UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK MID JUNE

Property:Place information text id

From BASAbaliWiki
Showing 20 pages using this property.
D
Desa Manikliyu merupakan salah satu dari 48 Desa di Wilayah Kecamatan Kintamani, yang terletak 7 Km ke arah barat daya dari kota kecamatan. Desa Manikliyu mempunyai luas wilayah seluas 605.579 Hektar. Batas-batas desa yakni; sebelah utara berbatasan dengan Desa Serai, sebelah timur berbatasan dengan Desa Belancan, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Lembean, dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Ulian. Desa Manikliyu terdiri dari dua banjar yaitu: Banjar Manikliyu dan Banjar Saap. Keunikan Desa Manikliyu yang tergolong dalam Desa Bali Aga yakni desa ini dipimpin oleh Ulu Apad yang memiliki sedikit perbedaan dengan desa-desa di Bali lainnya. Potensi Desa Manikliyu yakni arkeologi dan agrowisata. Dari sisi arkeologi, temuan benda-benda arkeologi yang menjadi salah satu rujukan kepurbakalaan di Bali. Sedangkan sisi argowisata yakni potensi perkebunanan dan lansekap lingkungan desa yang menunjang untuk wisata alam. Info: https://manikliyu.blogspot.com  +
Desa Mas salah satu desa di kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar Provinsi Bali telah dikenal oleh wisatawan Mancanegara maupun domestik sejak tahun 1930-an sebagai desa pusat pemahat (wood carvers) di Pulau Bali. Sebagian besar penduduk Desa Mas menggantungkan hidupnya menjadi pemahat kayu (Wood Carvers) disamping bertani sawah dan ladang. Desa Wisata Mas berbasis kerajinan tangan , Seni Budaya dan Alam persawahan yang sangat asri merupakan aktualisasi dari konsep kehidupan manusia Bali “ TRI HITA KARANA” Kehidupan harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan alam lingkungan .  +
Desa Mayong merupakan salah satu desa wisata alam baru yang terdapat di Kec. Seririt, Kab. Buleleng. Banyak wisatawan yang mulai berkunjung ke sana. Hal ini di sebabkan oleh hijaunya alam dan terasering persawahan yang terbentang luas menjadikannya objek wisata alam yang menarik.  +
Desa Medewi merupakan salah satu Desa dari 4 Desa atau kelurahan di Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana. Desa Medewi berdiri sekitar tahun 1928 diperkirakan dari awal mulanya terpisahnya dengan Desa Pulukan.  +
Desa ini dibatasi oleh batas administrasi yaitu sebelah utara berbatasan dengan Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk, sebelah timur berbatasan dengan Sungai Pegung, sebelah selatan berbatasan dengan Sungai Yeh Kuning, dan sebelah barat berbatasan dengan Sungai Mendoyo.  +
Salah satu hal yang paling menarik dari Desa Mengesta yaitu beberapa peninggalan purbakala berupa arca, pahatan batu dan logam. Selain itu kita juga dapat menjumpai beberapa mata air panas seperti Piling Kawang dan Belulang, dan seperti kebanyakan desa di kawasan Tabanan, tentu saja kita dapat menjumpai lokasi persawahan yang indah. Sejarahnya Banjar Mengesta didirikan kurang lebih pada tahun 1909 oleh Pemerintah Belanda. http://desamengesta.zeta.co.id/  +
Pada Zaman dahulu wilayah desa nagasepaha merupakan bagian dari wilayah desa Prabakula yang sekarang berubah nama menjadi desa Padangbulia. Desa Padangbulia mempunyai wilayah yang sangat luas meliputi wilayah desa pegadungan, desa nagasepaha, Desa Gitgit, Desa Ambengan, Desa Silangjana bahkan sampai lemukih dan wilayah Nagasepaha saat itu bernama banjar kelodan.  +
Desa Nusasari terletak di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Desa Nusasari terdiri dari lima banjar yaitu banjar Nusasari, Nusasari Kelod, Nusasakti, Anyarsari dan Anyasari Kelod. Desa Nusasari memiliki potensi pertanian dan perkebunan yang sangat unggul, diantaranya adalah potensi perkebunan cokelat. kebanyakan dari penduduknya merupakan transmigrasi dari Kecamtan Nusapenida, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali.  +
Desa Nyalian yang terletak di kecamatan Banjarangkan kabupaten Klungkung merupakan Desa yang penuh dengan potensi di bidang pertaniannya. Desa dengan luas wilayah 4,97 km² , memiliki delapan dusun atau banjar yaitu antara lain dusun Dukuh, Geria, Kapit, Kelodan, Pekandelan, Pemenang, Tegalwangi, dan Umanyar.  +
Desa Nyambu berlokasi di Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali dikembangkan menjadi desa wisata ekologis dengan nama program “Langgeng Ecotourism” yang diresmikan oleh Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti.  +
Desa Nyanglan berada pada daerah dataran tinggi di wilayah utara Kabupaten Klungkung yang langsung berbatasan dengan Kabupaten Bangli. Desa Nyanglan memiliki luas wilayah sekitar 175.000 Ha. Desa ini memiliki 1 (satu) Desa Adat yaitu Nyanglan Kelod dan 2 (dua) banjar yakni Banjar Tengah dan Banjar Kelod. Sumber daya Desa Nyanglan dan potensi yang dimiliki bertumpu pada tiga sektor yaitu : pertanian, peternakan, dan industri menengah.  +
Desa Paksebali merupakan satu dari 12 Desa di Kecamatan Dawan dan terletak di sebelah timur Kota Semarapura yang berjarak 1 km. Desa ini termasuk daerah dataran rendah. Desa Paksebali memiliki potensi wisata alam yang cukup melimpah, salah satunya adalah Wisata Kali Unda yang merupakan daya tarik utama dari Desa Paksebali. Objek wisata ini menyebabkan Desa Paksebali dinobatkan sebagai Desa Wisata sesuai Peraturan Bupati No 2 Tahun 2017 pada tanggal 19 Januari 2017. Batas-batas wilayah sebagai berikut: sebelah utara berbatasan dengan Desa Loka Sari, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, sebelah timur berbatasan dengan Desa Sulang, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Sampalan Tengah, dan sebelah barat berbatasan dengan Sungai Kali Unda. Potensi seni dan budaya tersebut antara lain:Tari Lente, Lukat Gni, Dewa Mesraman, dan tradisi Ngelawang. Adapun potensi wisata yang dimiliki oleh Desa Paksebali yaitu: Taman Seganing, sungai Kali Unda, dan perbukitan yang dapat dijadikan sebagai area trecking.  +
Desa Pedawa yang terletak di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Di Desa Pedawa ini tidak mengenal sistem kasta seperti di Bali umumnya. Nama Desa Padawa rupanya bukanlah dari jaman dahulu, terdapat beberapa nama yang terkait dengan Desa Pedawa seperti Gunung Tambleg dan Gunung Sari. Desa Pedawa secara administratif merupakan satu dari Tujuh belas desa yang berada di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng-Bali dengan Luas wilayah 16.680 Ha. Dari Luas 16.680 Ha Desa Pedawa dibagi menjadi 6 dusun. Sepeti halnya desa tua lainnya di Bali, Desa Pedawa memiliki potensi cukup besar dikembangkan menjadi desa wisata. Seperti rumah tradisional di Desa Pedawa yang bernama Bandung Rangki. Rumah Bandung Rangki memiliki Atap bambu, dindinya gedeg, lantainya tanah, dan pondasinya dari batu padas. Tak hanya itu, bagian dalamnya juga tak seperti bangunan modern atau rumah pada umumnya. Kamar tidur utama, kamar anak, dapur, dan tempat pemujaannya tidak ada sekat. Hanya posisinya diatur sedemikian rupa. Informasi lebih lanjut: https://pedawabuleleng.blogspot.com/  +
Desa Pekutatan merupakan salah satu desa di Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana. Lokasi Desa Pekutatan berjarak 4.5 Km dari Ibu Kota Kecamatan dan 30 Km dari Ibu Kota Kabupaten. Desa ini terdiri 4 Dusun yaitu Dusun Pasar, Dusun Dauh Pangkung, Dusun Dangin Pangkung, dan Dusun Yeh Kuning.  +
Desa Pelaga merupakan desa adat sekaligus desa seni yang sering dikunjungi wisatawan yang suka dengan konsep agrowisata. Lokasinya berada di Gunung Catur, yaitu di puncak Mangu, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali. Kawasan Desa Pelaga dan agrowisatanya biasa disebut sebagai Bagus Agro Pelaga. Banyaknya ragam vegetasi yang ditanam oleh para warga setempat membuat konsep agrowisata dirasa sangat tepat untuk dikembangkan di Pelaga. Aneka hasil perkebunan yang paling banyak dikembangkan di Desa Pelaga adalah sayur-sayuran, bunga potong dan buah-buahan, seperti strawberry, vanilla, kopi dan jagung. Desa Pelaga merupakan wilayah dataran tinggi dengan kondisi lahan pegunungan atau perbukitan. Oleh karena itu Desa Pelaga memiliki panorama alam dengan bentangan wilayah menghijau, sehingga udaranya masih segar dan bebas polusi. Hal menarik dari tempat ini sudah tentu keindahan alamnya yang masih hijau. Suasana yang sejuk dan dingin akan membuat wisatawan betah berlama-lama ditempat ini. Saat bertandang ke desa ini, jangan lupa untuk sempatkan diri mengunjungi salah satu jembatan tertinggi di Asia Tenggara, yaitu Jembatan Tukad Bangkung. Dari jembatan tinggi ini, pengunjung akan dapat menyaksikan keindahan luar biasa Desa Pelaga yang asri dari sudut pandang yang berbeda. Selain itu, di Desa Pelaga juga terdapat air terjun bernama Air Terjun Nungnung yang menjadi salah satu objek wisata di Pelaga. Air Terjun Nungnung memiliki ketinggian 50 meter dan luas 0.4 hektar dengan debit air cukup besar. Selain air terjun, di Pelaga terdapat pula Puncak Mangu di mana ada sebuah pura dengan ukuran 14 x 24 meter. Di puncak Mangu ada beberap pelinggih dan bangunan yang bernilai sejarah kepurbakalaan. Ketika berkunjung ke Desa Pelaga, disamping melihat keunikan alam, seperti Air Terjun Nungnung, Puncak Mangu dan Tukad Bangkung, wisatawan juga bisa memanfaatkan tempat ini untuk berolahraga (jogging), tracking dan bersepeda atau bisa juga untuk sekadar menikmati indahnya pemandangan alam pedesaan.  
Desa Penglipuran memiliki kekhasan budaya dan arsitektur yang menyatu dengan alam. Falsafah ini diimplementasikan menjadi tiga aspek yaitu aspek Parahyangan, Pawongan dan Palemahan, yaitu hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan, antar sesama manusia, dan manusia dengan lingkungannya. rumah warga yang ramah lingkungan yaitu angkul-angkul (pintu masuk) yang berbahan tanah dan beratap bambu, paon (dapur tradisional) yang dindingnya terbuat dari gedeg (anyaman bambu) dan bale saka enem yang juga beratap bambu. Untuk menjaga kenyamanan dan keasrian lingkungan, masyarakat setempat membuat taman di depan rumah mereka (telajakan) yang ditanami dengan aneka ragam tanaman bunga serta adanya pelarangan masuknya kendaraan bermotor di pekarangan induk pada jam-jam tertentu. Konsep desa yang asri dan alami menjadi daya tarik Desa Penglipuran. Kearifan warga lokal terkait pola penataan ruang menjadikan desa ini rapi dan bersih. Selain hal tersebut, desa ini berstatus salah satu Desa Bali Aga dengan adanya kekhasan konsep kepemimpinan ulu apat. Beberapa cinderamata dari desa ini yakni minuman loloh cemcem, loloh teleng, dan kudapan klepon. Sumber: Andriyani, Anak Agung Istri. 2017. “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Desa Wisata dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Sosial Budaya Wilayah (Studi di Desa Wisata Penglipuran Bali)”. Jurnal Ketahanan Nasional Volume 23 Nomor 1 Halaman 1-16.  +
Penglipuran merupakan salah satu desa adat dari Kabupaten Bangli. Desa ini terkenal sebagai salah satu destinasi wisata di Bali karena warganya yang masih menjalankan dan melestarikan budaya tradisional Bali di kehidupan mereka sehari-hari. Desa Panglipuran merupakan desa wisata yang paling populer di Bali. Akan tetapi warga Penglipuran tetap menjaga budaya, tradisi dan hutan bambu mereka sesuai dengan prinsip Tri Hita Karana. Hal itu kemudian menjadi daya tarik tersendiri bagi para turis untuk berkunjung, sehingga tahun 1993 Pemerintah Bali mempromosikan Desa Penglipuran sebagai tempat tujuan wisata. Penglipuran pun berhasil membangun wisata yang menguntungkan warga setempat tanpa menghilangkan budaya dan tradisi mereka. Pada 1995, Desa Penglipuran mendapat penghargaan Kalpataru dari Pemerintah Indonesia atas usahanya melindungi hutan bambu di ekosistem lokal mereka. Warga Penglipuran menyadari potensi mereka dan mengaplikasikan pariwisata berbasis komunitas untuk menghindari kapitalisme pariwisata di desa mereka. Desa Panglipuran memiliki luas wilayah sekitar 112 hektare, namun hanya 9 hektare yang digunakan sebagai pemukiman warga, sedangkan sisanya adalah hutan dan tanah tegalan atau ladang. Ditempat ini wisatawan akan melihat bagaimana konsep Tri Mandala diterapkan. Tri Mandala adalah konsep yang membagi desa menjadi tiga bagian: 1) Utama Mandala, yakni bagian paling suci yang terletak di bagian Utara desa di mana candi berada. 2) Madya Mandala, yaitu tempat penduduk desa hidup dan melakukan kegiatan mereka. 3) Nista Mandala, yaitu tempat pengkuburan. Desa Panglipuran menjadi salah satu wisata budaya yang wajib dikunjugi saat berlibur ke Bali. Rumah-rumah di desa ini dari Utara ke Selatan tampak indah dan unik dengan pintu masuk tradisional Bali yang dibuat mirip satu sama lain. Potensi budaya yang hingga kini masih dilestarikan di Penglipuran dalam bentuk Rumah Adat Tradisional semakin menambah kekhasan dan keeksotisan dari Penglipuran. Apa lagi Desa Penglipuran dikelilingi hutan bambu yang memberikan udara pedesaan yang sejuk dan segar dengan bunyi gesekan pohon bambu yang unik bila bersentuhan satu sama lain saat angin berhembus. Wisatawan yang datang kebanyakan ingin mengambil foto terbaik mereka ketika ada di sini. Jalan yang memecah kerimbunan hutan laksana jalan panjang bak sebuah lukisan. Desa ini juga menawarkan paket wisata yang terdiri dari tiga macam, di anataranya: paket 2 hari 1 malam, paket 3 hari 2 malam dan paket 4 hari 3 malam. Sementara untuk penginapan di Desa Penglipuran ada dua macam, yaitu guest house dan homestay.  
Desa Peninjoan memiliki potensi wisata yang sudah dikembangkan seperti pesona alam perbukitan yang asri di dukuh hill, tempat wisata mahapraja, dan tempat wisata pantunan yang menghadirkan panorama alam berupa sawah terasering yang mirip dengan objek wisata Rice Terrace Ceking di Tegallalang.  +
Desa Penyaringan adalah desa yang berada di kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana. Desa Penyaringan yang terdiri atas 13 Banjar ini luasnya membentang dari puncak gunung di bagian utara yang berbatasan dengan Kabupaten Buleleng, hingga lepas pantai di bagian selatan. 13 banjar ini meliputi Banjar Anyar Kelod, Banjar Anyar Tengah, Banjar Anyar Tembles, Banjar Yeh Buah, Banjar Tibu Beleng Tengah, Banjar Tibu Beleng Kelod, Banjar Tibu Beleng Kaler, Banjar Anyar Kaja, Banjar Yeh Mecebur, Banjar sembung, Banjar Pangkung Kwa, Banjar Penyaringan, dan Banjar Tibu Tanggang. Pada sektor perkebunan, Desa Penyaringan memiliki komoditi seperti kakao, kelapa, dan cengkeh.  +
Desa Perancak merupakan desa yang berada di dataran rendah yang memiliki ketinggian ± 125 m di atas permukaan laut. Desa Perancak memiliki batas-batas wilayah diantaranya: daerah utara dibatasi oleh Desa Budeng, sebelah selatan dibatasi oleh Samudra Hindia, sebelah timur dibatasi oleh Desa Air Kuning, sebelah barat dibatasi oleh Desa Pengambengan. Daerah Perancak merupakan daerah pesisir yang indah, asri, dan memiliki potensi. Pantai Perancak adalah salah satu objek wisata di desa ini.  +