How to reduce waste at school canteen? Post your comments here or propose a question.

Umbu Wulang Landu Paranggi

Umbu-landu 1549019545654.jpg
Full Name
Umbu Wulang Landu Paranggi
Pen Name
Photograph by
Link to Photograph
Website for biography
Place
Related Music
Related Books
Related Scholars Articles


Add your comment
BASAbaliWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

Biography


In English

Umbu Wulang Landu Paranggi, born in Kananggar, Waingapu, East Sumba, East Nusa Tenggara, August 10, 1943. His poems have been published in many mass media, including the Indonesian Pulpit, Basis, Pusara Magazine, Arena, Yogya Pioneer, Bali Post, Journal CAK, Kolong Magazine. Some of his poems are also summarized in joint anthologies, including Manifes (1968), Milestone III (1987), The Ginseng (1993), Saron (2018), Tutur Batur (2019).

Umbu used to take care of the literature room at the Pelopor Yogya weekly, which was headquartered on Jalan Malioboro. On March 5, 1969, together with several other figures, Umbu founded the literary community Persada Studi Klub (PSK). At that time Umbu was dubbed the President of Malioboro. The pioneers of Yogya and PSK gave birth to hundreds or even thousands of poets scattered throughout Indonesia.

Since 1978 Umbu lived in Bali and in July 1979 was asked to become the literary editor of the Bali Post daily. As he did in Pioneer Yogya, Umbu faithfully, diligently, and painstakingly, nurtured the seeds of writers to grow into well-known figures in Indonesian literature.

For his dedication to the world of literature, Umbu was awarded a number of awards. These include the 2018 Cultural Award from the Faculty of Cultural Sciences, University of Indonesia, the 2018 Dharma Kusuma Award from the Bali Provincial Government, the Literature Service Award from the Language and Book Development Agency in 2019, and the Jakarta Academy Award (2019). Umbu died on April 6, 2021

In Balinese

In Indonesian

Umbu Wulang Landu Paranggi, lahir di Kananggar, Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, 10 Agustus 1943. Puisi-puisinya tersebar di banyak media massa, antara lain Mimbar Indonesia, Basis, Majalah Pusara, Gelanggang, Pelopor Yogya, Bali Post, Jurnal CAK, Majalah Kolong. Beberapa puisinya juga terangkum dalam antologi bersama, antara lain Manifes (1968), Tonggak III (1987), The Ginseng (1993), Saron (2018), Tutur Batur (2019). Namun, hingga saat ini, dengan alasan tertentu, Umbu belum mau menerbitkan antologi puisi tunggalnya.


Umbu pernah mengasuh ruang sastra di mingguan Pelopor Yogya yang bermarkas di Jalan Malioboro. Dan, pada tanggal 5 Maret 1969, bersama beberapa tokoh lainnya, Umbu mendirikan komunitas sastra Persada Studi Klub (PSK). Pada masa itulah Umbu dijuluki sebagai Presiden Malioboro. Pelopor Yogya dan PSK melahirkan ratusan bahkan ribuan penyair yang tersebar di seluruh Indonesia.


Sejak 1978 Umbu menetap di Bali dan pada Juli 1979 diminta menjadi redaktur sastra di harian Bali Post. Seperti yang dilakukannya di Pelopor Yogya, di ruang sastra Bali Post Umbu dengan setia, tekun, dan telaten, menyemai dan merawat benih-benih sastrawan hingga tumbuh menjadi sosok-sosok yang dikenal dalam kesusastraan Indonesia.


Atas dedikasinya pada dunia kesusastraan, Umbu dianugerahi sejumlah penghargaan. Antara lain Anugerah Kebudayaan 2018 dari Fakultas Ilmu Budaya, Univestitas Indonesia, Anugerah Dharma Kusuma 2018 dari Pemerintah Provinsi Bali, Penghargaan Pengabdian pada Dunia Sastra dari Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan pada tahun 2019, dan Penghargaan Akademi Jakarta (2019). Umbu meninggal pada tanggal 6 April 2021.

Examples of work

Tonggak 3
1tonggak-3.jpg
Metiyem
1Cak-Nun-Umbu-Landu-Paranggi-Sebagai-Siluman-5-300x289.jpg
Kuda Merah
U2nggah-1.jpg