Summary
In English
A photographer’s reflections in the process of an art collaboration, with ManButur Suantara. Discussing the works Human Imprints and Sacred Mimicry, as exhibited in the Manus, a Conscious Journey Art Collaboration.
In Balinese
In Indonesian
Refleksi seorang fotografer dalam proses kolaborasi seni, bersama ManButur Suantara. Membahas karya Human Imprints dan Sacred Mimicry yang dipamerkan dalam Manus Kolaborasi Seni Perjalanan Sadar.
Kutipan Karya
Bahasa Kawi/Kuno
⏤
In English
Human Imprints and Sacred Mimicry
ManButur Suantara suggests that ‘what makes us human’ (when we take aside our physical and biological development), is formed by an infinite amount of constantly changing factors in our environment and interactions. They are like each a separate element we absorb from moment to moment that shapes us through time. We learn things through mimicry and this combination of imitation and constant change compels us to evolve and fulfil many roles throughout our lives. ManButur shares some of his thoughts behind the works in Manus, a Conscious Journey.
In Balinese
In Indonesian
Jejak Manusia dan Mimikri Suci
ManButur Suantara berpendapat bahwa ‘apa yang menjadikan kita manusia’ (jika kita mengesampingkan perkembangan fisik dan biologis kita), dibentuk oleh faktor-faktor yang terus berubah dalam lingkungan dan interaksi kita dalam jumlah tak terbatas. Mereka seperti elemen terpisah yang kita serap dari waktu ke waktu yang membentuk kita sepanjang waktu. Kita belajar berbagai hal melalui mimikri dan kombinasi peniruan serta perubahan terus-menerus ini memaksa kita untuk berevolusi dan memenuhi banyak peran sepanjang hidup kita. ManButur berbagi beberapa pemikirannya di balik karya-karya dalam Manus, a Conscious Journey.
Indeks
Aktifkan pemuatan ulang komentar otomatis