UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK MID JUNE

Property:Place information text id

From BASAbaliWiki
Showing 20 pages using this property.
M
Namanya Antonio Blanco, seorang pemuda berdarah Spanyol yang lahir pada 15 September 1911 di Manila, Filipina. Blanco dengan kecintaannya terhadap bidang seni, khususnya seni lukis, membuat Blanco berkelana keliling dunia untuk belajar lebih banyak tentang seni. Hingga suatu ketika ia mendarat dan mengakhiri perjalanan panjangnya di Bali pada tahun 1952 hingga akhir hayatnya pada tahun 1999. Disanalah awal mula cerita megahnya Museum Blanco hingga saat ini.  +
Samsara adalah salah satu kepercayaan umat Hindu, khususnya di Pulau Dewata. Tentang tahapan kehidupan yang ditandai dengan berbagai upacara dan ritual adat yang mengarah pada keyakinan akan tugas hidup sebagai manusia dalam kelahiran yang berulang-ulang hingga kesempurnaan. Museum Samsara adalah museum hidup. Sebuah ruang yang hangat dan terbuka yang akan memandu setiap pengunjung untuk menikmati dan mengalami keindahan, kekayaan dan merayakan nilai-nilai budaya yang diwarisi dari nenek moyang kita dan menyajikannya melalui cinta dan kegembiraan. Terletak di desa Jungutan kabupaten Karangasem di Bali, di area seluas dua hektar alam yang hijau dan menenangkan. Energi alam semesta melimpah, sehingga banyak pelajaran yang bisa dipetik dan diingat. Pengunjung yang datang ke sini akan mendapatkan pengalaman dan pengetahuan berharga tentang berbagai ritual dalam siklus kehidupan orang Bali. Ada pengenalan berbagai upacara beserta alat dan aksesoris pendukungnya serta makna dibalik setiap simbol yang ada. Alur pengalaman dalam perjalanan di Museum Samsara juga akan mengajak Anda untuk belajar dan membuat beberapa alat upacara, arak, anyaman bambu dan banyak pengalaman menyenangkan lainnya hanya dalam cara hidup orang Bali. Anda juga dapat mengamati berbagai tanaman tropis di sekitarnya. Yang tidak ketinggalan adalah pengalaman berada di dapur museum dan menyiapkan makanan tradisional yang akan disajikan saat perayaan ritual, termasuk 'megibung', pesta keluarga di bawah satu piring yang disajikan dan disantap bersama dengan suasana kebersamaan yang hangat. Semua pengalaman dalam perjalanan Museum Samsara paling baik dialami di lapangan depan yang luas yang menyediakan ruang interaksi antar pengunjung. Seiring dengan kenangan indah suasana museum yang bisa dibawa pulang bersama dengan kerajinan seni yang unik. Mari jadikan diri kita sebagai bagian dari langkah untuk menegakkan dan melestarikan nilai-nilai warisan leluhur kita, sebagai pedoman untuk kebaikan kehidupan kita sekarang dan sesudahnya.  
Kembali lagi memberi refrensi tentang permuseuman di Bali, kini akan membahas sekilas tentang Museum Le Mayeur. Museum yang memiliki keunikan tersendiri karena lebih bercita rasa rumah tempat tinggal namun menyimpan hasil seni yang indah. Museum ini sebenernya tempat tinggal dari pelukis yang bernama Adrien Jaen Le Mayure. Siapa dia? Le Mayeur adalah pelukis yang berasal dari Bruxelles Belgia yang datang ke Bali pada tahun 1932. Beragam lukisan mulai dari kehidupan sang istri Ni Pollok hingga keindahan alam Sanur terekam dalam lukisan. Lukisan tertua di Museum Le Mayeur tercatat pada tahun 1921 dan termuda adalah satu tahun sebelum Le Mayeur meninggal yakni 1957. Jumlah lukisannya semasa hidup tercatat sebanyak 88 buah. Di museum ini tersebut terdapat 6 ruangan yang diantaranya ruang studio tempat melukis, ruang untuk tamu yang ingin melihat lukisan, ruang untuk berkumpul keluarga, ruang untuk tempat istirahat (kamar tidur), ruang untuk Ni Polok merias diri beserta kamar mandi, ruang untuk menyiapkan sesajian dan menyimpan alat – alat upacara. Selain hal tersebut, museum ini terletak di pinggir pantai Sanur Denpasar. Dari pantai ini kita dapat menikmati matahari terbit dan hiruk pikuk orang-orang yang akan menyebrang dari pulau Bali ke Nusa Penida atau Nusa Lembongan. Pantai dengan pasir putih ini akan cukup mudah ditemukan lokasinya sehingga alasan untuk tidak mampir ke museum jelas tidak ada salahnya. Museum Le Mayeur buka setiap hari kecuali Jumat, pukul 08.30 sampai 12.30 WITA, dan hari libur resmi tutup. Jadi silahkan berkunjung ke museum sambil menikmati pemandangan pantai Sanur.  +
Dari Lonely Planet: Seniman Adrien-Jean Le Mayeur de Merpres (1880–1958) tiba di Bali pada tahun 1932, dan menikah dengan penari Legong cantik Ni Polok. Tiga tahun kemudian, ketika Ni Polok baru berusia 15 tahun. Mereka tinggal di kompleks ini, ketika Sanur masih menjadi nelayan yang tenang. Setelah kematian sang seniman, Ni Polok tinggal di rumah itu sampai ia meninggal pada tahun 1985. Meskipun ada keamanan (beberapa lukisan Le Mayeur terjual seharga US$150.000) dan masalah konservasi, hampir 90 lukisan Le Mayeur dipajang. Rumah ini merupakan contoh menarik dari arsitektur bergaya Bali – perhatikan jendela-jendela berukir indah yang menceritakan kisah Rama dan Sita dari Ramayana. Museum ini memiliki interior serat tenun Bali yang naturalistik. Beberapa karya awal Le Mayeur adalah lukisan impresionis dari perjalanannya di Afrika, India, Mediterania, dan Pasifik Selatan. Lukisan dari periode awal di Bali adalah penggambaran romantis kehidupan sehari-hari dan wanita cantik Bali – sering Ni Polok. Karya-karya dari tahun 1950-an dalam kondisi yang jauh lebih baik, menampilkan warna-warna cerah yang kemudian menjadi populer di kalangan seniman muda Bali. Carilah foto-foto timbul hitam putih Ni Polok  +
Bagi penikmat seni lukis dan sedang berkunjung ke Bali. Tak ada salahnya mencoba mengunjungi galeri-galeri dan museum yang dapat memanjakan mata. Museum ini salah satu rekomendasi yang harus masuk daftar kunjunganmu, yakni Museum Lukisan Sidik Jari Ngurah Gede Pemecutan. Museum Lusikan Sidik Jari ini didirikan pada tahun 1993. Tokoh yang menggagas, sekaligus pemilik dari museum ini adalah Gede Ngurah Rai Pemecutan. Mengapa bernama Museum Sidik Jari? Karena lukisan yang ditampilkan menggunakaj metode lukis dengan cap jari. Inilah keunikan dari museum ini yang tidak ditemukan dari museum lainnya. Dan hal yang unik lainnya, teknik ini didapat secara tidak sengaja ketika pelukis ingin menyelesaikan lukisan yang dibuatnya. Metode lukis dengan sidik jari ialah mengolesi jari tangan dengan berbagai macam cat lukis sesuai imajinasi pelukis. Dan menjadi otentik karena terdapat sidik jadi pelukis langsung pada lukisan hasil karyanya. Di museum ini terdapat 666 koleksi lukisan dari Gede Ngurah Rai Pemecutan. Bahkan pernah mendapat penghargaan dan apresiasi dari MURI Sebagai pelopor teknik melukis dengan sidik jari dan kolektor terbanyak lukisan sidik jari. Menjadi penasaran? Silahkan kunjungi museum ini yang masih di kawasan Kota Denpasar, dan waktu buka museum dari Senin-Sabtu dari jam 08.00-16.00 WITA. Mungkin kamu akan terinspirasi untuk membuat lukisan sidik jarimu sendiri. Jadi tak ada salahnya mengunjungi museum ini.  +
Museum Subak adalah salah satu museum negri di Tabanan, Bali. Museum dengan ciri khas pertanian ini diresmikan pada tahun 1981 oleh Gubernur Bali saat itu Prof. Ida Bagus Mantra. Mengapa subak? Subak sebagai salah satu warisan budaya bangsa terkait metode sistem irigasi air yang telah ada di Bali sejak zaman bali kuno abad ke-11 masehi. Metode irigasi tersebut memiliki konsep “tri hita karana”, cara hidup selaras antara Tuhan, manusia, dan alam. Jika kamu ingin mengetahui sejarah, budaya, dan keunikan pertanian masyarakat Bali, tempat ini sangat wajib untuk dikunjungi. Di museum ini memuat tentang peralatan bertani, teknologi dan budaya serta ritual masyarakat petani Bali, dan miniatur subak dan rumah khas Bali. Jadi, ayo berkunjung ke Museum Subak Bali.  +
N
Saya sebagai generasi milenial bersedia akan membangun Desa melalui BASAbali Wikithon Partisipasi Publik: Ngwangun Desa. Mari kita lihat apa saja yang ada di Desa saya ini. Teman-teman apakah kalian tahu Desa Seni? Jika tahu, inilah Desa saya Desa Mas, yang terletak di Kecamatam Ubud, Kabupaten Gianyar. Di Desa saya ini memiliki tempat program penukaran sampah plastik menjadi uang tunai maupun beras. Program ini sangat bagus sekali untuk membangun keasrian Desa dan membantu masyarakat desa. Begitulah sekiranya teman-teman, saya sendiri berharap kepada pemerintah. Semoga pemerintah membantu atau mensuport program yang seperti ini berjalan dan berkelanjutan dengan memberikan bantuan berupa dana anggaran operasional. Semoga melalui video ini dapat menghibur teman-teman sekalian. Jika ada salah kata mohon di maafkan. (Kelungkung Semarapura, Kirang langkung nunas ampura). Terima kasih, basabaliwiki.org (@wikibasabali), pasikian yowana Bali dan Mamed Wedanta.  +
Saya sebagai generasi milenial bersedia akan membangun Desa melalui BASAbali Wikithon Partisipasi Publik: Ngwangun Desa. Mari kita lihat apa saja yang ada di Desa saya ini. Om Swastiastu, Hallo sahabat budaya, perkenalkan saya Ketut Wahyu Tamaja, mari berkunjung ke desa saya yakni di Desa Giri Emas. Desa Giri Emas berada di Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng. Di Desa ini banyak tempat wisata kebudayaan yang bisa kita kunjungi, salah satunya Pura Gung Sekar dan Segara Giri Emas. Nah, apakah kalian tahu tempat yang saya kunjungi ini? Mari kita saksikan bersama video saya berkunjung ke salah satu tempat wisata yang bagus ini. Selain itu, banyak juga tempat-tempat wisata yang belum dibangun oleh pemerintah. Menurut saya pribadi berharap agar pemerintah senantiasa membantu kami menbangun tempat-tempat wisata baru yang di dukung juga oleh masyarakat sekitar. Nah gimana kawan? Apakah kalian masih ragu berkunjung ke Desa Giri Emas? Ayo enggak usah ragu, saya tunggu kedatangan kalian di Desa saya ini, Desa Giri Emas. Yuk berkunjung ke Desa Giri Emas. Om Santih Santih Santih Om  +
Masyarakat Desa Ngis, Kecamatan Manggis, Karangasem tengah fokus mengembangkan desanya menjadi desa wisata. Hampir 65 persen lahan di desa ditanami kakao.  +
Om Swastyastu, Melalui video ini, saya ingin menceritakan potensi dan problematika di desa saya, yaitu di Padang Savana, Desa Tianyar. Padang Savana ini berlokasi di desa Tianyar, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem. Perjalanan yang ditempuh dari Kota Denpasar menuju tempat ini sekitar 2-3 jam. Tetapi, jalan kecil menuju padang savana ini masih berkerikil. Hati-hati saja ya. Harapan saya, semoga jalan ini bisa diperbaiki oleh pemerintah. Di destinasi wisata ini, pengunjung akan melihat tempat yang sangat lapang, dan bisa melihat panorama Gunung Agung dari jarak yang sangat dekat. Tetapi jika anda datang di musim kemarau atau siang hari, maka hawanya akan sangat panas. Rumput-rumput pun berubah kecoklatan layaknya savana. Di sini anda bisa melakukan berbagai aktivitas, seperti piknik, swafoto, atau minum kopi di warung lokal. Sebelum dikenal sebagai destinasi wisata, tempat ini adalah lokasi penambangan pasir. Hingga sekarang, wilayah savana ini mulai terkikis karena penambangan pasir masih berlanjut. Lahannya tidak rata lagi, dikeruk hingga berwujud seperti di video. Hal ini kemudian menjadi problematika. Pemilik lahan pun memiliki tujuan ekonomis dalam hal ini. Dan itu memang bukan sebuah kesalahan. Tidak ada hak untuk melarang hal itu. Apalagi mengetahui bahwa itu adalah lahan pribadi. Namun, hal ini layak untuk dipikirkan bersama. Apakah memang harus begini? Jika lama-kelamaan savana ini habis, maka potensi ekonomi wisata berbasis komunitas tidak bisa berjalan dan hilang. Hanya pemilik lahan yang mendapatkan manfaat. Menurut hemat saya, mari kita pikirkan solusinya bersama. Agar sama-sama berjalan. Saya mohon kepada pemerintah agar memperhatikan hal ini. Harapan saya agar penambangan ini bisa senantiasa berdampingan dengan potensi yang lainya, seperti pariwisata. Sehingga pariwisata berbasis komunitas di desa Tianyar bisa dikembangkan, dan bermanfaat pada ekonomi desa Tianyar, begitu juga sekitarnya. Terima kasih.  +
Saudara tahu tidak ada sungai di Kota Denpasar? Ini terdapat sungai dari Desa Kesiman, bernama Sungai Bindu. Sungai ini sudah memiliki pihak pengelola dan sudah diresmikan oleh pemerintah setempat. Jika memasuki area sungai ini, saudara tidak dikenakan harga tiket masuk, tetapi ada dana sukarela yang bisa diberikan seikhlasnya. Tempatnya sejuk, asri dan memesona. Tempat ini sebagai tempat anak-anak bermain, berolahraga, budidaya ikan lele dan ada juga tempat untuk berkumpul. Akan tetapi semenjak pandemi Covid-19 yang membuat tempat wisata seperti sungai ini semakin sepi dikunjungi. Terkait kebersihan sungai, beberapa bagian dari tempat ini yang terbengkalai dan media promosi yang masih kurang. Semoga pemerintah dapat membantu kembali pengelolaan di temoat wisata ini misalnya seperti membersihkan tempat dan juga meningkatkan media promosi atau publikasi supaya sungai sebagai tempat wisata ini diketahui oleh masyarakat Bali hingga manca negara. Jika ada waktu, mari bersama-sama bermain ke Sungai Bindu, saudara.  +
Saya Gusti Agung Mirah sebagai generasi milenial bersedia membangun desa dengan BASAbali Wikithon Partisipasi Publik #5 : Membangun Desa. Ayo bersama-sama membangun desa teman-teman. Kalo bukan kita siapa lagi?!  +
Desa Sukawati terletak di Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Di sini terdapat destinasi wisata bernama Jogging Track Sudamala Sukawati. Tempatnya yang asri sangat baik untuk dijadikan tempat berwisata, terlebih lagi letaknya tidak jauh dari ibu kota Denpasar. Akan tetapi masih dijumpai beberapa permasalahan di tempat tersebut yang harus dibenahi.  +
Selama masa pandemi hingga tahun ini, banyak tempat wisata yang biasanya ramai menjadi sepi. Banyak usaha-usaha yang tutup terlihat di sepanjang jalan. Terutama di wilayah KUTA. Kemana perginya mereka? Khususnya para karyawan, banyak yang akhirnya berusaha untuk membuka usaha UMKM di wilayah dekat tempat tinggal mereka bahkan di rumah mereka sendiri. Banyak program bagus yang ditawarkan oleh pemerintah seperti modal usaha. Sayangnya, karena banyak orang yang membuka usaha yang sama. Tak jarang usaha mereka tidak berjalan dengan baik. Banyak faktor seperti minimnya pengetahuan tentang peluang usaha dan promosi agar masyarakat lokal di wilayah lainnya bisa tau keberadaan usaha tersebut. Harapannya, pemerintah bisa memperhatikan lebih lanjut permasalahan dan solusi terkait permasalahan tersebut. Seperti diberikannya secara berkala edukasi peluang usaha di banjar-banjar terdekat sekaligus promosi usaha mereka pada hari itu.  +
Desa Nongan adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. Desa Nongan memiliki jarak yang cukup jauh ke ibu kota Kabupaten. Desa Nongan memiliki batas-batas Desa meliputi: Sebelah Utara (Desa Rendang); Sebelah Timur (Desa Rendang); Sebelah Selatan (Desa Pesaban); dan Sebelah Barat (Desa Bangbang). Desa Nongan memiliki berbagai sumber daya alam yang dapat dikembangkan. Selain hal tersebut, sektor pertanian dan perkebunan di desa Nongan didominasi oleh tanaman Salak Bali, Kelapa, Padi, dan umbi-umbian. Di sektor Industri, masyarakat kebanyakan membuka usaha di bidang Jajanan tradisional, dan Jasa.  +
Pulau Lembongan atau dalam bahasa Bali disebut Nusa Lembongan adalah sebuah pulau kecil terletak di 8°40.906′S 115°27.067′E yang berdekatan dengan Nusa Ceningan dan 2 km di sebelah barat laut Nusa Penida terletak di Selat Badung sebelah tenggara Pulau Bali. Foto ini diambil pada tahun 1984.  +
Nusa Penida merupakan sebuah kawasan di wilayah Kabupaten Klungkung Provinsi Bali yang berbentuk kepulauan, sehingga Kabupaten Klungkung merupakan satu-satunya Kabupaten di Bali yang memiliki wilayah kepulauan. Kepulauan Nusa Penida sendiri secara administratif berada dalam satu kecamatan yang diksebut dengan Kecamatan Nusa Penida. Kepulauan Nusa Penida terdiri dari tiga pulau yang berpenghuni yakni Pulau Nusa Penida, Pulau Lembongan dan Pulau Ceningan. ecamatan Nusa Penida sendiri terdiri dari 16 Desa Dinas dan 48 Desa Adat. Adapun nama-nama desa dinasnya adalah Desa Batununggul, Batukandik, Batumadeg, Bungamekar, Jungutbatu, Klumpu, Kutampi, Kutampi Kaler, Lembongan, Ped, Pejukutan, Sakti, Sekartaji, Suana, Tanglad, dan Kampung Toyapakeh. Objek-objek wisata terkenal diantaranya: Klingking Beach, Broken Beach, Angel Billabong di Desa Bungamekar; Atuh, Diamong Beach, Rumah Pohon di Desa Pejukutan; Crystal bay di Desa Sakti; Devil Tear’s, Jembatan Kuning di Desa Lembongan; Wisata Mangrove di Desa Jungutbatu.  +
Desa Nyuhtebel di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem Bali memiliki asal usul nama desa berkaitan dengan keberadaan hutan kelapa. Hal tersebut tersurat di dalam prasasti Kerajaan Gelgel tentang misi pasukan Kerajaan Gelgel atas perintah Raja Gelgel tahun 1465 M Dalem Batur Enggong Kresna Kepakisan untuk melumpuhkan kekuatan dan mengambil alih kekuasaan De Dukuh Mengku Tenganan karena tidak tunduk kepada kekuasaan Kerajaan Gelgel. Setelah misi tersebut berhasil, hutan kelapa yang sangat lebat di sebelah selatan Desa Tenganan hingga ke tepi pantai diserahkan kepada pasukan perang kerajaan Gelgel dibawah komando Ki Bedolot untuk membangun benteng pertahanan perang, mengawasi antek antek De Dukuh Mengku yang belum tertangkap dan juga melindungi keamanan Kerajaan Gelgel di bagian Timur. Pusat Benteng pertahanan perang inilah yang lambat laun berkembang menjadi desa bernama Desa Nyuhtebel. Nyuh berarti Kelapa, tebel bermakna sangat lebat. Nyuhtebel mengandung makna hamparan hutan kelapa yang sangat lebat. Seiring perjalanan waktun semenjak tahun 1465 hingga masa kini, hamparan hutan kelapa yang sangat lebat mengalami alih fungsi menjadi tegalan dengan tanaman campuran kelapa, pisang, kakao, dan kayu hutan. Ada juga yang diolah menjadi lahan sawah. Memasuki tahun 80-an hingga tahun 90-an, alih fungsi lahan tegalan kelapa meningkat. (https://balebengong.id/sejarah-dan-keunikan-kelapa-di-desa-nyuhtebel/)  +
O
Desa adat Biaung terletak di kecamatan Penebel, kabupaten Tabanan. Sama seperti wilayah lain di Tabanan, Biaung memiliki aset berupa kebun dan sawah yang memberikan hasil panen padi serta hasil tani lain yang melimpah. Tetapi, aset yang paling berharga yang dimiliki oleh desa ini yakni "YOWANA" atau generasi muda. Kreativitas YOWANA salah satunya adalah diselenggarakannya kegiatan olahraga bola voli secara rutin setiap hari. YOWANA juga rutin menggelar pertandingan antar desa yang pada saat bersamaan turut berkontribusi terhadap perekonomian masyarakat desa melalui penjualan tiket dan pembukaan warung di sekitar wantilan. Harapannya pemerintah dapat memberikan bantuan pembinaan dan pembangunan infrastruktur olahraga agar potensi ini dapat lebih dimaksimalkan. Siapa tau, di masa yang akan datang, atlet voli nasional dapat lahir dari desa Biaung.  +
P
Saya sebagai generasi milenial siap untuk membangun melalui Wikithon Partisipasi Publik #5 BASAbali Wiki. Ayo lihat terkait dengan desa saya ini. Ong Swastyastu. Halo Saudara, saya Dewa Ayu Manis bersama teman saya Desak Maharani dan Yuli Setiawati ingin memperkenalkan potensi desa yang ada di Banjar Pemenang, Desa Adat Pemenang, Nyalian, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung Bali. Saudara, tau tidak? Sebenarnya di Desa Nyalian ada pengerajin topi capil loh.. yang terbuat dari daun pohon kelapa yang masih muda, yang bernama demela. Cara membuatnya agak ribet, tapi harga topi capil ini sangat murah. Usaha ini telah ada sejak turun temurun di desa tersebut, tidak ada desa lain yang membuatnya. Biar kamu tau, ada masalah yang dirasakan oleh para pengrajin ini, seperti bahan baku yang susah untuk dicari dan promosi topi ini yang masih kurang banyak. Harapan dari para pengrajin adalah agar harga topi capil ini dapat dinaikkan sehingga dapat membantu mengembangkan UMKM di tingkat provinsi dan juga menjadikannya ikon desa. Semoga dari video ini, pemerintah dapat membantu dalam membangun desa terutama dalam membina kelompok kerja yang memiliki banyak potensi. Semoga pemerintah dapat membantu memberikan bantuan finansial atau dana demi menyokong pembangunan Desa seperti promosi agar pemasaran produk ini dapat mencapai ke luar negeri. Ong Santih, Santih, Santih Ong.  +