Bagaimana cara mengurangi sampah plastik di kantin sekolah? Ayo berkomentar tentang isu publik di sini or ajukan pertanyaan.

Nyoman Tjokot

Cokot4.jpg
Nama lengkap
Nyoman Tjokot
Nama Pena
Photograph by
Link to Photograph
Website for biography
Tempat
Related Music
Related Books
Related Scholars Articles


Tambahkan komentar
BASAbaliWiki menerima segala komentar. Jika Anda tidak ingin menjadi seorang anonim, silakan daftar atau masuk log. Gratis.

Biodata


In English

Nyoman Tjokot is a sculptor who was born in Banjar Jati, Sebatu, Tegalalang, Gianyar, Bali, in 1886. He is an intelligent self-taught sculptor. In his work he uses a lot of unused logs or tree roots that drift in the river. He carves the found woods to his heart's content, following the grooves of the wood and his intuition. The result is sculptures/sculptures that were considered unusual in their time, eccentric, archaic, absurd. His sculptures tend to be rough but contain the honesty of his artistic soul. His unique style of sculpture/sculpture is often referred to as the "Tjototisme" school which is now being passed on by his descendants. In his day, Tjokot's works were not highly appreciated in Bali. However, his works have been widely appreciated abroad. In the 1960s, Tjokot's works were well known in the United States and he was already called a maestro in the field of sculpture. In 1969 the Indonesian government awarded Tjokot in the form of the Wijaya Kusuma Art Award. Tjokot died in October 1971.

In Balinese

In Indonesian

Nyoman Tjokot adalah pemahat/pematung kelahiran Banjar Jati, Sebatu, Tegalalang, Gianyar, Bali, tahun 1886. Dia adalah seorang pematung otodidak yang sangat cerdas. Dalam berkarya dia banyak menggunakan bongkahan kayu tak terpakai atau akar pohon yang hanyut di sungai. Dia memahat kayu-kayu temuan tersebut sesuka hatinya, mengikuti alur kayu dan intuisinya. Hasilnya adalah karya-karya pahat/patung yang dianggap tidak lazim pada zamannya, nyeleneh, arkaik, absurd. Pahatannya cenderung kasar namun mengandung kejujuran jiwa seninya. Gaya khas pahatan/patungnya yang unik sering disebut sebagai aliran “Tjototisme” yang kini diteruskan oleh keturunannya. Pada zamannya, karya-karya Tjokot tidak terlalu diapresiasi di Bali. Namun, karya-karyanya justu banyak diapresiasi di luar negeri. Pada tahun 1960-an, karya-karya Tjokot sudah dikenal di Amerika Serikat dan ia sudah disebut sebagai seorang maestro dalam bidang seni patung. Pada tahun 1969 Pemerintah Indonesia memberikan penghargaan kepada Tjokot berupa Anugerah Seni Wijaya Kusuma. Tahun 2015, ia menerima Penghargaan Satyalancana Kebudayaan dari Pemerintah Republik Indonesia. Tjokot meninggal dunia pada Oktober 1971.

Contoh karya

karya 1
Cokot2.jpg
contoh karya 2
Cokot3.jpg
contoh karya 3
Cokot5.jpg