Bagaimana cara mengurangi sampah plastik di kantin sekolah? Ayo berkomentar tentang isu publik di sini or ajukan pertanyaan.

Tumbuh Bersama Berbagi Kehidupan Menciptakan Dunia Kecil yang Damai

20220518T142105669Z582138.jpeg
0
Vote
Judul (Bahasa Daerah Lain)
Fotografer
Penulis
Referensi Foto
Instagram: @flourishrva
Subjek
    Referensi Lainnya
    Tempat
    Upacara atau Hari Raya (jika ada)
    Karya Tulis yang Berkaitan
    Referensi Lainnya
    Kompetisi
    Pengungsi


    Tambahkan komentar
    BASAbaliWiki menerima segala komentar. Jika Anda tidak ingin menjadi seorang anonim, silakan daftar atau masuk log. Gratis.

    Bagaimana sikap dan tanggung jawabmu jika ada pengungsi datang ke tempatmu karena konflik seperti yang terjadi di Ukraina?

    Deskripsi


    Bahasa Inggris

    Bahasa Bali

    Bahasa Indonesia

    Dunia sedang tidak baik-baik saja. Telah terjadi invasi oleh Rusia ke Ukraina dikarenakan adanya konflik internal negara yang berdampak besar kepada kondisi negara terutama warga sipil Ukraina. Berdasarkan berita terkini oleh The Guardian bahwa diskusi antara Rusia dan Ukraina tertunda sehingga belum terjadi kesepakatan perdamaian untuk mengakhiri peperangan ini. Penyerangan terus berlanjut dilakukan oleh Rusia hingga hari ke-83 ini sejak Rusia melakukan invasi ke Ukraina. Banyak warga sipil yang menjadi korban dari segi ekonomi, hilangnya tempat tinggal, dan terkena serangan yang menyebabkan luka hingga meninggal dunia. Lebih dari 260 tentara Ukraina telah di evakuasi. 8 orang meninggal dan 12 lainnya luka setelah Rusia kembali melakukan penyerangan di sebuah wilayah di Ukraina.

    Warga sipil lainnya yang selamat banyak menjadi pengungsi dengan meninggalkan negaranya dan tinggal di tempat penampungan sementara negara tetangga di wilayah Eropa. Berdasarkan data dari Badan Pengungsi PBB, jumlah pengungsi dalam dua bulan sejak invasi telah mencapai sekitar tujuh juta dikarenakan hilangnya tempat tinggal mereka. CNN Internasional memberitakan para wanita dan anak-anak mendominasi sebesar 90% pengungsi Ukraina. Suami mereka sebagian menetap di Ukraina berjuang untuk Negaranya dan melindungi harta benda mereka yang tersisa. Terlepas dari permasalahan besar antar dua negara yang terjadi ditengah harapan seluruh dunia damai sejahtera. Para pengungsi juga masyarakat seperti kita. Masyarakat yang ingin hidup seperti sedia kala. Tidak ada ancaman yang merenggut keseluruhan hidup mereka maupun nyawa sekalipun. Perbedaannya dengan kita, mereka adalah seorang korban dari konflik kenegaraan. Bila kita pandang sebagai sesama manusia, hal yang mereka inginkan dasarnya adalah kehidupan yang tentram dan aman. Berbicara tentang manusia, secara naluriah keinginan membantu pada dasarnya tentu ada. Rasa tanggung jawab untuk menolong sesama muncul terlebih bila berkaitan dengan permasalahan besar seperti yang dialami para pengungsi hingga merenggut hak berkehidupan dengan layak sebagai manusia. Penghambat pergerakan naluriah tersebut salah satunya adalah pemahaman yang minim. Individu cenderung bersikap menjauh atau melawan pada suatu hal yang tidak pasti membentuk sebuah sinyal bahaya. Sikap menerima tanpa penilaian atau penghakiman. Tidak lupa dengan sikap keterbukaan dan apa adanya juga akan membantu kedua belah pihak. Bagi pengungsi dapat secara terbuka menceritakan kehidupannya di lain hal kita sebagai masyarakat menjadi lebih paham. Masyarakat dapat dengan yakin mengambil sebuah keputusan. Sambut kehadiran mereka dengan berfokus pada tujuan indah yang di inginkan yaitu memiliki rumah yang aman dan damai walaupun itu hanya sementara. Kita dapat berbagi rumah kita ini kepada mereka. Mendukung mereka untuk dapat melanjutkan hidup dengan gambaran dan harapan kehidupan yang aman dan damai. Bahkan untuk anak mereka kelak di masa depan agar dapat hidup dalam lingkungan yang baik dibandingkan hidup dalam relung kegelapan akibat konflik kenegaraan.

    Pemberian bantuan dalam banyak bentuk tentu bisa sangat membantu bagi pengungsi Ukraina terutama kebutuhan sehari-hari mereka. Selama jalannya program bantuan di Indonesia, perlu juga dilakukan evaluasi dan pengawasan agar menghindari ataupun dapat cepat mengatasi apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Selain pengungsi, masyarakat juga berhak untuk mendapatkan edukasi secara keseluruhan terkait keberadaan pengungsi Ukraina dan memberikan pemahaman agar masyarakat tidak merasa diberatkan serta tergerak hatinya untuk berusaha membantu sebisa mungkin bagi orang yang membutuhkan terutama pengungsi Ukraina. Tidak perlu barang mewah, cukup dapat makan dan tinggal dengan layak serta mendapat perlakuan yang baik sudah termasuk dalam membantu pengungsi Ukraina. Bantuan kecil itu secara tidak terasa akan berdampak jangka panjang bagi mereka maupun kita sebagai pemberi bantuan akan membentuk pribadi yang baik juga.