tercinta Om Shanti, Shanti, Shanti Om  +
Om swastyastu Salam Sejahtera untuk kita semua Rahayu Pertama-tama marilah kita panjatkan puji Syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas anugrah yang diberikan kepada kita semua. Pada kesempatan kali ini izinkan kami untuk menyampaikan Orasi singkat mengenai Overtourism dan Maraknya WNA Ilegal di Bali. Pertumbuhan jumlah wisatawan ke Bali khususnya wisatawan mancanegara menghasilkan pendapatan yang cukup besar bagi Masyarakat Bali dan membantu mendukung pertumbuhan berbagai industri dan kesempatan kerja, terutama di sektor perhotelan dan jasa. Namun, lonjakan yang begitu cepat ini juga telah menciptakan tekanan yang cukup besar. Hal tersebut ditunjukan dengan kerumunan di tempat-tempat wisata populer, kemacetan di berbagai wilayah yang padat wisatawan, pengurasan sumber daya alam, dan memburuknya kualitas ruang dan layanan publik. Hal ini berhubungan dengan maraknya warga negara asing atau WNA berkedok wisatawan yang belakangan membuat onar hingga menimbulkan permasalahan sosial di Bali mulai menjadi atensi pemerintah pusat. Ulah para WNA di Bali itu pun tak hanya membuat resah warga setempat atau wisatawan lain yang sedang berlibur di pulau Dewata. Tak jarang para WNA itu berulah, mulai dari melanggar lalu lintas hingga mengganggu ketertiban umum. Selain dengan warga lokal, para WNA tak jarang terlibat ricuh satu sama lain sehingga turut ramai jadi perbincangan media sosial. Untuk menangani permasalahan yang terjadi Pertama-tama, regulasi dan kebijakan pemerintah harus diperkuat untuk meningkatkan keberlanjutan proyek-proyek pembangunan terkait pariwisata. Ini dapat meliputi penerapan tindakan yang ketat untuk melindungi lahan pertanian, mempromosikan pengelolaan sampah yang berkelanjutan, dan memberikan edukasi kepada bisnis dan wisatawan mengenai praktik ramah lingkungan.  +
Di Indonesia masih banyak jalan yang berlobang dan jembatan yang tidak layak, lama yang tidak di perbaiki. Kenapa di saat pemilu sudah dekat banyak yang berebutan memberikan dana, kenapa tidak waktu sebelum pemilu, kenapa harus pemilu, perbaikan jalan masak harus menunggu itu, kan jadinya bahaya pengendara yang melintasi jalanan yang rusak itu, apalagi berlobang dan di waktu hujan otomatis di lobang itu akan tergenang air hujan, pasti ada pengendara yang tidak ngeh di genangan air itu ternyata ada lobang itulah yang banyak menyebabkan kecelakaan  +
PERDAGANGAN ONLINE PEMBUKA: MARAKNYA BISNIS ONLINE MERUPAKAN WABAH YANG DI CEMASKAN OLEH PARA PELAKU PEDAGANG OFFLINE, KARENA BISNIS ONLINE MERUPAKAN SUATU TREN BARU DI DUNIA USAHA SAAT INI.GAYA HIDUP PADA SAAT INI YANG SEDANG TRENDING DI MASYARAKAT BERKAITAN DENGAN KEGIATAN BERBELANJA. PARAGRAF 1: MELALUI PERTUMBUHAN TOKO ONLINE DAN SITUS JUAL BELI MENAWARKAN BEGITU BANYAK KEMUDAHAN BAGI CALON KONSUMEN KARENA BISA BERBELANJA MELALUI MEDIA ONLINE SEPERTI HANDPHONE.KEMUDAHAN SERTA KEAMANAN DALAM BISNIS ONLINE SEMAKIN MEMBANTU PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN BISNIS ONLINE DI INDONESIA MAUPUN JUGA YANG ADA DI BALI. PENJUAL DAN PEMBELI DAPAT MELAKUKAN TRANSAKSI JUAL BELI TANPA HARUS BERTEMU LANGSUNG,DIMANA PEMBELI TIDAK PERLU SUSAH PAYAH DATANG KE TOKO UNTUK MELIHAT DAN MEMBELI APA YANG MEREKA CARI,HANYA TINGGAL MELIHAT BARANG YANG DIINGINKAN MELALUI INTERNET KEMUDIAN MEMESAN BARANG SESUAI PILIHAN DAN MENTRANSFER UANGNYA DAN KEMUDIAN BARANG TERSEBUT AKAN DIKIRIM OLEH TOKO ONLINE TERSEBUT KERUMAH. PARAGRAF 2: PERDAGANGAN ONLINE BISA MERUGIKAN PERDAGANGAN OFLINE KARENA BERBELANJA DI TOKO ONLINE LEBIH MURAH DIBANDINGKAN DENGAN BERBELANJA DI TOKO OFFLINE SEDANGKAN BERBELANJA DI TOKO OFFLINE MENEKAN BIAYA OPERASIONAL YAITU SEWA TEMPAT,BIAYA PEGAWAI,DAN BIAYA PAJAK TOKO.DAMPAK DARI BERMUNCULANNYA TOKO ONLINE BELAKANGAN INI SEBAGIAN KALANGAN DIANGGAP MENJADI ANCAMAN BAGI TOKO OFFLINE.BERBAGAI PUSAT BERBELANJAAN DIRASAKAN CUKUP SEPI SEHINGGA BANYAK PEDAGANG BERPENDAPAT SEPINYA PENJUALAN DISEBABKAN OLEH BANYAKNYA KONSUMEN YANG MEMILIH UNTUK MELAKUKAN BERBELANJA SECARA ONLINE. PARAGRAF 3. MENURUT SAYA PEMERINTAH HARUS MENEGASKAN DENGAN CARA MENAIKAN PAJAK KEPADA PEDAGANG ONLINE DAN MEMBATASI PEDAGANG AGAR TIDAK SEMUA PRODUK YANG BISA DI JUAL SECARA ONLINE.JIKA SEPERTI ITU,PEDAGANG ONLINE DAN PEDAGANG OFFLINE SAMA SAMA JALAN ARTINYA TIDAK MERASA TERSAINGI SATU SAMA LAIN.  +
Sudah sejak lama pulau yang mendapat julukan Pulau Dewata ini dikenal dengan keragaman budayanya. Ya, Bali adalah pulau yang memiliki keunikan budaya. Ada begitu banyak budaya unik yang bisa dipelajari dan dikaji di sini dari ritual adat dan agamanya, masakannya yang khas, juga seni pertunjukan dan seni kriyanya. Semua luar biasa menawan. Selama ini kebanyakan wisatawan domestik dan beberapa kalangan wisatawan mancanegara mungkin hanya mengenal Bali sebagai pulau dengan keindahan panoramanya. Padahal dari segi budaya, Bali itu menawan. Oleh karenanya saya mengusulkan agar Bali dalam pandemi ini bisa membuat sebuah paket budaya yang menarik, bisa dalam bentuk hybrid yang sesuai dengan kondisi pandemi saat ini. Apa saja yang ditawarkan? Misalnya paket memetik tanaman lokal dan memasak ala Bali, contohnya Ayam Betutu dan aneka Lawar. Juga bisa misalnya belajar dasar-dasar menari Bali dalam tiga jam. Lainnya adalah pekan menyaksikan wayang ala Bali, pertunjukan orkestra gamelan Bali, pekan dongeng-dongeng khas Bali, menyaksikan kampung pembuat kerajinan ala Bali, dan mengajak wisatawan mengikuti persiapan upacara besar di Bali (misalnya bagaimana anak-anak belajar menari, ibu-ibu mempersiapkan makanan upacara dan sebagainya). Atau juga bisa ada cerita dan tur tentang mengenal kerajaan Bali dan mengenal apa itu leak putih dan leak hitam, serta tentang belajar aksara Bali. Ya, ada banyak hal tentang budaya di Bali yang menarik. Ini adalah salah satu cara untuk menarik wisatawan, budayawan, dan juga mereka semua yang tertarik dengan budaya dari mana saja untuk mengenal lebih dalam tentang Bali.  +
Bali adalah pulau dewata yang sudah terkenal di mancan negara dengan keindahan alamnya. Dimasa pendemi yang seperti ini banyak wisatawan asing maupun domestik yang enggan untuk berwisata karena takut tetpapar virus corona, apalagi ada jenis virus varian baru yaitu omicron. Pandemi ini membuat semua serba sulit dengan ekonomi yang menurun secara drastis. Penyebab utama ekonomi menurun secara drastis karena penurunan jumlah wisatawan yang datang ke Bali. Maka dari itu perlu perencanaan untuk menaikkan kunjungan wisatawan ke Bali dan membangkitkan ekonomi. Melaksanakan pergelaran Pesta Kesenian Daerah Wisata (PKDW). Tujuan utama dilaksanakan PKDW adalah untuk membangkitkan ekonomi. Pelaksanaan pesta ini baik dilaksanakan di daerah wisata dengan area yang luas dan strategis dengan situasi cuaca yang mendukung. Keuntungan yang didapatkan jika PKDW terlaksankan adalah melestarikan, mengembangkan serta mempromosikan kesenian Bali. Hampir sama dengan PKB tetapi PKDW dilaksanakan di tempat wisata dan waktu pelaksanaannya setiap 6 bulan sekali. Alasan dilaksanakan 6 bulan sekali karena bertepatan dengan liburan semester. Keunggulan lainnya yaitu wisatawan mendapatkan kepuasan berlibur sekaligus ,karena selain melihat pemandangan alam wisatawan juga melihat kesenian Bali dan oleh-oleh khas Bali. Hanya saja pelaksanaan PKDW harus mencari tempat yang tepat dan strategis serta perubahan cuaca yang bisa berupa secara mendadak. Disini peran pemerintah memang sangatlah dibutuhkan. Namun, dalam menjalankan rencana pemerintah agar berjalan dengan lancar dan sesuai harapan, masyarakat memiliki peran yang sangat penting dan sangat dibutuhkan disini. Maka dari itu,mari tumbuhkan rasa kepedulian antar sesama dan tingkat kesadaran diri untuk membangkitkan ekonomi negara demi kelangsungan hidup bersama.  +
Om Swastyastu, yang terhormat para Dewan Juri Wikithon Partisipasi Publik Berorasi, serta seluruh peserta Orasi yang saya banggakan. Saya, Putu Bayu Yudha Oka Pratama dari SMAN 2 Sukawati akan menyampaikan Orasi yang berjudul “Perubahan lahan Bali dari masa ke masa” dimana membahas tentang isu yang sebenernya telah lama menjadi permasalahan di Bali. Dimana, Bali dikenal sebagai Pariwisata yang sudah mendunia, namun di balik itu, ada tantangan serius terkait Lahan Hijau yang mulai terkikis. Perubahan lahan di Bali dari masa ke masa tentu masalah yang sangat penting dan harus segera diatasi, melihat keadaan Lahan yang semakin terkikis. Menurut suatu artikel di Neliti, perubahan penggunaan lahan di Bali sangat penting untuk diperhatikan karena perubahan penggunaan lahan mempunyai dampak besar terhadap lingkungan fisik dan sosial. Dalam hal ini, digunakan data citra satelit dan GIS untuk mengetahui perubahan penggunaan lahan di Bali. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa penggunaan lahan telah berubah drastis antara tahun 2003 dan 2008. Permukiman dan sawah irigasi merupakan tempat terjadi perubahan penggunaan lahan yang paling luas, yaitu 2.553 hektar. Sedangkan penggunaan lahan garam tidak berubah sama sekali. Perubahan ini menjurus ke Pembangunan Villa, Hotel, Pusat Perbelanjaan yang tidak teratur dan asal-asalan. Perubahan penggunaan lahan yang tidak teratur dan sembarangan dapat menyebabkan dampak negatif pada lingkungan, masyarakat Bali, serta bahkan Pariwisata Bali. Beberapa dampak negatif yang dapat terjadi yakni kerusakan lingkungan dan kehilangan habitat alami bagi flora dan fauna. Selain itu, perubahan penggunaan lahan yang tidak teratur juga dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor. Dan yang paling bermasalah, yakni berdampak pada Pariwisata Bali. Dimana, Turis Mancanegara sudah tidak memiliki ketertarikan untuk datang karena sudah terlalu penuh dengan bangunan dan sedikitnya Lahan Hijau yang tersisa. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, calon pemimpin Bali 2024 harus mengambil tindakan yang tepat serta efektif. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pengawasan yang ketat terhadap perubahan penggunaan lahan di Bali. Harus terdapat Prosedur, serta Izin yang jelas terkait peralihan penggunaan lahan. Selain itu, calon pemimpin Bali 2024 juga harus memperkenalkan program-program yang bertujuan untuk mempromosikan penggunaan lahan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Program-program ini dapat mencakup pengembangan pertanian organik, penggunaan energi terbarukan, dan pengurangan limbah. Para Dewan Juri, serta Saudara saya sekalian, itu dia Sepatah dua kata dari saya mengenai Permasalahan penggunaan lahan di Bali. Saya berharap, Orasi ini bisa bermanfaat sehingga menyadarkan bahwa Pemerintah dan Masyarakat harus bekerja sama untuk menangani masalah ini, Akhir kata, saya Bayu ucapkan Parama Santhi. Om Santhi, Santhi, Santhi, Om  
Om Swastyastu. Para hadirin yang saya hormati, pertama-tama mari lah kita ucap kan puja puji syukur kita kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat rahmat-nyalah kita dapat brkumpul disini. Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin menyampaikan pidato tentang masalah sampah di sungai. Masalah ini merupakan salah satu masalah yang ada di Bali, dan harus ditangani oleh calon pemimpin Bali. Kita semua tahu bahwa sungai merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Sungai menyediakan air untuk minum, irigasi, dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Namun, sayangnya, sungai kita saat ini menghadapi masalah serius, yaitu polusi sampah. Salah satu alasan utama kenapa ada banyak sampah disungai adalah kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Banyak orang yang masih membuang sampah sembarangan, termasuk ke sungai. Sampah yang dibuang ke sungai dapat menyebabkan berbagai masalah lingkungan dan kesehatan. Sampah tersebut dapat menyumbat aliran sungai, sehingga menyebabkan banjir. Sampah juga dapat mencemari air sungai, sehingga membahayakan kesehatan manusia dan hewan. Selain itu, sampah di sungai dapat merusak ekosistem sungai dan mengurangi keindahan alam. Untuk mengatasi masalah sampah di sungai, diperlukan kerja sama dari semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha. Pemerintah harus menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk pengelolaan sampah, seperti tempat sampah, armada pengangkut sampah, dan tempat pembuangan akhir sampah. Masyarakat harus memiliki kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke sungai. Dunia usaha juga harus berperan dalam mengurangi penggunaan bahan-bahan yang sulit terurai, serta mendukung program pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Saya berharap, calon pemimpin Bali yang terpilih nantinya memiliki komitmen untuk mengatasi masalah sampah di sungai. Calon pemimpin tersebut harus memiliki visi dan misi yang jelas dalam pengelolaan sampah, serta program kerja yang terukur dan dapat dilaksanakan. Saya yakin, jika kita semua bekerja sama, kita dapat mengatasi masalah sampah di sungai dan menjadikan Bali sebagai pulau yang bersih, asri dan sehat. Para hadirin yang saya hormati, itu saja yang dapat saya sampaikan. Jika ada kesalahan saya mohon maaf. Saya tutup dengan parama santih. Om Santih, Santih, Santih, Om.  
Om Swastiastu. Yang saya hormati para juri,dan teman-teman semua yang saya cintai. yang pertama mari kita menghaturkan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dikarenakan berkat anugrah beliau, kita semua dapat mengikuti Basabali Wiki ini. Para Yowana semua, sampah di zaman saat ini dapat membawa musibah ring Bali, di lingkungan rumah saya ada sampah yang bertumpuk-tumpuk seperti gunung. Itu yang menyebabkan wabah sakadi banjir, lan tongos nyamuk-nyamuk berkembang biak yang menyebabkan DB. Bukti bahwa sampah ini ada dampak nya, yaitu banyak para masyarakat Bali terkena penyakt karena sampah ini seperti DB,infeksi kulit,dan penyakit lainnya. Apa yang menyebabkan tumpukan sampah yaitu karena TPA di Suwung terkena wabah kebakaran dikarenakan bumi Bali yang panas dan para masyarakat tidak bisa menampung sampah di TPA Suwung, ini menyebabkan masyarakat membuang sampah di daerah rumah nya masing-masing. Di wabah ini saya berharap kepada pemimpin di Bali 2024 agar lebih memperhatikan sampah di Bali, agar dapat memberikan temat yang bersih dan nyaman bagi masyarakat Bali. Ayo para Yowana semua, kita harus menjaga dan melestarikan lingkungan Bali, janganlah membuang sampah di tempat yang bukan tempat membuang sampah, harus melestarikan langkah 3M(Menutup tempat penyimpanan air) , (Menguras bak mandi 7 hari sekali) , (Memanfaatkan kembali barang-barang bekas). hanya segitu yang dapat saya sampaikan, kurang lebih saya meminta maaf, akhir kata saya mengucapkan kata maaf, saya tutup dengan Parama Shanti, Om Shanti,Shanti,Shanti, Om.  +
Klungkung adalah salah satu kabupaten yang ada di Bali. Tahun 2023 lalu, kabupaten klungkung di pimpin oleh Bapak Nyoman Suwirta. Program yang viral, terkenal dan dijadikan contoh teladan di kalangan masyarakat klungkung adalah program TOSS (Tempat Olah Sampah Setempat). Program ini mendapat banyak pujian dan komentar positif dari kalangan masyarakat klungkung, dan dari luar klungkung. Akan tetapi, akhir-akhir ini program TOSS tidak berjalan sesuai rancana awal dan tidak efektif mengatasi masalah sampah di klungkkung. Pejabat Bupati Klungkung, I Nyoman JendrikaMengatkan bahwa masalah utama di klungkung ialah meningkatnya volume sampah hingga 2 kali lipat, yang sebelumnya 16 ton sekarang menjadi 32 ton sehari. Di sumber lainnya, ada yang mengatakan bahwa penyebab masalah sampah ini karena kurangnya kesadaran masyarakat tentang fungsi dari lingkungan yang asri dan bersih. Ini juga yang menyebabkan klungkung banyak sampah. Sekarang, apa solusi yang harus kita lakukan sebagai generasi muda Bali demi menciptakan daerah klungkung yang lestari dan bersih? Solusi yang bisa saya sampaikan dan anjurkan adalah dengan melaksanakan ajaran Tri Hita Karana. Kenapa harus Tri Hita Karana? Apa hubungannya? Tri Hita Karana ini adalah salah satu ajaran Hindu di Bali. Tri HIta karana mengandung arti "3 hal penyebab kesejahteraan", yang di bagi menjadi 3 bagian: 1. Parhyangan : Parhyangan adalah hubungan kita dengan Ida Sang Hyang Widhi sebagai penguasa alam semesta. Saya arasa, jika kita memebahsa tentang kata "Parhyangan" ini pasti kita terpikir dengan sarana persembahyangan dan banten. Namun, hal yang ingin saya bahas bukanlah itu, melainkan parhyangan ini adalah tentang perilaku kita di tenpat-tempat suci seperti pura. Sudah seharusnya kita menjaga kebersihan pura itu, dengan bersih-bersih atau menghaturkan ngayah. Sampah-sampah yang ada tidak boleh di buang ke sungai atau got, melainkan harus kita olah menjadi hal yang lebih berguna. Ini juga adalah bentuk hubungan baik kita dengan Ida Sang Hyang Widhi. 2. Pawongan : Pawongan ini adalah hubungan kita dengan manusia lainnya. Sebagai umat Bali, sudah seharusnya kita saling tolong menolong dan peduli kesesasam manusia. Berdasarkan masalah sampah itu, kita semua agar dapat memekanai ajaran Tri Hita Karana dengan saling mengingatkan satu sama lain tentang pentingnya lingkungann yang bersih dan sehat. Maksud saya, pengolahan sampah di klungkung ini tidak harus dilakukan dan diolah oleh TOSS dan pemerintah saja, namun kita semua harus berusaha memilah atau mengolah sampah di rumah kita. Jikalau kita bisa memilah dan mengolahnya di rumah masing-masing, pasti masalah sampah menumpuk di klungkung akan terselesaikan. 3. Palemahan ; Palemahan ini adalah salah satu ajaran dari Tri Hita Karana yang paling sesuai dengan masalah sampah diatas. KIta sebagai warga Bali, khususnya agama Hindu pasti percaya jikalau manusia, hewan dan binatang adalah ciptaaan Tuhan. Oleh karena itu, hubungan kita dengan lingkungann kita harus tetap terjaga. Salah satu cara menjaga lingkungan kita aialah dengan melakukan pengolahan sampah. Kita sebagai rakyat klungkung pasti sudah mengetahui tentang program TOSS ini, maka dari itu mari bersama-sama memilah dan mengolah sampah dari rumah masing-masing agar kinerja TOSS ini dapat berjalan lancar dan efektif. Pada intinya, ajaran-ajaran oleh leluhur Bali, adalah hal yang patut dilaksanakan di era Globalisasi ini. Walaupun, mungkin dalam implementasinya menggunakan pemahaman dan cara yang modern. KIta sebagai remaja atau generasi muda Bali jangan sampai terlena oleh globalisasi. KIta harus melek terhadap berita-berita terbaru, dan selalu melestarikan adat budaya Bali sebagai contoh teladan dalam usaha menuju Bali Asri dan Bersih.  
Masalah Pendidikan Peserta Didik Tuli OM Swastyastu, ‘OM Ano Bhadrah Kratavo Vyāntu Vicva Taḥ’ “Semoga pikiran yang baik datang dari segala penjuru.” Bapak/Ibu calon pemimpin Bali. Pendidikan merupakan bekal awal untuk meraih cita-cita. Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan sesuai dengan Pasal 31 Ayat 1 UUD 1945 yakni setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Warga negara yang dimaksud adalah setiap orang tanpa kecuali, laki-laki, perempuan, anak-anak, dewasa, lansia, dan disabilitas. Pemerolehan hak pendidikan memang menjadi tanggung jawab semua pihak. Orang tua wajib memberikan pendidikan dasar kepada anaknya. Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan oleh pemerintah melalui Dinas Pendidikan, baik pendidikan umum, khusus maupun inklusif. Sekarang pertanyaannya, apakah pemerintah sudah memberikan akses yang layak untuk disabilitas? Jawabannya ternyata belum saudara-saudara. Saya mengajak saudara-saudara untuk berfokus pada disabilitas Tuli. Selama ini banyak sekali hambatan yang dirasakan teman Tuli saat melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi karena akses yang tidak tersedia dengan layak. Kampus menerima mahasiswa Tuli, namun tidak menyediakan akses yang sesuai, sehingga mereka tidak bisa belajar dengan baik. Faktor penyebab lain adalah penggunaan SIBI (Sistem Isyarat Bahasa Indonesia) di jenjang pendidikan dasar dan menengah. SIBI membingungkan bagi peserta didik Tuli dan bukan budaya Tuli. SIBI dibuat oleh orang dengar yang menggunakan pola kosa kata bahasa Indonesia sehingga Tuli tidak dapat memahami konteks yang dibahas. Menurut Ade Wirawan, seorang aktivis Tuli di Bali, pemakaian SIBI yang dipaksakan mengakibatkan terjadinya Deprivasi Bahasa yang berdampak pada tidak berkembangnya kognitif anak dan mahasiswa Tuli. Solusi dari pemakaian SIBI yang dipaksakan ialah dengan menggunakan Bisindo (Bahasa isyarat Indonesia) yang merupakan bahasa alami yang muncul dan berkembang di komunitas Tuli. Bisindo merupakan representasi budaya Tuli sehingga sangat diperjuangkan oleh komunitas, organisasi dan aktivis Tuli. Terkait penggunaan Bisindo di satuan pendidikan, pemerintah sudah berperan dalam pendidikan Tuli dengan dikeluarkannya PP No. 13 Tahun 2020 tentang akomodasi yang layak bagi peserta didik penyandang disabilitas, khususnya untuk disabilitas rungu wicara atau Tuli yang tertera pada Pasal 15. Berikutnya Surat Edaran dari Direktorat Jendral Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus pada tanggal 23 September 2021, tentang penggunaan Bisindo secara luas di satuan pendidikan khusus komunitas tunarungu atau Tuli di lingkungan masyakrakat luas. PP No. 13 Tahun 2020 maupun surat eadaran diatas sudah sesuai dengan UU No. 8 Tahun 2016 tentang disabilitas. Namun pelaksanaanya belum berjalan sesuai dengan tujuannya. Banyak yang belum memberikan akomodasi yang layak untuk peserta didik ataupun guru yang menguasai bahasa isyarat secara kompleks. Hal-hal yang sepatutnya calon pemimpin Bali wujudkan demi kesetaraan akses pendidikan secara mumpuni bagi peserta didik Tuli adalah: 1. Pemerintah wajib melakukan penyesuaian kurikulum sesuai dengan kebutuhan Tuli. 2. Memberikan pengenalan disabilitas Tuli kepada guru di tingkat sekolah dasar untuk menjadi pedoman agar bisa memberikan pengajaran dengan cara yang tepat. 3. Memberikan pelatihan peningkatan kemampuan bahasa isyarat yang kompleks dan pemahaman linguistik bahasa isyarat bagi guru. Calon pemimpin Bali, mari bersama-sama atasi masalah hambatan pendidikan ini, lalu benahi segera. Kalau tidak, rantai masalah ini akan terus mengakar dan melahirkan hambatan yang semakin kompleks. Pemilu adalah ajang yang tepat untuk membenahi masalah yang sebetulnya sudah lama terjadi. Bapak/Ibu calon pemimpin Bali apakah anda orang yang tepat? Apakah anda mampu melakukan pendekatan dengan komunitas Tuli? Bisakah Anda memenuhi tuntutan dari masyarakat Tuli? OM Shantih Santhi Santhi OM  
Sampah dan masalah kebersihan di Bali sudah sering kali menjadi keluhan utama para wisatawan di Pulau Dewata kita. Hal yang sama yang berkesan di Bali adalah banyaknya sampah di tempat-tempat pariwisata terkenal di Bali, seperti daerah di sekitaran Pantai Dreamland, jalan-jalan disekitaran wisata bedugul, maupun di kawasan-kawasan wisata pura di Bali. Sangat menarik bahwa selain sampah plastik yang masih banyak berserakan di Bali, banyak juga sampah yang terdapat-sampah sisa hasil persembahyangan, yang saat saya berada di Bali para krama Bali sedang dalam kegiatan menyambut Galungan dan Kuningan. Bagi para krama Bali, hal ini mungkin merupakan hal yang lumrah, karena selesai upacara biasanya akan diadakan pembersihan oleh staf-staf dari pemerintah daerah. Namun perlu diingat bahwa para wisatawan baik asing maupun domestik masih banyak yang belum terbiasa melihat kebiasaan kita dalam 'mengotori' tempat-tempat wisata sehabis melakukan upacara persembahyangan dan upacara adat. Berbeda dengan di Indonesia, di luar negeri tidak ada petugas khusus yang membersihkan jalan-jalan dan tempat umum. Alangkah baiknya apabila kita tetap menjaga kebersihan lingkungan tanpa harus bergantung kepada para petugas pembersih jalan. Penanggulangan masalah sampah dan kebersihan lingkungan bisa dilakukan dengan cara membiasakan kita untuk membersihkan lingkungan rumah sekitar. Jangan malu untuk mengajak teman-teman kita bersama-sama membersihkan area wisata di Bali. Semakin bersih Bali, kepercayaan diri kita akan semakin meningkat untuk mempromosikan Bali sebagai tempat wisata terbaik di dunia yang tentu saja hal ini dapat meningkatkan perekonomian rakyat Bali. Selain itu, masyarakat Bali harus bisa menekan jumlah sampah yang berserakan mulai dari individu, baik berupa sampah plastik, lingkungan, maupun sampah hasil persembahyangan. Mengurangi jumlah sampah yang berserakan bukan berarti membatasi kerja kita yang menghasilkan sampah. Langkah nyata yang bisa kita lakukan adalah dengan selalu membuang sampah pada tempatnya, tidak mengotori area pura dengan membiasakan diri membuang canang dan dupa sisa persembahyangan kita di tempat sampah, dan membiasakan diri memungut sampah yang ada di depan kita. Jika perlu, jangan ragu-ragu untuk membuat kegiatan amal bersama teman-teman SMP, SMU, dan teman perkuliahan kita untuk melakukan gotong-royong membersihkan tempat-tempat wisata di Bali. Ada contoh yang sangat baik yang dapat kita tiru dari pulau Okinawa – Jepang yang notabene merupakan tempat wisata yang kondisinya mirip dengan Bali. Contoh kecil tersebut adalah membiasakan kita berbelanja menggunakan kantong belanja yang bisa dipakai berulang kali, dengan demikian kita akan mengurangi jumlah sampah plastik di Bali. Coba pikir baik-baik, jika bukan kita sebagai krama Bali, siapa lagi yang mau menjaga kebersihan dan peduli masalah sampah di Bali?  
Om swastyastu, Para saudara saya yang di Bali, el nino adalah kondisi dimana meningkatnya suhu muka bumi yang mengakibatkan banyaknya bencana yang terjadi di Bali. Seperti kekeringan, kebakaran hutan, kebakaran lahan kosong, kebakaran pohon, hingga matinya biodata laut. Ditambah dengan banyaknya polusi yang dihasilkan dari kendaraan bermotor dan industri, serta kurangnya kepedulian masyarakat Bali dalam menjaga kesehatan lingkungan dengan membuang sampah dan membakar sampah yang dapat mengakibatkan pemanasan global, sehingga menyebabkan meningkatnya suhu di bumi. El nino tidak dapat kita cegah namun dapat kita atasi dimulai dengan memperbaiki kesehatan lingkungan. Dari permasalahan ini, saya berharap para calon pemimpin Bali yang akan terpilih pada tahun 2024 untuk lebih memperhatikan bahaya el nino dan pentingnya menjaga kesehatan lingkungan, agar dapat meminimalisir terjadinya pemanasan global. Saya harap agar para calon pemimpin Bali tahun 2024 dapat menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan ini dan juga dapat memberi contoh kepada masyarakat Bali dalam pentingnya menjaga lingkungan kita agar tetap asri dan Lestari. Mari semua saudara untuk ikut memperhatikan pentingnya menjaga kesehatan lingkungan Bali untuk tetap asri dan lestari, serta dapat dapat dikenal sebagai tempat wisata dunia yang nyaman untuk dikunjungi. Sekian yang dapat saya sampaikan, maafkan saya apabila saya melakukan kesalahan ataupun terdapat kata yang menyinggung. Izinkan saya untuk menutup pidato atau orasi saya dengan parama santhi. Om santhi,santhi,santhi, Om.  +
Polenk Rediasa. Lahir di Tambakan, Buleleng, 18 Maret 1979. Bernama lengkap I Nyoman Rediasa, perupa dan dosen di Undiksha, Singaraja. Ia menempuh pendidikan seni di SMSR Denpasar, ISI Denpasar, dan pascasarjana Kajian Budaya, Universitas Udayana, Denpasar. Berpameran bersama dan tunggal sejak tahun 2004 di dalam dan luar negeri. Pameran tunggalnya, antara lain "Body Exploration" (National Gallery, Jakarta, 2008), “Installation Exhibition and Performance Art" (2007), "Body Study" (Popo Danes Gallery, 2005), "Signs" (Retro Resto and Gallery, Sanur, 2004). Dia pernah mendapatkan penghargaan dalam Biennale Beijing tahun 2008. Karya-karyanya banyak dipakai Kompas sebagai ilustrasi cerpen.  +
Masalah lingkungan yang kita hadapi saat ini mencakup berbagai hal, mulai dari deforestasi hingga polusi plastik dan pemanasan global. Solusi untuk mengatasi masalah ini memerlukan tindakan bersama yang komprehensif. Penting untuk mengurangi emisi karbon dengan beralih ke sumber energi terbarukan, menggalakkan daur ulang dan penggunaan produk ramah lingkungan, serta melindungi habitat alami melalui upaya konservasi dan penghijauan. Selain itu, pendidikan yang lebih luas tentang perlindungan lingkungan dan kebijakan yang mendukung praktik ramah lingkungan juga diperlukan. Melalui kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan individu, kita dapat menciptakan perubahan positif yang diperlukan untuk menjaga keberlangsungan lingkungan bagi generasi mendatang.  +
Prof. Dr. I Wayan Adnyana, S.Sn., M.Sn. Lahir di Bangli, 4 April 1976. Dia adalah pelukis, penulis seni rupa, dosen seni rupa di ISI Denpasar, dan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali. Dia mengenyam pendidikan seni rupa di ISI Denpasar dan ISI Yogyakarta. Pada tahun 2003 dia ikut mendirikan Bali Art Society dan menggelar pameran akbar Bali Art Now. Tulisan-tulisan seni rupanya banyak dimuat di Kompas, Media Indonesia, dan berbagai jurnal/majalah seni. Buku seni rupanya yang telah terbit adalah Nalar Rupa Perupa (2007), Multinarasi Relief Yeh Pulu (2017), Pita Maha: Gerakan Seni Lukis Bali 1930-an (2018). Selain penulis dia juga dikenal sebagai kurator seni rupa. Sementara sebagai pelukis, karya-karyanya telah dipamerkan secara bersama maupun tunggal, di dalam dan luar negeri. Dia pernah meraih penghargaan Finalis UOB Painting of The Year Competition (2014, 2012, 2011), Widya Pataka 2007 dari Gubernur Bali.  +
Menjadi suatu kehormatan bagi saya sendiri untuk dapat mengetahui secara mendetail tentang karya sastra salah satu Seniman dan sekaligus menjadi Sastrawan yaitu Prof. Dr. I Wayan Dibia S.ST., MA. Beliau merupakan sastrawan yang membuat karya sastra dan Kesusastraan Bali Purwa yang berjudul Adhipsungara.  +
Prof. Dr. Ni Nyoman Padmadewi, M.A., adalah guru besar di bidang pendidikan bahasa Inggris di Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Bali Indonesia. Padmadewi menamatkan studi master di Macquarei University, N.S.W Australia dan mendapatkan gelar doktornya dari Universitas Udayana. Penelitian Padmadewi mencakup berbagai topik terkait pedagogi, pengembangan standar kompetensi, dan asesmen pembelajaran Bahasa Inggris di berbagai tingkatan pendidikan. Disamping aktif mengajar dan meneliti, Padmadewi juga aktif terlibat dan mengoorganisir beragam kegiatan sosial dalam rangka pengembangan komunitas di wilayah perdesaan.  +
Prof. Ir. I Nyoman Gelebet adalah sosok arsitek senior yang sangat peduli pada arsitektur tradisional Bali. Dia adalah guru besar bidang arsitektur di Universitas Udayana, Bali. Dia sangat memahami “Asta Kosala Kosali” yang menjadi dasar bagi arsitektur tradisional Bali. Selain itu, dia juga memahami “Asta Kosalaning Dewa” berkaitan dengan pembangunan tempat suci. Dia sering dilibatkan dalam membangun tempat suci Hindu dan renovasi bangunan Pura serta ikut merancang masterplan kawasan wisata Nusa Dua. Selain menjadi narasumber, dia juga rajin menulis artikel di koran Bali Post dan jurnal ilmiah terkait arsitektur dan pembangunan di Bali. Nyoman Gelebet meninggal pada tanggal 2 November 2020. Salah satu murid Nyoman Gelebet yang kini menjadi arsitek berkelas internasional, Popo Danes, mengatakan bahwa Gelebet merupakan sosok yang memiliki kecintaan sangat besar terhadap semua dasar-dasar budaya dalam arsitektur di Bali. "Pak Glebet berkepribadian kukuh. Tentu dalam hal ini kita sangat beruntung karena beliau selalu mengingatkan kita apabila terjadi hal-hal yang tidak patut khususnya dalam arah-arah pembangunan di Bali," ujar Popo.  +
Kartu Indonesia Pintar (KIP) disebut juga Program Indonesia Pintar (PIP). Merupakan program perdana pemerintah Jokowi yang merupakan bagian Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Program Indonesia Pintar bertujuan untuk meningkatkan akses anak usia sekolah dari keluarga miskin untuk bersekolah. KIP merupakan kartu yang ditujukan bagi keluarga miskin dan rentan miskin yang ingin menyekolahkan anaknya (usia 7-18 tahun) secara gratis. Penerima KIP diberikan dana tunai dari pemerintah secara reguler yang tersimpan dalam fungsi kartu KIP untuk bersekolah secara gratis, baik yang telah terdaftar maupun yang belum terdaftar di sekolah maupun madrasah agar angka putus sekolah bisa turun drastis. Nah, sasaran KIP ini adalah untuk para siswa-siswi yang berprestasi serta kurang mampu. Tetapi nyatanya dalam penerapannya tidak sesuai dengan harapan,banyak kasus-kasus terjadi mengenai KIP yang salah sasaran. Salah satunya terjadi di Kabupaten Bangli. Contoh nyatanya berada di Desa saya sendiri,yaitu Desa Banua. Di mana yang berhak mendapatkan KIP (Kartu Indonesia Pintar) adalah anak-anak atau siswa-siswa yang keluarganya berada di garis atau berada di golongan KK (Kartu Keluarga) Miskin sehingga jika dilihat sekilas program KIP ini sudah tepat sasaran, tetapi jika dilihat lebih mendalam lagi nyatanya Program KIP atau PIP ini masih menemukan kesalahan dalam penerapannya. Banyak siswa-siswi di Desa saya yang keluarga nya tidak berada di dalam KK miskin tetapi nyatanya siswa-siswi tersebut merupakan para siswa yang kurang mampu. Serta karena penerapan KK miskin inilah siswa-siswi yang tidak termasuk di dalam KK miskin,yang nyatanya kurang mampu tersebut ,tidak dapat membuat KIP. Padahal siswa-siswa tersebut merupakan para siswa yang berprestasi dan sangat membutuhkan KIP tersebut. Contoh siswa yang mengalami ketidaktepatan KIP ini adalah saya sendiri. Saya tidak berada di garis KK miskin sehingga tidak bisa mendapatkan KIP tersebut, padahal nyatanya saya sendiri sangat membutuhkan kartu tersebut. Belum lagi KIP tersebut tidak bisa dibuat karena saya bukan termasuk KK miskin, tetapi kenyataannya saya dan keluarga saya bukanlah seseorang yang mampu. Nah,itu tadi merupakan ketidaktepatan KIP di Kabupaten Bangli lalu bagaimana dengan Kesalah Sasarannya? Salah sasaran KIP ini juga pernah saya alami. Pada saat itu,saya sedang duduk di bangku SMP salah satu teman saya yang berasal dari Desa Trunyan mempunyai KIP dan memperoleh beasiswa padahal dia sendiri merupakan seseorang yang mampu dan cukup kaya, memiliki rumah yang bagus dan tidak kesulitan di dalam bidang ekonomi. Hal inilah yang membuat saya merasa KIP di Bangli masih belum tepat sasaran dan penerapan nya cenderung masih belum tepat bahkan tidak adil. Kemudian solusi apakah yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah? Menurut saya hal yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah ketidaktepatan dan kesalah sasaran KIP ini adalah,pertama melakukan riset kepada siswa-siswi yang mendapatkan KIP tersebut apakah benar mereka merupakan siswa yang kurang mampu?bisa kita lihat dari keadaan rumahnya, pekerjaan orang tua, pendapatan orang tuanya setiap bulan dan lain-lain,nah jika seseorang tersebut memenuhi hal-hal yang membuat dia mendapat KIP seperti yang sudah saya jelaskan di atas serta dia merupakan siswa yang pintar dan berprestasi maka menurut saya mereka baru layak mendapatkan KIP. Singkatnya, Pemerintah Kabupaten Bangli harus lebih teliti lagi dalam menjaring siswa-siswi yang layak untuk mendapatkan KIP tersebut.  
Bali adalah sebuah pulau di Indonesia yang dikenal karena memiliki pegunungan berapi yang hijau, terasering sawah yang unik, pantai, dan terumbu karang yang cantik. Terdapat banyak tempat wisata religi seperti Pura Uluwatu yang berdiri di atas tebing. Di Selatan, kota pesisir pantai Kuta menawarkan wisata hiburan malam yang tak pernah sepi, sementara Seminyak, Sanur, dan Nusa Dua dikenal dengan suguhan resort yang populer. Pulau Bali juga dikenal sebagai tempat untuk relaksasi dengan yoga dan meditasi. Pandemi COVID-19 telah menghantam industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Tidak main-main, sejak Februari 2020 jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia mengalami penurunan yang sangat drastis, dan puncaknya terjadi April 2020 dengan jumlah wisatawan hanya sebanyak 158 ribu, sesuai dengan data yang kami rangkum pada Buku Tren Pariwisata 2021yang diterbitkan oleh Kemenparekraf/Baparekraf. Jika ditotal, sepanjang tahun 2020 jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia hanya sekitar 4,052 juta orang. Bisa dibilang, angka tersebut sangat memprihatinkan, karena dari total tersebut hanya sekitar 25% dari jumlah wisatawan yang masuk ke Indonesia pada 2019. Hal ini pun berdampak pada pendapatan negara di sektor pariwisata. Adanya pembatasan sosial berskala besar dan ditutupnya akses keluar-masuk Indonesia, menyebabkan penurunan pendapatan negara di sektor pariwisata sebesar Rp20,7 miliar! Parahnya, penurunan wisatawan mancanegara berdampak langsung pada okupansihotel-hotel di Indonesia. Bulan Januari-Februari, okupansimasih di angka 49,17% dan 49,22%. Namun di bulan Maret menjadi 32,24%, dan memburuk saat memasuki bulan April, yaitu sebesar 12,67%. Dampak pandemi COVID-19 pada sektor pariwisata Indonesia juga terlihat dari pengurangan jam kerja. Sekitar 12,91 juta orang di sektor pariwisata mengalami pengurangan jam kerja, dan 939 ribu orang di sektor pariwisata sementara tidak bekerja. Di sisi lain, pandemi COVID-19 juga berdampak langsung pada berbagai lapangan pekerjaan di sektor pariwisata. Menurut data BPS 2020, sekitar 409 ribu tenaga kerja di sektor pariwisata kehilangan pekerjaan akibat pandemi COVID-19. Kunci utama bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif agar dapat bertahan di tengah pandemi adalah memiliki kemampuan adaptasi, inovasi, dan kolaborasi yang baik. Pasalnya, saat ini pelaku masyarakat mulai berubah, dan dibarengi dengan tren pariwisata yang telah bergeser. Contoh paling simpelnya, sebelum pandemi kita bisa bebas liburan ke destinasi wisata di Indonesia maupun luar negeri. Namun, adanya pandemi menyebabkan tren pariwisata berubah, seperti liburan tanpa banyak bersentuhan dengan orang lain agar tetap aman, yaitu staycation. Karena hotel cukup berdampak akibat pandemi, tentu sebagai pelaku industri perhotelan tidak bisa hanya mengandalkan staycation. Penyedia hotel juga harus mulai beradaptasi agar bisa bertahan, seperti menawarkan WFH (Work From Hotel), hingga dilengkapinya sertifikat CHSE dari Kemenparekraf/Baparekraf agar pengunjung merasa lebih aman saat berlibur. Keinginan liburan tanpa banyak bertemu orang lain pun mengubah tren layanan paket wisata. Para pelaku industri pariwisata harus mulai memberikan layanan paket wisata eksklusif atau mini group, agar wisatawan merasa lebih aman dan meminimalisir potensi penularan virus saat liburan. Sedangkan dari sisi destinasi wisata, banyak tempat wisata yang terpukul akibat pandemi COVID-19, bahkan ada yang terpaksa ditutup karena sepi pengunjung. Untuk itu, para pelaku pariwisata harus memanfaatkan inovasi teknologi yang berperan penting dalam mendukung tren pariwisata yang bergeser di tengah pandemi, salah satunya dengan virtual tourism untuk liburan online. Tak kalah penting, bergesernya tren pariwisata di Indonesia juga berdampak pada beberapa usaha restoran. Agar dapat bertahan, tentu saja pelaku industri restoran harus berinovasi seiringan dengan pergeseran perilaku dan kebiasaan para konsumen. Karena sekitar 70% orang menggunakan layanan food online (delivery, take away, dan catering) di masa pandemi COVID-19, maka sudah seharusnya pihak restoran memberikan layanan take away dengan menerapkan contactless service. Bahkan, diperkirakan konsep outdoor dining akan menjadi sangat populer setelah pandemi usai. Hal ini disebabkan karena masyarakat akan tetap patuh terhadap protokol kesehatan, dan menjaga jarak dengan lainya untuk meminimalkan kontaminasi virus. Itulah beberapa strategi dalam meningkatkan tren pariwisata Indonesia di tengah pandemi, atau bahkan hingga pandemi usai. Dengan strategi ini diharapkan dapat kembali membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia yang sangat terpuruk saat pandemi melanda. Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai Tren Pariwisata di saat pandemi, dapat langsung mengunjungi laman. bisa dibilang kondisi ini sangat memprihatinkan, terlebih lagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif telah lama menjadi salah satu tulang punggung ekonomi nasional. Untuk itu, sudah seharusnya industri pariwisata, khususnya akomodasi wisata, melakukan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi agar sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dapat bertahan di tengah pandemi. Strategi inovasi akan membantu para pelaku industri perhotelan di Indonesia bertahan di tengah pandemi, atau setidaknya hingga situasi kembali normal. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) memberikan tiga strategi yang dapat diterapkan di sektor akomodasi wisata di masa pandemi, yaitu: 1.mengubah strategi bisnis melalui berbagai inovasi. Seperti menghadirkan layanan atau produk baru, sekaligus memaksimalkan teknologi digital 2.menjalin kerja sama dengan wedding organizer untuk menyelenggarakan pernikahan di tengah pandemi, sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat. 3.Selain itu, para pelaku industri perhotelan juga bisa memberikan layanan-layanan lain yang dibutuhkan oleh masyarakat. Seperticatering atau bahkan kelas yoga berbayar sebagai salah satu fasilitas. Di masa pandemi, industri perhotelan bisa memosisikan hotel bukannya sebagai tempat menginap saja. Namun menjadi tempat wisata dan bekerja yang nyaman: sebagai tempat staycation, dan work from hotel (WFH). Selain memberikan promo dan paket khusus, pihak perhotelan pun sudah harus dilengkapi dengan sertifikat CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability) agar wisatawan yang datang menginap merasa lebih aman dan nyaman. Seperti yang kita tahu, pandemi mengharuskan kita untuk menjaga jarak dan membatasi kontak langsung dengan orang lain. Oleh karena itu, satu strategi yang patut diterapkan pada industri akomodasi wisata agar dapat bertahan di tengah pandemi adalah Contohnya dengan menciptakan pengalaman menginap yang minim sentuhan, dan mulai memanfaatkan teknologi digital, yaitu adanya aksesbooking online. Untuk layanan makanan juga bisa memulai menyediakan fasilitas grab and go bagi para pengunjung agar lebih nyaman. Bahkan, tidak ada salahnya menyediakan lebih banyak ruangan Mengingat, pandemi membuat masyarakat lebih merasa aman berada di area yang memiliki sirkulasi udara yang baik. Selain memberikan tiga strategi di atas, Kemenparekraf/Baparekraf juga melakukan berbagai upaya sambil bekerja sama dengan sektor lain dalam mengoptimalkan keberlangsungan industri perhotelan di Indonesia. Mulai dari menggencarkan standarisasi protokol kesehatan dengan memberikan sertifikat CHSE, memberikan Dana Hibah Pariwisata, memberikan pelatihan dan webinar, hingga melakukan vaksinasi bagi para pekerja perhotelan demi pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.  
menjelaskan tentang bagaimana keadaan Bali sebelum dan sesudah Covid-19 dan juga akan menjelaskan tentang bagaimana Bali mengatasi semua musibah yang pernah terjadi dan juga menjelaskan tentang bagaimana agar Bali kembali lestari.  +
Putu Desy Apriliani adalah salah satu dosen muda yang aktif dan menjanjikan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali - Indonesia. Dia telah menjadi bagian dari Civitas Akademika Oranye, panggilan khas bagi seluruh mahasiswa, alumni, dan dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, sejak tahun 2006. Bidang riset keahliannya mencakup pembangunan ekonomi regional dan perdesaan, berbagai bentuk asosiasi demokratis berbasis komunitas, serta kaitannya terhadap isu ras dan gender. Putu Desy umumnya mengasuh kelas-kelas sarjana strata satu sembari menjadi fasilitator berbagai pelatihan di dalam dan di luar kampus. Putu Desy Apriliani adalah penerima beasiswa Fulbright dari tahun 2014-2019 untuk menempuh studi doktoral di Amerika Serikat. Dia menyandang gelar Ph.D di bidang Perencanaan, Pemerintah, dan Globalisasi dari School of Public and International Affairs, Virginia Polytechnic Institute and State University, Virginia. Selama menempuh studi, Putu juga aktif terlibat dalam Persatuan Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat (PERMIAS) dan telah berhasil memimpin organisasi dalam berbagai aktivitas penggalangan dana dan pengenalan budaya. Dia juga aktif berkontribusi dalam sejumlah acara yang bertujuan untuk mengenalkan budaya Indonesia/Bali kepada khalayak ramai bersama-sama dengan organisasi diaspora Indonesia/Bali di Amerika Serikat. Di waktu senggangnya, Putu senang menghabiskan waktu bersama suami dan anak balitanya, memasak, dan berkebun.  +
Putu Dyatmikawati adalah salah satu dari tidak banyak tokoh peneliti bidang hukum yang mefokuskan penelitiannya pada isu hukum adat dan pengaruhnya terhadap kehidupan perempuan di masyarakat. Adapun topik yang kerap menjadi bahan kajiannya adalah sistem perkawinan pada gelahang dan dinamika peran gender perempuan Bali. Dyatmikawati juga aktif sebagai staf pengajar di Universitas Dwijendra dan pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Dwijendra.  +
Putu Edy Asmara adalah pelukis kelahiran Tampaksiring, Gianyar, 5 April 1982. Dia menamatkan pendidikan seni rupa di ISI Denpasar. Sejak 2007 dia banyak terlibat dalam pameran bersama, antara lain “The 7th Beijing International Art Biennale China”, National Art Museum China (2017), “Peradaban Air”, Bentara Budaya Bali (2016), “Langkawi Art Biennale: IMIGRATION”, Malaysia (2014). Tahun 2008 dia menggelar pameran tunggal bertajuk “Don’t Cry For Me Indonesia”, Instalation and Performing Art, Danes Art Veranda, Denpasar. Penghargaan yang pernah diraihnya adalah “The Winner of Storiette Ilustration Kompas”, “The Winner of Radar Bali Art Award 2008”, Best Art Work of The Bachelor exam, at ISI Denpasar. Karya-karya Edy cenderung surealistik dengan tematik sosial dan ekologi.  +
Putu Eka Guna Yasa lahir pada tanggal 6 Januari 1990 di Banjar Selat Tengah, Susut, Bangli. Menyelesaikan pendidikan sarjana di Program Studi Sastra Bali Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana pada tahun 2012 dan Magister Linguistik dengan Konsentrasi Linguistik Murni Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana pada tahun 2017. Beliau juga mengikuti International Kursus Intensif Bahasa Jawa Kuna yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional RI pada tahun 2018 dan 2019. Sejak tahun 2013 bekerja sebagai staf di Pusat Studi Lontar Universitas Udayana. Aktif menulis artikel di berbagai media seperti Bali Post, Post Bali, dan Tribun Bali baik dalam bahasa Bali maupun bahasa Indonesia. Sejumlah artikelnya dimuat dalam Buku Prabhajnyana: Kajian Sastra Lontar seperti (1) Pertemuan Keindahan Alam dan Keindahan Bahasa di Kidung Dampati Lelangon; (2) Citra Air di Pura Perpustakaan Sastra Jawa Kuno dan Bali; (3) Kidung Bhuwana Wisana: Warisan Estetika oleh Ida Padanda Ngurah; dan (4) Penyembah dan Penjelajah Sarira. Gedong Kirtya menerbitkan buku-buku tentang dunia literasi Bali, antara lain Kamus Istilah Brata di Perpustakaan Lontar Bali dan Kamus Sinonim di Dasa Nama Lontar. Putu Eka Guna Yasa mendapat penghargaan sebagai Pemuda Aktivis Literasi dari Bali Language Center tahun 2018. Sejak tahun itu, ia diangkat sebagai dosen di Program Studi Sastra Bali, Fakultas Ilmu Budaya, Unud. Sejak tahun 2020 sebagai direktur eksekutif di yayasan BASAbali Wiki.  +
Putu Fajar Arcana, lahir di Negara, Bali barat, 10 Juli 1965. Kini bekerja sebagai editor Kompas Minggu, bagian dari Harian Kompas di Jakarta. Ia antara lain membidani lahirnya Workshop Cerpen Kompas yang kemudian menjelma menjadi Kelas Cerpen Kompas. Ia kini menjadi sedikit dari para jurnalis yang memiliki spesifikasi peliputan tentang seni dan gaya hidup. Bahkan tak jarang Putu menjadi nara sumber dan juri dalam berbagai peristiwa dan kompetisi seni di Tanah Air. Selain menekuni dunia jurnalistik, ia juga bergelut langsung dalam dinamika dunia kesenian dengan menjadi penulis naskah teater monolog, sutradara, dan tim artistik pertunjukan teater. Naskah monolognya tergabung dalam buku Monolog Politik (2014). Ia kemudian menyutradarai pertunjukan monolog “Wakil Rakyat yang Terhormat” dengan aktris Sha Ine Febriyanti (2015) dan kemudian “Perempuan Dangdut”dengan aktris Happy Salma (2016). Sebelumnya ia pernah membuat Repertoar Garuda Wisnu Kencana yang dipentaskan saat ground breaking monument itu pada tahun 2013. Pertunjukan ini melibatkan 500 penari kecak serta penyanyi jazz Trie Utami, gitaris Dewa Budjana, dan seniman harpa Maya Hasan. Novelnya Gandamayu (2012) dipentaskan oleh Teater Garasi Yogyakarta dengan melibatkan dua sutradara muda, Yudi Ahmad Tajuddin dan Gunawan Maryanto. Pentas itu berlangsung di Gedung Kesenian Jakarta, yang melibatkan aktor-aktor besar seperti Landung Simatupang, Whani Darmawan, Ayu Laksmi, dan Sha Ine Febriyanti. Petualangannya di dunia panggung dipertegas dengan pementasan “#3Perempuan, Bukan Bunga Bukan Lelaki” yang melibatkan aktris Happy Salma, Inayah Wahid, dan Olga Lydia. Putu juga menjadi tim artistik untuk seri pementasan Indonesia Kita, antara pada seri Roman Made in Bali (2016) dan Laskar Bayaran (2017). Lelaki yang gemar membuat sketsa ini juga telah menerbitkan beberapa buku. Buku-buku tersebut antara lain, antologi cerpen Bunga Jepun (2002), Samsara (2005), dan Drupadi (2015). Kumpulan esainya tentang Bali tergabung dalam buku Surat Merah untuk Bali (2007) dan puisi-puisinya tergabung dalam Manusia Gilimanuk (2012). Sebelumnya ia juga menerbitkan buku puisi Bilik Cahaya (1997) di Denpasar, Bali. Puisi-puisinya juga tersebar dalam antologi bersama seperti “Dari Negeri Poci III” (1994), “Kembang Rampai Puisi Bali” (1999), “Bali The Morning After” (2000), “Gelak Esai Ombak Sajak”(2000), “Amsal Sebuah Patung”(1996), “Bonsai’s Morning”(1996), “Malaikat Biru Kota Hobart” (2004), “Teh Ginseng” (1993), “Mahaduka Aceh”(2004), “Mimbar Penyair Abad 21 (1996), dan “Managerie IV” (2000). Cerpen-cerpennya juga termuat dalam kumpulan “Para Penari”(2002), “Waktu Nayla”(2003), dan “Sepi pun Menari di Tepi Hari” (2004). Bersama istrinya Joan Arcana, tahun 2011 Putu mendirikan Arcana Foundation, sebuah lembaga non-profit yang mewadahi konservasi dan advokasi di bidang kebudayaan, menggalang pertunjukan, menulis buku, dan melakukan muhibah ke berbagai sentra budaya di Tanah Air. Arcana Foundation juga menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga donor untuk menggerakkan dunia kebudayaan.  
Putu Herry Hermawan Priantara adalah mahasiswa Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Mahasaraswati Denpasar. Herry aktif menulis dan meneliti mengenai berbagai topik terkait Bali dan Hindu termasuk karyanya mengenai Arak Bali yang berjudul "Hidden Potential of Arak Bali to be the World's Seventh Spirit, from Religious Purpose to Negative Investment List."  +
Putu Indrawan lahir di Denpasar, 18 September 1960. Setelah lulus dari SLUA 1 Saraswati, ia kuliah di Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana. Sejak remaja ia telah menekuni seni musik. Pada awal 1980-an, Indrawan bersama kawan-kawannya membentuk grup band dan sering tampil di bar Kayu Api, Legian, Kuta. Grup band yang kemudian bernama Harley Angels tersebut tampil sebagai juara pertama dalam Festival Musik Rock se-Indonesia yang digelar Log Zhelebour di Surabaya pada 1984. Saat itu, Indrawan dinobatkan sebagai pemain bass terbaik. Pada pertengahan 1990-an, Indrawan membuka dan merintis Warung Tresni di Jalan Drupadi, Denpasar. Warung itu menjadi tempat kongkow dan pementasan seni para seniman lintas seni dan lintas generasi. Indrawan juga ikut menggagas kelahiran beberapa komunitas seni, seperti Dapur Olah Kreatif (DOK), Bali Classic Rock Community, Bali Blues Island, dan Bali PuisiMusik. Dalam dunia seni musik di Bali, Indrawan adalah sosok legendaris yang sangat dihormati dan disegani. Indrawan meninggal pada tanggal 8 November 2022.  +
Putu Juli Sastrawan adalah seorang penulis dan penerjemah berasal dari Klungkung, Bali. Dia menulis dalam berbagai medium dan genre, seperti puisi, cerpen, novel, esai, artikel, dll. Karya-karyanya banyak berangkat dari pergumulan arsip dan manuskrip yang bergerak spasial antara sastra, gender, politik dan sejarah. Dia menjadi pemenang kedua Festival Literasi Nasional (2016) yang diselenggarakan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Karyanya pernah masuk “10 Esai Terbaik Mahasiswa se-Bali” (2014) dan menjadi salah satu pemenang dalam lomba esai Festival Anti Korupsi (2017) yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Denpasar dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Zine-nya pernah dipamerkan dalam Singapore Art Book Fair, Deszinenation; Ground Zero! (2019) dan Jakarta International Literary Festival 2022 – Dewan Kesenian Jakarta. Tahun 2022, dia terpilih sebagai Emerging Writers Ubud Writers and Readers Festival. Bukunya yang telah terbit: kumpulan cerpen Lelaki Kantong Sperma (2018) dan novel Kulit Kera Piduka (2020). Dia juga sempat menjadi co-writer script film Lasagna; Eve without Adam, Europe on The Screen (2018).  +
Bersama melawan polusi, menciptakan jalan yang baik di lingkungan supaya bisa digunakan sampai nanti  +
Putu Kusuma Wijaya lahir di Singaraja, Bali. Ia adalah sutradara film yang diperhitungkan. Ia belajar film dan televi di Amsterdam Hogeschool voor de Kunsten. Ia pernah lama bekerja pada salah satu televisi swasta. Kemudian ia membantu sutradara Garin Nugroho dalam menggarap film “Under The Tree” dan “Tjokroaminoto”. Film-film buatannya pernah diputar dalam berbagai festival film internasional, di antaranya film “Langkah Kecil Pagi” diputar di Rotterdam Film Festival, “The North Wind” diputar di Festival Film Dokumenter Amsterdam, “On Mother’ Head” diputar di Shanghai dan Taiwan Film Festival.  +
Putu Oka Sukanta lahir di Singaraja, Bali, 29 Juli 1939. Dia adalah seorang sastrawan, penulis, wartawan dan aktivis kesehatan dan kemanusiaan. Dia mulai menulis sejak di bangku SMP. Pernah menjadi guru SMA di Yogyakarta dan Jakarta. Karena terlibat dalam organisasi Lekra, dia pernah ditahan pemerintah Orde Baru tahun 1966 – 1976 di Jakarta dan Tangerang tanpa pernah diadili. Buku-bukunya yang telah terbit antara lain I Belog (Cerita Anak-Anak Bali, 1980), Selat Bali (kumpulan puisi, 1982), Salam atau Greetings (kumpulan Puisi Dwi Bahasa, 1986), Luh Galuh (Kumpulan Cerpen, 1987), Tas atau Die Tasche (Kumpulan Cerpen, 1987), Luh Galuh (Kumpulan Cerpen, 1988), Keringat Mutiara (Kumpulan Cerpen, 1991), Matahari, Tembok Berlin (Kumpulan Puisi, 1992), Kelakar Air, Air Berkelakar (novel, 1999), Merajut Harkat (novel, 1999), Kerlap Kerlip Mozaik (Novel, 2000), Di Atas Siang Di Bawah Malam (Novel, 2004), Rindu Terluka (Kumpulan Cerpen, 2004), Rindu Terluka (Kumpulan Cerpen, 2005), Keringat Mutiara (Kumpulan Cerpen, 2006), Lobakan (Cerita Seputar Tragedi 1965/1966 di Bali, 2009), Istana Jiwa (Novel, 2012). Beberapa karyanya juga diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Jerman, Prancis. Karya-karyanya juga dimuat dalam beberapa antologi internasional: Indonesian Contemporary Poetry (Indonesia 1963), This Prison Where I Live (London 1966), Voice of Cosciences (USA 1955), Bali Behind the Scene (Australia 1997), Silences Voices (Hawaii 2000), Menagerie IV (Indonesia 1998), Another Kinds of Paradise (Boston 2008). Selain itu, dia membuat film dokumenter bertema "Dampak Sosial Tragedi Kemanusiaan 1965/66". Dia juga menulis buku kesehatan dan menjadi aktivis Program Penanggulangan HIV/AIDS. Dia tinggal di Jakarta, membuka praktik akupuntur. Bersama istrinya dia mengelola "Taman Sringanis", sebuah gerakan kebudayaan dalam bidang kesehatan. Dia beberapa kali diundang ke negara-negara di Eropa, Asia, Australia, dan Amerika sebagai sastrawan maupun aktivis kemanusiaan.  
Dr. Putu Sabda Jayendra, S.Pd.H., M.Pd.H. lahir di Singaraja, Buleleng, Bali pada tanggal 14 Agustus 1987. Merupakan putra pertama dari tiga bersaudara pasangan suami-istri Drs. I Made Nuada, M.Pd. dan Ni Ketut Suryaning. Menamatkan pendidikan Taman Kanak-Kanak di TK Mutiara Singaraja tahun 1993, Sekolah Dasar di SD Negeri 2 Banyuasri, Singaraja hingga kelas 4, (karena mengikuti orang tuanya pindah tugas) dan melanjutkan sekolahnya di SD Negeri 2 Pekutatan, Jembrana hingga tamat tahun 1999. Selanjutnya menempuh Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di SLTP Negeri 1 Pekutatan (SMP Negeri 1 Pekutatan), Jembrana dan tamat tahun 2002. Sekolah Menengah Atas ditempuhnya di SMA Negeri 1 Pekutatan hingga kelas 2 (karena mengikuti orang tuanya kembali pindah tugas) dan melanjutkan sekolahnya di SMA Negeri 1 Mendoyo, Jembrana hingga tamat tahun 2005. Jenjang S1 – S3 ditempuhnya di Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar dengan bidang kajian Pendidikan dan Ilmu Agama Hindu. Dr. Putu Sabda Jayendra, S.Pd.H., M.Pd.H. merupakan penulis yang aktif membuat karya-karya publikasi ilmiah serta menulis buku. Sebagian besar karyanya mengeksplorasi tentang praktik pendidikan dalam tradisi keagamaan dan kearifan lokal (etnopedagogi), beberapa diantaranya adalah Barong Brutuk Penjaga Jiwa Dari Tanah Bali Kuno (terbit tahun 2019) dan Mongah, Belajar Nilai Hidup Dari Manusia Pakis (terbit tahun 2020). Saat ini aktif tercatat sebagai Dosen Tetap di Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional di Denpasar Bali, serta pernah pula menjadi Dosen Luar Biasa dan Dosen Tamu di beberapa Perguruan Tinggi lainnya, seperti IHDN Denpasar, IKIP PGRI Bali, Universitas Mahasaraswati Denpasar, STIE BIITM Denpasar, Politeknik Negeri Bali, Politeknik Internasional Bali, STAHN Mpu Kuturan Singaraja, dan The London School of Public Relations (LSPR) Jakarta. Dalam kegiatan organisasi profesi dan bidang sosial budaya juga turut aktif, diantaranya pada tahun 2017-2022 menjadi anggota Asosiasi Dosen Indonesia, tahun 2020 sebagai Assessor Tri Hita Karana Awards dan Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS) dengan jabatan sebagai Wakil Ketua I BPC Denpasar.  
Putu Satria Kusuma, lahir di Singaraja, 28 Maret 1963. Pendidikan terakhir Sarjana Hukum. Sejak remaja dia menekuni dunia seni, terutama teater, film, dan sastra. Pernah bergabung dalam Sanggar Minum Kopi. Prestasi yang pernah diraihnya antara lain Juara I Lomba Cipta Naskah Drama Modern UNUD 1986, penulis naskah cerita drama terbaik nasional 1995 Menpen RI, Penulis naskah cerita drama terbaik nasional 1997 Menpen RI, Harapan I Lomba naskah drama nasional di Dewan Kesenian Jakarta 1998, Harapan I Lomba Skenario Film Kemenpar RI tahun 2005, penghargaan dari Gubernur Bali Widya Pataka 2015, penghargaan Bali Jani Nugraha dari Pemerintah Provinsi Bali. Karya-karyanya antara lain: Kidung Klasik Tanah Bali (Sandiwara radio siar di RRI Singaraja 20 episode), Cupak Tanah, Watu Gunung, Sukreni Gadis Bali (adaptasi novel dengan judul sama karya AA Panji Tisna), Revolusi di Nusa Damai (adaptasi novel dengan judul serupa karya Ktut Tantri), Sinetron Adi dan Ayu (10 episode tayang Bali tv), Sinetron Memedi(10 episode tayang Bali Tv), Sinetron seri komedi Wayan Katel (10 episode tayang Bali tv), Sinetron anak Ketut Koran(TVRI Bali), Budak dari Bali Untung Surapati, Seri drama pendek rakyat tentang Bung Karno ( 10 judul), Menulis sejumlah cerpen dimuat di Bali Post, dan antologi cerpen Lobakan, Tower, dan Komunitas Sastra Indonesia, dll.  +
Putu Sedana terlahir di Pengastulan, tanggal 17 Desember 1932. Beliau menyelesaikan pendidikannya pada Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Wirabhakti Denpasar. Pernah menjadi Staf Pengajar di Universitas Panji Sakti Singaraja. Beliau menulis berbagai macam puisi, prosa, drama, serta sandiwara radio berbahasa Bali atau Indonesia. Selain itu, beliau juga membuat lagu berbahasa Bali dan lagu berbahasa Indonesia. Karya-karya beliau tersebut pernah dimuat pada surat kabar dan juga disiarkan pada TVRI acara pusat, RRI (Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Denpasar dan Singaraja). Karya beliau yang pernah di terbitkan dan disebar yaitu “ Bali Suar Tanah Dumilah” berupa kumpulan puisi berbahasa Bali. Dari hasil karyanya, beliau mendapatkan berbagai penghargaan dan juga hadiah, seperti: 1. Tahun 1945 mendapatkan juara II di tingkat II Buleleng, ketika sayembara menggambar anak-anak Sekolah Rakyat (kini SD) yang berjudul “Perang”. 2. Tahun 1964 mendapatkan juara III di daerah tingkat II Buleleng, ketika sayembara Desain Patung Tugu Singa Ambara Raja. 3. Tahun 1969 mendapatkan juara I di daerah tingkat I Bali, sayembara menulis puisi Bali modern yang diselenggarakan oleh Lembaga Bahasa Nasional Cabang I Singaraja dengan judul “Mati Nguda”. 4. Tahun 1980 mendapatkan juara I di daerah tingkat I Bali, sayembara menulis prosa Bali modern yang diselenggarakan oleh Lembaga Bahasa Nasional Cabang I Singaraja, dengan judul “Mirah”. 5. Tahun 1980 mendapatkan juara I di daerah tingkat I Bali, sayembara menulis puisi keindahan alam Batur uang di selenggarakan oleh Gubernur Kepala Daerah tingkat I Bali, dengan judul “Damai Dikedirikan”. 6. Tahun 1984 mendapatkan juara I di daerah tingkat I Bali, sayembara cipta lagu Festival Sandya Gita daerah Bali saat Pesta Kesenian Bali 1984 yang diselenggarakan oleh gubernur kepala daerah tingkat I Bali, dengan judul “ Teja Guling”. 7. Tahun 1985 mendapatkan juara I mencipta lagu daerah Bali pada Pesta Kesenian Bali dengan judul “ Gumin Titiangé Bali”. 8. Tahun 1985 mendapatkan penghargaan dari Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali menciptakan lagu dengan judul “Pulaki”. 9. Tahun 1990 mendapatkan juara I sayembara cipta lagu pada Pesta Kesenian Bali dengan judul “Hyang Laksmi” 10. Tahun 1997 mendapatkan anugrah Seni Wija Kusuma Jurusan Seni Teater dari Pemerintah Daerah Tingkat II Buleleng.  
Putu Suasta lahir di Denpasar, 1960. Dia menyelesaikan pendidikan SD hingga SMA di kota kelahirannya. Kemudian dia melanjutkan studi di Universitas Gajah Mada (UGM), jurusan Hubungan Internasional (HI), tamat tahun 1985. Dia kemudian mengikuti kuliah pasca-sarjana di Cornell University. Dia juga sempat mengajar di Asian Studies/Dept. Modern Language and Linguistics, Cornell University, tahun 1988. Di Bali, Putu dikenal sebagai aktivis yang kritis. Dia membentuk sejumlah forum diskusi seperti forum “Merah-Putih” dan Lembaga Swadaya Masyarakat sebagai sarana untuk membangun kesadaran kritis masyarakat akan hak-hak mereka sebagai warga negara. Melalui lembaga-lembaga sipil tersebut, dia mengorganisir massa untuk mengkritik pemerintah yang tidak berpihak pada rakyat dan tidak transparan dalam menjalankan roda pemerintahan. Melalui tulisan-tulisannya, dia rajin menyampaikan berbagai ide serta kritik konstruktif bagi pemerintah dan juga masyarakat. Perjuangan panjang Putu Suasta dalam pergerakan sipil, akhirnya bermuara pada kesadaran bahwa jalan paling efektif untuk mendorong perubahan adalah politik. Dia semakin menyadari keterkaitan erat antara pemerintahan dengan politik. Maka untuk bisa menyampaikan dan memperjuangkan aspirasi masyarakat secara lebih efektif, jalur politik harus dimasuki. Dia kemudian bergabung dengan Partai Demokrat. Karya-karya Putu Suasta telah diterbitkan dalam sejumlah buku, baik yang bertema politik, sosial-budaya, maupun kesenian. Buku-buku tersebut, antara lain: “Idiologi, Pembangunan dan Demokrasi” (1986), “Made Wianta: His Art and Balinese Culture“(1990), “Bali Living in Two Wold” (Schweben Basel, 2001), “Kembara Budaya” (Bali Mangsi Foundation, 2001), “Menegakkan Demokrasi, Mengawal Perubahan” (Lestari Kiranatama, 2013), “Gung Rai, Sang Mumpuni” (2017), “Sanur: Merawat Tradisi di Tengah Modernisasi” (2018).  +
Putu Sudjana mulai menulis puisi sejak 1970-an dan baru dipublikasikannya di Bali Post tahun 1980-an. Selain itu dia juga menulis cerpen, cerbung, esai, naskah drama/sandiwara. Sering menjuarai lomba penulisan puisi dan naskah drama. Dia banyak mementaskan naskah dramanya di balai banjar dan TVRI Denpasar. Dia pernah bekerja di Kanwil Transmigrasi Bali. Buku puisi tunggalnya berjudul “Sajak-sajak Kecil dari Langit” (1985). Puisinya juga terangkum dalam buku Lukisan Magis Tanah Bali (2000)  +
Putu Vivi Lestari lahir di Tabanan, 14 November 1981. Pendidikan terakhirnya adalah Magister Manajemen. Dia bekerja sebagai dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Vivi menikah dengan pelukis Ketut Endrawan dan melahirkan dua anak: Made Kinandita Radharani dan Nyoman Akira Bodhi Pawitra. Pada tanggal 8 April 2017 Vivi meninggal karena penyakit kanker darah (leukemia) yang dideritanya. Puisi-puisi Vivi pernah dimuat di Bali Post, Bali Echo, Kompas, Suara Merdeka, Jurnal Kebudayaan Kalam, Jurnal PUISI, Majalah Coast Lines, Pikiran Rakyat, Majalah Sastra Horison, Media Indonesia, dan Jurnal Kebudayaan CAK. Puisi-puisinya juga bisa dijumpai dalam sejumlah antologi bersama, antara lain Angin (Teater Angin, Denpasar, 1997), Catatan Kepedulian (Jukut Ares, Tabanan, 1999), Ginanti Pelangi (Jineng Smasta, Tabanan, 1999), Art and Peace (Buratwangi, Denpasar, 2000), Gelak Esai & Ombak Sajak Anno 2001 (Kompas, 2001), Hijau Kelon & Puisi 2002 (Kompas, 2002), Ning: Antologi Puisi 16 Penyair Indonesia (Sanggar Purbacaraka, Denpasar, 2002), Malaikat Biru Kota Hobart (Logung Pustaka, 2004), Roh: Kumpulan Puisi Penyair Bali-Jawa Barat (bukupop, Jakarta, 2005), Karena Namaku Perempuan (FKY, 2005), Selendang Pelangi (Indonesia Tera, 2006), Herbarium: Antologi Puisi 4 Kota (Pustaka Pujangga, Lamongan, 2007), Rainbow (Indonesia Tera, 2008), Couleur Femme (Forum Jakarta-Paris & AF Denpasar, 2010). Vivi pernah meraih sejumlah penghargaan sastra, antara lain “Lima Terbaik” lomba catatan kecil yang digelar Komunitas Jukut Ares Tabanan (1999), “Sepuluh Terbaik” lomba cipta puisi pelajar SLTA tingkat nasional yang diadakan Jineng Smasta-Tabanan (1999), Juara II lomba cipta puisi dalam pekan orientasi kelautan yang diadakan Fakultas Sastra Unud (1999), “Sembilan Puisi Terbaik” Art & Peace 1999, Juara II lomba cipta puisi dengan tema “Bali pasca tragedi Kuta” (2003). Vivi juga pernah diundang ke sejumlah acara sastra tingkat nasional, antara lain Pesta Sastra Internasional Utan Kayu 2003 di Denpasar, Cakrawala Sastra Indonesia 2004 di TIM Jakarta, Ubud Writers and Readers Festival 2004, Festival Kesenian Yogyakarta XVII 2005, Printemps de Poetes 2006 di Denpasar, Temu Sastra Mitra Praja Utama VIII di Banten (2013). Buku puisi tunggalnya yang berjudul “Ovulasi yang Gagal” diterbitkan secara anumerta oleh Pustaka Ekspresi, 2017.  
R
RITME DEMOKRASI : bonus demografi menuju Indonesia maju 2045 “Om swastyastu para hadirin yang terhomat. Indonesia, sebagai negara dengan bonus demografi yang melimpah, kini berada pada puncak peluang besar untuk mencapai kemajuan yang luar biasa. Bonus demografi tidak hanya sekadar jumlah penduduk yang banyak, tetapi penting nya ritme masyarakat yang membawa Indonesia maju pada tahun 2045. Karena bangsa perlu rakyat yang berani menyuarakan pilihan Inilah saatnya bagi kita sebagai bangsa untuk merangkul peluang ini dengan tekad dan kebijakan yang bijak." “Dalam merangkul bonus demografi, penting bagi kita untuk fokus pada pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia. namun selain itu kita tidak bisa melupakan ritme masyarakat yang harus di hargai, Pemilu adalah panggung di mana kita sebagai warga negara tampil sebagai bintang utama, dan hak kita untuk memilih adalah instrumen utama yang menciptakan keindahan melodi demokrasi. Hal ini dapat dicapai dengan memfokuskan upaya pada pembangunan sumber daya manusia, terutama generasi muda. Edukasi yang berkualitas, pelatihan keterampilan, dan pembinaan karakter menjadi notasi penting dalam melengkapi melodi keberhasilan. Maka dari itu Mari kita bersama-sama mengejar keadilan, keterbukaan, dan keberlanjutan, sebagai bagian dari orkestra demokrasi yang mampu menciptakan karya besar untuk tahun 2045 mendatang. Sebagai penutup, marilah kita bersama-sama menyelaraskan ritme demokrasi dengan bonus demografi menuju Indonesia maju 2045. Ini adalah panggung besar bagi kita semua, di mana peran setiap individu, tanpa memandang usia atau latar belakang, adalah kunci utama dalam menjalani orkestra kemajuan. Dengan melibatkan semua elemen dalam ritme demokrasi ini, kita akan mampu mencapai prestasi besar sebagai bangsa, mengukir masa depan yang cemerlang dan sejahtera. Terima kasih."  +
Ramanda Dimas Surya Dinata adalah seorang dosen di Sekolah Tinggi Desain Bali yang saat ini sedang menempuh studi doktoral di Program Doktor Bidang Kajian Budaya Universitas Udayana.  +
Semoga kedepannya Bali bisa lebih maju, dan jalan yang rusak agar bisa bagus  +
Semoga kedepannya Bali bisa lebih maju, dan jalan yang rusak agar bisa bagus dan boleh di pakai masyarakat di sekitar jalan tersebut  +
Semoga kedepannya Bali bisa lebih maju, dan jalan yang rusak agar bisa bagus dan boleh di pakai masyarakat di sekitar jalan tersebut  +
Reina Caesilia adalah nama pena Caesilia Nina Yanuariani. Penyair pendiam ini lahir di Surakarta, 29 Januari 1965. Dia dibesarkan di Singaraja dan bersekolah di SMAN 1 Singaraja, Bali. Dia kemudian kuliah di Fakultas Sastra, Universitas Udayana. Pernah menjadi wartawan Bali Post dan Nusa. Dia menulis puisi sejak remaja dan banyak dimuat di Bali Post, selain itu juga terhimpun dalam sejumlah buku bersama, seperti Dendang Denpasar Nyiur Sanur (2012), Klungkung: Tanah Tua, Tanah Cinta (2016), Saron (2018). Dia meninggal pada 2 April 2019 di Denpasar.  +
Artikel asli dicetat di BALI!NOW Rebranding dan rekonfigurasi industri pariwisata Bali dari "Desa Wisata" ke "Desa Kreatif" sangat penting. Produk pariwisata beralih dari aktivitas hiburan ke pengalaman pembelajaran dan inovasi yang meningkatkan keterampilan orang-orang sebagai wirausahawan dalam ekonomi kreatif global abad ke-21. Bonus Demografi yang telah berubah dari generasi baby boomer yang berfokus pada rekreasi menjadi generasi X, Y, Z, dan milenial yang cenderung berorientasi pada petualangan kreatif dan kewirausahaan. Pasar berkembang dari internasional ke audiens domestik dan internasional. Penekanannya berubah dari "perdagangan" menjadi sebuah pengetahuan inovatif dan kewirausahaan... Rebranding pariwisata mengubah Bali menjadi pusat inovasi dan pembelajaran global. Desa Kreatif dengan mempertahankan model desa gotong-royong dam rasa tanggung jawab bersama. Lingkungan dan infrastruktur yang terdesentralisasi, terdistribusi sepenuhnya, dan terpadu yang memberikan kesempatan yang sama dan diversifikasi yang ditingkatkan. Ekosistem yang berkelanjutan menghilangkan persaingan, diberdayakan oleh filosofi kelimpahan dan semangat kewirausahaan. Semangat baru akan nilai-nilai bersama dan rasa memiliki memotivasi para pemangku kepentingan untuk berkolaborasi untuk melayani kepentingan terbaik keseluruhan. Lihat keseluruhannya di https://bit.ly/3pD43p9, aslinya diterbitkan di SEKARANG! Bali, 1 April 2021 oleh Richard Horstman.  +
Pandemi covid-19 yang berawal dari tahun 2020 sampai tahun 2021 menyebabkan sektor pariwisata bali mengalami kemunduran Pariwisata bali yang mengalami kemunduran perlu digerakka kembali oleh para remaja sebagai agen perubahan suatu daerah maupun suatu negara Dengan itu,saya sebagai salah satu remaja di Bali memiliki sebuah ide untuk bisa membuat pariwisatabali bisa berdampingan dengan covid-19 yaitu"Remaja Influencer Bali". Remaja Influencer bali merupakan remaja yang menggunakan teknologi maupun digital untuk mempromosikan pariwisata menggunakan blog,video,website maupun karya sendiri yang menceritakan keindahan pariwisata walapun selama pandemi sehingga membuat pariwisata bisa bertahan dan bisa tetap dikenal oleh masyarakat dosmetik maupun masyarakat internasional. Sekian hal yang bisa saya sampainkan sebagai remaja untuk membuat pariwisata bali bangkit selama masa pandemi covid-19.  +
Pemilu kali ini memunculkan banyak perdebatan di berbagai kalangan, salah satunya dengan disorotnya presiden karena diduga melakukan politik dinasti. Keluarnya putusan MK mengenai usia dari capres cawapres serta majunya anak presiden menjadi cawapres yang mendukung pernyatan tersebut. Namun menurut saya, bukankah dengan adanya kebijakan baru ini akan sangat menguntungkan anak muda serta dapat menambah semangat mereka untuk dapat berpartisipasi dalam dunia politik? Hal ini juga dapat mengikis doktrin masyarakat mengenai anak muda yang tidak bisa menjadi pemimpin yang baik, karena usia bukanlah satu-satunya ukuran kepemimpinan tapi juga tindakanlah yang paling menentukan kepemimpinan itu sendiri. Kita ambil contoh 2 orang yang berbeda usia, A berusia 44 tahun dia menjabat sebagai gubernur namun selama masa jabatannya dia tidak memberikan perubahan seperti apa yang ada pada visi misinya, hanya janji manis yang dia koar-koarkan pada saat debat cagub dan kampanye. Sedangkan B usianya masih 35 tahun dia menjabat sebagai wali kota namun selama masa jabatanya dia benar-benar mewujudkan sesuai dengan apa yang ia katakan saat kampanye dan semua visi misinya berjalan dengan sangat baik, masyarakat juga sangat puas dengan kinerjanya. Dari sini bisa kita lihat perbedaan yang sangan signifikan, si A usianya mungkin sudah sangat matang, dari segi pengalamanpun dia sudah jauh namun dari segi tindakan dia tidak ada apa-apanya dengan si B yang langsung mengambil tindakan tegas dalam menjalankan tugasnya. Terkadang para pejabat hanya menganggap tugas yang mereka emban itu hal sepele sehingga mereka dengan seenaknya lalai akan tugas mereka dan lebih mementingkan kepuasan pribadi. Seperti yang kita lihat banyaknya kasus korupsi di negara kita dan pelakunya adalah mereka yang usianya sangat matang. Lantas masih pentingkah usia di perdebatkan? Bukankah akan lebih baik jika kita membahas sistem debat capres yang masih kurang menarik minat masyarakat untuk menontonya?  +
Teman-teman sekalian, saya hadir disini untuk menyuarakan suara yang bergaung sangat keras namun tak pernah didengar, yaitu nasib dari suara rintihan dari hewan-hewan terlantar dan disiksa dengan keji. Pulau Bali terlalu indah untuk hidup dari hewan-hewan suram ini. Hewan-hewan itu adalah peliharaan yang disiksa dengan kejam hanya untuk kesenangan pribadi ,dipukul hingga cacat karena kebencian, dicuri untuk dimakan. Hewan yang dipekerjakan seperti kuda yang dipaksa bekerja dalam kondisi buruk. Hewan untuk eksperimen, seperti kodok yang dibelah tanpa anastesi, juga mengalami penderitaan yang tidak pantas. Saya meminta kepada DPD Provinsi Bali agar memperkuat Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2023 tentang Perlindungan Tumbuhan dan Satwa Liar. Saya menyoroti keambiguan dalam aturan terkait definisi "memelihara" hewan pada bab Larangan pasal 11 ayat 1 bagian c. Padahal Di pasal 1 ayat 9 dikatakan Satwa Liar adalah semua binatang yang hidup di darat, dan/atau di air, dan/atau di udara yang masih mempunyai sifat-sifat liar, baik yang hidup bebas, maupun yang dipelihara oleh manusia. Dengan landasan hukum yang jelas, banyak hal positif seperti: lebih banyak orang akan berani berbicara untuk perlindungan hewan, memberikan pelajaran moral kepada anak-anak, dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kasih sayang terhadap hewan, meningkatkan moral pemerintah dimata masyarakat, para komunitas maupun perorangan yang secara mandiri menyelamatkan dan memelihara hewan-hewan ini juga akan terbantu dan berkesinambung dengan baik bersama pemerintah. Bersama-sama, mari kita jadikan Bali sebagai tempat yang aman dan nyaman bagi hewan-hewan yang hidup di sini, mengikuti jejak negara-negara maju seperti Swiss, Belanda, Selandia Baru, Jerman, dan Australia dalam perlindungan hewan. Melalui orasi ini APA YANG “SAYA” HARAP, MENJADI APA YANG “KAMI” HARAP DAN BERAKHIR MENJADI APA YANG “KITA” HARAP. Bersama satu hati menjadikan Bali menjadi surga bagi hewan-hewan ini.  +
Lahir pada 1954 dari ayah yang seorang diplomat berkebangsaan Indonesia dan ibu berkebangsaan Turki, fotografer dan penulis Rio Helmi telah mengambil gambar tentang Asia dan menulis sejak tahun 1978. Hasil karyanya bisa dilihat di majalah-majalah, karya dokumenter, serta lebih dari 20 buku fotografi dalam format besar. Pameran foto tunggal Rio sudah diadakan di Bali, Jakarta, Madrid, Miyazaki, Palo Alto, San Francisco, dan Sydney. Hasil karyanya juga sudah menjadi koleksi pribadi di berbagai belahan dunia, seperti London, Roma, Boston, Washington and Tokyo. Rio sudah tinggal di Bali selama lebih dari tiga dekade, dan fasih dalam lima bahasa. Ia menulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris, serta memiliki blog tentang berbagai topik, termasuk untuk the Huffington Post, dan situs web ubudnowandthen.com yang ia dedikasikan untuk kampung halamannya, Ubud. Ia juga menjadi moderator di sesi panel dan mengadakan wawancara publik dalam Ubud Writers and Readers Festival, yang kini menjadi ajang tahunan dengan reputasi internasional. Buku terbaru Rio adalah sebuah portofolio restropeksi tentang Bali dalam 30 tahun terakhir yang berjudul “Book Memories of the Sacred” yang diluncurkan pada awal Oktober 2010. Rio adalah pengarang dari “Travels on Two Wheels, a Broader Perspective of Bali,” sebuah seri panorama elektrik yang diambil dalam perjalanan sekitar 30.000 kilometer menggunakan sepeda motor mengelilingi Pulau Bali.  +
Robert Kiyosaki benar-benar kepribadian yang multi talenta. Ia adalah seorang pengusaha, investor, pembicara motivasi, penulis dan juga aktivis pengetahuan keuangan. Dia sangat populer untuk seri bukunya yang berjudul 'Rich Dad Poor Dad'. Seri bukunya 'Rich Dad Poor Dad' adalah buku terlaris internasional. Ini pada dasarnya adalah perbandingan antara kedua 'ayah'-nya; yang satu adalah ayah kandungnya yang malang dan yang lainnya adalah ayah kaya 'fiktif'. Ayah miskin sebenarnya sangat berpendidikan tetapi tidak punya uang tetapi ayah kaya adalah seorang putus sekolah menengah tetapi sebenarnya adalah 'orang terkaya di Hawaii'. Robert Kiyosaki telah muncul di televisi beberapa kali termasuk di Public Broadcasting Service (PBS), KOCE, California, WLIW wilayah New York dan New Jersey dan penggalangan dana.  +
Rosvita adalah staf dosen di Akademi Komunitas Manajemen Perhotelan Indonesia, Triatma Mapindo Badung, Bali. Rosvita menamatkan studi sarjana dan masternya dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Triatma Mulya, Denpasar Bali dengan kualifikasi manajemen perhotelan dan pariwisata untuk masing-masing strata. Sebagai penulis di bidang pariwisata/perhotelan, beragam topik yang menjadi fokus tulisan Rosvita meliputi strategi pengembangan desa wisata, serta peran peremuan dan milenial di bidang pariwisata.  +
Rucina Ballinger adalah seniman kelahiran Amerika. Dia menamatkan program masternya di bidang Asian Studies/Dance Ethnology di Universitas Hawaii. Pada tahun 1974, dia datang ke Bali untuk mengadakan penelitian mengenai studi komparatif tentang agama, tarian dan folklore. Dia kemudian jatuh cinta dengan Bali. Dia belajar menari Bali pada maestro tari topeng dan gambuh, I Nyoman Kakul, Legong Kraton dengan Sang Ayu Ketut Muklin dan Legong Kraton, Taruna Jaya dan tarian yang lain oleh Ni Ketut Arini Alit. Di Amerika, pada 1979, dia turut mendirikan grup kesenian Bali bernama “Gamelan Sekar Jaya”. Tiap tahun menggelar pentas seni di California, lalu kerap mengundang guru tari dari Bali dan dia sendiri menjadi salah satu penarinya di acara itu. Pada kunjungan berikutnya ke Bali, dia bertemu dengan Anak Agung Gede Putra Rangki dari Kapal, Mengwi, yang kemudian menjadi suaminya. Sesuai dengan kepandaiannya menari, Rucina mengajar tari Bali dasar kepada anak muda di Abianbase dan Desa Les. Bersama sang suami, ia mendirikan Dhyana Putri Adventures, sebuah perusahaan kecil yang mengajar budaya Indonesia dan khususnya Bali, para siswa, wisatawan dan mahasiswa asing. Pada tahun 2013, dia menjadi orang asing pertama yang pegang judul KLIAN ADAT ISTERI di Desa Abianbase, Kapal. Selain dikenal sebagai penari, Rucina juga mendirikan Grup Lawak “Gedebong Goyang” yang beranggotakan empat perempuan bule yang sudah berumur. Pada mulanya, ada empat anggota tapi pada tahun 2019 mulai ada dua anggota saja, yaitu Rucina dan Antonella de Sanctis (Italia). Pementasan disajikan dengan menggabungkan adegan kecil dan lagu dalam bahasa Bali dan Indonesia, diselingi komedi dan kritikan.  +
Rudi Waisnawa lahir di Singaraja, Bali, 1976. Dia lulusan Sastra Inggris, Fakultas Sastra, Universitas Udayana. Dia adalah seorang fotografer yang peduli terhadap masalah-masalah sosial. Foto-foto dan film dokumenternya yang menarik perhatian adalah tentang orang-orang dengan gangguan jiwa yang terpasung di Bali. Karya-karya tersebut sempat dipamerkan di beberapa tempat termasuk di Bentara Budaya Bali (2014). Pada tahun yang sama karya tersebut dibukukan sebagai foto buku berjudul “Pasung” dan dipamerkan kembali di Rafles Hotel Galery Singapore 2015. Pada Oktober 2017 Rudi diundang berpameran pada Anti Stigma International Conference Copenhagen, Denmark dan lanjut bepameran di Die Erste Etage,Hamburg dengan pameran bertajuk “Approach”. Karya Rudi yang juga menarik perhatian khalayak adalah foto-fotonya tentang masyarakat bekas penderita kusta di sebuah desa di Bali. Selain aktif di komunitas Lingkara Photography Community, Rudi juga aktif di Suryani Institute for Mental Health (SIMH), yayasan yang mendampingi orang-orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat di Bali.  +
S
PERMASALAHAN Masalah yg ada di lingkungan dekat rumah saya adalah banyak sampah yg menumpuk di karenakan tempat sumber pembuangan sampah full dan petugas yg mengambil sampah jarang datang yg membuat sampah di depan rumah menunpuk dan membuat ketidak nyamanan karena bau sampah yg menyengat SOLUSI UNTUK PEMERINTAH Solusi untuk pemerintah tolong perhatikan masalah sampah yg ada di desa desa supaya desa menjadi bersih dan nyaman untuk di tempati  +
MENYEMPITNYA DAERAH LAHAN SAWAH DI BALI, MENYEBABKAN SISTEM SUBAK TERANCAM, PARIWISATA MAJU. Om Swastyastu Yang saya hormati para dewan juri. Dan juga, para hadirin yang saya banggakan. Rasa syukur saya panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas restu dan anugrah-Nya, kita bisa berkumpul di tempat yang sama di hari yang baik ini. Hadirin sekalian yang sudah berkumpul disini dalam acara Wikithon Partisipasi Publik Bali Berorasi. Hari ini, izinkan saya mempersembahkan orasi yang berjudul “Menyempitnya Daerah Lahan Sawah Di Bali, Menyebabkan Sistem Subak Terancam, Pariwisata Maju” Baik, hadirin sekalian. Subak ini merupakan sistem pengairan masyarakat Bali yang berfungsi mengatur pembagian aliran irigasi yang mengairi setiap petak area persawahan sesuai adat istiadat di masyarakat Bali. Sistem Subak ini sudah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Hal ini yang menyebabkan pula Di Bali menjadi subur karena adanya sistem subak ini, yang membuat sawah-sawah di Bali tidak kekurangan air. Membuat sawah di Bali menjadi tempat wisata alam yang banyak diminati di Bali, contohnya seperti di Jatiluwih, Tegalalang Rice Terrace. Saat ini Bali terkenal akan tempat wisata yang sangat indah, dari hal tersebut Bali dijuluki sebagai ”Pulau Surga”. Namun dampak dari pariwisata di Bali yang semakin berkembang menyebabkan banyak lahan sawah yang di alih fungsikan menjadi infrastuktur pariwisata Bali dan di konverensikan sebagai kompleks perumahan, apa lagi saat ini Bali dilanda Kemarau panjang yang menyebabkan para petani gagal panen, tepatnya seperti di Penebel, Tabanan, para petani gagal panen mencapai 107 hektare. Dan lahan subak menjadi berubah status menjadi lahan kosong. Lalu lahan ini di ahli fungsikan menjadi infrastruktur pariwisata dan kompleks perumahan di Bali. Tentu hal ini harus diperhatikan, karena sekarang melai menipisnya kepedulian orang-orang terhadap tradisi, adat istiadat, dan kebudayaan bali karena pengaruh besar teknologi yang semakin maju saat ini. Banyak yang saya katakan, banyak pula kesalahan saya. Semoga tradisi sistem subak di Bali tetap lestari dan masyarakat Bali tetap ingat dengan warisan leluhur ini. dengan ini saya memohon maaf sebesar-besarnya, jikalau ada tutur kata saya yang tidak sesuai dengan apa yang para hadirin pikirkan. Saya tutup dang Parama Santhi. Om Santhi Santhi Santhi Om.  
Om Swastyastu Yang terhormat Bapak dan Ibu dewan juri Yang terhormat calon DPD RI 2024 Puji syukur kita panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas Asung Kertha Wara Nugraha. Kita dapat berkumpul dengan keadaan sehat walafiat pada acara WIKITHON Partisipasi Publik dengan tema Bali Berorasi. Hadirin yang terhormat, Pada kesempatan kali ini, izinkan saya menyampaikan orasi yang berjudul SIRBATA (Sistem Parkir Bawah Tanah) sebagai Solusi Penataan Lahan Parkir di Pulau Bali. Parkir dapat diartikan sebagai kegiatan meletakkan kendaraan disuatu tempat dalam jangka waktu tertentu. Lahan parkir merupakan fasilitas yang digunakan untuk menunjang kebutuhan parkir pengguna kendaraan. Lahan parkir dapat dibedakan menjadi dua, lahan parkir di tepi jalan (on street parking) dan lahan parkir di luar jalan (off street parking). Masyarakat Indonesia terutamanya di pulau Bali mayoritas menggunakan kendaraan pribadi sebagai transportasi utama. Seiring dengan berjalannya waktu, penggunaan kendaraan pribadi oleh masyarakat Bali terus meningkat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, total pengguna kendaraan pribadi tahun 2022 meningkat menjadi 4.079.617 untuk sepeda motor dan 493.887 untuk mobil penumpang. Peningkatan ini tentunya akan berdampak kepada kebutuhan masyarakat akan penataan lahan parkir untuk menampung jumlah kendaraan pribadi yang kian meningkat. Seperti yang kita ketahui, beberapa daerah di Bali sering sekali ditemukan penggunaan lahan sebagai tempat parkir yang tidak seharusnya, seperti badan jalan dan trotoar. Hal tersebut tentunya akan memunculkan berbagai masalah, yaitu memperburuk struktur jalan dan mempersempit area lalu lintas. Hal ini akibat dari kurang nya penataan lahan parkir yang baik. Oleh sebab itu, kami mengusulkan sebuah sistem yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan penataan lahan parkir, yaitu SIRBATA. SIRBATA (Sistem Parkir Bawah Tanah) merupakan solusi yang dapat digunakan terkait masalah penataan lahan parkir yang ada di pulau Bali. Sistem ini memanfaatkan potensi area bawah tanah sebagai lahan parkir. SIRBATA juga mengoptimalkan kemampuan kapasitas parkir suatu ruang, karena tentunnya penggunaan parkir bawah tanah ini akan lebih terfokus ke satu fungsi tanpa menganggu fungsi lainnya seperti penggunaan lahan parkir di badan jalan dan trotoar. Sistem parkir bawah tanah memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan penggunaan lahan parkir pada lahan terbuka yaitu, kendaraan yang terparkir dapat terhindar dari kondisi cuaca panas atau hujan dan tentunya keamanan kendaraan lebih terjaga. Sistem ini mungkin terdengar sulit terealisasikan karena biaya dan berbagai perizinan yang diperlukan untuk memastikan keselamatan penggunanya, namun ini menjadi tugas pemerintah untuk ikut mengatasi permasalahan tersebut. Pemerintah harus dapat mengusahakan segala faktor yang mendukung terealisasikannya sistem ini. Bayangkan jika hal ini tidak terealisasikan sejak saat ini. Seiring dengan berjalannya waktu dan terus meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi, kita akan sampai pada suatu kondisi dimana banyak hal yang akan terganggu fungsinya karena kurang nya penataan parkir yang baik. Sebagai contoh, jalan yang akan semakin padat karena banyak orang parkir di badan jalan, trotoar yang seharusnya berfungsi sebagai tempat untuk berjalan tapi digunakan sebagai lahan parkir. Maka dari itu, SIRBATA (Sistem Parkir Bawah Tanah) dapat dijadikan solusi penataan lahan parkir yang ada di Bali. Mari kita bersama-sama wujudkan penataan yang lebih baik demi terwujudnya Bali yang aman, nyaman, dan kondusif. Melalui kerja sama berbagai pihak, kita pasti dapat merealisasikan sistem parkir bawah tanah. Om Santhi Santhi Santhi Om  
Baik hadiran sekalian yang saya hormati, begitu juga para remaja, dan masyarakat Bali yang saya kasihi. Sebelum saya lanjutkan, mari kita panjatkan puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, saya menghaturkan panganjali umat "Om Swastyastu". Semoga berkat rahmat-Nya, kita senantiasa diberikan keselamatan. Pada hari yang berbahagia ini, dalam rangka mengikuti acara Wikithon Bali Berorasi, izinkan saya menyampaikan orasi yang berjudul “Stunting Pinaka Kapiameng Masa Depan Bali”. Masyarakat Bali yang sangat saya hormati, Generasi muda sebagau generasi penerus bangsa yang akan melanjutkan, mengisi, dan menambahkan perkembangan, juga membangun Bali menuju "Bali Era Baru". Akan tetapi, ada halangan yang sangat penting yaitu Stunting. Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak karena kekurangan gizi pada saat usia 1000 hari. Stunting memiliki ciri yaitu seorang anak lebih pendek dari anak yang perkembangannya normal. Tidak hanya itu, pada perkembangan otak, raga/fisik anak sangat cepat terkena penyakit. Anak kecil yang mengalami Stunting juga terhalang cara bergaul, emosi, dan berpikir. Menurut UNICEF, anak kecil yang mengalami Stunting biasanya memiliki kepintaran yang minim dibandingkan anak yang tidak terkena Stunting Berdasarkan masalah Stunting ini, agar cepat disetujui oleh sang pemilik kebijakan atau pemerintah, terutama pemimpin provinsi Bali yang akan terpilih pada tahun 2024 nantii. Jika hal ini tidak diperhatikan oleh pemerintah, harapan untuk menggapai "Bali Era Baru" hanya akan menjadi impian, tidak bisa tergapai karena tidak bisa membangun generasi muda yang memiliki pemikiran yang kritis (cerdas), yang akan menjadi pemimpin Bali nantinya. Hadirin yang saya hormati, Siapapun yang akan menjadi pemimpin Bali tahun 2024 nanti agar sungguh-sungguh memperhatikan penyakit yang menyebabkan Stunting tersebut. Yang bisa menghambat permasalahan ini yaitu membangun infrastruktur air minum, melakukan promgram Pemberian Makanan Tambahan (PTM) pada anak-anak dan ibu hamil untuk melengkapi nutrisi tubuhnya, memeriksa tumbuh kembang balita, memberikan vaksinasi pada anak-anak untuk mencegah virus yang menganggu perkembangan anak. Hadirin sekalian, Generasi muda sebagai senjata untuk menggapai "Bali Era Baru". Mari kita peduli dengan bahaya yang disebabkan oleh Stunting yang bisa menghalangi atau menghambat perkembangan pulau dewata ini. Bersama Generasi Muda, menuju Bali Era Baru. Baik demikian yang dapat saya sampaikan hari ini, Apablia ada kesalahan dalam berbahasa, saya mohon permakluman. Klungkung Semarapura, kirang langkung nunas pangampura (pantun berbahasa Bali yang artinya memohon maaf apabila terjadi kesalahan), saya akhiri dengan paramasantih Om Santih Santih Santih Om  
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, Pemilu adalah pilar demokrasi, fondasi dari keadilan dan perwakilan rakyat. Namun, sayangnya, ada bayang-bayang kelam yang mengancam integritas proses ini: praktik menyogok. Menyogok dalam pemilu adalah tindakan yang merusak jiwa demokrasi kita, menggoyahkan kepercayaan masyarakat, dan membawa kita ke jurang ketidakadilan. Saudara-saudara, kita harus menyadari bahwa menyogok bukanlah tindakan yang membanggakan, melainkan celaan terhadap nilai-nilai demokrasi yang kita junjung tinggi. Saat kita merayakan hak suara sebagai hak istimewa, menyogok adalah pengkhianatan terhadap hak itu sendiri. Ini bukanlah cara untuk membangun masa depan yang adil dan berkeadilan. Pemilu seharusnya menjadi panggung di mana gagasan dan visi untuk kemajuan bersaing secara sehat. Menyogok hanya akan menciptakan ketidaksetaraan dan memperkaya sedikit orang, sementara merampas hak demokrasi dari banyak yang lain. Marilah kita bersama-sama menolak praktik menyogok ini. Kita harus bersatu dalam semangat kejujuran, integritas, dan tanggung jawab. Ingatlah bahwa kekuatan sebuah bangsa terletak pada kebersamaan dan kepercayaan masyarakat pada sistem demokrasi. Saudara-saudara, mari kita jadikan pemilu sebagai refleksi nilai-nilai luhur bangsa ini. Pilihlah pemimpin berdasarkan kapasitas, integritas, dan dedikasi mereka untuk melayani rakyat. Dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa setiap suara dihormati dan setiap warga negara merasakan dampak positif dari hasil pemilihan. Bersama, kita bangun masa depan yang adil, bebas dari bayang-bayang menyogok. Mari kita jadikan setiap pemilu sebagai tonggak kemajuan menuju keadilan dan kemakmuran bagi kita semua. Terima kasih.  +
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, Pemilu adalah pilar demokrasi, fondasi dari keadilan dan perwakilan rakyat. Namun, sayangnya, ada bayang-bayang kelam yang mengancam integritas proses ini: praktik menyogok. Menyogok dalam pemilu adalah tindakan yang merusak jiwa demokrasi kita, menggoyahkan kepercayaan masyarakat, dan membawa kita ke jurang ketidakadilan. Saudara-saudara, kita harus menyadari bahwa menyogok bukanlah tindakan yang membanggakan, melainkan celaan terhadap nilai-nilai demokrasi yang kita junjung tinggi. Saat kita merayakan hak suara sebagai hak istimewa, menyogok adalah pengkhianatan terhadap hak itu sendiri. Ini bukanlah cara untuk membangun masa depan yang adil dan berkeadilan. Pemilu seharusnya menjadi panggung di mana gagasan dan visi untuk kemajuan bersaing secara sehat. Menyogok hanya akan menciptakan ketidaksetaraan dan memperkaya sedikit orang, sementara merampas hak demokrasi dari banyak yang lain. Marilah kita bersama-sama menolak praktik menyogok ini. Kita harus bersatu dalam semangat kejujuran, integritas, dan tanggung jawab. Ingatlah bahwa kekuatan sebuah bangsa terletak pada kebersamaan dan kepercayaan masyarakat pada sistem demokrasi. Saudara-saudara, mari kita jadikan pemilu sebagai refleksi nilai-nilai luhur bangsa ini. Pilihlah pemimpin berdasarkan kapasitas, integritas, dan dedikasi mereka untuk melayani rakyat. Dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa setiap suara dihormati dan setiap warga negara merasakan dampak positif dari hasil pemilihan. Bersama, kita bangun masa depan yang adil, bebas dari bayang-bayang menyogok. Mari kita jadikan setiap pemilu sebagai tonggak kemajuan menuju keadilan dan kemakmuran bagi kita semua. Terima kasih.  +
masalah paling mendesak yang harus ditangani oleh para calon pemimpin Bali. Bali menghadapi tantangan serius terkait peningkatan sampah plastik, kerusakan ekosistem, dan perubahan iklim. Para pemimpin masa depan harus memprioritaskan kebijakan yang mendukung kelestarian alam dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Tanpa tindakan segera, keindahan dan keanekaragaman alam Bali mungkin terancam hilang, meninggalkan warisan yang kurang gemilang bagi generasi mendatang. Mari bersama-sama berkomitmen untuk melestarikan Bali demi keberlanjutan dan kebahagiaan bersama. Terima kasih.  +
Semoga kedepannya sampah yang banyak di samping jalan biar dikit in sampah yang banyak itu  +
Sampah di Bali Sampah di bali sudah banyak berserakan dan mengganggu kenyamanan bersama. Walapun sudah banyak mempermasalahkan hal ini, tapi saya ingin menekankan kembali bahwa permasalahan ini harus ditindak lanjuti dan mulai mengelolanya. Menurut riset liputan6.com Gunung Sampah Ilegal Setinggi 50 Meter Ditemukan di Bali, Sampai Disorot Media Australia tempat pembuangan sampah ilegal di kawasan Bali Utara, pada 5 Juli 2023. Hal itu membangkitkan rasa miris akan Bali yang dikenal sebagai destinasi wisata populer di mancanegara karena keindahan alamnya. Media Australia itu juga menyangkutkan masalah sampah dengan rencana penerapan pajak turis asing yang datang ke Bali. Pada awal Juli 2023, Gubernur Bali Wayan Koster menyebut para wisatawan akan diharuskan membayar Rp150 ribu mulai 2024. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk 'lingkungan, budaya, dan membangun infrastruktur yang lebih berkualitas. Ini sangat berdampak pada wilayah dekat dengan tumpukan sampah karena menggangu polusi udara, apabila sampah itu dibakar itu juga akan mengakibatkan polisi udara yang sangat buruk serta juga berpengaruh pada wisata yang ada di bali. Jadi saya ingin menyatakan mari bersama sama untuk membuang sampah pada tempatnya dan mengelola sampah dengan inovatif agar mencegah penumpukan sampah dan tidak menggangu kenyamanan bersama apabila kita tidak mengelolanya dengan baik, serta demi wisata bali yang lebih maju.  +
Sang Ayu Eny Parwati adalah peneliti, penulis, dan salah satu staf Balai Bahasa Provinsi Bali. Parwati banyak mengakaji dan mempublikasikan karya tulisnya yang bertopik bahasa, bahasa Bali, pendidikan, dan kebudayaan.  +
Om Swastyastu, Assalamualaikum Wr. Wb., Salam Sejahtera bagi kita semua, Shalom, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan, Terima kasih kepada semua pembaca yang akan membaca pidato saya ini. Saya Cellin Aulia Nur Shendi Ansyah siswa kelas dua SMA Negeri 2 Abiansemal, akan memberikan pidato tentang langkah-langkah yang harus diambil pemerintah untuk mengatasi masalah kemacetan di Bali. Masalah kemacetan merupakan suatu kondisi kejadian yang sering terjadi di berbagai tempat, khususnya di Bali ini. Hal ini bisa menyebabkan ketidaknyamanannya masyarakat. Tetapi tak bisa dipungkiri juga kemacetan ini bisa memberikan imbas juga kepada sesuatu hal lain seperti perekonomian dan juga lingkungan. Kemacetan lalu lintas yang terjadi di beberapa tempat menyebabkan terbuang sia-sia nya waktu para pengguna jalan sebab dalam kondisi macet memerlukan waktu beberapa menit bahkan sampai berjam-jam untuk dapat melintasi jalan tersebut sampai ke tempat tujuan. Bukan hanya itu saja, jika seorang pebisnis mengalami gangguan kemacetan dikala perjalanannya menuju kliennya maka memungkinkan terjadi konflik diantara pebisnis tersebut dengan klien yang ingin melakukan kerja sama. Sehingga, dampak ekonomi juga terkena pengaruhnya dari permasalahan macet. Bahkan jika menggunakan angkutan umum juga akan menimbulkan masalah dalam efisiensi waktu sebab, angkutan umum akan berhenti di banyak tempat pemberhentian (Halte) sehingga dianggap oleh sebagian masyarakat bahwa penggunaan angkutan umum hanya akan memperlambat perjalanan sampai ke tempat tujuan. Yang kedua lingkungan, kemacetan jika terjadi dengan kurun waktu yang lama akan menyebabkan pencemaran polusi di udara akibat asap kendaraan yang digunakan pengendara baik motor maupun mobil. Hal ini dikarenakan asap knalpot kendaraan mengeluarkan gas yang berbahaya bagi lingkungan yaitu berupa gas CO atau karbon monoksida yang merupakan salah satu dari beberapa macam gas rumah kaca. Gas ini bukan hanya dapat mencemari lingkungan dan organ pernapasan manusia atupun makhluk hidup tetapi dapat membuat menipisnya lapisan ozon di atmosfer bumi. Untuk mengatasi kemacetan kita harus berpartisipasi aktif dalam menjaga dampak dari kemacetan dengan cara membantu program pemerintah. Tetapi, larangan kepada masyarakat untuk membeli kendaraan bukan solusi agar masyarakat gunakan angkutan umum, sebab dulu Bali sempat memiliki angkutan umum Trans Sarbagita, kemudian saat ini Trans Metro Dewata dan beberapa layanan yang tidak dalam bentuk seperti itu. Tetapi, angkutan umum itu tidak berjalan baik sesuai harapan. Sehingga, pemerintah seharusnya membiarkan masyarakatnya membeli kendaraan sebanyak-banyaknya, tetapi yang digunakan hanya satu. Dengan demikian pemerintah tetap mendapat pajak kendaraan. Jadi, sebenarnya tidak masalah masyarakat membeli banyak kendaraan tetapi penggunaannya harus diatur. Selain itu pihak pemerintah juga harus merencanakan program berkelanjutan perencanaan kota yang cerdas dan mengembangkan rute alternatif maupun pelebaran jalan sebagai bentuk upaya menanggulangi masalah kemacetan supaya arus lalu lintas lebih efisien. Disamping itu, pemerintah berhak melakukan Pembangunan system angkutan umum lainnya seperti LRT (Light Rail Transit) sebagai Upaya menyelesaikan permasalahan kemacetan. Cara yang penting ini juga tidak boleh dilupakan yaitu memberikan sosialisasi terhadap masyarakat tentang pentingnya meminimalisir penggunaan transportasi pribadi sebab dengan menggunakannya dapat menimbulkan dampak yang besar terhadap pengendara lain, lingkungan, bahkan global. Masyarakat,diperbolehkan memiliki banyak kendaraan, hanya saja dalam penggunaannya harus mengikuti aturan yaitu cukup satu saja yang digunakan. Lalu, bagaimana dengan wisatawan asing yang sedang melancong ke Bali? Pihak pemerintah diharapkan dapat merencanakan program berkelanjutan dan efisien agar kesempatan mengenal pulau bali lebih besar peluangnya jika diadakan pembangunan infrastruktur, penyelesaian Pembangunan LRT maupun rute alternatif, juga merupakan solusi terbaik agar wisatawan mancanegara dapat dengan mudah mengakses rute untuk sampai ke tempat tujuan wisata nya. Kesimpulannya, cara yang paling tepat untuk mengatasi permasalahan kemacetan memerlukan dorongan dari berbagai keterlibatan mulai dari inisiatif pemerintah, partisipasi masyarakat, serta tanggung jawab beserta kesadaran dari masing-masing individu. Ini merupakan tantangan besar bagi seluruh masyarakat khususnya di Bali, sehingga upaya yang dapat dilakukan agar menghasilkan solusi yang berkelanjutan yaitu jangka panjang kita harus saling bahu membahu dengan cara saling kolaboratif. Mari tunjukkan kerjasama untuk membangun solusi dari masalah yang dihadapi oleh kita semua berupa kemacetan lalu lintas, dan agar kita semua mendapatkan kenyamanan dikala menikmati gaya hidup berkelanjutan dan harmonis. Baik, kepada para pembaca saya ucapkan terimakasih karena telah membaca pidato saya. Saya mohon maaf apabila sekiranya terdapat kesalahan kata yang tidak berkenan di hati dari pidato yang saya berikan tentang langkah-langkah yang harus diambil pemerintah untuk mengatasi masalah kemacetan di Bali. Saya tutup dengan paramasantih Om Santih, Santih, Santih Om, Assalamualaikum Wr. Wb., Salam Sejahtera bagi kita semua, Shalom, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan.  
Satya Cipta, lahir 1988. Dia menamatkan pendidikan seni teater di Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Pengalaman pameran seni rupanya, antara lain “Déjà Vu” di La Salle College of Arts Singapore (2017), “Vidyadiva” di Taman Budaya Bali (2018), “Celebration of The Future” di AB.BC Building, Nusa Dua (2018), “Bali Megarupa” (2019). Tahun 2018 dia menggelar pameran tunggal bertajuk “A Budding Talent” di Museum Puri Lukisan-Ubud. Karya-karyanya banyak mengangkat persoalan perempuan yang dikemas dalam teknik seni lukis tradisional Bali. Dia menetap di Bali.  +
Saya selaku Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali mengucapkan selamat dan terimakasih atas lomba Wikithon Partisipasi Publik keempat yang diselenggarakan oleh BASAbali Wiki. Lomba ini sangat tepat dan bermanfaat dilaksanakan di tengah-tengah pandemi covid-19. Apa yang menyebabkan hal tersebut? Pertama, berdasarkan lomba yang diselenggarakan, pemerintah bisa mendapatkan masukan ataupun saran dari masyarakat Bali saha-usaha apa yang bisa dilakukan untuk memulihkan Bali? Silakan, para generasi milenial membantu pemerintah. Berikan gagasan yang bermanfaat agar bisa membangkitkan kembali pariwisata Bali seperti sedia kala, bahkan semakin membaik ke depannya. Kedua, remaja atau generasi milenial tidak sungkan untuk bersuara mengenai permasalahan lingkungan dan budaya Bali. Pemerintah Bali memerlukan gagasan Anda, agar pariwisata Bali segera bangkit. Apabila para remaja atau generasi milenial bersinergi bersama pemerintah melalui lomba wikithon ini, maka nangun sat kerti loka Bali dapat terwujud dan tersebar luas.  +
OM Swastyastu, Mari kita bersama-sama merenung tentang dampak paksaan penyatuan budaya dan politik, terutama dalam konteks larangan merayakan hari raya Pengrupukan di Bali saat pemilu. Pengekoran ini bisa menciptakan kemarahan dengan merugikan praktik budaya yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Jadi, sejauh mana kita harus menyerah dalam perayaan budaya demi kepentingan politik yang kerap dipertanyakan? Pemerintah, terutama pemerintahan daerah, semestinya lebih cerdas dalam memahami dan melindungi warisan budaya sebagai hak masyarakat. Hanya dengan kebijakan yang lebih bijak, mempertimbangkan nilai-nilai budaya, kita dapat menciptakan harmoni yang sejati dan kedamaian yang tulus. Larangan terhadap budaya bersejarah bukan sekadar urusan agama atau budaya, melainkan melibatkan hak masyarakat untuk menjalankan tradisi mereka tanpa campur tangan yang mengganggu. Saya dengan tegas menekankan urgensi dialog yang tajam, penghormatan yang tegas, dan kebijakan yang penuh sarkasme untuk menanggapi isu-isu seperti larangan Pengrupukan. Hanya melalui pendekatan ini, harmoni antara budaya dan politik dapat benar-benar terwujud. Pemerintah seharusnya bukan hanya sekadar mendengarkan, tetapi juga bertindak dengan gesit demi kelangsungan warisan budaya yang sungguh berharga. Siapapun yang terpilih nanti, biarlah mereka tak hanya tenggelam dalam kesenangan berkuasa, tapi juga introspeksi bahwa keberagaman budaya bukan mainan yang bisa diinjak-injak. Pemimpin yang bijak itu bukan sekadar pandai bicara, tapi mampu mempertahankan kekayaan budaya tanah air, bukan menghancurkannya demi ambisi pribadi yang narsis. Jadi, mari pilih pemimpin yang tidak cuma tahu bagaimana bermain politik, tapi juga memahami seni menjaga harmoni dalam perbedaan yang kita miliki. Terima kasih, OM Santhi, Santhi, Santhi OM  +
Varian Virus COVID 19 Omicron sudah memasuki kawasan indonesia, sejauh ini bali belum ada kabar positif dari varian ini, tapi tidak memungkinkan bahwa varian ini akan memasuki daerah bali. Sudah pasti, ini adalah ancaman untuk pariwisata dan ekonomi Bali, terlebih lagi kita baru saja merayakan tahun baru 2022, yg dimana sudah pasti banyak wisatawan datang dari berbagai daerah, tentu  +
Pariwisata Bali saat ini berada pada masa tansisi dari kondisi pandemi ke pariwisata era baru. Banyak kebiasaan-kebiasaan lama yang sudah berubah dengani cara-cara yang baru termasuk di dunia kepariwisataan. Untuk menyesuaikan kondisi saat ini dan menyiapkan pariwisata Bali untuk bisa terus exist di tengah-tegah percaturan pariwisata dunia, maka hal-hal yang perlu dilakukan di era baru ini, selain kita harus terus membenahi destinasi, dengan tetap menjaga keunikannya, melestarikan tradisi budaya yang ada, kita juga harus memikirkan strategi promosi baru agar Bali tidak hanya menjadi sebuah kenangan, dengan kejayaannya di masa lampau, tetapi Bali harus tetap menjadi destinasi pariwisata yang diperhitungkan oleh calon wisatawan baik di Nusantara maupun mancanegra, H hal itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, saat memimpin rapat koordinasi dengan Badan Promosi Pariwisata daerah seluruh Bali dan Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota seluruh Bali yang dilakukan secara daring, Selasa (18/1). Tjok Bagus juga menambahkan bahwa, BPPD sebagai lembaga yang dibentuk khusus mengemban tugas di bidang promosi harus mulai memikirkan apa yang mesti diperbuat untuk menghadapi persaingan yang sudah ada di depan mata, langkah-langkah apa yang perlu disiapkan. Pada kesempatan tersebut Tjok Bagus menyampaikan beberapa informasi baru terkait dengan kepariwisataan Bali, antara lain disampaikan bahwa Bali akan segera dibuka untuk PPLN, baik WNA, WNI maupun PMI. Pada hari Minggu, 16 januari 2022, ada pertemuan khusus antara Gubernur Bali dengan Menteri Hukum dan Ham yang membicarakan tentang usulan dari komponen pariwisata Bali, untuk melakukan beberapa koreksi terhadap SK Kemenkumham terkait Visa, sehingga bisa mempermudah wisatawan mancanegara untuk masuk ke Indonesia khususnya Bali. Selanjutnya direncanakan ada pertemuan lagi dengan pihak-pihak terkait seperti Kemenhub, Kemenkes, Kemenlu, dan Kemenkomarves yang diharapkan akan bisa memberikan angin segar bagi pariwisata Bali, jelasnya. Tjok Bagus yang didampingi Kelompok Ahli Pembangunan bidang pariwisata juga berharap bahwa untuk membangkitkan kembali pariwisata Bali, semua komponen harus bekerja secara bersama-sama untuk Bali, dengan menghilangkan ego kelompok, maupun ego sektoral. Semua pihak diharapkan mengambil peran, BPPD di masing-masing kabupaten harus sudah memikirkan rencana aksi untuk kegiatan promosi,di tahun ini, khususnya promosi melalui saluran digital. Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota seluruh Bali, agar terus membenahi daya tarik wisata yang ada, membenahi kualitas SDM, menciptakan event-event pariwisata yang bisa menjadi daya tarik pariwisata tambahan. Saat Ini Pemerintah Provinsi Bali sudah mengusulkan 18 event daerah untuk bisa masuk ke Kharisma Event Nusantara, sehingga event tersebut bisa mendapatkan bantuan anggaran dari Kementerian Pariwisata. Event-event yang tidak masuk criteria KEN, akan tetap akan diusulkan untuk bisa mendapat anggaran dari direktorat lain Kemenparekraf “Saya harapkan event-event yang sudah diusulkan dari Kabupaten Kota, diusahakan tetap bisa dilaksanakan, sebagai daya tarik wisata di masing-masing Kabupaten” pungkasnya. Menurut ketua Bali Ceb, Levi Lantu yang ikut rapat dari Australia mengatakan bahwa Bali memiliki potensi pelaksanaan kegiatan MICE yang sangat besar, untuk ke depannya, MICE di Bali diharapkan bisa melibatkan pengusaha local sebagai actor, bukan cuma sebagai limpahan bisnis dari luar dan pelaksanaan MICE di Bali harus meemberikan dampak bagi masyarakat Bali. Sementara itu ketua devisi Lisure BPPD Bali, Fredy SPS, bahwa Bali masih menjadi pilihan wisatawan leisure di dunia, karena Bali memiliki beragam pesona, dari pantai, keramahan masyarakatnya, kuliner , wisata air, budaya dan cruises. Orang yang datang ke Bali memiliki kenangan unik, nilai mata uang yang bagus, membangun persahabatan, jarak penerbangan yang tidak jauh, Di era baru ini daya tarik yang menjadi paforit bagi wisatawan lebih banyak daya tarik yang bersifat alam luar.  
Silakan mengisi disini  +
Sista Nirmala, biasa disapa Sista. Lahir di Jembrana, 1990. Menamatkan pendidikan Sarjana Biologi (S1) di Universitas Udayana tahun 2013. Mulai mengenal dunia seni sejak ia bergabung dengan Teater Orok Universitas Udayana (2009). Pernah juga bergabung dengan Kelompok Sekali Pentas dan Komunitas Senja. Sebagai pemain teater, Sista pernah mementaskan monolog Harga Vagina (2015).  +
Garam Kusamba merupakan garam organik tradisional Bali yang disebut-sebut jadi salah satu garam terbaik di dunia. Garam yang dihasilkan di desa Kusamba, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali. Sebagai garam organik, garam Kusamba tidak menggunakan bahan-bahan kimiawi, garam Kusamba dikatakan organik karena cara pembuatannya yang masih sangat bergantung dengan alam. sinar matahari dan terik menjadi sahabat para petani garam Kusamba. Cara pembuatannya pun masih dilakukan dengan cara tradisional. Akan tetapi kini, usaha tradisional ini kian terancam gulung tikar. Harga jual garam berkualitas tinggi ini kurang menguntungkan. Para petani rata-rata menjualnya dengan harga Rp1.200 per kilogram, jika musim penghujan harga jual hanya mencapai Rp3 ribu per kilogram. Masalah lainnya, garam kusamba yang dibuat secara tradisional dan produksinya terbatas. Hal inilah yang mendasari untuk menginisasi sistem yang mampu meningkatkan produksi garam turun-temurun itu. Lalu, bagaimanakah solusinya? Solusi yang dapat menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan menggunakan sistem tunnel. Secara sederhana, sistem tunnel berarti menambah wadah penampung dengan bantuan geoisolator dan penutup, lalu dirangkai seperti lorong. Sistem ini membuat petani garam tetap bisa berproduksi saat musim hujan. Selain itu, dengan adanya sistem Tunnel ini petani garam mampu menghasilkan puluhan-ratusan Kg garam per Tunnel. Selain itu, manfaat lainnya seperti: 1. Membuat waktu panen garam menjadi lebih cepat 2. Petani dapat melakukan proses panen pada saat malam hari. 3. Membuat hemat tenaga dan waktu dalam mengisi lahan pembuatan garam dengan air laut. 4. Kualitas yang dihasilkan tidak jauh berbeda dari produksi sebelumnya dengan palungan. Menurut pengakuan dari petani garam, Melalui produksi sistem tunnel ini banyak manfaat yang diperoleh oleh para petani garam di dalam produksi dan pemasarannya. Selain garam, air yang terdapat pada saat panen garam tersebut dapat dijual dengan harga mencapai kurang lebih Rp. 80.000,00 jerigen ukuran 35 liter. Air garam ini dapat digunakan untuk proses pengentalan pembuatan produksi tahu. Perlu diketahui sistem tunnel yang digunakan oleh Petani garam Kusamba merupakan teknologi sederhana bantuan dari kerjasama Kementerian Sosial dengan ITS.  
Soekarmen lahir di Blitar, Jawa Timur, 30 Mei 1925. Ia adalah Gubernur Bali yang pernah memimpin Bali selama dua periode masa jabatan, yaitu antara tahun 1967–1971 dan 1971–1978. Ia terpilih menjadi gubernur pada tanggal 1 November 1967, dan disahkan oleh SK Presiden Republik Indonesia No.203/1967 untuk menggantikan pejabat sebelumnya, yakni I Gusti Putu Martha. Sebelumnya, ia merupakan Komandan Korem 163/Wirasatya di Denpasar dengan pangkat terakhir Brigadir Jenderal TNI. Soekarmen adalah satu-satunya Gubernur Bali yang beragama non Hindu dan bukan dari etnis Bali. Ia meninggal di Malang, Jawa Timur, 10 September 1988.  +
Dalam kehidupan tentu ada proses pembuangan berupa material seperti sisa sisa makanan yang menjadi sampah, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah seringkali mengacu kepada material sisa yang tidak diinginkan atau tidak bermanfaat bagi manusia. Denpasar, sebagai salah satu kota pariwisata terkemuka di Bali, menghadapi tantangan serius dalam mengelola penumpukan sampah. Dengan meningkatnya jumlah penduduk dan wisatawan setiap tahun, masalah ini semakin mendesak untuk diselesaikan. Namun, di tengah tantangan ini, terdapat cahaya harapan melalui inisiatif Zero Waste yang dilakukan oleh SMK Negeri 3 Denpasar. Penumpukan sampah di Denpasar telah menjadi perhatian utama bagi pemerintah dan masyarakat setempat. Di tengah keindahan alamnya, tumpukan sampah dapat merusak lingkungan dan mengganggu pariwisata. Namun, SMK Negeri 3 Denpasar telah mengambil langkah proaktif dengan memperkenalkan konsep Zero Waste kepada siswa-siswinya. Zero Waste adalah filosofi hidup yang bertujuan untuk mengurangi, mendaur ulang, dan mendaur ulang kembali semua sampah yang dihasilkan, sehingga tidak ada yang dibuang ke tempat pembuangan akhir. Inisiatif ini telah mengubah paradigma siswa tentang sampah, dari sesuatu yang harus dibuang menjadi sumber daya yang dapat dimanfaatkan kembali. Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam program Zero Waste di SMK Negeri 3 Denpasar adalah pengelolaan sampah organik. Siswa belajar untuk mengompos sampah organik menjadi pupuk, yang kemudian digunakan untuk menghasilkan tanaman hijau di lingkungan sekolah. Dengan demikian, tidak hanya mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA, tetapi juga menghasilkan manfaat positif bagi lingkungan. Selain itu, sekolah juga mendorong siswa untuk menggunakan produk yang ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Mereka mempraktikkan penggunaan tumbler dan tas belanja kain sebagai pengganti botol plastik dan kantong belanja plastik. Langkah-langkah kecil ini memiliki dampak besar dalam mengurangi jumlah sampah plastik yang mencemari lingkungan. Tidak hanya itu, SMK Negeri 3 Denpasar juga aktif dalam kampanye pembersihan lingkungan. Para siswa berpartisipasi dalam kegiatan membersihkan pantai, sungai, dan area publik lainnya sebagai bagian dari tanggung jawab sosial mereka. Mereka tidak hanya membersihkan sampah yang ada, tetapi juga menyebarkan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Inisiatif Zero Waste dari SMK Negeri 3 Denpasar tidak hanya membantu mengurangi penumpukan sampah di Denpasar, tetapi juga menjadi contoh inspiratif bagi sekolah-sekolah lain di seluruh Indonesia. Dengan mengedukasi generasi muda tentang pentingnya lingkungan, kita dapat memastikan bahwa masa depan kita akan lebih berkelanjutan. Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan institusi pendidikan seperti SMK Negeri 3 Denpasar, kita dapat meraih mimpi untuk memiliki Denpasar yang bersih dan lestari. Setiap langkah kecil memiliki dampak besar dalam perjuangan kita melawan penumpukan sampah dan menjaga keindahan alam untuk generasi mendatang.  
Bali mempunyai kebudayaan yang sangat dibanggakan oleh rakyatnya. Sebagai masyarakat Bali yang bangga terhadap budayanya kita patutnya memperkenalkan kebudayaan kita lebih luas lagi, salah satu caranya adalah melalui pariwisata. Namun saat ini pariwisata Bali terkena dampak buruk dari pandemi. Masyarakat Bali harus bisa bangkit dan membangun pariwisata Bali agar menjadi dikenal lebih luas lagi. Cara yang dapat dilakukan salah satunya melalui media sosial. Media sosial merupakan media komunikasi tercepat untuk memperoleh audiens yang banyak. Di media sosial ini, kita memperkenalkan budaya Bali dan dikemas dengan cara yang menarik. Bali sangat memiliki potensi untuk dikenal lebih luas lagi jika masyarakat Bali bersama-sama memperkenalkan budaya Bali ke media sosial  +
Terima kasih telah meluangkan waktu untuk berbicara dengan kami hari ini. Baru-baru ini, ada banyak berita terkait dengan jumlah pengemudi, terutama pengemudi sepeda motor, yang telah melakukan mabuk mengemudi di jalan umum. Jika pemerintah lebih responsif dalam mencegah mabuk mengemudi di jalan umum, seperti uang, insiden baru ini terjadi pada 15 November 2023 di jalan bypass di Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Solusi yang mungkin untuk melindungi keselamatan pengendara dan terutama pengendara adalah melakukan patroli malam di daerah-daerah penting di mana sering ada kabut dan jalur di jalan.  +
Trend Speeding sedang marak maraknya di Bali pada tahun 2023 yang merenggut banyak korban jiwa terutamanya anak muda  +
Sri Jayantini, bernama lengkap I Gusti Agung Sri Rwa Jayantini. Lahir di Denpasar, 15 Januari 1977. Dia lulusan Sastra Inggris, Fakultas Sastra, Universitas Udayana. Perjalanan kepenyairannya dimulai dari sekolah menengah pertama dengan mengikuti kegiatan Sanggar Cipta Budaya pada tahun 1989. Saat itu, Jayantini sudah menerbitkan puisinya di Bali Post. Kini dia menjadi dosen Program Studi Sastra Inggris di Fakultas Bahasa Asing (FBA) Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar. Kreatif sejak di SMP, Jayantini memadukan potensi menulis dalam berkarir sebagai tenaga pendidik. Di tengah kewajiban mengajar dan kerap kali menjadi penerjemah paruh waktu, dia masih cukup aktif berkarya di bidang sastra. “Bunga Perjalanan” adalah salah satu buku puisi dan prosanya yang terbit pada tahun 2015, selain ikut serta dalam antologi bersama penyair lainnya. Sejumlah karya akademik bidang penerjemahan juga telah diterbitkan, antara lain “The Art of Translating” (2016), “Practice Makes Perfect” (2015), “Penerjemahan Ilmiah; Teknik dan Fenomena” (2018). Jayantini tetap menyediakan waktu untuk menikmati sensasi berpuisi sebagai pelepas kepenatan dalam melahirkan karya akademik.  +
Sthiraprana Duarsa lahir di Denpasar. Dia adalah salah satu pendiri Sanggar Minum Kopi, Bali. Kumpulan puisi tunggalnya: Bagian dari Dunia (1994) dan Pulang Kampung (2007). Kumpulan cerita pendeknya bertajuk Rumah Kenangan (2014). Selain menulis puisi, dia aktif bermain teater. Kini dia berprofesi sebagai dokter, dan sedang sibuk menyiapkan buku puisi terbarunya.  +
Om swastyastu Yang terhormat kepada bpk/ibu dewan juri Dan para audiens yang saya hormati Sebelum saya memulai orasi,saya ingin mengucapkan puji syukur terlebih dahulu kepada tuhan yang maha Esa(Ida Sang Hyang Widhi Wasa) karena dengan karunia-Nya lah saya dapat berorasi sekarang. Terkait dengan pemilu pemimpin'bali yang akan dilaksanakan pada tahun 2024 di Bali. dengan orasi ini saya ingin menyampaikan bahwa saya berharap pemilu ini dapat dilaksanakan dengan adil, tanpa adanya paksaan, salah satunya adalah tanpa adanya politik uang( Money Politic ),sebab sangat rentan sekali terjadi hal ini yang dimana calon calon pemimpin menyuap rakyatnya dengan uang untuk memperoleh kepemimpinan, dan begitupun dengan oknum yang melakukan pemilu,dikarenakan adanya pembayaran atau hasil yang pasti akan didapatkan setelah melakukan pemilu, oknum seringkali memilih pemimpin tidak berdasarkan keadilan dan kejujuran,tetapi memilih pemimpin dengan tujuan mendapatkan imbalan. Selain itu sudah tercantum juga pada undang undang dasar pasal 22E yang berisi pernyataan bahwa pemilu diselenggarakan dengan umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Tak berhenti disitu juga bahwa kenyataannya adalah memilih suatu pemimpin yang tepat merupakan jalan menuju kesejahteraan untuk bangsa,banyaknya masalah dibali juga yang menyebabkan kita harus benar benar memilih pemimpin yang tepat, seperti halnya masalah kemiskinan yang semakin meningkat seperti dikarenakan upah minimum yang tidak memadai, sehingga ada banyak pengemis dijalanan,kemudian juga mengenai masalah pemanfaatan sumber daya alam,seringkali terjadinya perusakan ekosistem dikarenakan tidak dapat memanfaatkan sumber daya alam dengan baik,sehingga terjadinya penurunan penghasilan,ada juga masalah mengenai banyaknya sampah yang tidak terurus dibali yang dikarenakan banyaknya masyarakat yang tidak memperdulikan lingkungan sekitar, hingga menghilangkan keindahan khas bali. Jadi dapatkah calon calon pemimpin kita mengatasi masalah tersebut? Saya berharap masalah masalah tersebut dapat diatasi oleh calon pemimpin kita. Jadi sudah dapat disimpulkan bahwa, Bukan hanya tercantum pada undang undang dasar yang mengatur kita ,tetapi pemilu juga menyangkut kehidupan rakyat kedepannya, diharapkan juga pada calon pemimpin agar mampu melaksanakan pemilu dengan adil dan tanpa kecurangan dengan melakukan politik uang ( Money politic) Marilah kita melaksanakan pemilu dengan adil dan jujur, karena melaksanakan pemilu secara cerdas akan menciptakan masyarakat sejahtera di kedepannya. Sekian Orasi yang dapat saya sampaikan,saya harap orasi yang saya bawakan dapat bermanfaat. Maaf saya ucapkan apabila ada kesalahan yang saya lakukan, akhir kata saya tutup dengan parama santhi, Om Santhi,Santhi,Santhi Om.  
STRATEGI MENINGKATKAN PEEKONOMIAN DI BALI Halo... saudara sekalian, saya Nyoman Suwandewi, teman-teman saya biasa memanggil saya Dewi. Saya adalah siswa kelas 12 SMA di Kabupaten Buleleng. Tidak terasa sudah satu setengah tahun pandemi Covid-19 mengusik negara ini. Saya yang sudah duduk di kelas 12 merasa gelisah ketika tamat bersekolah esok hari akan ke mana, karena pariwisata di Bali belum pulih. Mungkin bukan hanya saya yang dibuat bingung, teman-teman dan saudara di rumah juga mungkin sama seperti saya. Namun saya sebagai siswa berusaha agar tetap produktif di tengah pandemi seperti sekarang, oleh karena itu saya megikuti limba wikithon partisipasi pblik 4 ini. Pandemi covid-19 hingga kini masih menjadi wabah yang berdampak besar terhadap semua bidang kehidupan di dunia. Terutama nya bidang perekonomian yang mengandalkan sektor pariwisata, seperti perekonomian Bali yang hingga kini masih mengalami keterpurukan. Seperti yang kita ketahui bahwa perekonomian di Bali sangat bergantung pada sektor pariwisata, yang dimana semenjak pandemi covid-19 ini pemerintah memberlakukan PSBB (Pembatasan sosial berskala besar) guna menekan penularan virus covid-19. Berbagai upaya telah di lakukan oleh pemerintah dan masyarakat untuk menopang perekonomian Bali. Oleh karena itu saya sebagai masyarakat Bali ingin menyalurkan aspirasi saya untuk ikut berkontribusi dalam membangkitkan kembali perekonomian di Bali dengan cara ikut serta berpartisipasi di lomba wikithon partisipasi publik 4, adapun aspirasi yang ingin saya tuangkan untuk membangkitkan perekonomian di bali adalah dengan poin di bawah ini: Adanya pengendalian pada wabah itu sendiri. Hal utama yang harus dilakukan adalah mengurangi kasus penularan virus covid-19 di Bali melalui percepatan program vaksinisasi covid-19. Hal ini dapat kita jadikan benteng utama dalam menghadapi wabah covid-19 di Bali. Kemudian langkah selanjutnya yaitu dengan memperketat prokes (3M) di pulau dewata dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat dan para wisman yang akan berlibur ke Bali untuk ikut secara bersama-sama dalam mentaati prokes. Hal ini dilakukan untuk mengembalikan kepercayaan dunia terhadap pulau bali melalui disiplin prokes, dan penambahan fasilitas kesehatan sehingga memadai dan layak untuk di pakai seperti pembangunan ruang karantina mandiri, menyediakan Thermal Detector atau rapid tes serta menjamin keselamatan dan kenyamanan tourism, karena Healt Tourism yang baik justru dapat meningkatkan minat wisatawan untuk berlibur ke bali. Tak hanya dari segi prokes, Pulau Bali juga harus mengoptimalkan semua bidang yang ada untuk ikut serta dalam menunjang perekonomian, sehingga strategi tersebut tak hanya bersumber dari sektor pariwisata saja melainkan melalui pengoptimalan semua sektor yang ada, seperti Sektor Pertanian Perkebunan, Sektor Pemberdayaan Digital Berbasis Desa Adat, Sentra Ukm Kain Endek dan Songket, Ukm Bidang Ekonomi Kreatif dan yang lainnya. Sehingga melalui kerjasama dari seluruh pelaku ekonomi tersebut perlahan-lahan dapat membangkitkan perekonomian di Bali. Langkah berikutnya melalui pengembangan Essential Bussines Travel Corridor (TCA) yaitu kerjasama yang di lakukan dengan beberapa negara untuk keperluan Bisnis Essensial, Diplomatk dan Dinas yang sudah mulai dicanangkan oleh pemerintah. Dari semua poin diatas satu poin yang tak kalah pentinya adalah dengan membangun citra positif ke negara luar terhadap pariwisata di bali, seperti contohnya dengan meningkatkan semua bidang di sektor pariwisata agar memiliki poin+ dari pariwisata lainnya sehingga para wisatawan lebih tertarik untuk berlibur di bali, hal ini bisa di lakukan dengan meningkatkan dari segi pelayanan (melalui pelatihan SDM), kelengkapan fasilitas, obyek wisata yang lebih menarik, tarif harga yang lebih murah dan lainnya dengan poin + ini perlahan-lahan mampu membuat sektor pariwisata di bali lebih di lirik lagi oleh para wisatawan, apalagi seperti yang kita ketahui selama ini pulau bali adalah pulau wisata yang memiliki berbagai tempat wisata yang menarik, tak hanya itu kuliner dan tradisi yang ada di pulau Bali juga semakin menambah poin + terhadap sektor pariwisata di Bali.  
Dalam kondisi seperti saat ini, banyak sektor yang sedang terpuruk salah satunya yang paling berdampak khusunya di Bali adalah sektor pariwisata. Salah satu strategi yang dapat saya utarakan adalah dengan memperhatikan kesehatan dan kebersihan harus berjalan dengan ketat. Selanjutnya yang harus diperhatikan adalah penyiapan kelengkapan protokol kesehatan seperti wastafel, hand sanitizer, & masker serta dipersiapkannya fasilitas kesehatan yang memadai dan dengan akses yang mudah dijangkau.  +
Masalah Lingkungan Diantaranya : 1. Kebersihan, Karena Bali merupakan Daerah Tujuan Wisata Dunia. Diperlukan karakter Pemimpin Bali yang mau memprioritaskan kebersihan di seluruh Bali . 2. Masalah Kemacetan Lalu lintas, Jalan Lintas Propensi adalah prioritas dan Trotoarisasi disepanjang jalan karena Banjir merupakan faktor utama penyebab kumuhnya Bali karena lingkungan menjadi rusak . 3. Masalah Lapangan Pekerjaan karena banyaknya Pengangguran berpendidikan di Bali yg kurang mendapat perhatian pemerintah . 4. Gubernur kedepan agar memprioritaskan pengenalan kemiskinan dengan mendorong dan memperluas beasiswa miskin memotong rantai kemiskinan dengan cara setiap Keluarga miskin harus ada seorang sarjana yang dibantu lewat beasiswa pemerintah. 5. Stop exploitasi Pura di seluruh Bali untuk Tujuan Wisata dan melarang wisatawan asing dan domestik masuk ke areal Pura .  +
Masalah Lingkungan Diantaranya : 1. Kebersihan, Karena Bali merupakan Daerah Tujuan Wisata Dunia .Diperlukan karakter Pemimpin Bali yang mau memprioritaskan kebersihan di seluruh Bali . 2. Masalah Kemacetan Lalu lintas, Jalan Lintas Propensi adalah prioritas dan Trotoarisasi disepanjang jalan karena Banjir merupakan faktor utama penyebab kumuhnya Bali karena lingkungan menjadi rusak . 3. Masalah Lapangan Pekerjaan karena banyaknya Pengangguran berpendidikan di Bali yg kurang mendapat perhatian pemerintah . 4. Gubernur kedepan agar memprioritaskan pengenalan kemiskinan dengan mendorong dan memperluas beasiswa miskin memotong rantai kemiskinan dengan cara setiap Keluarga miskin harus ada seorang sarjana yang dibantu lewat beasiswa pemerintah. 5. Stop exploitasi Pura di seluruh Bali untuk Tujuan Wisata dan melarang wisatawan asing dan domestik masuk ke areal Pura .  +
Zaman sekarang para pemuda sering sekali beragument mengenai permasalahan yang dihadapi dimasa sekarang mengenai pemajuan infrastruktur dan fasilitas yang ada dengan bersuara sesuai kemampuan namun tidak didengarkan oleh pemerintah dan kadang di abaikan Maka kita juga harus membenahi keberanian itu dengan bergerak belajar dan bersungguh sungguh didalam membuat karya dan belajar agar kita dapat bergerak maju dan sejahtera  +
Zaman sekarang para pemuda sering sekali beragument mengenai permasalahan yang dihadapi dimasa sekarang mengenai pemajuan infrastruktur dan fasilitas yang ada dengan bersuara sesuai kemampuan namun tidak didengarkan oleh pemerintah dan kadang di abaikan Maka kita juga harus membenahi keberanian itu dengan bergerak belajar dan bersungguh sungguh didalam membuat karya dan belajar agar kita dapat bergerak maju dan sejahtera  +
Sugi Lanus lahir di Singaraja, Bali. Dia adalah kurator Museum Lontar, Karangasem, Bali. Semenjak kuliah di Jurusan Sastra Bali Universitas Udayana aktif bekerja paruh waktu sebagai asisten peneliti dari Princeton University, UCLA, Murdoch University, Leiden University, Osaka University, dll. Mengikuti puluhan workshop dan training internasional, serta mengikuti pendidikan pasca-sarjana dalam beberapa disiplin: Cultural Studies, Tourism Studies, dan Teologi. Dia terpilih sebagai peserta pertukaran pemuda ASEAN-Jepang (1997) melalui sponsorship dari Perdana Menteri Jepang. Dia berpengalaman sebagai konsultan untuk berbagai lembaga internasional, seperti: GTZ, AusAID, UNICEF, WHO, British Council. Dalam bidang jurnalistik bekerja sebagai koresponden Majalah Tempo (1998-2000), fixer ABC TV, BBC, Arte TV, National Geographic, Smithsonian Magazine. Dia juga aktif sebagai konsultan dan memberikan workshop untuk DPRD dan pemerintahan daerah di seluruh Indonesia (2005-2012) dan konsultan politik independen untuk beberapa politisi nasional (2012 - sekarang). Tahun 2006 dia mendirikan Hanacaraka Society untuk meneliti lontar Bali dan Lombok. 'Puja Tri Sandhyā: Indian Mantras Recomposed and Standardised in Bali', adalah salah satu hasil risetnya terhadap berbagai lontar mantra yang telah diterbitkan dalam Journal of Hindu Studies, 2014, Vol. 7(2), Oxford Centre for Hindu Studies, Oxford University Press. Aktif diundang berbicara dalam berbagai pertemuan budaya, diantaranya: Kongres Kebudayaan V (2003), Ubud Writers and Readers Festival (2004-2017), International Conference on Tagore, Hanoi, Vietnam (2011), Frankfurt Book Fair (2015), dll, dan berbagai diskusi kependetaan Hindu. Pernah menjabat sebagai Komisaris perusahan nasional (2004-2006), dan Corporate Relation Executive sebuah perusahan internasional berpusat di London (2014-2016). Ratusan artikel yang ditulisnya telah dipublikasi dalam berbagai media online dan cetak, seperti tatkala.co, Bali Post, dll. Sekarang sedang menjalankan riset terhadap relief-relief terkait manuskrip lontar di Borobudur, dan Herbalian Project, sebuah proyek pemetaan herbal dalam lontar Bali dan Jawa Kuno.  
Surya Gemilang bernama lengkap I Dewa Kadek Surya Gemilang Shivling, lahir di Denpasar, 21 Maret 1998. Ia lulusan Fakultas Film dan Televisi, Institut Kesenian Jakarta. Buku-bukunya antara lain: Mengejar Bintang Jatuh (kumpulan cerpen, 2015), Cara Mencintai Monster (kumpulan puisi, 2017), Mencicipi Kematian (kumpulan puisi, 2018), Mencari Kepala untuk Ibu (kumpulan cerpen, 2019), Icy Molly & I (novel, 2022), dan Mama Menelepon dari Neraka (kumpulan cerpen, 2023). Cerpennya masuk nominasi Cerpen Terbaik Pilihan Kompas 2022. Karya-karya tulisnya yang lain dapat dijumpai di lebih dari sepuluh antologi bersama dan sejumlah media massa, seperti: Kompas, Koran Tempo, Jawa Pos, Media Indonesia, Bacapetra.co, Basabasi.co, dan lain-lain.  +
T
Om Swastyastu Dilihat situasi lalu lintas di Bali sekarang tidak sedikit Warga Negara Asing yang menaiki kendaraan secara pribadi. Yang lebih umumnya penggunaan sepeda motor. Warga lokal juga banyak memulai membuka bisnis rental kendaraan baik kendaraan mobil dan motor. Dan menargetkan konsumen warga asing untuk meningkatkan keuntungan. Namun apa aman untuk memberikan akses penggunaan kendaraan kepada warga asing? Apa mereka mengerti sistem lalu lintas negara kita? Apa mereka juga sudah handal dalam berkendara? Mentang-mentang mendapatkan keuntungan yang tinggi, yang ada membahayakan peminjam dan orang lain dalam berlalu lintas. Mungkin bagi mereka, warga asing memilih untuk merental kendaraan dibandingkan memanfaatkan jasa tour guide lokal untuk meminim pengeluaran biaya mereka. Namun cukup banyak masalah yang timbul oleh pemanfaatan tersebut. Mulai dari penggunaan kendaraan yang melanggar aturan lalu lintas, ugal-ugalan contohnya, tidak menggunakan helm dan atribut keselamatan lainnya. Adanya rasa acuh tak acuh terhadap peraturan lalu lintas yang membahayakan pengguna jalan yang lain. Pemanfaatan kendaraan untuk tindakan kriminal dan kurangnya rasa tanggung jawab terhadap kendaraan yang dipinjam yang menyebabkan kerugian para pengusaha rental. Bali memang tempat kunjungan pariwisata mancanegara tertinggi di Indonesia. Kita juga ingin memberikan pelayanan yang baik terhadap sektor pariwisata. Sebagian besar penduduk kita di Bali bermata pencaharian dalam sektor pariwisata. Jika kita memberikan pelayanan yang buruk atau pembatasan dalam sektor ini, ekonomi juga akan berdampak. Jadi bagaimana solusi untuk permasalahan ini? Jika kita tetap dibiarkan, para pengguna jalan dan situasi lalu lintas akan tidak terjamin keselamatannya. Namun jika ada pembatasan, apa akan terjamin sektor pariwisata tetap baik? Bagaimana dengan ekonomi bisnis rental diluar sana? Terkit permasalahan ini pemerintah diharapkan lebih ketat lagi dalam mendata wisatawan dan pemilik rental kendaraan yang ada di Bali. Memberikan solusi atau dengan peraturan tertentu untuk memastikan dengan baik apakah para wisatawan asing memang handal dalam berkendara atau tidak. Sehingga permasalahan yang ada diatas dapat diminimalisir. Sekian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf jika ada kata yang kurang berkenan di hati. Saya tutup dengan parama shanti. Om Shanti, Shanti, Shanti Om.  
Tan Lioe Ie lahir di Denpasar, Bali, 1 Juni 1958. Nama Tionghoa tersebut tetap ia pertahankankan walaupun pada masa orde baru ada semacam tekanan untuk mengganti nama etnis Tionghoa dengan nama pribumi. Dia akrab disapa Yoki. Yoki merupakan salah satu penyair Indonesia yang melakukan eksplorasi atas ritual dan mitologi Tionghoa dalam puisi bahasa Indonesia. Walaupun bernuansa etnik kental, puisi-puisinya tetap mempunyai daya pikat bagi kalangan luas. Hasil karyanya pernah dimuat di berbagai media massa seperti; Bali Post, Horison, Berita Buana, Kompas, Media Indonesia. Yoki menamatkan kuliah di Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana. Perkenalannya dengan puisi dimulai saat terlibat dalam kegiatan Sanggar Minum Kopi (SMK) Denpasar. Dia juga dikenal sebagai pelopor kegiatan musikalisasi puisi di Bali. Salah satu album musikalisasi puisinya berjudul “Kuda Putih” yang banyak berisikan puisi Umbu Landu Paranggi yang dinyanyikannya. Buku antologi puisinya yang telah terbit adalah “Kita Bersaudara” (1991), telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris menjadi “We Are All One” (1996) oleh Dr. Thomas Hunter Jr. Selain itu, buku puisi “Malam Cahaya Lampion” (2005) juga telah diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda bertajuk “Nach Van De Lampionen” oleh Linde Voute. Buku puisi terbarunya berjudul “Ciam Si” (2015). Yoki sering diundang dalam kegiatan sastra nasional dan internasional.  +
Penduduk dengan rentang usia 17, 18, dan 19 tahun dianggap menjadi kelompok yang paling tidak siap menghadapi gelaran pemilihan umum. Fase kehidupan yang masih berkutat pada masa sekolah membuat mereka tidak peduli dengan dunia politik. Pemuda di Indonesia menghadapi beberapa masalah dalam pemilu, di antaranya adalah Hoaks, disinformasi dan misinformasi hingga kekecewaan yang disebabkan oleh presiden sebelumnya sehingga membuat ketertarikan pemuda menurun untuk mengikuti pemilu. Banyaknya persebaran hoaks, disinformasi, dan misinformasi menjadi permasalahan besar di kalangan para pemilih muda. Permasalahan tersebut dapat di atasi dengan Meningkatkan literasi digital dan pendidikan politik bagi masyarakat, Membentuk tata kelola yang dapat menangani konten negatif, Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan pemilu. Meningkatkan kerja sama di antara organisasi-organisasi berita, Meningkatkan prebunking. Prebunking adalah strategi yang memperlihatkan taktik dan tipu muslihat informasi yang nyeleneh sebelum tersebar luas di media sosial. Saya secara pribadi merasa tidak terlalu tertarik untuk mengikuti fase pemilu maupun tertarik dengan kandidat-kandidat yang ada dalam pemilihan.Di karenakan saya sendiri tidak Merasakan adanya perubahan yang signifikan terhadap pergantian pemimpin yang selama ini saya alami, Seperti pemerataan pembangunan infrastruktur dan mengentaskan pengangguran.Di makassar sendiri pembangunan infrastruktur yang kasat mata menurut saya hanya jalan tol layang yang cuman membentang 4,3 kilometer (Di dalam kota makassar).dan mengentaskan pengganguran dilaksanakan dengan cara meluncurkan program 'Katru Pra Kerja' yang memberikan bantuan pengembangan kompetensi dan kewirausahaan. Program ini telah di nilai tidak efektif karena tidak memetakan pekerjaan yang sesuai di harapkan.Tetapi, Melihat salah satu kandidat calon presiden yang berjanji seluruh mineral mentah seperti nikel dan bauskit bakal diolah di indonesia alias di larang diekspor. Itu menurut saya membuka kesempatan untuk kami (Gen Z) Untuk mamajukan perekonomian indonesia kedepannya. Populasi pemilih muda diprediksi bakal mencapai sekitar 60% dari total pemilih pada Pemilu 2024.Maka dari itu para pemuda harus lebih berhati-hati dengan informasi yang mereka dapatkan. Dan juga para kandidat harus lebih memerhatikan janji yang mereka berikan.  
TANTANGAN ATAU MASALAH YANG HARUS DI HADAPI CALON PEMIMPIN BALI Om swastyastu Pertama tama saya mengucapkan terimakasih banyak,atas kesempatan nya, Pemilu 2024 sudah dekat. Bali merupakan Pulau Dewata, Bali terkenal di dunia dengan destinasi wisata dan Budaya. Masalah kompleks yang harus di hadapi calon pemimpin Bali yang memerlukan Perhatian serius .Contohnya yaitu ulah wisatawan di Bali, Pengelolaan sampah di Bali, kesejahteraan masyarakat Bali,dan korupsi. Calon pemimpin Harus mampu Menyusun kebijakan, dan mampu melakukan tindakan dalam mengatasi masalah masalah atau rintangan itu dengan baik,serta melakukan kerjasama dengan berbagai pihak.Dan Calon pemimpim Bali harus tegas mengambil kebijakan atau tindakan agar Bali tetap Sejahtera,Ajeg,dan lestati.Bali Pulau indah yang terus bersinar dengan keajaiban alam dan budayanya,  +
Tatang B.Sp lahir di Tegal, Jawa Tengah, Maret 1965. Dia menetap di Bali sejak tahun 1990-an sebagai pelukis dan penulis seni rupa. Sejak 1998 dia rajin menampilkan karyanya dalam pameran bersama, antara lain Indonesian Art Award V, National Gallery Indonesia, Jakarta (1998), Millenium Sanggar Dewata Indonesia, ARMA Museum, Ubud, Bali (2000), Penjelajahan Diri 18 Pelukis, Tonyraka Art Gallery, Ubud, Bali (2003), Power of Mind, Orasis Art Gallery, Surabaya (2005), A Beautiful Death, Bentara Budaya Yogyakarta (2007), Olympic Fine Arts 2008, Beijing, China (2008), Festival Hujan, Bentara Budaya Bali (2010), Bali Art Fair 2013: Bali on the Move, Tonyraka Art Gallery, Ubud, Bali (2013). Pameran tunggalnya adalah The Lost Generation, Chedy Art Gallery, Ubud – Bali (2001), Reality Of Objects, Artsphere Gallery, Jakarta (2007). Dia pernah meraih penghargaan The Top Ten Winners in the Phillip Morris Indonesia Art Awards V (1998) dan Finalist The Windsor and Newton Competition Indonesia (1999). Karya-karya lukisnya banyak mengangkat tema-tema sosial dengan metafora-metafora dan simbol-simbol yang unik. Selain pelukis, dia sering menulis ulasan dan artikel seni rupa di media massa dan media online. Terkadang dia juga diminta menjadi kurator pameran seni rupa.  +
Studi seni dan budaya adalah hasil karya dan kreativitas yang didasarkan pada norma dan perilaku masyarakat Bali yang terlibat dalam melestarikan warisan budaya Bali melalui kearifan seni dan budaya. Seni dan budaya, diharapkan dapat dikembangkan kembali dengan menggunakan teknologi untuk mengembangkan dan mengembangkan karya seni. Selain itu, memperkenalkan seni dan budaya kepada generasi muda sebagai sarana untuk memberikan pemahaman tentang filosofi, nilai-nilai dari keberadaan objek budaya. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendorong generasi muda untuk belajar tentang seni dan budaya di daerahnya sebagai sarana untuk meningkatkan keberlanjutan budaya dan sebagai sarana untuk melestarikan budaya lokal, mengembangkan kegiatan yang berorientasi pada pengetahuan dan sebagai bentuk pelestarian seni dan budaya. Hal ini penting agar masyarakat Bali, khususnya kaum muda dapat mendapatkan motivasi dan pemahaman yang lebih baik, serta dapat berpartisipasi dalam proses internalisasi nilai-nilai budaya tersebut ke dalam kehidupan masing-masing  +
Masalah yang harus ditangani oleh calon pemimpin Bali adalah sampah di Bali. Seperti yang kita lihat di lingkungan sekitar masih banyak ada sampah yang berserakan di jalan, di sungai, dan juga di selokan. Jika sampah di selokan tersebut tidak dibersihkan maka akan membuat selokan penuh sampah dan pada saat musim hujan akan menyebabkan banjir karena tidak ada jalan air. Calon pemimpin Bali harus tegas kepada masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Sampah yang paling utama harus ditangani adalah sampah plastik. Sampah plastik di TPA sudah membludak. Sampah plastik tersebut jika tertanam di tanah akan membuat tanaman tidak mendapatkan air yang baik. Apalagi jika plastik tersebut dibakar maka akan menyebabkan polusi. Calon pemimpin Bali harus menangani masalah sampah ini. Mungkin pemimpin yang terpilih bisa membuat sebuah perkumpulan atau pelatihan mendaur ulang sampah plastik. Yang awalnya sampah plastik menjadi kerajinan seperti bunga dari plastik bekas, tempat pensil, pot bunga, dan yang lainnya. Kerajinan tersebut bisa dijual dan masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan bisa menghasilkan uang. Solusi tersebut mungkin bisa membantu mengurangi sampah di Bali, dan sekaligus membantu pemerintah terkait masalah sampah. Calon pemimpin Bali harus memperhatikan lingkungan sekitar agar tetap bersih dan asri.  +
Untuk para calon pemimpin kedepannya pada khususnya perkembangan pendidikan di Bali, saya berharap untuk sistem atau mata pelajaran yang di berikan adalah sesuai dengan perkembangan zaman dan tidak bersifat kaku, dalam artian pendidikan yang di berikan itu adalah sesuai dengan era yang sekarang dan berguna pada kehidupan secara personal dan menyeluruh serta jenis-jenis pendidikan atau mata pelajaran yang di berikan dapat digunakan sebagai mana mestinya contoh nya di dunia kerja atau real life, serta di perlukan pula akomodasi pendidikan yang memadai seperti akses fasilitas, sumber daya pengajar yang baik dan berkompeten agar dapat menciptakan generasi-generasi bangsa yang lebih baik sesuai dengan perkembangan zaman dan tidak bersifat kaku atau monoton, maka dari pada itu besar harapan saya agar sistem pendidikan itu dapat dirubah demi perkembangan di dalam sistem edukasi yang lebih baik.  +
Theo Meier lahir pada tahun 1908 di Basle, Swiss. Dia mengenyam pendidikan seni di Sekolah Seni Basle. Dia pernah bekerja sebagai pelukis potret untuk University of Basle. Dia melakukan perjalanan pertama ke Berlin, di mana dia bertemu Liebermann dan Hofer di Akademi Berlin, dan juga Emil Nolde, salah satu pelukis kontemporer yang paling dia kagumi. Dia belajar dengan Otto Dix yang sangat memengaruhinya. Meier meninggalkan Eropa menuju Pasifik Selatan pada usia 24 tahun. Untuk membiayai perjalanannya, ia mendirikan sebuah klub, di mana setiap anggotanya menjanjikan sejumlah uang bulanan, sebagai gantinya mereka dapat memilih salah satu lukisan Meier sekembalinya. Dia berlayar ke Papeete melalui Guadeloupe, Martinik, dan Terusan Panama, terinspirasi oleh keindahan yang dia temui, tetapi juga kecewa dengan kehadiran pengaruh Barat. Setelah kembali sebentar ke Basel, dia pergi ke Bali di mana hidupnya berubah selamanya. Di Bali, dia menemukan kepolosan yang tidak dia temukan di Tahiti. Dia berteman dengan pelukis Jerman Walter Spies, dan kemudian pindah ke rumah bambu seniman Jerman itu. Ia menikah dengan istri Bali pertamanya pada tahun 1936. Ketika Jepang tiba di Bali pada tahun 1941, Meier mendapat izin untuk tinggal di Bali, tidak seperti temannnya Walter Spies yang menemui ajalnya di atas kapal tawanan perang yang melintasi Samudera Hindia. Sayangnya, banyak lukisannya yang hilang, beberapa diberikan kepada pelaut Jepang. Setelah perang, Meier menikah lagi, menjadi ayah seorang putri. Setelah 15 tahun di Asia Tenggara, Meier sempat kembali ke Swiss sebentar, tapi kemudian kembali ke Bali, disusul Thailand. Pada tahun 1957, dia menikah dengan Laiad, istri ketiganya. Pada tahun 1961, Meier pindah ke Chiang Mai, Thailand Utara, di mana ia tinggal bersama Laiad di sebuah rumah jati yang indah di tepi Sungai Ping. Ia adalah seorang seniman yang produktif dan terus melukis hingga kematiannya di Thailand pada tahun 1982.  +
BASAbali Wiki memperkuat bahasa, budaya, dan ekosistem tempat mereka berkembang dengan melibatkan komunitas untuk mengambil tindakan. BASAbali adalah kolaborasi para ahli bahasa, antropolog, mahasiswa, dan orang awam, dari dalam dan luar Bali, yang berkolaborasi untuk menjaga Bali tetap kuat dan lestari.  +
Seorang ahli perhotelan dengan pengalaman lebih dari tujuh belas tahun di industri ini, Titus Rosier bergabung dengan resor pemenang penghargaan W Bali – Seminyak pada Juni 2021, memimpin tim berbakatnya sebagai General Manager. Memulai karir profesionalnya di Timur Tengah, Titus telah memperoleh pengalaman luas bekerja di berbagai negara dan properti untuk Marriott International. Berangkat dari petualangan terakhirnya di Timur Tengah, Titus siap menghadapi tantangan baru dan memutuskan untuk pindah ke Indonesia berdasarkan kecintaannya pada negara yang menakjubkan ini, memilih pulau magis Bali sebagai rumah barunya. Berasal dari Belanda, Titus memiliki hasrat akan keberlanjutan yang ia terapkan melalui pengembangan inisiatif signifikan dan program luar biasa termasuk peluncuran koktail tanpa limbah. Program minuman ini menggunakan sisa kulit buah untuk membuat ramuan yang menyegarkan. Selain memerangi sampah makanan, tim di W Bali juga secara aktif berfokus pada pengurangan penggunaan plastik untuk menghilangkan semua plastik sekali pakai dari properti pada tahun 2023. Selain itu, W Bali telah bermitra dengan beberapa LSM yang berbasis di Bali, seperti S.O.S Kitchen, untuk mendonasikan sisa sarapan prasmanan yang masih segar dan dapat dimakan untuk dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan termasuk panti asuhan anak-anak dan daerah miskin di Bali. W Bali juga bermitra dengan Sungai Watch dan bersama Marriott Business Council Indonesia, mereka sedang mengerjakan solusi sampah di Bali. Tujuan ambisiusnya adalah membuang 100.000 kilo sampah per tahun dari sungai-sungai di Bali.  +
Indonesia emas merupakan suatu masa yang sangat kita dambakan, masa dimana setelah 1000 tahun indonesia merdeka dan masa yang memberi harapan tentang kesejahteraan rakyat. Ada banyak hal yang dapat membantu mewujudkan masa indonesia emas ini, salah dua hal yang paling berpengaruh adalah KUALITAS REMAJA dan KECERDASAN PEMERINTAH. Kualitas remaja di Indonesia sendiri sangatlah rendah, bisa kita lihat dari bukti-bukti di lapangan yang dimana masih marak anak anak remaja kita yang tidak bisa mengambil inti sari dari sebuah kalimat. Ini dipengaruhi oleh sistem pendidikan yang kurang memberikan ruang kepada anak untuk mengekspresikan segala ide yang mereka miliki, sistem pendidikan di Indonesia masih sangat menekankan pada pengafalan dan metode monoton, meskipun ada solusi dari pemerintah tentang metode belajar merdeka yang dianggap menjadi solusi dari masalah ini, saya merasa hal itu perlu dikembangkan. Maka dari itu, pemerintah harus semakin berfikir selangkah lebih maju guna mengembangkan sistem pendidikan di Indonesia ini, karena inilah fungsi dari kecerdasan para pemimpin yang kita harapkan agar terciptanya Pisau Tajam Para Remaja. Tidak lupa juga tentang masalah stunting yang dialami oleh anak-anak di Indonesia, hal ini menyebabkan banyak anak yang tumbuh dan berkembang dengan kemampuan otak yang sangat-sangat minim. Apakah ada solusi dari pemerintah? Terkait hal ini tentu harus kita pertimbangkan bersama, karena hanya melalui anak dan remaja inilah bangsa Indonesia dapat menggapai keinginannya untuk menjadi Indonesia emas yang kemungkinan akan menjadi sebuah khayalan belaka. Semoga melalui media ini pemerintah dapat mempertimbangkan hal yang memang mendesak untuk ia kerjakan, dan dapat menghantarkan bangsa Indonesia menuju Indonesia emas dengan Pisau Tajam Para Remaja.  +
Penggiat fotografi kelahiran Gianyar Bali 1981 mengawali hobinya bermain visual saat menjalani kuliah Desain Komunikasi Visual di Institut Teknologi Surabaya di tahun 2000. Sebagai mahasiswa rantauan dari Bali,mengharuskannya aktif berkerja paruh waktu untuk mememuhi biaya hidup di Surabaya. Pekerjaan yang bersentuhan dengan fotografi dandesain menjadi keseharian, sampai akhirnya lulus kuliah pada tahun 2005. Ketertarikan dengan fotografi & dunia visual membulatkan tekadnya untuk membangun bisnis Graphic Design & Digital Printing di tahun 2006. Banyaknya pelanggan dari kalangan content creator, photographer, penulis buku, dan perupa mejadi sebuah jaringan yang kuat dalam berkesenian sampai saat ini. Rutinitas yang bersinggunan dengan kreatifitas dan seni memicu Tjandra Hutama untuk mengembangkan potensi diri melalui komuniatas fotografi, Perhimpunan Fotografer Bali. Selanjutnya turut aktif mengikuti Salon Foto Indonesia, pameran fotografi dan kerap memenangkan kompetisi fotografi sejak tahun 2010. Keaktifannya dalam komunitas fotografi dipercaya menjadi ketua PFB Perhimpunan Fotografer Bali) periode 2016-2019, 2019-2022, dan saat ini tetap aktif dalam kepengurusan Dewan Pertimbangan Gelar PFB. Di kancah nasional, Tjandra Hutama turut serta menjadi bagian kepengurusan FPSI (Federasi Perkumpulan Senifoto Indonesia) serta kerap diundang sebagai pembicara dan juri lomba foto.  +
Tjokorda Rai Sudharta lahir di Ubud, Gianyar, Bali. Ia meraih Bachelor of Arts di Banaras Hindu University (1957) dan Master of Arts di Panjab University (1961). Gelar doktor dalam ilmu sastra diraihnya di Universitas Indonesia. Ia banyak menulis buku tentang pemajuan Agama Hindu dan Kebudayaan Bali. Buku-buku tersebut antara lain Upadesa (1967), Sarasamuscaya (1976), Slokantara (1982), Asta Brata Dalam Pembangunan (1998), Nasehat Sri Rama Sampai Masa Kini (1990), Manusia Hindu (1993), Bertemu Tuhan Dalam Diri (2005), Bhagawadgita dalam Bisma Parwa (2010), Antara Filsafat Yunani Plato dan Filsafat India Upanisad Bhagawadgita (2010).  +
Tjokorda Raka Sukawati (3 Mei 1931 – 11 November 2014) adalah seorang insinyur dari Ubud, Bali yang menemukan teknologi konstruksi Sosrobahu. Konstruksi tersebut memudahkan pembangunan jalan layang tanpa mengganggu arus lalu lintas pada saat pembangunannya. Ia meraih gelar insinyur bidang Teknik Sipil di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1962. Ia ikut mendirikan Fakultas Teknik di Universitas Udayana, Bali. Gelar doktor bidang Teknik Sipil ia peroleh dari Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 1996. Ia meniti karier di PT Hutama Karya yang bergerak di bidang jasa konstruksi dan infrasruktur, yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah Departemen Pekerjaan Umum. Teknologi Sosrobahu ditemukan saat ia menggarap proyek jalan layang antara Cawang dengan Tanjung Priok, Jakarta, pada tahun 1988. Teknologi temuannya dipakai di banyak negara. Pada tahun 2021, buku biografinya yang ditulis oleh Nyoman Wijaya berjudul “Melangkah Tanpa Lelah” diterbitkan oleh Pustaka Larasan.  +
Remaja adalah satu-satunya harapan bangsa  +
Om swastyastu Salam Sejahtera untuk kita semua Rahayu Pertama-tama marilah kita panjatkan puji Syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas anugrah yang diberikan kepada kita semua Pada kesempatan kali ini izinkan kami untuk menyampaikan Orasi singkat mengenai Overtourism dan Maraknya WNA Ilegal di Bali. Pertumbuhan jumlah wisatawan ke Bali khususnya wisatawan mancanegara menghasilkan pendapatan yang cukup besar bagi Masyarakat Bali dan membantu mendukung pertumbuhan berbagai industri dan kesempatan kerja, terutama di sektor perhotelan dan jasa. Namun, lonjakan yang begitu cepat ini juga telah menciptakan tekanan yang cukup besar. Hal tersebut ditunjukan dengan kerumunan di tempat-tempat wisata populer, kemacetan di berbagai wilayah yang padat wisatawan, pengurasan sumber daya alam, dan memburuknya kualitas ruang dan layanan publik. Hal ini berhubungan dengan maraknya warga negara asing atau WNA berkedok wisatawan yang belakangan membuat onar hingga menimbulkan permasalahan sosial di Bali mulai menjadi atensi pemerintah pusat. Ulah para WNA di Bali itu pun tak hanya membuat resah warga setempat atau wisatawan lain yang sedang berlibur di pulau Dewata. Tak jarang para WNA itu berulah, mulai dari melanggar lalu lintas hingga mengganggu ketertiban umum. Selain dengan warga lokal, para WNA tak jarang terlibat ricuh satu sama lain sehingga turut ramai jadi perbincangan media sosial. Untuk menangani permasalahan yang terjadi Pertama-tama, regulasi dan kebijakan pemerintah harus diperkuat untuk meningkatkan keberlanjutan proyek-proyek pembangunan terkait pariwisata. Ini dapat meliputi penerapan tindakan yang ketat untuk melindungi lahan pertanian, mempromosikan pengelolaan sampah yang berkelanjutan, dan memberikan edukasi kepada bisnis dan wisatawan mengenai praktik ramah lingkungan.  +
Om Swastyastu Dewan juri yang saya hormati, serta para peserta lain yang saya cintai. Pertama-tama, marilah kita memanjatkan puji syukur kehadapan Tuhan Yang maha Esa karena berkat rahmat-Nya kita semua dapat berkumpul pada hari ini dalam rangka mengikuti Wikithon Partisipasi Publik Bali Berorasi dalam keadaan sehat walafiat. Pada hari ini saya akan membahas permasalahan air di Indonesia. Jika berbicara tentang air bagi bangsa Indonesia, memang sudah tidak asing lagi. Bangsa Indonesia adalah negara maritim yang wilayahnya dikelilingi oleh air. Jika dihitung menggunakan angka, sekitar 75% (tujuh puluh lima persen) dari wilayah Indonesia ini dikelilingi oleh air. Oleh karena itu, banyak orang mencari nafkah dari perairan. Air adalah dasar kehidupan semua makhluk hidup di bumi. Karena air memiliki kegunaan yang sangat besar bagi kehidupan, banyak muncul masalah yang melibatkan air. Berdasarkan laporan Kementerian Lingkungan Hidup RI mengingatkan bahwa defisit air di Bali telah terlihat sejak 1995 dengan jumlah sebanyak 1,5 miliar meter kubik/ tahun. Defisit tersebut terus meningkat sampai 7,5 miliar meter kubik/ tahun pada tahun 2000. Kemudian, pada 2015 Bali kekurangan air sebanyak 27,6 miliar meter kubik/ tahun. Ada pun kebutuhan air di Bali pada 2021 mencapai 5951,92 liter per detik dan diperkirakan pada 2025 meningkat menjadi 7991,29 liter per detik. Sedangkan ketersediaan air dari infrastruktur mencapai 6939,38 liter per detik atau defisit pada 2025. Masalah krisis air yang semakin meningkat secara bertahap disebabkan oleh dua faktor, yaitu perubahan iklim global dan aktivitas manusia. Perubahan iklim global menyebabkan beberapa masalah yang menjadi ciri utama masalah laut. Seperti banjir bandang atau banjir rob. Ada juga peningkatan permukaan laut yang menyebabkan abrasi di pantai. Hal-hal seperti itu memang sangat penting untuk diperhatikan. Air yang kian meninggi menyebabkan semakin banyak wilayah daratan yang ditutupi oleh air laut, sedangkan populasi manusia di bumi kian hari kian bertambah. Hal ini menimbulkan masalah baru yaitu peralihan lahan dan hutan menjadi pemukiman. Peralihan lahan ini tentunya akan menyebabkan suhu di bumi dan penyempitan daerah resapan air semakin meningkat. Penyebab kedua adalah karena manusia. Pariwisata di Bali ini layaknya pisau bermata dua, di salah satu sisi sangat membantu mendorong kemajuan perekonomian Bali, di lain sisi juga dampak dari hal tersebut menyebabkan lahan-lahan yang digunakan untuk pariwisata semakin banyak, sehingga daerah resapan air yang seharusnya bisa dijadikan cadangan air ketika musim kemarau perlahan semakin menyempit dan pada akhirnya menghilang. Selain itu, di era pembangunan ini, banyak limbah rumah tangga dan limbah industri dibuang begitu saja ke alam sehingga mengakibatkan pencemaran. Seperti fenomena air Sungai Badung yang berwarna merah pada November empat tahun silam, hal tersebut membuktikan bahwa limbah cair yang dibuang tanpa diolah sangat berbahaya bagi lingkungan. Jika limbah yang dibuang berskala besar, hasilnya akan langsung tampak seperti fenomena Sungai Badung tersebut. Akan tetapi, bagaimana jika limbah yang dibuang dalam skala kecil seperti limbah deterjen rumah tangga? Perlu kita sadari bahwa limbah cair tersebut sedikit demi sedikit akan mulai menumpuk dan pada akhirnya juga akan memicu pencemaran pada sungai sungai besar. Sampah juga harus diwaspadai, karena banyak sekali orang yang membuang sampah di tempat yang tidak tepat sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan. Air sungai yang tercemar akan kembali bermuara di laut. Jika permasalahan ini tidak segera diatasi, tidak menutup kemungkinan manusia akan punah karena berbagai penyakit yang timbul akibat air kotor. Sebelum permasalahan air kian memburuk hingga menyeb abkan jatuhnya korban jiwa, diharapkan pada pemimpin Bali 2024 segera mencegah hal tersebut. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah pelatihan dan pembinaan pembuatan instalasi pengolahan air limbah rumahan sehingga air tersebut aman ketika dibuang ke lingkungan. Selain itu, pentingnya pemahaman pemilahan dan pengolahan sampah yang baik juga diperlukan oleh masyarakat. Mari kita bersama-sama menjaga bumi kita demi masa depan berkelanjutan. Sekian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf apabila ada salah kata. Akhir kata saya tutup dengan parama santhi. Om Santhi, Santhi, Santhi, Om  
Sampah ²di desa senganan banyak orang yg buang sampah sembarangan saya mengusulkan yang akan jadi pemimpin bali memberikan tukang akut sampah Pengusulan tityang tyang tutup Om shanti shanti shanti om  +
Om Swastiastu. Pertama-tama mari kita panjatkan puji syukur terhadap Tuhan yang maha esa karena berkat beliau kita bisa berkumpul dalam acara Wikithon partisipasi publik Bali berorasi. Hadirin yang terhormat, ijinkan saya Kadek Khristina Cantika Putri, saya dari sekolah SMK N 2 Seririt untuk menyampaikan orasi tentang "Touris Asing Yang Nakal". Pariwisata diBali semakin berkembang sehingga banyak turis asing yang datang ke Bali untuk menikmati waktu berlibur, touris-touris yang datang berasal dari berbagai mancanegara. Seperti banyak yang diketahui tersebar berbagai berita yang menunjukkan perilaku tidak baik dari touris asing. Contohnya saat ada pementasan tari disebuah pura didaerah Ubud, Gianyar. Ada salah seseorang touris wanita asal Jerman yang tidak memakai pakaian atau bugil, ada juga touris yang melanggar lalu lintas di berbagai daerah diBali, dan masih banyak lagi kenakalan-kenakalan touris selama berlibur diBali. Kementerian Pariwisata dan ekonomi kreatif harus mengeluarkan peraturan tata tertib berwisata di Indonesia, dan seluruh lembaga pemerintah terkait harus lebih intensif bekerja sama dengan KBRI di negara-negara asal wisatawan terkait ketentuan berwisata di Indonesia. Perilaku-perilaku nakal tersebut lah yang harus diperhatikan oleh pemerintah dan pemerintah harus meningkatkan penertiban touris agar tidak ada lagi kejadian tersebut terulang lagi, dan pariwisata Bali tetap berjalan dengan baik dan banyak wisatawan yang datang. Sekian yang dapat saya sampaikan, jika ada kesalahan mohon dimaafkan, dan terimakasih atas perhatiannya. Om shanti shanti shanti om.  +
U
Umbu Wulang Landu Paranggi, lahir di Kananggar, Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, 10 Agustus 1943. Puisi-puisinya tersebar di banyak media massa, antara lain Mimbar Indonesia, Basis, Majalah Pusara, Gelanggang, Pelopor Yogya, Bali Post, Jurnal CAK, Majalah Kolong. Beberapa puisinya juga terangkum dalam antologi bersama, antara lain Manifes (1968), Tonggak III (1987), The Ginseng (1993), Saron (2018), Tutur Batur (2019). Namun, hingga saat ini, dengan alasan tertentu, Umbu belum mau menerbitkan antologi puisi tunggalnya. Umbu pernah mengasuh ruang sastra di mingguan Pelopor Yogya yang bermarkas di Jalan Malioboro. Dan, pada tanggal 5 Maret 1969, bersama beberapa tokoh lainnya, Umbu mendirikan komunitas sastra Persada Studi Klub (PSK). Pada masa itulah Umbu dijuluki sebagai Presiden Malioboro. Pelopor Yogya dan PSK melahirkan ratusan bahkan ribuan penyair yang tersebar di seluruh Indonesia. Sejak 1978 Umbu menetap di Bali dan pada Juli 1979 diminta menjadi redaktur sastra di harian Bali Post. Seperti yang dilakukannya di Pelopor Yogya, di ruang sastra Bali Post Umbu dengan setia, tekun, dan telaten, menyemai dan merawat benih-benih sastrawan hingga tumbuh menjadi sosok-sosok yang dikenal dalam kesusastraan Indonesia. Atas dedikasinya pada dunia kesusastraan, Umbu dianugerahi sejumlah penghargaan. Antara lain Anugerah Kebudayaan 2018 dari Fakultas Ilmu Budaya, Univestitas Indonesia, Anugerah Dharma Kusuma 2018 dari Pemerintah Provinsi Bali, Penghargaan Pengabdian pada Dunia Sastra dari Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan pada tahun 2019, dan Penghargaan Akademi Jakarta (2019). Umbu meninggal pada tanggal 6 April 2021.  +
Om Swastyastu. Pembaca yang kami hormati, serta peserta lomba yang kami banggakan. Puji dan syukur kami haturkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya kami diberikan kesempatan menjadi partisipan lomba Wikithon Basa Bali dengan tema "Pemilu 2024: Apa masalah paling mendesak untuk ditangani oleh para calon pemimpin Bali?" Sudah lama Pariwisata menjadi sektor yang paling banyak diminati oleh masyarakat Bali. Sumber daya alam dan adat istiadat menjadi salah dua faktor yang membuat para wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri tertarik untuk berkunjung ke pulau Dewata, Bali. Namun, berefleksi dari 3 tahun silam dimana sebagian besar perekonomian masyarakat di Bali terhambat akibat pandemi yang berkepanjangan. Dapat dilihat dari salah satu tempat wisata di Bali yaitu "Taman Nusa", dimana tempat wisata ini berfokus pada pelestarian adat dan budaya di Indonesia, seperti rumah adat, tarian dan senjata tradisional ini berakhir 'tutup' atau dengan kata lain 'bangkrut'. Dikarenakan saat ini perekonomian di Bali sudah mulai berkembang dan membaik, kita dapat mengambil pembelajaran untuk tidak bergantung pada satu sektor, terutama sektor Pariwisata yang bersifat dinamis. Pertanyaan kami sekarang adalah, bagaimana caranya supaya sumber daya manusia di bali tidak hanya berfokus pada sektor pariwisata saja? Masalah ini dimulai dari adanya stereotipe bahwa bekerja di sektor pariwisata dapat menaikkan derajat keluarga. Meskipun pada kenyataan memang benar adanya, akan tetapi mengingat sektor pariwisata yang bersifat dinamis, tidak memungkinkan untuk sektor tersebut akan selamanya menjanjikan perekonomian yang baik. Padahal, di sisi lain sektor agrikultur, kesehatan, perdagangan, kontruksi dan sebagainya memiliki peluang kerja yang cukup luas namun dengan penghasilan yang kurang menjanjikan, begitu dalam opini anak muda sekarang. Kami meminta solusi dari pemerintah terkait sektor yang 'sebenarnya' memiliki peluang kerja yang cukup luas dengan penghasilan yang kurang menjanjikan ini. Akhir kata, mari kita bersama-sama menjaga dan melakukan yang terbaik untuk perekonomian di Bali kedepannya. Sekian yang dapat kami sampaikan, apabila ada kekurangan kami mohon maaf dan atas perhatiannya kami ucapkan Parama Santih. Om Santhi, Santhi, Santhi Om.  
Garam Kusamba merupakan garam organik tradisional Bali yang disebut-sebut jadi salah satu garam terbaik di dunia. Garam yang dihasilkan di desa Kusamba, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali. Sebagai garam organik, garam Kusamba tidak menggunakan bahan-bahan kimiawi, garam Kusamba dikatakan organik karena cara pembuatannya yang masih sangat bergantung dengan alam. sinar matahari dan terik menjadi sahabat para petani garam Kusamba. Cara pembuatannya pun masih dilakukan dengan cara tradisional. Akan tetapi kini, usaha tradisional ini kian terancam gulung tikar. Harga jual garam berkualitas tinggi ini kurang menguntungkan. Para petani rata-rata menjualnya dengan harga Rp1.200 per kilogram, jika musim penghujan harga jual hanya mencapai Rp3 ribu per kilogram. Masalah lainnya, garam kusamba yang dibuat secara tradisional dan produksinya terbatas. Hal inilah yang mendasari untuk menginisasi sistem yang mampu meningkatkan produksi garam turun-temurun itu. Lalu, bagaimanakah solusinya? Solusi yang dapat menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan menggunakan sistem tunnel. Secara sederhana, sistem tunnel berarti menambah wadah penampung dengan bantuan geoisolator dan penutup, lalu dirangkai seperti lorong. Sistem ini membuat petani garam tetap bisa berproduksi saat musim hujan. Selain itu, dengan adanya sistem Tunnel ini petani garam mampu menghasilkan puluhan-ratusan Kg garam per Tunnel. Selain itu, manfaat lainnya seperti: 1. Membuat waktu panen garam menjadi lebih cepat 2. Petani dapat melakukan proses panen pada saat malam hari. 3. Membuat hemat tenaga dan waktu dalam mengisi lahan pembuatan garam dengan air laut. 4. Kualitas yang dihasilkan tidak jauh berbeda dari produksi sebelumnya dengan palungan. Menurut pengakuan dari petani garam, Melalui produksi sistem tunnel ini banyak manfaat yang diperoleh oleh para petani garam di dalam produksi dan pemasarannya. Selain garam, air yang terdapat pada saat panen garam tersebut dapat dijual dengan harga mencapai kurang lebih Rp. 80.000,00 jerigen ukuran 35 liter. Air garam ini dapat digunakan untuk proses pengentalan pembuatan produksi tahu. Perlu diketahui sistem tunnel yang digunakan oleh Petani garam Kusamba merupakan teknologi sederhana bantuan dari kerjasama Kementerian Sosial dengan ITS.  
Dampak dari pandemi ini tidak kunjung selesai dari masa ke masa, 2 tahun sudah kita bergelut dengan virus korona ini ditambah lagi varian baru bermunculan setiap hari, seakan tidak ada titik terang dalam menangani kasus corona ini, namun begitu kehidupan harus tetap berlanjut. Kebutuhan sandang dan pangan tidak bisa dihentikan secara seketika dan sekejap mata. Maka dari itu kita harus berupaya dalam menggerakan kehidupan agar dapat berjalan secara nomal kembali. Berhubung masyarakat mulai terbiasa dengan kondisi pandemi seperti ini, gerakan-gerakan baru mulai bermunculan yang membuat hal ini menjadi trendsetter tersendiri. Dengan contoh seperti memanfaatkan dengan baik perkembangan teknologi yang memang pada zaman ini dipakai untuk dijadikan jalan keluar oleh semua orang untuk berinteraksi dan menjalani kegiatannya secara daring. Selain efisien energi dan waktu, hal ini juga memerlukan sedikit biaya. Namun bagaimana dengan nasib bali yang sejak dahulu hanya memanfaatkan sector pariwisata, secara tia-tiba dihantam pandemi yang tidak kunjung berakhir. Saat inilah kita memerlukan langkah kreatif yang di bisa dilakukan untuk membangkitkan pariwisata di Bali saat ini dan nanti mungkin dengan melakukan hal kecil seperti mencoba untuk menjadi konten creator yang isinya terkait membahas atau mengenalkan kebudayaan di Bali kepada khalayak ramai, dengan memanfaatkan teknologi serta kretifitas, hal in bisa dijadikan wadah untuk mengenal lebih dalam hal-hal apa saja yang jarang diketahui oleh orang lain dan menarik kembali minat wisatawan dari sector pariwisata. Jika dilihat dari sector akomodasi dan pelayanan mungkin warga bali bisa mulai untuk menyediakan tempat yang berbasis photogenic dengan menyuguhkan keadaan alam Bali yang asri dan kental dengan budayanya. Untuk sector pertanian warga bali bisa mulai mengenalkan bibit unggul dan buah-buahan yang sekiranya masih diaggap asing oleh khalayak ramai, seperti kemarin sempat trending buah salju yang ada di sekitaran wilayah Bedugul. Dilihat dari berbagai sector trsebut, sebenarnya masih banyak hal yang bisa dilakukan, jika kita ingin menuangkan niat serta usaha dalam memajukan bali.  
Om Swastiastu. Para juri yang saya hormati begitu juga teman teman yang saya kasihi. Pertama-tama mari kita bersama-sama menghaturkan rasa bahagia kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, berkat anugrahnya kita bisa berkumpul bersama-sama disini dalam rangka acara Wkithon Partisipasi Publik Bali Berorasi. Di kesempatan ini izinkan saya menghaturkan pidato yang sudah saya buat. Pada pemilu tahun 2024 ini masih ada banyak masalah salah satunya masalah kurangnya partisipasi masyarakat yang mempunyai hak suara di pemilu 2024. Maka dari itu saya minta seluruh masyarakat yang sudah bisa memilih atau yang punya hak suara pada pemilu 2024 suapaya menggunakan hak suaranya suapaya pemilu berjalan baik, jujur, adil supaya mendapatkan peminpin yang baik dan seperti yang di kehendaki bersama. Demikian yang dapatt saya sampaikan, kurang lebihnya saya minta maaf. Om santhi, santhi, santhi, Om.  +
Om Swastyastu, Kemiskinan menjadi salah satu permasalahan sosial yang perlu ditangani agar seluruh masyarakat mendapatkan setidaknya penghidupan yang layak. Seperti yang sudah tertulis pada pasal 33 ayat 1 UUD tahun 1945 yang berbunyi bahwa “fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara”. Namun nyatanya masih banyak fakir miskin, gelandangan, dan orang tak mampu yang masih hidup di bawah garis kemiskinan bahkan tidak mendapatkan bantuan yang layak. Kabupaten Gianyar menjadi salah satu wilayah yang memiliki tingkat kemiskinan relatif tinggi sebesar 1,38 persen sedangkan di provinsi Bali tingkat kemiskian sebesar 0,54 persen. Terbukti masih banyak ditemukan pengemis yang meminta-minta di sekitaran pertokoan, bahkan sebagian dari mereka membawa anak kecil keliling demi mendapatkan uang. Selain itu ada anak-anak kecil yang berjualan tisu di sekitaran jalan raya tanpa pengawasan yang benar. Tentu hal ini membahayakan ketertiban serta kenyamanan masyarakat dan diri mereka sendiri. Sehingga, perlu penanganan lebih lanjut terkait permasalahan kemiskinan tersebut. salah satu upaya yang ditawarkan adalah pemberian bantuan sosial secara merata, bantuan sosial adalah bantuan berupa uang, barang atau jasa kepada seseorang, keluarga, kelompok, dan masyarakat miskin yang tidak mampu dan rentan terhadap risiko sosial. Walaupun pemberian bansos dari pemerintah telah terlaksana namun penyalurannya tidak dilakukan secara merata terbukti dengan tingkat kemiskinan masyarakat yang masih tinggi di kabupaten Gianyar. Maka langkah yang dapat diambil adalah menginisiasi adanya penindakan sidak secara terbuka ketika bansos disalurkan dari pemerintah pusat kepada masyarakat yang kurang mampu sehingga bantuan yang diberikan tidak hanya sekedar sebagai simbolis atau upaya pencitraan dari oknum yang tidak bertanggung jawab. Oknum tersebut sering menjadikan langkah bantuan sebagai upaya mendapatkan atensi dan pujian dari masyarakat lewat media sosial tanpa memikirkan kebenaran yang terjadi di lapangan. Jika pemberian bansos tidak merata tentu ada hal yang kurang tepat dalam prosesnya. Contohnya saja pada bulan Desember 2023, ratusan proposal permohonan hibah bansos yang diajukan masyarakat ke Pemerintahan Kabupaten Gianyar 2023 tidak kunjung cair, walaupun perwakilan masyarakat yang proposal bansosnya tidak cair telah mendatangi Pemkab Gianyar namun tidak mendapatkan tindakan lanjutan yang jelas, sehingga pencairan bansos tersebut tidak kunjung terlaksana. Dengan diadakannya sidak terbuka atau transparan maka diharapkan seluruh proses penyaluran bantuan sosial dapat diketahui masyarakat secara jelas, bukannya menjadi upaya dan harapan kosong bagi masyarakat. Selain itu lembaga kemasyarakatan dapat mengunjungi masyarakat di pelosok yang jauh dari jangkauan informasi sehingga, mereka juga mendapatkan bantuan yang sama dan merata. Sudah sepantasnya lembaga-lembaga yang berwenang di bidang kemasyarakatan memberikan penindakan atas permasalahan yang terjadi di masyarakat secara tepat dan harus dapat dipertanggungjawabkan. Jangan hanya mementingkan citra di media sosial untuk mendapatkan perhatian dan suara dari publik. Om Santih, Santih, Santih Om.  
Seiring dengan pesatnya perkembangan pariwisata di Bali, kita tidak bisa menutup mata terhadap beberapa perilaku wisatawan yang sayangnya tidak selaras dengan budaya dan etika masyarakat Bali. Sebagai tuan rumah yang ramah, kita perlu bersama-sama merenung dan mengajak wisatawan untuk berperilaku dengan lebih baik. Pertama-tama, Mari kita sadari bahwa Bali adalah pulau dengan kekayaan budaya dan spiritual yang luar biasa. Oleh karena itu, sangat penting bagi wisatawan untuk menghormati tradisi dan kepercayaan setempat. Seringkali, kita menyaksikan perilaku yang kurang hormat terhadap pura, upacara, dan tempat suci lainnya. Seperti seorang bule yang mengunggah fotonya di media sosial dalam keadaan telanjang dan berpose menempel di pohon kayu putih sakral di Bali. Mari kita ajak wisatawan untuk menghargai dan menghormati keberadaan tempat-tempat ini dengan hati yang lapang. Bersama DPD kita dapat bersama-sama menciptakan lingkungan pariwisata yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan. DPD Mendengar aspirasi masyarakat dan bersedia berkolaborasi dengan semua pihak untuk mencapai tujuan ini. Dengan memberikan sanksi pada wisatawan yang telah melecehkan adat dan budaya Bali. Menjaga keindahan dan keberlanjutan Bali adalah tugas kita bersama.  +
Jika kita perhatikan, lingkungan kebahasaan orang Bali antara dahulu dengan sekarang sudah terdapat perbedaan. karena murid-murid kurang ada yang memakai bahasa bali di kehidupan sehari hari  +
Kabupaten Gianyar adalah salah satu kabupaten di Provinsi Bali yang terkenal dengan keindahan alamnya, budaya yang kaya, serta potensi pariwisata yang begitu besar. Namun, seperti daerah lainnya, Kabupaten Glanyar juga memiliki berbagai permasalahan yang perlu segera diatasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan pembangunan daerah secara keseluruhan.Salah satu permasalahan yang sering dialami oleh masyarakat Kabupaten Gianyar adalah masalah kemiskinan. Meskipun potensi pariwisata yang dimiliki cukup besar, namun tidak semua orang dapat merasakan manfaatnya. Banyak masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan dan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari. Kabupaten Gianyar juga menghadapi permasalahan lain seperti kurangnya infrastruktur yang memadai, terutama di daerah pedesaan. Infrastruktur yang kurang memadai menyebabkan akses masyarakat terhadap pendidikan, kesehatan, dan transportasi menjadi terbatas. Hal Ini menjadikan masyarakat pedesaan kesulitan untuk mengakses.Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah daerah perlu melakukan berbagai program yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti pemberian bantuan sosial, pelatihan keterampilan, serta pengembangan potensi ekonomi masyarakat lokal,Selain itu, permasalahan Infrastruktur meskipun telah ada upaya pembangunan infrastruktur di daerah tersebut, namun masih banyak jalan atau rumah masyarakat yang dalam kondisi rusak dan mengganggu mobilitas masyarakat. Solusi untuk Pertumbuhan Kota yang Berkelanjutan Pertumbuhan kota atau kabupaten seperti Gianyar membutuhkan perencanaan yang cermat dan solusi yang inovatif untuk mengatasi tantangan yang dihadapi. Dalam menanggapi kebutuhan perkembangan Gianyar, beberapa solusi dapat dipertimbangkan untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup penduduknya. 1. Pengembangan Infrastruktur Pengembangan infrastruktur yang terencana dengan baik adalah kunci untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup penduduk. Ini termasuk perluasan jaringan jalan, peningkatan transportasi publik, penyediaan air bersih, dan pengelolaan limbah yang efektif. Investasi dalam infrastruktur ini akan membuka aksesibilitas ke daerah pedesaan, memfasilitasi pertumbuhan bisnis, dan meningkatkan kualitas hidup penduduk. 2. Pemberdayaan Ekonomi Lokal Mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dapat mengurangi ketergantungan pada sektor pariwisata dan industri. Inisiatif seperti pelatihan keterampilan, bantuan modal usaha bagi pengusaha lokal, dan promosi produk lokal dapat meningkatkan lapangan kerja dan pendapatan warga setempat. Dengan demikian, Gianyar dapat menjadi lebih mandiri secara ekonomi dan berkelanjutan dalam jangka panjang. 3. Pelestarian Budaya dan Lingkungan Sebagai kawasan dengan warisan budaya dan alam yang kaya, pelestarian budaya dan lingkungan harus menjadi prioritas utama dalam perencanaan perkembangan Gianyar. Program pelestarian, pendidikan budaya, dan pengelolaan wisata yang berkelanjutan akan membantu menjaga keaslian budaya lokal sambil melindungi lingkungan alam dari degradasi. 4. Peningkatan Layanan Publik Penyediaan layanan publik yang berkualitas, seperti pendidikan, kesehatan, dan layanan sosial, sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk. Investasi dalam pembangunan sekolah, rumah sakit, pusat kesehatan, dan fasilitas umum lainnya akan memastikan bahwa setiap penduduk memiliki akses yang setara terhadap layanan-layanan ini. 5. Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Pariwisata memainkan peran penting dalam perekonomian Gianyar, namun pengembangan pariwisata yang berkelanjutan perlu diprioritaskan. Langkah-langkah seperti pembatasan jumlah pengunjung, pengelolaan limbah pariwisata, promosi pariwisata berkelanjutan, dan partisipasi masyarakat lokal dalam industri pariwisata dapat membantu menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Dengan menerapkan solusi-solusi ini secara holistik dan berkelanjutan, Gianyar dapat membangun masa depan yang lebih baik bagi penduduknya sambil menjaga keaslian budaya dan kelestarian lingkungan. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat lokal akan menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan visi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan untuk Gianyar.  
Uuk Paramahita lahir di Denpasar, 17 April 1978. Dia menamatkan pendidikan seni rupa di ISI Denpasar. Sejak 2001 dia banyak terlibat dalam pameran bersama di dalam dan luar negeri. Antara lain, pameran “20 Finalis of Nokia Art Award di Jakarta, 2001; Wajah-wajah di Junge Gesichter at Agon. e.V Passau, Jerman, 2012; The Fourth Silk Road International Art, Shaanxi Provencial Museum of Fine Art, Xian China, 2017. Karya-karya Uuk banyak menyuguhkan figur-figur mungil yang dikombinasikan dengan persoalan di sekitarnya. Dia banyak mengolah kenangan masa kecil menjadi karya-karya seni rupa yang menarik dilihat.  +
W
W. Mustika, lahir di Kuta, Bali, 11 September 1970. Merintis Komunitas Rumah Semesta sejak terbitnya buku ke-4: Saat Semesta Bicara (2013). Sampai saat ini sudah menulis dan menerbitkan 11 buku tentang kehidupan dan spiritual. Pernah juga menulis puisi “Klungkung, Tanah Tua Tanah Cinta” (2016) yang diikutkan dalam buku antologi puisi dengan judul yang sama. Rumah Semesta yang dirintisnya adalah sebuah komunitas yang selain bergerak dalam bidang kemanusiaan, juga memfokuskan diri sebagai ruang pembelajaran bersama untuk memahami kehidupan. Menjadi rumah untuk tempat melepaskan beban-beban batin oleh suka duka kehidupan. Mengenali pelajaran di setiap peristiwa kehidupan. Juga tempat untuk belajar bersama memahami spiritualitas diri.  +
W.O.J. Nieuwenkamp (27 Juli 1874 – 23 April 1950) adalah seorang seniman dari Belanda yang pernah menetap di Bali. Ia belajar seni di Amsterdamse Kunstnijverheidsschool. Antara tahun 1917 – 1919 ia berkeliling Sumatra, Jawa, Bali, Lombok. Ia mengerjakan banyak karya seni, antara lain lukisan, etsa, litograf, desain sampul buku. Selain itu, ia juga dikenal sebagai arsitek, etnolog, penjelajah, penulis, kolektor benda seni/antik. Ia adalah seniman Eropa pertama yang mengunjungi Bali. Ia tiba di Bali tahun 1906. Ia datang lagi mengunjungi Bali tahun 1917 hingga 1919 dan terakhir tahun 1936/1937. Ia banyak melukis tentang keindahan alam, sosial, dan budaya Bali.  +
Om Swastyastu Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas asung kertawaranugrahanya saya dapat menyampaikan sebuah orasi yang berjudul "WISATA MELANCARAN RING BALI" Pulau Bali atau pulau seribu pura terkenal akan pariwisata dan budayanya yang unik. Pulau bali memiliki banyak tempat wisata yang menarik tamu lokal juga turis dari mancan negara datang ke bali untuk berlibur dan menikmati keindahan alam di bali. Tempat wisata di bali yang paling sering dipadati oleh wisatawan yaitu di ubud. Di ubud terdapat banyak tempat wisata seperti monkey forest ubud,bali bird walks,pasar seni ubud, the blanco renaissance museum dan lain lain. Terkadang kalau kita melintasi jalan di ubud tak jarang kita akan terkena macet akibat ramainya turis yang jalan-jalan. Saking banyaknya turis yang berlibur di bali membuat kita kewalahan menghadapi tingkah turis yang melakukan tindakan yang melampaui batas-batas yang ditetapkan masyarakat sekitar. Meskipun begitu adanya kegiatan pariwisata membantu menghidupkan perekonomian masyarakat. Juga kebudayaan dan tempat wisata dibali menjadi lebih terkenal di kancah dunia, serta dapat menarik minat para turis untuk berlibur ke bali. Sekian yang saya orasi yang saya paparkan, maafkan jika ada pernyataan yang menyinggung atau tidak berkenan di hati. Terima kasih saya ucapkan, akhir kata saya tutup dengan parama santih. Om santih,santih,santih om  +
Warga negara asing ilegal adalah warga asing yang masuk tanpa izin ke Bali atau Indonesia, warga tersebut sering sekali membuat masalah di bali. Tujuan nya masuk ke Indonesia yaitu bekerja ilegal di Bali.  +
Demokrasi adalah 'pemilu pengganti' oleh pihak yang tidak kompeten di mana banyak kesepakatan yang diselewengkan. Demokrasi sekarang telah banyak terkikis oleh arus globalisasi bahkan demokrasi sendiri menjadi sebuah pelopor yang mengakibatkan Negara kita terpengaruh oleh Negara luar atau barat. Bahkan dapat dikatakan sekarang ini demokrasi Indonesia lebih banyak berkaca pada demokrasi luar sehingga makna dari demokrasi sendiri sudah terhapus bahkan sudah memudar. Sebenarnya jika Indonesia mau kita dapat menjadikan demokrasi ini sebagai suatu wadah untuk membuat Negara maju. Penanaman demokrasi sendiri harusnya juga sudah ada mulai sejak dini agar pemahaman yang terkandung didalamnya bias menjadi sebuah motivasi kehidupan bernegara yang baik. Serta generasi penerus bangsa mampu menerapkan sistem demokrasi yang baik dan benar. Memang dapat dikatakan bahwa Indonesia adalah Negara yang demokrasi namun sebenarnya demokrasi itu telah habis terkikis bahkan terkotori oleh Negara luar yang telah masuk kenegara kita. Apalagi pada saat sekarang ini setelah saya baca dan saya kutip dari detik.com disana menjelaskan bahwasahnya mantan presiden RI Megawati Soekarno Putri menegaskan bahwa sahnya demokrasi di Indonesia di Indonesia sedang alami cobaan. Karena masih warga Negara yang belum bisa menerima keberagaman di Indonesia. Banyakyang membedakan agama,ras, ataupun siapa dia. Seharusnya pemimpin bias menghapus semuaitu bukan hanyabisamengumbar janji. Dengan adanya perbedaan itu maka telah jelas bahwasahnya Indonesia memang bukan Negara demokrasi karena Indonesia sudah tertindas oleh arus gelobalisasi yang semakin lama semakin merajalela dikalangan masyarakat. Bahkan jika dilihat dari sistem pemerintahannya Indonesia sudah menganut sistem negara barat. berkaca pada daerah pedesaan yang tidak pernah terjangkau oleh pemerintah dan anggap saja terlupakan oleh pemerintah. Maka disini akan menimbulkan sebuah diskriminasi bahwasahnya desa bukanlah Negara Indonesia karena tidak pernah dianggap.dan anak muda penerus bangsa tidak akan pernah ditanamkan jiwa demokrasi dikarenakan orangtua mereka enggan melihat presiden yang telah berlaku kurang adil terhadap pedesaan. Disini akan menjadi sebuah peluang besar bagi negara lain untuk mengembangkan usaha serta membuat penduduk pedesaan lebih menganggap bagus Negara luar. Menurut pendapat saya, ada beberapa hal untuk mewujudkan demokrasi agar dapat diterapkan dengan baik, maka demokrasi memberikan kesempatan untuk memungkinkan warga negara dalam berpartisipasi secara langsung atau melalui agen mereka, dalam perumusan, perkembangan, dan pembuatan undang - undang. Dan hal yang terpenting yaitu, warga indonesia harus dapat menerapkan kerjasama bukan hanya pemerintah tapi juga rakyat. Karena demokrasi yang baik tercipta dari pemerintah untuk rakyat dan kembali lagi ke rakyat.  
Walter Spies adalah seniman Jerman kelahiran Moskow, 15 September 1895. Selain pelukis, dia juga adalah seorang seniman musik dan tari. Pada tahun 1923 dia datang ke Jawa dan menetap pertama kali di Yogyakarta. Dia bekerja sebagai pianis istana dan diminta membantu kegiatan seni keraton. Dialah yang pertama kali memperkenalkan notasi angka bagi gamelan di keraton Yogyakarta. Notasi ini kemudian dikembangkan di keraton-keraton lain dan digunakan hingga sekarang. Setelah kontraknya selesai di Yogyakarta, Spies lalu pindah ke Ubud, Bali, pada tahun 1927. Dia bersahabat dekat dengan Raja Ubud, Tjokorda Gede Agoeng Soekawati. Spies juga banyak berkenalan dengan seniman lokal dan sangat kagum dengan kesenian Bali. Dalam seni tari dia bekerja sama dengan Wayan Limbak, memoles tari sakral Cak menjadi Kecak. Atas dukungan Raja Ubud, bersama pelukis Belanda, Rudolf Bonnet, Spies mendirikan Pita Maha, komunitas perupa Bali pada tahun 1936. Spies juga banyak memperkenalkan teknik seni modern pada seniman Bali. Hingga kini pengikut gaya seni lukis Walter Spies cukup banyak di kawasan Ubud. Spies meninggal pada tanggal 19 Januari 1942 karena kapal Van Imhoff yang ditumpanginya dibom pasukan Jepang saat Perang Dunia ke-2.  +
Warih Wisatsana menulis puisi sejak remaja. Dia meraih Taraju Award, Borobudur Award, Bung Hatta Award, Kelautan Award, SIH Award. Diundang sebagai pembicara dan membaca karya pada festival nasional dan internasional. Warih pernah aktif dalam Sanggar Minum Kopi. Buku kumpulan puisinya: Ikan Terbang Tak Berkawan (2003) dan May Fire and Other Poems (2015), Batu Ibu (2017). Kini dia bergiat di Bentara Budaya Bali.  +
Wayan Arthawa, sastrawan kelahiran Karangasem, Bali, 1961. Menyelesaikan pendidikan S-1 di FKIP Mahasaraswati Denpasar dan S-2 Psikologi di Universitas 17 Agustus Surabaya. Mulai menulis puisi sejak tahun 1979 dan telah dipublikasikan di berbagai media, seperti Bali Post, Naviri, Jumal Cak, Media Indonesia, Suara Karya, Pikiran Rakyat, Kedaulatan Rakyat, Surabaya Post, Karya Darma, Minggu Pagi, Memorandum, Berita Buana, Swadesi, Simponi, Mutiara, Majalah Romansa, Majalah Pusara, Kolong Budaya, Majalah Hai, Majalah Gadis, Majalah Anita Cemeriang, Majalah Horison, Singgalang, Mimbar Umum, Lampung Post, Taruna, Batam Post, Wawasan, Riau Post, Jumal Sagang. Di samping menulis puisi, dia juga menulis esai sastra, cerpen, resensi buku, novelete. Beberapa kali telah memenangkan penulisan puisi di Indonesia, seperti di Teater Kene Negara, Batu Malang, Purbacaraka Unud, Marga Tabanan, dan Singaraja Award. Pernah menjadi wartawan dan koresponden untuk Nusa Tenggara, Naviri, Karya Bakti, Wyata Mandala, Warta Bali, Minggu Pagi. Sering kali diundang dalam pertemuan sastra di Indonesia seperti Pertemuan Penyair Nusantara di Batu Malang, Pertemuan Penyair Abad 21 di Jakarta, Pertemuan Sastrawan Angkatan 2000 di Jakarta, Pertemuan Penyair di Solo dan Yogyakarta. Puisi-puisinya telah diterjemahkan dalam bahasa Inggris dan Mandarin. Beberapa puisi-puisinya ikut dalam antologi bersama antara lain, Spektrum, Gelang Semesta, Teh Ginseng, Bonsai's Morning, Pemintal Ombak, Antologi Penyair Nusantara, Antologi Penyair Indonesia, Resonansi Indonesia, Penyair Abad 21, Angkatan 2000 dalam Sastra Indonesia, Kesaksian Burung Sukma, Bali After Morning, Getar 1, 11, llI, IV, Antologi Puisi HP3N, Antologi Prosa dan Puisi. dan lain-lain. Masuk dalam buku Leksikon Sastrawan Indonesia susunan Mursal Esten dan Korri Rayun Rampan. Antologi puisi tunggalnya adalah Perahu Samsara dan Pemintal Ombak. Wayan Arthawa meninggal pada tahun 2012.  +
Wayan Artika lahir di Batungsel, Tabanan, Bali. Minatnya pada tulis menulis telah tumbuh sejak SMP, kemudian semakin berkembang sejak masa mahasiswa di FKIP Unud-Singaraja.Tulisan-tulisannya berupa esai, artikel, opini, cerpen, novel, dan kajian sastra. Esai-esainya banyak dimuat di Bali Post, Kompas, Sinar Harapan. Dia sering memenangkan lomba penulisan, seperti lomba opini Pesta Kesenian Bali, lomba cerpen dan novel Bali Post, resensi buku, dan sebagainya. Buku-bukunya yang telah terbit, antara lain Incest (novel; 2005), Dukacerita Jayaprana-Layonsari (2005), Kembali ke Bali (esai, 2008), Buku Praktis Sosiologi Sastra (2019). Kini dia menjadi dosen di Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Bali.  +
Wayan Beratha lahir di Banjar Belaluan, Denpasar, 14 Februari 1926. Dia menetap di Banjar Abiankapas Kaja, Denpasar. Sejak kecil Beratha telah bersentuhan dengan gamelan Bali. Sang kakek, I Ketut Keneng (1841-1926) adalah seorang seniman karawitan dan pagambuhan yang sohor pada zamannya. Bakatnya terasah melalui binaan sang ayah, I Made Regong. Selain berguru pada ayahnya, Beratha juga menimba ilmu dari sejumlah tokoh seni, di antaranya Ida Bagus Boda dari Kaliungu tentang karawitan dan tari palegongan, mendalami tari klasik dan Gong Kebyar dari I Nyoman Kaler, serta mempelajari tari jauk dari I Made Grebeg. Tahun 1957, ia mendirikan sekaa (kelompok) gong Sad Merta di Banjar Belaluan. Ia juga mengajar tari dan tabuh. Ia sangat terbuka terhadap seni kerawitan Bali. Tahun 1957 – 1959, ia melakukan pembauran warna gamelan yang meretas sifat kedaerahan. Sebagai seorang seniman, ia sangat produktif menciptakan tari dan tabuh kreasi baru. Ia sudah menciptakan sekitar 20 karya tari, gending, dan sendratari, antara lain Sendratari “Jayaprana”, Tabuh “Gesuri”, Sendratari “Ramayana”, Sendratari “Maya Denawa”, Instrumentalia “Palgunawarsa”, yang mendapat penghargaan tertinggi dalam Festival Gong Kebyar seluruh Bali. Sepanjang tahun 1956 hingga 1999, ia mengunjungi lebih dari 35 negara, antara lain Prancis, Iran, India, Australia, Jerman Barat, Italia, Jepang, China, Amerika, dll. Tahun 1972 ia mendapatkan Anugerah Seni Nasional dari Pemerintah RI. Sebelumnya ia juga memperoleh Anugerah Dharma Kusuma dari Gubernur Bali. Ia meninggal pada tanggal 10 Mei 2014.  +
Wayan Ceteg dilahirkan di Banjar Tampak Gangsul, Denpasar, 17 Juli 1906. Ia tidak pernah sekolah, namun fasih membaca aksara Bali dan huruf latin. Ia belajar memahat pertama kali pada A.A. Made Gede dari Jeroan Gerenceng dan sejak umur 15 tahun ia telah mulai belajar mengukir sendiri. Di tahun 1930 dengan modal seadanya ia memberanikan diri bekerja sebagai pande mas (tukang emas). Selain itu ia juga menyalurkan bakatnya dengan mengukir kayu dan batu padas. Tak jarang ia juga membuat wadah atau bade dan lembu untuk upacara pengabenan. Selain barang-barang dari emas, gagang keris, hasil karyanya berupa penyekat ruangan yang dikerjakannya bersama kawan-kawan tersimpan di sejumlah museum di Eropa, di antaranya menjadi dokumentasi sebuah museum di Paris. Rumahnya di kawasan Banjar Tampak Gangsul juga masih menyimpan hasil karyanya berupa pernik-pernik perhiasan emas dan perak, gagang keris, dan beragam panil mungil. Karya patungnya juga masih bisa dinikmati masyarakat hingga sekarang, seperti patung Saraswati di serambi Fakultas Ilmu dan Budaya Universitas Udayana.  +
Wayan Darlun, lahir di Desa Mas, Ubud, 1948. Ia adalah pematung yang terkenal dengan karya-karya surealistik yang diolahnya dari akar-akar kayu. Bakatnya dalam seni patung telah tumbuh sejak remaja. Ia belajar seni pahat patung pada Ida Bagus Tilem. Ia mengerjakan seni patung dengan seluruh jiwanya. Hal itulah yang membuat karya-karyanya terasa berkarakter dan memukau. Baginya, keselarasan hati dan pikiran sangat penting dalam menggarap sebuah karya seni yang bernilai tinggi. Karya-karya Darlun banyak dikoleksi oleh kolektor dari dalam dan luar negeri. Ia juga telah memamerkan karya-karyanya dalam banyak pameran bersama, antara lain pameran "Leha-lehah" di Bidadari Art Gallery, Mas-Ubud, Bali (2004).  +
Wayan Dastra, lahir di Ubud, 7 juni 1980. Dia adalah pelukis lulusan ISI Denpasar. Sejak tahun 2000-an rajin mengikuti pameran bersama, antara lain pameran bersama Sanggar Kamboja di Balai Budaya Jakarta (2018), “Spirit Barong” di Balai Budaya Jakarta (2010), "Absolute" di Archade Istana Kuta Galeria Bali (2006). Karya-karyanya banyak mengangkat tema kehidupan keseharian rakyat jelata yang diolah dengan komposisi unik dan terkesan magis-mistis.  +
Wayan Djiwa lahir di Banjar Binoh Kaja, Denpasar, 1906. Ia adalah maestro seni gamelan Palegongan. Dengan dasar penguasaan tabuh Gender, ia menekuni gamelan Legong Keraton pada tahun 1915 yang kebetulan telah dirintis di Banjar Binoh. Selain ahli dalam seni karawitan, ia juga dikenal sebagai undagi, arsitek tradisional Bali yang mumpuni.  +
Wayan Doyotan lahir di Banjar Tarukan, Mas, Ubud, Bali, 1884. Ia meninggal pada tahun 1994 dalam usia 110 tahun. Ia adalah seorang maestro seni patung dan anggota Pita Maha. Sejak 1932 karya-karyanya telah ikut menghiasi beberapa museum di Eropa. Ia adalah sosok seniman tulen dengan gaya hidup sangat sederhana. Penampilan kesehariannya sangat artistik. Gaya berpakainnya nyentrik. Fisik dan ototnya kuat. Otaknya sangat cerdas dalam mengingat suatu hal. Ia membuat patung hanya saat suasana hatinya bagus. Sebagian besar patungnya dibuat dari kayu nangka yang diambilnya dari tegalannya. Ia ikut memelopori kemunculan gaya patung modern di Desa Mas pada awal tahun 1930-an. Selain seniman patung, ia juga seorang penari kecak. Gaya patung Doyotan sangat sederhana dan polos, sepolos hati dan penampilannya. Semua patungnya adalah curahan perasaan dan jiwanya yang paling dalam. Ia punya gaya tersendiri dalam menerjemahkan ide dan alam pikirannya ketika membuat patung. Ia bergaul akrab dengan Walter Spies dan Rudolf Bonnet. Kedua pendiri Pita Maha itu banyak mempromosikan karya-karya pematung Desa Mas di Eropa.  +
Wayan Eka Mahardika Suamba. Dia lahir di Batuan, 17 Agustus 1985. Mulai belajar melukis sejak umur 10 tahun pada kakeknya I Wayan Taweng dan pamannya I Wayan Bendi, I Ketut Sadia, I Wayan Diana. Dia pernah berpameran bersama seperti “Ibu Rupa Batuan” di Bentara Budaya Bali (2019), Endih Batur di Taman Budaya Bali (2018), "Experience Rudolf Bonet’s Home" di Ubud (2016), "Golden Generation" di Museum Arma, Ubud (2018), "The Dynamic Heritage" di Santrian Gallery, Sanur (2018). Dia pernah meraih Nine Finalists TITIAN PRIZE (2018).  +
Wayan Gde Yudane, lahir di Kaliungu, Denpasar, 1964. Dia menamatkan Seni Karawitan di ISI Denpasar. Dia banyak menggarap karya musik untuk kepentingan konser, teater/seni pertunjukan, sastra, maupun film. Dia meraih penghargaan Melbourne Age Criticism sebagai Creative Excellent pada Festival Adelaide, Australia (2000). Dia tampil di Festival Jazz Wangarata, Australia (2001), keliling Eropa dengan Teater Temps Fort, Grup France and Cara Bali, juga Festival Munich dan La Batie. Karyanya, antara lain musik film Sacred and Secret (2010), Laughing Water and Terra-Incognita, dan Arak (2004), dan sebagainya. Crossroads of Denpasar merupakan salah satu karyanya yang dipesan radio New Zealand dan kemudian dibeli radio Australia dan BBC London. Karya lainnya, Paradise Regained, yang terinspirasi oleh peristiwa bom Bali tahun 2002, dimainkan pianis Ananda Sukarlan di berbagai pergelaran internasional. Karya kolaborasinya dengan Paul Grabowsky, The Theft of Sita, dipentaskan di Next Wave Festival, New York City, 2011.  +
Wayan Gunasta alias Gungun, lahir di Nyuh Kuning, Ubud. Dia menulis puisi sejak remaja dan banyak dimuat di Bali Post. Selain puisi, dia menekuni seni kartun, vignet, sketsa, lukis. Dia pernah studi “character design and animation” di Jepang. Sejak 1979 dia rajin memamerkan karyanya di dalam dan luar negeri, seperti Balai Budaya Jakarta (1979), Frementale Art Gallery (Australia, 1994), Oriental City (London, Inggris, 2004), V Gallery (Yogya, 2007), dll. Buku-buku kartun dan komiknya yang telah terbit, antara lain Mahabhrata Series Comic (1992), Bali in Cartoon (1997), Irama Sketsa Gunasta (1999), Bali Pulau Kartun (2004), Propoor Tourism (2006), Balinese Coloring Book Series (2008). Dia memrakarsai dan menerbitkan buku kumpulan puisi delapan puluh satu penyair Bali yang karya-karyanya pernah dimuat di Bali Post, berjudul Edisi Hitam Putih (Yayasan Wayan Pendet, 2006).  +
Wayan Jana, lahir di Banjar Mukti, Singapadu, Gianyar, Bali, 8 Juli 1968. Ia adalah seorang pematung lulusan ISI Denpasar. Ia adalah putra sulung dari pematung Ketut Muja. Pameran tunggal yang pernah digelarnya adalah “Objects of Life”, Griya Santrian Gallery, Sanur (2004), “Hasrat” di Warung Yayaa Art Space, Sanur (2013), “Encounter” di Titian Art Space, Ubud (2019). Ia juga menampilkan karyanya dalam sejumlah pameran bersama sejak 1986 di dalam dan luar negeri. Pameran tersebut, antara lain Pameran Bersama Sanggar Dewata Indonesia di Taman Budaya Denpasar (1991), Pameran Bersama Pemahat Dunia “Mysterious World of Wood Carving” di Museum Daetz, Jerman (2001), Pameran “Ide don Expiorasi”, One Gallery, Jakarta (2006), Pameran Bina Rupa Tunggal Raga di Museum Puri Lukisan Ubud (2010), Pameran Bersama Indonesia Artist di Hikumi Galery Netherland (2012). Pada tahun 1995, Jana bersama seniman I Wayan Pugeg membuat Properti Dalam Rangka Copy Morning di Istana Negara Jakarta. Tahun 1996, ia bersama seniman Ketut Muja membuat Properti Untuk Pertunjukan Dewi Sri Karya Kadek Suardana dalam Rangka Utsawa Dharma Gita tingkat nasional di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Tahun 2004, ia bersama Keluarga Ketut Muja membuat properti untuk pertunjukan Maha Pralaya Karya Nyoman Erawan dalam event Megalitikum Quantum di areal Garuda Wisnu Kencana Jimbaran. Tahun 2011, ia membuat properti untuk pertunjukan Dramatari Arja Inovatif karya Ni Nyoman Candri dalam rangka Pesta Kesenian Bali. Jana pernah meraih beberapa penghargaan, antara lain Juara Favorit pada Finalis Lomba Cendramata khas Indonesia tingkat Nasional di Jakarta (1986), Juara I Lomba Patung Dies Natalies VI ISI Denpasar (2009), Karya Terbaik II Pada Ujian Tugas Akhir Tahun 2010/2011 di FSRD ISI Denpasar (2011). Karya-karya patung Jana yang bergaya kontemporer merepresentasikan pengalaman bawah sadarnya. Hal itu membuat patung-patungnya terlihat unik, minimalis, dan terkesan surealis. Namun, selain membuat patung kontemporer, Jana juga piawai membuat patung bertema pewayangan dan tradisi Bali.  
WAYAN JENGKI SUNARTA, lahir di Denpasar, Bali, 22 Juni 1975. Lulusan Antropologi Budaya, Fakultas Sastra, Universitas Udayana. Pernah kuliah Seni Lukis di ISI Denpasar. Mulai menulis puisi sejak awal 1990-an. Kemudian merambah ke penulisan prosa liris, cerpen, feature, esai/artikel seni budaya, kritik/ulasan seni rupa, dan novel. Tulisan-tulisannya dimuat di berbagai media massa lokal dan nasional, di antaranya Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, Republika, Suara Pembaruan, The Jakarta Post, Jawa Post, Pikiran Rakyat, Bali Post, Jurnal Kebudayaan Kalam, Jurnal Cerpen Indonesia, Majalah Sastra Horison, Majalah Gong, Majalah Visual Arts, Majalah Arti, Majalah Sarasvati.  +
Wayan Kerti lahir di Sibetan, Karangasem, 29 Juni 1967. Belajar menulis puisi di halaman media sosial serta Kompasiana.com. Puisi-puisinya dimuat di Bali Post, Denpost, dll. Kumpulan puisi bersamanya adalah “Malam Super Blue Blood Moon” tahun 2018, serta antologi puisi 1000 guru ASEAN “Tentang Sebuah Buku dan Rahasia Ilmu.” dan "Sang Guru" (2019). Kumpulan puisi karya tunggalnya “Melukis Cahaya” yang diberikan pengantar oleh Dr. I Gede Artawan, M.Pd. tahun 2018. Selain puisi, dia juga rajin menulis cerpen, artikel, esai, opini di sejumlah media cetak dan daring. Dia mengajar di SMPN 1 Abang, Karangasem.  +
Wayan Limbak lahir di Bedulu, Gianyar, Bali, 1897. Dia meninggal tahun 2003 dalam usia 106 tahun. Limbak adalah seorang penari sanghyang, suatu tarian sakral. Pada tahun 1930-an, Walter Spies terpesona dengan tarian sanghyang yang ditampilkan dalam suatu upacara suci di Goa Gajah, Bedulu, Gianyar. Walter Spies kemudian berkenalan dan bersahabat dengan Wayan Limbak yang terlibat dalam tarian sanghyang tersebut. Atas usulan Walter Spies, tarian sanghyang itu dimodifikasi menjadi tarian kecak yang dikenal hingga saat ini. Wayan Limbak menyanggupi. Tarian kecak kemudian diberikan narasi yang berasal dari epos Ramayana. Wayan Limbak berjasa mempopulerkan tarian kecak hingga dikenal di tingkat internasional.  +
I Wayan Lotring adalah maestro gamelan palegongan. Ia lahir di Banjar Tegal, Kuta, Bali, 1887. Salah satu karyanya yang fenomenal adalah gending palegongan Layar Samah. Sekitar tahun 1906, Lotring belajar tari Nandir di Puri Blahbatuh. Nandir ini kemudian berkembang menjadi Legong. Ia mendirikan sekaa (kelompok) palegongan di Kuta. Kelompok ini melahirkan penari generasi pertama, seperti Ni Numbreg, Ni Wayan Dasni, dan Ni Wayan Kinceg. Kinceg kemudian menjadi istri Lotring dan dikarunia anak tunggal, Ni Wayan Noni. Sekaa palegongan pimpinan Lotring ini sempat diundang pentas ke Keraton Solo (1926). Dari sinilah muncul istilah Legong Keraton. Di Solo ia sempat mengajarkan gending Goak Macok. Namun ia sendiri terinspirasi dengan gaya menabuh orang Jawa. Ia kemudian menciptakan Gonteng Jawa/Solo. Setelah sekaa palegongan Kuta bubar pada tahun 1929, Lotring sangat sibuk mengajar tari dan tabuh di berbagai kawasan di Bali, seperti Badung, Gianyar, Tabanan, Karangasem, hingga Buleleng. Untuk itu, ia terpaksa menginap berhari-hari, berbulan-bulan, dan pergi-pulang menempuh jarak puluhan hingga ratusan kilometer dengan berjalan kaki. Ia tak cuma melatih palegongan, tapi juga angklung, gender wayang, tari joged, gandrung, hingga kekebyaran. Tak hanya seni tabuh dan tari, Lotring juga jago menembangkan kidung dan kakawin. Pada tahun 1930-an, Lotring bertemu dan berkawan akrab dengan Collin McPhee, seorang komposer, pianis, dan penulis berkebangsaan Kanada, yang banyak meneliti tentang gamelan Bali. Mereka saling berbagi pengetahuan dan pengalaman terkait komposisi musik Bali. Lotring meninggal pada 1983.  +
Wayan Madra, lahir di Desa Mas, Ubud, 1952. Ia menekuni seni patung sejak remaja. Ia pernah lima tahun bekerja membuat patung pada Ida Bagus Tantra, adik Ida Bagus Tilem. Karya-karya Madra banyak menampilkan figur-figur manusia yang terdistorsi. Ia membuat patung dari kedalaman hatinya, tidak terlalu berpikir soal pasar, sehingga karya-karyanya mengandung kekuatan perenungan dan metaksu. Madra pernah memamerkan karya-karyanya dalam pameran bersama di Pesta Kesenian Bali (1985-1990), Nusa Dua Festival (1997), pameran “Lebah-Lebah” di Bidadari Art Gallery, Mas-Ubud, Bali (2004), pameran “Kayuning Kayun” di Hadi Prana Gallery Jakarta (2005), dll. Selain itu, karya Madra telah dikoleksi oleh kolektor dari dalam dan luar negeri.  +
Wayan Mudana lahir di Desa Mas, Ubud, 16 April 1953. Bakat seninya telah muncul sejak kanak-kanak. Ia tumbuh dalam lingkungan keluarga pematung dan pengukir. Kakeknya, Made Lembeng dan Nyoman Lenyod, serta ayahnya Made Pondok adalah pembuat patung terkenal pada zamannya. Mudana memulai karirnya sebagai pematung dengan membuat patung Dewi Sri, ukuran kecil dari kayu panggal buaya. Patung itu laku dengan harga lumayan saat itu. Ia kaget dan senang. Ketika masa remaja, ia memutuskan menjadi pematung sebagai pilihan hidupnya. Ia begitu mencintai pekerjaannya sebagai pematung. Belakangan karya-karyanya dikenal dengan ciri khas dibuat dari kayu-kayu tidak utuh atau berlubang. Ia menciptakan bentuk patungnya dengan mengikuti alur kayu. Hal itu membuat karya-karyanya terkesan natural dan ekspresif. Karya-karyanya dikoleksi oleh kolektor mancanegara. Ia juga sering terlibat dalam pameran bersama, antara lain pameran “Leha-Lehah” di Bidadari Art Gallery, Mas, Ubud, Bali. Namun ia tak pernah puas. Ia terus berkreasi menemukan hal-hal baru dalam seni patung.  +
Wayan Pendet lahir di Nyuhkuning, Ubud, 1936. Belajar memahat setelah tamat SD pada pematung Wayan Landeng dan Nyoman Tinggal di Nyuhkuning. Tahun 1955, ia berpameran di Jakarta dan Medan. Tahun 1956, atas petunjuk R. Bonnet, ia beberapa bulan di ASRI Yogyakarta memperagakan kemahirannya mematung. Karyanya menjadi koleksi Museum Ratna Warta Ubud. Tahun 1970 ia meraih penghargaan dalam sayembara patung di Gedung Perindustrian Denpasar. Karya-karyanya dipamerkan di Museum Ratna Warta Ubud (1967), Taman Budaya Denpasar (1971), Museum Ratna Warta Ubud (1972). Tahun 1975, ia pameran tunggal di Surabaya, tahun 1976 di Taman Budaya Denpasar, tahun 1979 di Balai Budaya Jakarta. Pameran tunggal di Lembaga Indonesia Amerika LIA, Surabaya pada tahun 1979, tahun 1980 di Balai Budaya Jakarta, tahun 1984 di Museum Ratna Warta. Tahun 1987 pameran bersama dengan seniman Ratna Warta di Jepang, tahun1988 pameran di Swiss bersama tujuh seniman Bali, tahun 1989 pameran bersama pematung Cokot di Gallery Seni Jaya Ancol Jakarta. Tahun 1996 pameran di Museum In Hoorn Amsterdam, Belanda. Karya-karya patungnya tampak aneh dan unik yang tercipta dari alam imajinasinya. Karyanya tampak nakal, lucu, dan bersifat karikatural. Warna dan sisik kayu dibiarkan sebagai elemen pendukung kreatifitas yang unik. Pahatannya liar, namun cekatan, finishing tidak halus, menunjukkan warna lain dalam dunia patung. Koleksi patungnya sekarang disimpan di Museum Pendet di Nyuhkuning, Ubud. Selain mematung, ia juga melukis. Ia meninggal tahun 1998.  +
Wayan Pondal adalah cucu pematung I Nyoman Tjokot. Ia mengembangkan aliran Cokotisme lewat karya-karya patungnya. Patung-patungnya cenderung ekspresif dan bernuansa magis. Ia memahat kayu mengikuti bentuk asli kayunya, terutama akar-akar kayu. Wujud-wujud yang muncul dalam karyanya beraneka ragam, mulai dari satwa, manusia, mahkluk-mahkluk gaib yang menyeramkan dan sebagainya. Karya-karyanya banyak dikoleksi oleh kolektor dari dalam dan luar negeri.  +
Wayan Rajin lahir di Banjar Pekandelan, Batuan, Gianyar, 1945. Ia telah menekuni seni lukis gaya Batuan sejak duduk di Sekolah Dasar. Bakat seninya menurun dari ayahnya, Made Djata, salah seorang sesepuh pelukis Batuan. Tahun 1972, Rajin belajar melukis pada Rudolf Bonnet selama enam tahun. Sejak 1974, ia telah mengikuti berbagai pameran bersama, antara lain pameran di Mitra Budaya Jakarta, di Den Haag (Belanda), Tokyo (Jepang), dan beberapa tempat lainnya.  +
Wayan Redika, lahir di Desa Ababi, Karangasem, Bali, 16 Juni 1961. Ia adalah seorang pelukis dan penyair. Sebagai pelukis ia pernah menggelar pameran tunggal, seperti pameran Ancient Relief, Ganesha Gallery, Four Seasons Resort, Bali (2000) dan pameran Exceptional Person, Bentara Budaya Bali (2013). Sejak 1998 ia rajin mengikutkan karyanya dalam pameran bersama, antara lain pameran bersama di Hilton International Hotel, Surabaya (1998), pameran bersama di Bentara Budaya, Jakarta (2001), pameran Bali-Jeju, Jeju-Do Culture Building, Jeju South Korea (2005), Beijing Art Fair, Beijing, China (2006), Art in Unity, Le Mer Gallery, Seoul, South Korea (2010), Bali on the Move, Tony Raka Gallery, Ubud, Bali (2013), dan sebagainya. Sementara itu, buku kumpulan puisinya yang telah terbit berjudul “Ayat-Ayat Sesat Kaum Kiri” (Prasasti, 2021).  +
Wayan Rindi lahir di Banjar Lebah, Sumerta Kaja, Denpasar Timur, 18 Juli 1917. Sejak kecil pada tahun 1930-an, Wayan Rindi telah menari Gandrung dan pentas dari desa ke desa bersama kelompok penari Banjar Tegal Linggah, Denpasar. Ia belajar menari pada Wayan Lotring dari Kuta, Nyoman Kaler dari Pemogan dan penabuh I Regog dari Banjar Ketapean. Selain tari Gandrung, ia juga menguasai semua jenis tari Bali klasik. Ia juga belajar menari pada I Gusti Ngurah Raka dari Puri Beng Tabanan, Ida Bagus Boda dari Kaliungu, Ida Bagus Anom dari Gianyar, Anak Agung Raka dari Sukawati. Rindi dipercaya oleh sejumlah sekaa (kelompok) di Denpasar untuk mengajar di beberapa banjar dan mendirikan sekaa-sekaa baru. Tahun 1938-1939 ia mulai mengajar tari legong di Begawan Kuta dan Kerobokan. Melahirkan penari terkenal di antaranya Ni Putu Ayu, Ni Pasek, Gusti Made Rai, Ni Nyoman Condra, Ni Muri, dan Ni Ribeg. Pada tahun 1940 ia mengajar di Banjar Babakan Sukawati, melahirkan penari I Dewa Made Doyot, Ni Robin, Ni Suri. Di Banjar Badung Sibang, tahun 1943 ia mengajar tari legong dan kebyar, melahirkan penari AA Raka, Si Luh Nyoman, Ni Mungkrug, Ni Luh Candri. Di sini pula ia sempat menciptakan drama tari Sugriwa-Subali. Menjelang kemerdekaan, di tahun 1945, Rindi sempat mengajar di Desa Tegeh Kori, dan melahirkan penari Ni Botor, Ni Luh Mendri, Ni Made Rupa. Di sini ia menciptakan drama tari dengan lakon Prabu Kangsa dan Prabu Waringin Bang. Tiga tahun setelah kemerdekaan, ia mengajar tari di Tegal Cangkring (Negara), dengan penari Ni Rapig, Ni Nengah Jempiring, dan Ni Padri. Setahun di Negara ia mengajar di Abianjero Karangasem, melahirkan penari I Ketut Catur dkk. Tahun 1951 ia mulai mengajar di Perguruan Rakyat (PR) Saraswati dan karena jumlah penarinya begitu banyak Rindi mulai menggagas metode pengajaran tari, yang nantinya dikembangkan di KOKAR Bali. Dan untuk pertama kalinya di tahun 1952 Rindi membuka kursus tari dengan metode pengajaran yang dirancang sendiri. Rindi ternyata punya pengalaman tari yang telah mendunia. Anak pasangan I Ketut Lantur dengan Ni Gubrig ini ternyata telah beberapa kali keliling dunia. Di tahun 1950 untuk pertama kalinya ia memimpin rombongan kesenian ke luar daerah Bali, yaitu ke Surabaya. Tahun 1951 – 1956, setiap bulan Agustus ia menari di Istana Negara, Jakarta. Tahun 1955, untuk pertama kali ia melawat ke luar negeri, yakni ke Pakistan Timur, memimpin rombongan kesenian dari Bali. Tahun 1962 ia melakukan diplomasi budaya ke Rusia. Tak sampai disana, setahun setelah peristiwa G/30S/PKI, ia melawat ke Afrika Timur dalam sebuah misi kesenian. Tahun 1969 selama sebulan penuh ia berada di Amerika dalam acara misi kesenian pula. Tahun 1966-1974 ia ikut mengajar di ASTI Bali. Tari ciptaan Rindi, antara lain Tari Panji Semirang, Tari Pendet, dan sejumlah karya yang tak sempat tercatat. Tahun 1979 Rindi memperoleh piagam Dharma Kusuma dari Kepala Daerah Tingat I Bali, Prof. Dr. Ida Bagus Mantra. Piagam Siwantaraja diperolehnya tahun 1995 dari Ketua STSI Denpasar, Prof. Dr. I Made Bandem.  
Wayan Sawat (1949 - 2010) adalah seorang pemahat atau pematung dengan aliran Cokotisme. Ia adalah putera pertama maestro patung I Nyoman Tjokot. Sejak kecil ia belajar memahat pada ayahnya. Setelah dewasa, Sawat sering membantu ayahnya mengerjakan patung. Hal itu membuat karya-karya Sawat sepintas mirip dengan karya-karya Tjokot. Dengan menggunakan kekuatan imajinasinya, Sawat memahat kayu mengikuti alur atau bentuk asli kayu itu sendiri, umumnya akar atau bonggol kayu. Karya-karyanya cenderung bernuansa magis-mistis.  +
Wayan Sinti, lahir di Ubung, Denpasar, 1943. Ia adalah komposer, inovator, seniman gamelan papan atas pada masanya. Pada tahun 1957 ia mulai belajar vokal dan gamelan Bali. Ketertarikannya pada seni membuatnya sekolah di KOKAR. Ia menjadi lulusan terbaik dan diangkat menjadi tenaga pengajar di sana. Ia pernah diundang mengajar gamelan di Centre for World Music, Berkeley, Amerika. Ia kemudian melanjutkan pendidikan etnomusikologi di San Diego State University dan lulus dengan gelar MA dalam bidang musik. Ia banyak melakukan inovasi dalam gamelan Bali seperti membuat beberapa komposisi baru. Hal itu, misalnya, terlihat pada karyanya yang berjudul Manikasanti dan Siwa Nata. Karyanya yang lain yakni Lokarya, Ajnyaswari, Wilet Mayura sangat populer di masyarakat Bali karena inovatif namun tanpa kehilangan akarnya pada tradisi kesenian Bali. Ia menulis buku berjudul “Gambang”. Ia meninggal pada tahun 2020.  +
Wayan Suardika, lahir di Denpasar, 15 April 1963. Dia sempat kuliah di Fakultas Sastra Jurusan Sastra Indonesia, Universitas Udayana. Dia pernah lama menjadi wartawan dan penulis freelance. Pernah mendirikan majalah Bali Lain, Wacana Bali, Bali Arts, Suardi, dan Suratkabar Seni. Sejak mahasiswa dia rajin menulis cerita pendek, puisi, esai, kritik, novel, naskah skenario. Tulisan-tulisannya dimuat di Bali Post, Kompas, Nusa, Suara Pembaruan, dll. Pernah menjuarai beberapa lomba penulisan, seperti Juara II Lomba Novel (cerita bersambung) di harian Bali Post (1992), Juara I Lomba Penulisan Cerpen di harian kota Denpasar Post (2006). Dia meraih penghargaan Widya Pataka dari Gubernur Bali (2010) dan Anugerah Sastra Tantular dari Balai Bahasa Provinsi Bali (2013). Buku-bukunya yang telah terbit Kumpulan cerita pendek “Orang Kalah” (Pustaka Suardi, 2008), Novel “Cinta Beriak Tanda Tak Bertanya” (Pustaka Suardi, 2010), Novel “Opera Periuk Nasi” (Pustaka Suardi, 2011), Kumpulan cerita pendek “Sepotong Kartu Nama di Atas Meja Makan” (Pustaka Suardi,2013), Kumpulan cerita Pendek “I KOLOK” (Pustaka Bali Seni, 2017), Novel “Ni Meri” (Pustaka Bali Seni, 2017), Biografi kreatif seniman “I Nyoman Sujana Kenyem: An Artist from the Silence of Sayan (Pustaka Suardi, 2010), Biografi kreatif seniman “Made Budhiana: Crossing the Horizon” (Matamerabook, 2010).  +
Wayan Suastama adalah pelukis kelahiran Lalanglinggah, Tabanan, Bali, 1972. Dia menempuh pendidikan seni rupa di ISI Denpasar. Sejak 1995 dia rajin menampilkan karya-karyanya dalam pameran bersama maupun tunggal, baik di dalam maupun luar negeri, seperti pameran Bali Megarupa (2019). Tahun 2000, karyanya masuk final Philip Moris Art Award. Secara umum, karya-karyanya banyak menampilkan figur-figur perempuan dengan warna-warna yang lembut dan memesona. Dia aktif dalam komunitas seni rupa Militanarts.  +
Sujana Suklu dikenal sebagai pemikir progresif seni rupa kontemporer di Bali. Dengan visi kepeloporan yang mencerminkan filosofi universal. Kontribusi Sujana Suklus sangat luas cakupannya, mencakup bidang multidisiplin dalam platform seni rupa, akademik dan komunitas. Penelitian akademik Suklus mengeksplorasi cara-cara untuk membawa metodologi seni ke dalam komunitas yang mengolah dan melestarikan kearifan lokal sambil memperluas keahlian yang ada. Keindahan dari penelitian ini adalah bahwa hal itu telah diterapkan dan berkembang secara aktif di masyarakat saat ini. Wayan Sujana alias Suklu adalah seorang pelukis dan dosen seni rupa ISI Denpasar. Dia lahir di Lepang, Klungkung, Bali, 6 Februari1967. Karya-karyanya pernah ditampilkan dalam sejumlah pameran bersama di dalam dan luar negeri, antara lain: Beijing International Art Biennale. Bangladesh XI Biennale. Pameran tunggalnya, antara lain: "Panji, Between Body and Shadow" di IMF International Art Event, Nusa Dua Bali (2018), "Intermingle Art Project, Light Pattern di Bentara Budaya Bali (2017), "Wings and Time" di Komaneka Fine Art Gallery (2016). Penghargaan yang pernah diraihnya adalah “The Winner of the Indofood Art Awards Competition on Abstract Category” (2003), “The Best 10 Indonesia Competition of the Philip Morris Art Awards (2003). Suklu juga pernah menjadi salah satu kurator pameran “Bali Megarupa” (2019).  +
Wayan Sumahardika lahir di Denpasar, 11 Mei 1992. Magister Program Studi Pendidikan Bahasa Undiksha, Singaraja. Menjadi sutradara, penulis naskah sekaligus founder Teater Kalangan. Naskahnya sempat meraih juara I Lomba Naskah Monolog se-Indonesia dalam Pestarama UIN Jakarta, Juara I Lomba Penulisan Naskah Drama Tradisional Naskah Dinas Kebudayaan Provinsi Bali 2018, dan Juara 1 Lomba Penulisan Naskah Drama Modern Dinas Kebudayaan Provinsi Bali 2017. Beberapa karya pertunjukannya dipentaskan pada acara Mimbar Teater Indonesia V, Bali Emerging Writers Festival, Pesta Kesenian Bali, Bali Mandara Nawanatya, Festival Monolog 100 Putu Wijaya, Parade Teater Canasta, Parade Teater Muda Bali Utara, Festival Dusun Jembrana dan Festival Bulan Bahasa Bali Provinsi Bali. Tulisan berupa puisi, cerpen, esai, dan ulasan teater pernah dimuat di sejumlah media seperti Indopos, Media Indonesia, Bali Post, Bali Tribun, Tribune Bali, Tatkala.co, Bale Bengong serta terhimpun dalam beberapa buku antologi bersama.  +
Wayan Turun lahir di Banjar Kedaton, Kesiman, Denpasar, 17 Juli 1950. Ia menamatkan pendidikan formal di SR I Kesiman, Tahun 1966. Tamat SMEPN tahun 1969 di Denpasar, dan ia menamatkan SSRI tahun 1971 di kota yang sama. Sejak kanak ia telah menggemari kesenian. Darah seni mengalir dari ibunya, seorang penari janger. Ia dikenal sebagai undagi (arsitek bangunan tradisional Bali) yang mumpuni, juga piawai membuat bade (menara jenazah). Ia belajar Asta Kosala Kosali (aturan dasar arsitektur tradisional Bali) pada Pekak Kenjing, Anak Agung Mel, dan Ida Pedanda Oka. Selain itu, ia belajar filsafat tentang seni dan agama pada Ida Pedanda Kekeran, Ida Pedanda Made Sidemen, Ida Pedanda Bajing, Ida Rsi Agung Penatih dan Ida Dalem Pemanyun. Karena kepiawaiannya dalam sastra Bali dan Jawa Kuno, ia sering dipercaya menulis prasasti, menyalin lontar. Ia juga menulis karya sastra, seperti kidung dan kakawin. Atas jasanya di bidang seni dan budaya, ia dianugrahi Piagam Upakara Budaya dari Walikota Denpasar tahun 1995.  +
Prof.Dr. Wayan Windia adalah Ketua Pusat Penelitian Subak Universitas Udayana, dan dosen pada Prodi Agribisnis Fak. Pertanian Universitas Udayana. Ia menyelesaikan studi doktor di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada tahun 2002. Disertasinya adalah tentang Transformasi Sistem Irigasi Subak yang Berlandaskan Konsep Tri Hita Karana. Ia terlibat sebagai national expert dalam proses pengusulan subak sebagai warisan budaya dunia, yang akhirnya diakui oleh UNESCO pada tahun 2012. Penelitiannya selama lima tahun terakhir tetap fokus pada bidang subak, dengan mendapatkan biaya dari skema MP3ES dan HIKOM Kemristekdikti. Kajiannya tentang subak berkait dengan pengembangan aktivitas subak dalam bidang ekonomi, dan juga mendokumentasikan dalam bentuk buku tentang manajemen sistem irigasi subak di Bali. Ia kini sebagai anggota kelompok ahli Pemkab Gianyar dan juga sebagai Koordinator Kelompok Ahli Kota Pusaka Kabupaten Gianyar. Hadir dan sebagai narasumber dalam berbagai diskusi tentang subak yang diselenggarakan SEAMEO SPAFA dan juga ICRROM.  +
Lihat komentar dari fitur What'sUp kami di tautan ini: https://dictionary.basabali.org/Question_What_can_you_set_as_an_example_from_Bung_Karno_in_this_millenial_era%3F  +
Lihat komentar dari fitur What'sUp kami di tautan ini: https://dictionary.basabali.org/Question_What_could_we_probably_do_to_reduce_traffic_jam%3F  +
Lihat komentar dari fitur What'sUp kami di tautan ini: https://dictionary.basabali.org/Question_What_do_you_think_about_the_new_facilities_at_Besakih_Temple%3F  +
Widi Widiana bernama asli I Ketut Widiana adalah penyanyi pop Bali kelahiran 1974. Lagu-lagunya kebanyakan bertema cinta dengan berbagai variannya. Dia lahir dari keluarga seniman. Ayahnya adalah seorang guru kidung dan penari, ibunya (Ni Made Kibik) juga seorang penari. Widi bersama saudara-saudaranya pernah membentuk kelompok band bernama Diana Band. Sejak 1991, band tersebut tampil dari banjar ke banjar, hotel ke hotel, acara ke acara. Sebagai penyanyi tunggal, Widi mulai merintisnya tahun 1994 lewat album “Tunangan Tiang”, yang merupakan album kompilasi bersama penyanyi pop Bali lainnya.Album solonya pertama kali muncul tahun 1996, “Sesapi Putih”, diikuti album kompilasi, “Tresna Kaping Siki”, pada tahun yang sama. Album solo kedua lahir tahun 1997 dengan label “Sampek Ing Tay”. Kemudian album berikutnya bertajuk “Nasi Goreng Spesial” (2015), “Formalin Sik Luh” (2017). Pada tahun 2005 dia menyabet gelar penyanyi terbaik pria versi “Bali Music Award I”. Hingga kini dia telah melahirkan lebih dari sepuluh album solo.  +
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.  +
Willem Gerard Hofker lahir di Den Haag, Belanda, 5 Februari 1902, dan meninggal di Amsterdam pada tanggal 30 April 1981. Ia adalah seniman Belanda yang pernah menetap di Bali. Selain melukis, ia membuat etsa, grafis, dan ahli dekorasi. Ketika menetap di Bali, Hofker banyak melukis tentang pemandangan dan kehidupan sehari-hari orang Bali, termasuk figur-figur penari Bali. Kedatangan Hofker di Bali dimulai pada 1936 ketika ia mengunjungi Hindia Belanda bersama istrinya, Maria Hofker-Rueter. Pada tahun 1946, mereka kembali ke Belanda dan menetap di Amsterdam hingga akhir hayatnya. Hingga kini beberapa karya Hofker bisa dinikmati di Museum Neka, Ubud, Bali.  +
Winar Ramelan lahir di Malang, 5 Juni. Buku puisi tunggalnya berjudul "Narasi Sepasang Kaos Kaki" (2016). Puisi-puisinya dimuat di Denpost, Bali Post, Tribun Bali, Pos Bali, dll. Juga terangkum dalam buku, seperti Palagan, Untuk Jantung Perempuan, Klungkung Tanah Tua Tanah Cinta, Tifa Nusantara 3, Madah Merdu Kamadhatu, Perempuan Pemburu Cahaya, Mengunyah Geram, Ketika Kata Berlipat Makna, dll. Selain menulis puisi, dia juga melukis dan membatik. Kini dia bergiat di Jatijagat Kampung Puisi.  +
Menurut saya permasalahan yang paling mendesak yang perlu ditangani oleh para calon pemimpin bali, yakni mengenai wisatawan asing yang sedang viral baru - baru ini, marilah kita bersama-sama merenung dan menggali lebih dalam terkait permasalahan yang melibatkan para wisatawan asing ini. Sebagaimana yang kita ketahui, Bali merupakan surga wisata yang mempesona, namun sayangnya, ada beberapa permasalahan yang timbul seiring dengan meningkatnya kunjungan para wisatawan asing ke pulau ini. Pertama-tama, kita tidak bisa menutup mata terhadap dampak sosial dan budaya yang ditimbulkan oleh kehadiran para bule di Bali. Terkadang, ada ketidakpahaman antara wisatawan asing dan masyarakat lokal terkait norma-norma budaya yang berlaku di sini. Beberapa kejadian seperti penggunaan pakaian yang dianggap kurang pantas, banyaknya wisatawan asing yang tidak menghargai budaya di bali atau perilaku yang tidak sesuai dengan adat dan tradisi Bali sering kali menimbulkan ketegangan di antara kedua belah pihak, oleh karena itu, sebagai pemimpin Bali yang peduli terhadap masa depan pulau ini perlu melihat masalah ini lenih lanjut, baik di kalangan masyarakat lokal maupun para wisatawan asing, tentang pentingnya menjaga harmoni sosial, ekonomi, dan lingkungan. Mari kita ajak para wisatawan asing untuk lebih memahami dan menghormati budaya lokal, serta berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Dengan bersama-sama berusaha menyelesaikan permasalahan ini, kita dapat menjaga keindahan Bali tidak hanya sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai rumah bagi kita semua. Terima kasih."  +
Y
Yong Sagita, lahir di Buleleng, 30 November 1961. Dia adalah penyanyi pop Bali yang berjaya di era 1980 – 1990-an. Dia mengawali karirnya sebagai penyanyi pada 1985 melalui Aneka Record. Saat itu, dia melalui grup 2S (Sagita dan Sayup) meluncurkan album perdana bertajuk “Madu teken Tuba”. Kemudian tahun 1986 meluncurkan album “Ngipi Lucut”. Tahun 1987, Yong Sagita pindah ke Maharani Record dan meluncurkan album “Karmina”. Popularitasnya menanjak ketika dia meluncurkan album “Ngiler-ngiler” pada tahun 1988 dengan lagu hitsnya bertajuk “Jaje Kakne”. Album tersebut laris manis di pasaran. Pada 1989 dia meluncurkan album “Karmina III” dengan lagu hitsnya berjudul “Ciri-ciri”, yang juga laris di pasaran.  +
Om Swastiastu Hadirin yang saya hormati, di kesempatan yang berbahagia ini marilah kita memanjatkan rasa syukur kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa karna beliau kita dapat berkumpul pada acara ini. sebuah kehormatan bagi saya bisa memiliki kesempatan untuk menyampaikan orasi mengenai Generasi Muda Menuju Indonesia Emas. seperti yang kita ketahui indonesia telah merdeka sejak tanggal 17 Agustus 1945 sudah banyak perjuangan-perjuangan yang dilakukan oleh pahlawan dan pemimpin kita untuk mencapai kemerdekaan tersebut. Pada tahun 2045 Indonesia resmi merdeka 100 tahun lamanya. Kita sebagai generasi muda sudah seharusnya sadar dan membantu terwujudnya Generasi Emas 2045. Generasi Emas 2045 merupakan sebuah gagasan dalam rangka mempersiapkan para generasi muda indonesia yang berkualitas, berkompeten dan berdaya saing tinggi sebagai kader-kader pemimpin dimasa depan, Salah satu cara mewujudkan Generasi Emas 2045 yaitu melalui pendidikan. Namun pada era digital ini banyak sekali masalah pada pendidikan di Indonesia mulai dari kurkulum yang tidak sesuai hingga fasilitas yang tidak memadai ataupun keterbatasan dana bagi sebagian orang untuk melanjutkan pendidikannya. Dengan pertimbangan tersebut maka sudah sepantasnya kita memilih pemimpin yang peduli dengan pendidikan di Indonesia Pada pesta Demokrasi tahun 2024 nanti untuk mewujudkan pendidikan yang mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia untuk menuju Generasi Emas 2045. Demikian, semoga apa yang ingin saya sampaikan bisa dipahami dan tersampaikan dengan baik. Apabila ada kata yang menyinggung, saya mohon maaf dan terimakasih saya ucapkan. Om Shanti Shanti Shanti Om  +
Om Suwastiastu Hadirin yang saya hormati, di kesempatan yang berbahagia ini marilah kita memanjatkan puja dan puji syukur kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa  +
b
m
Semoga kedepannya Bali bisa lebih maju, dan jalan yang rusak agar bisa bagus dan boleh di pakai masyarakat di sekitar jalan tersebut  +
Yang terhormat kepada Bapak Kepala Sekolah serta Bapak & Ibu guru Serta semua siswa-siswi yang saya sayangi Semoga dalam keadaan selamat atas karunia dari Sang Hyang Widhi, Pertama-tama, mari kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala nikmat yang telah dicurahkan kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul untuk membicarakan tentang Hari Saraswati. Semua yang saya berikan kepadamu adalah milikmu, Menurut ahli agama, umat Hindu merayakan hari Saraswati sebulan sekali untuk bertemu dengan Saniscara Umanis Wuku Watugunung. Hal ini dianggap sebagai Hari Pemilihan Pengetahuan atau Hari Lahir Ilmu Pengetahuan. Umat Hindu harus menyembah Sang Hyang Widhi (Tuhan) sebagai penghormatan atau pencipta ilmu pengetahuan. Bagi guru, murid, dan yang lainnya harus menghadiri hari Saraswati karena semua yang diberikan oleh Sang Hyang Aji Saraswati. Semua yang saya miliki adalah miliknya, Tujuan dari perayaan ini adalah untuk mengucap syukur kepada Tuhan atas kasih karunia-Nya kepada umat Hindu dan memberikan nikmat-Nya yang tak terhitung jumlahnya. Secara khusus, kegunaan pengetahuan bagi kehidupan dilambangkan oleh Dewi Saraswati. Demikian pidato yang saya sampaikan tentang Hari Saraswati. Kurang lebihnya mohon maaf jika ada salah kata yang terucap, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga dalam keadaan baik atas karunia Sang Hyang Widhi.  +
n
Hai sobat Bahasa bali wiki, kalian tau gasih apa itu sampah? Sampah adalah sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak digunakan lagi, tetapi masih dapat di daur ulang menjadi barang yang bernilai, kalian tau ga sih sampah terbagi menjadi berapa jenis? Sampah dibagi menjadi 2 jenis, Antara lain sampah Organik dan sampah Anorganik. Sampah organic bisa dikatakan sebagai sampah ramah lingkungan bahkan bisa diolah kembali menjadi suatu yang bermanfaat bila dikelola dengan tepat. Tetapi sampah jika tidak dikelola dengan benar akan menimbulkan penyakit dan bau yang kurang sedap hasil dari pembusukan sampah organic yang cepat. “Hai sobat Bahasa Baliwiki, kalian tau gak sih ada berapa jenis sampah sampah organic?” sampah organic terbagi menjadi 2, Antara lain sampah organic basah dan kering. 1. Sampah Organik Basah Sampah organic basah adalah sampah organic yang banyak mengandung air. Sampah organic basah contohnya adalah sisa sayur , kulit pisang buah yang busuk, kulit bawang dan sejenisnya. 2. Sampah Organik Kering Sampah organic kering adalah sampah organic yang sedikit mengandung air. Contoh sampah organic misalnya kayu, ranting kayu, ranting pohon, kayu dan daun-daun kering. Sampah anorganik adalah sampah yang sudah tidak dipakai lagi dan sulit terurai. Sampah anorganik yang tertimbun di tanah dapat menyebabkan pencemaran tanah karena sampah anorganik tergolong zat yang sulit terurai dan sampah itu akan tertumbun dalam tanah dalam waktu lama, ini menyebabkan rusaknya lapisan tanah. Contoh sampah Anorganik, yaitu: plastic, botol/kaleng minuman, kresek, dan lain sebagainya “nah dari penjelasan tadi sobat Bahasa baliwiki sudah paham belum? Semoga sudah ya” “tau gak sih, apa akibatnya jika sampah organic dan anorganik digabung?’ Jika sampah organic dan anorganik digabung tidak hanya menimbulkan bau dan tak elok dipandang, tumpukan sampah organic dan anorganik yang bercampur ini dapat mengancam kehidupan manusia. Sampah organic menghasilkan cairan leachate yang berbahaya. Cairan ini bisa mengurangi kualitas tanah dan ir di sekitar sampah. Apakah pemilahan sampah solusi untuk permasalahan ini? Tetapi apakah pentingnya pemilahan sampah di Indonesia? Pentingnya pemilahan Sampah”. Sampah? Hii! Mengerikan! Semua orang menghindarinya. Semua orang kesal jika didekatnya ada sampah. Benarkan? Coba kamu bayangkan jika di kamarmu dijejali sampah oleh orang lain. Marah bukan? Anehnya, banyak diantara kita yang membuang sampah sembarangan. Ketika sedang mengendarai motor dengan entengnya membuang sampah sembarangan, ketika anda sedang belajar di kelas dengan entengnya kalian membuang sampah berserakan dilantai dan tidak dipungut kembali,. Lucunya, ketika anda sampai di tempat yang banyak sampahnya anda mencibir dan bergumam: “IIIHHH JOROKNYA” Jadi, pentingnya pemilahan sampah yaitu untuk mempermudah pengelolaan sampah selanjutnya. Selain memudahkan pengelolaan sampah selanjutnya, pemilahan sampah organic dan anorganik dapat mengurangi pencemaran udara yang diakibatkan oleh penumpukan sampah yang masih tercampur Antara sampah organic dan sampah anorganik. Saya mengambil contoh program pemilahan sampah dari salah satu sekolah di Kuta Selatan, yaitu SMA Negeri 3 Kuta Selatan, jika ada program tersebut apakah yakin jikalau seluruh siswa siswi akan mematuhi dan melaksanakan program tersebut dengan benar?’ setelah banyaknya pengarahan dari guru ke siswa/siswi disekolah tersebut, belum tentu siswa dan siswi akan melaksanakan program itu dengan benar, siswa dan siswi menganggap program pemilahan sampah sangatlah ribet padahal hanya sebatas membuang sampah, di sekolah tersebut sudah disediakan tong sampah sebanyak 10 buah dan sudah diberi nama serta gambarnya; Tempat sampah yang disediakan oleh sekolah Antara lain: 1. Tempat sampah aluminium 2. Tempat sampah organic 3. Tempat sampah terapak 4. Tempat sampah rongsok plastic 5. Tempat sampah rongsok plastic 6. Tempat sampah tutup botol 7. Tempat sampah pet bersih 8. Tempat sampah residu 9. Tempat sampah single layer 10. Tempat sampah multi layer Tetapi dari siswa dan siswi disekolah tetap mencampur sampah organic dan anorganik di satu tempat, sangat bandel bukan?’ Di sekolah tersebut belum ada petugas kebersihan yang bertugas untuk memilah sampah-sampah tersebut, sekolah tersebut telah bekerja sama dengan KOMUNITAS PLASTIK EXCANGE KUTA SELATAN dan setiap satu bulan sekali akan diangkut ke sekolah. Untuk volume sampah selama sebulan dari pihak sekolah belum mengetahuinya dikarenakan baru-baru ini sekolah tersebut mengadakan program pemilahan sampah tersebut. Contoh baik dari sekolah lain yang saya dapatkan yaitu dari salah satu sekolah yang ada di Malang, yaitu SMA 2 Malang sebagai Sekolah Adiwiyata Mandiri Menginspirasi dengan Program pengolahan Sampah Berkelanjutan. Keserhasilan program pengolahan sampah di SMAN 2 Malang memberikan contoh nyata tentang bagaimana pendidikan dan tindakan nyata dapat berdampak positif terhadap lingkungan . diharapkan program ini akan menginspirasi sekolah-sekolah lain untuk mengadopsi praktik-praktik berkelanjutan dalam pengelolaan sampah dan menjadikan lingkungan belajar yang lebih hijau dan berbudaya lingkungan.  
o
Om Swastysatu, Om Awighnam Astu Nama Sidham,Ratu nya yang paling wangi kami semua. Hari ini saya ingin berbicara tentang Olimpiade 2024 yang terlewatkan. Pemerintah Provinsi Bali akan membatalkan pertandingan ogoh-ogoh dalam rangkaian Hari Raya Nyepi 2024. Meskipun demikian, orang Bali masih diizinkan untuk berkeliaran. Kepala Dinas Kebudayaan Bali I Gede Arya Sugiartha menjelaskan bahwa penyelenggaraan lomba ogoh-ogoh tingkat provinsi itu untuk menjaga keamanan hingga pemilu 2024. Menurutnya, ras yang buruk adalah penyebab semua hubungan. Dia menunjukkan bahwa permainan kuda-kuda dapat kembali dimainkan setelah tahun-tahun politik. Namun, orang-orang masih diperbolehkan untuk bermain bola pada malam berikutnya. Pertemuan kelompok-kelompok hanya bisa dilakukan di dalam wilayah desa adat masing-masing. Lalu ia memerintahkan mereka untuk tidak membicarakan hal itu di jalan. Saya minta maaf jika ada yang salah dengan apa yang saya katakan, jadi saya akan menyebutnya Prama Shanti. Om Shanti, Santhi, Shanti Om.  +
p
Om Swastiastu Om Awighman Astu Nama shidam Bapak Ibu sane wangiang titiang, Miwah Para semeton sane tresna asihin titiang,Angayubagia uningayang titiang majeng ring Sang Hyang Parama Wisesa, Duaning majanten saking asung kerta wara nugraha da mawinang titiang pacang matur samatra ngainin indik pemilu 2024. saya mengajak masyarakat Indonesia untuk bersama sama menyukseskan pemilu kita, Pemilu 24 Februari 2024. Karena pemilu bukan soal pergantian kepemimpinan saja, tetapi pemilu adalah upaya kita untuk mencegah rakyat-rakyat yang beruk. Pemilu adalah ajang untuk kita mengevaluasi pemerintahan ini. saya akan menjelaskan apa masalah paling mendesak untuk ditangani oleh para calon pemimpin Bali. Masalah pertama yang dinilai sangat mendesak untuk diselesaikan adalah pengendalian harga kebutuhan pokok, yang dipilih 36.9% dari total responden.Mengedalikan harga kebutuhan pokok merupakan masalah utama yang paling menonjol menurut warga. Kemudian isu pengangguran/lapangan kerja, kemiskinan dan pemberantasan korupsi, tulis Indikator Politik dalam laporannya. Responden yang dilibatkan adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Jadi dapat saya simpulkan bahwa kita sebaiknya memilih pemimpin yang tegas, jujur, dan bertanggung jawab terhadap pulau Bali. Terimakasih, semoga kita semua diberi petunjuk dan kebijaksanaan dalam memilih pemimpin yang tepat. Hormat kami untuk Bali, pulau yang kita cintai Om Shanti, Shanti, Shanti Om  +
Pemuda dan Politik Membangun Masa Depan yang Partisipatif Pemuda memegang peran sentral dalam membentuk masa depan politik suatu bangsa. Mereka adalah agen perubahan yang mampu membawa energi segar, gagasan inovatif, dan semangat kritis ke dalam arena politik. Partisipasi pemuda bukan hanya tentang memberikan suara dalam pemilihan umum, tetapi juga terkait dengan keterlibatan aktif dalam perumusan kebijakan, advokasi isu-isu sosial, dan mendefinisikan identitas politik bangsa Pentingnya peran pemuda dalam politik tak dapat diabaikan. Mereka membawa pandangan yang lebih inklusif, memperkaya diskusi dengan perspektif global, dan mendorong inovasi dalam bentuk solusi atas tantangan kompleks. Pemuda juga memiliki kemampuan untuk memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk menyuarakan aspirasi mereka dan memobilisasi dukungan massa. Namun, meski potensi besar yang dimiliki pemuda, masih banyak yang merasa cendrung apatis terhadap politik. Beberapa faktor seperti ketidakpercayaan terhadap sistem politik, kurangnya pemahaman tentang peran politik, dan rasa tidak diwakili seringkali menjadi hambatan. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat dan lembaga pendidikan untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang politik, mendorong diskusi terbuka, dan menciptakan ruang partisipatif bagi pemuda. Pemuda yang terlibat dalam politik dapat menjadi katalisator perubahan positif. Dengan menempatkan pemuda di pusat kebijakan, kita dapat menciptakan sistem yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat secara keseluruhan. Mungkin ada beberapa orang bertanya Jika pemuda mengambil alih peran pemimpin politik saat ini, bagaimana cara mereka menghadapi masalah serius seperti perubahan iklim atau ekonomi global? Menurut saya Pemuda-pemuda kreatif ini dengan cepat menyusun "faktor Perubahan," sebuah inisiatif unik yang memadukan kecerdasan teknologi dan semangat kreatif mereka. Mereka memulai dengan menciptakan "EcoMojis," serangkaian emoji yang memvisualisasikan dampak perubahan iklim. EcoMojis ini menjadi cara menyampaikan pesan kompleks secara singkat dan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam solusi ramah lingkungan. Mereka melibatkan teknologi terkini untuk menciptakan aplikasi yang menghitung jejak karbon individu dan memberikan saran praktis untuk menguranginya. Dalam menghadapi krisis ekonomi global, Generasi Emoji tidak hanya mengandalkan undang-undang konvensional. Mereka merancang "EconoMemes," kampanye informasi yang memecahkan konsep ekonomi kompleks menjadi ilustrasi yang mudah dimengerti dan menghibur. Strategi ini mengubah citra negatif menjadi energi positif untuk mendorong kembali kepercayaan masyarakat terhadap perekonomian. Pemuda-pemuda ini juga mengeksplorasi solusi kolaboratif melalui kampanye "Global Vibes." Mereka menggunakan media sosial dan platform digital untuk membentuk jejaring global pemuda yang berkolaborasi dalam mengatasi tantangan ekonomi dan perubahan iklim secara bersama-sama. Dengan pendekatan yang kreatif dan inovatif, Generasi Emoji berhasil mengubah persepsi tentang kepemimpinan politik. Mereka membuktikan bahwa pemuda tidak hanya bisa menjadi agen perubahan, tetapi juga membawa semangat baru dalam menghadapi masalah global yang kompleks Oleh karena itu, memotivasi dan memberdayakan pemuda untuk terlibat secara aktif dalam politik adalah investasi dalam pembangunan masyarakat yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.  
om swastyastu, terimakasih atas waktunya, waktu yang sangat baik ini saya akan berorasi tentang "PENGARUH DEMOGRAFI KEPADA YANG BERAGAMA HINDU DI BALI" Menurut yang saya baca demografi terdiri dari 2 kata yaitu demos yang memiliki arti rakyat dan penduduk, dan graphein memiliki arti tulisan dan catatan, demografi adalah ilmu yang memplajari tentang jumlah penduduk, ukuran, kematian, penuaan, kelahiran dan lainnya. di demografi itu terdapat kalimat jumlah penduduk. menurut arti yang sudah saya baca (NUSABALI.com) di bali itu terdapat 4,3 juta jiwa penduduk di tahun 2023 dan di perkirakan di tahun 2035 penduduk di bali itu sampai 4,6 juta jiwa, itu akan yang bukan kecil karena bali merupakan pulau yg kecil tidak luas. tapi di sekian jumlah penduduk itu pasti terdapat perbedaan. ada perbedaan umur, jenis kelamin, agama, asal, dan yang lainya. banyak sekali perbedaan perbedaan yang berada pada penduduk yang tinggal di bali. pasti ada yang namanya perbedaan pendapat itu. yang paling sering saya dengar beritanya itu perbedaan pendapat dari agama satu dengan yang lainnya yang paling banyak punya masalah yang berhubungan dengan perbedaan agama, di bali itu agmaa yang terbanyak adalah agama hindu dan sebagian kecil penduduk di bali beragama islam budha dan yang lainnya. perbedaan tersebut yangenjadi alasan terdapat perbedaan pendapat, menurut dari ajaran agama hindu dengan ajaran agama islam mempunyai ilmu yang berbeda. masalah perbedaan pendapat itu harus ditangani dengan pihak yang terkait, yaitu pemerintah dan penduduknya. pemerintah di bali itu sudah melaksanakan usaha usaha yang mencegah terjadinya konflik atas agama di bali. saya minta untuk pemimpin bali yang baru yang terpilih pada pemilihinan tahun 2024 ini bisa melaksanakan usaha yang sudah berjalan supaya tidak ada kejadian konflik karena perbedaan agama ini, saya sebagai umat hindu di bali ini berharap supaya pemimpin bali yang terpilih di pemilihan 2024 memiliki usaha usaha yang baru supaya perbedaan di bali tidake jadi alasan konflik atau perpecahan. segktu saja orasi saya, saya tutup dengan paramasantih OM SANTIH SANTIH SANTIH OM  
Jakarta – Ada banyak permasalahan yang terjadi di Indonesia saat ini seperti tingkat kemiskinan yang masih tinggi, literasi digital yang masih rendah, kasus kekerasan dan fanatisme kelompok atau golongan intoleran, tingkat stunting yang masih tinggi serta berbagai permasalahan yang dapat menghambat kemajuan bangsa.  +
t
sering terjadi banjir saat hujan ,selokan sering tersumbat sampah plastik maupun de daunan dan ga ada respon dari warga sekitar untuk membersihkan  +
Test ID  +
test bio mar 7test bio mar 7  +
“Tradisi Sane Kegerus Globalisasi” Murda : “tradisi sane kagerus Globalisasi” Panyurat : Cokorda Gede Praditya Surya Putra Soroh : Tradisi Caka : 2023/2024 Sekolah : SMA NEGERI 1 UBUD Genah : Ubud Bali Di dalam bahasa Indonesia Saudara-saudara yang saya cintai Om swastiastu Pertama - tama mari kita semua berdoa kepada IDA SANG HYANG WIDHI WASA, karena kita semua bisa berkumpul di hari yang baik ini, akan membahas mengenai “tradisi sane kagerus Globalisasi”. Yang saya hormati tim pemeriksa dari wikithon Dan teman teman semua yang saya cintai Teman Teman semua, seperti yang kita ketahui, tradisi ialah taksu pulau Bali, tradisi ini merupakan fondasi dasar yang menciptakan pulau Bali seperti ini, terkenal di mancanegara, banyak wisatawan yang datang kesini menonton tradisi ini, yang menjadi saya tarik para wisatawan mancanegara Namum di era seperti ini, tradisi dimakan era globalisasi, dikit demi sedikit taksu yang ada luntur atau pudar, seperti gambelan yang menggunakan soundsystem, dan yang paling baru ialah, sudah ada Balian (pengobatan Bali online), sangat pesat pengaruh era globalisasi di hari seperti ini, sedih sekali hatiku melihat tradisi yang sedikit demi sedikit dimakan era globalisasi. Sudah saatnya kita sebagai pemuda pemudi di Bali, kita menjaga, melestarikan, dan mempelajari tradisi ini, agar tetap lestari dansupaya selalu terjaga kedepannya. Baik, teman teman yang saya hormati, hanya itu yang dapat saya sampaikan pada hari ini. Hanya segitu saja yang dapat saya sampaikan di hari yang baik ini, saya mengucapkan terimakasih kasih yang sebesar-besarnya untuk perhatian teman teman semuanya, karena tidak ada lagi yang saya sampaikan, izinkan saya memohon maaf yang sebesar-besarnya, sebagai penutup, saya haturkan Parama Santhi “Om Shanti Shanti Shanti Om”  +
Pada kesempatan yang berbahagia ini, kami akan melanturkan orasi kami yang berjudul “Ngulah Pati Boya Ja Melananin Diri”. Sebelum kami melanturkan orasi kamu, marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, menghaturkan panganjali, Om Swastiastu. Dalam beberapa tahun terakhir, kasus bunuh diri di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Indonesia sebagai negara yang menganut budaya kolektivitas, juga memiliki angka kasus bunuh diri cukup tinggi.WHO memperkirakan tahun 2020 angka bunuh diri di Indonesia dapat mencapai 2, 4 persen dari 100.000 jiwa apabila tidak mendapat perhatian serius dari berbagai pihak. Provinsi Bali merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang memiliki angka kasus bunuh diri cukup tinggi. Sebagian besar kasus bunuh diri di Bali dilakukan oleh para remaja pada usia dewasa muda. Salah satu faktor yang memengaruhi munculnya suatu perilaku termasuk perilaku bunuh diri dan percobaan bunuh diri adalah konsep diri. Konsep diri merupakan persepsi pandangan individu mengenai dirinya sendiri, persepsi mengenai lingkungan sosial, dan persepsi tentang pandangan orang lain terhadap dirinya. Selain itu, lingkungan tempat tinggal juga sangat berpengaruh bagi kesehatan mental seseorang. Jika seseorang berada dilingkungan yang positif, tentu kesehatan mentalnya akan lebih terjaga. Namun jika seseorang berada di lingkungan yang tidak baik, maka itu dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan mental orang tersebut. Salah satunya ialah dapat menimbulkan keinginan bunuh diri. Oleh karena itu, Kasus Bunuh diri sangat memerlukan atensi dari masyarakat agar lebih paham dan terbuka akan kesehatan mental bagi para remaja. Namun sayangnya, kasus bunuh diri sering diremehkan oleh sebagian besar masyarakat. Masyarakat beranggapan bahwa kesehatan mental itu tidak penting untuk diperhatikan. Padahal seseorang yang memiliki masalah kesehatan mental sangat membutuhkan perhatian orang disekitar mereka untuk terus mendapat dorongan dan perhatian. Dengan segala permasalahan yang ada, maka diperlukan atensi dan dorongan dari masyarakat maupun pemerintah dalam menanggulangi kasus bunuh diri di Bali. Dalam upaya untuk menaggulangi kasus tersebut, pemerintah dapat mengoptimalkan skrining kesehatan mental dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar terciptanya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental bagi manusia khususnya remaja. Selain itu, masyarakat dan pemerintah juga dapat membangun sebuah komunitas anti bunuh diri bagi para remaja untuk meminimalisir angka kematian yang ada serta para remaja juga dapat mengekspresikan perasaan yang mereka miliki. Dengan mengasiprasikan solusi tersebut, diharapkan para masyarakat dan pemerintah akan semakin peduli mengenai pentingnya kesehatan mental. Dengan demikian, masyarakat diharapan dapat membangun lingkungan positif sehingga angka kematian yang disebabkan oleh kasus bunuh diri akan semakin berkurang. Mari peduli akan pentingnya kesehatan mental! Demikian orasi yang dapat kami lanturkan. Bila terdapat kesalahan dalam perkataan maupun penulisan mohon dimaafkan. Kami tutup dengan Paramasantih. Om Santih, Santih, Santih, Om.