UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK AT THE END OF MAY

Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Word example text id" with value "Kakek membuang sisa dari makan sirih dalam ember. Sisa makan sirih itu warnanya hitam.". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 26 results starting with #1.

View (previous 50 | next 50) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • Nekedang  + (“Apa yang digunakan untuk mengganti plasti“Apa yang digunakan untuk mengganti plastik itu, Pak? Luh Ayu Manik bertanya lagi. </br></br>“Banyak, Luh, jika berbelanja ke pasar, bawalah tas kain. Jika ke pura, wadahi canang dengan sokasi. Begitu pula ketika akan memohon air suci, jangan menggunakan plastik, bawalah wadah dari rumah,” Pak Budi menyarankan pengganti plastik kepada Luh Ayu Manik. </br></br>“Jika begitu, berarti dari dulu saya salah karena selalu menggunakan plastik. Mulai saat ini saya akan mengurangi pemakaian plastik. Saya juga akan menyampaikan hal ini kepada orang tua dan teman-teman saya,” Luh Ayu Manik melanjutkan. </br></br>“Iya, Luh, semoga alam ini tidak telanjur tercemar karena plastik,” Pak Budi menambahkan. </br></br>“Iya, Pak, terima kasih telah memberikan saya nasihat.” </br></br>“Iya, Luh, terima kasih kembali.”ihat.” “Iya, Luh, terima kasih kembali.”)
  • Ngicenin  + (“Apa yang digunakan untuk mengganti plasti“Apa yang digunakan untuk mengganti plastik itu, Pak? Luh Ayu Manik bertanya lagi. </br></br>“Banyak, Luh, jika berbelanja ke pasar, bawalah tas kain. Jika ke pura, wadahi canang dengan sokasi. Begitu pula ketika akan memohon air suci, jangan menggunakan plastik, bawalah wadah dari rumah,” Pak Budi menyarankan pengganti plastik kepada Luh Ayu Manik. </br></br>“Jika begitu, berarti dari dulu saya salah karena selalu menggunakan plastik. Mulai saat ini saya akan mengurangi pemakaian plastik. Saya juga akan menyampaikan hal ini kepada orang tua dan teman-teman saya,” Luh Ayu Manik melanjutkan. </br></br>“Iya, Luh, semoga alam ini tidak telanjur tercemar karena plastik,” Pak Budi menambahkan. </br></br>“Iya, Pak, terima kasih telah memberikan saya nasihat.” </br></br>“Iya, Luh, terima kasih kembali.”ihat.” “Iya, Luh, terima kasih kembali.”)
  • Penggantin  + (“Apa yang digunakan untuk mengganti plasti“Apa yang digunakan untuk mengganti plastik itu, Pak? Luh Ayu Manik bertanya lagi. </br></br>“Banyak, Luh, jika berbelanja ke pasar, bawalah tas kain. Jika ke pura, wadahi canang dengan sokasi. Begitu pula ketika akan memohon air suci, jangan menggunakan plastik, bawalah wadah dari rumah,” Pak Budi menyarankan pengganti plastik kepada Luh Ayu Manik. </br></br>“Jika begitu, berarti dari dulu saya salah karena selalu menggunakan plastik. Mulai saat ini saya akan mengurangi pemakaian plastik. Saya juga akan menyampaikan hal ini kepada orang tua dan teman-teman saya,” Luh Ayu Manik melanjutkan. </br></br>“Iya, Luh, semoga alam ini tidak telanjur tercemar karena plastik,” Pak Budi menambahkan. </br></br>“Iya, Pak, terima kasih telah memberikan saya nasihat.” </br></br>“Iya, Luh, terima kasih kembali.”ihat.” “Iya, Luh, terima kasih kembali.”)
  • Sangkaning  + (“Apa yang digunakan untuk mengganti plasti“Apa yang digunakan untuk mengganti plastik itu, Pak? Luh Ayu Manik bertanya lagi. </br></br>“Banyak, Luh, jika berbelanja ke pasar, bawalah tas kain. Jika ke pura, wadahi canang dengan sokasi. Begitu pula ketika akan memohon air suci, jangan menggunakan plastik, bawalah wadah dari rumah,” Pak Budi menyarankan pengganti plastik kepada Luh Ayu Manik. </br></br>“Jika begitu, berarti dari dulu saya salah karena selalu menggunakan plastik. Mulai saat ini saya akan mengurangi pemakaian plastik. Saya juga akan menyampaikan hal ini kepada orang tua dan teman-teman saya,” Luh Ayu Manik melanjutkan. </br></br>“Iya, Luh, semoga alam ini tidak telanjur tercemar karena plastik,” Pak Budi menambahkan. </br></br>“Iya, Pak, terima kasih telah memberikan saya nasihat.” </br></br>“Iya, Luh, terima kasih kembali.”ihat.” “Iya, Luh, terima kasih kembali.”)
  • Reraman  + (“Apa yang digunakan untuk mengganti plasti“Apa yang digunakan untuk mengganti plastik itu, Pak? Luh Ayu Manik bertanya lagi. </br></br>“Banyak, Luh, jika berbelanja ke pasar, bawalah tas kain. Jika ke pura, wadahi canang dengan sokasi. Begitu pula ketika akan memohon air suci, jangan menggunakan plastik, bawalah wadah dari rumah,” Pak Budi menyarankan pengganti plastik kepada Luh Ayu Manik. </br></br>“Jika begitu, berarti dari dulu saya salah karena selalu menggunakan plastik. Mulai saat ini saya akan mengurangi pemakaian plastik. Saya juga akan menyampaikan hal ini kepada orang tua dan teman-teman saya,” Luh Ayu Manik melanjutkan. </br></br>“Iya, Luh, semoga alam ini tidak telanjur tercemar karena plastik,” Pak Budi menambahkan. </br></br>“Iya, Pak, terima kasih telah memberikan saya nasihat.” </br></br>“Iya, Luh, terima kasih kembali.”ihat.” “Iya, Luh, terima kasih kembali.”)
  • Ngirangin  + (“Apa yang digunakan untuk mengganti plasti“Apa yang digunakan untuk mengganti plastik itu, Pak? Luh Ayu Manik bertanya lagi. </br></br>“Banyak, Luh, jika berbelanja ke pasar, bawalah tas kain. Jika ke pura, wadahi canang dengan sokasi. Begitu pula ketika akan memohon air suci, jangan menggunakan plastik, bawalah wadah dari rumah,” Pak Budi menyarankan pengganti plastik kepada Luh Ayu Manik. </br></br>“Jika begitu, berarti dari dulu saya salah karena selalu menggunakan plastik. Mulai saat ini saya akan mengurangi pemakaian plastik. Saya juga akan menyampaikan hal ini kepada orang tua dan teman-teman saya,” Luh Ayu Manik melanjutkan. </br></br>“Iya, Luh, semoga alam ini tidak telanjur tercemar karena plastik,” Pak Budi menambahkan. </br></br>“Iya, Pak, terima kasih telah memberikan saya nasihat.” </br></br>“Iya, Luh, terima kasih kembali.”ihat.” “Iya, Luh, terima kasih kembali.”)
  • Tirtane  + (“Apa yang digunakan untuk mengganti plasti“Apa yang digunakan untuk mengganti plastik itu, Pak? Luh Ayu Manik bertanya lagi. </br></br>“Banyak, Luh, jika berbelanja ke pasar, bawalah tas kain. Jika ke pura, wadahi canang dengan sokasi. Begitu pula ketika akan memohon air suci, jangan menggunakan plastik, bawalah wadah dari rumah,” Pak Budi menyarankan pengganti plastik kepada Luh Ayu Manik. </br></br>“Jika begitu, berarti dari dulu saya salah karena selalu menggunakan plastik. Mulai saat ini saya akan mengurangi pemakaian plastik. Saya juga akan menyampaikan hal ini kepada orang tua dan teman-teman saya,” Luh Ayu Manik melanjutkan. </br></br>“Iya, Luh, semoga alam ini tidak telanjur tercemar karena plastik,” Pak Budi menambahkan. </br></br>“Iya, Pak, terima kasih telah memberikan saya nasihat.” </br></br>“Iya, Luh, terima kasih kembali.”ihat.” “Iya, Luh, terima kasih kembali.”)
  • Madaar  + (Ayo pergi makan nanti malam.)
  • Magelung  + (“Help..help….please!” Bule itu berteriak-t“Help..help….please!” Bule itu berteriak-teriak kebingungan sembari tolah-toleh meminta tolong. Dari atas motor, Luh Ayu Manik melihat penjambret itu lari menuju ke barat. Seketika Luh Ayu Manik menyuruh tukang ojek yang ditumpanginya untuk berhenti. Luh Ayu Manik berubah wujud menjadi Luh Ayu Manik Mas dengan mahkota emas, berbusana serba emas. Larinya kencang sekali saat mengejar si penjambret. Keduanya lalu berkelahi di tengah jalan. Banyak orang yang menonton kejadian itu, sampai jalanan macet total. kejadian itu, sampai jalanan macet total.)
  • Mapanganggo  + (“Help..help….please!” Bule itu berteriak-t“Help..help….please!” Bule itu berteriak-teriak kebingungan sembari tolah-toleh meminta tolong. Dari atas motor, Luh Ayu Manik melihat penjambret itu lari menuju ke barat. Seketika Luh Ayu Manik menyuruh tukang ojek yang ditumpanginya untuk berhenti. Luh Ayu Manik berubah wujud menjadi Luh Ayu Manik Mas dengan mahkota emas, berbusana serba emas. Larinya kencang sekali saat mengejar si penjambret. Keduanya lalu berkelahi di tengah jalan. Banyak orang yang menonton kejadian itu, sampai jalanan macet total. kejadian itu, sampai jalanan macet total.)
  • Palaibne  + (“Help..help….please!” Bule itu berteriak-t“Help..help….please!” Bule itu berteriak-teriak kebingungan sembari tolah-toleh meminta tolong. Dari atas motor, Luh Ayu Manik melihat penjambret itu lari menuju ke barat. Seketika Luh Ayu Manik menyuruh tukang ojek yang ditumpanginya untuk berhenti. Luh Ayu Manik berubah wujud menjadi Luh Ayu Manik Mas dengan mahkota emas, berbusana serba emas. Larinya kencang sekali saat mengejar si penjambret. Keduanya lalu berkelahi di tengah jalan. Banyak orang yang menonton kejadian itu, sampai jalanan macet total. kejadian itu, sampai jalanan macet total.)
  • Gambelan  + (Gamelan yang berada di Banjar Tengah bernama gamelan Semara Pagulingan.)
  • Kuuk  + (“Kuuk, sedang apa di sana?”, begitu Wayan berteriak dari jauh.)
  • Robrobin  + (“Naungi hidup orang yang tidak punya” begitu perkataan kakek kepada saya.)
  • Iragane  + (“Saya di rumah biasa membakar plastik, Pak“Saya di rumah biasa membakar plastik, Pak, dan hancur. Kenapa Bapak mengatakan tidak bisa hancur?” Luh Ayu Manik bertanya lagi. </br></br>“Luh, jika plastik itu dibakar, akan semakin buruk akibatnya. Sering menghirup asap plastik terbakar bisa membahayakan kesehatan kita,” Pak Budi menjelaskan lagi. </br></br>“Oh begitu, Pak. Aduh, bahaya sekali sebenarnya plastik itu, Pak. Saya baru tahu, Pak,” Luh Ayu Manik merasa mendapatkan pelajaran baru dari Pak Budi. </br></br>“Iya, Luh, itulah sebabnya mulai sekarang kita patut mengurangi pemakaian plastik atau tas yang terbuat dari plastik,” Pak Budi menambahkan.rbuat dari plastik,” Pak Budi menambahkan.)
  • Keslametan  + (“Saya di rumah biasa membakar plastik, Pak“Saya di rumah biasa membakar plastik, Pak, dan hancur. Kenapa Bapak mengatakan tidak bisa hancur?” Luh Ayu Manik bertanya lagi. </br></br>“Luh, jika plastik itu dibakar, akan semakin buruk akibatnya. Sering menghirup asap plastik terbakar bisa membahayakan kesehatan kita,” Pak Budi menjelaskan lagi. </br></br>“Oh begitu, Pak. Aduh, bahaya sekali sebenarnya plastik itu, Pak. Saya baru tahu, Pak,” Luh Ayu Manik merasa mendapatkan pelajaran baru dari Pak Budi. </br></br>“Iya, Luh, itulah sebabnya mulai sekarang kita patut mengurangi pemakaian plastik atau tas yang terbuat dari plastik,” Pak Budi menambahkan.rbuat dari plastik,” Pak Budi menambahkan.)
  • Plastike  + (“Saya di rumah biasa membakar plastik, Pak“Saya di rumah biasa membakar plastik, Pak, dan hancur. Kenapa Bapak mengatakan tidak bisa hancur?” Luh Ayu Manik bertanya lagi. </br></br>“Luh, jika plastik itu dibakar, akan semakin buruk akibatnya. Sering menghirup asap plastik terbakar bisa membahayakan kesehatan kita,” Pak Budi menjelaskan lagi. </br></br>“Oh begitu, Pak. Aduh, bahaya sekali sebenarnya plastik itu, Pak. Saya baru tahu, Pak,” Luh Ayu Manik merasa mendapatkan pelajaran baru dari Pak Budi. </br></br>“Iya, Luh, itulah sebabnya mulai sekarang kita patut mengurangi pemakaian plastik atau tas yang terbuat dari plastik,” Pak Budi menambahkan.rbuat dari plastik,” Pak Budi menambahkan.)
  • Awanane  + (“Saya di rumah biasa membakar plastik, Pak“Saya di rumah biasa membakar plastik, Pak, dan hancur. Kenapa Bapak mengatakan tidak bisa hancur?” Luh Ayu Manik bertanya lagi. </br></br>“Luh, jika plastik itu dibakar, akan semakin buruk akibatnya. Sering menghirup asap plastik terbakar bisa membahayakan kesehatan kita,” Pak Budi menjelaskan lagi. </br></br>“Oh begitu, Pak. Aduh, bahaya sekali sebenarnya plastik itu, Pak. Saya baru tahu, Pak,” Luh Ayu Manik merasa mendapatkan pelajaran baru dari Pak Budi. </br></br>“Iya, Luh, itulah sebabnya mulai sekarang kita patut mengurangi pemakaian plastik atau tas yang terbuat dari plastik,” Pak Budi menambahkan.rbuat dari plastik,” Pak Budi menambahkan.)
  • Pangajah-ajah  + (“Saya di rumah biasa membakar plastik, Pak“Saya di rumah biasa membakar plastik, Pak, dan hancur. Kenapa Bapak mengatakan tidak bisa hancur?” Luh Ayu Manik bertanya lagi. </br></br>“Luh, jika plastik itu dibakar, akan semakin buruk akibatnya. Sering menghirup asap plastik terbakar bisa membahayakan kesehatan kita,” Pak Budi menjelaskan lagi. </br></br>“Oh begitu, Pak. Aduh, bahaya sekali sebenarnya plastik itu, Pak. Saya baru tahu, Pak,” Luh Ayu Manik merasa mendapatkan pelajaran baru dari Pak Budi. </br></br>“Iya, Luh, itulah sebabnya mulai sekarang kita patut mengurangi pemakaian plastik atau tas yang terbuat dari plastik,” Pak Budi menambahkan.rbuat dari plastik,” Pak Budi menambahkan.)
  • Matunjel  + (“Saya di rumah biasa membakar plastik, Pak“Saya di rumah biasa membakar plastik, Pak, dan hancur. Kenapa Bapak mengatakan tidak bisa hancur?” Luh Ayu Manik bertanya lagi. </br></br>“Luh, jika plastik itu dibakar, akan semakin buruk akibatnya. Sering menghirup asap plastik terbakar bisa membahayakan kesehatan kita,” Pak Budi menjelaskan lagi. </br></br>“Oh begitu, Pak. Aduh, bahaya sekali sebenarnya plastik itu, Pak. Saya baru tahu, Pak,” Luh Ayu Manik merasa mendapatkan pelajaran baru dari Pak Budi. </br></br>“Iya, Luh, itulah sebabnya mulai sekarang kita patut mengurangi pemakaian plastik atau tas yang terbuat dari plastik,” Pak Budi menambahkan.rbuat dari plastik,” Pak Budi menambahkan.)
  • Tunjel  + (“Saya di rumah biasa membakar plastik, Pak“Saya di rumah biasa membakar plastik, Pak, dan hancur. Kenapa Bapak mengatakan tidak bisa hancur?” Luh Ayu Manik bertanya lagi. </br></br>“Luh, jika plastik itu dibakar, akan semakin buruk akibatnya. Sering menghirup asap plastik terbakar bisa membahayakan kesehatan kita,” Pak Budi menjelaskan lagi. </br></br>“Oh begitu, Pak. Aduh, bahaya sekali sebenarnya plastik itu, Pak. Saya baru tahu, Pak,” Luh Ayu Manik merasa mendapatkan pelajaran baru dari Pak Budi. </br></br>“Iya, Luh, itulah sebabnya mulai sekarang kita patut mengurangi pemakaian plastik atau tas yang terbuat dari plastik,” Pak Budi menambahkan.rbuat dari plastik,” Pak Budi menambahkan.)
  • Sesai  + (“Saya di rumah biasa membakar plastik, Pak“Saya di rumah biasa membakar plastik, Pak, dan hancur. Kenapa Bapak mengatakan tidak bisa hancur?” Luh Ayu Manik bertanya lagi. </br></br>“Luh, jika plastik itu dibakar, akan semakin buruk akibatnya. Sering menghirup asap plastik terbakar bisa membahayakan kesehatan kita,” Pak Budi menjelaskan lagi. </br></br>“Oh begitu, Pak. Aduh, bahaya sekali sebenarnya plastik itu, Pak. Saya baru tahu, Pak,” Luh Ayu Manik merasa mendapatkan pelajaran baru dari Pak Budi. </br></br>“Iya, Luh, itulah sebabnya mulai sekarang kita patut mengurangi pemakaian plastik atau tas yang terbuat dari plastik,” Pak Budi menambahkan.rbuat dari plastik,” Pak Budi menambahkan.)
  • Nganikaang  + (“Saya di rumah biasa membakar plastik, Pak“Saya di rumah biasa membakar plastik, Pak, dan hancur. Kenapa Bapak mengatakan tidak bisa hancur?” Luh Ayu Manik bertanya lagi. </br></br>“Luh, jika plastik itu dibakar, akan semakin buruk akibatnya. Sering menghirup asap plastik terbakar bisa membahayakan kesehatan kita,” Pak Budi menjelaskan lagi. </br></br>“Oh begitu, Pak. Aduh, bahaya sekali sebenarnya plastik itu, Pak. Saya baru tahu, Pak,” Luh Ayu Manik merasa mendapatkan pelajaran baru dari Pak Budi. </br></br>“Iya, Luh, itulah sebabnya mulai sekarang kita patut mengurangi pemakaian plastik atau tas yang terbuat dari plastik,” Pak Budi menambahkan.rbuat dari plastik,” Pak Budi menambahkan.)
  • Puja tri sandhya  + (“Umat Hindu Bali tidak memiliki 'mantra st“Umat Hindu Bali tidak memiliki 'mantra standar' untuk berdoa sehari-hari sampai tahun 1950an. Penganut Hindu Bali tidak melafalkan mantra Sansekerta—mantra adalah hak istimewa para pendeta—dan praktik keagamaan mereka hanya mengandalkan doa dalam bahasa Bali saat mempersembahkan sesaji di pura. festival dan acara khusus lainnya dalam kalender Bali. Penerbitan dua buku berisi Puja Tri Sandhya (selanjutnya disebut PTS)—serangkaian mantra Sansekerta yang dipanjatkan tiga kali sehari sebagai doa sehari-hari—pada tahun 1950-an mengubah praktik keagamaan di Bali."50-an mengubah praktik keagamaan di Bali.")
  • Puja tri sandhya  + (“Umat Hindu Bali tidak memiliki 'mantra st“Umat Hindu Bali tidak memiliki 'mantra standar' untuk berdoa sehari-hari sampai tahun 1950an. Penganut Hindu Bali tidak melafalkan mantra Sansekerta—mantra adalah hak istimewa para pendeta—dan praktik keagamaan mereka hanya mengandalkan doa dalam bahasa Bali saat mempersembahkan sesaji di pura. festival dan acara khusus lainnya dalam kalender Bali. Penerbitan dua buku berisi Puja Tri Sandhya (selanjutnya disebut PTS)—serangkaian mantra Sansekerta yang dipanjatkan tiga kali sehari sebagai doa sehari-hari—pada tahun 1950-an mengubah praktik keagamaan di Bali."50-an mengubah praktik keagamaan di Bali.")
  • Angga sarira  + (…menjadi bagus sirkulasinya dalam tubuh yang mengakibatkan badan sehat, segar bugar dan tenaga kuat.)
  • Adem  + (Kakek membuang sisa dari makan sirih dalam ember. Sisa makan sirih itu warnanya hitam.)
  • Adem  + (Kakek membuang sisa dari makan sirih dalam ember. Sisa makan sirih itu warnanya hitam.)
  • Ngentungang  + ("De, coba jangan membuang sampah ke sungai!" kata Ibu.)
  • Tajen  + ("Mengambil tempat di lahan kering di Bali "Mengambil tempat di lahan kering di Bali Barat, Indonesia, tajen, istilah Bali untuk sabung ayam, mengikuti jalinan-jalinan naratif dari hiburan kuno--mengenai taji, ayam aduan, dan penyabungnya. Saat elemen-elemen tersebut menyatu dalam pertarungan berdarah, inilah drama yang sebenarnya dimulai."ah, inilah drama yang sebenarnya dimulai.")
  • Taji  + ("Mengambil tempat di lahan kering di Bali "Mengambil tempat di lahan kering di Bali Barat, Indonesia, tajen, istilah Bali untuk sabung ayam, mengikuti jalinan-jalinan naratif dari hiburan kuno--mengenai taji, ayam aduan, dan penyabungnya. Saat elemen-elemen tersebut menyatu dalam pertarungan berdarah, inilah drama yang sebenarnya dimulai."ah, inilah drama yang sebenarnya dimulai.")
  • Ngadu  + ("Mengambil tempat di lahan kering di Bali "Mengambil tempat di lahan kering di Bali Barat, Indonesia, tajen, istilah Bali untuk sabung ayam, mengikuti jalinan-jalinan naratif dari hiburan kuno--mengenai taji, ayam aduan, dan penyabungnya. Saat elemen-elemen tersebut menyatu dalam pertarungan berdarah, inilah drama yang sebenarnya dimulai."ah, inilah drama yang sebenarnya dimulai.")
  • Manresti  + ("Menurut kepercayaan masyarakat Hindu Bali"Menurut kepercayaan masyarakat Hindu Bali, prosesi kremasi, atau ngaben, merupakan salah satu pijakan terpenting dalam kehidupan spiritual seseorang. Melalui proses kremasilah jiwa seseorang dilepaskan dari jasmaninya, hingga mencapai surga untuk bereinkarnasi."ingga mencapai surga untuk bereinkarnasi.")
  • Ngaben  + ("Menurut kepercayaan masyarakat Hindu Bali"Menurut kepercayaan masyarakat Hindu Bali, prosesi kremasi, atau ngaben, merupakan salah satu pijakan terpenting dalam kehidupan spiritual seseorang. Melalui proses kremasilah jiwa seseorang dilepaskan dari jasmaninya, hingga mencapai surga untuk bereinkarnasi."ingga mencapai surga untuk bereinkarnasi.")
  • Lambihang  + ("Nggak bisa dipanjangin sedikit celananya,"Nggak bisa dipanjangin sedikit celananya, Luh? Risih sekali mata Ibu melihatnya. Itu bekas bisulmu di bokongmu kelihatan!" Měn Sribek marah melihat anaknya berpakaian tidak pantas sekali. Celana pendek sepaha, baju singlět ketat tipis seperti saringan santan, payudaranya I Luh terlihat tumpah. Kalau sebatas di dalam rumah, ia tidak akan mengurusinya. Duh... ini keterlaluan mau pergi keluar. Terlalu seperti dicungkil rasanya mata ibunya melihatnya. Baca selengkapnya di http://dictionary.basabali.org/Lambihang_-_Pendahulanionary.basabali.org/Lambihang_-_Pendahulan)
  • Sawah  + ("Sawah" mengangkat/mengungkap cerita seorang petani yang telah menolak tawaran uang banyak dari investor yang sudah mulai mengusik masyarakat setempat.)
  • Dungulan  + ('Rabu (hari ke empat dari "sapta wara") kliwon (hari kelima dari "panca wara") dungulan (wuku yang ke- 11)' Maksud dari kalimat ini adalah jatuhnya hari raya Galungan.)
  • Ngorok  + ((Pepatah) Menusuk ikan teri (ikan kecil ke(Pepatah) Menusuk ikan teri (ikan kecil kecil dari laut yang biasanya dijual kering atau asin). Jika Anda menusuknya, itu tidak mengeluarkan darah. Ungkapan ini mengacu tentang seseorang yang melakukan sesuatu yang tidak menghasilkan apa yang dia ingin capai. Terutama digunakan jika seorang pria menikahi wanita kurus yang kemudian tidak memiliki bayi karena dia tidak memiliki energi yang kuat. Pria itu kecewa pada wanita itu. Biasanya mengacu pada makhluk hidup, bukan benda atau ide. pada makhluk hidup, bukan benda atau ide.)
  • Bangkung  + ((Sebuah pepatah). Diseret oleh induk babi.(Sebuah pepatah). Diseret oleh induk babi. Dalam bentuk pasif kalimat ini Menjadi: Paida teken bangkung, tetapi disingkat dalam entri ini. Ini merujuk pada seorang pria yang tinggal bersama istrinya di rumah keluarganya, bukan di rumahnya sendiri, seperti kasus normal.di rumahnya sendiri, seperti kasus normal.)
  • Bayu  + (... menjadi bagus sirkulasinya di dalam tubuh yang mengakibatkan badan sehat, segar bugar dan tenaga kuat.)
  • Gede  + (... menjadi bagus sirkulasinya di dalam tubuh yang mengakibatkan badan sehat, segar bugar dan tenaga kuat.)
  • Raga  + (... menjadi bagus sirkulasinya di dalam tubuh yang mengakibatkan badan sehat, segar bugar dan tenaga kuat.)
  • Majalan  + (... menjadi bagus sirkulasinya di dalam tubuh yang mengakibatkan badan sehat, segar bugar dan tenaga kuat.)
  • Celekutan  + (...., makan menyuapi bibir, yang lainnya cekukan, dia I Bagus Diarsa, sekarang kasihan melihatnya,..... dst)
  • Endongan  + (1. Setiap hari raya Kuningan semua humat Hindu di Bali membuat endongan. 2. Endongan terbuat dari janur. 3. Isi endongan sama dengan isi sesajen, tetapi kecil-kecil supaya cukup masuk di endongannya.)
  • Empeng  + (1. Suara keras menyebabkan telinga pekak. 2. Pekak jadinya telinganya mendengar suara sejenis ledakan yang dibuat dari bambu dan karbit.)
  • Magebuan  + (AYAH MEMBERSIHKAN LADANG AGAR TANAMAN BUNGA TERBEBAS DARI RERUMPUTAN)
  • Nepukin  + (Aa…sekitar lima puluh meter dari sini, Pak, Pak, melihat pertigaan utara barat.)
  • Seket  + (Aa…sekitar lima puluh meter dari sini, Pak, Pak, melihat pertigaan utara barat.)
  • Parekan  + (Abdi beliau datang dari hutan.)
  • Dayu  + (Ada Dayu di Gria (rumah kaum Brahmana)? Dayu Putu sudah sembuh. I Wayan menikah dengan Dayu dari Gria Tegeh.)
  • Mebo  + (Ada bau sedap dari dapur! Kira-kira bau apa, ya?)