Usaba Sri Desa Adat Sibetan, Bebandem, Karangasem

From BASAbaliWiki
Revision as of 09:25, 11 March 2022 by Windhukn (talk | contribs) (Created page with "{{PageSponsor}} {{Holiday |Page Title=Usaba Sri Desa Adat Sibetan, Bebandem, Karangasem |Sasih=Kaulu |Photograph=20220311T092118021Z768189.jpeg |Related Books=A Short History...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
20220311T092118021Z768189.jpeg
Holiday or Ceremony
Usaba Sri Desa Adat Sibetan, Bebandem, Karangasem
Related books
Related children's books
Related folktales
    Related lontar
      Related places
      Related music
      Calendar
      Dictionary words


        Add your comment
        BASAbaliWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

        Information about Holiday or Ceremony

        Usaba Sri
        WhatsApp Image 2022-03-11 at 17.17.09.jpeg

        In English

        In Balinese

        In Indonesian

        Usaba Sri Di Desa Adat Sibetan. dilaksanakan setiap setahun sekali tepatnya di sasih Kawulu yang berlangsung selama tiga hari (pamedal, Pamelayag, Panyineb). Diawali dengan periapan sesaji dan sarana upacara oleh Banjar Desa, masyarakat sekitar menyebutnya sebagai Jro Desa. Tidak melibatkan seluruh masyarakat Sibetan. Banjar Desa sendiri terdiri dari 4 bagian wilayah, setiap bagian wilayah terdiri dari 11 anggota, ditambah beberapa orang sebagai ketua, sekretaris dan bendahara.

        Setelah sesaji dan sarana upacara selesai disiapkan. Barulah prosesi upacara “Pamedal” dilaksanakan. Ida Betara Pemaksan Dalem Sibetan, Ida Betara Lingsir Dalem Ceroring, Ida Betara Pemaksan Puseh, Ida Betara Pemaksan Penataran, Ida Betara Pemaksan Bangkak, Ida Betara Pemaksan Gaduh, Ida Betara Pemaksan Sega, dan Ida Betara Pemaksan Pejabungan yang merupakan Pura Pamaksan inti di “pendak” oleh Jero Desa. Kemudian untuk Pura-pura Maksan lainya turut mengikuti secara mandiri. Total ada 38 Jempana (singgasana suci Ida Betara) yang tedun (turun) saat upacara "Pamedal" tersebut, ditambah Ida Betara Ratu Gede Sakti (berwujud "Barong"). Setelah berkumpul dan ditempatkan pada Bale Agung, barulah prosesi persembahyangan dimulai yang dipimpin oleh Pandita. Pada hari berikutnya disebut Pamlayag, masyarakat seluruh Desa silih berganti akan hadir melakukan persembahyangan secara suka rela dengan menghaturkan banten buah-buahan lokal Khas Desa Sibetan. Disamping itu Jro Desa akan melaksakan sebuah tradisi “mabuang”. Dihari ketiga ini yang merupakan puncak Usaba Sri, juga diadakanya tradisi unik yang disebut “Batara Mabyasa”. yakni, seluruh Jempana (Pratima Ida Batara), Randa dan Barong akan turun dari Bale Agung kemudian akan menari-nari di tengah-tengah Pura Bale Agung dengan iringan gong. Pada prosesi ini tidak sedikit masyarakat yang terpilih akan kerauhan dan terdapat pula tradisi “madaratan”.

        Dihari berikutnya “Panyined”, setelah upacara persembahyangan seluruh Jempana akan melaksanakan prosesi upacara purwa daksina, setelah itu akan Kembali ke istananya masing-masing.
        Property "Holiday information text id" (as page type) with input value "Usaba Sri Di Desa Adat Sibetan. dilaksanakan setiap setahun sekali tepatnya di sasih Kawulu yang berlangsung selama tiga hari (pamedal, Pamelayag, Panyineb). Diawali dengan periapan sesaji dan sarana upacara oleh Banjar Desa, masyarakat sekitar menyebutnya sebagai Jro Desa. Tidak melibatkan seluruh masyarakat Sibetan. Banjar Desa sendiri terdiri dari 4 bagian wilayah, setiap bagian wilayah terdiri dari 11 anggota, ditambah beberapa orang sebagai ketua, sekretaris dan bendahara. </br>Setelah sesaji dan sarana upacara selesai disiapkan. Barulah prosesi upacara “Pamedal” dilaksanakan. Ida Betara Pemaksan Dalem Sibetan, Ida Betara Lingsir Dalem Ceroring, Ida Betara Pemaksan Puseh, Ida Betara Pemaksan Penataran, Ida Betara Pemaksan Bangkak, Ida Betara Pemaksan Gaduh, Ida Betara Pemaksan Sega, dan Ida Betara Pemaksan Pejabungan yang merupakan Pura Pamaksan inti di “pendak” oleh Jero Desa. Kemudian untuk Pura-pura Maksan lainya turut mengikuti secara mandiri. Total ada 38 Jempana (singgasana suci Ida Betara) yang tedun (turun) saat upacara "Pamedal" tersebut, ditambah Ida Betara Ratu Gede Sakti (berwujud "Barong"). Setelah berkumpul dan ditempatkan pada Bale Agung, barulah prosesi persembahyangan dimulai yang dipimpin oleh Pandita. </br>Pada hari berikutnya disebut Pamlayag, masyarakat seluruh Desa silih berganti akan hadir melakukan persembahyangan secara suka rela dengan menghaturkan banten buah-buahan lokal Khas Desa Sibetan. Disamping itu Jro Desa akan melaksakan sebuah tradisi “mabuang”. Dihari ketiga ini yang merupakan puncak Usaba Sri, juga diadakanya tradisi unik yang disebut “Batara Mabyasa”. yakni, seluruh Jempana (Pratima Ida Batara), Randa dan Barong akan turun dari Bale Agung kemudian akan menari-nari di tengah-tengah Pura Bale Agung dengan iringan gong. Pada prosesi ini tidak sedikit masyarakat yang terpilih akan kerauhan dan terdapat pula tradisi “madaratan”. </br>Dihari berikutnya “Panyined”, setelah upacara persembahyangan seluruh Jempana akan melaksanakan prosesi upacara purwa daksina, setelah itu akan Kembali ke istananya masing-masing." contains invalid characters or is incomplete and therefore can cause unexpected results during a query or annotation process.