UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK AT THE END OF MAY

Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Description id" with value "pembagian beras kepada masyarakat yang menabung sampah". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 26 results starting with #1.

View (previous 50 | next 50) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • Kembali ke Akar  + (Lagu "Kembali ke Akar" berbicara tentang pLagu "Kembali ke Akar" berbicara tentang pentingnya manusia untuk memahami jati diri. Navicula mencoba mengajak pendengarnya untuk merenung dan kembali memaknai kearifan yang ditinggalkan oleh para leluhur.</br></br>"...Kita lupa daratan, air, dan udara / di tanah yang dipijak dan langit di atasnya/ Kembali ke akar...</br></br>Siapa diri kita, jangan sampai lupa / Apa yang kita punya, itulah yang kita jaga/ Kembali ke akar..."itulah yang kita jaga/ Kembali ke akar...")
  • Wujud Cinta  + (Lagu ini adalah persembahan cinta sang AyaLagu ini adalah persembahan cinta sang Ayah yaitu Robi Navicula kepada anaknya Rimba yang menginjak usia lima tahun. Selain itu lirik lagu ini juga memaknai bentuk cinta raga ibu yang dengan alami dan tulus melindungi, memelihara dan menciptakan kehidupan di bumi ini.ara dan menciptakan kehidupan di bumi ini.)
  • Kangoang Luh  + (Lagu kanggoang luh bertemakan menasehati dLagu kanggoang luh bertemakan menasehati dan memberi pengertian kepada istri untuk bergaya pola hidup sederhana di masa new normal pasca covid 19 ini! Dimana ekonomi masyarakat yang belum pulih! Sehingga kita benar-benar harus mengencangkan ikat pinggang dalam menjalani hidup dimasa sekarang ini! Lirik yang sederhana dan dikemas dengan musik gitar akustik semoga bisa memberi warna dalam belantika musik pop bali!beri warna dalam belantika musik pop bali!)
  • Mejangeran  + (Lagu mejangeran adalah lagu daerah Bali yang telah terkenal ke mancanegara. Lagu ini mengisahkan seorang gadis menawan yang sedang memetik bunga. Lagu ini juga dinyanyikan dalam tarian pergaulan di Bali yaitu tari janger.)
  • Arak Orin  + (Lagu terbaru dari Widi Widiana rilis pada April 2022.)
  • Legong Kembang Ura  + (Legong ini merupakan karya tari baru yang Legong ini merupakan karya tari baru yang mengambil esensi dari kembang ura yang terdapat pada tari Topeng Sidhakarya. Kembang ura ini adalah simbol kedermawanan dan simbol medana-dana (bersedekah). Makna dari kembang ura adalah kasih sayang pada seluruh semesta agar kesejahteraan dapat terus terjalin dan terjaga dengan baik, hal ini sama dengan Ida Dalem Sidhakarya yang memiliki kasih sayang tak terbatas pada umatnya.ki kasih sayang tak terbatas pada umatnya.)
  • Legong Kuntul  + (Legong Kuntul termasuk ke dalam jenis LegoLegong Kuntul termasuk ke dalam jenis Legong nondramatic yang menggambarkan keanggunan dan keindahan burung bangau di tengah sawah. Gerakan-gerakannya indah dan klasik, mecoba mengimitasi gerakan burung bangau dan dibawakan dengan anggun oleh para penarinya.bawakan dengan anggun oleh para penarinya.)
  • Legong Kupu-Kupu Tarum  + (Legong Kupu-Kupu Tarum adalah Sebuah tarian Legong dengan pakem asli dari Desa Bedulu yaitu jenis tarian klasik yang sudah berusia ratusan tahun. Tarian ini menggambarkan siklus kehidupan seekor kupu-kupu mulai dari kepompong hingga akhir hidupnya.)
  • Legong Pelayon  + (Legong Pelayon Peliatan merupakan tari legLegong Pelayon Peliatan merupakan tari legong klasik yang mencerminkan Dewa Siwa sebagai dewanya penari dengan karakter kuat, tegas tetapi ada sisi baik dan murah rati. Hal tersebut yang diwujudkan pada Legong Pelayon sehingga memiliki bagian gerakan aktif (enerjik) dan halus. bagian gerakan aktif (enerjik) dan halus.)
  • Legong Somia  + (Legong Somia mengisahkan tentang sejarah sLegong Somia mengisahkan tentang sejarah spiritual mengenai keberadaan dari burung bangau atau kokokan di Desa Bedulu, Ubud. Dikisahkan bahwa pada tahun 60an ketika terjadi tragedi kemanusiaan di Indonesia, Desa Bedulu melakukan suatu upacara keagamaan agar jiwa-jiwa yang meninggal dalam tragedi yang terjadi di banyak desa di Bali termasuk di Bedulu bisa lebur dan menyatu dengan Sang Pencipta. Maka ketika upacara tersebut dilaksanakan, tiba-tiba hadir puluhan bahkan ratusan burung bangau yang sampai saat ini banyak menghuni pepohonan yang ada di Bedulu. Rakyat di sana percaya bahwa burung-burung tersebut merupakan perwujudan dari jiwa-jiwa yang kini telah tenang berkat diadakannya upacara 'nyomya' atau penyucian jiwa-jiwa yang diadakan di Desa Bedulu. Burung-burung ini juga dianggap pembawa berkah, sehingga keberadaannya sangat dilindungi di Desa Bedulu.adaannya sangat dilindungi di Desa Bedulu.)
  • Tari barong  + (Lomba tari barong ini sebagai rangkaian acLomba tari barong ini sebagai rangkaian acara dari Pesta Kesenian Bali 2022. Dalam mitologi Bali, Barong merupakan salah satu tokoh berwujud singa. Tokoh ini dianggap sebagai Raja Roh yang mewakili kebajikan. Tari Barong hadir sebagai cerminan hidup yang menggambarkan dua karakter dalam pertempuran yang tiada akhir. Serupa dengan Tari Sanghyang, Tari Barong merupakan budaya asli Bali yang sudah eksis sebelum masuknya Hindu ke Bali. Seperti singa, Barong juga dibalut bulu tebal berwarna putih disekeliling wajahnya dan dihiasi oleh berbagai perhiasan emas dan pecahan-pecahan cermin. Sama seperti Barongsai, Barong dimainkan oleh dua orang penari yang dengan lincah beratraksi menampilkan gerakan-gerakan secara padu.i menampilkan gerakan-gerakan secara padu.)
  • makarya karangan sekar uli kantong kresek  + (Membuat karangan bunga dari kantong plastiMembuat karangan bunga dari kantong plastik ini caranya mudah sekali. Yang kita butuhkan hanya 5 bahan saja, yaitu:</br>-kantong plastik: limbah yang banyak bertebaran. Kadang tergeletak begitu saja di sungai, di jalan, tersangkut di pohon, dan tempat yang tidak terduga lainnya</br>-kertas: kertas yang kita pakai adalah kertas yang tidak terpakai. Kertas tidak hanya bisa dijadikan bunga kertas, tapi bisa juga dijadikan lukisan. Tapi, kita di sini akan menjadikannya alas untuk bunganya. </br>-lidi: lidi ini yang sering kita pakai untuk menyapu. Bentuknya ramping, warnanya coklat, mudah dipatahkan. </br>-selotip: selotip yang kita pakai adalah selotip yang berwarna hijau. </br>-pita: anak perempuan pasti tidak asing dengan benda ini. Benda yang sering dipasang di rambut saat ke sekolah.sering dipasang di rambut saat ke sekolah.)
  • Temukan 12 Pesona Jembrana  + (Menampilkan kompilasi kreasi tabuh dan tarMenampilkan kompilasi kreasi tabuh dan tari seni Jegog khas Jembrana. Semua pesona Jembrana diiringi dengan tabuh/lagu berbeda kreasi Sanggar Seni Sukarya. Di bagian penutup menampilkan penggalan dari semua 7 tabuh dan tari dari Sanggar Seni Sukarya dengan iringan gambelan Jegog, musik bambu khas Jembrana.gambelan Jegog, musik bambu khas Jembrana.)
  • Buang sampah pada tempatnya  + (menasehati teman untuk membuang sampah pada tempatnya)
  • Tabuh Petegak Bebarongan Uyang Uyang  + (Menerawang jauh di kehidupan manusia, beraMenerawang jauh di kehidupan manusia, beragam perasaan emosional yg tumbuh dari dalam diri sengaja maupun tidak sengaja tentu dapat dinikmati, dirasakan, diresapi dan dimaknai oleh orang itu sendiri. Sebagai contoh perasaan gundah, galau, tanpa arah menjadi acuan oleh penggarap untuk membangun komposisi inieh penggarap untuk membangun komposisi ini)
  • Tari Rejang Pemendak Agung  + (Mengawali tradisi Ngerebong di Jeroan Pura Dalem Petilan Pengerebongan Kesiman ditampilkan sesolahan Rejang Pemendak Agung sebagai pertanda nedunang (mendak) Ida Batara yang akan melaksanakan Upacara Ngerebong.)
  • Pengelolaan Sampah Desa Tembok  + (Mengenalkan pemilahan sampah sejak dini)
  • Musik Puisi Suryak Siu  + (Musik puisi ini berjudul Suryak Siu yang dMusik puisi ini berjudul Suryak Siu yang dibawakan oleh anak-anak dari Komunitas Sastra Lentera.</br>Dibina oleh Ida Abgus Pawanasuta, komunitas ini berhasil menampilkan musikalisasi puisi yang sangat indah. </br>Dinyanyikan oleh Sinta dan Dayu Tri dan alat musik dimainkan oleh Ryan dan Tjok Mas, penampilan mereka sangat menghibur semua orang di tengah pandemi covid 19.ur semua orang di tengah pandemi covid 19.)
  • Dinasti Matahari  + (Musik-musik Navicula dipengaruhi genre altMusik-musik Navicula dipengaruhi genre alternatif rock era 90 an, yang dipopulerkan oleh band Nirvana, Pearl Jam, Sound Garden dan Alice in Chains. Secara musikalitas Navicula menggabungkan musiknya dengan warna lain seperti psikedelia, progresif, balada, funk, dan musik etnik-tradisional (world music).</br></br>Lagu Dinasti Matahari berkolaborasi dengan Kitapoleng yang mengangkat kembali tarian Sanghyang Jaran, Barong Brutuk, dan beberapa tarian dari budaya suku Nias, Badui, Minahasa dan Papua. Lagu ini adalah bentuk ucap syukur atas apa yang sudah tersedia di alam bagi kehidupan manusia di Indonesia yang diibaratkan sebagai anak-anak matahari.</br></br>Lagu ini diluncurkan sebagai perayaan ulang tahun Navicula yang ke 25 tahun dengan formasi band diperkuat oleh Gede Robi (vokal), Dadang Pranoto (gitar), Palel Atmoko (drum), Krisnandha Adipurba (bass) dan dilengkapi lantunan vokal Ida Bagus Subawa. Lagu ini juga melibatkan kolaborasi para produser direktur seperti Sandrina Malakiano, Dibal Ranuh, Jasmine Okubo dan Gede Robi.</br></br>"Dinasti Matahari" ini bukan hanya membawa nama Navicula, tapi juga membawa nama Indonesia dengan ragam kekayaan alam dan suku budaya yang tentunya harus dijaga kelestariannya untuk generasi pewaris.aga kelestariannya untuk generasi pewaris.)
  • Legong Keraton Lasem  + (Nama Legong berasal dari bahasa Bali, Leg Nama Legong berasal dari bahasa Bali, Leg (gerak yang luwes) dan gong (gamelan) yang menyatu menjadi Legong yang berarti gerak-gerak luwes yang diiringi gamelan.</br></br>Tari Legong Keraton muncul sekitar awal abad ke-19 M. Tarian ini muncul dari ide seorang Raja Sukawati bernama I Dewa Agung Made Karna.</br></br>Awalnya tarian ini bersifat sakral. Tarian ini hanya dipentaskan di pura untuk mengiringi upacara-upacara agama Hindu. Pada tahun 1928, Raja mengijinkan tarian ini dipentaskan di luar istana agar dapat dinikmati oleh rakyat.</br></br>Pada tahun 1931 tarian ini mulai ditampilkan secara luas untuk mendukung pariwisata. Banyak hotel di Bali yang mementaskan tarian ini untuk menghibur wisatawan.</br></br>Salah satu puri atau istana yang memiliki dan memelihara tari Legong Keraton adalah Puri Agung Peliatan. Puri ini dulunya sering mementaskan tari Legong Keraton pada acara-acara tertentu, seperti upacara agama Hindu.</br></br>Sebuah pentasan Legong Keraton selalu membawa cerita sejarah. Salah satu cerita yang paling populer adalah Lasem yang menceritakan kisah percintaan Prabu Lasem kepada Putri Rankesari.</br>Penari yang tampil pertama adalah Condong (emban) yang menggunakan kostum dominan warna merah. Kemudian disusul oleh dua penari Legong yang menggunakan kostum berwarna hijau.</br>Dalam kisah Prabu Lasem yang diangkat dari cerita Panji/Malat, kedua Legong ini masing-masing memerankan Prabu Lasem dan Putri Langkesari.</br></br>Tari Legong Keraton ditetapkan sebagai warisan budaya dunia non benda oleh The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada tahun 2015. Tari Legong Keraton adalah salah satu dari sembilan tarian Bali yang mendapat penghargaan serupa disamping Tari Barong Ket, Tari Rejang, Tari Joged Bumbung, Drama Tari Wayang Wong, Drama Tari Gambuh, Topeng Sidha Karya, Tari Bari Upacara dan Tari Sang Hyang Dedari.i Bari Upacara dan Tari Sang Hyang Dedari.)
  • Tirah  + (Nyapuh Tirah Campuhan adalah sebuah kisah pemuliaan air, mengisahkan para penjaga sungai yang senantiasa mengingatkan manusia tentang pentingnya sumber air bagi kehidupan manusia.)
  • Rejang Desa Purwayu  + (Pada saat hari raya Kuningan dan manis KunPada saat hari raya Kuningan dan manis Kuningan, dimana manis Kuningan itu adalah hari setelah hari raya Kuningan itu sendiri, Kota Karangasem selalu menjadi destinasi pecinta adat dan budaya Bali. di Kota ini biasanya banyak ritual yang menandai dimulainya Piodalan (Hari Raya) khususnya yang berlangsung di Pura Desa.</br></br>Tari Rejang memiliki simbolis tarian para dewi yang menuntun Dewa-Dewi turun dari langit. Tari rejang sendiri memiliki banyak varian tergantung dari daerah masing-masing. hal tersebut berarti, tari Rejang antar daerah memiliki jenis gerakan dan musik gamelan yang berbeda, atau serupa tapi tak sama. Apalagi di tambah payasan ( hiasan) kepala yang unik dan berbeda dari satu daerah dengan yang lainnya.beda dari satu daerah dengan yang lainnya.)
  • Rejang Desa Tista  + (Pada saat hari raya Kuningan dan manis KunPada saat hari raya Kuningan dan manis Kuningan, dimana manis Kuningan itu adalah hari setelah hari raya Kuningan itu sendiri, Kota Karangasem selalu menjadi destinasi pecinta adat dan budaya Bali. di Kota ini biasanya banyak ritual yang menandai dimulainya Piodalan (Hari Raya) khususnya yang berlangsung di Pura Desa.</br></br>Tari Rejang memiliki simbolis tarian para dewi yang menuntun Dewa-Dewi turun dari langit. Tari rejang sendiri memiliki banyak varian tergantung dari daerah masing-masing. hal tersebut berarti, tari Rejang antar daerah memiliki jenis gerakan dan musik gamelan yang berbeda, atau serupa tapi tak sama. Apalagi di tambah payasan ( hiasan) kepala yang unik dan berbeda dari satu daerah dengan yang lainnya.. unik kan? Seperti beberapa foto rejang yang saya dapatkan dari Desa Tista ini, para penari terlihat sangat cantik dengan pakaian tradisional rejang.</br>.antik dengan pakaian tradisional rejang. .)
  • Panji Semirang  + (Panji Semirang adalah tari kreasi tradisioPanji Semirang adalah tari kreasi tradisional Bali yang termasuk jenis tari kakebyaran, yaitu tarian dengan iringan gamelan gong kebyar yang umumnya menggunakan pukulan makebyar saat mengawali tabuhan. Tarian ini diciptakan oleh I Nyoman Kaler tahun 1942, mengisahkan pengembaraan Galuh Candra Kirana yang menyamar sebagai seorang laki-laki bernama Panji Semirang untuk mencari kekasihnya Raden Panji Inu Kertapati. Tari Panji Semirang disajikan sebagai tarian tunggal bebancihan, yaitu tari dengan karakter antara laki-laki dan perempuan, halus dan lembut. Meski aslinya merupakan tari tunggal namun Panji Semirang sering dibawakan dalam bentuk drama tari yang melibatkan banyak penari.</br></br>Struktur tari Panji Semirang yang berkembang di masyarakat saat ini umumnya hanya berupa nukilan dan tidak dibawakan secara lengkap. Struktur tari yang lengkap terdiri dari: (1) Papeson; (2) Ngumbang; (3) Pangecet; (4) Pangadeng/Tetangisan; (5) Ngumbang; (6) Tindak Dua; (7) Ngumbang; (8) Ocak-ocakan; (9) Ngumbang; (10) Pakahad pertama; (11) Ngumbang); (12) Pangipuk; dan (13) Pakahad kedua akhir tarian.</br>Struktur tari yang pendek terdiri dari (1) Papeson, gerakan-gerakan yang mengawali tarian; (2) Ngumbang, gerakan peralihan ke urutan tari berikutnya dengan cara berputar ke arah belakang, membuat pola lantai angka delapan (luk penyalin), tangan kanan ditekuk sejajar dada dan tangan kiri memegang ujung kain (kancut); (3) Pangecet, gerakan dalam struktur tari yang dilakukan dalam ritme cepat; (4) Pangadeng/Tetangisan, gerakan tari yang menggambarkan kesedihan; (5) Ngumbang menuju akhir tarian. </br></br>Adapun ragam gerak tari Panji Semirang sesuai urutannya terdiri dari manganjali (gaya sembah sebagai representasi cara bersembahyang orang Bali dalam kesehariannya), mungkah lawang, agem, seledet (gerakan mata ke sudut atas/samping disertai gerakan leher), luk naga satru (gerakan kedua tangan diputar ke dalam disertai pandangan mata ke arah tangan yang lebih tinggi, menggambarkan dua ekor naga yang saling berpandangan), luk nerudut, ngelier, ngileg, ngangget, ulap-ulap, agem nyigug, miles, nadab gelung, nadab pinggel, gandang arep, ombak angkel, ngeseh, nguses, ngeteb, ngumbang, luk ngelemat, ngucek, jongkok Panji Semirang, ngileg, nyalud, ngiluk, ngepel, ngeliput, tanjek ngandang, nyogok, maserod, dan nyakup bawa.</br></br>Busana penari Panji Semirang terdiri dari: (1) Gelungan dengan bentuk jejateran (udeng-udengan), dibuat dari kain prada yang kemudian berkembang menggunakan kulit sapi yang diukir dan dicat prada. Ada juga modifikasi dari kain beludru yang disulam dengan benang gim; (2) Badong bundar berbahan kulit yang diukir dan diprada, atau sulaman kain beludru; (3) Tutup dada dari bahan sulaman kain beludru; (4) Gelang kana dari kulit yang diprada, dikenakan di pergelangan tangan dan sedikit di bawah pangkal lengan; (5) Sabuk dari bahan kain yang diprada; (6) Ampok-ampok, bahannya sama dengan badong; (7) Kamen (kain) prada warna hijau menjulur di samping kiri (makancut). Penari juga membawa kipas prada sebagai properti tari, yang digerakkan dengan tangan kanan dalam sikap tertentu. Aksesoris berupa bunga imitasi sandat satu atau dua buah sebagai hiasan pada gelungan. Bunga kamboja merah diselipkan di telinga kanan, sedangkan telinga kiri bunganya berwana putih. Tata rias wajah cantik dengan mempertegas raut wajah memakai kosmetik.</br></br>I Nyoman Kaler yang juga ahli karawitan, menciptakan sendiri musik iringan untuk tari-tariannya. Terkadang bahkan musiknya lebih dahulu ada sebelum tariannya, seperti Tabuh Telu (Demang Miring), Kebyar Dang (Mergapati), dan Kebyar Dung (Panji Semirang) yang semuanya menggunakan gamelan gong kebyar. I Nyoman Ridet dari Kerobokan yang merupakan murid Kaler, menciptakan gending iringannya juga diawali dengan nada Dung tetapi dengan melodi yang berbeda. Pada bagian pangadeng/tetangisan dipakai melodi lagu Sriwijaya, yang mengagungkan kerajaan Sriwijaya di Palembang sebagai pusat perkembangan agama Budha di Indonesia. Jadi iringan musik tari Panji Semirang mempunyai dua versi, yaitu pada bagian papeson (awal tarian), dan pangadeng/tetangisan (penggambaran kesedihan). Musik iringan dalam tari Panji Semirang sangat mendominasi sehingga penari harus mengikuti gemelan iringan yang telah memiliki pola tertentu.</br></br>Tari Panji Semirang tergolong balih-balihan, yaitu tarian yang berfungsi sebagai tontonan. Tarian sebagai sebuah tontonan harus dapat menampilkan keindahan gerak dan nilai seni yang tinggi, sehingga penonton terpuaskan serta penarinya sendiri mendapatkan kepuasan batin karena berhasil menghibur masyarakat. Tari Panji Semirang juga berfungsi sosial, dimana saat pertunjukan terjadi interaksi dan pergaulan di antara sesama seniman bahkan juga dengan penonton, sehingga memberikan dorongan solidaritas pada masyarakat penikmat yang mewujudkan rasa kebersamaan. Tari Panji Semirang juga pernah digunakan sebagai media komunikasi dan diplomasi kebudayaan. Penari pertama tari Panji Semirang sering mengadakan pertunjukan ke kota-kota besar di Jawa, bahkan melawat ke China pada tahun 1955 sebagai duta seni. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengakrabkan hubungan antar suku dan negara, serta kegiatan diplomasi.suku dan negara, serta kegiatan diplomasi.)
  • Komunitas Melangge Desa Siangan  + (Pelepasan benih ikan di sungai Desa Siangan)
  • Bank Sampah Batanancak Resik  + (Pemilahan sampah)
  • Pengelolaan Sampah Desa Tembok  + (Pemilahan sampah dipandu langsung oleh Bapak Perbekel Desa Tembok, I Dw. Komang Yudi)
  • Sanghyang Bojog  + (Penari Sanghyang Bojog adalah seorang priaPenari Sanghyang Bojog adalah seorang pria dengan busana seperti seekor kera (bojog) dan diiringi dengan nyanyian paduan suara gending Sanghyang. Sebelum dimulai, penarinya melalui tahapan pemanggilan roh kera. Setelah kemasukan, penari akan melompat ke atas pohon dan menirukan tingkah laku seekor kera. Seringkali gerakan yang dilakukan adalah gerakan yang mustahil atau sangat sulit dilakukan oleh manusia yang sadar diri. Pada akhir tarian, penarinya disadarkan dengan memercikkan air suci (tirta). Tarian ini terdapat di daerah Duda (Karangasem). ini terdapat di daerah Duda (Karangasem).)
  • Pendet Swastiastu  + (Pendet Swastiastu merupakan tari penyambutPendet Swastiastu merupakan tari penyambutan dengan tabuh Jegog, gamelan bambu khas Jembrana, Bali, yang dikoreografi dalam dua bagian. Bagian 1: Untuk menyambut tamu kehormatan ketika memasuki ruang acara, dan Bagian 2: menyampaikan ucapan selamat datang dengan tarian yang gemulai diiringi tabuh Jegog dan gending yang memikat. Tari Pendet Swastiastu diciptakan oleh Deniek G. Sukarya sebagai penata kreatif dan tabuh, Putu Adi Arianto S.Sn. dan Wayan Sumindra S.Sn. sebagai penata tari dan kostum.ndra S.Sn. sebagai penata tari dan kostum.)
  • Bank Sampah Sapuh Wasita Banjar Melinggih  + (Pengangkutan sampah)
  • Bank Sampah Sapuh Wasita Banjar Melinggih  + (Pengurus Bank Sampah Sapuh Wasita)
  • Pengelolaan Sampah Desa Tembok  + (Penimbangan ecobrick)
  • Pengelolaan Sampah Desa Tembok  + (Penimbangan Sampah)
  • Bank Sampah Batanancak Resik  + (Penimbangan sampah oleh pengurus dan warga)
  • Topeng Pajegan  + (Pertunjukan Topeng Pajegan merupakan sebuaPertunjukan Topeng Pajegan merupakan sebuah drama upacara yang dimainkan oleh seorang penari yang membawakan sebuah cerita dengan menampilkan sederet tokoh bertopeng dengan watak berbeda.</br></br>Unsur upacara menjelma pada tokoh yang muncul terakhir, yaitu Sidakarya yang berwajah putih, bergigi tonggos menyeringai, dan berambut panjang acak-acakan.</br></br>Sidakarya berarti telah menyelesaikan segalanya dengan sempurna atau yang dapat melakukan tugas. Di akhir pertunjukan, ia melakukan upacara pemberkatan dengan menabur uang logam (sekar ure) ke arah penonton, dan “menculik” anak kecil yang akan “dipersembahkan” kepada dewa pura sebelum akhirnya dilepaskan.</br></br>Topeng Pajegan pertama kali digelar di Gelgel sekitar tahun 1665 sampai 1668, menggunakan topeng yang dibawa ke Bali dari Jawa sebagai rampasan perang akhir abad ke-16. Pertunjukan topeng tersebut diciptakan sebagai penghormatan kepada I Gusti Pering Jelantik, patih Gelgel saat itu.ti Pering Jelantik, patih Gelgel saat itu.)
  • Pagelaran Pembukaan Pesta Kesenian Bali 2022  + (Pesta Kesenian Bali 2022 mengambil tema “DPesta Kesenian Bali 2022 mengambil tema “Danu Kerthi – Huluning Amreta”, Memuliakan Air Sumber Kehidupan” dan berlangsung selama 1 bulan penuh di Art Centre Denpasar.</br></br>Tahun ini melibatkan 16.150 seniman dan 200 sanggar, sekaa dan komunitas seni. Materi pokok adalah Peed Aya (Pawai), Rekasadana (Pergelaran), Utsawa (Parade), Wimbakara (Lomba), Kandarupa (Pameran), Kriyaloka (Lokakarya), Widyatula (Sarasehan), dan Adi Sewaka Nugraha (Penghargaan Pengabdi Seni).</br></br>Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian secara resmi melepas Peed Aya (Pawai) Pesta Kesenian Bali ke-44 tahun 2022 pada Minggu, 12 Juni 2022 di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandhi Renon Denpasar.n Rakyat Bali Bajra Sandhi Renon Denpasar.)
  • Pawai Pesta Kesenian Bali 2022 "Danu Karthi ː Huluning Amreta"  + (Pesta Kesenian Bali XLIV Tahun 2022 menganPesta Kesenian Bali XLIV Tahun 2022 mengangkat tema: Danu Karthi: Huluning Amreta yang dimaknai Memuliakan Air Sumber Kehidupan.</br></br>Pesta Kesenian Bali Tahun ini menampilkan 8 materi pokok yakni : Peed Aya (Pawai), Rekasadana (Pergelaran), Wimbakara (Lomba), Kandarupa (Pameran), Kriyaloka (Workshop/ Lokakarya), Widyatula (Sarasehan), dan Adi Sewaka Nugraha (Penghargaan Pengabdi Seni).</br></br>PKB XLIV Tahun 2022 dirangkaikan dengan penyelenggaraan Bali World Culture Celebration (BWCC) dan Jantra Tradisi Bali, yang penyelenggaraannya dilaksanakan secara bersamaan, simultan dan konfrehensif, sehingga menjadikan gaung PKB sebagai festival budaya terbesar semakin semarak, agung dan mendunia.</br></br>Bali World Cultural Celebrations (Perayaan Kebudayaan Dunia di Bali) merupakan kegiatan apresiasi budaya dalam upaya mewujudkan bali sebagai Pusat Kebudayaan Dunia (Bali Padma Bhuana). Kebesaran dan kemegahan Kebudayaan Bali kini telah mendapat pengakuan dunia sehingga melalui pintu Kebudayaan daya saing Bali dan Indonesia dapat dipertaruhkan.</br></br>Jantra Tradisi Bali merupakan kegiatan apresiasi budaya untuk penguatan dan pemajuan kearifan lokal, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, pengobatan tradisional, permainan rakyat, serta olahraga tradisional.</br></br>Selain itu Kandarupa (Pameran) sebagai serangkaian Pesta Kesenian Bali XLIV juga diadakan tahun ini melalui tema "DANU-HULU-MANU (Susastra Lelaku Air Cipta Rupa)" bertempat di :</br>- Museum Puri Lukisan</br>- Museum Neka</br>- Gedung Kriya Taman Budaya</br>- Museum ARMA - Gedung Kriya Taman Budaya - Museum ARMA)
  • Bank Sampah Sapuh Wasita Banjar Melinggih  + (Proses pemilahan sampah)
  • Laksmi Puja  + (Puji-pujian kepada Dewi Laksmi dari Kitab Suci Rigweda Samhita, semoga Beliau memberikan karunia kesejahteraan dan kemakmuran.)
  • Purna Sasi  + (Purna Sasi adalah lagu berbahasa Jawa kuno (Kawi). Purna sasi berarti "bulan sempurna" dan berisi pujian kepada sinar bulan purnama yang menyejukkan.)
  • Ratu Sandar  + (Ratu Sandar meapit tedung, Maselendang, MRatu Sandar </br>meapit tedung,</br>Maselendang,</br>Masesimping,</br>Makuping masubeng emas</br>Gelungan makober, maoncer </br></br>Ratu Sandar adalah Tari Telek yang dipersepsikan sebagai pemimpin dari Tari Sandar/Sesandaran gaya Tanjung Benoa dalam tradisi pementasan sakral Mapajar.</br>Karya ini adalah hasil penuangan ide-ide dari kecintaan dan capaian penata terhadap proses kreatif ketika belajar dan mengenal tradisi Mapajar. </br></br>Karya ini juga merupakan suatu upaya dalam mempertahankan pakem-pakem Tari Telek gaya Tanjung Benoa yang sesungguhnya untuk diwariskan kepada seniman generasi masa kini. </br></br>Ratu Sandar adalah bentuk dedikasi penata untuk seniman tari di Desa Tanjung Benoa khususnya Pregina Pengelingsir.jung Benoa khususnya Pregina Pengelingsir.)
  • Rejang Tadung Jagat  + (Rejang Tedung Jagat dipersembahkan sebagai bentuk perlindungan dan persembahan pada dunia sekala dan niskala.)
  • Cerita Perjalanan Luh Ayu Manik Mas Pahlawan Putri Bali  + (Saat berjalan pulang setelah menonton ogohSaat berjalan pulang setelah menonton ogoh-ogoh, Luh Ayu Manik dan Putu Nita terkejut melihat para muda-mudi lari tunggang langgang, dan berteriak ketakutan sembari meminta pertolongan. "Tolong-tolong..." Demikian Wayan berteriak-teriak. Ada ogoh-ogoh bisa berjalan. Badannya tinggi besar dan terbuat dari segala macam plastik dan gabus. Seketika Luh Ayu Manik ingat dengan perbuatan I Wayan dan I Made yang membuang sampah sisa saat membuat ogoh-ogoh ke sungai tadi pagi.aat membuat ogoh-ogoh ke sungai tadi pagi.)
  • Antugan Farm  + (Salah satu sudut Antugan Farm yang memiliki +/- 150 jenis tanaman termasuk tanaman upakara)
  • Harmoni Parahyangan  + (Sampah yang kami kumpulkan selanjutnya akan dibawa ke pengepul untuk disalurkan ke perusahaan daur ulang.)
  • Sanghyang Jaran  + (Sanghyang Jaran adalah tarian sakral atau Sanghyang Jaran adalah tarian sakral atau Wali yang hanya dipentaskan pada upacara tertentu. Tarian ini ditarikan oleh laki-laki sambil menunggang kuda-kudaan yang terbuat dari rotan atau kayu dengan ekor terbuat dari pucuk daun kelapa. Penari yang menarikan biasanya dalam keadaan trans atau kerauhan, oleh karena itu sebelum menari ada serangkaian prosesi ritual dan upacara yang yang dilakukan agar pementasan berjalan dengan baik dan lancar. Tarian ini dipentaskan di Pura Goa Gajah dalam rangkain upacara yang berfungsi sebagai penyembuhan, tarian biasanya diiringi oleh nyanyian dan kecak.biasanya diiringi oleh nyanyian dan kecak.)
  • Saru Mua  + (SARU MUA berasal dari dua kata yaitu kata SARU MUA berasal dari dua kata yaitu kata “ saru “ dan kata “ mua “ yang dimana artinya antara terlihat dan tidak terlihat. Teringat akan tutur atau nasihat orang tua yang dimana dikatakan bahwa pada saat saru mua dilarang untuk melakukan aktifitas, lebih baik sebelum atau sesudah saru mua itu terjadi atau lewat karena pada waktu tersebut sering dikatakan juga tenget atau seram. Yang dimana pada zaman ke zaman dipercayai waktu dimensi lain atau bertemunya antara dua dunia yang disebut hingga saat ini dengan saru mua yang sering terjadi dalam kehidupan sehari- hari.ring terjadi dalam kehidupan sehari- hari.)
  • Satya Brasta  + (Satya Bharasta adalah tari kreasi (diciptaSatya Bharasta adalah tari kreasi (diciptakan dan dikoreografikan oleh I Nyoman Stories yang terkenal) untuk enam penari pria. Tarian ini menggambarkan pertempuran antara Karna, raja muda Awangga dan sekutu Kurawa; dan Gatotkaca, putra salah satu Pandawa, Bima dari Mahabharata. Karena keadaan yang tidak biasa dari kelahiran Gatotkaca, diramalkan bahwa ia akan meninggal oleh panah khusus yang disebut Konta Wijayakusuma, yang dimiliki Karna. Tarian ini menampilkan formasi kereta Karna yang cerdik, lengkap dengan roda (melalui payung candi yang berputar atau pajeng) dan kuda yang berderap. Tarian ini diakhiri dengan gugurnya Gatot Kaca oleh senjata Konta Wijayakusuma.atot Kaca oleh senjata Konta Wijayakusuma.)
  • Tabuh Teruntungan Swastiastu  + (Sebuah komposisi tabuh/musik yang biasanyaSebuah komposisi tabuh/musik yang biasanya dimainkan di awal pertunjukan Jegog untuk membangun suasana dan membuai penonton ke alam seni Jegog yang cantik dan dinamis dengan tempo, melodi dan warna yang khas dari seni musik bambu yang lahir dan berkembang di Kabupaten Jembrana, Bali.an berkembang di Kabupaten Jembrana, Bali.)
  • Gending Sekar Gadung  + (Sekar Gadung merupakan salah satu gending Sekar Gadung merupakan salah satu gending yang begitu familiar dan populer di antara gending-gending lainnya dalam repertoar Selonding Tenganan. Sekar Gadung merupakan gending yang menjadi basic dalam mempelajari Selonding Tenganan. Gending ini terbagi menjadi dua bagian yaitu Bagian pertama orkestrasi dengan tempo lambat dengan irama 1/8 dan bagian ke dua dengan tempo sedang dengan irama 1/16 atau ngucek.</br></br>Gamelan Selonding adalah alat musik tradisional Bali yang usianya lebih tua dibandingkan dengan gamelan-gamelan lainnya yang kini populer dalam kesenian maupun yang digunakan dalam upacara adat dan agama. Gamelan ini merupakan gamelan sakral yang digunakan untuk melengkapi upacara keagamaan (Hindu) di Bali. Persebaran Gamelan Selonding di Kabupaten Karangasem dapat ditemui di beberapa desa tua seperti Bugbug, Prasi, Seraya, Tenganan Pegringsingan, Timbrah, Asak, Bungaya, Ngis, Bebandem, Besakih, Selat. Dalam konteksnya dengan Desa Adat tersebut Gamelan Selonding ini digunakan untuk mengiringi prosesi upacara besar seperti Usaba Dangsil, Usaba Sumbu, Usaba Sri, Usaba Manggung dan lain sebagainya.</br></br>Kata Selonding diduga berasal dari kata “Salon” dan “Ning” yang berarti tempat suci. Karena dilihat dari fungsinya adalah sebuah gamelan yang dikeramatkan atau disucikan. Mengenai sejarah munculnya gamelan Selonding belum bisa dipastikan namun ada sebuah mitologi yang menyebutkan bahwa pada zaman dahulu orang-orang Tenganan Pegringsingan mendengar suara gemuruh dari angkasa dan datang suara secara bergelombang. Pada gelombang pertama suara itu turun di Bungaya (sebelah Timur laut Tenganan) dan gelombang kedua turun di Tenganan Pegringsingan.</br></br>Gamelan Selonding terbuat dari bilah-bilah besi yang diletakkan dengan pengunci secukupnya diatas badan gamelan tanpa bilah resonan (bambu resonan). Suara yang ditimbulkan dari alat musik ini pun sangat khas dan klasik yakni gamelan berlaras pelog sapta nada (tujuh nada). Selonding biasanya disuarakan untuk mengiringi pelaksanaan upacara-upacara sakral dengan jenis gending yang berbeda, seperti Gending Geguron pada upacara sakral yakni : Ranggatating, Kulkul Badung, Kebogerit, Blegude, Ranggawuni.ul Badung, Kebogerit, Blegude, Ranggawuni.)