UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK AT THE END OF MAY

Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Indonesian definition" with value "merah". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 127 results starting with #1.

View (previous 250 | next 250) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • Ngelemin  + (menyebabkan sakit)
  • Ngliangin  + (menyebabkan senang; menyenangkan: menjadikan senang; membuat bersuka hati)
  • Ngresin  + (menyebabkan takut; menyebabkan khawatir)
  • Makrana  + (menyebabkan; membuat sesuatu terjadi)
  • Ngabanin  + (menyebabkan; mendatangkan)
  • Ngawinang  + (menyebabkan; mengakibatkan)
  • Ngedegin  + (menyebalkan, menjengkelkan)
  • Merberang  + (menyebarkan informasi)
  • Nyobiahang  + (menyebarkan; membagikan)
  • Nglalarang  + (menyebarkan; membuat letak sesuatu menjadi tersebar)
  • Ngedarang  + (menyebarkan; menyebarluaskan)
  • Nguman-uman  + (menyebut-nyebut nama seseorang sambil mencaci-maki)
  • Onék  + (menyebut; mengucapkan)
  • Nyediang  + (menyediakan)
  • Menganin  + (menyediakan)
  • Nadongang  + (menyediakan)
  • Naganin  + (menyediakan makanan atau minuman)
  • Ngecotang  + (menyedot)
  • Ngecot  + (menyedot)
  • Mragatang  + (menyelesaikan)
  • Natasang  + (menjelaskan)
  • Natas  + (menyelidiki)
  • Nyelehin  + (menyelidiki; membayangi)
  • Mrahpah  + (menyeluruh)
  • Ngrujit  + (mencukur sampai pendek)
  • Nyembah  + (menyembah)
  • Ngorok  + (menyembelih; menggorok)
  • Mumbul  + (menyembul)
  • Ngendas  + (menyembul; keluar menampakkan diri)
  • Ngengkebang  + (menyembunyikan)
  • Ngilidang  + (menyembunyikan)
  • Nutupin  + (menutupi)
  • Nyaruang keneh  + (menyembunyikan perasaan atau keinginan)
  • Masingidang  + (menyembunyikan; membuat sesuatu menjadi tersembunyi)
  • Magebrus  + (menyembur)
  • Makecres  + (menyembur)
  • Makecrit  + (menyembur (kecil))
  • Magebros  + (menyembur dengan keras (air))
  • Patilambes  + (menyembur segala sesuatu tidak menentu.)
  • Makebros  + (menyembur, marah dengan tiba-tiba)
  • Maripurnayang  + (menyempurnakan)
  • Ngrenehin  + (menyenangkan (Bahasa Alus Singgih (ASI) yang digunakan untuk menghormati orang yang patut dihormati))
  • Ngirik-irikin  + (menyenangkan hati (menyedapkan hati, menawan), seperti hiburan dan sebagainya, membujuk (memikat) dengan kata-kata manis dan sebagainya)
  • Ngenyor  + (menyenangkan hati (menyedapkan hati, menawan), seperti hiburan dan sebagainya; membujuk (memikat) dengan kata-kata manis dan sebagainya)
  • Ngleganin  + (menyenangkan, menjadikan senang; membuat bersuka hati)
  • Mijetin  + (memijati; memijiti)
  • Ngenteg  + (menetapkan kedudukan; meneguhkan)
  • Ngabag  + (menyentuh (memegang, menjamah) dengan telapak tangan karena hendak merasai atau mencari sesuatu)
  • Ngabagin  + (menyentuh (memegang, menjamah) dengan telapak tangan karena hendak merasai atau mencari sesuatu untuk megerjakan sesuatu)
  • Ngentegang  + (menetapkan; mengukuhkan)
  • Nyerah  + (menyerah)
  • Ngandap kasor  + (menyerah dengan hormat; merendahkan diri)
  • Misarain  + (menyerahi; memberi tugas; mengutus)
  • Misaraang  + (menyerahkan)
  • Ngrejek  + (menyerang)
  • Ngrejah  + (menyerang)
  • Nuluh  + (menyertai orang bepergian (berjalan, bekerja, dan sebagainya); turut; serta)
  • Duluh  + (menyertai orang bepergian (berjalan, bekerja, dan sebagainya); turut; serta)
  • Incungina  + (menyertai orang bepergian (berjalan, bekerja, dan sebagainya); turut; serta)
  • Ipuh  + (menyeruduk)
  • Mlodor  + (menyeruduk; menabrak)
  • Nesek  + (mendorong dengan tubuh.)
  • Ngeengang  + (menyesalkan)
  • Mabulung  + (Menyiangi padi dengan alat pengikis yang terbuat dari logam dan bertangkai panjang (untuk tanah sawah yang kering))
  • Nglondoin  + (Menyiangi tanaman padi menggunakan alat yang terbuat dari besi baja berbentuk segi empat, memakai roda bergigi untuk menggilas gulma, dan bertangkai sebagai pegangan)
  • Muwutin  + (Menyiangi tanaman padi pada tahap kedua.)
  • Ngayor  + (Menyiangi tanaman padi yang telah berumur tiga mingguan)
  • Matanding  + (menyiapkan)
  • Nyineb  + (menutup; mengakhiri (tentang upacara, dsb))
  • Celengang  + (menyimpan)
  • Ngepep  + (menyimpan (menutup dan sebagainya) supaya jangan (tidak) terlihat; sengaja tidak memperlihatkan (memberitahukan dan sebagainya); merahasiakan (dalam genggaman telapak tangan))
  • Metinin  + (menyimpan dalam peti)
  • Iug  + (menyimpang dari garis lurus, berkeluk; tidak lurus)
  • Malengkas  + (Menyimpang, berselisih, bertentangan.)
  • Menpenang  + (menyimpankan; memasukkan)
  • Mrabanin  + (menyinari;menerangi)
  • Masesimbing  + (menyindir-nyindir)
  • Slambit  + (menyinggung (tentang hal-hal yang tidak baik))
  • Nylambit  + (menyinggung; mengungkit)
  • Ngicir  + (menyipitkan (mata))
  • Nyiam  + (menyiram)
  • Nampesang  + (menyiram dengan cara melempar air dengan tangan atau wadah)
  • Lambes  + (menyiram dengan cara melempar dengan air)
  • Nyiamin  + (menyirami; menyiram berulang-ulang)
  • Ngumanang  + (menyisakan; menyisihkan)
  • Menggingang  + (menyisihkan)
  • Nyengku  + (menyodok dengan lutut)
  • Ngenjuhin  + (menyodori; memberi)
  • Ngenjuhang  + (menyodorkan; memberikan)
  • Menjuhan  + (menyodorkan; memberikan apa-apa kepada)
  • Jumbuhang  + (menyombongkan)
  • Rengkig  + (membusungkan dada)
  • Ngendog  + (berbual)
  • Ngabkab  + (menyombongkan diri, berlaku seperti (pemberani, orang pandai, dan sebagainya); berpura-pura)
  • Munyiang  + (menyuarakan; membunyikan sesuatu)
  • Mlaspas  + (menyucikan bangunan yang baru selesai dengan upacara (sesajen) sebelum ditempati atau dipakai)
  • Mawinten  + (menyucikan diri dengan upacara penyucian)
  • Mapepada  + (menyucikan hewan dengan upacara tertentu sebelum dijadikan kurban)
  • Mingit  + (menyucikan; merahasiakan; memingit (gadis))
  • Ngenjutang  + (menyulutkan; membakarkan)
  • Mlekak  + (menyumbat)
  • Ngempel  + (menyumbat saluran air yang bocor)
  • Nyuwun  + (menyunggi di kepala)
  • Mundut  + (menyunggi, memikul, mengusung)
  • Cukit  + (menyuntik untuk sakit cacar)
  • Nyekarang  + (menyuntingkan bunga; memasangkan bunga)
  • Ngaonang  + (Kata berafiks dari kata dasar "kaon" kemudian mendapatkan proses nasalisasi (penambahan prefiks {N-}) dan sufiksasi (penambahan sufiks -ang).)
  • Ngonkon  + (menyuruh, memerintah supaya melakukan sesuatu)
  • Kesul-kesul  + (menyuruk-nyuruk; menyeluduk atau menyusup dengan merangkak atau membungkuk)
  • Nyaub  + (menyuruk; menyeluduk atau menyusup dengan merangkak atau membungkuk)
  • Nyaubang  + (menyurukkan; menyembunyikan; menanam)
  • Murasang  + (menyurut; bertambah surut (tentang air laut))
  • Nyarag  + (menyusul dengan berlari; memburu, mengejar dengan maksud merebut)
  • Ngender  + (menyusul dengan berlari; memburu; berusaha keras hendak mencapai (mendapatkan dan sebagainya); menginginkan dengan sungguh-sungguh)
  • Ngakit  + (menyusun dengan memasang bagian-bagiannya; merakit)
  • Ngucut  + (menyusun kembali kartu permainan agar rapi dan jenisnya tidak berurutan)
  • Laca  + (menyusun sebuah tujuan untuk membuat atau mendapatkan sesuatu)
  • Ngreka  + (menulis;menggambar;membentuk;)
  • Nyedorin  + (menyusup; merembes)
  • Mirig  + (menyusuri tepi)
  • Ngusudin  + (meraba, menyentuh)
  • Gadab  + (meraba-raba dalam gelap)
  • Ngadab  + (meraba-raba dengan mata tertutup atau dalam keadaan gelap)
  • Patigabag  + (meraba-raba ke sana ke mari tidak menentu)
  • Nglemekin  + (merabuki dg pupuk hijau; memupuk)
  • Ngracik  + (meracik; mencampur; meramu)
  • Baak  + (merah (tt wajah))
  • Ngakar  + (merah menyala, mengata-ngatai, bunyi terus menerus)
  • Ngernger  + (merah muda)
  • Dadu  + (merah muda; pink)
  • Apid  + (merah pada lipatan-lipatan kulit (leher, paha dan sebagainya) karena biang keringat)
  • Baag-biing  + (merah padam (tentang warna muka karena marah, sakit atau malu))
  • Kabilbil  + (merah-padam krn malu (tt air muka); malu krn perbuatan yg kurang baik diketahui orang)
  • Pinggala  + (merah; urat nadi)
  • Barak  + (merah; warna dasar yang serupa dengan warna darah)
  • Mingitang  + (merahasiakan)
  • Nyingidang  + (merahasiakan; menyembunyikan;)
  • Nengko  + (meraih seseorang ke dalam dekapan kedua tangan yang dilingkarkan; mendekap)
  • Ngrentebin  + (meramaikan; memeriahkan)
  • Mrakampa  + (meramalkan)
  • Majurag  + (merampas, ambil dengan paksa (barang orang))
  • Ngligir  + (meranggas; menjadi ranggas; menjadi luruh daun di pohon; daun yang berguguran dari pohon; pohon atau tanaman yang melepaskan daunnya untuk mengurangi proses fotosintesis karena kekurangan asupan air pada musim kemarau)
  • Ngrepa  + (merangkak)
  • Ngrerepa  + (merangkak-rangkak)
  • Gaang-gaang  + (merangkak-rangkak; bergerak dengan bertumpu pada tangan dan lutut)
  • Nyangkol  + (merangkum)
  • Metpet  + (ketat)
  • Ngengesang  + (merapatkan)
  • Ngrapetang  + (merapatkan (jarak))
  • Ngraremang  + (merapatkan; membicarakan)
  • Ngrapiang  + (merapikan (v))
  • Ngrasa  + (merasa)
  • Ngremang  + (merasa agak panas)
  • Bingut  + (merasa disakiti (dilukai dan sebagainya) hatinya; merasa difitnah dan sebagainya)
  • Nyejehin  + (merasa gentar (ngeri) menghadapi sesuatu yang dianggap akan mendatangkan bencana)
  • Dukita  + (merasa sangat pilu d menimbulkan rasa susah (pilu dan sebagainya) dalam hati; dukaalam hati; susah hati;)
  • Kebilbil  + (merasa sangat tidak enak hati (hina, rendah, dan sebagainya) karena berbuat sesuatu yang kurang baik (kurang benar, berbeda dengan kebiasaan, mempunyai cacat atau kekurangan, dan sebagainya), malu, canggung)
  • Wanehan  + (merasa terlalu kenyang)
  • Keeng-keeng  + (merasa tidak puas, menyesal, tidak berani mengeluarkan pendapat)
  • Ngrasaang  + (merasakan)
  • Ngrasayang  + (merasakan)
  • Karasmin  + (merasakan kenikmatan dalam berpadu asmara)
  • Labak  + (merata, atas dan bawah, jauh, dilihat dari kejauhan, tempat tinggi tampaknya rendah)
  • Nabas  + (meratakan)
  • Ngrapuh  + (meratakan)
  • Ngrataang  + (meratakan)
  • Nabasin  + (meratakan)
  • Maspas  + (meratakan (tanah))
  • Mapar  + (meratakan (v))
  • Mlagpag  + (meratakan tanah ladang yang baru dibongkar untuk dijadikan sawah)
  • Ngempesin  + (Meratakan tanah sekadarnya dengan garu untuk memudahkan proses pengolahan tanah berikutnya)
  • Dulame  + (meratap)
  • Ngulun  + (meraung)
  • Gerong-gerong  + (meraung-raung)
  • Ngababin  + (meraup dengan kedua tangan untuk membuang yang tidak berguna)
  • Ngerot  + (meraut; melicinkan (menghaluskan, meruncingkan) (menggunakan pisau dan sebagainya)dengan pisau dan sebagainya)
  • Ngraut  + (meraut; menghaluskan atau menajamkan sesuatu (bambu/kayu) dengan menggunakan pisau atau sebagainya)
  • Ngerotang  + (merautkan; meruncingkan; menghaluskan (tentang bambu, kayu, menggunakan pisau dan sebagainya))
  • Metepein  + (merawat)
  • Ngupapira  + (merawat; memelihara; menjaga; mengurus; membela (orang sakit))
  • Moton  + (merayakan 210 hari kelahiran (berdasarkan perhitungan wuku, saptawara, dan pancawara))
  • Remih  + (merayu-rayu)
  • Nglemesin  + (merayu: membujuk (memikat) dengan kata-kata manis dan sebagainya)
  • Ngrebus  + (merebus)
  • Ngebegin  + (merebut sesuatu dari seseorang dengan cara menariknya)
  • Ngrebut  + (merebut;mengeroyok)
  • Nyacak  + (merebut;mengeroyok)
  • Ngaseksek  + (meregang-regang seperti ayam disembelih; kejang-kejang)
  • Majuadan  + (meregang-regang serta menarik-narik tangan dan badan (seperti setelah bangun dari tidur))
  • Pada  + (sama; setara)
  • Nyentana  + (merelakan diri untuk dijadikan anak angkat (tt laki-laki))
  • Mameles  + (merembes; keluar air)
  • Ngrembugang  + (merembukkan; merundingkan)
  • Ngidemin  + (meremehkan)
  • Ngrincikang  + (merencanakan)
  • Ngesor  + (merendah; mengalah)
  • Nganistaang  + (merendahkan)
  • Ngasorang  + (merendahkan (diri) (AMI/Alus Mider))
  • Ngriweg  + (merengek-rengek)
  • Nayung  + (merengkuh dayung; mengayuh)
  • Ngrewedin  + (merepoti)
  • Ngrembanin  + (merepoti; menghalangi)
  • Ngrapedin  + (merepotkan)
  • Ngrijekang  + (merepotkan; menggiatkan)
  • Ngresmiang  + (meresmikan; mengumumkan (mengesahkan, menetapkan, melantik, dan sebagainya) dengan resmi)
  • Muntab  + (meriah)
  • Panes-dingin  + (meriang; demam)
  • Ngiurang  + (meributkan atau menyebarkan menyebabkan ribut; menggemparkan; mengacaukan)
  • Ngruriang  + (meributkan; menghebohkan)
  • Sembring  + (merinding)
  • Ngajap  + (merindukan; mengharap)
  • Ngringkus  + (meringkus; menangkap; membekuk (pencuri); mengikat kaki dan tangan (atau kaki binatang yang akan disembelih))
  • Ngrabedanin  + (merintangi)
  • Ngentulin  + (merintangi)
  • Nguek  + (merobek)
  • Ngrogragang  + (merobek lebih besar; semakin besar (tentang robek/robekan))
  • Ngebes  + (merobek, mencabik)
  • Ngebesang  + (merobekkan, terlepas, terputus dari anyaman, jahitan, dan sebagainya (tentang tikar, baju, kain, dan sebagainya); sobek)
  • Ngrubuhang  + (merobohkan; menyebabkan roboh; meruntuhkan (rumah dan sebagainya); menyebabkan tumbang (rebah); merebahkan; menumbangkan (pohon, tanaman, dan sebagainya); menjatuhkan)
  • Ngronda  + (meronda; melaksanakan tugas jaga malam)
  • Ngedibeg  + (meronta)
  • Ngaasang  + (merontokkan; meluruhkan; menggugurkan)
  • Ngreres  + (merosot perlahan-lahan (tentang kesehatan); drop; kondisi kesehatan menurun; kesehatan semakin menurun)
  • Matua  + (mertua)
  • Mamocol  + (merugi; mengalami rugi; sia-sia)
  • Ngrugiang  + (merugikan; membuat rugi; mendatangkan rugi kepada; menyebabkan rugi; mendatangkan sesuatu yang kurang baik (seperti kerusakan, kesusahan) kepada)
  • Islam Kajawen  + (Merujuk pada animisme Islam yang dipraktikkan di Jawa Timur dan Tengah, khususnya di wilayah Yogyakarta.)
  • Ngrimbitin  + (merumitkan; rumit)
  • Ngrundingang  + (merundingkan; membicarakan atau memperkatakan sesuatu untuk memperoleh persetujuan (permufakatan))
  • Migumang  + (merundingkan; memusyawarahkan)
  • Mledped  + (merunduk karena lebat (tentang buah atau bunga pada pohon))
  • Nyempel  + (merunduk; melengkung ke bawah)
  • Ngemped  + (agak merendah)
  • Bakang-bakang  + (merupak salah satu hiasan terbuat dari janur yang dilengkungkan pada penjor.)
  • Rajas  + (Merupakan bagian dari Tri Guna; jenis watak manusia)
  • Enjot  + (merupakan bentuk kata dasar dari kata 'ngen.jot' dan kata 'enjot-enjot' yang artinya melenting naik turun)
  • Cicak  + (Merupakan bentuk serapan dari bahasa Indonesia; dalam bahasa Bali cekcek (onomatope) karena bunyinya cek cek cek cek)
  • Kempel  + (merupakan gumpal)
  • Magumpal-gumpalan  + (merupakan gumpal)
  • Ka  + (Merupakan huruf kelima dalam aksara Bali; sebagai preposisi/kata depan untuk menyatakan tempat; sebagai awalan/prefiks sejajar dengan di dalam bahasa Indonesia (pasif))
  • Bunga bintang  + ((Hippobroma longiflora))
  • Mimih  + (merupakan kata seru yang menggambarkan seseorang kaget atau terkesima melihat sesuatu.)
  • Kenken  + (Merupakan kata tanya untuksuatu keadaan)
  • Mablengkeh  + (merupakan lingkar)
  • Dedet  + (Merupakan morfem unik yang hanya bergabung dengan kata peteng, kata dedet bermakna mengeraskan arti, sehingga peteng dedet berarti gelap sekali.)
  • Genjing  + (merupakan morfem unik yang melekat pada kata "bagus" menjadi "bagus genjing" yang berarti sangat tampan atau benar-benar ganteng)
  • Cote  + (Merupakan nama sebuah keris yang diselip pada pinggang bagian kiri dalam keadaan siap tempur.)
  • Maclekenting  + (Merupakan salah satu nama permainan tradisional anank-anak dengan menggunakan sarana berupa uang kepeng yang dijatuhkan ke lantai dengan cara menyentakkan dengan jari tangan.)
  • Gegendu  + (Merupakan salah satu perwujudan leak yakni berupa lembu berkaki tiga, lembu hitam legam, bertanduk melengkung runcing tajam, bertaring bagai pisau taji serta memiliki ekor yang panjang.)
  • Makala-kalaan  + (prosesi pernikahan umat Hindu yang terdiri atas beberapa tahapan yakni menyentuhkan kaki pada kala sepetan, jual beli, menusuk tikeh dadakan menggunakan keris, memutuskan benang, dst.)