UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK MID JUNE

Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Biography text id" with value "Kurator, Antropolog Riset dan Direktur Program di Smithsonian Institution.". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 26 results starting with #1.

View (previous 50 | next 50) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • Ni Luh Sutjiati Beratha  + (Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha, M.A. adProf. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha, M.A. adalah Guru Besar Semantik di Jurusan Bahasa Inggris Fakultas Seni Universitas Udayana. Beliau menyelesaikan program masternya di Departemen Linguistik, Monash University Melbourne Australia pada tahun 1989, dan memperoleh gelar Ph.D dari Australian National University (ANU) Canberra Australia pada tahun 1992.</br></br>Pernah menduduki posisi sebagai: Sekretaris Pusat Bahasa Universitas Udayana pada tahun 1996 – 1997; tahun 1998 – 2000 sebagai Sekretaris Sekolah Pascasarjana Universitas Udayana; dari tahun 2000 – 2006 menjadi Wakil Direktur Bidang Keuangan Sekolah Pascasarjana Universitas Udayana, dan dari tahun 2006 – Januari 2010 menjadi Wakil Direktur Bidang Akademik Sekolah Pascasarjana Universitas Udayana. Ia pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Seni Rupa Universitas Udayana dari tahun 2015 hingga 2019, dan telah menerbitkan buku, kamus, dan publikasi lainnya.</br></br>Minatnya adalah melakukan penelitian tentang 'New Englishes' yang digunakan oleh para pekerja pariwisata di Bali. Ia terpilih sebagai dosen terbaik di Universitas Udayana tahun 1994, dan sebagai presenter penelitian terbaik tahun 2011 oleh Direktorat Jenderal Pusat Penelitian Nasional dan Pelayanan Sosial Republik Indonesia.l dan Pelayanan Sosial Republik Indonesia.)
  • A.A. Made Putra Arsana  + (Putra Arsana adalah dosen tetap pada Program Studi Sastra Agama dan Pendidikan Bahasa Bali di Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa, Denpasar.)
  • Putu Desy Apriliani  + (Putu Desy Apriliani adalah salah satu dosePutu Desy Apriliani adalah salah satu dosen muda yang aktif dan menjanjikan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali - Indonesia. Dia telah menjadi bagian dari Civitas Akademika Oranye, panggilan khas bagi seluruh mahasiswa, alumni, dan dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, sejak tahun 2006. Bidang riset keahliannya mencakup pembangunan ekonomi regional dan perdesaan, berbagai bentuk asosiasi demokratis berbasis komunitas, serta kaitannya terhadap isu ras dan gender. Putu Desy umumnya mengasuh kelas-kelas sarjana strata satu sembari menjadi fasilitator berbagai pelatihan di dalam dan di luar kampus.</br></br>Putu Desy Apriliani adalah penerima beasiswa Fulbright dari tahun 2014-2019 untuk menempuh studi doktoral di Amerika Serikat. Dia menyandang gelar Ph.D di bidang Perencanaan, Pemerintah, dan Globalisasi dari School of Public and International Affairs, Virginia Polytechnic Institute and State University, Virginia. Selama menempuh studi, Putu juga aktif terlibat dalam Persatuan Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat (PERMIAS) dan telah berhasil memimpin organisasi dalam berbagai aktivitas penggalangan dana dan pengenalan budaya. Dia juga aktif berkontribusi dalam sejumlah acara yang bertujuan untuk mengenalkan budaya Indonesia/Bali kepada khalayak ramai bersama-sama dengan organisasi diaspora Indonesia/Bali di Amerika Serikat.</br></br>Di waktu senggangnya, Putu senang menghabiskan waktu bersama suami dan anak balitanya, memasak, dan berkebun.dan anak balitanya, memasak, dan berkebun.)
  • Putu Eka Guna Yasa  + (Putu Eka Guna Yasa lahir pada tanggal 6 JaPutu Eka Guna Yasa lahir pada tanggal 6 Januari 1990 di Banjar Selat Tengah, Susut, Bangli. Menyelesaikan pendidikan sarjana di Program Studi Sastra Bali Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana pada tahun 2012 dan Magister Linguistik dengan Konsentrasi Linguistik Murni Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana pada tahun 2017. Beliau juga mengikuti International Kursus Intensif Bahasa Jawa Kuna yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional RI pada tahun 2018 dan 2019. Sejak tahun 2013 bekerja sebagai staf di Pusat Studi Lontar Universitas Udayana. Aktif menulis artikel di berbagai media seperti Bali Post, Post Bali, dan Tribun Bali baik dalam bahasa Bali maupun bahasa Indonesia. Sejumlah artikelnya dimuat dalam Buku Prabhajnyana: Kajian Sastra Lontar seperti (1) Pertemuan Keindahan Alam dan Keindahan Bahasa di Kidung Dampati Lelangon; (2) Citra Air di Pura Perpustakaan Sastra Jawa Kuno dan Bali; (3) Kidung Bhuwana Wisana: Warisan Estetika oleh Ida Padanda Ngurah; dan (4) Penyembah dan Penjelajah Sarira. Gedong Kirtya menerbitkan buku-buku tentang dunia literasi Bali, antara lain Kamus Istilah Brata di Perpustakaan Lontar Bali dan Kamus Sinonim di Dasa Nama Lontar. Putu Eka Guna Yasa mendapat penghargaan sebagai Pemuda Aktivis Literasi dari Bali Language Center tahun 2018. Sejak tahun itu, ia diangkat sebagai dosen di Program Studi Sastra Bali, Fakultas Ilmu Budaya, Unud. Sejak tahun 2020 sebagai direktur eksekutif di yayasan BASAbali Wiki.rektur eksekutif di yayasan BASAbali Wiki.)
  • Putu Oka Sukanta  + (Putu Oka Sukanta lahir di Singaraja, Bali,Putu Oka Sukanta lahir di Singaraja, Bali, 29 Juli 1939. Dia adalah seorang sastrawan, penulis, wartawan dan aktivis kesehatan dan kemanusiaan. Dia mulai menulis sejak di bangku SMP. Pernah menjadi guru SMA di Yogyakarta dan Jakarta. Karena terlibat dalam organisasi Lekra, dia pernah ditahan pemerintah Orde Baru tahun 1966 – 1976 di Jakarta dan Tangerang tanpa pernah diadili.</br></br>Buku-bukunya yang telah terbit antara lain I Belog (Cerita Anak-Anak Bali, 1980), Selat Bali (kumpulan puisi, 1982), Salam atau Greetings (kumpulan Puisi Dwi Bahasa, 1986), Luh Galuh (Kumpulan Cerpen, 1987), Tas atau Die Tasche (Kumpulan Cerpen, 1987), Luh Galuh (Kumpulan Cerpen, 1988), Keringat Mutiara (Kumpulan Cerpen, 1991), Matahari, Tembok Berlin (Kumpulan Puisi, 1992), Kelakar Air, Air Berkelakar (novel, 1999), Merajut Harkat (novel, 1999), Kerlap Kerlip Mozaik (Novel, 2000), Di Atas Siang Di Bawah Malam (Novel, 2004), Rindu Terluka (Kumpulan Cerpen, 2004), Rindu Terluka (Kumpulan Cerpen, 2005), Keringat Mutiara (Kumpulan Cerpen, 2006), Lobakan (Cerita Seputar Tragedi 1965/1966 di Bali, 2009), Istana Jiwa (Novel, 2012). Beberapa karyanya juga diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Jerman, Prancis.</br></br>Karya-karyanya juga dimuat dalam beberapa antologi internasional: Indonesian Contemporary Poetry (Indonesia 1963), This Prison Where I Live (London 1966), Voice of Cosciences (USA 1955), Bali Behind the Scene (Australia 1997), Silences Voices (Hawaii 2000), Menagerie IV (Indonesia 1998), Another Kinds of Paradise (Boston 2008).</br></br>Selain itu, dia membuat film dokumenter bertema "Dampak Sosial Tragedi Kemanusiaan 1965/66". Dia juga menulis buku kesehatan dan menjadi aktivis Program Penanggulangan HIV/AIDS.</br></br>Dia tinggal di Jakarta, membuka praktik akupuntur. Bersama istrinya dia mengelola "Taman Sringanis", sebuah gerakan kebudayaan dalam bidang kesehatan. Dia beberapa kali diundang ke negara-negara di Eropa, Asia, Australia, dan Amerika sebagai sastrawan maupun aktivis kemanusiaan.agai sastrawan maupun aktivis kemanusiaan.)
  • I Putu Tangkas Adi Hiranmayena  + (Putu Tangkas Adi Hiranmayena adalah senimaPutu Tangkas Adi Hiranmayena adalah seniman-cendekiawan yang saat ini memegang posisi sebagai staf pengajar di Metropolitan State University of Denver dan University of Colorado, Colorado Springs. Penelitiannya menginterogasi konsepsi diskursif tentang “noise” di Bali dan Amerika Serikat yang bersinggungan dengan Kosmologi, Pribumi, dan Pertunjukan. Dia berfokus pada bagaimana orang-orang di tempat-tempat dengan sejarah kolonial yang panjang merebut kembali identitas Pribumi melalui idiom populer. Sebagai praktisi musik dan komposer, Hiranmayena terus tampil dalam improvisasi/ansambel noise dan menciptakan karya kontemporer untuk Gamelan dan Heavy Metal. Dia adalah salah satu pendiri proyek eksperimental Bali, ghOstMiSt dan direktur artistik Denver, organisasi nirlaba Colorado, Gamelan Tunas Mekar.asi nirlaba Colorado, Gamelan Tunas Mekar.)
  • Iseng Bali Sane Kuna  + (RINDU BALI YANG DULU Pandemi Covid-19 yangRINDU BALI YANG DULU</br>Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan membuat Pemerintah terpaksa membatasi kunjungan dari para turis lokal ataupun asing, hal ini menyebabkan hingga saat ini Bali masih sepi kunjungan, situasi ini dikarenakan dari berbagai sebab, mulai dari sempat meningkatnya kasus positif Covid-19 di Indonesia hingga perizinan yang dianggap memberatkan bagi pengunjung.</br>Berbicara tentang pariwisata Bali berarti kita fokus pada sektor budaya dan alam yang menjadi nilai jual utama. Melihat dari problema dan situasi yang terjadi saat ini, diharapkan agar pemerintah memanfaatkan kondisi Bali yang masih sepi dari turis dengan fokus pada pemeliharaan alam dan memperkuat nilai budaya yang dimiliki. Bagaimana caranya, yaitu dengan mengambil langkah besar dalam pembatasan pembangunan instruktur yang tidak perlu dan tidak memiliki dampak dalam menarik minat turis asing. Kita semua tau Bali bahkan lebih dikenal didunia Internasional dari pada negara kita sendiri, kita dikenal dengan uniknya budaya dan asrinya alam yang ditawarkan.</br>Saya sempat mencari beberapa informasi disekitar, baik dari pemandu wisata ataupun dari turis yang sudah menetap di Bali, saya memberikan beberapa pertanyaan mengenai apa yang biasanya para turis asing sukai dan membuat mereka nyaman berada di Bali, jawaban mereka hampir sama pada intinya yaitu budaya dan alam yang ditawarkan, bukan dari segi teknologi maupun kemegahan bangunan modern yang ada disini. beberapa hal menarik yang saya temukan dalam jawaban yang diberikan oleh para narasumber yang saya berikan pertanyaan, yaitu mereka rindu akan suasana Bali yang dulu, mereka rindu akan budaya dan alam tradisonal Bali saat mereka baru pertamakali datang ke Bali.</br>Harapan terbesar saya sebagai generasi milenial yang belum pernah merasakan apa itu “Bali Yang Dulu”, yang hanya tahu dari cerita orang tua, gambar dari Google dan video dari Youtube, semoga Pemerintah bisa memprioritaskan dan membuat program yang mampu membentuk Bali Tradisonal yang dirindukan, karena yang dicari wisatawan bukan Bali dengan teknologi maju ataupun infrastruktur megah, melainkan Bali yang asri dengan lingkungan yang ramah.li yang asri dengan lingkungan yang ramah.)
  • Ni Ketut Sri Rahayuni  + (Rahayuni adalah dosen pada Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Sastra Universitas Udayana. Rahayuni memperoleh geral Magister Humaniora pada tahun 2014 dari Universitas Udayana.)
  • Ramanda Dimas Surya Dinata  + (Ramanda Dimas Surya Dinata adalah seorang dosen di Sekolah Tinggi Desain Bali yang saat ini sedang menempuh studi doktoral di Program Doktor Bidang Kajian Budaya Universitas Udayana.)
  • Fitri Amalia Rhamadani  + (Rhamadani menamatkan studi S1 pada program studi Industri Perjalanan Wisata, Fakultas Pariwisata Universitas Udayana. Saat ini, Rhamadani berprofesi sebagai marketer pada sebuah perusahaan jasa pariwisata sejalan dengan pengalamannya terdahulu.)
  • Rucina Ballinger  + (Rucina Ballinger adalah seniman kelahiran Rucina Ballinger adalah seniman kelahiran Amerika. Dia menamatkan program masternya di bidang Asian Studies/Dance Ethnology di Universitas Hawaii. Pada tahun 1974, dia datang ke Bali untuk mengadakan penelitian mengenai studi komparatif tentang agama, tarian dan folklore. Dia kemudian jatuh cinta dengan Bali. Dia belajar menari Bali pada maestro tari topeng dan gambuh, I Nyoman Kakul, Legong Kraton dengan Sang Ayu Ketut Muklin dan Legong Kraton, Taruna Jaya dan tarian yang lain oleh Ni Ketut Arini Alit. </br></br>Di Amerika, pada 1979, dia turut mendirikan grup kesenian Bali bernama “Gamelan Sekar Jaya”. Tiap tahun menggelar pentas seni di California, lalu kerap mengundang guru tari dari Bali dan dia sendiri menjadi salah satu penarinya di acara itu. </br></br>Pada kunjungan berikutnya ke Bali, dia bertemu dengan Anak Agung Gede Putra Rangki dari Kapal, Mengwi, yang kemudian menjadi suaminya. Sesuai dengan kepandaiannya menari, Rucina mengajar tari Bali dasar kepada anak muda di Abianbase dan Desa Les. Bersama sang suami, ia mendirikan Dhyana Putri Adventures, sebuah perusahaan kecil yang mengajar budaya Indonesia dan khususnya Bali, para siswa, wisatawan dan mahasiswa asing. Pada tahun 2013, dia menjadi orang asing pertama yang pegang judul KLIAN ADAT ISTERI di Desa Abianbase, Kapal.</br></br>Selain dikenal sebagai penari, Rucina juga mendirikan Grup Lawak “Gedebong Goyang” yang beranggotakan empat perempuan bule yang sudah berumur. Pada mulanya, ada empat anggota tapi pada tahun 2019 mulai ada dua anggota saja, yaitu Rucina dan Antonella de Sanctis (Italia). Pementasan disajikan dengan menggabungkan adegan kecil dan lagu dalam bahasa Bali dan Indonesia, diselingi komedi dan kritikan. Indonesia, diselingi komedi dan kritikan.)
  • Strategi Membangkitkan Perekonomian Di Bali  + (STRATEGI MENINGKATKAN PEEKONOMIAN DI BALI STRATEGI MENINGKATKAN PEEKONOMIAN DI BALI</br>Halo... saudara sekalian, saya Nyoman Suwandewi, teman-teman saya biasa memanggil saya Dewi. Saya adalah siswa kelas 12 SMA di Kabupaten Buleleng. Tidak terasa sudah satu setengah tahun pandemi Covid-19 mengusik negara ini. Saya yang sudah duduk di kelas 12 merasa gelisah ketika tamat bersekolah esok hari akan ke mana, karena pariwisata di Bali belum pulih. Mungkin bukan hanya saya yang dibuat bingung, teman-teman dan saudara di rumah juga mungkin sama seperti saya. Namun saya sebagai siswa berusaha agar tetap produktif di tengah pandemi seperti sekarang, oleh karena itu saya megikuti limba wikithon partisipasi pblik 4 ini. </br></br>Pandemi covid-19 hingga kini masih menjadi wabah yang berdampak besar terhadap semua bidang kehidupan di dunia. Terutama nya bidang perekonomian yang mengandalkan sektor pariwisata, seperti perekonomian Bali yang hingga kini masih mengalami keterpurukan. Seperti yang kita ketahui bahwa perekonomian di Bali sangat bergantung pada sektor pariwisata, yang dimana semenjak pandemi covid-19 ini pemerintah memberlakukan PSBB (Pembatasan sosial berskala besar) guna menekan penularan virus covid-19. Berbagai upaya telah di lakukan oleh pemerintah dan masyarakat untuk menopang perekonomian Bali. Oleh karena itu saya sebagai masyarakat Bali ingin menyalurkan aspirasi saya untuk ikut berkontribusi dalam membangkitkan kembali perekonomian di Bali dengan cara ikut serta berpartisipasi di lomba wikithon partisipasi publik 4, adapun aspirasi yang ingin saya tuangkan untuk membangkitkan perekonomian di bali adalah dengan poin di bawah ini:</br> Adanya pengendalian pada wabah itu sendiri. Hal utama yang harus dilakukan adalah mengurangi kasus penularan virus covid-19 di Bali melalui percepatan program vaksinisasi covid-19. Hal ini dapat kita jadikan benteng utama dalam menghadapi wabah covid-19 di Bali. Kemudian langkah selanjutnya yaitu dengan memperketat prokes (3M) di pulau dewata dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat dan para wisman yang akan berlibur ke Bali untuk ikut secara bersama-sama dalam mentaati prokes. Hal ini dilakukan untuk mengembalikan kepercayaan dunia terhadap pulau bali melalui disiplin prokes, dan penambahan fasilitas kesehatan sehingga memadai dan layak untuk di pakai seperti pembangunan ruang karantina mandiri, menyediakan Thermal Detector atau rapid tes serta menjamin keselamatan dan kenyamanan tourism, karena Healt Tourism yang baik justru dapat meningkatkan minat wisatawan untuk berlibur ke bali. Tak hanya dari segi prokes, Pulau Bali juga harus mengoptimalkan semua bidang yang ada untuk ikut serta dalam menunjang perekonomian, sehingga strategi tersebut tak hanya bersumber dari sektor pariwisata saja melainkan melalui pengoptimalan semua sektor yang ada, seperti Sektor Pertanian Perkebunan, Sektor Pemberdayaan Digital Berbasis Desa Adat, Sentra Ukm Kain Endek dan Songket, Ukm Bidang Ekonomi Kreatif dan yang lainnya. Sehingga melalui kerjasama dari seluruh pelaku ekonomi tersebut perlahan-lahan dapat membangkitkan perekonomian di Bali. Langkah berikutnya melalui pengembangan Essential Bussines Travel Corridor (TCA) yaitu kerjasama yang di lakukan dengan beberapa negara untuk keperluan Bisnis Essensial, Diplomatk dan Dinas yang sudah mulai dicanangkan oleh pemerintah. Dari semua poin diatas satu poin yang tak kalah pentinya adalah dengan membangun citra positif ke negara luar terhadap pariwisata di bali, seperti contohnya dengan meningkatkan semua bidang di sektor pariwisata agar memiliki poin+ dari pariwisata lainnya sehingga para wisatawan lebih tertarik untuk berlibur di bali, hal ini bisa di lakukan dengan meningkatkan dari segi pelayanan (melalui pelatihan SDM), kelengkapan fasilitas, obyek wisata yang lebih menarik, tarif harga yang lebih murah dan lainnya dengan poin + ini perlahan-lahan mampu membuat sektor pariwisata di bali lebih di lirik lagi oleh para wisatawan, apalagi seperti yang kita ketahui selama ini pulau bali adalah pulau wisata yang memiliki berbagai tempat wisata yang menarik, tak hanya itu kuliner dan tradisi yang ada di pulau Bali juga semakin menambah poin + terhadap sektor pariwisata di Bali.poin + terhadap sektor pariwisata di Bali.)
  • Sampah ring Bali  + (Sampah di Bali Sampah di bali sudah banyaSampah di Bali</br></br>Sampah di bali sudah banyak berserakan dan mengganggu kenyamanan bersama. Walapun sudah banyak mempermasalahkan hal ini, tapi saya ingin menekankan kembali bahwa permasalahan ini harus ditindak lanjuti dan mulai mengelolanya.</br></br>Menurut riset liputan6.com Gunung Sampah Ilegal Setinggi 50 Meter Ditemukan di Bali, Sampai Disorot Media Australia tempat pembuangan sampah ilegal di kawasan Bali Utara, pada 5 Juli 2023. Hal itu membangkitkan rasa miris akan Bali yang dikenal sebagai destinasi wisata populer di mancanegara karena keindahan alamnya.</br></br>Media Australia itu juga menyangkutkan masalah sampah dengan rencana penerapan pajak turis asing yang datang ke Bali. Pada awal Juli 2023, Gubernur Bali Wayan Koster menyebut para wisatawan akan diharuskan membayar Rp150 ribu mulai 2024. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk 'lingkungan, budaya, dan membangun infrastruktur yang lebih berkualitas. </br></br>Ini sangat berdampak pada wilayah dekat dengan tumpukan sampah karena menggangu polusi udara, apabila sampah itu dibakar itu juga akan mengakibatkan polisi udara yang sangat buruk serta juga berpengaruh pada wisata yang ada di bali. </br></br>Jadi saya ingin menyatakan mari bersama sama untuk membuang sampah pada tempatnya dan mengelola sampah dengan inovatif agar mencegah penumpukan sampah dan tidak menggangu kenyamanan bersama apabila kita tidak mengelolanya dengan baik, serta demi wisata bali yang lebih maju.k, serta demi wisata bali yang lebih maju.)
  • Luh Gede Saraswati Putri  + (Saras Dewi bernama lengkap Luh Gede SaraswSaras Dewi bernama lengkap Luh Gede Saraswati Putri, lahir di Denpasar, Bali, 16 September 1983. Sejak remaja Saras sudah menyukai kegiatan menyanyi dan menulis puisi. Pada 2002, dia meluncurkan album lagu bertajuk “Chrysan” dengan single "Lembayung Bali".Album ini masuk nominasi Anugerah Musik Indonesia (AMI) Award dalam kategori Best Ballad dan Best Single. Pada tahun 2014, Saras bersama artis Bali lainnya menyanyi bersama untuk gerakan Bali Tolak Reklamasi.</br></br>Saras juga telah menerbitkan sejumlah buku. Buku puisi pertamanya berjudul “Jiwa Putih” terbit tahun 2004. Buku yang kedua merupakan buku nonfiksi tentang Hak Azasi Manusia yang diterbitkan pada tahun 2006 oleh UI Press bekerja sama dengan Uni Eropa, sedangkan buku ketiga berjudul “Cinta Bukan Coklat” terbit pada tahun 2010, buku keempat terbit pada tahun 2015 berjudul “Ekofenomenologi”, dan buku kelima berupa antologi puisi berjudul “Kekasih Teluk” (2017). Tulisan-tulisannya berupa esai/artikel dengan tema sosial, budaya, ekologi, politik dimuat di berbagai media massa, antara lain Media Indonesia, Jawa Pos, Bali Post.</br></br>Saras adalah seorang aktivis lingkungan yang sangat konsen dalam Gerakan Tolak Reklamasi Teluk Benoa. Dia juga terlibat dalam gerakan feminisme dan pembelaan hak-hak perempuan. Saras berhasil menyelesaikan program doctoral di Universitas Indonesia saat usia 29 tahun pada bulan Juli 2013. Selain terus menulis dan menjadi aktivis, Saras mengajar filsafat dan menjadi Ketua Program Studi Ilmu Filsafat di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia.akultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia.)
  • "Pil KB yening engsap jek langsung jadi, Pilkada yen suba jadi jek langsung engsap"  + (Sebenarnya menjadi pemimpin di parlemen saSebenarnya menjadi pemimpin di parlemen sangatlah sulit, karena harus melindungi para budak dan selalu berpegang teguh pada janji-janji politik selama kampanye. Saat ini adalah. musim bagi para calon partai politik untuk bergelut dan berkampanye. Hal ini dilambangkan dengan para peziarah yang menjuntai spanduk di sepanjang trotoar dan catus pata, yang bertujuan agar semua orang dapat melihat diri mereka sebagai PEMILU. Dia sendiri juga mempertimbangkan semua hal ini dengan visi dan misi jika dia dipilih oleh partai rakyat. Jika dilihat maka sebenarnya hanya ada wakil rakyat yang menjalankan program dan memenuhi janji-janji politiknya dan ada juga yang lupa pada janjinya seperti kacang yang lupa pada kulitnya. Sebagai bukti bahwa saya yang berada di Bali utara merasa menjadi korban janji politik, janji untuk membangun bandara agar perekonomian di Bali stabil tetapi sampai saat ini semua itu hanya wacana yang mengembara selama musim kampanye. Nah itu yang saya rasakan sendiri, mungkin para wakil rakyat memiliki pertimbangan lain yang mungkin bandara belum direalisasikan hingga saat ini, hanya saja menjadi wakil rakyat sangat sulit dalam mengambil keputusan karena banyak. pertimbangan dan pekerjaan yang harus dilakukan. Kami sebagai rakyat hanya. meminta kepada bapak-bapak dan ibu- ibu yang sedang bersalin untuk tidak memutuskan janji yang kondisinya sulit untuk direalisasikan agar budak atau rakyat tidak tersinggung oleh janji. Hanya saja, jika ada kesalahan, maafkan aku. Memang menjadi pemimpin sebagai wakil rakyat memang sulit, karena sebagai wakil rakyat harus selalu melindungi rakyat dan harus ingat dengan janji-janji politiknya selama masa kampanye. Sekarang adalah musim pencalonan wakil rakyat dan masa kampanye. Hal ini ditandai dengan banyaknya para caleg yang memasang baliho menghadap trotoar dan catus kematian.liho menghadap trotoar dan catus kematian.)
  • Titus Rosier  + (Seorang ahli perhotelan dengan pengalaman Seorang ahli perhotelan dengan pengalaman lebih dari tujuh belas tahun di industri ini, Titus Rosier bergabung dengan resor pemenang penghargaan W Bali – Seminyak pada Juni 2021, memimpin tim berbakatnya sebagai General Manager. Memulai karir profesionalnya di Timur Tengah, Titus telah memperoleh pengalaman luas bekerja di berbagai negara dan properti untuk Marriott International. Berangkat dari petualangan terakhirnya di Timur Tengah, Titus siap menghadapi tantangan baru dan memutuskan untuk pindah ke Indonesia berdasarkan kecintaannya pada negara yang menakjubkan ini, memilih pulau magis Bali sebagai rumah barunya. Berasal dari Belanda, Titus memiliki hasrat akan keberlanjutan yang ia terapkan melalui pengembangan inisiatif signifikan dan program luar biasa termasuk peluncuran koktail tanpa limbah. Program minuman ini menggunakan sisa kulit buah untuk membuat ramuan yang menyegarkan. Selain memerangi sampah makanan, tim di W Bali juga secara aktif berfokus pada pengurangan penggunaan plastik untuk menghilangkan semua plastik sekali pakai dari properti pada tahun 2023. Selain itu, W Bali telah bermitra dengan beberapa LSM yang berbasis di Bali, seperti S.O.S Kitchen, untuk mendonasikan sisa sarapan prasmanan yang masih segar dan dapat dimakan untuk dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan termasuk panti asuhan anak-anak dan daerah miskin di Bali. W Bali juga bermitra dengan Sungai Watch dan bersama Marriott Business Council Indonesia, mereka sedang mengerjakan solusi sampah di Bali. Tujuan ambisiusnya adalah membuang 100.000 kilo sampah per tahun dari sungai-sungai di Bali.mpah per tahun dari sungai-sungai di Bali.)
  • Pemberantasan Korupsi Demi Kelancaran Program Nangun Sat Kerthi Loka Bali  + (Siapa yang tidak tahu bahwa Bali merupakanSiapa yang tidak tahu bahwa Bali merupakan salah satu daerah dengan pendapatan pariwisata Siapa terbesar di Indonesia. Bahkan Di tahun 2023 Bali mulai merencanakan Pembangunan yang dinamakan Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang berarti sebagai 6 pembangunan utama kesejahteraan dan kebahagiaan kehidupan manusia. Nangun sat kerthi loka bali sendiri memiliki tujuan yang berhubungan dengan memajukan pariwisata bali, dimana terdapat 6 sumber utama yaitu, atma kerthi, segara kerthi, danu kerthi, wana kerthi, jana kerthi, jagat kerthi yang memiliki arti untuk kesejahteraan hidup manusia di setiap bagiannya.</br>Tetapi Pembangunan di Bali tidak akan bisa berjalan dengan baik jika masih banyaknya oknum oknum yang memanfaatkan dana pembangunan untuk kepentingan pribadi atau bisa disebut sebagai korupsi. Contohnya seperti kasus pengkorupsian dana pembangunan Pura Paibon Wargi di Kabupaten Klungkung dan adanya kasus pengkorupsian dana SPI di Kampus Udayana. Hal ini merupakan salah satu faktor penghambat pembangunan di Bali terjadi. Bahkan pihak yang seharusnya menyelidiki kasus korupsi malah menutup mata dan bisu akan semua kejadian tersebut.</br>Karena itulah diharapkan Pemerintah Provinsi Bali dapat menanggapi permasalahan tersebut dengan serius. Agar program Nangun Sat Kerthi Loka Bali berjalan dengan baik tanpa ada kasus korupsi dalam pembangunan tersebut. kasus korupsi dalam pembangunan tersebut.)
  • Sri Jayantini (I Gusti Agung Sri Rwa Jayantini)  + (Sri Jayantini, bernama lengkap I Gusti AguSri Jayantini, bernama lengkap I Gusti Agung Sri Rwa Jayantini. Lahir di Denpasar, 15 Januari 1977. Dia lulusan Sastra Inggris, Fakultas Sastra, Universitas Udayana. Perjalanan kepenyairannya dimulai dari sekolah menengah pertama dengan mengikuti kegiatan Sanggar Cipta Budaya pada tahun 1989. Saat itu, Jayantini sudah menerbitkan puisinya di Bali Post. Kini dia menjadi dosen Program Studi Sastra Inggris di Fakultas Bahasa Asing (FBA) Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar. Kreatif sejak di SMP, Jayantini memadukan potensi menulis dalam berkarir sebagai tenaga pendidik. Di tengah kewajiban mengajar dan kerap kali menjadi penerjemah paruh waktu, dia masih cukup aktif berkarya di bidang sastra. “Bunga Perjalanan” adalah salah satu buku puisi dan prosanya yang terbit pada tahun 2015, selain ikut serta dalam antologi bersama penyair lainnya. Sejumlah karya akademik bidang penerjemahan juga telah diterbitkan, antara lain “The Art of Translating” (2016), “Practice Makes Perfect” (2015), “Penerjemahan Ilmiah; Teknik dan Fenomena” (2018). Jayantini tetap menyediakan waktu untuk menikmati sensasi berpuisi sebagai pelepas kepenatan dalam melahirkan karya akademik.kepenatan dalam melahirkan karya akademik.)
  • Sugi Lanus  + (Sugi Lanus lahir di Singaraja, Bali. Dia aSugi Lanus lahir di Singaraja, Bali. Dia adalah kurator Museum Lontar, Karangasem, Bali. Semenjak kuliah di Jurusan Sastra Bali Universitas Udayana aktif bekerja paruh waktu sebagai asisten peneliti dari Princeton University, UCLA, Murdoch University, Leiden University, Osaka University, dll. Mengikuti puluhan workshop dan training internasional, serta mengikuti pendidikan pasca-sarjana dalam beberapa disiplin: Cultural Studies, Tourism Studies, dan Teologi. Dia terpilih sebagai peserta pertukaran pemuda ASEAN-Jepang (1997) melalui sponsorship dari Perdana Menteri Jepang. </br></br>Dia berpengalaman sebagai konsultan untuk berbagai lembaga internasional, seperti: GTZ, AusAID, UNICEF, WHO, British Council. Dalam bidang jurnalistik bekerja sebagai koresponden Majalah Tempo (1998-2000), fixer ABC TV, BBC, Arte TV, National Geographic, Smithsonian Magazine. Dia juga aktif sebagai konsultan dan memberikan workshop untuk DPRD dan pemerintahan daerah di seluruh Indonesia (2005-2012) dan konsultan politik independen untuk beberapa politisi nasional (2012 - sekarang). </br></br>Tahun 2006 dia mendirikan Hanacaraka Society untuk meneliti lontar Bali dan Lombok. 'Puja Tri Sandhyā: Indian Mantras Recomposed and Standardised in Bali', adalah salah satu hasil risetnya terhadap berbagai lontar mantra yang telah diterbitkan dalam Journal of Hindu Studies, 2014, Vol. 7(2), Oxford Centre for Hindu Studies, Oxford University Press. Aktif diundang berbicara dalam berbagai pertemuan budaya, diantaranya: Kongres Kebudayaan V (2003), Ubud Writers and Readers Festival (2004-2017), International Conference on Tagore, Hanoi, Vietnam (2011), Frankfurt Book Fair (2015), dll, dan berbagai diskusi kependetaan Hindu. Pernah menjabat sebagai Komisaris perusahan nasional (2004-2006), dan Corporate Relation Executive sebuah perusahan internasional berpusat di London (2014-2016).</br></br>Ratusan artikel yang ditulisnya telah dipublikasi dalam berbagai media online dan cetak, seperti tatkala.co, Bali Post, dll. Sekarang sedang menjalankan riset terhadap relief-relief terkait manuskrip lontar di Borobudur, dan Herbalian Project, sebuah proyek pemetaan herbal dalam lontar Bali dan Jawa Kuno.an herbal dalam lontar Bali dan Jawa Kuno.)
  • Wayan Sujana Suklu  + (Sujana Suklu dikenal sebagai pemikir progrSujana Suklu dikenal sebagai pemikir progresif seni rupa kontemporer di Bali. Dengan visi kepeloporan yang mencerminkan filosofi universal. Kontribusi Sujana Suklus sangat luas cakupannya, mencakup bidang multidisiplin dalam platform seni rupa, akademik dan komunitas. Penelitian akademik Suklus mengeksplorasi cara-cara untuk membawa metodologi seni ke dalam komunitas yang mengolah dan melestarikan kearifan lokal sambil memperluas keahlian yang ada. Keindahan dari penelitian ini adalah bahwa hal itu telah diterapkan dan berkembang secara aktif di masyarakat saat ini.</br></br>Wayan Sujana alias Suklu adalah seorang pelukis dan dosen seni rupa ISI Denpasar. Dia lahir di Lepang, Klungkung, Bali, 6 Februari1967. Karya-karyanya pernah ditampilkan dalam sejumlah pameran bersama di dalam dan luar negeri, antara lain: Beijing International Art Biennale. Bangladesh XI Biennale. Pameran tunggalnya, antara lain: "Panji, Between Body and Shadow" di IMF International Art Event, Nusa Dua Bali (2018), "Intermingle Art Project, Light Pattern di Bentara Budaya Bali (2017), "Wings and Time" di Komaneka Fine Art Gallery (2016). Penghargaan yang pernah diraihnya adalah “The Winner of the Indofood Art Awards Competition on Abstract Category” (2003), “The Best 10 Indonesia Competition of the Philip Morris Art Awards (2003). Suklu juga pernah menjadi salah satu kurator pameran “Bali Megarupa” (2019).tu kurator pameran “Bali Megarupa” (2019).)
  • Tatang Bsp  + (Tatang B.Sp lahir di Tegal, Jawa Tengah, MTatang B.Sp lahir di Tegal, Jawa Tengah, Maret 1965. Dia menetap di Bali sejak tahun 1990-an sebagai pelukis dan penulis seni rupa. Sejak 1998 dia rajin menampilkan karyanya dalam pameran bersama, antara lain Indonesian Art Award V, National Gallery Indonesia, Jakarta (1998), Millenium Sanggar Dewata Indonesia, ARMA Museum, Ubud, Bali (2000), Penjelajahan Diri 18 Pelukis, Tonyraka Art Gallery, Ubud, Bali (2003), Power of Mind, Orasis Art Gallery, Surabaya (2005), A Beautiful Death, Bentara Budaya Yogyakarta (2007), Olympic Fine Arts 2008, Beijing, China (2008), Festival Hujan, Bentara Budaya Bali (2010), Bali Art Fair 2013: Bali on the Move, Tonyraka Art Gallery, Ubud, Bali (2013). Pameran tunggalnya adalah The Lost Generation, Chedy Art Gallery, Ubud – Bali (2001), Reality Of Objects, Artsphere Gallery, Jakarta (2007). Dia pernah meraih penghargaan The Top Ten Winners in the Phillip Morris Indonesia Art Awards V (1998) dan Finalist The Windsor and Newton Competition Indonesia (1999). Karya-karya lukisnya banyak mengangkat tema-tema sosial dengan metafora-metafora dan simbol-simbol yang unik. Selain pelukis, dia sering menulis ulasan dan artikel seni rupa di media massa dan media online. Terkadang dia juga diminta menjadi kurator pameran seni rupa.diminta menjadi kurator pameran seni rupa.)
  • Forum GenRe Jembrana : Peran lan Kontribusi Para Yowana antuk Ngereredang Prevalensi Stunting ring Kabupaten Jembrana  + (Tingginya Prevalensi Stunting hingga kini Tingginya Prevalensi Stunting hingga kini masih menjadi tantangan bagi Kabupaten Jembrana. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh kembang pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Stunting tidak hanya menyebabkan perkembangan fisik menjadi tidak maksimal, tetapi juga mempengaruhi kekuatan daya tahan tubuh hingga perkembangan otak. Penyebab terjadinya stunting pada anak karena seorang ibu menikah dan hamil di Usia Muda sehingga praktek pengasuhan yang kurang baik, termasuk kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelumnya, pada masa kehamilan dan setelah melahirkan. </br></br>Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Kabupaten Jembrana sebesar 14,2 persen yang dapat dikatakan tertinggi dibandingkan dengan Kabupaten lain yang ada di Provinsi Bali. Karena tingginya prevalensi Stunting di Kabupaten Jembrana sehingga perlu mendapat perhatian khusus dari seluruh masyarakat. </br>Kontribusi Remaja sangat penting dalam penurunan angka stunting di Kabupaten Jembrana, sehingga Solusi yang dapat saya berikan untuk penurunan angka stunting yang cukup tinggi di Kabupaten Jembrana adalah memperkuat kolaborasi dan melakukan Pencegahan Stunting dari Hulu ke Hilir yaitu melalui kerja sama Pemerintah dengan Remaja. Program Forum GenRe Jembrana merupakan bentuk kerja sama pemerintah dengan remaja Jembrana dalam menangani permasalahan stunting. Forum GenRe Jembrana dibentuk OLEH, DARI, DAN UNTUK REMAJA sebagai tempat untuk memberikan edukasi kepada seluruh Remaja di Jembrana untuk tidak salah bergaul yang menjadi faktor penyebab Pernikahan Dini, yang pada akhirnya kesiapan fisik dan psikis remaja yang menikah di usia muda yang mejadi salah satu penyebab angka kelahiran bayi atau anak yang menderita stunting di Kabupaten Jembrana. </br></br>Beberapa Program yang sudah dilaksanakan Forum GenRe Jembrana salah satunya program RUMAH PENTING(Rumahnya Remaja Peduli Stunting) yang dimana tujuan dari program ini adalah untuk mengajak Para Remaja untuk ikut memberikan edukasi kepada remaja remaja yang ada di Kabupaten Jembrana seputar Bahaya Stunting, bagaimana pencegahan stunting, dan memahami faktor-faktor penyebabnya. dengan begitu Remaja memiliki kesiapan yang matang sebagai calon ibu, mengetahui gizi seimbang, dan bisa menerapkan pola asuh yang benar sehingga dapat menurunkan resiko anaknya nanti terkena stunting. Dilaksanakan juga pemeriksaan kesehatan dan pengecekan Anemia pada Remaja Perempuan. Selain itu, program ini juga menyasar ke rumah-rumah warga yang kurang mampu untuk memberikan donasi berupa makanan dengan gizi seimbang untuk mencegah stunting seperti Telur. </br></br>Keterlibatan Remaja dalam upaya pencegahan stunting sangat diperlukan, sebab remaja merupakan agen perubahan yang bisa turut diberdayakan dari sisi pemikirannya. Keberhasilan pemerintah dalam menurunkan angka stunting baik melalui Program dinas terkait, juga tidak terlepas dari peran remaja yang ada di kabupaten jembrana untuk ikut menkampanyekan seputar bahaya Stunting.</br></br>Stunting merupakan masalah yang sangat serius, jangan sampai kita biarkan generasi muda yang akan menjadi pemimpin bangsa rusak. Ini merupakan langkah kecil yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan indonesia emas 2045. melahirkan generasi muda yang unggul dan berkualitas demi terwujudnya bangsa indonesia yang lebih baik lagi. </br></br>CEGAH STUNTING SEBELUM GENTINGaik lagi. CEGAH STUNTING SEBELUM GENTING)
  • Wayan Sumahardika  + (Wayan Sumahardika lahir di Denpasar, 11 MeWayan Sumahardika lahir di Denpasar, 11 Mei 1992. Magister Program Studi Pendidikan Bahasa Undiksha, Singaraja. Menjadi sutradara, penulis naskah sekaligus founder Teater Kalangan. Naskahnya sempat meraih juara I Lomba Naskah Monolog se-Indonesia dalam Pestarama UIN Jakarta, Juara I Lomba Penulisan Naskah Drama Tradisional Naskah Dinas Kebudayaan Provinsi Bali 2018, dan Juara 1 Lomba Penulisan Naskah Drama Modern Dinas Kebudayaan Provinsi Bali 2017. Beberapa karya pertunjukannya dipentaskan pada acara Mimbar Teater Indonesia V, Bali Emerging Writers Festival, Pesta Kesenian Bali, Bali Mandara Nawanatya, Festival Monolog 100 Putu Wijaya, Parade Teater Canasta, Parade Teater Muda Bali Utara, Festival Dusun Jembrana dan Festival Bulan Bahasa Bali Provinsi Bali. Tulisan berupa puisi, cerpen, esai, dan ulasan teater pernah dimuat di sejumlah media seperti Indopos, Media Indonesia, Bali Post, Bali Tribun, Tribune Bali, Tatkala.co, Bale Bengong serta terhimpun dalam beberapa buku antologi bersama.mpun dalam beberapa buku antologi bersama.)
  • I Gusti Ngurah Widyatmaja  + (Widyatmaja adalah dosen di Fakultas PariwiWidyatmaja adalah dosen di Fakultas Pariwisata Universitas Udayana dan menyandang gelar doktor di bidang kepariwisataan yang diperolehnya dari Program Studi Doktor Pariwisata, Universtas Udayana dengan disertasi berjudul ‘Model Tata Kelola Tenaga Kerja Disabilitas pada Industri Perhotelan di Bali.’bilitas pada Industri Perhotelan di Bali.’)
  • Penertiban WNA  + (Yang saya hormati, Calon - calon pemimpin Yang saya hormati, Calon - calon pemimpin Bali, Bapak / Ibu dewan juri serta para Audiens yang saya banggakan.</br></br>Om Swastiastu,</br></br> Sebelum saya memulai orasi , mari kita panjatkan puja dan puji syukur kita ke hadapan Tuhan yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kita dapat menjalankan kegiatan ini dengan baik.</br> </br> Seperti yang kita ketahui bersama, salah satu masalah di pulau Bali adalah banyaknya WNA yang bekerja illegal dan tidak terdata di pulau Bali. menurut situs BBC Indonesia, sejumlah unggahan menyebutkan turis asing di Bali bekerja secara ilegal dengan menawarkan jasa fotografi, latihan bersepeda motor, berselancar, cukur rambut, sampai jualan sayur. Hal ini membuat sejumlah warga Bali khawatir ruang pendapatan mereka semakin sempit. Lalu bagaimana para calon pemimpin bisa mengatasi hal tersebut? Pihak pemimpin dapat melakukan pendataan rutin tiap usaha dan UMKM di daerah kekuasaannya, bila perlu dilakukan pendataan penduduk secara menyeluruh dan rutin agar oknum - oknum illegal segera terciduk dan ditindak lanjuti. Dari sumber yang saya baca, pemerintah pusat berencana menerapkan aturan yang mewajibkan WNA yang masuk di pulau pariwisata seperti Bali untuk membayar tarif non - pajak sebesar 10$. Dengan begitu, para WNA yang masuk ke Bali dapat terdata tanpa terkecuali. Saya harap para calon pemimpin yang terpilih dapat menjalankan dan menjaga program tersebut agar mengurangi para pekerja WNA illegal di Bali. </br> </br> Sekian kritik dan saran yang dapat saya sampaikan kepada calon pemilu Bali dalam orasi kali ini, untuk salah kata yang saya sampaikan saya ucapkan banyak - banyak maaf, akhir kata saya ucapkan Parama Shanti, Om Shanti Shanti Shanti Om.Parama Shanti, Om Shanti Shanti Shanti Om.)
  • Paul Michael Taylor  + (Kurator, Antropolog Riset dan Direktur Program di Smithsonian Institution.)
  • Ngalimbakang Kualitas Pendidikan Bangsa  + ("Om Swastiastu" Terima kasih untuk kesemp"Om Swastiastu"</br></br>Terima kasih untuk kesempatan yang sudah diberikan kepada saya.</br></br>Yang saya hormati Tim BASAbali Wiki. Yang saya hormati dewan juri Wikithon Patisipasi Publik: Bali Berorasi. Dan juga para pemirsa yang saya cintai.</br></br>Rasa bahagia saya haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi (Tuhan) atas anugerah-Nya kita bisa berkumpul disini di acara Wikithon Partisipasi Publik : Bali Berorasi yang diadakan oleh BASAbali Wiki. Saya Devi Rossalinda Natalia akan membawakan orasi menganai “Apa masalah yang paling mendesak untuk ditangani oleh para calon pemimpin Bali?” yang berjudul “Mengembangkan Kualitas Pendidikan Bangsa.” Sebelumnya saya minta maaf jika bahasa bali saya kurang baik.</br></br>Pemilu 2024 sudah dekat. Itu artinya masyarakat Indonesia akan mengadakan acara demokrasi yaitu pemilu serempak yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali. Sudahkah kalian mempunyai pilihan siapa yang akan dipilih di pemilu 2024? Pastinya kalian semua sudah pada tahu kinerja para calon pemimpin dan program apa saja yang akan dilaksanakan jika sudah menjabat sebagai pemimpin. Kita sebagai masyarakat jangan salah pilih serta kemakan janji-janji manis calon pemimpin khususnya untuk masyarakat Bali. Di Bali bahkan di provinsi lainnya pasti banyak sekali masalah yang merugikan masyarakat. Maka dari itu, harus segera diatasi. Banyak masyarakat mengkritik kegagalan pemerintah untuk menyelesaikan masalah masyarakat. Saya sebagai masyarakat dan seorang siswa juga merasakan banyak masalah diantaranya di bidang pendidikan. Pendidikan sangat berguna sekali untuk masa depan.</br></br>Yang pertama, masalah fasilitas sekolah yang tidak mendukung. Contohnya sudah membayar uang SPP tapi fasilitas, sarana dan prasarana tidak mendukung seperti tidak ada alat pendingin ruangan seperti kipas angin ataupun AC. Ada juga yang kelasnya terdapat kipas angin ataupun AC tetapi rusak dan tidak ada perbaikan dari pihak sekolah. Hal tersebut membuat para siswa kepanasan dan juga tidak semangat mengikut pembelajaran. Dampaknya bisa membuat banyak siswa yang berpikiran untuk bolos sekolah. Jika hal seperti itu secara terus menerus terjadi. Bisa kah kualitas pendidikan di Bali meningkat? Tentu tidak. Di media sosial juga banyak beredar berita-berita seperti ini. Yang menjadi pertanyaan saya, Apakah pemerintah tidak berusaha turun tangan ke lapangan langsung memberikan bantuan ke sekolah-sekolah? Atau sudah ada bantuan dari pemerintah tapi bantuan tersebut tidak dikelola dengan baik oleh pihak sekolah? Jika seandainya sudah ada bantuan dari pusat, Kenapa bisa masih sarana dan prasarananya tidak mendukung proses pembelajaran? Selain itu para siswa juga sudah membayar uang SPP setiap bulannya. Mereka layak menerima hak nya. Dimanakah bantuan itu, apakah ada dugaan tentang perilaku yang tidak pantas atau korupsi? Masalah ini harus segera diselesaikan secara menyeluruh oleh para calon pemimpin maupun pemerintah Bali agar pendidikan di Bali dapat maju. Jika memang ada tindakan yang melanggar hukum, saya harap pemerintah atau calon pemimpin Bali dapat tegas menangani kasus seperti ini.</br></br>Yang kedua, masalah tentang sistem PPDB SMP-SMA/K yang membuat para siswa dan orang tua siswa sedih (kecewa). Masalah ini dapat dikatakan sebagai masalah yang paling mendesak karena menurut saya setiap tahun, setiap penerimaan siswa baru pasti masalah ini menuai pro dan kontra. Contohnya adalah dengan menggunakan sistem zonasi. Sistem zonasi adalah sistem kedekatan jarak rumah ke sekolah tujuan. Ada siswa yang rumahnya satu zona dan dekat dengan sekolah tujuan, tetapi tidak diterima. Nah, ini juga termasuk masalah yang harus diselesaikan oleh calon pemimpin Bali. Di media sosial banyak berita bahwa para siswa tidak dapat diterima di sekolah tujuannya sehingga terjadi aksi demo di Dinas Pendidikan dan Gedung DPRD, namun tidak membuahi hasil. Apa sebenarnya yang menyebabkan sebagian siswa tidak lolos PPDB setiap tahunnya? Apakah ada kecurangan di PPDB? Apakah calon pemimpin akan menindaklanjuti sistem ini? Karena sering terjadi kasus seperti ini, saya berharap agar pemerintah atau calon pemimpin bisa mempertimbangkan dan menyelesaikan serta mencari solusi masalah seperti ini. Sangat disayangkan bagi siswa yang harus merelakan sekolah yang mereka inginkan karena sistem yang tidak adil. Meskipun ada banyak sekolah yang bagus, jika kita bukan menjadi pilihan kita, kita tidak akan senang dan tidak akan memiliki semangat untuk belajar.</br></br>Yang ketiga, menurut saya masalah mendesak yang harus diatasi calon pemimpin Bali adalah tingginya angka putus sekolah. Faktanya masalah ini terus meningkat setiap tahunnya dan tidak bisa dipungkiri bahwa masalah ini sulit diatasi jika tidak ada solusi yang tepat. Masalah ini tentu dipicu oleh beberapa faktor diantaranya faktor ekonomi, faktor lokasi, kurangnya kasih sayang orang tua, dan lainnya. Di beberapa kabupaten di Bali kasus ini juga meningkat karena dipicu pandemi COVID-19 silam. Kasus putus sekolah mengakibatkan bertambahnya jumlah pengangguran karena untuk mendapatkan pekerjaan yang layak pun harus memiliki pendidikan minimal SMA. Bahkan menambah kemungkinan tingginya kenakalan remaja dan tindak kejahatan dalam kehidupan sosial masyarakat. Apakah calon pemimpin Bali nantinya bisa memberikan solusi yang tepat agar kasus ini bisa tertuntaskan? Sebelumnya pemerintah sudah memberikan bantuan pendidikan bagi masyarakat yang tidak mampu agar dapat mengeyam pendidikan. Saya berharap agar calon pemimpin Bali nanti nya bisa terbuka dalam menghadapi kasus mendesak seperti ini.</br></br>Para pemirsa, itulah yang bisa saya sampaikan mengenai masalah yang paling mendesak untuk ditangani oleh para calon pemimpin Bali. Lima tahun bukan waktu yang singkat. Siapapun nanti yang akan menjadi pemimpin Bali. Besar harapan saya agar negara Indonesia khususnya Bali bisa lebih berkembang bahkan maju. Pesan saya janganlah sampai salah pilih pemimpin. Pilihlah pemimpin yang benar-benar kerja nyata, berintegritas dan berkualitas serta bisa melanjutkan program pemimpin yang sebelumnya dengan baik. Pilihlah calon pemimpin sesuai dengan pilihan hati kita jangan terpengaruh oleh faktor luar. Sekali lagi jangan sampai kemakan janji-janji manis tanpa ada bukti nyata. Semoga pemilu 2024 ini bisa menjadi awal dari kemajuan bagi Indonesia dan Bali. Baik, jika ada kata-kata atau orasi saya tidak tidak patut, saya tidak lupa saya untuk meminta maaf. Saya tutup dengan Parama Santi.</br></br>“Om Santi Santi Santi Om”n Parama Santi. “Om Santi Santi Santi Om”)
  • Anak Agung Gde Rai  + (Anak Agung Gde Rai atau biasa dipanggil AgAnak Agung Gde Rai atau biasa dipanggil Agung Rai, lahir di Peliatan, Ubud, 17 Juli 1955. Dia adalah budayawan dan tokoh seni yang berjasa besar melestarikan dan mempromosikan karya-karya seni Indonesia (khususnya Bali). Dia adalah pendiri ARMA (Agung Rai Museum of Art). Kemiskinan di masa kanak memotivasi Agung Rai untuk mengubah kehidupan keluarganya menjadi lebih baik dengan terus menerus bekerja keras. Ketika masih muda, dia pernah menjadi “pedagang acung” (pedagang asongan) benda-benda seni untuk turis yang berkunjung ke Bali.</br></br>Agung Rai bercita-cita menjadi guru, namun kandas karena tidak ada biaya sekolah. Kemudian dia belajar melukis. Namun dia menyadari bakatnya tak cukup sebagai pelukis. Akhirnya dia kursus bahasa Inggris dan menjadi pemandu wisata. Dari interaksinya dengan para turis, naluri bisnisnya muncul untuk mencoba peruntungan sebagai penjual benda-benda seni yang dibikin orang-orang di kampungnya. Sejak itulah dia menjadi pedagang acung di wilayah Sanur, Kuta, hingga Padangbai. Sebagai pedagang acung, naluri bisnis dan seninya terus berkembang. Dia kemudian bergaul dengan banyak kolektor seni. Dan, pada akhirnya dia pun ikut menjadi kolektor seni karya para maestro. Dari kolektor dia menjadi kurator pameran benda-benda seni. Misalnya, tahun 1989, Agung Rai berangkat ke Jepang memboyong seratus lukisan karya lima puluh pelukis yang tergabung dalam Sanggar Seniman Agung Rai. Lukisan-lukisan itu dipamerkan di Jepang selama dua bulan. </br></br>Rasa cemas dan kahwatir akan kelesatarian budaya negerinya terutama di bidang kesenian membuat Agung Rai terobsesi mendirikan museum dan galeri seni. Maka, dengan perjuangan sangat luar biasa, pada tanggal 9 Juni 1996, ARMA Museum diresmikan oleh Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. ARMA merupakan salah satu museum dengan koleksi terlengkap di Indonesia. Mulai dari lukisan-lukisan klasik hingga kontemporer, baik karya seniman lokal maupun manca negara. Selain itu, ARMA juga secara berkali menggelar pameran seni rupa.</br></br>Popularitas ARMA melejit cepat karena juga sering menghelat berbagai kegiatan seni budaya seperti pertunjukan musik, teater, menyediakan ruang baca dengan koleksi aneka buku bagi para pengunjung, menyelenggarakan seminar tentang budaya dan seni. Kegiatan-kegiatan di ARMA sebagian besar berskala internasional dan tak jarang diselenggarakan dengan berbagai pekerja seni dan budaya dari berbagai negara. Dengan berbagai rangkaian kegiatan berskla internasional tersebut, ARMA mendapat predikat sebagai museum terpopuler dan terbaik di Indonesia menurut para wisatawan sebagaimana dihimpun oleh situs traveling dunia, TripAdvisor.</br></br>Berkat perjuangannya untuk melestarikan kesenian, Agung Rai dianugerahi sejumlah penghargaan. Antara lain, tahun 2000 dia dianugerahi penghargaan oleh Pemerintah Indonesia sebagai “Pelopor Memajukan Seni Rupa”. Tahun 2012 dia terpilih sebagai ketua Himusba (Himpunan Museum Bali) 2012-2017. Tahun 2016 “TripAdvisor” menobatkan ARMA sebagai museum terbaik Indonesia. Pilihan ditentukan oleh para wisatawan yang telah mengunjungi berbagai museum di Indonesia.</br></br>Buku-buku tentang Agung Rai dan ARMA bisa dibaca dalam “Gung Rai, Kisah Sebuah Museum” (KPG, 2013), “Saraswati in Bali: A Temple, A Museum and A Mas” ( BAB Publishing Indonesia, 2015), “Agung Rai, Sang Mumpuni” (Lestari Kiranatama, 2017). Sang Mumpuni” (Lestari Kiranatama, 2017).)
  • Arif Bagus Prasetyo  + (Arif Bagus Prasetyo dilahirkan pada 30 SepArif Bagus Prasetyo dilahirkan pada 30 September 1971, tinggal di Denpasar sejak 1997. Dikenal sebagai penyair, kritikus sastra, kurator seni rupa, dan penerjemah buku. Alumnus International Writing Program, University of Iowa, Iowa City, Amerika Serikat. Menerima sejumlah penghargaan bidang penulisan, antara lain: Hadiah Kritik Sastra Dewan Kesenian Jakarta, Hadiah Kritik Seni Rupa Dewan Kesenian Jakarta, dan Anugerah Widya Pataka Pemerintah Provinsi Bali. Bukunya: Saksi Kata: 18 Esai Sastra (segera terbit), Memento: Poems (2015), Memento: Buku Puisi (2009), Epifenomenon: Telaah Sastra Terpilih (2005), Stephan Spicher: Eternal Line on Paper (2005), Melampaui Rupa: Sebingkai Wajah Seni Lukis Indonesia Mutakhir (2001), Mangu Putra: Nature, Culture, Tension (2000), dan Mahasukka: Buku Puisi (2000). (2000), dan Mahasukka: Buku Puisi (2000).)
  • I Gusti Ayu Laksmiyani  + (Ayu Laksmi bernama lengkap I Gusti Ayu LakAyu Laksmi bernama lengkap I Gusti Ayu Laksmiyani, lahir di Singaraja, Bali, 25 November 1967. Dia adalah penyanyi, penulis lagu, penari, aktris film dan teater. Sempat dikenal sebagai lady rocker di awal 90-an. Pada tahun 2011, dua puluh tahun tahun sejak album pertamanya dirilis, ia muncul kembali dengan album terbarunya, Svara Semesta. Saat ini Ayu Laksmi kembali aktif dalam berbagai Music Festivals/event berskala lokal, nasional maupun International.</br></br>Ayu dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang mencintai seni, terutama seni musik. Sejak mengenal dunia panggung pada usia 4 tahun, Ayu mulai aktif berpartisipasi dalam berbagai festival seni, baik dalam skala lokal, nasional, bahkan internasional.</br></br>Nama Ayu Laksmi mulai dikenal sejak menjuarai BRTV tingkat Provinsi Bali di Tahun 1983 untuk versi Trio bersama kedua kakaknya Ayu Weda dan Ayu Partiwi dalam Trio ,"Ayu Sisters", yang kemudian pada tahun yang sama meraih penghargaan sebagai Juara III dan sekaligus sebagai Trio Berpenampilan terbaik BRTV untuk Tingkat Nasional.</br></br>Ayu Laksmi juga dikenal sebagai salah satu lady rocker di blantika musik nasional di era tahun 1984-1993 dimana Ayu juga merupakan salah satu penyanyi asal Bali yang berhasil menembus industri musik nasional, ketika beberapa single dan soundtrack film yang dinyanyikannya, cukup akrab di telinga para pecinta musik Indonesia pada masa itu. </br></br>Pada tahun 1989 Ayu kontribusi dalam album kompilasi Indonesia's Top 10 dengan single Tak Selalu Gemilang ciptaan Didi AGP, Sound track film Catatan Si Boy 2 dengan lagu Hello Sobat ciptaan Harry Sabar. Pada tahun 1991 meluncurkan albumnya yang pertama berjudul Istana yang Hilang dengan arranger Raidy Noor. Namun setelah album itu beredar namanya langsung menghilang dari industri musik Indonesia. Ayu kembali hijrah ke Bali pada tahun 1992 guna melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Udayana, dan lulus sebagai Sarjana Hukum pada tahun 1993. </br></br>Di Tahun 1995-1997 Ayu Laksmi bergabung dengan kelompok Band ternama di Bali Tropical Transit, yang dimotori oleh Riwin, salah satu anggota group Pahama, tergabung dalam band ini Ayu Laksmi belajar sebagai entertainer, dia juga menjelajah berbagai aliran musik seperti Jazz, Latin, dll. Ayu Laksmi bernyanyi di berbagai venue, dari cafe, restaurant, hotel, sampai kapal pesiar dan sempat berlayar menjelajah lautan Karibia.</br></br>Tahun 2002 Ayu kembali meramaikan pentas musik Indonesia dengan image baru, menggabungkan unsur musik tradisi timur dan modern, saat itu ia juga terlibat aktif dalam program Bali For The World, acara ini adalah program recovery karena musibah Bom Bali. Tahun 2004 kembali bergabung dengan Tropical Transit sampai tahun 2008. Di tahun 2006 ia sempat pula memperkuat kelompok musik rohani Hindu Nyanyian Dharma yang dimotori oleh Dewa Budjana. </br></br>Di penghujung tahun 2010 Ayu Laksmi resmi mengundurkan diri dari berbagai kelompok musik, kemudian meluncurkan album Svara Semesta. Bersamaan dengan peluncuran albumnya, ia juga membentuk group musik yang dimotori oleh dirinya sendiri diberi nama sama dengan judul albumnya, Svara Semesta. Seiring dengan berjalannya waktu, group beraliran World Music ini berkembang menjadi sebuah komunitas seni, anak anak muda yang kreatif yang terdiri dari : musisi, penari, teater, berbakat, berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Bersama group inilah Ayu Laksmi kembali menjelajah panggung panggung besar festival seni budaya baik di Indonesia juga dunia international.</br>Di bawah arahan sutradara kenamaan Garin Nugroho dalam film “Under The Tree”, Ayu sempat menjajal seni peran, di mana dalam film pertama yang dibintangi ini Ayu Laksmi memperoleh penghargaan sebagai salah satu nominator pemeran utama wanita terbaik FFI tahun 2008. Film Under The Tree juga masuk dalam daftar nominasi International Film Festival di Tokyo.</br></br>Kini Ayu merasa semua penjelajahan dari panggung ke panggung telah memberinya pelajaran berharga. Ia kembali meluncurkan album solo bertajuk Svara Semesta. Album ini mempunyai warna sangat berbeda dengan album sebelumnya. Dalam Album Svara Semesta Ayu Laksmi mengemasnya dengan Genre World Music, serta berthemakan cinta kasih antara manusia dengan manusia, semesta dan Sang Maha. Syair syair dari lagu Ayu Laksmi dalam Album Svara Semesta ditulis dalam 5 Bahasa yaitu; Sanskrit, Kawi, Bali, Indonesia, Inggris. Dalam album ini, Ayu sekaligus berperan menjadi produser, penulis lagu, juga menciptakan sendiri komposisi musik dasar di awal proses penciptaan.</br></br>Untuk penggarapan album, Ayu bekerja sama dengan Eko Wicaksono, music director dan arranger berprestasi yang berdomisili di Bali. Beberapa arranger lainnya yang menggarap lagu-lagunya antara lain Bujana. Ayu juga merangkul arranger asing, Peter Brambl dan Robert Webber. Masih banyak musisi pendukung dan penyanyi yang turut berpartisipasi memberi sentuhan dalam albumnya kali ini. Ayu Laksmi juga merangkul komunitas Sastrawan asal Bali seperti Cok Sawitri, Sugi Lanus, dll. Pada tahun yang sama Ayu Laksmi membentuk group band yang juga diberi nama Svara Semesta, kini Svara Semesta bukan hanya menjadi nama dari Album Ayu Laksmi, tapi juga berkembang sebagai salah satu Komunitas Seni di Bali, yang terdiri : musik, tari, sastra,theater, photography, videographer, film/movie maker, spiritualist.</br></br>Ayu Laksmi berpesan untuk para seniman muda agar terus berkarya, "10 persen bakat, 90 persen kerja keras, dengan kata lain bakat tak perlu banyak, yang penting "never give up, fokus dan konsisten , serta tak ragu menampilkan yang berbeda. "be your self".</br></br>Ayu pernah bermain dalam film Under the Tree (2008), Ngurah Rai (2013), Soekarno (2014), The Seen and Unseen (2017), Pengadi Setan (2017). Album lagunya adalah Istana Yang Hilang (1991), Svara Semesta (2011), Svara Semesta 2 (2015). </br></br>Penghargaan yang pernah diraih Ayu Laksmi:</br></br>2018 : Indonesia Box Office Movie Award sebagai Pemeran Pendukung Wanita Terbaik dalam Film Pengabdi Setan.</br>2017 : Year in search 2017 - Google</br>2017 : Festival Film Tempo — Aktris Pendukung Pilihan - Film Pengabdi Setan.</br>2017 : Saraswati Award - Rishikesh Uttarakhand India</br>2015 : Duta Perdamaian oleh Komunitas Gema Perdamaian.</br>2012 : Album Svara Semesta dinominasikan dalam 5 besar Design Grafis terbaik versi Anugrah Musik Indonesia - AMI</br>2012 : Terpilih sebagai "Ibu Budaya" oleh Komunitas Spiritual Puri Agung Dharma Giri Utama.</br>2011: Album Svara Semesta dinominasikan dalam 20 Album Terbaik</br>2009: 10 Wanita Tercantik di Bali oleh para pendengar Hard Rock Radio FM Bali</br>2008: Nominasi Pemeran Utama Wanita Terbaik, Festival Film Indonesia.</br>2008: Nominasi Tokyo International Film Festival - Film Under The Tree</br>2005: Bali’s Environment Ambassador (Duta Lingkungan Hidup Bali)</br>1983: The Ayu Sisters Juara ketiga kategori nasional pada Indonesian Radio & Television Star Contest</br>1983: The Ayu Sisters menjadi penampil terbaik kategori nasional pada Indonesian Radio & Television Star Contest</br>1983: The Ayu Sisters menjadi juara pertama tingkat provinsi, Bali, pada Indonesian Radio & Television Star Contest</br>1987: Top 7 pada All Indonesian Rock Festival</br>1972: Juara pertama Children’s Pop Singerock Festival 1972: Juara pertama Children’s Pop Singer)
  • Tim BASAbali Wiki  + (BASAbali Wiki memperkuat bahasa, budaya, dBASAbali Wiki memperkuat bahasa, budaya, dan ekosistem tempat mereka berkembang dengan melibatkan komunitas untuk mengambil tindakan. BASAbali adalah kolaborasi para ahli bahasa, antropolog, mahasiswa, dan orang awam, dari dalam dan luar Bali, yang berkolaborasi untuk menjaga Bali tetap kuat dan lestari.untuk menjaga Bali tetap kuat dan lestari.)
  • Kasus Pelecehan Seksual Ngancan Akeh ring Buleleng  + (Banyak sekali kasus pelecehan seksual terjBanyak sekali kasus pelecehan seksual terjadi belakangan ini. Dapat dilihat dari banyak sosial media terutama Instagram banyak sekali berita berita yang mengusung hal terakit pelecehan seksual ini. Selain itu pada tahun lalu KBRN telah menyebutkan bahwa kasus pelecehan pada anak semakin meningkat hingga menyentuh 48 kasus. Hal gilanya lagi banyak pelaku pelecehan ini memiliki hubungan keluarga dengan korban. </br>Maka dari itu mulai hari ini pemerintah juga kita selaku remaja patut bergerak untuk mengatasi hal ini salah satunya dengan cara lebih memperkenalkan dampak dampak yang akan terjadi bila kita melaksanakan seks pra-nikah, baik dengan bekerjasama dengan dinas BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) yang membentuk program GENRE (Generasi Berencana). Program tersebut tentunya sangat mendukung berkurangnya kasus ini karena dalam GENRE para generasi muda diajak untuk membuat rencana terkait masa depannya. Dengan harapan para remaja maupun generasi muda dapat memiliki lingkungan positif dan kegiatan yang produktif untuk menemukan jati dirinya.</br>Dapat pula dengan melakukan berbagai sosialisasi terutama didaerah - daerah terpencil terkait bahaya dari hal tersebut, dan mulai menanamkan pikiran untuk menormalisasi bahwa perempuan juga harus memiliki ilmu bela diri karena tindak kejahatan seperti penculikan yang berujung pada kekerasan seksual. Meski terdengar tabu dan kurang nyaman untuk didengar di khalayak ramai kita patut bisa menembus hal tersebut demi melindungi generasi emas buleleng selanjutnya.ndungi generasi emas buleleng selanjutnya.)
  • I Wayan Suardika  + (Bapak I wayan suardika adalah seorang pengBapak I wayan suardika adalah seorang pengawi yang berasal dari wilayah nusa penida,beliau bertempat lahir di pelilit 08 juni 1989, beliau beralamat di dusun pelilit des pejukutan kecamatan nusa penida kab klungkung, bapak I wayan suardika menempuh pendidikansekolah dasar di SDN 8 suana, menempuh pendidikan sekolah menengah pertama di SMPN 1 Nusa penida, menempuh pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 NusaPenida, kemudian menempuh pendidikan s1 dan s2 di universtas pendidikan ganesha dengan mengambil program studi pendidikan bahasa bali.beliau sejak tahun 2017 sudah menulis karya sastra bali purwa2017 sudah menulis karya sastra bali purwa)
  • Pande Putu Abdi Jaya Prawira  + (Beliau bernama Pande Putu Abdi Jaya PrawirBeliau bernama Pande Putu Abdi Jaya Prawira, bertempat tanggal lahir di Denpasar, 20 Januari 1998, Merupakan putra pertama dari pasangan Ketut Suparjaya dan Ni Wayan Sukarni, saat ini beliau tinggal di perumahan griya Pande Permai blok D 20, Tulikup Kelod, Gianyar. Sekilas riwayat pendidikan beliau yakni beliau pernah mengenyam pendidikan Taman kanak-kanak di Taman kanak-kanak Grand Bali Beach Sanur Sekitar tahun 2003-2004, kemudian dilanjutkan ke jenjang Sekolah Dasar yaitu Sekolah Dasar Negeri 2 Sanur pada tahun 2004-2010, selanjutnya di jenjang SMP beliau mengenyam pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Bangli pada tahun 2010-2013, dilanjutkan pada jenjang Sekolah Menengah Atas yaitu di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bangli pada tahun 2013-2016, dan terakhir pendidikan beliau yaitu pada jenjang perkuliahan beliau memilih program studi Jawa Kuna, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana, yang kemudian telah lulus pada tahun 2016-2020.</br></br>Adapun pekerjaan beliau saat ini yaitu menjadi Jurnalis di media Bali.</br></br>Tentunya beliau memiliki segudang prestasi diantaranya : </br></br>Juara 2 Nasional Artikel Ilmiah Di IPDB Bogor Tahun 2019</br> </br>Juara 1 Lomba Cerdas Cermat Agama Hindu Di ITB Bandung Tahun 2019 </br> </br>Karya Kidung Terbaik Di Sastra Saraswati Sewana Tahun 2021</br></br>Beberapa karya beliau diantaranya :</br></br>Karya yang sudah terpublikasi di Sastra Saraswati Sewana ada :</br></br>Kidung Panglarad Lara</br>Kakawin Pranawisa Somya</br>Geguritan Pramudita Kaya Caru</br></br>Yang belum terpublikasi ada beberapa geguritan : </br></br>Geguritan Kandara Bang</br>Geguritan Satriya Tiga.</br></br>Kiprah pertama beliau, seorang Pengawi Muda dimulai dari ajang perlombaan Sastra Saraswati Sewana. Setelah ajang tersebut berakhir dengan dukungan semangat dari orang - orang terdekat, dan masukan-masukan positif dari para juri pada waktu itu, termasuk salah satu dosen beliau sendiri yaitu bapak Putu Eka Guna Yasa, S.S., M.Hum yang membuat semangat menciptakan karya sastra lainnya menggebu-gebu. Hingga akhirnya terlahirlah salah satu karya sastra ciptaan beliau yang berharga, dikarenakan pertama kalinya beliau menciptakan karya sastra dengan jumlah 234 bait didalamnya dan karya ini dapat diselesaikan dalam waktu 5 hari.ini dapat diselesaikan dalam waktu 5 hari.)
  • Kirangnyane Efektivitas Program Bus Trans Metro Dewata antuk Ngentasin Pikobet Macet ring Bali  + (Berdasarkan artikel dari website PemerintaBerdasarkan artikel dari website Pemerintah Kota Denpasar, Bus Trans Metro Dewata adalah transportasi angkutan massal yang menjadi salah satu upaya Pemerintah Provinsi Bali untuk meningkatkan pelayanan publik pada sektor Transportasi Darat di kawasan perkotaan khususnya Kota Denpasar dan mencakup hingga ke beberapa wilayah luar Kota Denpasar. Tujuan Pemerintah Provinsi Bali menciptakan program ini tidak lain untuk mengurangi kemacetan dan polusi kendaraan individu. Bus Trans Metro Dewata saat ini telah tersebar ke berbagai daerah di Provinsi Bali. Namun, penerapannya semakin berjalannya waktu tidak sesuai dengan apa yang diharapkan atau direncanakan oleh pemerintah. Kebanyakan Bus Trans Metro Dewata saat ini sepi tanpa membawa penumpang. Sebagian besar masyarakat enggan menggunakan transportasi umum ini dikarenakan titik pemberhentiannya yang terbatas dan jauh, sehingga membutuhkan usaha yang lebih untuk mencapainya. Hal ini pun menyebabkan mayoritas warga lebih memilih untuk menggunakan aplikasi ojek online dibandingkan transportasi umum. Kurangnya kesadaran warga terhadap keberadaan transportasi umum ini juga menyebabkan sepinya penumpang. Metode bayar yang hanya bisa metode cashless pun bisa menjadi salah satu masalahnya, terutama bagi orang-orang yang tidak memiliki atau belum membuat uang elektronik. Menurut wawancara 15 narasumber yang penulis lakukan terkait bagaimana keefektifan program Bus Trans Metro Dewata, 9 dari 15 narasumber berpendapat bahwa pelaksanaan program Bus Trans Metro Dewata masih belum efektif yang menurut pengalaman narasumber salah satunya disebabkan oleh beberapa sopir bus yang sedikit tidak sabaran ketika mengendarai bus nya sehingga ketika ada motor yang lewat di depan Bus Trans Metro Dewata, maka sopir bus tersebut akan meng-klakson pengendara motor tersebut. Kemudian ada pula narasumber yang mengatakan bahwa posisi terminalnya jauh, serta ada pula yang menyayangkan kenyataan bahwa Bus Trans Metro Dewata yang ada saat ini dominan sepi tidak membawa penumpang karena kurangnya kesadaran masyarakat terkait penggunaan transportasi umum ini. Di sisi lain, memang ada 6 dari 15 narasumber berpendapat bahwa program ini efektif karena dapat mengurangi kemacetan, polusi, serta hemat biaya bensin. Namun, tetap saja pada kenyataannya narasumber yang mengatakan bahwa program ini belum efektif masih lebih banyak daripada yang mengatakan bahwa program ini efektif. Oleh karena itu, hal ini harus lebih diperhatikan oleh pemerintah, karena apabila tidak ditangani lebih lanjut maka akan berdampak pada tidak maksimalnya program Bus Trans Metro Dewata yang telah dijalankan oleh pemerintah. Beberapa narasumber juga sempat mengatakan harapan mereka terkait permasalahan ini agar terselesaikan dan lebih baik kedepannya, yang mana pemerintah sebaiknya dapat meningkatkan keefektifan program ini dengan solusi yang lebih baik lagi agar masyarakat tertarik dan memiliki keinginan menggunakan Bus Trans Metro Dewata.nginan menggunakan Bus Trans Metro Dewata.)
  • CALON PEMIMPIN BALI PATUT NINCAPANG KUALITAS PENDIDIKAN RING BALI  + (CALON PEMIMPIN BALI HARUS MEMPERBAIKI KUALCALON PEMIMPIN BALI HARUS MEMPERBAIKI KUALITAS PENDIDIKAN DI BALI</br></br>Om swastyastu </br>Terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk berbicara, Saya merasa sangat terhormat dan bersyukur dapat berbagi pemikiran dan ide-ide yang ingin saya sampaikan yakni sebuah permasalahan yang memiliki dampak signifikan dalam kehidupan kita sekarang dan yang akan datang</br>UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 5 ayat 1, setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan bermutu. Pemerintah menjamin pemerataan kualitas pendidikan yang mencakup dua aspek penting, yaitu persamaan kesempatan untuk memperoleh pendidikan dan keadilan dalam memperoleh pendidikan yang sama dalam masyarakat.Pendidikan di Indonesia masih dipandang kurang adil karena banyak anak dari keluarga yang kurang mampu susah untuk masuk ke sekolah negeri. Sekolah negeri yang mendapat subsidi dari pemerintah dengan menerima siswa dengan nilai ujian tertinggi yang dimana anak tersebut mampu, fasilitas terpenuhi,dan kebutuhan yang cukup. Sedangkan bagi anak yang kurang mampu, fasilitas belajar kurang mereka harus membantu orang tua mereka bekerja sehingga nilai ujiannya rendah, sehingga harus masuk di sekolah swasta yang bayaranny cukup mahal.</br></br>Faktor ekonomi adalah fakto utama penyebab rendahnya pendidikan, kurangnya pengetahuan orang tua tentang pentingnya nya pendidikan.Rendahnya tingkat pendidikan dapat menyebabkan sejumlah masalah seperti terbatasnya inovasi dan kemajuan, pendidikan yang rendah dapat menghambat inovasi dan kemajuan dalam suatu masyarakat, apalagi sekarang teknologi sudah semakin maju kita tidak mungkin menginginkan setiap orang terpuruk dalam ketidaktahuan dan tertinggal di tengah era kemajuan teknologi sehingga dengan adanya pendidikan ini kita mudah untuk lebih mengenal teknologi agar tidak ketinggalan dan bisa bersaing untuk memajukan teknologi kedepannya. Dan juga kemiskinan seringkali terkait dengan penghasilan yang rendah, kemiskinan di Indonesia terutama di Bali masih tinggi sehingga anak yang putus sekolah karena kekurangan biaya untuk membayar sekolah, akses untuk kesekolah menjadi penyebab utama banyak anak yang putus sekolah.</br></br>Pemerintah dapat mengatasi tingkat pendidikan yang rendah melalui langkah-langkah seperti peningkatan anggaran pendidikan, peningkatan kualitas guru, pengembangan kurikulum yang relevan, dan penyediaan akses pendidikan yang lebih luas. Selain itu, program bantuan finansial bagi keluarga kurang mampu juga dapat membantu meningkatkan partisipasi dalam pendidikan. Sehingga, diperlukan akses pendidikan yang universal, dimana akses pendidikan harus merata untuk semua masyarakat, termasuk daerah terpencil atau penghasilan rendah. Adanya program bantuan keuangan / beasiswa, dengan bantuan beasiswa untuk membuat siswa yang kurang mampu sehingga dapat melanjutkan sekolah dengan baik.Peningkatan kualitas pengajaran, guru harus menerapkan metode pengajaran yang inovatif dan menggunakan teknologi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.Menggunakan kurikulum relevan, Sesuaikan kurikulum dengan kebutuhan dunia nyata, memasukkan keterampilan yang diperlukan dalam dunia kerja dan kehidupan sehari-hari.Infrastruktur pendidikan yang baik, sekolah harus memiliki fasilitas dan infrastruktur yang Memadai untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang optimal. Penelitian dan evaluasi sistem, penelitian dan evaluasi harus terus-menerus dilakukan untuk mengidentifikasi area yang perlu perbaikan dan peningkatan.Dengan demikian diperlukan calon pemimpin yang mampu mengatasi permasalahan rendahnya tingkat pendidikan di bali.</br>Sekian dari pemikiran yang saya sampaikan, Mari kita jadikan sebagai pemicu untuk melakukan perubahan positif. Saya yakin, jika kita bersatu, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik. Terima kasih atas perhatiaannya.Semoga kita dapat berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Terima kasih." </br>Om Shanti, Shanti, Shanti Omrima kasih." Om Shanti, Shanti, Shanti Om)
  • Calon Pemimpin Bali Patut Nyidang Ngadepin Tantangan Sane Bakal Ngadepin Bali  + (Calon Pemimpin Bali Harus Mampu Mengatasi Calon Pemimpin Bali Harus Mampu Mengatasi Tantangan Yang Akan di Hadapi Bali</br></br>Om swastyastu </br></br>Terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk berbicara, Saya merasa sangat terhormat dan bersyukur dapat berbagi pemikiran dan ide-ide yang ingin saya sampaikan yakni sebuah permasalahan yang memiliki dampak signifikan dalam kehidupan kita sekarang dan yang akan datang Pemilihan umum 2024 menjadi panggung penting tidak hanya untuk memilih pemimpin di Bali, tetapi juga untuk merangkul tantangan, terutama masalah ekonomi pariwisata yang masih melanda sebagian masyarakat Bali. Salah satu masalah yang mendesak untuk ditangani oleh calon pemimpin di Bali adalah pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan. Bali menghadapi tekanan besar terkait pertumbuhan pariwisata yang pesat, yang dapat merugikan lingkungan dan keberlanjutan pulau ini. Seperti yang kita ketahui bahwa Bali memiliki potensi yang tinggi terutama dalam pariwisata, bali mempunyai kekayaan alam dan budaya yang bervariasi namun potensi itu juga dapat menjadi pisau dua sisi yang jika salah dipergunakan akan dapat merusak bali itu sendiri. </br></br>Pertumbuhan pariwisata yang pesat dapat membawa berbagai dampak negatif terhadap lingkungan, mengancam keberlanjutan ekosistem alam yang berharga. Di berbagai destinasi pariwisata, termasuk Bali, masalah-masalah berikut muncul sebagai hasil dari peningkatan kunjungan wisatawan yakni Pencemaran Lingkungan, Penyediaan fasilitas dan infrastruktur pariwisata yang tidak terkelola dengan baik dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Limbah padat dan cair dari industri pariwisata dapat mencemari air, tanah, dan udara, merugikan keseimbangan ekosistem alam. Peningkatan jumlah wisatawan menciptakan tekanan ekstensif terhadap sumber daya alam, termasuk air, energi, dan bahan pangan.tidak kalah penting untuk di ingat dan disadari Peningkatan kunjungan wisatawan di Bali tidak hanya membawa keindahan pulau ini ke mata dunia, tetapi juga menimbulkan peningkatan signifikan dalam volume sampah, Peningkatan volume sampah dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, merugikan ekosistem alam dan mengancam keberlanjutan lingkungan hidup.Pertumbuhan urbanisasi dan industri pariwisata di Bali membawa dampak signifikan pada ketersediaan sumber daya air. Pertumbuhan pesat sektor pariwisata menambah permintaan akan air, baik untuk kebutuhan hotel, restoran, maupun infrastruktur pendukung pariwisata. Peningkatan penggunaan air dapat menyebabkan degradasi kualitas air karena peningkatan limbah dan polutan dari aktivitas manusia.</br></br>Keindahan di bali dapat menjadi sumber ekonomi warga sekitarnya, namun jika tidak memiliki pemimpin yang dapat memandu setiap masyarakat untuk bergerak, menjaga dan melestarikan kekayaan alam yang ada tentu Bali tidak akan bertahan lama dan menuju kehancuran Bali. Untuk itu diperlukan pemimpin yang mampu melakukan Pengelolaan Pariwisata yang Berkelanjutan Menyusun kebijakan untuk membatasi pertumbuhan pariwisata yang tidak terkendali dan mempromosikan jenis pariwisata yang berkelanjutan. Inovasi dalam Manajemen Sampah Mengimplementasikan program efektif untuk mengurangi, mendaur ulang, dan mengelola sampah secara berkelanjutan. Mendorong partisipasi masyarakat dalam upaya ini. Serta mendorong Konservasi Sumber Daya Air Melakukan langkah-langkah konservasi air, seperti pengelolaan irigasi yang efisien, penanaman pohon, dan edukasi masyarakat tentang pentingnya penggunaan air yang bijaksana, dan tentu saja Edukasi Lingkungan Melibatkan masyarakat dalam program edukasi untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pelestarian lingkungan dan cara berkontribusi dalam upaya konservasi. Pemilu 2024 bukan hanya kesempatan untuk memilih pemimpin baru yang hanya akan mengambil hak dari gelar tetapi harus memikul kewajiban dari gelar tersebut serta untuk memilih pemimpin yang memiliki visi dan komitmen kuat untuk mengatasi masalah kemiskinan. Dengan solusi-solusi yang terencana dengan baik, diharapkan Bali , Indonesia dapat melangkah menuju masyarakat yang cinta terhadap lingkungan dan mampu tumbuh menjadi masyarakat yang berdaya saing. Sekian dari pemikiran yang saya sampaikan, Mari kita jadikan sebagai pemicu untuk melakukan perubahan positif. Saya yakin, jika kita bersatu, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik. Terima kasih atas perhatiaannya.Semoga kita dapat berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Terima kasih." </br></br>Om Shanti, Shanti, Shanti Omima kasih." Om Shanti, Shanti, Shanti Om)
  • Catharina Widjaja  + (Catharina Widjaja menjabat sebagai ExecutiCatharina Widjaja menjabat sebagai Executive Vice President di Gajah Tunggal Group. Dari tahun 2004 sampai tahun ini pernah menjabat sebagai Direktur Corporate Communication and Investor Relations di PT Gajah Tunggal Tbk.</br></br>Sebelum bergabung dengan Gajah Tunggal Group, Beliau bekerja di berbagai perusahaan multinasional, seperti Deutsche Bank AG Jakarta , menjabat sebagai Foreign Exchange Dealer selama 2 tahun dari tahun 1986-1988 dan HSBC Indonesia, selama 9 tahun, di mana Beliau terakhir menjabat sebagai Country Treasurer.</br> </br>Beliau memperoleh gelar Master of Science in Control Engineering dari University of Bradford pada tahun 1985 dan alumni dari MIT Sloan School of Management for the Executive program. </br> </br>Beliau juga menjabat sebagai Direktur di Alun Alun Indonesia, sebuah konsep ritel Indonesia yang mempromosikan produk dan pengrajin Indonesia.</br> </br>Selain itu, Beliau aktif dalam beberapa kegiatan sosial, di antaranya United in Diversity Foundation, CCPHI, IBCA, IBCWE, YCAB dan Yayasan Mitra Museum Jakarta. Beliau mendapatkan pengakuan sebagai Global Trade Ambassador Indonesia oleh WIT-LA pada tahun 2019, dan menerima penghargaan sebagai TOP Leader on CSR Commitment dari Business News Indonesia pada tahun 2018 dan dinominasikan sebagai penerima Telstra Business Women Awards pada tahun 2017.</br></br>Cath juga anggota board BASAbali.n 2017. Cath juga anggota board BASAbali.)
  • Catur Yudha Hariani  + (Catur Yudha Hariani, lahir tanggal 14 SeptCatur Yudha Hariani, lahir tanggal 14 September di Trawas, Mojokerto, Jawa Timur. Sejak lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) tahun 1990, dia telah menjadi aktivis lingkungan dan bergabung dalam organisasi Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Seloliman di Trawas, Mojokerto, Jawa Timur. Kemudian pada tahun 1997 PPLH Bali didirikan di Sanur. Saat itu Catur bertugas sebagai pelaksana harian. Kemudian pada tahun 2002, Catur ditunjuk menjadi Direktur PPLH Bali. Ada banyak program terkait lingkungan yang ditangani oleh Catur. Di antaranya adalah pengelolaan sampah, pendidikan dan pendampingan masyarakat untuk menanggulangi masalah sampah secara swakelola, workshop penanganan sampah untuk pelajar, dan sebagainya. Catur memang konsisten mengabdikan hidupnya menjadi aktivis lingkungan. Dia juga dikenal sebagai salah satu aktivis gerakan tolak reklamasi Teluk Benoa.tivis gerakan tolak reklamasi Teluk Benoa.)
  • Solusi dari penumpukan sampah yang tidak terpilah di Denpasar  + (Dalam kehidupan tentu ada proses pembuangaDalam kehidupan tentu ada proses pembuangan berupa material seperti sisa sisa makanan yang menjadi sampah, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah seringkali mengacu kepada material sisa yang tidak diinginkan atau tidak bermanfaat bagi manusia.</br>Denpasar, sebagai salah satu kota pariwisata terkemuka di Bali, menghadapi tantangan serius dalam mengelola penumpukan sampah. Dengan meningkatnya jumlah penduduk dan wisatawan setiap tahun, masalah ini semakin mendesak untuk diselesaikan. Namun, di tengah tantangan ini, terdapat cahaya harapan melalui inisiatif Zero Waste yang dilakukan oleh SMK Negeri 3 Denpasar.</br>Penumpukan sampah di Denpasar telah menjadi perhatian utama bagi pemerintah dan masyarakat setempat. Di tengah keindahan alamnya, tumpukan sampah dapat merusak lingkungan dan mengganggu pariwisata. Namun, SMK Negeri 3 Denpasar telah mengambil langkah proaktif dengan memperkenalkan konsep Zero Waste kepada siswa-siswinya.</br>Zero Waste adalah filosofi hidup yang bertujuan untuk mengurangi, mendaur ulang, dan mendaur ulang kembali semua sampah yang dihasilkan, sehingga tidak ada yang dibuang ke tempat pembuangan akhir. Inisiatif ini telah mengubah paradigma siswa tentang sampah, dari sesuatu yang harus dibuang menjadi sumber daya yang dapat dimanfaatkan kembali.</br>Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam program Zero Waste di SMK Negeri 3 Denpasar adalah pengelolaan sampah organik. Siswa belajar untuk mengompos sampah organik menjadi pupuk, yang kemudian digunakan untuk menghasilkan tanaman hijau di lingkungan sekolah. Dengan demikian, tidak hanya mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA, tetapi juga menghasilkan manfaat positif bagi lingkungan.</br>Selain itu, sekolah juga mendorong siswa untuk menggunakan produk yang ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Mereka mempraktikkan penggunaan tumbler dan tas belanja kain sebagai pengganti botol plastik dan kantong belanja plastik. Langkah-langkah kecil ini memiliki dampak besar dalam mengurangi jumlah sampah plastik yang mencemari lingkungan.</br>Tidak hanya itu, SMK Negeri 3 Denpasar juga aktif dalam kampanye pembersihan lingkungan. Para siswa berpartisipasi dalam kegiatan membersihkan pantai, sungai, dan area publik lainnya sebagai bagian dari tanggung jawab sosial mereka. Mereka tidak hanya membersihkan sampah yang ada, tetapi juga menyebarkan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.</br>Inisiatif Zero Waste dari SMK Negeri 3 Denpasar tidak hanya membantu mengurangi penumpukan sampah di Denpasar, tetapi juga menjadi contoh inspiratif bagi sekolah-sekolah lain di seluruh Indonesia. Dengan mengedukasi generasi muda tentang pentingnya lingkungan, kita dapat memastikan bahwa masa depan kita akan lebih berkelanjutan.</br>Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan institusi pendidikan seperti SMK Negeri 3 Denpasar, kita dapat meraih mimpi untuk memiliki Denpasar yang bersih dan lestari. Setiap langkah kecil memiliki dampak besar dalam perjuangan kita melawan penumpukan sampah dan menjaga keindahan alam untuk generasi mendatang.a keindahan alam untuk generasi mendatang.)
  • Deniek G. Sukarya  + (Deniek G. Sukarya sudah bergelut dalam dunDeniek G. Sukarya sudah bergelut dalam dunia fotografi profesional selama lebih dari 43 tahun. Karyanya diterbitkan dalam bentuk buku-buku, koran, majalah, iklan, brosur, poster dan papan billboard. Dalam stok fotografi, beliau menawarkan koleksi dalam jumlah besar berupa foto-foto travelling, budaya, lanskap, alam dan fotografi seni rupa </br></br>Deniek memulai karir sebagai seorang freelance fotografer dan penulis untuk banyak publikasi nasional besar dan ternama sebelum ikutserta dalam agensi fotografi international pada tahun 1981 sebagai seorang senior copywriter, dan setahun setelah itu sebagai creative director. </br></br>Sebagai seorang fotografer yang teliti, Deniek mengadakan banyak lokakarya fotografi untuk kemajuan fotografi di Indonesia. Beliau juga menulis untuk berbagai publikasi: dari travel, budaya, alam hingga pada artikel yang memuat tips-tips pada berbagai aspek dalam fotografi. Sejak 1993, Deniek menerbitkan beberapa majalah: Visi, untuk STARKO (hingga 1995); RODA untuk HONDA Motorcyle Indonesia (sampai 2007); FOTO MODERN, untuk Fuji Film Indonesia (hingga 2005). Pada tahun 2005, beliau menerbitkan majalah NIKONIA, dalam Majalah Fotografi Triwulan 6 Edisi untuk Nikon Indonesia. </br></br>Deniek adalah salah seorang founder dan pimpinan dari LEICA Photography Club di Indonesia serta seorang konseptor dan kurator/direktur Galeri Foto CAHYA, galeri foto seni rupa pertama di Indonesia. Beliau mengadakan berbagai lokakarya foto, termasuk tiga pameran di Galeri Foto CAHYA pada tahun 1998 dan 2000. Pada tahun 2002, beliau mengelola Harmony-Potret Indonesia Damai dan Image of Jakarta pameran foto untuk Dinas Pariwisata Jakarta. </br></br>Pada tahun 2004, beliau mengadakan dua pameran di Osaka, Jepang, INDONESIA – ENCHANTED MOMENTS, untuk Konsulat Jenderal Indonesia di Osaka dan Sakata Inx Corporation. Ia juga mengelola pameran, A Tribute to Aceh, untuk Aceh Tsunami Relief Funds pada tahun 2005 bekerja sama dengan jurnalis-jurnalis foto dari koran nasional terkemuka, Kompas. Pada tahun 2005, Deniek juga menyelenggarakan pameran: Indonesia-Enchanted Moments, pada National Gallery of Zimbabwe, Harare untuk Kedutaan Indonesia yang bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Lingkungan Zimbabwe. 76 dari foto terbaik yang diambil selama perjalanannya di Zimbabwe dipamerkan dalam pameran besar, Zimbabwe-Permata Afrika di Plaza Senayan Jakarta, pada Desember 2005. </br></br>Pada 2006, Deniek mengelola pameran foto, Presiden Juga Manusia Biasa, pameran ini bertemakan tentang kehidupan sehari-hari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang diambil oleh Abror Rizki dan Dudi Anung Anindito di Pondok Indah Mall. Pada tahun 2008, ia juga mengelola sebuah pameran foto berjudul The Allure of the Undiscovered West Bali di Sultan Hotel, Jakartacovered West Bali di Sultan Hotel, Jakarta)
  • DENPASAR SAYAN KOSEKAN  + (Denpasar merupakan ibu kota provinsi Bali,Denpasar merupakan ibu kota provinsi Bali, posisi wilayah yang strategis membuat kota ini berkembang sangat cepat sehingga wajah masa lalu kota Denpasar sebagai kota kerajaan berubah menjadi kota modern dan multietnik. Perkembangan kota Denpasar menyangkut pertumbuhan di bidang ekonomi, pendidikan, teknologi, sosial maupun budaya yang sudah tercampur dengan budaya luar. Kota Denpasar juga sudah memiliki ciri-ciri sebagai kota besar dimana maraknya Pembangunan pusat perbelanjaan, pasar modern, pusat hiburan, perhotelan, dan masih banyak lagi. Hal ini tentu memberikan dampak positif bagi roda perekonomian Denpasar, namun disisi lain hal ini mempengaruhi jumlah kependudukan kota Denpasar yang juga akan mempengaruhi beberapa aspek lainnya. </br></br> Jumlah penduduk menurut data BPS tahun 2023 yang baru lalu adalah 726.800 jiwa. Jumlah tersebut tentu akan semakin besar bila ditambahkan dengan jumlah penduduk dari luar bali maupun warga asing yang menetap untuk mencari penghidupan. Jumlah penduduk yang besar akan mempengaruhi daya dukung dari berbagai aspek, khususnya ketersediaan ruang yang keberadaannya sangat terbatas dan tidak bertambah. </br></br> Permasalahan tata ruang di Denpasar mencakup perumahan penduduk yang semakin mengkikis lahan terbuka hijau yang harusnya berada di angka 30%. Besarnya angka penduduk membuat lahan semakin menipis, harga lahan akan semakin naik, pembangunan kota Denpasar bisa tidak berorientasi ke arah horizontal lagi namun vertikal untuk menghemat lahan yang tersisa. Hal ini dapat membuat kota Denpasar semakin sesak untuk bernapas. Kepadatan penduduk juga membawa permasalahan lainnya seperti penumpukan sampah di TPA, salah satunya TPA Biaung. Sampai saat ini, menurut saya belum ada solusi terbaik yang dilakukan pemerintah terhadap pengelolaan sampah di TPA. Berbagai ide sudah dilakukan seperti TPS3R, membeli mesin, sampai berencana membangun titik pengelolaan lain di TPA, tapi hal ini sama sekali tidak membantu, seharusnya pemerintah memberhentikan masalah dari sumber, bukan dengan solusi yang akan menimbulkan masalah baru. </br></br> Permasalahan yang akhir-akhir ini Denpasar rasakan yaitu kemacetan. Kemacetan terjadi akibat jumlah penduduk yang membludak dengan masing-masing penduduknya memiliki kendaraan pribadi dan tidak memanfaatkan transportasi umum yang ada. Seharusnya pemerintah bisa mengoptimalkan program transportasi umum seperti Teman Bus atau Bus Sarbagita yang bisa digunakan terutama untuk anak sekolahan atau pekerja kantoran dengan memperhatikan dan memperbanyak rute bus serta meningkatkan fasilitas halte bus. Pemerintah juga harusnya memberikan sosialisasi mengenai manfaat dan tujuan menggunakan transportasi umum kepada masyarakat awam sehingga masyarakat tahu mengapa sebaiknya menggunakan transpotasi umum dari pada kendaraan pribadi. </br></br> Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa kepadatan penduduk bisa memberikan efek buruk di berbagai bidang kehidupan seperti tata ruang di Denpasar, permasalahan sampah dan polusi, serta kemacetan dimana-mana. Dengan ini pemerintah diharapkan bisa memikirkan jalan keluar dari berbagai permasalahan yang dijabarkan tadi, jangan sampai permasalahan ini sudah terlanjur besar atau malah viral di media sosial baru ditangani oleh pemerintah. Saya harapkan juga pemerintah selalu terbuka akan pendapat dan pandangan dari masyarakat sehingga bisa dicarikan solusi bersama-sama.hingga bisa dicarikan solusi bersama-sama.)
  • Dewa Ayu Carma Citrawati  + (Dewa Ayu Carma Citrawati, lahir di GetakanDewa Ayu Carma Citrawati, lahir di Getakan, Klungkung, Bali, 24 Februari 1990. Menyelesaikan kuliah S1 di Program Studi Sastra Bali FIB Universitas Udayana pada tahun 2011. Tahun 2017 menyelesaikan studi magister di program Pascasarjana Linguistik Murni FIB Universitas Udayana. Ia telah menerbitkan beberapa buku seperti Smarareka (2014), Sumanasa Sekuntum Pembebasan (Saduran Kekawin Sumanasantaka, 2019), Aud Kelor (2019). Ia memperoleh anugrah tertinggi bidang Sastra Bali dari Yayasan Kebudayaan Rancage di tahun 2017 atas buku kumpulan cerpen yang berjudul Kutang Sayang Gemel Madui (2016). Berpengalaman dalam bidang mengajar, pernah menjadi guru bahasa Bali di SMPN 3 Denpasar (2011-2018), Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Klungkung (2016-2017). Sampai saat ini masih aktif terlibat dalam berbagai kegiatan pengembangan yang berhubungan dengan Bahasa, Sastra dan Aksara Bali. Dari tahun 2018 hingga sekarang, aktif menulis artikel berbahasa Bali di Wikipedia Bali di bawah naungan komunitas Wikimedia Denpasar. Atas dedikasinya terhadap komunitas wikimedia, perkembangan Bahasa dan Aksara Bali, Wikimedia Foundation menganugrahi penghargaan Wikimedian of the year, sebagai The Newcomer of the year 2021.ar, sebagai The Newcomer of the year 2021.)
  • Dewa Ayu Eka Putri  + (Dewa Ayu Eka Putri adalah seorang seniman Dewa Ayu Eka Putri adalah seorang seniman dan antropolog yang saat ini menjabat sebagai sekretaris dan guru tari di Sanggar Seni Çudamani. Lulusan Sarjana Antropologi dari Universitas Udayana sekaligus sebagai generasi pelopor serta pemimpin dari group gamelan wanita di Bali. Lahir dari keluarga seniman, Dewa Ayu telah dikenal dalam karya-karyanya yang bernuansa tradisional dan kontemporer baik dalam teater, musik dan tari tradisi, sekaligus secara aktif bekerja sebagai asisten peneliti. Karya-karyanya banyak terinspirasi dari semesta perempuan.anyak terinspirasi dari semesta perempuan.)
  • "BUDI DAYA MAGGOT ANGGEN NEPASIN PIKOBET LUU RING KOTA DENPASAR"  + (Di Kota Denpasar yang merupakan ibu kota, Di Kota Denpasar yang merupakan ibu kota, pusat pemerintahan dan ekonomi Provinsi Bali, saya melihat bahwa banjir adalah masalah utama di kota ini. Tidak mengherankan jika seratus ton sampah diperoleh di Kota Denpasar setiap hari. Hal ini sangat berbahaya jika tidak diperhatikan, karena bisa membuat tempat yang rusak semakin parah. Akibatnya banyak masalah lain yang muncul di kota denpasar karena penyakit ini. Masalah ini tidak dapat diserahkan kepada pemerintah saja, tetapi peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kebutaan, salah satunya adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya masalah kebutaan. Sebagai siswa, bahkan di bangku SMA saya masih diajarkan oleh guru untuk selalu peduli terhadap lingkungan melalui program P5 yang dilaksanakan di sekolah. Melalui program ini saya berpikir bahwa masalah bodoh ini dapat diselesaikan dengan budidaya Magot. "Budaya Daya Maggot Untuk Mengatasi Masalah kutu di Kota Denpasar" Pemerintah Kota telah membantu mengatasi masalah kutu ini dengan teknologi canggih, dari setiap warga dapat membantu pemerintah dalam masalah kutu ini dengan budidaya maggot karena karena budidaya maggot ini dapat memecah sampah organik menjadi pupuk atau di Bali sering disebut nyanyad. Maggot berasal dari lalat Black Soldier Fly (BSF), budidaya hanya menggunakan kandang papan/kayu yang memiliki celah dan ditutup dengan kain, ruang kecil untuk menekan telur maggot dan Rak untuk tempat tumbuh maggot, dalam proses pertumbuhan maggot, ditempatkan di tempat yang terkena sinar matahari. Limbah organik seperti kulit kacang, sisa buah-buahan, dan rumput di kebun dapat ditempatkan di tempat ini. Magot untuk mengurai limbah organik atau kotoran menjadi pupuk atau pupuk. 1 Kg Maggot dapat menguraikan 4 Kg Limbah organik atau sampah setiap dua hari. Jika setiap warga kota memiliki 1 kg lemak maka tidak akan ada lagi sampah organik di kota ini. Sisa sampah plastik harus diserahkan kepada pemerintah yang memiliki peralatan canggih untuk mendaur ulang. </br></br>Berikut ini adalah Manfaat Budidaya Maggot: </br></br>1. Mengurangi volume limbah di TPA karena limbah organik digunakan untuk pakan maggot </br>2. Buah maggot dapat digunakan sebagai pakan ternak yang mengandung protein tinggi karena maggot mengkonsumsi limbah organik seperti sayuran dan buah-buahan </br>3. Maggot yang dapat membuang limbah akan menghasilkan Kasgot (Residu Maggot) yang dapat dijadikan pupuk organik Budidaya maggot ini sangat menguntungkan bagi lingkungan dan para pengasuh maggot, karena selain dapat menanam sampah organik, pupuk dan bekas maggot dapat digunakan atau dijual dengan harga yang lebih tinggi, dapat dikatakan bahwa budidaya maggot lebih mudah dan memiliki nilai fungsional yang lebih tinggi.miliki nilai fungsional yang lebih tinggi.)
  • Ngelawan Gelombang: Tantangan Banjir ring Kabupaten Badung  + (Di Provinsi Bali, seperti halnya di banyakDi Provinsi Bali, seperti halnya di banyak daerah tropis lainnya, banjir menjadi masalah serius yang sering kali mengganggu kehidupan sehari-hari penduduk. Salah satunya Kabupaten Badung mengalami masalah yang serupa, dan untuk mengatasinya, sejumlah solusi dapat diusulkan. Pertama-tama, pembangunan sistem drainase yang lebih baik menjadi langkah penting dalam mengatasi banjir. Drainase yang efisien dapat membantu memperlancar aliran air hujan dan mencegah genangan air di permukaan jalan maupun pemukiman penduduk. Pembersihan dan pemeliharaan rutin juga diperlukan untuk menjaga kinerja sistem drainase tetap optimal.</br></br>Selanjutnya, penanaman vegetasi dan rehabilitasi lahan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk memperkuat daya serap tanah. Dengan meningkatkan vegetasi seperti pohon dan semak, air hujan akan lebih mudah diserap oleh tanah dan mengurangi risiko erosi. Program penghijauan dan restorasi lahan yang terdegradasi dapat membantu memperbaiki ekosistem serta mengurangi risiko banjir di masa mendatang. Selain itu, pengaturan tata ruang yang lebih baik menjadi kunci dalam mencegah banjir. Pemerintah setempat perlu memastikan bahwa pembangunan dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek lingkungan dan potensi risiko banjir. Pemetaan daerah rawan banjir dan pengendalian pembangunan di area tersebut dapat mengurangi kerentanan terhadap banjir.</br></br>Peningkatan kesadaran masyarakat juga sangat penting dalam upaya mengatasi banjir. Melalui edukasi dan kampanye, penduduk dapat diberitahu tentang pentingnya menjaga lingkungan dan perilaku yang ramah lingkungan, seperti tidak membuang sampah sembarangan dan memelihara vegetasi. Semakin banyak orang yang terlibat dalam menjaga lingkungan, semakin kecil risiko terjadinya banjir. Terlebih lagi, pemanfaatan teknologi dapat menjadi alat yang efektif dalam mengantisipasi banjir. Sistem peringatan dini yang terhubung dengan pemantauan cuaca dapat memberikan informasi yang cepat dan akurat tentang potensi banjir, sehingga memungkinkan evakuasi dini dan langkah-langkah mitigasi lainnya. </br></br>Selain itu, penggunaan teknologi dalam manajemen drainase dan pengendalian banjir dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas upaya-upaya tersebut. Dengan kombinasi dari berbagai solusi tersebut, diharapkan dapat mengurangi risiko banjir di Kabupaten Badung. Penting bagi pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya untuk bekerja sama dalam implementasi solusi-solusi tersebut guna menciptakan lingkungan yang lebih aman dan berkelanjutan bagi semua orang.h aman dan berkelanjutan bagi semua orang.)
  • Harga sembako naik, tidak ada tanda-tanda akan turun lagi!  + (Di tahun ini, harga sembako sedang naik daDi tahun ini, harga sembako sedang naik dan tidak ada tanda akan normal kembali atau turun dari harga biasanya. Apakah karena banyak gagal panen di musim sekarang sehingga harga melonjak naik? Atau harga pupuk yang sedang naik?</br></br>Jika memang benar adanya gagal panen dan pupuk yang sedang naik, saya ingin pemerintah daerah bertindak secepatnya untuk mengatasi naiknya harga sembako ini. Seperti mensubsidi kan pupuk dan mengajak para petani dan masyarakat untuk memanfaatkan lahan yang kecil untuk bertani dengan metode hidroponik.</br></br>Dengan diadakannya sistem program bertani hidroponik dari pemerintah daerah, ini akan membantu seluruh masyarakat yang ada di Karangasem maupun di luar Karangasem, atau mungkin di seluruh Indonesia untuk mengatasi harga sembako yang terus naik hingga saat ini.</br></br>Bertani dengan metode hidroponik ini tidak membutuhkan biaya yang sangat besar dan tidak membutuhkan tanah yang sangat-sangat luas, yang dibutuhkan hanyalah konsistensi dalam membuat alat-alatnya. Alat yang dibutuhkan juga tidak harus baru, bisa menggunakan barang-barang bekas seperti paralon yang sudah tidak terpakai namun masih bagus kondisinya dan juga ember/bekas kaleng cat.</br></br>Jadi, Saya berharap diadakannya progam seperti ini untuk mengatasi bahan sembako yang naik. Dan dengan diadakannya program ini bisa membantu mengurangi angka kemiskinan di karangasem maupun sekitarnya.emiskinan di karangasem maupun sekitarnya.)
  • Ni Wayan Idayati  + (Dilahirkan di Denpasar, 14 April 1990. MenDilahirkan di Denpasar, 14 April 1990. Menulis puisi, esai dan berita jurnalistik. Puisinya pernah diterbitkan di Pikiran Rakyat, Bali Post, Lombok Post, Jurnal Bali Sruti, Jurnal Le Banian (Terbit di Prancis). Esai-esainya dimuat Koran Tempo, Tribun Bali, Majalah Esensi & Nuansa (terbitan Badan Bahasa) dan Bali Tribune. Bersama Komunitas Sahaja Denpasar aktif dalam kegiatan kesenian, kebudayaan, dan diskusi sastra, serta pembinaan komunitas kreatif. Kini sebagai bagian program di Bentara Budaya Bali (ruang kebudayaan Kompas Gramedia).</br></br>Pada tahun 2018, puisi-puisinya lolos sejumlah kurasi antologi puisi dan temu penyair, antara lain: Pertemuan Penyair “Dari Negeri Poci 8: Negeri Bahari” di Tegal Jawa Tengah; antologi “Senyum Lembah Ijen” dan Kemah Sastra Nasional di Banyuwangi; Pertemuan Penyair Asia Tenggara 2018 di Padang Panjang; Pertemuan Penyair Nasional di Pematangsiantar; antologi puisi bersama “Perempuan Memandang Dunia” oleh Komunitas Sangkar Buku di Mojokerto dan antologi puisi bersama “Perempuan Bahari” (segera terbit). </br></br>Pernah diundang dalam Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) VI di Jambi (2012) dan Bali Emerging Writers Festival (BEWF) 2015, sebuah festival sastra tahunan yang merupakan bagian dari program Ubud Writers and Readers Festival (UWRF). Masuk dalam 175 Penyair Terpilih Antologi Puisi Dari Negei Poci 6: Negeri Laut (2015), 39 Penyair Terpilih Lomba Cipta Puisi “Di Bawah Payung Hitam” Proyek Seni Indonesia Berkabung (2015), 50 Puisi Terpilih Lomba Cipta Puisi Nasional Komunitas Kopi Andalas (2013), 5 Besar Terbaik Lomba Cipta Puisi se-Nusantara (SCKS), serta 6 Besar Puisi Terbaik RBSCKS (2012) yang diadakan Fakultas Sastra Udayana (2012).</br></br>Puisi-puisinya terhimpun pula dalam Buku Antologi Puisi Bersama “Dendang Denpasar, Nyiur Sanur” (2012), Antologi Puisi Pertemuan Penyair Nusantara VI “Sauk Seloko” (2012), Antologi Puisi Bersama Lomba Cipta Puisi Komunitas Kopi Andalas (2013), Antologi Puisi Dari Negeri Poci 6: Negeri Laut (2015), Buku Antologi “Dari Gentar Menjadi Tegar” Komunitas Bergerak Seni Indonesia Berkabung (2015), Buku Antologi Puisi “Klungkung” (2016), Buku Antologi Hari Puisi Indonesia 2016 ‘Matahari Cinta Samudera Kata’, Buku Antologi Puisi-Puisi Spriritual dan Sosial “Kavaleri Malam Hari”, diterbitkan Abdurrahman Wahid Centre UI (2017).iterbitkan Abdurrahman Wahid Centre UI (2017).)
  • Lahirkan tur Wangun Inovasi Rancangan Kesenian Bali Kaanggen Meningkatkan Kreativitas Truna Bali Pikenoh Menumbuhkan Ekonomi Masyarakat tur Sektor Industry Pariwisata Kreatif Ditengah Pandemi Covid 19  + (Dimasa Pandemic Covid 19 ini pemerintah peDimasa Pandemic Covid 19 ini pemerintah perlu untuk membangkitkan pariwisata bali kini dan nanti dengan cara melahirkan dan membangun inovasi program kesenian bali untuk meningkatkan kreativitas pemuda bali guna menumbuhkan ekonomi masyarakat dan sektor industry pariwisata kreatif ditengah pandemi covid 19. Kita ketahui dibali banyak sekali kesenian dan budaya kita yang tidak bangkit dan mati hanya karena virus yang sering kita kenal dengan corona,banyak sekali pariwisata yang mati dibali karena lockdown dan juga kesenian bali yang mulai hilang seperti tradisi pawai ogoh-ogoh,melasti dan banyak lagi,dimana toris tertarik dengan budaya tersebut,karena adanya lockdown pariwisata menurun dan jarang ada wisatawan yang berkunjung,selain pariwisata kuliner khas bali juga mulai menurun karena masalah ekonomi yang seperti sekarang ini. Hal yang perlu dilakukan adalah membangun inovasi diri pemuda bali agar meningkatkan kreativitas pemuda guna membangun pariwisata dan ekonomi Kembali pulih ,karena kita ketahui pariwisata maju karena adanya kesenian. Itu adalah hal yang utama agar bali dapat maju Kembali,jika kesenian bali mati pariwisata tidak akan maju dan perlu juga dibangun tempat-tempat wisata yang baru agar tingkat mengalami penurunan Kembali dan meningkatkan relasi tempat yang perlu dikunjungi dan perlu juga melakukan program pembaruan untuk tempat yang tidak layak dan menjadikan tempat tersebut menjadi tempat wisata baru dan kita kenalkan ke luar bali. Kita ketahui juga banyak sekali pemuda yang acuh terhadap budaya bali semenjak matinya budaya bali karena corona ini, kita perlu membangun jati diri mereka lewat kegiatan ataupun lomba agar memajukan Kembali kreativitas pemuda dan dapat bersaing dengan budaya luar dan dapat memajukan Kembali budaya kita untuk memajukan pariwisata dan ekonomi lewat budaya kita,karena kita Yakini banyak pemuda yang kreatif namun perlu diasah Kembali untuk meningkatkan kemampuan tersebut. Kita perlu melakukan kegiatan massif dengan cara mengadakan pertunjukan seni dan budaya massal agar warga berkesempatan untuk menyaksikan Kembali dan pastinya dapat menaikkan ekonomi namun tetap dengan prokes. Hal lainnya yaitu menjadikan budaya kita dalam kemasan yang bagus dan menarik khususnya tertuju untuk wisatawan. Seperti lestarikan baleganjur,kecak dan joged serta tradisi masing-masing desa yang sudah lama mati. Dan adakan Kembali PKB ( Pesta Kesenian Bali ), karena dari sanalah pariwisata dapat maju dan dapat juga mengenalkan budaya yang bali miliki keluar.engenalkan budaya yang bali miliki keluar.)
  • I Gusti Dibal Ranuh  + (Direktur kreatif dan aktivis Dibal Ranuh aDirektur kreatif dan aktivis Dibal Ranuh adalah seniman visual multidisiplin yang karyanya secara konsisten dan kuat memperjuangkan suara Nusantara. Dalam bentuknya yang paling murni, karya seninya mencerminkan idealisme kreatif yang menunjukkan kekuatan transformatif seni.</br></br>Gusti Dibal Ranuh dari Singaraja Bali, lulusan desain grafis Trisakti Jakarta. Pendiri Yayasan Matahati Kitapoleng dalam bidang ruang kreatif penciptaan seni rupa kontemporer yang konsen dalam mengembangkan bakat-bakat penyandang disabilitas di bidang seni, khususnya penyandang tuna rungu dan difabel. Sebagai Artistic Director dan Film Director, Dibal menciptakan karya seni pertunjukan dan film yang mengacu pada akar budaya tradisi nusantara. Pada tahun 2018, Dibal meluncurkan buku Perjalanan Dang Hyang Nirartha di Borobudur Writers & Cultural Festival.</br></br>Pada tahun 2020, Dibal Ranuh dianugerahi penghargaan Sinematografi Terbaik dalam kompetisi film D(E) Motion Festival Indonesia. Dan lewat film Lukat, Dibal berhasil meraih juara pertama EURASIA Project International di Italia. Pada tahun 2021, film Wong Gamang; Perjalanan Dewi Melanting yang disutradarai Dibal berhasil meraih banyak penghargaan, antara lain Sutradara Film Fiksi Terbaik, Film Artistik Terbaik, dan Penyuntingan Terbaik. Pada tahun 2022, BWCF, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan UNESCO mempercayakan penyutradaraan film tari Mahendraparvata yang bekerja sama dengan kebudayaan Kamboja dan Indonesia.</br></br>Percakapan dengan Dibal Ranuh</br></br>Arahan kreatif puitis Dibal Ranuh dalam film dan pertunjukan panggung bermula dari kecintaannya pada perjalanan dan fotografi. Mempelajari desain visual, kecintaannya pada perjalanan dan eksplorasi bersama dengan kameranyalah yang membuka jalan pembingkaian visual dan kecenderungan alami terhadap pengisahan cerita visual. Kecintaan seniman terhadap warisan suku kami yang kaya memicu tekstur artistik yang memperkaya gaya visualnya.</br></br>Semangat untuk Warisan Nusantara</br></br>“Saya suka bepergian ke hutan. Saya suka pergi ke suku-suku seperti Badui, Dayak, dan Toraja dan tinggal selama berbulan-bulan di komunitas tersebut. Bisa dibilang di sanalah saya menemukan kehidupan baru. Saya menemukan sesuatu yang sangat unik di antara suku-suku tersebut. Dari sana, saya kembali ke universitas. Sebagai seorang desainer, saya mendapat banyak ide selama saya berada di komunitas suku. Ketertarikan saya terhadap keberagaman suku kami dimulai sejak saat itu. Indonesia sangat dinamis, banyak suku yang bisa menginspirasi kita dalam berkreasi.”yang bisa menginspirasi kita dalam berkreasi.”)
  • Dr. Anak Agung Gde Alit Geria, M.Si.  + (Dr. Anak Agung Gde Alit Geria, M.Si., lahiDr. Anak Agung Gde Alit Geria, M.Si., lahir di Br. Petak, Desa Petak Kaja Gianyar Bali, pada 21 April 1963. Ia menyelesaikan pendidikan S1 (Bahasa dan Sastra Bali) pada Fakultas Sastra Universitas Udayana (1987) dan meraih Master of Cultural Studies pada Program Pascasarjana Universitas Udayana (2004). Pada 2012, ia meraih gelar Doktor Linguistik dengan Konsentrasi Wacana Sastra pada Program Pascasarjana Universitas Udayana dengan judul disertasi “Wacana Siwa-Buddha dalam Kakawin Nilacandra: Analisis Resepsi”. Ia pernah bekerja di bagian Manuskrip Perpustakaan Nasional RI Jakarta (1990-1996). Selain itu, ia adalah Dosen Luar Biasa pada Fakultas Sastra Universitas Indonesia Jakarta (1990-1996). Selain itu, Badan Perpustakaan Provinsi Bali juga adalah tempatnya mengabdi pada 1997-2005. Sejak 2006, ia menjadi Dosen PNS Dpk pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah, IKIP PGRI Bali, LLDIKTI Wilayah VIII. Ia telah meneliti sejumlah manuskrip lontar. Bukan hanya meneliti, ia juga membuat katalogisasi, transliterasi, serta menerjemahkannya. Beberapa buku telah ditulisnya. Antara lain, Geguritan Uwug Kengetan (2014), Musala Parwa (2015), Prastanika Parwa (2016), Bhomakawya (2017), Wacana Siwa-Buddha dalam Kakawin Nilacandra (2018), Ala-ayuning Dina Mwah Sasih (2018), dan Kakawin Nilacandra Abad XX (2019).8), dan Kakawin Nilacandra Abad XX (2019).)