UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK AT THE END OF MAY

Difference between revisions of "Holiday or Ceremony Usaba Sri Desa Adat Sibetan, Bebandem, Karangasem"

From BASAbaliWiki
(Created page with "{{PageSponsor}} {{Holiday |Page Title=Usaba Sri Desa Adat Sibetan, Bebandem, Karangasem |Sasih=Kaulu |Photograph=20220311T092118021Z768189.jpeg |Related Books=A Short History...")
 
Line 6: Line 6:
 
|Related Books=A Short History of Bali - Indonesia's Hindu Realm
 
|Related Books=A Short History of Bali - Indonesia's Hindu Realm
 
|Related Children Books=Childrens Book 5 - Luh Ayu Manik Mas Mamula Woh-Wohan Lokal
 
|Related Children Books=Childrens Book 5 - Luh Ayu Manik Mas Mamula Woh-Wohan Lokal
|Related Places=Place Sibetan, Place Karangasem
+
|Related Places=Place Karangasem, Place Sibetan
 
|Related music=Music Gamelan Gong Kebyar
 
|Related music=Music Gamelan Gong Kebyar
 
|Information about place={{Holiday/Information
 
|Information about place={{Holiday/Information
 
|Title of information=Usaba Sri
 
|Title of information=Usaba Sri
 
|Description of information id=Usaba Sri Di Desa Adat Sibetan. dilaksanakan setiap setahun sekali tepatnya di sasih Kawulu yang berlangsung selama tiga hari (pamedal, Pamelayag, Panyineb). Diawali dengan periapan sesaji dan sarana upacara oleh Banjar Desa, masyarakat sekitar menyebutnya sebagai Jro Desa. Tidak melibatkan seluruh masyarakat Sibetan. Banjar Desa sendiri terdiri dari 4 bagian wilayah, setiap bagian wilayah terdiri dari 11 anggota, ditambah beberapa orang sebagai ketua, sekretaris dan bendahara.  
 
|Description of information id=Usaba Sri Di Desa Adat Sibetan. dilaksanakan setiap setahun sekali tepatnya di sasih Kawulu yang berlangsung selama tiga hari (pamedal, Pamelayag, Panyineb). Diawali dengan periapan sesaji dan sarana upacara oleh Banjar Desa, masyarakat sekitar menyebutnya sebagai Jro Desa. Tidak melibatkan seluruh masyarakat Sibetan. Banjar Desa sendiri terdiri dari 4 bagian wilayah, setiap bagian wilayah terdiri dari 11 anggota, ditambah beberapa orang sebagai ketua, sekretaris dan bendahara.  
Setelah sesaji dan sarana upacara selesai disiapkan. Barulah prosesi upacara “Pamedal” dilaksanakan. Ida Betara Pemaksan Dalem Sibetan, Ida Betara Lingsir Dalem Ceroring, Ida Betara Pemaksan Puseh, Ida Betara Pemaksan Penataran, Ida Betara Pemaksan Bangkak, Ida Betara Pemaksan Gaduh, Ida Betara Pemaksan Sega, dan Ida Betara Pemaksan Pejabungan yang merupakan Pura Pamaksan inti di “pendak” oleh Jero Desa. Kemudian untuk Pura-pura Maksan lainya turut mengikuti secara mandiri. Total ada 38 Jempana (singgasana suci Ida Betara) yang tedun (turun) saat upacara "Pamedal" tersebut, ditambah Ida Betara Ratu Gede Sakti (berwujud "Barong"). Setelah berkumpul dan ditempatkan pada Bale Agung, barulah prosesi persembahyangan dimulai yang dipimpin oleh Pandita.  
+
Setelah sesaji dan sarana upacara selesai disiapkan. Barulah prosesi upacara (Pamedal) dilaksanakan. Ida Betara Pemaksan Dalem Sibetan, Ida Betara Lingsir Dalem Ceroring, Ida Betara Pemaksan Puseh, Ida Betara Pemaksan Penataran, Ida Betara Pemaksan Bangkak, Ida Betara Pemaksan Gaduh, Ida Betara Pemaksan Sega, dan Ida Betara Pemaksan Pejabungan yang merupakan Pura Pamaksan inti di jemput (pendak) oleh Jero Desa. Kemudian untuk Pura-pura Maksan lainya turut mengikuti secara mandiri. Total ada 38 Jempana (singgasana suci Ida Betara) yang tedun (turun) saat upacara "Pamedal" tersebut, ditambah Ida Betara Ratu Gede Sakti (berwujud Barong). Setelah berkumpul dan ditempatkan pada Bale Agung, barulah prosesi persembahyangan dimulai yang dipimpin oleh Pandita.  
Pada hari berikutnya disebut Pamlayag, masyarakat seluruh Desa silih berganti akan hadir melakukan persembahyangan secara suka rela dengan menghaturkan banten buah-buahan lokal Khas Desa Sibetan. Disamping itu Jro Desa akan melaksakan sebuah tradisi “mabuang”. Dihari ketiga ini yang merupakan puncak Usaba Sri, juga diadakanya tradisi unik yang disebut “Batara Mabyasa”. yakni, seluruh Jempana (Pratima Ida Batara), Randa dan Barong akan turun dari Bale Agung kemudian akan menari-nari di tengah-tengah Pura Bale Agung dengan iringan gong. Pada prosesi ini tidak sedikit masyarakat yang terpilih akan kerauhan dan terdapat pula tradisi “madaratan”.  
+
Pada hari berikutnya disebut Pamlayag, masyarakat seluruh Desa silih berganti akan hadir melakukan persembahyangan secara suka rela dengan menghaturkan banten buah-buahan lokal Khas Desa Sibetan. Disamping itu Jro Desa akan melaksakan sebuah tradisi mabuang. Dihari ketiga ini yang merupakan puncak Usaba Sri, juga diadakanya tradisi unik yang disebut Batara Mabyasa. yakni, seluruh Jempana (Pratima Ida Batara), Randa dan Barong akan turun dari Bale Agung kemudian akan menari-nari di tengah-tengah Pura Bale Agung dengan iringan gong. Pada prosesi ini tidak sedikit masyarakat yang terpilih akan kerauhan dan terdapat pula tradisi madaratan.  
Dihari berikutnya “Panyined”, setelah upacara persembahyangan seluruh Jempana akan melaksanakan prosesi upacara purwa daksina, setelah itu akan Kembali ke istananya masing-masing.
+
Dihari berikutnya Panyined, setelah upacara persembahyangan seluruh Jempana akan melaksanakan prosesi upacara purwa daksina, setelah itu akan Kembali ke istananya masing-masing.
 
|Photo of information=WhatsApp Image 2022-03-11 at 17.17.09.jpeg
 
|Photo of information=WhatsApp Image 2022-03-11 at 17.17.09.jpeg
 
}}
 
}}
 
|Topic=Mystic Rites, Rites for Nature, Rites for the Ancestors
 
|Topic=Mystic Rites, Rites for Nature, Rites for the Ancestors
|SummaryTopic id=Festival Memulaikan Dewi Sri
+
|SummaryTopic id=Festival Agama Memulaikan Dewi Sri
 
}}
 
}}

Revision as of 09:28, 11 March 2022

20220311T092118021Z768189.jpeg
Holiday or Ceremony
Usaba Sri Desa Adat Sibetan, Bebandem, Karangasem
Related books
Related children's books
Related folktales
    Related lontar
      Related places
      Related music
      Calendar
      Dictionary words


        Add your comment
        BASAbaliWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

        Information about Holiday or Ceremony

        Usaba Sri
        WhatsApp Image 2022-03-11 at 17.17.09.jpeg

        In English

        In Balinese

        In Indonesian

        Usaba Sri Di Desa Adat Sibetan. dilaksanakan setiap setahun sekali tepatnya di sasih Kawulu yang berlangsung selama tiga hari (pamedal, Pamelayag, Panyineb). Diawali dengan periapan sesaji dan sarana upacara oleh Banjar Desa, masyarakat sekitar menyebutnya sebagai Jro Desa. Tidak melibatkan seluruh masyarakat Sibetan. Banjar Desa sendiri terdiri dari 4 bagian wilayah, setiap bagian wilayah terdiri dari 11 anggota, ditambah beberapa orang sebagai ketua, sekretaris dan bendahara.

        Setelah sesaji dan sarana upacara selesai disiapkan. Barulah prosesi upacara (Pamedal) dilaksanakan. Ida Betara Pemaksan Dalem Sibetan, Ida Betara Lingsir Dalem Ceroring, Ida Betara Pemaksan Puseh, Ida Betara Pemaksan Penataran, Ida Betara Pemaksan Bangkak, Ida Betara Pemaksan Gaduh, Ida Betara Pemaksan Sega, dan Ida Betara Pemaksan Pejabungan yang merupakan Pura Pamaksan inti di jemput (pendak) oleh Jero Desa. Kemudian untuk Pura-pura Maksan lainya turut mengikuti secara mandiri. Total ada 38 Jempana (singgasana suci Ida Betara) yang tedun (turun) saat upacara "Pamedal" tersebut, ditambah Ida Betara Ratu Gede Sakti (berwujud Barong). Setelah berkumpul dan ditempatkan pada Bale Agung, barulah prosesi persembahyangan dimulai yang dipimpin oleh Pandita. Pada hari berikutnya disebut Pamlayag, masyarakat seluruh Desa silih berganti akan hadir melakukan persembahyangan secara suka rela dengan menghaturkan banten buah-buahan lokal Khas Desa Sibetan. Disamping itu Jro Desa akan melaksakan sebuah tradisi mabuang. Dihari ketiga ini yang merupakan puncak Usaba Sri, juga diadakanya tradisi unik yang disebut Batara Mabyasa. yakni, seluruh Jempana (Pratima Ida Batara), Randa dan Barong akan turun dari Bale Agung kemudian akan menari-nari di tengah-tengah Pura Bale Agung dengan iringan gong. Pada prosesi ini tidak sedikit masyarakat yang terpilih akan kerauhan dan terdapat pula tradisi madaratan.

        Dihari berikutnya Panyined, setelah upacara persembahyangan seluruh Jempana akan melaksanakan prosesi upacara purwa daksina, setelah itu akan Kembali ke istananya masing-masing.
        Property "Holiday information text id" (as page type) with input value "Usaba Sri Di Desa Adat Sibetan. dilaksanakan setiap setahun sekali tepatnya di sasih Kawulu yang berlangsung selama tiga hari (pamedal, Pamelayag, Panyineb). Diawali dengan periapan sesaji dan sarana upacara oleh Banjar Desa, masyarakat sekitar menyebutnya sebagai Jro Desa. Tidak melibatkan seluruh masyarakat Sibetan. Banjar Desa sendiri terdiri dari 4 bagian wilayah, setiap bagian wilayah terdiri dari 11 anggota, ditambah beberapa orang sebagai ketua, sekretaris dan bendahara. </br>Setelah sesaji dan sarana upacara selesai disiapkan. Barulah prosesi upacara (Pamedal) dilaksanakan. Ida Betara Pemaksan Dalem Sibetan, Ida Betara Lingsir Dalem Ceroring, Ida Betara Pemaksan Puseh, Ida Betara Pemaksan Penataran, Ida Betara Pemaksan Bangkak, Ida Betara Pemaksan Gaduh, Ida Betara Pemaksan Sega, dan Ida Betara Pemaksan Pejabungan yang merupakan Pura Pamaksan inti di jemput (pendak) oleh Jero Desa. Kemudian untuk Pura-pura Maksan lainya turut mengikuti secara mandiri. Total ada 38 Jempana (singgasana suci Ida Betara) yang tedun (turun) saat upacara "Pamedal" tersebut, ditambah Ida Betara Ratu Gede Sakti (berwujud Barong). Setelah berkumpul dan ditempatkan pada Bale Agung, barulah prosesi persembahyangan dimulai yang dipimpin oleh Pandita. </br>Pada hari berikutnya disebut Pamlayag, masyarakat seluruh Desa silih berganti akan hadir melakukan persembahyangan secara suka rela dengan menghaturkan banten buah-buahan lokal Khas Desa Sibetan. Disamping itu Jro Desa akan melaksakan sebuah tradisi mabuang. Dihari ketiga ini yang merupakan puncak Usaba Sri, juga diadakanya tradisi unik yang disebut Batara Mabyasa. yakni, seluruh Jempana (Pratima Ida Batara), Randa dan Barong akan turun dari Bale Agung kemudian akan menari-nari di tengah-tengah Pura Bale Agung dengan iringan gong. Pada prosesi ini tidak sedikit masyarakat yang terpilih akan kerauhan dan terdapat pula tradisi madaratan. </br>Dihari berikutnya Panyined, setelah upacara persembahyangan seluruh Jempana akan melaksanakan prosesi upacara purwa daksina, setelah itu akan Kembali ke istananya masing-masing." contains invalid characters or is incomplete and therefore can cause unexpected results during a query or annotation process.