Satya Bharasta is a tari kreasi (composed and choreographed by the renowned I Nyoman Cerita) for six male dancers. This dance portrays the battle between Karna, the viceroy of Awangga and ally of the Kurawa; and Gatotkaca, the flying son of the Pandawa brother Bima of the Mahabharata. Due to unusual circumstances surrounding Gatotkaca's birth, it was foretold that he would die by a special arrow called Konta Wijayakusuma, which Karna possesses. The dance features a rather ingenious formation of Karna's chariot, complete with wheels (via rotating temple umbrellas or pajeng) and a bucking horse. The dance ended with the death of Gatot Kaca by Konta Wijayakusuma.
Satya Bharasta adalah tari kreasi (diciptakan dan dikoreografikan oleh I Nyoman Stories yang terkenal) untuk enam penari pria. Tarian ini menggambarkan pertempuran antara Karna, raja muda Awangga dan sekutu Kurawa; dan Gatotkaca, putra salah satu Pandawa, Bima dari Mahabharata. Karena keadaan yang tidak biasa dari kelahiran Gatotkaca, diramalkan bahwa ia akan meninggal oleh panah khusus yang disebut Konta Wijayakusuma, yang dimiliki Karna. Tarian ini menampilkan formasi kereta Karna yang cerdik, lengkap dengan roda (melalui payung candi yang berputar atau pajeng) dan kuda yang berderap. Tarian ini diakhiri dengan gugurnya Gatot Kaca oleh senjata Konta Wijayakusuma.
Enable comment auto-refresher