Property:Page text id

From BASAbaliWiki
Showing 20 pages using this property.
D
Lontar ini juga dikenal dengan nama Sri Tattwa, berisikan tata cara upacara yang berkaitan dengan sawah dan padi. Sebagaimana lontar tattwa pada umumnya, lontar ini tidak memiliki kolofon penulis. Ada berbagai upacara yang harus dilakukan di sawah dari masa membajak, menanam padi hingga pascapanen. Semua upacara tersebut bertujuan untuk mendapatkan anugerah Dewi Sri sebagai penguasa padi-padian. Dalam lontar ini juga dijelaskan berbagai macam hama padi dan dewa yang menguasainya. Apabila padi terkena hama, seseorang harus membasmi hama itu dan juga memuja dewa penguasanya. Dalam lontar ini juga disebutkan upacara-upacara yang dilakukan setiap bulan dengan bahan-bahan yang berbeda serta ditujukan kepada dewa-dewa yang berbeda. Ada upacara yang ditujukan untuk Dewa Baruna, Dewa Anantabhoga dan Dewi Sri. Tak hanya menjelaskan tentang sesajen atau persembahan yang harus dilakukan, lontar ini juga memuat mantra-mantra sakral yang diucapkan ketika upacara. Dalam beberapa bagian disebutkan juga jumlah uang kepeng yang harus dipersembahkan dalam upacara tertentu. Di zaman ini, tidak semua urutan upacara dalam Lontar Dharma Pamaculan ini dilakukan karena telah ada perubahan masa panen dari setahun sekali menjadi tiga-empat kali setahun. Beberapa petunjuk upacara dalam lontar ini agaknya sudah tidak relevan lagi pada zaman modern karena perbedaan jenis padi dan perubahan masa panen. Apa yang dinyatakan dalam lontar ini adalah situasi saat masyarakat Bali masih menanam padi Bali yang masa tanam dan panennya lebih panjang.  +
Sebuah perahu akan membawamu bertualang menyusuri sungai. Kira-kira apa yang ada di depan sana?  +
Hallo, saya Dayu Nanda dari Griya Cucukan, Klungkung. Sebelum memberikan curhatan, saya ingin mengucapkan "Om Swastyastu" Nah disini saya ingin curhat tentang "apa yang dirasakan selama covid-19 menuju normal baru". Kita semua sudah tau tentang virus corona atau covid-19 ini. Saya Dayu anak nomer 2 dari 2 bersaudara, dan saya merasa kurang dekat dengan keluarga karena kesibukan yang dimiliki masing masing keluarga. Sebelum adanya virus ini, bisa dikatakan kita "mengabaikan" banyak hal yang ada dirumah, seperti kebersihan rumah, membantu orang tua, bahkan keluarga sekalipun. Nah lewat covid-19 ini, sepertinya menjadi "jalan" untuk kita bisa dekat dengan keluarga, dan pasti banyak orang yang seperti itu. Adanya covid-19 ini kita diminta untuk tetap diam dirumah, sehingga semua bisa kita perhatikan, rumah, keluarga, dan dari sini saya belajar "memperbaiki" apa yang salah atau kurang sebelumnya, sebelum normal baru dilaksanakan dan kita akan sibuk kembali. Terima kasih atas perhatiannya "Om Santi, Santi, Santi Om"  +
Kesadaran akan pemaknaan hakekat Tri Pramana dimana keberadaan manusia di dunia sesungguhnya memiliki tempat dan kedudukan yang sama. Walaupun dalam kelahiran ini terdapat keterbatasan dan perbedaan diantaranya, semua akan mengalami kematian dan melanjutkan kehidupan berikutnya sampai tercapainya moksa. Masing-masing individu tetap memiliki kelebihan dan kekurangan yang bisa saling mengisi keberlangsungan hidup saat ini.  +
Kita hidup di dunia sudah pasti tidak bisa hidup hanya seorang diri saja. Walaupun kita berbeda agama, sudah sepantasnya kita saling tolong-menolong. Jika hal tersebut sudah dilakukan, sudah pasti kita hidup di dunia dengan aman dan damai.  +
Indonesia adalah negara yang sangat beragam salah satunya dalam bidang agama. Terdapat 6 agama yang diakui secara resmi di Indonesia yaitu agama Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Setiap agama mungkin memiliki pandangan dan sebutan yang berbeda untuk Tuhan mereka, entah itu Sang Buddha, Allah, Sang Hyang Widhi, atau Tuhan Yesus. Perbedaan pandangan ini sayangnya sering membawa bibit-bibit perselisihan yang sangat sulit dihindari. Padahal pada hakikatnya Tuhan Yang Maha Esa selalu mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan cinta kasih kepada setiap umatnya, mengharapkan agar kita dapat hidup saling asah, asih, asuh tanpa harus berselisih tentang perbedaan agama. Cara pandang yang berbeda janganlah menjadi alasan untuk menghina ataupun menjatuhkan agama yang lainnya. Tat Twam Asi mengajarkan kita bahwa setiap makhluk hidup saling terhubung, aku adalah kamu dan kamu adalah aku. Perbedaan yang ada haruslah dijadikan pedoman dalam membina toleransi dan rasa saling menghormati antar sesama umat beragama. Perbedaan yang ada janganlah sampai menjadi tembok penghalang dalam membina kehidupan yang harmonis. Hendaknya kita jadikan perbedaan tersebut sebagai pelajaran untuk membuka wawasan dan pikiran kita dalam memandang dunia. Saling menghargai dan menjaga hubungan baik dengan sesama, tidak saling menghina atau memaksakan kehendak kepada suatu pihak, serta saling tolong menolong dalam menjalani kehidupan sehari-hari merupakan cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kerukunan antar umat beragama.  +
Lahir dan tumbuh di negara Indonesia adalah sebuah anugerah, karena negeri ini penuh dengan keberagaman suku, budaya, dan agama. Namun dipersatukan dalam Bhineka Tunggal Ika. Perbedaan diciptakan oleh tuhan agar kita mampu saling melengkapi satu sama lain, bukan sebagai alasan untuk terus menciptakan perselisihan antar keyakinan, karena setiap agama pasti mengajarkan umatnya untuk saling mengasihi satu sama lain. Hidup berdampingan secara harmonis adalah impian semua lapisan masyarakat, menjaga kerukunan adalah hal yang harus senantiasa dilakukan di era perkembangan teknologi seperti sekarang ini, banyaknya ujaran kebencian, provokasi bahkan aliran radikalisme yang tersebar luas dikhawatirkan dapat mengikis rasa kebhinekaan masyarakat Indonesia. Istilah minoritas dan mayoritas bukan dimaknai dari berapa banyak jumlah penganut dari agama bersangkutan, tetapi ada sesuatu yang penting untuk disadari bahwa negara kita telah mampu mengimplementasikan nilai pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang memberikan kebebasan kepada masyarakatnya untuk memeluk keyakinannya masing-masing dan menjalankan ajaran agamanya. Sebagai generari muda Indonesia, kita mempunyai kewajiban untuk tetap menjunjung nilai toleransi antar keyakinan, menyebarluaskan hal-hal positif terkait kehidupan masyarakat beda agama yang mampu hidup berdampingan secara harmonis bahkan ada juga yang berbagi tempat ibadah pada area yang sama. Melakukan aksi nyata yang bukan sekadar mampu menyebutkan ajaran agama tentang kerukunan tapi tidak mampu mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pentingnya untuk sejak dini aktif bermasyarakat sehingga terbiasa hidup berdampingan tanpa memandang perbedaan yang ada pada setiap individu. Dengan demikian, rasa saling memiliki dan sikap gotong royong akan membuka pandangan kita bahwa perbedaan itu sangatlah indah.  +
Bhineka tunggal ika bukan hanya jadi selogan,kita di bali didasari sastra, budaya adat dan agama akan tetapi saudara kita yang berbeda agama dan dari luwar negri Islam, hindu,buda ,kristen,konghucu Yang menyebabkan kita hidup berdampingan saling tolong menolong dan kasih mengasihi Semoga kita bisa menjadi satu Mempererat rasa persaudaraan, walaupun berbeda agama.  +
Menjawab masalah mengenai perkembangan zaman yang menuntut para milenial agar teliti dengan keberadaan zaman digital. Salah satu hal yang dapat dilakukan sehingga dapat memanfaatkan perkembangan teknologi yaitu digitalisasi budaya. Budaya tersebut dapat direkam atau "didigitalsasi" sehingga membuat budaya tersebt dapat disimpan dan dapat disebarkan dengan cepat kepada khalayak, begitu pula dapat dibagikan di masa mendatang kepada penerus bangsa sekalian.  +
Panca memiliki sebuah bantal kesayangan, yang diberi nama Bonta. Panca ingin tidur, tetapi Boonta menghilang. Yuk, . . . bantu Panca mencari Bonta. . .!  +
Cindelaras hendak berangkat ke Jenggala. Tapi... di mana si Jago? Yuk, bantu Cindelaras mencarinya!  +
Di suatu siang, ikat kepala dan kayu bakar Koni tiba-tiba hilang. Yuk ikuti petualangan Koni untuk menemukannya!  +
Studi ini bertujuan untuk menganalisa seberapa efektif dampak dari implementasi kebijakan pemerintah berupa menjaga jarak aman sebagai perilaku sosial – etikal masyarakat Bali dalam menanggapi kebijakan dimaksud. Survei dilakuan dengan menggunakan kuesioner daring oleh 109 responden dari berbagai latar belakang dan usia. Simpulan dari studi ini adalah kebijakan menjaga jarak aman tidak berpengaruh secara signifikan terhadap sejumlah aktivitas yang diprediksi akan meningkatkan angka transmisi Covid-19 di Bali. Sejumlah responden juga menyatakan bahwa Covid-19 mengancam mata pencaharian mereka terutama karena Bali sangat bergantung kepada sektor pariwisata. Terdapat dua hal yang berkontradiksi yaitu antara anjuran menjaga jarak aman yang dianggap mengganggu jalannya aktivitas kerja responden dengan kondisi penyebaran yang semakin tinggi jika anjuran dimaksud tidak dilaksanakan. Studi ini merekomendasikan upaya untuk mengurangi penyebaran sebagai berikut: pemerintah dapat menutup sebuah wilayah atau mungkin pada tingkat nasional dengan penuh pertimbangan dan memperhatikan kecukupan pangan masyarakat, jaringan komunikasi, listrik, dan air sehingga masyarakat tidak keluar rumah untuk bekerja.  +
Hati Bena sangat senang hari ini. Ia bertanya dengan ibu dan teman-temannya. Tetapi, tidak ada yang ingat, hari apa sekarang?  +
Hari yang indah untuk berpiknik. Semua ingin ikut bersenang-senang.  +
Raju tidak percaya dengan penglihatannya. Dalam perjalanan ke sekolah, dia melihat sayur-sayuran dalam berbagai bentuk dan ukuran juga menuju sekolah dengan menyandang tas sekolah dan botol minum! Yang lebih mengherankan tidak seorang pun, termasuk gurunya, terkejut melihat mereka. Ada apa ini?  +
Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Jalan Ir. Djuanda No.1, Renon, Civic Center Niti Mandala Denpasar 80235 Phone : (0361) 264474, 245297. Fax. (0361) 245297 Website: www.disbud.baliprov.go.id Email : infodisbud@baliprov.go.id  +
KONTAK KAMI Alamat : Jalan S. Parman No. 1 Renon – Denpasar No. Telp : 0361-222387 Fax : 0361-226313 Website : disparda.baliprov.go.id E-Mail : dispar@baliprov.go.id  +
Musik-musik Navicula dipengaruhi genre alternatif rock era 90 an, yang dipopulerkan oleh band Nirvana, Pearl Jam, Sound Garden dan Alice in Chains. Secara musikalitas Navicula menggabungkan musiknya dengan warna lain seperti psikedelia, progresif, balada, funk, dan musik etnik-tradisional (world music). Lagu Dinasti Matahari berkolaborasi dengan Kitapoleng yang mengangkat kembali tarian Sanghyang Jaran, Barong Brutuk, dan beberapa tarian dari budaya suku Nias, Badui, Minahasa dan Papua. Lagu ini adalah bentuk ucap syukur atas apa yang sudah tersedia di alam bagi kehidupan manusia di Indonesia yang diibaratkan sebagai anak-anak matahari. Lagu ini diluncurkan sebagai perayaan ulang tahun Navicula yang ke 25 tahun dengan formasi band diperkuat oleh Gede Robi (vokal), Dadang Pranoto (gitar), Palel Atmoko (drum), Krisnandha Adipurba (bass) dan dilengkapi lantunan vokal Ida Bagus Subawa. Lagu ini juga melibatkan kolaborasi para produser direktur seperti Sandrina Malakiano, Dibal Ranuh, Jasmine Okubo dan Gede Robi. "Dinasti Matahari" ini bukan hanya membawa nama Navicula, tapi juga membawa nama Indonesia dengan ragam kekayaan alam dan suku budaya yang tentunya harus dijaga kelestariannya untuk generasi pewaris.  +
Karya Baligrafi yang berjudul "Dirgahayu RI-76" ini terinspirasi dari Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 76 Tahun.  +