UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK AT THE END OF MAY

Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Word example text id" with value "Kalau ingin menikah, harus menggunakan perhitungan baik buruknya hari menurut sistem tarikh Bali.". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 26 results starting with #1.

View (previous 50 | next 50) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • Turah  + (sudah tertebak ia akan menikah bulan depan)
  • Nanggung  + (tanggung sekalai kalau saya selesai lomba saat ini)
  • Purwa  + (terdapat mata kuliah kesusastraan Bali purwa)
  • Kemah  + (tiga hari yang lalu saya kemah di bukit asah karangasem)
  • Gel  + (wah, kalau begitu senanglah kita.)
  • Yah  + (wah, kalau seperti itu saya mau ikut ke sana)
  • Sik  + (yoman : Om Swastiastu, Bu! Ibu: Eh Nyoman,yoman : Om Swastiastu, Bu!</br>Ibu: Eh Nyoman, saya kira siapa! Bagaimana, bagaimana Man?</br>Nyoman : Saya mau beli pisang satu sisir, Bu</br>Ibu: Oh, mau beli pisang, jika pisang ini harganya Rp 25.000, jika pisang ini harganya Rp 20.000. Mau yang mana, Man?</br>Nyoman: Yang ini, besar-besar.</br>Ibu: Ah, Nyoman ini bisa saja!</br>Nyoman: Tas kresek satu!</br>Ibu: Tidak boleh pakai tas kresek, di sini tidak ada! Nyoman tidak tahu? Tas kresek ini lah yang membuat kotor bumi Bali! Nyoman ini tidak tahu apa-apa!</br>Nyoman: *membawa pisang dengan bajunya</br>Ibu: Bisa saja Nyoman itu! dengan bajunya Ibu: Bisa saja Nyoman itu!)
  • Reraman  + (“Apa yang digunakan untuk mengganti plasti“Apa yang digunakan untuk mengganti plastik itu, Pak? Luh Ayu Manik bertanya lagi. </br></br>“Banyak, Luh, jika berbelanja ke pasar, bawalah tas kain. Jika ke pura, wadahi canang dengan sokasi. Begitu pula ketika akan memohon air suci, jangan menggunakan plastik, bawalah wadah dari rumah,” Pak Budi menyarankan pengganti plastik kepada Luh Ayu Manik. </br></br>“Jika begitu, berarti dari dulu saya salah karena selalu menggunakan plastik. Mulai saat ini saya akan mengurangi pemakaian plastik. Saya juga akan menyampaikan hal ini kepada orang tua dan teman-teman saya,” Luh Ayu Manik melanjutkan. </br></br>“Iya, Luh, semoga alam ini tidak telanjur tercemar karena plastik,” Pak Budi menambahkan. </br></br>“Iya, Pak, terima kasih telah memberikan saya nasihat.” </br></br>“Iya, Luh, terima kasih kembali.”ihat.” “Iya, Luh, terima kasih kembali.”)
  • Penggantin  + (“Apa yang digunakan untuk mengganti plasti“Apa yang digunakan untuk mengganti plastik itu, Pak? Luh Ayu Manik bertanya lagi. </br></br>“Banyak, Luh, jika berbelanja ke pasar, bawalah tas kain. Jika ke pura, wadahi canang dengan sokasi. Begitu pula ketika akan memohon air suci, jangan menggunakan plastik, bawalah wadah dari rumah,” Pak Budi menyarankan pengganti plastik kepada Luh Ayu Manik. </br></br>“Jika begitu, berarti dari dulu saya salah karena selalu menggunakan plastik. Mulai saat ini saya akan mengurangi pemakaian plastik. Saya juga akan menyampaikan hal ini kepada orang tua dan teman-teman saya,” Luh Ayu Manik melanjutkan. </br></br>“Iya, Luh, semoga alam ini tidak telanjur tercemar karena plastik,” Pak Budi menambahkan. </br></br>“Iya, Pak, terima kasih telah memberikan saya nasihat.” </br></br>“Iya, Luh, terima kasih kembali.”ihat.” “Iya, Luh, terima kasih kembali.”)
  • Nekedang  + (“Apa yang digunakan untuk mengganti plasti“Apa yang digunakan untuk mengganti plastik itu, Pak? Luh Ayu Manik bertanya lagi. </br></br>“Banyak, Luh, jika berbelanja ke pasar, bawalah tas kain. Jika ke pura, wadahi canang dengan sokasi. Begitu pula ketika akan memohon air suci, jangan menggunakan plastik, bawalah wadah dari rumah,” Pak Budi menyarankan pengganti plastik kepada Luh Ayu Manik. </br></br>“Jika begitu, berarti dari dulu saya salah karena selalu menggunakan plastik. Mulai saat ini saya akan mengurangi pemakaian plastik. Saya juga akan menyampaikan hal ini kepada orang tua dan teman-teman saya,” Luh Ayu Manik melanjutkan. </br></br>“Iya, Luh, semoga alam ini tidak telanjur tercemar karena plastik,” Pak Budi menambahkan. </br></br>“Iya, Pak, terima kasih telah memberikan saya nasihat.” </br></br>“Iya, Luh, terima kasih kembali.”ihat.” “Iya, Luh, terima kasih kembali.”)
  • Ngirangin  + (“Apa yang digunakan untuk mengganti plasti“Apa yang digunakan untuk mengganti plastik itu, Pak? Luh Ayu Manik bertanya lagi. </br></br>“Banyak, Luh, jika berbelanja ke pasar, bawalah tas kain. Jika ke pura, wadahi canang dengan sokasi. Begitu pula ketika akan memohon air suci, jangan menggunakan plastik, bawalah wadah dari rumah,” Pak Budi menyarankan pengganti plastik kepada Luh Ayu Manik. </br></br>“Jika begitu, berarti dari dulu saya salah karena selalu menggunakan plastik. Mulai saat ini saya akan mengurangi pemakaian plastik. Saya juga akan menyampaikan hal ini kepada orang tua dan teman-teman saya,” Luh Ayu Manik melanjutkan. </br></br>“Iya, Luh, semoga alam ini tidak telanjur tercemar karena plastik,” Pak Budi menambahkan. </br></br>“Iya, Pak, terima kasih telah memberikan saya nasihat.” </br></br>“Iya, Luh, terima kasih kembali.”ihat.” “Iya, Luh, terima kasih kembali.”)
  • Canange  + (“Apa yang digunakan untuk mengganti plasti“Apa yang digunakan untuk mengganti plastik itu, Pak? Luh Ayu Manik bertanya lagi. </br></br>“Banyak, Luh, jika berbelanja ke pasar, bawalah tas kain. Jika ke pura, wadahi canang dengan sokasi. Begitu pula ketika akan memohon air suci, jangan menggunakan plastik, bawalah wadah dari rumah,” Pak Budi menyarankan pengganti plastik kepada Luh Ayu Manik. </br></br>“Jika begitu, berarti dari dulu saya salah karena selalu menggunakan plastik. Mulai saat ini saya akan mengurangi pemakaian plastik. Saya juga akan menyampaikan hal ini kepada orang tua dan teman-teman saya,” Luh Ayu Manik melanjutkan. </br></br>“Iya, Luh, semoga alam ini tidak telanjur tercemar karena plastik,” Pak Budi menambahkan. </br></br>“Iya, Pak, terima kasih telah memberikan saya nasihat.” </br></br>“Iya, Luh, terima kasih kembali.”ihat.” “Iya, Luh, terima kasih kembali.”)
  • Ngicenin  + (“Apa yang digunakan untuk mengganti plasti“Apa yang digunakan untuk mengganti plastik itu, Pak? Luh Ayu Manik bertanya lagi. </br></br>“Banyak, Luh, jika berbelanja ke pasar, bawalah tas kain. Jika ke pura, wadahi canang dengan sokasi. Begitu pula ketika akan memohon air suci, jangan menggunakan plastik, bawalah wadah dari rumah,” Pak Budi menyarankan pengganti plastik kepada Luh Ayu Manik. </br></br>“Jika begitu, berarti dari dulu saya salah karena selalu menggunakan plastik. Mulai saat ini saya akan mengurangi pemakaian plastik. Saya juga akan menyampaikan hal ini kepada orang tua dan teman-teman saya,” Luh Ayu Manik melanjutkan. </br></br>“Iya, Luh, semoga alam ini tidak telanjur tercemar karena plastik,” Pak Budi menambahkan. </br></br>“Iya, Pak, terima kasih telah memberikan saya nasihat.” </br></br>“Iya, Luh, terima kasih kembali.”ihat.” “Iya, Luh, terima kasih kembali.”)
  • Sangkaning  + (“Apa yang digunakan untuk mengganti plasti“Apa yang digunakan untuk mengganti plastik itu, Pak? Luh Ayu Manik bertanya lagi. </br></br>“Banyak, Luh, jika berbelanja ke pasar, bawalah tas kain. Jika ke pura, wadahi canang dengan sokasi. Begitu pula ketika akan memohon air suci, jangan menggunakan plastik, bawalah wadah dari rumah,” Pak Budi menyarankan pengganti plastik kepada Luh Ayu Manik. </br></br>“Jika begitu, berarti dari dulu saya salah karena selalu menggunakan plastik. Mulai saat ini saya akan mengurangi pemakaian plastik. Saya juga akan menyampaikan hal ini kepada orang tua dan teman-teman saya,” Luh Ayu Manik melanjutkan. </br></br>“Iya, Luh, semoga alam ini tidak telanjur tercemar karena plastik,” Pak Budi menambahkan. </br></br>“Iya, Pak, terima kasih telah memberikan saya nasihat.” </br></br>“Iya, Luh, terima kasih kembali.”ihat.” “Iya, Luh, terima kasih kembali.”)
  • Tirtane  + (“Apa yang digunakan untuk mengganti plasti“Apa yang digunakan untuk mengganti plastik itu, Pak? Luh Ayu Manik bertanya lagi. </br></br>“Banyak, Luh, jika berbelanja ke pasar, bawalah tas kain. Jika ke pura, wadahi canang dengan sokasi. Begitu pula ketika akan memohon air suci, jangan menggunakan plastik, bawalah wadah dari rumah,” Pak Budi menyarankan pengganti plastik kepada Luh Ayu Manik. </br></br>“Jika begitu, berarti dari dulu saya salah karena selalu menggunakan plastik. Mulai saat ini saya akan mengurangi pemakaian plastik. Saya juga akan menyampaikan hal ini kepada orang tua dan teman-teman saya,” Luh Ayu Manik melanjutkan. </br></br>“Iya, Luh, semoga alam ini tidak telanjur tercemar karena plastik,” Pak Budi menambahkan. </br></br>“Iya, Pak, terima kasih telah memberikan saya nasihat.” </br></br>“Iya, Luh, terima kasih kembali.”ihat.” “Iya, Luh, terima kasih kembali.”)
  • Tiange  + (“Apa yang digunakan untuk mengganti plasti“Apa yang digunakan untuk mengganti plastik itu, Pak? Luh Ayu Manik bertanya lagi. </br></br>“Banyak, Luh, jika berbelanja ke pasar, bawalah tas kain. Jika ke pura, wadahi canang dengan sokasi. Begitu pula ketika akan memohon air suci, jangan menggunakan plastik, bawalah wadah dari rumah,” Pak Budi menyarankan pengganti plastik kepada Luh Ayu Manik. </br></br>“Jika begitu, berarti dari dulu saya salah karena selalu menggunakan plastik. Mulai saat ini saya akan mengurangi pemakaian plastik. Saya juga akan menyampaikan hal ini kepada orang tua dan teman-teman saya,” Luh Ayu Manik melanjutkan. </br></br>“Iya, Luh, semoga alam ini tidak telanjur tercemar karena plastik,” Pak Budi menambahkan. </br></br>“Iya, Pak, terima kasih telah memberikan saya nasihat.” </br></br>“Iya, Luh, terima kasih kembali.”ihat.” “Iya, Luh, terima kasih kembali.”)
  • Madaar  + (Ayo pergi makan nanti malam.)
  • Bangkiangne  + (“Ibu dimana? Kenapa belum menjemput saya?”“Ibu dimana? Kenapa belum menjemput saya?” Demikian ia menelepon ibunya. </br>“Tungguh sebentar Luh Cantik, Ibu masih jualan”</br>“Saya pulang sendiri ya, Bu? Menumpang ojek daring?”</br>“Iya-ya, boleh juga, tetapi baik-baik ya nak, jika ojek daring itu lelaki, janganlah kamu memeluk pinggangnya, tas gendongmu letakkan di antara punggung ojek daring dengan dadamu.”</br>“Siap Komandaaan!!!”</br>“Laksanakan.” Seperti itu kata ibunya sambil menutup telepon.ti itu kata ibunya sambil menutup telepon.)
  • Gambelan  + (Gamelan yang berada di Banjar Tengah bernama gamelan Semara Pagulingan.)
  • Japi  + (“Jangan seperti ini ayah, saya tidak mau! “Jangan seperti ini ayah, saya tidak mau! “</br>Ujar dewa ayu ratih dengan tegas kepada mertuanya yang kian merangsek disampingnya.</br>“Tidak apa apa ayu, apalagi suamimu sudah lama pergi. Saya yang akan menjaga ayu,’’</br>“walaupun demikian jangan berpikiran yang tidak pantas terhadap saya,’’</br>“saya hanya minta, ayu peduli dengan keinginan saya”</br>“Tidak ayah, jangan! Ini salah, tidak benar!”</br>“Kalau sudah berdua, tidak ada yang tak benar”</br>Laki laki yang berusia kurang lebih lima puluh tahun itu menarik nafas panjang, memperhatikan perempuan yang menunduk bersimbah air mata tanpa suara. Perempuan yang merupakan menantunya itu telah mencuri hatinya sampai setiap malam dia tak bisa tidur nyenyak…i setiap malam dia tak bisa tidur nyenyak…)
  • Nguntul  + (“Jangan seperti ini ayah, saya tidak mau! “Jangan seperti ini ayah, saya tidak mau! “</br>Ujar dewa ayu ratih dengan tegas kepada mertuanya yang kian merangsek disampingnya.</br>“Tidak apa apa ayu, apalagi suamimu sudah lama pergi. Saya yang akan menjaga ayu,’’</br>“walaupun demikian jangan berpikiran yang tidak pantas terhadap saya,’’</br>“saya hanya minta, ayu peduli dengan keinginan saya”</br>“Tidak ayah, jangan! Ini salah, tidak benar!”</br>“Kalau sudah berdua, tidak ada yang tak benar”</br>Laki laki yang berusia kurang lebih lima puluh tahun itu menarik nafas panjang, memperhatikan perempuan yang menunduk bersimbah air mata tanpa suara. Perempuan yang merupakan menantunya itu telah mencuri hatinya sampai setiap malam dia tak bisa tidur nyenyak…i setiap malam dia tak bisa tidur nyenyak…)
  • Kaliwat  + (“Jika tidak karena kepingin sekali dengan tuak, lebih baik aku tidur saja di rumah,” kata I Wayan Geris-Geris.)
  • Dot  + (I Luh: Iya, saya juga ingin belajar. Dewi: Nah, itu betul, agar I Luh juga tahu cara memanen padi.)
  • Rot  + (“Raut pensil itu menggunakan pisau!” begitu kata ayah.)
  • Puja tri sandhya  + (“Umat Hindu Bali tidak memiliki 'mantra st“Umat Hindu Bali tidak memiliki 'mantra standar' untuk berdoa sehari-hari sampai tahun 1950an. Penganut Hindu Bali tidak melafalkan mantra Sansekerta—mantra adalah hak istimewa para pendeta—dan praktik keagamaan mereka hanya mengandalkan doa dalam bahasa Bali saat mempersembahkan sesaji di pura. festival dan acara khusus lainnya dalam kalender Bali. Penerbitan dua buku berisi Puja Tri Sandhya (selanjutnya disebut PTS)—serangkaian mantra Sansekerta yang dipanjatkan tiga kali sehari sebagai doa sehari-hari—pada tahun 1950-an mengubah praktik keagamaan di Bali."50-an mengubah praktik keagamaan di Bali.")
  • Puja tri sandhya  + (“Umat Hindu Bali tidak memiliki 'mantra st“Umat Hindu Bali tidak memiliki 'mantra standar' untuk berdoa sehari-hari sampai tahun 1950an. Penganut Hindu Bali tidak melafalkan mantra Sansekerta—mantra adalah hak istimewa para pendeta—dan praktik keagamaan mereka hanya mengandalkan doa dalam bahasa Bali saat mempersembahkan sesaji di pura. festival dan acara khusus lainnya dalam kalender Bali. Penerbitan dua buku berisi Puja Tri Sandhya (selanjutnya disebut PTS)—serangkaian mantra Sansekerta yang dipanjatkan tiga kali sehari sebagai doa sehari-hari—pada tahun 1950-an mengubah praktik keagamaan di Bali."50-an mengubah praktik keagamaan di Bali.")
  • Ala ayu  + (Kalau ingin menikah, harus menggunakan perhitungan baik buruknya hari menurut sistem tarikh Bali.)
  • Ala ayu  + (Kalau ingin menikah, harus menggunakan perhitungan baik buruknya hari menurut sistem tarikh Bali.)
  • Kenken  + ("Bagaimana, coba sampaikan kepada ayahandamu dengan baik-baik!")
  • Tabuh rah  + ("Dengan yang akan diadakan pada hari Pagerwesi ini, diteruskan dengan tabuh rah.")
  • Caratan  + ("Luh, kalau ke pasar ingat beli cerek tiga buah di dagang gerabah".)
  • Tajen  + ("Mengambil tempat di lahan kering di Bali "Mengambil tempat di lahan kering di Bali Barat, Indonesia, tajen, istilah Bali untuk sabung ayam, mengikuti jalinan-jalinan naratif dari hiburan kuno--mengenai taji, ayam aduan, dan penyabungnya. Saat elemen-elemen tersebut menyatu dalam pertarungan berdarah, inilah drama yang sebenarnya dimulai."ah, inilah drama yang sebenarnya dimulai.")
  • Ngadu  + ("Mengambil tempat di lahan kering di Bali "Mengambil tempat di lahan kering di Bali Barat, Indonesia, tajen, istilah Bali untuk sabung ayam, mengikuti jalinan-jalinan naratif dari hiburan kuno--mengenai taji, ayam aduan, dan penyabungnya. Saat elemen-elemen tersebut menyatu dalam pertarungan berdarah, inilah drama yang sebenarnya dimulai."ah, inilah drama yang sebenarnya dimulai.")
  • Taji  + ("Mengambil tempat di lahan kering di Bali "Mengambil tempat di lahan kering di Bali Barat, Indonesia, tajen, istilah Bali untuk sabung ayam, mengikuti jalinan-jalinan naratif dari hiburan kuno--mengenai taji, ayam aduan, dan penyabungnya. Saat elemen-elemen tersebut menyatu dalam pertarungan berdarah, inilah drama yang sebenarnya dimulai."ah, inilah drama yang sebenarnya dimulai.")
  • Manresti  + ("Menurut kepercayaan masyarakat Hindu Bali"Menurut kepercayaan masyarakat Hindu Bali, prosesi kremasi, atau ngaben, merupakan salah satu pijakan terpenting dalam kehidupan spiritual seseorang. Melalui proses kremasilah jiwa seseorang dilepaskan dari jasmaninya, hingga mencapai surga untuk bereinkarnasi."ingga mencapai surga untuk bereinkarnasi.")
  • Ngaben  + ("Menurut kepercayaan masyarakat Hindu Bali"Menurut kepercayaan masyarakat Hindu Bali, prosesi kremasi, atau ngaben, merupakan salah satu pijakan terpenting dalam kehidupan spiritual seseorang. Melalui proses kremasilah jiwa seseorang dilepaskan dari jasmaninya, hingga mencapai surga untuk bereinkarnasi."ingga mencapai surga untuk bereinkarnasi.")
  • Lambihang  + ("Nggak bisa dipanjangin sedikit celananya,"Nggak bisa dipanjangin sedikit celananya, Luh? Risih sekali mata Ibu melihatnya. Itu bekas bisulmu di bokongmu kelihatan!" Měn Sribek marah melihat anaknya berpakaian tidak pantas sekali. Celana pendek sepaha, baju singlět ketat tipis seperti saringan santan, payudaranya I Luh terlihat tumpah. Kalau sebatas di dalam rumah, ia tidak akan mengurusinya. Duh... ini keterlaluan mau pergi keluar. Terlalu seperti dicungkil rasanya mata ibunya melihatnya. Baca selengkapnya di http://dictionary.basabali.org/Lambihang_-_Pendahulanionary.basabali.org/Lambihang_-_Pendahulan)
  • Dungulan  + ('Rabu (hari ke empat dari "sapta wara") kliwon (hari kelima dari "panca wara") dungulan (wuku yang ke- 11)' Maksud dari kalimat ini adalah jatuhnya hari raya Galungan.)
  • Ngorok  + ((Pepatah) Menusuk ikan teri (ikan kecil ke(Pepatah) Menusuk ikan teri (ikan kecil kecil dari laut yang biasanya dijual kering atau asin). Jika Anda menusuknya, itu tidak mengeluarkan darah. Ungkapan ini mengacu tentang seseorang yang melakukan sesuatu yang tidak menghasilkan apa yang dia ingin capai. Terutama digunakan jika seorang pria menikahi wanita kurus yang kemudian tidak memiliki bayi karena dia tidak memiliki energi yang kuat. Pria itu kecewa pada wanita itu. Biasanya mengacu pada makhluk hidup, bukan benda atau ide. pada makhluk hidup, bukan benda atau ide.)
  • Ikuh  + ((pepatah) Kepalanya terlalu longgar, tetap(pepatah) Kepalanya terlalu longgar, tetapi ekornya tidak pas.</br>Mengatakan seseorang yang berjanji untuk banyak membantu, tetapi siapa yang benar-benar bekerja sehingga dia sendiri dapat untung, yaitu seseorang yang melakukan sesuatu karena dia membutuhkan sesuatu untuk dirinya sendiri, bukan karena dia ingin membantu orang lain.ukan karena dia ingin membantu orang lain.)
  • Ngayah  + (..sehari-hari begitu saja anu saya..berjualan saja, dengan ngayah-ngayah kalau ada begitu itu di pura, ada upacara...)
  • Beten  + (..sudah ada banyak art shop-art shop, ada..ada petunjuk turun. Turun, Pak, di sana…di..di jalan di sana, turun…turun. Ee..kalau sudah jauh di bawah, ada…kalau ke selatan, Pak, ada menuju..a..Pura…e..Bukit Gundul.)
  • Endang  + (1. Baru hujan deras sekarang sudah reda. 2. Sekarang hujan sudah reda, mari kita pulang. 3. Beli, kalau hujan sudah reda, baru saya akan berangkat.)
  • Es Kuud  + (1. Jangan sembarangan membeli es kelapa muda, nanti kebanyakan berisi sari manis! 2. Kalau kepingin es kelapa muda lebih baik membuat sendiri!)
  • Embok  + (1. Kakak (perempuan) saya akan menikah.)
  • Es  + (1. Kalau musim panas semua pada mencari es. 2. saya tidak berani minum es. 3. Anak-anak semua pada suka dengan es krim.)
  • Entil  + (1. Setiap Ulian (4 hari setelah) Galungan, orang-orang di Desa Batungsel membuat entil. 2. Rapi caranya membawa. 3. Nyenyak sekali tidur bayinya.)
  • Endongan  + (1. Setiap hari raya Kuningan semua humat Hindu di Bali membuat endongan. 2. Endongan terbuat dari janur. 3. Isi endongan sama dengan isi sesajen, tetapi kecil-kecil supaya cukup masuk di endongannya.)
  • Empelan  + (1. Subak di sini memeliki bendungan? 2. Kalau memiliki bendungan, airnya bisa dialirkan ke sawah.)
  • Ngetohang  + (114 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal114 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 20 September 1906, rakyat Bali di kerajaan Badung, yang sekarang berlokasi di tengah kota Denpasar ini berperang, mempertaruhkan jiwa dan raga melawan pasukan Belanda. Banyak orang yang gugur di peperangan. Sudah pasti, setelah perang itu Bali menjadi hening dan sunyi tanpa suara. Tetapi, apa sebenarnya penyebab perang tersebut?, apa sebenarnya penyebab perang tersebut?)
  • Mayuda  + (114 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal114 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 20 September 1906, rakyat Bali di kerajaan Badung, yang sekarang berlokasi di tengah kota Denpasar ini berperang, mempertaruhkan jiwa dan raga melawan pasukan Belanda. Banyak orang yang gugur di peperangan. Sudah pasti, setelah perang itu Bali menjadi hening dan sunyi tanpa suara. Tetapi, apa sebenarnya penyebab perang tersebut?, apa sebenarnya penyebab perang tersebut?)
  • Lintang  + (114 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal114 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 20 September 1906, rakyat Bali di kerajaan Badung, yang sekarang berlokasi di tengah kota Denpasar ini berperang, mempertaruhkan jiwa dan raga melawan pasukan Belanda. Banyak orang yang gugur di peperangan. Sudah pasti, setelah perang itu Bali menjadi hening dan sunyi tanpa suara. Tetapi, apa sebenarnya penyebab perang tersebut?, apa sebenarnya penyebab perang tersebut?)