Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "WikithonRecordText id" with value "Sebuah peribahasa yang artinya siapa yang membagi, dia yang mencari.". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 28 results starting with #1.

View (previous 50 | next 50) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • Kajangklekang  + (Sebenarnya dia tidak berniat ke sana.)
  • Jati  + (Sebenarnya saya tidak tahu bagaimana berjalannya Rembug Sastra kemarin.)
  • Jangklekang  + (Sebenarnya saya tidak tahu bagaimana berjalannya Rembug Sastra kemarin.)
  • Jangkuak  + (Sebenarnya saya tidak tahu bagaimana berjalannya Rembug Sastra kemarin.)
  • Jangklekanga  + (Sebenarnya saya tidak tahu bagaimana berjalannya Rembug Sastra kemarin.)
  • Kajangklekang  + (Sebenarnya saya tidak tahu bagaimana berjalannya Rembug Sastra kemarin.)
  • Jati  + (Sebentar-sebentar dia minta ke kamar mandi.)
  • Jangklekang  + (Sebentar-sebentar dia minta ke kamar mandi.)
  • Jangkuak  + (Sebentar-sebentar dia minta ke kamar mandi.)
  • Jangklekanga  + (Sebentar-sebentar dia minta ke kamar mandi.)
  • Kajangklekang  + (Sebentar-sebentar dia minta ke kamar mandi.)
  • Jati  + (Sebentar-sebentar ia menoleh jejeran rumput di pematang, seperti murid bberbaris menunggu perintah guru untuk masuk ke kelas belajar.)
  • Jangklekang  + (Sebentar-sebentar ia menoleh jejeran rumput di pematang, seperti murid bberbaris menunggu perintah guru untuk masuk ke kelas belajar.)
  • Jangkuak  + (Sebentar-sebentar ia menoleh jejeran rumput di pematang, seperti murid bberbaris menunggu perintah guru untuk masuk ke kelas belajar.)
  • Jangklekanga  + (Sebentar-sebentar ia menoleh jejeran rumput di pematang, seperti murid bberbaris menunggu perintah guru untuk masuk ke kelas belajar.)
  • Kajangklekang  + (Sebentar-sebentar ia menoleh jejeran rumput di pematang, seperti murid bberbaris menunggu perintah guru untuk masuk ke kelas belajar.)
  • Jati  + (Seberapa besar ikan itu?)
  • Jangklekang  + (Seberapa besar ikan itu?)
  • Jangkuak  + (Seberapa besar ikan itu?)
  • Jangklekanga  + (Seberapa besar ikan itu?)
  • Kajangklekang  + (Seberapa besar ikan itu?)
  • Jati  + (Sebuah kiasan yang bermakna mengusahakan diri atau berusaha sendiri.)
  • Jangklekang  + (Sebuah kiasan yang bermakna mengusahakan diri atau berusaha sendiri.)
  • Jangkuak  + (Sebuah kiasan yang bermakna mengusahakan diri atau berusaha sendiri.)
  • Jangklekanga  + (Sebuah kiasan yang bermakna mengusahakan diri atau berusaha sendiri.)
  • Kajangklekang  + (Sebuah kiasan yang bermakna mengusahakan diri atau berusaha sendiri.)
  • BASAbaliWiki:Wikithon Examples  + (Sebuah peribahasa Bali yang bermakna "orang miskin yang berlagak seperti orang kaya")
  • Jangklekang  + (Sebuah peribahasa yang artinya siapa yang membagi, dia yang mencari.)
  • Jangklekanga  + (Sebuah peribahasa yang artinya siapa yang membagi, dia yang mencari.)
  • Jangkuak  + (Sebuah peribahasa yang artinya siapa yang membagi, dia yang mencari.)
  • Jati  + (Sebuah peribahasa yang artinya siapa yang membagi, dia yang mencari.)
  • Kajangklekang  + (Sebuah peribahasa yang artinya siapa yang membagi, dia yang mencari.)
  • BASAbaliWiki:Wikithon Examples  + (Sebuah peribahasa yang bermakna "beraninya hanya di pekarangan rumah / beraninya hanya di kandang".)
  • BASAbaliWiki:Wikithon Examples  + (Sebuah sengkui yang digunakan saat upacara diisi dengan beberapa sesaji, termasuk ayam.)
  • Jati  + (Secara harfiah berarti : Setiap sore dia mengendarai tembok rendah di samping pintu masuk rumah. ‘Mengendarai tembok’ yang dimaksud adalah duduk-duduk di atas tembok rendah itu dengan posisi seperti mengendarai motor.)
  • Jangklekang  + (Secara harfiah berarti : Setiap sore dia mengendarai tembok rendah di samping pintu masuk rumah. ‘Mengendarai tembok’ yang dimaksud adalah duduk-duduk di atas tembok rendah itu dengan posisi seperti mengendarai motor.)
  • Jangkuak  + (Secara harfiah berarti : Setiap sore dia mengendarai tembok rendah di samping pintu masuk rumah. ‘Mengendarai tembok’ yang dimaksud adalah duduk-duduk di atas tembok rendah itu dengan posisi seperti mengendarai motor.)
  • Jangklekanga  + (Secara harfiah berarti : Setiap sore dia mengendarai tembok rendah di samping pintu masuk rumah. ‘Mengendarai tembok’ yang dimaksud adalah duduk-duduk di atas tembok rendah itu dengan posisi seperti mengendarai motor.)
  • Kajangklekang  + (Secara harfiah berarti : Setiap sore dia mengendarai tembok rendah di samping pintu masuk rumah. ‘Mengendarai tembok’ yang dimaksud adalah duduk-duduk di atas tembok rendah itu dengan posisi seperti mengendarai motor.)
  • Jati  + (Secara harfiah berarti “Ditarik/diseret induk babi betina”. Ini adalah sebuah ungkapan atau pepatah yang bermakna seorang pria yang tunduk kepada kemauan istrinya.)
  • Jangklekang  + (Secara harfiah berarti “Ditarik/diseret induk babi betina”. Ini adalah sebuah ungkapan atau pepatah yang bermakna seorang pria yang tunduk kepada kemauan istrinya.)
  • Jangkuak  + (Secara harfiah berarti “Ditarik/diseret induk babi betina”. Ini adalah sebuah ungkapan atau pepatah yang bermakna seorang pria yang tunduk kepada kemauan istrinya.)
  • Jangklekanga  + (Secara harfiah berarti “Ditarik/diseret induk babi betina”. Ini adalah sebuah ungkapan atau pepatah yang bermakna seorang pria yang tunduk kepada kemauan istrinya.)
  • Kajangklekang  + (Secara harfiah berarti “Ditarik/diseret induk babi betina”. Ini adalah sebuah ungkapan atau pepatah yang bermakna seorang pria yang tunduk kepada kemauan istrinya.)
  • Jati  + (Secara harfiah: 'Ular mencari sesuatu untuk dilemparkan "; merujuk pada pencuri yang tertangkap mati.)
  • Jangklekang  + (Secara harfiah: 'Ular mencari sesuatu untuk dilemparkan "; merujuk pada pencuri yang tertangkap mati.)
  • Jangkuak  + (Secara harfiah: 'Ular mencari sesuatu untuk dilemparkan "; merujuk pada pencuri yang tertangkap mati.)
  • Jangklekanga  + (Secara harfiah: 'Ular mencari sesuatu untuk dilemparkan "; merujuk pada pencuri yang tertangkap mati.)
  • Kajangklekang  + (Secara harfiah: 'Ular mencari sesuatu untuk dilemparkan "; merujuk pada pencuri yang tertangkap mati.)
  • Jati  + (Secara harfiah: Aris adalah 200 dikurangi 25.)
  • Jangklekang  + (Secara harfiah: Aris adalah 200 dikurangi 25.)
  • Jangkuak  + (Secara harfiah: Aris adalah 200 dikurangi 25.)
  • Jangklekanga  + (Secara harfiah: Aris adalah 200 dikurangi 25.)
  • Kajangklekang  + (Secara harfiah: Aris adalah 200 dikurangi 25.)
  • Jati  + (Secara harfiah: Dia tidak tahu sebanyak kotoran kuku; yaitu, seseorang yang tahu sedikit atau tidak sama sekali tentang sesuatu.)